Post on 02-Mar-2020
Pengantar
Training of Trainer (ToT)
bagi Calon Pelatih/Fasilitator
Diseminasi/Lokakarya/Pelatihan
SPMI
Tim Pengembang SPMI
Direktorat Penjaminan Mutu
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Agustus 2018
Latar Belakang
Untuk mendorong dan memfasilitasi pengembangan dan implementasi SPMI di perguruan tinggi Direktorat Penjaminan Mutu menyelenggarakan berbagai program, a.l.:◦ Diseminasi SPMI
◦ Workshop Penyusunan Dokumen SPMI
◦ Bimbingan Teknis Implementasi SPMI
◦ Workshop Audit Mutu Internal
◦ Pendampingan AMI
Untuk setiap pelaksanaan program diperlukan fasilitator/pelatih yang mumpuni
Oleh karena itu diperlukan kegiatan ToT bagi Calon Fasilitator/Pelatih SPMI
Tujuan ToT
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
peserta dalam mengembangkan dan
mengimplementasikan SPMI di PT
Melatih dan menyiapkan peserta untuk dapat
berperan sebagai pelatih/fasilitator dalam
kegiatan Diseminasi SPMI, Lokakarya
Penyusunan Dokumen SPMI, serta Bimbingan
Teknis SPMI (Pendampingan SPMI)
Luaran ToT
Sebagai calon pelatih/fasilitator, setelah
mengikuti kegiatan ini peserta akan mampu:
◦ Menjelaskan materi Kebijakan SPM-Dikti dan
Kebijakan SPMI secara tepat dan jelas
◦ Menjelaskan teknis penyusunan dokumen SPMI
secara tepat dan jelas
◦ Membimbing penyusunan dokumen SPMI secara
efektif dan efisien
◦ Melakukan pendampingan implementasi SPMI
secara efektif dan efisien.
Agenda ToT
1. Presentasi Kebijakan SPM-Dikti dan Kebijakan SPMI
sebagai materi penyegaran;
2. Presentasi dan diskusi tentang Dokumen SPMI danImplementasi SPMI
3. Presentasi pengantar dan praktek kerja kelompok
penyusunan Dokumen SPMI (Kebijakan SPMI,
Manual SPMI, Standar dalam SPMI, Formulir dalam
SPMI).
4. Presentasi hasil kerja kelompok oleh peserta
5. Presentasi dan diskusi tentang Andragogi
(pembelajaran bagi pembelajar dewasa)
6. Presentasi dan diskusi tentang Kode Etik
Pelatih/Fasilitator SPMI
No COUNTRY TOP 100
1 United States of America 46
2 United Kingdom 8
3 Australia 6
4 Switzerland 5
5 Canada 4
6 Germany 4
7 Netherlands 4
8 China 3
9 France 3
10 Sweden 3
12 Japan 3
13 Denmark 2
14 Belgium 2
15 Israel 2
16 Singapore 2
17 Norway 1
18 Finland 1
19 Russia 1
Academic Ranking of World University – 2018
Academic Ranking of World University – 2018No COUNTRY TOP 100 TOP 200
1 United States of America 46 69
2 United Kingdom 8 21
3 Australia 6 9
4 Switzerland 5 7
5 Canada 4 9
6 Germany 4 14
7 Netherlands 4 9
8 China 3 12
9 France 3 8
10 Japan 3 7
12 Sweden 3 5
13 Denmark 2 3
14 Belgium 2 4
15 Israel 2 4
16 Singapore 2 -
17 Norway 1 2
18 Finland 1 -
19 Russia 1 -
20 South Korea 2
21 Hongkong 2
22 Saudi Arabia 2
23 Italy 1
24 Spain 1
25 Brazil 1
26 Taiwan 1
27 Austria 1
28 Ireland 1
29 Portugal 1
30 Mexico 1
No COUNTRY TOP 100 TOP 200 TOP 500
1 United States of America 46 69 139
2 United Kingdom 8 21 39
3 Australia 6 9 23
4 Switzerland 5 7 8
5 Canada 4 9 18
6 Germany 4 14 36
7 Netherlands 4 9 11
8 China 3 12 51
9 France 3 8 19
10 Japan 3 7 16
12 Sweden 3 5 11
13 Denmark 2 3 5
14 Belgium 2 4 7
15 Israel 2 4 6
16 Singapore 2 - -
17 Norway 1 2 3
18 Finland 1 - 4
19 Russia 1 - 4
20 South Korea 2 10
21 Hongkong 2 5
22 Saudi Arabia 2 4
23 Italy 1 15
24 Spain 1 10
25 Brazil 1 6
26 Taiwan 1 6
27 Austria 1 6
28 Ireland 1 4
29 Portugal 1 4
30 Mexico 1 1
31 South Africa 4
32 New Zealand 4
33 Greece 3
34 Chile 2
35 Malaysia 2
36 Iran 2
37 Poland 2
38 Argentina 1
39 Serbia 1
40 Egypt 1
41 Turkey 1
42 Slovenia 1
Academic Ranking of World University – 2018
Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia:
Pergeseran tuntutan masyarakat akan kualitaslulusan PT sikap + knowledge + skill.
Semakin ketatnya kompetisi lulusan PT dalammemasuki dunia kerja.
Semakin ketatnya kompetisi PT dalammemperoleh calon mahasiswa, termasukdengan PT asing.
Perkembangan ICT yang memungkinkandistance learning & virtual university
Tuntutan perbaikan mutu berkelanjutan melalui
suatu Sistem Manajemen Mutu
Brainstorming – Warming Disko
Apakah itu Mutu ?
Bagaimanakah pendidikan yang bermutu?
Bagaimana menjamin pendidikan yang
bermutu?
10
Concept of Quality
(Campell and Rozsnayi, 2002)
Quality as fitness for purposes
Quality as threshold
Quality as excellence
Quality as zero errors
Quality as transformation
Quality as value for money
Quality as enhancement or improvement
Mutu Pendidikan Tinggi
Pasal 51 UU Dikti:
Pendidikan tinggi yang bermutu merupakan
pendidikan tinggi yang menghasilkan lulusan yang
mampu secara aktif mengembangkan potensinya
dan menghasilkan ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi yang berguna bagi masyarakat, bangsa,
dan negara
Pasal 1 Ayat (1) Permenristekdikti No.62 Tahun 2016
Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian
antara penyelenggaraan pendidikan tinggi
dengan standar pendidikan tinggi yang terdiri atas
Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar
Pendidikan Tinggi.
13
BERSAING DENGAN MUTU
Customer
Expectation
Quality Edge
Quality Gap
Supplier Achievement
Supplier Achievement
Gerakan Mutu
Inspection
Quality Control
Quality Assurance
Total Quality Management
Global Quality Management
Proses Insp
Input OutOK
Not OK
Rework
Reject
Quality Control (QC)
Quality Assurance (QA)
◦ Output is always consistent
Process OutputInput
Total Quality Management (TQM)
P1
O1I1
P2
I3
P3
O3
P4
O4I2 O2I4
environmentinvestment market survey
Customer
satisfaction
Global Quality Management
Shift toward world class company/
organization
Answer to globalization
and its effects
Relationships aspect, in
addition to Customer’s satisfaction
Take into account
Competency, Legal and International
Mutu Berawal Dari Diri Kita Sendiri
Mutu adalah naluri manusia
Kita selalu mengharap, bahkan menuntutagar orang lain memberi dan melayanikita segala sesuatu yang bermutu. Tetapijangan lupa, bahwa orang lainpun juga selalu mengharap dan menuntut segalasesuatu yang bermutu dari kita.
Kondisi resiprokal inilah yang membuatkehidupan ini bermutu danmenyenangkan.
MENJADI INSAN BERMUTU
Insan yang bermutu dalam berkinerja
selalu berusaha mengidentifikasi siapa
pelanggannya dalam setiap kegiatan
yang dilakukan, dan mengidentifikasi
apa kebutuhan dan harapannya untuk
diusahakan dipenuhi sejauh mungkin.
Filosofi Mutu Kinerja1. Setiap pekerjaan menghasilkan produk dan/atau
jasa.
2. Produk dan jasa itu diproduksi karena ada yang memerlukan.
3. Orang-orang yang memerlukan produk/jasa itudisebut pelanggan.
4. Produk dan/atau jasa itu merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh pelanggannya.
5. Produk atau jasa itu harus dibuat sedemikian rupaagar dapat memenuhi kebutuhan dan harapanpelanggannya.
6. Produk atau jasa itu disebut bermutu bila dapatmemenuhi atau melebihi kebutuhan dan harapanpelanggannya.
SISTEM MANAJEMEN MUTU
Suatu kerangka kerjayang dapat diandalkanuntuk implementasi program mutu, mengukur/ mengauditkinerja organisasi untuk perbaikanmutu tanpa akhir
Memadukan semua unsur yang dibutuhkanorganisasi untuk memperbaiki kepuasanpelanggan melalui produk, jasa dan proses yang lebih baik
PROBLEM UMUM
Kegagalan program mutu suatu organisasiapapun disebabkan salah satu :
Memiliki sistem manajemen tanpakeinginan kuat
Memiliki keinginan kuat tanpamembangun sistem manajemen
Menumbuhkembangkan
Budaya Mutu
We define a “true culture of
quality” as an environment in
which employees:
o Not only follow quality
guidelines; but
o also consistently see otherstaking quality-focused actions;
o hear others talking about
quality; and
o feel quality all around them*.
Budaya Mutu Pola pikir
Pola sikap
Pola perilaku
berdasarkan
Standar Dikti
*Sumber: Creating a culture of quality, Ashwin Srinivasan and Bryan Kurey, April 2014
Tahap Membangun Budaya Mutu Perguruan Tinggi
Peran Pemerintah : Externally driven
Peran Perguruan Tinggi : Internally driven