ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di...

35
1 1 ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN STUDI KASUS Setijadi [email protected]

Transcript of ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di...

Page 1: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

1 1

ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN STUDI KASUS

Setijadi

[email protected]

Page 2: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

2

PERMASALAHAN DAN KINERJA LOGISTIK NASIONAL

1

Page 3: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

3

KINERJA LOGISTIK INDONESIA

0

1

2

3

4

5

Sin

gap

ore

Mal

aysi

a

Thai

lan

d

Ph

ilip

pin

es

Vie

tnam

Ind

on

esi

a

Cam

bo

dia

Lao

s

Mya

nm

ar

Sko

r

Negara

LOGISTICS PERFORMANCE INDEX (LPI) NEGARA-NEGARA ASEAN 2010-2014

2010

2012

2014

Sum

ber

: Wo

rld

Ban

k

Negara Persentase

Biaya Logistik

terhadap PDB

Persentase Biaya

Logistik terhadap

Biaya Penjualan

USA 9,9% 9,4%

Jepang 10,6% 5,9%

Korea Selatan 16,3% 12,5%

Indonesia 27%*

*Pusat Pengkajian Logistik dan Rantai Pasok ITB Sumber: Sislognas (2012)

BIAYA LOGISTIK INDONESIA DAN BEBERAPA NEGARA MAJU

0

1

2

3

4

Cu

sto

ms

Infr

astr

uct

ure

Inte

rnat

ion

alSh

ipm

ents

Logi

stic

s Q

ual

ity

and

Co

mp

ete

nce

Trac

kin

g an

dTr

acin

g

Tim

elin

ess

Sko

r

SKOR PER KOMPONEN LPI INDONESIA 2014

Persentase biaya logistik di Indonesia dibandingkan biaya produksi adalah 14% (LPEM UI, 2005)

• Rasio biaya logistik terhadap Nilai Tambah Bruto di sektor industri untuk 24 sektor Industri adalah sebesar 61,1%.

• Rasio biaya logistik industri terhadap Output sektor industri adalah sebesar 16,3%.

(Kementerian Perindustrian)

Page 4: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

4

1. Komoditas • Belum adanya fokus kepada komoditas pokok dan strategis

2. Infrastruktur • Belum memadainya dukungan infrastruktur baik kuantitas maupun kualitas • Infrastruktur logistik nasional (pelabuhan, bandara, stasiun, pergudangan , dsb) belum

dikelola secara terintegrasi, efektif dan efisien • Belum efektifnya intermodal transportasi & interkoneksi antara infrastruktur

pelabuhan dan transportasi • Belum optimalnya fasilitasi perdagangan baik domestik maupun internasional

3. Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik

• Terbatasnya kemampuan daya saing Pelaku dan Penyedia Jasa Logistik Nasional baik pada tataran nasional maupun global

• Lemahnya jaringan nasional dan internasional • Layanan jasa logistik masih didominasi perusahaan-perusahaan multinasional

4. SDM • Rendahnya kompetensi SDM dan Manajemen • Minimnya Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Bidang Logistik

5. Teknologi Informasi dan Komunikasi

• Belum memadainya infrastruktur dan jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi • Terbatasnya jangkauan jaringan pelayanan non seluler • Mayoritas transaksi bisnis masih menggunakan “paper based system”.

6. Regulasi • Belum adanya national policy yang terintegrasi di sektor logistik, regulasi dan kebijakan masih bersifat parsial dan sektoral dan law enforcement lemah

7. Kelembagaan • Rendahnya Koordinasi Lintas Sektoral • Belum ada kelembagaan yang menjadi integrator kegiatan logistik Nasional

PERMASALAHAN LOGISTIK NASIONAL

Sumber: Sislognas (2012)

Page 5: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

5

PERMASALAHAN UTAMA KONEKTIVITAS: INFRASTRUKTUR BIAYA PENGIRIMAN ANTAR PELABUHAN, KONGESTI, DAN DWELLING TIME MENJADI PERMASALAHAN UTAMA TRANSPORTASI LAUT

Sumber: World Bank

5.200 5.400 4.700 5.00 5.400 6.00 5.800 5.400 6.700 6.100 5.800 5.800

6.700 6.100 5.600 6.300 6.200 6.400 6.300 6.100 6.300 6.100 6.400

8.300 7.600 6.750 6.700 7.00

0

2

4

6

8

10

Jan

-20

11

Feb

-20

11

Mar

-20

11

Ap

r-2

01

1

Mei

-20

11

Jun

-20

11

Jul-

20

11

Ags

-20

11

Sep

-20

11

Okt

-20

11

No

v-2

011

Des

-201

1

Jan

-20

12

Feb

-20

12

Mar

-20

12

Ap

r-2

01

2

Mei

-20

12

Jun

-20

12

Jul-

20

12

Ags

-20

12

Sep

-20

12

Okt

-20

12

No

v-2

012

Jan

-20

13

Feb

-20

13

Mar

-20

13

Ap

r-2

01

3

Mei

-20

13

*

Day

Dwelling Time in Tanjung Priok Port

Sumber: Bappenas, 2013

Page 6: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

6

KEMACETAN DI PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK

INFRASTRUKTUR YANG TIDAK MEMADAI MENGAKIBATKAN PERMASALAHAN YANG BERULANG

Source: www.republika.co.id May 28, 2011

Source: www.tempo.co June 4, 2012

Source: www.tekno.kompas.com July 12, 2010

Source: www.poskota.co.id Source: 1.bp.blogspot.com

MASALAH KAPASITAS INFRASTRUKTUR DI JAWA DAN KEKURANGAN INFRASTRUKTUR DI LUAR JAWA

Page 7: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

7

KUALITAS INFRASTRUKTUR INDONESIA Di antara negara-negara ASEAN, peringkat kualitas infrastruktur rel kereta Indonesia relatif lebih baik daripada infrastruktur jalan.

1

2

3

4

5

6

7Si

nga

po

re

Mal

aysi

a

Bru

nei

Thai

lan

d

Lao

s

Ind

on

esi

a

Cam

bo

dia

Ph

ilip

pin

es

Vie

tnam

Mya

nm

ar

SCO

RE

QUALITY OF ROADS

1

2

3

4

5

6

7

Sin

gap

ore

Mal

aysi

a

Ind

on

esi

a

Vie

tnam

Thai

lan

d

Ph

ilip

pin

es

Cam

bo

dia

Mya

nm

ar

SCO

RE

QUALITY OF RAILROAD INFRASTRUCTURE

1

2

3

4

5

6

7

Sin

gap

ore

Mal

aysi

a

Bru

nei

Thai

lan

d

Cam

bo

dia

Ind

on

esi

a

Vie

tnam

Ph

ilip

pin

es

Lao

s

Mya

nm

ar

SCO

RE

QUALITY OF PORT INFRASTRUCTURE

1

2

3

4

5

6

7

Sin

gap

ore

Mal

aysi

a

Thai

lan

d

Bru

nei

Ind

on

esi

a

Lao

s

Cam

bo

dia

Vie

tnam

Ph

ilip

pin

es

Mya

nm

ar

SCO

RE

QUALITY OF AIR TRANSPORT INFRASTRUCTURE

SK

OR

DA

N P

ER

ING

KA

T I

NF

RA

STR

UK

TU

R N

EG

AR

A-N

EG

AR

A A

SE

AN

B

ER

DA

SAR

KA

N G

LO

BA

L C

OM

PE

TIT

IVE

NE

SS

RE

PO

RT

20

13

-20

14

(S

um

be

r : W

orl

d E

con

om

ic F

oru

m, 2

01

4)

Page 8: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

8

PROGRAM KEDAULATAN PANGAN SERTA PENINGKATAN DAYA SAING, DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Kebutuhan Peningkatan Dukungan Sektor Logistik

Kelangkaan komoditas

Harga komoditas mahal

Fluktuasi harga komoditas

Disparitas harga komoditas

KE

SE

JAH

TE

RA

AN

R

AK

YA

T

MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015

KEDAULATAN PANGAN

DAYA SAING PRODUK/ KOMODITAS INDONESIA

Strategi Pengembang-an Dukungan

Sistem Logistik

Page 9: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

9

Sum

ber

: Sis

logn

as, 2

01

2

IMPLEMENTASI SISLOGNAS Pencapaian atau efektivitas implementasi belum optimal

• Sesuai dengan paradigma “ship follows the trade” maka komoditas merupakan penghela (driver) dari seluruh kegiatan logistik. Namun, komoditas penggerak utama (key commodities) yang menjadi faktor penting dalam penetapan kebijakan logistik nasional hingga saat ini belum ditetapkan.

• Pencapaian atau efektivitas implementasi yang belum optimal, yang dapat dilihat dari pencapaian Road Map, Tahapan Implementasi, dan Rencana Aksi yang tidak seperti yang telah ditetapkan.

Revisi Pencapaian

Target Sislognas

TAHAPAN IMPLEMENTASI

RENCANA AKSI

ROADMAP

Page 10: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

10

KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN Perbedaan konsep dan strategi antara Sislognas dan Pemerintah saat ini

Logistik Maritim Indonesia Berdasarkan Konsep Wilayah Depan dan Wilayah Dalam (Sislognas)

Konsep Tol Laut (Versi SCI)

Revisi Konsep

Sislognas

• Perbedaan strategi atau konsep antara Sislognas dan Pemerintahan saat ini menyulitkan pada tahap perencanaan maupun implementasi

Page 11: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

11

KEMENKO PEREKONOMIAN

KENDALA INTEGRASI PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, DAN PENGAWASAN

LOGISTIK BERSIFAT MULTISEKTORAL

KEMENKO KEMARITIMAN

• Kementerian Pertanian • Kementerian Perindustrian • Kementerian Perdagangan • Kementerian Keuangan • Kementerian Pekerjaan Umum dan

Perumahan Rakyat • Kementerian BUMN

• Kementerian Perhubungan • Kementerian Kelautan dan Perikanan

PEMERINTAH-PEMERINTAH DAERAH

BUMN

BUMS

• Aspek koordinasi yang sangat penting namun rumit karena sistem logistik bersifat multisektoral. Pembinaan dan pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga.

• Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi karena sistem logistik yang bersifat multisektoral. Integrasi perencanaan harus mencakup perencanaan antar kementerian/lembaga hingga perusahaan-perusahaan BUMN terkait.

• Posisi BAPPENAS dalam struktur Kabinet yang sangat tepat saat ini perlu didorong dalam pengintegrasian perencanaan tersebut.

Integrasi Fungsi

Kelemba-gaan

ASOSIASI

PERBAIKAN LOGISTICS PERFORMANCE INDEX (LPI)

• Perbaikan LPI memerlukan perencanaan yang sistematis dan terintegrasi melibatkan para pihak terkait.

DEWAN LOGISTIK INDONESIA

Page 12: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

12

Perpres/ Keppres

PP

REGULASI TERKAIT DENGAN SEKTOR LOGISTIK REGULASI DAN KEBIJAKAN SEKTOR LOGISTIK

UU/Perpu

• UU No. 10 Th. 1995 tentang Kepabeanan

• UU No. 5 Th. 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha tidak Sehat

• UU No. 19 Th. 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara

• PP No. 61 Th. 2009 tentang Kepelabuhanan • PP No. 8 Th. 2011 tentang Multimoda

• Perpres No. 32 Th. 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025

• Perpres No. 26 Th. 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional

• UU No. 23 Th. 2007 tentang Kereta Api • UU No. 17 Th. 2008 tentang Pelayaran • UU No. 1 Th. 2009 tentang Penerbangan • UU No. 22 Th. 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan • UU No. 38 Th. 2009 tentang Pos • UU No. 7 Th. 2014 tentang Perdagangan

• Posisi Sislognas sebagai Perpres kurang kuat untuk efektivitas implementasinya.

• Pengaturan sektor transportasi yang merupakan bagian dari sistem logistik justru diatur dalam bentuk Undang-Undang (UU), yang posisinya lebih tinggi dari Perpres, yaitu: UU No. 23/2007 tentang Perkeretaapian, UU No. 17/2008 tentang Pelayaran, UU No. 1/2009 tentang Penerbangan, dan UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Penyusunan UU Logistik

Page 13: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

13

STUDI KASUS

“RANTAI PASOK SAPI POTONG DI INDONESIA”

2

Page 14: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

14

FENOMENA PERMASALAHAN

Mengapa Program “Sasa (Sapi-Sawit)”

gagal?

Fluktuasi harga daging sapi

Biaya pengiriman sapi

potong lokal lebih mahal dari impor

Ketidak-seimbangan pasokan dan permintaan?

Peternak kurang

bergairah karena harga pakan mahal?

Jumlah sapi 14 juta;

mengapa masih impor?

Sumber: Dirangkum dari Dahlan Iskan, “Memasuki Era BUMN Multinational Corporation” (2013) dan Analisis “Supply Chain Indonesia”

Data produksi dan penyaluran semen/embrio

Harga daging sapi mahal

Page 15: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

15

SALURAN DISTRIBUSI SAPI POTONG

Sum

ber

: K

anto

r B

ank

Ind

on

esia

Med

an, 2

01

0.

Sum

ber

: H

elen

a J.

Pu

rba

BLANTIK JAGAL PEDAGANG

BESAR PEDAGANG

KECIL

PEDAGANG PENGUMPUL

RUMAH POTONG HEWAN

INDUSTRI PENGALENGAN

PEDAGANG PENGUMPUL

RUMAH POTONG HEWAN

PEDAGANG PENGUMPUL

PRODUSEN KONSUMEN

Page 16: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

16

PEMBIBITAN KONSUMEN PENGECER RUMAH/TEMPAT

PEMOTONGAN HEWAN

PERANTARA/ PEDAGANG

PETA PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI PERBAIKAN RANTAI PASOK SAPI POTONG [1]

PETERNAK/ PETERNAKAN

• Masalah standar teknis dan proses

• Penerapan cold chain

• Masalah standar proses/sistem

• Kapasitas kecil • Peternakan

sebagai “budaya”, bukan “industri”

• Budaya: lebih memilih daging segar.

• Pilihan pengecer yang berkualitas

• Masalah standar teknis dan proses

• Penerapan cold chain M

AS

AL

AH

D

AM

PA

K

RE

KO

ME

ND

AS

I

• Biaya mahal • Ketidakpastian

pasokan

• Proporsio-nalitas margin

• Harga mahal

• Risiko kesehatan hewan.

• Risiko kehalalan.

• Risiko kualitas daging.

• Risiko keamanan daging.

• Risiko kualitas daging.

• Risiko keamanan daging.

• Risiko kualitas daging.

• Harga mahal.

• Peningkatan kapasitas atau pemberdayaan kelompok

• Bantuan teknis, manajemen, dan permodalan

• Standardisasi proses/sistem

• Standardisasi teknis dan proses

• Penerapan cold chain

• Bantuan teknis, manajemen, dan permodalan

• Standardisasi teknis dan proses

• Penerapan cold chain

• Bantuan teknis dan permodalan

• Risiko keamanan daging.

• Risiko kualitas daging.

PEMBIBITAN

• Kekurangan bibit/bakalan sapi

• Pengembang-an teknologi pembibitan melalui kerja sama Pemerintah, Perguruan Tinggi, dan Industri

• Biaya pembibitan sangat mahal

Page 17: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

17

MA

SA

LA

H

DA

MP

AK

R

EK

OM

EN

-D

AS

I

• Kapasitas kecil berdampak ke biaya satuan yang tinggi.

• Risiko terhadap keselamatan hewan (luka, stres, dll). • Rawan pungli.

• Kapasitas kecil berdampak ke biaya satuan yang tinggi. • Fasilitas bongkar muat belum memadai berisiko

terhadap keselamatan hewan (luka, stres, dll).

• Standardisasi moda dan proses. • Perbaikan infrastruktur jalan raya. • Penggunaan dan pengembangan kereta api sebagai

moda secara terintegrasi (multimoda).

• Penggunaan dan pengembangan moda transportasi laut yang modern dan berkapasitas besar.

TRANSPORTASI

• Penggunaan moda transportasi jalan (truk) dengan kapasitas kecil

• Standar teknis dan proses • Kapasitas dan kondisi jalan

• Penggunaan moda transportasi laut dengan kapasitas kecil (kapal kecil).

• Fasilitas bongkar muat tidak memadai

TRANSPORTASI DARAT TRANSPORTASI LAUT

MAKRO

MA

SA

LA

H

DA

MP

AK

RE

KO

ME

N-D

AS

I

• Belum ada perencanaan pengembangan sistem logistik peternakan secara khusus

• Biaya logistik yang tinggi yang berdampak terhadap harga dan daya saing komoditas.

• Risiko kelangkaan di wilayah tertentu.

• Risiko fluktuasi harga. • Risiko disparitas harga.

• Pengembangan sistem logistik nasional khusus peternakan dalam MP3EI dan Sistem Logistik Nasional.

• Perlu koordinasi antar departemen/lembaga dan antar pemerintah daerah.

PETA PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI PERBAIKAN RANTAI PASOK SAPI POTONG [2]

Page 18: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

18

MA

SA

LA

H

DA

MP

AK

R

EK

OM

EN

-D

AS

I

• Risiko kelangkaan di wilayah tertentu. • Risiko fluktuasi harga. • Risiko disparitas harga.

• Pengembangan “sistem informasi ternak” terpadu .

SISTEM INFORMASI

• Sistem informasi belum memadai, mencakup kebutuhan untuk:

• Pemantauan stok (berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan umur ternak, tahapan ternak, tingkatan distribusi, dll.).

• Pemantauan aliran/distribusi. • Pemantauan ekspor/impor. • Pemantauan kebutuhan (volume, wilayah,

waktu).

• Risiko kelangkaan di wilayah tertentu. • Risiko fluktuasi harga. • Risiko disparitas harga. • Risiko keberlanjutan

• Penyusunan regulasi logistik peternakan yang terpadu.

• Beberapa regulasi yang berpotensi menimbulkan masalah:

• Persyaratan dokumen (akta, surat jalan, surat pengantar hewan, surat izin angkut, dll.).

• Pembatasan kuota pengiriman.

REGULASI

PETA PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI PERBAIKAN RANTAI PASOK SAPI POTONG [3]

Page 19: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

19

ILUSTRASI PERBANDINGAN TRANSPORTASI

TRANSPORTASI SAPI IMPOR

TRANSPORTASI SAPI LOKAL

Sumber: Sucofindo (2012) Sumber: duniaternak.com Sumber: Sucofindo (2012)

Sumber: aktual.co Sumber: Sucofindo (2012) Sumber: Sucofindo (2012) Sumber: Sucofindo (2012)

Page 20: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

20

ILUSTRASI PERBANDINGAN TRANSPORTASI

Sumber: Sucofindo (2012)

TRANSPORTASI SAPI IMPOR

TRANSPORTASI SAPI LOKAL

Sumber: Sucofindo (2012)

Sumber: lintangrenasititi.blogspot.com Sumber: Sucofindo (2012)

Page 21: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

21

• Transportasi ternak lokal antar daerah dan antar pulau dikelola secara tradisional. – Transportasi ternak impor, sejak tiba

dipelabuhan bongkar, diangkut ke feedlot; kemudian dari feedlot dibawa ke RPH untuk disembelih; sudah mulai memperhatikan kaidah-kaidah kesejahteraan hewan dalam proses transportasinya, sejak Agustus 2011

• Mutu sarana transportasi ternak yang buruk menimbulkan kerugian yang besar, akibat susutnya bobot badan ternak selama perjalanan. – Kesejahteraan hewan (animal welfare) – Ekonomi : adanya kerugian produksi

(dehidrasi, luka, mutu daging, dll)

Simulasi kerugian susut bobot badan akibat transportasi.

• Apabila volume sapi yang ditransportasikan dari daerah produksi ke konsumsi sebanyak 500.000 ekor, BB rata-rata 300 kg.

• Susut akibat penanganan transportasi diasumsikan 8.75% (kisaran 5.5-12%), berapa kerugian dalam setahun?

Susut 8.75% x 300 kg x 500.000 = 13.125.000 kg.

Harga sapi (tahun 2012) = Rp27.500/kg bobot hidup

Kerugian/tahun = Rp361 MILYAR…!!!

DAMPAK TRANSPORTASI

Sumber: Sucofindo (2012)

Page 22: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

22

LAMPIRAN

Page 23: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

23

SETIJADI

Alumnus Program Sarjana dan Program Magister Jurusan Teknik Industri – Institut Teknologi Bandung.

Chairman of Supply Chain Indonesia (SCI), Head of Logistics & Supply Chain Center (LOGIC) – Universitas Widyatama Bandung, Sekretaris Jenderal Masyarakat Logistik Indonesia (MLI), Anggota Dewan Pengurus Pusat – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI).

Anggota Tim Implementasi Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dan aktif memberikan kontribusi dalam pengembangan logistik nasional di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Konsultan dan trainer bidang logistik & supply chain di beberapa perusahaan nasional dan multi-nasional.

Kontak: [email protected]

[email protected]

0812 218 2020

PROFIL SINGKAT

Page 24: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

24 24

EDUCATION | TRAINING | CONSULTING | RESEARCH | DEVELOPMENT

P R O F I L

Page 25: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

25

Supply Chain Indonesia adalah lembaga independen dalam bidang pendidikan, pelatihan, konsultasi, penelitian, dan pengembangan logistik dan supply chain

Visi Menjadi lembaga independent yang unggul dalam

memberikan kontribusi terhadap perbaikan dan pengembangan sistem logistik dan supply chain Indonesia.

Misi Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, konsultasi,

penelitian, dan pengembangan bidang logistik dan supply chain dengan mengoptimalkan sumber daya manusia yang berkompetensi dan jejaring kerja sama yang luas dan sinergis.

Page 26: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

26

PENGALAMAN PUBLIC TRAINING [1]

Leadership in Logistics Operations, 25-26 Januari 2010

Sales & Operations Plan, 26-27 Januari 2010

Measuring Real Inventory Accuracy, 9 April 2010

Managing Master Schedule, 11-12 Juni 2010

Teknologi Pengemasan Produk Makanan, 12 Maret 2011

Lean Logistics, 6-7 Mei 2011 Loading Management, 12 & 19 Mei 2011 Best Practice of Collaborative System in

Port, 15-16 Februari 2012. Supply Chain Collaboration, 8 Maret

2012. Leadership in Action for Logistics, 2-3

Mei 2012. Demand Management & Sales

Forecasting, 2-3 Mei 2012. Transportation Planning & Costing for

Excellent Logistics, 2-3 Mei 2012.

Advance Efficiency in Logistics (Inventory) Using System Dynamic (Computer Aided), Mei 2006.

Dasar-dasar Logistik, Juni 2006.

Fleet Maintenance Management System, 29-30 November 2007.

Fleet Maintenance Management System, 29-30 April 2008.

Loading & Delivery Management System, 12-13 Maret 2008 & 6-7 Juni 2008 .

Material Handling System, 28-29 Juli 2008.

Fleet Maintenance & Tire Management“, 28-29 Agt 2008.

Best Practices in Warehousing & Inventory Management, 7-8 Agustus 2009

Driver Management, 14 Oktober 2009

Inventory Management As a Competitive Weapon, 20-21 Januari 2010

Page 27: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

27

PENGALAMAN PUBLIC TRAINING [2]

Inventory Planning, 2-3 Mei 2012. Warehouse Operations Planning, 6-7 Juni

2012. Warehouse Design, 3 Juli 2012. Inventory Planning, 5-6 Juli 2012. Planning & Managing Warehouse

Operations 2013, 10-11 Oktober 2012. Basic Supply Chain, 22-23 Jan. 2013. Order to Cash, 22-23 Januari 2013. Best Practice of Collaborative System in

Port, 15-16 Februari 2013. Supply Chain Risk Management, 15-16

Februari 2013. Warehouse Space & Operations Planning,

5-6 Maret 2013. Leadership & Supervisory skill in

Logistic Operations, 8-9 Maret 2013. Performance Measurement for

Inventory, 8-9 Maret 2013.

Transportation Operations Planning,

15-16 Maret 2013. Manajemen Rantai Pasok Agribisnis, 3-

4 Mei 2013. Principle of Operations Planning, 3-4

Mei 2013. Cost Management for Transportation,

3-4 Mei 2013. Practical Supply Chain Management,

17-18 Mei 2013. Planning and Managing Drivers and

Fleet maintenance, 21-22 Juni 2013. Procurement Management, 21-22 Juni

2013. Implementasi “5R” untuk

Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas Produksi, Pergudangan, dan Distribusi, 3-4 September 2013.

Strategic Lean Procurement, 27-28 September 2013.

Annual Planning and Budgeting for Logistics Operations, 4-5 Oktober 2013

Page 28: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

28

PENGALAMAN IN-HOUSETRAINING

• Training Computerized Strategic Planning,

PT Pertamina (Persero), Januari 2006.

• Training Distribution & Transportation in Oil Company, PT

Pertamina (Persero), Juni 2006.

• Training Analisis Persediaan & Optimalisasi Biaya Distribusi

Berbasis Komputer, PT Pertamina (Persero), Juli 2006.

• Sistem Operasi Armada Truk Tangki yang Efektif dan Efisien 6

Angkatan (2007).

• Training Introduction to Logistics, PT Samudera Indonesia, 28

September 2007.

• Training Logistics & Supply Chain, PT Ritra Cargo Logistics, 11 Januari

2008 (Jakarta).

• Training Warehousing, PT Coca-Cola Bottling Indonesia: Cibitung, 25

Maret 2009 dan Serang, 11 Juni 2009.

• Training Good Warehousing Practices, Fajar Paper (PT Fajar Surya

Wisesa, Tbk.) Oktober-November 2009 (Cibitung)

Page 29: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

29

PENELITIAN & PENGKAJIAN

29

Pemanfaatan Bersama Fasilitas Pengangkutan dan Penyimpanan Bahan Bakar Minyak serta Fasilitas Penunjangnya (2005).

Peningkatan Penyediaan BBM dari Kilang Dalam Negeri dan Impor (2008).

Implementasi Sistem Pendistribusian LPG Tertentu di Wilayah Malang Raya (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2011)

Implementasi Sistem Pendistribusian LPG Tertentu di Pemalang, Brebes, dan Tegal (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2012)

Penentuan Pelabuhan Impor Produk Hortikultura (Kementerian Perdagangan, 2012)

Pengkajian Biaya Logistik dan Persaingan Usaha Kepelabuhanan (KADIN, ALFI, INSA, 2013)

Evaluasi Pusat Distribusi Regional Bitung (Kementerian Perdagangan, 2013)

Evaluasi Pusat Distribusi Regional Makassar (Kementerian Perdagangan, 2013)

Pemetaan BUMN Logistik dan Posisi Strategis PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) (2014)

Pemetaan Posisi Strategis - PT Pos Indonesia (Persero) dan PT Pos Logistik Indonesia (2014)

Page 30: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

30

KONSULTASI

Peningkatan Kinerja Pergudangan dan Distribusi Perusahaan Minimarket (Agustus-Desember 2006)

Perancangan Layout dan Racking System Gudang Perusahaan Distributor “Plastics Container” (Nov 2008-Peb 2009)

Perancangan Layout dan Racking System Gudang Pusat Distribusi Restoran (Nov 2010-Maret 2011)

Studi Kelayakan Perusahaan Jasa Transportasi Laut - PT Pos Logistik Indonesia (2013)

Pengembangan Perusahaan Jasa Konsultasi SCM - PT Pos Logistik Indonesia (2013)

2450

17540 24920 17540

11

320

2450 3375 5250 3375

320

1050 3893 5250 52503893 3893 3375 2450 5400

SECTION BUILDING

SCALE 1 : 200

DOUBLE DEEP

ALTERNATIVE - 1

RACKING COMBINATION OF DOUBLE DEEP & SELECTIVE

SHELVING

RACK FOR

PICK MODULEDOUBLE DEEP WITH PICK MODULE

2450 2450

440

Drawn : WN

Checked : STJ

Drg No. :

Date : Dec 19th, 2008

Scale : As Shown

Rev No :

Sht No :

TITLE

Rev Description By Date Chk

Drawing Approval

Approved by (signature)

Position

Position Date

24

00

6001800

CONVEYOR

1050

PALLET SIZE : 1300 (P) X 1100 (L) X 1800 (T)

BOX (SC#11) SIZE : 590 (P) X 390 (L) X 410 (T)

CAPACITY

* DOUBLE DEEP

442 BAYS

6630 PALLETS

* SELECTIVE

42 BAYS

630 PALLETS

* DOUBLE DEEP WITH PICK MODULE

24 BAYS

192 PALLETS

* RACK FOR PICK MODULE

12 BAYS

* PICK MODULE WITH SHELVING

12 BAYS

12 SHELVES

* SHELVING

10 BAYS

50 SHELVES

TOTAL

542 BAYS

7452 PALLETS

576 BOXES

SELECTIVE

PICK MODULE

WITH

SHELVING

2450

21

2

2

4

5

85

00

98

00

18

00

20

00

40

00

60

00

80

00

2450

21

2

2

4

5

85

00

98

00

18

00

20

00

40

00

60

00

80

00

1050 1050350

5400

1050 1050

CONVEYOR

350

2700

2

3

4

1 2 3 4 5 6

85

00

10

20

0

24

00

27

00

24

00

Penyusunan Cetak Biru Sistem Distribusi Nasional (2010)

Pengembangan Sistem Distribusi Tertutup LPG Tertentu (2011)

Capacity Building untuk Direktorat Logistik dan Sarana Distribusi – Kementerian Perdagangan (2011)

Implementasi Sistem Logistik Nasional (2009-2014)

Penataan Standar Kompetensi Profesi Logistik Nasional (2012)

KONTRIBUSI DALAM PENGEMBANGAN LOGISTIK NASIONAL

Page 31: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

31

FORUM DISKUSI & SEMINAR

Lean Distribution (21 Pebruari 2009).

Implementasi SCM di Unilever (2 Mei 2009).

Pengelolaan Logistik & Supply Chain Perusahaan Ritel (1 Agustus 2009).

The Toyota Way & SCM: Implementasinya di Indonesia (7 November 2009).

World Class Warehousing & Material Handling (13 Pebruari 2010).

Strategi Membangun Sistem Distribusi yang Efektif dan Efisien untuk Meningkatkan Daya Saing Perusahaan (17 Juli 2010).

Membangun Sistem Pergudangan dan Transportasi untuk Peningkatan Daya Saing Perusahaan dan Nasional (20 November 2010).

Forum Logistik Indonesia (26 Maret 2011).

Supply Chain Collaboration (1 Februari 2012)

Dampak Kenaikan Harga BBM terhadap Biaya Transportasi (24 Maret 2012)

Warehousing & Distribution (10 November 2012)

Forum Logistik Indonesia (September 2013)

Forum Logistik Indonesia (Oktober 2013)

Forum Logistik Indonesia (November 2013)

Logistik Industri Agribisnis (12 Februari 2014)

Efisiensi Pengangkutan Barang dengan Truk atau Kereta Api (23 Agustus 2014)

Page 32: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

32

MEDIA KOMUNIKASI & INFORMASI Sebagai lembaga independent dalam bidang pendidikan, pelatihan, konsultasi, penelitian, dan pengembangan logistik dan supply chain, Supply Chain Indonesia (SCI) mengembangkan beberapa media informasi dan komunikasi:

Website:

www.SupplyChainIndonesia.com

LinkedIn:

Supply Chain Indonesia

Facebook:

Supply Chain Indonesia

Mailing list:

[email protected]

Mailing list:

[email protected]

Page 33: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

33

WEBSITE SCI

Page 34: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

34

MAILING LIST SCI

• Merupakan media komunikasi dan informasi para praktisi, akademisi, birokrasi, peneliti, dan pemerhati bidang logistik dan supply chain di Indonesia.

• Anggota sekitar 2.500 orang (Mei 2015).

Kirim email kosong ke:

CARA BERGABUNG

[email protected]

Page 35: ANALISIS SISTEM LOGISTIK INDONESIA DAN …...2015/05/09  · pengembangan sektor logistik ada di bawah beberapa kementerian dan lembaga. •Kebutuhan perencanaan yang lebih terintegrasi

35

EDUCATION | TRAINING | CONSULTING | RESEARCH | DEVELOPMENT

Sekretariat:

Jl. Negla 25 Setiabudi

Bandung 40154

Phone : 022 7000 1090

Mobile : 0821 1515 9595

E-mail : [email protected]

Website : www.SupplyChainIndonesia.com

Mailing list : [email protected]

LinkedIn : Supply Chain Indonesia

Facebook : Supply Chain Indonesia