digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

download digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

of 91

Transcript of digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    1/216

     

    LLAAPPOORRAANN AAKKHHIIRR 

    PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN AAPPLLIIKKAASSII DDAATTAA 

    PPEERRHHUUBBUUNNGGAANN DDAARRAATT 

    PT. CHANDRA WAHANA RAYACONSULTING & ENGINEERING SERVICES

    Jl. Pluto Selatan III No.68 Telp/Fax 022-7560431 Bandung 40286 Anggota Inkindo No.1116 / P / 0136. JB

    SIUJK NO. 1-3273-008263-1-000202

    KEMENTERIAN PERHUBUNGANDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT 

    Satuan Kerja Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat

    Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Gedung Karya Lt . 9 Jakarta Pusat 10110

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    2/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat 

    i

    KATA PENGANTAR

    Dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ”Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat” 

    yang dilaksanakan di Lingkup Satuan Kerja Peningkatan Pembinaan Transportasi Darat

    Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, yang dilaksanakan oleh

    PT. Chandra Wahana Raya, bersama ini kami sampaikan Laporan Akhir.

    Laporan Antara ini merupakan rancangan strategis sistem, rancangan detail sistem dan

    strategi implementasi sistem. Kegiatan ini untuk memenuhi amanat dari pelaksanaan

    kegiatan pekerjaan pembangunan aplikasi data perhubungan darat.

    Sebagai akhir kata, PT. Chandra Wahana Raya mengucapkan banyak terimakasih atas

    kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan sehingga dapat menangani pekerjaan

    ”Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat”. Kami juga mengucapkan banyak

    terimakasih atas bantuan data-data pendukung serta arahan yang telah diberikan Direksi

    Pekerjaan sehingga tersusunnya Laporan ini.

    Bandung, November 2011

    PT. Chandra Wahana Raya

    Ir. Samuel Mangaraja Sormin, MT

    Ketua Tim

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    3/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat 

    ii

    DAFTAR ISI

    Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

    1.2. Kegiatan Yang Dilaksanakan Dan Lingkup Kerja

    1.3. Maksud dan Tujuan

    1.4. Indikator Keluaran dan Keluaran

    1.5. Sistimatika Pelaporan

    Bab 2 Pendekatan dan Metodologi

    2.1. Studi Peraturan dan Perundangan

    2.2. Identifikasi dan Studi Sistem Informasi

    2.3. Analisis dan Desain Sistem Informasi

    2.4. Implementasi dan Pelatihan

    Bab 3 Studi Peraturan dan Perundangan

    3.1. UU LLAJ No. 22 Tahun 2009

    3.2. UU No. 14 Tahun 2008

    3.3. Peraturan Terkait

    Bab 4 Identifikasi dan Studi Sistem Informasi

    4.1. Program Aplikasi Eksisting di Ditjen Perhubungan Darat

    4.2. Perangkat Keras di Ditjen Perhubungan Darat

    4.3. Pelaksanaan Survey Ke Daerah

    4.3.1. Surabaya

    4.3.2. Manado

    4.3.3. Maluku

    Bab 5 Analisis Sistem

    5.1. Arsitektur Sistem Informasi

    5.2. Aliran Data

    HALI-1

    I-3

    I-3

    I-4

    I-4

    II-1

    II-1

    II-2

    II-5

    II-9

    III-1

    III-1

    III-4

    III-5

    IV-1

    IV-1

    IV-6

    IV-7

    IV-7

    IV-12

    IV-16

    V-1

    V-2

    V-3

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    4/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat 

    iii

    5.3. Format Data

    5.4. Arsitektur Sistem Aplikasi

    5.5. Analisa Spesifikasi

    5.6. Standarisasi

    5.7. Perangkat Lunak

    5.8. Perangkat Keras

    5.9. Deskripsi Fungsi

    5.10. Kendala Sumber Daya Manusia

    Bab 6 Rancangan Strategis Pengembangan Sistem

    6.1. Substansi Pengelolaan Sistem Informasi

    6.1.1.  Tingkat Kementerian

    6.1.2.  Tingkat Provinsi

    6.1.3.  Tingkat Kabupaten/Kota

    6.1.4.  Aliran Data APL-HUBDAT

    6.2.Kondisi Eksisting

    6.2.1.  Informasi Perhubungan Darat

    6.2.2.  Teknologi (Sarana dan Prasarana)

    6.2.3.  Kelembagaan (Institusi Pengelola)

    6.3.Pengelolaan Basis Data

    6.4.Pertimbangan Arsitektur Aplikasi

    Bab 7 Rancangan Detail Sistem Informasi

    7.1. Perancangan Masukan Data

    7.2. Perancangan Antar Muka

    7.3. Perancangan Keluaran

    7.4. Rancangan Standarisasi

    7.5. Rancangan Basis Data

    7.6. Perangkat Lunak

    7.7. Perangkat Keras

    7.8. Rancangan Fungsi

    V-4

    V-6

    V-10

    V-12

    V-12

    V-13

    V-13

    V-13

    VI-1

    VI-1

    VI-2

    VI-3

    VI-3

    VI-4

    VI-5

    VI-6

    VI-8

    VI-10

    VI-10

    VI-12

    VII-1

    VII-2

    VII-3

    VII-7

    VII-9

    VII-12

    VII-16

    VII-17

    VII-18

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    5/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat 

    iv

    Bab 8 Sistem Aplikasi

    8.1. Fitur Sistem Aplikasi

    8.2. Instalasi Sistem Aplikasi

    8.3. Menjalankan Sistem Aplikasi

    Bab 9 Rekomendasi Dan Strategis Implementasi

    5.1. Rekomendasi

    5.2. Strategi Implementasi

    5.3. Tahapan Implementasi

    Lampiran I – Formulir Pengumpulan Data

    Lampiran II – Data Jawa Timur

    Lampiran III – Data Manado

    Lampiran IV – Data Maluku

    VIII-1

    VIII-3

    VIII-4

    VIII-10

    IX-1

    IX-1

    IX-2

    IX-6

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    6/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    BAB I.

    PENDAHULUAN

    I.1. Latar Belakang

    Dewasa ini, dengan tingkat kemajuan yang telah dicapainya, Teknologi Informasi (TI) telah

    menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. TI tidak hanya membantu

     proses otomasi dan manajemen informasi, tetapi memungkinkan terjadinya aktivitas, fasilitas

    atau cara kerja baru yang tidak mungkin terjadi sebelumnya. Dengan kata lain, TI telah menjadi

    enabler   dari suatu kegiatan dan pelayanan suatu organisasi. Penyelenggaraan jasa

    telekomunikasi, electronic trading dan jasa perbankan adalah beberapa contoh kasus dari peran

    teknologi informasi sebagai enabler  dari suatu aktivitas ekonomi.

    Kunci keberhasilan penerapan teknologi informasi di lingkungan Direktorat Jenderal

    Perhubungan Darat terletak pada wawasan dan kemampuan para pengelola dan sumber daya

    manusia baik di tingkat pengambil kebijakan ataupun di tingkat operasional tentang teknologi

    informasi dan pemanfaatan TI untuk mendukung kegiatan pembangunan sektor perhubungan

    darat. Dengan berbagai keterbatasan tersebut, maka Teknologi Sistem Informasi (TSI) yang

    digunakan saat ini di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat masih belum

    dikembangkan secara maksimal. Sementara di saat yang bersamaan perkembangan pemanfaatan

    teknologi oleh berbagai pihak yang terlibat di sub sektor transportasi darat seperti pengusaha dan

     pengguna sarana transportasi telah memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam membantu

    mereka menjalankan aktivitasnya masing-masing. Kondisi ini menuntut dilakukannya

     pembenahan teknologi di lingkungan Perhubungan Darat agar dapat menjawab berbagai

    tantangan dan kebutuhan masyarakat luas.

    Faktor lain perlunya sistem informasi adalah semakin kompleksnya pelaksanaan tugas-tugas di

    sub sektor perhubungan darat, dan penerapan otonomi daerah. Untuk itu diperlukan alat bantuyang mampu mengatasi kendala jarak dan waktu yang akan timbul,dan meminimalkan peluang

    terjadinya kesalahan dalam koordinasi serta memudahkan dalam mendukung pelaksanaan tugas

    di sub sektor perhubungan darat.

    Sebagaimana telah ditetapkan dalam KM 43 tahun 2005 tentang struktur organisasi dan Tata

    Kerja Departemen Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mempunyai tugas

    selaku pembina transportasi darat di pusat dan di daerah yang dijabarkan di dalam berbagai

    kebijakan teknis dan administratif. Guna mendukung pelaksanaan pembinaan data yang ada saat

    ini dipandang perlu untuk dilakukan suatu pembangunan aplikasi data perhubungan darat yang

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    7/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    terintegrasi antara data pemerintahan dan data pembangunan yang up to date dan user friendly.

    Untuk itulah maka kegiatan pembangunan aplikasi data Perhubungan Darat dilaksanakan.

    Kegiatan ini akan menghasilkan suatu sistem terkomputerisasi yang akan mampu menerima,mengolah dan menghasilkan informasi yang tepat, cepat, akurat dan aman dalam

     penyimpanannya. Sistem tersebut dirancang sehingga arsitektur penyimpanan datanya

    memungkinkan data untuk diklasifikasi dan disimpan dengan struktur yang baik. Arsitektur

    tersebut akan memungkinkan penempatan dan akses yang mudah serta efisien. Disamping itu

    memungkinkan hubungan, ekstraksi, penerimaan dan pengiriman data dengan sistem basis data

    lain yang sudah digunakan atau dikembangkan di lingkungan stakeholder lain.

    Sistem informasi yang baik haruslah dapat memberikan informasi yang benar dan up to date.

    Disamping itu juga harus dapat menyimpan data yang benar dan absah. Satu-satunya pihak yang

    dapat menentukan kebenaran dan keabsahan adalah pemilik data, dalam hal ini adalah Direktorat

    Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan karena data yang tidak benar akan

    menghasilkan informasi yang tidak benar pula (Garbage In Garbage Out ). Proses komputerisasi

    hanya akan berjalan dengan baik jika didukung oleh prosedur kerja manual dan berkas-berkas

    diatas kertas yang dirancang dengan baik sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, perlu disusun

    dan dirancang formulir-formulir khusus untuk mempermudah proses pemasukan dan

     pemeriksaan. Formulir-formulir ini tentunya harus distandarisasi dan disesuaikan dengan tugas

     pokok dan fungsi dari setiap stakeholder.

    Perangkat lunak aplikasi akan direalisasikan dengan teknologi perangkat keras dan perangkat

    lunak yang menggabungkan penggunaan high level programming language, low level

     programming language, object oriented programming  dan web programming. Data-data yang

    akan dikelola adalah semua jenis format data, yaitu data tabelaris, spasial (peta), citra dan

    multimedia. Program akan beroperasi di lingkungan jaringan komputer, yang memungkinkan

     penggunaan secara multitasking, multiuser , real-time, dan on-line melalui  Local Area Network  

    (LAN) dan  International Networking  (Internet). Program aplikasi akan dibangun dalamlingkungan windows (under windows) 32 bit atau yang lebih tinggi, sehingga menyajikan

     penampilan secara grafis yang lebih menarik. Keamanan data juga dijamin dengan adanya sistem

     pengarsipan yang didisain dengan baik serta mengantisipasi kemungkinan kegagalan sistem.

    Program aplikasi dirancang sehingga ergonomis dan user friendly, supaya mudah digunakan oleh

     pemakai. Untuk penyajian informasi yang tersimpan, akan disediakan sejumlah query  yang

    terdefinisi maupun yang bisa dengan mudah dikembangkan oleh pemakai. Perancangan dan

    implementasi perangkat lunak dibagi dalam tahapan sesuai dengan metodologi perancangan

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    8/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    sistem informasi.

    Mengingat bahwa data transportasi darat tersebar di seluruh wilayah Indonesia, maka diperlukan

    suatu sistem yang terintegrasi, yaitu suatu kerangka pemikiran yang menyeluruh (komprehensif)dan sistemik namun tetap mempertahankan karakteristik parsial dari setiap komponen atau

    aktivitas yang akan diintegrasikan. Adapun tujuan utama dari dilakukannya pengintegrasian

    adalah terkreasinya suatu efisiensi kerja yang pada akhirnya akan menderivasi nilai tambah

    dalam pelaksanaannya.

    I.2. Kegiatan Yang Dilaksanakan dan Lingkup Kegiatan

    Pekerjaan yang dilaksanakan adalah melakukan pembangunan aplikasi data perhubungan daratdengan ruang lingkup kegiatan sebagai berikut :

    v   Melakukan inventarisasi dan kajian terhadap dokumen-dokumen maupun studi-studi

    terdahulu yang terkait pembangunan aplikasi data perhubungan darat

    v   Melakukan inventarisasi kebutuhan data perhubungan darat yang ada di Dinas

    Perhubungan Propinsi, Kabupaten dan Kota

    v   Melakukan analisis dan evaluasi untuk mengindentifikasi hambatan, kendala dalam

    hal pembangunan aplikasi data perhubungan darat

    v   Merumuskan standarisasi

    Melakukan penyusunan sistem aplikasi data yang berbasis jaringan yang terintegrasi

    antara pusat dan daerah

    v   Melakukan kajian kebutuhan perangkat minimal bagi pembangunan aplikasi data

     perhubungan darat di tingkat daerah

    v   Menyusun panduan/petunjuk teknis penggunaan aplikasi data yang berbasis jaringan

    di pusat dan daerah.

    I.3. Maksud dan Tujuan

    Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dalam perumusan kebijakan transportasi

    darat. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :

    v   Mendapatkan gambaran kebutuhan aplikasi data perhubungan darat di pusat dan

    daerah.

    v   Teridentifikasinya hambatan dan kendala dalam pelaksanaan Pembangunan aplikasi

    data perhubungan darat.

    v   Tersusunnya aplikasi data perhubungan darat.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    9/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    I.4. Indikator Keluaran dan Keluaran

    Indikator keluaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya konsep perumusan kebijakan

     pembangunan aplikasi data Perhubungan Darat. Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah

    tersusunnya satu laporan studi perumusan kebijakan pembangunan aplikasi data Perhubungan

    Darat.

    I.5. Sistimatika Pelaporan

    Sistematika pelaporan pendahuluan kegiatan pembangunan aplikasi data perhubungan darat

    adalah sebagai berikut :

    BAB I, berisi latar belakang pekerjaan, kegiatan yang dilaksanakan, maksud dan tujuan dari

     pekerjaan, indikator keluaran dan keluaran, dan sistematika pelaporan.

    BAB II, berisi pendekatan dan metodologi, yang mencakup studi peraturan dan perundangan,

    identifikasi dan studi sistem informasi, analisis dan desain sistem informasi, dan implementasi

    dan pelatihan.

    BAB III, berisi studi peraturan dan perundangan, yang mencakup UU LLAJ No. 2 Tahun 2009,

    UU. No. 14 Tahun 2008, dan peraturan terkait.

    BAB IV, berisi identifikasi dan studi sistem eksisting, yang mencakup program aplikasi eksisting

    di Ditjen Perhubungan Darat, perangkat keras di Ditjen Perhubungan Darat, dan Pelaksanaan

    Survey ke Daerah (Surabaya, Manado, dan Maluku).

    BAB V, berisi analisis terhadap sistem, yang mencakup arsitektur sistem informasi, aliran data,

    format data, arsitektur sistem aplikasi, analisa spesifikasi, standarisasi, perangkat lunak,

     perangkat keras, deskripsi fungsi, dan kendala sumber daya manusia.

    BAB VI, berisi rancangan strategis pengembangan sistem, yang mencakup substansi pengelolaan

    sistem informasi, kondisi eksisting, pengelolaan basisdata, dan pertimbangan arsitektur aplikasi.

    BAB VII, berisi rancangan detail sistem informasi, yang mencakup perancangan masukan data,

     perancangan antar muka, perancangan keluaran, rancangan standarisasi, rancangan basisdata,

     perangkat lunak, perangkat keras, dan rancangan fungsi

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    10/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : I - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Bab VIII, berisi sistem aplikasi yang mencakup fitur sistem aplikasi, instalasi sistem aplikasi dan

    menjalankan sistem aplikasi

    Bab IX, berisi rekomendasi dan strategi implementasi, yang mencakup rekomendasi, strategi

    implementasi dan tahapan implementasi.

    Lampiran I, berisi formulir pengumpulan data

    Lampiran II, berisi data survey Provinsi Jawa Timur

    Lampiran III, berisi data survey Provinsi Sulawesi Utara

    Lampiran IV, berisi data survey Provinsi Maluku

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    11/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    BAB II.PENDEKATAN DAN METODOLOGI

    Pengembangan sistem informasi bukanlah hal yang baru pertama kali dilakukan di lingkungan

    Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Untuk itu, agar kesinambungan dari pekerjaan-pekerjaan

    sebelumnya tetap terjaga, maka tahapan awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi

    sistem eksisting yang sudah dikembangkan dan diterapkan. Hal ini juga dimaksudkan agar tidak

    terjadi overlap  dalam pelaksanaannya sehingga akan menimbulkan kebingungan dari pemakai

    dan mubazirnya sistem yang telah dikembangkan. Berdasarkan hal tersebut, maka pendekatan

    dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

    Studi Peraturan dan

    Perundangan

    Identifikasi dan Studi

    Sistem Informasi

     Analisis dan Desain Sistem

    Informasi

    Implementasi dan

    Pelatihan 

    Gambar 2.1. Pendekatan dan Metodologi

    II.1. Studi Peraturan dan Perundangan

    Rancangan sistem informasi yang baik haruslah mengacu ke peraturan perundangan yang

     berlaku. Hal ini dimaksudkan agar proses perancangan yang dimulai dengan penetapan

    kelembagaan yang terkait, alur proses dan dokumen, kewenangan, tugas pokok dan fungsi,

    sosialisasi, dan lain-lain memiliki sandaran payung hukum, sehingga tidak akan terkendala pada

    saat penerapannya di lapangan. Studi peraturan dan perundangan akan difokuskan ke Undang-

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    12/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 2 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 tahun 2009. Pada bab bab XVI memuat

    mengenai sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan.

    II.2. Identifikasi dan Studi Sistem Informasi

    Identifikasi dan studi terhadap sistem informasi dilakukan dengan melakukan survai di

    lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi

    sistem-sistem yang sudah dikembangkan dan diimplementasikan, perangkat keras, perangkat

    lunak dan sumber daya manusia.

    Survey Kebutuhan terhadap pengembangan sistem juga akan dilakukan dengan mengidentifikasi

    dan menginventarisasi langsung kebutuhan riil di daerah. Sebagai panduan pada saat

    dilakukannya survai lapangan, petugas survey diperlengkapi dengan formulir pengumpulan data

    menggunakan standar format untuk kebutuhan propinsi yang dikeluarkan oleh Direktorat

    Jenderal Perhubungan Darat (lihat lampiran form pengumpulan data), yang terdiri dari :

    A.  Formulir Data Umum

    1.  Luas Wilayah

    2. 

    Kependudukan

    3.  Produk Domestik Bruto (PDRB)

    4. 

    Pergerakan Asal Tujuan (O/D Matriks)

    B.  Formulir Data Prasarana LLAJ

    1.  Prasarana Jalan

    a.  Perkembangan Jalan menurut Status,Jenis Konstruksi dan Kondisi Jalan.

    b.  Kinerja Ruas Jalan Nasional, Propinsi, Kabupaten/Kota.

    2.  Inventarisasi Pengujian Kendaraan Bermotor

    3.  Terminal Menurut Type

    4.  Jembatan Timbang

    C.  Formulir Data Sarana LLAJ

    1.  Perkembangan Kendaraan Bermotor

    2.  Kendaraan Angkutan Penumpang Umum

    3.  Kendaraan Angkutan Barang

    D.  Formulir Data Fasilitas Penunjang / Perlengkapan Jalan

    1.  Rambu

    2. 

    Marka Jalan

    3. 

    Pagar Pengaman

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    13/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    4.  Deliniator

    5.  Cermin Tikungan

    6.  Paku Jalan

    7. 

    Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas8.  Lampu Penerangan Jalan.

    E.  Formulir Data Bidang Angkutan Sungai dan Danau

    1.  Data Sungai dan Danau

    2.  Alur Pelayaran Sungai dan Danau

    3.  Jaringan Angkutan Sungai

    4.  Gambar Jaringan Angkutan ASD

    5.  Perkembangan Armada Sungai dan Danau

    6. 

    Perkembangan Dermaga Sungai dan Danau

    7.  Produksi Angkutan Sungai dan Danau

    8.  Perkembangan Rambu Sungai

    9.  Inventarisasi Dermaga Sungai dan Danau

    F.  Formulir Data Bidang Angkutan Penyeberangan

    1.  Perkembangan Lintas Penyeberangan

    2.  Pelabuhan Penyeberangan

    3.  Kapal Penyeberangan

    4.  Jenis Pengoperasian Kapal Penyeberangan

    5.  Jumlah Kapal Penyeberangan Berdasarkan Pemilik

    6.  Produksi Angkutan Penyeberangan

    7.  Kinerja Lintas penyeberangan

    8.  Inventarisasi Pelabuhan Penyeberangan.

    G.  Formulir Data Bidang Keselamatan

    1.  Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

    2. 

    Kecelakaan ASDP

    H.  Formulir Produk Hukum

    I.  Sumber Daya Manusia

    J.  Program Pembangunan

    K.  Lain-Lain

    Petugas survey juga diharuskan untuk mengisi form survey untuk penilaian secara kualitatif yang

    mencakup :

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    14/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    1.  Mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi

    2.  Melihat kesiapan institusi dalam mengimplementasikan sistem

    3. 

    Mengumpulkan data dan format informasi yang dihasilkan

    Form Survey PekerjaanPembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Informasi Responden

    Dinas:

    Nama:

    Jabatan:

    Data dikumpulkan oleh

    Surveyor:

    Tanggal/Jam:

    Informasi Responden diisi sebagai berikut :

    o  Dinas, diisi nama dinas lokasi yang disurvey

    o   Nama dan jabatan, diisi nama dan jabatan dari personil yang disurvey (catatan: Bisa diisi

    lebih dari satu orang)

    Informasi Surveyor harus diisikan :

    o  Surveyor, diisi nama petugas survey

    o  Tanggal, diisi tanggal/jam survey (mulai dan s/d)

    Daftar pertanyaan untuk menggali kesiapan institusi untuk mengimplementasikan sistem.

    Pertanyaan ini adalah pertanyaan terbuka yang memungkinkan responden untuk menyatakan

     pendapatnya :

    1.  Apakah sudah ada struktur organisasi khusus yang menangani data-data perhubungan

    darat ? Tolong disebutkan.

    2.  Apakah tersedia perangkat keras untuk pencatatan data-data perhubungan darat ? Jika

    ada, tolong disebutkan spesifikasi dari perangkat keras tersebut dan arsitektur perangkat

    keras (LAN, standalone, WAN, dll)

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    15/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    3.  Apakah sudah dilakukan pencatatan data-data perhubungan darat dengan menggunakan

    sistem informasi ? Tolong disebutkan nama sistem informasi jika sudah ada, dan

    sebutkan pula nama software pendukung (misal : software MsOffice)

    4. 

    Apakah sudah menggunakan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan keputusan ? Jika ada, tolong sebutkan nama software, data peta, sistem

     proyeksi, skala peta, koordinat peta (georeferensi atau lokal)

    5.  Apakah sudah dilakukan koordinasi terhadap data-data awak kapal sungai dan danau

    dengan institusi lain, misalkan :

    a.  Dinas Perhubungan Propinsi

     b.  Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota Lain

    c.  UPT terkait

    d.  Kementrian Perhubungan

    e.  Kementrian lain

    6.  Jika sistem informasi diterapkan, maka di bagian/divisi manakah tempat yang paling

    tepat untuk menjalankan sistem ini

    7.  Tolong diurutkan kebutuhan yang paling mendesak dilakukan untuk penerapan sistem:

    a.  Infrastruktur

     b.  Sistem aplikasi

    c.  Kelembagaan yang akan menangani sistem ini

    d.  Prosedur operasi (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis)

    e. 

    Lain-lain, tolong sebutkan

    II.3. Analisis dan Desain Sistem Informasi

    Analisis dan Desain Sistem Informasi dilaksanakan setelah semua data dan informasi terkumpul,

     baik yang diperoleh dari pusat maupun dari lokasi survey. 

    Secara teoritis, pendekatan analisis dan desain terhadap sistem informasi digambarkan sebagai

     berikut :

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    16/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Gambar 2.2. Structured System Development Process

    Pendefinisian masalah (Problem Definition) adalah suatu proses untuk mengidentifikasi dan

    mendefinisikan masalah yang akan dikerjakan dan solusi yang diharapkan. konsultan akan

    memfokuskan pekerjaan dengan target pengguna untuk mendefinisikan masalah. Konsultan

    mengusulkan untuk membentuk gugus kerja yang ditugaskan khusus untuk studi permasalahan

    dan dokumen yang terkait dengan isu-isu sebagai berikut :

    (1) Permasalahan spesifik apa yang akan diakomodir oleh sistem ?

    Mengidentifikasi permasalahan yang bisa diselesaikan oleh sistem. Konsultan akan

    memublikasikan permasalahan-permasalahan potensial dan mendiskusikan dengan

    gugus kerja untuk mendapatkan umpan balik.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    17/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    (2) Bagaimana sumber daya yang tersedia (waktu, dana dan manusia) ?

    Informasi mengenai sumber daya yang tersedia adalah titik kritis untuk mendefinisikan

    arah pengembangan. Pengukuran yang realistis mengenai sumber daya aktual akan

    membantu konsultan untuk mencegah kegagalan dalam melaksanakan pekerjaan.(3) Kriteria apa yang akan digunakan untuk pengukuran keberhasilan pekerjaan ?

    Pada saat kriteria pengukuran keberhasilan pekerjaan tidak bisa diukur, maka

    sebenarnya pekerjaan tersebut tidak didefinisikan dengan baik. Untuk itu perlu

    dikembangkan indikator kinerja untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pelaksanaan

     pekerjaan.

    (4) Apakah sistem manajemen data akan dikembangkan dari awal ?

    Sistem yang telah dikembangkan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

    sudah cukup banyak. Dalam kaitannya dengan pekerjaan ini, apakah akan melakukan

     pembuatan sistem manajemen data yang baru ataukah penyempurnaan dari yang sudah

    ada.

    Analisa Kebutuhan ( Requirement Definition), yaitu dengan melakukan studi analisa kebutuhan

    adalah faktor kritis untuk keberhasilan dari pekerjaan. Ada beberapa filosofi untuk menganalisa

    kebutuhan, yaitu top-down, bottom-up, inside-out , dan lain-lain. Metoda yang diusulkan adalah

    sebagai berikut :

    (1) Mengidentifikasi permasalahan yang akan diselesaikan

    (2) 

    Mengidentifikasi sumber data dan format data

    (3) Mengidentifikasi pengguna yang akan menjalankan sistem

    (4) Survai terhadap pengguna mengenai kebutuhan mereka yang bisa dibantu oleh teknologi

    (5) Survai ke pihak manajemen tentang penentuan kriteria sukses

    (6) Menghasilkan jadual pengembangan secara rinci yang mencakup hardware, software,

     personil, dokumentasi dan evaluasi

    (7) Meminta approval dari top management sebelum melangkah lebih lanjut.

    Pemodelan Proses (Process Modelling) adalah terkait dengan pembangunan proses manajemendata. Konsultan akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

    (1)  Alur dokumen di semua stakeholder

    (2)  Eksisting sistem aplikasi yang sudah dibuat di semua stakeholder

    (3)  Kemungkinan dilakukannya pengintegrasian dan komunikasi data

    Desain Data Konseptual (Conceptual Data Design) adalah aktivitas yang penting dalam

     pembangunan sistem. Jika tahapan ini dilakukan dengan benar, maka keberhasilan sistem bisa

    terjamin. Sebaliknya, fleksibilitas, skalabilitas dan penggunaannya mungkin akan gagal.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    18/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Konsultan membantu pemberi pekerjaan untuk mereengineer kondisi eksisting  pilot project  

    untuk menjamin bahwa sistem akan mendapatkan dukungan penuh pada saat diimplementasikan.

    Sebaliknya, fleksibilitas, skalabilitas dan penggunaannya mungkin akan gagal. Konsultan

    mengusulkan untuk menggunakan metodologi ERA (Extended Relational Analysis). ERAadalah wawancara dan proses analisis yang melakukan simplifikasi terminologi sehingga baik

     pengguna maupun analis bisa mendefinisikan data yang akan diterjemahkan dalam tabel-tabel di

    database. Langkah-langkah ERA adalah sebagai berikut :

    (1) 

    Membentuk tim dari pengguna kunci dari setiap level manajemen dan memberikan

    tanggung jawab terhadap usaha-usaha untuk memodelkan data

    (2) Model entitas mengidentifikasi entitas, mendefinisikan batasan entitas, menentukan

     primary key dari entitas, dan menuangkan entitas dalam form tabel

    (3) Model hubungan (relationship), mengidentifikasi hubungan, mendefinisikan batasan

    hubungan, menentukan jenis hubungan, dan menuangkan hubungan dalam form tabel

    (4) Model atribut, mengidentifikasi atribut, mendefinisikan batasan atribut, menuangkan

    atribut dalam form tabel

    Konsultan akan menggunakan software Power Designer atau Microsoft Visio 2000 Enterprise

    sebagai CASE (Computer Assisted System Engineering) Tool untuk memodelkan sistem aplikasi

    dan database.

    Desain Database Logis ( Logical Database Design) dilakukan setelah desain data konseptual,

    yaitu suatu pilihan yang harus dilakukan diantara representasi yang berbeda mengenai

     bagaimana database akan diimplementasikan. Bentuk-bentuk umum dari database logis adalah

    flat file, relational, network, hierarchical dan sekarang objective-oriented .

    Desain database fisik (Physical Database Design) dilakukan dengan menggunakan CASE Tools,

    DBMS bisa dibuat dengan menggenerate ERD ke database fisik.

     Rapid Prototyping, yaitu salah satu dari jenis usulan metodologi yang akan konsultan ambil,dengan alasan-alasan sebagai berikut :

    (1)  Membentuk tim kecil yang terdiri dari semua tenaga ahli. Tim kecil ini yang akan

    memberikan umpan balik terhadap prototype.

    (2)  Membuat panduan manual dan graphic user interface (GUI)

    (3)  Menggunakan DBMS yang baik dan software pemrograman yang handal. Konsultan

    mengusulkan untuk menggunakan Microsoft opensource MySQL Server sebagai

    Database Management System, dan aplikasi berbasis web yang menggunakan software

    CMS (Content Management System) dan pMapper (Web GIS).

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    19/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Pengembangan Graphic User Interface (GUI Development)  untuk tier presentasi akan

    dikembangkan oleh konsultan. GUI akan dibangun atas aplikasi yang berbasis web (web

    enabled ) untuk menampilkan data tabular dan spasial (GIS).

    Pengembangan Data Management Interface (DMI Development) akan dilakukan oleh konsultan

    dengan terlebih dahulu berkonsultansi dengan pemberi pekerjaan mengenai model-model yang

     bisa diterapkan.

    Dokumentasi bertujuan untuk :

    (1) Menyediakan umpan balik dini pada saat pengembangan

    (2) Dukungan kemampuan dasar yang disediakan bersama-sama dengan prototype

    (3) Memfasilitasi sharing software diantara konsultan pengembang sistem informasi

    (4) Mendukung pemeliharaan sistem dan peningkatannya

    (5) Menyediakan materi dasar pelatihan

    II.4. Implementasi dan Pelatihan

     Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat yang

    diperoleh dan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan bernilai

    apabila manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi

     perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya

    digunakan beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan

    suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya,

    karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak saja. Oleh karenanya,

    sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir nilai efektivitasnya.

    Pada tahapan ini akan dilakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pengguna dalam menggunakan

    sistem aplikasi, pelacakan kesalahan (trouble shooting) jika ada error  dan bug yang disebabkan

    oleh hardware  dan software failure. Secara umum, analisis kebutuhan pelatihan didefinisikan

    sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data dalam rangka mengidentifikasi bidang-

     bidang atau faktor-faktor apa saja yang ada di dalam instansi yang perlu ditingkatkan atau

    diperbaiki agar kinerja pegawai dan produktivitas instansi menjadi meningkat. Tujuan dari

    kegiatan ini adalah untuk memperoleh data akurat tentang apakah ada kebutuhan untuk

    menyelenggarakan pelatihan. Kebutuhan pelatihan adalah suatu solusi untuk memenuhi

    kekurangan pengetahuan, meningkatkan keterampilan atau sikap dengan masing-masing kadar

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    20/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    yang bervariasi”. Kebutuhan terhadap pelatihan merupakan keadaan dimana terdapat

    kesenjangan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan nyata.

    Mengingat bahwa pelatihan pada dasarnya diselenggarakan sebagai sarana untukmenghilangkan atau setidaknya mengurangi gap (kesenjangan) antara kinerja yang ada saat ini

    dengan kinerja standard atau yang diharapkan untuk dilakukan oleh si pegawai, maka dalam hal

    ini analisis kebutuhan pelatihan merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-gap  yang ada

    tersebut dan melakukan analisis apakah gap-gap  tersebut dapat dikurangi atau dihilangkan

    melalui suatu pelatihan. Selain itu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka pihak

     penyelenggara pelatihan (HRD atau Divisi Training) dapat memperkirakan manfaat-manfaat apa

    saja yang bisa didapatkan dari suatu pelatihan, baik bagi partisipan sebagai individu maupun

     bagi perusahaan.

    Jika ditelaah secara lebih lanjut, maka analisis kebutuhan pelatihan memiliki beberapa tujuan,

    diantaranya adalah:

    1.  memastikan bahwa pelatihan memang merupakan salah satu solusi untuk memperbaiki atau

    meningkatkan kinerja pegawai dan produktivitas instansi/lembaga;

    2.  memastikan bahwa para partisipan yang mengikuti pelatihan benar-benar orang-orang yang

    tepat;

    3. 

    memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan selama pelatihan benar- benar sesuai dengan elemen-elemen kerja yang dituntut dalam suatu jabatan tertentu;

    4. 

    mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih sesuai dengan tema atau

    materi pelatihan;

    5.  memastikan bahwa penurunan kinerja atau pun masalah yang ada adalah disebabkan karena

    kurangnya pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap kerja; bukan oleh alasan-alasan lain

    yang tidak bisa diselesaikan melalui pelatihan;

    6. 

    memperhitungkan untung-ruginya melaksanakan pelatihan mengingat bahwa sebuah

     pelatihan pasti membutuhkan sejumlah dana.

    Secara garis besar dapat dikatakan bahwa kebutuhan pelatihan adalah selisih antara pengetahuan,

    sikap dan keterampilan yang diharapkan/diminta dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan

    yang telah dimiliki oleh seseorang atau selisih antara prestasi yang diminta dengan prestasi yang

    telah dicapai. Pelatihan merupakan sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian

    tertentu, serta sikap agar seseorang semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung

     jawabnya dengan baik. Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan keterampilan bekerja

    (vacational) yang dapat digunakan dengan segera. Program-program pelatihan dirancang untuk

    menjembatani kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki pekerja dan kompetensi yang

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    21/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : II - 11 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    diharapkan dimiliki pekerja. Pelatihan berbasis kompetensi sangat diperlukan dalam

     pengembangan SDM, karena secara tradisi atau konvensional hanya menghasilkan peserta

     pelatihan memiliki “pengetahuan mengenai apa”. Sementara pelatihan yang berbasis kompetensi

    memungkinkan peserta setelah selesai, tidak sekedar mengerti, akan tetapi “dapat melakukansesuatu” yang harus dikerjakan. Melalui pelatihan berbasis kompetensi, seseorang akan terbantu

    di dalam mengerjakan pekerjaan yang ada, dapat meningkatkan tanggung jawab dan

    mengembangkan karir. Salah satu upaya strategis yang perlu dilakukan adalah menciptakan

    sebuah “proses belajar” yang berlanjut melalui pelatihan dan pengembangan.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    22/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 1 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    BAB III.

    STUDI PERATURAN DAN PERUNDANGAN

    Rancangan sistem informasi yang baik haruslah mengacu ke peraturan perundangan yang

     berlaku. Hal ini dimaksudkan agar proses perancangan yang dimulai dengan penetapan

    kelembagaan yang terkait, alur proses dan dokumen, kewenangan, tugas pokok dan fungsi,

    sosialisasi, dan lain-lain memiliki sandaran payung hukum, sehingga tidak akan terkendala pada

    saat penerapannya di lapangan.

    III.1. UU LLAJ No. 22 Tahun 2009

    Landasan hukum pengembangan sistem aplikasi data perhubungan darat adalah Undang-UndangLalu Lintas dan Angkutan Jalan Nomor 22 tahun 2009, terutama pada bab XVI yang memuat

    mengenai sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan angkutan jalan.

    Pasal 245 mengenai penyelenggaraan sistem informasi dan komunikasi adalah :

    (1) Untuk mendukung Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan

    Angkutan Jalan diselenggarakan sistem informasi dan komunikasi yang terpadu.

    (2) Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    dilaksanakan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota

     berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (3) Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud

     pada ayat (1) digunakan untuk kegiatan perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan

     pengawasan serta operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang meliputi: bidang

     prasarana Jalan; bidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan bidang

    registrasi dan identifikasi Kendaraan Bermotor dan Pengemudi, penegakan hukum,

    operasional Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, serta pendidikan berlalu lintas.

    Pasal 246 menyatakan :

    (1)  Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 245 ayat (2) merupakan subsistem dalam Sistem Informasi dan Komunikasi

    Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    (2) 

    Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan terpadu sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) dikendalikan oleh pusat kendali yang mengintegrasikan data,

    informasi, dan komunikasi dari setiap subsistem.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    23/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 2 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    (3)  Data, informasi, dan komunikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dapat diakses

    oleh setiap pembina Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi dijabarkan pasal 247 sebagai berikut :

    (1)  Dalam mewujudkan Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246 ayat (1) setiap pembina Lalu Lintas dan Angkutan

    Jalan wajib mengelola subsistem informasi dan komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    sesuai dengan kewenangannya.

    (2)  Subsistem informasi dan komunikasi yang dibangun oleh setiap pembina Lalu Lintas dan

    Angkutan Jalan terintegrasi dalam pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu

    Lintas dan Angkutan Jalan.

    (3) 

    Pusat kendali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelola oleh Kepolisian Negara

    Republik Indonesia.

    Pasal 248 berisi tentang pengembangan sistem informasi dan komunikasi sebagai berikut :

    (1) Untuk memenuhi tugas pokok dan fungsi berbagai pemangku kepentingan, dikembangkan

    Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang meliputi sistem

    terstruktur, jaringan informasi, jaringan komunikasi, dan pusat data.

    (2) Sistem terstruktur, jaringan informasi, jaringan komunikasi, dan pusat data meliputi :

    a. 

     perencanaan;

     b.   perumusan kebijakan;

    c.   pemantauan;

    d.   pengawasan;

    e.   pengendalian;

    f.  informasi geografi;

    g.   pelacakan;

    h. 

    informasi Pengguna Jalan;

    i. 

     pendeteksian arus Lalu Lintas;

     j.   pengenalan tanda nomor Kendaraan Bermotor; dan/atau

    k.   pengidentifikasian Kendaraan Bermotor di Ruang Lalu Lintas. 

    Pasal 249 berisi tentang Pusat Kendali Sistem Informasi dan Komunikasi sebagai berikut :

    (1) Pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan berfungsi

    sebagai pusat:

    a. 

    kendali;

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    24/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 3 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

     b.  koordinasi;

    c.  komunikasi;

    d.  data dan informasi terpadu;

    e. 

     pelayanan masyarakat; danf.  rekam jejak elektronis untuk penegakan hukum.

    (2) Pengelolaan pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan

    Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk mewujudkan pelayanan Lalu

    Lintas dan Angkutan Jalan yang aman, selamat, tertib, lancar, dan terpadu.

    (3) Kegiatan pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    sekurang-kurangnya meliputi:

    a.   pelayanan kebutuhan data, informasi, dan komunikasi tentang Lalu Lintas dan

    Angkutan Jalan;

     b.  dukungan tindakan cepat terhadap pelanggaran, kemacetan, dan kecelakaan

    serta kejadian lain yang berdampak terhadap Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

    c.  analisis, evaluasi terhadap pelanggaran, kemacetan, dan Kecelakaan Lalu

    Lintas;

    d.  dukungan penegakan hukum dengan alat elektronik dan secara langsung;

    e.  dukungan pelayanan Surat Izin Mengemudi, Surat Tanda Nomor Kendaraan

    Bermotor, dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor;

    f.   pemberian informasi hilang temu Kendaraan Bermotor;

    g. 

     pemberian informasi kualitas baku mutu udara;

    h.  dukungan pengendalian Lalu Lintas dengan pengaturan, penjagaan,

     pengawalan, dan patroli;

    i.  dukungan pengendalian pergerakan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan

     j.   pemberian informasi tentang kondisi Jalan dan pelayanan publik.

    Pasal 250 menyatakan bahwa Data dan informasi pada pusat kendali Sistem Informasi dan

    Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan harus dapat diakses dan digunakan oleh

    masyarakat.

    Pasal 251 menyatakan bahwa Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    dapat digunakan untuk penegakan hukum yang meliputi:

    a. 

     penyelidikan dan penyidikan tindak pidana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    atau kejahatan lain;

     b.  tindakan penanganan kecelakaan, pelanggaran, dan kemacetan Lalu Lintas oleh

    Kepolisian Negara Republik Indonesia; dan/atau

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    25/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 4 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    c.   pengejaran, penghadangan, penangkapan, dan penindakan terhadap pelaku

    dan/atau kendaraan yang terlibat kejahatan atau pelanggaran Lalu Lintas.

    III.2. UU No. 14 Tahun 2008

    Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik. Pada pasal 2

    mengenai asas dan tujuan, berisi :

    (1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna

    Informasi Publik.

    (2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.

    (3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan

    cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana

    (4) 

    Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan UndangUndang,

    kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang

    timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah

    dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi Publik dapat melindungi

    kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.

    Pasal 3, Undang-Undang ini bertujuan untuk:

    (1) menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik,

     program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan

     pengambilan suatu keputusan publik;

    (2) Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik;

    (3) Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan

     pengelolaan Badan Publik yang baik;

    (4) 

    Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan

    efisien, akuntabel serta dapat dipertanggungjawabkan;

    (5) Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak;

    (6) 

    Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau

    (7) Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk

    menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    26/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : III - 5 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    III.3. Peraturan Terkait

    Selain dasar hukum tersebut di atas, dalam pengembangan aplikasi data perhubungan darat juga

    mempertimbangkan undang-undang dan peraturan Pemerintah terkait lainnya, khususnya:

    a. 

    Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

     b.  Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

    c.  Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

    Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

    d.  Surat Edaran MENKOMINFO No. 05/SE/M.KOMINFO/10/2005 tanggal 24 Oktober

    2005 tentang Pemakaian dan Pemanfaatan Piranti Lunak Legal di Lingkungan Instansi

    Pemerintah

    e. 

    Surat Edaran MENPAN No. SE/01/M.PAN/2/2009 tanggal 30 Maret 2009 tentang

    Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS)

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    27/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 1 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    BAB IV.IDENTIFIKASI DAN STUDI SISTEM INFORMASI

    Identifikasi dan studi terhadap sistem informasi dilakukan dengan melakukan survai di

    lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi

    sistem-sistem yang sudah dikembangkan dan diimplementasikan, perangkat keras, perangkat

    lunak dan sumber daya manusia.

    Survey Kebutuhan terhadap pengembangan sistem juga dilakukan dengan mengidentifikasi dan

    menginventarisasi langsung kebutuhan riil di daerah. Survey lapangan sesuai kerangka acuan

    kerja akan dilakukan terhadap tiga lokasi, yaitu Surabaya, Ambon dan Menado. Survey

    diperlengkapi dengan formulir isian baku dan formulir survey yang dimaksudkan untuk :

    1. 

    Mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi

    2.  Melihat kesiapan institusi dalam mengimplementasikan sistem

    3.  Mengumpulkan data dan format informasi yang dihasilkan.

    IV.1. Program Aplikasi Eksisting di Ditjen Perhubungan Darat

    Hasil dari studi memperlihatkan beberapa sistem informasi yang sudah dikembangkan sebagai

     berikut :

    1. 

    Sistem Informasi Profil dan Kinerja Transportasi Darat (SIPROFKIN) yang dibangun

     pada tahun 2004 berbasis PC Desktop. Sistem memadukan antara penggunaan data

    tabular dan spasial. Data tabular disimpan dalam Ms. SQL 2000, sedangkan data spasial

    disimpan dalam format shapefile yang diolah dengan menggunakan software ArcView.

    Gambar 4.1. Tampilan Siprofkin

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    28/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 2 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    2.  Sistem Informasi Lokasi Banyak Kecelakaan dan Laerah Rawan Kecelakaan

    (SILBK/LRK) yang dibangun pada tahun 2007. Sistem dibangun dengan menggunakan

     peta Google sebagai background yang dipadukan dengan menggunakan data survey

    hasil pengukuran GPS. Sistem mengintegrasikan antara data spasial, peta image, datatabular dan foto.

    Gambar 4.2. Tampilan SILBK/LRK

    3.  Sistem Informasi Infrastruktur dan Kinerja Transportasi Darat (SIIK-TRANSDAT) yang

    dibangun pada tahun 2007 berbasis PC Desktop. Sistem memadukan antara penggunaan

    data tabular dan spasial. Data tabular disimpan dalam Firebird SQL Server (Open

    source), sedangkan data spasial disimpan dalam format shapefile yang diolah dengan

    menggunakan software ArcView

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    29/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 3 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Gambar 4.3. Tampilan SIIK-TRANSDAT

    4.  Sistem Informasi Penilaian Kinerja Keselamatan Transportasi Darat (SI_KESDAT)

    yang dibangun tahun 2006

    Gambar 4.4. Tampilan SI-KESDAT

    5.  Sistem Informasi Transportasi Sungai dan Danau (SITRAN-SUDAN) yang

    dikembangkan tahun 2010

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    30/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 4 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Gambar 4.5. Tampilan SITRAN-SUDAN

    Rangkuman dari sistem informasi yang dikembangkan oleh masing-masing direktorat adalah

    sebagai berikut :

    a)  Setditjen,

    · 

    Web Ditjen Hubdat(www.hubdat.web.id )

    ·  Aplikasi berbasis Intranet

    ·  Aplikasi Tata Persuratan

    ·  Aplikasi e Klipping (kehumasan)

    · 

    Aplikasi Perpustakaan Virtual

    ·  Aplikasi Data Centre

    ·  Aplikasi berbasis GIS

    ·  Aplikasi SIIK ( Sistem Informasi Infrastruktur dan Kinerja Perhubungan Darat)

     b)  Direktorat LLAJ

    ·  Aplikasi Berbasis Webbase, Situs : Web Road Transport and Traffic Management Center

    (www.rttmc rttmc-hubdat.web.id id)

    ·  Aplikasi SI AKAP

    ·  Aplikasi SI Jembatan Timbang

    ·  Aplikasi SI Pengujian Type Kendaraan

    ·  Aplikasi SI PPNS

    ·  Aplikasi SI Terminal

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    31/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 5 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    ·  Aplikasi SI Perlengkapan Jalan

    c)  Direktorat LLASDP

    ·  Aplikasi SI Penyeberangan dan Sungai (basis Sistem Informasi Geografis)

    · 

    Aplikasi SI Data Jaringan Transportasi Sungai dan Danau (basis Sistem InformasiGeografis)

    d)  Direktorat BSTP

    · 

    Aplikasi Berbasis Webbase. Situs : Web Urban Transport Information Center (

    www.bstp.hubdat.web.id id)

    ·  Aplikasi SI Data Base Transportasi Perkotaan

    e)  Direktorat KTD

    ·  Aplikasi SI Pengemudi Angkutan Umum

    · 

    Aplikasi SI LBK/LRK·  Aplikasi SI Kecelakaan (berbasis GIS)

    ·  Aplikasi Awak Kapal Sungai dan Danau.

    Dari daftar diatas terlihat bahwasanya telah banyak dikembangkan aplikasi-aplikasi atau sistem

    informasi baik yang digunakan untuk mengelola informasi Transportasi Darat, maupun untuk

    tujuan lainnya. Jika dikaji lebih jauh, aplikasi-aplikasi dan sistem informasi tersebut di atas

    memiliki karakteristik yang sama:

    1. Merupakan sistem yang dibangun dengan pendekatan keproyekan. Dengan kata lain,sistem-sistem tersebut bersifat terfokus (hanya untuk kepentingan proyek) dan tidak

     beriorientasi jauh ke depan (tidak mempertimbangkan keberadaan pemangku kepentingan

    secara dalam dan menyeluruh). Akibatnya, hanya sedikit dari sistem-sistem yang telah

    dibangun tersebut yang berkelanjutan (sustainable) setelah proyek selesai, baik dari segi

    operasionalisasi maupun pemanfaatan data dan informasinya.

    2. Merupakan sistem yang terisolir, tidak berhubungan satu dengan yang lain dan tidak

    dapat bekerjasama atau berinteraksi satu sama lainnya. Akibatnya terbentuklah pulau-

     pulau informasi (information islands) yang terisolir dari lingkungan sekitarnya. Pulau-

     pulau informasi tersebut menciptakan masalah-masalah ikutan seperti:

    ·  Tidak adanya keseragaman kodifikasi, format data, dan antarmuka sehingga

    sulit untuk melakukan pertukaran data (data exchange)

    ·  Timbulnya duplikasi data karena setiap sistem akan melakukan pemasukan

    data (data entry) yang sama secara sendiri-sendiri

    ·  Timbulnya inkonsistensi data antara satu sistem dengan yang lainnya akibat

    updating (pemutahiran) dilakukan secara sendiri-sendiri

    ·  Dan lain sebagainya.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    32/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 6 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    IV.2. Perangkat Keras di Ditjen Perhubungan Darat

    Infrastruktur jaringan sistem informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah sebagai berikut :

    Struktur jaringan sistem informasi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat adalah sebagai berikut :

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    33/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 7 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Gambar 4.6. Struktur Jaringan

    IV.3. Pelaksanaan Survey Ke Daerah

    IV.3.1. Surabaya (Provinsi Jawa Timur)

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    34/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 8 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Gambar 4.7. Peta Provinsi Jawa Timur

    Posisi geografis provinsi Jawa

    Timur terletak pada Garis

    Lintang 5,37’ LU dan 8,48’ LS

    dan Garis Bujur 110,57’ BujurTimur. Sebelah barat berbatasan

    dengan Propinsi Jawa Tengah,

    sebelah timur berbatasan dengan

    Selat Bali / Propinsi Bali, sebelah

    utara laut jawa, dan sebelah

    selatan adalah Samudera Hindia.

    Kondisi sosio ekonomi Propinsi

    Jawa Timur didominasi sektor

     pertanian. Perkembangan nilai

    PDRB pada tahun 2005 sampai

    dengan 2010 menunjukkan

     peningkatan yang signifikan atau rata-rata meningkat setiap tahunnya. Untuk nilai PDRB Atas

    Dasar Harga Berlaku mengalami peningkatan rata-rata sebesar 10% dari tahun 2005 sampai

    dengan 2010.

    Propinsi Jawa Timur terdiri dari 29 Kabupaten, 8 Kota, 657 Kecamatan dan 8.345 Kelurahan /

    Desa dengan Luas Wilayah 40.880,81 (Km2). Luas Wilayah terbesar adalah Kabupaten

    Banyuwangi dengan Luas Wilayah 5.782,40 (Km2), sedangkan terkecil adalah Kota Pasuruan

    dengan Luas Wilayah 13,58 (Km2).

    Visi Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur adalah

    mewujudkan pelayanan transportasi yang berkualitas untuk mendukung peningkatan

    kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka

    Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur telah menetapkan

    misinya sebagai berikut:

    1.  Meningkatkan pemerataan pelayanan,dengan prioritas pada wilayah kepulauan dan

    masyarakat berpenghasilan rendah.

    2.  Meningkatkan pelayanan yang murah, mudah, nyaman, aman, dan cepat.

    3.  Meningkatkan peranan bidang transportasi dalam percepatan dan pemerataan proses

     pembangunan daerah.

    4.  Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam meningkatkan pelayanan

     perhubungan.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    35/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 9 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Pembangunan sarana tranportasi sebagai jalur distribusi dan pemasaran mapun sebagai pembuka

     jalur perdagangan sangat diperlukan untuk dikembangan utamanya ada sektor jasa angkutan.

     baik melaui darat,udara maupun laut. Pengembangan potensi ekonomi wilayah selatan jawa

    timur dilakukan dengan dilakukan pengembangan darat, laut dan udara. Dalam hal penataanruang diamanatkan pengembangunan prasarana dan sarana pendukung diharapkan mampu

    meningkatkan potensi wilayah dan sekaligus membuka ketorisoliran wilayah dalam mendorong

     percepatan pengembangan wilayah yang relatif tertinggal, seperti wilayah kepulauan dan bagian

    selatan jawa timur. Transportasi jalan merupaka media transportasi utama yang berperan penting

    dalam mendukung pembangunan nasional dan regional, serta mempunyai kontribusi terbesar

    dalam pangsa angkutan dibandingkan dengan moda lain.

    Sasaran pembangunan transportasi lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) yang ingin dicapai adalah :

    1)  Meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, yang ditandai dengan

    menurunnya jumlah pelanggaran lalu lintas, dan muatan lebih di jalan, sehingga dapat

    menurunkan kerugian ekonomi yang diakibatkannya.

    2)  Meningkatnya kenaikan dan jumlah sarana dan prasarana LLAJ

    3)  Menurunnya tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan, serta meningkatnya kualitas pelayanan

    angkutan dalam hal ketertiban, keamanan dan kenyamanan transportasi jalan, terutama

    angkutan umum di perkotaan, pedesaan, dan antara kota

    4) 

    Meningkatnya keterpaduan antar-moda dan efisiensi dalam mendukung barang dan jasa,untuk mendukung perwujudan sistem nasional, regional, dan lokal

    5)  Meningkatnya keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi msyarakat luas di

     perkotaan dan pedesaan, serta dukungan pelayanan transportasi jalan perintis di wilayah

    terkecil untuk mendukung pengembangan wilayah

    6)  Meningkatnya peran serta swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan transportasi jalan

    (angkutan perkotaan, perdesaan, dan antar kota)

    7)  Meningkatnya penanganan dampak polusi udara,serta pengembangan teknologi sarana yang

    ramah lingkungan, terutama di wilayah perkotaan

    8)  Meningkatnya profesionalisme sumber manusia dalam perencanaan, pembinaan dan

     penyelenggaraan LLAJ

    9)  Terwujudnya penyelengaraan angkutan perkotaan yang efisien berbasis masyarakat dan

    wilayah, andal dan ramah lingkungan, serta terjangkau

    10) Terwujudnya perencanaan transportasi perkotaan yang terpadu dengan pengembangan

    wilayah.

    Untuk mewujudkan sasaran tersebut, pembangunan lalu lintas angkutan jalan (LLAJ)

    dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan :

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    36/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 10 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    1)  Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan melalui penanganan dan penindakan jalan

    muatan lebih secara komprehensif, dan melibatkan berbagai instansi terkait

    2)  Meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan secara komprehensif dan terpadu dari berbagai

    aspek (pencegahan, pembinaan dan penegakan hukum, penanganan dampak kecelakaan dandaerah rawan kecelakaan, sistem informasi kecelakaan lalu lintas dan kelaikan sarana , serta

    izin pengemudi di jalan)

    3)  Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu, penataan sistem jaringan

    dan terminal;manajemen lalu lintas, pemasangan fasilitas dan rambu jalan, mendorong

    efesiensi transportasi barang dan penumpang di jalan melalui deregulasi pungutan dan

    retribusi di jalan. Penataan jaringan dan ijin trayek, kerja serta antar lembaga pemerintah

    (pusat, provinsi, dan kabupaten/kota)

    4)  Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat, antara lain penyediaan palayanan

    angkutan perintis pada daerah-daerah terpencil

    5)  Menata sistem transportasi sejalan dengan sistem transportasi nasional, regional dan lokal,

    antara lain melalui penyusunan Rancangan Umum Jaringan transportasi Jalan (RUJTJ)

    6)  Meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan

    transportasi, serta pembinaan terhadap operator dan pengusaha di bidang LLAJ

    7)  Meningkatkan profesionalisme SDM (petugas, operator dan pengguna jalan), meningkatkan

    kemampuan manajemen dan rekayasa lalu lintas, serta pembinaan teknik tentang pelayanan

    operasional transportasi

    8) 

    Fertilisasi pengembangan transportasi yang berkelanjutan, terutama penggunaan tranportasi

    umum massal di perkotaan yang padat dan yang terjangkau dan efisien, berbasis masyarakat

    dan terpadu dengan pengembangan wilayahnya.

    Struktur organisasi dinas perhubungan provinsi Jawa Timur digambarkan sebagai berikut :

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    37/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 11 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Gambar 4.8. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur

    Kesiapan Institusi Untuk Mengimplementasikan Sistem :

    1. 

    Belum ada struktur organisasi khusus yang menangani data-data perhubungan darat. Data

    mengenai perhubungan darat tersebar di masing-masing sub dinas atau cabang dinas

    sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

    2.  Perangkat keras tersedia dengan spesifikasi memadai untuk digunakan sebagai pencatatan

    data-data perhubungan darat pada saat sistem diimplementasikan.

    3. 

    Pencatatan data-data perhubungan darat belum dilakukan secara terstruktur dan

    terkomputerisasi melalui suatu sistem informasi yang terintegrasi

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    38/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 12 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    4.  Belum menggunakan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan

    keputusan. Data spasial (peta) hanya dibuat untuk keperluan pencetakan, dan belum

    digunakan untuk keperluan analisa

    5. 

    Koordinasi terhadap data-data perhubungan darat dengan institusi lain sudah dilakukan,namun masih dilakukan secara manual (hardcopy)

    6.  Jika sistem informasi diterapkan, pengguna langsung dari sistem ini adalah Dinas

    Perhubungan Jawa Timur, namun sebaiknya infrastruktur (hardware  and jaringan)

    menggunakan arsitektur yang sudah dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan

    Informatika Provinsi Jawa Timur

    7.  Daftar prioritas kebutuhan yang paling mendesak dilakukan untuk penerapan sistem:

    a.  Kelembagaan yang akan menangani sistem ini

     b.  Koordinasi dengan stakeholder lain (Kementerian Perhubungan dan Kabupaten

    lain)

    c.  Infrastruktur

    d.  Sistem aplikasi

    e. 

    Prosedur operasi (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis)

    II.2.2. Manado (Provinsi Sulawesi Utara)

    Gambar 4.9. Peta Provinsi Sulawesi Utara

    Posisi provinsi Sulawesi Utara

     berbatasan dengan laut sulawesi pada sebelah barat, sebelah

    timur dengan provinsi maluku

    utara, sebelah utara dengan

    negara Filipina, dan sebelah

    selatan dengan provinsi

    gorontalo. Jumlah penduduk

    4.291.800 jiwa dengan

    komposisi terbesar di Kota

    Manado 430.000 jiwa dan

     jumlah penduduk terendah di

    Kabupaten Parigi Mautong

    sekitar 65.000 jiwa. Tingkat

    kepadatan 125 jiwa/km2  dan

    dengan tingkat pertumbuhan

    diperkirakan 1,12 %.

    Untuk mendukung pelaksanaan tugas, Pemerintah Daerah telah mengeluarkan Peraturan Daerah

    Provinsi Sulawesi Utara Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    39/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 13 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    Provinsi Sulawesi Utaradan Peraturan Gubernur Sulawesi Utara Nomor 52 Tahun 2008 Tentang

    Uraian Tugas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara.

    Peraturan tersebut mengatur tugas pokok dan fungsi.

    Tugas pokok Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara

    mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintah Daerah berdasarkan azas otonomi

    tugas pembantuan di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

    Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Utara mempunyai fungsi

    sebagai :

    1.  Perumusan Kebijakan Teknis

    2. 

    Penyusunan Perencanaan, Pengoordinasian, Pembinaan dan Pengendalian PelaksanaanTugas

    3.  Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum

    4.  Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.

    Gambar 4.10. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

    Provinsi Sulawesi Utara

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    40/216

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    41/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 15 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    d.  Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan dan

    teknologi di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika

    e.  Meningkatnya pemeliharaan dan kualitas lingkungan hidup serta penghematan energi di

     bidang perhubungan, komunikasi dan informatikaf.  Meningkatnya penyediaan dana pembangunan di bidang perhubungan, komunikasi dan

    informatika.

    Kesiapan Institusi Untuk Mengimplementasikan Sistem :

    1.  Sesuai tugas pokok dan fungsinya, yang akan menangani data-data perhubungan darat

    adalah seksi pemanduan sistem dan kerjasama antar lembaga bidang pengembangan dan

     pemanduan sistem, dan seksi pendayagunaan sistem informasi bidang komunikasi dan

    informatika

    2.  Perangkat keras tersedia dengan spesifikasi sangat memadai untuk digunakan sebagai

     pencatatan data-data perhubungan darat pada saat sistem diimplementasikan

    3.  Pencatatan data-data perhubungan darat belum dilakukan secara terstruktur dan

    terkomputerisasi melalui suatu sistem informasi yang terintegrasi. Saat ini pencatatan

    hanya dilakukan untuk keperluan publikasi dan data belum dimanfaatkan untuk

    kepentingan operasional dan manajerial bidang-bidang perhubungan

    4.  Belum memanfaatkan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan

    keputusan. Data spasial (peta) hanya dibuat untuk keperluan pencetakan, dan belumdigunakan untuk keperluan analisa berdasarkan model-model yang terkomputerisasi

    5.  Koordinasi terhadap data-data perhubungan darat dengan institusi lain sudah dilakukan

    dengan menggunakan hardcopy dan softcopy dengan format yang tidak standar, sehingga

     perlu untuk dilakukan konversi data atau penginputan ulang

    6.  Jika sistem informasi diterapkan, pengguna langsung dari sistem ini adalah bidang

     perhubungan darat, berkoordinasi dengan bidang pengembangan dan pemanduan sistem,

    dan bidang komunikasi dan informatika

    7. 

    Daftar prioritas kebutuhan yang paling mendesak dilakukan untuk penerapan sistem:

    a.  Prosedur operasi (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis)

     b.  Sistem aplikasi

    c.  Kelembagaan yang akan menangani sistem ini

    d.  Koordinasi dengan stakeholder lain (Kementerian Perhubungan dan Kabupaten

    lain)

    e.  Infrastruktur

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    42/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 16 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    II.2.3. Ambon (Provinsi Maluku)

    Gambar 4.11. Peta Kota Ambon Provinsi Maluku

    Letak Kota Ambon berada sebagian

     besar dalam wilayah pulau Ambon,

    dan secara geografis terletak pada

     posisi: 3o- 4

    o  Lintang Selatan dan

    128o - 129o  Bujur Timur, dimana

    secara keseluruhan Kota Ambon

     berbatasan dengan Kabupaten

    Maluku Tengah.

    Kota Ambon terdiri dari enam

    kecamatan, yaitu : Nusaniwe,

    Sirimau, Leitimur Selatan, Baguala

    dan Teluk Ambon.

    Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut

    tropis dan iklim musim, karena letak

     pulau Ambon di kelilinggi oleh laut. 

    Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan

    iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim

    selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut.

    Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret,

    sedangkan pada bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur dan musim Timur

     berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada

     bulan Nopember yang merupakan transisi ke musim Barat.

    Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai

     berikut :

    1. 

    Menyusun program kerja berdasarkan kebijakan di bidang Perhubungan Darat dan

    mengkoordinasikan para kepala seksi agar terjalin kerja sama untuk mendukung

     pelaksanaan tugas masing-masing berdasarkan aturan dan ketentuan yang berlaku

    2.  Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan baik secara lisan maupun tertulis

    kepada Kepala Dinas guna mendapat arahan selanjutnya

    3.  Menilai hasil kerja para kepala seksi dengan jalan memonitor dan mengevaluasi

     pelaksanaan tugas dan kegiatan yang dilaksanakan untuk dijadikan sebagai bahan

     pertimbangan pembinaan karier

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    43/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : IV - 17 

    Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    4.  Menyusun program kerja bidang Perhubungan Darat berdasarkan kebijakan dibidang

     perhubungan darat

    5.  Mengkoordinasikan para kepala seksi agar terjalin kerja sama yang baik dan saling

    mendukung6.  Memberi petunjuk kepada para kepala seksi dan staf agar pelaksanaan tugas berjalan

    sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku

    7.  Melaksanakan pengendalian dan pegawasan manajemen dan rekayasa lalu lintas,

    angkutan jalan, angkutan penyeberangan sungai dan danau serta keselamatan dan teknis

    sarana lalu lintas dan angkutan jalan, angkutan sungai dan danau serta penyeberangan

    8.  Melakukan penyiapan lintas penyeberangan serta pembinaan terhadap asosiasi sub sektor

     perhubungan darat tingkat kota

    9.  Menyiapkan bahan pengendalian dan pengawasan manajemen rekayasa lalu lintas

    10. Penyiapan penyusunan dan penetapan jaringan transportasi jalan, penyeberangan sungai

    dan danau

    11. Penyiapan pemberian perizinan, pelayanan dan pengendalian kelebihan muatan dan tertib

     pemanfaatan jalan

    12. Menyiapkan rencana dan program pembangunan, pemasangan, pemeliharaan alat dan

     pengamanan (rambu - rambu) lalu lintas sungai dan danau

    13. Penyiapan penetapan standar batas maksimum muatan dan berat kendaraan

     pengangkutan barang

    14. 

    Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan baik secara lisan

    maupun tertulis

    15. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas dan kegiatan kepada Kepala Dinas baik secara lisan

    maupun tertulis sebagai bahan pertanggung jawaban.

    Kesiapan Institusi Untuk Mengimplementasikan Sistem :

    1.  Belum ada struktur organisasi khusus yang menangani data-data perhubungan darat.

    Data-data mengenai perhubungan darat tersebar di Unit Pelayanan Teknis dan bidang

    terkait

    2.  Perangkat keras tersedia dengan spesifikasi tidak memadai untuk digunakan sebagai

     pencatatan data-data perhubungan darat pada saat sistem diimplementasikan. Komputer

    yang tersedia digunakan untuk memasukkan semua data dan kegiatan yang dilakukan

    3.  Pencatatan data-data perhubungan darat belum dilakukan secara terstruktur dan

    terkomputerisasi

    4.  Belum menggunakan sistem informasi geografis sebagai sarana untuk pengambilan

    keputusan. Data spasial (peta) hanya dibuat untuk keperluan pencetakan, dan belum

    digunakan untuk keperluan analisa

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    44/216

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    45/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 1 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    BAB V.

    ANALISIS SISTEM

    Tahapan analisis sistem merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam

    tahapan ini akan menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses analisis sistem dalam

     pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk pemeriksaan

    masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta membuat spesifikasi sistem yang

     baru. Analisis sistem dimulai dengan menganalisa kebutuhan yang merupakan proses untuk

    menghasilkan spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang

     pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu pengolahan saat data siap diproses

    sampai informasi yang dihasilkan. Spesifikasi ini digunakan untuk membuat kesepakatan dalam

     pengembangan sistem.

    Berdasarkan hasil survey pengumpulan data dan wawancara, baik di tingkat pusat dan daerah,

     beberapa kebutuhan terhadap sistem dan data adalah sebagai berikut :

    a.  Data dikelompokkan atas data statis, data dinamis, data operasional, data kinerja dan

    data khusus

     b.  Data input digolongkan atas dua, yaitu data input yang baru, yaitu data yang akan

    diinputkan melalui sistem secara langsung dan data input yang diambil dari sistem

    lain. Kondisi ini mengakibatkan harus dibuatkannya interface untuk data dari sistem

    lain agar bisa masuk ke sistem yang akan dibangun

    c.  Penginputan data sesuai kewenangan dari lokasi data, yang terdiri dari pusat, balai,

     propinsi dan kabupaten/kota

    d.  Sistem harus dimungkinkan untuk menyajikan data yang diperlukan dalam bentuk

    spreadsheet sehingga data ini bisa dimanfaatkan untuk analisa kinerja yang sifatnya

     belum terstruktur

    e.  Kriteria kinerja ditetapkan dengan melakukan perbandingan antara sebelum dengan

    sesudah, dan tahun sebelum dengan tahun sesudahnya

    f.  Data-data pembangunan termasuk data-data yang sifatnya dinamis. Data dinamis

    yang berkaitan dengan profil dan kinerja harus dimasukkan dalam sistem

    g.  Time series data tidak cukup hanya dalam satuan tahun, namun harus dibreakdown 

    ke dalam satuan bulan

    h. 

    Diperlukan pendampingan yang intens dimulai dari standarisasi pola operasi baru

    yang berimplikasi pada perubahan budaya kerja. Sosialisasi dari kondisi ini adalah

    tahapan tersulit namun harus dilakukan agar tidak terdapat (minimal mengurangi)

     penolakan dari pengguna.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    46/216

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    47/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 3 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    7.  PC Based menggunakan tools Lazarus Delphi dan MySQL sebagai database server.

    Sedangkan web Based menggunakan tools Php, Drupal, dan MySQL sebagai database

    server. Untuk lokasi-lokasi yang online, maka MySQL database server yang digunakan

    untuk PC Based dan Web Based adalah sama8.  Sistem informasi APL-HUBDAT di pusat adalah sebagai pusat data perhubungan darat

    seluruh Indonesia.

    V.2. Aliran Data

    Gambar 5.2. Aliran Data

    Aliran data adalah sebagai berikut :

    1.  Sesuai kewenangannya, balai, propinsi dan kabupaten/kota mengelola datanya dengan

    menggunakan PC Based, dan selanjutnya data dikirimkan ke server pusat

    2.  Data dari kabupaten/kota dimungkinkan pula untuk dikirimkan ke propinsi, untuk

    selanjutnya summary propinsi dikirimkan ke pusat

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    48/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 4 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    3.  Gambar diatas hanya menggambarkan transfer data melalui media internet. Pada

    kenyataannya, ada beberapa media yang bisa digunakan sebagai media pertukaran data.

    Sebagai contoh : CD, USB, dan hardcopy.

    V.3. Format Data

    Data-data yang sudah ada pada sistem eksisting mencakup data-data mengenai :

    Tables Columns Indexes Foreign

    keys

    Description

    Propinsi 2 1 0 Tabel Propinsi

    Kabupaten 3 2 1 Tabel Kabupaten

    Kecamatan 4 3 1 Tabel Kecamatan

    Desa 5 4 1 Tabel Desa

    Pengguna 4 0 0 Tabel PenggunaS_Pelabuhan 16 0 4 Tabel Pelabuhan

    S_Lintas 14 2 3 Tabel Lintas Penyeberangan

    S_Sudan_Kapal 2 1 0 Tabel Kapal Angkutan

    Sungai dan Danau

    S_Penyelenggara 2 0 0 Tabel Penyelenggara SDP

    S_Pemilik_Pelabuhan 2 0 0 Tabel Pemilik Pelabuhan

    S_Pemilik_Kapal 2 1 0 Tabel Pemilik Kapal

    S_Pelabuhan_Kinerja 10 1 1 Tabel Kinerja Pelabuhan

    S_Lintas_Kinerja 24 1 1 Tabel Kinerja Lintas

    PenyeberanganS_KMP 3 3 1 Tabel Kapal Penyeberangan

    S_Jenis 2 1 0 Tabel Jenis Kapal

    S_Fungsi 2 0 0 Tabel Fungsi Lintas

    Penyeberangan

    S_danau_sungai 8 0 0 Tabel Kinerja Angkutan

    Danau dan Sungai

    S_Armada 11 2 3 Tabel Kinerja Lintas

    Penyeberangan

    J_terminal 296 6 1 Tabel Terminal

    J_terminal_lalin 14 1 1 Tabel Terminal (Lalu

    Lintas)J_terminal_fasilitas 21 1 1 Tabel Terminal (Fasilitas)

    J_terminal_bus 6 1 1 Tabel Terminal (Bus)

    J_terminal_akdp 6 1 1 Tabel Terminal (AKDP)

    J_terminal_akap 6 1 1 Tabel Terminal (AKAP)

    Tabel 5.1. Struktur Data

    Data spasial yang digunakan pada sistem adalah data spasial digital dengan skala 1 : 250.000.

    Format dari layer peta yang menggunakan standar software ESRI ArcView. Satu layer data

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    49/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 5 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    spasial dapat terdiri dari 3 sampai dengan 5 jenis file dengan ekstension yang berbeda-beda yaitu

    : dbf, sbn, sbx, shp, dan shx. Penjelasan dari masing-masing ekstension adalah sebagai berikut :

    1. 

    dbf adalah file dBASE untuk menyimpan informasi fitur data atribut

    2. 

    sbn dan sbx adalah file yang menyimpan fitur indeks spasial. File-file ini akan muncul jika kita melakukan penyeleksian tema, spatial join atau membuat file indeks pada field

    shape

    3.  shp adalah file yang menyimpan fitur geometri

    4.  shx adalah file yang menyimpan indeks dari fitur geometri.

    Data spasial pada format ini belum mampu untuk dilakukan pemeliharaan data secara terpusat

    dengan menggunakan arsitektur client/server atau three tier . Prosedur operasi standar untuk

     pemeliharaan data peta agar konsistensi dari sistem tetap terjaga adalah sebagai berikut :

    1. 

    Pemeliharaan data spasial dilakukan oleh pemelihara sistem (operator) yang bertanggung

     jawab terhadap data spasial

    2.  Data spasial yang terkini harus didistribusikan (dicopy) ke pengguna (client)

    Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilembagakan dan ditunjuk personil yang akan menangani

     pemeliharaan data spasial.

    Data spasial yang dikumpulkan dikelompokkan atas :

    1.  Peta Dasar

    Peta dasar mencakup layer-layer :·  Propinsi

    ·  Kabupaten/Kota

    · 

    Kecamatan

    ·  Desa/Kelurahan

    ·  Jalan (jalan nasional/propinsi yang diklasifikasikan atas jalan arteri, jalan kolektor

    kelas I, jalan kolektor kelas II, dan jalan kolektor kelas 3)

    ·  Jalan_1 (semua jalan tanpa atribut)

    · 

    Pulau· 

    KTI (Kawasan Timur Indonesia)

    ·  KBI (Kawasan Barat Indonesia)

    ·  Laut

    ·  Gunung

    · 

    Kota Propinsi

    ·  Kota Kabupaten

    ·  Kota Kecamatan

    · 

    Danau

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    50/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 6 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    ·  Sungai

    Dari layer peta dasar diatas yang akan digunakan dalam sistem (sebagai default) adalah

     propinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan desa. Layer-layer lainnya bisa dipergunakan

     jika diperlukan oleh pengguna (kustomisasi).

    2.  Peta Tematik LLAJ

    Peta tematik LLAJ mencakup layer-layer :

    ·  Terminal

    ·  UPKB

    3. 

    Peta Tematik LLASDP

    Peta tematik LLASDP mencakup layer-layer :·  Dermaga (Dermaga/Pelabuhan ASDP)

    · 

    Lintas (Lintas Penyeberangan)

    V.4. Arsitektur Sistem Aplikasi

     APL-HUBDAT

    LLAJ

    LLASDP

     Angkutan

    Penyeberangan   Pemeliharaan

    Pemeliharaan

    Pemeliharaan

    Informasi

    Informasi

    Informasi

    Manajemen Publik

    Informasi Informasi

    Keselamatan

    Pemeliharaan

    Informasi

    Sumber Lain

    Pemeliharaan

    Informasi

     

    Gambar 5.3. Arsitektur Sistem Aplikasi

    Gambar diatas memperlihatkan aliran data dan proses pembangunan aplikasi data perhubungan

    darat (APL-HUBDAT) berdasarkan sifat dari otoritas kepemilikan data, yaitu pemilik data yang

     bisa melakukan pemeliharaan data (penambahan, modifikasi dan penghapusan). Sistem aplikasi

    terdiri dari tujuh modul aplikasi yang terpisah sesuai dengan kewenangan atau otoritas setiap

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    51/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 7 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

     pengguna untuk mengakses data. Sistem aplikasi dibangun dengan menggunakan arsitektur

    Client Server   (two-tier ), yaitu akses langsung pengguna (client ) ke  Local Database Server .

    Modul aplikasi tersebut adalah :

    1.  Modul Aplikasi LLAJ

    2.  Modul Aplikasi Angkutan Penyeberangan

    3.  Modul Aplikasi LLASDP

    4. 

    Modul Aplikasi Keselamatan

    5.  Modul Aplikasi Manajemen

    6.  Modul Aplikasi Publik

    7.  Modul Aplikasi dari Sumber Lain (Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya Manusia,

    Program Pembangunan, dan lain-lain)

    5.4.1. 

    Modul Aplikasi LLAJ

    LLAJ

    Sarana LLAJ

    Prasarana LLAJ

    Kendaraan Bermotor 

    Prasarana Jalan

    Terminal

    UPKB

    Perkembangan

    Jalan

    Kinerja Jalan

    FasilitasPenunjang

     Angkutan Penumpang

    Umum

     Angkutan Barang

    PKB

     

    Gambar 5.4 Modul LLAJ

    Fasilitas penunjang jalan terdiri dari : Rambu, Marka Jalan, Pagar Pengaman, Deliniator, Cermin

    Tikungan, Paku Jalan, Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas, dan Lampu Penerangan Jalan.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    52/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 8 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    5.4.2.  Modul Aplikasi LLASDP

    LLASDP

    Sungai dan Danau

     Alur Pelayaran

    Sungai dan Danau

    Jaringan Angkutan

    Sungai

    Jaringan Angkutan

     ASD

    Perkembangan

     Armada Sungai danDanau

    Perkembangan

    Dermaga Sungai

    dan Danau

    Produksi AngkutanSungai dan Danau

    Perkembangan

    Rambu Sungai

    InventarisasiDermaga Sungai

    dan Danau

     

    Gambar 5.5 Modul LLASDP

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    53/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 9 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    5.4.3.  Modul Aplikasi Angkutan Penyeberangan

     AngkutanPenyeberangan

    PerkembanganLintas

    Penyeberangan

    Pelabuhan

    Penyeberangan

    Kapal

    Penyeberangan

    JenisPengoperasian

    Pemilik KapalPenyeberangan

    Produksi AngkutanPenyeberangan

    Kinerja AngkutanPenyeberangan

    InventarisasiPelabuhan

    Penyeberangan

     

    Gambar 5.6 Modul Angkutan Penyeberangan

    5.4.4.  Modul Aplikasi Keselamatan

    Keselamatan

    Kecelakaan LLAJ

    Kecelakaan LLASDP 

    Gambar 5.7 Modul Keselamatan

    5.4.5.  Modul Aplikasi Manajemen

    Modul Aplikasi Manajemen adalah otoritas yang diberikan oleh sistem untuk menghasilkan

    informasi profil dan kinerja dari semua moda untuk kebutuhan manajemen.

  • 8/19/2019 digital_117397-[_Konten_]-Konten C7881.pdf

    54/216

     

    PT. Chandra Wahana Raya Hal : V - 10 Laporan Akhir - Pembangunan Aplikasi Data Perhubungan Darat

    5.4.6.  Modul Aplikasi Publik

    Modul Aplikasi Publik adalah otoritas yang diberikan oleh sistem untuk menghasilkan informasi

     profil dan kinerja dari semua moda untuk kebutuhan publik dalam rangka akuntabilitas dan

    transparansi.

    5.4.7.  Modul Aplikasi Sumber Lain

    Modul Aplikasi dari Sumber Lain terdiri dari : Data Umum, Produk Hukum, Sumber Daya

    Manusia, Program Pembangunan, dan lain-lain.

    V.5. Analisa Spesifikasi

    Analisa spesifikasi ditujukan terhadap empat tujuan yang akan dicapai, yaitu :

    a.  Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap

     b.  Menggambarkan sistem informasi yang ideal

    c.  Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan

    kendala sumber daya

    d.  Memetakan tugas pokok dan fu