DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa...

17
DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: Suatu Analisis Geografi Dialek Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed Universitas Hasanuddin Abstract This study is to find out language variations and lexical differences and to observe closely interlanguage influences which would enable to classify groups of language, dialect, and subdialect areas based on lexical variation. This study is also to compare the distance location with the percentage of lexical distance of the villages. The result indicates that the linguistic distance between the localties cannot be used to determine the difference of the lexical contrast and the distance between two neighboring villages. There is high degree of similarity of phonic substances, segments of sound in a stream of speech, revealing that there is a high degree of mutual intelligibility among most speakers of both speech communities. It can, therefore, be concluded that both Dun and Tora- ja languages spoken in margina1 areas of Alla and Mengkendek subdistricts have a high degree of genetic relation. PENDAHULUAN Bahasa Duri yang digunakan di Kecamatan Alla. Kabupaten Enrekang, berbatas langsung dengan bahasa Toraja dialek Gandangbatu yang digunakan di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja. Kontak dan tingkat mobilitas penduduk di kedua wilayah itu cukup tinggi terutama di dua desa yang terdapat di Kecamatan Mengkendek bagian selatan seperti Desa Gandangbatu dan Desa Uluway (Sande 1980:3). Pada daerah yang relatif kecil seperti Kecamatan Alla dan Kecamatan Mengkendek ini dapat diduga terjadi sentuh bahasa di antara bahasa Duri dan bahasa Toraja dialek Gandangbatu. "Persa- ingan", "pertikaian", atau "saling melengkapi" antar bahasa menam- pilkan daerah-pakai suatu bahasa yang meliputi daerah-inti bahasa itu dan juga daerah-pengaruh bahasa itu terhadap daerah-pakai bahasa lain (Lauder 1990:6). Situasi geografi kedua kecamatan ini adalah tempat jalan poros Makassar-Tana Toraja melintas. Pada beberapa desa di Kecamatan Mengkendek terdapat kantong-kantong penutur bahasa Duri, dan sebaliknya di wilayah Kecamatan Alla terdapat kantong-kantong penutur bahasa Toraja.

Transcript of DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa...

Page 1: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASATORAJA: Suatu Analisis Geografi Dialek

Nurdin Yatim dan Hamzah MachmoedUniversitas Hasanuddin

AbstractThis study is to find out language variations and lexicaldifferences and to observe closely interlanguage influenceswhich would enable to classify groups of language, dialect, andsubdialect areas based on lexical variation. This study is also tocompare the distance location with the percentage of lexicaldistance of the villages.

The result indicates that the linguistic distance betweenthe localties cannot be used to determine the difference of thelexical contrast and the distance between two neighboringvillages. There is high degree of similarity of phonic substances,segments of sound in a stream of speech, revealing that there isa high degree of mutual intelligibility among most speakers ofboth speech communities.

It can, therefore, be concluded that both Dun and Tora-ja languages spoken in margina1 areas of Alla and Mengkendeksubdistricts have a high degree of genetic relation.

PENDAHULUANBahasa Duri yang digunakan di Kecamatan Alla. Kabupaten Enrekang,berbatas langsung dengan bahasa Toraja dialek Gandangbatu yangdigunakan di Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja.Kontak dan tingkat mobilitas penduduk di kedua wilayah itu cukuptinggi terutama di dua desa yang terdapat di Kecamatan Mengkendekbagian selatan seperti Desa Gandangbatu dan Desa Uluway (Sande1980:3). Pada daerah yang relatif kecil seperti Kecamatan Alla danKecamatan Mengkendek ini dapat diduga terjadi sentuh bahasa diantara bahasa Duri dan bahasa Toraja dialek Gandangbatu. "Persa-ingan", "pertikaian", atau "saling melengkapi" antar bahasa menam-pilkan daerah-pakai suatu bahasa yang meliputi daerah-inti bahasa itudan juga daerah-pengaruh bahasa itu terhadap daerah-pakai bahasa lain(Lauder 1990:6).

Situasi geografi kedua kecamatan ini adalah tempat jalan porosMakassar-Tana Toraja melintas. Pada beberapa desa di KecamatanMengkendek terdapat kantong-kantong penutur bahasa Duri, dansebaliknya di wilayah Kecamatan Alla terdapat kantong-kantongpenutur bahasa Toraja.

Page 2: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

36

1 GAMBARAN RINGKAS BAHASA DURI DANBAHASA TORAJA

Bahasa Duri: Tampak jelas dalam matriks di bawah bahwa bahasaDuri memiliki keseragaman oleh karena pada keempat dialeknya,yakni, dialek Baroko, Bilajin, Cakke dan Baraka tidak terdapatperbedaan yang signifikan (Valkama 1990:75). Persamaan leksikaldengan bahasa Toraja yang rata-rata 77,8 persen menunjukkan bahwabahasa Duri cenderung lebih dekat ke kelompok bahasa Toraja, jikadibanding dengan persentasi kesamaan dengan bahasa Enrekang-Pattinjo yang hanya 75,7 persen. Selanjutnya. Mills (1975: 109)menguraikan bahwa bahasa Masserempulu adalah bahasa transisiantara bahasa Toraja-Saqdan dan bahasa Bugis.

Bagan 1.2. Matriks subfamili kelompok bahasa Massemempulu(Valkama 1987:129)

Bahasa Toraja. Penghuni sebagian besar wilayah Sulawesi Tengahdan sebagian daerah utara wilayah Sulawesi Selatan disebut sukuToraja (Salombe 1978:1). Oleh Adriani (Adriani-Kruyt 1950,1:3) sukuToraja tersebut dikelompokkan keda1am Toraja Timur yang bermukimdi daerah Tojo-Poso, Sulawesi Tengah, Toraja Barat yang bermukim didaerah Kaili-Parigi, juga di Sulawesi Tengah, dan Toraja Selatan yanglebih dikenal dengan sebutan Toraja Saqdan, yang bermukim diwilayah utara jazirah Sulawesi Selatan, sepanjang aliran sungaiSaqdan. Selanjutnya, bahasa Toraja Timur disebut bahasa Bareqe yangkemudian diubah menjadi bahasa Pamona. Bahasa Toraja Baratdisebut Bahasa Ulna, dan bahasa Toraja Selatan disebut bahasa Taeq.Semua nama bahasa tersebut berarti "tidak" (Salmer 1960: 114-115).

Page 3: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

37

2 METODE PENELITIANDi bawah ini disajikan tiga hal, yakni, instrumen yang dipakai untukmelaksanakan penelitian, komputerisasi yang dilakukan untuk peme-taan bahasa, dan penggambaran peta.

2.1 Instrumen PenelitianInstrumen yang merupakan perangkat bantu dalam memberikan danmembandingkan latar historis variasi bahasa di Kecamata. AlIa danMengkendek tersebut meliputi pokok-pokok berikut ini:

1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (displaymap) dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map) diguna-kan untuk menginventarisasi dan mendistribusikangejala kebahasaan (Goosens 1977:69-72).

2) Isoglos untuk mengelompokkan semua gejala keba-hasaan (Chambers dan Trudgill 1980:103).

3) Dialektometri untuk mengukur secara statistik perbe-daan ma11pun persamaan aspek-aspek bahasa yangterdapat antara titik-titik pengamatan berdekatan danmembandingkannya dengan sejumlah bahan yang di-peroleh dari daerah yang diteliti (Ayatrohaldi 1985:59;Nothofer 1980:59-60).

2.1 Komputerisasi Pemetaan BahasaPemetaan Data: Program pemetaan bahasa Duri dan bahasa Torajamenggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS, GeographycalInformation System) yang diterapkan dalam berbagai aspek kehidupansekarang int.

Spesifikasi Peralatan: Perangkat bantuan yang digunakan dalammelakukan visualisasi komputer peta bahasa ini terdiri atas perangkatkeras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan untukmembuat peta bahasa dalam penelitian ini adalah: (a) dua unitkomputer personal, prosesor Intel Celeron 1,7 Gigahertz; RAM 256Megabytes, harddisc 30 Gigabytes dan (b) printer hp deskjet 1180c.

Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini: (a)Program spreadsheet yaitu program komputer yang mengatur databerupa angka ke dalam bentuk baris dan kolom pada layar monitoruntuk mengi11tung kalkulasi yang diinginkan dan membuat perbaikanberdasar data baru yang bernama Microsoft Excel 2000, dan (b)Program interpolasi pemetaan Surfer versi 8.0.

Pengolahan Data: Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah:(1) Input data: Input data dilakukan dengan mencatat data dalam kartuberian ke dalam worksheet data dalam program spreadsheet Ms Excel2000. Worksheet data tersebut terdiri atas kolom-kolom dan baris-barisdata yang disebut sel. Data dalam kartu berian disalin ke dalam kolom-

Page 4: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

38

kolom dan baris-baris data tersebut Kolom data dalam programtersebut diisi dengan nama desa (lokasi), koordinat lokasi, kata dan artikata. Data yang dimasukkan terdiri atas 70 desa dan 532 kata. Iniberarti bahwa jika desa memiliki 3 parameter (nama desa; koordinat x;koordinat y) dan kata memiliki 2 parameter (kata; arti kata), serta kodetambahan (2 parameter), maka data yang diinput sebanyak (70 desa x532 kata x 7 parameter) 260.680 buah sel data.

Data mentah yang telah diinput kemudian disusun berdasarkanlokasi dan diberi 2 parameter tambahan sebagai kodiftkasi nama desa(id desa) clan kata (id kata) clan masih tetap menggunakan Ms Excel2000

Pengolahan data komponen peta

Ada dua macam data yang diolah, yakni, data isoglos dan datadialektometrik.

Pengolahan data isoglos. Penarikan berkas isoglos dilakukan denganbantuan perangkat lunak Surfer versi 8.0. Sebelum dilakukanpenarikan isoglos, terlebih dahulu kata yang akan ditarik berkasnyadiberi kode yang sama. Sementara itu, seluruh kata di luar kata tersebutdiberi kode yang berbeda. Metoda interpolasi yang dipilih dalamproses ini adalah metoda minimum curvature.

Pengolahan data dialektometri. Tahap pertama dalam pengolah~data dialektometri adalah membuat segitiga dialektometri, yaitu,menghubungkan sebuah desa dengan desa terdekat dengan sebuahgaris lurus. Setiap desa yang memiliki hubungan jarak terdekat akandihitung jarak kosakatanya berdasarkan persentase perbedaan arti kata,baik untuk setiap kategori maupun untuk seluruh kata. Penghitunganperbedaan arti kata dilakukan dengan memanfaatkan logika matema-tika IF da1am program Ms Excel. Logika ini membandingkan arti katadari kata yang sarna pada dua lokasi (desa) yang berbeda. Hasil logikaini akan menampilkan bilangan biner, yaitu, menampilkan nilai 0 (nol)jika sarna arti katanya atau nilai 1 (satu) jika beda arti katanya. Jumlah(SUM) dari seluruh nilai beda dibagi dengan jumlah seluruh kata yangdibandingkan dikalikan 100. Ini akan menghasilkan persentase perbe-daan arti kata yang dibandingkan. Persentase perbedaan inilah yangmenjadi jarak kosakata antardesa yang dibandingkan. Sementara itu,jarak lurus antardesa yang dibandirigkan dihitung berdasarkan koor-dinat posisi kedua desa tersebut. Perhitungannya memanfaatkan fungsimatematika akar kuadrat (SQRT) dan kuadrat (SQR) dalam programMs Excel 2000. Proses yang sama dilakukan juga untuk menghitungdialektometri dalam permutasi antar desa.

Page 5: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

39

Contoh persamaan untuk menhitung jarak antara dua lokasi desa:d=Ö(X2-X1)2 +(Y2-Y1)2

dengan:d = jarak antara desa 1 dan desa 2x1 = koordinat geografis x (bujur) desa 1x2 = koordinat geografis x (bujur) desa 2y1 = koordinat geografis y (lintang) desa 1y2 = koordinat geografis y (lintang) desa 2

Contoh pernyataan (syntax) untuk menentukan jarak antara 2 desa:=SQRT( (Jarak!B1-J arak! B2) ̂2+( J arak! C1-Jarak! C2) ) ̂2)dengan:SQRT = akar kuadrat2̂ = SQR = kuadrat

Jarak!Bl = sel berisi koordinat geografis x (bujur) desa 1Jarak!B2 = sel berisi koordinat geografis x (bujur) desa 2Jarak!Cl = sel berisi koordinat geografis y (lintang) desa 1Jarak!C2 = sel berisi koordinat geografis y (lintang) desa 1

Contoh pernyataan (syntax) untuk menentukan nilai perbedaan artikata:=IF(A$l =A$2,O,1)dengan:A$l = sel berisi arti kata pada desa 1A$2 = sel berisi arti kata pada desa 2

Contoh pernyataan (syntax) untuk menentukan jarak kosa kata (D) :=SUM('Kekerabatan (1-21)'!X75+'Tutur Sapa (22-36)'!R75+'KDesa (37-50)'!Q75+'Bag Tubuh (51-113)'!BN75+'Rumah &Bangunan (114-140)'!AD75+'Alat Rumah Tangga (141-174)'!AK75+'MakAllan & Minuman (175-187)'!P75+'T Halaman &Pepohonan (188-229)'!AS75+'Binatang (230-272)'!AT75+'Musim& K Alam (273-314)' !AS75+'Penyakit (315-337)' !Z75+'Perangai(338-352)' !R75+'Mata Pencaharian (353-371)'!V75+'Pakaian(372-386)'!R75 +'Permainan (387-392)'!I75+'Gerak & Kerja (393-483)'! CP75 +'Bilangan (484-516)'!AJ75+'Sifat (517-532)'!S75/Jarak!$J$19) *IOOdengan:SUM = jumlah'Kekerabatan (1-21)'!X75 = sel berisi nilai beda pada kategorikekerabatan, dstJarak!$J$19 = sel berisi jumlah kata yang dibandingkan

2.3 Penggambaran PetaAda dua macam peta dalam penelitian ini: peta isoglos dan petadialektometri.

Page 6: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

40

Peta isoglos File grid dari hasil pengolahan data dapat ditampilkandalarn lembar plot pada menu Map dalam program Surfer 8.0. File inibisa ditampilkan sebagai peta me!alui sub menu Contour Map yangberupa berkas isoglos untuk salah satu arti kata dari sebuah katatertentu. Hal ini dilakukan untuk semua arti kata dari setiap kata yangakan dipetakan. Untuk menampilkan seluruh berkas isogloS yangdiinginkan dalam sebuah kategori kata, digunakan sub menu OverlayMaps dalam menu Map.

Peta dialektometri. Penggarnbaran peta dialektometri dilakukandengan menggambarkan garis lurus yang membagi antara dua lokasi(desa) yang berdekatan. Peta yang mengandung garis pembagi inidigambarkan dalam plot peta pada program Surfer 8.0. Garis-garispembagi ini bisa diubah-ubah tampilannya pada sub menu Propertiesdalam menu Edit.

Berdasarkan kategori dialektometri yang membagi menjadi 5tingkatan, maka properties garis pembagi ini juga dibagi menjadi 5jenis sesuai kategori jarak kosa kata antar desanya. Perbedaan tampilanterutama terlihat dalam hal ketebalan dan warna garis, sehingga lebihmudah diidentiftkasi dalam peta dialektometri yang ditampilkan.

3 PEMBAHASANSesuai dengan pola penyajian yang telah kita pakai, maka pembahasandalam sub-bab ini akan juga mencakup dua topik, yakni, bahasan yangberkaitan dengan isoglos dan yang dialektometris.

3.1 Bahasan Berkas IsoglosGaris isoglos berupa garis yang menghubungkan tiap titik pengamatanyang memiliki gejala kebahasaan yang sama. Dengan demikian. garisisoglos berfungsi menyatukan titik-titik pengamatan yang mengandunggejala kebahasaan yang serupa. Hal ini berbeda dengan garis heter-oglos yang diperkenalkan oleh Kurath, yang berfungsl memisahkantitik-titik pengamatan yang menampilkan gejala kebahasaan yangberbeda.

Semua peta yang berbentuk peta imij, peta kontour, danpermukaan bumi memerlukan jaringan untuk pengolahnnya dengansurfer. Jaringan tersebut berbentuk empat persegi panjang yang terdiriatas ruang dan kolom yang sama.

Proses penyatuan atau pengelompokan ditempuh denganmenggunakan sistem overlay. Kadang-kadang muncul pola berkasisoglos tetap yang mudah dibaca tetapi ada pula yang berpola sulitdibaca. Pola sebar 18 medan makna tersebut diuraikan secara detail dibawah ini.

a. Kekerabatan. Pada medan rnakna kekerabatan terdapat 21buah peta, yaitu, peta (01) SAYA, peta (02) IBU, peta (03) KAKEK,peta (04) NENEK, peta (05) ORANG TUA KAKEK/NENEK, peta

Page 7: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

41

(06) ANAK, peta (07) CUCU, peta (08) ANAK CUCU, peta (09)ANAK KAKAK, peta (10) ABANG/KAKAK, peta (11) ADIK, peta(12) KAKAK PEREMPUAN, peta (13) ANAK ADIK, peta (14)SUAMI, peta (15) ISTRI, peta (16) ADIK/KAKAK DARI SUAMI/ISTRI, peta (17) MERTUA. peta (18) MENANTU, peta (19) ANAKDARI KAKAKNYA/ADIKNYA AYAH/IBU, peta (20) KAKAK/ADIK DARI AYAH/IBU, peta (21) BESAN.

3.2 Bahasan DialekfometrisCara penghitungan jarak kosakata adalah dengan rumus pendekatankuantitatif seperti berikut:

(s x 1.00) = d% (2)n

Keterangan:S = jumlah beda dengan daerah pengamatan lainn = jumlah peta yang diperbandingkand = jarak kosakata dalam %

Persentase jarak kosakata di antara dua titik pengamatan dapatdipero1eh dengan mengalikan jumlah beda kosakata dengan 100kemudian dibagi dengan jumlah peta yang dibandingkan.

Persentase jarak kosakata di antara dua titik pengamatan yangmencapai di bawah 20 persen dianggap tidak mempunyai perbedaan;antara 21-30 persen dianggap beda wicara/tuturan (parler); antara 31 -50 persen dianggap beda subdia1ek (sousdia1ecte); antara 51-80persen dianggap beda dialek (dialecte); dan di atas 80 persen dianggapbeda bahasa (langue) (Francis 1983: 158).

Peta Hasil perhitungan dialektrometri medan makna seluruh kataT abet VI.19. Tabel Dialektometri medan makna seluruh kata bahasa

Duri dan bahasa Toraja

Page 8: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

42

ANTARDESA

KELAS RENTANGANTARDESA

KELAS RENTANG

1 - 2 negligeable 0%-20% 14 - 15 negligeable 0%-20%

1 - 3 negligeable 0%-20% 14 - 22 dialecte 51%-80%

1 - 18 sousdialecte 31%-50% 15 - 20 sousdialecte 31%-50%

1 - 17 dialecte 51%-80% 15 - 22 dialecte 51%-80%

2 - 3 negligeable 0%-20% 15 - 26 dialecte 51%-80%

2 - 13 negligeable 0%-20% 16 - 17 sousdialecte 31%-50%

2 - 17 sousdialecte 31%-50% 16 - 18 sousdialecte 31%-50%

3 - 4 negligeable 0%-20% 16 - 20 sousdialecte 31%-50%

3 - 13 negligeab 0%-20% 16 - 19 dialecte 51%-80%

3 - 6 sousdialecte 31%-50% 16 - 21 dialecte 51%-80%

4 - 5 negligeable 0%-20% 17 - 18 negligeable 0%-20%

4 - 13 negligeable 0%-20% 18 - 19 negligeable 0%-20%

4 - 6 sousdialecte 31%-50% 19 - 21 dialecte 51%-80%

4 - 20 sousdialecte 31%-50% 19 - 27 dialecte 51%-80%

4 - 14 dialecte 51%-80% 19 - 28 dialecte 51%-80%

4 - 14 dialecte 51%-80% 20 - 21 sousdialecte 31%-50%

4 - 16 diatecte 51%-80% 20 - 26 dialecte 51%-80%

5 - 6 sousdialecte 31%-50% 21 - 26 dialecte 51%-80%

5 - 11 dialecte 51%-80% 21 - 27 dialecte 51%-80%

5 - 14 dialecte 51%-80% 22 - 24 sousdialecte 31%-50%

6 - 7 negligeable 0%-20% 22 - 26 sousdialecte 31%-50%

6 - 8 dialecte 51%-80% 23 - 24 negligeable 0%-20%

6 - 9 dialecte 51%-80% 23 - 31 sousdialecte 31%-50%

6 - 11 dialecte 51%-80% 23 - 67 dialecte 51%-80%

7 - 8 dialecte 51%-80% 24 - 25 sousdialecte 31%-50%

7 - 11 dialecte 51%-80% 24 - 26 sousdialecte 31%-50%

7 - 12 dialecte 51%-80% 24 - 31 sousdialecte 31%-50%

7 - 66 dialecte 51%-80% 25 - 26 sousdialecte 31%-50%

7 - 67 dialecte 51%-80% 25 - 29 sousdiarecte 31%-50%

8 - 9 dialecte 51%-80% 25 - 30 sousdialecte 31%-50%

8 - 10 dialecte 51%-80% 25 - 31 sousdialecte 31%-50%

8 - 64 dialecte 51%-80% 26 - 27 sousdialecte 31%-50%

8 - 66 dialecte 51%-80% 26 - 29 sousdialecte 31%-50%

9 - 10 sousdialecte 31%-50% 27 - 28 sousdiarecte 31%-50%

9 - 62 dialecte 51%-80% 27 - 29 negligeable 31%-50%

9 - 63 dialecte 51%-80% 28 - 29 sousdialecte 0%-20%

10 - 63 dialecte 51%-80% 28 - 30 sousdialecte 31%-50%

11 - 12 negligeable 0%-20% 28 - 35 sousdialecte 31%-50%

11 - 22 sousdialecte 31%-50% 28 - 34 dialecte 51%-80%

11 - 15 dialecte 51%-80% 28 - 39 dialecte 51%-80%

12 - 23 negligeable 0%-20% 29 - 30 sousdialecte 31%-50%

12 - 24 parler 21%-30% 30 - 31 sousdialecte 31%-50%

Page 9: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

43

ANTARDESA

KELAS RENTANGANTARDESA

KELAS RENTANG

12 - 22 sousdialecte 31%-50% 30 - 33 sousdialecte 31%-50%

12 - 67 dialecte 51%-80% 30 - 34 dialecte 51%-80%

13 - 17 sousdialecte 31%-50% 31 - 32 parler 21%-30%

13 - 16 dialecte 51%-80% 31 - 33 sousdialecte 31%-50%

31 - 67 dialecte 51%-80% 46 - 51 sousdialecte 31%-50%

31 - 69 dialecte 51%-80% 47 - 48 negligeable 0%-20%

32 - 33 sousdialecte 31%-50% 48 - 49 negligeable 0%-20%

32 - 37 dialecte 51%-80% 48 - 50 negligeable 0%-20%

32 - 69 dialecte 51%-80% 49 - 50 negligeable 0%-20%

32 - 70 dialecte 51%-80% 49 - 51 sousdialecte 31%-50%

33 - 34 dialecte 51%-80% 50 - 51 sousdialecte 31%-50%

33 - 36 dialecte 51%-80% 51 - 52 dialecte 51%-80%

33 - 37 dialecte 51%-80% 51 - 54 dialecte 51%-80%

33 - 38 dialecte 51%-80% 52 - 53 sousdialecte 31%-50%

34 - 35 dialecte 51%-80% 52 - 54 sousdialecte 31%-50%

34 - 36 dialecte 51%-80% 53 - 54 sousdialecte 31%-50%

35 - 36 sousdialecte 31%-50% 53 - 55 sousdialecte 31%-50%

35 - 38 dialecte 51%-80% 54 - 55 negligeable 0%-20%

35 - 39 dialecte 51%-80% 54 - 57 negligeable 0%-20%

36 - 38 dialecte 51%-80% 54 - 60 langue 81%-100%

37 - 38 sousdialecte 31%-50% 55 - 56 negligeable 0%-20%

37 - 41 sousdialecte 31%-50% 55 - 57 negligeable 0%-20%

37 - 42 sousdialecte 31%-50% 56 - 57 negligeable 0%-20%

37 - 56 sousdialecte 31%-50% 56 - 58 sousdialecte 31%-50%

37 - 70 sousdialecte 31%-50% 56 - 70 sousdialecte 31%-50%

38 - 39 sousdialecte 31%-50% 57 - 58 sousdialecte 31%-50%

38 - 40 sousdialecte 31%-50% 57 - 59 sousdialecte 31%-50%

38 - 41 dialecte 51%-80% 57 - 61 sousdialecte 31%-50%

39 - 40 negligeable 0%-20% 57 - 60 sousdialecte 31%-50%

39 - 47 sousdialecte 31%-50% 58 - 68 negligeable 0%-20%

39 - 48 sousdialecte 31%-50% 58 - 59 sousdialecte 31%-50%

40 - 41 sousdialecte 31%-50% 58 - 69 sousdialecte 31%-50%

40 - 47 sousdialecte 31%-50% 58 - 70 sousdialecte 31%-50%

41 - 42 negligeable 31%-50% 59 - 61 sousdialecte 31%-50%

41 - 44 sousdialecte 31%-50% 59 - 67 sousdialecte 31%-50%

41 - 45 sousdialecte 31%-50% 59 - 68 sousdialecte 31%-50%

41 - 47 sousdialecte 31%-50% 59 - 66 dialecte 51%-80%

41 - 53 sousdialecte 31%-50% 59 - 65 dialecte 51%-80%

42 - 43 sousdialecte 31%-50% 60 - 61 sousdialecte 31%-50%

42 - 44 sousdialecte 31%-50% 60 - 62 sousdialecte 31%-50%

42 - 56 sousdialecte 31%-50% 61 - 62 sousdialecte 31%-50%

43 - 55 parler 21%-30% 61 - 65 sousdialecte 31%-50%

Page 10: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

44

ANTARDESA

KELAS RENTANGANTARDESA

KELAS RENTANG

43 - 56 parler 21%-30% 62 - 63 negligeable 0%-20%

43 - 53 sousdialecte 31%-50% 62 - 65 negligeable 0%-20%

44 - 53 sousdialecte 31%-50% 53 - 64 negligeable 0%-20%

45 - 46 sousdialecte 31%-50% 63 - 65 negligeable 0%-20%

45 - 47 sousdialecte 31%-50% 64 - 65 negligeable 0%-20%

45 - 51 sousdialecte 31%-50% 64 - 66 negligeable 0%-20%

45 - 52 sousdialecte 31%-50% 65 - 66 negligeable 0%-20%

45 - 53 sousdialecte 31%-50% 66 - 67 sousdialecte 31%-50%

46 - 47 negligeable 0%-20% 67 - 68 sousdialecte 31%-50%

46 - 48 negligeable 0%-20% 67 - 69 sousdialecte 31%-50%

46 - 49 negligeable 0%-20% 68 - 69 sousdialecte 31%-50%

69 - 70 sousdialecte 31%-50%

Untuk penghitungan permutasi antardesa, langkah yangditempuh untuk mengetahui keberadaan ataupun ketidakberadaan matarantai pemahaman ialah dengan membandingkan jarak kosakata daridesa paling ujung dengan desa-desa lainnya sampai ke ujung terakhir.Dengan demikian, desa-desa yang dibandingkan ialah desa-desa yangberada di ujung utara dengan desa-desa yang terjauh di selatan; timurdengan barat; timur laut dengan barat daya, dan tenggara dengan baratlaut.

Tabel. Jarak kosakata antardesa Utara-Selatan

ANTARDESA KELAS RENTANGPERSENBEDA

JARAK(meter)

JARAK(kilometer)

Utara-Selatan1~2 negligeable 0%-20% 0,38 2434 2,434

1~13 negligeable 0%-20% 5,26 4282 4,2821~16 dialecte 51%-80% 53,20 4960 4,9601~20 sousdialecte 31%-50% 49,62 7740 7,7401~15 dialecte 51%-80% 53,57 8416 8,4161~22 dialecte 51%-80% 57,52 11253 11,2531~12 dialecte 51%-80% 58,83 14075 14,0751~67 dialecte 51%-80% 70,86 19347 19,3471~59 dialecte 51%-80% 73,50 23583 23,5831~61 dialecte 51%-80% 71,99 26188 26,1881~60 dialecte 51%-80% 71,05 27607 27,607

Page 11: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

45

Grafik. Jarak kosakata antardesa Utara-Selatan

Tabel. Jarak kosakata antardesa Timurlaut-Baratdaya

ANTARDESA KELAS RENTANGPERSENBEDA

JARAK(meter)

JARAK(kilometer)

Timurlaut-Baratdaya6~11 dialecte 51%-80% 57,71 5316 5,3166~12 dialecte 51%-50% 58,08 9724 9,7246~23 dialecte 51%-80% 57,52 10673 10,6736~31 dialecte 51%-80% 53,95 14203 14,2036~33 dialecte 51%-80% 56,39 18315 18,3156~38 dialecte 51%-80% 69,74 20672 20,6726~40 dialecte 51%-80% 67,86 24936 24,9366~47 dialecte 51%-80% 70,30 26236 26,2366~46 dialecte 51%-50% 70,30 28900 28,9006~49 dialecte 51%-80% 69,92 31494 31,4946~50 dialecte 51%-80% 70,11 32662 32,662

Jarak Kosa Kata Utara-Selatan

0.45.3

53.249.6

53.657.5 58.8

70.9 73.5 72 71.1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

1~2 1~13 1~16 1~20 1~15 1~22 1~12 1~67 1~59 1~61 1~60

(%)

Antardesa

Page 12: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

46

Jarak Kosa Kata Utara-Selatan

70.5 69.457.7

70.3 65.8 69.265.6

0

20

40

60

80

100

8~66 8~67 8~69 8~32 8~37 8~38 8~39

(%)

Grafik. Jarak kosakata antardesa Timurlaut-Baratdaya

ANTARDESA KELAS RENTANGPERSENBEDA

JARAK(meter)

JARAK(kilometer)

Timur-Barat8~66 dialecte 51%-80% 65,60 4454 4,4548~67 dialecte 51%-50% 70,49 8326 8,3268~69 dialecte 51%-80% 69,36 11835 11,8358~32 dialecte 51%-80% 57,71 13587 13,5878~37 dialecte 51%-80% 70,30 15465 15,4658~38 dialecte 51%-80% 68,80 18834 18,8348~39 dialecte 51%-80% 69,17 22961 22,961

Jarak Kosa Kata Timurlaut-Baratdaya

57.7 58.1 57.553.9 56.4

69.7 67.9 70.3 70.3 69.9 71.1

0

20

40

60

80

100

6~11 6~12 6~23 6~31 6~33 6~38 6~40 6~47 6~46 6~49 6~50

(%)

Antardesa

Antardesa

Page 13: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

47

Tabel. Jarak kosakata antardesa Tenggara- Baratlaut

ANTARDESA KELAS RENTANGPERSENBEDA

JARAK(meter)

JARAK(kilometer)

9~63 dialecte 51%-50% 54,14 4405 4,4059~64 dialecte 51%-80% 54,51 8295 8,2959~66 dialecte 51%-80% 54,70 12068 12,0689~67 dialecte 51%-80% 59,59 15627 15,6279~31 dialecte 51%-80% 52,63 21184 21,1849~25 dialecte 51%-80% 54,14 23066 23,0669~29 dialecte 51%-80% 55,83 25128 25,1289~28 dialecte 51%-80% 56,02 28437 28,437

Grafik. Jarak kosakata antardesa Tenggara- Baratlaut

4 KESIMPULAN

Sejumlah data variasi kebahasaan yang didapat dari komunitas bahasadi wilayah Kecamatan Alla di Kabupaten Enrekang dan wilayahKecamatan Mengkendek di Kabupaten Tana Toraja terkumpul dari 70titik pengamatan. Data variasi yang diperoleh dari 532 buah katakemudian direkam ke dalam 532 peta sebagai syarat mutlak bagipenelitian geografi dialek. Dari hasil1kajian serta pendokumentasianunsur kebahasaan yang bersifat geografi horizontal ditariklahkesimpulan-kesimpulan sebagai berikut.

1. Hasil penelitian menunjukkan batas tingkat hubungan antarabahasa Duri dam bahasa Toraja di wilayah marginal KecamatanAlIa dan Kecamatan Mengkendek ditandai dengan adanya derajatkemiripan sistem bunyi yang cukup tinggi antara kedua bahasa.Di wilayah mr.rginal Kecamatan AlIa dan Kecamatan Meng-kendek ditemukan bahwa tingkat persamaan di antara dua variasibahasa cenderung sejalan dengan tingkat kepesatan komunikasi

Jarak Kosa Kata Tenggara-Baratlaut

54.5 54.759.6

52.6 54.1 55.8 5654.1

0

20

40

60

80

100

9~63 9~64 9~66 9~67 9~31 9~25 9~29 9~28

(%)

Antardesa

Page 14: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

48

antarkomunitas bahasa tersebut. Gejala tersebut terlihat denganjelas pada berkas-berkas isoglos.

Berkas isoglos juga menunjukkan bahwa derajat prosesakomodasi antarbahasa di wilayah marginal ini cukup tinggidalam arti telah terjadi akomodasi jangka panjang di kalanganpenutur. Dalam hal ini telah terjadi proses konvergensi yangdapat ditelusuri melalui hal-hal yang berkaitan dengan pengadop-sian kosakata, penyelarasan pelafalan, maupun sikap bahasa.

2. Keberadaan tingkat frekuensi komunikasi bersemuka yang tinggi.dan diperkuat oleh proses akomodasi di kalangan penutur keduabahasa mengakibatkan derajat perbedaan kosakata pada desa-desa yang berdekatan menjadi relatif rendah. Walaupun demi-kian, faktor-faktor yang berciri supremasi dan yang berkaitandengan faktor sosial, budaya, dan ekonomi dalam skala keciltelah menimbulkan proses divergensi dalam perkembanganbahasa setempat. Penghitungan dialektometri persentase perbe-daan jarak kosa kata antardesa, penarikan berkas isoglos dandibantu oleh konsep mata rantai pemahaman timbal batik yangdigunakan secara optimal dalam penelitian ini mengungkapkanbahwa bahasa Duri dan bahasa Toraja di wilayah marginal beradapada derajat kekerabatan yang tinggi dalam arti bahwa derajatperbedaan kosakata yang dimiliki kedua hahasa relatif rendah.Berdasarkan prinsip kosakata dasar sebagai syarat yang tidakdapat ditawar-tawar dalam kehidupan sebuah bahasa, maka dapatdikatakan bahwa dari sudut kontras leksikal atau variasi leksikaldi wilayah marginal ini terdapat dua dialek utama, yaitu, dialekutara dan dialek selatan serta subdialek tenggara, subdialek timurtaut, dan subdialek barat daya.

3. Berdasarkan penghitungan dialektometri secara permutasi, dapatdikemukakan temuan-temuan berikut:Makin jauh letak antara titik pengamatan dan titik uji persentasejarak, makin rendah persentase perbedaan kosak8ta.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor jarak lokasitidak selamanya menjadi penentu tingkat perbedaan jarak kosakata. Hal ini berlawAllan dengan rumusan mengenai konsep matarantai pemahaman timbal batik bahwa makin jauh letak lokasititik pengamatan, makin tinggi persentase perbedaan kosa kata.Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa bahasa Duriyang diteliti di wilayah marginal ini masuk ke dalam kelompokbahasa Toraja. Hal ini jelas kontradiktif dengan pendapat seba-gian bahasawan dan anggota masyarakat yang mengklaim bahwabahasa Duri berada dalam kelompok Massenrempulu.

Page 15: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

49

DAFTAR PUSTAKA

Abas, Husen, 1981. Hubungan antara Ekologi Bahasa dan LingkunganHidup; Perspektif dan Indikasinya pada masa datang. Makalahpada Seminar Lingkungan Hidup Universitas Tadulako.

Adriani, N., en Kruyt, Alb. C. 1950. De Bare'e Sprekende Torajas vanMidden Celebes deel I. Verhandelingen der koninklijkeNederlandsche Akademie van Wehllenchappen. AfdelingLetterkunde, Nieuwe Reeks, deel LIV. Amsterdam, NOORDHolandesche U itgeversmaatschhappi j.

Allen, Harold B. 1973. 1ne Linguistic Atlas of the Upper Midwest. 3vols, Minneapolis; Univ. of Minnesota Press.

Atwood, E. Bagby. 1955. The Phonological Division of the Belgo.Roman. Orb is, IV:367-389.

Ayatrohaedi. 1979. Dialektologi, Sebuah Pengantar. Jakarta: PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1985. Bahasa Sunda diDaerah Cirebon: Sebuah Kajian Lokabasa. Jakarta: BalaiPustaka.

Barr, Donald F., Sharon G. Barr clan Salombe. 1979. Langz:age ofCentral Sulawesi. Abepura: Percetakan UNCEN.

Bawa, I Wayan. 1983. Bahasa Bali di Daerah Propinsi Bali: SebuahAllalisis Geografi Dialek. Disertasi pada Faku1tas SastraUniver5itas Indonesia Jakarta.

Casad, Eugene H. 1974. Dialect Intelligibility Testing. Oklahoma:Summer Institute of Linguistics of the Univ. of Oklahoma.

Chambers, J.K. clan Peter Trudgill. 1980. Dialectology. London:Cambridge University Press.

Chomsky, Noam. 1957. Syntactic Structures. (Janua Linguanun, seriesminor 4). The Hague: Mouton.

Crystal1, David. 1997. A Dictionary of Linguistics and Phonetics.Oxford: Blackwell Publisher 2000. Language Death. GreatBritain: Cambridge University Press.

Danie, Julianus Akun. 1991. Kajian Geografi di Minahasa Timur Laut.Jakarta: Balai Pustaka.

Dhanawaty, Ni Made. 1980. Bahasa Bali di Kabupaten TabAllan:Sebuah Te1aah Geografi

Dialek. Denpasar srkripsi SarjAlla pada Fak. Sastra UniversitasUdayAlla.

_____. 2004. Teori Akomodasi dalam Penelitian Dialektologi, dalamL:inguistik Indonesia, Jurnal lliniah Masyarakat LinguistikIndonesia tho ke 22, Nomor 1 Februari 2004, hat 1-14.

Dyen, Isidore. 1965. Lexicostatistical Classification of the Austro-nesian Languages, dalam Supplement to International Journalof American Linguistics, Vol. 31, No.1. Francis, W. Nelson.1983. Dialectology: An Introduction. London: Longman.

Page 16: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Nurdin Yatim dan Hamzah Machmoed

50

Friberg, Timothy dan Barbara Friberg. 1989. A. Dialect Geography ofBugis, dalam Papers in Westrn Austronesian Linguistics, Hal303-330. Canberra: The Research School of Pasific StudiesAustralian National University.

Gillieron, Jules. 1915. Etude de Geographic Linguistique. Pathologieet Therapeutique Verbales. Paris: Edouard Champion.

Grijns, C. D. 1976. Bunga Rampai Mata Kuliah Dialektologi. Tahap 1Juli-Agustus 1976 di Tugu Bogor.

Grimes, Charles E. dan Barbara D. Grimes, 1987. Language of SouthSulawesi, dalam Pasific Linguistics, Seri D-N078. Canberra:The Research School of Pacific Studies, The AustralianNational University.

Hale, Ken. 1992 "Endangered languages: On endangered languagesand the safeguarding of diversity" dalamLanguage. Halaman1-3, Nomor 1. Volume 68.

Halim, Amran. 1976. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia dalamAmran Halim (ed), Politik Bahasa Nasional I. Jakarta: PusatPembinaan dan Pengembangan Bahasa.

HAllafie, Sitti Hawang et al. 1983. Morfologi dan Sintaksis, BahasaMassenrempulu. Jakarta: Pusat Pembinaan dan PengembanganBahasa, Depdikbud.

Junaidi, Moha. 1977/1978. Bahasa Massenrempulu di Bara-BarayaKotamadya Ujung Pandang. Laporan Penelitian ProyekPengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah,Depdikbud.

Kontra, Miklos. Robert Phillipson. Tove Skutnabb-Kangas. dan TiborVarady. 1999. Language : a Right and a Resource, Approach-ing Linguistic Human Right. Budapest: Central EuropeanUniversity Press.

Kurath, Hans. 1974. Studies in Area Linguistics. Bloomington inLondon; Indiana University Press.

Lauder, Multamia RM.T. 1990. “Pemetaan dan Distribusi Bahasa-Bahasa di Tangerang”. Desertasi pada Fakultas SastraUniversitas Indonesia.

_____. 1996. "Isolated Tribes of Indonesia: Language Mapping Issues"Makalah pada The eleventh KITL V International Workshopon South-East Asian Studies dengan tema The Study ofEndangered Language and Literatures od South-East Asia,Leiden, Holland.

_____. 2001. "Obstacle to Inventory of Languages in Indonesia; adialectology perspective" Makalah pada The InternationalConfrence of UNESCO dengan tema Pasific: A LanguageTreasure. Melbourne, Australia.

_____. 2003. “Pengembangan dan Pemanfaatan Kajian Dialektologi diIndonesia”. Pidato pada Upacara Pengukuhan sebagai Guru

Page 17: DISTRIBUSI BAHASA DURI DAN BAHASA TORAJA: …linguistik-indonesia.org/images/files/...1) Peta bahasa dalam bentuk peta gambaran (display map)dan peta interpretasi (inlerpreli,'e map)

Lenguistik Indonesia, Tahun ke 25, No.1, Februari 2007

51

Besar Tetap Fakultas Dmu Pengetahuan Budaya UniversitasIndonesia (8 Oktober 2003).

McKaughan, Howard. 1964. “A Study of Divergence in Four NewGuine Languages”. American Anthropologist.66:98-120.

Milis, R.F. 1971. “Proto South Sulawesi and Proto AustronesianPhonology”. Desertasi pada University of Michigan.

Nothofer, Bernd. 1980. Dialectgeographische Untersuchengen du inWest-Java und im Westichen Zentral-Java. Dua Jilid.Wiesbaden: Horrossowitz.

Salombe, C. 1992. “Bahasa Toraja Sagdan: Proses Morfemis KataKerja”. Seri ILDEP. Jakarta: Universitas Indonesia, PenerbitDjembatan.

Sandarupa, Stanislaus. 2004. “The Examplary Center: Poetic andPolitic of the Kingly Death Ritual in Toraja South Sulawesi,Indonesia”. Ph.D. Dissertation. University of Chicago. AnnArbor: UMI Dissertation Services.

Sande, J .S. et. al. 1976. Dialek Kesuq Sebagai Bentuk Baku BahasaToraja. Ujung Pandang: Balai Penelitian Bahasa.

Sikki, Muhammad dkk 1989. “Struktur Bahasa Massenrempulu DialekMaiwa”. Laporan Penelitian Ujung Pandang.

Trudgill, Peter. 1975. Accept Dialect and the School. London: EdwardArnold.

_____. 1986. Dialect and Contact. New York.Valkama, Kari. 1987. UNHAS-SIL. “Sociolinguistics Survey: Kabupa-

ten Pinrang, Enrekang, Tana Toraja, Luwu, and Eastern Part ofPolewali Mamasa”. Dalam Friberg (ed) Workpaper inIndonesian Languages and Cultures. V 015.

_____. 1995. Person Marking in Duri, dalam Rene van den Berg (ed)SIlldies in Sulawesi Linguistics Part IV: NUSA volume 37halaman 47-95.

Valkama, Kari dan Susanne. 1990. “Duri Texts”. Dalam BarbaraFriberg (ed) Sulawesi Language Text,. hlmn 75-88.

Valkama, Susanne. 1995. “Notes on Duri Transitivity”. Dalam Renevan den Berg (ed). Studies in Sulawesi Linguistics part IV:NUSA, Volume 37, hlmn 2-45.

Weinreich Uriel. 1954. “Is a Structural Dialectology Possible?” Wordhlmn 388-400. Dicetaak ulang di J. Fishman (ed) Reading inthe Sociology of Language. The Hague: Mouton, 1968.

_____. 1968. Language in Contact. The Hague: Mouton.Wurm, Stephen A, 1984. “Language Atlas: Pacific Area”. Pasific

Linguistic Series C-66.Yamagiwa, Joseph K. 1967. “On Dialect Intelligibility in Japan”.

Anthropological Linguistic. Ix:1-17.Yatim, Nurdin. 1983. Subsistem Honorifik Bahasa Makassar: Sebuah

Analisis Sosiolinguistik. Jakarta: Departemen Pendidikan danKebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi.