Hisprung Fix Konsul

8/19/2019 Hisprung Fix Konsul

1/28


2/28

B. Tujuan

!. 0ujuan 1mum

ahasiswa mampu menerapkan dan mengembangkan pola fikir secara ilmiah

kedalam proses asuhan keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman

dalam memecahkan masalah pada gangguan Hisprung.

2. 0ujuan 3husus

a. endeskripsikan pengertian Hisprung

b. endeskripsikan etiologi Hisprung

c. endeskripsikan manifestasi klinik Hisprung

d. endeskripsikan patofisiologi Hisprung.

e. endeskripsikan komplikasi Hisprung.

f. endeskripsikan teori perkembangan anak bayi baru lahir

g. endeskripsikan konsep hospitalisasi

h. endeskripsikan pengkajian Hisprung

i. endeskripsikan diagnosa keperawatan Hisprung

j. endeskripsikan intervensi keperawatan Hisprung

k. endeskripsikan implementasi keperawatan Hisprung

l. endeskripsikan evaluasi keperawatan Hisprung

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar


3/28

!. PengertianPenyakit Hirschsprung atau ega 3olon adalah kelainan bawaan

penyebab gangguan pasase usus tersering pada neonatus, dan kebanyakan

terjadi pada bayi aterm dengan berat lahir " 3g, lebih banyak laki 4 laki dari pada perempuan ( ansjoeer, 2#.

Hirschsprung atau ega 5olon adalah penyakit yang tidak adanya sel 4

sel ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid 5olon. 6an ketidak adaan

ini menimbulkan keabnormalan atau tidak adanya peristaltik serta tidak adanya

evakuasi usus spontan (7et%, 22#.

Penyakit Hirscprung (megacolon anganglionik congenital# adalah

anomali congenital yang mengakibatkan obstruksi mekanik karena

ketidakadekuatan motilitas sebagian dari usus. (8ong, 2"#.

2. 9tiologi

enurut 7et%, 5ecily. : (22# penyebab Hisprung sebenarnya tidak

diketahui tetapi penyakit ini diduga karena factor'faktor genetic dan factor

lingkungan. Penyebab dari Hirschprung yang sebenarnya belum diketahui,

tetapi Hirschsprung atau ega 5olon diduga terjadi karena )

a. ;aktor genetik dan lingkungan, sering terjadi pada anak dengan Down

syndrom. b. 3egagalan sel neural pada masa embrio dalam dinding usus, gagal

eksistensi, kranio kaudal pada myentrik dan sub mukosa dinding ple


4/28

# 6istensi abdomen.

b. asa 7ayi dan 3anak'kanak

!# 3onstipasi

2# 6iare berulang

"# 0inja seperti pita, berbau busuk

# 6istensi abdomen

=agal tumbuh.

. Patofisiologi

*stilah congenital aganglionic ega 5olon menggambarkan adanya

kerusakan primer dengan tidak adanya sel ganglion pada dinding sub mukosa

kolon distal. $egmen aganglionic hampir selalu ada dalam rectum dan bagian proksimal pada usus besar. 3etidakadaan ini menimbulkan keabnormalan atau

tidak adanya gerakan tenaga pendorong ( peristaltik # dan tidak adanya evakuasi

usus spontan serta spinkter rectum tidak dapat berelaksasi sehingga mencegah

keluarnya feses secara normal yang menyebabkan adanya akumulasi pada usus

dan distensi pada saluran cerna. 7agian proksimal sampai pada bagian yang

rusak pada ega 5olon ( 7et%, 5ecily > $owden#. $emua ganglion pada

intramural ple 8ilson, 22#.

5. Pat!a"

3egagalan sel neural pada

masa embrio dalam dinding

usus, gagal eksistensi,kranio kaudal pada

myenterik dan sub mukosa

dinding ple


5/28

Sumber : Nurarif, 2013+. 3omplikasi

enurut 7et% (22# sebagai berikut )

a. =awat pernapasan (akut#

b. 9nterokolitis (akut#

c. $triktura ani (pasca bedah#

d. *nkontinensia (jangka panjang#

enurut $uriadi (2!# sebagai berikut )

a. /bstruksi usus

b. 3etidak seimbangan cairan dan elektrolit

c. 3onstipasi

@. Pemeriksaan penunjangenurut Ngatsiyah (2"# pemeriksaan penunjang pada klien hisprung

diantaranya )

a. 7iopsi isap, yakni mengambil mukosa dan submukosa dengan alat

penghisap dan mencari sel ganglion pada daerah submukosa.

Aefluk peristaltik

/bstruksi dikolon

ual dan muntah

Res#ko kekurangan

$olu%e &a#ran

'angguan rasa n"a%an

n"er#

Perasaan penuh

Ket#(akse#%)angan

nutr#s# kurang (ar#

ke)utuan tu)u

Pelebaran kolon (mega

kolon#

*ntervensi pembedahan

3urangnya informasi

nsietas

=angguan defekasi

Konst#pas#


6/28

b. 7iopsy otot rectum, yakni pengambilan lapisan otot rectum, dilakukan

dibawah narkos. Pemeriksaan ini bersifat traumatic.

c. Pemeriksaan aktivitas en%im asetilkolin dari hasil biopsy asap. Pada

penyakit ini klhas terdapat peningkatan aktivitas en%im asetikolin enterase.

d. Pemeriksaan aktivitas norepinefrin dari jaringan biopsy usus.

$edangkan menurut 7et% (22# pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan

a. ;oto abdomen ) 1ntuk mengetahui adanya penyumbatan pada

kolon.

b. 9nema barium ) 1ntuk mengetahui adanya penyumbatan pada

kolon.

c. 7iopsi rectal ) 1ntuk mendeteksi ada tidaknya sel ganglion.

d. anometri anorektal) 1ntuk mencatat respons refleks sfingter interna dan

eksternal

-. 0eori perkembangan

a. 0ahap perkembangan psikomotor menurut ;eldman (2B#)

1sia lahir sampai ! bulan (Neonatal#. 7ayi pada usia ini tidur sepanjang hariC

membangun siklus tidur'bangun. $eluruh indra berkembang secara sangat

cepat.

b. 0ahap Perkembangan 3ognitif enurut Dean Piaget

asa $ensori otor ('2 tahun#. asa ketika bayi mempergunakan sistem

pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya. 7ayi

memberikan reaksi motorik atas rangsangan'rangsangan yang diterimanya

dalam bentuk refleks misalnya refleks menangis, dan lain'lain. Aefleks ini

kemudian berkembang lagi menjadi gerakan'gerakan yang lebih canggih,

misalnya berjalan ($unarto, 2-)2#

Piaget membagi tahap sensori motor dalam usia bayi ) Refleks (umur 0-1

bulan). 0ingkah laku bayi kebanyakan bersifat refleks, spontan tidak

sengaja, dan tidak terbedakan. 5ontoh) refleks menangis, mengisap,

menggerakkan tangan dan kepala, mengisap benda didekatnya, dan lain'lain.


7/28

c. 0ahap Perkembangan 9mosi enurut 9rick 9rikson

enurut 9rikson tahap perkembangan emosi lebih bersifat psikososial.

9rikson membagi tahap perkembangannya dalam delapan tahap sepanjang

rentang kehidupan. Basi !rus! "ersus #is!rus! (dari lahir sampai !2'!-

bulan#. 7ayi mengembangkan kesadaran apakah dunia merupakan tempat

yang baik dan aman. 3ekuatan ) harapan.

B. Hospitalisasi pada usia anak bayi baru lahir enurut Potter > Perry (2 hospitalisasi adalah pengalaman yang

penuh tekanan, utamanya karena perpisahan dengan lingkungan normal dimana

orang lain berarti, seleksi perilaku koping terbatas, dan perubahan status

kesehatan. Hospitalisasi bagi keluarga dan anak dapat dianggap sebagai pengalaman yang mengancam dan stressor.3edua hal ini dapat menimbulkan

krisis bagi anak dan keluarga. 7agi anak, hal ini mungkin terjadi karena

beberapa hal seperti ) nak tidak memahami mengapa dirawat ? terluka. $tress

dengan adanya perubahan akan status kesehatan, lingkungan dan kebiasaan

sehari'hari. 3eterbatasan mekanisme koping.Aeaksi anak terhadap sakit dan hospitalisasi dipengaruhi oleh tingkat

perkembangan usia, pengalaman sebelumnya, support sistem dalam keluarga,

keterampilan koping, dan berat ringannya penyakit.Aeaksi anak terhadap hospitalisasi pada masa bayi('! th# )

Pembentukan rasa percaya diri dan kasih saying, usia anak E + bln terjadi

stanger an


8/28

3lien yang dirawat di rumah sakit seringkali mengalami perubahan pada

gaya hidupnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan situasi antara rumah

sakit dan rumah tempat tinggal klien serta oleh perubahan kondisi

kesehatan klien.ktifitas hidup yang dijalani sewaktu sehat tentu berbeda

dengan aktifitas yang dijalaninya di rumah sakit.

c. /tonomi 6iri*ndividu yang sakit dan dirawat di rumah sakit berada dalam posisi

ketergantungan. rtinya ia akan pasrah terhadap tindakanapapun yang

akan dilakukan oleh petugas kehatan demi mencapai keadaan sehat. *ni

menunjukan, klien yang dirawat di rumah sakit mengalami perubahan

otonomi.

d. PeranPeran dapat diartikan sebagai seperangkat perilaku yang diharapkan oleh

individu sesuai dengan status sosialnya.

anfaat Hospitalisasi menurut $upartini (2# manfaat hospitalisasi adalah

sebagai berikut )

a. embantu perkembangan keluarga dan pasien dengan cara meberi

kesempatan keluarga mempelajari reaksi pasien terhadap stressor yang

dihadapi selama perawatan di rumah sakit.

b. Hospitalisasi dapat dijadikan media untuk belajar. Perawatan dapat

memberikan kesempatan kepada keluarga untuk belajar tentang penyakit,

prosedur, penyembuhan, terapi, dan perawatan pasien.

c. 1ntuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat dilakukan dengan

memberi kesempatan kepada pasien untuk mengambil keputusan , sehingga

tiidak terlalu bergantung pada orang lain dan menjadi percaya diri.

d. ;asilitasi klien untuk tetap menjaga sosialisasinya dengan sesama klien

yang ada, teman sebaya atau teman sekolah. 7erikan kesempatan padanya

untuk saling kenal dan berbagi pengalaman.


9/28

B. Asuan Kepera!atan pa(a anak (engan #sprung *Dongoes+ ,--,

/. Pengkaj#an

*nformasi identitas?data dasar meliputi, nama, umur, jenis kelamin,

agama, alamat, tanggal pengkajian, pemberi informasi. ntara lain )

a# namnesis

!# *dentitas klien

eliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua#, jenis kelamin,

pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam

A$, nomor register, dan diagnosis medis.asalah yang dirasakan

klien yang sangat mengganggu pada saat dilakukan pengkajian, pada

klien Hirschsprung misalnya, sulit 77, distensi abdomen, kembung,

muntah.

2# 3eluhan utama 3lien

asalah yang dirasakan klien yang sangat mengganggu pada saat

dilakukan pengkajian, pada klien Hirschsprung misalnya, sulit 77,

distensi abdomen, kembung, muntah.

b# Aiwayat kesehatan sekarang

Fang diperhatikan adanya keluhan mekonium keluar setelah 2 jam setelah

lahir, distensi abdomen dan muntah hijau atau fekal. 0anyakan sudah

berapa lama gejala dirasakan pasien dan tanyakan bagaimana upaya klien

mengatasi masalah tersebut.

c# Aiwayat kesehatan masa lalu

pakah sebelumnya klien pernah melakukan operasi, riwayat kehamilan,

persalinan dan kelahiran, riwayat alergi, imunisasi.

d# Aiwayat Nutrisi meliputi ) masukan diet anak dan pola makan anak.

e# Aiwayat psikologis

7agaimana perasaan klien terhadap kelainan yang diderita apakah ada

perasaan rendah diri atau bagaimana cara klien mengekspresikannya.

f# Aiwayat kesehatan keluarga


10/28

0anyakan pada orang tua apakah ada anggota keluarga yang lain yang

menderita Hirschsprung.

g) Aiwayat sosial

pakah ada pendekatan secara verbal atau tidak adekuatnya dalam

mempertahankan hubungan dengan orang lain.

h# Aiwayat tumbuh kembang

0anyakan sejak kapan, berapa lama klien merasakan sudah 77.

i# Aiwayat kebiasaan sehari'hari

eliputi 4 kebutuhan nutrisi, istirahat dan aktifitas.

2. Pemeriksaan ;isik

a. $istem integument

3ebersihan kulit mulai dari kepala maupun tubuh, pada palpasi dapat dilihat

capilary refil, warna kulit, edema kulit.

b. $istem respirasi

3aji apakah ada kesulitan bernapas, frekuensi pernapasan

c. $istem kardiovaskuler

3aji adanya kelainan bunyi jantung (mur'mur, gallop#, irama denyut nadi apikal,

frekuensi denyut nadi ? apikal.

d. $istem penglihatan

3aji adanya konjungtivitis, rinitis pada mata

e. $istem =astrointestinal

3aji pada bagian abdomen palpasi adanya nyeri, auskultasi bising usus, adanya

kembung pada abdomen, adanya distensi abdomen, muntah (frekuensi dan

karakteristik muntah# adanya keram, tendernes.

II.D#agnosa Kepera!atana. 3onstipasi berhubungan dengan obstruksi ketidakmampuan 3olon

mengevakuasi feces

b. Perubahan nutrisi kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan saluran

pencernaan mual dan muntah


11/28

c. Aesiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang

d. 3urangnya pengetahuan tentang proses penyakit dan pengobatanya.

III. Ren&ana Kepera!atan

NO DIA'NO0A

KEPERA1ATAN

TUJUAN PEREN2ANAAN

/ 3onstipasi berhubungan

dengan obstruksi

ketidakmampuan3olon

mengevakuasi

feces

anak dapat melakukaneliminasi dengan

beberapa adaptasi sampai

fungsi eliminasi secaranormal dan bisa

dilakukan

6engan 3riteria Hasil )

• Pasien dapat

melakukan

eliminasi dengan

beberapaadapatasi

• da peningkatan

pola eliminasi

yang lebih baik

!. 7erikan bantuanenema dengan cairan

;isiologis Na5l ,B

2. /bservasi tanda vital

dan bising usus setiap2 jam sekali

". /bservasi

pengeluaran feces per rektal 4 bentuk,

konsistensi, jumlah

. /bservasi intake

yang mempengaruhi

pola dan konsistensifeses

&. njurkan untuk

menjalankan diet

yang telah dianjurkan


12/28

, Perubahan nutrisi

kurang dan

kebutuhan tubuh berhubungan

dengan saluran pencernaan mual

dan muntah

Pasien menerima asupan

nutrisi yang cukup sesuai

dengan diet yangdianjurkan

3riteria Hasil )• 7erat badan

pasien sesuaidengan umurnya

• 0urgor kulit

pasien lembab

• /rang tua bisa

memilih makananyang di anjurkan

!. 7erikan asupan

nutrisi yang cukup

sesuai dengan dietyang dianjurkan

2. 1kur berat badan

anak tiap hari

". =unakan rute

alternatif pemberian

nutrisi ( seperti N=0

dan parenteral # untuk mengantisipasi pasien

yang sudah mulai

merasa mual danmuntah

3 Aesiko kurangnyavolume cairan

berhubungan

dengan intake yangkurang

$tatus hidrasi pasiendapat mencukupi

kebutuhan tubuh

3riteria Hasil )

• 0urgor kulit

lembab.

• 3eseimbangan

cairan.

!. 7erikan asupancairan yang adekuat

pada pasien

2. Pantau tanda 4 tanda

cairan tubuh yang

tercukupi turgor,

intake 4 output

". /bservasi adanay

peningkatan mual dan

muntah antisipasidevisit cairan tubuhdengan segera

4 3urangnya pengetahuan

tentang proses

penyakit dan pengobatanya.

pengetahuan pasiententang penyakitnyaa

menjadi lebih adekuat

3riteria hasil )Pengetahuan pasien dan

keluarga tentang

penyakitnyaa, perawatandan obat 4 obatan. 7agi

penderita ega 5olonmeningkat daan pasien

atau keluarga mampumenceritakanya kembali

!. 7eri kesempatan padakeluarga untuk

menanyakan hal 4 hal

yang ingn diketahuisehubunagndengan

penyaakit yang

dialami pasien

2. 3aji pengetahuankeluarga tentang

ega 5olon

". 3aji latar belakang

keluarga

. Delaskan tentang


13/28

proses penyakit, diet,

perawatan serta obat

4 obatan padakeluarga pasien

&. Delaskan semua

prosedur yang akan

dilaksanakan danmanfaatnya bagi

pasien.

I. I%ple%entas#

erupakan tahap keempat dari proses keperawatan dimana rencana

keperawatan dilaksanakan ) melaksanakan intervensi?aktivitas yang telahditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan intervensi dan

aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan pasien.

Pelaksanaan keperawatan?implementasi harus sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan sebelumnya dan pelaksanaan ini disesuaikan dengan masalah

yang terjadi. 6alam pelaksanaan keperawatan ada tindakan yang dilakukan

yaitu )

a. 0indakan mandiri

b.0indakan observasi

c.0indakan health education

d.0indakan kolaborasi

. E$aluas#

Pre operasi Hirschsprung

a. Pola eliminasi berfungsi normal

b. 3ebutuhan nutrisi terpenuhi

c. 3ebutuhan cairan dapat terpenuhi

d. Nyeri pada abdomen teratasi

Post operasi Hirschsprung


14/28

a. *ntegritas kulit lebih baik

b. Nyeri berkurang atau hilang

b. Pengetahuan meningkat tentang perawatan pembedahan terutama

pembedahan kolon

BAB III

TINJAUAN KA0U0

A. Pengkaj#an

I. I(ent#tas Kl#en

0anggal A$ ) ! gustus 2!&

0anggal Pengkajian ) !@ gustus 2!&

7iodata identitas

Nama bayi ) 7y.Ny 6

No.Aegister ) -!!+B2

1mur ) + Hari

Denis kelamin ) :aki'laki

lamat ) 0eluk pucung bekasi

0anggal lahir ) !! gustus 2!&

6iagnosa medis ) Hisprung 6isease

*dentitas orang tua

Nama ) 0n. 0

1mur ) "+ tahun

Pendidikan ) $


15/28

Pekerjaan ) ngkatan darat

II. Keluan Uta%a

$aat A$ ) 7ayi rujukan A$ nna edika dengan hisprung, lahir !!

gustus 2!& Dam )2- dengan $5. ekonium

terlambat 2 hari, bayi lahir sc. 3ala ** lama dengan 77 G

gr, P7 G &! apgar score B?!, mekonium ',

$aat Pengkajian ) 7y. buang air besar dengan warna hijau pekat, lendir.

III. R#!a"at Keseatan

a. Aiwayat Penyakit $ekarang

7ayi usia hari, baru 77 tadi malam dan pagi. $ebelum bab perut

kembung, bab setelah dilakukan colok duburNadi) !&


16/28

"# 3epala ? leher ) kepala 7y. Ny. 6 lunak, sutura sagitalis tepat, gambaran

wajah simetris. :kG "" cm

# ata ) mata 7y. Ny. 6 konjungtiva ananemis, sklera putih, pupil isokor

0H0 ) 0elinga normal, Hidung normal, palatum normal

+# bdomen ) abdomen 7y. Ny. 6 lunak, lingkar perut G " cm asites ('#,

turgor elastis

@# 0horaks ) bentuk thoraks simetris dan klavikula normal

-# Paru'paru ) $uara nafas kanan kiri sama, bunyi nafas tidak ada suara

tambahan, suara nafas bersih, respirasi spontan.

B# Dantung ) $! dan $2 terdengar, 7D0 ('#

!# 9kstremitas ) gerakan semua ekstremitas aktif, nadi perifer kuat, brakial

kanan kuat, brakial kiri kuat, femoral kanan kuat, femoral kiri kuat.

!!# 1mbilikus ) umbilikus 7y. Ny. 6 bersih tidak ada pus, umbilikus kering

dan masih tertutup kassa.

!2# Panggul ) panggul 7y. Ny. 6 kecil

!"# =enital ) testis sudah turun, tidak ada lesi, penis utuh

!# nus ) 77 "< sehari dan paten

! $pina ) spina ('#

!+# 3ulit ) warna kulit merah muda, adanya kemerahan di pipi, dan tidak ada

tanda lahir.

!@# $uhu lingkungan ) 7y. Ny. 6 suhu tubuh "@,&o5 dengan suhu inkubator

"!,+o5

d. Aiwayat $osial


17/28

1) Hubungan orang tua 4 bayi ) nak kandung

2# /rang terdekat yang dapat dihubungi ) 0n. 0

"# Aespon orang tua terhadap penyakit ? hospitalisasi ) orang tua ingin

anaknya lekas sembuh dan pulang kerumah.

# $istem pendukung ? keluarga terdekat ) /rang tua bayi

nak lain ) anak pertama perempuan, riwayat persalinan $ectio 5aesaria,

dan riwayat imunisasi lengkap.

e. Pemeriksaan penunjang )

Hb G !+,& g?d:, Ht G -, 9ritrosit G ,- juta?:, :eukosit G -B?:,

0rombosit G 2&? :, 5I G B- f:J, 5H G " pgJ, 5H5 G "& g?d:,

P0 3ontrol G !,B detik, P0 pasien G !, detik, P00 kontrol G "2,B detik,

P00 pasien G "!, detik, =6$ G !& mg?d:, Na G ! mmol?:, 3alium G

2,- mmol?:J, 5l G !!! mmol?:, Procalcitonin G !,@ ng?m:

f. Penatalaksanaan 3eperawatan

!# *njeksi 5efota2# *njeksi etronida%ole "


18/28

• 7y 77 2 < selama - jam

dinas.

• 7y terpasang infus dengan

syringe pump !& tpm

• 0erlihat bibir 7y.6 terlihatkering

• 77 diapers G

&rg?77L73

"


19/28

77* G (umur(bln#?2#L

77 G ,& gr

/. D#agnosa kepera!atan!. 3elebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi2. 3etidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan adaptasi suhu lingkungan

". Aesiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

*ntake yang tidak adekuat

,. Inter$ens#

No D#agnosa Tujuan (an Kr#ter#a as#l Inter$ens#

! 3elebihan

volume cairan

tubuh b.d

gangguan

mekanisme

regulasi

0ujuan ) $etelah dilakukan

tindakan keperawatan " <

2 jam kelebihan volume

cairan dapat diatasi

N/5 )

;luid bala3riteria Hasil )

!. 0erbebas dari edema,

efusi, anasarka

2. 0erbebas dari

kelelahan, kecemasan

atau kebingungan.

". embran mukosa

lembab

. 3elembaban kulit

normal

N*5 )

!. 0imbang popok?poembalut jika

diperlukan.

R$ men%e!a&ui in!ake dan ou!'u!

2. Pertahankan catatan intake dan

output yang akurat.

R$mena%a kes!abilan airan

". onitor vital sign

R$ un!uk menen!ukan in!er"ensi

selanu!nya dan men%e!a!a&ui

keadaan umum 'asien

. olaborasi pemberian cairan *I R$ memban!u 'emasukan airan

lewa! in!ra "ena

&. 7erikan asi sesuai kebutuhan

2 3etidakefektifantermoregulasi

berhubungan

dengandaptasi suhu

lingkungan

0ujuan )

$etelah dilakukan tindakan

!


20/28

status

3riteria hasil )

!. 3eseimbangan

antara produksi

panas ,panas yang

diterima dan

kehilangan panas

2. 0emperatur stabil

("+,&'"@,

". 0idak ada kejang

. 0idak ada perubahan warna

kulit

". onitor warna dan suhu kulit

. onitor tanda hipertermi dan

hipotermi

&. 0ingkatkan intake cairan dan

nutrisi sesuai kebutuhanG!&cc

+. =anti sprei dan bedong ketika

basah

" Aesiko

pemenuhan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh b.d *ntake

yang tidak

adekuat

0ujuan )

$etelah dilakukan tindakan

keperawatan " < 2 jam,

diharapkan )

N/5 ) $tatus Nutrisi

3riteria Hasil )

!. 7erat badan pasien

sesuai umur

2. 3ekuatan

menggenggam

". 6aya tahan tubuh kuat

. Pertumbuhan sesuai

tumbuh kembang

anagement Nutrisi

!. 3aji riwayat jumlah makanan?

masukan nutrisi yang biasa

dimakan dan kebiasaan makan

R$ member informasi !en!an%

kebu!u&an 'emasukan$ difisiensi2. 0imbang berat badan.

7andingkan perubahan status

cairan, riwayat berat badan,

ukuran kulit trisep R$ seba%ai india!or lan%sun%

dalam men%kai 'eruba&an

s!a!us nu!risi

". njurkan ibu untuk tetap

memberikan asi rutin -


21/28

+- kalori

R$ un!uk menamba& masukan

nu!risi yan% baik ba%i klien

onitoring Nutrisi

!. onitor turgor kulit

R$ men%kai 'asokan nu!risi

adekua! 2. onitor mual dan muntah

R$ men%kai adanya

'en%eluaran ou!'u! berlebi&

". onitor intake nutrisi

R$ men%kai 'emasokan nu!risi yan% adekua!

. onitor pertumbuhan dan

perkembangan anak R$ obser"asi adanya 'enurunan

'erkemban%an anak karena

'asokan nu!risi !ak adekua!

a!au 'en%eluaran ou!'u! yan%

berlebi&

". *mplementasi

Hari?0anggal 6M 0indakan 3eperawatan Paraf

$enin

!@?-?2!&

! !. elakukan pengkajian kepada keluarga 7y.Ny.62. emonitor ttv

Nadi) !&


22/28

77 diapers G &rg?77L73

"


23/28

Hari?0gl 6M Aespon hasil (9valuasi#

$enin !@?-?!& ! $ ) '

/ )

• bayi tampak menghisap jari

• bayi tampak terpasang infus via syrimpump &,

• turgor kulit tampak kering

• mukosa bibir kering

• $* masuk sebanyak !& cc habis

• $uhu "@ 5

) asalah keperawatan kekurangan volume cairan teratasi sebagian

P ) :anjutkan intervensi

• onitor ttv

• onitor suhu

• 7erikan intake asi sesuai kebutuhan

• onitor output

$elasa

!-?-?!&

2 $ )

/ )

• $uhu bayi "@

• $uhu inkubator ""

• 0urgor kulit lembab

• 0ampak terpasang oksigen 2:

) asalah termoregulasi teratasi sebagianP ) :anjutkan intervensi

• onitor 00I, suhu bayi, suhu lingkungan• onitor turgor kulit

Aabu !B?-?!& " $ )

/ )

• 7ayi tampak lebih tenang dan tertidur

• si diberikan sebanyak !& cc?2 jam

• 77 G "B gr

• 7ayi tampak terpasang infus syrimpump &,

) asalah keperawatan nutrisi teratasi sebagianP ) hentikan intervensi

• 3lien pulang


24/28

BAB I

PE7BAHA0AN

7ab ini merupakan pembahasan dari kasus yang diambil dari 7ab *** mengenai

asuhan keperawatan pada 7y. Ny. 6 dengan Penyakit Hisprung di Auang *3 :antai

! A$P6 =atot $oebroto. Pada kasus 7y. Ny. 6 kelompok mengangkat " diagnosa.

!. Pengkajian

Pada klien dengan Hischsprung keluhan yang dirasakan adalah sulit 77,

distensi abdomen, kembung, muntah. Penyebabnya sebenarnya tidak diketahui

tetapi penyakit ini diduga karena factor'faktor genetic. 0anda dan gejala yang

biasa muncul pada kasus hischprung dibagi menjadi dua yaitu asa neonatal )

=agal mengeluarkan mekonium dalam - jam setelah lahir, untah berisi

empedu, 9nggan minum, 6istensi abdomen. $edangkan asa 7ayi dan 3anak'

kanak ) 3onstipasi, 6iare berulang, 0inja seperti pita, berbau busuk, 6istensi

abdomen, =agal tumbuh menurut 7et%, 5ecily. : (22#. Pada kasus 7y. Ny. 6

dengan penyakit hischprung didapat data dari Ny. 6 sebagai ibu bayi bahwaanaknya lahir dengan keluhan sulit 77 dan gagal dalam mengeluarkan

mekonium dalam - jam setelah lahir. 6alam teori penyebab hisprung diduga

karena gaktor'faktor genetic. Namun dalam kasus ini kemungkinan penyebabnya

adalah faktor lingkungan


25/28

2. 6iagnosa

6iagnosa keperawatan utama pada 7y. Ny. 6 dengan penyakit hischprung adalah

resiko kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme

regulasi. lasan kelompok mengambil diagnosa keperawatan yang utama adalah

adalah hasil balance cairan L22&. 6ata subjektifnya adalah Ny. 6 mengatakan

merasa suhu badan anaknya mengalami peningkatan, sedangkan data objektifnya

adalah 7y tampak menghisap jarinya, 7y mendapat susu -


26/28

*ntervensi yang direncanakan pada kasus 7y. Ny. 6 dengan diagnosa keperawatan

yang ketiga adalah resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan intake yang tidak adekuat bahwa tidak terdapat kesenjangan

antara teori dengan kasus.

. *mplementasiPada pembahasan pelaksanaan keperawatan dibawah ini akan membahas antara

kasus dan teori, serta penjelasan atas rencana tindakan yang dapat dilakukan dan

tidak pada kasus. $emua tindakan keperawatan yang direncanakan untuk masing 4

masing diagnosa telah dilakukan semua kecuali tindakan keperawtan yang aada

pada diagnosa kelebihan volume cairan berhubungan dengan mekanisme regulasi.&. 9valuasi

6iagnosa keperawatan klien pada 7y. Ny. 6 belum ada yang teratasi. 6iagnosa

keperawatan yang belum teratasi adalah kelebihan volume cairan berhubungan

dengan mekanisme regulasi dikarenakan balance cairan klien masih belum

seimbang, intake dan output klien tidak adekuat.

6iagnosa keperawatan yang kedua adalah ketidakefektifan termoregulasi

berhubungan dengan adaptasi suhu lingkungan belum teratasi dikarenakan suhu

7y. Ny. 6 masih belum stabil.

6iagnosa keperawatan yang ketiga adalah resiko pemenuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat belum teratasi

karena berat badan bayi menurun.


27/28

BAB

PENUTUP

/. KE0I7PULAN

Penyakit hisprung merupakan penyakit yang sering menimbulkan masalah.

7aik masalah fisik, psikologis maupun psikososial. asalah pertumbuhan dan

perkembangan anak dengan penyakit hisprung yaitu terletak pada kebiasaan buang air

besar. /rang tua yang mengusahakan agar anaknya bisa buang air besar dengan cara

yang awam akan menimbulkan masalah baru bagi bayi?anak. Penatalaksanaan yang

benar mengenai penyakit hisprung harus difahami dengan benar oleh seluruh pihak.

7aik tenaga medis maupun keluarga. 1ntuk tecapainya tujuan yang diharapkan perlu

terjalin hubungan kerja sama yang baik antara pasien, keluarga, dokter, perawat

maupun tenaga medis lainnya dalam mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.

,. 0ARAN

3ami berharap setiap mahasiswa mampu memahami dan mengetahui tentang

penyakit hsaprung. 8alaupun dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan.

DA6TAR PU0TAKA


28/28

7et%, 5ecily. : > $owden,:inda . (22#. Buku Saku e'erawa!an *edia!rik , 9disi

+, Dakarta ) 9=5.

6oenges, arilynn 9. 22. Renana +su&an e'erawa!an. Dakarta ) 9=5.

Nuratif, min Huda. 2!". +'likasi +su&an e'erawa!an Berdasarkan Nanda dan

N N. . Fogyakarta ) edia ction.

8ong,6onna :. (2#. *edoman linis e'erawa!an *edia!rik/ 9disi Dakarta )

9=5.

Hisprung Fix Konsul

Documents

Transcript of Hisprung Fix Konsul