Redaksi : Jln. Muh. Jufri No. 1, Makassar 90215 : 082291222637 : sign.institute@gmail.com : Penerbit SIGn : www.penerbitsign.com Terbitan ke:

Hukum Pemerintahan Daerah dalam Perspektif Otonomi KhususJalil, Husni, La Ode Husen, Andi Abidin, and Farah Syah Rezah. 2017. Hukum Pemerintahan Daerah

dalam Perspektif Otonomi Khusus. Makassar: CV. Social Politic Genius (SIGn).

Author : Husni Jalil; La Ode Husen; Andi Abidin; Farah Syah RezahYear : 2017Title : Hukum Pemerintahan Daerah dalam Perspektif Otonomi KhususPlace Published : MakassarPublisher : CV. Social Politic Genius (SIGn)Pages : viii + 206 hal.; 13 cm x 19 cmTata Letak : Abd. Kahar MuzakkirISBN : 978-602-5522-00-0URL : https://penerbitsign.com/single-buku/hukum-pemerintahan-daerah-dalam-

perspektif-otonomi-khususLanguage : ind

DescriptionKajian otonomi daerah diadakan bukan sekedar menjamin efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Bukan pula sekedar menampung kenyataan negara yang luas, penduduk banyak dan beribu-ribu pulau. Akan tetapi otonomi daerah merupakan dasar memperluas pelaksanaan demokrasi dan instrumen dalam rangka mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Otonomi daerah merupakan salah satu sendi sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

Referensi[1]. Abdillah, Masykuri, and Wahid Wahab. 1999. Demokrasi di Persimpangan Makna: Respons

Intelektual Muslim Indonesia terhadap Demokrasi (1966-1993). Yogyakarta: Tiara Wacana.[2]. Acton, Lord. 1948. Essays on Freedom and Power. New York: Peter Smith Publisher.[3]. Alder, John, and Peter English. 1989. Constitutional and Administrative Law. London: Macmillan

Education.[4]. Alexander, Larry, ed. 2001. Constitutionalism: Philosophical Foundations, Cambridge Studies in

Philosophy and Law. United Kingdom: Cambridge University Press.[5]. Aman, Alfred C., and William T. Mayton. 1993. Administrative Law. Minnesota: West Publishing.[6]. Anderson, Benedict R.O’G. 1986. “Gagasan Tentang Kekuasaan dalam Kebudayaan Jawa.” In

Aneka Pemikiran Tentang Kuasa dan Wibawa, edited by Miriam Budiardjo. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan.

[7]. Andreae, Sybrandus Johannes Fockema. 1983. Kamus Istilah Hukum Fockema Andreae: Belanda-Indonesia. Bandung: Bina Cipta.

[8]. Andrews, William G. 1968. Constitutions and Constitutionalism: New Perspectives in Political Science. New Jersey: D. Van Nostrand Company, Ltd.

[9]. Antlov, Hans. 1998. “Federation of Intent in Indonesia 1945-1949.” International Conference Toward Structural Reform for Democratization in Indonesia, Problems and Prospects, Jakarta, 12-14 Agustus.

31

[10]. Ar-Rasyid, Harun. 1993. “Masalah Pengisian Jabatan Presiden: Sejak Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesoa 1945 sampai Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat.” Doctor Disertasi, Ilmu Hukum, Universitas Indonesia.

[11]. Assaat. 1951. Hukum Tata Negara Republik Indonesia dalam Masa Peralihan. Jakarta: Bulan Bintang.

[12]. Asshiddiqie, Jimly. 1994. Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

[13]. Asshiddiqie, Jimly. 2000. “Otonomi Daerah dan Parlemen di Daerah.” Lokakarya tentang Peraturan Daerah dan Budget Bagi Anggota DPRD se Provinsi (baru) Banten, Banten, 2 Oktober.

[14]. Asshiddiqie, Jimly. 2001. Pengantar Pemikiran tentang Rancangan Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jakarta: The Habibie Center.

[15]. Asshiddiqie, Jimly. 2003. Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat. Jakarta: PT. Yarsif Watampone.

[16]. Asshiddiqie, Jimly. 2003. “Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar Tahun 1945.” Pembangunan Hukum Nasional VIII: Penegakan Hukum dalam Era Pembangunan Berkelanjutan, Denpasar, 14-18 Juli.

[17]. Asshiddiqie, Jimly. 2004. Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan dalam UUD 1945. Yogyakarta: UII Press.

[18]. Asshiddiqie, Jimly. 2006. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta: Konstitusi Press.[19]. Asshiddiqie, Jimly. 2006. Sengketa Kewenangan Konstitusional Lembaga Negara. Jakarta:

Konstitusi Press.[20]. Atmosudirdjo, S. Prajudi. 1986. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia.[21]. Atmosudirdjo, S. Prajudi, Usep Ranawijaya, Padmo Wahyono, and Machrup Elrick, eds. 1986.

Konstitusi Soviet. Jakarta: Ghalia Indonesia.[22]. Attamimi, A. Hamid S. 1992. “Perbedaan Antara Peraturan Perundang-Undangan dan Peraturan

Kebijakan.” Pidato Dies Natalies PTIK ke-46, Jakarta, 17 Juni.[23]. Attamimi, A. Hamid S. 1992. “Teori Perundang-Undangan Indonesia: Suatu Sisi Pengetahuan

Perundang-Undangan Indonesia yang Menjelaskan dan Mencerminkan.” Upacara Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap, Jakarta, 25 April.

[24]. Azhari. 1995. Negara Hukum Indonesia: Analisis Yuridis Normatif tentang Unsur-Unsurnya. Jakarta: UI Press.

[25]. Azhary, Muhammad Tahir. 1992. Negara Hukum: Suatu Studi tentang Prinsip-Prinsipnya Dilihat dari Segi Hukum Islam, Implementasinya pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini. Jakarta: Bulan Bintang.

[26]. Aziz, Abdul, and David D. Arnold, eds. 1996. Decentralised Governance in Asian Countries. California: Sage Publications.

[27]. Bachrach, Peter, and Morton S. Baratz. 1962. “The Two Faces of Power.” American Political Science Review 56 (4):947-952.

[28]. Bachriadi, Dianto. 1998. Merana di Tengah Kelimpahan: Pelanggaran-Pelanggaran HAM pada Industri Pertambangan di Indonesia. Jakarta: ELSAM.

[29]. Banovetz, James M., ed. 1998. Managing Local Government: Cases in Decision Making, Municipal Management Series. Washington D.C.: International City/County Management Association.

[30]. Baradat, Leon P. 1979. Political Ideologies: Their Origins and Impact. New Jersey: Prentice Hall.[31]. Barendt, Eric M. 1998. An Introduction to Constitutional Law. London: Oxford University Press.[32]. Barnett, Hilaire. 2004. Constitutional and Administrative Law. United Kingdom: Cavendish

Publishing Limited.[33]. Barry, Brian, ed. 1976. Power and Political Theory: Some European Perspectives. New Jersey:

John Wiley & Sons Ltd.

[34]. Basah, Sjachran. 1986. “Perlindungan Hukum terhadap Sikap Tindak Administrasi Negara.” Orasi Ilmiah pada Dies Natalies XXIX Universitas Padjadjaran, Bandung, 24 Desember.

[35]. Basah, Sjachran. 1992. Ilmu Negara: Pengantar Metode dan Sejarah Perkembangan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

[36]. Baswir, Revrisond, Rinto Andriono, Hudiyanto, M. Yana Aditya, Deny Purwo Sambodo, and Eddie Sius Riyadi. 1999. Pembangunan Tanpa Perasaan (Evaluasi Pemenuhan Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya Orde Baru). Jakarta: ELSAM.

[37]. Batley, Richard. 1991. Local Government in Europe: Trends and Development. London: Palgrave Macmillan.

[38]. Bennett, Robert J., ed. 1990. Decentralization, Local Governments and Markets: Towards a Post-Welfare Agenda. London: Oxford University Press.

[39]. Berger, Morroe, Theodore Abel, and Charles H. Page, eds. 1964. Freedom and Control in Modern Society. New York: Octagon Books Inc.

[40]. Bierstedt, Robert. 1950. “An Analysis of Social Power.” American Sociological Review 15 (6):730-738.

[41]. Black, Henry Campbell. 1991. Black’s Law Dictionary: With Pronunciations. 6 ed. Minnesota: West Publishing.

[42]. Bodlaender, M. L. 1959. Politea: Groate Mannen Over Staat en Maatschappij. Amsterdam: Elsevier.

[43]. Bollen, Kenneth A. 1991. “Political Democracy: Conceptual and Measurement Traps.” In On Measuring Democracy: its Consequences and Concomitants, edited by Alex Inkeles. New York: Routledge.

[44]. Bonger, W. A. 1952. Masalah-Masalah Demokrasi: Suatu Studi Sosiologis. Translated by L. M. Sitoru. Jakarta: Yayasan Pembangunan.

[45]. Bratakusumah, Deddy Supriady, and Dadang Solihin. 2002. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

[46]. Bromley, Daniel W. 1989. Economic Interests and Institutions: The Conceptual Foundations of Public Policy. New Jersey: John Wiley & Sons Ltd.

[47]. Bruggink, J. J. H. 1999. Refleksi Tentang Hukum: Pengertian-Pengertian Dasar dalam Teori Hukum. Translated by Bernard Arief Sidharta. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

[48]. Budiardjo, Miriam, ed. 1982. Masalah Kenegaraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.[49]. Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Revisi ed. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.[50]. Budiman, Arief. 1991. Negara dan Pembangunan: Study tentang Indonesia dan Korea Selatan.

Jakarta: Yayasan Padi dan Kapas.[51]. Burki, Shahid Javed, Guillermo E. Perry, and William R. Dillinger. 1999. Beyond the Centre:

Decentralizing the State. Washington D.C.: World Bank.[52]. Burns, Danny, Robin Hambleton, and Paul Hoggett. 1994. The Politics of Decentralisation:

Revitalising Local Democracy: Revitalising Local Government. London: Palgrave Macmillan.[53]. Burns, James MacGregor, and Jack Walter Peltason. 1969. Government by the People: The

Dynamics of American National Government. New Jersey: Prentice Hall.[54]. Cappelletti, Mauro. 1969. Judicial Review in the Contemporary World. Indianapolis: Bobbs-

Merrill Co.[55]. Carías, Allan-Randolph Brewer. 1989. Judicial Review in Comparative Law (Cambridge Studies in

International and Comparative Law). United Kingdom: Cambridge University Press.[56]. Carter, Gwendolen M., and John H. Herz. 1973. Government and Politics in the Twentieth Century.

London: Thames & Hudson.[57]. Chemerinsky, Erwin. 1997. Constitutional Law: Principles and Politics. New York: Aspen Law &

Business Publishers.

[58]. Cohen, John M., and Stephen B. Peterson. 1999. Administrative Decentralization: Strategies for Developing Countries. Colorado: Kumarian Press.

[59]. Cohen, Morris Raphael. 1982. Law and the Social Order: Essays in Legal Philosophy. New Jersey: Transaction Publishers.

[60]. Conyers, Diana. 1982. “The Role Decentralization in National Development Policies.” Development Policy Seminar for UNDP Executives, The Haque.

[61]. Conyers, Diana. 1983. “Decentralization: The Latest Fashion in Development Administration?” Public Administration and Development 3 (2):97-109.

[62]. Couwenberg, Servatius W. 1977. Westers Staatsrecht ALS Emancipatieproces: Ontwikkeling Van de Constitutionale Emancipatiefunctie in de Democratische Rechtsstaat. Alphen aan den Rijn: Samsom.

[63]. Dahl, Robert A. 1961. Who Governs? New Haven: Yale University Press.[64]. Dahl, Robert A. 1984. Modern Political Analysis. New Jersey: Prentice Hall.[65]. Daland, Robert T., and Frederic N. Cleaveland, eds. 1969. Comparative Urban Research: The

Administration and Politics of Cities. California: Sage Publications.[66]. Damian, Eddy, ed. 1968. The Rule of Law dan Praktek-Praktek Penahanan di Indonesia. Bandung:

PT. Alumni.[67]. David, Rene, and John E. C. Brierley. 1978. Major Legal Systems in the World Today: An Introduction

to the Comparative Study of Law. New York: Free Press.[68]. Denzin, Norman K., and Yvonna S. Lincoln, eds. 2000. Handbook of Qualitative Research.

California: Sage Publications.[69]. Dicey, Albert Venn. 1889. Introduction to the Study of the Law of the Constitution. London: Coller

MacMillan Publisher.[70]. Dietze, Gottfried. 1973. Two Concepts of Rule of Law. Indianapolis: Liberty Fund Inc.[71]. Djokosoetono. 1985. Ilmu Negara. Jakarta: Ghalia Indonesia.[72]. Duguit, Leon. 1927. Traite de Droit Constitutionnel. Paris: Editions de Boccard.[73]. Dupri, J. Stefan. 1956. “Post-War Fiscal Issues in Canada.” In Public Policy, edited by John F.

Kennedy. New Jersey: John Wiley & Sons Ltd.[74]. Duverger, Maurice. 1951. Teori dan Praktek Tata Negara. Translated by Suwirjadi. Jakarta:

Pustaka Rakyat.[75]. Dwijowijoto, Riant Nugroho. 2003. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.

Jakarta: Elex Media Komputindo.[76]. Easton, David. 1956. “Limits of the Equilibrium Model in Social Research.” Behavioral Science 1

(2):96-104.[77]. Easton, David. 1965. A System Analysis of Political Life. New Jersey: John Wiley & Sons Ltd.[78]. Edwards, George C., and Stephen J. Wayne. 1990. Presidential Leadership: Politics and Policy

Making. New York: St. Martin’s Press.[79]. Ehrmann, Henry Walter, ed. 1983. Interest Groups of Four Continents. California: Greenwood

Publishing Group.[80]. Elazar, Daniel Judah, ed. 1994. Federal Systems of the World: A Handbook of Federal, Confederal

and Autonomy Arrangements. Harlow: Longman Pub Group.[81]. Elster, Jon, Rune Slagstad, and Gudmund Hernes, eds. 1993. Constitutionalism and Democracy.

United Kingdom: Cambridge University Press.[82]. Engels, Johannes Wilhelmus Maria. 1989. De Rechtsstaat herdacht. Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink.[83]. Eulau, Heinz, Samuel James Eldersveld, and Morris Janowitz. 1956. Political Behavior: A Reader

in Theory and Research. New York: Free Press.[84]. Fauzi, Noer. 1999. Petani dan Penguasa: Dinamika Perjalanan Politik Agraria Indonesia. Jakarta:

Pustaka Pelajar.

[85]. Finer, Samuel E. 1970. Comparative Government. London: Allen Lane.[86]. Finkelstein, Lawrence S. 1951. “The Indonesian Federal Problem.” Pacific Affairs 24 (3):284-295.[87]. Friedmann, Wolfgang. 1967. Legal Theory. New York: Columbia University Press.[88]. Friedrich, Carl Joachim. 1949. Constutional Government and Democracy: Theory and Practice in

Europe and America. Harrisburg: Ginn and Company.[89]. Friedrich, Carl Joachim. 1963. The Philosophy of Law in Historical Perspective. Chicago: University

of Chicago Press.[90]. Friedrich, Carl Joachim. 1967. An Introduction to Political Theory: Twelve Lectures at Harvard.

New York: Harper & Row.[91]. Gautama, Sudargo. 1955. Pengertian tentang Negara Hukum. Jakarta: Keng Po.[92]. Gellner, Ernest. 1995. Membangun Masyarakat Sipil, Prasyarat Menuju Kebebasan. Bandung:

Mizan.[93]. Goede, Brian De. 1986. Beeld van het Nederlands bestuursrecht. Gravenhage: VUGA Uitgeverij.[94]. Goodin, Robert E., and Hans-Dieter Klingemann. 1998. A New Handbook of Political Science. New

York: Oxford University Press.[95]. Greenberg, Douglas, Stanley N. Katz, and Steven C. Wheatley. 1993. Constitutionalism and

Democracy: Transitions in the Contemporary World. New York: Oxford University Press.[96]. Gunawan, Arlina. 1985. Wawasan Dasar Metodologi Penelitian. Bandung.[97]. Hadjon, Philipus M. 1994. Algemene Beginselen Van Behoorlijk Bestuur. Bogor: Lembaga

Penelitian dan Pengembangan Hukum Administrasi Negara.[98]. Hadjon, Philipus M., R. Sri Soemantri Martosoewignjo, Sjachran Basah, Bagir Manan, M. Laica

Marzuki, J. B. J. M. Ten Berge, P. J. J. van Buuren, and F. A. M. Stroink, eds. 2008. Pengantar Hukum Administrasi Indonesia. Yogyakarta: UGM Press.

[99]. Hagopian, Mark N. 1983. Regimes Movement and Ideologis: A Comparative Introduction to Political Science. Harlow: Longman Pub Group.

[100]. Hague, Rod, Martin Harrop, and John McCormick. 2016. Comparative Government and Politics: An Introduction. Palgrave Macmillan: London.

[101]. Harold, Anthony. 1997. BirchThe Concepts and Theories of Modern Democracy. London: Routledge.

[102]. Hart, H. L. A. 2012. The Concept of Law. 3 ed, Clarendon Law Series. United Kingdom: Oxford University Press.

[103]. Hartono, Soenarjati. 1968. Apakah the Rule of Law Itu? Bandung: PT. Alumni.[104]. Hatta, Mohammad. 1966. Tanggung Djawab Moril Kaum Inteligensia. Bandung: Angkasa.[105]. Hatta, Mohammad. 1976. “Ke Arah Indonesia Merdeka.” In Kumpulan Karangan. Jakarta: Bulan

Bintang.[106]. Hatta, Mohammad. 2012. “Demokrasi Asli Indonesia dan Kedaulatan Rakyat.” In Daulat Ra’jat:

Buku 1, Tahun 1931-1932. Yogyakarta: Yayasan Hatta.[107]. Hatta, Mohammad. 2014. Kedaulatan Rakyat, Otonomi dan Demokrasi. Yogyakarta: Kreasi

Wacana.[108]. Hatta, Mohammad, Ahmad Soebardjo, Sunario, A. G. Pringgodigdo, Pratignyo, and A. A. Maramis.

1977. Uraian Pancasila. Jakarta: Mutiara.[109]. Hazairin. 1985. Demokrasi Pancasila. Jakarta: PT. Bina Aksara.[110]. Hikam, Muhammad A. S. 1999. Politik Kewarganegaraan: Landasan Redemokratisasi Di

Indonesia. Jakarta: Erlangga.[111]. Hoessein, Bhenyamin. 1993. “Berbagai Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Otonomi Daerah

Tingkat II: Suatu Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah dari Segi Ilmu Administrasi Negara.” Doctor Disertasi, Hukum Administrasi Negara, Universitas Indonesia.

[112]. Hoessein, Bhenyamin. 1995. “Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia: Akan Berputarkah Roda Desentralisasi dari Efisiensi ke Demokrasi?” Pengukuhan Penerimaan Jabatan Guru Besar Tetap, Jakarta, 5 September.

[113]. Hoessein, Bhenyamin. 2000. “Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan sebagai Tanggap terhadap Aspirasi Kemajemukan Masyarakat dan Tantangan Globalisasi.” Simposium Hukum 2000, Jakarta, 4 Maret.

[114]. Hoessein, Bhenyamin. 2001. “Kewenangan Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah.” Seminar tentang Pemberdayaan Daerah dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah, Jakarta, 30-31 Oktober.

[115]. Hoessein, Bhenyamin. 2001. “Restrukturisasi Pemerintahan Daerah Dalam Rangka Meningkatkan Pembangunan Lokalitas.” Kebijakan Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Rangka Restrukturisasi Perekonomian Nasional dan Otonomi Daerah, Juni.

[116]. Hoessein, Bhenyamin. 2004. “Restrukturisasi Politik Hukum Otonomi Daerah yang Berbasis pada Kemandirian dan Demokratisasi di Daerah.” Malang.

[117]. Holdsworth, William Searle. 1956. A History of English Law. Vol. 4. London: Methuen Publishing.[118]. Huijbers, Theo. 1993. Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah. Yogyakarta: PT. Kanisius.[119]. Hunter, Floyd. 1953. Community Power Structure: A Study of Decision Makers. North Carolina:

University of North Carolina Press.[120]. Husen, La Ode. 2005. Hubungan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat dengan Badan

Pemeriksa Keuangan dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia. Bandung: CV. Utomo.[121]. Husen, La Ode. 2009. Negara Hukum, Demokrasi dan Pemisahan Kekuasaan. Makassar: PT.

Umitoha Ukhuwah Grafika.[122]. Hyden, Goran. 1983. No Shortcuts to Progress: African Development Management in Perspective.

Berkeley: University of California Press.[123]. Isjwara, F. 1964. Pengantar Ilmu Politik. Bandung: Dhiwantara.[124]. Jalil, Husni. 2005. Eksistensi Otonomi Khusus Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam Negara

Kesatuan RI berdasarkan UUD 1945. Bandung: CV. Utomo.[125]. Jellinek, Georg, and Walter Jellinek. 1921. Allgemeine Staatslehre. Heidelberg: Springer Verlag

GmbH.[126]. Jennings, Sir William Ivor. 1963. The Law and the Constitution. 5 ed. London: University of London

Press.[127]. Jha, Shree Nagesh, and Prakash Chand Mathur, eds. 1999. Decentralization and Local Politics.

Vol. 2. California: Sage Publications.[128]. Joeniarto, R. 1992. Perkembangan Pemerintah Lokal. Jakarta: Bumi Aksara.[129]. Kahin, George McTurnan. 1952. Nationalism and Revolution in Indonesia. Ithaca: Cornell

University Press.[130]. Kaho, Josep Riwu. 1995. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta: Rajawali

Pers.[131]. Kartasapoetra, R. G. 1987. Sistematika Hukum Tata Negara. Jakarta: PT. Bina Aksara.[132]. Keller, Suzanne Infeld. 1963. Beyond the Ruling Class: Strategic Elites in Modern Society. New

York: Random House.[133]. Keller, Suzanne Infeld. 1968. Elites. In International Encyclopedia of the Social Sciences, edited by

David L. Sills. London: The Macmillan Co.[134]. Kelsen, Hans. 1961. General Theory of Law and State. Translated by Anders Wedberg. United

Kingdom: Russell & Russell, Inc.[135]. Kelsen, Hans. 1978. The Pure Theory of Law. Translated by Max Knight. Berkeley: University of

California Press.

[136]. Koesoemahatmadja, R. D. H. 1979. Pengantar ke Arah Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia. Bandung: Bina Cipta.

[137]. Kortmann, Constantijn A. J. M., and Paul P. T. Bovend’Eert. 2000. Dutch Constitutional Law. Boston: Kluwer Law International.

[138]. Koswara, E. 2001. Otonomi Daerah: Untuk Demokrasi dan Kemandirian Rakyat. Jakarta: Yayasan Pariba.

[139]. Kranenburg, Roelof. 1949. Algemene Staatsleer. Haarlem: H.D. Tjeenk Willink.[140]. Kranenburg, Roelof. 1955. Inleiding in De Vergelijkende Staatsrechts-Wetenschap. Zwolle: W.E.J.

Tjeenk Willink.[141]. Kusnardi, Moh. 2000. Ilmu Negara. Jakarta: Gaya Media Pratama.[142]. Kusnardi, Moh., and Harmaily Ibrahim. 1988. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia. Jakarta:

Pusat Studi Hukum Tata Negara FH-UI.[143]. Kusnardi, Moh., and Bintan Regen Saragih. 1978. Susunan Pembagian Kekuasaan menurut Sistem

Undang-Undang Dasar 1945. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.[144]. Kusumaatmadja, Mochtar. 1970. Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam Pembangunan

Nasional. Bandung: UNPAD Press.[145]. Kusumaatmadja, Mochtar. 1986. Hukum, Masyarakat dan Pembinaan Hukum Nasional: Suatu

Uraian Tentang Landasan Pikiran, Pola dan Mekanisme Pembaharuan Hukum di Indonesia. Bandung: UNPAD Press.

[146]. Kusumaatmadja, Mochtar. 1995. “Pemantapan Cita Hukum dan Asas Hukum Nasional di Masa Kini dan Masa yang Akan Datang.” Temu Kangen Cita Hukum dan Penerapan Asas-Asas Hukum Nasional, Jakarta, 22 - 24 Mei.

[147]. Laski, Harold J. 1959. Pengantar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Pembangunan.[148]. Lasswell, Harold D. 1962. Politics: Who Gets What, When and How. New York: World Publishing

Company.[149]. Lasswell, Harold D., and Abraham Kaplan. 1950. Power and Society: A Framework for Political

Inquiry. New Jersey: Transaction Publishers.[150]. Leach, Steve, and Howard Davis. 1996. Enabling or Disabling Local Government, Choices for the

Future. Philadelphia: Open University Press.[151]. Lev, Daniel S. 1990. Hukum dan Politik di Indonesia: Kesinambungan dan Perubahan. Jakarta:

LP3ES.[152]. Leyland, Peter, and Terry Woods. 1997. Textbook on Administrative Law. London: Blackstone

Press Ltd.[153]. Linz, Juan J. 1998. “Democracy, Multinationalism, and Federalism.” International Conference

yang diterima Towards Structural Refores For Democratization in Indonesia, Problems and Prospects, Jakarta, 12 - 14 Agustus.

[154]. Lipset, Seymour Martin. 1981. Political Man: The Social Bases of Politics. 4 ed. Baltimore: Johns Hopkins University Press.

[155]. Lively, Jack, and Adam Lively. 1994. Democracy In Britain: A Reader. New Jersey: John Wiley & Sons Ltd.

[156]. Locke, John. 1967. Two Treatises of Government. New York: Cambridge University Press.[157]. Loewenstein, Karl. 1965. Political Power and the Governmental Process. 2 ed. Illinois: University

of Chicago Press.[158]. Logemann, J. H. A. 1948. Over de Theorie van een Stelling Staatsrecht. Leiden: Uniersitaire Pers.[159]. Logemann, J. H. A. 1974. Staatsrecht van Nederlands-Indie. Den Haag: W. van Hoeve.[160]. Logemann, J. H. A. 1975. Tentang Teori Suatu Hukum Tata Negara Positif. Translated by Makkatutu

and J. C. Pangkerego. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.[161]. Lubis, M. Solly. 1978. Asas-Asas Hukum Tata Negara. Bandung: PT. Alumni.

[162]. Lubis, M. Solly. 1981. Ilmu Negara. Bandung: PT. Alumni.[163]. Lunshof, H. R. 1989. Welzijn, Wet, Wetgever. Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink.[164]. Maass, Arthur, ed. 1959. Area and Power: A Theory of Local Government. Illinois: Free Press.[165]. MacAndrews, Colin. 1995. Hubungan Pusat-Daerah dalam Pembangunan. Jakarta: Rajawali Pers.[166]. MacIver, Robert Morrison. 1947. The Web of Government. London: Macmillan Education.[167]. Magnis-Suseno, Franz. 1988. Etika Politik: Prinsip-Prinsip Moral Dasar Kenegaraan Modern.

Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.[168]. Mahardika, Timur, ed. 2000. Tarik Ulur Relasi Pusat – Daerah: Perkembangan Pengaturan

Pemerintahan Daerah dan Catatan Kritis. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.[169]. Malian, Sobirin. 2001. Gagasan Perlunya Konstitusi Baru Pengganti UUD 1945. Yogyakarta: UII

Press.[170]. Manan, Bagir. 1987. Konvensi Ketatanegaraan. Bandung: CV. Armico.[171]. Manan, Bagir. 1990. “Hubungan Antara Pusat dan Daerah Berdasarkan Asas Desentralisasi

Menurut UUD 1945.” Doctor Disertasi, Ilmu Hukum, Universitas Padjadjaran.[172]. Manan, Bagir. 1993. Perjalanan Historis Pasal 18 UUD 1945: Permususan dan Undang-Undang

Pelaksanaannya. Karawang: Universitas Singaperbangsa Karawang.[173]. Manan, Bagir. 1994. Hubungan Antara Pusat dan Daerah Menurut UUD 1945. Jakarta: PT. Pustaka

Sinar Harapan.[174]. Manan, Bagir. 1999. Lembaga Kepresidenan. Yogyakarta: Gama Media.[175]. Manan, Bagir. 1999. “Pemikiran Negara Berkonstitusi di Indonesia.” Temu Ilmiah Nasional

Mahasiswa Hukum Se-Indonesia, Bandung, 6 April.[176]. Manan, Bagir. 2001. Menyongsong Fajar Otonomi Daerah. Yogyakarta: UII Press.[177]. Manan, Bagir. 2001. “Prospek Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam Era Reformasi.”

Seminar Nasional, Makassar, 24 Februari.[178]. Manan, Bagir. 2003. Teori dan Politik Konstitusi. Yogyakarta: UII Press.[179]. Manan, Bagir, and Kuntana Magnar. 1987. Peranan Peraturan Perundang-Undangan dalam

Pembinaan Hukum Nasional. Bandung: CV. Armico.[180]. Martin, Roderick. 1977. The Sociology of Power. London: Routledge.[181]. Martosoewignyo, Sri Soemantri. 1981. Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara.

Jakarta: Rajawali Pers.[182]. Martosoewignyo, Sri Soemantri. 1985. Ketetapan MPR(S) sebagai Salah Satu Sumber Hukum

Tata Negara: Disertai Ketetapan MPR(S) yang Masih Berlaku. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.[183]. Martosoewignyo, Sri Soemantri. 1992. Bunga Rampai Hukum Tata Negara Indonesia. Bandung:

PT. Alumni.[184]. Martosoewignyo, Sri Soemantri, and Mochamad Isnaeni Ramdhan. 2006. Prosedur dan Sistem

Perubahan Konstitusi dalam Batang Tubuh UUD 1945: Sebelum dan Sesudah Perubahan UUD 1945. Bandung: PT. Alumni.

[185]. Maryanov, Gerald Seymour. 1987. Decentralization in Indonesia as a Political Problem. Ithaca: Cornell University Press.

[186]. Marzuki, M. Laica. 1997. Himpunan Bahan Kuliah. Makassar: Program Pascasarjana Hukum, Universitas Muslim Indonesia.

[187]. Marzuki, M. Laica. 1999. Hukum dan Pembangunan Daerah Otonom. Makassar: Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Pembangunan: LPPM Universitas Hasanuddin.

[188]. Marzuki, M. Laica. 2007. Hakikat Desentralisasi dalam Sistem Ketatanegaraan NKRI.[189]. Marzuki, M. Laica. 2007. Otonomi Daerah yang Seluas-Luasnya: Taruhan Terakhir Negara

Kesatuan Republik Indonesia.[190]. Marzuki, M. Laica, and Zainal Arifin Hoesein. 2005. Berjalan-Jalan di Ranah Hukum. Jakarta:

Konstitusi Press.

[191]. Matutu, Mustamin Dg. 2004. Mandat, Delegasi, Atribusi dan Implementasinya di Indonesia. Yogyakarta: UII Press.

[192]. Mawhood, Philip, ed. 1983. Local Government in the Third World: Experience of Tropical Africa. New Jersey: John Wiley & Sons Ltd.

[193]. Mayo, Henry Bertram. 1960. An Introduction to Democratic Theory. New York: Oxford University Press.

[194]. Mertokusumo, R. M. Sudikno, and Adriaan Pitlo. 1993. Bab-Bab tentang Penemuan Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

[195]. Meuwissen, D. H. M. 1975. Elementen van Staatsrecht. Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink.[196]. Miles, Matthew B., and A. Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber

tentang Metode-Metode Baru. Translated by Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press.[197]. Mills, Charles Wright. 1959. The Power Elite. Vol. 20, Galaxy Book. New York: Oxford University

Press.[198]. Moedjanto, G. 1987. Konsep Kekuasaan Jawa: Penerapannya oleh Raja-Raja Mataram.

Yogyakarta: PT. Kanisius.[199]. Moedjanto, G. 2003. Dari Pembentukan Pax Neerlandica sampai Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.[200]. Moh. Mahfud, M. D. 1999. Pergulatan Politik dan Hukum di Indonesia. Yogyakarta: Gama Media.[201]. Moh. Mahfud, M. D. 2000. Demokrasi dan Konstitusi di Indonesia: Studi tentang Interaksi Politik

dan Kehidupan Ketatanegaraan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.[202]. Moleong, Lexy J. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.[203]. Montesquieu, Baron de. 1834. De L’esprit Des Lois. Vol. 1. Paris: Lebigre Freres.[204]. Montesquieu, Baron de. 1900. The Spirit of Laws. Translated by Thomas Nugent. Illinois: Colonial

Press International, Inc.[205]. Moore, Barrington. 1958. Political Power and Social Theory. Vol. 6. United Kingdom: Harvard

University Press.[206]. Mubyarto. 1992. “Hubungan Ekonomi Keuangan Pusat-Daerah 1981-1991.” Seminar Refleksi

Akhir Tahun Kehidupan Sosial Ekonomi, Politik, dan Budaya Indonesia, Jakarta.[207]. Muslimin, Amrah. 1986. Aspek-Aspek Hukum Otonomi Daerah 1903-1978. Bandung: PT. Alumni.[208]. Muttalib, M. A., and Mohammed Akbar Ali Khan. 1983. Theory of Local Government. New York:

Sterling Publishing.[209]. Nagel, Jack H. 1975. The Descriptive Analysis of Power. New Haven: Yale University Press.[210]. Naisbitt, John. 1984. Megatrends: Ten New Directions Transforming Our Lives. New York: Grand

Central Publishing.[211]. Nasroen, M. 1951. Masalah Sekitar Otonomi. Jakarta: J.B. Wolters.[212]. Nasroen, M. 1954. Soal Pembentukan Daerah Otonom dan Tingkatan Daerah Otonom. Jakarta:

Endang.[213]. Nasution, Abdul Haris. 1977. Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia. Vol. 1. Bandung: Angkasa.[214]. Nasution, Abdul Haris. 1989. Memenuhi Panggilan Tugas. Vol. 7. Jakarta: CV. Haji Masagung.[215]. Nasution, Adnan Buyung. 1999. Federalisme untuk Indonesia. Jakarta: Kompas.[216]. Nasution, M. Arif. 2000. Demokratisasi dan Problema Otonomi Daerah. Bandung: CV. Mandar

Maju.[217]. Neuman, William Lawrence. 1991. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative

Approaches. Boston: Allyn & Bacon.[218]. Noer, Deliar. 1996. Pemikiran Politik Di Negeri Barat. Bandung: Mizan.[219]. Notohamidjojo, O. 1970. Makna Negara Hukum bagi Pembaharuan Negara dan Wibawa Hukum

bagi Pembaharuan Masyarakat di Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

[220]. Nugraha, Safri. 2005. Hukum Administrasi Negara. Jakarta: UI Press.[221]. Oesman, Oetojo, and Alfian. 1991. Pancasila sebagai Ideologi dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Jakarta: BP-7 Pusat.[222]. Osborne, David, and Ted Gaebler. 1993. Reinventing Government: How the Entrepreneurial Spirit

is Transforming the Public Sector. New York: Plume.[223]. Page, William Herbert. 1922. Wisconsin Law Review. Vol. 1. Wisconsin: University of Wisconsin

Press.[224]. Parera, Frans M., Jakob Oetama, and T. Jakob Koekerits. 1999. Masyarakat versus Negara:

Paradigma Baru Membatasi Dominasi negara. Jakarta: Kompas.[225]. Parsons, Talcott. 1951. The Social System. London: Routledge.[226]. Parsons, Talcott. 1957. “The Distribution of Power in American Society.” World Politics 10:123-

143.[227]. Parsons, Talcott. 1967. Sociological Theory and Modern Society. New York: Free Press.[228]. Peters, A. A. G., and Koesriani Siswosoebroto. 1988. Hukum dan Perkembangan Sosial. Buku Text

Sosiologi Hukum. Vol. 1. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan.[229]. Phillips, Owen Hood, and Paul Jackson. 2001. Constitutional and Administrative Law. 8 ed.

London: Sweet & Maxwell.[230]. Pide, A. Mustari. 1997. “Kedudukan Kepala Daerah Tingkat II Dalam Penyelenggaraan Otonomi

Daerah Dengan Titik Berat Pada Daerah Tingkat II.” Doctor Disertasi, Ilmu Hukum, Universitas Padjadjaran.

[231]. Pierre, Jon, and B. Guy Peters. 2000. Governance, Politics and the State. London: Macmillan Education.

[232]. Poerbopranoto, Koentjoro. 1987. Sistem Pemerintahan Demokrasi. Bandung: Eresco.[233]. Pot, C. W. van der, and A. M. Donner. 1989. Handboek van het Nederlandse Staatsrecht. Zwolle:

W.E.J. Tjeenk Willink.[234]. Pound, Roscoe. 1975. The Development of Constitutional Guarantees of Liberty. California:

Greenwood Publishing Group.[235]. Pound, Roscoe. 1999. An Introduction to the Philosophy of Law. New Jersey: Transaction

Publishers.[236]. Pringgodigdo, Abdoel Kareem. 1964. Tiga Undang-Undang Dasar. Jakarta: PT. Pembangunan.[237]. Prodjodikoro, Wirjono. 1989. Azas-Azas Hukum Tata Negara di Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.[238]. Puspa, Yan Pramadya. 1977. Kamus Hukum: Bahasa Belanda, Indonesia, Inggris. Semarang: CV.

Aneka Ilmu [239]. Rahardjo, Satjipto. 1975. “Pengertian Hukum Adat, Hukum yang Hidup dalam Masyarakat (Living

Law) dan Hukum Nasional.” Seminar Hukum Adat dan Pembinaan Hukum Nasional, Jakarta.[240]. Rahardjo, Satjipto. 1991. Ilmu Hukum. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.[241]. Rani, Faisal A. 2002. “Kedudukan Mahkamah Agung Sebagai Penyelenggara Kekuasaan Kehakiman

yang Merdeka Sesuai dengan Paham Negara Hukum.” Doctor Disertasi, Ilmu Hukum, Universitas Padjadjaran.

[242]. Rapar, J. H. 1989. Filsafat Politik Augustinus. Jakarta: Rajawali Pers.[243]. Raz, Joseph. 1980. The Concept of a Legal System: An Introduction to the Theory of Legal System.

United Kingdom: Clarendon Press.[244]. Raz, Joseph. 2009. The Authority of Law: Essays on Law and Morality. 2 ed. New York: Oxford

University Press.[245]. Rodee, Carlton Clymer, Carl Quimby Christol, Totton James Anderson, Thomas H. Greene, Padmo

Wahyono, and Nazaruddin Syamsuddin. 1995. Pengantar Ilmu Politik. Translated by Zulkifly Hamid. Jakarta: Rajawali Pers.

[246]. Rondinelli, Dennis A., John R. Nellis, and G. Shabbir Cheema, eds. 1983. Decentralization in Developing Countries; A Review of Recent Experience. Washington D.C.: World Bank.

[247]. Rousseau, Jean-Jacques. 2014. Du Contract Social. Paris: Le Livre de Poche.[248]. Roy, Robert Crince le. 1969. De Vierde Macht. Gravenhage: VUGA Uitgeverij.[249]. Safran, William, and Ramón Máiz, eds. 2014. Identity and Territorial Autonomy in Plural Societies.

New York: Routledge.[250]. Samidjo. 1986. Ilmu Negara. Bandung: CV. Armico.[251]. Saragih, Bintan Regen. 1985. Sistem Pemerintahan dan Lembaga Perwakilan di Indonesia.

Jakarta: Perintis Press.[252]. Schiller, Abraham Arthur. 1955. The Formation of Federal Indonesia: 1945-1949. Den Haag: W.

van Hoeve.[253]. Schlossels, R. J. N., and S. E. Zijlstra. 1986. Bestuursrecht in de Sosiale Rechtsstaat. Vol. 1.

Deventer: Wolters Kluwer.[254]. Schmid, J. J. von. 1980. Ahli-Ahli Pikir Besar tentang Negara dan Hukum: Dari Plato sampai

Kant. Translated by R. Wiratno, Djamaluddin Dt. Singomangkuto and Djamadi. Jakarta: PT. Pembangunan.

[255]. Scholten, Paul. 1949. Verzamelde Geschriften. Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willink.[256]. Schwarzmantel, John J. 1994. The State in Contemporary Society: An Introduction. London:

Harvester Wheatsheaf.[257]. Sekertaris, Jenderal. “Laporan Pertanggungjawaban Presiden.” Sidang Umum Paripurna, Jakarta.[258]. Shah, Anwar, and Zia Qureshi. 1994. Intergovernmental Fiscal Relations in Indonesia: Issues and

Reform Options. Washington D.C.: World Bank.[259]. Shah, Anwar, and Theresa Thompson. 2002. “Can Decentralization Help Rebuild Indonesia?”

Implementing Decentralized Local Government: A Treacherous Road With Potholes, Detours and Road Closure, Atlanta, 1 - 3 Mei.

[260]. Sidharta, Bernard Arief, and Ateng Syafrudin, eds. 1996. Butir-Butir Gagasan tentang Penyelenggaraan Hukum dan Pemerintahan yang Layak: Sebuah Tanda Mata bagi 70 Tahun Prof. Dr. H. Ateng Syafrudin, SH. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

[261]. Situmorang, Sodjuangon. 2002. “Model Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Provinsi dan Kabupaten/Kota.” Doctor Disertasi, Program Pascasarjana Ilmu Sosial Politik, Universitas Indonesia.

[262]. Smith, Brian Clive. 1985. Decentralization: The Territorial Dimension of the State. Sydney: Allen & Unwin.

[263]. Soehino. 1980. Ilmu Negara. Yogyakarta: Liberty.[264]. Soehino. 1980. Perkembangan Pemerintahan di Daerah. Yogyakarta: Liberty.[265]. Soehino. 1984. Asas-Asas Hukum Tata Pemerintahan. Yogyakarta: Liberty.[266]. Soehino. 1985. Hukum Tata Negara. Yogyakarta: Liberty.[267]. Soekanto, Soerjono. 1981. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.[268]. Soekanto, Soerjono, and Sri Mamudji. 1985. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat.

Jakarta: Rajawali Pers.[269]. Soelistio. 1954. Konstitusi Sebuah Sketsa Sepintas. Yogyakarta: UGM Press.[270]. Soeprapto, Maria Farida Indrati. 1998. Ilmu Perundang-Undangan: Dasar-Dasar dan

Pembentukannya. Yogyakarta: PT. Kanisius.[271]. Soetomo. 1991. Ilmu Negara. Surabaya: Usaha Nasional.[272]. Stacey, Roger, and John Oliver. 1980. Public Administration: The Political Environment. Britania

Raya: Macdonald & Evans Publisher.[273]. Stoker, Gerry. 1991. The Politics of Local Government. 2 ed. London: Macmillan Education.[274]. Strausz-Hupé, Robert. 1956. Power and Community. California: Greenwood Publishing Group.

[275]. Strong, C. F. 1960. Modern Political Constitution: An Introduction to the Comparative Study of Their History and Existing Form. London: Sidgwick & Jackson.

[276]. Sujamto. 1990. Otonomi Daerah yang Nyata dan Bertanggung Jawab. Jakarta: Ghalia Indonesia.[277]. Sujamto. 1991. Cakrawala Otonomi Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.[278]. Sunggono, Bambang. 1997. Metodologi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

Pers.[279]. Suny, Ismail. 1962. Pembagian Kekuasaan Negara: Suatu Penyelidikan Perbandingan dalam

Hukum Tata Negara Inggris, Amerika Serikat, Uni Soviet dan Indonesia. Jakarta: Departemen Penerangan Republik Indonesia.

[280]. Suny, Ismail. 1977. Pergeseran Kekuasaan Eksekutif: Suatu Penyelidikan dalam Hukum Tata Negara. Jakarta: Aksara Baru.

[281]. Suny, Ismail. 1982. Mencari Keadilan: Sebuah Otobiografi. Jakarta: Ghalia Indonesia.[282]. Suny, Ismail. 2000. “Upaya Mewujudkan Demokrasi dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pasca Proklamasi 17 Agustus 1945.” Seminar Hukum Dalam Konteks Perubahan UUD 1945, Bandar Lampung, 24 - 26 Maret.

[283]. Suradinata, Ermaya. 1994. Kebijaksanaan Pembangunan dan Pelaksanaan Otonomi Daerah, Perkembangan Teori dan Penerapan. Bandung: Pustaka Ramadhan.

[284]. Surianingrat, Bayu. 1981. Desentralisasi dan Dekonsentrasi Pemerintahan di Indonesia: Suatu Analisa. Vol. 1. Jakarta: Dewaruci Press.

[285]. Syafrudin, Ateng. 1973. Pemerintah Daerah dan Pembangunan. Bandung: Sumur.[286]. Syafrudin, Ateng. 1985. Pasang Surut Otonomi Daerah. Bandung: Bina Cipta.[287]. Syafrudin, Ateng. 1991. Titik Berat Otonomi Daerah pada Daerah tingkat II dan Perkembangannya.

Bandung: CV. Mandar Maju.[288]. The, Liang Gie. 1967. Pertumbuhan Pemerintahan Daerah di Negara Republik Indonesia Vol. 1.

Jakarta: Gunung Agung.[289]. The, Liang Gie. 1968. Pertumbuhan Pemerintahan Daerah di Negara Republik Indonesia Vol. 3.

Jakarta: Gunung Agung.[290]. The, Liang Gie. 1993. Pertumbuhan Pemerintahan Daerah di Negara Republik Indonesia Vol. 2.

Yogyakarta: Liberty.[291]. Theberge, Leonard J. 1979. The Judiciary in a Democratic Society. Lexington: Lexington Books.[292]. Thompson, Brian. 1997. Textbook on Constitutional & Administrative Law. London: Blackstone

Press Ltd.[293]. Tim Lapera. 2000. Otonomi Versi Negara: Demokrasi di Bawah Bayang-Bayang Otoriterisme.

Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.[294]. Tomasic, Roman. 1985. The Sociology of Law. California: Sage Publications.[295]. Tresna, R. tt. Bertamasya ke Taman Ketatanegaraan. Bandung: Dibya Karya.[296]. Triepel, Heinrich. 1942. Delegation und Mandat im Öffentlichen Recht. Eine kritische Studie.

Stuttgart: W. Kohlhammer.[297]. Truman, David Bicknell. 1951. The Governmental Process: Political Interests and Public Opinion.

New York: Alfred A. Knopf.[298]. Turner, Mark, and David Hulme. 1997. Governance, Administration and Development: Making

the State Work. London: Palgrave Macmillan.[299]. Utama, Prabawa. 1991. Pemerintahan di Daerah. Jakarta: Ind-Hill Co.[300]. Utomo, Warsito. 1999. “Kemandirian Daerah dalam Perspektif Otonomi dan Desentralisasi

Fiskal.” Diskusi Panel, Yokyakarta, 12 April.[301]. Utrecht, Ernst. 1964. Pengantar dalam Hukum Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.[302]. Utrecht, Ernst. 1990. Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru Van

Hoeve.

[303]. Valkenburgh, P. 1968. Inleiding tot de politicologie. Problemen van maatschappij en macht. Amsterdam: Agon Elsevier.

[304]. Vollenhoven, Cornelis van. 1934. Staatsrecht Overzee. Laiden: Stenfert Kroese.[305]. Wade, Emlyn Capel Stewart, and Godfrey Phillips. 1946. Constitutional Law. London: Longmans,

Green and Co.[306]. Wade, Henry William Rawson, and Sir William Wade. 1982. Administrative Law. United Kingdom:

Clarendon Press.[307]. Wade, Henry William Rawson, William Wade, and C. F. Forsyth. 2009. Administrative Law. 10 ed.

New York: Oxford University Press.[308]. Wahab, Solichin Abdul. 1990. Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara. Jakarta: PT. Rineka

Cipta.[309]. Wahyono, Padmo. 1979. “Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan Atas Hukum.” Pidato

Pengukuhan Guru Besar, Jakarta, 17 November.[310]. Wahyono, Padmo. 1983. Indonesia: Negara Berdasarkan Atas Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia.[311]. Wahyono, Padmo. 1984. Guru Pinandita: Sumbangsih untuk Prof. Djokosoetono, SH. Jakarta: UI

Press.[312]. Wahyono, Padmo. 1989. Pembangunan Hukum di Indonesia. Jakarta: Ind-Hill Co.[313]. Weber, Max. 1968. Max Weber on Charisma and Institution Building. Chicago: University of

Chicago Press.[314]. Weber, Max. 1976. Wirtschaft und Gesellschaft: Grundriss der Verstehenden Soziologie. Vol. 1.

Heidelberg: Mohr Siebeck.[315]. Weinreb, Lloyd L. 1987. Natural Law and Justice. United Kingdom: Harvard University Press.[316]. Wheare, Kenneth Clinton. 1964. Modern Constitutions. United Kingdom: Oxford University Press.[317]. Wheare, Kenneth Clinton. 1970. Federal Government. United Kingdom: Oxford University Press.[318]. Wijk, H. D. van. 1976. Hoofdstukken Van Administratief Recht. Gravenhage: VUGA Uitgeverij.[319]. Winter, William Orville. 1981. State and Local Government in a Decentralized Republic. London:

Macmillan Education.[320]. Wolhoff, G. J. 1960. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Republik Indonesia. Jakarta: Timun Mas.[321]. Yamin, Muhammad. 1951. Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia. Jakarta: Djambatan.[322]. Yamin, Muhammad. 1959. Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945: Disiarkan dengan

Dibubuhi Catatan. Jakarta: Prapantja.[323]. Yamin, Muhammad. 1960. Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. Jakarta:

Prapantja.[324]. Young, Roland, ed. 1962. Approaches to the Study of Politics, Twenty-two Contemporary Essays

Exploring the Nature of Politics and Methods by which it Can be Studied. Illinois: Northwestern University Press.

[325]. Yudoyono, Bambang. 2003. Otonomi Daerah: Desentralisasi dan Pengembangan SDM Aparatur Pemda dan Anggota DPRD. Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan.

[326]. Zoethout, Carla M., Ger van der Tang, and P. W. C. Akkermans, eds. 1993. Control in Constitutional Law. Leiden: Martinus Nijhoff Publishers.