Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di...

206
Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia (ILEGI): Rapor 50 Pemerintah Daerah Lampiran Laporan Daerah Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized Public Disclosure Authorized

Transcript of Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di...

Page 1: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

i

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia (ILEGI): Rapor 50 Pemerintah Daerah

Lampiran Laporan Daerah

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

Pub

lic D

iscl

osur

e A

utho

rized

wb20439
Typewritten Text
59766 v2
Page 2: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

ii

(Nilai Sempurna = 100% untuk setiap bidang strategis)

Kinerja Pemerintah Daerah dalam Bentuk Jaring Laba-Laba berdasarkan Bidang Strategis

Aceh Barat

1

5

4 3

20%

50%

100%

Aceh Barat Daya

1

5

4 3

20%

50%

100%

Aceh Besar

1

5

4 3

20%

50%

100%

Aceh Tenggara

1

5

4 3

20%

50%

100%

Aceh Utara

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Bangkalan Banjarnegara Bireuen Blora Bojonegoro

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Bondowoso Brebes Demak Halmahera Selatan Jayapura

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Jayawijaya Jombang Kaimana Kebumen Kepulauan Sula

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Kotawaringin Timur Kulon Progo Lhokseumawe Majene Mamasa

1

5

4 3

20%

50%

100%

Page 3: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

iii

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Manokwari

1

5

4 3

20%

50%

100%

Nabire

1

5

4 3

20%

50%

100%

Nagan Raya

1

5

4 3

20%

50%

100%

Nganjuk

1

5

4 3

20%

50%

100%

Ngawi

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Pacitan Palangkaraya Paniai Pegunungan Bintang Polewali Mandar

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Probolinggo Probolinggo Kota Purbalingga Purworejo Rembang

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Sampang Seruyan Sleman Sorong Selatan Sragen

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

1

5

4 3

20%

50%

100%

Teluk Wondama Ternate Trenggalek Wonogiri Wonosobo

1

5

4 3

20%

50%

100%

Page 4: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

iv

Page 5: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

1

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Daftar Isi

2

6

10

14

18

22

26

30

34

38

42

46

50

54

58

62

66

70

74

78

82

86

90

94

98

102

106

110

114

118

122

126

130

134

138

142

146

150

154

158

162

166

170

174

178

182

186

190

194

198

Aceh Tenggara

Aceh Barat

Bireuen

Aceh Utara

Aceh Barat Daya

Nagan Raya

Lhokseumawe

Aceh Besar

Purbalingga

Banjarnegara

Kebumen

Purworejo

Wonosobo

Wonogiri

Sragen

Blora

Rembang

Demak

Brebes

Kulonprogo

Sleman

Pacitan

Trenggalek

Bondowoso

Probolinggo

Jombang

Nganjuk

Ngawi

Bojonegoro

Bangkalan

Sampang

Probolinggo (City)

Kotawaringin Timur

Seruyan

Palangkaraya

Majene

Polewali Mandar

Mamasa

Kepulauan Sula

Halmahera Selatan

Ternate

Kaimana

Teluk Wondama

Manokwari

Sorong Selatan

Jayawijaya

Nabire

Paniai

Pegunungan Bintang

Jayapura

Page 6: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

2

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

Aceh Tenggara

Nanggroe Aceh Darussalam

Kurang (Merah)

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 38.22% 31

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 42.14% 30

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 42.06% 37

3. Sistem Pengendalian Manajemen 14.78% 44

4. Sistem Informasi Manajemen 22.14% 35

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 70.00% 3

0%

50%

100%

Page 7: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

3

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 8: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

4

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 9: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

5

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Adanya Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang dan

Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Adanya bukti dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi tata kelola yang

baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur diseminasi dan

dokumentasi). [12]

Adanya pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Adanya pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Adanya SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Adanya Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Adanya dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Adanya proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan kelengkapan

dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Pengendalian Sumberdaya

yang EfisienDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 10: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

6

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 37.07% 33

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 40.48% 36

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 40.81% 39

3. Sistem Pengendalian Manajemen 11.61% 49

4. Sistem Informasi Manajemen 31.64% 25

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 60.83% 9

Aceh Barat

Nanggroe Aceh Darussalam

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 11: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

7

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [2]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 12: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

8

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 13: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

9

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Adanya Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang dan

Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Adanya bukti dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi tata kelola yang

baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur diseminasi dan

dokumentasi). [12]

Adanya pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Adanya pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Adanya SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Adanya Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Adanya proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan kelengkapan

dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8[

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 14: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

10

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 37.79% 32

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 40.48% 35

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 48.59% 24

3. Sistem Pengendalian Manajemen 68.75% 16

4. Sistem Informasi Manajemen 15.29% 41

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 15.83% 49

Bireun

Nanggroe Aceh Darussalam

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 15: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

11

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3, 4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 16: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

12

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efficient Resource Use

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 17: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

13

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Adanya bukti dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi tata kelola yang

baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur diseminasi dan

dokumentasi). [12]

Adanya SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Adanya Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Adanya dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Adanya proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan kelengkapan

dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 18: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

14

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 49.30% 18

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 40.48% 33

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 48.25% 26

3. Sistem Pengendalian Manajemen 71.63% 14

4. Sistem Informasi Manajemen 42.38% 14

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 43.75% 19

Aceh Utara

Nanggroe Aceh Darussalam

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 19: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

15

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 20: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

16

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 21: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

17

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

ManajemenPengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 22: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

18

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 70.30% 42

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 10.71% 48

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 61.02% 12

3. Sistem Pengendalian Manajemen 19.25% 41

4. Sistem Informasi Manajemen 8.33% 44

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 54.17% 13

Aceh Barat Daya

Nanggroe Aceh Darussalam

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 23: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

19

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 24: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

20

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

ManajemenSemua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 25: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

21

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 26: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

22

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 31.04% 41

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 42.14% 31

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 29.95% 45

3. Sistem Pengendalian Manajemen 27.28% 36

4. Sistem Informasi Manajemen 20.83% 40

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 35.00% 32

Nagan Raya

Nanggroe Aceh Darussalam

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 27: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

23

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasMasyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 28: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

24Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 29: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

25

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 30: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

26

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 47.06% 22

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 40.48% 34

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 55.36% 17

3. Sistem Pengendalian Manajemen 76.09% 10

4. Sistem Informasi Manajemen 21.70% 36

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 41.67% 21

Lhokseumawe

Nanggroe Aceh Darussalam

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 31: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

27

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 32: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

28

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

PendidikanNilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Sistem Pengendalian

ManajemenSemua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 33: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

29

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [5]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [2]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [9]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 34: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

30

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 47.12% 21

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 42.14% 29

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 58.01% 15

3. Sistem Pengendalian Manajemen 70.83% 15

4. Sistem Informasi Manajemen 30.87% 26

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 30.87% 34

Aceh Besar

Nanggroe Aceh Darussalam

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 35: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

31

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 36: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

32

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaKalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 37: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

33

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 38: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

34

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 45.16% 24

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 44.05% 26

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 43.81% 34

3. Sistem Pengendalian Manajemen 67.26% 17

4. Sistem Informasi Manajemen 13.18% 42

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 57.50% 12

Purbalingga

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 39: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

35

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 40: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

36

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 41: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

37

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 42: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

38

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 41.59% 30

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 49.40% 16

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 47.21% 28

3. Sistem Pengendalian Manajemen 48.66% 23

4. Sistem Informasi Manajemen 41.41% 17

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 21.25% 48

Banjarnegara

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 43: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

39

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasMasyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 44: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

40 Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 45: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

41

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 46: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

42

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 60.23% 3

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 75.24% 1

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 54.23% 18

3. Sistem Pengendalian Manajemen 84.23% 1

4. Sistem Informasi Manajemen 20.83% 38

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 66.25% 5

Kebumen

Jawa Tengah

Baik (Hijau)

0%

50%

100%

Page 47: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

43

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka Putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 48: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

44

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 49: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

45

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs . [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 50: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

46

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 56.50% 10

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 44.05% 24

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 67.92% 7

3. Sistem Pengendalian Manajemen 80.56% 4

4. Sistem Informasi Manajemen 36.66% 22

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 53.33% 14

Purworejo

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 51: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

47

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 52: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

48

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 53: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

49

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI . [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [9]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 54: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

50

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 47.65% 20

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 44.05% 25

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 37.36% 40

3. Sistem Pengendalian Manajemen 76.39% 9

4. Sistem Informasi Manajemen 41.30% 18

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 39.17% 27

Wonosobo

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 55: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

51

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasPeraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 56: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

52

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 57: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

53

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI . [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs . [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 58: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

54

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 59.15% 5

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 62.98% 3

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 80.95% 1

3. Sistem Pengendalian Manajemen 23.71% 39

4. Sistem Informasi Manajemen 64.78% 3

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 63.33% 7

Wonogiri

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 59: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

55

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan . [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 60: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

56

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 61: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

57

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 62: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

58

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 59.07% 6

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 55.83% 9

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 80.36% 2

3. Sistem Pengendalian Manajemen 59.13% 20

4. Sistem Informasi Manajemen 55.04% 6

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 45.00% 18

Sragen

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 63: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

59

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 64: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

60

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 65: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

61

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 66: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

62

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 51.21% 14

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 52.98% 12

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 60.69% 14

3. Sistem Pengendalian Manajemen 29.37% 33

4. Sistem Informasi Manajemen 43.46% 12

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 69.58% 4

Blora

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 67: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

63

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 68: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

64

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 69: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

65

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 70: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

66

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 44.52% 25

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 52.98% 13

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 71.67% 4

3. Sistem Pengendalian Manajemen 20.83% 40

4. Sistem Informasi Manajemen 31.70% 24

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 45.42% 17

Rembang

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 71: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

67

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [8]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 72: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

68

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

ManajemenTerdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 73: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

69

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 74: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

70

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 45.65% 23

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 57.14% 7

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 60.99% 13

3. Sistem Pengendalian Manajemen 27.68% 34

4. Sistem Informasi Manajemen 42.45% 13

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 40.00% 24

Demak

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 75: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

71

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 76: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

72

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 77: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

73

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 78: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

74

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 44.14% 26

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 44.05% 27

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 49.63% 23

3. Sistem Pengendalian Manajemen 49.60% 22

4. Sistem Informasi Manajemen 12.84% 43

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 64.58% 6

Brebes

Jawa Tengah

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 79: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

75

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 80: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

76

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

ManajemenTerdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 81: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

77

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 82: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

78

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 34.52% 38

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 27.38% 42

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 44.91% 30

3. Sistem Pengendalian Manajemen 37.40% 30

4. Sistem Informasi Manajemen 37.50% 20

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 25.42% 43

Kulonprogo

Yogyakarta

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 83: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

79

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabu`paten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

ManajemenPengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 84: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

80

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 85: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

81

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 86: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

82

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 61.96% 1

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 54.29% 11

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 64.76% 8

3. Sistem Pengendalian Manajemen 40.77% 27

4. Sistem Informasi Manajemen 77.47% 7

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 72.50% 1

Sleman

DI Yogyakarta

Baik (Hijau)

0%

50%

100%

Page 87: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

83

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 88: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

84

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [10]

Page 89: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

85

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 90: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

86

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 58.25% 8

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 56.43% 8

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 70.87% 6

3. Sistem Pengendalian Manajemen 78.27% 5

4. Sistem Informasi Manajemen 46.51% 10

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 39.17% 26

Pacitan

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 91: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

87

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 92: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

88

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 93: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

89

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [ 7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 94: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

90

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 49.80% 16

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 61.90% 4

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 51.55% 20

3. Sistem Pengendalian Manajemen 46.33% 24

4. Sistem Informasi Manajemen 28.36% 29

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 60.83% 10

Trenggalek

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 95: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

91

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 96: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

92

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Page 97: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

93

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 98: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

94

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 59.38% 4

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 50.71% 15

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 62.78% 10

3. Sistem Pengendalian Manajemen 59.13% 21

4. Sistem Informasi Manajemen 63.03% 4

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 61.25% 8

Bondowoso

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 99: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

95

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 100: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

96

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [17]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Page 101: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

97

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 102: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

98

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 51.97% 13

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 55.00% 10

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 49.96% 22

3. Sistem Pengendalian Manajemen 73.71% 12

4. Sistem Informasi Manajemen 43.69% 11

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 37.50% 30

Probolinggo

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 103: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

99

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 104: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

100

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Page 105: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

101

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 106: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

102

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 48.12% 19

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 30.48% 39

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 57.94% 16

3. Sistem Pengendalian Manajemen 75.79% 11

4. Sistem Informasi Manajemen 37.19% 21

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 39.17% 28

Jombang

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 107: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

103

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 108: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

104

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

PendidikanLulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Page 109: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

105

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 110: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

106

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 52.55% 19

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 49.29% 39

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 63.86% 16

3. Sistem Pengendalian Manajemen 63.59% 11

4. Sistem Informasi Manajemen 54.74% 21

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 31.25% 28

Nganjuk

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

Page 111: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

107

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 112: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

108

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasMasyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

ManajemenPersentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Page 113: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

109

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang.

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 114: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

110

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 53.71% 11

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 61.43% 6

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 76.82% 3

3. Sistem Pengendalian Manajemen 83.23% 2

4. Sistem Informasi Manajemen 25.00% 33

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 22.08% 46

Ngawi

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 115: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

111

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 116: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

112

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Bidang StrategisAplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK.

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 117: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

113

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 118: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

114

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 60.45% 2

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 63.10% 2

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 71.58% 5

3. Sistem Pengendalian Manajemen 76.91% 8

4. Sistem Informasi Manajemen 61.94% 5

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 28.75% 42

Bojonegoro

Jawa Timur

Baik (Hijau)

0%

50%

100%

Page 119: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

115

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. 14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 120: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

116

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 121: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

117

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs.[11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 122: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

118

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 51.06% 15

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 45.71% 22

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 62.53% 11

3. Sistem Pengendalian Manajemen 78.27% 6

4. Sistem Informasi Manajemen 38.78% 19

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 30.00% 40

Bangkalan

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 123: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

119

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Page 124: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

120

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

ManajemenPengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk

umum. [7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 125: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

121

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 126: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

122

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 57.02% 9

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 47.62% 21

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 54.46% 19

3. Sistem Pengendalian Manajemen 82.19% 3

4. Sistem Informasi Manajemen 41.67% 15

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 59.17% 11

Sampang

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 127: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

123

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 128: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

124Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasMasyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD, [2]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 129: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

125

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 130: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

126

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 58.72% 7

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 61.43% 5

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 50.94% 21

3. Sistem Pengendalian Manajemen 72.62% 13

4. Sistem Informasi Manajemen 73.60% 2

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 35.00% 31

Probolinggo (Kota)

Jawa Timur

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 131: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

127

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan.

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 132: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

128

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 133: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

129

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 134: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

130

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 21.60% 47

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 10.24% 49

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 44.90% 31

3. Sistem Pengendalian Manajemen 10.02% 50

4. Sistem Informasi Manajemen 4.49% 48

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 38.33% 29

Kotawaringin Timur

Kalimantan Tengah

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 135: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

131

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 136: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

132

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 137: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

133

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 138: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

134

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 36.84% 34

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 45.71% 23

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 43.89% 33

3. Sistem Pengendalian Manajemen 12.10% 47

4. Sistem Informasi Manajemen 41.67% 16

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 40.83% 22

Seruyan

Kalimantan Tengah

Kurang (Murah)

0%

50%

100%

Page 139: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

135

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

ManajemenTerdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 140: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

136

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 141: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

137

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 142: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

138

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 22.12% 46

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 28.69% 41

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 41.84% 38

3. Sistem Pengendalian Manajemen 13.19% 46

4. Sistem Informasi Manajemen 5.23% 45

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 21.67% 47

Palangkaraya

Kalimantan Tengah

Kurang (Merah)

0%

50%

Page 143: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

139

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efficient Resource Use

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 144: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

140

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [6]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 145: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

141

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 146: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

142

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 49.74% 17

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 52.38% 14

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 44.51% 32

3. Sistem Pengendalian Manajemen 77.68% 7

4. Sistem Informasi Manajemen 33.71% 23

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 40.42% 23

Majene

Sulawesi Barat

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 147: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

143

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [13]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [8]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 148: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

144

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten.

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 149: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

145

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 150: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

146

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 42.24% 28

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 44.05% 28

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 43.02% 35

3. Sistem Pengendalian Manajemen 38.29% 28

4. Sistem Informasi Manajemen 51.65% 9

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 34.17% 33

Polewali Mandar

Sulawesi Barat

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 151: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

147

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 152: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

148

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 153: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

149

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 154: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

150

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 29.90% 43

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 23.33% 45

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 23.37% 48

3. Sistem Pengendalian Manajemen 27.58% 35

4. Sistem Informasi Manajemen 4.37% 49

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 70.83% 2

Mamasa

Sulawesi Barat

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 155: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

151

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Page 156: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

152

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 157: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

153

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 158: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

154

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 36.49% 35

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 25.48% 44

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 34.86% 43

3. Sistem Pengendalian Manajemen 45.59% 26

4. Sistem Informasi Manajemen 30.30% 27

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 46.25% 16

Kepulauan Sula

Maluku Utara

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 159: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

155

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

ManajemenPengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 160: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

156

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 161: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

157

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 162: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

158

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 34.52% 37

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 37.62% 38

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 37.11% 41

3. Sistem Pengendalian Manajemen 45.81% 25

4. Sistem Informasi Manajemen 20.83% 39

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 31.25% 37

Halmahera Selatan

Maluku Utara

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 163: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

159

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasPeraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [6]

Standarisasi Layanan

PendidikanLulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 164: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

160

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 165: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

161

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 166: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

162

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 41.94% 29

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 49.29% 18

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 48.26% 25

3. Sistem Pengendalian Manajemen 18.43% 42

4. Sistem Informasi Manajemen 54.56% 8

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 39.17% 25

Ternate

Maluku Utara

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 167: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

163

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 168: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

164

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Page 169: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

165

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 170: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

166

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 35.65% 36

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 40.48% 37

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 28.76% 46

3. Sistem Pengendalian Manajemen 36.11% 31

4. Sistem Informasi Manajemen 21.68% 37

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 51.25% 15

Kaimana

Papua Barat

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 171: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

167

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasMasyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 172: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

168

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [6]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 173: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

169

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 174: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

170

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 29.70% 44

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 49.29% 19

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 47.60% 27

3. Sistem Pengendalian Manajemen 11.61% 48

4. Sistem Informasi Manajemen 29.17% 28

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 10.83% 50

Teluk Wondama

Papua Barat

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 175: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

171

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 176: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

172

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 177: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

173

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 178: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

174

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 22.48% 45

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 27.38% 43

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 36.59% 42

3. Sistem Pengendalian Manajemen 17.36% 43

4. Sistem Informasi Manajemen 0.65% 50

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 30.42% 38

Manokwari

Papua Barat

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 179: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

175

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasMasyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 180: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

176

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [6]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [6]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 181: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

177

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 182: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

178

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 34.50% 39

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 41.67% 32

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 42.63% 36

3. Sistem Pengendalian Manajemen 37.90% 29

4. Sistem Informasi Manajemen 26.97% 32

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 23.33% 45

Sorong Selatan

Papua Barat

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 183: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

179

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

PendidikanNilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 184: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

180

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [6]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan PendidikanNasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 185: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

181

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 186: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

182

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 21.02% 48

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 16.67% 47

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 19.49% 49

3. Sistem Pengendalian Manajemen 14.19% 45

4. Sistem Informasi Manajemen 24.32% 34

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 30.42% 39

Jayawijaya

Papua

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 187: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

183

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [6]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Page 188: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

184Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [6]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 189: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

185

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Page 190: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

186

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 31.72% 40

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 30.48% 40

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 27.46% 47

3. Sistem Pengendalian Manajemen 29.69% 32

4. Sistem Informasi Manajemen 27.21% 31

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 43.75% 20

Nabire

Papua

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 191: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

187

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Sistem Informasi

ManajemenTerdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

AkuntabilitasMasyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [6]

Sistem Pengendalian

ManajemenTerdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Page 192: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

188

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 193: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

189

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 194: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

190

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 19.08% 50

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 3.57% 50

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 33.93% 44

3. Sistem Pengendalian Manajemen 24.11% 37

4. Sistem Informasi Manajemen 4.61% 47

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 29.17% 41

Paniai

Papua

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 195: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

191

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

Sistem Pengendalian

ManajemenSemua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Strategic Areas Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Page 196: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

192

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur.[3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 197: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

193

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%.[11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 198: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

194

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 19.08% 49

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 22.02% 46

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 18.90% 50

3. Sistem Pengendalian Manajemen 24.11% 38

4. Sistem Informasi Manajemen 4.96% 46

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 25.42% 44

Pegunungan Bintang

Papua

Kurang (Merah)

0%

50%

100%

Page 199: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

195

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Sistem Pengendalian

ManajemenPengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Page 200: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

196

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Page 201: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

197

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [8]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 202: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

198

Nilai LGCA Berdasarkan Bidang Strategis

Hasil Survei Penilaian Kapasitas Pemerintah Daerah (LGCA)

Transparansi dan Akuntabilitas

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Sistem Pengendalian ManajemenSistem Informasi Manajemen

Kabupaten :

Provinsi :

Kategori :

URAIAN NILAIPERINGKAT

dari 50 pemerintah daerah

Nilai Keseluruhan (Indeks Tata Kelola Pendidikan) 42.88% 27

Bidang Strategis:

1. Transparansi dan Akuntabilitas 48.81% 20

2. Standarisasi Layanan Pendidikan 45.52% 29

3. Sistem Pengendalian Manajemen 59.90% 19

4. Sistem Informasi Manajemen 28.10% 30

5. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 32.08% 35

Jayapura

Papua

Sedang (Kuning)

0%

50%

100%

Page 203: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

199

1. Faktor Kekuatan Secara Umum

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [3]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Memberi peluang bagi para pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam

penilaian pelayanan SKPD Pendidikan, sekolah, Dewan Pendidikan dll. [10]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SMP/MTs, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang

sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota diperoleh dari program studi yang terakreditasi. [1]

Minimal 75% dari jumlah pengawas SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dari program studi yang

terakreditasi. [5]

Angka putus sekolah (SD/MI) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah. [7]

Angka putus sekolah (SMP/MTs) tidak melebihi 1% dari jumlah siswa yang bersekolah.

[8]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Forum diskusi SKPD Pendidikan memasukkan saran/usulan kegiatan kependidikan

dari hasil Musyawarah Rencanan Pembangunan (MUSRENBANG) Desa dan

Kecamatan. [6]

Komite Sekolah, Dewan Pendidikan dan Organisasi Masyarakat Sipil terlibat aktif

dalam perencanaan pendidikan. [8]

Memiliki struktur untuk memberdayakan (pelatihan, pembinaan profesional dll) para

anggota Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan. [15]

Daerah memiliki inisiatif untuk mengidentifikasi praktik-praktik yang baik terkait

dengan peningkatan pelayanan pendidikan dasar. [14]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat pangkalan data pendidikan di tingkat kabupaten/kota. [1]

Aplikasi PAS (Paket Aplikasi sekolah), JARDIKNAS (Jaringan Pendidikan Nasional),

PADATI (Pangkalan Data dan Informasi Pendidikan). [4]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dewan Pendidikan terlibat dalam penyusunan Renstra (Rencana Strategis) SKPD

Pendidikan. [2]

Kebijakan umum APBD mencakup indikator hasil yang dapat diukur. [3]

Prioritas dan plafon anggaran disusun sebelum proses penganggaran di SKPD

dimulai. [4]

Kalender perencanaan dan anggaran SKPD telah disusun. [5]

Renstra dan Renja SKPD memuat pagu indikatif (proyeksi biaya) dan

mempertimbangkan keterbatasan sumber daya. [6]

Program dan kegiatan yang terkait dengan kemiskinan di SKPD diakomodasi oleh tim

anggaran pemerintah daerah. [7]

SKPD memiliki catatan kemajuan atas rencana kegiatan dan anggaran serta realisasi

kegiatan dan anggaran. [9]

Page 204: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

200

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI dan SMP/MTs memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SMP (D-IV/S1) dari program studi yang terakreditasi. [3,4]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Tender pengadaan barang dan jasa telah direncanakan dengan baik sehingga tidak

terkesan adanya pemecahan paket-paket untuk menghindari pelelangan. [10]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Dilakukan penyesuaian tarif pemanfaatan aset daerah dalam 3 tahun terakhir secara

berkala. [1]

Program dan kegiatan dalam RPJMD dapat diukur secara kuantitatif. [10]

3. Faktor Kelemahan Secara Spesifik

4. Faktor Kelemahan Secara Umum

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Transparansi dan

Akuntabilitas

Laporan keuangan dipublikasikan, misalnya melalui media massa setempat dan pada

papan pengumuman resmi atau melalui situs web. [1]

Masyarakat dapat menghadiri sidang DPRD yang membahas laporan

pertanggungjawaban dan hasil audit BPK. [2]

Peraturan perundangan daerah mengenai transparansi telah disahkan. [4]

Peraturan perundangan daerah mengenai partisipasi telah disahkan. [5]

Masyarakat memiliki akses terhadap sidang-sidang DPRD mengenai APBD. [2]

Pembahasan tentang laporan akuntabilitas dalam sidang DPRD terbuka untuk umum.

[7]

Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan

di SKPD Pendidikan. [8]

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik

pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan

SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang

terakreditasi. [2]

Minimal 75% dari jumlah kepala SD/MI memiliki kualifikasi akademik pendidikan

minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan SD/MI

(D-IV/S1 PGSD/PGMI) dari program studi yang terakreditasi. [3]

95% dari jumlah anak dalam kelompok usia 7-12 tahun bersekolah di SD/MI. [6]

Bidang Strategis Faktor Kekuatan yang Dominan

Sistem Pengendalian

Manajemen

Pengguna barang melakukan inventarisasi persediaan sekali setahun. [1]

Terdapat SK Kepala Dinas yang mengatur organisasi pengelolaan barang milik daerah

di Dinas, Sub Dinas, UPT dan Sub UPT. [16]

Efisiensi Penggunaan

Sumber DayaDokumen perencanaan dan penganggaran mudah diakses oleh masyarakat. [12]

2. Faktor Kekuatan Secara Spesifik

Page 205: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

201

Lamp

iran Lap

oran

Daerah

Nomor referensi indikator bidang strategis tampak dalam tanda kurung

Bidang Strategis Faktor Kelemahan yang Dominan

Standarisasi Layanan

Pendidikan

Nilai rata-rata ujian nasional SD/MI 6,0. [9]

Nilai rata-rata ujian nasional SMP/MTs 6,0. [10]

90% dari jumlah lulusan SD/MI melanjutkan ke SMP/MTs. [11]

Lulusan SMP/MTs yang melanjutkan ke sekolah SMA/MA atau SMK. [12]

Sistem Pengendalian

Manajemen

Terdapat Peraturan Bupati/Walikota mengenai Pedoman Teknis Pengadaan Barang

dan Jasa. [2]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). [3]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Pengawas SD/MI dan SMP/

MTs yang mengacu pada BSNP. [4]

Memiliki struktur insentif dan sanksi berbasis kinerja bagi Kepala SD/MI dan SMP/MTs

yang mengacu pada BSNP. [5]

SKPD mempertimbangkan Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Anggaran

Kegiatan Sekolah (RAKS) dalam proses penyusunan RENJA SKPD Pendidikan. [7]

Semua rekening yang digunakan merupakan rekening kas daerah. [11]

Terdapat bukti keberadaan yang jelas dari sistem yang sistematis untuk memvalidasi

tata kelola yang baik (Perda, evaluasi terstruktur untuk praktek inovatif, prosedur

diseminasi dan dokumentasi). [12]

Terdapat pangkalan data berbasis IT atau metode lainnya yang digunakan oleh

pemangku kepentingan dalam mendokumentasi inovasi berhasil guna. [14]

Terdapat pemangku kepentingan yang secara khusus mengelola sistem jejaring untuk

penyebarluasan inovasi yang berhasil guna. [15]

Terdapat Perda mengenai pengelolaan barang. [17]

Sistem Informasi

Manajemen

Terdapat dokumen yang menggambarkan prosedur dan penjadwalan yang harus

dilakukan untuk pengumpulan data, pembersihan data, dan pengiriman data (dari

sekolah) ke kabupaten. [2]

Terdapat proses pengecekan data (dari suatu sampel) untuk memastikan

kelengkapan dan akurasi data. [3]

Persentase sekolah yang memiliki komputer yang berfungsi. [5]

Persentase sekolah yang memiliki koneksi internet. [6]

Efisiensi Penggunaan

Sumber Daya

Perbedaan antara total anggaran belanja dengan realisasi APBD tahun lalu kurang

dari 10%. [11]

Tingkat penyerapan anggaran pendidikan pada bulan Desember 2008 mencapai 90%

atau lebih. [12]

Page 206: Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia … · 2016. 7. 11. · Pendidikan. Di setiap SD/MI, minimal 40% dari jumlah guru memiliki kualifikasi akademik pendidikan

Tata Kelo

la Pen

ting

Bag

i Hasil P

end

idikan

202