LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA

5
LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 1 GAMBARAN UMUM SITUASI & RESPONS YANG DIBUTUHKAN Kasus COVID-19 terkonfirmasi yang diumumkan oleh Pemerintah Indonesia terus meningkat, dengan jumlah kasus harian baru tertinggi tercatat pada tanggal 3 Desember 2020 (8.369). Wilayah ibukota DKI Jakarta dan provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi di Indonesia. Berdasarkan kasus per satu juta, DKI Jakarta memiliki jumlah tertinggi, yang disusul oleh Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Sumatera Barat. Pemerintah DKI Jakarta menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang mulai berlaku sejak tanggal 7 Desember 2020 sampai dengan 21 Desember 2020. IOM terus memberikan serangkaian dukungan yang berkelanjutan, termasuk untuk pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19, kepada lebih dari 7,800 pengungsi dan pencari suaka yang terdaftar dalam program bantuan masyarakat terpadu IOM di sembilan kota di Indonesia. IOM memperluas langkah respons COVID-19 bagi para perempuan, laki-laki dan anak Rohingya yang baru tiba, sebagai bagian dari respons terkoordinasinya dengan mitra pemerintah, internasional, dan masyarakat sipil. IOM memfasilitasi pengujian COVID-19, penguatan langkah untuk mendorong kepatuhan terhadap protokol kesehatan di lokasi penampungan pengungsi di Lhokseumawe, dan bekerja dengan para pengungsi untuk meningkatkan kesadaran akan tindakan pencegahan/preventif pribadi. Setelah penilaian bersama dari 14 Titik Masuk di seluruh Indonesia dengan Pemerintah Indonesia, IOM menyediakan pelatihan, peralatan pengujian, dan perbaikan ringan pada infrastruktur demi meningkatkan kapasitas pencegahan dan deteksi di Titik Masuk yang sering menjadi tempat transit bagi para pekerja migran Indonesia. DONOR LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 15 DESEMBER 2020 516,656 Sembuh * 19,111 Meninggal * 629,429 Positif * CERITA KHUSUS MENGEMBALIKAN KEPADA MASYARAKAT DALAM MASA COVID-19: CERITA DARI PARA PENGUNGSI DI INDONESIA Pandemi virus corona telah berdampak pada kehidupan di seluruh dunia. Meski demikian, kondisi yang sulit juga menumbuhkan sikap altruisme, belas kasih, dan empati. Anushiya, salah seorang pengungsi dari Sri Lanka di Indonesia memiliki cerita yang sangat menginspirasi meski dirinya terdampak oleh pandemi COVID-19. “Bertahan selama pandemi merupakan hal yang sulit, akan tetapi akan lebih sulit apabila kalian tidak dapat saling mengandalkan. Dengan semua langkah pembatasan sosial berskala besar dan protokol pencegahan, setiap orang bertahan dengan cara yang berbeda,” ujarnya kepada IOM tentang pengalamannya selama masa pandemi.” “Pada saat pandemi melanda, saya berpikir tentang bagaimana saya dapat membantu orang lain. Saya tidak memiliki banyak uang untuk diberikan, akan tetapi saya memiliki keterampilan menjahit. Mengingat hal tersebut, saya memutuskan untuk membantu dan menjahit masker kain.” “Saya senang belajar tentang proses membuat masker kait tiga lapis sama seperti saya senang menjahitnya. Saya menghasilkan 250 masker dalam jangka waktu yang sangat singkat.” Anushiya berharap agar persepsi tentang kemampuan pengungsi untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat yang menampungnya akan berubah pada akhirnya. “Bantuan tidak selalu berkisar tentang uang. Saya tidak memiliki banyak uang, akan tetapi, bukan berarti saya tidak dapat membantu orang lain. Melalui keterampilan menjahit, saya dapat melakukan suatu hal besar. Yang terpenting dalam situasi ini adalah bagaimana dapat membantu orang lain dalam kehidupan sehari-hari kita dengan melihat kemampuan apa yang kita miliki dan menggunakannya.” Baca lebih lanjut cerita tentang para pengungsi yang memberikan inspirasi selama pandemi di situs web kami. * Data per tanggal: 15 Desember 2020

Transcript of LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA

LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 1

GAMBARAN UMUM SITUASI & RESPONS YANG DIBUTUHKAN

• Kasus COVID-19 terkonfirmasi yang diumumkan oleh Pemerintah Indonesia terus

meningkat, dengan jumlah kasus harian baru tertinggi tercatat pada tanggal 3

Desember 2020 (8.369).

• Wilayah ibukota DKI Jakarta dan provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat melaporkan jumlah kasus terkonfirmasi tertinggi di Indonesia. Berdasarkan kasus per satu juta, DKI Jakarta memiliki jumlah tertinggi, yang disusul oleh Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Sumatera Barat.

• Pemerintah DKI Jakarta menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB), yang mulai berlaku sejak tanggal 7 Desember 2020 sampai dengan 21 Desember 2020.

• IOM terus memberikan serangkaian dukungan yang berkelanjutan, termasuk untuk pencegahan dan pengendalian infeksi COVID-19, kepada lebih dari 7,800 pengungsi dan pencari suaka yang terdaftar dalam program bantuan masyarakat terpadu IOM di sembilan kota di Indonesia.

• IOM memperluas langkah respons COVID-19 bagi para perempuan, laki-laki dan anak Rohingya yang baru tiba, sebagai bagian dari respons terkoordinasinya dengan mitra pemerintah, internasional, dan masyarakat sipil. IOM memfasilitasi pengujian COVID-19, penguatan langkah untuk mendorong kepatuhan terhadap protokol kesehatan di lokasi penampungan pengungsi di Lhokseumawe, dan bekerja dengan para pengungsi untuk meningkatkan kesadaran akan tindakan pencegahan/preventif pribadi.

• Setelah penilaian bersama dari 14 Titik Masuk di seluruh Indonesia dengan Pemerintah Indonesia, IOM menyediakan pelatihan, peralatan pengujian, dan perbaikan ringan pada infrastruktur demi meningkatkan kapasitas pencegahan dan deteksi di Titik Masuk yang sering menjadi tempat transit bagi para pekerja migran Indonesia.

DONOR

LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 15 DESEMBER 2020

516,656 Sembuh*

19,111 Meninggal*

629,429 Positif*

CERITA KHUSUS

MENGEMBALIKAN KEPADA MASYARAKAT DALAM MASA COVID-19:

CERITA DARI PARA PENGUNGSI DI INDONESIA

Pandemi virus corona telah berdampak pada kehidupan di seluruh dunia. Meski demikian, kondisi yang sulit juga menumbuhkan sikap altruisme, belas kasih, dan empati.

Anushiya, salah seorang pengungsi dari Sri Lanka di Indonesia memiliki cerita yang sangat menginspirasi meski dirinya terdampak oleh pandemi COVID-19.

“Bertahan selama pandemi merupakan hal yang sulit, akan tetapi akan lebih sulit apabila kalian tidak dapat saling mengandalkan. Dengan semua langkah pembatasan sosial berskala besar dan protokol pencegahan, setiap orang bertahan dengan cara yang berbeda,” ujarnya kepada IOM tentang pengalamannya selama masa pandemi.” “Pada saat pandemi melanda, saya berpikir tentang bagaimana saya dapat membantu orang lain. Saya tidak memiliki banyak uang untuk diberikan, akan tetapi saya memiliki keterampilan menjahit. Mengingat hal tersebut, saya memutuskan untuk membantu dan menjahit masker kain.” “Saya senang belajar tentang proses membuat masker kait tiga lapis sama seperti saya senang menjahitnya. Saya menghasilkan 250 masker dalam jangka waktu yang sangat singkat.” Anushiya berharap agar persepsi tentang kemampuan pengungsi untuk berkontribusi kembali kepada masyarakat yang menampungnya akan berubah pada akhirnya. “Bantuan tidak selalu berkisar tentang uang. Saya tidak memiliki banyak uang, akan tetapi, bukan berarti saya tidak dapat membantu orang lain. Melalui keterampilan menjahit, saya dapat melakukan suatu hal besar. Yang terpenting dalam situasi ini adalah bagaimana dapat membantu orang lain dalam kehidupan sehari-hari kita dengan melihat kemampuan apa yang kita miliki dan menggunakannya.”

Baca lebih lanjut cerita tentang para pengungsi yang memberikan inspirasi selama pandemi di situs web kami.

* Data per tanggal: 15 Desember 2020

LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 2

KILAS AKTIVITAS IOM DI SELURUH INDONESIA

KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR Alat kebersihan diri diberikan kepada masyarakat lokal kurang mampu di Kupang untuk terus mendukung upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

SEMARANG, JAWA TENGAH

IOM dan kelompok masyarakat sipil menyelenggarakan kegiatan untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan solidaritas di antara para pengungsi dan masyarakat penerima.

JAKARTA

IOM juga mendukung perbaikan ringan infrastruktur di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) di Jakarta untuk mengurangi risiko transmisi COVID-19 di antara para pekerja migran yang berada di rumah perlindungan tersebut.

TANJUNG PINANG, KEPULAUAN RIAU IOM mendukung perbaikan lokasi di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi pada pekerja migran yang melakukan transit.

BATAM, KEPULAUAN RIAU

IOM memberikan alat kebersihan diri tambahan kepada para pengungsi di tempat penampungan sementara di Batam.

LHOKSEUMAWE, ACEH IOM dan Puskesmas menjalankan tes COVID-19 kepada para pengungsi Rohingya di Lhokseumawe, Aceh.

TANGERANG

IOM bekerja sama dengan Puskesmas Pisangan melakukan kegiatan promosi kesehatan dan pembagian masker di tempat penampungan sementara bagi pengungsi.

LUWU UTARA, SULAWESI SELATAN

IOM melakukan asesmen di lokasi pengungsi internal di Luwu Utara setelah banjir pada bulan Juli 2020.

LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 3

TINDAKAN PENANGGULANGAN OLEH IOM DI INDONESIA

Prioritas Strategis 1: Memastikan tindakan penanggulangan yang terkoordinasi dengan baik, didasarkan pada informasi di

lapangan, dan tepat waktu melalui sistem pelacakan mobilitas dan penguatan struktur kemitraan dan koordinasi yang telah

dibangun di tingkat masyarakat, nasional dan regional

• Melalui program bantuan pengungsinya, IOM bermitra

dengan otoritas nasional dan kabupaten, termasuk dinas

kesehatan, di sembilan kota terkait dengan perawatan

hampir 8.000 pengungsi dan pencari suaka, yang mewakili

60% dari total penduduk pengungsi di Indonesia. Sejak awal

pandemi, IOM telah memperkuat koordinasi dan kemitraan

dengan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), Dinas

Kesehatan Kota dan Kabupaten, rumah sakit pemerintah dan

swasta, dan organisasi masyarakat sipil lokal tentang

pengelolaan dan rujukan terkoordinasi, akses ke tindakan

pencegahan, layanan pengujian pada saat diperlukan,

penelusuran kontak, fasilitas karantina dan isolasi, dan

pengelolaan kasus, sebagaimana yang diperlukan.

• IOM turut memfasilitasi rapat koordinasi klaster multi

sektoral mingguan melalui Klaster Nasional Pengungsian dan

Perlindungan, yang dipimpin oleh Kementerian Sosial

(Kemensos).

• IOM dan Kementerian Sosial sedang memimpin upaya

pengembangan Panduan Penanganan Darurat Bencana di

Masa COVID-19, melalui para anggota Klaster Nasional

yang termasuk pemerintah, mitra internasional, organisasi

masyarakat sipil lokal, dan kelompok berbasis keyakinan.

• IOM terus mendukung Kementerian Sosial dan para anggota

Klaster Nasional terkait dengan revisi Pedoman Klaster

Nasional tentang Pengungsian dan Perlindungan, termasuk

mengintegrasikan langkah mitigasi COVID-19.

• Terkait dengan hal tersebut, IOM dan para mitra sedang

melakukan penilaian kapasitas secara berkelanjutan atas para

mitra Klaster Nasional demi menilai kebutuhan peningkatan

kesiapan dan kapasitas para anggota untuk merespons

bencana alam selama COVID-19.

Prioritas Strategis 2: Kontribusi terhadap kesiapan dan upaya penanggulangan COVID-19 di tingkat global, regional, nasional,

dan masyarakat dalam rangka menekan angka morbiditas dan kematian

• Setelah penilaian IOM atas Titik Masuk (POE-point of entry)

prioritas di Indonesia dengan Kementerian Kesehatan,

Direktorat Jenderal Imigrasi, Badan Nasional Pengelola

Perbatasan, dan Badan Pelindungan Pekerja Migran

Indonesia, IOM memfasilitasi pelatihan daring (online) bagi 34

pejabat garis depan yang dikerahkan pada Titik Masuk di

Tanjung Pinang dan Batam. Terdapat lebih dari 120 Titik

Masuk di seluruh Indonesia.

• IOM memulai perbaikan lokasi di Rumah Perlindungan

Trauma Center (RPTC) di Tanjung Pinang untuk mengatasi

kesenjangan Air, Sanitasi dan Kebersihan (WASH) di tempat

penampungan, yang menerima dan mendukung para pekerja

migran Indonesia yang kembali. Perbaikan pada lokasi akan

memfasilitasi pelaksanaan pencegahan infeksi dan langkah

pengendalian yang lebih baik bagi para staf RPTC dan

pekerja migran yang melakukan transit.

• IOM mendistribusikan peralatan pengujian dan 2.320 alat

kebersihan ke tempat penampungan sementara/transit dan

Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) pekerja

migran di Pontianak dan Dinas Ketenagakerjaan di Timor

Tengah Utara.

• Pada akomodasi pengungsi yang didukung oleh IOM, IOM

melakukan pemantauan reguler dan upaya pencegahan dan

pengendalian infeksi, termasuk pembersihan dan

penyemprotan disinfektan setiap dua minggu, serta

Koordinasi dan Kemitraan Melacak Dampak Mobilitas

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pengadaan

Komunikasi Risiko & Keterlibatan Masyarakat

Surveilans Penyakit Titik Kedatangan

LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 4

pemeliharaan dan pemasokan kembali tempat mencuci

tangan. IOM juga memasang 5 tempat mencuci tangan

tambahan di sekolah lokal di Kupang.

• Sebagai kelanjutan dari respons pengadaan dini, IOM

menyerahkan APD dan peralatan kesehatan tambahan

secara langsung kepada rumah sakit dan sarana kesehatan

lokal di Semarang, Makassar, dan Kupang, dalam koordinasi

dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

dan gugus tugas daerah. Secara keseluruhan, IOM

menyerahkan peralatan dan pasokan medis penting kepada

67 fasilitas kesehatan di 20 kota di Indonesia.

• Di bawah kepemimpinan Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak, IOM mengadakan

sosialisasi daring (online) terkait Protokol Lintas Sektor

tentang Perlindungan Anak dalam pandemi COVID-19, yang

termasuk fokus pada anak-anak pengungsi dan anak-anak

dalam tempat kejadian bencana. Rapat tersebut dihadiri

oleh 87 peserta dari instansi pemerintah, organisasi

internasional, dan organisasi masyarakat sipil yang secara

aktif terlibat dalam masalah perlindungan anak.

• IOM mendistribusikan 3.283 alat kesehatan pribadi

tambahan kepada para pengungsi di Batam, Tangerang,

Tanjung Pinang, Semarang, Surabaya dan Kupang. Dipadu

dengan upaya ini, 930 alat kesehatan juga didistribusikan

kepada para anggota masyarakat yang kurang beruntung dan

kelompok manula setempat di Medan, Makassar, Kupang,

dan Tangerang.

• IOM menyelenggarakan pembagian informasi dan dialog

yang berkelanjutan dengan para pengungsi tentang protokol

kesehatan dalam kolaborasi dengan serangkaian luas

organisasi masyarakat sipil, perguruan tinggi, dan kelompok

masyarakat. Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran,

Universitas Hasanuddin memimpin webinar daring (online)

dengan para pengungsi di Makassar.

• Pada bulan Desember, IOM meluncurkan kampanye

komunikasi risiko antar rekan dengan para pekerja migran

Indonesia di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara

Timur – provinsi yang secara signifikan merupakan daerah

asal para pekerja migran. Kampanye penyampaian pesan

yang dipimpin oleh para migran akan melibatkan masyarakat

pekerja migran dan anggota keluarga mereka tentang

langkah pencegahan COVID-19, pemberantasan kesalahan

informasi, pengurangan stigma terhadap para pekerja migran

dalam masyarakat mereka, dan pembagian informasi tentang

prosedur migrasi yang aman di tengah lanskap prosedural yang berubah selama pandemi.

Prioritas Strategis 3: Menjamin akses bagi populasi yang terdampak ke layanan dan komoditas dasar, termasuk layanan kesehatan,

perlindungan, dan layanan sosial

• IOM terus bekerja bersama dengan berbagai laboratorium

pengujian COVID-19 dan dinas kesehatan lokal untuk

melakukan pengujian COVID-19 bagi masyarakat pengungsi

di Indonesia. Uji tersebut dilaksanakan berdasarkan indikasi

yang dikumpulkan melalui penyelidikan kasus suspect/diduga

COVID-19, penyaringan (screening), penelusuran kontak,

persyaratan sebelum intervensi medis mendesak,

pemeriksaan kesehatan bagi yang akan dilakukan penempatan kembali ke negara ke-3, dan pengaturan

perjalanan internasional atau dalam negeri. Bagi para

pengungsi yang memerlukan isolasi mandiri dalam tempat

penampungan sementara (community accommodation)

sebagai bagian dari protokol COVID-19, IOM menyediakan

layanan pengelolaan kasus dan pemantauan dalam

koordinasi erat dengan dinas kesehatan, pasokan penting,

barang pangan, dan dukungan dan penyuluhan psikososial

selama periode isolasi.

• Di Pontianak, IOM menyediakan dukungan makanan kepada

118 pekerja migran yang telah kembali, sejalan dengan

kebutuhan yang teridentifikasi yang dinilai oleh Rumah

Perlindungan Trauma Center (RPTC) pekerja migran,

sementara para pekerja migran yang telah kembali dibantu

di tempat penampungan transit setelah mereka kembali ke

Indonesia.

• IOM dan para mitranya menyediakan layanan dukungan kesehatan mental dan psikososial khusus kepada para

pengungsi dan pekerja migran. Bantuan secara luas ini

termasuk dukungan individual dan berbasis kelompok,

penguatan jalur rujukan, dan penyuluhan yang disesuaikan

serta pelatihan keterampilan hidup.

• IOM memimpin sesi pelatihan tentang prinsip dasar

Koordinasi dan Manajemen Tempat Pengungsian bagi 62

peserta pada tanggal 24 November di provinsi Sumatera

Selatan, dalam koordinasi dengan Program Pangan Dunia

Penanganan Kasus Perlindungan Koordinasi dan Manajemen Tempat

Pengungsian

LAPORAN RESPONS COVID-19 IOM INDONESIA 5

(WFP), OCHA, Humanitarian Forum Indonesia (HFI), IFRC,

dan lainnya.

• IOM melatih 27 sukarelawan Tagana di Kabupaten Bogor

mengenai persiapan tempat penampungan untuk dukungan

berbasis masyarakat bagi para anggota masyarakat dalam

karantina mandiri. Para sukarelawan Tagana merupakan para

penanggap bencana berbasis masyarakat di bawah

koordinasi Kementerian Sosial.

• IOM memprakarsai serangkaian kegiatan peningkatan

kapasitas daring (online) tentang perlindungan berbasis

masyarakat selama pandemi, termasuk pembahasan tentang

memastikan pengoperasian jalur rujukan yang efektif untuk

kekerasan berbasis gender dan kekhawatiran perlindungan

lainnya. Kegiatan tersebut dirancang untuk mengembangkan

kapasitas para pemangku kepentingan nasional dan lokal

yang terlibat dalam Klaster Nasional untuk Perlindungan dan

Pengungsian. 92 perwakilan dari organisasi nasional dan lokal

dilibatkan dalam pelatihan daring (online) pertama pada bulan November 2020.

Prioritas Strategis 4: Mendukung para mitra internasional, nasional dan lokal dalam merespons dampak sosial-ekonomi COVID-

19

• Pelaksanaan pengumpulan data bersama dengan IOM

dan Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Sosial

dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI),

terus berlangsung untuk memperoleh data penting tentang

dampak sosioekonomi COVID-19 dan tantangan yang

dialami oleh para pekerja migran Indonesia setelah mereka

kembali ke Indonesia. Suatu survei terstandardisasi pada saat

ini sedang disebarluaskan kepada para pekerja migran yang

telah kembali, termasuk kepada mereka yang dibantu di

tempat penampungan transit yang dikelola oleh pemerintah.

Data yang dikumpulkan melalui prakarsa yang berkelanjutan

tersebut akan digabungkan dengan data yang diperoleh

melalui kemitraan IOM dengan organisasi pekerja migran

lokal yang baru-baru ini menyelesaikan penjangkauan

masyarakat secara aktif dan melakukan survei terhadap

sekitar 2.000 pekerja migran yang telah kembali di seluruh

Indonesia.

• IOM terus mendukung modalitas pembelajaran jarak jauh

bagi anak-anak pengungsi untuk mengakses pendidikan

melalui platform daring (online). Dalam koordinasi dengan

para guru dan sekolah, lebih dari 650 anak-anak pengungsi

yang mendaftar dalam pendidikan formal dapat

mempertahankan keterlibatan mereka dalam kegiatan

sekolah meskipun dengan adanya pembatasan pandemi. Di

Semarang, IOM melakukan pemantauan proses

pembelajaran daring (online) dalam kolaborasi dengan

Yayasan Harvey dan Sekolah Bina Putra.

KONTAK

Louis Hoffmann

Kepala Misi, IOM Indonesia

[email protected]

Penanganan Dampak Sosial-Ekonomi dari Krisis

Global Migration Film Festival atau Festival Film Migrasi Global diputar secara daring (online) pada saat pandemi COVID-19, pada tanggal 10-18 Desember 2020.

Di samping Official Global Selection atau Pilihan Global Resmi, GMFF tahun ke-5 ini juga mengikutsertakan Pilihan Lokal Khusus dari film-film yang diproduksi oleh sineas Indonesia mengenai janji dan tantangan dari migrasi.

Temukan pemutaran film online dan diskusi di situs IOM Indonesia atau bit.ly/GMFF2020

Rawuh Pilihan Lokal Khusus

Women’s Country Pilihan Global Resmi

Revolution from Afar Pilihan Global Resmi