PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

23
PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PROGRAM STUDI MAGISTER FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Transcript of PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Page 1: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

PROGRAM STUDI MAGISTER FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2018

Page 2: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS ii

PEDOMAN DAN PROSEDUR

OPERASIONAL STANDAR

Program Studi Magister Fisika, Departemen Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Hasanuddin

2018

Page 3: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas panduan dan

kasih-Nya penulisan Buku Pedoman dan Prosedur Operasional Standar (POS)

untuk kegiatan di Program Studi Magister Fisika (PSMF) dapat terselesaikan.

Proses pengelolaan administrasi pada Program Studi Magister Fisika

(PSMF) haruslah memiliki aturan baku agar segenap komponen dapat berjalan

dengan baik. Aturan baku ini telah disepekati pada forum Rapat Khusus Program

Studi dan merupakan kesepakatan para peserta yang terdiri dari tenaga pendidik

dan kependidikan di lingkungan PSMF. Segenap aturan tersebut dihimpun dalam

buku ini.

Buku pedoman ini menjadi acuan kerja untuk mencapai hasil terbaik bagi

seluruh civitas akademik di PSMF. Setiap prosedur berkaitan dengan hal

akademik maupun non-akademik dapat menjadi jelas prosedurnya. Mutu

penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di PSMF Universitas Hasanuddin

diharapkan dapat meningkat dan berkembang pada saat pedoman ini

diimplementasikan kedepannya.

Makassar, Januari 2018

Tim Penyusun

Page 4: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS iv

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................................... iii

1 - Rapat Program Studi ....................................................................................................................... 1

1.1 Rapat Persiapan Perkuliahan ..................................................................................................... 1

1.2 Rapat Evaluasi Perkuliahan ....................................................................................................... 2

1.3 Rapat Khusus Program Studi .................................................................................................... 3

1.4 Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Rencana Strategis dan Rencana Operasional ...... 4

1.5 Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan ......................................................... 5

2 - Perkuliahan ...................................................................................................................................... 6

2.1 Pembuatan Garis Besar Rencana Perkuliahan ......................................................................... 6

2.2 Pelaksanaan Perkuliahan ........................................................................................................... 7

2.3 Pelaksanaan Ujian Semester....................................................................................................... 8

2.4 Monitoring dan Evaluasi Perkuliahan ....................................................................................... 9

2.5 Penyesuaian Kurikulum ........................................................................................................... 10

2.6 Penyesuaian Mata Kuliah ......................................................................................................... 11

3 - Pelayanan Kemahasiswaan ........................................................................................................... 12

3.1 Pembimbing Akademik............................................................................................................. 12

3.2 Transkrip Akademik Sementara .......................................................................................... 1313

4 - Penggunaan Sarana ....................................................................................................................... 14

4.1 Penggunaan Ruang Baca ........................................................................................................ 144

5 - Pelayanan Tenaga Pendidik / Kependidikan ............................................................................... 15

5.1 Seleksi Perekrutan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan ...................................................... 15

5.2 Pengembangan Tenaga Pendidik ............................................................................................. 16

5.3 Pengembangan Tenaga Kependidikan .................................................................................... 17

5.4 Pemberhentian Tenaga Kependidikan .................................................................................... 18

Page 5: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 1

1 - RAPAT PROGRAM STUDI

1.1 RAPAT PERSIAPAN PERKULIAHAN

Pedoman

1. Rapat Persiapan Perkuliahan (RPP) mendiskusikan persiapan pelaksanaan perkuliahan

setiap semester.

2. Pelaksanakan RPP diadakan paling lambat 30 hari sebelum perkuliahan berlangsung.

3. Pembahasan pada RPP adalah antara lain:

a. Pembahasan Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP).

b. Pembagian dosen pengampu mata kuliah.

c. Penyesuaian mata kuliah (jika diperlukan).

Prosedur

1. Ketua PSMF menjadwalkan waktu RPP dan menyusun agenda pembahasan.

2. Sekretariat RPP menginformasikan rapat kepada setiap dosen dalam bentuk undangan

yang dapat berupa surat, email atau pesan melalui SMS (short message service) atau

WA (WhatsApp).

3. Undangan RPP harus diterima oleh semua staf minimal 48 jam sebelum pelaksanaan.

4. RPP dapat dilangsungkan saat syarat 2/3 dari penerima undangan telah hadir.

5. Jika syarat tidak terpenuhi, dilakukan penundaan selama 15 menit dan selanjutnya

hingga rapat dapat dilangsungkan. Pada kondisi ini sekretaris PSMF harus

menghubungi kembali para peserta menggunakan telepon.

6. Peserta yang tidak hadir dianggap menerima keputusan RPP.

7. Sekretaris PSMF berperan sebagai notulis.

8. Hasil rapat didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada setiap peserta RPP.

9. Peserta rapat berhak mengevaluasi proses tindaklanjut hasil RPP.

10. Sekretaris PSMF menyiapkan media penyampaian saran untuk menampung masukan

atau kritikan terhadap pelaksanaan hasil RPP.

Page 6: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 2

1.2 RAPAT EVALUASI PERKULIAHAN

Pedoman

1. Rapat Evaluasi Perkuliahan (REP) bertujuan untuk memonitoring dan mengevaluasi

proses perkuliahan secara menyeluruh.

2. Pelaksanaannya paling lambat 30 hari setelah perkuliahan berlangsung.

3. Pembahasan pada REP antara lain:

a. Saran untuk perkuliahan semester selanjutnya.

b. Kendala selama proses perkuliahan.

Prosedur

1. Ketua PSMF menjadwalkan waktu REP dan menyusun agenda pembahasan.

2. Sekretariat REP mengiformasikan rapat kepada setiap dosen dalam bentuk undangan

yang dapat berupa surat, email atau pesan melalui pesan singkat atau media sosial

WhatsApp.

3. Undangan REP harus diterima oleh semua staf minimal 48 jam sebelum pelaksanaan.

4. REP dapat dilangsungkan saat syarat 2/3 dari penerima undangan telah hadir.

5. Jika syarat tidak terpenuhi, dilakukan penundaan selama 15 menit dan selanjutnya

hingga rapat dapat dilangsungkan. Pada kondisi ini sekretariat harus menghubungi

kembali para peserta menggunakan telepon.

6. Peserta yang tidak hadir dianggap menerima keputusan REP.

7. Sekretaris PSMF berperan sebagai notulis.

8. Hasil rapat didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada setiap peserta REP.

9. Peserta rapat berhak mengevalusi tindaklanjut hasil REP.

10. Sekretaris PSMF menyiapkan media penyampaian saran untuk menampung masukan

atau kritikan terhadap pelaksanaan hasil rapat.

Page 7: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 3

1.3 RAPAT KHUSUS PROGRAM STUDI

Pedoman

1. Rapat Khusus Program Studi (RKPS) membahas hal-hal yang dianggap penting terkait

PSMF.

2. Hal-hal penting tersebut dapat berupa:

a. Penyesuaian kurikulum.

b. Penyesuaian mata kuliah.

c. Pembahasan kerja sama dengan pihak luar.

d. Pembahasan aturan-aturan di PSMF.

e. Penyelenggaraan amanat dari Fakultas dan / atau Universitas.

f. Persiapan akreditasi.

g. Pembuatan Rencana Strategis dan Rencana Operasional

3. Waktu pelaksanaan RKPS ditentukan oleh Ketua PSMF dengan mempertimbangkan

kalender akademik Universitas Hasanuddin.

Prosedur

1. Ketua PSMF mempersiapkan bahan materi RKPS dan menjadwalkan waktu

pelaksanaan.

2. Sekretaris PSMF menginformasikan rapat kepada setiap staf dalam bentuk undangan

berupa surat, email atau pesan singkat melalui SMS atau WA.

3. Undangan RKPS harus diterima oleh semua staf minimal 48 jam sebelum pelaksanaan.

4. RKPS dapat dilangsungkan saat syarat 2/3 dari penerima undangan telah hadir.

5. Jika syarat tidak terpenuhi, dilakukan penundaan selama 15 menit dan selanjutnya

hingga rapat dapat dilangsungkan. Pada kondisi ini sekretariat harus menghubungi

kembali para peserta menggunakan telepon.

6. Peserta yang tidak hadir dianggap menerima keputusan RKPS.

7. Sekretaris PSMF berperan sebagai notulis.

8. Hasil rapat didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada setiap peserta RKPS.

9. Peserta rapat berhak mengevalusi tindaklanjut hasil RKPS.

10. Sekretaris PSMF menyiapkan media penyampaian saran untuk menampung masukan

atau kritikan terhadap pelaksanaan hasil rapat.

11. Masukan serta kritikan pelaksanaan hasil rapat disampaikan dalam RKPS berikutnya

untuk dilakukan evaluasi.

Page 8: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 4

1.4 PENYUSUNAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, RENCANA

STRATEGIS DAN RENCANA OPERASIONAL

Pedoman

1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran (VMTS), Rencana Strategis (renstra) dan Rencana

Operasional (renop) Universitas Hasanuddin.

2. VMTS, renstra dan renop Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3. Dokumen-dokumen pengembangan Prodi Magister Fisika.

4. Bentuk kegiatan adalah lokakarya dengan lama kegiatan dua hari.

5. Peserta kegiatan meliputi:

a) Perwakilan Pimpinan Universitas dan Fakultas

b) Ketua Prodi Magister Fisika

c) Dosen Prodi Magister Fisika

d) Tenaga Kependidikan Prodi Magister Fisika

e) Perwakilan Mahasiswa

f) Pengguna Alumni (Stakeholder kalangan eksternal) / Mitra Industri

g) Panelis / Pakar dan Praktisi

Prosedur

1. Sekretariat PSMF mempersiapkan bahan materi lokakarya penyusunan VMTS,

Renstra, Renop dan mendata seluruh calon peserta lokakarya serta menjadwalkan

waktu pelaksanaan kegiatan.

2. Sekretaris PSMF menginformasikan lokakarya kepada seluruh peserta kegiatan berupa

undangan berupa surat resmi.

3. Undangan lokakarya harus diterima oleh seluruh peserta minimal 48 jam sebelum

pelaksanaan.

4. Kegiatan lokakarya meliputi: sesi panel dengan tiga orang panelis, sidang komisi,

sidang pleno, penutupan/pembacaan hasil-hasil lokakarya.

5. Hasil lokakarya didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada peserta yang

memerlukan.

Page 9: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 5

1.5 PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN

TAHUNAN

Pedoman

1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran (VMTS), dan Rencana Strategis (Renstra) PSMF.

2. Dokumen-dokumen pengembangan PSMF.

3. Bentuk kegiatannya adalah rapat program studi.

4. Peserta kegiatan meliputi:

a. Ketua PSMF.

b. Dosen PSMF.

c. Tenaga Kependidikan PSMF.

d. Pengguna Alumni (stakeholder kalangan eksternal) / Mitra Industri

e. Kepala Laboratorium.

f. Laboran.

Prosedur

1. Sekretariat PSMF mempersiapkan bahan materi rapat kepada seuruh peserta rapat.

2. Sekretariat PSMF menginformasikan rapat kepada seluruh peserta rapat.

3. Sekretariat PSMF menyampaikan ke masing-masing kepala laboratorium untuk

menyiapkan rencana kegiatan dan kebutuhan laboratorium.

4. Undangan rapat harus diterima oleh seluruh peserta minimal 48 jam sebelum

pelaksanaan.

5. Kegiatan rapat meliputi pemaparan masing-masing kebutuhan laboratorium.

6. Hasil rapat dikompilasi dengan baik dan dibagikan kepada peserta yang memerlukan.

7. Ketua PSMF menyampaikan hasil rapat ke fakultas.

Page 10: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 6

2 - PERKULIAHAN

2.1 PEMBUATAN GARIS BESAR RENCANA PERKULIAHAN

Pedoman

1. Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP) mendeskripsikan tentang sistematika dan

tujuan dari mata kuliah yang akan diajarkan di PSMF.

2. GBRP mencakup beberapa poin berikut:

a. Tujuan mata kuliah untuk mendukung kompetensi program studi,

b. Ringkasan materi kuliah/silabus,

c. Matriks aktivitas mingguan,

d. Metode pembelajaran,

e. Metode penilaian, serta

f. Daftar buku acuan.

3. Dosen melengkapi GBRP dengan pedoman pengerjaan tugas mahasiswa.

Prosedur

1. Ketua PSMF menugaskan setiap dosen membuat draft GBRP paling lambat satu bulan

sebelum semester dimulai.

2. Tim dosen pengampuh mata kuliah melakukan diskusi pembuatan draft GBRP.

3. Draft GBRP dipaparkan pada Rapat Program Studi untuk disosialisasikan. Hal ini

bertujuan untuk menyesuaikan dengan GBRP mata kuliah lain yang menjadi prasyarat

ataupun mata kuliah lain yang memanfaatkan agar tidak terjadi pengulangan ataupun

kekurangan penjelasan materi.

4. Draft GBRP disempurnakan menjadi GBRP.

5. GBRP dihimpun di Kantor PSMF dan diunggah pada website PSMF atau pada

Learning Management System (LMS) yang dapat diakses oleh mahasiswa.

6. GBRP ditinjau kembali pada akhir semester untuk dilakukan evaluasi.

Page 11: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 7

2.2 PELAKSANAAN PERKULIAHAN

Pedoman

1. Perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada kalender akademik yang

dikeluarkan oleh pihak Universitas Hasanuddin.

2. Pedoman pelaksaan perkuliahan ini dimaksudkan agar dosen dan mahasiswa dapat

mencapai tujuan mata kuliah secara maksimal.

3. Beban 1 SKS setara dengan 50 menit waktu pelajaran di dalam kelas dan 100 menit

waktu pelajaran di luar kelas.

4. Evaluasi pembelajaran hanya dilakukan untuk mahasiswa dengan kehadiran .

Prosedur

1. Dosen memulai awal perkuliahan dengan melakukan kontrak kuliah yang berisi

pemaparan GBRP dan ditambahkan pengantar materi.

2. Materi perkuliahan membahas semua topik yang disebutkan dalam GBRP.

3. Dosen memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mendiskusikan materi yang kurang

jelas selama perkuliahan berlangsung.

4. Mahasiswa mengisi daftar hadir setiap perkuliahan berlangsung.

5. Dosen yang berhalangan hadir harus mengganti waktu perkuliahan dan

memberitahukan wakil kelas paling lambat tiga jam sebelum perkuliahan berlangsung.

6. Dosen dan wakil kelas menandatangani berita acara perkuliahan setelah proses

perkuliahan selesai.

7. Dosen atau wakil kelas menyerahkan daftar hadir dan berita acara perkuliahan kepada

tenaga kependidikan di Kantor PSMF untuk dilakukan rekapitulasi.

Page 12: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 8

2.3 PELAKSANAAN UJIAN SEMESTER

Pedoman

1. Ujian semester bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa berkaitan

dengan proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan ujian semester dapat dilakukan pada minggu ke-8 dan/atau minggu ke-16

semester berjalan.

3. Bentuk pelaksanaannya dapat berupa ujian lisan maupun tulisan.

Prosedur

1. Dosen mengingatkan terkait pelaksanaan ujian semester paling lambat 7 hari sebelum

pelaksanaan.

2. Dosen mempersiapkan naskah ujian paling lambat 3 hari sebelum pelaksanaan. Materi

ujian haruslah telah dijelaskan pada proses perkuliahan.

3. Ujian dilakukan sesuai dengan waktu jam perkuliahan. Untuk mata kuliah tertentu

yang membutuhkan waktu lebih, bentuk ujian ini dapat diganti menjadi tugas besar

yang dapat dikerjakan di luar jam perkuliahan.

4. Dosen melakukan pemeriksaan hasil ujian dan memasukkannya dalam daftar penilaian.

5. Dosen dapat memberikan solusi terkait ujian setelah pelaksanaan ujian.

6. Dosen dapat membagikan hasil ujian mahasiswa setelah melakukan pemeriksaan.

7. Dosen mengarsipkan soal dan solusinya di Kantor PSMF.

Page 13: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 9

2.4 MONITORING DAN EVALUASI PERKULIAHAN

Pedoman

1. Monitoring dan evaluasi perkuliahan bertujuan untuk menilai kinerja proses

perkuliahan yang telah dilaksanakan.

2. Proses monitoring dan evaluasi memperlihatkan kinerja dari dosen dan mahasiswa

setelah perkuliahan berlangsung setiap semester.

3. Berjalannya monitoring dan evaluasi perkuliahan dilakukan oleh Unit Pemeriksa

Internal (UPI) tingkat universitas.

Prosedur

1. Tenaga kependidikan di kantor program studi melakukan rekapitulasi perkuliahan

setiap proses perkuliahan selesai ke dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Universitas Hasanuddin pada laman http://sim.unhas.ac.id.

2. Hasil monitoring dan evaluasi mingguan diserahkan kepada bagian UPI Universitas

Hasanuddin.

3. UPI menerbitkan hasil monitoring dan evaluasi dan menyerahkannya kepada ketua

PSMF. Hasil dari UPI menjadi acuan dilakukannya rekonstruksi mata kuliah dan/atau

kurikulum.

4. Ketua PSMF menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pada Rapat Persiapan

Perkuliahan.

Page 14: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 10

2.5 PENYESUAIAN KURIKULUM

Pedoman

1. Proses penyesuaian kurikulum adalah aktivitas rutin setiap 30 hari sebelum Rapat

Program Studi (RPS) sebagai tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan pengguna lulusan.

2. Penyesuaian merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian

pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan program studi.

3. Penyesuaian kurikulum mencakup rekonstruksi profil lulusan, kompetensi

pembelajaran lulusan, pemilihan bahan kajian, mata kuliah beserta SKS-nya dan

rancangan pembelajaran.

4. Penyesuaian kurikulum dibutuhkan untuk menjaga kualitas PSMF dalam memberikan

layanan pendidikan tinggi.

Prosedur

1. Ketua PSMF membentuk tim penyesuaian kurikulum yang terdiri dari setiap kepala

laboratorium.

2. Tim penyesuaian kurikulum melakukan musyawarah untuk menganalisa

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan pemakai lulusan, baik

nasional maupun internasional.

3. Tim rekonstruksi kurikulum memaparkan hasil musyawarah kepada Ketua PSMF

sebelum undangan RPS diedarkan. Jika diperlukan perubahan, rekonstruksi kurikulum

menjadi salah satu agenda RPS.

Page 15: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 11

2.6 PENYESUAIAN MATA KULIAH

Pedoman

1. Proses penyesuaian mata kuliah dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

2. Penyesuaian mata kuliah dilakukan oleh tim dosen pengampuh suatu mata kuliah.

3. Penyesuaian mata kuliah dapat berupa penggantian nama mata kuliah, pengadaan mata

kuliah baru, pengubahan hasil capaian mahasiswa, dan penambahan buku acuan.

4. Penyesuaian mata kuliah didasarkan pada keterbaruan materi, kemampuan dosen,

sarana dan prasarana, buku acuan, serta mempertimbangkan hasil capaian mahasiswa

pada proses pembelajaran sebelumnya.

Syarat

1. Terjadi perkembangan terbaru terkait dengan mata kuliah.

2. Hasil capaian mahasiswa perlu diturunkan/ditingkatkan.

Prosedur

1. Tim dosen pengampu mata kuliah melakukan evaluasi mata kuliah paling lambat 14

hari sebelum semester berjalan.

2. Tim dosen memutuskan perlu atatu tidaknya melakukan rekonstruksi dari hasil

evaluasi mata kuliah sesuai dengan syarat penyesuaian mata kuliah.

3. Jika hasil evaluasi mata kuliah memerlukan perubahan, tim dosen melakukan proses

penyesuaian mata kuliah, paling lambat 7 hari sebelum semester berjalan.

4. Hasil evaluasi dan rekonstruksi dipaparkan saat Rapat Evaluasi Perkuliahan (RES) dan

dimasukkan pada Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP).

Page 16: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 12

3 - PELAYANAN KEMAHASISWAAN

3.1 PEMBIMBING AKADEMIK

Pedoman

1. Pembimbing Akademik (PA) adalah dosen yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa

selama menempuh perkuliahan di Universitas Hasanuddin.

2. Pembimbingan terkait dengan persoalan akademik dan hal-hal lain yang mempengaruhi

perkembangan akademik mahasiswa.

3. Dosen PA ditugaskan oleh dekan berdasarkan usulan Ketua Program Studi (KPS).

4. Dosen PA wajib mengarahkan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan serta terhadap

semua persoalan akademik lain yang mempengaruhi perkembangan akademik mahasiswa.

Prosedur

1. KPS mendistribusikan dosen PA beserta mahasiswa bimbingan akademik dan mengusulkan

data tersebut kepada dekan.

2. Dekan menerbitkan Surat Penugasan PA.

3. Dosen PA melakukan pertemuan dengan mahasiswa bimbingannya setiap awal semester untuk

membahas persiapan perkuliahan.

4. Selama perkuliahan berlangsung, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen PA terkait

akademik dan hal-hal lain yang dapat berpengaruh untuk mendapatkan bimbingan, arahan dan

solusi.

5. Jika persoalan tidak dapat diselesaikan, dosen PA merujuk mahasiswa ke KPS untuk

mendapatkan rujukan kepada Bimbingan Konseling Universitas Hasanuddin.

6. Dosen PA membuat arsip dokumentasi.

Page 17: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 13

3.2 TRANSKRIP AKADEMIK SEMENTARA

Pedoman

1. Transkrip akademik sementara memperlihakan capaian pembelajaran sementara

mahasiswa.

2. Permohonan cetak dapat diajukan kepada staf di Kantor Program Studi (PS).

Ketentuan

1. Mahasiswa tercatat akif dalam semester berjalan.

2. Mahasiswa tidak sedang mengalami sanksi administratif.

3. Peruntukan surat dimaksudkan untuk administrasi pada pihak PS, Fakultas, Universitas

atau instansi lain.

Prosedur

1. Mahasiswa bermohon secara lisan pada staf di Kantor PS.

2. Mahasiswa memperlihatkan Kartu Renca Studi (KRS) semester berjalan.

3. Staf PS membuatkan Transkrip Akademik Sementara.

4. Mahasiswa mengajukan kepada Ketua Departemen dan Dekan Fakultas untuk

diberikan tanda tangan dan cap.

Page 18: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 14

4 - PENGGUNAAN SARANA

4.1 PENGGUNAAN RUANG BACA

Pedoman

1. Ruang Baca Program Studi Magister Fisika (PSMF) menyediakan bahan bacaan untuk

mendukung kegiatan akademik dan terbuka mulai pukul 08:00 – 15:00.

2. Anggota Ruang Baca meliputi segenap mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan

PSMF.

3. Perawatan dan pengaturan kepustakaan merupakan tanggung jawab tenaga

kependidikan bagian Ruang Baca PSMF.

Prosedur

1. Koleksi Ruang Baca PSMF dibaca di dalam ruang baca.

2. Koleksi dapat dipinjam selama 7 hari dan dapat diperpanjang sebanyak 3 kali dengan

menyerahkan kartu pengenal sebagai jaminan.

3. Peminjaman koleksi maksimal 5 buah.

4. Peminjaman yang melebihi rentang waktu dikenakan denda sebesar Rp.500 per hari

untuk satu buku.

Page 19: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 15

5 - PELAYANAN TENAGA PENDIDIK /

KEPENDIDIKAN

5.1 SELEKSI PEREKRUTAN TENAGA PENDIDIK DAN

KEPENDIDIKAN

Pedoman

1. Perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan pada PSMF, Departemen Fisika,

FMIPA, Universitas Hasanuddin didasarkan pada perencanaan kebutuhan prodi.

2. Perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan sistem perekrutan

Pegawai Negeri Sipil (PNS), mengikuti pola nasional sesuai Keppres No. 71 Tahun

2004 dan Peraturan Rektor No. 25000/UN4.1/OT.10/2016.

3. Perekrutan tenaga honorer meliputi dosen kontrak, tenaga satuan pengamanan, tenaga

kebersihan dan petugas parkir dilakukan oleh pihak FMIPA.

4. Perekrutan tenaga pendidik mengikuti rasio ideal 1 tenaga pendidik atau kependidikan

untuk 30 mahasiswa, keseimbangan proporsi beban mengajar tenaga pendidik dan

kependidikan, serta jumlah Satuan Kredit Semester (SKS).

Syarat

1. Tenaga pendidik minimal berpendidikan magister (S2).

2. Tenaga kependidikan minimal berpendidikan sarjana (S1).

Prosedur

1. Ketua PSMF melakukan analisa kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan. Analisa

dilakukan berdasar pada parameter perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan.

2. Ketua PSMF menyampaikan hasil analisa kepada pihak fakultas dan universitas.

3. Pihak universitas menyampaikan kepada pihak kementerian untuk mengumumkan

penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai hasil analisa.

4. Pihak universitas dan kementerian melakukan seleksi Calon PNS (CPNS).

5. PSMF membentuk tim seleksi tenaga pendidik dan kependidikan untuk menguji CPNS

yang lulus, baik lisan maupun tulisan.

6. PSMF menyampaikan hasil seleksi kepada pihak universitas.

7. Pihak universitas melakukan pertimbangan akhir penerimaan tenaga pendidik dan

kependidikan.

8. PSMF menerima peserta yang dinyatakan lulus.

Page 20: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 16

5.2 PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK

Pedoman

1. PSMF melakukan pengembangan tenaga pendidik berupa pembinaan, pengembangan

profesi dan peningkatan kapasitas diri.

2. Pengembangan tenaga pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional dan akademik.

3. Jenjang akademik antara lain asisten ahli, lektor, lektor kepala dan guru

besar/professor.

4. Bentuk pengembangan dapat berupa:

a. Pelatihan pra-jabatan bagi tenaga pendidik awal.

b. Mengikutkan pada program pendidikan doktoral (S3).

c. Mengikutkan pada lokakarya untuk meningkatkan kemampuan pengajar.

d. Menyertakan pada kegiatan pengabdian masyarakat.

e. Mengikutkan pada konferensi atau seminar untuk memaparkan hasil penelitian.

Prosedur

1. Ketua PSMF melakukan analisa pencapaian dosen setiap akhir semester berjalan.

2. Ketua PSMF menghubungi dosen yang dianggap masih perlu ditingkatkan

kapasistasnya sesuai dengan jenis pengembangan.

3. Ketua PSMF memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan

bagian yang perlu ditingkatkan.

4. Ketua PSMF memberikan dukungan moril dan materil secukupnya bagi dosen yang

akan mengikuti proses pengembangan.

Page 21: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 17

5.3 PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pedoman

1. PSMF melakukan pengembangan tenaga kependidikan berupa pembinaan,

pengembangan profesi dan peningkatan kapasitas diri.

2. Pengembangan tenaga pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional.

3. Bentuk pengembangan dapat berupa:

a. Kesempatan studi lanjut,

b. Pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (laboran, arsiparis,

teknisi, pengelola sistem informasi akademik, dan bendaharawan),

c. Mengikutkan pada lokakarya sesuai bidang, dan

d. Menyertakan pada kegiatan pengabdian masyarakat.

Prosedur

1. Ketua PSMF melakukan analisa pencapaian tenaga kependidikan setiap akhir semester

berjalan.

2. Ketua PSMF menghubungi tenaga kependidikan yang dianggap masih perlu

ditingkatkan kapasistasnya sesuai dengan jenis pengembangan.

3. Ketua PSMF memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan

bagian yang perlu ditingkatkan.

4. Ketua PSMF memberikan dukungan moril dan materil secukupnya bagi tenaga

kependidikan yang akan mengikuti proses pengembangan.

Page 22: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 18

5.4 PEMBERHENTIAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Pedoman

1. Pemberhentian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan adalah wewenang pihak

universitas dan kementerian.

2. Prodi hanya menyampaikan kinerja dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

bersangkutan.

Syarat

1. Tenaga pendidik dan kependidikan memenuhi batas usi pension (tenaga pendidik

lektor 60 tahun, lektor kepala 65 tahun, guru besar 70 tahun dan tenaga kependidikan

58 tahun).

2. Permintaan tenaga pendidik dan kependidikan sendiri.

3. Masa kontrak telah habis.

4. Mengalami gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan.

5. Kinerja tenaga pendidik dan kependidikan tidak baik.

6. Dijatuhi hukuman disiplin.

Prosedur

1. Ketua PSMF melakukan analisa pencapaian tenaga kependidikan setiap akhir semester

berjalan.

2. Ketua PSMF memanggil tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi syarat

paling lambat 30 hari setelah analisa.

3. Ketua PSMF menginformasikan kepada pihak fakultas dan universitas hasil analisa.

4. Keputusan akhir menunggu konfirmasi dari pihak fakultas dan universitas.

Page 23: PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 19

Program Studi Magister Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Hasanuddin

MAKASSAR

2018