PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

12
PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DANAU TEMPE KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN Amri, Muh. Alimuddin Hamzah, Amiruddin Program Studi Geofisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Hasanuddin Kampus UNHAS Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar 2045 E-mail: [email protected] SARI BACAAN Danau Tempe yang merupakan salah satu danau terbesar di Sulawesi Selatan terletak di Kabupaten Wajo (70%), dan Kabupaten Soppeng dan Sidrap. Pada daerah tersebut terdapat berbagai kegiatan yang membuang limbah secara langsung atau tidak langsung ke danau dan waduk, antara lain limbah penduduk, pertanian, peternakan, sert industri dan pertambangan, termasuk erosi DAS sebagai sumber pencemaran air dan Pendangkalan danau atau waduk. Dari kasus tersebut maka dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengkaji daya tampung beban pencemaran air Danau Tempe dengan fokus parameter Phosfor sebagai indikator utama dalam perhitungan status trofik dan Daya Tampung Beban Pencemaran Air (DTBPA). Pengamatan kualitas air dilakukan melalui pengambilan contoh air untuk selanjutnya dianalisis di laboratorium keudian diklafikasikan dengan menggunakan Metode Storet. Dari pengamatan parameter diatas di dapatkan Status Trofik Danau Tempe berdasarkan nilai total-P tergolong ke dalam Hipertrofik sedangkan nilai total-N tergolong ke dalam Oligotrofik. Kata Kunci : Danau Tempe, Pendangkalan, Daya Tampung Beban Pencemaran Air (DTBPA), Status Trofik. ABSTRACT Tempe Lake is one of the biggest lake in South Sulawesi which located in Wajo regency (70%), Soppeng and Sidrap regency . In the area, there was some activity that direct throwed waste or undirect to lake or reservoir, such as waste residents, agriculture, husbandry, industry and mining, including DAS erosion as source pollution and shallowing of water of lake reservoir . Based on the problem, this research was directed to calculate water pollution load capacity of Tempe lake with focussing on parameters Phosfor as the main indicator in the calculation of trophic status and water pollution load capacity. Water quality was observed through some sample of water and then analyzed in laboratory. It was then classified by using Storet method. it was observed that Tempe Lake of Trophic Status based on the value of the total-P, was belong to the Hypertrophic, while for the value of total-N belonging to the Oligotrophic. Key word : Tempe Lake , Shallowing , Water Pollution Load Capacity, Trofic Statu

Transcript of PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

Page 1: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DANAU

TEMPE KABUPATEN WAJO SULAWESI SELATAN

Amri, Muh. Alimuddin Hamzah, Amiruddin

Program Studi Geofisika Jurusan Fisika FMIPA Universitas Hasanuddin

Kampus UNHAS Tamalanrea, Jl. Perintis Kemerdekaan Km.10 Makassar 2045

E-mail: [email protected]

SARI BACAAN

Danau Tempe yang merupakan salah satu danau terbesar di Sulawesi Selatan terletak di

Kabupaten Wajo (70%), dan Kabupaten Soppeng dan Sidrap. Pada daerah tersebut

terdapat berbagai kegiatan yang membuang limbah secara langsung atau tidak

langsung ke danau dan waduk, antara lain limbah penduduk, pertanian,

peternakan, sert industri dan pertambangan, termasuk erosi DAS sebagai sumber

pencemaran air dan Pendangkalan danau atau waduk. Dari kasus tersebut maka

dilakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengkaji daya tampung beban

pencemaran air Danau Tempe dengan fokus parameter Phosfor sebagai indikator

utama dalam perhitungan status trofik dan Daya Tampung Beban Pencemaran Air

(DTBPA). Pengamatan kualitas air dilakukan melalui pengambilan contoh air untuk

selanjutnya dianalisis di laboratorium keudian diklafikasikan dengan menggunakan

Metode Storet. Dari pengamatan parameter diatas di dapatkan Status Trofik Danau Tempe

berdasarkan nilai total-P tergolong ke dalam Hipertrofik sedangkan nilai total-N

tergolong ke dalam Oligotrofik.

Kata Kunci : Danau Tempe, Pendangkalan, Daya Tampung Beban

Pencemaran Air (DTBPA), Status Trofik.

ABSTRACT

Tempe Lake is one of the biggest lake in South Sulawesi which located in Wajo

regency (70%), Soppeng and Sidrap regency . In the area, there was some activity

that direct throwed waste or undirect to lake or reservoir, such as waste residents,

agriculture, husbandry, industry and mining, including DAS erosion as source

pollution and shallowing of water of lake reservoir . Based on the problem, this

research was directed to calculate water pollution load capacity of Tempe lake

with focussing on parameters Phosfor as the main indicator in the calculation of

trophic status and water pollution load capacity. Water quality was observed

through some sample of water and then analyzed in laboratory. It was then

classified by using Storet method. it was observed that Tempe Lake of Trophic

Status based on the value of the total-P, was belong to the Hypertrophic, while for

the value of total-N belonging to the Oligotrophic.

Key word : Tempe Lake , Shallowing , Water Pollution Load Capacity, Trofic

Statu

Page 2: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

PENDAHULUAN

Danau Tempe merupakan salah satu

danau di Sulawesi Selatan yang

termasuk tipe danau paparan banjir

dengan letak geografis Danau Tempe

pada kordinat antara 3º39’ – 4º16, LS

dan 119º 53’ – 120º 27’BT. Danau

Tempe yang mempunyai Luas

14.406 hektar, terletak di tiga

wilayah kabupaten: Wajo (8.510 ha),

Soppeng (3.000 ha), Sidrap (2.896

ha). Pada musim hujan luas Danau

Tempe sekitar 45.000 ha, musim

kemarau sekitar 1.000 ha.

Beban pencemaran dari berbagai

sektor pada DTA dan DAS akan

meningkat terus sesuai dengan

pertumbuhan jumlah penduduk dan

kegiatan lainnya. Oleh karena itu

jumlah beban pencemaran yang

masuk perairan danau termasuk

limbah pakan ikan dari budidaya

ikan perlu ditentukan alokasinya

dengan memperhatikan kondisi

sosial ekonomi serta konservasi

sumber daya air jangka panjang.

Perhitungan dan penetapan daya

Tampung Beban Pencemaran Air

(DTBPA) pada danau merupakan

kebutuhan yang diatur peraturan

perundangan yang berlaku saat ini,

perizinan pembuangan limbah ke

dalam sumber air memerlukan dasar

acuan hasil penetapan DTBPA.

Demikian juga program

pengendalian pencemaran air

memerlukan ketetapan DTBPA

tersebut.

Batasan wilayah studi adalah daerah

sekitar Danau Tempe yang diprediksi

terkena dampak dari pembuangan

limbah. Pengamatan kualitas air

dilakukan melalui pengambilan

contoh sampel air untuk selanjutnya

dianalisis di laboratorium. Parameter

yang akan diamati meliputi

parameter fisika dan kimia.

Pengambilan sampel dilakukan pada

air permukaan danau dan sungai-

sungai inlet dan outlet. Untuk

mengkaji daya tampung beban

pencemaran air Danau Tempe dengan

fokus parameter Phosfor sebagai

indikator utama dalam perhitungan

status trofik dan Daya Tampung

Beban Pencemaran Air Danau

Tempe.

Fisiografi Danau Tempe

Danau Tempe secara topografi dan

hidrologi tidak terpisah dari 2 (dua)

danau di sekitarnya yaitu Danau

Sidenreng dan Danau Buaya yang

mempunyai daerah pengaliran sungai

seluas 6.138 Km², secara limnologi

dan ekologi, danau ini termasuk tipe

danau entropies, yaitu berbentuk

cawan yang sangat datar dengan

karakteristik tersedianya lahan

pasang surut luas di sekitar danau.

Pada umumnya Danau Tempe dalam

setahun dapat menutupi areal seluas

10.000 ha dan pada musim kemarau

dapat menurun menjadi 1000 ha.

Tingginya produktifitas dan

kesuburan Danau Tempe terlihat dari

semakin meningkatnya pertumbuhan

gulma air pada perairan danau

dimana luas penutupannya mencapai

40 %. Hal ini dapat menjadi ancaman

karena membantu mempercepat

proses pendangkalan Danau Tempe.

Tanaman air yang menjadi gulma di

danau adalah didominasi oleh eceng

gondok, akar tanaman ini dapat

mencapai dasar danau dan menjadi

perangkap sedimen kemudian

mengendapkan di dasar danau.

Page 3: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

METODE

Pengambilan Dan Analisis Sampel

Kualitas Air

Pengamatan kualitas air dilakukan

melalui pengambilan contoh air

untuk selanjutnya dianalisis di

laboratorium. Parameter yang akan

diamati meliputi parameter fisika dan

kimia. Pengambilan sampel

dilakukan pada air permukaan danau

tempe dan sungai-sungai inlet dan

outlet. Adapun parameter kualitas air

yang diukur adalah :

Parameter FISIKA meliputi :

1. TDS

2. TSS

3. Temperatur

Parameter KIMIA meliputi :

1. pH 15. Kromium-6

2. BOD 16. Tembaga

3. COD 17. Besi

4. DO 18. TImbal

5. Total Fosfat 19. Mangan

6. Nitrat 20. Air Raksa

7. Amonia 21. Seng

8. Arsen 22. Klorida

9. Kobalt 23. Kesadahan

10. Barium 24. Sianida

11. Boron 25. Flourida

12. Selenium 26. Nitrit

13. Cadnium 27. Klorin Bebas

14. Sulfat 28. Belerang Sebagai

Tabel 1. Lokasi Pengambilan Sampel Kualitas Air

Kode Sampling Posisi Geografis Keterangan

OD S : 04

0 07’ 51,2”

E : 1200 01’ 35,3”

Outlet Danau Tempe (OD)

SB S : 04

0 04’ 32,3”

E : 1200 01’ 08,9”

Muara Sungai Bila (SB)

SL S : 04

0 10’ 27,3”

E : 1190 56’ 37,6”

Muara Sungai Lawo (SL)

BB S : 04

0 08’ 22,8”

E : 1190 56’ 08,9”

Muara sungai Batu-Batu (BB)

CD S : 04

0 06’ 55,7”

E : 119058’ 36,7”

Central Danau (CD)

SW S : 04

0 07’ 58,2”

E : 1200 01’ 37,6”

Sungai Walanae (SW)

Page 4: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

Perhitungan Daya Tampung

Beban Pencemaran

Metode penentuan Daya Tampung

Beban Pencemaran Air Danau

terdiri dari rumus umum perhitungan

daya tampung beban pencemaran air

dan rumus perhitungan daya

tampung beban pencemaran untuk

budidaya perikanan. Rumus umum

perhitungan beban pencemaran air

tersebut digunakan untuk

menghitung beban pencemaran dari

berbagai sumber, sedangkan

perhitungan daya tampung untuk

budidaya perikanan ditentukan

berdasarkan jumlah limbah

budidaya dan status trofik.

Penentuan Status Mutu Air

Dengan Menggunakan Metode

STORET

Metode STORET merupakan salah

satu metode untuk menentukan status

mutu air yang umum digunakan.

Dengan metoda STORET ini dapat

diketahui parameter-parameter yang

telah memenuhi atau melampaui

baku mutu air.

Secara prinsip metoda STORET

adalah membandingkan antara data

kualitas air dengan baku mutu air

yang disesuaikan dengan

peruntukannya guna menentukan

status mutu air.

Cara untuk menentukan status mutu

air adalah dengan menggunakan

system nilai dari “US-EPA

(Environmental Protection Agency)”

dengan mengklasifikasikan mutu air

dalam empat kelas, yaitu :

(1) Kelas A : baik sekali, dengan skor = 0 memenuhi baku mutu

(2) Kelas B : baik, dengan skor = -1 s/d -10 cemar ringan

(3) Kelas C : sedang, dengan skor = -11 s/d -30 cemar sedang

(4) Kelas D : buruk, dengan skor < -31 cemar berat

Page 5: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

Rumus Umum Daya Tampung

Beban Pencemaran Air Danau

atau Waduk

Perhitungan Daya Tampung Beban

Pencemaran Air Danau tersedia pada

rumus yang dinyatakan dalam satuan

luas danau (m2) atau perairan danau

per satuan waktu (tahun).

Perhitungan rinci dan penjelasannya

sebagai berikut :

Morfologi dan hidrologi danau

(1). Ž = 100 x V / A

Dimana :

Ž :Merupakan kedalaman rata-

rata danau (m)

V :Merupakan volume air

danau (juta m3)

A :Merupakan luas perairan

danau (Ha)

(2). ρ = Qo / V

Dimana :

ρ :Merupakan laju penggantian

air danau (1/tahun)

Qo :Merupakan jumlah debit air

keluar danau (juta m3 /

tahun), pada tahun kering

Alokasi beban pencemaran

parameter Pa

(3). [Pa]STD = [Pa]i + [Pa]DAS +

[Pa]d

(4). [Pa]d = [Pa]STD - [Pa]i –

[Pa]DAS

Dimana :

[Pa]STD :Merupakan syarat

kadar parameter Pa

maksimal sesuai Baku

Mutu Air atau Kelas

Air (mg /m3)

[Pa]i :Kadar parameter Pa

hasil pemantauan

Danau (mg/m3)

[Pa] DAS :Jumlah alokasi beban

Pa dari Daerah Aliran

Sungai (DAS) atau

Daerah Tangkapan

Air (DTA) (mg/m3)

[Pa]d :Alokasi beban Pa

limbah kegiatan pada

perairan danau

(mg/m3)

Daya tampung beban pencemaran

air parameter Pa pada air danau

dan/atau waduk

(5). L = Δ [Pa]d Ž ρ / (1- R)

(6). R = 1 / (1 + 0,747 ρ0,507

)

(7). La = L x A /100 = Δ [Pa]d A

Ž ρ /100 (1- R)

Dimana :

L :Merupakan daya

tampung limbah Pa

per satuan luas danau

(mgPa/m2)

La :Merupakan jumlah

daya tampung limbah

Pa pada perairan

danau (kg Pa/tahun)

R :Merupakan total Pa

yang tinggal bersama

sedimen

Persamaan pada rumus-rumus (5),

(6) dan (7) berkaitan dengan alokasi

beban pencemaran dari DAS atau

DTA dan kegiatan lain pada perairan

danau atau waduk pada Rumus (3).

Page 6: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Status Trofik Danau Tempe

Kondisi kualitas air danau

diklasifikasikan berdasarkan

eutrofikasi yang disebabkan adanya

peningkatan kadar unsur hara dalam

air. Faktor pembatas sebagai penentu

eutrofikasi adalah unsur Fosfor (P)

dan Nitrogen (N). Pada umumnya

rata-rata tumbuhan air mengandung

Nitrogen dan Fosfor masing-masing

0,7% dan 0,09% dari berat basah.

Fosfor membatasi eutrofikasi jika

kadar Nitrogen lebih dari delapan

kali kadar Fosfor, Nitrogen

membatasi proses eutrofikasi jika

kadarnya kurang dari delapan kali

kadari Fosfor. Klorofil-a adalah

pigmen tumbuhan hijau yang

diperlukan untuk fotosintesis.

Parameter Klorofil-a

mengindikasikan kadar biomassa

algae, dengan perkiraan rata-rata

beratnya adalah 1% dari biomassa.

Eutrofikasi disebabkan oleh

peningkatan kadar unsur hara

terutama parameter Nitrogen dan

Fosfor pada air danau Eutrofikasi

diklasifikasikan dalam empat

kategori status trofik (lihat Tabel 2)

yaitu :

Tabel 2. Kriteria Status Trofik Danau

Sumber: KLH 2009, Modifikasi OECD 1982, MAB 1989; UNEP-ILEC, 2001

Tingkat kesuburan perairan dapat

dihitung berdasarkan beberapa

parameter yang sangat berpengaruh

terhadap kesuburan danau tersebut

sesuai dengan perhitungan Indeks

Status Trofik atau Tropik Status

Index (TSI) yaitu: Total-P, Total-N,

klorofil-a, dan kecerahan. Penentuan

ke empat parameter tersebut

berdasarkan adanya keterkaitan yang

erat dari masing-masing parameter,

dimana unsur pencemar yang masuk

ke perairan danau yang berupa

phosphor dan nitrogen akan

menyebabkan terjadinya

pertumbuhan fitoplankton di perairan

tersebut yang ditandai dengan adanya

konsentrasi klorofil-a, akibat lebih

lanjut adalah dengan adanya

kepadatan klorofil-a yang akan

menyebabkan terhambatnya cahaya

yang masuk kedalam kolom perairan

danau yang ditandai dengan makin

pendeknya atau dangkalnya

kecerahan. Dilain pihak dangkalnya

kecerahan perairan dapat pula

disebabkan karena tingginya kadar

total suspended solid (TSS) dan

total dissolved solid (TDS) terutama

pada peraiaran yang banyak

mendapat masukan air dari daratan

atau sungai yang telah mengalami

erosi di bagian hulu atau DAS. Hasil

Status Trofik Kadar rata-rata

Total-N (μg/l)

Kadar Rata-rata

Total-P (μg/l)

Kadar rata-rata

khlorofil-a (μg/l)

Kecerahan

Rata-rata (m)

Oligotrof ≤ 650 < 10 < 2.0 ≥ 10

Mesotrof ≤ 750 < 30 < 5.0 ≥ 4

Eutrof ≤ 1900 < 100 < 15 ≥ 2.5

Hipereutrof > 1900 ≥ 100 ≥ 200 < 2.5

Page 7: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

pengamatan parameter limnologis

Danau Tempe untuk menetapkan

status trofik danau disajikan dalam

Tabel 3. Nilai indikator diperoleh

dari nilai rata-rata 2 (dua) kali

pengukuran.

Tabel 3. Nilai rata-rata indikator status tropik Danau Tempe

Stasiun

Pengamatan

Total – N

(mg/L)

Total – P

(mg/L)

Khlorofil – a

(mg/L)

Kecerahan

(m)

OD 0,11 0,52 0,0006 0,42

SW 0,06 0,42 0,0008 0,46

SB 0,34 0,41 0,0004 0,20

SL 0,39 0,60 0,0011 0,24

CD 0,06 0,67 0,0015 0,28

BB 0,11 0,53 0,0011 0,22

Jumlah Total 1,070 2,550 0.0055 1.82

Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat

dijelaskan, jika dilihat dari rata-rata

kandungan Total-N, Total-P dan

kecerahan, maka Danau Tempe

digolongkan ke dalam status trofik

“hipertrofik”, sedangkan dari aspek

parameter rata - rata khlofil-a maka

Danau Tempe digolongkan ke dalam

status trofik “oligotrofik”. Dengan

demikian, dangkalnya rata-rata

kecerahan perairan Danau Tempe ini

bukan disebabkan karena kepadatan

fitoplankton melainkan karena

tingginya kelarutan total suspended

solid (TSS) dan total disslved solid

(TDS). Penentuan status trofik

Danau Tempe tersebut di atas

mengacuh pada Peraturan Menteri

Negara Lingkungan Hidup, Nomor:

28 Tahun 2009 tanggal 5 Agustus

2009 tentang Metode Penentuan

Daya Tampung Beban Pencemaran

Air Danau Dan/Atau Waduk.

2. Perhitungan Daya Tampung

Beban Pencemaran

Perhitungan daya tampung beban

pencemaran air Danau Tempe

didasarkan atas kemampuan sumber

daya air untuk menerima masukan

beban pencemar yang tidak

melebihi batas syarat kualitas air

untuk berbagai peruntukannya.

Daya tampung danau yaitu

kemampuan perairan danau

menampung beban pencemaran air

sehingga memenuhi baku mutu air

dan status trofik.

Baku mutu air danau terdiri dari

parameter fisika, kimia dan

mikrobiologi. Sedangkan persyaratan

status trofik danau meliputi

parameter kecerahan air, Nitrogen,

Phosphor serta Klorofil-a. Kadar P-

total merupakan faktor penentuan

status trofik.

Metode penentuan daya tampung

beban pencemaran air danau dan/atau

waduk merujuk pada Peraturan

Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 28 tahun 2009 tentang Daya

Tampung Beban Pencemaran Air

Danau dan/atau waduk, pada

Page 8: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

Lampiran I: Metode Penentuan Daya

Tampung Beban Pencemaran Air

Danau dan/atau Waduk.

Daya tampung beban pencemaran air

danau tergantung kepada

karakteristik dan kondisi lingkungan

disekitarnya, yaitu:

a. Morfologi dan hidrologi

danau.

b. Kualitas air dan status trofik

danau.

c. Persyaratan atau baku mutu

air untuk pemanfaatan

sumber daya air danau.

d. Alokasi beban pencemaran

air dari berbagai sumber dan

jenis air limbah yang masuk

danau.

Morfologi dan Hidrologi Danau

Tempe

Morfologi danau terdiri dari

parameter karakter fisik, yaitu:

a. Luas perairan danau

berdasarkan analisis GIS pada

citra Lansat TM-7 diperoleh

luas Danau Tempe (A) adalah

12.779,63 Ha;

b. Kedalaman rata-rata

Danau Tempe (Ž) ditetapkan 5

m;

c. Volume air danau dan/atau

waduk dihitung berdasarkan

persamaan (1):

V = Ž x A / 100 = 99,68 juta

m3.

Parameter hidrologi Danau

Tempe yang dihitung terdiri

dari parameter karakteristik

aliran air, yaitu:

a. Debit air keluar Danau

Tempe ditentukan dengan

mengambil rata-rata tahunan

debit minimum yang tercatat

pada Stasiun Tampange

(Sungai Cenranae) sebesar

202 m3/s atau 6370 juta

m3/tahun

b. Laju penggantian air Danau

Tempe dihitung dengan

persamaan (2):

= 6.370 juta m3/tahun /

99,68 juta m3= 63.904 /

tahun

Kualitas Air dan Status Trofik

Danau

Hasil pengukuran parameter

kualitas air pada beberapa

stasiun di dalam Danau Tempe

dilakukan dua kali dengan waktu

berbeda, pertama pada bulan

September 2012 (Tabel 4) dan

kedua pada bula Desember 2012

(Tabel 5).

Page 9: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

Tabel 4 Hasil pengukuran parameter kualitas air Danau Tempe pada bulan september 2012

Baku Mutu

OD SW SB SL CD BB Kelas II

1 Suhu Air 0C 27.90 27.80 28.00 28.00 29.90 28.00 Deviasi-3

2 Warna Air UnitsPtCo/Colour 241.00 48.00 539.00 128.00 161.00 50.00 25

3 Bau TB TB TB TB TB TB -

4 Conductivity µmhcs/cm 1,194.00 1,842.00 1,492.00 2,610.00 1,051.00 1,450.00 1500

5 Kakeruhan nTU 34.50 38.90 37.40 35.90 35.90 37.80 15

6 TSS mg/L 42.00 9.00 97.00 28.00 21.00 10.00 50

7 TDS mg/L 556.00 870.00 700.00 1,250.00 490.00 680.00 1000

8 pH - 7.32 7.22 7.32 7.24 7.44 7.42 6.0 – 8.5

9 BOD mg/L 7.04 8.00 5.76 4.80 3.20 4.80 3

10 COD mg/L 6.20 12.40 8.30 3.30 6.20 6.20 25

11 Dissolved Oxigen (DO) mg/L 7.70 14.70 6.10 4.80 4.50 5.10 4

12 T-Phosfat (P) mg/L 0.31 0.31 0.34 0.80 0.45 0.39 0.2

13 Amoniak (NH3) mg/L 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01 0.00 -

14 Nitrit (NO2-) mg/L 0.04 0.02 0.08 0.03 0.07 0.80 0,06

15 Nitrat (NO3-N) mg/L 0.03 tt 0.56 0.73 0.05 0.18 10

16 Sulfat (SO4) mg/L 4.46 4.04 6.96 4.63 2.45 1.25 -

17 S sebagai H2S mg/L 0.003 0.003 0.003 0.002 0.004 0.004 0.002

18 Minyak dan Lemak µg/L tt tt tt tt tt tt 800

19 Fenol µg/L tt tt tt tt tt tt 1.00

20 Dtergen (MBAS) µg/L tt tt tt tt tt tt 150

21 Pb (Timbal) mg/L tt tt tt tt tt tt 0,03

22 Cd (Kadnium) mg/L tt tt tt tt tt tt 0,01

23 Cu (Tembaga) mg/L tt tt tt tt tt tt 0,02

24 Zn (Seng) mg/L 1.126 0.053 0.006 0.017 tt tt 0,05

25 Fe (Besi) mg/L 1.05 0.08 2.25 0.16 2.09 1.71 -

26 Mn (Mangan) mg/L 0.05 tt tt tt tt tt -

27 Kalsium (Ca2+) mg/L 70.07 124.12 78.08 158.16 68.07 4.00

28 Magnesium (Mg) mg/L 40.04 46.05 54.05 76.08 32.03 42.04 -

29 Khlorida Cl- mg/L 12.40 17.80 14.20 24.90 12.40 19.50 -

30 Karbondioksida (CO2) mg/L 6.00 2.00 2.00 4.00 2.00 4.00 -

Kimia

No Parameter SatuanLOKASI PENGAMBILAN SAMPEL AIR

Fisika

Page 10: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

Tabel 5. Hasil pengukuran parameter kualitas air Danau Tempe pada bulan Desember 2012

Baku Mutu Air

OD SW SB SL CD BB Kelas II

1 Suhu oC 25.5 25.9 25.5 25.7 25.7 25.8 Deviasi-3

2 Colour UnitsPtCo/Colour 81 64 192 49 535 10 25

3 Bau - TB TB TB TB TB TB

4 Conductivity µmhcs/cm 1393.0 1758.0 1158.0 1332.0 1949.0 1074.0 1500

5 Kekeruhan NTU 98.14 38.49 62.60 20.05 244.00 21.41 15

6 TSS mg/L 10.0 10.0 24.0 5.0 52.0 4.0 50

7 TDS mg/L 681.0 866.0 565.0 651.0 966.0 523.0 1000

8 pH ▬ 6.10 6.70 6.93 6.84 6.88 6.90 6.0 – 8.5

9 BOD mg/L 0.76 1.34 0.25 3.35 0.40 0.32 3

10 COD mg/L 12.4 8.3 31.0 8.3 2.1 37.2 25

11 Dissolved Oxigen (DO) mg/L 4.1 3.8 3.6 6.8 3.5 3.9 4

12 Phosphat (PO4) mg/L 0.72 0.53 0.48 0.39 0.89 0.67 0.2

13 Amoniak (NH3) mg/L 0.005 0.001 0.002 0.003 0.006 0.002 -

14 Nitrit (NO2) mg/L 0.127 0.064 0.114 0.041 0.137 0.168 0,06

15 Nitrat (NO3) mg/L 0.18 0.12 0.12 0.05 0.08 0.03 10

16 Sulfat (SO4) mg/L 26.93 5.12 10.40 3.09 32.36 3.63 -

17 S sebagai H2S mg/L 0.015 0.005 0.011 0.009 0.015 0.010 0.002

18 Minyak & Lemak µg/l tt tt tt tt tt tt 800

19 Phenol µg/l tt tt tt tt tt tt 1

20 Detergen (MBAS) µg/l tt tt tt tt tt tt 100

21 Timbal (Pb) mg/L tt tt tt tt tt tt 0,03

22 Kadmium (Cd) mg/L 0,03 tt tt tt tt tt 0.01

23 Tembaga (Cu) mg/L tt tt tt 0,043 tt tt 0.02

24 Zeng (Zn) mg/L 0,234 90069.00 0,014 0,169 0,091 0,063 0.05

25 Iron (Fe) mg/L 7.64 1.40 3.68 1.32 5.23 1.40 -

26 Mangan (Mn) mg/L 0,468 0,117 0,117 0,104 0,312 -

27 Kalsium (Ca2+) mg/L 22.02 14.01 4.00 16.02 12.01 20.02 -

28 Magnesium (Mg) mg/L 4.00 8.01 10.01 6.01 10.01 6.01 -

29 Khlorida(Cl‾) mg/L 3.6 5.3 3.6 5.3 3.6 3.6 -

30 Carbon Dioxide (CO2) mg/L 4.0 4.0 4.0 4.0 6.0 4.0 -

Parameter Kimia

No Parameter SatuanLOKASI PENGAMBILAN SAMPEL AIR

Parameter Fisika

Page 11: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

KRSIMPULAN DAN

SARAN

Kesimpulan

Penetapan status alokasi danau

Tempe dengan mengambil parameter

Total-P dan Total-N sebagai

referensi menghasilkan temuan

sebagai berikut:

Status trofik danau Tempe

berdasarkan nilai Total-P

tergolong ke dalam

Hipertrofik.

Alokasi beban pencemar

danau Tempe, jika memenuhi

kriteria:

Eutrofik:

La Eutrofik = 740.613 kg

P/tahun

Mesotrofik:

La mesotrofik = 222.184 kg

P/tahun

Oligotrofik:

La Oligotrofik = 74.061 kg

P/tahun

Status trofik Danau Tempe

menunjukkan dampak adanya beban

unsur Phosfat yang memasuki

perairan danau maupun Phosfat hasil

pelapukan biota akuatik yang terjadi

di dalam danau dan tertampung di

dalam badan air.

Seandainya dilakukan pengelolaan

lingkungan, maka Danau Tempe

dapat ditingkatkan ke status

Eutropik, atau Mesotrofik, atau

bahkan Oligotrofik, maka:

Alokasi beban pencemar [ ]

ditetapkan setara dengan nilai kritis

status trofik:

[ ] untuk Eutrofik = 100 mg/m3

[ ] untuk Mesotrofik = 30

mg/m3

[ ] untuk Oligotrofik = 10

mg/m3

Status trofik Danau Tempe saat

ini berdasarkan nilai Total-N

adalah oligotrofik. Alokasi

beban pencemaran NDAS = 178

mg/m3. Maka daya tampung

beban pencemaran air parameter

Total-N pada air danau

diperoleh sebagai berikut:

La Eutrofik = 12.010.275 kg P/tahun

La mesotrofik = 3.493.225 kg P/tahun

La Oligotrofik= 2.752.612 kg P/tahun

Alokasi beban pencemaran akibat

kegiatan keramba jaring ikan tidak

dihitung, karena tidak terdapat

kegiatan yang demikian di Danau

Tempe. Perhitungan beban

pencemaran Danau Tempe hanya

didasarkan pada parameter Total

Phosfat.

Kekeruhan air yang tinggi oleh

padatan tersuspensi dan padatan

terlarut akan menghambat penetrasi

cahaya matahari menembus ke dalam

kolom air sehingga perkembangan

fitoplankton berkurang. Fitoplankton

dan mikroalga lainnya merupakan

biota akuatik yang efektif

mengurangi kelarutan Phosfat di

dalam perairan.

2. Saran

Pada penelitian selanjutnya penulis

sarankan, sebaiknya dilakukan

perhitungan beberapa parameter

selain dari total phosfat agar

didapatkan nilai alokasi beban

pencemaran yang lebih berfariatif

dan lebih tepat.

Page 12: PENENTUAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR …

DAFTAR PUSTAKA

Barus, T. A. 2007. Keanekaragaman

Hayati Ekosistem Danau

Toba dan Upaya

Pelestariannya, Pidato

Pengukuhan Jabatan Guru

Besar Tetap dalam Bidang

Limnologi, Fakultas

Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara.

Boyd, C., 1991. Water quail ty

management for pond fish

culture. Elsevier Scientific

Publishing Company. New

York.

Badruddin Machbub, 2010. Jurnal

Sumber Daya Air, Vol 6. No

2 November 2010.

Chambers, K. L. 1970. Biochemical

coevolution. Twenty-ninth

Biology Colloquium, Oregon

state, University Press.

Eugene.

Effendi, Hefni. 2003. Telaah

Kualitas Air Bagi Pengelola

Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan.

Yogyakarta: Kanisius

Golterman, H.l., 1975.

Physiological limnology: An

approach to the physiology of

lake ecosystems. Elsevier

Scientific Publishing

Company. Amsterdam -

Oxford –New York.

McComas. S., 2003. Lake and Pond

Management: Guidebook. Lewis

Publishers.

Odum, E.P. 1994. Dasar-dasar

Ekologi Edisi Ketiga. Gadjah

Mada University Press.

Yogyakarta.

Odum, E.P., G. W. Barrett., 2005.

Fundamentals of ecology. 5th

Edition. Thomson Learning,

United State.

Puslit, Limnologi LIPI, 2011,

limnologi.lipi.go.id

Putri, Dwi, H.A. 2011.

Perbandingan Komposisi

Jenis, Catch Per Unit Effort

(CPUE) dan Ukuran Panjang

Baku Ikan yang Tertangkap

Dengan Bubu Konde di

Danau Tempe (Wajo,

Soppeng dan Sidenreng

Rappang).

http://cariebooks.com/pdf/skr

ipsi-andi-hertanti-dwi-putri-

pdf-unhas repository-

universitas.html, (di akses 17

Juli 2013)

Setiadi, D. 1989. Dasar-dasar

Ekologi. Pusat Antar Ilmu Hayat.

IPB.

Thornbury, W.D., 1969. Principle of

Geomorphology, Second

Edition. John Wiley & Sons,

New York

Wetzel, R.G. dan G.E.Likens, 1979.

Limnological Analysis.

Pustaka Sinar Harapan.

Jakarta.

Wickins, J.F., 1976. Prawn biology

and culture ocean. Mar.

Bion, Ann. Rev. (14) : 435 –

507.