PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

8
DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020 PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA LESTARI DI DUSUN TANGSI JAYA KECAMATAN GUNUNG HALU BANDUNG BARAT Achmad Mudawari 1 , Djafar Sodiq 1 , I Made Wiwit K. 1 , Ahmad Deni M. 1 , Ali Mashar 1 , Aceng Daud 1 , Hermagasantos Zein 1 , Siti Saodah 1 , Erwin Yusuf 1 1 Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung Email: [email protected] Abstrak PLTMH Rimba Lestari kapasitas 18 KW terletak di Dusun Tangsi Jaya, Desa Gunung Halu, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat perlu dijaga untuk dapat tetap beroperasi dengan sehat guna memasok keperluan daya listrik warga masyarakat sekitar. Untuk itu diperlukan para operator mandiri yang memiliki pengetahuan dan keterampilan secara memadai. Oleh karena itu, pelatihan bagi opera- tornya merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan. Paper ini dimaksudkan untuk melakukan kajian terhadap program pelatihan bagi para operator PLTMH yang dimu- lai dari survey penjajagan, penyusunan silabus dan metode pelaksanaannya hingga pengukuran efektivitas pelatihan yang dilaksanakan. Materi pelatihan meliputi teori dan praktek dengan instruktur yang berpengalaman sesuai dengan substansi yang dila- tihkan. Dengan materi dan metode yang diterapkan Pelatihan dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik. Dengan melihat latar belakang masalah peserta didik yang beragam dari tingkat pendidikan maupun pola pikir, perlu adanya pendekatan metoda dan materi yang tepat untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ini. Keberhasilan ini ditunjukkan oleh partisipasi aktif dan semangat tinggi para peserta selama mengi- kuti pelatihan serta tingginya tingkat serapan terhadap materi/substansi pelatihan, yai- tu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan pembangkit de- ngan baik yang ditunjukkan dengan tingginya nilai hasil uji akhir (posttest). Selain itu, paper ini juga bisa digunakan sebagai rujukan bagi para pihak yang akan melakukan kegiatan serupa atau lainnya yang terkait dengan PLTMH. Kata kunci: Operator, materi, metode dan sistem pendekatan. PENDAHULUAN Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah pembangkit listrik e- nergi terbarukan skala kecil yang me- manfaatkan aliran sungai dan beda ke- tinggian dengan daya tidak lebih dari 200 kW. Umumnya PLTMH digunakan untuk memasok energi untuk daerah pe- dasaan yang belum terjangkau oleh ja- ringan Listrik PLN. 9 ISSN 2615-2363

Transcript of PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

Page 1: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA LESTARI DI DUSUN TANGSI JAYA KECAMATAN GUNUNG HALU

BANDUNG BARAT

Achmad Mudawari1, Djafar Sodiq1, I Made Wiwit K.1, Ahmad Deni M.1, Ali Mashar1,Aceng Daud1, Hermagasantos Zein1, Siti Saodah1, Erwin Yusuf1

1Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung

Email: [email protected]

Abstrak

PLTMH Rimba Lestari kapasitas 18 KW terletak di Dusun Tangsi Jaya, Desa GunungHalu, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat perludijaga untuk dapat tetap beroperasi dengan sehat guna memasok keperluan daya listrikwarga masyarakat sekitar. Untuk itu diperlukan para operator mandiri yang memilikipengetahuan dan keterampilan secara memadai. Oleh karena itu, pelatihan bagi opera-tornya merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan. Paper ini dimaksudkan untukmelakukan kajian terhadap program pelatihan bagi para operator PLTMH yang dimu-lai dari survey penjajagan, penyusunan silabus dan metode pelaksanaannya hinggapengukuran efektivitas pelatihan yang dilaksanakan. Materi pelatihan meliputi teoridan praktek dengan instruktur yang berpengalaman sesuai dengan substansi yang dila-tihkan. Dengan materi dan metode yang diterapkan Pelatihan dapat berjalan denganlancar dan berhasil dengan baik. Dengan melihat latar belakang masalah peserta didikyang beragam dari tingkat pendidikan maupun pola pikir, perlu adanya pendekatanmetoda dan materi yang tepat untuk melaksanakan kegiatan pelatihan ini. Keberhasilanini ditunjukkan oleh partisipasi aktif dan semangat tinggi para peserta selama mengi-kuti pelatihan serta tingginya tingkat serapan terhadap materi/substansi pelatihan, yai-tu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikan pembangkit de-ngan baik yang ditunjukkan dengan tingginya nilai hasil uji akhir (posttest). Selain itu,paper ini juga bisa digunakan sebagai rujukan bagi para pihak yang akan melakukankegiatan serupa atau lainnya yang terkait dengan PLTMH.

Kata kunci: Operator, materi, metode dan sistem pendekatan.

PENDAHULUAN

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro(PLTMH) adalah pembangkit listrik e-nergi terbarukan skala kecil yang me-manfaatkan aliran sungai dan beda ke-

tinggian dengan daya tidak lebih dari200 kW. Umumnya PLTMH digunakanuntuk memasok energi untuk daerah pe-dasaan yang belum terjangkau oleh ja-ringan Listrik PLN.

9

ISSN 2615-2363

Page 2: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

Dusun Tangsi Jaya terletak di Desa Gu-nung Halu, Kecamatan Gunung Halu,Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Ja-wa Barat. Desa ini termasuk desa yangmemanfaatkan energi listrik dariPLTMH sejak tahun 2007. Wilayah De-sa Gunung Halu berada pada ketinggian1.100 meter dari atas permukaan laut(DPL), dengan bentang alam desa bera-da disekitar hutan dan topografi wilayahberbukit-bukit. Luas wilayah Desa Gu-nung Halu, secara keseluruhan adalah3.869.63 hektar. Terdiri dari Terdiri dari3 (tiga) dusun, dengan jumlah 24 RukunWarga (RW) dan 80 Rukun Tetangga(RT). Desa Gunung Halu memiliki jum-lah penduduk secara keseluruhan sekitar10.437 orang dengan komposisi laki-la-ki 5.062 orang dan perempuan sebanyak5.375 orang, sedangkan jumlah KepalaKeluarga adalah 2.748 KK. Perekono-mian masyarakat Desa Gunung Halumasih tertumpu pada sektor pertaniandengan komposisi petani pemilik sebe-sar 57,87 % buruh tani 24,64 % dan bu-ruh swasta sebesar 12,06 % .

Orbitasi Desa Gunung Halu sudah cu-kup baik walaupun jalan yang menghu-bungkan desa Gunung Halu dengan pu-sat-pusat kegiatan belum seluruhnya di-lapisi aspal dan jembatan memadai, se-hingga jalan yang menghubungkan desaGunung Halu tidak dengan mudah dapatdilalui oleh kendaraan roda empat biasa.Jarak dari pusat desa Gunung Halu keibu kota negara Jakarta adalah 220 km,sedangkan jarak ke ibu kota provinsiBandung 80 km, adapun jarak ke ibukota kabupaten 60 km dan jarak ke ibukota kecamatan adalah 3 km.

Pembangunan PLTMH dimulai dengankegiatan survei pada tahun 2006, dan di-

bangun tahun 2007 dibiayai oleh APBDProvinsi Jawa Barat Tahun anggaran2007 dengan masa konstruksi selama 3bulan membangkitkan listrik sebesar 18KW. Pada akhir tahun 2007 PLTMH se-lesai dibangun dan beroperasi melayanikebutuhan listrik masyarakat sebanyak65 rumah dengan masing-masing mem-peroleh daya listrik sebesar 220 watt.Disamping itu PLTMH ini juga men-suplai 3 Mushola, 1 sekolah dan 2 Ru-mah Dinas RPH.

Pada saat awal operasi PLTMH diopera-sikan oleh beberapa operator yang men-dapatkan pelatihan dari MHPP-GTZ.Seiring berjalannya waktu terdapat per-gantian operator dari yang senior keyang yunior. Namun operator yunior be-lum mendapatkan pelatihan sebagaima-na halnya operator sebelumnya, sehing-ga mereka merasa mengalami kendalauntuk mengoperasikan PLTMH terse-but.

Untuk menjamin keberlanjutannya ma-ka dibentuklah lembaga pengelolaPLTMH yang difasilitasi oleh MHPP-GTZ sehingga saat ini telah memilikilembaga pengelola PLTMH yang diberinama KP-PLTMH RIMBA LESTARI.Lembaga ini bertanggung jawab terha-dap pengoperasian dan perawatanPLTMH. Pembangkit ini merupakanandalan pemasok energi listrik bagi ma-syarakat sehingga perlu adanya keber-lanjutan dan oleh karena itu dibutuhkanoperator yang mempunyai kompetensiuntuk mengoperasikan maupun pera-watan. Gambar 1 memperlihatkan wila-yah dukuh Tangsi Jaya Desa GunungHalu.

10

Page 3: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

Gambar 1. Wilayah Desa Gunung Halu

Untuk menjaga agar PLTMH beroperasidengan baik, salah satunya membutuh-kan tenaga operator yang memiliki ke-mampuan mengoperasikan PLTMH se-cara memadai. Oleh karena itu, agar halini bisa berlanjut terus, maka di sampingsistem peralatannya sehat, operatornyajuga dalam keadaan siap.

PLTMH ini dibangun dan beroperasipada tahun 2007. Awalnya pembangkitini dioperasikan oleh beberapa operatoryang mendapatkan pelatihan dariMHPP-GTZ. Seiring berjalannya waktuterdapat pergantian operator dari yangsenior ke yunior, namun operator yuniorbelum mendapatkan pelatihan sebagai-mana halnya operator sebelumnya. Kon-disi ini mengakibatkan mereka merasamengalami kendala untuk mengoperasi-kannya. Atas dasar itulah kegiatan pela-tihan PLTMH yang berbasis pada ma-syarakat mandiri [1]. Paper ini dimaksu-kan untuk memberikan kajian terhadapbagaimana pelatihan ini diselenggara-kan mulai dari persiapan, pelaksanaansampai dengan pengukuran capaianpembelajarannya.

Instruktur dan guru yang berkualitas danbermotivasi adalah kunci dari pembela-jaran yang efektif [2]. Dalam pelatihanini instrukturnya terdiri dari para dosenyang memiliki kualifikasi dan penga-laman sangat memadai terkait dengan

topik pelatihan. Materi pelatihan dipilihyang benar-benar dibutuhkan oleh parapeserta pelatihan. Untuk memberikangambaran tentang substansi pelatihan,pada bagian ini akan disajikan informasisingkat tentang PLTMH Tangsi Jaya ini.

Secara prinsip PLTMH terdiri dari pipaair (penstock), turbin air, generator danperalatan pendukung lainnya seperti pe-ngatur tegangan (AVR) dan pengaturfrekuensi yang menggunakan dummyload. Secara skematik prinsip PLTMHditunjukkan pada Gambar 2 [3].PLTMH dibuat mempunyai head(ketinggian) dan debit air konstan, se-hingga daya potensial air yang masukke turbin (PinT) juga konstan. Dengandemikian daya masukan (poros) genera-tor (PinG) juga akan konstan. Sementa-ra itu, besar daya keluaran generator(PGen) yang disuplaikan ke beban(PBeban) akan selalu berubah sesuai de-ngan kebutuhan konsumen.

Gambar 2. Sistem PLTMH Tangsi Jaya

Automatic Voltage Regulator (AVR)bertindak sebagai penjaga tegangan ke-luaran generator, sedangkan untuk men-jaga frekuensi agar tetap konstan padaPLTMH tidak menggunakan sistem go-vernor sebagaimana pada pembangkit-pembangkit besar karena tidak ekono-mis. Untuk keperluan tersebut pada

11

Page 4: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

PLTMH yang menggunakan generatorsinkron menggunakan Electronic LoadControl (ELC).

Dari uraian di atas, menunjukkan bahwasistem PLTMH tidaklah sederhana, khu-susnya bagi para operator lapanganyang pada umumnya masih awam ter-hadap teknologinya. Atas dasar itu, agarpelatihan bisa berjalan dengan efektifakan digunakan model pendekatan teo-ritis dan praktis. Pendekatan teoritis di-lakukan dengan memberikan teori prak-tis yang menunang langsung pemaham-an terhadap komponen-komponen uta-ma sistem dan fungsinya.

Pada aspek teori PLTMH ini diuraikanjuga tentang perlunya pengkajian yangmenyeluruh termasuk pengukuran debit,studi kelayakan, perancangan dan pela-tihan agar PLTMH dapat dibangun danberoperasi sebagaimana mestinya [4-7].Di sisi lain juga disampaikan perludilakukan evaluasi kinerja PLTMH danjika mungkin dilakukan peningkatankapasitas [8-9].

Sedangkan pendekatan praktisnya, pe-serta akan melakukan praktik langsungdari teori-teori yang telah diberikan ter-masuk praktik mengoperasikan PLTMHsecara langsung. Dengan modelpendekatan ini diharapkan pesertapelatihan mampu memahami sistem dansekaligus mengoperasikannya sendiri.Agar tingkat penyerapan dari materiyang akan diberikan kepada pesertatinggi atau dengan kata lain tingkat ke-berhasilan sesuai dengan tujuan dari pe-latihan ini, maka perlu dilihat latar bela-kang peserta baik dari sisi pendidikanmaupun tingkat daya pikir peserta. Un-tuk itu perlu dilihat dari metode pela-

tihan yang diberikan. Pemilihan metodedilandasi oleh aspek yang akan dicapaiyaitu Aspek Afektif, Kognitif dan Psi-komotorik dari peserta. Maka perlu dije-laskan batasan istilah yang terkandungdalam judul tersebut:

1. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pelatihan yaitu proses,cara, pelaksanaan (rancangan dan kepu-tusan). Adapun pelaksanaan yang di-maksud dalam pelatihan ini adalah suatukegiatan yang dilakukan oleh pemberipelatihan, apakah sudah melakukanbimbingan aspek afektif, kognitif danpsikomotorik. Dalam proses kegiatanpelatihan ini bertujuan untuk memilikipengetahuan, sikap yang baik danmemiliki keterampilan dalam segipengoperasian pembangkit PLTMH.

2. Pelatihan

Yang dimaksud dengan “pelatihan” ada-lah suatu proses kegiatan belajar/pendi-dikan yang dilaksanakan secara non for-mal yang tidak memiliki aspek tuntutanlegalitas. Namun dari hasil pelatihan iniakan mendapatkan pengetahuan dan ke-terampilan yang akan langsung diterap-kan pada bidang kerjanya yaitu untukmengoperasikan pembangkit dengan be-nar. Pelatihan ini sifatnya memberikanbimbingan yaitu membantu peserta pe-latihan dalam menyelesaikan masalah-masalah pada saat mengoperasikanpembangkit PLTMH Tangsi Jaya yangmenyangkut aspek afektif, kognitif danpsikomotorik.

Dalam pelatihan ini dititikberatkan yangutama pada aspek Psikomotorik. Aspek

12

Page 5: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

psikomotorik merupakan aspek yangberkaitan dengan keterampilan (skill).

METODE

Metode pelaksanaan pengabdian kepadamasyarakat (PKM) yang dilaksanakanberasal dari hasil analisis situasi yangdijumpai dan disepakati oleh masyara-kat sebagai bentuk solusi yang ditawar-kan. Tahapan kegiatan PKM diawali de-ngan survei lokasi, koordinasi denganmitra, studi literatur kemudian dilanjut-kan dengan persiapan alat dan bahan,pembuatan modul pelatihan, dan pelak-sanaan pelatihannya.

Untuk mencapai tujuan pelatihan disu-sun dan disepakati metode pelatihannyasebagai berikut:a. Pretest

Pretest dilakukan di awal pelatihan.Pretest ini dimaksudkan untuk me-ngetahui pemahaman dasar dari pa-ra peserta terhadap substansi pela-tihan.

b. Ceramah dan diskusiIni merupakan proses penyampaianmateri yang telah dirancang danmendiskusikan permasalahan-per-masalahan yang muncul. Lebih me-ngedepankan interaktifnya.

c. PraktekPada tahap ini, peserta dilibatkansecara langsung dalam mempraktik-kan konsep-konsep yang telahdibahas dalam teori menggunakanmodul-modul yang telah disiapkantermasuk instrumen-instrumenukurnya.

d. PostestIni merupakan langkah terakhir da-lam pelatihan ini, yaitu pengukuran

terhadap capaian pembelajaran se-hingga dapat diketahui efektivitaspelatihan.

Adapun materi yang disampaikanmeliputia. Komponen utama dan bantu

PLTMHb. Pengoperasian PLTMHc. Sistem kelistrikand. Praktik pengoperasian PLTMHe. Praktik Sistem kelistrikan

Bobot pengelompokan bobot materipelatihan jika ditinjau dari segi ketigaaspek yang ingin dicapai adalah sebagaiberikut :a. Aspek Psikomotorik antara lain

pada materi Praktik pengoperasianpembangkit, praktik sistim kelis-trikan, pengoperasian PLTMH de-ngan bobot nilai 65%

b. Afektif dan kognitif pada materikomponen utama dan bantuPLTMH serta sistem kelistrikan de-ngan bobot nilai 35 %

Keseluruhan materi tersebut selaras de-ngan Peraturan Menteri ESDM No. 6 ta-hun 2008 sub bidang operasi dengankode unit KTL. PO. 21.205.02. [10]. Disisi lain kegiatan ini juga untuk meme-nuhi ketentuan keselamatan ketenagalis-trikan sebagaimana diamanatkan dalamUU. RI No. 30 tahun 2009 khususnyaBab X pasal 44 ayat 1 dan 2. [11].

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk melakukan evaluasi terhadap ke-berhasilan pelatihan yang ditetapkan da-pat dilihat antara lain dari hasil evaluasiyang dilakukan melalui pretest dan

13

Page 6: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

postest. Gambar 3 dan 4 berturut-turutmenampilkan hasil evaluasi pretest danpostest terhadap peserta pelatihan yangberjumlah 15 orang yang mengikutikegiatan dari awal hingga akhir. S1merupakan identifikasi dari peserta ke 1dan S15 merupakan identifikasi daripeserta yang ke 15.

Gambar 3. Hasil evaluasi pretest

Gambar 4. Hasil evaluasi postest

Ada kenyataan yang cukup menarik jikadicermati dari hasil nilai pretest danposttest. Untuk pretest nilai terendah a-dalah 20 dan tertinggi adalah 41 dengannilai rata-rata 30,1 dari skala 0-100. Se-dangkan untuk postest nilai terendahadalah 49,33 dan nilai tertinggi adalah100 dengan nilai rata-rata sebesar 76,95.Angka-angka ini menunjukkan bahwapengetahuan dan keterampilan pesertasebelum dilakukan pelatihan sangat ku-rang, hal ini sesuai dengan informasiyang diperoleh melalui wawancaralangsung dengan pengelola PLTMHyang menyatakan bahwa pengetahuandan keterampilan para operator kurang

sehingga perlu diadakan pelatihan untukmeningkatkan kompetensinya. Denganmemperhatikan nilai peserta setelah di-lakukan pelatihan yang meningkat seca-ra signifikan, berarti menunjukkan ada-nya peningkatan pengetahuan dan kete-rampilan. Perlu diungkapkan pula bah-wa penyampaian materi baik teori mau-pun praktik dilakukan secara rileks dantidak terlalu formal. Hal ini membukti-kan bahwa metode yang dipilih dalampelatihan ini sangat efektif.

Ini bisa menjadi bagian pembelajaranbagi para instruktur yang notabene jugadosen Polban tidak ada salahnya bilamenerapkan metode semacam ini dilingkungan kampus yang terkenal ter-lalu serius dan kaku. Gambar 5 berikutmenunjukkan ilustrasi visual modelpembelajaran yang diterapkan padapelatihan ini.

Gambar-gambar tersebut memper suasa-na kegiatan pelatihan yang berupa cera-mah dan diskusi serta praktik. Kegiatanceramah dan diskusi dilaksanakan di da-lam ruangan untuk membahas beberapahal yang berhubungan dengan teori-te-ori praktis PLTMH dan sistem kelistrik-annya antara lain meliputi komponen,pengoperasian termasuk tata carasetting pembebanan dan juga yangberhubungan perawatan. Sedangkan ke-giatan praktek keterampilan kelistrikandilaksanakan di luar ruangan tepatnya diteras rumah dan khusus untuk PLTMHdilaksanakan secara langsung diPLTMH yang berlokasi di tengah persa-wahan dengan materi pengenalan kom-ponen, perawatan, cara menjalankanserta setting pengaturan beban secaraonline.

14

Page 7: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

Gambar 5. Kegiatan Pelatihan

KESIMPULAN

Kegiatan pelatihan berjalan lancar sesu-ai dengan yang direncanakan. Metodedan model pendekatan yang diterapkansangat tepat yang ditunjukkan terjadinyainteraksi aktif dari para peserta selamapelatihan dan tingginya peningkatan pe-ngetahuan dan kerampilan peserta da-lam pengoperasian PLTMH. Ini menun-jukkan bahwa kegiatan ini berhasildengan baik.

REFERENSI

[1] D. Patabang dan T. Pagasis. Pela-tihan Pengembangan PLTMH ber-basis Masyarakat Mandiri, JurnalPengabdian Papua, Vol. 1, 2017.

[2] Bunning, TVET Teacher EducationCurriculum, The Third InternationalConference on Innovation inEngineering and Vocational Educa-tion (ICIEVE), 2019.

[3] A. Mashar dan D. Sodiq, AnalisisHarmonisa dari Electronic LoadControl (ELC) pada PLTMH,SNP2M-PNJ, 2011.

[4] A. Susatyo dan R. A. Subekti, Im-plementasi Teknologi PembangkitListrik Tenaga Mikrohidro Kapasi-tas 30 KW di Desa Cibunar Kabu-paten Tasikmalaya Jawa Barat,Prosiding Seminar Nasional DaurBahan Bakar. Serpong, 13 Oktober,2009.

[5] S. Sukamto dan A. Kusmantoro.Perencanaan Pembangkit ListrikTenaga Mikro Hidro (PLTMH)Jantur Tabalas Kalimantan Timur,Jurnal Teknik Elektro, Vol. 5. No. 2,2013.

[6] V. Oktanti, P. T. Juwono, P. HadiWicaksono. Studi PerencanaanPembangkit Listrik Tenaga MikroHidro (PLTMH) Desa Cikeusik Ke-camatan Cidahu Kabupaten Ku-

15

Page 8: PENINGKATAN KOMPETENSI OPERATOR PLTMH RIMBA …

DIFUSI Volume 3, No.1 Januari 2020

ningan Provinsi Jawa Baratm,2017.

[7] Peraturan Menteri Energi dan Sum-ber Daya Mineral Republik Indone-sia No 33 tahun 2014 tentang ting-kat mutu pelayanan dan biaya yangterkait dengan penyaluran tenagalistrik oleh PT Perusahaan ListrikNegara (PERSERO), 2014.

[8] F. M. Pratama, Evaluasi KinerjaPembangkit Listrik Tenag Mikrohi-dro Bantal pada pabrik Gula Asem-bagus kabupaten Situbonda, publi-kasi jurnal skripsi, Universitas Bra-wijaya, 2014.

[9] Rimbawati, A. A. Hutasusu, danMuharni, Peningkatan KapasitasDaya Listrik pada PembangkitListrik Tenaga Mikrohidro BintangAsih guna memenuhi kebutuhanPenerangan, Jurnal unimed, Vol. 4,No. 4, 2018.

[10]Peraturan Menteri ESDM No. 6 ta-hun 2008 tentang Standard Kompe-tensi Tenaga Teknik Ketenaga lis-trikan Bidang Pembangkit tenagaListrik, 2008.

[11] UU RI N0.30 tahun 2009 TentangKetenagalistrikan, 2009.

16