PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

78
PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT DENGAN LOGIN MENGGUNAKAN NPM MAHASISWA BERBASIS MIKROTIK ROUTEROS PADA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG Oleh: FALDI MAULANA SISTEM INFORMASI YAYASAN MUHAMMAD YAMIN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI (STTIND) PADANG 2018

Transcript of PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Page 1: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT

DENGAN LOGIN MENGGUNAKAN NPM MAHASISWA

BERBASIS MIKROTIK ROUTEROS PADA SEKOLAH

TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG

Oleh:

FALDI MAULANA

SISTEM INFORMASI

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG

2018

Page 2: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT

DENGAN LOGIN MENGGUNAKAN NPM MAHASISWA

BERBASIS MIKROTIK ROUTEROS PADA SEKOLAH

TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

Oleh:

FALDI MAULANA

1210024262004

SISTEM INFORMASI

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG

2018

Page 3: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI Judul : Perancangan dan Konfigurasi Jaringan Hotspot dengan

Login Menggunakan NPM Mahasiswa Berbasi MikroTik

RouterOS pada Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang Nama : FALDI MAULANA

NPM : 1210024262004

Program Studi : Sistem Informasi

Jurusan : Sistem Informasi

Padang, Februari 2018

Menyetujui :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Ir.Irwan Yusti, M.Kom Nofriadiman, ST, M.Kom

NIDN. 1020116803 NIDN. 1030117901

Ketua Prodi, Ketua STTIND Padang,

Veni Wedyawati, M.Kom Riko Ervil, MT

NIDN. 1015098901 NIDN. 104057501

Page 4: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT

DENGAN LOGIN MENGGUNAKAN NPM MAHASISWA

BERBASIS MIKROTIK ROUTEROS PADA SEKOLAH

TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

(STTIND) PADANG

Nama : Faldi Maulana

NPM : 1210024262004

Pembimbing I : Ir.Irwan Yusti M.Kom

Pembimbing II : Nofriadiman, ST, M.Kom

ABSTRAK

MikroTik RouterOS merupakan router network yang handal, dilengkapi

dengan berbagai fitur dan tools, baik untuk jaringan kabel maupun jaringan tanpa

kabel (wireless). Salah satu fitur yang disediakan oleh MikroTik yang akan di

bahas adalah Manajemen bandwidth dan Hotspot. Salah satu perguruan tinggi

swasta di kota padang Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang

dengan jumlah mahasiswa, dosen dan staff yang kurang lebih 770 orang, sering

kali terjadi permasalahan pada jaringan komputer antara lain sulitnya login pada

hotspot ketika jumlah user yang mengakses terlalu banyak dan permasalahan user

yang menghabiskan bandwidth yang ada. Maka dibuatlah suatu sistem yang

mampu memanajemen jaringan, baik itu permasalahan login pada hotspot maupun

permasalahan pada hotspot.

Kata kunci : MikroTik RouterOS, Manajemen bandwidth dan Hotspot.

Page 5: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

THE DESIGN AND CONFIGURATION OF HOTSPOT LOGIN

NETWORK USING STUDENT ID WITH MIKROTIK

ROUTEROS ON SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI

PADANG

Name : Faldi Maulana

NPM : 1210024262004

Advisors 1 : Ir.Irwan Yusti, M. Kom

Advisors 2 : Nofriadiman, ST, M. Kom

ABSTRACT

MikroTik RouterOS is a reliable network router, equipped with various

features and tools, both for wired and wireless networks. One of the features

provided by MikroTik that will be discussed is bandwidth management and

Hotspot. One of the education Institution in Padang city is Sekolah Tinggi

Teknologi Industri (STTIND) Padang. with the number of students, lecturers and

staff is 770 people, there is often a problem in the computer network, such as the

difficulty connected to a hotspot when the number of users who use the network

more and user issues that cost bandwidth. Then made a system capable of

managing the network, whether it is a problem log on hotspot or problem on

hotspot.

Keywords : MikroTik routeros, bandwidth Management and Hotspot.

Page 6: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirobbil’alamin puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dan penulis menyadari

keterbatasan, kekurangan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini tidak

terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

menyampaikan ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Antonius, SE, selaku Ketua Yayasan Muhammad Yamin Padang.

2. Bapak H. Riko Ervil, MT, selaku Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang.

3. Ibu Veni Wedyawati, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi, Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

4. Bapak Ir.Irwan Yusti, M.Kom, selaku Dosen Pembimbing I Sekolah Tinggi

Teknologi Industri (STTIND) Padang.

5. Bapak Nofriadiman, ST, M.Kom, selaku Pembimbing Akademik dan

Dosen Pembimbing II Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

6. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan baik berupa materil

maupun non materil, dan memberikan dukungan do’a dan kasih sayang

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Page 7: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

7. Teman-teman sesama Mahasiswa STTIND Padang yang telah memberikan

semangat kepada penulis.

Penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat berguna. Penulis

juga menyadari, bahwa dalam menyusun Tugas Akhir ini masih banyak terdapat

kekurangan, karena keterbasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, yang dapat dijadikan

landasan untuk kesempurnaan Tugas Akhir yang penulis buat ini.

Demikianlah Tugas Akhir ini penulis buat, sehingga dapat bermanfaat

khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.

Padang, Februari 2018

Penulis

Page 8: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................... iii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ 2

1.3 Batasan Masalah ...................................................................... 3

1.4 Rumusan Masalah ................................................................... 3

1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................... 3

1.6 Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ..................................................................... 5

2.1.1 Jaringan Komputer ........................................................ 5

2.1.1.1 Topologi jaringan komputer ................................... 6

2.1.2 Router ........................................................................... 9

2.1.3 Mikrotik RouterOS ........................................................ 10

2.1.3.1 Hotspot ................................................................ 11

2.1.3.2 Manajemen Bandwidth .......................................... 12

2.1.3.3 IP Address .............................................................. 13

2.2 Kerangka Konseptual ............................................................ 17

Page 9: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 19

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................ 19

3.3 Variabel Penelitian ................................................................. 19

3.4 Langkah-langkah Metode Penelitian ...................................... 20

3.5 Data dan Sumber Data ........................................................... 20

3.5.1 Data Primer ... .............................................................. 20

3.5.2 Data Sekunder ... .......................................................... 21

3.6 Kerangka Metodologi ............................................................. 21

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM

4.1 Analisa Sistem ...................................................................... 24

4.1.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan ............................ 25

4.1.2 Topologi Jaringan yang Sedang Berjalan ....................... 25

4.2 Desain Jaringan ...................................................................... 26

4.2.1 Perangkat yang dibutuhkan ............................................ 26

4.2.2 Rancangan Jaringan Baru .............................................. 26

BAB V ANALISA DAN DESAIN SISTEM

5.1 Implementasi Sistem ............................................................. 28

5.2 Instalasi Perangkat ................................................................. 28

5.2.1 Instalasi MikroTik RouterOS ......................................... 28

5.2.2 Konfigurasi MikroTik RouterOS ................................... 30

5.2.3 Konfigurasi Access Point ............................................... 52

5.3 Pengujian dan hasil ................................................................ 55

Page 10: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

5.3.1 Pengujian....................................................................... 55

5.3.2 Hasil .............................................................................. 57

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ........................................................................... 58

6.2 Saran ...................................................................................... 58

LAMPIRAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Page 11: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembagian Class IP Address .................................................. 16

Tabel 4.1 Perangkat Keras yang digunakan ........................................... 26

Page 12: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Topologi Bus .................................................................... 7

Gambar 2.2 Topologi Ring ................................................................... 7

Gambar 2.3 Topologi Star .................................................................... 8

Gambar 2.4 Topologi Tree ................................................................... 8

Gambar 2.5 Topologi Mesh .................................................................. 9

Gambar 2.6 Topologi Linear ................................................................ 9

Gambar 2.7 Kerangka Konseptual ........................................................ 17

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian ....................................... 22

Gambar 4.1 Topologi yang Sedang Berjalan ......................................... 25

Gambar 4.2 Topologi Jaringan Baru ..................................................... 27

Gambar 5.1 Pemilihan Booting ............................................................. 29

Gambar 5.2 Tampilan Fitur Instalasi MikroTik RouterOS .................... 29

Gambar 5.3 Tampilan Awal MikroTik RouterOS ................................. 30

Gambar 5.4 Tampilan Aplikasi WinBox ............................................... 30

Gambar 5.5 Tampilan Menu Interface .................................................. 31

Gambar 5.6 Tampilan Menu Interface Ether1 ....................................... 32

Gambar 5.7 Tampilan Menu Interface Ether2 ....................................... 32

Gambar 5.8 Tampilan Menu Addresses ................................................ 33

Gambar 5.9 Tampilan Menu Address List ............................................. 33

Gambar 5.10 Tampilan New Address Ether1 .......................................... 34

Gambar 5.11 Tampilan New Address Ether2 .......................................... 34

Page 13: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.12 Tampilan Address List setelah ditambahkan IP .................. 35

Gambar 5.13 Tampilan Menu IP DNS .................................................... 35

Gambar 5.14 Tampilan DNS Settings ..................................................... 36

Gambar 5.15 Tampilan Pengisian DNS .................................................. 36

Gambar 5.16 Tampilan Menu DHCP Server ........................................... 37

Gambar 5.17 Tampilan DHCP Server Interface Ether1........................... 37

Gambar 5.18 Tampilan DHCP Address Space ........................................ 38

Gambar 5.19 Tampilan Gateway for DHCP Network.............................. 38

Gambar 5.20 Tampilan Addresses to Give Out ....................................... 38

Gambar 5.21 Tampilan Menu DNS Server ............................................. 39

Gambar 5.22 Tampilan Menu Lease Time .............................................. 39

Gambar 5.23 Tampilan Setup Completed Ethernet 1 ............................... 40

Gambar 5.24 Tampilan DHCP Server Interface Ether2........................... 40

Gambar 5.25 Tampilan DHCP Address Space Ether2 ............................. 41

Gambar 5.26 Tampilan Gateway for DHCP Network Ether2 .................. 41

Gambar 5.27 Tampilan Addresses to Give Out Ether2 ............................ 42

Gambar 5.28 Tampilan DNS Server Ether2 ............................................ 42

Gambar 5.29 Tampilan Lease Time Ether2 ............................................. 42

Gambar 5.30 Tampilan Menu DHCP Server setelah Dikonfigurasi ......... 43

Gambar 5.31 Tampilan Pemilihan Menu Firewall................................... 43

Gambar 5.32 Tampilan Menu Firewall ................................................... 44

Gambar 5.33 Tampilan Menu New NAT Rule ........................................ 44

Gambar 5.34 Tampilan Menu Tab Action ............................................... 45

Page 14: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.35 Tampilan Menu Firewall Tab NAT ................................... 45

Gambar 5.36 Tampilan Pemilihan Menu Hotspot ................................... 46

Gambar 5.37 Tampilan Menu Hotspot Tab Server .................................. 46

Gambar 5.38 Tampilan Setup Hotspot Interface ..................................... 47

Gambar 5.39 Tampilan Setup Local Address of Network ........................ 47

Gambar 5.40 Tampilan Setup Address Pool of Network.......................... 48

Gambar 5.41 Tampilan Setup Select Certificate...................................... 48

Gambar 5.42 Tampilan Setup IP Address of SMTP Server ..................... 49

Gambar 5.43 Tampilan Setup DNS Servers ............................................ 49

Gambar 5.44 Tampilan Setup DNS Name .............................................. 49

Gambar 5.45 Tampilan Setup Hotspot Server Completed ....................... 50

Gambar 5.46 Tampilan New Hotspot User Profile Dosen ....................... 50

Gambar 5.47 Tampilan New Hotspot User Profile Mahasiswa................ 51

Gambar 5.48 Tampilan New Hotspot User ............................................. 51

Gambar 5.49 Tampilan Menu Hotspot Tab Users ................................... 52

Gambar 5.50 Tampilan Login TP-Link di Web Browser ........................ 52

Gambar 5.51 Tampilan Setting Network TP-Link................................... 53

Gambar 5.52 Tampilan Menu Wireless Basic Setting ............................. 53

Gambar 5.53 Tampilan Menu Wireless Security Setting ......................... 54

Gambar 5.54 Tampilan Login Hotspot.................................................... 55

Gambar 5.55 Input Username dan password .......................................... 55

Gambar 5.56 Sukses Login kejaringan Hotspot ...................................... 56

Gambar 5.57 Hasil Pengujian dengan Speedtest...................................... 56

Page 15: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi informasi pada zaman sekarang ini khususnya

pada jaringan komputer mendorong manusia untuk bertindak lebih cepat dalam

berbagai hal, salah satunya untuk mendapatkan informasi secara cepat dari

berbagai tempat. Jaringan komputer saat ini sangat dibutuhkan untuk

menghubungkan berbagai instansi pemerintahan, swasta dan perguruan tinggi.

Pada jaringan komputer, perangkat yang sering digunakan salah satunya

router. Router adalah sebuah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu

jaringan ke jaringan yang lain. Dengan berbagai fasilitas yang dimiliki router,

permasalahan pada jaringan komputer akan bisa terjawab. Namun, harga router

tidaklah murah, hal ini sesuai dengan kinerja yang dihasilkan oleh router itu

sendiri seperti pengaturan gateway server, limit bandwidth, hingga pada login

hotspot.

Hingga ditemukannya sebuah solusi yaitu Sistem Operasi yang

dikhususkan untuk networking, yaitu MikroTik RouterOS yang terbukti murah

dan handal dalam melakukan kerjanya sebagai router. MikroTik RouterOS

merupakan router network yang handal, dilengkapi dengan berbagai fitur dan

tools, baik untuk jaringan kabel maupun jaringan tanpa kabel (wireless). Salah

satu fitur yang disediakan oleh MikroTik yang akan di bahas adalah Manajemen

bandwidth dan Hotspot.

Page 16: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Salah satu perguruan tinggi swasta di kota Padang Sekolah Tinggi

Teknologi Industri (STTIND) Padang dengan jumlah mahasiswa, dosen dan staff

yang kurang lebih 770 orang, sering kali terjadi permasalahan pada jaringan

komputer antara lain sulitnya login pada hotspot ketika jumlah user yang

mengakses terlalu banyak dan jumlah bandwidth yang kurang memadai, pada saat

user yang mengakses jaringan hotspot sedikit kecepatan download mencapai 2,2

Mbps dan kecepatan upload mencapai 1 Mbps sedangkan pada saat user yang

mengakses jaringan hotspot terlalu banyak kecepatan download hanya mencapai

0,5 Mbps dan kecepatan upload hanya mencapai 0,4 Mbps, hingga permasalahan

user yang menghabiskan bandwidth yang ada.

Berdasarkan kondisi diatas, diangkatlah judul “Perancangan dan

Konfigurasi Jaringan Hotspot dengan login menggunakan NPM Mahasiswa

Berbasis Mikrotik RouterOS Pada Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan suatu

masalah seperti:

1. Seringkali terjadi permasalahan sulitnya login pada hotspot.

2. Belum adanya manajemen bandwith yang baik.

Page 17: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

1.3. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian dan pembahasan maka perlu adanya

batasan masalah yaitu merancang dan konfigurasi jaringan hotspot menggunakan

npm mahasiswa berbasis MikroTik RouterOS.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah

diuraikan diatas, maka dapat rumuskan masalah yaitu “Bagaimana merancang dan

mengkonfigurasi sebuah jaringan hotspot dengan login menggunakan npm

mahasiswa berbasis MikroTik RouterOS pada STTIND Padang agar pemakaian

bandwidth menjadi lebih stabil dan memudahkan user untuk login pada jaringan

hotspot?”.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah merancang dan

konfigurasi jaringan hotspot dengan login menggunakan npm mahasiswa berbasis

MikroTik RouterOS pada STTIND Padang agar pemakaian bandwidth menjadi

lebih stabil dan memudahkan user untuk login pada jaringan hotspot.

Page 18: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1 Bagi Penulis

1. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai

perancangan jaringan hotspot berbasis mikrotik routeros.

2. Untuk menerapkan ilmu atau teori yang telah diperoleh di bangku

perkuliahan.

1.6.2 Bagi Akademis

Dapat dijadikan pembanding atau literatur penyusunan skripsi dimasa akan

datang serta menambah referensi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan serta menambah ilmu pengetahuan.

.

Page 19: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Jaringan Komputer

Menurut Sukmaaji (2008: 1) jaringan komputer adalah sekelompok

komputer otonom yang saling berhubungan satu dengan lainnya menggunakan

protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi

informasi, aplikasi, dan perangkat keras secara bersama-sama.

Sistem pemasangan jaringan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Jaringan Terpusat

Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa node (workstation) yang

terhubung dengan sebuah komputer pusat atau disebut server. Pada Jaringan ini

sistem kerja workstation tergantung dari komputer pusat. Dan komputer pusat

tugasnya melayani permintaan akses dari workstation.

2. Jaringan Peer-to-peer

Adalah jaringan yang terdiri dari beberapa komputer yang saling

berhubungan antara satu dengan lainnya tanpa komputer pusat (server base). Pada

masing-masing komputer workstation terdapat media penyimpanan (harddisk)

yang berfungsi sebagai server individu.

Page 20: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan jangkauan geografis, yaitu :

1. LAN (Local Area Network)

Local Area Network sering kita jumpai di perkantoran, kampus, maupun

warung internet. Jaringan ini dapat menghubungkan lebih dari dua komputer

diruangan jarak dekat (terbatas) hingga beberapa kilometer saja.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

Jenis Jaringan Ini memberikan layanan hingga wilayah yang luas dan

kemampuan transfer datapun berkecepatan tinggi. Wilayah yang dapat menjadi

cakupannya berkisar 50 kilometer. MAN ini merupakan rangkaian LAN yang

berukuran dan berjarak lebih besar.

3. WAN (Wide Area Network)

Jenis jaringan ini memberikan layanan lebih luas lagi dibanding MAN,

yaitu dapat menghubungkan suatu wilayah bahkan Negara lain. WAN pada

dasarnya merupakan kumpulan beberapa LAN yang ada dibeberapa lokasi

sehingga dibutuhkan sebuah device untuk menghubungkannya dan device itu kita

sebut router.

2.1.1.1 Topologi Jaringan Komputer

1. Topologi Bus

Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer

saling berhubungan secara langsung menggunakan satu kabel saja. Kabel yang

menghubungkan jaringan ini adalah kabel Koaksial dan dilekatkan menggunakan

T-Connector

Page 21: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 2.1 Topologi Bus

2. Topologi Ring

Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu

membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh token. Token ini

berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa apakah

informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token

akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik

berikutnya.

Gambar 2.2 Topologi Ring

3. Topologi Star

Pada topologi jenis star ini, setiap komputer langsung dihubungkan

menggunakan switch, dimana switch ini adalah sebagai pengatur lalu lintas

seluruh komputer yang terbung, karena menggunakan proses pengiriman dan

penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya

pemasangannya juga tinggi.

Page 22: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 2.3 Topologi Star

4. Topologi Tree

Topologi Tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan

topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan

satu topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan

bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral. Pada jaringan ini memiliki

beberapa tingkatan simpul yang ditetapkan dengan suatu hirarki, gambarannya

adalah semakin tinggi kedudukannya maka semakin tinggi pula hirarkinya.

Gambar 2.4 Topologi Tree

5. Topologi Mesh

Topologi mesh merupakan rangkaian jaringan yang saling terhubung

secara mutlak dimana setiap perangkat komputer akan terhubung secara langsung

ke setiap titik perangkat lainnya.

Page 23: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 2.5 Topologi Mesh

6. Topologi Linear

Topologi ini merupakan perluasan dari topologi bus dimana kabel utama

harus dihubungkan ke tiap titik komputer menggunakan T-connector. Topologi

tipe ini merupakan jenis yang sederhana menggunakan kabel RG-58.

Gambar 2.6 Topologi Linear

2.1.2 Router

Menurut Iwan Sofana (2008:69) Pengertian Router adalah peralatan

jaringan yang dapat menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain.

Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk

membuat keputusan tentang kemana dan bagaimana paket dikirimkan.

Page 24: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Router merupakan perangkat yang dikhususkan untuk menangani koneksi

antara dua atau lebih jaringan yang terhubung melalui packet switching. Router

bekerja dengan melihat alamat asal dan alamat tujuan dari paket yang

melewatinya dan memutuskan rute yang akan dilewati paket tersebut untuk

sampai ketujuan. Router mengetahui alamat masing-masing komputer

dilingkungan jaringan lokalnya, mengetahui alamat bridge, dan router lainnya.

Sebuah router mampu mengirimkan data atau informasi dari satu jaringan

lain yang berbeda, router hampir sama dengan bridge, meski tidak lebih pintar

dibandingkan bridge, namun pengembangan perangkat router saat ini sudah mulai

mencapai bahkan melampaui batas tuntunan teknologi yang diharapkan.

Router akan mencari jalur terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang

berdasarkan atas alamat tujuan dan alamat asal. Router mengetahui alamat

masing-masing komputer dilingkungan jaringan lokalnya, bridge dan router

lainya. Router juga dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan melihat sisi

nama yang paling sibuk dan bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai

sisi tersebut bersih.

2.1.3 MikroTik RouterOS

Menurut Herlambang (2008: 19) MikroTik RouterOS adalah sistem

operasi yang dirancang khusus untuk network router. MikroTik RouterOS,

merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router.

Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa

dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Winbox adalah sebuah

Page 25: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

software yang di gunakan untuk meremote sebuah server mikrotik ke dalam mode

GUI (Graphical User Interface) melalui sistem operasi windows, selain itu

instalasi dapat dilakukan pada sebuah Personal Computer (PC).

MikroTik adalah sebuah perangkat lunak yang termasuk dalam Open

Source System namun bukanlah free software, artinya pengguna harus membeli

licensi terhadap segala fasiltas yang disediakan. Free trial hanya untuk 24 jam

saja. Pengguna bisa membeli software mikrotik dalam bentuk CD yang diinstall

pada harddisk atau disk on module (DOM). Jika pengguna membeli DOM, tidak

perlu menginstall perangkat lunak pada PC yang akan dipakai tetapi tinggal

menancapkan DOM pada slot IDE PC.

MikroTik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot,

ataupun oleh pemilik warnet. MikroTik RouterOS menjadikan komputer menjadi

router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik

untuk jaringan kabel maupun wireless.

Adapun beberapa fungsi dari mikrotik routeros yaitu membuat hotspot,

manajemen bandwidth dan IP addressing.

2.1.3.1 Hotspot

Menurut Iwan Sofana (2008:355), pengertian hotspot adalah atau area

hotspot adalah tempat khusus yang disediakan untuk mengakses internet

mengunakan peralatan Wi-fi. Umumnya layanan hotspot bersifat gratis. Dengan

berbekal laptop maka koneksi internet dapat dilakukan secara cuma-cuma.

Page 26: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Biasanya pengguna terlebih dulu harus melakukan registrasi ke penyedia

layanan hotspot untuk mendapatkan login dan password. Kemudian pengguna

dapat mencari area hotspot, seperti pusat perbelanjaan, kafe, hotel, kampus,

sekolahan, bandara udara, dan tempat-tempat umum lainnya. Proses otentikasi

dilakukan ketika browser diaktifkan. Untuk membuat hotspot dibutuhkan alat

seperti accesss point (AP). Access point bisa dianalogikan dengan hub dan repiter

pada (Wired LAN). Access point dapat menerima dan meneruskan sinyal dari

berbagai peralatan WIFI. Access point juga dapat menggabungkan jaringan

wireless dengan wired dan dapat memperbesar jangkauan WLAN.

2.1.3.2 Manajemen Bandwidth

Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh

sinyal dalam medium transmisi. Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan

antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah.

Manajemen bandwidth merupakan teknik pengelolaan jaringan sebagai

usaha untuk memberikan performa jaringan yang adil dan memuaskan.

Manajemen bandwith juga digunakan untuk memastikan bandwidth yang

memadai untuk memenuhi kebutuhan trafik data dan informasi serta mencegah

persaingan antara aplikasi.

Pengaturan bandwidth (bandwidth management) pada jaringan komputer

diperlukan untuk mengatur tiap data yang lewat, sehingga pembagian bandwidth

menjadi adil. Dalam hal ini MikroTik RouterOs juga menyertakan paket software

untuk mengatur lebar maksimum bandwidth yang diizinkan. Traffic jaringan

Page 27: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

berhubungan dengan paket data yang dibangkitkan oleh kartu ethernet (NIC) pada

komputer pengirim kemudian data ini akan diterima oleh kartu ethernet komputer

penerima, kemudian teruskan oleh driver kartu ethernet (Network Driver) ke

bagian kernel linux untuk diproses. Proses ini hanya mengatur paket data yang

keluar maupun masuk melalui satu kartu ethernet. Kernel linux yang bertanggung

jawab mengatur aliran data disebut kernel traffic control.

Komputer dengan Sistem Operasi linux yang dioperasikan sebagai

gateway atau router memungkinkan aliran paket data dapat diatur secara

bidirectional (dua arah) melalui NIC0 dan NIC1. Gateway linux dikonfigurasi

untuk memisahkan traffic dari jaringan lain atau koneksi internet yang disediakan

oleh ISP. Hubungan komputer klien yang dibagian NIC1 ke ISP dapat

dikendalikan, misalnya bandwidth smtp di jatah 64Kbps, dan ftp mendapatkan

bandwidth 10Kbps.

2.1.3.3 IP Adress

IP address adalah alamat logika yang diberikan keperalatan jaringan yang

menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binary, yang

ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat) yang dipisah oleh tanda

titik. Contohnya : 11000000.00010000.00001010.00000001 Atau dapat ditulis

dalam bentuk empat kelompok format decimal (0-255) misalnya: 192.16.10.1

Baik bilangan binary dan decimal merepresentasikan nilai yang sama.

Namun IP address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan decimal. Salah

Page 28: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

masalah penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang

panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.

IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4).

IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network

ID menentukan alamat jaringan sedangkan host ID menentukan alamat host atau

komputer. Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer

berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka

yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung

pada kelas IP address yang dipakai.

IP address dapat dibedakan menjadi empat kelas, yaitu A, B, C, dan D,

(Mansfield, 2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan untuk address

biasa. Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0-239.255.255.255).

1. Class A Address

Class A didesain untuk mensupport network yang besar dengan jumlah

lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP address class A menggunakan

octet yang pertama untuk menunjukan network address, dan tiga octet sisanya

tersedia untuk host address. Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan

bit pertama adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah

00000000 dalam bilangan biner, sedangkan dalam bilangan desimal adalah 127.

Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0 tidak dapat

dgunakan karena dipakai untuk loopback testing, maka alamat IP address yang

octet pertamanya yang dimulai dengan angka 1 sampai 126 didalam octet pertama

adalah alamat Class A.

Page 29: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

2. Class B Address

Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan dengan

ukuran menengah sampai dengan ukuran besar. Sebuah IP address Class B

menggunakan dua octet pertama dari empat octet untuk menunjukan network

address dan sisanya menunjukan host address. Dua bit pertama dari oktet pertama

Class B selalu 10. Sisa dari enak bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh

karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan dalam bilangan biner

adalah 10000000 dan dalam bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka

tertinggi yang dipresentasikan dalam bilangan biner adalah 10111111 dan dalam

bilangan decimal adalah 191. IP Address yang oktet pertamanya dimulai dengan

angka 128-191 adalah alamat Class B.

3. Class C Address

Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk alamat address

yang sebenarnya. Alamat ini dimaksudkan untuk mensupport jaringan kecil

dengan jumlah maksimum 254 host. Class C address dimulai dengan bilangan

binary 110. Oleh karena itu angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah

11000000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 192

sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam

bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 223. IP Address yang octet

pertamanya dimulai dengan angka 192 – 223.

4. Class D Address

Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting didalam

suatu IP address. Multicast address adalah network address unik menunjukkan

Page 30: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

paket dengan address tujuan ke group predefined dari sebuah IP address, oleh

karena itu single unit dapat mentransmit aliran tunggal dari data secara simultan

ke penerima lebih dari satu. Class D address dimulai dengan bilangan binary

1110. Oleh karena itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah

11100000 dalam bilangan binary dan dalam bilangan decimal adalah 224

sedangkan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11101111 dalam

bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 239. IP Address yang oktet

pertamanya dimulai dengan 224-239 adalah alamat Class D. Agar peralatan dapat

mengetahui kelas suatu IP Address, maka setiap IP harus memiliki subnet mask.

Dengan memperhatikan default subnet mask yang diberikan, kelas suatu IP

Address dapat diketahui. Berikut tabel 2.2 dijelaskan mengenai pengelompokan

kelas-kelas IP address beserta jumlah jaringan dan jumlah host perjaringan dapat

digunakan beserta default subnet mask nya.

Tabel 2.1 Pembagian Class IP Address

Kelas IP Address A B C

Kelompok Octat Pertama 1-126 128-191 192-223

Network ID w. w.x w.x.y

Host ID x.y.z y.z z.

Jumlah Jaringan 127 16.384 2.097.152

Jumlah Host Perjaringan 16.777.216 65.536 256

Default Subnet Mask 255.0.0.0 255.255.0.0 255.255.255.0

Page 31: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang harus

diketahui, yaitu:

1. Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback.

2. Network ID tidak boleh semuanya terdiri dari atas angka 0 atau 1.

3. Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1

Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID

jaringan. Jika host ID semuanya berupa angka binary 1, IP address ini biasanya

digunakan untuk broadcast ke semua host dalam jaringan lokal.

2.2 Kerangka Konseptual

Adapun kerangka konseptual dalam penyusunan proposal ini terdiri dari

tiga bagian diantaranya : input, proses dan output.

Gambar 2.7 Kerangka Konseptual

1. Input

Didalam input penulis mengumpulkan dan menginputkan data-data NPM

Mahasiswa dan NIDN Dosen STTIND Padang yang masih aktif.

Input

Data-data NPM

Mahasiswa,

NIDN Dosen

Output

Jaringan Hotspot Berbasis

MikroTik

Proses

Pengolahan NPM

Mahasiswa dan

NIDN Dosen

menjadi username

dan password

Page 32: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

2. Proses

Pengolahan data-data npm mahasiswa dan nidn dosen menjadi username

dan password yang nantinya akan digunakan untuk login kejaringan hotspot.

3. Output

Dari proses tersebut maka penulis membangun sebuah jaringan hotspot

dengan login npm mahasiswa dan nidn dosen yang setiap usernya telah dibatasi

bandwidth.

Page 33: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian Terapan (Applied

research). Penelitian terapan adalah penelitan yang diarahkan untuk mendapatkan

informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan

dilakukan dengan tujuan untuk menerapkan, menguji dan mengevaluasi masalah-

masalah praktis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia baik

secara individual maupun kelompok.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian berlokasi di Jl. Prof. Dr. hamka No. 121 Tabing di Sekolah

Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang, waktu penelitian dilaksanakan pada

bulan Desember 2017.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan dan penelitian. Jadi pada penelitian ini penulis menggunakan variable

data-data npm mahasiswa STTIND Padang.

Page 34: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

3.4 Langkah-langkah Metode Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi dalam menyusun tugas akhir, maka

diperlukan metode dalam penelitian. Adapun langkah-langkah dalam perancangan

Hotspot dengan login menggunakan NPM Mahasiswa di STTIND Padang yaitu :

1. Menyediakan data-data yang diperlukan untuk perancangan Jaringan Hotspot

STTIND Padang.

2. Menyediakan software dan hardware untuk membangun sebuah Hotspot

seperti RouterOS, WinBox dan Personal Computer (PC) yang bertujuan untuk

merancang sebuah Hotspot

3. Melakukan testing dengan tujuan untuk memastikan Hotspot yang telah

dirancang berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

3.5 Data dan sumber data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dalam dua jenis yaitu

data primer dan data sekunder.

3.5.1 Data Primer

Data primer atau data langsung merupakan metode pengumpulan data

dilakukan oleh peneliti, dimana peneliti secara langsung turun kelapangan untuk

mendapatkan informasi mengenai objek. Pada pengumpulan data peneliti

melakukan beberapa hal sebagai berikut :

1. Metode wawancara (Interview)

Wawancara merupakan metode tanya jawab dengan respon mendapatkan

informasi terkait data penelitian.

Page 35: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

2. Metode pengamatan (Observasi)

Pengamatan merupakan metode yang digunakan secara langsung untuk

mendapatkan informasi melalui penglihatan fisik karena pengamatan ini sangat

berguna untuk menentukan keadaan yang akan dibuat nantinya.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur, jurnal-jurnal dan

studi kepustakaan yang berhubungan dengan penelitian dan mendukung penelitian

ini.

3.6 Kerangka Metodologi

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dapat dilihat pada gambar

kerangka metodologi berikut ini :

Mulai

Pendahuluan Penelitian :

Wawancara, pengamatan langsung,

jurnal-jurnal dan studi kepustakaan

Landasan Teori :

Mikrotik Router OS, IP

Address

Pengumpulan data-data npm mahasiswa

Identifikasi Masalah

1. Seringkali terjadi permasalahan sulitnya login pada hotspot.

2. Belum adanya manajemen bandwith yang baik

Perancangan

A

Page 36: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian

Berdasarkan dari kerangka metodologi diatas, bahwa sebelum melakukan

perancangan dan konfigurasi hotspot dengan login menggunakan npm mahasiswa

STTIND Padang berbasis MikroTik RouterOS ada beberapa hal yang penulis

lakukan yaitu:

1. Pendahuluan Penelitian

Melakukan wawancara dan pengamatan masalah secara langsung untuk

mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

2. Landasan Teori

Disini penulis juga memberikan penjelasan hal-hal yang berhubungan dalam

perancangan sistem berupa pengertian Hotspot, MikroTik RouterOS, IP Address.

3. Identifikasi Masalah

Mengidentifikasikan permasalahan dalam perancangan dan konfigurasi

jaringan hotspot dengan login menggunakan npm mahasiswa.

4. Pengumpulan NPM Mahasiswa

Implementasi Sistem

Perawatan Sistem

selesai

Pengolahan NPM Mahasiswa menjadi username

dan password

A

Page 37: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Data-data npm seluruh mahasiswa STTIND padang yang terdaftar dan masih

aktif dikumpulkan.

5. Perancangan

Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya peneliti juga melakukan

perancangan jaringan hotspot dengan login menggunakan npm mahasiswa

(STTIND) Padang.

6. Pengolahan NPM Mahasiswa

Data-data npm mahasiswa yang didapat diolah menjadi username dan

password yang nantinya digunakan untuk login ke jaringan hotspot yang telah

dirancang.

7. Implementasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan instalasi dan konfigurasi, melakukan pengetesan

jaringan hotspot .

8. Perawatan Sistem

Pada tahap ini perawatan sistem dilakukan secara berkala dengan

membersihkan chache.

Page 38: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BAB IV

ANALISA DAN DESAIN SISTEM

4.1 Analisa Sistem

Dari tahap analisis dapat diketahui dengan jelas masalah-masalah apa saja

yang sering muncul, bagaimana cara menyelesaikan masalah pada pembagian

bandwidth, sampai solusi yang dapat diajukan untuk memecahkan masalah

tersebut. untuk mengurangi dampak ketidak stabilan terhadap penggunaan dalam

sebuah jaringan, di butuhkan pengaturan bandwidth dalam pengiriman dan

penerimaan file perlu adanya mikrotik dalam sebuah jaringan yang bertugas

melakukan pengaturan pemakaian bandwidth dan pembagian bandwidth seefektif

mungkin ke seluruh client, jadi setiap user akan mendapatkan jumlah bandwidth

yang sama banyak dalam proses pengiriman dan penerimaan data, dengan ini

diharapkan tidak akan ada lagi user yang mengeluh atas lambatnya pengiriman

data bila ada user lain yang sedang men-download/upload file tersebut. Atas dasar

tersebut penulis mengaplikasikan mikrotik sebagai router jaringan yang memiliki

fitur dan tools yang cukup lengkap baik untuk jaringan kabel maupun jaringan

wireless. Bandwidth adalah besar byte penggunaan pada transfer data dalam

sebuah jaringan point to multipoint. Oleh karena itu diperlukan sistem yang dapat

mengatur alur Bandwidth dari masing-masing komputer yang melewati mikrotik

tersebut.

Penelitian dilakukan bertujuan untuk melihat sistem yang lama. Dan

dengan data itulah seorang analis bisa merancang serta membuat sebuah sistem

Page 39: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

baru. Seorang analis harus mengetahui kelemahan sistem yang lama dan sistem

yang akan dirancang baik dan segi aktivitas sistem, efisiensi sistem serta hal-hal

yang terkait dengan sistem tersebut.

4.1.1 Analisa Sistem yang sedang berjalan

Sebelumnya sudah dijelaskan mengenai jaringan yang digunakan Sekolah

Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang. Adapun Sekolah Tinggi Teknologi

Industri (STTIND) Padang menggunakan jaringan internet dari Telkom Speedy,

dimana jaringan tersebut difungsikan sebagai fasilitas penunjang. Perangkat yang

dipakai terhubung ke access point melalui kabel dan sebagian melalui nirkabel.

4.1.2 Topologi Jaringan yang Sedang Berjalan

Berikut gambar topologi jaringan yang sedang berjalan di Sekolah Tinggi

Teknologi Industri (STTIND) Padang.

Access Point

Modem Speedy II 10Mb

Hub Lt.1

Router MikrotikUser

Modem Speedy I 3Mb

User

Hub Lt.2

Ketua Yayasan

Ketua

Wakil Ketua

Kaprodi

PC

Perpustakaan

Labkom

Internet

Gambar 4.1 Topologi Jaringan yang sedang berjalan

Page 40: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

4.2 Desain Jaringan

4.2.1 Perangkat yang dibutuhkan

1. Hardware

Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan jaringan hotspot seperti

yang ditunjukan table 4.1

Table 4.1 Perangkat Keras yang Digunakan

No Nama Hardware Jumlah

1 Kabel UTP

2 Konektor RJ 45

3 Lan Card 2 Unit

4 Akses Point TP-LINK TL WA 5110G 1 Unit

5 Hub TP-Link / Sejenis 1 Unit

6 Modem DSL/ usb stik 1 Unit

7 Komputer 1 Unit

2. Software

Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun jaringan hotspot

berbasis mikrotik adalah MikroTik RouterOS, WinBox

4.2.2 Rancangan Jaringan Baru

Rancangan sistem jaringan baru yang akan dibangun ini menggunakan

mikrotik routeros. Dimana mikrotik routeros ini digunakan sebagai manajemen

jaringan yang ada di Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang.

Page 41: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Dalam perancangan ini PC yang akan digunakan sebagai router mikrotik

menggunakan 2 LAN Card yang masing-masing terhubung ke modem untuk

terhubung kejaringan publik, dan ke access point untuk terhubung kejaringan

lokal.

Mikrotik RouterOS yang akan dibangun menggunakan spesifikasi

komputer sebagai berikut :

1. Processor Intel 2 Core 2.79 GHz

2. Harddisk 160 GB

3. Memory DDR3 2 GB

4. 2 LAN Card

Sedangkan untuk client dalam perancangan ini adalah segala jenis

perangkat yang dapat mengakses Wi-Fi.

Berikut gambaran topologi yang akan dibangun pada bagian akses internet

menggunakan nirkabel adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Topologi Jaringan Baru

Page 42: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan pada tahap

sistem dalam dokumen yang disetujui dan menguji kemudian menginstal dan

menggunakan program yang dibuat.

Tujuan Implementasi sistem adalah sebagai berikut :

1. Memperhitungkan bahwa sistem yang sudah dibuat sesuai dengan kebutuhan

2. Menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen sistem yang disetujui.

3. Memastikan bahwa sistem yang baru berjalan dengan benar.

4. Memperhitungkan bahwa sistem sesuai dengan kebutuhan pemakai.

Untuk merancang dan mengimplementasikan sistem yang dirancang

diperlukan sebuah alat berupa komputer sebagai media yang dapat membantu

dalam pengaplikasikannya. Pada komputer terdapat tiga komponen penting yang

seperti hardware, software dan brainware

5.2 Instalasi Perangkat

5.2.1 Instalasi MikroTik RouterOS

Salah satu software yang digunakan adalah MikroTik RouterOS. Sistem

operasi ini berfungsi untuk merubah sebuah PC menjadi sebuah router.Adapun

langkah untuk instalasi mikrotik routeros ke pc adalah sebagai berikut :

Page 43: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

1. Setting booting terlebih dahulu pada bios komputer ke booting cd/dvd

device untuk menjalankan instalasi mikrotik routeros menggunakan

cd/dvd, seperti gambar 5.1

Gambar 5.1 Pemilihan Booting

2. Setelah booting melalui cd/dvd device maka akan masuk pada menu

instalasi mikrotik routeros, dan kemudian pilih semua fitur yang

ditampilkan pada menu instalasi dan kemudian install.

Gambar 5.2 Tampilan Fitur Instalasi Mikrotik RouterOS

Page 44: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

3. Untuk proses instalasi akan berjalan sedikit lama. Setelah instalasi selesai,

untuk bisa login harus inputkan username admin dan password

dikosongkan, kemudian mikrotik sudah siap untuk dikonfigurasi.

Tampilan awal mikrotik setelah login dapat dilihat pada gambar 5.3

Gambar 5.3 Tampilan Awal Mikrotik RouterOS

5.2.2 Konfigurasi Mikrotik RouterOS

Untuk mengkonfigurasi mikrotik routeros penulis menggunakan aplikasi

winbox, untuk tampilan aplikasi winbox bisa dilihat pada gambar 5.4

Gambar 5.4 Tampilan Aplikasi WinBox

Page 45: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Tahapan untuk konfigurasi selanjutnya login kedalam mikrotik melalui

aplikasi winbox dengan mengklik MAC Address dengan menggunakan login

admin dan password dikosongkan, selanjutnya untuk tahap konfigurasi sebagai

berikut :

1. Setting Interface

Pada tahapan setting interface hanya perubahan atau penambahan nama

pada ethernet yang dipakai dengan cara klik dua kali pada ethernet yang akan

diganti namanya, pada setting interface ini penulis hanya menggunakan dua

ethernet, yang nantinya ethernet 1 akan dihubungkan ke modem dan ethernet 2

dihubungkan ke access point.

Gambar 5.5 Tampilan Menu Interface

Pada menu interface nama pada ethernet diedit agar tidah terjadi kesalahan

dalam proses konfigurasi. Cara pengeditan nama bisa dilakukan dengan mengklik

ethernet dua kali pada menu interface maka akan muncul menu interface ethernet,

untuk nama ether1 diedit menjadi ethernet1-modem lalu klik apply seperti pada

gambar 5.6.

Page 46: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.6 Tampilan Menu Interface Ether1

Setelah itu untuk nama pada ether2 diedit menjadi ether2-hotspot lalu klik

apply seperti gambar 5.7.

Gambar 5.7 Tampilan Menu Interface Ether2

Page 47: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

2. Setting IP (Internet Protocol) Address

Untuk penyetingan ip address, pertama klik menu ip pada menu bar dan

kemudian pilih menu addresses seperti gambar 5.8.

Gambar 5.8 Tampilan Menu Addresses

Selanjutnya klik addresses pada menu ip, maka akan muncul menu

address list seperti gambar 5.9.

Gambar 5.9 Tampilan Address List

Kemudian tambahkan ip yang akan digunakan dengan cara klik tanda

tambah, lalu masukan ip 192.168.2.1/24 pada textbox address dan interfacenya

ether1-modem lalu klik apply seperti gambar 5.10.

Page 48: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.10 Tampilan New Address Ether1

Setelah itu tambahkan lagi ip 192.168.20.1/24 dan interfacenya pilih

ethernet2-hotspot lalu klik apply seperti gambar 5.11.

Gambar 5.11 Tampilan New Address Ether2

Setelah penambahan ip dilakukan maka tampilan address list seperti

gambar 5.12.

Page 49: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.12 Tampilan Address List Setelah Ditambahkan IP

3. Setting DNS

Untuk langkah setting DNS adalah klik menu ip pada menu bar kemudian

pilih menu DNS, seperti gambar 5.13.

Gambar 5.13 Tampilan Menu IP DNS

Kemudian akan muncul menu DNS Setting seperti gambar 5.14.

Page 50: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.14 Tampilan DNS Settings

Untuk DNS nya diisi dengan ip modem yang digunakan yaitu 192.168.2.1

atau bisa menggunakan DNS google yaitu 8.8.8.8 dan 8.8.4.4 seperti gambar 5.15.

Gambar 5.15 Tampilan Pengisian DNS

4. Setting DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol) Server

Untuk langkah setting DHCP Server langkahnya buka menu ip dan pilih

DHCP Server seperti gambar 5.16.

Page 51: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.16 Tampilan Menu DHCP Server

Selanjutnya dalam penyetingan DHCP Server akan dilakukan dua tahap

yaitu penyetingan DHCP Server untuk Ether1 dan 2. Untuk penyetingan tahap

pertama klik DHCP Setup maka akan muncul menu DHCP Setup, kemudian pada

DHCP Server interface pilih ether1-modem lalu klik next seperti gambar 5.17.

Gambar 5.17 Tampilan DHCP Server Interface Ether1

Selanjutnya pada DHCP Address Space akan otomatis terisi karena ip

address sudah ditambahkan lalu klik next seperti gambar 5.18.

Page 52: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.18 Tampilan DHCP Address Space

Kemudian pada Gateway for DHCP Network sudah otomatis terisi lalu

klik next seperti gambar 5.19.

Gambar 5.19 Tampilan Gateway for DHCP Network

Kemudian pada addresses to give out sudah terisi range keluaran ip yang

akan digunakan, lalu klik next seperti gambar 5.20.

Gambar 5.20 Tampilan Addresses to Give Out

Page 53: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Selanjutnya akan tampil menu DNS Server, karena DNS sudah disetting

maka otomatis DNS sudah terisi kemudian klik seperti gambar 5.21.

Gambar 5.21 Tampilan Menu DNS Servers

Setelah menu DNS Servers maka akan muncul menu Lease Time pada

menu lease time ini lansung saja klik next seperti gambar 5.22.

Gambar 5.22 Tampilan Menu Lease Time

Setelah menu lease time akan muncul text box setup has completed

successfully maka penyetingan untuk DHCP Server untuk ether1 sudah selesai

seperti pada gambar 5.23.

Page 54: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.23 Tampilan Setup Completed ethernet1

Untuk Penyetingan DHCP server tahap kedua sama dengan penyetingan

pada ether 1, langkahnya klik DHCP Setup pada menu DHCP Servers kemudian

pada menu DHCP Server Interface pilih ethernet2-hotspot kemudian klik next

seperti pada gambar 5.24.

Gambar 5.24 Tampilan DHCP Server Interface Ether2

Setelah pemilihan server interface kemudian pada menu DHCP Addess

Space sudah otomatis terisi dengan ip yang sudah disetting lalu klik next seperti

gambar 5.25.

Page 55: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.25 Tampilan DHCP Address Space Ether2

Selanjutnya pada Gateway for DHCP Network juga lansung terisi seperti

pada gambar 5.26.

Gambar 5.26 Tampilan Gateway for DHCP Network Ether2

Kemudian pada menu Addresses to Give Out range ipnya 192.168.20.2-

192.168.20.254 diganti menjadi 192.168.20.3-192.168.20.254 karena ip

192.168.20.2 akan digunakan sebagai default gateway untuk access point, dan

klik next seperti pada gambar 5.27.

Page 56: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.27 Tampilan Addresses to Give Out Ether2

Selanjutnya pada menu DNS Servers sama dengan penyetingan ether1

kemudiann klik next saja seperti gambar 5.28.

Gambar 5.28 Tampilan DNS Servers Ether2

Kemudian pada menu lease time nya lansung klik next seperti gambar

5.29.

Gambar 5.29 Tampilan Lease Time Ether2

Page 57: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Setelah selesai penyetingan DHCP Server dilakukan maka tampilan menu

DHCP Server seperti pada gambar 5.30.

Gambar 5.30 Tampilan Menu DHCP Server Setelah Konfigurasi

5. Penambahan NAT (Network Address Translation)

NAT (Network Address Translantion) adalah pemetaan alamat IP dimana

alamat IP private dapat mengakses internet pada IP publik. Untuk penambahan

NAT dengan cara klik menu IP pada menu bar kemudian pilih menu Firewall

seperti gambar 5.31.

,Gambar 5.31 Tampilan Pemilihan Menu Firewall

Page 58: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Selanjutnya pada menu firewall kemudian pilih tab NAT seperti gambar

5.32.

Gambar 5.32 Tampilan Menu Firewall

Pada tab NAT dan kemudian klik tanda tambah maka akan tampil menu

seperti gambar 5.33.

Gambar 5.33 Tampilan Menu New NAT Rule

Page 59: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Kemudian pada menu New NAT Rule pilih tab action dan pilih

masquerade lalu klik apply seperti gambar 5.34.

Gambar 5.34 Tampilan Menu Tab Action

Setelah NAT ditambahkan pada menu firewall tab maka akan terisi seperti

pada gambar 5.35.

Gambar 5.35 Tampilan Menu Firewall Tab NAT

Page 60: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

6. Setting Hotspot

Untuk penyetingan hotspot langkahnya buka menu hotspot dengan cara

klik menu ip pada menu bar kemudian pilih menu hotspot seperti pada Gambar

5.36

Gambar 5.36 Tampilan Pemilihan Menu Hotspot

Langkah pertama dalam penyetingan hotspot adalah setting hotspot

servernya terlebih dahulu dengan cara klik tab server pada menu hotspot

kemudian klik Hotspot Setup seperti gambar 5.37.

Gambar 5.37 Tampilan Menu Hotspot Tab Server

Page 61: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Selanjutnya pada hotspot langkahnya adalah pemilihan HotSpot

interfacenya dirubah menjadi ether2-hotspot lalu klik next seperti gambar 5.38.

Gambar 5.38 Tampilan Setup Hotspot Interface

Selanjutnya setelah menu hotspot interface adalah Local Address of

Nettwork, pada menu ini akan otomatis terisi dengan ip gateway ether2 lalu klik

next seperti gambar 5.39.

Gambar 5.39 Tampilan Setup Local Address of Network

Selanjutnya pada menu address pool of network rubah range ip nya

menjadi 192.168.20.3-192.168.20.254 karena untuk ip 192.168.20.2 akan

Page 62: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

digunakan sebagai default gateway untuk access point hal ini dilakukan agar tidak

terjadinya bentrokan ip seperti pada gambar 5.40.

Gambar 5.40 Tampilan Setup Address Pool of Network

Kemudian pada menu setup selanjutnya adalah select certificate pada

menu ini lansung klik next seperti gambar 5.41.

Gambar 5.41 Tampilan Setup Select Certificate

Kemudian pada menu setup select SMTP (simple mail transfer protocol)

ip address of SMTP Servers tidak rubah lalu klik next seperti gambar 5.42

Page 63: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Gambar 5.42 Tampilan Setup IP Address of SMTP Server

Selanjutnya pada setup DNS server configurasinya akan lansung terisi

karena sebelumnya sudah dilakukan konfigurasi DNS seperti pada gambar 5.43.

Gambar 5.43 Tampilan Setup DNS Servers

Kemudian pada menu setup DNS Name isi dengan

www.sttind.horspot.ac.id, pemberian nama pada setup ini nantinya akan

digunakan sebagai domain login user kejaringan hotspot seperti pada gambar

5.44.

Gambar 5.44 Tampilan Setup DNS Name

Page 64: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Setelah pemberian DNS Name pada hotspot maka penyetingan untuk

hotspot server selesai maka tampilan hotspot seperti pada gambar 5.45.

Gambar 5.45 Tampilan Setup Hotspot Server Complete

Langkah Selanjutnya adalah pembuatan User Profile dengan cara klik tab

user profile pada menu hotspot dan klik tanda tambah maka akan muncul menu

Hotspot User Profile pada menu ini ganti nama menjadi dosen dengan shared

user 15 dan rate limit upload/download 3M/3M seperti pada gambar 5.46.

Gambar 5.46 Tampilan New Hotspot User Profile Dosen

Page 65: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Kemudian tambahkan lagi user profile untuk mahasiswa dengan cara klik

tombol tambah kemudian rubah nama menjadi mahasiswa dengan shared users

200 dan rate limit upload/download 1M/1M seperti gambar 5.47.

Gambar 5.47 Tampilan New Hotspot User Profile Mahasiswa

Setelah pembuatan user profile langkah selanjutnya adalah membuat user

ID dan password untuk langkah nya klik tab user pada menu hotspot kemudian

klik tanda tambah dan isi name dan password nya dengan npm dan nidn, untuk

profile diisi sesuai dengan kedudukannya seperti gambar 5.48.

Gambar 5.48 Tampilan New Hotspot User

Page 66: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Setelah dilakukan penambahan user maka proses penyetingan untuk

hotspot telah selesai disini penulis hanya menggunakan dua data yaitu

menggunakan npm penulis sendiri dan nidn pembimbing penulis.

Gambar 5.49 Tampilan Menu Hotspot Tab Users

5.2.3 Konfigurasi Access Point

Sebelum menjelaskan tentang konfigurasi access point, dalam pembuatan

tugas akhir ini penulis menggunakan access point dari TP-Link model TL-

WA5110G. Langkah untuk mengkonfigurasi access point, hubungkan access

point ke pc ataupun laptop client menggunakan kabel LAN, kemudian setting ip

LAN pc atau laptop dengan 192.168.1.100 dengan subnet mask 255.255.255.0.

selanjutnya login menggunakan web browser dengan mengakses ip dari access

point yaitu 192.168.1.254 dengan username admin dan password admin.

Gambar 5.50 Tampilan Login TP-Link Di Web Browser

Page 67: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Langkah selanjutnya klik menu network pada basic setting kemudian

rubah IP Address nya jadi 192.168.20.2 dan default gatewaynya 192.168.20.1 lalu

klik save seperti pada gambar 5.51.

Gambar 5.51 Tampilan Setting Network TP-Link

Selanjutnya rubah ssid pada TP-Linknya dengan cara klik menu wireless

dan pilih basic setting kemudian rubah ssid nya jadi Hotspot seperti gambar 5.52.

Gambar 5.52 Tampilan Menu Wireless Basic Setting

Page 68: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Setelah ssid dirubah selanjutnya klik security settings dan pilih disable

security, karena disini penulis akan menggunakan sistem login menggunakan npm

mahasiswa jadi untuk security dari access point didisable.

Gambar 5.53 Tampilan Menu Wireless Security Settings

Page 69: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

5.3 Pengujian dan Hasil

5.3.1 Pengujian

Pengujian pada rancangan jaringan yang baru dengan menggunakan

software MikroTik RouterOS adapun pengujiannya dilakukan sebagai berikut :

1. Pengujian sistem login dilakukan dengan cara masuk ke jaringan hotspot

yang telah disetting, kemudian buka web browser dan masukan

www.sttind.hotspot.ac.id pada bar pencarian seperti gambar 5.54.

Gambar 5.54 Tampilan Login Hotspot

Selanjutnya login menggunakan npm atau nidn sebagai username dan

password seperti gambar dibawah ini.

Gambar 5.55 Input username dan password

Page 70: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

Setelah login maka akan ada pemberitahuan login sukses.

Gambar 5.56 Sukses Login kejaringan hotspot

2. Pengujian bandwidth.

Pengujian bandwidth dilakukan melalui situs internet yaitu

speedtest.cbn.net.id, pengujian ini dilakukan untuk melihat hasil dari konfigurasi

yang telah dilakukan, dan hasil dari pengujian dapat dilihat pada gambar dibawah

ini.

Gambar 5.57 Hasil pengujian dengan speedtest

Page 71: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

5.3.2 Hasil

Berdasarkan dari pengujian yang dilakukan, maka hasil yang penulis

dapatkan yaitu:

1. Mahasiswa bisa mengakses internet dengan login npm nya masing-masing,

sehingga tidak ada permasalahan tidak terkoneksi dengan hotspot yang ada.

2. Akademik maupun dosen tidak terganggu ketika mengakses internet,

dikarenakan bandwidth yang tersedia telah ada yang memanajemen dengan

baik.

3. Pengguna dari luar tidak ada akses menggunakan internet di STTIND

sehingga koneksi disana menjadi lancar.

Page 72: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada perancangan dan konfigurasi jaringan

hotspot dengan login npm mahasiswa berbasis mikrotik RouterOs pada STTIND

Padang, maka penulis mengambil kesimpulan, sebagai berikut :

1. Memberikan pengaturan internet pada hotspot dengan login menggunakan

yang dapat menyelesaikan permasalahan pembagian jaringan internet.

2. Menstabilka penggunaan hotspot baik untuk akademik dan mahasiswa.

6.2 Saran

Agar penerapan jaringan hotspot dengan login menggunakan npm

mahasiswa berbasis MikroTik RouterOS pada STTIND Padang dapat terlaksana

dengan baik maka ada beberapa hal yang sebaiknya perlu diperhatikan, yaitu :

1. Perlunya perawatan secara berkala tehadap MikroTik RouterOS ini agar tidak

terjadinya error dan gagal fungsi.

2. Perlunya pengembangan lebih lanjut terhadap hotspot ini sehingga

kedepannya STTIND Padang mampu menyediakan Server Distribusi sendiri,

baik untuk kebutuhan Networking maupun Storage Application.

Page 73: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ernita, Tri. Dkk. Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi. Padang :

Universitas STTIND Padang. 2015-2016.

Herlambang, Moch. Linto dan Catur L., Azis. Panduan Lengkap Mengusai Router

Masa Depan Mikrotik RouterOS. Yogyakarta: Andi. 2008

Kurniawan, Candra. Perancangan Jaringan Hotspot dengan Sistem Voucher

Menggunakan Mikrotik pada Jaringan RT/RW Net. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah. 2014.

Lukas, Jonathan. Jaringan Komputer. Jakarta : Graha Ilmu. 2006

Pribadi, Zohan Aris. Analisis dan Implementasi Firewall dengan Metode Stateful

Multilayer Inspection pada Mikrotik Router OS. Semarang : Universitas

Dian Nuswantoro. 2014.

Purba, Minda Mora dan H, Syamsu. Optimalisasi Manajemen Jaringan dengan

Menggunakan Mikrotik RouterOS. Medan : Universitas Sumatera Utara.

2011.

Purwanto, Eko. Implementasi Jaringan Hotspot dengan Menggunakan Router

Mikrotik sebagai Penunjang Pembelajaran. Surakarta : STMIK Duta

Bangsa. 2015.

Putra, Ilham Eka. Perancangan Jaringan Hotspot Berbasis Mikrotik Router OS

3.3.0. Padang : STMIK Indonesia Padang. 2013.

Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer. Bandung : Informatika.2008.

Sujalwo, Handagar, Bana, Supriyono, Heru. Manajemen Jaringan Komputer

Dengan Menggunakan Mikrotik Router. Surakarta : Universitas

Muhammadiyah. 2011.

Sukmaaji, Anjik. Jaringan Komputer Konsep Dasar Pengembangan Jaringan dan

Keamanan Jaringan. Yogyakarta : Penerbit Andi. 2008.

Page 74: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Faldi Maulana

NPM : 1210024262004

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Proposal : Perancangan dan Konfigurasi Jaringan Hotspot dengan

Login Menggunakan NPM Mahasiswa berbasis MikroTik

RouterOS pada Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang

No Tanggal Saran / Perbaikan Paraf

1. 09 November 2017 - Perbaiki Penulisan

- Perbaiki Identifikasi masalah

- Perbaiki Kerangka Konseptual

- Perbaiki Variabel Penelitian

- Perbiki Kerangka Metodologi

2. 23 November 2017 - Perbaiki Latar belakang masalah

- Perbaiki penulisan pada laporan

3. 30 November 2017 - Perbaiki penulisan pada laporan

- ACC Seminar Proposal

4 20 Desember 2017 - Perbaiki Bab V

- Acc Seminar Hasil

5. 30 Desember 2017 - Perbaiki penulisan

- Acc Kompre

Padang, Februari 2018

Dosen Pembimbing I:

(Ir.Irwan Yusti, M.Kom)

NIDN. 1020116803

Page 75: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Faldi Maulana

NPM : 1210024262004

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Proposal : Perancangan dan Konfigurasi Jaringan Hotspot dengan

Login Menggunakan NPM Mahasiswa berbasis MikroTik

RouterOS pada Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang

No Tanggal Saran / Perbaikan Paraf

1. 09 November 2017 - Perbaiki Bab I

- Perbaiki Bab II

2. 23 November 2017 - Perbaiki penulisan pada laporan

- Pertajam latar belakang masalah

3. 30 November 2017 - Perbaiki penulisan pada laporan

- ACC Seminar Proposal

4. 10 Desember 2017 - Perbaiki Bab IV

- Perbaiki Bab V

5. 20 Desember 2017 - Perbaiki Gambar pada topologi yang

ada

- Acc Seminar Hasil

6. 30 Desember 2017 - Perbaiki Penulisan

- Acc Kompre

Padang, Februari 2018

Dosen Pembimbing II:

(Nofriadiman, ST, M.Kom)

NIDN. 1030117901

Page 76: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Faldi Maulana

NPM : 1210024262004

Program Studi : Sistem Informasi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun dengan judul :

“Perancangan dan Konfigurasi Jaringan Hotspot dengan Login Menggunakan NPM Mahasiswa berbasis MikroTik RouterOS pada Sekolah

Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang”

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat dari

Skripsi orang lain. Apabila kemudian dari pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan

gelar kesarjanaannya).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Padang, Juli 2018

Pembuat Pernyataan,

Faldi Maulana

1210024262004

Page 77: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

LAMPIRAN

Page 78: PERANCANGAN DAN KONFIGURASI JARINGAN HOTSPOT …

BIODATA WISUDAWAN

No. Urut :

Nama

: Faldi Maulana

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

Tempat / Tgl Lahir

: Nanggalo Tarusan/ 18 Agustus

1994

NPM

: 1210024262004

Program Studi

: Sistem Informasi

Tanggal Lulus

:

IPK

: 3,24

Predikat Lulus

:

Judul Skripsi

: Perancangan dan Konfigurasi

Jaringan Hotspot dengan Login

Menggunakan NPM Mahasiswa

berbasis MikroTik RouterOS pada

Sekolah Tinggi Teknologi Industri

(STTIND) Padang

Dosen Pembimbing

: 1. Ir.Irwan Yusti, M.Kom

2. Nofriadiman, ST, M.Kom

Asal SLTA

: SMKN 1 Koto XI Tarusan

Nama Orang Tua

: Asril Muis

Alamat / Tlp / Hp : J.Timah-timah No.3 Nanggalo

Tarusan/ 082288835844