RANCANG BANGUN MONITORING DAN ... - repository.ppns.ac.idrepository.ppns.ac.id/2412/1/0915040029 -...
Transcript of RANCANG BANGUN MONITORING DAN ... - repository.ppns.ac.idrepository.ppns.ac.id/2412/1/0915040029 -...
TUGAS AKHIR (609502A)
RANCANG BANGUN MONITORING DAN KONTROL
PERTUMBUHAN TANAMAN PADA SISTEM HIDROPONIK DFT
MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC
FEBRIYAN DWI HARTARTO
0915040029
DOSEN PEMBIMBING :
ADIANTO, S.T.,M.T.
II MUNADHIF, S.ST.,M.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI
JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2019
i
HALAMAN JUDUL
TUGAS AKHIR (609502A)
RANCANG BANGUN MONITORING DAN KONTROL
PERTUMBUHAN TANAMAN PADA SISTEM HIDROPONIK
DFT MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC
FEBRIYAN DWI HARTARTO
0915040029
DOSEN PEMBIMBING :
ADIANTO, S.T.,M.T.
II MUNADHIF, S.ST.,M.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMASI
JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2019
ii
Halaman sengaja dikosongkan
iii
LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN MONITORING DAN KONTROL PERTUMBUHAN
TANAMAN PADA SISTEM HIDROPONIK DFT MENGGUNAKAN
METODE FUZZY LOGIC
Disusun Oleh:
Febriyan Dwi Hartarto
0915040029
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan
Program Studi D4 Teknik Otomasi
Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
Disetujui oleh Tim penguji Tugas Akhir Tanggal Ujian : 14 Agustus 2019
Periode Wisuda : September 2019
Menyetujui,
Dosen Penguji NIDN Tanda Tangan
1. Lilik Subiyanto, S.T., M.T. (0030016903) (……….....…..….)
2. Adianto, S.T., M.T. (0002077704) (…………………)
3. M. Khoirul Hasin, S.Kom., M.Kom. (0025128802) (…….………..….)
Dosen Pembimbing NIDN Tanda Tangan
1. Adianto, S.T., M.T. (0007017004) (…………......…)
2. Ii Munadhif, S.ST., M.T. (0010079102) (………...…...…)
Mengetahui
Koordinator Program Studi,
Dr. Eng. Imam Sutrisno, S.T., M.T.
NIP. 197501162000121001
Menyetujui
Ketua Jurusan,
Mohammad Basuki Rahmat, S.T., M.T.
NIP. 197305222000031001
iv
Halaman sengaja dikosongkan
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
No. : F.WD I. 021
Date : 3 Nopember 2015
Rev. : 01
Page : 1 dari 1
Yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Febriyan Dwi Hartarto
NRP. : 0915040029
Jurusan/Prodi : Teknik Kelistrikan Kapal/D4 Teknik Otomasi
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :
Tugas Akhir yang akan saya kerjakan dengan judul :
RANCANG BANGUN MONITORING DAN KONTROL PERTUMBUHAN
TANAMAN PADA SISTEM HIDROPONIK DFT MENGGUNAKAN
METODE FUZZY LOGIC
Adalah benar karya saya sendiri dan bukan plagiat dari karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut,
maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab.
Surabaya, 2 September 2019
Yang membuat pernyataan,
(Febriyan Dwi Hartarto)
NRP.0915040029
vi
Halaman sengaja dikosongkan
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk
menyelesaiakan program studi Teknik Otomasi jenjang Diploma-4 Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan, dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:
1. Ayah saya Sutaryono yang selalu mendoakan, menguatkan, mendukung,
dan memberikan segalanya kepada saya, Ibu saya Suharti yang selalu
mendoakan memberikan semangat, mengajarkan kesabaran, dan
mengajarkan segala hal kepada saya.
2. Kakak saya Adityas Dian Suhartarti, dan sepupu saya Lena, Bintang, Daffa,
Lubna, alfin, yang selalu mendoakan dan mensupport saya dalam segala hal.
3. Bapak Ir. Eko Julianto M.sc., FRINA selaku direktur Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya.
4. Bapak Mohammad Basuki Rahmat, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik
Kelistrikan Kapal PPNS.
5. Bapak Dr. Eng. Imam Sutrisno, S.T., M.T. selaku Koordinator Prodi Teknik
Otomasi PPNS.
6. Bapak Adianto ST.,M.T. selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Ii
Munadhif S.ST.,M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas segala ilmu yang
telah ditularkan, pembinaan, serta motivasi yang tiada henti selama
penyusunan Tugas Akhir ini. Memberikan dukungan yang luar biasa dari
pengajuan judul Tugas Akhir hingga saat ini, serta atas segala jenis
tantangan yang bersifat membangkitkan motivasi saya sehingga Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal PPNS yang telah
memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis melaksanakan studi.
viii
8. Keluarga kost update 2 yang telah memberikan segala jenis dukungan moral
dan materi, motivasi, mengajarkan arti kebersamaan selama penulis
mengerjakan dan menyelesaikan Tugas Akhir ini.
9. Teman - teman jurusan prodi Teknik Otomasi yang membanggakan dan
seluruh teman – teman PPNS yang telah mendoakan, mensupport dan
mengajarkan berbagai hal bagi saya sehingga terselesainya Tugas Akhir ini.
10. Seluruh pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan pada
Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membacanya.
Akhir kata, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu, semoga Allah SWT selalu melimpahkan
rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua. Aamiin.
Penulis
Febriyan Dwi Hartarto
ix
RANCANG BANGUN MONITORING DAN KONTROL
PERTUMBUHAN TANAMAN PADA SISTEM HIDROPONIK
DFT MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC
Febriyan Dwi Hartarto
ABSTRAK
Salah satu solusi terhadap permasalahan keterbatasan lahan untuk
bercocok tanam saat ini adalah dengan menerapkan sistem hidroponik Deep Flow
Technique(DFT). Sistem ini memanfaatkan air yang tersikulasi sebagai media
tanam agar memperoleh air. Tingkat kadar pH akan mempengaruhi daya larut
unsur hara tanaman yang berdampak pada kualitas kesuburan tumbuh dan
berkembang tanaman tersebut. Dari permasalahan tersebut, penulis memiliki
solusi yaitu membuat sebuah sistem monitoring dan kontrol secara otomatis yang
dapat mengamati pertumbuhan tanaman hidroponik. Sistem ini terdiri dari sensor
pH, sensor DHT11, sensor HC-SR04, RTC DS3231, Arduino UNO, aktuator
pompa air, pompa wiper, dan kipas DC. Terdapat juga NodeMCU dan kamera
ESP-32 cam, serta aplikasi android yang berfungsi untuk memonitoring dan
kontrol secara manual dan otomatis. Pada sistem ini menerapkan metode fuzzy
logic untuk mendapatkan nilai set point dari kadar pH air nutrisi sebesar 6.00
menggunakan sensor pH dan ketinggian air pada bak reservoir menggunakan
sensor HC-SR04. Dari hasil pengujian metode fuzzy logic, untuk mencapai kadar
pH dari 10.00 sampai 6.00 sistem membutuhkan waktu rata-rata 103.3 detik, dari
2.00 sampai 6.00 membutuhkan waktu rata-rata 124.67 detik. Pada pengujian
sistem dengan aplikasi android yang telah dibuat dengan melakukan komunikasi
realtime antara android dengan hidroponik DFT diperoleh presentase
keberhasilan sebesar 95%.
Kata Kunci: Keterbatasan lahan, Hidroponik DFT, Fuzzy logic , Kadar pH air
x
Halaman sengaja dikosongkan
xi
DESIGN MONITORING AND CONTROL OF PLANT GROWTH
IN THE HYDROPONIC DFT SYSTEM USING THE FUZZY
LOGIC METHOD
Febriyan Dwi Hartarto
ABSTRACT
One solution to the problem of limited land for farming today is to apply
the Deep Flow Technique (DFT) hydroponic system. This system utilizes
circulated water as a planting medium in order to obtain water. The level of pH
will affect the solubility of plant nutrients which have an impact on the fertility of
the plants growing and developing. From these problems, the authors have a
solution that is making a monitoring and control system that can automatically
observe the growth of hydroponic plants. This system consists of a pH sensor,
DHT11 sensor, HC-SR04 sensor, RTC DS3231, Arduino UNO, water pump
actuator, wiper pump, and DC fan. There is also a NodeMCU and ESP-32 cam
camera, and an Android application that functions to monitor and control
manually and automatically. In this system applies the fuzzy logic method to get
the set point value of the pH of the nutrient water of 6.00 using a pH sensor and
the water level in the reservoir using the HC-SR04 sensor. From the results of
testing the fuzzy logic method, to achieve pH levels from 10.00 to 6.00 the system
takes an average time of 103.3 seconds, from 2.00 to 6.00 requires an average
time of 124.67 seconds. In testing the system with an android application that has
been made by conducting realtime communication between android and DFT
hydroponics, the percentage of success is 95%.
Keywords : Land limitations, DFT Hydroponics, Fuzzy logic, Water pH levels
xii
Halaman sengaja dikosongkan
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...................................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
ABSTRACT ............................................................................................................. xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
1.3. Tujuan ................................................................................................ 3
1.4. Manfaat .............................................................................................. 3
1.5. Batasan Masalah ................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5
2.1. Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 5
2.2. Sistem Hidroponik ............................................................................. 6
2.2.1 Sistem Hidroponik Pada Sayuran ........................................ 7
2.2.2 Sawi ..................................................................................... 7
2.2.3 Bak Reservior ...................................................................... 8
2.2.4 Rockwool .............................................................................. 8
2.2.5 Pengaturan pH Nutrisi ......................................................... 9
2.2.6 Nutrisi AB Mix ..................................................................... 9
2.3 Kontroler .......................................................................................... 10
2.3.1 Arduino UNO .................................................................... 10
xiv
2.3 Sensor dan Aktuator ......................................................................... 12
2.3.1 Sensor pH ........................................................................... 12
2.3.2 Sensor Jarak HC-SR04 ....................................................... 13
2.3.3 Sensor Suhu DHT 11 .......................................................... 14
2.3.4 NodeMCU ESP8266 .......................................................... 15
2.3.5 Modul RTC DS3231 .......................................................... 16
2.3.6 Driver Motor L298N .......................................................... 17
2.3.7 Modul Relay ....................................................................... 18
2.3.8 Pompa Air DC 12V ............................................................ 18
2.3.9 Kipas DC ............................................................................ 19
2.3.10 ESP32-CAM ....................................................................... 20
2.4 Database ........................................................................................... 21
2.4.1 Database MySQL .............................................................. 21
2.5 Software yang Digunakan ................................................................ 21
2.5.1 Matlab ................................................................................. 21
2.5.2 Pemrograman Android ....................................................... 22
2.5.3 XAMPP .............................................................................. 22
2.5.4 Arduino IDE ....................................................................... 22
2.6 Metode Fuzzy Logic ......................................................................... 23
2.6.1 Dasar Logika Fuzzy ............................................................ 23
2.6.2 Komponen Dasar Logika Fuzzy ......................................... 24
2.6.3 Pengendalian Logika Fuzzy ................................................ 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 27
3.1. Diagram Alir Penelitian ................................................................... 27
3.2. Tahap Identifikasi Awal ................................................................... 28
3.3. Analisa Kebutuhan Sistem ............................................................... 28
3.4. Perencanaan Sistem Kerja ................................................................ 29
xv
3.2.1. Diagram Blok Sistem ......................................................... 29
3.2.2. Diagram Blok Kontrol ....................................................... 30
3.2.3. Flow Chart Sistem ............................................................. 31
3.5 Perancangan Desain Rancang Bangun ............................................ 33
3.6 Perancangan Hardware .................................................................... 35
3.7 Perancangan Software ...................................................................... 38
3.7.1 Perancangan Software Aplikasi Android ........................... 39
3.7.2 Perancangan Software Matlab ........................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 45
4.1 Hasil Perancangan Mekanik ............................................................ 45
4.2 Hasil Pengujian Hardware ............................................................... 45
4.2.1 Real time Clock DS3231 dengan Arduino ......................... 46
4.2.2 Sensor pH dengan Arduino Uno ........................................ 47
4.2.3 Sensor Suhu DHT 11 dengan Arduino Uno ...................... 50
4.2.4 Sensor Jarak HC-SR04 dengan Arduino UNO .................. 53
4.2.5 Driver L298N dan Pompa Wiper ....................................... 55
4.2.6 Relay dengan Pompa DC 12V ........................................... 57
4.2.7 Relay dengan Kipas DC 12V ............................................. 57
4.2.8 Pengujian Streaming Kamera ............................................ 58
4.2.9 Perancangan Diagram Wiring Panel .................................. 59
4.3 Pengujian Komunikasi Arduino dengan Database Mysql .............. 61
4.4 Pengujian Komunikasi Android dengan Database Mysql .............. 62
4.5 Pengujian Metode Fuzzy Logic ........................................................ 64
4.5.1 Pengujian Menggunakan Toolbox Matlab ......................... 64
4.5.2 Pengujian Menggunakan Perhitungan ............................... 65
4.5.3 Pengujian Menggunakan M-file ......................................... 69
4.5.4 Pengujian dengan Training Data Input dan Output ........... 69
xvi
4.5.5 Pengujian Menggunakan Arduino ...................................... 71
4.6 Integrasi Software dan Hardware .................................................... 72
4.6.1 Pengujian Mode otomatis ................................................... 72
4.7 Hasil Pertumbuhan Tanaman ........................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 81
5.1 Kesimpulan ....................................................................................... 81
5.2 Saran ................................................................................................. 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 83
LAMPIRAN .......................................................................................................... 85
Biodata Mahasiswa .................................................................................... 85
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Tabel pemberian pH hidroponik ............................................................ 6
Tabel 2. 2 Spesifikasi Arduino UNO .................................................................... 11
Tabel 2. 3 Spesifikasi sensor pH ........................................................................... 12
Tabel 2. 4 Spesifikasi sensor jarak HC-SR04 ....................................................... 13
Tabel 2. 5 Spesifikasi sensor suhu DHT11 ........................................................... 14
Tabel 2. 6 Spesifikasi module RTC ...................................................................... 16
Tabel 2. 7 Spesifikasi Driver motor L298N .......................................................... 17
Tabel 2. 8 Spesifikasi relay 2 channel ................................................................... 18
Tabel 2. 9 Spesifikasi ArduCAM Mini ................................................................. 20
Tabel 3. 1 Alat dan Bahan penelitian .................................................................... 28
Tabel 3. 2 Keterangan gambar desain rancang bangun......................................... 35
Tabel 3. 3 Himpunan kadar pH ............................................................................. 41
Tabel 3. 4 Input Ketinggian Air ............................................................................ 42
Tabel 3. 5 Output pompa up .................................................................................. 42
Tabel 3. 6 Output pompa down ............................................................................. 43
Tabel 3. 7 Rule Base Fuzzy Logic ......................................................................... 44
Tabel 4. 1 Konfigurasi pin Arduino dengan modul RTC DS3231 ....................... 46
Tabel 4. 2 Pengujian RTC DS3231 ....................................................................... 47
Tabel 4. 3 Konfigurasi pin Arduino dengan sensor pH ........................................ 48
Tabel 4. 4 Pengujian Sensor pH dengan pH Meter ............................................... 48
Tabel 4. 5 Konfigurasi pin Arduino dengan sensor suhu DHT 11........................ 50
Tabel 4. 6 Pengujian Sensor DHT 11 dengan termometer ................................... 53
Tabel 4. 7 Konfigurasi pin Arduino dengan sensor jarak HC-SR04..................... 53
Tabel 4. 8 Pengujian Sensor HC-SR04 dengan Penggaris .................................... 55
Tabel 4. 9 Pengujian driver motor dengan pompa wipper .................................... 56
Tabel 4. 10 Data pengujian Relay dan kipas DC 12v ........................................... 58
Tabel 4. 11 Konfigurasi pin diagram wiring ......................................................... 60
Tabel 4. 12 Lanjutan konfigurasi pin diagram wiring........................................... 60
Tabel 4. 13 Pengujian komunikasi antara Arduino dengan database Myqsl ........ 61
Tabel 4. 14 Pengujian komunikasi antara Android dengan database Mysql ........ 63
xviii
Tabel 4. 15 Rule Base sistem ................................................................................. 67
Tabel 4. 16 Operator AND (MIN) ......................................................................... 68
Tabel 4. 17 Data sampel input dan output ............................................................. 69
Tabel 4. 18 Output data sampel dan training Fuzzy Logic .................................... 70
Tabel 4. 19 Pengujian 1 ......................................................................................... 72
Tabel 4. 20 Pengujian 2 ......................................................................................... 73
Tabel 4. 21 Pengujian 1 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator ............... 73
Tabel 4. 22 Pengujian 2 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator ............... 73
Tabel 4. 23 Pengujian 3 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator ............... 74
Tabel 4. 24 Pengujian 4 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator ............... 74
Tabel 4. 25 Pengujian 5 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator ............... 74
Tabel 4. 26 Rata-rata hasil pengujian aplikasi android monitoring dan kontrol ... 75
Tabel 4. 27 Pertumbuhan tanaman ........................................................................ 75
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Sistem Hidroponik DFT ..................................................................... 6
Gambar 2. 2 Sawi ................................................................................................... 7
Gambar 2. 3 bak reservior ...................................................................................... 8
Gambar 2. 4 Rockwool ............................................................................................ 8
Gambar 2. 5 Larutan pH Up dan pH Down ............................................................ 9
Gambar 2. 6 Nutrisi A&B ..................................................................................... 10
Gambar 2. 7 Arduino UNO ................................................................................... 11
Gambar 2. 8 Sensor pH ......................................................................................... 12
Gambar 2. 9 Sensor jarak HC-SR04 ..................................................................... 13
Gambar 2. 10 Sensor suhu DHT 11 ...................................................................... 14
Gambar 2. 11 NodeMCU ...................................................................................... 15
Gambar 2. 12 Module RTC ................................................................................... 16
Gambar 2. 13 Driver motor L298N ...................................................................... 17
Gambar 2. 14 Relay 2 channel .............................................................................. 18
Gambar 2. 15 (1) Pompa air DC dan (2) pompa wiper ......................................... 19
Gambar 2. 16 Kipas DC ........................................................................................ 19
Gambar 2. 17 ArduCAM Mini .............................................................................. 20
Gambar 2. 18 Stuktur dasar pengendalian Fuzzy.................................................. 24
Gambar 2. 19 Proses Fuzzifikasi ........................................................................... 25
Gambar 3. 1 Diagram Alir penelitian .................................................................... 27
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem ........................................................................ 29
Gambar 3. 3 Diagram blok Fuzzy logic optimasi kadar pH dan ketinggian air .... 30
Gambar 3. 4 Diagram Blok pada Kipas DC .......................................................... 30
Gambar 3. 5 Flow Chart Sistem ............................................................................ 31
Gambar 3. 6 Lanjutan Flow Chart Sistem ............................................................. 32
Gambar 3.7 Rancang Bangun hidroponik DFT .................................................... 33
Gambar 3.8 Rancang bangun Tampak samping belakang .................................... 34
Gambar 3.9 Rancang Bangun Tampak Depan Atas.............................................. 34
Gambar 3. 10 Rangkaian sensor suhu DHT11 dengan Arduino Uno ................... 35
Gambar 3. 11 Rangkaian Sensor pH dengan Arduino Uno .................................. 36
Gambar 3. 12 Rangkaian Sensor jarak HC-SR04 dengan Arduino ...................... 36
xx
Gambar 3. 13 Rangkaian Arduino dengan Relay untuk pompa air ....................... 37
Gambar 3. 14 Rangkaian Arduino dengan Driver motor untuk pompa wiper ...... 37
Gambar 3. 15 Rangkaian Arduino dengan relay untuk kipas DC ......................... 37
Gambar 3. 16 Rancangan hardware sistem ........................................................... 38
Gambar 3.17 Tampilan Interface aplikasi android ................................................ 39
Gambar 3. 18 Input dan output metode fuzzy logic ............................................... 40
Gambar 3. 19 Input kadar pH ................................................................................ 40
Gambar 3. 20 Input Ketinggian air ........................................................................ 41
Gambar 3. 21 Output pompa Up ........................................................................... 42
Gambar 3. 22 Output pompa down ........................................................................ 43
Gambar 4. 1 Hasil perancangan Mekanik ............................................................. 45
Gambar 4. 2 Rangkaian RTC DS3231 .................................................................. 46
Gambar 4. 3 Pengujian RTC DS3231 dengan jam digital ..................................... 47
Gambar 4. 4 Rangkaian modul sensor pH dan probe dengan arduino .................. 48
Gambar 4. 5 Rangkaian Sensor DHT 11 ............................................................... 50
Gambar 4. 6 Pengujian Sensor DHT 11 dengan termometer ................................ 52
Gambar 4. 7 Rangkaian Sensor HC-SR04 dengan Arduino Uno .......................... 53
Gambar 4. 8 Pengujian Sensor HC-SR04 dengan penggaris ................................ 55
Gambar 4. 9 Perancangan driver motor dan hasil mekanik pompa wiper ............ 56
Gambar 4. 10 Pengujian driver motor dengan Avo meter ..................................... 56
Gambar 4. 11 Pengujian Relay dan Pompa DC 12v.............................................. 57
Gambar 4. 12 Desain perancangan relay kipas dan hasil mekanik kipas .............. 57
Gambar 4. 13 Pengujian Relay dan Kipas DC 12v ............................................... 58
Gambar 4. 14 Pengujian Streaming kamera ESP32-CAM .................................... 58
Gambar 4. 15 Penyimpanan hasil gambar di dalam SD card ................................ 59
Gambar 4. 16 Wiring Perancangan Diagram Panel ............................................... 59
Gambar 4. 17 komunikasi monitoring arduino dengan database Mysql .............. 61
Gambar 4. 18 komunikasi kontrol arduino dengan database Mysql ..................... 62
Gambar 4. 19 Pengujian Proses Komunikasi monitoring android Mysql ............. 63
Gambar 4. 20 Komunikasi kontrol android dengan database Mysql ................... 64
Gambar 4. 21 Pengujian fuzzy logic pada toolbox Rule ........................................ 65
Gambar 4. 22 Fuzzifikasi kadar pH ....................................................................... 65
Gambar 4. 23 Fuzzifikasi ketinggian air ................................................................ 66
xxi
Gambar 4. 24 pengujian fuzzy logic dengan MATLAB m-file ............................. 69
Gambar 4. 25 Pengujian Fuzzy Logic arduino ...................................................... 72
xxii
Halaman sengaja dikosongkan
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kebutuhan pangan bagi masyarakat seperti sayuran dan buah-buahan
meningkat setiap tahunnya, kebutuhan sayuran pada tahun 2014 sebesar
11.918.571 ton, meningkat 3,12% dibandingkan produksi sayuran pada tahun
2013 (Kementrian Pertanian, 2015). Data ini menunjukkan bahwa untuk
mengimbangi kebutuhan sayuran harus ada peningkatan produksi sayuran.
Sedangkan itu banyak daerah di Indonesia hanya mementingkan pembangunan
fisik daaerahnya saja seperti pembangunan perumahan dan gedung perkantoran
tanpa berfikir fungsi dari lahan terebut, sehingga hal ini mengakibatkan banyak
daerah di Indonesia mulai kehilangan lahan sebagai media tanam tumbuhan.
Hidroponik adalah salah satu cara untuk menanam tanaman dalam skala
besar tanpa memerlukan lahan yang luas dan sangat cocok untuk dibudidayakan
di daerah perkotaan (Ibadarrohman, Salahuddin, & Kowanda, 2018). Hidroponik
merupakan metode untuk menanam tanaman dengan menggunakan media aliran
air. Sistem hidroponik tidak memerlukan pestisida beracun sehingga lebih ramah
terhadap lingkungan dan tanaman yang dihasilkan jauh akan lebih sehat. Salah
satu metode hidroponik yang sering digunakan adalah Deep Flow Technique
(DFT). Hidroponik sistem DFT merupakan metode kultur menggunakan aliran air
sebagai media dan persediaan nutrisi. Sedangkan itu media tanam yang sering
digunakan pada sistem hidroponik DFT adalah rockwool. Rockwool merupakan
media anorganik dengan komponen media yang berguna untuk menyerap dan
meneruskan air, sehingga mempunyai kapasitas air tinggi yang memungkinkan
untuk menyimpan air nutrisi pada sistem hidroponik yang dibutuhkan oleh
tanaman untuk tumbuh.
Tanaman sayuran adalah salah satu tanaman yang sering di tanam pada
sistem hidroponik, karena batang pada sayuran tidak terlalu besar dan berat. Sawi
(Brassica rapa L.) adalah tanaman sayuran daun yang satu genus dengan sawi-
sawian. Menanam sawi pada umumnya dilakukan pada lahan yang cukup akan
2
air. Sawi merupakan salah satu tanaman yang berumur pendek, karena panen
dengan sistem konvensional sekitar ±45 hari, sedangkan dengan sistem
hidroponik menjadi lebih cepat sekitar 4 minggu dan tanaman ini memiliki
banyak kandungan gizi. Selain itu sawi adalah salah satu tanaman yang memiliki
nilai ekonomis tinggi dan juga dapat tumbuh di dataran tinggi dan dataran rendah
(Wahyuningsih, Fajriani, & Aini, 2016).
Proses penanamannya, sayuran sawi hidroponik merupakan jenis tanaman
yang rentan terhadap perubahan suhu. Apabila pada lingkungan tanaman sawi
hidroponik terdapat suhu yang ekstrem, maka dapat menyebabkan tanaman sawi
hidroponik tidak tumbuh dengan baik (Hendra & Andoko, 2014). Selain itu,
nutrisi yang diberikan pada tanaman sangat berhubungan dengan pH air atau
derajat keasaman air pada bak reservior. Nilai pH yang tidak konstan dapat
mencegah reaksi kimia yang negative. Selama ini para petani untuk memeriksa
kadar pH pada air nutrisi tanaman sawi hidroponik masih menggunakan cara
manual menggunakan pH meter. Hal ini menjadikan pekerjaan petani menjadi
tidak efektif dan efisien.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil penelitian untuk
membuat sistem monitoring dan kontrol pertumbuhan tanaman sistem hidroponik
DFT. Penulis membuat rancang bangun untuk mendeteksi kondisi kadar pH air
nutrisi menggunakan sensor pH dan sensor jarak HC-SR04, kemudian data yang
dibaca akan diolah oleh Arduino dengan menggunakan metode Fuzzy Logic untuk
menghasilkan nilai setpoint bedasarkan parameter untuk tanaman. Selain itu agar
suhu sekitar tanaman stabil sesuai setpoint penulis menggunakan sensor DHT 11
untuk mendeteksi suhu dan akan menyalakan kipas DC apabila suhu tidak sesuai
dengan setpoint. Untuk mengetahui hasil dari penelitian pertumbuhan tanaman
yang dilakukan dimonitoring menggunakan kamera ESP-32 Cam yang berfungsi
untuk mengetahui pertumbuhan tanaman sawi setiap hari agar terlihat perbedaan
hasilnya. Penulis menggunakan aplikasi Android Untuk memonitoring dan kontrol
pertumbuhan tanaman pada sistem hidroponik DFT secara otomatis. Oleh karena
itu, penulis mengangkat penelitian dengan judul “Rancang Bangun Monitoring
dan Kontrol Pertumbuhan Tanaman Pada Sistem Hidroponik DFT Menggunakan
Metode Fuzzy Logic”.
3
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana cara membuat rancang bangun sistem monitoring dan kontrol
pertumbuhan tanaman Hidroponik ?
2. Bagaimana cara memonitoring dan kontrol Pertumbuhan tanaman sistem
hidroponik DFT menggunakan aplikasi Android ?
3. Bagaimana mengimplementasikan sistem kontrol kadar pH air nutrisi pada
bak reservior hidroponik DFT dengan metode Fuzzy Logic ?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat membuat rancang bangun sistem monitoring dan kontrol
pertumbuhan tanaman Hidroponik DFT.
2. Mampu melakukan proses monitoring dan kontrol dengan aplikasi
Android pada tanaman hidroponik DFT.
3. Mampu mengimplementasikan metode Fuzzy Logic terhadap kontrol kadar
pH air nutrisi pada bak reservoir sistem hidroponik DFT.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dengan pembuatan rancang
bangun sistem kontrol pH air nutrisi menggunakan metode Fuzzy Logic pada
hidroponik DFT ini dapat membantu para petani untuk mengkontrol dan
memonitoring menggunakan aplikasi android kadar pH air nutrisi pada bak
reservior sesuai setpoint pada pertumbuhan tanaman hidroponik serta suhu sekitar
tanaman, ketinggian air nutrisi didalam bak reservior hidroponik DFT. Dengan
menggunakan sistem hidroponik DFT dapat mempercepat waktu panen tanaman
dibandingkan dengan sistem konvensional yang menggunakan lahan untuk
menanam tanaman cukup luas, juga dengan menggunakan sistem hidroponik tidak
mengenal musim untuk menanam tanaman. Selain itu penggunaan kamera ESP-32
Cam dapat memonitoring pertumbuhan tanaman setiap hari dan menyimpan data
gambar pada SD card.
4
1.5. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari tugas akhir ini yaitu:
1. Sistem yang dibuat berupa purwa rupa.
2. Parameter yang digunakan adalah parameter tanaman sawi putih.
3. Penelitian ini difokuskan pada monitoring dan kontrol kadar pH air nutrisi
pada pertumbuhan tanaman hidroponik sistem DFT.
4. Kamera ESP-32 Cam digunakan untuk monitoring pertumbuhan tanaman.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Sebelumnya
Fakultas Teknologi Industri, Universitas Internasional Batam sebelumnya
telah melakukan penelitian berjudul “Implementasi Fuzzy Logic Controller Untuk
Mengatur PH Nutrisi Pada Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique(NFT)”.
Pada penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasi metode Fuzzy Logic
Controller (FLC) untuk mengatur pH nutrisi pada sistem hidroponik NFT agar
dapat menjaga kestabilan nilai pH nutrisi sebesar 5,5. Adapun sistem kontrol yang
digunakan adalah Arduino Mega2560 dengan Analog pH Meter Kit sebagai input,
serta solenoid valve sebagai aktuator pada sistem kontrol tersebut. Tanaman yang
diatur tingkat pH nutrisinya pada sistem ini adalah selada (Luctuca Sativa L.)
(Pancawati & Yulianto, 2016) .
Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis mengembangkan suatu sistem
dimana menggunakan metode Fuzzy Logic untuk mendapatkan pembacaan sensor
pH dan sensor jarak HC-SR04 sehingga didapatkan kadar pH air nutrisi yang
sesuai dengan nilai setpoint yang telah ditentukan untuk tanaman. Berbeda dengan
penelitian sebelumnya, pada penelitian kali ini yang menggunakan sistem
hidroponik DFT dimana pompa air tidak harus dinyalakan selama 24 jam tetapi
dapat diatur dengan menggunakan modul RTC DS3231. Sensor yang digunakan
adalah sensor pH, sensor suhu DHT11, dan sensor jarak HC-SR04. Sensor pH
digunakan untuk mengetahui kadar pH pada bak reservior, sensor jarak HC-SR04
digunakan untuk membaca ketinggian volume air pada bak reservoir hidroponik
DFT. Sensor DHT11 digunakan untuk mengetahui kondisi suhu dan kelembaban
udara sekitar tanaman. Kadar pH dan volume ketinggian air bak reservior yang
didapat akan dijadikan data input yang diproses untuk mendapatkan nilai set point
yang sesuai dengan parameter nilai pertumbuhan tanaman. Kamera ESP32-CAM
digunakan untuk memonitoring pertumbuhan tanaman setiap hari dan hasil
gambar akan di simpan di SD Card. Setelah itu semua data dikirim melalui
jaringan localhost akan ditampilkan pada aplikasi android.
6
2.2. Sistem Hidroponik
Sistem hidroponik adalah salah satu teknik budidaya tanaman tanpa
menggunakan media tanah. Beberapa model dasar hidroponik yang biasa
dikembangkan di Indonesia yaitu : Pasang surut (Ebb and Flow), Irigasi tetes
(Drips Sistem), NFT (Nutrient Film Technique), DFT (Deep Flow Technique),
Rakit apung (Floating) dan Kultur udara/kabut (Aeroponic) (Putra, 2018).
Pada penelitian ini penulis menggunakan hidroponik DFT karena termasuk
salah satu sistem yang paling banyak digunakan. Hidroponik DFT merupakan
sistem pengairan dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air dengan
kedalaman sekitar 2-3 cm. keunggulan sistem hidroponik DFT ini adalah tanaman
tidak akan kering atau layu karena nutrisi selalu tersedia dalam jumlah yang
cukup didalam pipa dan tidak membutuhkan aliran listrik selama 24 jam.
Gambar 2. 1 Sistem Hidroponik DFT
(Sistem Hidroponik DFT (Deep Flow Technique))
Tabel 2.1 merupakan beberapa tanaman hidroponik dengan kebutuhan kadar pH
dan PPM nutrisi selama masa penanaman.
Tabel 2. 1 Tabel pemberian pH hidroponik (Rini Rosliani, 2005)
Jenis Sayuran EC (mS/cm) pH
Brokoli 3,0 - 3,5 6,0 - 6,5
kacang-kacangan 2,0 - 4,0 6,5
Tomat 2,0 - 5,0 6,0
Labu 1,7 - 2,6 5,5
Radish 1,4 - 1,8 6,5
Bawang Merah 2,0 - 3,0 6,0
turnip 1,8 - 2,4 6,0
Mentimun 1,0 - 2,5 6,5
Bawang Daun 2,0 - 3,0 6,5
Bayam 1,4 - 1,8 6,5
7
2.2.1 Sistem Hidroponik Pada Sayuran
Sistem budidaya secara hidroponik sering dilakukan untuk mengatasi
masalah pada kekurangan lahan pertanian, yang dalam hal ini adalah tanaman
pangan khususnya adalah sayuran. Dalam hal ini tidak lepas dari sarana yang
menunjang optimalisasi dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Dengan
cara ini tumbuhan dapat berkembang dengan cepat, Karena sistem ini memiliki
banyak kelebihan. Salah satu kelebihan adalah dapat tumbuh dan berproduksi
lebih baik dibandingkan dengan teknik penanaman biasa dan juga lahan yang
dibutuhkan untuk penanaman tidak harus lahan yang luas.
2.2.2 Sawi
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar
maupun diolah. Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas
maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun
dataran tinggi. Kondisi iklim yang dikehendaki untuk pertumbuhan tanaman sawi
adalah daerah yang mempunyai suhu malam hari 15,6°C dan siang harinya 21,1°C
serta 7 penyinaran matahari antara 10-13 jam per hari (Rukmana, 2002). Beberapa
varietas sawi ada yang tahan terhadap suhu panas, dapat tumbuh dan berproduksi
baik di daerah yang suhunya antara 27°C-32°C. Daerah penanaman yang cocok
adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter diatas
permukaan laut. Derajat keasaman (pH) tanah yang optimum untuk
pertumbuhannya adalah pH 6 sampai pH 7 (Haryanto.E, 2001).
Gambar 2. 2 Sawi (Wikipedia, 2018)
8
2.2.3 Bak Reservior
Bak reservior pada sistem hidroponik DFT ini berfungsi sebagai bak
percampuran antara air, nutrisi dan segala hal yang dibutuhkan untuk menjaga
kondisi kebutuhan tanaman. Cairan di dalam reservoir ini akan dikondisikan
sesuai kebutuhan tanaman hidroponik karena merupakan wadah cairan yang
diisikan atau dialirkan ke plant hidroponik DFT dan menjadi wadah bagi aliran air
nutrisi yang tidak diserap tanaman hidroponik untuk di proses kembali di dalam
bak reservior sehingga tidak ada cairan nutrisi yang terbuang kecuali diserap
tanaman hidroponik sesuai kebutuhannya.
Gambar 2. 3 bak reservior
2.2.4 Rockwool
Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh
para petani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan
dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan
udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini. Sifatnya mampu menahan
air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung pertumbuhan akar
tanaman (Wikipedia, 2017).
Gambar 2. 4 Rockwool
9
2.2.5 Pengaturan pH Nutrisi
Nutrisi yang diberikan pada tanaman erat kaitannya dengan pH air atau derajat
keasaman air. Parameter pH nutrisi hidroponik sangat penting karena akan
mempengaruhi ketersedian dan penyerapan beberapa unsur atom 16 yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Penyerapan maksimum elemen ini
ditemukan pada pembacaan pH 5,5 sampai 6. Ketika pH tersebut turun, maka
ketersediaan unsur makro berkurang dan penyerapan nutrisi mikro dapat
mencapai tingkat beracun. Penurunan dan peningkatan pH larutan nutrisi
dapat dilakukan melalui penambahan asam (HNO3, H3PO4 atau H2SO4)
atau penambahan basa (KOH) ke larutan nutrisi.
Gambar 2. 5 Larutan pH Up dan pH Down
Pengaturan kadar pH pada penelitian ini dilakukan dengan menambahkan
larutan Asam Sulfat (H2SO4) selanjutnya disebut pH Down agar nutrisi menjadi
lebih asam. Demikian sebaliknya, digunakan larutan Kalium Hidroksida (KOH),
selanjutnya disebut pH Up, agar nutrisi menjadi lebih basa.
2.2.6 Nutrisi AB Mix
AB Mix merupakan campuran antara pupuk A dan pupuk B. Pupuk A
mengandung unsur kalium sedangkan pupuk B mengandung sulfat dan fosfat.
Ketiga unsur ini tidak boleh dicampur dalam keadaan pekat agar tidak
menimbulkan endapan. Perlu diketahui bahwa akar tanaman hanya dapat
menyerap nutrisi yang benar-benar telah terlarut dalam air. Apabila nutrisi atau
pupuk yang digunakan belum terlarut sempurna maka akan menyebabkan
terhambatnya penyerapan unsur hara dan juga bisa menyebabkan terjadinya
sumbatan pada pipa-pipa hidroponik. Satu set nutrisi hidroponik yang terdiri dari
10
pupuk A dan pupuk B mengandung 9.90% NO3, 0.48% NH4, 4.83% P2O5,
16.50% K2O, 2.83% MgO,11.48% CaO, 3.81% SO3, 0.013% B, 0.025% Mn,
0.015% Zn, 0.002% Cu, 0.003% Mo dan 0.037% Fe atau tergantung dari jenis
tanamannya, apakah untuk sayur daun, buah atau lainnya.
Gambar 2. 6 Nutrisi A&B
Cairan nutrisi A dan B dalam penyimpanannya tidak dapat dicampur karena
apabila kation Ca dalam cairan nutrisi A bertemu dengan anion sulfat dalam
cairan nutrisi B akan terjadi reaksi yang menghasilkan endapan kalsium sulfat
sehingga unsur Ca dan S tidak dapat diserap oleh akar. Tanaman pun akan
menunjukkan gejala kekurangan Ca dan S. Demikian juga apabila kation Ca
dalam cairan nutrisi A bertemu dengan anion fosfat dalam cairan nutrisi B, akan
terjadi endapan kalsium fosfat, sehingga unsur Ca dan P tidak dapat diserap oleh
akar. Keunggulan dari nutrisi hidroponik AB Mix ini adalah terdapat pada
kelengkapan unsur haranya, sedangkan kekurangannya adalah dapat meyebabkan
tanaman terbakar bila diberikan pada tanaman dalam dosis yang terlalu banyak
(berlebihan).
2.3 Kontroler
2.3.1 Arduino UNO
Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6
di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah
osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP
header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan
11
untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah
computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor
AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.
Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino sebelumnya, Arduino
UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial. Sebaliknya, fitur-fitur
Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai sebuah
pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah
resistor yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah
untuk diletakkan ke dalam DFU mode.
Gambar 2. 7 Arduino UNO (Arduino.cc, 2017)
Tabel 2. 2 Spesifikasi Arduino UNO
Microcontroller
ATmega328
Operating Voltage
5V
Input Voltage (recommended)
7-12V
Input Voltage (limits)
6-20V
Digital I/O Pins
14 (6 diantaranya menyediakan keluaran PWM)
Analog Input Pins
6 ( Pin )
DC Current per I/O Pin
40 mA
DC Current for 3.3V Pin
50 mA
Flash Memory
32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh
bootloader
SRAM
2 KB (ATmega328),
EEPROM
1 KB (ATmega328),
CLOCK SPEED:
16 MH
12
2.3 Sensor dan Aktuator
2.3.1 Sensor pH
PH singkatan power of hidrogen, yang merupakan pengukuran konsentrasi
ion hidrogen dalam tubuh. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak
elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya,
karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. Total skala pH
berkisar dari 1 sampai 14, dengan 7 dianggap netral.Sebuah pH kurang dari 7
dikatakan asam dan larutan dengan pH lebih dari 7 dasar atau alkali. Alat ini ada
yang digital dan juga analog. pH meter banyak digunakan dalam analisis. Probe
pH mengukur pH seperti aktifitas ion-ion hidrogen yang mengelilingi bohlam
kaca berdinding tipis pada ujungnya.Untuk pengukuran yang sangat presisi dan
tepat, pH meter harus dikalibrasi setiap sebelum dan sesudah melakukan
pengukuran (Sitorus, 2017).
Gambar 2. 8 Sensor pH
Tabel 2. 3 Spesifikasi sensor pH
Module Power 5V
Module Size 43mmx32mm
Measuring Range 0-14.0 pH
Measuring Temperature 0-60⁰C
Accuracy ± 0.1 pH(25⁰C)
Power indicator LED
Respone Time < 1 min
Sensor pH seperti pada gambar 2.8 merupakan sensor yang digunakan penulis
sebagai pendeteksi kondisi kadar pH air nutrisi pada bak reservoir.
13
2.3.2 Sensor Jarak HC-SR04
Sensor jarak HC-SR04 adalah Sensor Ultrasonik yang memiliki dua
elemen, yaitu elemen Pendeteksi gelombang ultrasonik, dan juga sekaligus
elemen Pembangkit gelombang ultrasonik. Sensor Ultrasonik adalah sensor yang
dapat mendeteksi gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi ultrasonik atau frekuensi di atas kisaran frekuensi pendengaran manusia
(DEPOK INSTRUMENTS, 2016). Pada Tugas Akhir ini sensor jarak HC-SR04
berfungsi sebagai pendeteksi ketinggian air nutrisi pada bak reservior.
Gambar 2. 9 Sensor jarak HC-SR04
Fungsi pin-pin sensor jarak HC-SR04 :
a. VCC : 5V Power Supply.
b. Trig : Trigger/penyulut.
c. Echo : Receiver/indicator.
d. GND : Ground
Tabel 2. 4 Spesifikasi sensor jarak HC-SR04
Tegangan sumber 5 V
Arus 15 mA
Frekuensi 40 KHz
Min Jarak 2 cm
Max Jarak 4 m
Sudut pantul gelombang 15 ⁰
Dimensi 45x20x15 mm
14
2.3.3 Sensor Suhu DHT 11
Sensor suhu DHT11 adalah modul sensor yang berfungsi untuk menyensor
objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat
diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Modul sensor ini tergolong
kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu
NTC. Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu
dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki
kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca
tidak mudah terinterverensi. Sensor suhu DHT11 pada umumya memiliki fitur
kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat. Penyimpanan
data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga
dengan nama koefisien kalibrasi (Nyebarilmu.com). Penulis menggunakan suhu
sensor DHT11 ini untuk mendeteksi suhu dan kelembaban di sekitar tumbuhan.
Sensor ini memiliki 4 pin, dan terdapat juga dengan breakout PCB yang
terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini :
Gambar 2. 10 Sensor suhu DHT 11 (Nyebarilmu.com)
Tabel 2. 5 Spesifikasi sensor suhu DHT11
Tegangan operasi 3.5v - 5 v
Arus 0.3 Ma
Range Suhu 0⁰C - 50⁰C
Range kelembaban 20% - 90%
Akurasi ±1⁰C dan ±1%
Size 15.5mm x 12mm x 5.5mm
15
2.3.4 NodeMCU ESP8266
NodeMcu merupakan sebuah opensource platform IoT dan pengembangan
Kit yang menggunakan bahasa pemrograman Lua untuk membantu programmer
dalam membuat prototype produk IoT atau bisa dengan memakai sketch dengan
arduino IDE. Pengembangan Kit ini didasarkan pada modul ESP8266, yang
mengintegrasikan GPIO, PWM (Pulse Width Modulation), IIC , 1-Wire dan ADC
(Analog to Digital Converter) semua dalam satu board. Tapi walaupun ukurannya
yang kecil, board ini sudah dilengkapi dengan fitur wifi dan firmwarenya yang
bersifat opensource. NodeMCU merupakan salah satu prduk yang mendapatkan
hak khusus dari Arduino untuk dapat menggunakan aplikasi Arduino sehingga
bahasa pemrograman yang digunakan sama dengan board Arduino pada
umumnya.
Gambar 2. 11 NodeMCU
Spesifikasi NodeMcu adalah sebagai berikut ini :
Tipe ESP8266 ESP-12E
Vendor Pembuat LoLin
USB port Micro Usb
GPIO Pin 13
ADC 1 pin (10 bit)
Usb to Serial Converter CH340G
Power Input 5 Vdc
Ukuran Module 57 x 30 mm
16
2.3.5 Modul RTC DS3231
Modul RTC DS3231 adalah salah satu jenis modul yang dimana berfungsi
sebagai RTC (Real Time Clock) atau pewaktuan digital serta penambahan fitur
pengukur suhu yang dikemas kedalam 1 modul. Selain itu pada modul terdapat IC
EEPROM tipe AT24C32 yang dapat dimanfaatkan juga. Interface atau antarmuka
untuk mengakses modul ini yaitu menggunakan i2c atau two wire (SDA dan
SCL). Sehingga apabila diakses menggunakan mikrontroler misal Arduino pin
yang dibutuhkan 2 pin saja dan 2 pin power. Module DS3231 RTC ini pada
umumnya sudah tersedia dengan battery CR2032 3V yang berfungsi sebagai back
up RTC apabila catudaya utama mati. Untuk range VCC input dapat disupply
menggunakan tegangan antara 2.3V sampai 5.5V dan memiliki cadangan baterai.
Pada DS3231 juga memiliki kristal terintegrasi (sehingga tidak diperlukan kristal
eksternal), sensor suhu, 2 alarm waktu terprogram, pin output 32.768 kHz untuk
memastikan akurasi yang lebih tinggi (Nyebarilmu).
Gambar 2. 12 Module RTC
Tabel 2. 6 Spesifikasi module RTC
Suplay Tegangan 3.3V - 5V DC
Informasi Detik, menit, jam, tanggal, bulan, tahun
Chip Memory AT24C32
Komunikasi SDA, SCL
Battery CR2032
Dimensi 3.8cm x 2.3cm x 1cm
Berat 10 gr
17
2.3.6 Driver Motor L298N
Merupakan sebuah motor driver berbasis IC L298 dual H-bridge. Motor
driver ini berfungsi untuk mengatur arah ataupun kecepatan motor DC.
Diperlukannya rangkaian motor driver ini karena pada umumnya motor DC akan
bekerja dengan membutuhkan arus lebih dari 250 mA. Untuk beberapa IC seperti
keluarga ATMega tidak bisa memberikan arus melebihi nilai tersebut. Motor
driver ini bekerja untuk menggerakan maksimal 2 motor DC terpisah atau bisa
digunakan untuk 1 motor stepper bipolar 2 fasa, menggunakan masukan logic-
level dari Arduino atau jenis kit mikrokontroler yang lain. Prinsip kerja motor
driver ini sesuai dengan bentuk rangkaian transistornya yang berupa H-bridge.
Gambar 2. 13 Driver motor L298N
Tabel 2. 7 Spesifikasi Driver motor L298N
Double H-Bridge Drive Chip L298N
Tegangan Suplay 5V
Tegangan Driver 5V - 35V
Arus Suplay 0 - 36mA
Arus Driver 2A
Max power 25W
Dimensi 43 x 43 x 26mm
Berat 26gr
18
2.3.7 Modul Relay
Relay merupakan jenis golongan saklar yang dimana beroperasi
berdasarkan prinsip elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk menggerakan
kontaktor guna menyabungkan rangkaian secara tidak langsung. Tertutup dan
terbukanya kontaktor disebabkan oleh adanya efek induksi magnet yang
dihasilkan dari kumparan induktor yang dialiri arus listrik. Perbedaan dengan
saklar yaitu pergerakan kontaktor pada saklar untuk kondisi on atau off dilakukan
manual tanpa perlu arus listrik sedangkan relay membutuhkan arus listrik.
Gambar 2. 14 Relay 2 channel
Tabel 2. 8 Spesifikasi relay 2 channel
Input power 3 - 5 V
Contact current 10A dan 250V AC / 30V DC
Tegangan Coil 12V per channel
Tegangan operasi 5 - 12V
Indikator Output LED
2.3.8 Pompa Air DC 12V
Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk
menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan
cairan dari daerah bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga
sebagai penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan.
19
Prinsip kerja pompa adalah dengan melakukan penekanan dan
penghisapan terhadap fluida. Pada sisi hisap pompa (suction), elemen pompa akan
menurunkan tekanan dalam ruang pompa sehingga akan terjadi perbedaan tekanan
antara permukaan fluida yang dihisap dengan ruang pompa (Iqtimal, Sara, &
Syahrizal, 2018).
Gambar 2. 15 (1) Pompa air DC dan (2) pompa wiper
2.3.9 Kipas DC
Kipas DC berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang untuk dibuang
ke luar, dan pada saat bersamaan menarik udara segar di luar ke dalam ruangan.
Kipas adalah piranti yang menyebabkan aliran suatu fluida gas dengan cara
menciptakan sebuah beda tekan melalui pertukaran momentum dari bilah kipas ke
partikel-partikel fluida gas. Kipas mengubah energy mekanik menjadi energy
kinetic dan static yang diciptakan dan efisien energy tergantung oada jenis bilah
kipas yang dirancang. Pada Tugas Akhir ini kipas dc digunakan untuk menghisap
udara dari luar dan dalam agar suhu di dalam ruangan hidroponik stabil.
Gambar 2. 16 Kipas DC
20
2.3.10 ESP32-CAM
ESP32-CAM memiliki modul kamera ukuran kecil yang sangat kompetitif
yang dapat beroperasi secara sendiri dengan sistem minimum dengan diameter 27
x 40.5 x 4.5mm dan arus hingga 6mA. ESP32-CAM dapat digunakan secara luas
di berbagai aplikasi IoT. Sangat cocok untuk perangkat rumah pintar, kontrol
nirkabel industri, pemantauan nirkabel, identifikasi nirkabel QR, sinyal sistem
penentuan posisi nirkabel dan aplikasi IOT lainnya. ini adalah solusi ideal untuk
aplikasi IoT.
ESP32-CAM mengadopsi paket DIP dan dapat langsung dimasukkan ke
dalam backplane untuk mewujudkan produksi produk yang cepat, menyediakan
pelanggan dengan mode koneksi keandalan tinggi, yang nyaman untuk aplikasi di
berbagai terminal perangkat keras IoT.
Gambar 2. 17 ArduCAM Mini
Tabel 2. 9 Spesifikasi ArduCAM Mini
Module Model ESP32-CAM
Package DIP-16
SPI Flash Default 32Mbit
RAM 520KB SRAM+4M PSRAM
Bluetooth Bluetooth 4.2 BR/EDR and BLE
Wi-Fi 802.11 b/g/n/
Support interface UART, SPI, I2C, PWM
Support TF card Max support 4G
IO port 9
UART Baudrate Default 115200 bps
21
2.4 Database
Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis
di dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat
lunak (program aplikasi) untuk menghasilkan informasi. Pendefinisian basis data
meliputi spesifikasi berupa tipe data, struktur data dan juga batasan-batasan pada
data yang akan disimpan. Basis data merupakan aspek yang sangat penting dalam
sistem informasi karena berfungsi sebagai gudang penyimpanan data yang akan
diolah lebih lanjut. Basis data menjadi penting karena dapat mengorganisasi data,
menghidari duplikasi data, menghindari hubungan antar data yang tidak jelas dan
juga update yang rumit.
2.4.1 Database MySQL
MySQL merupakan basis data sumber terbuka yang paling popular dan
banyak digunakan untuk aplikasi berbasis web seperti website dinamis dan e-
commerce. Tahun 2013, MySQL merupakan basis data kedua yang paling banyak
digunakan di dunia dan yang pertama untuk basis data sumber terbuka.
Penggunaan MySQL sebagai basis data utama untuk aplikasi web sering
dipadukan dengan PHP sebagai bahasa skrip berorientasi obyek. MySQL adalah
salah satu komponen penting dari web service solution stack LAMP (Linux,
Apache, MySQL and PHP) yaitu platform pengembangan web sumber terbuka
dimana Linux sebagai sistem operasi, Apache sebagai Web Server, MySQL
sebagai basis data dan PHP sebagai bahasa skrip.
2.5 Software yang Digunakan
2.5.1 Matlab
Matlab adalah kepanjangan dari Matrix Laboratory. Sesuai dengan
namanya, struktur data yang terdapat dalam Matlab menggunakan matriks atau
array berdimensi dua. Matlab membawa keistimewaan dalam fungsi-fungsi
matematika, fisika, statistik, dan visualisasi. Matlab merupakan bahasa
pemograman yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan
bahasa pemrograman lain yang sudah ada terlebih dahulu seperti Delphi, Basic,
maupun C/C++. Matlab memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi,
22
visualisasi, dan pemrograman. MATLAB merupakan suatu sistem interaktif yang
memiliki elemen data dalam suatu array sehingga tidak lagi kita dipusingkan
dengan masalah dimensi. Hal ini memungkinkan kita untuk memecahkan banyak
masalah teknis yang terkait dengan komputasi, kususnya yang berhubungan
dengan matrix dan formulasi vector.
2.5.2 Pemrograman Android
Terdapat beberapa software yang dapat digunakan dalam membuat sebuah
aplikasi berbasis Android sendiri. Setiap software tersebut memiliki berbagai
macam kelebihan dan kekurangan. Software yang sering digunakan oleh para
developer diantaranya adalah Android Studio, Eclipse, dan lain sebagainya.
Android Studio yang merupakan Software Integrated Development Environment
(IDE) atau merupakan software pengembang resmi untuk membuat ataupun
mengembangkan suatu aplikasi Android, bahkan tools yang disediakan telah
menyesuaikan dengan perkembangan versi Android itu sendiri. Tetapi bagi
developer yang menggunakan software ini untuk membuat aplikasi Android harus
memiliki komputer maupun laptop yang memiliki spesifikasi yang tinggi.
Dikarenakan software Android Studio ini membutuhkan storage yang besar.
2.5.3 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP
Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat
sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia
dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang
mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
2.5.4 Arduino IDE
IDE itu merupakan kependekan dari Integrated Developtment
Enviroenment, atau secara bahasa mudahnya merupakan lingkungan terintegrasi
23
yang digunakan untuk melakukan pengembangan. Arduino menggunakan bahasa
pemrograman sendiri yang menyerupai bahasa C. Bahasa pemrograman Arduino
(Sketch) sudah dilakukan perubahan untuk memudahkan pemula dalam
melakukan pemrograman dari bahasa aslinya. Arduino IDE dibuat dari bahasa
pemrograman JAVA. Arduino IDE juga dilengkapi dengan library C/C++ yang
biasa disebut Wiring yang membuat operasi input dan output menjadi lebih
mudah. Arduino IDE ini dikembangkan dari software Processing yang dirombak
menjadi Arduino IDE khusus untuk pemrograman dengan Arduino
(SinauArduino, 2016).
2.6 Metode Fuzzy Logic
Data yang didapatkan dari input (sensor) akan digunakan untuk
mendapatkan set point kadar pH air nutrisi tanaman hidroponik. Terdapat
beberapa syarat yang harus dipenuhi dan tahapan-tahapan untuk memproses data
dari sensor.
2.6.1 Dasar Logika Fuzzy
Logika fuzzy adalah salah satu cabang ilmu komputer yang mempelajari
tentang nilai kebenaran bernilai banyak. Berbeda dengan logika klasik yang hanya
memiliki nilai 0 (salah) dan 1 (benar). Logika fuzzy memiliki nilai real dalam
rentang nilai 0 – 1. Profesor Lotfi A. Zadeh adalah guru besar pada University of
California yang merupakan pencetus sekaligus yang memasarkan ide tentang cara
mekanisme pengolahan atau manajemen ketidakpastian yang kemudian dikenal
dengan logika fuzzy. Dalam penyajiannya vaiabel-variabel yang akan digunakan
harus cukup menggambarkan ke-fuzzy-an tetapi di lain pihak persamaan-
persamaan yang dihasilkan dari variable-variabel itu haruslah cukup sederhana
sehingga komputasinya menjadi cukup mudah. Karena itu Profesor Lotfi A Zadeh
kemudian memperoleh ide untuk menyajikannya dengan menentukan “derajat
keanggotaan” (membership function) dari masing-masing variabelnya (Sudradjat,
2008).
24
2.6.2 Komponen Dasar Logika Fuzzy
Ada beberapa komponen yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy :
Variable fuzzy
Variable fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu
sistem fuzzy. Seperti variabel kadar pH.
Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau
keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy, seperti variabel himpunan
kadar pH, sangat asam, asam, netral, sangat basa, basa, dll.
Semesta Pembicaraan
Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk
dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan
himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton
dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan
positif maupun negatif.
2.6.3 Pengendalian Logika Fuzzy
Gambar 2.15 ini menunjukkan struktur dasar pengendalian fuzzy
(Rachman, 2014).
Gambar 2. 18 Stuktur dasar pengendalian Fuzzy (Rachman, 2014)
Kendali Logika fuzzy dilakukan dalam tiga tahap, yaitu fuzzifikasi, evaluasi
aturan, dan defuzzifikasi. Komponen fuzzifikasi berfungsi untuk memetakan
masukan data tegas ke dalam himpunan fuzzy menjadi nilai fuzzy dari beberapa
variabel linguistic masukan. gambar 2.19 ini menunjukkan proses fuzzifikasi.
25
Gambar 2. 19 Proses Fuzzifikasi
26
Halaman sengaja dikosongkan
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Diagram Alir Penelitian
Secara sistematis langkah-langkah dalam mengerjakan Tugas Akhir
dijadikan dalam bentuk diagram alir seperti gambar berikut ini:
Gambar 3. 1 Diagram Alir penelitian
28
3.2. Tahap Identifikasi Awal
Tahap identifikasi awal merupakan langkah awal dalam pelaksanaan
penelitian sehingga dapat dilakukan identifikasi permasalahan serta tujuan yang
akan dicapai. Adapun isi dari tahap ini digambarkan sebagai berikut:
1. Identifikasi masalah
Dalam pembuatan Tugas Akhir perlu dilakukan tahap pengidentifikasian
masalah, sehingga dapat ditentukan langkah dan solusi yang harus diambil untuk
dapat menangani masalah yang terjadi.
2. Penetapan tujuan dan rumusan manfaat penelitian
Pada tahap ini dilakukan penetapan tujuan mengenai hal yang ingin dicapai
dan manfaatnya bagi pihak terkait serta bagi penelitian selanjutnya. Tahap ini
sebagai dasar tentang kegiatan yang akan dilakukan selama penelitian.
3. Studi pustaka
Studi literatur akan dilakukan untuk pemahaman konsep, teori, dan
teknologi yang akan digunakan dalam pembuatan aplikasi. Literatur yang akan
digunakan dapat berupa referensi dari internet, paper, e-book, serta dokumentasi
dari komponen teknologi yang akan digunakan.
3.3. Analisa Kebutuhan Sistem
Analisa kebutuhan sistem merupakan salah satu tahap untuk
memperhitungkan kebutuhan yang diperlukan dalam melakukan penelitian.
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3. 1 Alat dan Bahan penelitian
1. Arduino Uno 1 unit 9. Kipas DC 2 unit
2. NodeMCU 1 unit 10. Driver motor L298N 1 unit
3. ESP32-CAM 1 unit 11. Modul RTC 1 unit
4. Sensor Jarak HC-SR04 1 unit 12. Power Supply 5V 1 unit
5. Sensor pH 1 unit 13. Power Supply 12V 1 unit
6. Sensor DHT11 1 unit 14. Relay 2 Channel 1 unit
7. Pompa Wiper 2 unit 15. Laptop 1 unit
8. Pompa air DC 2 unit 16. Android/HMI 1 unit
29
3.4. Perencanaan Sistem Kerja
3.2.1. Diagram Blok Sistem
Dapat diketahui bahwa terdapat 3 sensor yang berfungsi sebagai input dari
kontroler yaitu Sensor pH, sensor DHT11, dan sensor jarak HC-SR-04. Sensor pH
dan sensor suhu DHT11 digunakan untuk mengendalikan aktuator yaitu pompa
wiper dan kipas DC. Sensor jarak HC-SR04 digunakan untuk memonitoring
ketinggian air pada bak reservoir hidroponik DFT. Sedangkan modul RTC
DS3231 digunakan untuk mengatur waktu penyalaan pompa air sesuai kebutuhan
yang diinginkan karena pada sistem hidroponik DFT ini pompa air tidak perlu
menyala selama 24 jam. Selain itu arduino UNO juga menjadi device untuk
mengolah data menggunakan metode Fuzzy logic yang digunakan untuk
mengendalikan aktuator pompa wiper pada sistem hidroponik DFT. Agar sistem
terkoneksi dengan aplikasi android maka dibutuhkan NodeMCU sebagai device
yang dapat terkoneksi dengan jaringan localhost yang dapat menyimpan data di
database Mysql. Selain itu terdapat kamera ESP32-CAM yang berfungsi untuk
memonitoring pertumbuhan tanaman selama 24 jam dan hasil gambar akan
tersimpan di dalam SD Card untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan
tanaman setiap hari.
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem
30
3.2.2. Diagram Blok Kontrol
Gambar 3. 3 Diagram blok Fuzzy logic pada optimasi kadar pH dan ketinggian air
Berdasarkan gambar 3.3 diagram blok sistem kontrol fuzzy logic untuk pengaturan
kadar pH dan ketinggian air pada bak reservior. Penggunaan kontrol fuzzy logic
pada Microcontroller arduino UNO akan menggerakkan pompa up dan pompa
down dengan pengaturan kecepatan pompa untuk mengalirkan cairan pH dari
botol pH ke bak reservior. hasil pengontrolan ini didapat dari pembacaan nilai
sensor pH dan sensor HC-SR04 yang akan diolah oleh arduino UNO.
Gambar 3. 4 Diagram Blok pada Kipas DC
Berdasarkan gambar 3.4 merupakan pengendalian suhu pada sistem hidroponik
DFT. Penggunaan kontrol Microcontroler arduino UNO dengan relay akan
mengaktifkan 2 kipas dc sebagai pendingin sekitar hidroponik sesuai setpoint
yang telah ditentukan. Hasil dari pengontrolan ini didapatkan dari pembacaan
nilai sensor DHT 11 yang akan diolah oleh arduino UNO.
31
3.2.3. Flow Chart Sistem
Gambar 3. 5 Flow Chart Sistem
32
Gambar 3. 6 Lanjutan Flow Chart Sistem
Penjelasan dari flowchart Sistem pada Gambar 3.5 dan Gambar 3.6 adalah:
1. Sistem telah tersedia.
2. Setelah sistem telah tersedia maka langkah awal adalah menghubungkan
Android dengan sistem.
3. Setelah terhubung, maka data dari database Mysql berupa data Sensor pH,
Sensor DHT11, Sensor jarak HC-SR04 akan ditampilkan di aplikasi Android.
33
4. Metode Fuzzy Logic akan mengolah data Kadar pH dan ketinggian volume air
pada bak reservior untuk mengendalikan pompa up dan pompa down.
5. Apabila suhu menyatakan lebih dari 30⁰C dan waktu telah menunjukkan pukul
07.00 sampai 17.00 maka kipas DC dan pompa air akan menyala dengan
otomatis untuk menyalurkan air nutrisi ke pipa tanaman dari bak reservoir air
nutrisi.
6. Jika Pengguna menggunakan menu kontrol sebagai antisipasi apabila mode
otomatis mengalami error. Maka Pengguna dapat menggunakan mode manual
yang terdapat pada aplikasi Android dan aktuator pun akan menyala.
3.5 Perancangan Desain Rancang Bangun
Peneliti membuat rancang bangun berupa tempat hidroponik dengan
sistem DFT dimana terdapat 2 pipa yang digunakan untuk tempat tanaman dan 2
bak sebagai tempat penampungan air + nutrisi. Plant yang digunakan bagian pipa
atas digunakan untuk hidroponik otomatis dan bagian pipa bawah digunakan
untuk yang manual.
Gambar 3.7 Rancang Bangun hidroponik DFT
34
Gambar 3.8 Rancang bangun Tampak samping belakang
Gambar 3.9 Rancang Bangun Tampak Depan Atas
35
Tabel 3. 2 Keterangan gambar desain rancang bangun
1 Sensor suhu DHT11 7 Pompa Wiper 2
2 Kipas DC 1 8 Sensor jarak HC-SR04
3 Kipas DC 2 9 Sensor pH
4 ESP32-CAM 10 Pompa Air
6 Pompa Wiper 1 11 Bak reservoir
Rancangan pada gambar 3.9 adalah rancangan mekanik hidroponik sistem DFT
dengan ukuran 100cm x 55cm x 130cm(p x l x t) dan penempatan hardware
sistem yang terdapat sensor suhu DHT11, Sensor pH, Sensor jarak HC-SR04, 2
kipas DC 12V, 2 pompa air, 2 pompa wiper dan kamera ESP32-CAM yang
nantinya akan dikendalikan oleh Arduino Uno dan NodeMCU. Rangka mekanik
hidroponik sistem DFT ini dibuat menggunakan bahan dari Holo galvalum agar
lebih ringan dan tahan karat.
3.6 Perancangan Hardware
Gambar 3.16 adalah perencanaan hardware dalam penelitian ini.
Hardware yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 sensor yaitu sensor
DHT11, sensor pH, sensor jarak HC-SR04. Data dari sensor dikirimkan ke
android melalui WIFI. Sedangkan itu aktuator yang digunakan adalah relay 2
channel yang digunakan untuk menyalakan pompa air dan kipas DC, pompa
wiper sejumlah 2 unit diatur penyalaannya menggunakan driver motor.
Berikut adalah rancangan rangkaian beberapa sensor dan aktuator.
1. Rancangan Rangkaian Sensor suhu DHT11 dengan Arduino Uno :
Gambar 3. 10 Rangkaian sensor suhu DHT11 dengan Arduino Uno
36
Pada gambar 3.10 ditunjukkan bahwa sensor DHT11 memiliki 3 kaki yang
dimana itu adalah kaki vcc, gnd, dan data yang dimana masing-masing kaki
menempati pin Arduino yang sesuai , untuk kaki data terhubung dengan pin 13
pada Arduino Uno.
2. Rancangan Rangkaian Sensor pH dengan Arduino Uno :
Gambar 3. 11 Rangkaian Sensor pH dengan Arduino Uno
Pada gambar 3.11 ditunjukkan bahwa sensor pH memiliki 6 kaki ( V+, G, G, P0,
D0, T0), dimana kaki yang kita gunakan adalah kaki vcc, gnd, dan PO yang
dimana masing-masing kaki menempati pin Arduino yang sesuai , untuk kaki PO
terhubung dengan pin A0 pada Arduino Uno.
3. Rancangan Rangkaian Sensor jarak HC-SR04 dengan Arduino Uno :
Gambar 3. 12 Rangkaian Sensor jarak HC-SR04 dengan Arduino
Pada gambar 3.12 dapat diketahui bahwa terdapat 4 kaki pada Sensor jarak HC-
SR04 yang masing-masing kakinya terhubung dengan pin 5v, 8, 9 beserta GND
yang terhubung ke Arduino Uno.
37
4. Rancangan Rangkaian relay dengan Arduino Uno, untuk menyalakan
pompa air :
Gambar 3. 13 Rangkaian Arduino dengan Relay untuk pompa air
Pada gambar 3.13 dapat diketahui untuk rancangan rangkaian Arduino dengan
relay untuk kendali pompa air terhubung dengan 5v, gnd, dan pin 10 sedangkan
output dari relay menuju ke pompa dan power supply.
5. Rancangan Rangkaian Driver motor dengan Arduino Uno, untuk
mengendalikan pompa wiper :
Gambar 3. 14 Rangkaian Arduino dengan Driver motor untuk pompa wiper
Pada gambar 3.14 ditunjukan bahwa pin data yang digunakan untuk
mengendalikan 2 pompa wiper adalah pin 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Sedangkan untuk
pompa wiper masuk di output A dan B driver motor.
6. Rancangan Rangkaian relay dengan Arduino Uno, untuk menyalakan
kipas DC 12v :
Gambar 3. 15 Rangkaian Arduino dengan relay untuk kipas DC
38
Pada gambar 3.15 dapat diketahui untuk rancangan rangkaian Arduino dengan
relay untuk kendali 2 kipas DC terhubung dengan 5v, gnd, dan pin 10 sedangkan
output dari relay menuju ke kipas DC dan power supply.
Untuk Rancangan sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.16
Rancangan Hardware sistem :
Gambar 3. 16 Rancangan hardware sistem
3.7 Perancangan Software
Setelah merancang dan membuat hardware, maka tahap selanjutnya
yaitu tahap perancangan dan pembuatan software. Pada tahap ini peneliti
menetapkan untuk menggunakan software android studio sebagai program
monitoring dan kontrol melalui aplikasi android dan software Arduino IDE
sebagai program kontrol, serta Matlab sebagai pengujian metode fuzzy logic
controller.
39
3.7.1 Perancangan Software Aplikasi Android
Software dalam sistem aplikasi android sangat diperlukan, dalam hal ini
salah satunya adalah tampilan interface untuk memberikan informasi kepada
pengguna untuk mengetahui keadaan kadar pH, suhu, kelembaban udara dan juga
ketinggian air pada sistem hidroponik DFT. Selain itu, pengguna juga dapat
melakukan pengontrolan melalui interface. Pengontrolan yang dapat dilakukan
seperti menyalakan pompa air, pompa wiper dan kipas DC.
Gambar 3.17 Tampilan Interface aplikasi android
40
3.7.2 Perancangan Software Matlab
Dalam Perancangan dan pembuatan metode fuzzy logic controller yang
digunakan untuk proses pengendalian dari sistem pada tugas akhir ini, maka
dibutuhkan simulasi untuk menentukan input, output, ataupun aturan-aturan yang
akan digunakan. Software Matlab digunakan untuk simulasi fuzzy logic baik
dengan toolbox, m-file, ataupun simulink.
Gambar 3. 18 Input dan output metode fuzzy logic
Pada gambar 3.18 merupakan input dan output dari metode fuzzy logic. Pada
gambar tersebut menunjukkan penulis menggunakan 2 input dan 2 output yang
akan diolah oleh metode fuzzy logic model sugeno. Input yang digunakan
terdiri dari kadar pH dan ketinggian air, sedangkan untuk output yang
digunakan yaitu pompa Up dan pompa Down.
Input Kadar pH
Gambar 3. 19 Input kadar pH
41
Pada gambar 3.19 diatas dapat dijelaskan bahwa kadar pH mempunyai beberapa
himpunan yaitu Sangat Asam (AS), Asam (A), Netral (N), Basa (B), Sangat Basa
(SB). Data yang akan diproses adalah data dari sensor pH yang telah diolah.
Range scala himpunan keanggotaan dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3. 3 Himpunan kadar pH
MF point 1 point 2 point 3
SA 0 0 3
A 0 3 6
N 3 6 9
B 6 9 12
SB 9 12 12
Input Ketinggian Air
Gambar 3. 20 Input Ketinggian air
Pada gambar 3.20 diatas dapat dijelaskan bahwa variabel ketinggian air
mempunyai beberapa himpunan yaitu Sangat Rendah (SR), Rendah (R), Sedang
(S), Tinggi (T), Sangat Tinggi (ST). Data yang akan diproses adalah data dari
sensor jarak HC-SR04 yang telah diolah. Range scala himpunan keanggotaan
dapat dilihat pada Tabel 3.4.
42
Tabel 3. 4 Input Ketinggian Air
MF point 1 point 2 point 3
SR 6 6 9
R 6 9 12
S 9 12 15
T 12 15 18
ST 15 18 18
Output Pompa Up
Gambar 3. 21 Output pompa Up
Pada gambar 3.21 dapat dijelaskan bahwa output pompa up mempunyai beberapa
kondisi yaitu Diam (D), Pelan (P), Sedang (S), Cepat (C), Sangat Cepat (SC).
Pompa up bekerja menyesuaikan kadar pH dan ketinggian air yang dibaca oleh
sensor masing-masing.
Tabel 3. 5 Output pompa up
MF Kecepatan Pompa Up
D 90
P 158
S 190
C 223
SC 255
43
Output Pompa Down
Gambar 3. 22 Output pompa down
Pada gambar 3.22 dapat dijelaskan bahwa output pompa down mempunyai
beberapa kondisi yaitu Diam (D), Pelan (P), Sedang (S), Cepat (C), Sangat Cepat
(SC). Pompa up bekerja menyesuaikan kadar pH dan ketinggian air yang dibaca
oleh sensor masing-masing. Range scala himpunan keanggotaan dapat dilihat
pada Tabel 3.6.
Tabel 3. 6 Output pompa down
MF Kecepatan Pompa Down
D 90
P 158
S 190
C 223
SC 255
44
Rule Base Fuzzy Logic
Tabel 3. 7 Rule Base Fuzzy Logic
No. Input Output
Kadar pH ketinggian air Pompa Up Pompa Down
1 Sangat Asam Sangat Rendah Pelan Diam
2 Sangat Asam Rendah Sedang Diam
3 Sangat Asam Sedang Cepat Diam
4 Sangat Asam Tinggi Sangat Cepat Diam
5 Sangat Asam Sangat Tinggi Sangat Cepat Diam
6 Asam Sangat Rendah Pelan Diam
7 Asam Rendah Pelan Diam
8 Asam Sedang Sedang Diam
9 Asam Tinggi Cepat Diam
10 Asam Sangat Tinggi Sangat Cepat Diam
11 Netral Sangat Rendah Diam Diam
12 Netral Rendah Diam Diam
13 Netral Sedang Diam Diam
14 Netral Tinggi Diam Diam
15 Netral Sangat Tinggi Diam Diam
16 Basa Sangat Rendah Diam Pelan
17 Basa Rendah Diam Pelan
18 Basa Sedang Diam Sedang
19 Basa Tinggi Diam Cepat
20 Basa Sangat Tinggi Diam Sangat Cepat
21 Sangat Basa Sangat Rendah Diam Pelan
22 Sangat Basa Rendah Diam Sedang
23 Sangat Basa Sedang Diam Cepat
24 Sangat Basa Tinggi Diam Sangat Cepat
25 Sangat Basa Sangat Tinggi Diam Sangat Cepat
45
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Perancangan Mekanik
Gambar 4. 1 Hasil perancangan Mekanik
Berdasarkan gambar diatas terdapat 4 pipa yang berfungsi untuk
meletakkan tanaman hidroponik. Pada sisi samping terdapat pipa yang berfungsi
sebagai aliran air kembali ke bak reservior. Pada sisi bawah terdapat bak
reservior yang disertai pompa untuk membawa air menuju pipa-pipa hidroponik.
Pada setiap pipa terdapat 5 lubang yang berfungsi untuk meletakkan tanaman
hidroponik. Penempatan sensor dan aktuator telah disesuaikan dengan rancangan
mekanik. Bentuk mekanik sedikit ada perbedaan dengan desain rancangan
dikarenakan disesuaikan dengan kebutuhan sistem agar didapatkan hasil sistem
yang maksimal. Sebagai pendukung mekanik diperlukan rancangan hardware
untuk membuat plan tersebut menjadi sebuah sistem.
4.2 Hasil Pengujian Hardware
Proses pengujian alat pada Tugas Akhir ini bertujuan agar dapat
mengetahui tingkat keakuratan pada setiap komponen yang digunakan serta dapat
mengetahui besar persentase error yang dihasilkan. Berikut merupakan pengujian
keakuratan pada setiap komponen yang digunakan pada Tugas Akhir ini. Untuk
46
medapatkan nilai error pada setiap percobaan, maka hasil pengujian dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini :
% Error =
4.2.1 Real time Clock DS3231 dengan Arduino
Pengujian timer RTC DS3231 bertujuan untuk mengetahui apakah timer
RTC bisa bekerja dengan baik. Pada tugas akhir ini digunakan sebagai pewaktu
penyalaan pompa air dengan melakukan setting input lama waktu 10 jam untuk
waktu penyalaan pompa yaitu mulai pukul 07.00 sampai 17.00. Pada gambar 4.2
dapat diketahui bahwa terdapat 4 kaki pada modul RTC 3231 yang masing-
masing kakinya terhubung dengan pin 5v, SDA(A4) ,SCL(A5) beserta GND yang
terhubung ke Arduino Uno.
Gambar 4. 2 Rangkaian RTC DS3231
Tabel 4. 1 Konfigurasi pin Arduino dengan modul RTC DS3231
No. Arduino Modul RTC
1 Gnd Gnd
2 5v 5v
3 A4 SDA
4 A5 SCL
Gambar 4.3 menunjukkan pengujian tingkat keakuratan RTC DS3231
dengan menggunakan jam digital sebagai pembanding untuk mengetahui besar
error yang dihasilkan oleh RTC DS3231.
47
Gambar 4. 3 Pengujian RTC DS3231 dengan jam digital
Agar dapat mengetahui rata rata error dari RTC DS3231, maka dilakukan
beberapa pengujian sensor yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan
menggunakan Jam digital.
Tabel 4. 2 Pengujian RTC DS3231
No. Real time Clock (DS3231) Jam Digital Error (%)
1 12:57:00 - 08.05.2019 12:57:07 - 08.05.2019 0.19%
2 12:57:42 - 08.05.2019 12:57:49 - 08.05.2019 0.19%
3 13:05:02 - 08.05.2019 13:05:09 - 08.05.2019 0.19%
4 13:05:35 - 08.05.2019 13:05:42 - 08.05.2019 0.19%
5 13:18:36 - 08.05.2019 13:18:42 - 08.05.2019 0.19%
6 13:18:56 - 08.05.2019 13:19:03 - 08.05.2019 0.19%
7 13:19:15 - 08.05.2019 13:19:22 - 08.05.2019 0.19%
8 13:20:22 - 08.05.2019 13:20:29 - 08.05.2019 0.19%
9 13:22:01 - 08.05.2019 13:22:08 - 08.05.2019 0.19%
10 13:22:54 - 08.05.2019 13:23:01 - 08.05.2019 0.19%
Rata-Rata Error (%) 0.19%
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa setelah melakukan beberapa pengujian, dapat
disimpulkan bahwa RTC DS3231 cukup akurat karena menghasilkan rata rata
error yang cukup kecil.
4.2.2 Sensor pH dengan Arduino Uno
Pada Tugas Akhir ini digunakan Sensor pH sebagai Sensor pendeteksi
kadar pH air. Pada Tugas Akhir ini digunakan sebagai pengatur kadar pH air di
dalam bak reservior. Gambar 4.4 merupakan gambar rangkaian modul sensor pH
dan probe pH dengan Arduino Uno.
48
Gambar 4. 4 Rangkaian modul sensor pH dan probe dengan arduino
Tabel 4. 3 Konfigurasi pin Arduino dengan sensor pH
No. Arduino Sensor pH
1 5v 5v
2 Gnd Gnd
3 A0 P0
Pengujian sensor pH bertujuan untuk mengkalibrasi sensor pH yang digunakan
dalam tugas akhir ini. Kalibrasi sensor digunakan untuk menentukan konversi
nilai keluaran sensor yang berupa nilai ADC sebesar 10 bit ke dalam nilai kadar
pH. Penentuan konversi dilakukan dengan cara mengukur kadar pH menggunakan
alat pH meter. Volume air yang digunakan dalam pengukuran sebesar 150ml.
Dengan beberapa pengondisian pengukuran kadar pH sebanyak 11 sampel,
sehingga diperoleh keluaran dari sensor pH seperti pada tabel 4.4.
Tabel 4. 4 Pengujian Sensor pH dengan pH Meter
No. pH Meter Pengujian
Rata2 V
1 2 3
1 0.43 974 972 971 972.3 4.75
2 1.55 932 934 933 933 4.56
3 2.39 902 903 902 902.3 4.41
4 4.22 834 835 835 834.6 4.08
5 5.24 800 802 801 801 3.91
6 6.12 768 770 770 769.3 3.76
7 8.33 689 690 688 689 3.37
8 9.36 651 650 652 651 3.18
9 10.41 613 614 614 613.6 2.99
10 11.88 565 566 566 565.6 2.76
11 12.72 533 535 533 533.6 2.61
49
Dari data diatas diketahui bahwa sensor kadar pH memiliki karakteristik
pembacaan nilai ADC tidak linier.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa hubungan antara nilai ADC keluaran sensor
sebesar 10 bit dengan pH meter berbanding terbalik, semakin tinggi nilai pH maka
semakin kecil nilai tegangan. Dari listing program pada arduino hal yang yang
perlu dilakukan adalah menginisialisasi variabel, setelah itu dilakukan pembacaan
nilai ADC sensor pH yang disimpan kedalam variabel yang telah dibuat, pada
listing program arduino terdapat konversi nilai ADC ke dalam satuan voltage :
Volt =
Dimana :
Volt : Nilai tegangan yang akan dihasikan.
data : Nilai pembacaan output sensor ADC 10 bit.
5.0 : Tegangan maksimal.
1023 : Nilai ADC 10 bit.
setelah itu konversi nilai voltase ke dalam satuan kadar pH :
phValue = (-5,7 Volt ) + 27,5
Dimana :
phValue : Nilai kadar pH yang akan dihasikan.
Volt : Nilai tegangan yang telah dihasikan.
y = -5.7208x + 27.605
R² = 0.9999
0
2
4
6
8
10
12
14
0 1 2 3 4 5
y
x
50
kemudian hasil dari konversi sensor akan ditampilkan pada serial monitor. Rumus
konversi diatas merupakan hasil regresi dari beberapa percobaan yang telah
dilakukan.
4.2.3 Sensor Suhu DHT 11 dengan Arduino Uno
Pada Tugas Akhir ini mengunakan Sensor suhu DHT 11 sebagai Sensor
suhu yang berfungsi mendeteksi suhu pada lingkungan hidroponik. Sensor suhu
DHT 11 akan diprogram dengan setpoint tertentu sesuai kebutuhan suhu yang
diperlukan sayuran agar dapat tumbuh dengan maksimal. Gambar 4.5 merupakan
gambar rangkaian Sensor suhu DHT 11 dengan Arduino Uno.
Gambar 4. 5 Rangkaian Sensor DHT 11
Tabel 4. 5 Konfigurasi pin Arduino dengan sensor suhu DHT 11
No. Arduino Sensor suhu DHT11
1 5v 5v
2 D13 Data
3 Gnd Gnd
Pengujian sensor suhu DHT 11 dilakukan dengan membuat listing program pada
arduino. Dari listing program arduino diketahui bahwa untuk membuat DHT-11
mengirim pembacaan sensor, maka harus mengirimnya permintaan.
Permintaannya adalah, perintah pull down lebih dari 18 ms untuk
memberikan waktu, kemudian perintah pull up selama 40uS:
digitalWrite(dht11_pin, LOW); // pull-down i/o pin for 18ms
delay(18);
digitalWrite(dht11_pin, HIGH); // pull-up i/o pin for 40us
51
delayMicroseconds(1);
pinMode(dht11_pin, INPUT);
delayMicroseconds(40);
Setelah permintaan balasan otomatis dari DHT yang menunjukkan bahwa
DHT menerima permintaan. Responsnya ~ 54uS rendah dan 80uS tinggi :
if (digitalRead(dht11_pin))
{
Serial.println("dht11 start condition 1 not met"); // wait for DHT response
signal: LOW
delay(1000);
return;}
delayMicroseconds(80);
if (!digitalRead(dht11_pin))
{
Serial.println("dht11 start condition 2 not met"); //wair for second response
signal:HIGH
return;
}
Respon yang diterima kemudian adalah data sensor. Data akan dikemas
dalam paket 5 segmen masing-masing 8-bit :
for (i=0; i<5; i++)
{ dht11_dat[i] = read_dht11_dat();
} //recieved 40 bits data.
pinMode(dht11_pin, OUTPUT);
digitalWrite(dht11_pin, HIGH);
Dua segmen pertama adalah Humidity read, integral & desimal. Berikut dua
adalah Temperatur yang dibaca dalam Celcius, integral & desimal dan
segmen terakhir adalah Cek Jumlah yang merupakan jumlah dari 4 segmen
52
pertama. Jika nilai Periksa Jumlah tidak sama dengan jumlah dari 4 segmen
pertama yang berarti bahwa data yang diterima tidak benar :
byte dht11_check_sum = dht11_dat[0]+dht11_dat[2];// check check_sum
if(dht11_dat[4]!= dht11_check_sum)
{
Serial.println("DHT11 checksum error");
}
Serial.print("temperature = ");
Serial.print(dht11_dat[2], DEC);
Agar dapat mengetahui rata rata error Sensor suhu DHT 11, maka dilakukan
beberapa pengujian sensor yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan
menggunakan termometer digital.
Gambar 4. 6 Pengujian Sensor DHT 11 dengan termometer
Gambar 4.6 merupakan pengujian tingkat keakuratan Sensor suhu DHT 11
dengan menggunakan termometer digital sebagai pembanding untuk mengetahui
besar error yang dihasilkan oleh Sensor suhu DHT 11.
53
Tabel 4. 6 Pengujian Sensor DHT 11 dengan termometer
No. Sensor DHT 11
(⁰C ) Termometer (⁰C ) Error
1 32 32.1 0.1
2 33 32.8 0.2
3 35.7 36.9 1.2
4 37.1 37.9 0.8
5 38.5 39 0.5
6 41 41.7 0.7
7 44.6 45.1 0.5
8 42.3 43 0.7
9 39.2 39.5 0.3
10 34.1 35 0.9
Rata-Rata Error (%) 0.59
4.2.4 Sensor Jarak HC-SR04 dengan Arduino UNO
Pada Tugas Akhir ini menggunakan Sensor jarak HC-SR04 sebagai Sensor
yang berfungsi mendeteksi kondisi ketinggian air. Pengujian sensor ultrasonik
bertujuan untuk menguji keluaran sensor serta untuk membaca nilai error.
.
Gambar 4. 7 Rangkaian Sensor HC-SR04 dengan Arduino Uno
Tabel 4. 7 Konfigurasi pin Arduino dengan sensor jarak HC-SR04
No. Arduino Sensor jarak HC-SR04
1 5v 5v
2 D8 Trig
3 D9 Echo
4 Gnd Gnd
54
Dari listing program arduino dapat dijelaskan bahwa cara kerja sensor jarak HC-
SR04 adalah dengan memberikan tegangan positif pada pin Trigger selama 10uS :
digitalWrite(trigPin,HIGH);
delayMicroseconds(10);
maka sensor akan mengirimkan 8 step sinyal ultrasonik dengan frekuensi 40kHz.
Selanjutnya sinyal akan diterima pada pin echo :
duration = pulseIn(echoPin,HIGH);
Untuk mengukur jarak benda yang memantulkan sinyal tersebut, maka selisih
waktu ketika mengirim dan menerima sinyal digunakan untuk menentukan jarak
objek tersebut. Persamaan dalam menentukan jarak benda adalah sebagai berikut :
Dimana :
s : Jarak antar sensor ultrasonik dengan benda.
t : Selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan
waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
0.034 cm/s : Cepat rambat gelombang bunyi pada medium udara.
duration = pulseIn(echoPin,HIGH)
Dimana :
Duration : Hasil waktu saat pin echo kondisi HIGH.
pulseIn : kondisi pembacaan waktu gelombang saat kondisi pin echo HIGH
distance = duration
Dimana :
distance : Jarak antar sensor ultrasonik dengan benda.
duratiom : Selisih antara waktu pemancaran gelombang oleh transmitter dan
waktu ketika gelombang pantul diterima receiver.
0.034 cm/s : Cepat rambat gelombang bunyi pada medium udara.
Agar dapat mengetahui rata rata error Sensor Jarak HC-SR04, maka
dilakukan beberapa pengujian sensor yang kemudian hasilnya dibandingkan
dengan menggunakan penggaris.
55
Gambar 4. 8 Pengujian Sensor HC-SR04 dengan penggaris
Gambar 4.8 merupakan pengujian tingkat keakuratan Sensor HC-SR04
dengan menggunakan penggaris sebagai pembanding untuk mengetahui besar
error yang dihasilkan oleh Sensor HC-SR04.
Tabel 4. 8 Pengujian Sensor HC-SR04 dengan Penggaris
No. Sensor HC-SR04 (cm) Penggaris (cm) Error (%)
1 5 5.3 5.60%
2 10 10.2 1.96%
3 13 13.4 2.98%
4 15 15.3 1.96%
5 17 17.2 1.16%
6 20 20.1 0.49%
7 22 22.3 1.35%
8 25 25.4 1.57%
9 27 27.2 0.74%
10 30 30.3 0.99%
Rata-Rata Error (%) 1.88%
4.2.5 Driver L298N dan Pompa Wiper
Pada Tugas Akhir ini digunakan Aktuator berupa pompa wiper yang
berfungsi sebagai pengatur kondisi kadar pH di dalam air bak reservior. Pompa
wiper disambungkan dengan driver L298N agar dapat mengatur kecepatan
putaran pompa untuk mensuplai kadar pH didalam bak reservior. Gambar 4.9
merupakan gambar rangkaian driver motor L298N dengan pompa wiper.
56
Gambar 4. 9 Perancangan driver motor dan hasil mekanik pompa wiper
Agar dapat mengetahui rata rata error pengujian keakuratan driver motor L298N,
maka dilakukan beberapa pengujian pengukuran tegangan yang masuk ke driver
motor L298N yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan menggunakan
avometer.
Gambar 4. 10 Pengujian driver motor dengan Avo meter
Tabel 4. 9 Pengujian driver motor dengan pompa wipper
No PWM Avo Meter Driver motor Error
1. 107 5.15 Volt 5.0 Volt 0.029 %
2. 192 9.10 Volt 9.0 Volt 0.01 %
3. 255 12.05 Volt 12.0 Volt 0.004 %
Rata-rata Error = 0.014 %
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa setelah melakukan beberapa pengujian, dapat
disimpulkan bahwa Driver Motor L298N dan pompa wipper yang digunakan
adalah aktuator yang cukup akurat karena menghasilkan rata rata error 0.014 %.
57
4.2.6 Relay dengan Pompa DC 12V
Aktuator pompa 1 berfungsi untuk mensirkulasikan air nutrisi dari bak
penampung air ke dalam bak reservoir dan dari bak reservoir pompa 2 akan
menyalurkan air nutrisi ke pipa tanaman sistem Hidroponik DFT.
Gambar 4. 11 Pengujian Relay dan Pompa DC 12v (a) kondisi HIGH (b) kondisi LOW
Gambar 4.11 menunjukkan bahwa pengujian kipas DC dengan modul relay
menggunakan kondisi HIGH dan LOW berhasil.
4.2.7 Relay dengan Kipas DC 12V
Pada Tugas Akhir ini digunakan aktuator berupa relay dan Kipas DC 12v
untuk mengatur suhu di Hidroponik DFT. Relay berfungsi sebagai fungsi logika.
Gambar 4. 12 Desain perancangan modul relay kipas DC dan hasil mekanik kipas DC
Pada gambar 4.12 Menunjukkan pengujian modul relay dengan kipas DC
menggunakan pengkondisian On dan Off pada modul relay.
58
Gambar 4. 13 Pengujian Relay dan Kipas DC 12v (a) kondisi HIGH (b) kondisi LOW
Tabel 4. 10 Data pengujian Relay dan kipas DC 12v
No Pengujian Input Arduino Relay Error
1 Uji 1 HIGH Switch Off 0%
2 Uji 2 LOW Switch On 0%
Rata-rata Error
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa setelah melakukan beberapa pengujian, dapat
disimpulkan bahwa relay dan Kipas DC12V yang digunakan merupakan aktuator
yang cukup baik karena menghasilkan rata rata error 0 %.
4.2.8 Pengujian Streaming Kamera
Pengujian streaming kamera dalam Tugas Akhir ini adalah pengujian
untuk menampilkan data streaming kamera secara real time dari web kamera
menggunakan kamera ESP-32 CAM.
Gambar 4. 14 Pengujian Streaming kamera ESP32-CAM
59
Gambar 4. 15 Penyimpanan hasil gambar di dalam SD card
4.2.9 Perancangan Diagram Wiring Panel
Berdasarkan perancangan masing-masing hardware yang telah
dibuat, maka dapat digambarkan perancangan diagram wiring hardware
dari keseluruhan sistem yang digunakan pada tugas akhir ini. Diagram
wiring hardware keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4.16
Gambar 4. 16 Wiring Perancangan Diagram Panel
60
Tabel 4. 11 Konfigurasi pin diagram wiring
No. Pin Arduino
UNO Node MCU Driver Motor
Relay 2
channel
Relay 1
channel
1 D0 RX ₋ ₋ ₋
2 D1 TX ₋ ₋ ₋
3 D2 ₋ En A ₋ ₋
4 D3 ₋ In 1 ₋ ₋
5 D4 ₋ In 2 ₋ ₋
6 D5 ₋ In 3 ₋ ₋
7 D6 ₋ In 4 ₋ ₋
8 D7 ₋ En B ₋ ₋
9 D10 ₋ ₋ In 1 ₋
10 D11 ₋ ₋ In 2 ₋
11 D12 ₋ ₋ ₋ In
Tabel 4. 12 Lanjutan konfigurasi pin diagram wiring
No. Pin Arduino
UNO Sensor pH
Sensor suhu
DHT 11
Sensor jarak HC-
SR04 Modul RTC
12 A0 P0 ₋ ₋ ₋
13 A4 ₋ ₋ ₋ SDA
14 A5 ₋ ₋ SCL
15 D13 ₋ Out/Data ₋ ₋
16 D9 ₋ ₋ Trig ₋
17 D8 ₋ ₋ Echo ₋
Gambar 4.16 menunjukkan wiring diagram panel Tugas Akhir. Pada panel Tugas
akhir ini terdapat power supply 12V DC yang terdiri dari L, N, G, V+, V+, V-, V-.
Pada bagian V+ dan V- digunakan untuk supply tegangan pada driver motor dan
aktuator pompa, kipas. Sedangkan power supply 5V DC yang terdiri dari L, N, G,
V+, V-. Pada bagian V+ dan V- digunakan untuk supply tegangan tegangan
masukan untuk arduino Uno, Node MCU, dan modul relay. Relay tersebut
tersambung dengan aktuator pompa air dan kipas. Komponen tersebut
membutuhkan tegangan input sebesar 12V.. Pada mikrokontroller arduino uno
sendiri digunakan sebagai supply tegangan 5V dan inputan pin sensor ultrasonik,
sensor DHT11, sensor pH, RTC 3231, serta modul relay.
61
4.3 Pengujian Komunikasi Arduino dengan Database Mysql
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui error yang terjadi pada
komunikasi Arduino dengan database Mysql. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan koneksi jaringan localhost. Selain mengirim nilai data Sensor
berupa suhu, kelembaban udara, kadar pH, dan ketinggian air ke database mysql,
Arduino akan mengambil data dari database Mysql, kemudian akan digunakan
untuk mengendalikan aktuator secara manual. Aktuator yang di kendalikan yaitu
berupa kipas DC,dan 2 pompa DC. Gambar 4.17 menunjukkan proses komunikasi
monitoring Arduino dengan database Mysql menggunakan php.
Gambar 4. 17 komunikasi monitoring arduino dengan database Mysql
Untuk mengetahui presentase keberhasilan pengujian komunikasi antara Arduino
dengan database Mysql dapat dilihat pada Tabel 4.13.
Tabel 4. 13 Pengujian komunikasi antara Arduino dengan database Myqsl
No Pengujian Data Arduino Database Mysql
1 Kadar pH 6.7 6.7
2 Kelembaban udara 85% 85%
3 Suhu 29⁰C 29⁰C
4 Ketinggian Air 11 cm 11 cm
5 Relay + Kipas DC ON ON
6 Relay + Pompa Air OFF OFF
7 Relay + Pompa Air ON ON
62
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa setelah melakukan beberapa pengujian
komunikasi monitoring arduino dengan database Mysql. Gambar 4.18 dibawah
ini menunjukkan proses komunikasi kontrol Arduino dengan database Mysql
menggunakan php.
Gambar 4. 18 komunikasi kontrol arduino dengan database Mysql
Dapat disimpulkan bahwa komunikasi monitoring dan kontrol antara Arduino
dengan database Mysql sangat baik.
4.4 Pengujian Komunikasi Android dengan Database Mysql
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui error yang terjadi pada
komunikasi Android dengan database Mysql. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan koneksi jaringan localhost. Selain membaca nilai data Sensor
berupa suhu, kelembaban udara, kadar pH, dan ketinggian air ke database Mysql,
android dapat mengirim data ke database Mysql untuk dikirimkan ke Arduino
dan kemudian akan diproses untuk mengendalikan aktuator secara manual.
Aktuator yang dikendalikan yaitu berupa kipas DC, dan 2 pompa DC.
Gambar 4.19 menunjukkan pembacaan dan pengiriman data sensor dan data
aktuator dari android menuju ke database Mysql.
63
Gambar 4. 19 Pengujian Proses Komunikasi monitoring android dengan database Mysql
Untuk mengetahui presentase keberhasilan pengujian komunikasi monitoring dan
kontrol antara android dengan database Mysql dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Tabel 4. 14 Pengujian komunikasi antara Android dengan database Mysql
No Pengujian Data Android Database Mysql
1 Kadar pH 5.9 5.9
2 Kelembaban udara 81% 81%
3 Suhu 31⁰C 31⁰C
4 Ketinggian Air 18 cm 18 cm
5 Relay + Kipas DC ON ON
6 Relay + Pompa Air OFF OFF
7 Relay + Pompa Air ON ON
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa setelah melakukan beberapa pengujian, dapat
disimpulkan bahwa komunikasi antara android dengan database Mysql sangat
baik.
64
Gambar 4. 20 Komunikasi kontrol android dengan database Mysql
4.5 Pengujian Metode Fuzzy Logic
Pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode fuzzy logic sebagai
pengendalinya. Sistem ini menggunakan 2 input (kadar pH dan ketinggian air) dan
2 output (pompa Up dan pompa Down). Hasil pengujian fuzzy logic pada tugas
akhir ini dilakukan dengan beberapa cara berdasarkan toolbox, perhitungan
manual, m-file, dan arduino.
4.5.1 Pengujian Menggunakan Toolbox Matlab
Dari hasil pengujian fuzzy logic pada toolbox menunjukkan bahwa input
kadar pH = 5.72, ketinggian air = 14, dan output pompa up = 108, pompa down =
90. Oleh karena itu hasil dari pengujian yang berdasarkan perhitungan manual, m-
file, ataupun arduino diharapkan sama dengan hasil toolbox.
65
Gambar 4. 21 Pengujian fuzzy logic pada toolbox Rule
4.5.2 Pengujian Menggunakan Perhitungan
Fuzzifikasi
Fuzzifikasi yang merupakan proses memetakan nilai input kedalam nilai
keanggotaan yang memiliki interval antara 0 hingga 1. Salah satu cara yang dapat
digunakan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Contoh kasus :
Kadar pH = 5.72 ; Ketinggian air = 14 cm;
Gambar 4. 22 Fuzzifikasi kadar pH
Kadar pH :
*A(6 ; 0) B(3 ; 1) *A(3 ; 0) B(6 ; 1)
=> m =
=
=
=> m =
=
=
=> c = y – mx => c = y – mx
66
= 0 -
× 6 = 0 -
× 3
=
=
= 2 = -1
=> y = mx + c => y = mx + c
=
× 5,72 + 2 =
× 5,72 + (-1)
= -1,907 + 2 = 1,917 - 1
= 0,093 (Asam) = 0,917 (Netral)
Gambar 4. 23 Fuzzifikasi ketinggian air
Ketinggian air :
*A(15 ; 0) B(12 ; 1) *A(12 ; 0) B(15 ; 1)
=> m =
=
=
=> m =
=
=
=> c = y – mx => c = y – mx
= 0 -
× 15 = 0 -
× 12
=
= - 4
= 5
=> y = mx + c => y = mx + c
=
× 14 + =
× 14 + (-4)
= =
= 0,34 (Sedang) = 0,64 (Tinggi)
67
Operator Himpunan Fuzzy Logic dan Implikasi
Pada proses ini diambil beberapa rulebase untuk membuktikan nilai keanggotaan
pada output.
Tabel 4. 15 Rule Base sistem
No. Input Output
Kadar pH ketinggian air Pompa Up Pompa Down
1 Sangat Asam Sangat Rendah Pelan Diam
2 Sangat Asam Rendah Sedang Diam
3 Sangat Asam Sedang Cepat Diam
4 Sangat Asam Tinggi Sangat Cepat Diam
5 Sangat Asam Sangat Tinggi Sangat Cepat Diam
6 Asam Sangat Rendah Pelan Diam
7 Asam Rendah Pelan Diam
8 Asam Sedang Sedang Diam
9 Asam Tinggi Cepat Diam
10 Asam Sangat Tinggi Sangat Cepat Diam
11 Netral Sangat Rendah Diam Diam
12 Netral Rendah Diam Diam
13 Netral Sedang Diam Diam
14 Netral Tinggi Diam Diam
15 Netral Sangat Tinggi Diam Diam
16 Basa Sangat Rendah Diam Pelan
17 Basa Rendah Diam Pelan
18 Basa Sedang Diam Sedang
19 Basa Tinggi Diam Cepat
20 Basa Sangat Tinggi Diam Sangat Cepat
21 Sangat Basa Sangat Rendah Diam Pelan
22 Sangat Basa Rendah Diam Sedang
23 Sangat Basa Sedang Diam Cepat
24 Sangat Basa Tinggi Diam Sangat Cepat
25 Sangat Basa Sangat Tinggi Diam Sangat Cepat
68
Tabel 4. 16 Operator AND (MIN)
No Kadar pH Ketingian air Pompa Up Pompa Down
8 Asam Sedang Sedang Diam
0.093 0.34 190 90
9 Asam Tinggi AND Cepat Diam
0.093 0.64 (MIN) 223 90
13 Netral Sedang Diam Diam
0.917 0.34 90 90
14 Netral Tinggi Diam Diam
0.917 0.64 90 90
Defuzzifikasi
Proses terakhir ini digunakan untuk menentukan nilai keanggotaan dari output.
=> Nilai Pompa Up = ( 90 ; 158 ; 190 ; 223; 255 )
=> Nilai Pompa Down = ( 90 ; 158 ; 190 ; 223; 255 )
=> Jumlah pembilang 1 = (190 x 0.093) + (223 x 0.093) + (90 x 0.34) + (90 x
0.64)
=> Jumlah pembilang 2 = (90 x 0.093) + (90 x 0.093) + (90 x 0.34) + (90 x 0.64)
=> Jumlah penyebut = 0.093 + 0.093 + 0.34 + 0.64
=> Output 1 (pompa Up) =
=
=
= 108.58
=> Output 2 (pompa Down) =
=
=
= 90
Jadi output yang dihasilkan kecepatan pompa up sebesar 108.58 dan kecepatan
pompa down sebesar 90. Maka dari itu pada proses perhitungan memliki error
sebesar 0.005 %.
69
4.5.3 Pengujian Menggunakan M-file
Dari hasil pengolahan m-file menghasilkan output sebesar 108.3258. Oleh
karena itu pada pengujian m-file memiliki error sebesar 0.003 %.
Gambar 4. 24 pengujian fuzzy logic dengan MATLAB m-file
4.5.4 Pengujian Metode dengan Training Data Input dan Output
Pengujian metode pengolahan data pada Tugas Akhir ini dilakukan dengan
menggunakan toolbox Fuzzy Logic pada software Matlab. Memasukkan data
training input dan output yang akan dimasukan ke dalam toolbox Fuzzy Logic.
Terdapat 30 pasangan data sampel input dan output untuk di lakukan training
pada toolbox Fuzzy Logic yang dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4. 17 Data sampel input dan output
No. Kadar pH Ketinggian (cm) Pompa Up Pompa Down
1 9.6 14 90 220.8
2 11 14 90 229.2
3 9 14 90 212
4 8.8 15 90 216.2
5 8.5 15 90 201
6 7.5 15 90 156.6
7 6 15 90 90
8 7.05 15 90 136.6
9 6.9 13 90 134.33
10 5 15 136 90
70
Lanjutan Tabel 4.11 Data sampel input dan output
No. Kadar pH Ketinggian (cm) Pompa Up Pompa Down
11 5 14 137 90
12 6 13 90 90
13 3.96 16 177 90
14 3.03 16 230 90
15 2.72 16 236 90
16 3.18 16 218 90
17 3.57 16 193 90
18 4.09 16 173 90
19 4.28 16 168 90
20 5.05 16 147 90
21 6.72 15 90 121.86
22 4.29 17 173 90
23 7.37 18 90 165.5
24 3.49 17 206 90
25 6.14 16 90 102.63
26 5.74 16 112 90
27 7.02 16 90 150.02
28 5.38 16 133 90
29 4.33 16 167 90
30 8.29 15 90 191
Setelah training pada toolbox Fuzzy Logic dilakukan dengan Rule. Maka
didapatkan hasil yang dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4. 18 Output data sampel dan training Fuzzy Logic
No. Pompa Up Pompa Up Fuzzy Pompa Down Pompa Down Fuzzy
1 90 90 220.8 223
2 90 90 229.2 229
3 90 90 212 212
4 90 90 216.2 234
5 90 90 201 223
6 90 90 156.6 156.6
7 90 90 90 90
71
Lanjutan Tabel 4.12 Output data sampel dan training Fuzzy Logic
No. Pompa Up Pompa Up Fuzzy Pompa Down Pompa Down Fuzzy
8 90 90 136.6 136.6
9 90 90 134.33 134.33
10 136 136 90 90
11 137 136 90 90
12 90 90 90 90
13 177 178 90 90
14 230 231 90 90
15 236 237 90 90
16 218 218 90 90
17 193 194 90 90
18 173 174 90 90
19 168 169 90 90
20 147 147 90 90
21 90 90 121.86 122
22 173 173 90 90
23 90 90 165.5 165
24 206 17 90 90
25 90 90 102.63 103
26 112 112 90 90
27 90 90 150.02 150
28 133 133 90 90
29 167 167 90 90
30 90 90 191 192
4.5.5 Pengujian Menggunakan Arduino
Dari hasil pengolahan arduino menghasilkan output kecepatan pompa up
sebesar 108.58 dan kecepatan pompa down sebesar 90. Oleh karena itu pada
pengujian arduino memiliki error sebesar 0.005%. Hal ini menunjukkan bahwa
arduino bekerja dengan baik.
72
Gambar 4. 25 Pengujian Fuzzy Logic arduino
4.6 Integrasi Software dan Hardware
Pada tahap integrasi software dan hardware ini dilakukan beberapa
pengujian seperti berikut :
4.6.1 Pengujian Mode otomatis
Mode otomatis dalam Tugas Akhir ini yaitu sistem dapat mengendalikan
aktuator berupa pompa up dan pompa down secara otomatis dengan menggunakan
metode Fuzzy Logic. Dan sistem juga dapat menyalakan aktuator berupa pompa
air secara otomatis pada pukul 07.00 dan 17.00, serta dapat menyalakan kipas DC
secara otomatis ketika suhu pada hidroponik DFT diatas 30⁰C.
Tabel 4. 19 Pengujian 1
No Waktu yang Dibutuhkan untuk Mencapai Setpoint (Detik)
10 9 8 7 6
1 0 21 44 76 101
2 0 25 41 81 110
3 0 23 29 78 99
Rata-rata 103.3
Pada Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa pengujian pertama pada kondisi kadar pH
awal adalah 10 untuk mencapai kadar pH 6 membutuhkan waktu rata-rata 103,3
detik.
73
Tabel 4. 20 Pengujian 2
No Waktu yang Dibutuhkan untuk Mencapai Setpoint (Detik)
2 3 4 5 6
1 0 26 58 84 124
2 0 34 64 91 131
3 0 29 55 87 119
Rata-rata 124.67
Pada Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa pengujian pertama pada kondisi kadar pH
awal adalah 10 untuk mencapai kadar pH 6 membutuhkan waktu rata-rata 124,67
detik.
Tabel 4. 21 Pengujian 1 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator
No. Aktuator Respon Presentase
1 Pembacaan sensor Berhasil 100%
2 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
3 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
4 Pengendalian Kipas DC Berhasil 100%
Rata-rata Error = 100 %
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.21 pengujian 1 memperoleh presentase
keberhasilan 100%.
Tabel 4. 22 Pengujian 2 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator
No. Aktuator Respon Presentase
1 Pembacaan sensor Berhasil 100%
2 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
3 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
4 Pengendalian Kipas DC Berhasil 100%
Rata-rata Error = 100 %
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.22 pengujian 2 memperoleh presentase
keberhasilan 100%.
74
Tabel 4. 23 Pengujian 3 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator
No. Aktuator Respon Presentase
1 Pembacaan sensor Berhasil 100%
2 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
3 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
4 Pengendalian Kipas DC Berhasil 100%
Rata-rata Error = 100 %
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.23 pengujian 3 memperoleh presentase
keberhasilan 100%.
Tabel 4. 24 Pengujian 4 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator
No. Aktuator Respon Presentase
1 Pembacaan sensor Berhasil 100%
2 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
3 Pengendalian Pompa air Gagal 0%
4 Pengendalian Kipas DC Berhasil 100%
Rata-rata Error = 75 %
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.24 pengujian 4 memperoleh presentase
keberhasilan 75%.
Tabel 4. 25 Pengujian 5 Pembacaan sensor dan pengendalian aktuator
No. Aktuator Respon Presentase
1 Pembacaan sensor Berhasil 100%
2 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
3 Pengendalian Pompa air Berhasil 100%
4 Pengendalian Kipas DC Berhasil 100%
Rata-rata Error = 100 %
Seperti yang terlihat pada Tabel 4.25 pengujian 5 memperoleh presentase
keberhasilan 100%.
75
Tabel 4. 26 Rata-rata hasil pengujian aplikasi android monitoring dan kontrol
No. Percobaaan Presentase
1 Pengujian 1 100%
2 Pengujian 2 100%
3 Pengujian 3 100%
4 Pengujian 4 75%
5 Pengujian 5 100%
Pada Tabel 4.26 dapat dilihat bahwa pada pengujian sistem aplikasi android
dengan melakukan komunikasi data secara realtime memperoleh presentase
keberhasilan 95 %.
4.7 Hasil Pertumbuhan Tanaman
Hasil dari monitoring pertumbuhan tanaman sawi yang dilakukan dengan
menggunakan kamera ESP-32 CAM secara real time dan untuk hasil gambar
disimpan pada SD-Card yang terpasang pada kamera. Pengambilan gambar
dilakukan pada jarak 30 cm dari tanamansudut bagian atas pada sistem hidroponik
DFT. Adapun hasil dari gambar tanaman dapat dilihat pada tabel 4.27.
Tabel 4. 27 Pertumbuhan tanaman
No. Hari Gambar Hasil
1 2 MB
2 7 MB
76
3 1 MT
4 4 MT
5 6 MT
6 8 MT
7 9 MT
8 11 MT
77
9 13 MT
10 14 MT
11 15 MT
12 16 MT
13 18 MT
14 19 MT
78
15 20 MT
16 21 MT
17 22 MT
18 23 MT
19 24 MT
20 25 MT
79
21 26 MT
22 27 MT
23 28 MT
24 29 MT
25 30 MT
26 31 MT
80
27 32 MT
28 33 MT
Ket :
MB = Masa Bibit
MT = Masa Tanam
81
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Monitoring
dan Kontrol Pertumbuhan Tanaman Pada Sistem Hidroponik DFT Menggunakan
Metode Fuzzy Logic Dengan Protokol TCP/IP adalah sebagai berikut.
1. Berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat menunjukkan hasil dari
penanaman tumbuhan sawi sistem hidroponik dengan pengontrolan dan
monitoring otomatis pada proses pembibitan dan masa penanaman hingga
panen memakan waktu 42 – 45 hari. Sedangkan hasil dari penanaman sawi
sistem hidroponik manual dari masa pembibitan hingga masa panen dapat
memakan waktu hingga 2 bulan atau 55 – 60 hari (Sri Swastika, 2017).
2. Aplikasi android memiliki fungsi sebagai interface monitoring sensor dan
kontrol aktuator pada hidroponik DFT. Pengujian sistem aplikasi android
dengan melakukan komunikasi data secara realtime memperoleh presentase
keberhasilan 95 %.
3. Penerapan metode fuzzy logic dalam Tugas Akhir ini berfungsi sebagai
pengendali otomatis kondisi kadar pH. Pada pengujian yang telah dilakukan
untuk mencapai kadar pH dari 10.00 sampai 6.00 sistem membutuhkan
waktu rata-rata 103.3 detik, dan dari 2.00 sampai 6.00 membutuhkan waktu
rata-rata 124.67 detik. Sedangkan apabila pengaturan kadar pH
menggunakan metode manual akan membutuhkan waktu yang lama karena
harus melakukan pengecekan dan pengaturan kondisi kadar pH secara
manual.
4. Streaming kamera dapat dilakukan dengan menampilkan data real time pada
Android dari kamera ESP-32 CAM. Proses ini menggunakan pemrograman
HTML. Namun masih menggunakan koneksi localhost sehingga hanya
dapat menggunakan jaringan yang sama.
82
5.2 Saran
Saran dari Tugas Akhir yang berjudul Rancang Bangun Monitoring dan
Kontrol Pertumbuhan Tanaman Pada Sistem Hidroponik DFT Menggunakan
Metode Fuzzy Logic Dengan Protokol TCP/IP adalah sebagai berikut.
1. Untuk memperbaiki komunikasi antara aplikasi android dengan hidroponik
DFT gunakan jaringan yang memiliki koneksi yang baik.
2. Pada streaming kamera gunakan hosting yang berbayar sehingga dalam
melakukan streaming kamera dapat memonitoring jarak jauh dan gunakan
kamera yang memiliki kualitas gambar lebih baik.
3. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan sistem yang berbasis IoT untuk
sistem yang lebih baik.
4. Untuk penempatan tanaman hidroponik sebaiknya terkena langsung oleh
sinar matahari.
83
DAFTAR PUSTAKA
DEPOK INSTRUMENTS. (2016, Februari 23). Retrieved Desember 31, 2018,
from https://depokinstruments.com/2016/02/23/hc-sr04-ultrasonic-sensor/
Wikipedia. (2017, November). Retrieved Januari 25, 2019, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Rockwool
Wikipedia. (2018, September). Retrieved Mei 21, 2018, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Sawi
Arduino.cc. (2017). ARDUINO MEGA 2560 REV3. Retrieved Desember 30,
2018, from https://store.arduino.cc/usa/arduino-Mega-2560-rev3
Haryanto.E, T. d. (2001). Sawi dan Selada. Jakarta: Penebar Swadaya.
Hendra , A., & Andoko, A. (2014). Bertanam Sayuran Hidroponik ala Paktani
Hydrofarm. Jakarta: ArgoMedia Pustaka.
Ibadarrohman, Salahuddin, N. S., & Kowanda, A. (2018). Sistem Kontrol dan
Monitoring Hidroponik berbasis Android. 177.
Iqtimal, Z., Sara, I. S., & Syahrizal. (2018). APLIKASI SISTEM TENAGA
SURYA SEBAGAI SUMBER TENAGA LISTRIK POMPA AIR. Jurnal
Online Teknik Elektro.
Jackson, L. (2015, Maret). ArduCAM Mini Released. Retrieved Januari 24, 2019,
from http://www.arducam.com/arducam-mini-released/
Kementrian Pertanian. (2015). STATISTIK PRODUKSI HORTIKULTURA
2014. In STATISTIK PRODUKSI TANAMAN SARUYAN (pp. 28-33).
Direktorat Jendral Hortikultura, Kementrian Pertanian.
Nyebarilmu. (n.d.). Retrieved January 8, 2019, from Tutorial Arduino mengakses
module RTC DS3231: https://www.nyebarilmu.com/tutorial-arduino-
mengakses-module-rtc-ds3231/
Nyebarilmu.com. (n.d.). Retrieved January 8, 2019, from Cara mengakses sensor
DHT 11 menggunakan arduino: https://www.nyebarilmu.com/cara-
mengakses-sensor-dht11/
84
Pancawati, D., & Yulianto, A. (2016). IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC
CONTROLLER UNTUK MENGATUR PH NUTRISI PADA SISTEM
HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT).
Putra, R. M. (2018). BUDIDAYA TANAMAN HIDROPONIK DFT PADA
TIGA KONDISI NUTRISI YANG BERBEDA.
Rachman, P. N. (2014). SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN DI
SMA MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC METODE SUGENO BERBASIS
WEB. Bandung: Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung.
Rini Rosliani, N. S. (2005). Budidaya Tanaman Sayuran dengan Sistem
Hidroponik. Bandung: Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Rukmana. (2002). Bertanam Sayuran Petsai dan Sawi. Yogyakarta: Kanisius.
SinauArduino. (2016, Maret). Retrieved January 12, 2019, from
https://www.sinauarduino.com/artikel/mengenal-arduino-software-ide/
Sistem Hidroponik DFT (Deep Flow Technique). (n.d.). Retrieved Desember 30,
2018, from Hidroponik Rumahan:
http://www.hidroponikrumahan.com/sistem-hidroponik-dft-deep-flow-
technique/
Sitorus, N. B. (2017). PENDETEKSIAN pH AIR MENGGUNAKAN SENSOR
pH METER V1.1 BERBASIS ARDUINO NANO.
Sri Swastika, A. Y. (2017). BUDIDAYA SAYURAN HIDROPONIK. Pekanbaru:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian .
Sudradjat. (2008). Dasar-dasar Fuzzy Logic. 23.
Wahyuningsih, A., Fajriani, S., & Aini, N. (2016). KOMPOSISI NUTRISI DAN
MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) SISTEM HIDROPONIK.
Produksi Tanaman, 595-597.
85
LAMPIRAN
Biodata Mahasiswa
1. Nama : Febriyan Dwi Hartarto
2. NRP : 0915040029
3. Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 11 Februari 1997
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki
5. Program Studi : D - 4 Teknik Otomasi
6. Agama : Islam
7. Status : Belum Menikah
8. Nomor Telepon : 08979333685
9. Email : [email protected]
10. Nama Orang Tua/Wali : Sutaryono
11. Alamat Orang Tua/Wali : JL. Puntodewo No.06 Desa Jururejo, Kec.
Ngawi, Kab. Ngawi, Jawa Timur
12. Telepon Orang Tua/Wali : 085235660766
PENDIDIKAN FORMAL
Pendidikan Tahun Tempat Pendidikan Jurusan
Diploma 4 2015 – Sekarang Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya Teknik Otomasi
SMA 2012 – 2015 SMAN 1 Kedunggalar IPA
SMP 2009 – 2012 SMPN 2 Ngawi -
SD 2003 – 2009 SDN KarangTengah 4
Ngawi -