Post on 18-Nov-2021
1
PROPOSAL KKN-PKM
PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BAHAN AJARPADA PELAJARAN
BAHASA ARAB di MADRASAH DINIYAH AWWALIYAH NURUL LABIB
DESA BRABE KEC. MARON KAB. PROBOLINGGO
Dosen Pembimbing Lapangan: Dr. Sulton Firdaus, M. Pd.
Ketua : RAHMATUL AZIZ AL- MURSYIDIN
NIM : 1630600636
Anggota :
1. KHOIRUDDIN (1630600625)
2. ZAINAL ABIDIN (1630600639)
3. ABDULLAH (1630600619)
4. ABD MUHID (1630600633)
5. MOH.DEDI (1630600631)
6. M.WAHYU HIDAYAT (1630600628)
7. MOH.WASIL HAQIKI (1630600630)
8. M. DOFIR (1630600627)
KULIAH KERJA NYATA POSKO BRABE MARON
UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO
JAWA TIMUR INDONESIA
2
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KKN-PKM
Judul KKN-PKM : Pendampingan Penyusunan Bahan Ajar Pada Pelajaran Bahasa
Arab Di Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib Desa Brabe
Kecamatan Maron Kabupaten probolinggo Provinsi Jawa Timur
1. Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Sulton Firdaus, M. Pd.
2. Nama Ketua : Rahmatul Aziz Al-mursyidin
a. NIM : 1630600636
b. Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
c. Nomor HP : 085282450164
3. Anggota
No Nama Anggota Prodi Fakultas Tugas/
Bidang Ahli
1 Abd. Muhid PBA Agama Islam Pengembangan sistem informasi di perangkat desa
2 Moh. Dedi PBA Agama Islam Pengembangan sistem informasi di perangkat desa
3 M. Dofir PBA Agama Islam Pelaksanaan program pengembangan pelajaran keagamaan
4 Abdullah PBA Agama Islam Pelaksanaan program pengembangan pelajaran keagamaan
5 D M. Wasil Haqiki PBA Agama Islam Pelaksanaan program pengembangan pelajaran keagamaan
6 Zainal abiding PBA Agama Islam Pelaksana lapangan dan penyusun kegiatan
7 M.Wahyu hidayat PBA Agama Islam Penyusun program dalam kebutuhan masyarakat desa brabe
8 Khoiruddin PBA Agama Islam Informandalam pengembangan metode baca kitab
3
4. Lokasi Kegiatan
a. Desa : Brabe
b. Kecamatan : Maron
c. Kabupaten : Probolinggo
d. Provinsi : Jawa Timur
e. Jarak PT ke Lokasi (km) : 3.5 km
Luaran Yang dihasilkan
(artikel/proceeding/HKI/dll) : Artikel jurnal ISSN, berita, Bahan Ajar
Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 Bulan
Biaya Total : Rp 8.875.000,-
Subsidi Unuja : 4.000.000
Iuran tambahan/Sumbangan : 4.875.000
Disahkan pada 15 Agustus 2019 Di Paiton
Mengetahui, Kepala LP3M, Ketua Tim, Achmad Fawaid, M.A., M.A. Rahmatul Aziz Al-Mursyidin NIDN.2123098702 NIM. 1630600636
4
PENGANTAR
Bismillahirrohmannirrohim
Alhamdulillahi rabbil alamien dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,
pengabdian kepada masyarakat, yang akan di laksanakan dalam bentuk pembinaan
penyusunan Bahan Ajar di Madrasah Diniyah ini, dapat terlaksana dengan baik dan lancar.
Pelaksanaan pengabdian masyarkat ini disamping sebagai kegiatan Kuliah Kerja Nyata
dari kampus, juga dimaksudkan sebagai bentuk kepedulian dan penerapan pola pikir dosen dan
mahasiswa terdahap problematika sosial yang terjadi ditengah masyarakat yang sedang
berkembang, oleh karena itu antara dosen dan mahasiswa dengan masyarakat akan terjadi
jalinan komunikasi yang inten untuk memecahkan persoalan – persoalan dan membawa
masyarakat untuk melangkah menuju kehidupan soaial yang lebih baik dan mandiri.
Atas dasar tersebut diatas semoga kegiatan yang di rencanakan ini dapat dilaksanakan
engan baik dan memberi manfaat dalam kehidupan kemasyarakatan.Tidak ada gading yang tak
retak,demikian pula pengabdian ini,oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak senantiasa diharapkan demi perbaikan kegiatan selanjutnya.
Paiton, 13 Agustus 2019
Posko KKN-PKM
Ketua,
RAHMATUL AZIZ AL-MURSYIDIN
5
ABSTRAK
Permasalahan tenaga pendidik dalam sebuah pengajaran sangatlah komplek, mulai dari
tidak tersusunnya Bahan Ajar yang baik, yang sesuai dengan visi dan misi lembaga, sumber daya
manusia yang minim, yang mengakibatkan munculnya masalah-masalah yang lain sampai pada
ketidak siapan dalam menyusun sebuah perangkat pembelajaran termasuk buku ajar atau
media lainnya.
Madrasah Diniyah adalah sebuah lembaga pendidikan yang fokus pada pengembangan
ilmu-ilmu keagamaan, yang berada di lingkungan Nurul Labib. Dalam praktek pengajaran yang
terjadi, penggunaan media pembelajaran yang berbentuk buku atau kitab masih menggunakan
buku, dimana antara isi buku dan tujuan pembelajaran kurang singkron dan kurang
menyesuaikan terhadap tingkat kompetensi dan latar belakang peserta didik, akibatnya dalam
mewujudkan capaian tujuan pembelajaran secara komperhansip tidak sepenuhnya tercapai
dengan baik.
Oleh karena itu, kegiatan Pendampingan penyusunan Bahan Ajar yang dilaksanakan di
Madrasah Diniyah ini menjadi sangat membantu dengan tujuan : 1) Memberikan wawasan dan
pengalaman kepada tenaga pendidik dan pengurus dalam mengembangkan Bahan Ajar yang
baik dan benar, 2) Tersusunnya Bahan Ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
6
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. …………………………………………………..…………………… 7
B. Permasalahan………………………………………………………………………..…. 8
C. Tujuan …………………………………………………………………………………….. 8
BAB II : KERANGKA KONSEP
A. Gambaran Umum Lokasi. ………………………………………...……………… 9
B. Kondisi Dampingan masyarakat saat ini. …………………….…………... 9
C. Kondisi Yang Diharapkan. ……………………………………….…………….… 10
D. Strategi Pelaksanaan. ………………………………………………………....…… 10
E. Kajian Teori. ……………………………………………………………………………… 11
BAB III : PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Gambaran Kegiatan ..…………………………………………………….………… 19
B .Keterlibatan Stakeholder..………………………..………………………….…. 20
C. Resource yang dimiliki……..…………………………..……………….…….…… 21
BAB IV : ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran BIaya..………………………………………..………………….………… 23
B . Jadwal Kegiatan .……………………………………..………………………….…. 24
BAB IV : PENUTUP
Penutup ……………………….……………………………………………………….. 26
DAFTAR REFERENSI. ……………………………………………………………………………..………... 27
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadikan pengajaran dalam sebuah system pendidikan sesuai dengan target tujuan
dan hasil capaian pembelajaran merupakan dambaan setiap institusi pendidikan, karena
dengan tercapainya suatu tujuan pembelajaran tersebut bisa di jadikan sebuah indicator
berhasilnya suatu design Bahan Ajar pada suatu lembaga atau instansi. Namun demikian, tidak
sedikit suatu lembaga dalam menyusun dan mendisign sebuah Bahan Ajar menemui beberapa
kendala dan permasalahan yang kompleks, mulai dari minimnya sumber daya manusia, fasilitas
dan sarana prasarana sampai pada pelaksanaan sistem pendidikan yang tidaksesuai dengan
standart yang ada.
Dalam sebuah system pembelajaran, membutuhkan materi metode, strategi dan teknik
didalamnya. Mengelaborasi dan memodifikasi empat unsur pengajaran tersebut merupakan
keniscayaan yang harus selalu di lakukan oleh seorang tenaga pendidik, termasuk bagaimana
menyiapakan Bahan Ajar atau media pembelajaran sebagai alat bantu pengajaran agar supaya
pembelajaran dapat menjadi efektif dan menyenangkan.
Riset awal yang telah dilakukan oleh kami, menunjukkan bahwa Madrasah Diniyah
Awwaliyah Nurul Labib yang berada di desa Brabe masih memakai metode tradisional dengan
pengajaran yang masih bersifat flour, tanpa ada sebuah sistem dan manajemen yang rapi.
Sehingga hasil yang didapat hanya sebatas pengetahuan saja, tanpa ada tambahan materi lain.
Mengajar bukan sekedar datang dan berdiri didepan kelas kemudian pulang akan tetapi
bagaimana teknik dan strategi pengajar dalam mengkomunikasikan pesan atau materi pembelajaran,
berinteraksi, mengorganisir, dan mengelola anak didik sehingga berhasil dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. guru memiliki harapan agar peserta didiknya mampu menggunakan ilmunya dalam
kehidupan sehari-hari, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, kemudian mampu
mengembangkannya, maka anak peserta didik akan memiliki pengalaman belajar yang menantang dan
menyenangkan. Namun, jika gurunya berharap hanya meraih nilai yang bagus, maka pengalaman belajar
yang diraih anak juga sebatas tes tertulis.
8
Pembelajaran pada mata pelajaran bahasa arab yang ada di lembaga pendidikan diniyah
awwaliyah(MADIN) Nurul Labib, walaupun tersedia tenaga-tenaga pengajar yang ada sudah
memadai namun dalam aspek ketersedian sarana dan prasaran pembelajaran yang termasuk
salah satu di dalamnya adalah Bahan Ajar masih belum ada.
Sebagai upaya menjadikan pembelajaran efektif dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
menjadi perlu kegiatan pendampingan dalam penyusunan Bahan Ajar di laksanakan. Juga
sebagai bentuk tugas di dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata dalam bentukpengabdian
kepada masyrakat dengan tema kegiatan: PENDAMPINGAN PENYUSUNAN BAHAN AJARPADA
PELAJARAN BAHASA ARAB DI MADRASAH DINIYAH NURUL LABIB BRABE MARON
PROBOLINGGO.
B. Permasalahan
Dari latar belakang yang telah di paparkan di atas dapat di rumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Minimnya pengalaman tenaga pendidik atau ustad dalam mengembangkan Bahan Ajar.
2. Tidak tersedianya Bahan Ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. [
C. Tujuan
Adapun tujuan di laksankannya kegiatan pendampingan ini adalah:
1. Memberikan wawasan dan pendampingan kepada tenaga pendidik agar memiliki
pengalaman dan mampu mengembangkan Bahan Ajardengan baik dan benar.
2. Tersusunnya Bahan Ajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
9
BAB II
KERANGKA KONSEP
A. Gambaran Umum Lokasi.
Keberadaan lembaga pendidikan agama tampaknya semakin dilirik oleh masyarakat
Tanah Air. Di berbagai daerah, sekolah-sekolah Islam pun bermunculan Salah satunya adalah di
madrasah diniyah awwaliyah Nurul Labib yang bertempat di Desa brabe kecamatan maron
kabupaten probolinggo provinsi jawa timur, yang secara resmi mulai beroperasi sejak tahun
lalu.
Pendiri Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib kyai Misnadi mengatakan, kehadiran
madrasah yang ia rintis tersebut berawal dari tingginya minat masyarakat di daerahnya untuk
mendidik anak-anak mereka secara Islami. Menurut dia, banyak orang tua di desanya yang
tidak puas dengan minimnya pendidikan agama yang diajarkan di sekolah-sekolah umum.
"Keluhan para orang tua itu mendorong kami untuk membangun satu madrasah baru
yang mampu memberikan pendidikan agama Islam secara proporsional bagi anak-anaknya.
Atas dukungan berbagai pihak, kami akhirnya berhasil mendirikan madrasah diniyah awwaliyah
Nurul Labib" ujar kyai Misnadi kepada kami dan masyarakat sekitar, Jum’at (02/08/2019).
Beberapa program unggulan yang diusung Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib
mencakup ilmu-ilmu agama yaitu pendidikan ubudiyah, Muamalah , Alquran, bahasa Arab,serta
pendidikan akidah dan akhlak. yang bertujuan untuk memberi pengetahuan agama Islam
kepada anak-anak yang merasa kurang menerima pelajaran agama Islam di sekolahannya.
Madrasah ini juga merupakan tempat untuk mendidik moral para pelajar sejak dini yang
berasaskan al-Quran dan Hadist. Selain dari itu, interaksi yang terjadi diMadrasah Nurul Labib
adalah pendampingan penyusunan bahan ajar pada pelajaran ilmu agama sesuai nilai-nilai
islami.
B. Kondisi Masyarakat Dampingan Saat Ini
Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib yang dilaksanakan di Desa Brabe ini, masih
melaksanakan sistem klasikal sesuai dengan pemahaman guru yang ada, sehingga butuh ada
10
sentuhan baru dalam memperbaharui sistem belajar. Di sisi lain, tujuan adanya Pendidikan
yang dilakukan di Madrasah ini merupakan pendidikan informal dan lebih berorientasi kepada
aspek afektif-implementatif dibandingkan aspek kognitif. Pengajar Madrasah Diniyah
Awwaliyah Nurul Labib dalam menyampaikan materinya baik Akhlaq, fiqih, dan sebagainya,
harus penuh pemahaman dan kekeluargaan, jauh berbeda dengan pendidikan formal di sekolah
yang hanya menekankan ketuntasan standar nilai tertentu.
Sehingga dengan realitas tersebut, perlu adanya perbaikan manajemen dalam proses
pembelajaran di Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib desa Brabe, dengan mengikuti tata
aturan yang baku..Hasil yang diharapkan juga dapat terukur pada sebuah nilai yang
komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.
C. Kondisi Yang Diharapkan
Dengan dilakukannya kegiatan pendampingan yang di kemas melalui pendampingan
penyusunan Bahan Ajar di Madrasah DiniyahNurul Labib desa Brabe kecamatan
Maronkabupaten Probolinggo ini, para tenaga pendidik atau pengurus di harapkan memiliki
wawasan dan pengalaman dalam menyiapkan perangkat pembelajaran dan mendesainnya
dalam bentuk Bahan Ajar yang baik dan sesuai kebutuhan peserta didik.
D. Strategi Pelaksanaan.
Strategi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dalam bentuk
pendampingan dalam penyusunan Bahan Ajar melalui tahapan – tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan observasi pada lingkungan pembelajaran
2. Menyusun jadwal pertemuan dengan pengurus Madrasah Diniyah
3. Mempersiapkan konsep materi yang akan disampaikan dalam kegiatan sesuai dengan
kebutuhan para peserta.
4. Membentuk kelompok satuan kerja dalam mengolah data, pengetikan dll.
5. Mengadakan pertemuan dengan pengurus sesuai jadwal.
11
E. Kajian Teori
Media menurut kamus KBBI adalah alat atau alat (sarana) komunikasi seperti koran,
majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, sedangkan media pendidikan adalah alat dan
bahan yg digunakan dl proses pengajaran atau pembelajaran.1
Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar, dalam bahasa arab media adalah perantara (وسائل) atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan.2
Ada beberapa pengertian yang dijabarkan oleh para ahli diantaranya sebagaimana
berikut:
1. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, meteri atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku
teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.3
2. Menurut Azhar Arsyad kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti tengah, perantara atau pengantar. AECT (Association of Education and
Communication Technology, 1977) dalam bukunya Azhar Arsyad memberikan batasan
tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan
pesan atau informasi.
3. Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah mengartikan media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan guru untuk menyalurkan pesan kepada para siswa
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga mereka dapat memahami dengan baik dan benar apa
yang disampaikan guru.4
Dalam kegiatan belajar mengajar sering pula pemakaian kata media pembelajaran atau
digantikan denga istilah seprti alat padang dengar, bahan pengajaran, komunikasi (وسائلالتعليمية)
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline V 1.3 2 Azhar arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004 ) h.3 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), h. 3 4 Http. Media-pembelajaran//23//com. (Retrived at 15.00) Blog Milik Syaiful.
12
padang dengar pendidikan alat peraga pandang teknologi pendidikan alat peraga dan media
penjelasan.
Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga
dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran. Dan dapat dirumuskan bahwa media
adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga
dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.
Maka dari berbagai pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
bahasa arab adalah segala sesuatu yang di pakai dalam pembelajaran bahasa arab yang dapat
dipergunakan untuk meyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, serta dapat
membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa untuk mengikuti proses belajar
dengan baik, dan mempermudah guru untuk menyampaikan materi yang diberikan.
Menurut Edgar Dale, dalam dunia pendidikan, penggunaan media
pembelajaran seringkali menggunakan prinsip Kerucut Pengalaman, yang membutuhkan media
seperti buku teks, bahan belajar yang dibuat oleh guru dan “audio-visual”.
Media pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa
alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama
13
berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain: (a)
Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,
(b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa,
dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih balk, (c) Metode mengajar akan
lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk
setiap jam pelajaran, (d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan,
mendemonstrasikan dan lain-lain.5
Fungsi Media Pembelajaran memiliki dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu
kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua
adalah sebagai media sumber belajar.
Menurut Levie dan Lentz (1982), itu karena media pembelajaran khususnya
media visual memiliki empat fungsi yaitu:
1. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang
ditampilkan atau menyertai teks materi dan pelajaran.
2. Fungsi afektif, yaitu dapat menggugah emosi dan sikap siswa.
3. Fungsi kognitif, yaitu memperlancar tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi/pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi compensations, yaitu dapat mengakomodasikan siswa yang
lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks
atau secara verbal.6
Untuk mengenali beberapa ciri media pembelajaran berikut akan tersajikan
beberapa ciri menurut Gerlach & Ely (1971) yang mengemukakan tiga ciri-ciri media
yang merupakan alasan mengapa media digunakan7. Yaitu :
5 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002), Cet.ke-5, h. 2
14
1. Ciri fiksatif (fixative property).
Ciri ini menggambarkan kemampuan merekam, menyimpulkan,
melestarikan, dan mengkonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Cara ini amat
penting bagi guru karena kejadian-kejadian atau objek yang telah direkam atau
disimpan dengan format media yang ada dapat digunakan setiap saat. Media
yang dikembangkan seperti photography, video tape, audio tape, disket
komputer, dan film. Maka media ini memungkinkan suatu rekaman kejadian
yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri manipulatif (manipulatif property).
Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada
peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan
gambar atau time-lapse recording. Kemampuan media dari ciri manipulatif
memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi kesalahan dalam
pengaturan kembali urutan kejadian atau potongan bagian-bagian yang salah,
maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tertentu saja akan
membingungkan dan bahkan menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap
mereka kearah yang tidak diinginkan.
Praktiknya seperti bagaimana proses larva menjadi kepompong
kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman
fotografer di samping itu juga dapat diperlambat menayangkan kembali hasil
rekaman video. Selain itu juga bisa diputar mundur.
Misalnya pula, proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati
melalui bantuan kemampuan manipulatifdari media. Demikian pula, suatu aksi
gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk foto. Pada rekaman gambar
hidup(video, motion film) kejadian dapat diputar mundur.
7. Syaiful Bahri Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Hlm. 121-124
15
3. Ciri disributif (distributive property).
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian ini. Sekali informasi direkam dalam format media apa saja, ia
dapat direproduksi seberapa kali pun dan siap digunakan secara bersamaan di
berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang di suatu tempat.
Konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama atau hampir sama
dengan aslinya.
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut8:
1. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum
meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi pula pengalaman
yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna baginya. Oleh karena itu, perlu
untuk melahirkan minat dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang
terkandung dalam media pembelajarn itu.
2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang berbeda-
beda. Faktor seperti intelegensia, tinkat pendidikan, kepribadiannya, dan gaya belajar
mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan
penyajian informasi melalui media harus berdasarkan tingkat pemahaman
3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari
melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran
semakin besar. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus
mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.
4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan
fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bernakna.
Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis
disusun dan diurut-urutkan secara teratur. 8 AzharArsyad, Media Pembelajaran, h.72-74
16
5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar
atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan
persyaratan untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika
merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat
pemahaman siswa.
6. Pembelajarn yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan amat
berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk
menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati, cinta kasih, dan
kesenangan.
7. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi
informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh karena itu belajar memerlukan
kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan
menonton secara pasif. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa
untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8. Penguatan (reinforcement). Pembelajran yang didorong oleh keberhasilan amat
bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif mempengaruhi
perilaku di masa-masa yang akan datang.
9. Latihan dan pengulangan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi
bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau
keterampilan itu sering diulang dan dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia
dapat tinggal dalm ingatan jangka panjang.
10. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk
menerapakan atau mentransfer hasil belajar pada masalh atau situasi baru. Tanpa dapat
melakukan ini, pemahaman sempurna belun dapat dikatakan dikuasai.
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan didasarkan
atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik pemilihan jenis media maupun topik
yang dimediakan, akan membawa akibat panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus diperhatikan oleh
guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan dimaksud adalah adanya patokan
17
yang digunakan pada proses pemilihan media itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media
pembelajaran harus melibatkan tenagan yang mampu, terampil, dan profesional untuk
memanfaatkannya disetiap lembaga pendidikan.Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan
terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Meskipun dalam penggunaannya jenis-jenis teknologi dan media sangat dibutuhkan
guru dan siswa dalam membantu kegiatan pembelajaran, namun secara umum terdapat
beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Diantara kelebihan atau kegunaan
media pembelajaran yaitu:
1. Memperjelas penyajian pembelajaran tidak terlalu bersifat verbalistis( dalam bentuk
kata-kata, tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:
a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film atau model.
b. Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau
gambar.
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse
atau high speed photografi.
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat
rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dll
f. Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di
visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi sifat pasif anak
didik dapat diatasi. Dalam hal ini media pembelajaran berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri sesuai kemampuan dan minat
masing-masing.
18
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda, sedangkan Bahan Ajar dan materi pendidikan
ditentukan sama untuk setiap siswa,maka guru akan mengalami kesulitan.
Semuanya itu harus diatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang guru dan siswa juga
berbeda. Masalah ini juga bisa diatasi dengan media yang berbeda dengan
kemempuan dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama.
19
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Gambaran Kegiatan.
Kegiatan pengabdian ini berupa pendampingan terhadap para tenaga pendidik
Madrasah Diniyahyang ada di lingkungan Nurul Labib.
Kegiatan pendampingan ini di awali dengan observasi dan pengenalan kepada jajaran
pengurus madrasah diniyah Nurul Labib di desa Brabe Kec. Maron Kab. Probolingo.
Kemudian, penyusunan atau penjadwalan bersama para pengurus untuk menentukan
jadwal pertemuan dan estimasi proses penyusunan, mulai dari penentuan kelompok pada
masing-masing materi pelajaran hingga sampai pada proses naik cetak.
Pada pertemuan pertama, kami memberikan wacana teori mengenai pentingnya
menyusun sebuah Bahan Ajar dalam sebuah system pendidikan dan pendtingnya mendisign
media, mengenal karakteristik bahasa yang di pelajari serta memberikan contoh gambaran
media pembelajaran pada satu materi pelajaran. Setelah itu, membentuk penanggung jawab
penyusunan pada masing-masing materi pelajaran, penentuan estimasi proses, mulai dari
pengetikan, konsultasi, shearing dan evaluasi sampai pada proses naik cetak.
Pada pertemuan kedua menentukan capaian pembelajaran yang di inginkan pada
masing-masing tingkat, dan menentukan isi atau tema pada materi yang di susun menjadi
Bahan Ajar.Untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya di laksanakan tiap minggu sekali, dengan
agenda melaporkan hasil, memecahkan bersama masalah dan kesulitan yang di jumpai pada
saat penyusunan dan mengevaluasi apa yang telah di lakukan untuk kemudian di lakukan
perbaikan.
20
B. Keterlibatan Stakeholder
1. Pengurus dan Asatidz Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib ini merupakan lembaga
yang berbasis di desa Brabe. Keterlibatan Madin ini merupakan yang terpenting dalam
program ini, posisinya bukan hanya strategis dalam program ini, melainkan juga
kontributif dalam menentukan keberlanjutan dalam hal belajar mengajar. Dalam
konteks program ini, Madin ini diharapkan menjadi media dalam meningkatkan karakter
IMTAQ dan kreativitas anak didik Bagaimanapun juga Madrasah Diniyah Awwaliyah
Nurul Labib ini punya kepentingan untuk tetap terlibat dalam hubungan yang baik
dengan warga sekitar.
2. Perangkat desa, Perangkat desa yang berbasis di Desa Brabe, Kecamatan Maron,
Kabupaten Probolinggo ini memiliki tujuan awal untuk tetap solid dan saling bekerja
sama dalam menyelesaikan masalah yang terkait dengan masyarakat terutamanya di
Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib ini. Dalam konteks program ini perangkat desa
akan dilibatkan untuk tujuan yang lebih mengarah pada keadaan anak didik disana
dalam mengolah dan mengembangkan Madrasah ini. Bentuk keterlibatan dalam
program ini adalah diajak diskusi dalam penyusunan rencana program aksi.
3. Tenaga pendidik, tenaga pendidik ini memiliki kepentingan utama yaitu mengajar untuk
menyejahterahkan kehidupan masyarakat, membantu proses belajar mengajar di
Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib tersebut dan berperan sebagai pemandu
dalam meningkatkan karakter IMTAQ dan kreativitas peserta didik di madrasah
tersebut.
4. Masyarakat, Masyarakat desa brabe dalam program kerja ini di harapkan dapat
membatu pelaksanaan dalam meningkatkan akhlak dan prilaku peseta didik dalam
proses belajar mengajar di madrasah tersebut, sebab masyarakat desa brabe sangat
berperan penting dalam memajukan Madrasah Diniyah Awwaliyah Nurul Labib.
21
C. Resource yang dimiliki
Lembaga Penerbitan, Penelitian dan Pegambidan kepada Masyarakat (LP3M)
Universitas Nurul Jadid sudah sejak lama menyelenggarakan program pemberdayaan
masyarakat, baik yang berhubungan dengan pemberdayaan komunitas, layanan komunikasi
dan keagamaan, program bina desa unggul, pengembangan teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan, penerbitan hak paten, dan publikasi. Mengingat LP3M Universitas Nurul
Jadid selama ini lebih banyak memfokuskan programnya pada pemberdayaan di bidang
sosial-keagamaan, maka beberapa sumber daya yang diharapkan muncul adalah sebagai
berikut :
1. Pengusaan materi dan perencanaan dalam pemanfaatan Madrasah Diniyah Awwaliyah
Nurul Labib di desa Brabe.
2. Perencanaan aksi dalam mendampingi dan bahan ajar ilmu keagamaan dan kreativitas
anak didik di desa brabe.
3. Penguasaan teknologi atau sistem informasi untuk memudahkan tugas dan tanggung
jawab perangkat desa
Susunan tim dalam pelaksanaan tugas ini, terbagi pada beberapa bagian, dengan
memiliki tugas masing-masing
1. Ketua : Rahmatul Aziz Al-Mursyidin
2. Anggota : Zainal Abidin
- Menjadi pelaksana lapangan dan penyusun kegiatan
3. Anggota : Wahyu Hidayat
- Berperan sebagai pembuat program dalam kebutuhan masyarakat desa brabe.
4. Anggota : Khoiruddin
- Berperan untuk mengumpulkan informasi dalam pengembangan metode baca Kitab
5. Anggota : Abd Muhid
- Berperan dalam pengembangan sistem informasi di perangkat desa
6. Anggota : Moh. Dedi
- Berperan dalam pengembangan sistem informasi di perangkat desa
7. Anggota : Moh. Dofir
22
- Berperan dalam pelaksanaan program pengembangan ilmu keagamaan peserta didik
8. Anggota : Abdullah
- Berperan dalam pelaksanaan program pengembangan ilmu keagamaan peserta
didik
9. Anggota : Wasil Haqiki
- Berperan dalam pelaksanaan program pengembangan ilmu keagamaan peserta
didik
23
BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
Program ini membutukan dana 8.875.000 (Delapan Juta Delapan Ratus Tuju Puluh Lima
Ribu Rupiah). Sumber dana diharapkan berasal dari Tunjanggan Universitas Nurul Jadid dan
dana luar yang tidak mengikat.Adapun rincian rencana anggaran adalah sebagai berikut.
NO SHORT COURSE BANYAKNYA SATUAN HARGA SATUAN
JUMLAH
A Biaya Short Course KKN
7 50.000 350.000
Konsumsi
pertemuan/rapat
1.000.000
1.000.000
Pengetikan, editing,
layout dan cetak
4.000.000
4.000.000
Jumlah 5.350.000
B ADMINISTRASI
1 Laporan Proposal 2 Buah 15.000 30.000
2 Laporan Akhir 2 Buah 20.000 40.000
3 ATK 2 Paket 15.000 30.000
4 Benner 1 Biji 70.000 70.000
Jumlah 170.000
C NEGOSIASI DENGAN MADIN DAN
PERANGKAT DESA
1 Proposal kerja sama 2 Buah 15.000 30.000
2 Surat menyurat 10 Lembar 2.000 20.000
Jumlah 50.000
D PENUNJANG
1 Sewa Handy cam 1 Buah 250.000 250.000
2 SewaKamera SLR 1 Buah 250.000 250.000
3
Sewa LCD 1 Buah 250.000 250.000
Jumlah 750.000
E FUNGSIONALISASI PERLOMBAAN
24
1 Benner 5 Biji 70.000 350.000
2 Piala 3 Biji 50.000 150.000
3 Sertifikat 6 Biji 2.500 15.000
4 Buku 3 Pack 20.000 60.000
5 Konsumsi undangan 10 Orang 15.000 150.000
6 Konsumsi juri 6 Orang 10.000 60.000
7 Konsumsi peserta 140 Orang 3.000 420.000
8 Shond lengkap 350.000 350.000
Jumlah 1.555.000
F TRANSPORTASI 1.000.000 1.000.000
Jumlah 1.000.000
JUMLAH TOTAL 8.875.000
Delapan Juta Delapan Ratus Tuju Puluh Lima Ribu Rupiah
B. JADWAL KEGIATAN
NO JENIS KEGIATAN
BULAN/MINGGU
1 2 3 4
01 Observasi Lapangan
Pembukaan KKN
Mensosialisasikan
program ke lembaga
pendidikan
02 Pertemuan dg Asatidz
03
Penentuan satuan tugas
penyusunan draf bahan
ajar
04 Proses pengetikan,
editing dan evaluasi.
Pelatihan metode
mengajar di MADIN
25
Menjalankan program
kerja di MADIN
Evaluasi program kerja di
MADIN
Perancangan Sistem
Informasi
05 Penggandaan
buku/naskah
06 Pelaksanaan dan uji
coba produk pertama
Pembukaan lomba
PelaksanaanLomba MTQ
PelaksanaanLomba MQK
Seminar Keagamaan
07 Perpisahan KKN
08 Uji coba kedua
09 Evaluasi
26
BAB V
PENUTUP
Demikian Proposal kegiatan pengabdian pada masyarakat yang di bingkai melalui
kegiatan pendampingan penyusunan Bahan Ajar di Madrasah DiniyahNurul Labibini. Semoga
segala usaha akanmenjadi amal bakti kami dalam meningkatkan kualitas pengajaran ilmu-ilmu
agama. Dan juga Semoga Proposal ini dapat di setujui demi terlaksananya kegiatan dimaksud
dan agar memberikan manfaat bagi masyarakat luas,tidak hanya pada mereka yang mengikuti
kegiatan ini.Amiin.
27
DAFTAR REFERENSI
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005)
Azhar arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004 )
AzharArsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007)
Http. Media-pembelajaran//23//com. (Retrived at 15.00)
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline V 1.3
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002),
Cet.ke-5