BAB II Kohlberg

download BAB II Kohlberg

of 10

Transcript of BAB II Kohlberg

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    1/10

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Biografi Kohlberg

    Lawrence Kohlberg tumbuh besar di Bronxville, New York, dan memasuki Akademi

    Andover di Massachussets, sekolah menengah atas swasta yang mahal dan menuntut

    kemampuan akademis tinggi !ia tidak langsung melan"utkan keperguruan tinggi namun

    pergi membantu pemulangan orang#orang $srael, beker"a sebagai insinyur tingga dua di

    pesawat angkut yang membawa pelarian dari %ropa melewati blockade $nggris ke $srael

    &etelah itu, pada '()*, Kohlberg masuk ke +niversitas hicago di mana dua lulusan tes

    penerimaan dengan angka yang sangat tinngi sehingga hanya mengambil sedikit sa"amata kuliah untuk memperoleh gelar sar"ana mudanya !an ini memang dicapai hanya

    dalam waktu setahun !ia tingga$ hicago sebentar untuk menge"ar gelar sar"ananya di

    dalam psikologi yang awalnya dia ingin mengambil psikologi kimia Namun segera dia

    men"adi tertarik kepada piaget dan mulai mewawancarai anak#anak dan rema"a tentang

    masalah#masalah moral &emua hasil penelitiannya itu ditulis dalam disertasi doktoralnya

    -'(.*/, rancangan pertama dari teori pentahapan psikologi yang baru Kohlberg menga"ar

    di +niversitas hicago dari tahun '(01 sampai '(0*, dan di +niversitas 2arvard daritahun '(0* sampai a"al men"emputnya ditahun '(*3

    B. Latar Belakang Teori Perkembangan Kohlberg

    4ahapan perkembangan moral adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang

    berdasarkan perkembangan penalaran moralnya seperti yang diungkapkan oleh Lawrence

    Kohlberg 4ahapan tersebut dibuat saat ia bela"ar psikologi di +niversity o5 hicago

    berdasarkan teori yang ia buat setelah terinspirasi hasil ker"a 6ean 7iaget dan

    kekagumannya akan reaksi anak#anak terhadap dilema moral $a menulis disertasi

    doktornya pada tahun '(.* yang men"adi awal dari apa yang sekarang disebut tahapan#

    tahapan perkembangan moral dari Kohlberg

    4eori ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan dasar dari perilaku

    etis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang dapat teridenti5ikasi $a mengikuti

    perkembangan dari keputusan moral seiring penambahan usia yang semula diteliti 7iaget,

    yang menyatakan bahwa logika dan moralitas berkembang melalui tahapan#tahapankonstrukti5 Kohlberg memperluas pandangan dasar ini, dengan menentukan bahwa

    3

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    2/10

    proses perkembangan moral pada prinsipnya berhubungan dengan keadilan dan

    perkembangannya berlan"ut selama kehidupan, walaupun ada dialog yang

    mempertanyakan implikasi 5iloso5is dari penelitiannya

    Kohlberg menggunakan ceritera#ceritera tentang dilema moral dalam penelitiannya,

    dan ia tertarik pada bagaimana orang#orang akan men"usti5ikasi tindakan#tindakan

    mereka bila mereka berada dalam persoalan moral yang sama Kohlberg kemudian

    mengkategorisasi dan mengklasi5ikasi respon yang dimunculkan ke dalam enam tahap

    yang berbeda Keenam tahapan tersebut dibagi ke dalam tiga tingkatan8 pra#konvensional,

    konvensional, dan pasca#konvensional 4eorinya didasarkan pada tahapan perkembangan

    konstrukti59 setiap tahapan dan tingkatan memberi tanggapan yang lebih adekuat terhadap

    dilema#dilema moral dibanding tahap:tingkat sebelumnya

    C. Tahapan Perkembangan Moral menurut Kohlberg

    Keenam tahapan perkembangan moral dari Kolhlberg dikelompokkan ke dalam tiga

    tingkatan 8 pra#konvensional, konvensional, dan pasca#konvensional Mengikuti

    persyaratan yang dikemukakan 7iaget untuk suatu teori perkembangan kogniti5, adalah

    sangat "arang ter"adi kemunduran dalam tahapan#tahapan ini ;alaupun demikian, tidak

    ada suatu 5ungsi yang berada dalam tahapan tertinggi sepan"ang waktu 6uga tidak dimungkinkan untuk melompati suatu tahapan 9 setiap tahap memiliki perspekti5 yang

    baru dan diperlukan, dan lebih komprehensi5, beragam, dan terintegrasi dibanding tahap

    sebelumnya

    a 4ingkat ' -7ra#Konvensional/'

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    3/10

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    4/10

    7enalaran konvensional adalah tingkat kedua atau tingkat menengah dari teori

    perkembangan moral Kohlberg $nternalisasi individu pada tahap ini adalah

    menengah, seseorang mentaati standar#standar -internal/ tertentu, tetapi mereka

    tidak mentaati standar#standar -internal/ orang lain, seperti orang tua atau

    masyarakat 7ada tingkat konvensional, seseorang terus memperhatikan

    kesesuaian dengan aturan#aturan sosial yang penting, tetapi bukan karena alasan

    kepentingan diri sendiri Mereka percaya bahwa akti5 dalam memelihara sistem

    sosial saat ini memastikan hubungan manusia yang positi5 dan ketertiban

    masyarakat 4ingkat konvensional umumnya ada pada seorang rema"a atau orang

    dewasa 4ahap 4iga

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    5/10

    hal seperti rasa hormat, rasa terimakasih Keinginan untuk mematuhi aturan dan

    otoritas ada hanya untuk membantu peran sosial yang stereotip ini

    ) 4ahap %mpat

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    6/10

    tetapi "uga mengetahui bahwa hukum dapat diubah &eseorang percaya bahwa

    beberapa nilai, seperti kebebasan, lebih penting daripada hukum &eseorang

    dipandang sebagai memiliki pendapat dan nilai#nilai yang berbeda 7ada tahap ini

    penting bahwa mereka dihormati dan dihargai tanpa memihak 7ermasalahan yang

    tidak dianggap sebagai relati5 seperti kehidupan dan pilihan "angan sampai ditahan

    atau dihambat Kenyataannya, tidak ada pilihan yang pasti benar atau absolut

    memang anda siapa membuat keputusan kalau yang lain tidak= &e"alan dengan

    itu, hukum dilihat sebagai kontrak sosial dan bukannya keputusan kaku Aturan#

    aturan yang tidak mengakibatkan kese"ahteraan sosial harus diubah bila perlu

    demi terpenuhinya kebaikan terbanyak untuk sebanyak#banyaknya orang 2al

    tersebut diperoleh melalui keputusan mayoritas, dan kompromi !alam hal ini,

    pemerintahan yang demokratis tampak berlandaskan pada penalaran tahap lima

    &eseorang menganggap hukum dan aturan sebagai instrumen yang 5leksibel untuk

    melan"utkan tu"uan manusia Mereka dapat membayangkan alternati5 tatanan

    sosial mereka, dan mereka menekankan prosedur yang adil untuk mena5sirkan dan

    mengubah hukum Ketika hukum konsisten dengan hak#hak individu dan

    kepentingan mayoritas setiap orang mengikuti mereka karena orientasi partisipasi

    kontrak sosial bebas dan bersedia dalam sistem karena membawa lebih baik bagi

    orang#orang dari pada "ika tidak ada

    0 4ahap %nam,7rinsip etika universal 7rinsip#prinsip etis universal -universal ethical

    principles/ ialah tahap keenam dan tertinggi dalam teori perkembangan moral

    Kohlberg 7ada tahap tertinggi, tindakan yang benar dide5inisikan sendiri, prinsip#

    prinsip etis yang dipilih dari hati nurani yang berlaku untuk semua umat manusia,tanpa hukum dan kesepakatan sosial 7enalaran moral berdasar pada penalaran

    abstrak menggunakan prinsip etika universal Bila menghadapi kon5lik secara

    hukum dan suara hati, seseorang akan mengikuti suara hati, walaupun keputusan

    itu mungkin melibatkan resiko pribadi 2ukum hanya valid bila berdasar pada

    keadilan, dan komitmen terhadap keadilan, "uga menyertakan keharusan untuk

    tidak mematuhi hukum yang tidak adil 2ak tidak perlu sebagai kontrak sosial dan

    tidak penting untuk tindakan moral deontis Keputusan dihasilkan secara kategoris

    dalam cara yang absolut dan bukannya secara hipotetis secara kondisional 2al ini

    8

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    7/10

    bisa dilakukan dengan membayangkan apa yang akan dilakukan seseorang saat

    men"adi orang lain, yang "uga memikirkan apa yang dilakukan bila berpikiran

    sama 4indakan yang diambil adalah hasil konsensus, dengan cara ini tindakan

    tidak pernah men"adi cara tapi selalu men"adi hasil9 seseorang bertindak karena

    hal itu benar, dan bukan karena ada maksud pribadi, sesuai harapan, legal, atau

    sudah disetu"ui sebelumnya

    Kohlberg percaya bahwa ketiga tingkat dan keenam tahap tersebut ter"adi dalam

    suatu urutan dan berkaitan dengan usia 8

    ' &ebelum usia ( tahun, kebanyakan anak#anak berpikir tentang dilema moral dengan

    cara yang prakonvensional1 7ada awal masa rema"a, mereka berpikir dengan cara#cara yang lebih konvensional> 7ada awal masa dewasa, se"umlah kecil orang berpikir dengan cara#cara yang

    pascakonvensional

    E. Implika#i Kepera$atan' $mplikasinya bagi pendidikan

    7endidikan saat ini umumnya mempersiapkan peserta didik memilki banyak

    pengetahuan, tetapi tidak tahu cara memecahkan masalah tertentu yang dihadapai

    dalam kehidupan bermasyarakat sehari#hari 7endidikan lebih mempersiapkan pesertadidik untuk men"adi anak yang pandai dan cerdas, tetapi kurang mempersiapkan

    peserta didik untuk men"adi anak yang baik Masalah berkenaan dengan baik dan

    buruk men"adi ka"ian bidang moral!emikian "uga dalam mengembangkan aspek moral peserta didik berarti

    bagaimana cara membantu peserta didik untuk men"adi anak yang baik, yang

    mengetahui dan berperilaku atau bersikap berbuat baik dan benar &ikap dan perilaku

    moral dapat dikembangkan melalui pendidikan dan penanaman nilai: norma yang

    dilakukan secara terintegrasi dalam pela"aran maupun kegiatan yang dilakukan anak

    di keluarga dan sekolah 7endidikan bukan hanya mempersiapkan anak men"adi

    manusia cerdas, tetapi "uga men"adi manusia yang baik, berbudi luhur, dan berguna

    bagi orang lain7engembangan moral melalui pendidikan mestinya bukan hanya menga"arkan

    nilai#nilai sebagai slogan sa"a 2al ini tampak pada moral yang diyakini penganut dan

    moral budaya yang diterima warga masyarakat7roses pendidikan dan pembela"aran moral diteladankan orang tua dan dilakukan

    secara terpadu -integrated/ pada tiap peluang dalam semua kegiatan sekolah disana

    9

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    8/10

    pendidik menga"arkan keteraturan hidup, disiplin serta melatih dan membiasakan

    peserta didik bermoral dalam perilaku dan kegiatannya -

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    9/10

    # Berperilaku sopan dan santun kepada yang lebih tua# &eorang anak selalu mengutamakan rasa kebersamaan dengan sahabat

    baiknya "ika sahabatnya sedih maupun senang terkesan dengan sahabat

    se"ati

    # Agar anak dikatakan sebagai anak yang baik, maka anak mengambilstandar moral yang diberlakukan oleh orang tuanya &eperti bangun lebih

    awal ketika hari libur untuk membantu peker"aan rumah sang ibu# &elalu ramah kepada para tetangga untuk lebih men"alin rasa persaudaraan

    seperti sering mengantarkan makanan, mengun"ungi rumahnya dll

    d 4ahap ) -

  • 8/17/2019 BAB II Kohlberg

    10/10