BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

45
i LAPORAN PELAKSANAAN HIBAH UDAYANA MENGABDI BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR PADA SISWA KELAS 3 DAN 4 SDN 2 MUNDEH SELEMADEG BARAT, TABANAN OLEH : Dra Ni Luh Putu Suciptawati,M.Si (Ketua) NIP. 196301221998022 001 Drs.I Nyoman Widana,M.Si NIP. 196408081991031 004 Dra Ni Made Puspawati, M.Phil., PhD. NIP. 196519031989032 001 Ni Made Asih S.Pd, M.Si NIP. 197703142006042 001 Dibiayai dari dana PNBP Dengan surat perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Nomor:248-22/UN4.2/PKM.01.03.00/2015 Tanggal : 21 April 2015 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS UDAYANA 2015

Transcript of BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

Page 1: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

i

LAPORAN PELAKSANAAN

HIBAH UDAYANA MENGABDI

BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR PADA

SISWA KELAS 3 DAN 4 SDN 2 MUNDEH

SELEMADEG BARAT, TABANAN

OLEH :

Dra Ni Luh Putu Suciptawati,M.Si (Ketua) NIP. 196301221998022 001

Drs.I Nyoman Widana,M.Si NIP. 196408081991031 004

Dra Ni Made Puspawati, M.Phil., PhD. NIP. 196519031989032 001

Ni Made Asih S.Pd, M.Si NIP. 197703142006042 001

Dibiayai dari dana PNBP

Dengan surat perjanjian Pelaksanaan Pengabdian

Nomor:248-22/UN4.2/PKM.01.03.00/2015

Tanggal : 21 April 2015

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

ii

Page 3: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

iii

RINGKASAN

Matematika sering dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit. Banyak siswa

yang kesulitan dan takut belajar matematika, bahkan ada siswa yang sudah duduk di

kelas 5 maupun 6 kurang lancar dalam berhitung, khususnya perkalian.

Berawal dari fenomena seperti di atas, kami mencoba mengembangkan

pendekatan di dalam pembelajaran perkalian dengan metode KEJAR ( perkalian

Ekonomis jari Tangan ). Metode KEJAR merupakan metode pembelajaran konsep-

konsep dasar berhitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian) dengan menggunakan

jari. Secara umum tujuan pengabdian masyarakat ini adalah mengenalkan kepada

siswa-siswa cara belajar perkalian tanpa menggunakan kalkulator , tetapi hanya

mengandalkan jari-jari mereka.

Tahapan kejar adalah sbb:

Kejar 1 Faktor 6-10 yaitu perkalian 2 bilangan antara 5 sampai dengan 10;

Kejar 2 Faktor 11 - 15 yaitu perkalian 2 bilangan antara 11 sampai dengan 15;

Kejar 3 Faktor 16 – 20 yaitu perkalian 2 bilangan antara 16sampai dengan 20;

Kejar 4 Faktor 21 - 25 yaitu perkalian 2 bilangan antara 21 sampai dengan 25.

Untuk melihat keberhasilan metode ini tahapan kegiatan dilakukan sbb:

1. Kegiatan awal yaitu memberikan latihan soal perkalian pada siswa sebelum

diberikan pembelajaran denga metode Kejar. Selanjutnya berdasarkan hasil pre

tes siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: kelompok A terdiri dari siswa dengan

nilai ≤60 dan kelompok B siswa dengan nilai > 60. Kelompok A diberi

perlakuan dengan peragaan lebih banyak dan lebih bervariasi.

2. Pemberian materi kejar secara bertahap, setiap materi diberikan selama 90 menit.

Setiap tahapan metode kejar selesai siswa diberi soal-soal latihan.

Untuk melihat apakah proses pembelajaran berjalan dengan baik atau tidak, akan

diuji berdasarkan hasil pekerjaan siswa sebelum proses pembelajaran dengan

metode Kejar dibandingkan dengan sesudah proses pembelajaran.

Secara umum dapat dikatakan pembelajaran perkalian dengan metode kejar sangat

efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa SD dalam belajar perkalian

Page 4: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi atas rahmat-Nya kami

dapat menyelesaikan Laporan Kemajuan hibahUdayana mengabdi ini.

Peengabdian ini dilakukan untuk m,emperkenalkan kepada siswa SD cara belajar

perkalian tanpa menggunakan kalokulator, tetapi menggunakan jari tangan mereka

Pada kesempatan ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada

1. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas

Udayana yang telah memberkan kesempatan kepada kami untuk melakukan

penelitian ini.

2. Universitas Udayana yang telah memberikan dana untuk pengabdian inii

berdasarkan Surat perjanjian Penugasan dalam rangka Pelaksanaan Hibah

Pengabdian Hibah UdayanaMengabdi tahun Anggaran 2015 No:248-

22/UN14.2/PKM.01.03.00/2015

3. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini, yang tidak

dapat kami sebutkan satu per satu

Kami menyadari bahwa apa yang telah dipaparkan dalam laporan kemajuan ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat

kami harapkan.

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Tim Penysun

Page 5: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................................ii

RINGKASAN..............................................................................................................iii

KATA PENGANTAR..................................................................................................iv

DAFTAR ISI.................................................................................................................v

DAFTAR TABEL........................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1

A. Analis Situasi...................................................................................................1

B. Perumusan Masalah.........................................................................................3

BAB II TUJUAN DAN MANFAAT............................................................................4

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN......................................................................5

A. Realisasi Pemecahan......................................................................................5

B. Khalayak Sasaran...........................................................................................5

C. Metode Kegiatan.............................................................................................5

BAB IV HASIL KEGIATAN.....................................................................................12

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................20

Page 6: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Nilai Pre Tes Siswa......................................................................................12

Tabel 4.2 Hasil Analis Deskriptif................................................................................13

Tabel 4.3. Statistaka Deskriptif Nilai Kelompok A(Siswa Nilai Pre Tes ≤ 60)..........14

Tabel 4.4. Statistika Deskriptif Nilai Kelompok B(Siswa Nilai Pre Tes > 60)...........14

Tabel 4.5. Statistika Deskriptif Nilai Pos Tes..............................................................15

Tabel 4.6. Uji Wilcoxon Untuk Kelompok A………………………………………. 16

Tabel 4.7. Uji Wilxocon untuk Kelompok B ..………………………………………17

Tabel 4.8 Ui Wilxocon Untuk Seluruh Siswa………………………….………. … 18

Page 7: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Visualisasi Kejar 1................................................................................... .7

Gambar 3.2 Visualisasi Kejar 2............................................................................... .....8

Gambar 3.3 Visualisasi Kejar 3............................................................................... .....9

Gambar 3.4 Visualisasi Kejar 4............................................................................... .....8

Gambar 4.1. Plot Individu Nilai Pre Tes……………………………………………. 13

Page 8: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Pre Tes

Lampiran 2 Latihan Kejar 1

Lampiran 3 Latihan Kejar 2

Lampiran 4 Latihan Kejar 3

Lampiran 5 Latihan Kejar 4

Lampiran 6 Soal Post Tes

Lampiran 7 Organisasi Pelaksana

Lampiran 8 Absen Siswa

Lampiran 9 Absen Dosen

Lampiran 10 Photo Kegiatan

Page 9: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

1

I Pendahuluan

A. Analisis Situasi

SD Negeri 2 Mundeh terletak di desa Mundeh sebuah desa kecil yang

terletak di kecamatan Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan. Jumlah guru yang

ditempatkan di Sekolah ini ada 8 orang dengan 6 orang guru tetap dan 2 orang guru

mengabdi. Siswa yang bersekolah di SD tersebut berasal dari 2 banjar yang ada di

Desa tersebut yaitu dari banjar Yeh Kayu dan Pancoran Kaja.. Jumlah guru yang

sedikit serta kehidupan di Desa yang masih kental dengan adat istiadat menyaba-

braya, menyebabkan pada hari-hari tertentu kelas sering kosong karena ditinggal

guru ”ngayah” sehingga guru lain yang ada di sekolah akan mengampu dua kelas

sekaligus.

Sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai petani/berkebun dengan

pendidikan tidak lebih dari SMA, bahkan ada beberapa siswa yang orang tuanya tidak

lulus SD. Hal ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap pendidikan anak

menjadi kurang. Akibatnya banyak siswa yang prestasi akademiknya tidak bagus

khususnya untuk pelajaran Matematika, bahkan ada siswa yang sudah duduk di kelas

5 maupun 6 kurang lancar dalam berhitung, khususnya perkalian.

Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari

Sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,

sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sanma. Kompetensi tersebut

diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan, mengelola, dan memanfaatkan

informasi untuk bertahan hidup pada keadaan selalu berubah, tidak pasti, dan

kompetitif.

Walaupun matematika disadari sebagai pelajaran yang bermanfaat, namun

tidak dapat dipungkiri sebagian siswa merasakan, bahwa pelajaran matematika

merupakan salah satu pelajaran yang dirasa sulit. Apabila siswa ditanya mengenai

pelajaran matematika, sebagian besar siswa menganggap matematika merupakan

pelajaran yang sulit, menakutkan, menegangkan, membosankan dan tidak

menyenangkan Dari jawaban-jawaban seperti itu tampak bahwa pembelajaran

Page 10: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

2

matematika yang selama ini dialami oleh siswa sangat tidak menyenangkan baginya.

Soal yang sangat sulit sudah sering mereka temui dan yang lebih sering terdengar

mereka belajar matematika hanya untuk mencari nilai dan lulus ujian. Mereka tidak

pernah tahu manfaat belajar matematika. Pada saat siswa diberikan pengajaran di

kelas, mereka hanya melihat, mendengar dan mencatat apa yang diberikan guru

tanpa mengerti makna yang dipelajari. Hal ini menjadi masalah pada saat mereka

harus menjawab persoalan-persoalan yang lebih mendalam tentang konsep yang telah

diberikan.

Pengenalan konsep dasar matematika sangatlah perlu dilakukan sejak anak

usia dini. Belajar matematika akan menjadi menyenangkan bila disampaikan sambil

bermain. Penggunaan alat bantu mengajar serta membawa anak ke situasi nyata

sangat membuat anak sadar bahwa apa yang mereka pelajari bukanlah suatu hal yang

kurang bermanfaat di kehidupannya. Jika sejak kecil mereka terbiasa diajak

mengenal konsep dasar matematika, seperti berhitung, membilang dan sebagainya,

tentunya mereka akan menyukai pelajaran matematika dan tidak takut lagi pada

pelajaran tersebut (Sutan,2013).

Belajar matematika bukan hanya melalui kertas dan pensil saja, tetapi juga

diperlukan pengerjaan suatu proyek yang dapat dilakukan bersama-sama, siswa dapat

belajar bagaimana bekerja bersama dengan orang lain, merasakan kegagalan atau

keberhasilan bersama, toleransi atau justru belajar memahami konsep dari teman

kelompoknya. Hal tersebut kadang kala terlupakan oleh guru. Bahwa anak belajar di

sekolah adalah harus dengan melihat rumus, membuka buku paket haruslah segera

dihilangkan dari benak kita semua. Belajar dapat dilakukan dimana saja, dengan

media apapun dan tentunya harus dipikirkan bahwa tujuan dari mengajar adalah

untuk siswa, bukan untuk guru maupun orang tua. Salah satu hal yang dapat

menyebabkan siswa senang dengan matematika adalah kebebasan mereka

bereksperimen dengan matematika tersebut. Untuk dapat bereksperimen mereka

harus kaya akan metode.

Salah satu materi matematika yang sering menjadi momok bagi siswa-siswa

Sekolah dasar adalah perkalian. Materi tersebut mulai dikenalkan pada siswa kelas

Page 11: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

3

dua awal semester dua. Walaupun dikenalkan di kelas dua, tidak sedikit siswa-siswa

yang duduk di kelas yang lebih tinggi, misalnya kelas lima dan enam masih kesulitan

dalam menyelesaikan soal perkalian. Bagi siswa- siswa di perkotaan barangkali

menghitung perkalian bukan hal yang sulit karena mereka bisa menggunakan

kalkulator, tidak demikian halnya untuk siswa yang tinggal di desa. Siwa di desa

jarang yang mempunyai kalkulator sehingga mereka harus menghitung menggunakan

jari tangan mereka sendiri.

Berawal dari fenomena seperti di atas, kami mencoba mengembangkan

pendekatan di dalam pembelajaran perkalian dengan metode KEJAR ( perkalian

Ekonomis jari Tangan ). Metode KEJAR merupakan metode pembelajaran konsep-

konsep dasar berhitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian) dengan menggunakan

jari. Dipilihnya metode ini karena dengan visualisasi jari sangat mudah dilakukan

oleh siswa. Gerakan jari-jari tangan akan menarik minat siswa untuk belajar, selain

itu juga relative tidak memberatkan otak. Gunakan jari kiri adalah bilangan yang

dikalikan dan jarin tangan bilangan pengali.

B. Perumusan Masalah

KEJAR artinya kalkulator Ekonomis jari tangan atau kalkulator darurat

sederhana Berdasarkan hal di atas permasalahan yang diperhatikan adalah :

Bagaimana hasil yang diperoleh siswa setelah diadakan Pembelajaran , dilihat

dari ketuntasan Proses Belajar Mengajar (PBM) ?

Page 12: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

4

II. TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan

Memperkenalkan kepada siswa mengenai belajar perkalian dengan menggunakan

jari tangan atau Metode Kejar. Dengan terampil memainkan jari-jari tangan diharapkan

siswa dalam belajar perkalian tidak tergantung pada kalkulator. Siswa kelas 3 dan 4 SD

diharapkan mahir menggunakan metode kejar sebagai berikut:

1) Kejar 1 Faktor 6-10 yaitu perkalian 2 bilangan antara 5 sampai dengan 10;

2) Kejar 2 Faktor 11 - 15 yaitu perkalian 2 bilangan antara 11 sampai dengan 15;

3) Kejar 3 Faktor 16 – 20 yaitu perkalian 2 bilangan antara 16sampai dengan 20;

4) Kejar 4 Faktor 21 - 25 yaitu perkalian 2 bilangan antara 21 sampai dengan 25.

B. Manfaat

a. Bagi peserta didik

Kegiatan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dalam belajar perkalian

tanpa menggunakan kalkulator, sehingga dapat melatih daya ingat mereka dan

mampu berpikir secara logis.

b. Bagi guru

Sebagai salah satu cara pembelajaran perkalian, agar kelas menjadi aktif dan

proses belajar mengajar menjadi tidak monoton.

Page 13: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

5

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Realisasi Pemecahan

Pemecahan masalah yang digunakan oleh pelaksana dari permasalahan yang

muncul dapat dipecahkan melalui tahapan sebagai berikut yang diberikan umumnya

adalah:

1. Menyiapkan buku pedoman KEJAR bersama-sama guru kelas

2. Menyiapkan siswa untuk siap menghadapi proses pembelajaran dengan cara

memperkenalkan manfaat jari dalam berhitung, memperkenalkan pengertian

teman kecil dan teman besar dengan cara melipat jari sesuai dengan definisi

teman kecil dan teman besar.

3. Kemudian bersama -sama mencari pemecahan permasalahan baik dari teman-

temannya sendiri yang sudah tahu tentang jawabannya dibantu oleh guru

kelas. Dengan cara ini siswa akan semakin terpacu untuk keaktifan belajarnya

dan lebih ingat akan materi yang dipelajari.

B. B. Khalayak Sasaran.

Sasaran jangka panjang kegiatan ini adalah memperkenalkan Metode KEJAR

pada siswa dan guru-guru Sekolah Dasar di Kecamatan Selemadeg Barat. Sedangkan

sasaran jangka pendek adalah guru dan siswa kelas 3 dan 4 SDN Mundeh 2 . Apabila

hasil evaluasi pengajaran Perkalian tanpa Menggunakan Kalkulat or pada Siwa Kelas

3 dan 4 SDN 2 Mundeh, Selemadeg Barat, Tabanan terbukti dapat meningkatkan

minat siswa belajar perkalian dan memudahkan dalam memahami konsep perkalian,

maka penyuluhan mengenai penggunaan metode KEJAR dapat ditingkatkan untuk

seluruh guru-guru SD Kecamatan Selemadeg Barat Metode yang digunakan.

C. Metode Kegiatan.

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah peragaan belajar perkalian

dengan Metode Kejar. Bersama-sama dengan guru kelas siswa diajak belajar

perkalian dengan menggunakan jari-jari tangan mereka. Siwa dapat mendiskusikan

hasil visulisai jari tangan mereka dengan teman-temannya. Metode ini diberikan

Page 14: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

6

secara bertahap dari perkalian yang paling sederhana sampai perkalian dua bilangan

faktor 21 sampai dengan 25. Tahapan kejar adalah sbb:

1. KEJAR 1: Faktor 6 – 10

Kejar tahap 1 merupakan metode kejar yang paling sederhana, pada tahap ini

dikenal istilah teman besar dan teman keci dari suatu bilangan. Teman-teman kecil

adalah dua bilangan yang jumlahnya 5, sedangkan teman-teman besar adalah dua

bilangan yang jumlahnya 10.

Teman kecil 1 adalah 4

Teman kecil 2 adalah 3

Teman kecil 3 adalah 2

Teman kecil 4 adalah 1.

Teman besar 1 adalah 9

Teman besar 2 adalah 8

Teman besar 3 adalah 7, dan seterusnya.

Prinsip dasar perkalian dengan metode KEJAR 1 dengan menggunakan pengertian

teman besar,

1) Misalnya bilangan yang akan dikalikan x, maka lipat jari tangan kiri

sebanyak teman besar x, demikian juga untuk jari kanan.

2) Jumlahkan jari kiri dan jari kanan yang tidak dilipat, hasilnya

menunjukkan nilai tempat puluhan dari hasil perkalian.

3) Kalikan jari kiri dan jari kanan yang terlipat, dan hasilnya merupakan

satuan dari hasil perkalian yang dicari

Secara sederhana Formula hasil perkalian dinyatakan dengan (B+B)+(AxA)

Dengan B = puluhan dan A= satuan

Berikut contoh visualisasi perkalian dua bilangan antara 6-10

Misalkan ingin dicari nilai 7x7, lipat jari kiri sebanyak 3 (teman besar 7 adalah 3)

demikian juga untuk jari kanan lipat jari sejumlah teman besar bilangan pengali

Page 15: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

7

Gambar 3.1 Visualisasi Kejar 1

Hasilnya sebagi berikut: (20+20) +(3 x 3 = 49

2. KEJAR 2 : Faktor 11 sampai dengan 15

Formula standar untuk kejar 2 pada susunan jari adalah :

a) Jari kelingking nilainya = 11

b) Jari manis nilainya = 12

c) Jari tengah nilainya = 13

d) Jari telunjuk nilainya = 14

e) Ibu jari nilainya = 15

Rumus : 100 + B+(Bski x Bska)

Dengan Bski = nilai satun dari nilai jari kiri,

Dengan Bska = nilai satun dari nilai jari kanan

Pada Kejar tahap 2 ini, jari yang dilipat adalah teman kecil dari nilai satuan bilangan

yang akan dikalikan maupun pengalinya

B nilai tempat untuk puluhan nilainya sama seperti pada kejar 1 yaitu jumlah jari kiri

dan kanan yang tidak terlipat

Page 16: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

8

Misalkan ingin dicari nilai 13 x 14

Lipat 2 jari kiri, karena 2 adalah teman kecil dari 3(3 merupakan nilai satuan dari 13),

dengan cara yang sama lipat jari jempol pada tangan kanan.

Gambar 3.2 Visualisasi Kejar 2

dengan menggunakan rumus 100 + B+(BsxBs), maka hasil yang diperoleh =

100+(30+40) +(3x4)=100+70+12=182

3. KEJAR 3 : Faktor 16 sampai dengan 20

Formula standar untuk kejar 3 pada susunan jari adalah :

a) Jari kelingking nilainya = 16

b) Jari manis nilainya = 17

c) Jari tengah nilainya = 18

d) Jari telunjuk nilainya = 19

e) Ibu jari nilainya = 20

Rumus : 200 + B+(Bski x Bska)

Pada Kejar tahap 3 ini, jari yang dilipat adalah sebanyak teman besar dari nilai satuan

bilangan yang akan dikalikan maupun pengalinya

Page 17: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

9

B nilai tempat untuk puluhan nilainya sama seperti pada kejar 1 yaitu jumlah jari kiri

dan kanan yang tidak terlipat

Berikut contoh visualisasi perkalian dua bilangan antara 16 – 20

Misalkan ingin dicari nilai 18 x 19

Lipat 2 jari kiri, karena 2 adalah teman besar dari 8 (8 merupakan nilai satuan dari 18)

, dengan cara yang sama lipat jari jempol pada tangan kanan

Visualisasi perkalian dua bilangan tersebut sbb:

Gambar 3.3 Visualisasi Kejar 3

Hasil : 200 + B+(Bski x Bska) = 200+(30+40)+(8x9)=200+70+72=342

4. KEJAR 4 : Faktor 21 sampai dengan 25

Formula standar untuk kejar 3 pada susunan jari adalah :

a) Jari kelingking nilainya = 21

b) Jari manis nilainya = 22

c) Jari tengah nilainya = 23

d) Jari telunjuk nilainya = 24

e) Ibu jari nilainya = 25

Rumus : 400 + 2B+(Bski x Bska)

Page 18: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

10

Pada Kejar tahap 4 ini, jari yang dilipat adalah sebanyak teman kecil dari nilai satuan

bilangan yang akan dikalikan demikian juga untuk pengalinya

B nilai tempat untuk puluhan nilainya sama seperti pada kejar 1 yaitu jumlah jari kiri

dan kanan yang tidak terlipat

Berikut contoh visualisasi perkalian dua bilangan antara 21 -25

Misalkan ingin dicari nilai 21 x 22

Lipat 4 jari kiri, karena 4 adalah teman kecil dari 1 (1 merupakan nilai satuan dari

21), dengan cara yang sama lipat 3 jari pada tangan kanan

Gambar 3.4 Visualisasi Kejar 4

Hasilnya : 400 + 2B+(Bski x Bska) = 400 + 2(10 + 20) + (1 x 2)= 462

Secara umum apabila bilangan yang dikalikan mempunyai nilai satuan antara

1 -5 maka jari yang dilipat adalah sejumlah teman kecil dari bilangan tersebut.

Sedangkan apabila bilangan yang dikalikan mempunyai nilai satuan 6- 10 jari yang

dilipat adalah sejumlah teman besar dari bilangan tersebut.

Untuk melihat keberhasilan metode ini tahapan kegiatan dilakukan sbb:

1. Kegiatan awal yaitu memberikan latihan soal perkalian pada siswa sebelum

diberikan pembelajaran denga metode Kejar. Selanjutnya berdasarkan hasil pre

tes siswa dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: kelompok A terdiri dari siswa dengan

nilai ≤60 dan kelompok B siswa dengan nilai > 60. Kelompok A diberi

perlakuan dengan peragaan lebih banyak dan lebih bervariasi.

Page 19: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

11

2. Pemberian materi kejar -1 dengan peragaan bersama-sama dengan siswa dan

guru mencoba menghitung beberapa perkalian dari 5-10. Selanjutnya siswa diberi

soal latihan dan dilakukan evaluasi. Jika masih ada siswa yang memperoleh nilai

lebih kecil dari 5, siswa diberi bimbingan lebih mendalam.

3. Demikian seterusnya berlaku pula untuk tahapan kejar tingkat yang lebih tinggi

4. Setelah semua tahapan dilewati siswa selanjutnya siswa diber tes akhir.

Adapun indikator keberhasilan kegiatan ini adalah kemampuan anak-anak

mengembangkan kreativitas, mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar

perkalian dengan tanpa beban dan rasa takut

Untuk melihat apakah proses pembelajaran berjalan dengan baik atau tidak, akan

diuji berdasarkan hasil pekerjaan siswa sebelum proses pembelajaran dengan

metode Kejar dibandingkan dengan sesudah proses pembelajara. Analisa data

dengan menggunakan uji Peringkat bertanda Wilcoxon dengan menggunakan

paket program SPSS 20 for Windows.

Hipotesis untuk permasalahan diatas dirumuskan sbb:

H0 : Nilai siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan metode kejar

sama.

H1 : Ada peningkatan Nilai siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan

metode Kejar

H0 ditolak jika p-value yang diperoleh dari hasil analisa data < 0,05.

Page 20: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

12

IV HASIL KEGIATAN

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2015-

2016 pada tanggal 30 Juli -1 Agustus 2015.

Siswa kelas 3 SDN 2 Mundeh berjumlah 20 orang, sedangkan siswa kelas 4

berjumlah 10 orang. Pada saat pre test ada seorang siswa kelas 3 yang tidak hadir ,

sehingga untuk test pendahuluan diikuti oleh 29 orang siswa. Hasil pre test siswa

dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Nilai Pre-test Siswa

No Nama Siswa Nilai Kelas No Nama Siswa Nilai Kelas

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Luh G Dea Indra

Kadek Dita S

Putu Dita SW

Putu Hardi S

Kadek Very

Deva

Made Janardana

Kadek Chandra P

Rigy Agastya

Putu Panji Ge

Kadek Agustini

Made Divayna

Agus Aditya

Putu Diva M

Putu Indra S

20

30

50

50

30

45

50

25

15

35

50

30

35

50

40

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

Komang Aprian D

Rani Sari

Komang Rama P

GA Putu Junia P

Putu Okta S

Dinda Cahya Prtiwi

Made Ayu P

Ketut Wulandari

Putu Rahadi Putra

Kadek Okta E

NGA P Aristya D

Putu Pande Harry P

Listya Widiantari

Komang Dea AP

45

40

10

60

90

100

95

80

90

100

95

90

85

80

4

4

4

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

Page 21: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

13

Hasil analisis deskriptif dari nilai Pre tes terlihat pada Tabel 4.2. berikut :

Tabel 4. 2. Hasil Analisis Deskriptif dari Nilai Pre tes

Variable Kelas Jumlah Mean Minimum Median Maksimum Mode

Nilai

Pre tes

3

4

19

10

47.37

71.50

15

10

45

82.5

100

100

50

80,90

Untuk lebih mempertegas sebaran nilai pre tes siswa dapat dilihat pada

Gambar 4.1. Berikut :

43

1 0 0

8 0

6 0

4 0

2 0

0

k e la s

pre-

test

I n d i v i d u a l V a l u e P l o t o f p r e -t e s t v s k e l a s

Gambar 4.1. Plot Individu Nilai Pre TesSumber : Data Diolah (2015)

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.1 tampak bahwa dari 19 orang siswa

kelas 3, hanya 3 orang yang memperoleh nilai di atas 60 dan siswa kelas 4 yang

memperoleh nilai > 60 sebanyak 7 orang. Ini menunjukkan secara umum siswa kelas

4 sudah mengerti perkalian, sedangkan siswa kelas 3 hanya 16% yang bisa

memperoleh nilai > 60. Selanjutnya berdasarkan hasil pre tes tersebut siswa dibagi

menjadi 2 kelompok yaitu: Kelompok siswa dengan nilai ≤ 60(kelompok A) dan

Page 22: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

14

kelompok dengan nilai >60 (kelompok B). Selanjutnya tiap-tiap kelompok diberikan

pembelajaran menggunakan metode kejar, dengan kelompok A diberi peragaan lebih

banyak dan lebih bervariasi dibandingkan kelompok B.

Pada setiap tahapan metode kejar dilakukan evaluasi dengan memberikan soal-soal

yang sama pada kedua kelompok tersebut.Sebaran nilai siswa pada tahap-tahapan

Kejar untuk masing-masing kelompok dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.3. Statistaka Deskriptif Nilai Kelompok A(Siswa Nilai Pre Tes ≤ 60)

Kejar-1 Kelas Jumlah Mean Minimum Median Maksimum

3 16 82.50 30.00 30.00 100.00

4 3 50.00 20.00 70.00 100.00

Kejar-2 3 17 72.94 30.00 80.00 100.00

4 3 50.00 20.00 60.00 100.00

Kejar-3 3 17 72.35 30.00 70.00 100.00

4 3 63.3 20.00 70.00 100.00

Kejar-4 3 17 52.65 30.00 50.00 70.00

4 3 58.00 20.00 50.00 90.00

Sumber : Data Diolah (2015)

Tabel 4.4. Statistika Deskriptif Nilai Kelompok B(Siswa Nilai Pre Tes > 60)

Kejar-1 Kelas Jumlah Mean Minimum Median Maksimum

3 3 100.00 100.00 100.00 100.00

4 7 100.00 100.00 100.00 100.00

Kejar-2 3 3 100.00 100.00 100.00 100.00

4 7 98.57.00 90.00 100.00 100.00

Kejar-3 3 3 100.00 100.00 100.00 100.00

4 7 95.71 80.00 100.00 100.00

Kejar-4 3 3 100.00 100.00 100.00 100.00

4 7 97.63 85.00 100.00 100.00

Sumber : Data Diolah (2015)

Page 23: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

15

Dari Tabel 4.3 dan 4.4 dapat dilihat secara umum ada pengaruh yang

signifikan metode kejar terhadap kemampuan siswa dalam perkalian. Hanya ada

seorang siswa kelas 3 dan seorang siswa kelas 4 yang tidak ada kemajuan, hal itu

terjadi karena kedua siswa tersebut kemampuan membacanya masih kurang. Menurut

keterangan guru kelas 3 dan kelas 4 kedua siwa tersebut mrmang lemah untuk semua

pelajaran dan memerlukan penanganan yang khusus.

Untuk melihat apakah metode kejar benar-benar mempengaruhi kemampuan

ssiwa dalam perkalian, siswa-siswa diberikan pos tes. Hasil pos tes untuk kedua

kelompok dapat dilihat pada Tabel berikut

Tabel 4.5. Statistika Deskriptif Nilai Pos Tes

Kelompok A Kelas Jumlah Mean Minimum Median Maksimum

3 17 52.35 25.00 55.00 75.00

4 3 56.7 30.0 55.0 85.00

Kelompo B 3 3 100.00 100.00 100.00 100.00

4 7 96.43 85.00 100.00 100.00

Sumber : Data Diolah (2015)

Tampak siswa kelas 3 yang masuk kelompok B ketiganya memperoleh nilai

sempurna, sedang siswa kelas 4 masih ada yang memperoleh nilai 85. Menurut

keterangn guru kelas 3 ketiga siswa yang memperoleh nilai 100 memang siswa

dengan peringkat tertinggi dikelasnya.

Selanjutnya untuk lebih mempertegas apakah metode kejar benar-benar

efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap perkalian, nilai pos tes yang

diperoleh dibandingkan dengan nilai pre tes. Uji yang digunakan adalah uji peringkat

bertanda Wilcoxon. Dipilihnya uji peringkat bertanda Wilcoxon karena uji ini

merupakan uji non parametrik yang tidak mengharuskan sebaran data yang diamati

meng ikuti sebaran normal. Karena pada saat pre tes jumlah ssiwa kelompok A hanya

Page 24: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

16

19, maka dalam uji Wilcoxon jumlah siswa yang dibandingkan hanya 19 orang hasil

uji Wilcoxon sbb:

Tabel 4.6. Uji Wilcoxon Untuk Kelompok A

Sumber : Data Diolah (2015)

Tabel 4.6 menunjukkan 18 orang siswa nilainya meningkat, sedangkan seorang siswa

nilainya tetap. Siswa yang nilainya tetap rendah bisa jadi karena siswa tersebut belum

lancar membaca. Pada kelompok A penggunaan metode kejar dapat dikatakan sangat

efektif meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar perkalian, hal itu dapat drilihat

dari nilai Asymp. Sig = 0.000<0.05.

Statistik Deskriptif

N Mean Std.Deviation

Minimum Maximum

nilai pre<60

19 37.37 13.578 10 60

Postes 19 52.11 16.693 25 85

N MeanRank

Sum ofRanks

postes - nilai pre<60

NegativeRanks

0a .00 .00

PositiveRanks

18b 9.50 171.00

Ties 1c

Total 19

a. postes < nilai pre <60b. postes > nilai pre <60c. postes = nilai pre <60

Test Statisticsa

postes - nilaipre <60

Z -3.742b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

a. Wilcoxon Signed Ranks Testb. Based on negative ranks.

Page 25: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

17

Hasil uji Wilcoxon untuk kelompok B disajikan pada table 4.7 berikut.

Tabel 4.7. Uji Wilxocon untuk Kelompok BStatistik Deskriptif

N Mean Std.Deviation

Minimum Maximum

nilai pre>60

10 90.50 7.246 80 100

Postes 10 97.50 5.401 85 100

N MeanRank

Sum ofRanks

postes - nilai pre>60

NegativeRanks

1a 2.00 2.00

PositiveRanks

7b 4.86 34.00

Ties 2c

Total 10

a. postes < nilai pre >60b. postes > nilai pre >60c. postes = nilai pre >60

Test Statisticsa

postes - nilaipre >60

Z -2.263b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.024

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

Sumber : Data Diolah (2015b. Based on negative ranks.

Dari table 4.7 tampak pada kelompok B ada seorang siswa yang nilai post

tesnya lebih rendah dibandingkan nilai pre tesnya, ada da siswa yang nilainya tidak

berubah. Tetapi secara umum jika dlihat dari nilai Asymp. Sig=0.024,0.05 pada

Page 26: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

18

kelompok B pun metode kejar efektif meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar

perkalian.

Selanjutnya lakukan uji Wilxocon terhadap keseluruhan siswa, hasil ian

disajikan pada table 4.8

Tabel 4.8 Ui Wilxocon Untuk Seluruh Siswa

Test Statisticsa

nilai pos tes -nilai pre test

Z -4.383b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.000

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Melihat hasil dari table 4.8 secara umum dapat dikatakan metode kejar efektif

meningkatkan pemahaman siswa kelas 3 dan kelas 4 SDN 2 Mundeh dalam belajar

perkalian.

Page 27: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

19

V. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Secara umum dapat dikatakan pembelajaran perkalian dengan metode kejar sangat

efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa SD dalam belajar perkalian

Saran

Dalam pembelajaran matematika hendaknya guru selalu mencari cara-cara

inovatif yang dapat merangsang minat siswa dalam belajar matematika. Selain

metode kejar guru juga dapat menggunakan sarana lain misalnya pipet warna warni

dalam pembelajaran perkalian.

Page 28: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

20

DAFTAR PUSTAKA

Hendra.2004, Aneka Berhitung Cepat (ABC), CV Aneka,Solo.

Sutan, Firmanawaty, 2003. Mahir Matematika melalui Permainan Satu CaraPendekatan Imaginatif yang Mengerti Dunia Anak, Puspa Swara, Jakarta.

Tim Bina Karya Guru, 2000, Terampil Berhitung Matematika untuk SekolahDasar IV, Erlangga. Jakarta.

Wulandani, Septi Peni.2004, Jarimatika (Teknik Berhitung Mudah danMenyenangkan Menggunakan Jari-jari Tangan), PT Kawan Pustaka.Jakarta.

___________________ . 2014, Jarimatika( Perkalian danPembagian), PTKawan Pustaka. Jakarta.

Page 29: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

21

LAMPIRAN 1

SOAL PRE TEST

NAMA : SKOR

KELAS :

HARI/TANGGAL :

Jawablah Soal-soal berikut dengan benar

1. 5 x 5 =

2. 6 x 6 =

3. 6 x 7 =

4. 7 x 7 =

5. 9 x 6 =

6. 7 x 9 =

7. 8 x 9 =

8. 7 x 8 =

9. 9 x 9 =

10. 8 x 8 =

11. 11 x 11 =

12. 10 x 11 =

13. 18 x 18 =

14. 12 x 13 =

15. 14 x 11 =

16. 16 x 17 =

17. 16 x 16 =

18. 22 x 22 =

19. 24 x 21 =

20. 21 x 23 =

SELAMAT BEKERJA

Page 30: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

22

LAMPIRAN 2

LATIHAN KEJAR 1

NAMA : SKOR

KELAS :

HARI/TANGGAL :

Jawablah Soal-soal berikut dengan benar

1. 6 x 7 =

2. 6 x 6 =

3. 7 x 7 =

4. 8 x 6 =

5. 7 x 9 =

6. 6 x 9 =

7. 8 x 8 =

8. 8 x 9 =

9. 7 x 8 =

10. 9 x 9 =

SELAMAT BEKERJA

Page 31: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

23

LAMPIRAN 3

LATIHAN KEJAR 2

NAMA : SKOR

KELAS :

HARI/TANGGAL :

Jawablah Soal-soal berikut dengan benar

1. 11 x 13 =

2. 11 x 11 =

3. 12 x 11 =

4. 12 x 13 =

5. 12 x 12 =

6. 13 x 14 =

7. 14 x 11 =

8. 13 x 15 =

9. 13 x 13 =

10. 14 x 14 =

SELAMAT BEKERJA

Page 32: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

24

LAMPIRAN 4

LATIHAN KEJAR 3

NAMA : SKOR

KELAS :

HARI/TANGGAL :

Jawablah Soal-soal berikut dengan benar

1. 16 x 16 =

2. 16 x 19 =

3. 17 x 17 =

4. 17 x 18 =

5. 18 x 18 =

6. 16 x 18=

7. 17 x 19 =

8. 16 x 17 =

9. 18 x 19 =

10. 19 x 19 =

SELAMAT BEKERJA

Page 33: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

25

LAMPIRAN 5

LATIHAN KEJAR 4

NAMA : SKOR

KELAS :

HARI/TANGGAL :

Jawablah Soal-soal berikut dengan benar

1. 21 x 22 =

2. 22 x 23 =

3. 22 x 24 =

4. 23 x 23 =

5. 24 x 24 =

6. 23 x 24 =

7. 23 x 25 =

8. 21 x 24 =

9. 21 x 23 =

10. 25 x 25 =

SELAMAT BEKERJA

Page 34: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

26

LAMPIRAN 6

SOAL POST TEST

NAMA : SKOR

KELAS :

HARI/TANGGAL :

Jawablah Soal-soal berikut dengan benar

1. 5 x 5 =

2. 6 x 6 =

3. 6 x 7 =

4. 7 x 7 =

5. 9 x 6 =

6. 7 x 9 =

7. 8 x 9 =

8. 7 x 8 =

9. 9 x 9 =

10. 8 x 8 =

11. 11 x 11 =

12. 18 x 18 =

13. 12 x 13 =

14. 14 x 11 =

15. 16 x 17 =

16. 16 x 16 =

17. 12 x 12 =

18. 23 x 22 =

19. 24 x 21 =

20. 24 x 23 =

SELAMAT BEKERJA

Page 35: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

27

LAMPIRAN 7

ORGANISASI PELAKSANA:

1. Ketua Pelaksana :

1.1. Nama : Dra. Ni Luh Putu Suciptawati, M.Si

1.2. NIP/NIDN : 196301221998022001/0022016303

1.3. Pangkat/gol : Pembina/IVa

1.4. Jabatan : Lektor Kepala

1.5. Bidang Keahlian : Statistika

1.6. Waktu yang disediakan

untuk kegiatan ini

(jam/minggu) : .........10 jam/minggu.................

1.7. Tempat Kegiatan : SDN 2 Mundeh, Selemadeg Barat,Tabanan

2. Anggota Pelaksana 1.

2.1. Nama : Drs.I Nyoman Widana, M.Si

2.2. NIP/NIDN : 196408081991031004/0008086403

2.3. Pangkat/gol : Penata TK I/IIId

2.4. Jabatan : Lektor

2.5. Bidang Keahlian : Matematika

2.6. Waktu yang disediakan

untuk kegiatan ini

(jam/minggu) : .........8jam/minggu................

2.7. Tempat Kegiatan : SDN 2 Mundeh, Selemadeg Barat,Tabanan

3. Anggota Pelaksana 2.

3.1. Nama : Dra Ni Made Puspawati, M.Phil., PhD.

3.2. NIP/NIDN : 196519031989032001/0019036502

3.3. Pangkat/gol : Penata TK I/IIId

3.4. Jabatan : Lektor

3.5. Bidang Keahlian : Kimia

3.6. Waktu yang disediakan

untuk kegiatan ini

Page 36: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

28

(jam/minggu) : .........8 jam/minggu................

3.7. Tempat Kegiatan : SDN 2 Mundeh, Selemadeg Barat,Tabanan

4. Anggota Pelaksana 3.

4.1. Nama : Ni Made Asih, S.Pd, M.Si

4.2. NIP/NIDN : 197703142006042001/0014037702

4.3. Pangkat/gol : Penata Tk. I/IIId

4.4. Jabatan : Lektor

4.5. Bidang Keahlian : Matematika

4.6. Waktu yang disediakan

untuk kegiatan ini

(jam/minggu) : .........8jam/minggu..............

4.7. Tempat Kegiatan : SDN 2 Mundeh, Selemadeg Barat,Tabanan

Page 37: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

292929

Page 38: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

303030

Page 39: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

313131

Page 40: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

323232

Page 41: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

33

Lampiran 9

Page 42: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

34

Page 43: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

35

Page 44: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

363636

Page 45: BELAJAR PERKALIAN TANPA MENGGUNAKAN KALKULATOR …

LAMPIRAN IO PHOTO KEGIATAN

m

36