DRAF BULETIN 2 - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik ... · Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017...
Transcript of DRAF BULETIN 2 - Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik ... · Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017...
DESA PENGAWASAN&
DESA ANTI POLITIK UANGEDISI 22019
TERDEPAN MENGAWAL DEMOKRASIGARDA PEMILU
BAWASLU WONOGIRI RAIHTOP OF THE YEAR 2019
Jawa PosRADAR SOLO
BERSAMA RAKYAT WUJUDKANDESA PENGAWASAN DANDESA ANTI POLITIK UANG
DAFTARISI
Dewan Pengarah
Penanggung Jawab
Pimpinan Redaksi
Redaktur
Editor
Desain Gras & Layout
Kontributor
Ali Mahbub, S.PdI., M.Pd. Isnawanti Sholihah, ST., MH. J oko Kiswanto, S.Ag., A . Joko Wuryanto, SH.
H. Asep Awaluddin, M.Pd.
H. Asep Awaluddin, M.Pd.
Ali Mahbub, S.PdI., M.Pd.
Imam Nurcholis, SH.
Alfian Budiarso, S.Pd.
Isnawanti Sholihah, ST., MH.
Giyarno, SE Parwanto, A.Md.S umaryantoE rma Putri Nugraheni, SE.I stiarti Endrastuti, A.Md.A ri Suratno, ST.H ernawan Satrio Nugroho, SH. F arid Mustofa, SH. Ekky Elvira Yolanda, SH. Sebta Aditya Q V, SH.Febri Kurnia Hapsari, S. KomYulius Angga C, SP.Setyo Nugroho, S.Pd (Ak)Tinuk Dwi Hastutik, SE.
4
5
6
7
8
10
12
13
14
16
18
20
22
24
25
26
DEKLARASI DESA ANTI POLITIK UANG DI KECAMATAN GIRIMARTO SEBAGAI PERWUJUDAN PELAKSANAAN TUGAS BAWASLU DALAM PENCEGAHAN DAN PENINDAKAN
BAWASLU MELAKUKAN PEMBINAAN DI 3 DESA KECAMATANJATISRONO KABUPATEN WONOGIRI
BAWASLU WONOGIRI BINA TIGA DESA ANTI POLITIK UANGDI KECAMATAN GIRITONTRO
BAWASLU BENTUK DESA PENGAWASAN DEMI TERCIPTANYADEMOKRASI YANG BERINTEGRITAS
BAWASLU JADIKAN DESA DAN KELURAHAN SE KECAMATANGIRIWOYO MENJADI DESA ANTI POLITIK UANG
GELAR BUDAYA BERTAJUK SOSIALISASI PENGAWASAN PEMILUPARTISIPATIF
BERSINERGIUNTUKMERAIHMIMPIDANPRESTASI
BAWASLU – KEPOLISIAN – KEJAKSAAN
BAWASLU KETAT AWASI PACKING SURAT SUARA DALAM KOTAK PADA PEMILU 2019
PENGAWAS PEMILU BERINTEGRITAS BENTUK 36 DESA ANTI POLITIK UANG
BAWASLU WONOGIRI SALURKAN SANTUNANKECELAKAAN KERJA
PENDEKATAN NILAI DAN KARAKTER CEGAH PELANGGARANPILKADA 2020
PENGAWASAN KEGIATAN SORTIR DAN LIPAT SURAT SUARAPEMILU 2019
SYURA DAN DEMOKRASI MENURUT AL QUR’AN
PERAN SERTA SATPOL PP KABUPATEN WONOGIRI DAN SATLINMASDALAM MENSUKSESKAN PEMILU BUPATI / WAKIL BUPATIWONOGIRI TAHUN 2020
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 20192
75 PANWASCAM RESMI DILANTIK, BAWASLU WONOGIRI LANGSUNG BERIKAN PEMBEKALAN
Kinerja Bawaslu yang komprehensif berawal dari upaya sosialisasi dan pencegahan tindakan pelanggaran, kemudian pengawasan pelaksanaan tahapan dan penindakan pelanggaran terangkum pada buletin jilid 1 episode Januari – Juni 2019 yang lalu.Pada buletin kedua ini fokus kami adalah tentang pemberdayaan masyarakat dalam kerangka UU. 7 Tahun 2017 Pasal 14 huruf (f) yaitu Bawaslu kabupaten bertugas meningkatkan pengawasan partisipatif.
Salam Redaksi inilah buletin Garda Pemilu menjadi satu catatan sejarah dan sekaligus mencatat apa yang terjadi dalam sejarah Bawaslu kabupaten Wonogiri sejak diresmikan sebagai lembaga permanen 1,5 tahun yang lalu.
Untuk proses tersebut, maka disusunlah berbagai macam kegiatan; a) Desa Pengawasan di 11 Desa, b) Desa anti politik uang di 22 desa, c) Sosialisasi Program Pengawasan partisipatif kepada kelompok sasaran nelayan di Nguntoronadi dan petani di Kismantoro dan d) Gelar budaya, menghidupkan kembali budaya Kethek Ogleng dan pentas musik hiburan rakyat di lapangan Eromoko.
Catatan kegiatan ini kami sajikan untuk meneguhkan semangat Bawaslu “Bersama rakyat awasi Pemilu, Bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu”. Salam Awas.
SALAM REDAKSI
H. Asep Awaluddin. S.Pd., M.Pd
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 3
Kegiatan yang dihadiri oleh Asep
Awaluddin (Kordiv Hukum, Data dan
Informasi Bawaslu Kabupaten Wonogiri)
dan Fredy Sasono (Camat Giritontro)
tersebut, selain memberikan pemahaman
politik uang dan dampaknya, juga
mengajak peserta pembinaan untuk ikut
serta melakukan pengawasan terhadap
proses pemilu dan memberanikan diri
untuk melapor kepada Bawaslu jika
menemukan pelanggaran pemilu. Hal
tersebut sebagai salah satu strategi
pengawasan dalam mengawal setiap
proses tahapan baik pemilu maupun
pilkada.
S e b a g a i u p a y a m e l a k u k a n
pencegahan terhadap maraknya politik
uang Bawaslu Kabupaten Wonogiri
menyelenggarakan pembinaan dalam
pembentukan desa anti politik uang yang
dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Oktober
2019 bertempat di tiga Desa yang terletak
di Kecamatan Giritontro, Kabupaten
Wonogiri. Ketiga Desa tersebut adalah
Desa Ngargoharjo, Desa Tlogoharjo dan
Desa Tlogosari. Pembinaan dilakukan
terhadap Perangkat Desa, Ketua RT, Ketua
RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama,
Anggota PKK dan Anggota Karang
Taruna. Pembentukan Desa Anti Politik
Uang tersebut juga dimaksudkan agar
tercipta politik yang adil dan bersih.
Sehingga di kawasan pedesaan akan
tercipta daerah yang benar-benar bebas
dari praktek politik uang. Sisi lain
pembentukan desa Anti Politik uang ini
juga mengedukasi masyarakat untuk tidak
menggunakan uang dalam berdemokrasi.
(Nugrohostyo20)
olitik uang adalah suatu bentuk
Ppemberian atau janji menyuap
seseorang baik supaya orang itu
tidak menjalankan haknya untuk memilih
maupun supaya ia menjalankan haknya
dengan cara tertentu pada saat pemilihan
umum. Pembel ian b isa d i lakukan
menggunakan uang atau barang. Politik
uang adalah sebuah bentuk pelanggaran
kampanye yang umumnya dilakukan
simpatisan, kader atau bahkan pengurus
partai politik menjelang hari H pemilihan
umum. Praktik politik uang dilakukan
dengan cara pemberian berbentuk uang
maupun sembako antara lain beras,
minyak dan gula kepada masyarakat
dengan tujuan untuk menarik simpati
masyarakat agar mereka memberikan
suaranya untuk partai yang bersangkutan.
Dalam sambutanya, Fredy selaku
Camat Giritontro memberikan ucapan
terima kasih kepada Bawaslu Kabupaten
Wonogiri atas kepercayaan memilih
Kecamatan Giritontro khususnya Desa
Ngargoharjo, Desa Tlogoharjo dan Desa
Tlogosari sebagai Desa Binaan. Kegiatan
ini di akhiri dengan penandatanganan
piagam penghargaan dan deklarasi
sebagai desa anti politik uang yang di
p impin o leh Kepala Desa terkai t .
M e n u r u t A s e p s e l a k u
Koordinator Divisi Hukum, Data dan
Informasi, “politik uang di daerah
Wonogiri masih menjadi sebuah hal yang
perlu terus disikapi bersama demi
perbaikan kwalitas sistem demokrasi.
Berdasarkan hal tersebut Bawaslu
Kabupaten Wonogiri menggelar kegiatan
pembinaan desa anti politik uang yang
bertujuan untuk mencegah praktek-
praktek pelanggaran Pemilu, terlebih
masalah politik uang”.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 20194
Penyerahan plakat desa anti politik uang di desa Tlogosari kecamatan Giritontro oleh Bawaslu Wonogiri.
LAPORAN UTAMA
BAWASLU WONOGIRI BINA TIGA DESA ANTI POLITIK UANG
DI KECAMATAN GIRITONTRO
Sebelum melakukan launching,
Bawaslu kabupaten Wonogiri te lah
melakukan pembinaan terhadap warga
masyarakat desa dan keluarahan se-
kecamatan Giriwoyo yang terdiri dari unsur
ormas, tokoh masyarakat, tokoh agama,
karangtaruna, PKK dan perangkat desa.
alah satu pendorong suksesnya
SPemilu ditandai dengan kesadaran
masyarakat untuk menolak segala
bentuk kecurangan Pemilu, termasuk
kesadaran masyarakat untuk menolak
politik uang.
“Setiap pelaksana, peserta ,
dan/atau tim Kampanye Pemilu
yang dengan sengaja melanggar
larangan pelaksanaan Kampanye
Pemilu sebagaimana dimaksud
dalam pasal 280 ayat (1) huruf a,
huruf b, huruf c, huruf d, huruf e,
huruf f, huruf g, huruf h, huruf i,
atau huruf j dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2
(dua) tahun dan denda paling
banyak Rp.24.000.000,- (dua
puluh empat juta rupiah”).
Money politic termasuk dalam tindak
pidana Pemilu seperti yang telah dimuat
dalam Undang-undang Nomor 7 tahun
2017 pasal 521 Jo Pasal 280 ayat (1) huruf J
Dan terdapat dalam pasal 523 ayat 1
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
Kegiatan yang diikuti oleh 120
peserta tersebut diresmikan oleh Joko
Kiswanto dan pembacaan deklarasi desa
anti politik uang dipimpin langsung oleh
Sariman (camat Giriwoyo). Launching
tersebut juga dimeriahkan dengan organ
tunggal Nanda Music dari desa Sejati.
(Sebta AQV)
D a l a m s a m b u t a n n y a , J o k o
memaparkan “bahwa di daerah Giriwoyo
dalam Pemilu serentak 2019 masih terdapat
potensi-potensi politik uang. Dengan
a d a n y a l a u n c h i n g i n i k e d e p a n n y a
diharapkan potensi-potensi tersebut dapat
terkikis habis sehingga tercipta pemilu yang
demokratis serta berintegritas”.
Salah satu kecamatan di kabupaten
Wonogiri yaitu kecamatan Giriwoyo yang
terdiri dari 14 Desa dan 2 Kelurahan
digandeng Bawaslu dalam pembentukan
Desa Anti Politik Uang. Launching desa anti
money politic, biasa disebut dalam kegiatan
yang diselenggarakan oleh Bawaslu
Kabupaten Wonogiri ini telah menyita
banyak perhatian dari warga masyakat se-
Kecamatan Giriwoyo. Launching Desa Anti
Money Politic dilakukan pada hari Kamis
tanggal 7 November 2019 di Balai Desa
Sejati, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten
W o n o g i r i y a n g d i h a d i r i o l e h J o k o
Kiswanto,S.Ag (Komisioner Bawaslu
Kabupaten Wonogiri Kordiv Pengawasan),
Drs. Sulardi, S.Sos, M.H (Kepala Kesbangpol
Kabupaten Wonogiri), Sariman, S.Sos, M.M
(Camat Giriwoyo), Kapolsek Giriwoyo dan
Danramil Giriwoyo.
Selain pasal-pasal tersebut masih
ada beberapa pasal yang termuat di dalam
Undang-Undang nomor 7 Tahun 2017 itu di
antaranya pasal 278, 284, dan 515. Dalam
semua pasal yang sudah disebutkan tadi
bisa diambil kesimpulan bahwa sanksi
politik uang bisa dilakukan ke siapa saja,
tapi hanya dalam masa pemungutan dan
penghitungan suara. Hal tersebut bertolak
belakang dengan Undang-Undang Nomor
10 Tahun 2016 pasal 187A tentang Pilkada
yang menyatakan bahwa sanksi politik uang
bisa dilakukan kepada siapa saja (pemberi
dan penerima) dalam setiap tahapan
pemilihan.
Meskipun sudah adanya pasal-
pasal yang menjerat tindak pidana money
politic tapi masih saja banyak yang
melanggar peraturan tersebut. Hal tersebut
yang membuat Bawaslu Kabupaten
Wonogiri untuk menggandeng beberapa
desa sebagai mitra pengawasan dengan cara
membentuk desa anti politik uang. Strategi
tersebut dilakukan untuk meminimalisir
tejadinya praktik politik uang selama
pemilihan bupati dan wakil bupati
Wonogiri Tahun 2020 mendatang.
“set iap pelaksana, peserta ,
dan/atau tim kampanye pemilu
y a n g d e n g a n s e n g a j a
menjanjikan atau memberikan
uang atau materi lainnya sebagai
i m b a l a n k e p a d a p e s e r t a
k a m p a n y e p e m i l u s e c a r a
langsung atau tidak langsung
sebagai mana di maksud dalam
pasal 280 ayat 1 Huruf j di pidana
dengan pidana penjara paling
lama 2 tahun (2) tahun dan denda
paling banyak Rp. 24.000.000 ( dua
puluh empat juta Rupiah).”
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 5
Foto bersama setelah penyerahan piagam kepada seluruh perwakilan desa dan kelurahan di kecamatan Giriwoyo oleh Bawaslu Wonogiri
LAPORAN UTAMA
Bawaslu Jadikan Desa dan Kelurahan se-Kecamatan Giriwoyo
menjadi Desa Anti Money Politics
Dengan diadakannya pembinaan desa
anti politik uang ini diharapkan warga desa
tersebut tidak memberikan kesempatan
bagi pasangan calon untuk melakukan
politik uang, warga mempunyai kesadaran
untuk menolak pemberian uang atau materi
lainnya yang bertujuan agar warga memilih
paslon tersebut selain itu kegiatan ini juga
bertujuan untuk memberikan kesadaran
pada warga untuk berani melapor apabila
mereka mengetahui adanya politik uang di
desanya.
Sehingga tugas lembaga bawaslu yang
antara lain adalah untuk melakukan
pencegahan dan penindakan apabila terjadi
pelanggaran, tercapai dengan adanya
pembinaan dan deklarasi desa anti politik
uang ini. (Hernawan S.N)
Kegiatan pencegahan dilakukan
dengan aktif melaksanakan sosialisasi
pengawasan partisipatif kepada kelompok-
kelompok sasaran dan pembinaan kepada
warga di daerah, kegiatan tersebut
dilakukan secara intensif oleh Bawaslu
Wonogiri serta Bawaslu Kabupaten/Kota
di seluruh provinsi Jawa Tengah pada bulan
Oktober sampai dengan awal November
2019. Bawaslu Wonogiri secara perdana
melakukan pembinaan untuk persiapan
pembentukan desa anti politik uang kepada
warga di kecamatan Girimarto di tiga desa
yaitu desa Girimarto, Jendi, dan Tambak
merang pada hari senin 28 Oktober 2019,
bertempat di balai desa Girimarto dan
dihadiri oleh warga setempat dari berbagai
unsur tokoh agama, tokoh masyarakat,
perangkat desa, ibu-ibu pkk dan Rt/Rw,
pembinaan diisi dengan penyampaian
materi oleh dua anggota Bawaslu Wonogiri
Joko Kiswanto dan Asep Awaluddin.
Bawaslu Kabupaten Kota dalam
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum dan Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Menjadi Undang-Undang, salah satu
tugasnya adalah melakukan pencegahan di
wi layah kabupaten kota . Kegiatan
pencegahan in i da lam prakteknya
dilakukan dengan berbagai cara termasuk
dengan pembinaan-pembinaan terhadap
masyarakat di daerah.
Kegiatan tersebut menjadi salah satu
cara Bawaslu Wonogiri melakukan
pencegahan politik uang, apa tujuan dari
kegiatan tersebut?
a g a i m a n a c a r a m e n g u k u r
Bkeberhasilan sebuah lembaga yang
sa l a h sa t u t u g a sn y a a da l a h
melakukan pencegahan dan penindakan
pelanggaran terkait pemilihan umum dan
pemilihan kepala daerah, Apakah lembaga
tersebut bisa dikatakan berhasil melakukan
p e n c e g a h a n a p a b i l a d i w i l a y a h
kewenangannya tidak ada pelanggaran dan
lembaganya tidak melakukan penindakan?
A t a u k a h d i k a t a k a n b e r h a s i l j i k a
lembaganya melakukan penindakan
pelanggaran? Namun apabila lembaga
tersebut melakukan penindakan apakah itu
berarti fungsi pencegahannya tidak
optimal?
Kegiatan pencegahan ini terus dilakukan
oleh Bawaslu Kabupaten/Kota di seluruh
Jawa Tengah termasuk Bawaslu Wonogiri
agar pelaksanaan Pilkada 2020 berjalan
dengan sukses dan demokratis tanpa
adanya pelanggaran. Sebelum kegiatan
dimulai Bawaslu Wonogiri menyiapkan
beberapa tim yang dibagi untuk melakukan
persiapan dan koordinasi pelaksanaan
pada masing-masing desa.
D e s a J e n d i , G i r i m a r t o d a n
Tambakmerang resmi menjadi desa anti
politik uang pada 4 November 2019 setelah
sebelumnya Bawaslu Wonogiri melakukan
kegiatan pembinaan di desa tersebut,
dengan terbentuknya desa desa anti politik
uang di Kabupaten Wonogiri, Bawaslu
berharap warga lebih berani untuk melapor
apabila ada politik uang pada saat pilkada
2020 yang akan dilaksanakan tahun depan.
Ketua Bawaslu Wonogiri Ali Mahbub
menyampaikan beberapa hal saat deklarasi
dilakukan diantaranya adalah bahwa
politik uang merupakan kejahatan yang
diancam dengan pidana berat, dan politik
uang dapat mencederai demokrasi.
Dalam deklarasi tersebut hadir juga PJ
Kades Girimarto Endang Tri Jumandini,
Camat Girimarto, Danramil, dan Kapolsek
Girimarto.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 20196
Ketua Bawaslu Wonogiri Ali Mahbub (urutan tiga dari kiri) memberikan pembinaan desa anti politik uang di desa Girimarto.
DEKLARASI DESA ANTI POLITIK UANG DI KECAMATAN GIRIMARTO
SEBAGAI PERWUJUDAN PELAKSANAAN TUGAS BAWASLU
DALAM PENCEGAHAN DAN PENINDAKAN
LAPORAN UTAMA
H a l i n i
dilatarbelakangi oleh
situasi pada Pileg dan
Pi lpres tahun 2019
k e m a r i n w i l a y a h
Kecamatan Jatisrono
termasuk Kecamatan
yang dalam tanda kutip
“kondusif”. Kondusif
disini bukan berarti
kondisi yang “aman-
aman” saja, tapi malah
sebaliknya Kecamatan
Jatisrono ini memiliki kondisi yang harus
diperhatikan dan diawasi, karena banyak terjadi
pelanggaran namun tidak dilaporkan.
M e n g a p a
Bawaslu Kabupaten
Wonogiri memilih tiga
desa tersebut sebagai
d e s a p e n g a w a s
pemilu?
(Istiarti E)
Desa Pandeyan adalah desa pertama
pembinaan desa pengawas pemilu, pada hari itu
senin tanggal 4 November 2019, acara dimulai
pada pukul 09.00 WIB sampai 11.30 WIB dan
dihadiri oleh Camat Jatisrono, Sekretaris Desa,
Perangkat Desa, masyarakat Desa Pandeyan,
tokoh agama, tokoh masyarakat, anggota PKK,
s e r t a k a r a n g t a r u n a . D i a w a l i d e n g a n
menyanyikan indonesia raya dan dilanjutkan
sambutan oleh Camat Jatisrono yaitu bapak
Indriyo Raharjo. Setelah itu pembacaan doa oleh
sdr Nur Cholis staff dari Bawaslu, kemudian
pemberian materi pembinaan desa pengawasan
oleh komisioner Bawaslu yaitu bapak Joko
Kiswanto, S.Ag. dan diakhiri dengan pembacaan
deklarasi desa pengawasan pemilu oleh semua
peserta yang hadir serta penyerahan piagam
desa pengawasan PILKADA desa Pandeyan
Kecamatan Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Di
desa Watangsono pada hari yang sama acara
dimulai pada pukul 13.00 WIB sampai 15.00
WIB. Pada kegiatan pembinaan di desa
Watangsono tampak hadir kepala desa terpilih
di periode ini, beliau antusias mengikuti acara
dari awal hingga akhir. Dalam sesi tanya jawab
peserta juga bersemangat untuk mengajukan
pertanyaan. Pertanyaan yang diajukan terkait
bagaimana caranya warga melaporkan apabila
ada pelanggaran pemilu, apakah warga harus
datang ke Bawaslu atau bagaimana?
Di m u l a i d a r i t a n g g a l 4 d a n 5
November 2019, Bawaslu Kabupaten
Wonogiri mengadakan pembinaan
desa pengawasan pemilu dalam menghadapi
pemilihan kepala daerah Kabupaten Wonogiri
tahun 2020 ditiga desa Kecamatan Jatisrono
yaitu Desa Pandeyan, Desa Watangsono, dan
Desa Tasikhargo.
Kurangnya pengetahuan masyarakat
Kecamatan Jatisrono tentang cara melaporkan
pelanggaran pemilu dan belum mengetahui
prosedur yang benar untuk melaporkan
pelangaran adalah dalang penyebab hal itu
terjadi. Tujuan diadakannya pembinaan desa
pengawas pemilu adalah untuk meningkatkan
partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pengawasan pemilu, mencegah adanya dugaan
p e l a n g g a r a n p e m i l u , t e r b e n t u k n y a
keharmonisan masyarakat dalam menjaga dan
mengawasi pemilu kepala daerah Kabupaten
Wonogiri 2020.
D i k e e s o k a n
harinya pada hari selasa
tanggal 5 November
2 0 1 9 , b e r t e m p a t d i
gedung pertemuan desa
Tasikhargo, rangkaian
acara yang dilakukan
sama dengan kegiatan
sebelumnya seperti di
Desa Pandeyan dan Desa
Watangsono. Tapi saat
acara berlangsung bapak
kepala desa tidak dapat
hadir dan diwakilkan
oleh Sekretariat Desa.
Walaupun demikian
acara berjalan kondusif
dan lancar , se luruh
p e s e r t a m e n y i m a k
materi dengan serius dan
diakhir acara Bawaslu Kabupaten Wonogiri
memberikan Plakat Desa Pengawasan untuk
desa Tasikhargo.
Jawaban yang diberikan oleh bapak
Joko Kiswanto cukuplah j e las , be l iau
menyampaikan agar pelaporan pelanggaran
disampaikan pada pengawas pemilu terdekat,
apabila itu tingkatan desa laporkan ke pengawas
pemilihan desa yang sering disebut dengan
istilah PPD. Begitulah gambaran kegiatan pada
acara pembinaan di desa Pandeyan dan
Watangsono, acara berjalan dengan lancar tanpa
kendala.
P e m a s a n g a n p l a k a t D e s a
Pengawasan di Desa Tasikhargo dilakukan oleh
Bapak Joko Kiswanto dan disaksikan seluruh
tamu undangan yang hadir pada acara tersebut.
Dengan terpasangnya plakat desa pengawasan,
Bawaslu Kabupaten Wonogiri sangat berharap
partisipasi masyarakat desa Tasikhargo
terhadap pengawasan pilkada 2020 kian
meningkat dan berharap pula budaya money
politic di Kecamatan Jatisrono semakin hilang.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 7
Anggota Bawaslu Wonogiri Joko Kiswanto (kanan) memberikan piagam desa pengawasan
LAPORAN UTAMA
BAWASLU MELAKUKAN PEMBINAAN DI 3 DESA KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI
eberadaan pemilihan umum
K(Pemilu) dalam suatu negara
y a n g m e n g a n u t f a h a m
demokrasi merupakan hal fundamental.
Sekalipun bukan satu-satunya aspek
d a l a m d e m o k r a s i , n a m u n P e m i l u
merupakan bagian yang sangat penting,
k a r e n a P e m i l u b e r p e r a n s e b a g a i
mekanisme perubahan politik mengenai
pola dan arah kebijakan publik dan/atau
mengenai sirkulasi elit secara periodik.
Indonesia sebagai negara yang
menganut faham demokrasi, Pemilu
dilaksanakan sebagai sarana dalam
mengagregasi aspirasi yang berada di
m a s y a r a k a t y a n g s e b e l u m n y a
diartikulasikan oleh partai politik (parpol)
sesuai dengan fungsinya. Sebagai sarana
pengejawantahan kedaulatan rakyat,
Pemilu di Indonesia dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
D a l a m k a c a m a t a s e j a r a h ,
semenjak di laksanakannya Pemilu
pertama pada tahun 1955 hingga tahun
1 9 8 7 t e r d a p a t b e r b a g a i b e n t u k
pelanggaran dan kecurangan yang
menyulut protes dari berbagai kalangan.
Pada tahun 1971 terdapat pelanggaran dan
manipulasi penghitungan suara yang
dilakukan oleh penyelenggara Pemilu.
Pelanggaran dan kecurangan lebih massif
lagi pada tahun 1977, sehingga protes-
protes tersebut direspon oleh Pemerintah
dan DPR. Akhirnya muncul gagasan untuk
memperbaiki Undang-Undang (UU) yang
bertujuan untuk meningkatkan kwalitas
demokrasi. Sehingga pada pelaksanaan
Pemilu tahun 1982 dibentuklah Panitia
Pengawas Pelaksanaan Pemilihan Umum
(Panwaslak Pemilu) yang sekarang dikenal
d e n g a n B a d a n P e n g a w a s P e m i l u
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 20198
Anggota Bawaslu Wonogiri Joko Kiswanto dan Joko Wuryanto (satu dan dua dari kiri) memberikan piagam desa pengawasan
LAPORAN UTAMA
BAWASLU BENTUK DESA PENGAWASAN DEMI TERCIPTANYA
DEMOKRASI YANG BERINTEGRITAS
(Bawaslu).
Perkembangan demokrasi di
Indonesia, semenjak era reformasi 1999
tuntutan untuk mewujudkan Pemilu yang
jujur dan adil semakin tinggi, hal ini
dibuktikan dengan semakin kuatnya legal
formal pembentukan Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) di tingkat Pusat,
P r o v i n s i , K a b u p a t e n / k o t a h i n g g a
pembentukan Pengawas Pemilu yang
bersifat adhoc mulai dari Pengawas
Kecamatan (Panwascam), Pengawas
Pemilu Lapangan (PPL) hingga Pengawas
TPS (PTPS).
Namun demikian , Bawaslu
sebagai lembaga formal yang bertugas
m e n g a w a s i s e l u r u h t a h a p a n
penyelenggaraan Pemilu masih mengalami
berbagai kendala. Hal ini terbukti dengan
masih maraknya pelanggaran-pelanggaran
yang terjadi pada tiap pelaksanaan
kontestasi politik. Berdasarkan data yang
dihimpun Bawaslu pada Pemilu serentak
2019 angka pelanggaran mencapai 15.052
yang tersebar di Jawa Timur 3002, Sulawesi
Selatan 806, Jawa Barat 582, Sulawesi
Tengah 475 dan Jawa Tengah 399. Salah
satu pemicu pelanggaran yang terjadi pada
setiap pelaksanaan Pemilu dikarenakan
terbatasnya jumlah pengawas jika dilihat
dari luasnya wilayah dan banyaknya
Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Dari kenyataan tersebut, Bawaslu
dalan menjalankan fungsi dan tugas
pengawasan Pemilu membutuhkan
dukungan dan partisipasi dari masyarakat.
Dengan melibatkan masyarakat secara
i n d e p e n d e n d a l a m m e n g a w a s i
penyelenggaraan Pemilu, diharapkan
proses Pemilu yang demokratis dapat
terwujud. Karena kehadiran pengawasan
masyarakat yang massif akan mengawal
dan mengingatkan penyelenggara maupun
peserta Pemilu untuk senantiasa menjaga
profesionalitas dan integritas dalam kontes
demokrasi.
D a l a m r a n g k a m e n c e g a h
terjadinya pelanggaran-pelanggaran
Pemilu, Bawaslu kabupaten Wonogiri telah
mengambil langkah-langkah pencegahan
yang strategis, salah satunya adalah
membentuk desa pengawasan. Desa
pengawasan merupakan bentuk desa
dengan karakter masyarakat yang
memimiliki kesadaran untuk menciptakan
Pemilu yang demokratis, sehingga mampu
menekan potensi-potensi pelanggaran
Pemilu dengan langkah pencegahan dan
penindakan serta berpartisipasi ikut
mengawasi dan melaporkan dugaan
pelanggaran di wilayah masing-masing.
T u j u a n d a r i p e m b e n t u k a n d e s a
pengawasan tersebut tidak lain untuk
mencegah praktek-praktek pelanggaran
yang terjadi dalam Pemilu.
Di antara desa pengawasan yang
dibentuk Bawaslu kabupaten Wonogiri
a d a l a h d e s a B a l e h a r j o d a n d e s a
Minggarhar jo kecamatan Eromoko
Kabupaten Wonogiri. Dua desa tersebut
telah diberikan pembinaan oleh Bawaslu
kabupaten Wonogiri pada hari kamis 31
O k t o b e r 2 0 1 9 . P e m b i n a a n d e s a
pengawasan diselenggarakan di Pendopo
desa Baleharjo dan diikuti oleh 90 warga
masyarakat dari desa Minggarharjo dan
desa Baleharjo yang terdiri dari unsur
perangkat desa, tokoh masyarakat, tokoh
agama, PKK, RT, RW dan Karangtaruna.
Pembinaan desa pengawasan tersebut
dihadiri oleh Joko Wuryanto (Divisi
Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kabupaten
Wonogir i ) , Joko Kiswanto (Div i s i
P e n g a w a s a n B a w a s l u K a b u p a t e n
Wonogiri) dan Camat Eromoko. Dalam
kesempatan ini masyarakat diberikan
pembinaan seputar Pemilu dengan semua
tahapan dan pengawasannya. Sehingga
masyarakat dapat memahami apa yang
menjadi hak dan kewajibannya yang pada
akhirnya Pemilu yang demokratis dapat
terwujud. Menurut Joko Wuryanto,
“pembinaan desa pengawasan in i
dipandang sangat penting, karena untuk
menciptakan Pemilu yang demokratis
dibutuhkan kesadaran dari masyarakat
untuk ikut berpartisipasi dalam mengawasi
jalannya kontestasi demokrasi di negeri
ini”.
Kesadaran masyarakat desa
Baleharjo dan desa Minggarharjo untuk
berpartisipasi dalam mengawasi Pemilu
akan menjadi modal utama Bawaslu
kabupaten Wonogiri dalam mengemban
tugas pengawasan pada Pemilihan Kepala
Daerah (Pi lkada) 2020 mendatang.
Sehingga Pemilu maupun Pilkada yang
berasazkan langsung, umum, bebas,
rahasia, jujur dan adil dapat terwujud di
Wonogiri. Kegiatan pembinaan tersebut
ditutup dengan deklarasi yang berisi
pernyataan kesediaan dari masyarakat desa
Baleharjo dan desa Minggarharjo untuk
mewujudkan Pemilu maupun Pilkada yang
demokratis. Pada kesempatan menutup
kegiatan tersebut, Joko Kiswanto meminta
kerjasama masyarakat desa Baleharjo dan
Minggarharjo untuk ikut aktif dalam
m e n g a w a s i P e m i l u d a l a m s e m u a
t a h a p a n n y a d a n a p a b i l a t e r d a p a t
pelanggaran atau penyimpangan agar
tidak segan-segan untuk melaporkan
k e p a d a B a w a s l u . ( C a k N u r )
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 9
LAPORAN UTAMA
Pertama, berlokasi di GOR Wonogiri,
ketika Bawaslu sampai pada lokasi pada
pukul 09.00 wib, para petugas packing dari
P P K k e c a m a t a n G i r i t o n t r o d a n
Paranggupito sudah berada di dalam
Gedung. Akan tetapi mereka juga harus
menunggu distribusi kebutuhan logistik
yang masih diambil dari beberapa tempat,
hal ini sangat menghambat kerja PPK dan
PPS dari kedua kecamatan tersebut. Secara
berangsur-angsur kebutuhan logistik
mulai masuk ke gedung yang dijadikan
lokasi packing, sehingga pada prosesnya
tidak seperti yang diharapkan oleh PPK
dan jajarannya, di mana begitu sampai
dilokasi semua sudah siap dilokasi tinggal
packing. Pada pukul 13.00 wib, petugas
packing dari PPK kecamatan Pracimantoro
datang untuk melakukan packing, akan
tetapi kendalanya pun sama, proses
d i s t r i b u s i s a n g a t l a m b a t k a r e n a
keterbatasan armada yang dugunakan
KPU. Bahkan pada malam harinya para
petugas saling berebut cepat ketika kotak
suara datang. Proses packing di GOR yang
dilaksanakan oleh PPK tiga kecamatan
tersebut berakhir pada pukul 24.00 wib.
Kendati belum selesai, kegiatan tersebut
terpaksa diakhiri oleh staf KPU yang
m e n d a m p i n g i , k a r e n a k u r a n g n y a
perlengkapan yang belum tersedia, hanya 1
kecamatan yang lengkap yaitu kecamatan
Giritontro.
Kegiatan pengawasan hari pertama
terhadap kegiatan packing
logistik kebutuhan Pemilu tahun
2019 oleh KPU Wonogiri dimulai pada
tanggal 9 April 2019 bertempat di gudang
Saribumi Sidoharjo. Sesuai dengan jadwal
yang diagendakan kegiatan dimulai pada
p u k u l 0 8 . 0 0 w i b , n a m u n p a d a
kenyataannya baru bisa dimulai pada
pukul 10.00 wib, dikarenakan harus
menunggu surat suara dan kebutuhan
lainya yang dikirim dari kantor KPU
Wonogiri. Kegiatan packing tersebut
dilakukan oleh PPK dan PPS kecamatan
Bulukerto hingga pukul 24.00 wib dengan
menyisakan bebarapa kotak yang masih
terdapat kekurangan.
Pengawasan hari kedua terfokus
pada tiga lokasi :
K e t i g a , b e r l o k a s i d i B a l a i
Kelurahan Kayuloka, kegiatan di lokasi ini
dipandu langsung oleh kepala sekretariat
KPU. Di lokasi ini meskinya ada dua
kecamatan dari dapil II yang melakukan
packing, akan tetapi kenyataan hanya
mampu ditempati untuk kecamatan
Sidoharjo. Ketika Bawaslu sampai lokasi
kegiatan sudah berjalan dengan lancar
tanpa ada kendala. Pada malam harinya
Bawaslu kembali melakukan kegiatan
pengawasan, hingga pukul 21.00 wib
kegiatan packing belum selesai,
karena masih ada empat desa
yang kekurangan surat
suara DPRD Provinsi, yang
belum dikirim dari kantor
KPU, akhirnya diselesaikan
oleh staf KPU. Uniknya
disini ternyata harus ada
logistik yang naik turun truk
karena pindah kelokasi yang lain,
yaitu kebutuhan logistik untuk kecamatan
Ngadirojo yang terpaksa harus pindah ke
kantor kelurahan Sidoharjo. Ketika
Bawaslu melakukan pengawasan semua
kebutuhan sudah terbagi di masing-
Kedua, bertempat di Giri Cahaya
Wonogiri, kegiatan packing di Giri Cahaya
kasus serupa kembali terjadi, di mana
petugas dari PPK kecamatan Wuryantoro
dan Eromoko sudah di lokasi belum ada
perlengkapan Pemilu selain kotak
suara, terpaksa harus menunggu
karena pada saat yang sama
belum ada satu pun staf KPU
y a n g d i l o k a s . S e m p a t
Bawaslu melakukan kontak
telepon dengan Ketua KPU
tentang ketidaksiapan logistik di
lokasi, bahkan menjawab suruh
b e r k o o r d i n a s i d e n g a n y a n g
bertanggungjawab. Sesuai informasi dari
Panwascam yang melakukan pengawasan,
kegiatan dimulai pada pukul 09.00 wib.
Kegiatan yang berlangsung di Giri Cahaya
tersebut berbeda dengan di GOR, di mana
proses distribusi perlengakapan agak
lancar. Ketika kami tanyakan kepada para
petugas tentang kira-kira selesai pukul
berapa? Mereka menjawab kalau semua
tersedia bisa selesai semua pada pukul
10.00 wib, akan tetapi terpaksa tidak bisa
diselesaiakan karena ada beberapa
perlengkapan yang masih kurang, di
antaranya surat suara DPD dan sampul.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201910
Pengawasan packing kotak surat suara oleh anggota Bawaslu Wonogiri Joko Kiswanto
LAPORAN UTAMA
BAWASLU KETAT AWASIPACKING SURAT SUARA DALAM KOTAK PADA PEMILU 2019
Joko Kiswanto, S.Ag. Kordiv Pengawasan Bawaslu Kabuten Wonogiri
masing desa, kendala yang muncul adalah
kurangnya kotak suara yang belum
dikirim, hingga hari kamis PPK Ngadirojo
masih menyelesaiakan kegiatannya.
Pengawasan pada hari ke tiga
terfokuskan pada empat lokasi, yaitu;
GOR, Giri Cahaya, Gudang Saribumi dan
kelurahan Kayuloka. pada saat Bawaslu
sampai di GOR dan Giri Cahaya pada
pukul 09.00 wib, gedung masih dalam
keadaan tertutup dar terkunci, hanya
t e r d a p a t p e t u g a s k e a m a n a n d a r i
kepolisian. Hal ini kami sampaikan pada
komisioner KPU tentang persiapannya,
kembali jawaban yang sama dengan hari
kedua “suruh koordinasi dengan yang
b e r t a n g g u n g j a w a b p a d a k e g i a t a n
tersebut”.
Akhirnya kami meneruskan
perjalanan ke Gudang Saribumi, dilokasi
ini sudah siap PPK dan PPS dari kecamatan
Slogohimo yang dikawal oleh Panwascam.
Kemudian kami melanjutkan pengawasan
ke kelurahan Kayuloka, ketika kami
sampai di lokasi petugas dari PPK dan PPS
Jatipurno sudah dilokasi sejak pukul 08.00
wib, namun belum ada seorang pun staf
KPU maupun komisioner yang berada
dilokasi, sehingga aktivitas belum berjalan,
dikarenakan gudang masih terisi logistik
kecamatan Sidoharjo. Berdasarkan
keterangan Panwascam Jatipurno yang
mendampingi, proses packing untuk
kecamatan Jatipurno akan dilanjutkan
pada hari jumat. Sementara untuk
kecamatan Ngadirojo sudah selesai pada
hari kamis pukul 22.50 WIB. Untuk
mengantisipasi menumpuknya logistik di
gudang packing, pihak sekretariat KPU
sudah mengupayakan untuk segera
mendistribusikan logistik tersebut ke PPK
dengan menggunakan armada kantor pos
sebagai pemenang lelang. Kecamatan yang
s u d a h t e r d i s t r i b u s i : k e c a m a t a n
Wuryantoro, kecamatan Bulukerto,
k e c a m a t a n S i d o h a r j o , k e c a m a t a n
Ngadiro jo , kecamatan S logohimo,
kecamatan Batuwarno.
Untuk hari ke empat kegiatan
packing di Giri Cahaya digunakan oleh
PPK Manyaran dan Selogiri, akan tetapi
kegiatan baru bisa dimulai setelah usai jam
ist irahat , karena harus menunggu
s e l e s a i n y a p e n g a n g k u t a n u n t u k
k e c a m a t a n E r o m o k o . S e d a n g k a n
kecamatan Selogiri sudah lebih dulu
melakukan packing, namun masih
terkendala dengan kurangnya sampul dan
segel yang belum didistr ibusikan.
Sedangkan kegiatan packing di kelurahan
Kayuloka digunakan oleh kecamatan
Jatipurno dan prosesnya lancar, hanya
masih ada kotak suara yang masih kurang.
Sedang yang dikelurahan Sidoharjo
d i g u n a k a n k e c a m a t a n G i r i m a r t o ,
kendalanya sama dengan Jatipurno.
S e d a n g k a n d i G u d a n g S a r i b u m i
digunakan kecamatan Kismantoro sesuai
informasi saat kami kesana belum ada
kendala. Ada peningkatan terhadap
kinerja KPU hari ini dimana setiap Gudang
sudah mulai di damping oleh komisioner
KPU, tidak seperti hari-hari sebelumnya.
Sedangkan yang di Giri Cahaya untuk
hari kelima tidak digunakan, karena masih
banyak kotak yang sudah terpacking belum
didistribusikan yaitu kecamatan Manyaran dan
Selogiri. Sedangkan di GOR Wonogiri sesuai
jadwal ada 2 kecamatan yang meskinnya
melakukan kegiatan packing yaitu kecamatan
Jatiroto dan Jatisrono, namun saat Bawaslu
melakukan pengawasan baru kecamatan
Jatiroto yang melakukan kegiatan packing
karena belum adanya perlengkapan yang
tersedia untuk Jatisrono. Adapun perlengkapan
yang kurang adalah sampul salinan model C1
TPS,sampul C kabupaten , form C3,C6, A5
belum ada ,C1 Plano DPD dan kotak suara.
Sedangkan untuk kecamatan Wonogiri
melakukan packing di gudang BPBD. Hal ini
dilakukan oleh KPU untuk mempercepat proses
packing dengan terbatasnya tempat, sesuai
dengan pengawasan di lapangan kotak suara
yang sudah terpacking akan disimpan di balai
Kelurahan Wuryorejo dengan jaminan
keamanan dari Polsek Kota. Hingga hari ke lima
sudah 15 Kecamatan yang terdistribusikan
logistiknya. tambahannya meliputi kecamatan :
G i r i t o n t r o , G i r i w o y o , K i s m a n t o r o ,
Pracimantoro, Slogohimo, Karangtengah,
Baturetno, Paranggupito, dan Nguntoronadi.
Kegiatan pada hari kelima, Bawaslu
membagi tim untuk melakukan pengawasan;
wilayah Sidoharjo diawasi Ketua Bawaslu dan
PPK yang melakukan packing adalah
kecamatan Purwantoro dan Puhpelem. Untuk
kecamatan Purwantoro proses berjalan lancar
namun masih ada beberapa kekurangan untuk
form C hologram, sampul surat suara dan C1
PPWP. Sedangkan untuk kecamatan Puhpelem
tidak ada kendala sampai selesai proses
packing, sehingga tinggal pendistribusian.
Sedangkan untuk kecamatan Jatipurno hingga
sampai sore hari belum bisa terdistribusikan,
karena menunggu antrian armada pengiriman.
Dengan demikian, hingga hari ke enam yang
sudah terdistribusi mencapai 22 kecamtan.
Untuk kecamatan Jatisrono hingga hari ke enam
ini masih melakukan kegiatan packing,
berdasarkan pengawasan langsung masih ada
beberapa kekurangan baik formulir, sampul,
ATK, dan surat suara DPRD Provinsi, hingga
pukul 17.00 wib jumlah kekurangan surat suara
mencapai kurang lebih 19.000 surat suara.
Sedangkan untuk logistik kecamatan Jatiroto
sudah terdistribusikan dan sampai dilokasi pada
pukul 16.33 wib, sehingga menjadi kecamatan
yang ke 23 yang telah terdistribusi logistik oleh
KPU. Kegiatan packing kecamatan Jatisrono
berakhir pada pukul 23.00 wib dan
diteruskan dengan memasukan kedalam
truk armada untuk dikirim langsung ke
kecamatan, proses distribusi kami awasi
langsung dan baru pada pukul 02.30 wib
truk logistik tiba di gedung gotong royong
Jatisrono dan merupakan kecamatan yang
24 yang sudah terdistribusi. kecamatan
terakhir yang saat ini sedang melakukan
kegiatan packing dan distribusi adalah
kecamatan Wonogiri. Berdasarkan hasil
pantauan langsung dilokasi dengan PPK
dan Panwascam bahwa untuk kebutuhan
surat suara untuk seluruh TPS di
kecamatan Wonogiri sejumlah 308 semua
sudah tercukupi, yang saat ini masih kurang
tinggal C1 Plano, dengan demikian secara
keseluruhan kebutuhan logistik untuk Pemilu
2019 kabupaten wonogiri semua sudah
terpenuhi.
P a d a h a r i m i n g g u k e g i a t a n
pengawasan terfokus pada GOR Wonogiri,
dimana masih ada satu kecamatan yang masih
melakukan kegiatan packing yaitu kecamatan
Jatisrono. Sedangkan untuk kecamatan lain
seperti Jatiroto sudah mulai masuk armada PT.
Pos untuk didistribusikan ke kecamatan
J a t i r o t o . S e d a n g k a n l o g i s t i k y a n g
didistribusikan hari keenam meliputi :
Girimarto, Jatipurno, Manyaran, Tirtomoyo,
Puhpelem, Purwantoro, dan Selogir i .
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 11
LAPORAN UTAMA
Bawaslu Kabupaten Wonogiri dalam upaya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia seluruh staf dan jajaran sekretariat mengadakan
kegiatan capacity building pada tanggal 21 dan 22 November 2019 yang bertempat di Hotel NAVA Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan tersebut diikuti oleh ketua dan anggota Komisioner Bawaslu Kabupaten Wonogiri, seluruh staf dan jajaran sekretariat.
2. Belum bisa terlibat secara utuh dalam menjalankan tugas atau totalitasnya kurang.
3. Peran dan fungsi kelembagaan sebagai wadah dari organisasi belum bisa berjalan dengan optimal.
Pengembangan kapasitas kelembagaan Bawaslu Kabupaten Wonogiri dilakukan sebagai upaya dalam menyiapkan dan mengembangkan kualitas individu-individu agar kesadaran dan kemampuannya dalam menjalankan tugas serta mengatasi permasalahan bisa ditingkatkan lagi. Adapun kapasitas seluruh personil bisa meningkat apabila ada sinergi dan kerja sama yang baik dalam satu tim.
Dampak yang sangat baik dalam kegiatan ini kedepan dalam pelaksanaan tugas-tugas
disemua divisi terutama rasa kekeluargaan yang semakin erat dan menghindari perpecahan
dalam kinerja tim itu sendiri. Sehingga ada yang beranggapan bahwa Bawaslu adalah rumah kedua bagi
tiap-tiap personil. Dimana semua bisa bekerja sama dan membantu satu sama lain.
1. Masih minimnya wawasan dan pengetahuan masing-
masing individu terhadap tupoksi yang harus dikerjakan.
Peran kelembagaan dalam membangun dan meningkatkan kualitas Lembaga dalam hal ini Bawaslu Kabupaten Wonogiri memegang peran yang sangat penting. Selain sebagai pengendali dalam setiap tindakan, Bawaslu juga harus bisa memberi support kepada seluruh jajarannya. Peningkatan kapasitas individu harus diikuti adanya kesadaran untuk berbuat lebih baik dan memberikan kontribusi sebaik mungkin. Selain itu seluruh ganjalan dan tumpukan permasalahan yang bisa mengganggu kinerja juga harus diuraikan satu persatu agar jelas. Adapun permasalahan yang sering terjadi antara lain :
Permasalahan diatas merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan kualitas dan prestasi dalam lembaga. Sehingga dengan kegiatan peningkatan kapasitas SDM seluruh jajaran Bawaslu Wonogiri diharapkan bisa
meningkatkan kemampuan personil, menambah pengetahuan dan memberi semangat baru dalam
tugas-tugas yang akan datang, selain itu soliditas dalam tim bisa semakin baik untuk mengukir prestasi dalam bertugas.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201912
Foto bersama anggota dan kesekretariatan Bawaslu Wonogiri pada kegiatan peningkatan kapasitas SDM
LAPORAN UTAMA
BERSINERGI UNTUK MERAIH MIMPI DAN PRESTASIIsnawanti Sholihah, S.T,.M.H Kordiv Organisasi dan SDM Bawaslu Kabupaten Wonogiri
Kegiatan pada hari ke tujuh rabu 3
April 2019, dilanjutkan dengan sortir dan lipat
Surat suara DPRD Kabupaten untuk Dapil I,
setelah pada malam harinya KPU kembali
mendapatkan tambahan distribusi surat suara
dari konsorsium dengan rincian : surat suara
DPRD Provinsi dan ulang 241.221 lembar, surat
suara DPRD Kabupaten dapil dua 9.529 lembar,
surat suara DPRD Kabupaten dapil tiga 123.587
lembar, dan surat suara DPRD Kabupaten dapil
lima 58.390 lembar. Kegiatan tetap berjalan
normal seperti biasa dan bahkan para petugas
nampak lebih bersemangat dalam menjalankan
tugasnya. Kegiatan sortir surat suara untuk dapil
I berlangsung hinngga malam dan seluruhnya
selesai.
ada hari Jumat 29 Maret 2019, Bawaslu
Pmelakukan kegiatan pengawasan sortir
dan lipat surat suara yang dilakukan
KPU Wonogiri. Kegiatan ini ditempatkan di
gedung pertemuan PGRI Kabupaten Wonogiri.
Kegiatan sortir dan pelipatan melibatkan 130
kelompok kerja dengan masing-masing
kelompok sebanyak 4 orang, sehingga total
jumlah petugas sortir dan lipat sebanyak 520
orang. Pada hari pertama jenis surat suara yang
disortir adalah surat suara DPRD Provinsi Jawa
Tengah dengan masing-masing kelompok
mendapatkan jatah 10 kardus surat suara yang
masing-masing berisikan 500 lembar surat
suara. Pada awalnya kegiatan berjalan dengan
lancar, namun setelah jam istirahat muncul
permasalahan dari para petugas ketika ada
instruksi bahwa jatah 10 kardus harus selasai
pada hari itu juga. Menurut pengakuan dari para
pekerja, tahunya mereka bekerja sampai jam
16.00 wib selesai dan dilanjutkan esok harinya,
bahkan perlembarnya hanya dinilai Rp.100.
Mendapat pengaduan dari pekerja tersebut,
Bawaslu melakukan koordinasi dengan
komisioner KPU, apakah yang dilakukan KPU
sudah sesuai dengan SOP yang ada, akhirnya
ditemukan titik temu bahwa untuk hari pertama
petugas sor t i r d iminta menyelesaikan
pekerjaannya hingga pukul 17.00 wib dengan
alasan karena waktu startnya sudah pukul 09.00
wib, begitu juga untuk nilai per lembarnya
dinaikan menjadi Rp. 125.
Kegiatan pada hari ke delapan kamis,
4 April 2019, kegiatan sortir dilanjutkan untuk
surat suara DPRD Kabupaten untuk dapil 2,3,4
dan 5 dengan sistem dibagi menjadi 4 ruang. Hal
ini dilakukan agar surat suara tidak tertukar
dengan dapil yang lain. Berdasarkan informasi
yang kami dapat dari KPU kegiatan sortir
direncanakan akan diselesaikan malam nanti.
Adapun secara keseluruhan total hasilnya
adalah: surat suara DPRD Provinsi dan ulang
241.221 lembar, surat suara DPRD Kabupaten
dapil dua 9.529 lembar, surat suara DPRD
Kabpaten dapil tiga 123.587 lembar, dan surat
suara DPRD Kabupaten dapil lima 58.390
lembar.
Kegaiatan pada hari kedua tetap
melanjutkan sorlip dengan surat suara yang
sama dengan jumlah petugas masih sama
dengan 130 kelompok kerja. Pada hari ketiga
kegiatan sorlip untuk surat suara DPRD Provinsi
dihentikan diganti dengan surat suara DPR RI,
adapun progress untuk surat suara DPRD
Provinsi belum bisa kami dapatkan. Untuk sorlip
surat suara DPR RI berlangsung hingga hari
keempat, senin 1 April 2019 dengan progres
sebagai: jumlah surat suara yang diterima
887.500; jumlah surat suara terlipat baik
882.949; jumlah surat suara rusak 2.403; dan
kekurangan surat suara sebanyak 4.551.
Setelah setelah selesai surat suara
DPR RI, kegiatan sorlip dilanjutkan dengan
surat suara DPD RI hingga jam istirahat,
kemudian dilanjutkan pukul 13.00 wib.
Ditengah kesibukan para pelipat surat suara,
seorang staf KPU mengumumkan bahwa untuk
surat suara DPD RI nilai per kardusnya adalah
Rp.40.000; sontak pengumuman ini menjadi
gejolak para petugas sorlip, bahkan keributan
kecil antara staf KPU dan para petugas sortir
serta aksi meninggalkan tempat kerja terjadi.
Alasan para petugas sortir hanya sepele
mengapa hal-hal tersebut tidak disampaikan
diawal kerja, kembali pada hari keempat ini SOP
banyak dipertanyakan oleh petugas sortir.
Mengetahui hal tersebut Bawaslu Wonogiri
yang kebetulan berada di lokasi kegiatan
melakukan pendekatan kepada para petugas
untuk tetap tenang dan melanjutkan kembali
pekerjaaannya, biarkan ini kami selesaiakan
dengan pimpinan KPU. Akhirnya Bawaslu
meminta agar ketua KPU kelokasi untuk
menyelesaikan permasalahan in i , dan
menyampaikan kepada para petugas tentang
SOP yang sebenarnya secara transparan.
Kegiatan sortir lipat untuk DPD
berjalan normal kembali pada hari kelima,
setelah sebelumnya mendapatkan penjelasan
secara transpran oleh kabag logistik KPU
Tantowi Nurdin, kegiatan tetap diikuti oleh 130
kelompok, hingga terselesaikannya seluruh
surat suara untuk DPD RI, adapun hasilnya
adalah : jumlah surat suara yang diterima
887.221; jumlah surat suara terlipat baik
885.204; jumlah surat suara rusak 562; dan
kekurangan surat suara sebanyak 2.017.
PENGAWASAN KEGIATANSORTIR DAN LIPAT SURAT SUARA PEMILU 2019
Joko Kiswanto, S.Ag. Kordiv Pengawasan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kabuten Wonogiri
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 13
Pelipatan surat suara di gedung PGRI kabupaten Wonogiri
LAPORAN UTAMA
T a h a p P e n e r i m a a n L a p o r a n / T e m u a n pelanggaran tindak pidana Pilkada
P a d a s a a t P e n d a m p i n g a n y a n g dilakukan dengan menggunakan metode checklist kelengkapan Laporan/Temuan laporan pelanggaran tindak pidana Pilkada dan melakukan klarikasi terhadap pelapor dan saksi yang hadir dalam melaporkan pelanggaran tindak pidana pilkada di Bawaslu.
Bawaslu, Penyidik Tindak Pidana Kepol i s ian dan Jaksa pada Sentra Gakkumdu paling lama 1x24 jam sejak laporan/temuan diterima oleh Bawaslu, selanjutnya melakukan pembahasan pertama.
J a k s a m e l a k u k a n pendampingan dan monitoring dalam
proses penanganan pelanggaran Pilkada Bawaslu dan penyelidikan yang dilakukan oleh Penyidik tindak pidana kepolisian.
P e m b a h a s a n p e r t a m a u n t u k menentukan pasal-pasal yang disangkakan d a l a m p e r i s t i w a y a n g
d i l a p o r k a n / d i t e m u k a n u n t u k dit indaklanjuti dalam proses
p e n a n g a n a n p e l a n g g a r a n pilkada tersebut
Terlibatnya Penyidik tindak
pidana Kepolisian Resor Wonogiri dalam
penanganan tindak pidana dalam Pilkada
di kabupaten Wonogiri dimulai sejak
laporan atau temuan pelanggaran tindak
pidana Pilkada diterima oleh Bawaslu
Kabupaten Wonogiri. Dalam penanganan
tindak pidana pilkada, sebagai wadah
koordinasi dan dan berpadunya para
penegak hukum laporan pelanggaran
tindak pidana pilkada, untuk pemahaman
dan memadukan langkah bersama antara
Bawaslu RI, Kepolisian RI dan Kajaksaan
RI, para unsur pimpinan ketiga lembaga
melakukan rapat koordinadi dan membuat
Peraturan Bersama nomor : 14 Tahun 2016
Bawaslu RI, nomor : 01 Tahun 2016
K e p o l i s i a n R I , n o m o r : P e r -
013/A/JA/11/2016 Kejaksaan Agung RI.
Kepolisian Negara Republik
Indonesia memiliki tugas pokok menjaga
ketertiban, keamanan dan penegakan
hukum, salah satu bentuk tugas penegakan
hukum yaitu melakukan penyelidikan dan
penyidikan dalam hal terjadinya suatu
tindak pidana, hal ini juga berlaku apabila
terjadi suatu tindak pidana dalam Pilkada,
maka Kepol i s ian juga mempunyai
kewaj iban untuk dapat melakukan
penyelidikan dan penyidikan. Khusus
penanganan tindak pidana dalam pilkada,
penanganan dilakukan secara khusus,
mengingat bahwa tindak pidana Pilkada
merupakan tindak pidana khusus yang
diatur pula secara lex specialis dalam
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan
Gubernur, Bupati dan Walikota.Suksesnya Pelaksanaan Pilkada Tahun 2018 yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2018 di 171 (seratus
tujuh puluh satu) Daerah yang terdiri dari 17 (tujuh belas) Provinsi, 39 (tiga puluh sembilan) Kota dan 115 (seratus lima belas) Kabupaten tidak terlepas dari peran penting dari adanya Sentra Penegakan Hukum Terpadu ( Gakumdu) yang terdiri dari Unsur Bawaslu, Kepolisian dan Kejaksaan. Pelaksanaan pilkada tersebut mendasari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor : 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Perpu Nomor : 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi undang Undang dan Peraturan Bersama No: 14 Tahun 2016 Bawaslu RI, No: 01 Tahun 2016 Kepolisian RI, No Per-013/A/JA/11/2016 Kejaksaan Agung RI.
Kesempatan kali ini penulis
sampaikan mengenai tata cara dan
tahapan dalam penanganan
perkara pelanggaran tindak
pidana pilkada pada Sentra
Gakumdu sebagai berikut :
Sesuai ketentuan pasal 134 ayat (1 ) UU No. 10 tahun 2016 , Penerimaan laporan pelanggaran tindak pidana Pemilu dilakukan oleh Bawaslu (
Bawaslu Ri, Bawaslu provinsi, Bawaslu Kabupaten), Pada saat Pengawas Pemilu menerima Laporan/Temuan dugaan tindak pidana Pemilihan sudah melibatkan pendampingan dari Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dan Penuntut Kejaksaan yang tergabung dalam Sentra Gakkumdu.
Tahap Pembahasan Pertama
Hasil dari Pembahasan Pertama dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan yang ditandatangani oleh
Bawaslu, Penyidik Tindak Pidana Pemilihan dan Jaksa.
Berpadu Dan Berkoordinasi Menghelat Hajat Penegakan Hukum Laporan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilihan Bupati &
Wakil Bupati Tahun 2020 Di Kabupaten Wonogiri
BAWASLU – KEPOLISIAN – KEJAKSAAN
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201914
Rapat bersama GAKKUMDU Wonogiri
LAPORAN UTAMA
Pembahasan dihadiri oleh Bawaslu, Penyidik tindak pidana Kepolisian dan Jaksa untuk membahas kajian Bawaslu dan laporan hasil penyelidikan oleh Penyidik tindak pidana Kepolisian.
Tahap Pembahasan Kedua
Bawaslu, Penyidik tindak pidana Kepol is ian dan Jaksa pada Sentra Gakkumdu melakukan pembahasan kedua pa l ing lambat 5 ( l ima) har i se jak laporan/temuan diterima oleh Bawaslu untuk menentukan suatu laporan/temuan tersebut memenuhi unsur atau tidak memenuhi unsur tindak pidana Pilkada.
Hasil pembahasan kedua dituangkan dalam Berita Acara Pembahasan yang ditandatangani oleh Bawaslu, Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dan Jaksa.
Penyidik Tindak Pidana Kepolisian melakukan penyidikan dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak penerusan laporan/temuan yang diterima dari Pengawas Pemilihan dan atau laporan polisi dibuat.
J a k s a p a d a S e n t r a G a k k u m d u m e l a k u k a n p e n d a m p i n g a n d a n monitoring terhadap hasil penyidikan.
Tahap Pembahasan Ketiga
Pembahasan ketiga dihadiri oleh Bawaslu, Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dan J a k s a u n t u k m e m b a h a s h a s i l
penyidikan.
P e m b a h a s a n k e t i g a m e n g h a s i l k a n kesimpulan pelimpahan kasus kepada Jaksa.
Hasil pembahasan ketiga dituangkan dalam BA pembahasan
Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) dan administrasi penyidikan lainnya diterbitkan dan ditandatangani oleh Koordinator Sentra Gakkumdu dari unsur Polri.
Dalam hal suatu laporan/temuan memenuhi unsur tindak pidana Pilkada m a k a k e s i m p u l a n p e m b a h a s a n memutuskan untuk melanjutkan ke tahap penyidikan.
Pe ny i d i k T i n d a k P i d a n a Ke p o l i s i a n menyampaikan hasil penyidikan disertai berkas perkara kepada Jaksa.
Dalam hal hasil penyidikan belum lengkap dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja penuntut umum mengembalikan berkas perkara kepada Penyidik Tindak P i d a n a K e p o l i s i a n d a l a m S e n t r a Gakkumdu disertai petunjuk tentang hal yang harus dilakukan untuk dilengkapi.
Penyidik Tindak Pidana Kepolisian mengembalikan berkas perkara kepada Jaksa paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal penerimaan berkas.Dalam hal suatu laporan/temuan
tidak memenuhi unsur tindak pidana Pilkada, maka kesimpulan pembahasan memutuskan untuk menghent ikan penanganan pelanggaran tindak pidana pilkada, maka Bawaslu memberitahukan kepada pelapor dengan surat, yang isi surat kepada pelapor berikan tentang alasan penghentian, kemudian sebagai tindak lanjutnya Bawaslu mengembalikan barang bukti tersebut kepada pihak asal dari mana barang bukti tersebut disita.
Pengembalian dari Jaksa kepada Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dapat dilakukan 1 (satu) kali.
Penyidikan oleh Kepolisian Resor Wonogiri terhadap penerusan laporan dari B a w a s l u P e n y i d i k t i n d a k p i d a n a k e p o l i s i a n d i S e n t r a G a k k u m d u m e l a k u k a n p e n y i d i k a n s e t e l a h diterbitkannya Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) oleh penyidik tindak pidana Pilkada.
Penuntut Umum melaporkan rencana dakwaan dan surat dakwaan dan/atau rencana tuntutan kepada Pembina Sentra Gakkumdu dari unsur Kejaksaan sesuai tingkatan
Penuntut Umum membuat rencana dakwaan dan surat dakwaan.
P e r k a r a y a n g s u d a h d i p u t u s Pengadilan, Sentra Gakkumdu melakukan Pembahasan paling lama 1x24 jam setelah putusan Pengadilan dibacakan untuk pengambilan sikap untuk dilakukan upaya hukum atau menindaklanjuti putusan pengadilan.
Dalam hal terjadinya perbedaan pendapat dalam rapat pleno pembahasan atas laporan pelanggaran tindak pidana Pilkada di Sentra Gakumdu antara unsur dari Bawaslu, Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dan penuntut kejaksaan, apakah laporan pelanggaran tindak pidana Pilkada tersebut memenuhi unsur atau tidak memenuhi unsur tindak pidana pilkada, dan apakah laporan tersebut dapat dilanjutkan ke penyidikan atau atau tidak, maka langkah yang harus dilakukan adalah Bawaslu sebagai pengkaji dalam menindaklanjuti laporan pelanggaran tindak pidana pilkada harus dapat memaparkan secara rinci dan jelas kepada Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dan Jaksa tentang materi kajian atas laporan tindak pidana pilkada dengan menyajikan fakta fakta dan alat bukti yang diperoleh selama menindak lanjuti laporan, sehingga dengan memaparkan secara terperinci disertai fakta dan alat bukti serta barang b u k t i s e c a r a j e l a s , a k a n d i d a p a t pemahaman yang sama, dan berpegang pada fakta dan alat bukti tersebut, sehingga ada kesamaan pendapat antara unsur Bawaslu, Penyidik Kepolisian dan Jaksa dalam mengambil keputusan apakah perkara dilanjutkan ketahap Penyidikan atau dihentikan.
Penuntut Umum melimpahakan berkas perkara kepada Pengadilan Negeri paling lama 5 (lima) hari kerja terhitung sejak berkas perkara diterima dari Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dan surat p e n g a n t a r p e l i m p a h a n y a n g ditandatangani oleh Pembina Sentra Gakkumdu dari unsur Kejaksaan sesuai tingkatan.
Sentra Gakumdu merupakan
tempat Penyamaan pemahaman antara
penyelenggara pemilihan yaitu Bawaslu
Republik Indonesia dengan Penyidik
pemilihan dari Kepolisian Republik
Indonesia dan Kejaksaan Republik
Indonesia dalam Pelaksanaan
Penyelesaian Perkara pelanggaran tindak
pidana pemilihan pada Sentra Gakkumdu
untuk meminimalisir pula terjadinya
bolak-balik perkara yang dikarenakan
dengan Sentra Gakumdu mengamanatkan
Penuntut Umum sudah mulai melakukan
monitoring perkara sejak adanya laporan
di Bawaslu sampai pada penyidikan di
Kepolisian.
P e n y e l e s a i a n b e r k a s p e r k a r a , penyerahan tersangka dan barang bukti (tahap 2) oleh Penyidik kepolisian kepada jaksa setelah berkas perkara diterima Jaksa dan dinyatakan lengkap Penyidik Tindak Pidana Kepolisian menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada Jaksa.
Terdakwa melakukan upaya hukum banding terhadap putusan Pengadilan,
Penuntut Umum membuat kontra memori banding.
Penuntut Umum menyusun rencana penuntutan dan membuat surat tuntutan.
P e n u n t u t U m u m m e n g a j u k a n Banding terhadap putusan 3 (tiga) hari setelah Putusan dibacakan.
Dalam pelaksanaan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap paling lambat 3 (tiga) hari setelah putusan diterima oleh Jaksa dan didampingi oleh Penyidik Tindak Pidana Kepolisian dan Bawaslu.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 15
LAPORAN UTAMA
Indonesia sebagai negara yang
menganut faham demokrasi, Pemilu
dilaksanakan sebagai sarana dalam
mengagregasi aspirasi yang berada di
m a s y a r a k a t y a n g s e b e l u m n y a
diartikulasikan oleh partai politik (parpol)
sesuai dengan fungsinya. Sebagai sarana
pengejawantahan kedaulatan rakyat,
Pemilu di Indonesia dilaksanakan secara
langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945.
eberadaan pemilihan umum
K(Pemilu) dalam suatu negara
y a n g m e n g a n u t f a h a m
demokrasi merupakan hal fundamental.
Sekalipun bukan satu-satunya aspek dalam
demokrasi, namun Pemilu merupakan
bagian yang sangat penting, karena Pemilu
berperan sebagai mekanisme perubahan
politik mengenai pola dan arah kebijakan
publik dan/atau mengenai sirkulasi elit
secara periodik.
Perkembangan demokrasi di
Indonesia, semenjak era reformasi 1999
tuntutan untuk mewujudkan Pemilu yang
jujur dan adil semakin tinggi, hal ini
dibuktikan dengan semakin kuatnya legal
formal pembentukan Badan Pengawas
Pemilu (Bawaslu) di tingkat Pusat,
Provins i , Kabupaten/kota h ingga
pembentukan Pengawas Pemilu yang
bersifat adhoc mulai dari Pengawas
Kecamatan (Panwascam), Pengawas
Pemilu Lapangan (PPL) hingga Pengawas
TPS (PTPS).
Namun demikian, Bawaslu
sebagai lembaga formal yang bertugas
m e n g a w a s i s e l u r u h t a h a p a n
p e n y e l e n g g a r a a n P e m i l u m a s i h
mengalami berbagai kendala. Hal ini
t e r b u k t i d e n g a n m a s i h m a r a k n y a
pelanggaran-pelanggaran yang terjadi
pada tiap pelaksanaan kontestasi politik.
Berdasarkan data yang dihimpun Bawaslu
pada Pemilu serentak 2019 angka
D a l a m k a c a m a t a s e j a r a h ,
semenjak di laksanakannya Pemilu
pertama pada tahun 1955 hingga tahun
1987 terdapat berbagai bentuk pelanggaran
dan kecurangan yang menyulut protes dari
berbagai kalangan. Pada tahun 1971
terdapat pelanggaran dan manipulasi
penghitungan suara yang dilakukan oleh
penyelenggara Pemilu. Pelanggaran dan
kecurangan lebih massif lagi pada tahun
1977, sehingga protes-protes tersebut
direspon oleh Pemerintah dan DPR.
A k h i r n y a m u n c u l g a g a s a n u n t u k
memperbaiki Undang-Undang (UU) yang
bertujuan untuk meningkatkan kwalitas
demokrasi. Sehingga pada pelaksanaan
Pemilu tahun 1982 dibentuklah Panitia
Pengawas Pelaksanaan Pemilihan Umum
(Panwaslak Pemilu) yang sekarang dikenal
d e n g a n B a d a n P e n g a w a s P e m i l u
(Bawaslu).
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201916
Pembacaan naskah deklarasi anti politik uang yang dipimpin oleh anggota Bawaslu Wonogiri Joko Wuryanto, dan diikuti oleh Bupati Wonogiri Joko Sutopo, anggota Bawaslu provinsi Jawa Tengah Sri Sumanta, dan masyarakat kecamatan Eromoko.
LAPORAN UTAMA
GELAR BUDAYA BERTAJUK SOSIALISASI PENGAWASAN PEMILU PARTISIPATIF
Kesadaran masyarakat
d e s a B a l e h a r j o d a n d e s a
M i n g g a r h a r j o u n t u k
b e r p a r t i s i p a s i d a l a m
m e n g a w a s i P e m i l u a k a n
menjadi modal utama Bawaslu
kabupaten Wonogiri dalam
mengemban tugas pengawasan pada
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020
mendatang. Sehingga Pemilu maupun
Pilkada yang berasazkan langsung, umum,
bebas, rahasia, jujur dan adil dapat
terwujud di Wonogiri. Kegiatan pembinaan
tersebut ditutup dengan deklarasi yang
b e r i s i p e r n y a t a a n k e s e d i a a n d a r i
masyarakat desa Baleharjo dan desa
Minggarharjo untuk mewujudkan Pemilu
maupun Pilkada yang demokratis. Pada
kesempatan menutup kegiatan tersebut,
Joko Kiswanto meminta ker jasama
m a s y a r a k a t d e s a B a l e h a r j o d a n
Minggarharjo untuk ikut aktif dalam
m e n g a w a s i P e m i l u d a l a m s e m u a
t a h a p a n n y a d a n a p a b i l a t e r d a p a t
pelanggaran atau penyimpangan agar tidak
segan-segan untuk melaporkan kepada
Bawaslu. (Cak Nur)
D a r i
kenyataan tersebut,
B a w a s l u d a l a n
menjalankan fungsi
d a n t u g a s
p e n g a w a s a n
P e m i l u
m e m b u t u h k a n
d u k u n g a n d a n
par t i s ipas i dar i
m a s y a r a k a t .
Dengan melibatkan
masyarakat secara
i n d e p e n d e n d a l a m m e n g a w a s i
penyelenggaraan Pemilu, diharapkan
proses Pemilu yang demokratis dapat
terwujud. Karena kehadiran pengawasan
masyarakat yang massif akan mengawal
dan mengingatkan penyelenggara maupun
peserta Pemilu untuk senantiasa menjaga
profesionalitas dan integritas dalam kontes
demokrasi.
Di antara desa pengawasan yang
dibentuk Bawaslu kabupaten Wonogiri
a d a l a h d e s a B a l e h a r j o d a n d e s a
Minggarhar jo kecamatan Eromoko
Kabupaten Wonogiri. Dua desa tersebut
telah diberikan pembinaan oleh Bawaslu
kabupaten Wonogiri pada hari kamis 31
Oktober 2019. Pembinaan desa pengawasan
diselenggarakan di Pendopo desa Baleharjo
dan diikuti oleh 90 warga masyarakat dari
desa Minggarharjo dan desa Baleharjo yang
terdiri dari unsur perangkat desa, tokoh
masyarakat, tokoh agama, PKK, RT, RW
dan Karangtaruna.
pelanggaran mencapai 15.052 yang tersebar
di Jawa Timur 3002, Sulawesi Selatan 806,
Jawa Barat 582, Sulawesi Tengah 475 dan
Jawa Tengah 399. Salah satu pemicu
pelanggaran yang terjadi pada setiap
p e l a k s a n a a n P e m i l u d i k a r e n a k a n
terbatasnya jumlah pengawas jika dilihat
dari luasnya wilayah dan banyaknya
Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Pembinaan desa pengawasan
tersebut dihadiri oleh Joko Wuryanto
(Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu
Kabupaten Wonogiri), Joko Kiswanto
(Divisi Pengawasan Bawaslu Kabupaten
Wonogiri) dan Camat Eromoko. Dalam
kesempatan ini masyarakat diberikan
pembinaan seputar Pemilu dengan semua
tahapan dan pengawasannya. Sehingga
masyarakat dapat memahami apa yang
menjadi hak dan kewajibannya yang pada
akhirnya Pemilu yang demokratis dapat
terwujud. Menurut Joko Wuryanto,
“ p e m b i n a a n d e s a p e n g a w a s a n i n i
dipandang sangat penting,
karena untuk menciptakan
P e m i l u y a n g d e m o k r a t i s
dibutuhkan kesadaran dari
m a s y a r a k a t u n t u k i k u t
b e r p a r t i s i p a s i d a l a m
mengawasi jalannya kontestasi
demokrasi di negeri ini”.
D a l a m r a n g k a m e n c e g a h
terjadinya pelanggaran-pelanggaran
Pemilu, Bawaslu kabupaten Wonogiri telah
mengambil langkah-langkah pencegahan
yang strategis, salah satunya adalah
membentuk desa pengawasan. Desa
pengawasan merupakan bentuk desa
dengan karakter masyarakat yang
memimiliki kesadaran untuk menciptakan
Pemilu yang demokratis, sehingga mampu
menekan potensi-potensi pelanggaran
Pemilu dengan langkah pencegahan dan
penindakan serta berpartisipasi ikut
mengawasi dan melaporkan dugaan
pelanggaran di wilayah masing-masing.
T u j u a n d a r i p e m b e n t u k a n d e s a
pengawasan tersebut tidak lain untuk
mencegah praktek-praktek pelanggaran
yang terjadi dalam Pemilu.
Setia pada Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, bhineka tunggal ika dan NKRI
Terlibat aktif dalam pengawasan Pilkada untuk mewujudkan demokrasi yang bersih dan bermartabat
Siap menjadi bagian dalam memberantas berita hoaks dan isu sara dalam Pilkada
Menolak politik uang dalam Pilkada
”
“
Naskah Deklarasi Anti Politik Uang
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 17
LAPORAN UTAMA
Pesta demokrasi untuk memilih
B u p a t i d a n W a k i l B u p a t i
Wonogiri periode 2021-2025 tidak
terasa akan segera digelar oleh Komisi
Pemilihan Umum Kabupaten Wonogiri
pada bulan September 2020. Agenda 5
(lima) tahunan masyarakat Wonogiri
merupakan momen yang “sakral” dan
s t r a t e g i s u n t u k m e n e n t u k a n
kepemimpinan daerah yang akan
membawa arah bagi kemajuan
pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat Wonogiri pada
p e r i o d e 2 0 2 1 - 2 0 2 5
mendatang. Sudah barang
tentu hajatan besar ini
membutuhkan konsentrasi
tinggi dan koordinasi serta
konsolidasi semua pihak yang
berwajib.
KPU Kabupaten Wonogiri selaku
penyelenggara Pilkada 2020 tidak bisa
bekerja sendiri untuk mensukseskan
terselenggaranya pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati tersebut. Peran serta instansi
l a in sep er t i Ba w a s lu , TNI/P ol r i ,
K e j a k s a a n , P e m k a b W o n o g i r i ,
pemerintahan Desa/Kelurahan, Insan
Pers serta seluruh elemen masyarakat
sangat dibutuhkan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
1. Berkoordinasi dengan KPU dan
Bawaslu serta Kesbangpol dalam
melakukan penertiban alat peraga
kampanye (APK).
2. Menyediakan data dan personil
Satlinmas yang dibutuhkan KPU
sebagai tenaga pengamanan di
dalam TPS.
3. M e l a k u k a n f a s i l i t a s i d a n
koordinasi dengan TNI/Polri terkait
pengamanan terbuka Pilkada Tahun
2020.
Berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu
serta Kesbangpol dalam melakukan
penertiban alat peraga kampanye (APK).
1. Atribut partai politik dan alat
peraga kampanye.
2. Pemasangan atribut partai
politik dan atribut peserta pemilu.
3. Lokasi pemasangan dan lokasi
larangan pemasangan atribut partai
politik dan atribut peserta pemilu.
4. Tata cara pemasangan atribut
partai politik dan atribut peserta
pemilu.
5. Pemberitahuan pemasangan
atribut partai politik dan atribut
peserta pemilu, serta
Satpol PP Kabupaten Wonogiri
sebagai salah satu organisasi perangkat
d a e r a h , b e r d a s a r k a n P e r a t u r a n
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Satuan Polisi Pamong Praja, yang
kemudian diatur dengan Perda Nomor 26
Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Wonogiri, didalam
tugas pokok dan fungsinya
m e n e g a k k a n P e r d a d a n
Perkada, menyelenggarakan
k e t e r t i b a n u m u m d a n
k e t e n t r a m a n s e r t a
m e n y e l e n g g a r a k a n
perlindungan masyarakat
mempunyai peran strategis untuk
mensukseskan Pilkada Tahun 2020,
antara lain:
6. Kewajiban pimpinan/ketua
partai politik, tim kampanye atau
T e r k a i t t a h a p a n
penyelenggaraan pemilihan umum,
Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 9
Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pemasangan Atribut Partai Politik dan
Atribut Peserta Pemilu mengatur tentang :
PERAN SERTA SATPOL PP KABUPATEN WONOGIRI DAN SATLINMAS DALAM
MENSUKSESKAN PEMILU BUPATI/WAKIL BUPATI WONOGIRI TAHUN 2020
HeryIndrastiyono,S.STP-KabidLinmasSatPolPPKab.Wonogiri
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201918
Penertiban apk oleh Sapol PP Kabupaten Wonogiri
LAPORAN UTAMA
calon yang memasang alat peraga
kampanye.
Sehubungan hal tersebut di atas,
Satpol PP Kabupaten Wonogiri, dengan
berkoordinasi dan mempertimbangkan
assessment instansi terkait dalam hal ini
KPU, Bawaslu dan Kesbangpol, karena
tugas pokok dan fungs inya waj ib
melakukan penert iban alat peraga
kampanye pemil ihan umum mil ik
kontestan yang melanggar Peraturan
Bupati tersebut, baik pada waktu Pemilu
Legislatif, Pilpres, Pilgub dan Pilbup.
M e n y e d i a k a n d a t a d a n p e r s o n i l
Satlinmas sebagai tenaga pengamanan di
dalam TPS.
Satuan Perlindungan Masyarakat
yang selanjutnya disebut Satlinmas,
sebagaimana diatur dalam Permendagri
N o m o r 8 4 T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g
P e n y e l e n g g a r a a n P e r l i n d u n g a n
Masyarakat adalah organisasi yang
d i b e n t u k o l e h p e m e r i n t a h
Desa/Kelurahan dan beranggotakan
warga masyarakat yang disiapkan dan
dibekali pengetahuan serta ketrampilan
untuk melaksanakan kegiatan penanganan
b e n c a n a g u n a m e n g u r a n g i d a n
memperkecil akibat bencana, serta ikut
memelihara keamanan, ketenteraman dan
ketertiban masyarakat serta kegiatan sosial
kemasyarakatan.
Pada Tahun 2016, menindaklanjuti
Permendagri Nomor 84 Tahun 2014, Satpol
PP Kabupaten Wonogiri memfasilitasi
rekrutmen dan pembentukan organisasi
Satlinmas di tingkat Desa dan Kelurahan.
Hasilnya, tercatat sejumlah 8.165 (delapan
ribu seratus enam puluh lima) warga
masyarakat telah direkrut menjadi anggota
Satlinmas Desa/Kelurahan, dan ditetapkan
dengan Keputusan Bupati Wonogiri Nomor
36 Tahun 2016 tentang Penetapan Anggota
S a t u a n P e r l i n d u n g a n M a s y a r a k a t
(Satlinmas) Kabupaten Wonogiri.
Terkait penyelenggaraan Pilkada
Tahun 2020, Satpol PP Kabupaten
Wonogiri merekomendasikan kepada KPU
Kabupaten Wonogiri untuk menggunakan
personil Satlinmas Desa/Kelurahan untuk
menjadi petugas pengamanan di dalam
TPS, selaras dengan Permendagri Nomor
10 Tahun 2009.Pe n u g a s a n S a t l i n m a s d a l a m
pengamanan penyelenggaraan pemilihan
umum didasarkan pada Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2009 tentang
P e n u g a s a n S a t u a n P e r l i n d u n g a n
M a s y a r a k a t D a l a m P e n a n g a n a n
Ketenteraman, Ketertiban, dan Keamanan
Penyelenggaraan Pemilihan Umum.
Pada pemilu Legislatif dan Pilpres
2019, sebanyak 7.826 personil Satlinmas
ditugaskan melakukan pengamanan di
3.913 TPS serta 882 personil berjaga di 294
kantor Desa/Kelurahan selama 3 (tiga)
hari. Di tingkat Kecamatan, 100 orang
personil Satlinmas inti Kecamatan berjaga
di 25 kantor Kecamatan, sedangkan di
tingkat Kabupaten, Satpol PP Kabupaten
Wonogiri dibantu 30 (tiga puluh) orang
personil Sat l inmas int i Kabupaten
berkel i l ing melakukan monitoring
pengamanan terbuka pelaksanaan pemilu
tersebut.
Melakukan fasilitasi dan koordinasi
dengan TNI/Polri terkait pengamanan
terbuka Pilkada Tahun 2020.
Untuk mendukung suksesnya
penyelenggaraan Pilkada Tahun 2020,
Satpol PP Kabupaten Wonogiri bersama
Polres Wonogiri dan Kodim 0728 telah
m e r u m u s k a n r e n c a n a k e g i a t a n
pengamanan terbuka sebagaimana tabel
berikut :
No
Tahapan
Waktu
(lamanya)
Petugas Pengamanan (orang)
Polres
Wonogiri
Kodim
0728
Satlinmas
Inti Kab
Satlinmas
Inti 25
Kec
Satlinmas 294
Desa/Kelurahan
(di Luar TPS)
1. Kampanye 96 hari 100 50 25 0 0
2. Hari Tenang 2-3 hari 400 50 25 100 1.470
3. Pemungutan
Suara
1 hari 600 250 25 125 1.470
4. Rekapitulasi di
PPS
5. Rekapitulasi di
PPK
3-5 hari 100 50 25 100 0
6. Rekapitulasi dan
Penetapan di KPU
5 hari 100 50 20 0 0
Dari tabel di atas dapat digarisbawahi
bahwa jumlah petugas pengamanan
terbuka (di luar TPS) pada Pilkada Tahun
2020 antara 152 sampai dengan 2.470
p e r s o n i l , d e n g a n l a m a w a k t u
pengamanan 96 hari sesuai tahapan yang
telah ditetapkan dalam Peraturan KPU
Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan
Atas Peraturan KPU Nomor 15 Tahun
2019 tentang Tahapan, Program dan
Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati
dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota
dan Wakil Walikota Tahun 2020.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 19
LAPORAN UTAMA
Mengenai pentingnya Pilkada
dalam hubungannya dengan pendidikan
nilai dan karakter adalah bahwasannya
budaya yang terjadi pada saat pemilihan
kepala daerah itu sangat penting
dipelajari. Sebab Pilkada merupakan
proses awal pemilihan pemimpin yang
berkuasa sekaligus penentu kebijakan di
wilayahnya. Sehingga berawal dari
proses penyelenggaraan Pilkada yang
baik kemudian akan terekam menjadi
bagian kebaikan nilai dan karakter
masyarakat dan bangsa di wilayah
tersebut. Para penyelenggara Pilkada
perlu menekankan bagaimana karakter
yang baik menjadi faktor pendukung
penyelenggaraan pilkada bertumpu pada
dirinya, peserta pemilu dan masyarakat.
Tugas penyelenggara menjaga integritas
penyelenggara dan penyelenggaraan,
adapun tugas peserta pemilu dan
masyarakat menjaga adalah mematuhi
aturan main pemilihan yang telah
ditetapkan oleh UU dan aturan teknis
penyelenggaraan oleh KPU ataupun
Bawaslu.
P a d a p r i n s i p n y a p e r l u
menggunakan pendekatan nilai dan
karakter dalam pendidikan pemilu dan
pemilihan sebagai sebuah proses yang
berkelanjutan. Hal tersebut pada
n a n t i n y a a k a n m e n e n t u k a n
pembentukan karakter bangsa hari ini
dan masa yang akan datang, apakah
suatu bangsa akan muncul sebagai
bangsa berkarakter baik atau bangsa
berkarakter buruk, sangat tergantung
pada kualitas pemilu dan pemilihannya.
Dewasa ini Pilkada dinilai
kehilangan kendali sehingga timbul
anggapan pilkada telah melenceng dari
amanat undang-undang dasar yaitu
menciptakan kedaulatan di tangan rakyat
berdasar Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Hal ini terbukti dengan
maraknya kasus politik uang antar
peserta pemilihan, kampanye hitam,
penyebaran berita hoaks hingga politik
identitas masih banyak dijumpai di
tengah masyarakat. Sedikitnya 23.501
kasus dugaan pelanggaran berdasarkan
laporan dan temuan pelanggaran masuk
dan diproses di Badan Pengawas Pemilu
(Bawaslu) seluruh Indonesia pada pesta
demokrasi, pemilu 2019 yang lalu.
Pendekatan nilai dan karakter yang
roses pemilihan kepala daerah
Pmemerlukan keseriusan baik itu
dari para penyelenggara dan
juga masyarakat. Masyarakat yang
bersungguh-sungguh akan memudahkan
penyelenggara dalam kegiatan utama
pada pemilu dan pilkada sebagai
p e n d i d i k a n p o l i t i k . M a s y a r a k a t
merupakan objek aktif dari proses
transfer pengetahuan yang diberikan oleh
penyelenggara sebagai fasilitator dan
juga motivator pada proses pendidikan
politik di negara kita.
Sebagai bagian dari masyarakat
perlu bagi kita untuk memikirkan
pentingnya aktualisasi pendidikan
politik menggunakan pendekatan nilai
dan karakter sebagai isu utama untuk
membentuk insan merdeka dan berjiwa
pancasilais. Karakter yang baik, dimulai
dari mengetahui yang baik (moral
knowing), menginginkan yang baik (moral
feeling), dan melakukan hal yang baik
(moral action), yang dalam penjelasannya
disebutkan sebagai kebiasaan dalam cara
berkir, kebiasaan dalam hati, dan
kebiasaan dalam tindakan.
PENDEKATAN NILAI DAN KARAKTER CEGAH PELANGGARAN PILKADA 2020
H. Asep Awaluddin, M.Pd. Kordiv Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Kabupaten Wonogiri
CEGAH PELANGGARAN PILKADA
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201920
SAJIAN KHUSUS
Berorientasi Kepada Penyelenggara
Pilkada 2020
Pendekatan nilai dan karakter yang
Berorientasi kepada Peserta Pilkada
dan Masyarakat
D a r i s i n i l a h p e r l u n y a
penanaman nilai dan karakter kepada
peserta pemilu sehingga mereka mau dan
mampu berlaku jujur, adil ,
patriotik dan memiliki jiwa
nasionalisme yang tinggi,
s e h i n g g a t i d a k
menggunakan cara-cara
yang kotor untuk meraih
suara. Masyarakat sebagai
pemi l ihpun seyogyanya
mengimbangi hal tersebut di atas
dengan semangat kebangsaan, berkir
kritis, dan cinta tanah air. Sehingga tidak
mudah dibodohi dengan berita hoaks
yang memecah belah persatuan, politik
identitas, isu SARA dan terlebih lagi
upaya-upaya membeli suara dengan
money politics.
Akibat Baik yang diharapkan dari
pendekatan Nilai dan Karakter pada
Pilkada 2020
Pendekatan nilai dan karakter
kejujuran, berlaku adil dan cinta tanah air
akan memiliki akibat yang baik di
antaranya adalah :
P e r t a m a , m e n g i k i s s i f a t
individualistis pada warga masyarakat.
Hal berawal dari merebaknya sifat
individualisme yang menekankan pada
kepentingan pribadi yang melahirkan
sikap egoisme sebagai gaya hidup. Sifat
i n d i v i d u a l i s t e r s e b u t k e m u d i a n
b e r k e m b a n g m e n j a d i b a n y a k
penyelewengan nilai dan karakter, dalam
contoh, misalnya maraknya politik uang,
kekerasan sik, kampanye hitam,
kecurangan dalam penghitungan dan
rekapitulasi suara, dan ujungnya adalah
pengabaian terhadap aturan yang
berlaku.
K e d u a , p e n a n a m a n n i l a i
kejujuran. Penanaman nilai kejujuran ini
sangat penting menjelang seseorang
diangkat menjadi pejabat publik.
Penanaman kejujuran merupakan akibat
baik pendekatan asas pemilu, jujur.
P e n a n a m a n n i l a i k e j u j u r a n
membutuhkan waktu yang panjang dan
dari generasi ke generasi. Kejujuran yang
terbentuk dari proses Pilkada akan
tertanam dan menjadi norma yang
berasal dari seseorang, kelompok, atau
masyarakat dan menggabungkan mereka
ke dalam sistem nilai itu sendiri, sehingga
dapat mencegah korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Pendekatan nilai dan karakter
y a n g b e r o r i e n t a s i k e p a d a
penyelenggara/lembaga pendidikan
merupakan pendekatan konvensional,
mengacu pada terlaksananya semua
k e g i a t a n t a h a p a n y a n g m e n j a d i
tanggungjawab penyelenggara Pilkada
secara tepat waktu, tepat jumlah, dan
tepat sasaran.
Pendekatan tahapan yang
berorientasi kepada peserta pemilihan
dan masyarakat merupakan sistem
tahapan yang menunjukkan dominasi
peserta pemilihan (Calon Gubernur,
Bupati, atau Walikota) selama kegiatan
tahapan Pi lkada 2020 dan posis i
penyelenggara hanya sebagai fasilitator.
K a r a k t e r i s t i k t a h a p a n d e n g a n
pendekatan yang berorientasi pada
peserta pemilihan dan masyarakat bahwa
kegiatan tahapan beragam dengan
menggunakan berbagai macam strategi
sosialisasi, dilanjutkan proses kampanye
yang menjadikan peserta pemilihan dan
m a s y a r a k a t m e m i l i k i p e r a n
berpartisipasi aktif baik secara individu
maupun kelompok.
P e n y e l e n g g a r a
mengkomunikasikan pengetahuannya
mengetahui aturan dan tahapan kepada
peserta pilkada dan masyarakat.
K a r a k t e r i s t i k p e n d e k a t a n y a n g
berorientasi pada penyelenggara bahwa
proses Pilkada berbasis pada PKPU
tahapan Pilkada 2020 dan Perbawaslu
pengawasan tahapan Pilkada 2020,
u n t u k i t u s a n g a t p e n t i n g b a g i
penyelenggara melakukan kegiatan
sosialisasi aturan dan tahapan pilkada
2020 kepada peserta dan masyarakat
secara utuh dan menyeluruh. Nilai dan
karakter yang baik berpokok pada
Integritas penyelenggara. Ini menjadi
taruhan atas proses penyelenggaraan
Pilkada yang mengacu pada asas Luber
dan Jurdil. Para penyelenggara yang
tidak main mata dengan salah satu
pasangan calon menjadi indikator
penting dalam menilai integritas mereka.
Disinilah peserta pemilihan
(Calon Gubernur, Bupati, Walikota) akan
d i u j i d a y a j u a l m e r e k a k e p a d a
m a s y a r a k a t b a n y a k d i w i l a y a h
pemilihannya. Apakah mereka cukup
populer dan memiliki nilai unggul untuk
mendorong pemilih memilih dirinya.
Apabila calon gubernur, bupati atau
walikota tersebut adalah seorang
petahana, maka rekam jejak selama
memimpin akan memberikan kontribusi
besar tentang apakah dirinya layak untuk
melanjutkan kepemimpinan di wilayah
tersebut atau tidak. Perlu modal sosial
besar bagi calon yang merupakan
pendatang baru dalam Pilkada 2020.
Modal sosial tersebut di antaranya
adalah pernah menjadi pengurus
organisasi masa, pejabat tinggi di
w i l a y a h p e m i l i h a n a t a u t o k o h
agama/masyarakat . Hal tersebut
d iharapkan mampu member ikan
kontribusi dalam memantapkan langkah
kampanye program kerja dan janji-janji
apabila diberikan kepercayaan kepada
dirinya.
Ketiga, cinta tanah air,
menuju pengert ian dan
pemaknaan dari cinta tanah
a i r m e m b u t u h k a n
pertimbangan moral, dari
t i n g k a t r e n d a h m e n u j u
tingkatan yang lebih tinggi. Tidak
ada satupun dari warga negara di
Indonesia ini yang tidak mencintai tanah
kelahirannya. Hal ini, rasa cinta tanah air
akan tumbuh subur dan berkembang
apabila proses Pilkada tidak diciderai
dengan hujatan-hujatan berbau SARA,
penyebaran beri ta hoaks, pol i t ik
identitas, dan juga politik uang. Sehingga
sosok pemimpin terpilih benar-benar
merupakan wujud aspirasi para warga
masyarakat di wilayah pemilihan itu.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 21
SAJIAN KHUSUS
Artinya: Dan (bagi) orang-orang yang menerima(mematuhi) seruan
Tuhan dan me laksanakan sha la t , s edang urusan mereka
(diputuskan)dengan musyawarah antara mereka, dan mereka
menginfakan sebagian dari rezeki yang kami berikan kepada mereka (Q.S.
Asy-syura :38)
Imam Jalaludin dalam tafsir jalalain menjelaskan bahwa dalam
menghadapi setiap persolan yang dihadapi bersama diselesaikan
dengan cara bermusyawarah saling meminta pendapat masing-
masing dengan kepala dingin saling menghormati pendapati, hati
yang tenang dan tidak dengan tergesa-gesa, tidak boleh
memaksakan kehendak atau otoriter sehingga dapat menghasilkan
keputusan, kesepakatan bersama yang baik dan menjadi
tanggungjawab bersama.enurut Muhammad Fu'ad Abd al- Baqi, dalam Al
MQur'an ada tiga ayat yang berbicara tentang syura
atau musyawarah, yaitu Q.S. al-Baqarah ayat 233, Q.S
Ali Imran ayat 159, dan Q.S Asy- syura ayat 38. Adapun ayat yang
sering digunakan sebagai landasan normatif syura atau asy-syura
adalah Q.s Ali Imran ayat 159 dan Q.S Asy-syura ayat 38 dan Q.S Al
Baqarah walau konteksnya hanya mencakup kehidupan kerluarga,
yakni dalam hal mengambil keputusan yang berkaitan dengan
rumah tangga dan anak-anak. Ayat-ayat inilah yang sering
dijadikan justikasi-normatif bagi konsep demokrasi. Tulisan ini
akan menjelaskan tafsir 3 surat tersebut dengan dua versi tafsir;
pertama tafsir Al Misbah, kedua tafsir Jalalain.
Q.S Asy-syura ayat 38.
والذین استجابوا لربھم وأقاموا الصالة وأمرھم شورى بینھم ومما رزقناھم ینفقون
Surat Asy-syura ayat 38 ini diturunkan sebagai pujian kepada kaum
muslim Madinah (sahabat anshor) yang bersedia membela Nabi
Muhammad saw. Dan menyepakati hal tersebut melalui
musyawarah yang mereka laksanakan di rumah Abu Ayub Al
Anshari. Namun demikian, ayat ini juga berlaku umum, mencakup
setiap kelompok yang melakukan musyawarah.
Q.S al Baqarah ayat 233.
Dalam tafsir jalalain, khusus pada tafsir kalimat Tasyawuri
(syura) Imam Jalaludin mengungkapkan bahwa dalam kehidupan
berumah tangga seorang suami dan istri dalam mengambil
keputusan terkait menyapih anaknya sebelum masa dua tahun
harus berdasarkan dari adanya kerelaan suami-istri dan demi
kebaikan s i anak. Karena kal imat sebelumnya Al lah
memerintahkan agar anak disusui dengan sempurna yaitu selama
dua tahun penuh. Namun apabila dikarenakan sesuatu hal dan itu
termasuk demi kebaikanya maka keingingan untuk menyapih
Artinya: Dan, ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua
tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan, kewajiban
ayah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut.
Seseorang tidak dibebani lebih dari kesanggupanya. Janganlah seorang ibu
menderita karena anaknya dan jangan pula seorang ayah (menderita)
karena anaknya. Ahli waris pun (berkwajiban) seperti itu pula. Apabila
keduanya ingin menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan
antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan, jika kamu ingin
menyusukan anakmu kepada orang lain, maka tidak ada dosa bagimu
memberikan pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan
“ (Q.S al-baqarah ayat 233)
Senada dengan hal tersebut, M. Quraish Shihab
menjelaskan dalam tafsirnya, bahwa ayat ini berisi pujian kepada
kelompok Anshar yang membela Nabi Muhammad saw. Dan
menyepakati hal tersebut melalui musyawarah (syura) yang
dilaksnakan di rumah Abu Ayyub al Ansari. Walaupun khitab ayat
ini bersifat khusus, namun pesan intinya berlaku universal.
والوالدات یرضعن أوالدھن حولین كاملین لمن أراد أن یتم الرضاعة وعلى المولود لھ
رزقھن وكسوتھن بالمعروف ال تكلف نفس إال وسعھا ال تضار والدة بولدھا وال مولود لھ
بولده وعلى الوارث مثل ذلك فإن أرادا فصاال عن تراض منھما وتشاور فال جناح علیھما
وإن أردتم أن تسترضعوا أوالدكم فال جناح علیكم إذا سلمتم ما آتیتم بالمعروف واتقوا �
واعلموا أن � بما تعملون بصیر
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201922
Ali Mahbub, S.Pd.I.,M.Pd. Ketua Bawaslu Kabupaten Wonogiri
SYURA DAN DEMOKRASI MENURUT AL QUR’AN
SAJIAN KHUSUS
harus didasarkan atas kerelaan kedua orang tuanya. Seorang
suami-istri hendaknya dalam mengambil kebijakan dalam
berkeluarga harus berdasarkan atas musyawarah Bersama. Dalam
musyawarah tidak boleh berangkat dari keterpaksaan dari salah
satu pihak, tetapi harus dari kerelaan kehendak keduanya. Dan
seorang suami-istri dalam hal mengambil keputusan di dalam
rumah tangga mempunyai hak yang sama.
Artinya: Maka, berkat rahmat Allah engkau (muhammad) berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati
kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karenaitu,
maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka,
dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.
Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai
orang yang bertawakal (.Q.S. Ali Imran (3):159)
Menurut Bahrun Abu Bakar dalam Terjemahan
Tafsir Jalalain; (maka berkat) ma merupakan
tambahan (rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut)
hai Muhammad (kepada mereka) sehingga kamu hadapi
pelanggaran mereka terhadap perintahmu itu dengan sikap lunak
(dan sekiranya kamu bersikap keras) artinya akhlakmu jelek tidak
terpuji (dan berhati kasar)hingga kamu mengambil tindakan keras
terhadap mereka (tentulah mereka akan menjauhkan diri dari
sekelilingmu, maka maafkanlah mereka) atas kesalahan yang mereka
perbuat (dan mintalah ampun bagi mereka) atas kesalahan-kesalahan
itu hingga Ku ampuni (serta berundinglah dengan mereka) artinya
mintalah pendapat atau buah pikiran mereka (mengenai urusan itu)
yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati
mereka,dan agar umat meniru sunnah dan jejak langkahmu, maka
Raslullah saw.banyak bermusyawarah dengan mereka. (kemudian
apabila kamu telah berketetapan hati) untuk melaksanakan apa yang
kamu kehendaki setelah bermusyawarah itu, (maka bertawakallah
kepada Allah) artinya percayalah kepada-Nya (sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya.
Dari uraian tersebut penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa syura atau musyawarah merupakan pilar dari
sistem demokrasi, demokrasi harus menjadi prinsip dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, betul tidak
ada teks Al Qur'an yang secara jelas mewajibkan negara harus
menganut sistem demokrasi tetapi Sistem demokrasi bagi
Indonesia adalah yang tepat mengingat kondisi bangsa Indonesia
yang majemuk dari suku, agama, bangsa, bahasa dan budaya.
Sementara menurut M. Quraish Shihab, ayat di atas berisi
petunjuk bagaimana cara menjalin dan membangun hubungan
antara suami dan istri saat mengambil keputusan yang berkaitan
dengan rumah tangga dan anak-anak, seperti menyapih anak. Ayat
di atas memberikan petunjuk kepada suami-istri agar dalam
menyelesaikan urusan rumah tangga ditempuh dengan jalan
musyawarah. Musyawarah atau syura inilah yang merupakan
salah satu pilar dari demokrasi. Penjelasan tentang ayat tersebut
tidak banyak terutama yang berkaitan dengan syura dan
demokrasi. Dalam ayat ini hanya menekankan pada pentingnya
musyawarah dalam memutuskan persoalan-persoalan rumah
tangga. Musyawarah dalam tingakatan terkecil pun seperti dalam
rumah tangga harus dikedepankan.
Q.S Ali Imran ayat 159.
� ضوا من حولك فاعف عنھم فبما رحمة من � لنت لھم ولو كنت فظا غلیظ القلب النف
ب المتوكلین واستغفر لھم وشاورھم في األمر فإذا عزمت فتوكل على � إن � یح
Dari terjemahan Tafsir Jalalain tersebut dapat didapahami
bahwa ayat tersebut mengandung pesan yang sangat jelas kepada
Nabi Muhammad saw agar melakukan musyawarah dalam
memutuskan masalah-masalah tertentu dengan para sahabatnya
atau masyarakat lainya. Ayat ini pada dasarnya juga berlaku bagi
umat muslim secara umum, dalam menyelesaikan masalah-
masalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar
selalu menjunjung tingga prinsip bermusyawarah (syura) ,
musyawara ( syura) merupakan salah satu bagian dari pilar
demokrasi. Merujuk dari teks teks Al Qur'an memang tidak satu
ayatpun yang secara tekstual menyebut kata demokrasi karena kata
demokrasi bukan bahasa Al Qur'an melainkan dari bahasa yunani.
Namun dapat dijumpai ada tiga ayat yang secara prinsip dapat
mendasari pilar demokrasi yaitu kata asy-syura atau musyawarah.
Wacana syura dan lebih jauh sistem demokrasi tidak banyak
disinggung dalam Al Qur'an, hal ini menurut M.Qurish Shihab
dikarenakan Al Qur'an merupakan petunjuk tentang persoalan-
persoalan yang selalu mengalami perkembangan dan
perubahan dalam bentuk global. Tujuannya adalah agar
petunjuk tersebut dapat menampung segala
perubahan dan perkembangan sosial budaya
masyarakat. Syura dan demokrasi merupakan
wacana yang mengalami perkembangan. Dengan
demikian, petunjuk Al-Qur'an mengenai syura sangat
singkat dan tidak banyak.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 23
SAJIAN KHUSUS
Pada hari Kamis 3 Oktober
2019, Badan Pengawas
P e m i l u ( B a w a s l u )
Kabupaten Wonogiri memberikan
santunan kepada petugas Pengawas
Pemilu (Panwaslu) yang mengalami
kecelakaan ker ja pada proses
p e n g a w a s a n P e m i l u 2 0 1 9 .
S a n t u n a n t e r s e b u t
diserahkan oleh Isnawanti
Sholihah, S.T,M.H (Kordiv SDM
Bawaslu Kabupaten Wonogiri),
Joko Kiswanto, S.Ag (Kordiv
P e n g a w a s a n B a w a s l u
Kabupaten Wonogir i ) dan
Giyarno, S.E (Koordinator
Sekretariat Bawaslu Kabupaten
Wonogiri) di rumah masing-
m a s i n g P e n g a w a s P e m i l u
( P a n w a s l u ) y a n g m e n g a l a m i
k e c e l a k a a n k e r j a .
“Di Kabupaten Wonogiri
ada tiga orang yang mendapatkan
santunan. Ketiga penerima santunan
tersebut adalah; Imron Fauzi (PTPS
Kecamatan Tirtomoyo), Tukini
(PTPS Kecamatan Baturetno), dan
Ucok Priyantono (PPD Baturetno)”,
ujar Isna waktu ditemui disela-sela
penyerahan santunan tersebut.
M e n u r u t I s n a , “ s a n t u n a n i n i
diberikan sebagai bentuk tanggung
jawab dan kepedulian Bawaslu bagi
rekan-rekan Pengawas Pemilu
(Panwaslu) yang mendapat musibah
p a d a s a a t p e l a k s a n a a n k e r j a
pengawasan”.
Pada kesempatan yang sama,
Giyarno menyampaikan, “bahwa
dana santunan yang diberikan
kepada ketiga Pengawas Pemilu
(Panwaslu) tersebut bersumber dari
Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (APBN). Sedangkan untuk
besaran santunan yang diberikan
tergantung kategori kecelakaan yang
dialami oleh Pengawas Pemilu
(Panwaslu)”.
Berdasarkan surat nomor S-
317/MK/02/2019 per tanggal 25
April 2019 yang ditandatangani oleh
Menteri Keuangan Sri Mulyani,
ada beberapa kategori petugas
penyelenggara Pemilu yang
mendapat santunan dengan
besaran yang berbeda-beda.
Penyelenggara yang meninggal
dunia mendapatkan santunan
sebesar Rp 36 ju ta , caca t
permanen Rp 30,8 juta, luka
berat Rp 16,5 juta dan luka
r i n g a n R p 8 , 2 5 j u t a . “ D i
kabupaten Wonogiri sendiri, ketiga
p e t u g a s P e n g a w a s P e m i l u
(Panwaslu) yang mendapatkan
santunan tersebut satu orang dalam
kategori luka berat dan dua orang
dalam kategori luka ringan”, imbuh
G i y a r n o . ( c a k n u r ) .
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201924
Penyerahan santunan kepada panwaslu yang mengalami kecelakaan kerja
BAWASLU WONOGIRI SALURKAN SANTUNAN KECELAKAAN KERJA
SAJIAN KHUSUS
A l i j u g a m e n e g a s k a n b a h w a k u a l i t a s penyelenggaraan Pilkada salah satunya ditentukan oleh kualitas para penyelenggaranya. Oleh karenanya, menurut Ali, peningkatan kualitas dan profesionalitas harus terus dilakukan, selain itu integritas, kredibilitas serta soliditas juga harus terus dijaga dan dikuatkan.Hadir dalam acara pelantikan ini antara lain jajaran Forkompimda, KPU Wonogiri, forkompincam se Kabupaten Wonogiri, serta media.
Ketua Bawaslu Wonogiri, Ali Mahbub dalam sambutannya menyampaikan bahwa Panwas Kecamatan yang dilantik hari ini merupakan hasil dari proses seleksi pembentukan Panwas Kecamatan yang telah dilakukan sejak 27 November 2019 yang lalu, oleh Bawaslu Wonogiri, dimulai dari tahapan seleksi administrasi, tes tertulis (socrative), dan tes wawancara.“Dalam kesempatan ini saya mengucapkan selamat atas dilantiknya Panwas Kecamatan Pilkada Wonogiri 2020 ini, selamat datang dan bergabung di keluarga besar Bawaslu, mari kita bekerjasama dengan sungguh-sungguh menghadirkan Pilkada Wonogiri 2020 yang luber dan jurdil, berintegritas dan bermartabat sesuai peraturan perundang-undangan”, tegas Ali.
Sulardi Kepala Kesbangpol Wonogiri hadir mewakili Bupati Wonogiri menyampaikan dalam sambutannya, bahwa Pengambilan Sumpah janji ini merupakan wujud komitmen dalam mensukseskan Pilkada 2020 sesuai peraturan perundang-undangan.Sulardi juga
menekankan harapannya kepada jajaran Bawaslu agar menjaga profesionalitas dan integritasnya dalam Pilkada 2020.“Saya mohon panwascam dapat berkoordinasi dan berkerja sama dengan Forkopimcam diwilayahnya masing-masing, dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik maka pelaksanaan tugas akan berjalan dengan baik dan lancar” jelas Sulardi.Rangkaian pengambilan sumpah/janji dan pelantikan ini dimulai dari pembacaan keputusan, p e n g a m b i l a n s u m p a h / j a n j i d a n p e l a n t i k a n , Penandatanganan Berita Acara pengambilan sumpah/janji Panwascam kabupaten Wonogiri.
awaslu Kabupaten Wonogiri melantik 75 orang
BPanwas Kecamatan se Kabupaten Wonogiri yang akan bertugas mengawasi pelaksanaan Pilkada
Wonogiri 2020, bertempat di Gedung SKB Wonogiri. Pengambilan sumpah/janji dan pelantikan ini ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Bawaslu Wonogiri tentang Penetapan Anggota Panitia Pengawas Kecamatan Pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri Tahun 2020.
Setelah proses pengambilan sumpah/janji dan pelantikan selesai, acara dilanjutkan dengan pembekalan bagi Panwascam yang telah dilantik yang disampaikan langsung oleh ketua dan anggota serta koordinator sekretariat Bawaslu Wonogiri tentang pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajiban Panwas Kecamatan dalam penyelenggaraan Pilkada 2020. (Alan)
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 25
Foto bersama anggota bawaslu, koordinator sekretariat dan 75 Panwascam kabupaten Wonogiri yang telah resmi dilantik
ANGGOTA PANWASCAM PEMILIHAN
BUPATI DAN WAKIL BUPATI 2020
KABUPATEN WONOGIRI
STRATA - 1
DIPLOMA - 2
44
1
SLTA 30
JUMLAH 75
INCUMBENT
BARU
JUMLAH 75
36
39
JUMLAH 75
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
58
17
NEWS
75 PANWASCAM RESMI DILANTIK, BAWASLU WONOGIRI LANGSUNG BERIKAN PEMBEKALAN
Karena, memang tujuan utama dari
a d a n y a p e n g a w a s a n P e m i l u
dimaksudkan untuk mencegah adanya
praktik-praktik kecurangan dalam
proses Pemilihan. Dimulai dari saat
persiapan dan pendaftaran calon dari
sisi administrasi hingga pada hari H
pencoblosan yang syarat dengan money
politik.
Bawaslu tampil ekstra dalam
menghadirkan peran dan eksistensi
strategisnya mengawaal Pemilu yang
berintegritas. Sebab tak bias dipungkiri,
pelaksanaan Pemilu tanpa hadirnya
pengawasan secara structural dan
fungsional yang kokoh, berpotensi
menciptakan Pemilu tak sesuai aturan.
Bawaslu Kabupaten Wonogiri terus
menjaga kredibilitas Lembaga.
Berbagai terobosan dilakukan
demi mencapai tujuan pemilihan umum
(Pemilu) yang berintegritas.
Adapula sosialisasi pengawasan baik
secara tatap muka, sosialisasi peraturan
perundang-undangan, media social
maupun melalui whatsapp, hingga
penerbitan buku dan buletin. Bahkan,
Bawaslu kabupaten Wonogiri sudah
membentuk 36 desa mitra Bawaslu sebagai
desa anti politik uang dan desa pengawas
partisipatif.
Tentu saja keja pengawasan
harus dikolaborasi dan disosialisaikan
dengan stakeholder. Salah satunya adalah
bagaimana menumbuhkan kesadaran
masyarakat agar ikut serta dalam proses
pengawasan tersebut. (Jawa Pos/Radar
Solo).
D i k a b u p a t e n W o n o g i r i ,
Bawaslu digawangi oleh Ali Mahbub
(Ketua), Joko Wuryanto, Isnawanti
Sholihah, Joko Kiswanto, dan Asep
Awaludin. Mereka berkomitmen
menjaga kehormatan Lembaga dan tidak
hanya sekedar menjalankan tugas
pengawasan Pemilu. Tetapi juga
menjaga kehormatan sebagai Lembaga
yang netral dari kepentingan politik
praktis kubu atau kelompok manapun.
Serta bersikap kredible dalam segala
putusan-putusan (baik administrasi
Pemilu maupun sengketa Pemilu) yang
dikeluarkannya. Tentu saja, hal ini
bertujuan agar kehormatan Lembaga terus
dapat dipercaya oleh masyarakat secara
umum yang dalam bingkainya yang
disebut rakyat Indonesia.
Bawaslu adalah Lembaga
p e n g a w a s P e m i l u y a n g s e t e l a h
disahkannya Undang-Undang Nomor
07 Tahun 2017 tentang Pemilu berubah
m e n j a d i b a d a n p e n g a w a s y a n g
t e r s t r u k t u r d a r i p u s a t h i n g g a
kabupaten/kota.
Dalam perhelatan Pemilu 2019
yang telah berjalan ini, berbagai program
Bawaslu kabupaten Wonogiri telah
dijalankan. Seperti dibuatnya indeks
kerawanan Pemilu (IKP) dengan meminta
masukan dan sampling dari stakeholder.
K e m u d i a n p e m b e n t u k a n d e s a
pengawasan, website, dan media sosial.
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 201926
Sertikat penghargaan yang diberikan oleh Radar Solo kepada Bawaslu Wonogiri sebagai pengawas pemilu berintegritas
NEWS
PENGAWAS PEMILU BERINTEGRITAS BENTUK 36 DESA ANTI POLITIK UANG
MAMIK - RGS WONOGIRI– --
– --
– --
– --– --
– --
Semakin sedikit ditemukan kecurangan dalam
pemilu bisa menjadi tolok ukur keberhasilan
Bawaslu dalam melakukan pencegahaan
Kalau tegas siap tempur sesuai
dengan aturan.
Penegak hukum dan
Allah akan melindungi kita (Bawaslu)
IWAN DWI WAHYU - RADAR SOLO
Aturannya lemah, banyak celah, aturan ini membuat Bawaslu mandul
NINA KARINA - RGM WONOGIRI
Kedepannya lebih banyak lagi
sosialisasi kepada
titik dusun dengan tingkat
pelanggaran yang
mengkhawatirkan
MASHRI ZAINI - JATENG POS
Selalu introspeksi, mengumpulkan pendapat / mendengarkan orang lain agar terlaksana pengawasan yang demokratis
JUMADI - DISKOMINFO KHALID YOGI - SUARA MERDEKA
Kerjasama secara profesional dengan media masih kurang
PENDAPAT TENTANG BAWASLU WONOGIRI
DARI KACAMATA AWAK MEDIA
Garda Pemilu Edisi 2 Tahun 2019 27
# AWASI
PILKADA
2020
AYO