JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

114
PERBEDAAN KEANEKARAGAMAN TERIPANG LAUT (Holothuroidea) DI TINJAU DARI HABITATNYA PANTAI BATU NAMPAR DESA BATU NAMPAR SELATAN KECAMATAN JEROWARU LOMBOK TIMUR SKRIPSI Oleh RUKYAH NIM. 15.1.12.5.157 JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MATARAM 2017

Transcript of JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

PERBEDAAN KEANEKARAGAMAN TERIPANG LAUT

(Holothuroidea) DI TINJAU DARI HABITATNYA PANTAI BATU

NAMPAR DESA BATU NAMPAR SELATAN KECAMATAN

JEROWARU LOMBOK TIMUR

SKRIPSI

Oleh

RUKYAH NIM. 15.1.12.5.157

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

MATARAM

2017

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

PERBEDAAN KEANEKARAGAMAN TERIPANG LAUT

(Holothuroidea) DI TINJAU DARI HABITATNYA PANTAI BATU

NAMPAR DESA BATU NAMPAR SELATAN KECAMATAN

JEROWARU LOMBOK TIMUR

OLEH

RUKYAH

NIM. 15.1.12.5.157

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

MATARAM

2017

Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

PERBEDAAN KEANEKARAGAMAN TERIPANG LAUT

(Holothuroidea) DI TINJAU DARI HABITATNYA PANTAI BATU

NAMPAR DESA BATU NAMPAR SELATAN KECAMATAN

JEROWARU LOMBOK TIMUR

Skripsi

Diajukankepada Institute Agama Islam NegeriMataram

untukmelengkapipersyaratanmencapaigelarSarjanaPendidikan Islam

Oleh

RUKYAH NIM. 15.1.12.5.157

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAHDAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

MATARAM

2017

Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …
Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …
Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …
Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Motto:

ه يمشي ه يمشي عل بطنه ومنهم م ه ماء فمنهم م والله خلق كل دابة م

ه يمشي عل اربع يخلق الله مايشاء ان الله عل كل عل رجليه ومنهم م

شيء قذير) (

Terjemahan :“Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian

ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan

dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki.

Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh Allah

Mahakuasa atas segala sesuatu(Q.S An-Nur:45)1

1ArifFakhrudin Dan SitiIrhamah, Alhiyadayah(Al-Qur’an Tafsir Per Kata TajwidKodeAngka),

(Tangeraang Selatan: Kalim, 2011) hal.357

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

PERSEMBAHAN :

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Yang pertama dan paling utama dipersembahkan untuk AlmarhumahIbunda

tercinta (Pauziah) dan Ayahanda Tercinta (Saharudin) yang senantiasa membimbing ananda selama ini, dan dan menjadi panutan dalam setiap

langkah hidup ananda, yang slalu berdo’a dengan penuh ketulusan dan berjuang dengan penuh kesabaran untuk kesuksesan anak-anaknya khususnya untuk ananda.

2. Buat kakakku tercinta (sakdiah) serta adik-adik saya tercinta, (Hijeriah, Sahrul Ikhsan, Nasrul) serta misan-misanku dan keponakanku dan semua keluarga

yang telah berbagi pengalaman hidup dengan saya. 3. Teman–teman seperjuangan saya khususnya (Mery Andani, Ira husnia

Maryam Ulfa, Nurul Kurnia, Desi, Aisah, Sri, Uzwa, Aini, Rabiq, dan teman-

teman kelas D (dgrade) tercinta serta semua teman-teman Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Mataram Angkatan 2012).

4. Semua teman-teman saya baik itu teman-temanKKP dan PPL yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu terima kasih atas segala bentuk inspirasi yang teman-teman berikan.

5. Buat Almamaterku Tercinta

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan

dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang dengan penuh semangat dan iklas

dalam berjuang dalam menumbuh kembangkan ajaran agama Islam sehingga

sehingga dapat membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan

dunia akhirat.

Penelitian skripsi yang berjudul “Identifikasi Keanekaragaman Teripang

Laut (Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan

Kecamatan Jerowaru Lombok Timur Sebagai Lokasi Praktikum Lapangan Mata

Kuliah Zoologi Invertebrata” untuk mendapatkan gelar pendidikan (S.Pd) pada

jurusan pendidikan IPA Biologi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN

Mataram.

Selesainya penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

bimbingan, petunjukk serta saran-saran dari berbagai pihak.Pada kesempatan ini

penulis dengan rendah hati mengaturkan banyak terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Bapak Dr. Ir. Edi M. Jayadi, MP.,pembimbing I serta Ibu Lutvia Krismayanti,

M.Kes., selaku Dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan

inspirasi dalam membimbing penulis.

2. Ibu Dwi Wahyudiati, M.Pd.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Biologi

beserta Bapak Alwan Mahsul, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

IPA Biologi.

3. Bapak Yahdi M.Si selaku dosen wali kelas D angkatan 2012.

4. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan segenap civitas

akademika yang telah memberikan izin untuk penelitian skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Mataram yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan yang sangat bermanfaat kepada penulis.

6. Bapak Dr. Mutawalli, M. Ag, selaku Rektor IAIN Mataram.

7. Para Staf jurusan Pendidikan IPA Biologi yang telah banyak membantu

penulis.

8. Teman-teman Pendidikan IPA Biologi yang begitu banyak telah

memeberikan pengalaman selama proses perkuliahan kepada penulis.

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna.Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun

dari pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.Akhirnya penulis berharap

mendapatkan keridhaan Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

semua pihak. Amiin.

Mataram, 15 November 2016

Penyusun

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv

NOTA DINAS PEMBIMBING..................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... vi

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... vii

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... ix

KATA PENGANTAR..................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

ABSTRAK ....................................................................................................... xix

BAB I: PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. KontekPenelitian ................................................................................. 1

B. FokusPenelitian ................................................................................... 5

C. TujuandanManfaat ............................................................................. 6

1. Tujuanpenelitian .............................................................................. 6

2. Manfaatpenelitian ............................................................................ 6

D. RuangLingkupdan Setting Penelitian ............................................... 7

1. Ruanglingkuppenelitian................................................................... 7

2. Setting penelitian ............................................................................. 7

E. TelaahPustaka ..................................................................................... 8

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

F. KajianPustaka ..................................................................................... 9

1. Ciri-ciriUmumTeripangLaut (Holothuridea) ................................. 9

2. MorfologidanAnatomiTeripangLaut (Holothuridea) ...................... 12

3. FisiologiTeripangLaut (Holothuridea) ............................................ 14

4. TaksonomiTeripangLaut (Holothuridea)......................................... 15

5. MakananTeripangdanKebiasaanMakan .......................................... 16

6. PerkembangbiakanTeripangLaut (Holothuridea) ............................ 17

7. Habitat danPenyebaran .................................................................... 18

8. ManfaatTeripangLaut (Holothuridea) ............................................. 20

9. Identifikasi TeripangLaut (Holothuridea) ....................................... 21

10. KeanekaragamanJenisTeripangLaut (Holothuridea) ....................... 22

11. PraktikumLapangan......................................................................... 38

G. KerangkaPikir ..................................................................................... 41

H. MetodePenelitian ................................................................................ 42

1. Jenispenelitian ................................................................................. 42

2. Pendekatanpenelitian ....................................................................... 43

I. JadwalKegiatanPenelitian .................................................................. 43

1. Waktudantempatpenelitian .............................................................. 43

2. Populasidansampel .......................................................................... 44

3. Instrumenpenelitian ......................................................................... 47

4. Variabelpenelitian............................................................................ 49

5. Pelaksanaanpenelitian...................................................................... 49

6. Teknikpengumpulan data ............................................................... 52

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

7. Teknikanalisis data ......................................................................... 54

BAB II: PAPARAN DATA DAN TEMUAN ............................................... 56

A. Pengumpulan Data danPenyajiam Data .................................... 56

B. Analisis Data ................................................................................. 60

C. AnalisisHasil .................................................................................. 64

BAB III: PEMBAHASAN.............................................................................. 65

A. DeskripsiLokasi Dan Hasil .......................................................... 65

B. Pembahasan ................................................................................... 69

BAB IV: PENUTUP ........................................................................................ 78

A. Kesimpulan ................................................................................... 78

B. Saran ............................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 83

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) tahun 2016 ........................ 56

Tabel 2.2. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) tahun 2016 ................................. 57

Tabel 2.3. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Pada Stasiun III (BatuKarang) tahun 2016 .......................... 58

Tabel 2.4. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) tahun 2016 ........................ 58

Tabel 2.5. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) tahun 2016 ................................. 59

Tabel 2.6. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun III (BatuKarang) tahun 2016 .......................... 60

Tabel 2.7. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) Tahun 2016 ....................... 61

Tabel 2.8. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) Tahun 2016 ................................ 62

Tabel 2.9. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Pada Stasiun III (BatuKarang) Tahun 2016 ......................... 62

Tabel 2.10. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) Tahun 2016 ....................... 63

Tabel 2.11. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut (Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) Tahun 2016 ................................ 63

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Tabel 2.12. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Pada Stasiun III (BatuKarang) Tahun 2016 ......................... 64

Tabel 2.13. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Teripang Laut (Holothuroidea) Pada Stasiun Pengamatan ArusBesarDi

Pantai Batu Nampar Desa Batu Namapar Selatan Tahun 2016 ........ 65

Tabel 2.14. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Teripang Laut

(Holothuroidea) Pada Stasiun PengamatanArus Kecil Di Pantai Batu Nampar Desa Batu Namapar Selatan Tahun 2016 ........ 65

Tabel 3.1. Kondisi Fisik Daerah Pesisir pntai Batu Nampar.............................. 67

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Teripang Pasir (Holothuria scabra) .................................................. 24

Gambar 1.2 Teripang Lotong (Holothuria nobilis).................................................... 25

Gambar 1.3 Teripang Getah (Holothuria vacabunda) ................................................ 26

Gambar 1.4 Teripang Olok-Olok (Holothuria marmorata)......................................... 28

Gambar 1.5 Teripang Batu Keling (Holothuria edulis).............................................. 29

Gambar 1.6 Teripang Darah (Holothuria atra) .......................................................... 31

Gambar 1.7 Teripang Patola (Holothuria argus)........................................................ 32

Gambar 1.8 Teripang Nanas (Sichopus ananas) ........................................................ 33

Gambar 1.9 Teripang Gama (Stichopus variegates) ................................................... 34

Gambar 1.10 Teripang Jepun (Stichopuschloronotus) ................................................ 35

Gambar 1.11Teripang Kasur (Muelleria lecanora) .................................................... 36

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran01.Teripang Laut (Holothuroidea) yang Ditemukan Di Pantai

Desa Batu Nampar Selatan Tahun 2016 ........................................ 83

Lampiran02. PetaLokasiPenelitian (DesaBatuNampar Selatan

KecamatanJerowaru Lombok Timur) .............................................. 85

Lampiran 03.Lokasipeneltian .................................................................................. 86

Lampiran 04. Proses peneltian ................................................................................ 87

Lampiran 05.KartuHasilKonsultasi ......................................................................... 90

Lampiran06.Surat IzinPenelitian ............................................................................. 95

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

PERBEDAAN KEANEKARAGAMAN TERIPANG LAUT(Holothuroidea)

DI TINJAU DARI HABITATNYA PANTAI BATU NAMPAR DESA BATU

NAMPAR SELATAN KECAMATAN JEROWARU LOMBOK TIMUR

Oleh:

Rukyah

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis teripang laut berdasarkan

habitatnya (padang lamun, berpasir dan batu karang) yang terdapat di panatai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan. Merupakan jenis penelitian deskriftif eksploratif dan menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara.

Metode observasi digunakan untuk mengamati secara langsung sampel berupa teripang laut (Holothuroidea) yang ditemukan di daerah penelitian, sedangkan

metode dokumentasi dan wawancara merupakan metode pelengkap agar diperoleh data yang valid mengenai objek penelitian. Berdasarkan hasil penelitian tentang keanekaragaman teripang laut (Holothuroidea) di pantai Batu Nampar, ditemukan

23 jenis teripang di daerah tersebut. Jenis spesies yang ditemukan didominasi oleh spesies yang termasuk kedalam filum echinodermata. Setelah dianalisis dengan

menggunkan rumus indeks keanekaragaman Shannon-Wienner, maka diperoleh hasil analisis pada masing-masing stasiun pada arus besar yaitu stasiun I (padang lamun) = 1,988, stasiun II (berpasir) = 2,308, dan stasiun III (batukarang) = 2,399.

Sedangkan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner, yang dieroleh dari hasil analisis pada masing-masing stasiun pada arus kecil yaitu: stasiun I (padang

lamun) = 2,826, stasiun II (berpasir) = 2,347, dan stasiun III (batukarang) = 2,885. Dengan perhitungan indeks keanekaragaman Shannon-Wienner terlihat perbedaan tinggi rendahnya spesies yang berada pada setiap stasiun.

Kata kunci: Perbedaan, Keanekaragaman, Teripang Laut(Holothuroidea)

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

LAMPIRAN

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Propinsi Nusa Tenggara Barat terdiri atas 2 (dua) pulau besar yaitu

Pulau Lombok dengan luas 5.435 km2 dan Pulau Sumbawa dengan luas ±

15.414,4 km2 ditambah Pulau kecil lainnya. Panjang pantai NTB mencapai

31,148 km2 yang terdiri atas perairan lepas pantai. Pulau Lombok

merupakan salah satu Pulau di Kepulauan Sunda Kecil atau Nusa

Tenggara yang terpisah oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah barat dan

Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih

berbentuk bulat dengan semacam “ekor” di sisi barat daya yang

panjangnya kurang lebih 70 km2. Luas Pulaunya menempatkan Pulau

Lombok pada peringkat 108 dari daftar Pulau berdasarkan luasnya di

dunia. Selat Lombok menandai batas flora dan faona Asia. Perairan pantai

Lombok pada umumnya dangkal kecuali beberapa bagian curam seperti di

Selat Lombok dan pantai sebelah timur (Selat Alas).2

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan daerah yang memiliki

keanekaragaman hayati yang cukup besar. Kekayaan tersebut disebabkan

Nusa Tenggara Barat terdiri atasbeberapa pulau yang terbentang luas di

antaranyaPulau Sumbawa dan Pulau Lombok.3

2Anonim,”Informasi Sejarah Pulau Lombok”,Http://Www. Lomboktravel.Com/Indonesia. Diakses

pada tanggal 15 februari 2016 3Anonim,”InformasiPulau Lombok”,Http://Www. Lomboktravel.Com/Indonesia. Diakses pada

tanggal 15 februari 2016

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Kondisi alam dan iklim yang hampir tidak banyak mengalami

perubahan sepanjang tahun, maka memungkinkan banyaknya jenis biota

ekonomis penting yang hidup di perairan pantai. Salah satu diantaranya

adalah teripang. Komoditi perikanan ini mempunyai prospek cukup baik

dan bernilai ekonomis tinggi, baik di pasar lokal maupun internasional.

Jenis biota ini di kenal pula dengan nama ketimun laut, suala, sea

cucumber (Inggris), beche de-mer (Perancis), atau dalam istilah pasaran

internasional di kenal dengan nama teat fisth.

Salah satu biota laut yang memiliki potensi ekonomi adalah

teripang. Nilai ekonomi penting pada teripang berasal dari tingginya

kandungan atau kadar nutrisi yang tinggi yang terdapat dalam tubuh

teripang.

Teripang adalah hewan invertebrata laut yang merupakan anggota

hewan berkulit duri (Echinodermata) memiliki potensi ekonomi yang

cukup besar karena mengandung berbagai bahan yang bermanfaat dan

dapat dijadikan sebagai sumber protein hewani, obat luka dan anti

inflamasi.Teripang juga disebut juga ketimun laut, sea cucumber, karena

bentuknya menyerupai ketimun. Sebagai produk prikanan tripanag tidak

hanya dikonsumsi di Indonesia. Beberapa Negara Eropa, Jepang,

Hongkong, dan Amerika Serikat (AS) menyukainya.4

4Ghufran Kordi, Cara Gampang Membudidayakan Teripang . (Yogyakarata: Andi Offset, 2010)

hal: 2

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Teripang adalah komoditas penting karena hewan ini dikonsumsi

oleh berbagai kelas social masyarakat dunia. Teripang telah dikenal dan

dimanfaatkan sejak lama oleh bangsa Cina. Di Indonesia, teripang juga

telah dimanfaatkan cukup lama, terutama oleh masyarakat di sekitar pantai

dan Pulau sebagai bahan makanan. Untuk konsumsi pasaran internasional,

biasanya teripang diperdagangkan dalam bentuk daging dan kulit kering.

Teripang merupakan salah satu bahan makanan dari laut yang

banyak peminatnya. Teripang dapat diolah menjadi makanan dan

diperdagangkan dalam berbagai bentuk. Produk teripang berupa teripang

kering (beche-de-mer), teripang beku, usus asin, gonad kering, dan daging

teripang kaleng.

Hasil beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa

kandungan nutrisi teripang dalam kondisi kering terdiri dari protein

sebanyak 82%, lemak 1,7%, kadar air 8,9%, kadar abu 8,6%, dan

karbohidrat 4,8%. Teripang juga mengandung mineral yang cukup lengkap

berupa kalsium, natrium, fosfor, kromium, mangan, zat besi, kobal, seng,

dan vanadium.5

Tingginya kadar nutrisi dalam tubuh teripang inilah yang

menyebabkan terjadinya pengambilan teripang secara besar-besaran tanpa

memperhatikan kelestariannya. Kecenderungan ini diduga disebabkan

adanya peningkatan eksploitasi dan pengambilan teripang dari habitat

alaminya dengan meningkatnya permintaan ekspor akan produk teripang

5Martoyo, Joko dkk. Budi Daya Teripang. (Jakarta: Penebar Swadaya, 1996) hal: 2

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

di Indonesia yang diikuti dengan semakin naiknya harga di pasaran

internasional.

Ada 7 jenis yang tergolong mempunyai nilai jual tinggi yakni

teripang pasir (Holothuria scabra), teripang hitam (Holothuroideaedulis),

teripang coklat (Holothuroidea marmoreta), teripang merah

(Holothuroidea vatiensis), teripang koro (Holothuroidea nobilis), teripang

nanas (Holothuroidea anana) dan teripang gama (Stichopus varigatus).6

Apabila hal ini dilakukan secara terus menerus tanpa adanya upaya

budidaya untuk menjaga kelangsungan hidup teripang, maka dapat

dipastikan sumber alam yang sangat potensial ini akan musnah. Oleh

karena perlu dilakukan berbagai upaya upaya untuk menjaga kelestarian

teripang di perairan Indonesia antara lain dengan tersedianya data biologi

terkait keberadaan teripang di perairan Indonesia. Informasi dasar yang

perlu diketahui antara lain data terkait jenis dan morfologi teripang yang

memiliki nilai penting ekonomis tersebut.7Dengan cara mengidentifikasi

akan diketahui tingkat kepadatan jenis teripang laut (Holothuroidea) yang

berada di pantai Desa Batu Nampar Selatan ini, sehingga dapat

ditindaklanjutkan dengan cara membudidayakan dan melestariakan.

6Ghufran H, Khordi, budi daya 22 komoditas laut untuk konsumsi local dan ekspor , (Yogyakarta:

Andi, 2012) h. 298 7Kurnia Harlina Dewi, dkk. Pengaruh Kecepatan Sentrifugasi Pada Proses Pemisahan Hasil

Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Sebagai Sumber Testosteron Alami Dan Antigen .

Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Jurnal Biologi.

Yogyakarta, 26 Januari 2010. ISSN 1693 – 4393. h.1

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Pada Mata Kuliah Zoologi Invertebrata pada filum Echinodermata

khususnya membahas tentang teripang laut (Holothuroidea)di IAIN

Mataram belum pernah melakukan praktikum lapangan di Desa Batu

Nampar Selatan ini, padahal banyak potensi yang dapat dikaji atau

dipraktikumkan baik dari kehidupan mangrove dan kehidupan hewan-

hewan lautdi perairan pantai pasang surut yang dangkal sampai perairan

yang lebih dalam. Dengan dijadikan sebagai tempat praktikum, kita

khususnya Mahasiswa IPA Biologi akan lebih sadar akan pentingnya

menjaga dan melestarikan biota-biota laut terutama teripang laut.

Melihat adanya potensi di Desa Batu Nampar Selatan tersebut,

kiranya perlu diadakan penelitian. Untuk itulah peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Identifikasi Keanekaragaman

Teripang Laut (Holothuroidea) di Tinjau dari Habitatnya Pantai Batu

Nampar Desa Batu Nampar Selatan Kecamatan Jerowaru Lombok Timur”

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat rumusan masalah

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan keanekaragaman Teripang laut (Holothuroidea)

di tinjau dari habitatnya yang terdapat di Pantai Batu Nampar Desa

Batu Nampar Selatan Kecamatan Jerowaru Lombok Timur?

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuandari penelitian ini:

a. Untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman Teripang laut

(Holothuroidea) di tinjau dari habitatnya yang terdapat di Pantai

Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Kecamatan Jerowaru

Lombok Timur.

2. Manfaat Penelitian

Penelitianini ada dua macam manfaat yang di peroleh yaitu,

manfaat teoritis dan manfaat praktis.

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

yang akurat tentang jenis-jenis teripang laut (Holothuroidea)

sebagai bahan kajian praktikum Zoologi Invertebrata di lokasi

penelitian khususnya di pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Kecamatan Jerowaru Lombok Timur.

b. Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan

bagi masyarakat sekitar dalam upaya membudidayakan

teripang laut(Holothuroidea)dari kepunahan.

2) Hasil penelitian ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan

penulis dan pembaca tentang jenis-jenis teripang laut

(Holothuroidea) dan upaya membudidayakan.

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

3) Dari informasi data hasil penelitian ini, dapat dijadikan

motivasi para pemerhati organisme Invertebrata guna

menemukan inovasi-inovasi baru dalam menghadapi

perkembangan pengetahuan tentang hewan Invertebrata

karena secara tidak langsung hasil penelitian ini dapat

menjelaskan potensi hewan Invertebrata filum Echinodermata

yaitu teripang laut (Holothuroidea) dan keberadaan suatu

wilayah yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang lingkup penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tentang

keanekaragaman jenis teripang laut (Holothuroidea). Adapun yang

menjadi objek penelitian adalah identifikasi keanekaragaman teripang

laut (Holothuroidea). Sedangkan sebagai subjek adalah pantai Batu

Nampar Selatan Kec. Jerowaru Lomok Timur.

2. Setting penelitian

Adapun lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti yaitu di

Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Kec. Jerowaru.

Lombok Timur

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

E. Telaah Pustaka

Berdasarkan pengamatan dan penelaahan yang peneliti lakukan

terkait dengan penelitian yang berkaitan dengan perbedaan

Keanekaragaman Teripang Laut (Holothuroidea), ada beberapa hasil

penelitian yang tertuang dalam bentuk skripsi antara lain :

1. Identifikasi Jenis Teripang Genus Holothuria Asal Perairan Sekitar

KePulauan Seribu Berdasarkan Perbedaan Morfologi Jurnal Al-Azhar

Indonesia Seri Sains Dan Teknologi, Vol. 1, No. 3, Maret 2012. Oleh

Dewi Elfidasari, Nita Noriko, Ninditasya Wulandari, Analekta Tiara

Perdana. Menyimpulkan bahwa mengenai Perbedaan setiap jenis

teripang terlihat pada morfologi yang meliputi bentuk, warna, corak

warna dan tipe spikula yang dimiliki masing-masing jenis teripang.

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti

adalah terdapat kesamaan pada variabel terikat. Perbedaan penelitian

tersebut adalah dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah

jenis teripang yang di teliti oleh peneliti sebelumnya berdasarkan

genusnya dan tempat penelitian berbeda.

2. Penelitian Keanekaragaman teripang pada ekosistem lamun dan

terumbu karang pernah di teliti oleh peneliti sebelumnya. Ratna

Komala (2014) yang meneliti tentang “Keanekaragaman teripang pada

ekosistem lamun dan terumbu karang di Pulau Bira Besar, KePulauan

Seribu, Jakarta Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Alam, Universitas Negeri Jakarta”. Peneliti secara umum dapat

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

menyimpulkan bahwa teridentifikasi 4 jenis teripang pada ekosistem

lamun dan terumbu karang, dengan komposisi terbesar sampai

terendah yaitu Holothuria atra (55%), Synapta maculata (21%), H.

leucospilota (17%) dan H. fuscocinerea (7%). Kelimpahan jenis

teripang pada ekosistem lamun lebih tinggi dibandingkan pada

ekosistem terumbu karang, dengan kelimpahan tertinggi di lamun

diwakili yaitu H. atra sedangkan di ekosistem terumbu karang

diwakili H. fuscocinerea. Keanekaragaman jenis teripang pada

ekosistem lamun tergolong rendah sedangkan di ekosistem terumbu

karang tergolong sedang, dominansi jenis terdapat pada ekosistem

lamun, dan kekeruhan, ortofosfat, oksigen terlarut, suhu dan

kebutuhan oksigen biologis sebagai parameter lingkungan yang paling

berpengaruh terhadap keanekaragaman jenis teripang. Persamaan

penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti adalah terdapat

kesamaan pada variabel terikatnya. Perbedaan penelitian tersebut

dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah tempat

penelitian berbeda. Adapun perbedaan dengan penelitian yang

sekarang dari kedua penelitian tersebut adalah penambahan sebagai

kajian praktikum pada mata kuliah zoologi invertebra.

F. Kajian Pustaka

1. Cir-ciri Umum Teripang Laut (Holothuroidea)

Holothuridae dikenal dengan nama timun laut atau teripang.

Contoh hewan ini adalah Cucumaria sp, Holothuria sp, dan

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Bohadschia argus. Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada

kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan

interambulaklar tersusun berselang seling di sepanjang tubuhnya. Alur

ambulaklar tertutup, dan di rongga tubuhnya terdapat madreporit.

Sebagian kaki ambulakralnya termodifikasi menjadi tentakel oral.

Adapun sistem respirasinya disebut pohon respirasi karena sistem itu

terdiri atas dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya.

Air keluar dan masuk melalui anus.8

Pada pengamatan sepintas, teripang/ketimun laut (sea

cucumber) tidak terlihat mirip dengan hewan echinodermata lainnya.

Mereka tidak memiliki duri, dan endoskeletonnya yang keras sangat

tereduksi. Tubuh teripang memanjang sepanjang sumbu oral-oral,

sehingga memberikan bentuk teripang seperti namanya dan selanjutnya

membedakan hubungan mereka dengan bintang laut dan bulu babi.

Namun demikian, pemeriksaan lebih dekat memperlihatkan adanya

lima baris kaki tabung, bagian dari sistem pembuluh air yang hanya

ditemukan pada hewan Echinodermata. Beberapa kaki tabung yang ada

di sekitar mulut dikembangkan menjadi tentakel untuk makan.9

Teripang adalah salah satu anggota hewan berkulit duri

(Echinodermata). Namun, tidak semua spesies teripang mempunyai

duri atau bintil pada kulitnya. Ada beberapa spesies yang tidak

berduri/berbintil. Duri pada teripang sebenarnya merupakan rangka

8 Heerabudin, Ilmu Alamiah Dasar (IAD),(Bandung: Pustaka Setia, 2013) h. 230-231

9Cambell, Biologi Edisi Ke Lima Jilid 2, ( Jakarta: Erlangga, 2003 ) H. 242

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

atau skelet yang tersusun dari zat kapur dan terdapat di dalam kulitnya.

Rangka dari zat kapur itu tidak dapat terlihat dengan mata telanjang

karena sangat kecil sehingga perlu menggunakan mikroskop.10 Meski

demikian, tidak semua jenis teripang mempunyai duri beberapa jenis

teripang tidak memiliki duri.

FilumEchinodermata ini, termasuk pula bangsa binatang laut

(Asteriodae) dan bulu babi (Echinodea). Di antara empat family

teripang, hanya family Holothuriidae yang dapat di makan dan bernilai

ekonomis.

Tubuh teripang lunak, berdaging, dan bentuknya silindris

memanjang seperti buah ketimun. Itulah sebabnya hewan ini

dinamakan ketimun laut. Gerakannya sangat lamban sehingga hampir

seluruh hidupnya berada di dasar laut. Warnanya bermacam-macam

dari hitam, abu-abu, kecokelat-cokelatan, kemerah-merahan, kekuning-

kuningan, sampai putih.11

Ukuran tubuh teripang berbeda-beda untuk setiap jenisnya.

Misalnya jenis Holothuria atra dapat mencapai panjang 60 cm dan

berat 2 kg, jenis Actinopyga mauritiana mencapai panjang 30 cm

dengan berat 2,8 kg, jenis Thelenota ananas mencapai panjang 100 cm

dan berat 6 kg, sedangkan teripang putih pasir (Holothuria scabra)

panjangnya antara 25-35 cm dengan berat antara 0,250-0,350 kg.

10

Ghufran H, Khordi, budi daya 22 komoditas laut untuk konsumsi local dan ekspor , (Yogyakarta:

Andi, 2012) h. 298 11

Cambell, Biologi Edisi Ke 8 Jilid 2, ( Jakarta: Erlangga, 2008 ) H. 268

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Teripang termasuk jenis hewan dioecious. Artinya hewan yang

berkelamin jantan terpisah dengan yang berkelamin betina. Untuk

membedakan jenis kelamin tersebut secara morfologis sulit sekali dan

harus dilakukan pembedahan gonad untuk diambil organ kelaminnya.

Perbedaannya kan tamapak jelas bila dilihat di mikroskop dengan

menyayat bagian organ kelamin jantan dan betina. Organ kelamin

betina berwarna kekuning-kuningan dan berubah menjadi kecokelat-

cokelatan bila sudah matang kelaminnya. Sedangkan organ kelamin

jantan berwarnan bening keputihan.12

2. Morfologi dan Anatomi Teripang Laut (Holothuroidea)

Tubuh teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau

silindris sekitar 10-30 cm seperti ketimun, dengan mulut pada salah

satu ujungnya dan anus pada ujung lainnya. Mulut teripang dikelilingi

oleh tentakel atau lengan peraba yang kadang bercabang-cabang.

Tubuhnya berotot, sedangkan kulitnya dapat halus atau berbintil.

Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam pekat, coklat abu-abu,

atau mempunyai bercak-bercak atau garis-garis pada punggung dan

sisinya. Teripang biasa dijumpai tergeletak pada satu sisi saja, yakni

pada bagian tubuh yang biasanyaberwarna lebih pucat. Ada juga jenis

yang sering membenamkan diri dalam pasir. Teripang bergerak sangat

12

Ria Novitasari, Mengenal Kehidupan Laut, (Bandung: April Media, 2009) h. 40

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

lambat hingga seakan-akan selalu dalam keadaan diam pada waktu

dilihat di alam bebas.13

Bagian tubuh teripang dan fungsinya:

a) Tentakel berfungsi sebagai alat gerak, merasa, memeriksa dan alat

penangkap mangsa.

b) Stomach/perut berfungsi sebgai alat pencernaan.

c) Gonad adalah kelenjar kelamin yang berfungsi sebagai penghasil

hormone.

d) Saluran kelamin berfungsi sebagi saluran menuju gonad.

e) Madreporit yaitu lempeng tali lapisan pada ujun saluran air.

f) Esofagus: saluran dibelakang rongga mulut berfungsi

menghubungkan rongga mulut dan lambung.

g) Dorsal mesentery berfungsi sebagai pembungkus usus dan

menggantungnya ke dinding tubuh pinggang.

h) Anus berfungsi mengeluarkan sisa metabolism pada teripang.

i) Cloaca sebagai alat pencernaan.

j) Intestin sebagi alat pencernaan yang letaknya di antara pilorus

hingga usus.

Ada sifat menarik pada teripang, yaitu jika teripang dipegang

secara kasar dapat mengeluarkan sebagian besar isi perutnya melalui

anus atau mulut.

13

Ghufran H. KHORDI, Jurus Jitu Pengeloloaan Tambak Untuk Budi Daya Perikanan Ekonomis:

7 Ikan Unggulan, Udang Laut Dan Galah, Kepiting Bakau, Teripang, Kerang, Rajungan ,

Rumput Laut. (Yogyakarta: Lily Publisher, 2012) h. 52

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

3. Fisiologi Teripang Laut (Holothuroidea)

a) Sistem pencernaan makanan

Makanannya berupa zat/partikel organikyang diambil oleh

tentakelnya. Saluran pencernaan terdiri atas: mulut, esofagus,

lambung (berbentuk oval), usus, kloaka, dan anus.

Saluran pencernaan bulat panjang dengan posisi merentang

di atas rongga tubuh dalam selom. Kerongkongan pendek

merupakan sambungan dari mulut ke lambung. Dari lambung,

saluran pencernaan selanjutnya adalah usus yang panjang dan

berhubungan dengan kloaka. Saluran pencernaan berakhir dengan

sebuah anus di daerah posterior.

b) Sistem respirasi

Alat pernapasan berupa saluran bercabang-cabang seperti

pohon yang sebenarnya merupakan perluasan kloaka ke dalam

selom. Saluran ini berfungsi juga sebagai alat ekskresi.

Pernafasan dilakukan oleh bagian-bagian: tentakel, kaki

tabung (kakiambulakral), dinding tubuh, kloaka, dan anus.

c) Sistem pembuluh air

Sistem pembuluh air atau sistem ambulakrum sama dengan

sistem pembuluh air pada Echinodae, hanya pada saluran cincin

terdapat sejumlah veskula poli (kantung yang menggantung ke

dalam rongga tubuh, berfungsi untuk perluasan dari sistem

pembuluh air).

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

d) Sistem syaraf

Terdiri atas cincin syaraf yang terletak di bagian oral

dengan 5 syaraf radial.

e) Organ sensoris

Organ sensoris digunakan untuk menerima rangsangan

sentuhan, membedakan gelap dan terang dan pada beberapa spesies

mempunyai statosista.

f) Sistem reproduksi

Jenis kelamin terpisah, beeberapa spesies hermaprodit.

Fertilisasi eksternal. Larvanya disebut auricularia.14

4. Taksonomi TeripangLaut (Holothuridea)

Terdapat sekitar 1.250 jenis teripang yang telah didiskripsikan

oleh para taksonom. Teripang-teripang tersebut dibedakan dalam enam

bangsa (ordo) yaitu Dendrochirotida, Aspidochirotida,

Dactylochirotida, Apodida, Molpadida, dan Elasipoda.

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang adalah:15

Filum : Echinodermata

Subfilum : Echinozoa Kelas : Holothuroidea Subkelas : Aspidochirotacea

Ordo : Aspidochirotida Famili : Aspidochirotae

Genus : Holothuria, Muelleria, Stichopus

14

Adam Rusyana, Zoologi Invertebrata (Teori Dan Praktik), (Bandung: Alfabeta, 2013) Hal: 129-

130 15

Dewi Elfidasari, dkk, “Identifikasi Jenis Teripang Genus Holothuria Asal Perairan Sekitar

KePulauan Seribu Berdasarkan Perbedaan Morfologi”. Jurusan Program Studi Biologi,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri

Sains Dan Teknologi. Jakarta: 3 Maret 2012. h.141

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Semua jenis teripang komersil, khususnya dari daerah tropika,

termasuk dalam bangsa (ordo) Aspidochirotida dari suku (family)

Holothuriidae dan Stichopodidae. Meliputi genus Holothuria,

Actinopyga, Bohadschia, Thelenota dan Stichopus. Terdapat 25 jenis

teripang berpotensi komersil yang diidentifikasikan berasal dari

perairan karang di Indonesia, sepuluh jenis diantaranya mempunyai

nilai komersil baik.16

5. Makanan teripang dan kebiasaan makan

Pada umumnya teripang adalah pemakan organisme kecil,

detritus (sisa pembusukan organik), diatomae, protozoa, nematoda,

alga filamen, kopepoda, ostrakoda, dan rumput laut. Jenis makanan

lainnya adalah radiolarian, foraminifera, partikel-partikel pasir,

hancuran karang, dan cangkang hewan.

Berdasarkan kebiasaan makan, teripang dibagi dalam dua

kelompok. Kelompok pertama adalah golongan Holothuridae yang

dapat makan terus-menerus sepanjang hari dan biasa hidup di atas

permukaan pasir atau permukaan pasir atau pasir berlumpur.

Kelompok yang kedua adalah golongan Stichopus yang biasa makan

selama 2 sampai 3 hari sekali. Teripang jenis ini hidup di antara karang

menggali lubang pada pasir.17

16

Kasijan Romimohtarto Dan Sri Juwana, Biota Laut (Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut),

(Jakarta: Djambatan, 2009) h.248 17

Ghufran H, Khordi, budi daya 22 komoditas laut untuk konsumsi lok al dan ekspor, (Yogyakarta:

Andi, 2012) h. 302-303

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

6. Perkembangbiakan TeripangLaut (Holothuridea)

Teripang bersifat gonochoristic, yakni ada hewan jantan dan

hewan betina, meskipun tidak terlihat adanya perbedaan yang jelas

pada bentuk luar antara jantan dan betina. Berdasarkan pengalamn

seseorang dapat membedakan teripang jantan dan betina dengan

meraba tekstur kulitnya. 18

Hal yang perlu digarisbawahi adalah teripang biasa memijah

pada musim kemarau di mana suhu air di perairan cukup tinggi dan

stabil, atas dasar ini, maka pada pemijahan buatan salah satu cara yang

diterapkan adalah kejutan suhu, dan cara ini berhasil dengan baik.

Teripang memijah pada malam hari. Seekor induk betina berukuran

600 gram dapat mengeluarkan telur 4-5 juta butir dengan ukuran

bervariasi antara 160-180.

Proses pembuahan teripang terjadi di luar tubuh. Teripang

betina biasa mengeluarkan telur-telurnya lebih dahulu yang kemudian

langsung dibuahi oleh teripang jantan. Namun demikian pada

pembuahan di bak terkontrol, teripang jantan kadang terlebih dahulu

mengeluarkan sperma yang kemudian merangsang teripang betina

untuk mengeluarkan telur. Pada teripang genus Holothuria,telur-telur

yang telah dibuahi akan mengendap di dasar bak atau di dasar perairan,

sedangkan telur yang tidak dibuahi akan melayang dekat permukaan

air. Pada beberapa jenis teripang di laut dalam, setelah telurnya

18

Cahyanto Budi Aadi, Berbagai Cara Hewan Berkembangbiak , (Bandung: Titian Ilmu, 2009) h.

37-38

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

dibuahi, telur tersebut akan akan ditangkap kembali oleh betina dengan

tentakelnya, dan kemudian ditransfer ke dalam kantung pengeraman.

Telur-telur tersebut akan berkembang melalui beberapa tahapan dan

akan menetas 32 jam setelah pembuahan.19

Telur yang telah dibuahi akan membelah menjadi blastula,

kemudian gastrula. Gastrula ini akan menjadi larva aurikularia.

Aurikularia bermetamorfosis dua kali berturut-turut menjadi doliolaria

dan pentaktula, baru kemudian berkembang menjadi teripang muda.

Perkembangan dari telur yang dibuahi sampai menjadi benih

memerlukan waktu 50-60 hari, yaitu melalui pembelahan sel telur,

pembelahan sel, blastula, dan gastrula. Fase aurikularia dijumpai dalam

waktu 3-10 hari. Berturut-turut, fase doliolaria dan pentaktula sudah

terjadi pada hari ke-10 sampai ke-12 dan hari ke-12 sampai ke-32,

kemudian menjadi teripang muda.20

7. Habitat dan Penyebaran

Habitat (tempat hidup) teripang adalah perairan pantai, mulai

dari daerah pasang surut yang dangkal sampai perairan yang lebih

dalam. Beberapa kelompok hidup di daerah berbatu yang dapat

digunakan sebagai tempat persembunyian. Sedangkan yang lain hidup

pada daerah yang banyak ditumbuhi rumput laut, lamun (sea grass),

atau daerah berpasir. Ada juga yang membuat lubang dalam lumpur

19

Ghufran H, Khordi, budi daya 22 komoditas laut untuk konsumsi lok al dan ekspor, (Yogyakarta:

Andi, 2012) h.303 20

Kasijan Romimohtarto Dan Sri Juwana, Meroplanton Laut: Larva Hewan Laut yang menjadi

planton, (Jakarta: Djambatan, 2004) h.251

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

dan pasir. Pada umumnya masing-masing jenis memiliki habitat yang

spesifik. Misalnya, teripang putih atau teripang pasir (Holothuria

scabra) banyak ditemukan di daerah yang berpasir atau pasir

bercampur pada kedalaman 1-40 meter. Sering pula ditemukan

diperairan yang dangkal dan banyak ditumbuhi lamun. Teripang lotong

(Holothuria nobilis), Holothuria fuscoglive dan teripang

pandan(Thelenota ananas) menyukai daerah di sekitar karang pada

kedalaman 10-30 meter. Jenis teripang kapuk (Actinopyga miliaris).

Actinopyga echinetes dan teripang pasir umumnya ditemukan di

sekitar terumbu karang.21

Habitat teripang tersebar luas di lingkungan perairan di seluruh

dunia, mulai dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di

Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Barat. Beberapa diantaranya

lebih menyukai perairan dengan dasar berbatu karang, yang lainnya

menyukai rumput laut atau dalam liang pasir dan lumpur. Jenis

teripang yang termasuk dalam Holothuria, Scitopus dan Muelleria

memiliki habitat berada di dasar berpasir halus, terletak di antara

terumbu karang, dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.22

Di sekitar perairan Pulau Pari, penyebaran teripang dapat

dibagi berdasarkan habitat teripang yang meliputi, daerah rataan pasir

(berbatasan dengan daerah pertumbuhan alga) pada daerah ini

dijumpai teripang jenis Holothuria dalam jumlah sedikit; daerah

21

Edy Karsono, Pantai Dan Kehidupannya , (Bandung: PT Indah Jaya, 2010)h. 40 22

Saraswati soeharyadi, Potensi Sumberdaya Hayati Laut Di Perairan Indonesia Dan Usaha

Pelestarian, (Pilar Bamboo Kuning, 2000)h.26-27

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

ilalang laut dan daerah pertumbuhan alga yang memiliki keragaman

teripang cukup tinggi karena dijumpai jenis-jenis Holothuria scabra,

H. arenicola, H. edulis, H. nobilis, H. atra dan Stichopus variegatus,

dan daerah perairan dangkal.23

8. Manfaat teripang Teripang Laut (Holothuridea)

a. Teripang sebagai bahan pangan

Teripang merupakan salah satu bahan makanan dari laut

yang banyak peminatnya. Teripang dapat diolah menjadi makanan

dan diperdagangkan dalam berbagai bentuk. Produk teripang

berupa teripang kering (beche-de-mer), teripang beku, usuus asin,

gonad kering, dan daging teripang kaleng. Teripang juga dapat

dikonsumsi langsung dalam keadaan mentah, dimasak, atau

diasamkan dalam sari buah dan langsung dikonsumsi.

b. Teripang sebagai obat

Selain sebagai bahan pangan teripang juga diguanakan

sebagai obat. Penggunaan teripang sebagai obat telah lama dikenal

ole masyarakat yang tinggal di daerah pantai dan Pulau-pulau.

Di Indonesia, penduduk pesisir dan Pulau-pulau

mengetahui khasiat teripang sejak lama. Teripang tidak hanya

dikonsumsi langsung, baik mentah, dimasak, ataupun dalam bentuk

olahan, terutama dikeringkan, tetapi juga digunakan sebagai obat.

23

Dewi Elfidasari, dkk, “Identifikasi Jenis Teripang Genus Holothuria Asal Perairan Sekitar

KePulauan Seribu Berdasarkan Perbedaan Morfologi”. Jurusan Program Studi Biologi,

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Al Azhar Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri

Sains Dan Teknologi. Jakarta: 3 Maret 2012. h.141

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Perempuan suku Bajomengkonsumsi teripang setelah melahirkan

untuk mempercepat proses kesembuhan. Di sini pengolahan

teripang untuk pengobatan sangat sederhana. Teripang dibersihkan,

isi perut dikeluarkan, dicuci hingga bersih, dan dimasak dengan

bumbu dapur seadanya, misalnya garam, jeruk dan bawang. Air

rebusan diminum dan teripangnya dimakan.24

9. Identifikasi teripangTeripang Laut (Holothuridea)

Identifikasi adalah mengungkapkan atau menetapkan identitas

(jati diri) suatu tumbuhan seperti menentukan namanya yang benar dan

tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.25

Jadi identifikasi merupakan suatu upaya untuk memberikan

nama atau jati diri pada hewan Invertebrata yaitu Teripang Laut

(Holothuroidea) dengan cara membandingkan jenis Teripang Laut

(Holothuroidea) yang ingin diketahui identitasnya berdasarkan sistem

klasifikasi. Adapun yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah

hewan Invertebrata filum Echinodermata yaitu jenis Teripang Laut

(Holothuroidea) yang ada di pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Kec. Jerowaru Lombok Timur.

24

Ghufran H. Khordi, Budi Daya Biota Akuatik Untuk Pangan, Kosmetik, dan Obat -Obatan:

Teripang dan Penyu, Kuda Laut Dan Rumput Laut, Cumi-Cumi dan Sotong, Ikan Hiu, Ikan

Gabus, dan Ikan Tuna, Pedada dan Korella (Yogyakarta: Lily Publisher, 2010) H. 22 25

Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Umum (Yogyakarta:Gajah Mada University

Press,2005)h.70

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

10. Keanekaragaman Jenis Teripang Laut (Holothuroidea)

Keanekaragaman milik yang khas dari suatu ekosistem yang

berhubungan dengan banyaknya jenis dan jumlah individu tiap jenis

sebagai komponen penyusun Ekosistem. Oleh karena itu,

keanekaragaman jenis teripang laut menyangkut dua hal yaitu

kekayaan dan sebaran keseragaman. Indeks keanekaragaman

merupakan suatu nilai yang menunjukkan tinggi rendahnya

keanekaragaman dan kemantapan Ekosistem di suatu tempat. Kosistem

yang memiliki indeks keanekaragaman semakin tinggi menunjukkan

bahwa hubungan antara komponen-komponen Ekositestem yang

menempati suatu kawasan semakin kompleks.26

Keanekaragaman dapat menunjukkan nilai keseragaman dan

jumlah spesies. Akan tetapi indeks keanekaragaman itu

sendiridipengaruhi oleh jumlah dan distribusi spesies pada suatu

habitat.

Di Indonesia diperkirakan hidup 257 spesies teripang, tetapi

yang telah diketahui baru 60 spesies. Dari 60 jenis itu, 23 spesies yang

telah dieksploitasi dan umum dikonsumsi, dari antara 23 spesies

teripang, hanya 5 spesies yang banyak dicari orang karena bernialai

ekonomi tinggi, yaitu teripang putih atau teripang pasir (Holothuria

scabra), teripang hitam (Holothuria nobilis), teripang getah atau

keeling (Holothuria vacabunda), teripang merah (Holothuria

vatientis), dan teripang cokelat (Holothuria marmorata). Di antara

26

Nuhud saleh, keanekaragaman dan distribusijenis burung di gili meno. (skripsi unram, mataram,

2002),h 25

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

kelimanya yang paling banyak di tangkap dan diperdagangkan adalah

teripang putih (Holothuria scabra). Teripang ini disebut juga teripang

kapur.27

a) Teripang Pasir (Holothuria scabra)

Teripang pasir atau teripang putih (Holothuria scabra)

mempunyai bentuk badan yang bulat (buntek) dengan panjang

sekitar 30 cm. Warna punggungnya abu-abu sampai agak

kehitaman, dengan garis-garis melintang, dan antara garis-garis itu

terdapat warna putih. Warna bagian perutnya kuning keputih-

putihan dengan bercak-bercak hitam kecil. Seluruh permukaan

kulitnya kasar bila diraba. Teripang ini hidup sendiri-sendiri di

antar karang dan perairan yang bagian dasarnya berupa pasir

halus. Jenis yang paling banyak dicari oleh para pengumpul

teripang dan kini juga mulai dibudidayakan. Di dunia perdagangan

jenis ini dikenal sebagai teripang putih, teripang kapur, atau

teripang pasir. Ada juga yang menyebunya teripang tahi kucing

karena bentuk penampilannya.28

Kebiasaan berkembangbiak setiap jenis teripang berbeda.

Teripang jenis Holothuria scabra biasa memijah pada bulan April

sampai Juni.

Habitat teripang pasir (Holothuria scabra) banyak

ditemukan di daerah yang berpasir atau pasir bercampur pada

27

Iyam, Keanekaragaman Biota Laut. (Bandung: Titian Ilmu, 2007) h. 71 28

Ahmad Sudrajat, Budidaya 26 Komunitas Laut Unggul (Jakarta: Penebar Swadaya, 2015) h.

161

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

kedalaman 1-40 meter. Sering pula ditemukan diperairan yang

dangkal dan banyak ditumbuhi lamun.

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang pasir adalah:29

Filum :Echinodermata Subfilum : Echinozoa Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida

Famili : Aspidochirotae Genus : Holothuria Spesies : Holothuria scabra

Gambar 1.1Teripang Pasir (Holothuria scabra)30

b) Teripang Lotong (Holothuria nobilis)

Teripang lotong (Holothuria nobilis) mempunyai tubuh

berbentuk seperti tabung dan berkulit tebal. Warnanya hitam

kecoklatan. Begitu pula bagian perutnya. Panjangnya sekitar 25

cm. Lubang duburnya berbentuk bintang berwarna kekuningan.

Jenis ini banyak terdapat di daerah pasang surut Indonesia bagian

29

Anonim,” Budidaya-Teripang-Hulothurihttp://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/751. Diakses

pada tanggal 27 April 2016. Pukul 14:23 WITA 30

http://aneka-uahaperikanan.blogspot.co.id/2013/09/budidaya-pembenihan-teripang.html. diakses

pada tanggal 16 April 2016

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

barat. Di KePulauan seribu, jenis ini dikenal dengan sebutan

teripang lotong.

Habitat teripang lotong (Holothuria nobilis), menyukai

daerah di sekitar karang pada kedalaman 10-30 meter sama seperti

Holothuria fuscoglive dan teripang pandan(Thelenota ananas).

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang lotong (Holothuria

nobilis) adalah:31

Filum : Echinodermata Subfilum :Echinozoa

Kelas : Holothuroidea Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida

Famili :Aspidochirotae Genus : Holothuria

Spesies : Holothuria nobilis

Gambar 1.2 Teripang Lotong (Holothuria nobilis)32

c) Teripang Getah (Holothuria vacabunda)

Teripang getah atau teripang keeling (Holothuria

vacabunda) mempunyai tubuh berbentuk bulat panjang dan

langsing. Panjang badannya 20-30 cm. Warna badan coklat muda

31

Dedi Irawan, Seri Flora Dan Faona: Mengenal Hewan Laut (Bandung:Titian Ilmu, 2013)h.19 32

http://www.solomon-diving.com/wp-content/upload/2012/05/white-teatfish-Sea-Cucumber-

solomon-islands-diving-guadalcanal-fish-guide.jpg. diakses tanggal 15 April 216

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

atau coklat tua. Di bagian mulutnya terdapat rumbai-rumbai

pendek yang menyerupai kembang kol. Apabila ditangkap sering

mengeluarkan getah atau lender berwarna putih, sehingga disebut

teripang getah, yang berfungsi sebagai alat untuk membela diri.

Sebutan teripang getah juga digunakan untuk menyebut teripang

jenis Holothuria marmorata dan Holothuria vetiensis yang juga

dapat menyemprotkan lendir putih kalau diganggu.33

Habitat Teripang getah (Holothuria vacabunda) banyak

ditemukan di dalam pasir dengan cara membenamkan diri,

permukaan pasir padang lamun dan terumbu karang.

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang getah (Holothuria

vacabunda adalah: 34

Filum : Echinodermata Subfilum : Echinozoa

Kelas : Holothuroidea Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida

Famili : Aspidochirotae Genus : Holothuria

Spesies : Holothuria vacabunda

Gambar 1.3 Teripang Getah (Holothuria vacabunda)35

33

Martoyo, Joko dkk. Budi Daya Teripang. (Jakarta: Penebar Swadaya, 1996) hal: 13

34Sutaman, Petunjuk Praktis Budidaya Teripang , (Yogyakarta: KANISIUS/Anggota IKAPI, 1993)

h.16

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

d) Teripang Olok-olok

Teripang olok-olok atau teripang coklat (Holothuria

marmorata) mempunyai badan berbentuk bulat panjang dan kecil.

Warna teripang ini cukup variatif. Ada yang berwarna coklat

kuning dan ada yang berwarna coklat pekat. Namun umumnya

warna teripang ini abu-abu kecoklatan. Badannya tertutup oleh

tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri berbentuk kerucut dan

berwarna kuning muda. Di bagian atas dan sisi badan terdapat

bercak-bercak tidak teratur berwarna cokelat. Ciri lain dari teripang

ini adalah adanya sekat yang terputus-putus di bagian atas dan

bawah badannya. Sekat ini semakin berkurang di bawah mulut dan

dubur. Dari bagian mulut sampai bagian belakang terdapat

semacam sekat mmemanjang yang seolah-olah membagi badan

menjadi dua bagian sama besar.

Habitat Teripang olok-olok (Holothuria marmorata)

banyak ditemukan di dalam pasir dengan cara membenamkan diri,

permukaan pasir padang lamun bercampur lumpur dan terumbu

karang

Teripang olok-olok (Holothuria marmorata) sama seperti

teripang getah (Holothuria vacabunda) yang dapat menyemprotkan

getahnya pada musah atau hewan pengganggu. Hewan pengganggu

akan meronta-ronta untuk melepaskan diri dari getah yang sangat

35

http://gamatindonesia.files.wordpress.com/2009/10/cuiversche.jpg. diakses tanggal 15 April

2016

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

lengket itu, tetapi semakin kuat ia bergerak maka akan semakin

terbelit oleh getah itu.36

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang olok-olok atau

teripang coklat adalah:37

Filum : Echinodermata

Subfilum :Echinozoa Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida Famili :Aspidochirotae

Genus : Holothuria Spesies : Holothuria marmorata

Gambar 1.4 Teripang Olok-Olok (Holothuria marmorata)38

e) Teripang Batu Keeling

Teripang batu keeling (Holothuria edulis) mempunyai

tubuh yang memanjang seperti kerucut. Tentakelnya tak teratur.

Ada yang berwarna coklat kuning mulus dan ada yang hamper

hitam. Durinya seperti kerucut berwarna kuning muda. Panjang

36

Ibid.h. 39 37

Joko Martoyo dkk, Budi Daya Teripang: Jenis-Jenis Teripang Ekonomis (Jakarta: PT Penebar

Swadaya, 1996)h.8 38

http;//en.m.wikpedia.org/wiki/file:Bohadschia_marmorata.png. diakses tanggal 16 April 2016

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

tubuhnya sekitar 15 cm. Jenis ini terdapat di daerah tropis dan

subtropics.39

Habitat teripang Batu Keling (Holothuria edulis) banyak

ditemukan di dalam pasir dengan cara membenamkan diri,

permukaan pasir padang lamun dan terumbu karang. Ia suka

membuat lubang di pasir dan aktif pada malam hari. Pada siang

hari, teripang ini membenamkan diri di pasir.

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang batu keeling

(Holothuria edulis) adalah:40

Filum : Echinodermata

Subfilum : Echinozoa Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida Famili : Aspidochirotae

Genus : Holothuria Spesies : Holothuria edulis

Gambar 1.5 Teripang Batu Keling (Holothuria edulis)41

39

Sutaman, Petunjuk Praktis Budidaya Teripang , (Yogyakarta: KANISIUS/Anggota IKAPI, 1993)

h.19 40

Joko Martoyo dkk, Budi Daya Teripang: Jenis-Jenis Teripang Ekonomis (Jakarta: PT Penebar

Swadaya, 1996)h.8 41

Anonym, “investigasi jenis -jenis teripang”,http://www.marchellolonlun.blogspot.com. diakses

pada tanggal 29 April 2016

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

f) Teripang Darah

Teripang darah (Holothuria atra) mempunyai tubuh yang

langsing memanjang, berwarna hitam dengan tentakel kekuning-

kuningan sepanjang 15-20 cm.

Teripang jenis Holothuria atra dan Holothuria tubulosa

biasa memijah pada bulan Agustus sampai September. Habitatnya

banyak ditemukan di dasar laut fi perairan dangkal di bagian Indo-

Pasifik.

Jenis ini hidup di perairan berpasir atau di antara karang

yang tertutup pasir. Sering membenamkan diri di dalam pasir

sehingga hanya nelayan yang biasa menangkapnya saja yang dapat

menemukan tempat persembunyiannya. Selain di sebut teripang

darah, jenis ini juga di sebut sebagai teripang raja atau teripang

batu keeling.

Secara taksonomi, klasisfikasi teripangdarah (Holothuria

atra) adalah:42

Filum : Echinodermata Subfilum : Echinozoa Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida

Famili : Aspidochirotae Genus : Holothuria Spesies : Holothuria atra

42

http://perbanyakanholothuriaarta.blogspot.com/2015/03/perbanyakan-holothuria-arta-teripang.

diakses pada tanggal 15 april 2016

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Gambar 1.6 Teripang Darah (Holothuria atra)43

g) Teripang Patola (Holothuria argus)

Nelayan di Maluku menyebut teripang patola (Holothuria

argus) sebagai teripang ular mata, sedangkan nelayan di Manado

menyebutnya teripang patola. Bentuk tubuhnya bulat panjang

sekitar 30 cm dengan banyak bercak melingkar seperti mata pada

punggung dan sisi tubuhnya. Ukuran bercak beragam, yang bila

dilihat dari atas tampak sebagai bulatan agak keputihan dengan

titik cokelat tua di tengahny. Bentuk punggung tinggi melengkung

dengan warna cokelat agak bening, sedangkan bagian perutnya sol

sepatu berwarna cokelat. Teripang ini terdapat di seluruh

Indonesia.44

Habitat teripang patola (Holothuria argus) berada di dasar

peairan yang berpasir halus.

43

http://www.faridmuzaki.blogspot.co.id/2011/05/fauna-asosiasi-padang-lamun-pantai-bama.

diakses tanggal 20 April 2016 44

Dahuri, R, Keanekaragaman hayati Laut: asset berkelanjutan pembanggunan berkelanjutan

Indonesia.( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003)

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Secara taksonomi, klasisfikasi patola (Holothuria argus)

adalah:45

Filum : Echinodermata Subfilum : Echinozoa

Kelas : Holothuroidea Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida

Famili : Aspidochirotae Genus : Holothuria

Spesies : (Holothuria argus)

Gambar 1.7 Teripang Patola (Holothuria argus)46

h) Teripang Nanas

Teripang nanas (Sichopus ananas atau Thelenota ananas)

mempunyai tubuh berwarna cokelat dengan duri kuning jingga.

Setelah tua durinya berubah bentuk menjadi bulatan-bulatan yang

tersebar. Sekitar 3-5 duri membentuk bulatan dengan bentangan tak

teratur mirip buah nanas sehingga teripang ini popular dengan

sebutan teripang nanas atau maddau nanasi.

Teripang ini sewaktu masih muda hidup di daerah pantai

dangkal, sedangkan stadia dewasa berada diperairan yang lebih

dalam pada subrat karang dan karang berasir. Teripang jenis ini

45

Joko Martoyo dkk, Budi Daya Teripang (Jakarta: PT Penebar Swadaya, 1994)h.10 46

http://indobeta.com/duunia-laut-teripang/10211. diakses 15 April 2016

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

banyak terdapat di Indonesia bagian timur, terutama di perairan

yang tenang dan agak dalam.

Secara taksonomi, klasisfikasi nanas (Sichopus ananas atau

Thelenota ananas) adalah:47

Filum : Echinodermata

Subfilum : Echinozoa Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida Famili : Aspidochirotae

Genus : Stichopus Spesies : Sichopus ananas

Gambar 1.8 Teripang Nanas (Sichopus ananas)48

i) Teripang Gama (Stichopus variegates)

Teripang gama, atau teripang duri (Stichopus variegates),

juga disebut teripang kasar, mempunyai tubuh yang diselubungi

oleh bintik-bintik besar agak tumpul mirip buah nanas. Warnanya

cokelat mulus. Kebanyakan coklat tua dengan bercak-bercak yang

tidak teratur. Warna duri lebih tua dari warna kulitnya.

47

Sutaman, Petunjuk Praktis Budidaya Teripang , (Yogyakarta: KANISIUS/Anggota IKAPI, 1993)

h.16 48

http://www.dunia-perairan.blogspot.co.id/2012/10/teripang-si-ketimun-laut.html. diakses tanggal

15 April 2016

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Habitat teripang ini sewaktu masih muda hidup di pantai

dangkal sehingga mudah ditangkap sedangkan pada stadia dewasa

berada di perairan yang lebih dalam. Jenis ini lazim disebut

teripang gamat atau teripang kasur. Panjangnya berkisar antara 25-

35 cm. Jenis teripang ini belum banyak diperdagangkan.

Jenis Stichopus variegates dan Stichopus juponicus

biasanya memijah antara bulan Mei sampai Juni.

Secara taksonomi, klasisfikasi Gama (Stichopus variegates)

adalah:49

Filum : Echinodermata

Subfilum : Echinozoa Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida Famili : Aspidochirotae

Genus : Stichopus Spesies : Stichopus variegates

Gambar 1.9 Teripang Gama (Stichopus variegates)50

49

Sutaman, Petunjuk Praktis Budidaya Teripang , (Yogyakarta: KANISIUS/Anggota IKAPI, 1993)

h.16 50

http://glendalecommunitycollege.wordpress.com/2009/11/16jenis -jenis-teripang-laut/diakses, 15

April 2016

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

j) Teripang Jepun (Stichopuschloronotus)

Teripang jepun atau teripang japen (Stichopuschloronotus)

mempunyai bentuk badan memanjang dengan empat buah jalur

rumbai yang mengikuti panjang badan. Warnanya hitam keabu-

abuan dan rumbai-rumbainya berwarna cokelat tua. Panjang badan

teripang jepun dewasa dapat mencapai 40 cm.

Habitat teripang japen (Stichopus chloramatus) biasanya

terdapat di batu karang, karena teripang ini menyukai dasar

persiran berkarang.

Secara taksonomi, klasisfikasi jepun atau teripang japen

(Stichopus chloramatus) adalah:51

Filum : Echinodermata Subfilum : Echinozoa

Kelas : Holothuroidea Subkelas : Aspidochirotacea

Ordo : Aspidochirotida Famili : Aspidochirotae Genus : Stichopus

Spesies : Stichopus chloramatus

Gambar 1.10 Teripang Jepun (Stichopuschloronotus)52

51

Sutaman, Petunjuk Praktis Budidaya Teripang , (Yogyakarta: KANISIUS/Anggota IKAPI, 1993)

h.16 52

http://www. flickr.com/photo/danieldanielkwok/2427799191. Diakses tanggal 15 April 2016

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

k) Teripang Kasur (Muelleria lecanora)

Teripang kasur atau teripang kolong (Muelleria lecanora)

mempunyai warna tubuh abu-abu muda agak kemerahan. Pada

punggung terdapat bercak-bercak kecil tak teratur berwarna

kecoklatan, sedangkan sekitar lubang duburnya kekuningan.

Bercak-bercak bagian perutnya cokelat kemerahan sementara

bagian punggungnya cokelat tua. Bercaknya tidak teratur. Disekitar

dubur terdapat bagian berwarna putih. Panjang tubuhnya sekitar

25 cm.53

Habitat teipang ini biasa hidup di daerah yang berkarang dan

selalu hidup disela-sela karang.

Secara taksonomi, klasisfikasi teripang kolong (Muelleria

lecanora) adalah:54

Filum : Echinodermata Subfilum : Echinozoa Kelas : Holothuroidea

Subkelas : Aspidochirotacea Ordo : Aspidochirotida

Famili : Aspidochirotae Genus : Muelleria Spesies : Muelleria lecanora

Gambar 1.11Teripang Kasur (Muelleria lecanora)55

53

M. Gufran H.Kordi, Cara Gampang Membudidayakan Teripang (Yogyakarta:Andi, 2010)H.21-

25 54

http://www.bioserch.in/publicOrganismPage.php. diakses tanggal 15 April 2015

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

11. Praktikum Lapangan

a) Tinjauan Zoologi Invertebarata

Lebih dari satu juta spesies hewan masih hidup saat ini, dan

terdapat kemungkinan bahwa setidaknya sejuta organisme baru

akan diidentifikasi oleh generasi ahli biologi masa depan. Hewan

dikelompokkan sekitar 35 filum, namun jumlah sebenarnya

bergantung pada perbedaan pandangan para ahli sistematika.

Hewan menempati hampir semua lingkungan di bumi, tetapi

anggota terbanyak sebagian besar filum adalah spesies akuatik.

Lautan, yang kemungkinan merupakan rumah bagi jumlah sebesar

filum hewan. Fauna air tawar sangatlah banyak tetapi tidak sekaya

keanekaragaman fauna laut.56

Zoologi merupakan salah satu cabang Biologi yang khusus

membahas tentang hewan dan kadang-kadang disebut Biologi

Hewan. Zoologi sebagai cabang Biologi, dan pada bagian khusus

dia mengkaji tentang hewan-hewan yang tidak bertulang belakang

(Invertebrata).57

Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah istilah yang

diungkapkan oleh Chevalier De Lamarch untuk menunjuk hewan

yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrate mencakup

semua hewan kecuali hewan veretebrata (pisces, reptile, anfibia,

55

http://www.sealfebase.org/Photo/PicturesSummary.php. diakses tanggal 15 April 2016 56

http://muliyanti.wordpress.com/2009/10/29lporan-zoologi-invertebrata/selasa,1-2-2016,jam 2:24 57

Maskoeri Jasin, Zoology Invertebrate (Surabaya:Sinar Wijaya, 1992)h.1

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

burung dan mamalia). Invertebrate mencakup sekitar 97%dari

seluruh anggota kingdom animalia.

Lamarch membagi Invertebrata kedalam 2 (dua) kelompok

yaitu insect (serangga) dan vermes (cacing). Tetapi sekarang,

Invertebrata diklasifikasikan kedalam lebih dari 30 sub-file mulai

dari organisme yang lebih simple seperti Porifera dan cacing pipih

hingga organisme yang lebih kompleks seperti Mollusca dan

Arthropoda.58

Latar belakang dilaksanakan Praktikum Lapangan ini agar

kita dapat melihat secara langsung habitat dan jenis-jenis teripang

yang didapatkan, sehingga dapat membantu para mahasiswa untuk

lebih memahami mata kuliah dan mengenal lansung spesies yang

diamati baik itu secara morfologi ataupun anatomi serta lebih

mengenal habitat dari spesies yang diamati.

b) Praktikum Lapangan

1) Pengertian Praktikum Lapangan

Sejalan dengan peningkatan populasi penduduk,

perkembangan pengetahuan dan kemajuan teknologi,

bermanfaat sumber daya alam tidak hanya terbatas pada

pemenuhan kebutuhan pokok, tetapi lebih diperluas lagi sampai

pada faktor penentu keselamatan alam, kenyamanan, kesehatan

dan keindahan. Jumlah penelitian yang mengungkap manfaat

58

http://id.m.wikipedia.org/wiki/avertebrata. siakses pada tanggal 23 maret 2016

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

berbagai jenis sumber daya alam sudah cukup banyak, tetapi

masih banyak pula masyarakat yang belum mengetahui potensi

sumber daya alam yang dimaksud dalam penelitian tersebut.59

Pembelajaranbiologi seorang pengajar dituntut untuk

dapat mengajak anak didiknya untuk memanfaatkan alam atau

lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar yang paling

otentik dan tidak akan pernah habis. Oleh karena itu,

laboratorium alam dan lingkungan sekitar dengan segala

sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan lingkungan

biotik dan abiotik serta SDA akan dapat dikatakan sebagai

sumber belajar dengan pengamatan secara langsung sesuai

dengan materi pelajaran sehingga akan memberikan

pemahaman internalisasi dengan baik.60

Praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang

merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi

kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan

pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan

pemahaman mahasiswa tentang teori atau agar mahasiswa

menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu

pengetahuan atau suatu mata kuliah.61

59

Nurlailah, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Dengan

Menerapakan Model Pendekatan Praktik Lapangan (Skripsi:IAIN,2008)h.9 60

Fadlan Andi, Studi Tentang Kesulitan Praktikum Biologi Dan Pemecahannya (Skripsi:IAIN.,

2004)h.11 61

Heru,”Arti Dan Tujuan Praktikum”Dalam Http”//Heru-Id.Blogspot.Com/2010/01.Arti Dan

Tujuan Paraktikum.Html, Diambil Pada Tanggal 22 Maret 2016, Pukul 10:15 WITA

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Pelaksanaan praktikum merupakan bentuk

pembelajaran yang mencakup ranah pemahaman, sikap, dan

keterampilan. Selain itu, para siswa akan memperoleh

pengalaman belajar dalam bentuk kerja sama dan berinteraksi

dengan teman, menumbuhkan sikap solidaritas dan membina

hubungan kemitraan antara asisten dengan guru.62 Adapaun

pendapat lain menjelaskan bahwa praktikum adalah suatu

kegiatan yang menghasilkan suatu produk atau penguasaan

ilmu yang dilaksanakan di dalam laboratoriumdan di lapangan

dan mengacu pada materi atau pokok bahasan yang telah

diberikan di sekolah atau di bangku kuliah.63

Maka dari bebeberapa penjelasan diatas dapat

disimpulkan bahwa”praktikum lapangan adalah metode

pembelajaran praktis yang dapat mempermudah dan

mempercepat pemahaman mahasiswa terhadap teori yang

diperoleh didalam kelas”.

2) Komponen praktikum

Adapun komponen praktikum yang ada dalam kegiatan

praktikum antara lain:

a) Guru mata pelajaran yang dipraktikkan

b) Siswa-siswa peserta praktikum

62

Nurlailah, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Biologi Dengan

Menerapakan Model Pendekatan Praktik Lapangan (Skripsi:IAIN,2008)H.9 63

Wadi Hamzah, Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Yang Menggunakan LKS Praktikum

Dengan LKS Tanpa Praktikum (Skripsi:IAIN, 2008) h.26

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

c) Pengelola laboratorium

d) Laboratorium dengan perlengkapannya

e) Pembimbing praktikum.64

G. Kerangka Pikir

Sumber hayati laut yang sangat beranekaragaman banyak sekali

jenis-jenis biot laut yang ditemukan mulai dari jenis alga, Mollusca (siput,

cumi-cumi, karang), ikan, reftil (penyu laut), krutasea, echinodermata

(bintang laut), teripang, dan mamalia (ikan paus dan lumba-lumba).

Hewan maupun tumbuh-tumbuhan air di atas merupakan sumber protein

yang sangat bermanfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Bahkan berbagai bahan kimia yang terkandung dalam tubuh

biota laut dapat diekskresikan untuk dijadikan bahan baku berbagai jenis

obat dan kosmetik.

Salah satu biota laut yang memiliki potensi ekonomi adalah

teripang. Nilai ekonomi penting pada teripang berasal dari tingginya

kandungan atau kadar nutrisi yang tinggi yang terdapat dalam tubuh

teripang. Meskipun bentuk tubuh teripang yang sangat aneh tetapi

memiliki banyak manfaat baik itu untuk bahan pangan maupun dijadikan

sebagai obat.

Jenis biota laut yang satu ini harus benar-benar di jaga, karena

banyak sekali masyarakat sekitar yang menganggap bahwa sumberdaya

hayati yang terkandung di dalamnya tidak akan pernah habis untuk

64

Ibid h.26

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

selamanya. Kenaekaragaman biota laut bisa terancam punah yang

disebabkan oleh tangan manusia sendiri seperti kegiatan nelayan sekitar

desa Batu Nampar Selatan, yaitu penangkapan biota laut dengan cara

mengebom, pemotasan, pengkapan yang sembrono sehingga dapat

merusak lingkungan laut maupun pantai.

Keanekaragaman teripang laut sangat beranekaragam di lihat dari

banyak jenisnya, sehingga peneliti ingin meneliti lebih dekat lagi tentang

teripang laut (Holothuroidea) untuk mengetahui nama-nama jenis

teripang yang di temukan. Tidak hanya itu, peneliti juga dapat mengetahui

secara langsung bentuk tubuh teripang laut (Holothuroidea).

Mengetahuikeanekaragaman teripang laut (Holothuroidea), maka

peneliti melakukan penelitian di pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Kec. Jerowaru Lombok Timur. Karena jenis teripang ini adalah

sumber ekonomi bagi masyarakat setempat sehingga peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian di desa Batu Nampar Selatan dan dapat

ditindaklanjutkan dengan cara membudidayakan dan melestariakan. Tidak

hanya itu peneliti juga mengetahui tingkat kepadatan biota laut khususnya

teripang laut (Holothuroidea).

H. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang dilakukan adalah

penelitian yang bersifat deskriptif eksploratif. Penelitian deskriptif

eksploratif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

menggambarkan keadaan keadaan dan lokasi penelitian yang

dilakukan dan mengambil data secara langsung yang sudah ada di

lapangan tanpa pemberian perlakuan.65

2. Pendekatan penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dan kuantitaif. Data kualitatif diperoleh dengan cara

mengidentifikasi dan mengklasifikasi jenis hewan invertebrata yang

ditemukan, sedangkan data kuantitatif merupakan data hasil

perhitungan jumlah spesies yang ditemukan dan dianalisis dengan

indeks keanekaragaman Shannon-Winner.

I. Jadwal Kegiatan Penelitian

1. Waktu dan Tempat Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pantai Batu Nampar desa Batu

Nampar Selatan Kecamatan Jerowaru Lombok Timur.

b. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2016 selama 6

hari yaitu dari tanggal 19 – 24 Juli 2016. Adapun interval waktu

pengambian sampel yaitu pada pukul 14.00-16.00 WITA dan

16.15-18.15WITA.

65

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta:Rineka Cipta, 2005)h. 250

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

2. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua jenis teripang

laut di pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan Kecamatan

Jerowaru Lombok Timur.

b. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini

yaitu teripang laut (Holothuroidea) yang terdapat dalam area

sampling yang telah ditentukan.66

Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel

yaitu teknik area sampling (pengambilan sampel pada wilayah atau

daerah). Teknik area sampling merupakan teknik pengambilan

sampel dengan mempertimbangkan wakil-wakil dari daerah

geografis yang ada.67 Pada penelitian ini, daerah pengambilan

sampel dibagi menjadi tiga stasiun yaitu tumbuhan lamun (I),

berpasir (II), dan batu karang (III).

Untuk memudahkan dalam pengambilan sampel maka

digunakan teknik kuadrat transek. Kuadrat transek merupakan

suatu ukuran luas yang diukur dalam satuan kuadrat (misalnya m2,

cm2 dan sebagainya) berbentuk segi empat atau

66

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2007) h.

80 67

Melati Febrianita Fachrul, Metode Sampling Biokologi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)h.13

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

rectangular.68Metode ini digunakan untuk pengambilan sampel

pada populasi: satwa dengan pergerakan lambat (melata) dan biota

bintik di dasar perairan,69 sedangkan untuk pengambilan sampel

invertebrata laut yang melayang digunakan instrumen berupa

jaring. Pengambilan sampel menggunakan jaring dilakukan dengan

mengayun-ayunkannya di setiap stasiun yang telah ditentukan.

Adapun pengambilan data (sampel) dengan metode kuadrat

transek dapat dirincikan sebagai berikut:

1) Menetapkan daerah pengamatan pada pesisir pantai yang

berjarak 100 meter dari tepi pantai menjadi 3 stasiun, yaitu

tumbuhan lamun (I), berpasir (II), dan batu karang (III).

2) Pada masing-masing stasiun dibuat transek garis berukuran 100

meter dan diletakkan 3 kuadrat berukuran 10 x 10 meter.

Penempatan kuadrat dimulai dari titik nol, adapun jarak antara

kuadrat yang satu dengan yang lainnya yaitu 35 meter dan

diletakkan sejajar.

3) Hewan sampel berupa teripang laut (Holothuroidea) yang

ditemukan di dalam kuadarat dikoleksi, selanjutnya ditentukan

jenis dan jumlahnya.

4) Teripang laut (Holothuroidea) yang tidak teridentifikasi di

lapangan kemudian dibawa ke laboratorium biologi IAIN

Mataram untuk diidentifikasi lebih lanjut.

68

Soekisman, Dkk., Pengelolaan Gulman Di Perkebunan (Jakarta: Bramedia, 1984) h.19 69

Melati Ferianita Fachrul, Metode Sampling, h.14

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

5) Variabel lingkungan yang meliputi suhu dan pH air laut diukur

secara insitu sedangkan variabel tanah yang meliputi tekstur

tanah telah dianalisis dengan menggunakan teknik standar.

Teknik standar merupakan teknik yang digunakan untuk

menentukan tekstur tanah dengan cara meraba.

Untuk lebih jelasnya, letak stasiun pengambilan sampel

dapat dilihat pada gambar berikut:

Stasiun III Stasiun II Stasiun I

50 meter 50 meter

TT

Gambar 1.11 Gambaran lokasi pengambilan sampel di Desa Batu

Nampar Selatan Kec. Jerowaru Lombok Timur.

1

2

4 3

5

S

U

100m Pesisir Pantai

Tepi Pantai

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Keterangan:

1. Desa Batu Nampar Selatan 2. Gunung Linus

3. Stasiun Pengamatan 4. Line transek

5. Kuadrat transek

3. Instrumen Penelitian

Suatu penelitian terlaksana dengan baik dan sesuai dengan

harapan sudah pasti membutuhkan berbagai peralatan dan bahan yang

tepat guna menunjang keberhasilan dari penelitian tersebut. Segala

sesuatu yang berkenaan dengan pernyataan diatas adalah termasuk

dalam instrumen penelitian. Dimana instrumen penelitian merupakan

instrumen adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah.70

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan

oleh peneliti dalam menggumpulkan datanya agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah.71

Adapun instrumen pada penelitian ini adalah berupa alat

penelitian dan bahan penelitian.

a. Alat penelitian

Alat penelitian yang digunakan adalah:

70

Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan . (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) h.135 71

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta,

2006) H. 150

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

1) Kantong palstik dan stoples, digunakan untuk mengoleksi

spesies teripang yang ditemukan pada area sampel yang

sudah ditentukan.

2) Kamera foto, digunakan untuk mengambil gambar jenis

teripang (Holothuroidea) yang diperoleh dari area sampel

sehingga dapat mempermudah dalam pemberian nama

ilmiah.

3) Tali plastic, digunakan untuk pembuatan petak kuadran

pengambilan sampel, sehingga pengambilan sampel lebih

sistematis dan terarah.

4) Roll meter, digunakan untuk menggukur panjang garis dan

kuadran yang digunakan dalam pengambilan sampel.

5) Thermometer, digunakan untuk mengukur suhu lingkungan

tempat pengambilan sampel.

6) pH digital, digunakan untuk mengukur tingkat keasaman

(pH) lingkungan wilayah pengambilan sampel.

7) Kertas label, digunakan untuk menandai nama spesies

teripang (Holothuroidea) yang telah ditemukan.

8) Alat tulis menulis, digunakan untuk mencatat jenis

(Holothuroidea) yang ditemukan

9) Buku pedoman teripang (Holothuroidea), digunakan agar

lebih mudah dalam mengidentifikasi jenis

teripang(Holothuroidea)

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

b. Bahan penelitian

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah formalin

yang digunakan untuk mengawetkan jenis teripang

(Holothuroidea) yang ditemukan di stasiun pengamatan.

4. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai lebih dari satu

nilai, keadaan, kategori, atau kondisi. Dalam penelitian, penelitian

memusatkan perhatiannya untuk menjelaskan hubungan-hubungan

yang ada antar variabel, apakah itu sebab akibat atau

korelasional.72Variabel penelitian ini terdiri dari variabel biologi dan

variabel lingkungan. Variabel biologi meliputi jenis dan jumlah

teripang laut, sedangkan variabel lingkungan terdiri dari suhu,

salinitas, derajat keasaman dan tekstur tanah.

Variabel lingkungan yang meliputi suhu, salinitas, dan tekstur

tanah diukur secara insitu, dengan menggunakan teknik standar yang

merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan tekstur tanah

dengan cara meraba.

5. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Batu Nampar Selatan Kec.

Jerowaru selama 1 minggu melalui beberapa tahapan yaitu: Tahap

persiapan, dan tahap pelaksanaan. Kuadran pengambilan sampel dibuat

dengan mewakili masing-masing daerah dengan kondisi lingkungan

72

Supardi, Metodologi Penelitian (Mataram: Yayasan Cerdas Press, 2006), h. 46

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

yang berbeda. Pada penelitian ini, wilayah pengambilan sampel

ditetapkan menjadi 3 wilayah, yaitu wilayah yang batu karang, wilayah

pasir dan wilayah tumbuhan lamun.

Adapun tahap pelaksanaan penelitian keanekaragaman teripang

laut (Holothuroidea) di Desa Batu Nampar Selatan Kec. Jerowaru

antara lain:

a. Tahap persiapan

1) Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2) Melakukan observasi atau pengamatan lapangan yang meliputi

keseluruhan kawasan tempat penelitian dengan tujuan untuk

melihat secara langsung keadaan pasang surut daerah setempat

dan lain sebagainya.

3) Menentukan stasiun sampel sesuai dengan wilayah yang sudah

ditentukan yaitu, batu karang, berpasir dan padang lamun yang

ada di wilayah Desa Batu Nampar Selatan.

4) Menentukan lokasi area pengambilan sampel dari keberadaan

tempat habitat teripang yang sudah dibagi tersebut.

5) Membagi daerah pengamatan menjadi 3 stasiun dengan jarak

antara stasiun 1, 2 dan 3 adalah 50 meter, orientasi stasiun ada

yang berbatu karang, berpasir, dan padang lamun. Banyak

transek setiap stasiun masing-masing 3 transek, luas transek

10x10m, jarak antara transek 1 dengan transek dengan transek

yang lain 10m.

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

6) Menetapkan daerah pengambilan sampel dari masing-masing

daerah yang sudah dibagi.

7) Mengukur suhu dari tiap-tiap wilayah pengambilan sampel

menggunakan thermometer.

8) Mengukur pH setiap stasiun dengan pH digital.

9) Menentukan tekstur tanah dengan cara meraba.

b. Tahap pelaksanaan

1) Mengumpulkan semua jenis hewan invertebrate laut yang

ditemukan dalam setiap stasiun.

2) Menghitung jumlah masing-masing spesies teripang laut

(Holothuroidea) dalam setiap stasiun

3) Mencatat jenis dan jumlah hewan invertebrate yang diperoleh

pada tabel pengamatan (lembar obsevasi).

4) Mendokumentasikan gambar spesies teripang laut

(Holothuroidea) yang ditemukan.

5) Mengidentifikasi nama latin setiap jenis teripang laut

(Holothuroidea) yang ditemukan.

6) Menghitung indek keragaman spesies teripang laut

(Holothuroidea) pada setiap stasiun.

7) Melakukan wawancara dengan penduduk setempat guna

mendukung data yang diperoleh.

8) Menyimpulkan hasil dan menyusun laporan penelitian.

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling strategis

dalam penelitian, karena tujuan utamanya dari penelitian adalah

mendapatkan data.73

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan

memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata, atau disebut

pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi

mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,

pendengaran, meraba, dan mengecap.74

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini tentu dengan

didasarkan pada pengamatan langsung terhadap gejala-gejala yang

hendak diamati. Yaitu dengan mengamati langsung keberadaan

teripang laut (Holothuroidea) yang berada di kawasan pasang surut

air laut di Desa Batu Nampar Selatan. Dalam penelitian ini,

pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan

jumlah dan jenis spesies dalam filum Echinodermata yang sama

yaitu teripang laut (Holothuroidea) dan kemudian mencari faktor

penyebab dari perbedaan tersebut, dalam hal ini ada unsur

membandingkan variabel.

73

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif R&B (Bandung: Alfabeta, 2009), h.137 74

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,

2006),h. 156

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

b. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan

cara membaca teks, pengumpulan data dengan cara menghimpun

dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

gambar maupun elektronik.75 Teknik dokumentasi bermanfaat bagi

peneliti agar mendapat data yang lebih real untuk melengkapi data

hasil wawancara dan observasi misalnya kualitas tanah di Pantai

Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan, letak geografis dan foto

jenis teripang laut (Holothuroidea) yang ditemukan di area

sampling.

c. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden oleh

peneliti/pewawancara dan jawaban-jawaban responden dicatat atau

direkam dengan alat perekam.76 Wawancara ini tidak hanya asal

tanya jawab, melainkan harus ada panduannya sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Pertanyaan harus direncanakan secara teliti

dan dirumuskan dengan bahasa yang santun dan jelas. Teknik

wawancara dibutuhkan untuk mendapatkan data langsung dari para

responden yang telah ditentukan sehingga mendukung kevalidan

data yang telah didapatkan sebelumnya.

75

Ibid, h. 221 76

Fathurahman Pupuh, Metode Penelitian Pendidikan(Bandung: Pustaka Setia, 2011),h. 173

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara langsung

dengan penduduk di Desa Batu Nampar Selatan untuk mengetahui

apa saja jenis teripang laut (Holothuroidea)ataupun nama lokal dari

spesies teripang laut (Holothuroidea) yang ditemukan di lokasi

penelitian tersebut, kondisi teripang (tingkat kepadatan) dulu

dengan sekarang dan juga tingkat aktivitas nelayan yang perlu

dibatasi dalam pengambilan teripang.

7. Teknik Analisis Data

Secara umum teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah teknik deskriptif kualitatif dan deskriptif

verifikatif.77 Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif. Teknik ini berusaha

menganalisis data dengan cara mendeskripsikannya dengan kata-

kata/berbentuk tulisan.

Untuk mengkaji lebih mendalam mengenai jenis-jenis teripang

laut (Holothuroidea) yang terdapat di pesisir pantai desa Batu Nampar

Selatan, maka data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif, Indeks

ekologi yang meliputi jenis dan indeks keanekaragaman jenis teripang

laut (Holothuroidea) yang ditemukan pada masing-masing petak

kuadrat diperoleh dengan menggunakan rumus Shannon-Wienner

yaitu:

H’= -∑PiLnPi

77

Burhan Bungin, Analisis Data Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 83

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Dengan:

H’ : Indeks diversitas (keanekaragaman) Shannon-Wiener

Pi : Kelimpahan jenis ke-I (ni/N)

Ni : Jumlah individu jenis ke-i

N : Jumlah total individu semua jenis dalam komunitas

Kriteria:

H’>3 : Menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada

suatu stasiun adalah melimpah

1≤ H’≤3 : Menunjukkan bahwa keanekaragaman speseis pada

suatu stasiun adalah sedang melimpah

H’˂ 1 : Menunjukkan bahwa keanekaragaman spesies pada

suatu stasiun adaah sedikit/rendah

Setelah data dianalisis menggunkan analisis data kualitatif,

akan terlihat indeks keanekaragaman teripang laut (Holothuroidea)

yang akan dijadikan sebagai potensi hasil penelitian untuk dijadikan

sebagai lokasi praktikum lapangan dalam mengidentifikasi

keanekaragaman teripang laut (Holothuroidea). selanjutnya peneliti

akan menganalisis data hasil pengamatan jenis teripang laut

(Holothuroidea) dengan mengklasifikasikan jenis teripang laut

(Holothuroidea) tersebut dengan teknik klasifikasi Binomial

Nomenclatur, yaitu teknik klasifikasi tujuh takson yang dimulai dari

Kingdom, Divisi, Kelas, Ordo, Famili, Genus dan Spesies.

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Pengumpulan data Penyajian Data

Setelah dilakukan penelitian tentang keragaman teripang laut

(Holothuroidea) yang terdapat di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan, ditemukan jenis dan jumlah spesies yang berbeda pada masing-

masing stasiun. Pada data pengamatan pada besarnya arus, pada stasiun I

terdapat 18 jenis spesies dan total spesies yang ditemukan sebanyak 62 (Tabel

1), pada stasiun II ditemukan 13 jenis dan total spesies yang ditemukan

sebanyak 22 (Tabel 2), pada stasiun III terdapat 15 jenis dan total spesies yang

ditemukan sebanyak 134 (Tabel 2.3). sedangkan data pengamatan yang

didapatkan pada kecilnya arus, pada stasiun I terdapat 19 jenis spesies dan

total spesies yang ditemukan sebanyak 128 (Tabel 2.4), pada stasiun II

ditemukan 12 jenis dan total spesies yang ditemukan sebanyak 104 (Tabel

2.5), pada stasiun III terdapat 23 jenis dan total spesies yang ditemukan

sebanyak 184 (Tabel 2.6)

1. Data pengamatan pada besarnya arus

Tabel 2.1. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) tahun 2016

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Euapta sp 1 2 1 3 1 1 1 1 11

2 Holothuria scabra 1 1 1 3

3 Holothuria tubulosa 1 1 2

56

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

4 Holothuria hilla 1 1 1 1 4

5 Stichopus horrens 1 1 2

6 Holothuria atra 1 1 2

7 Holothuria edulis 1 1 2

8 Holothuroidea notabilis 1 1

9 Bohadschia marmorata 1 1

10 Holothuria pardalis 1 1 1 3

11 Holothuria impatiens 1 2 1 1 5

12 Holothuria floridana 1 1

13 Holothuria arenicola 2 2

14 Euapta tahitiensis 1 2 1 1 2 1 8

15 Parastichopus californicus 1 3 4

16 Synapta maculate 1 1 2

17 Holothuria flavomaculata 1 1

18 Polyplectana kefersteini 1 2 1 3 1 8

Jumlah 5 9 5 5 8 4 4 10 12 62

Tabel 2.2. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) tahun 2016

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat

III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Polyplectana kefersteini 1 1 1 3

2 Euapta tahitiensis 1 1 2

3 Bohadschia marmorata 1 1 2

4 Euapta sp 2 2 4

5 Holothuria atra 1 1

6 Holothuria edulis 1 1 2

7 Holothuria floridana 1 1

8 Holothuria hilla 1 1 2

9 Holothuria impatiens 1 1

10 Holothuria pardalis 1 1

11 Holothuria scabra 1 1

12 Holothuria tubulosa 1 1

13 Holothuroidea notabilis 1 1

Jumlah 5 3 3 1 2 2 1 3 2 22

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Tabel 2.3. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun III (batu karang) tahun 2016

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Euapta sp 11 5 8 7 4 3 6 5 9 58

2 Holothuria scabra 2 1 1 2 1 7

3 Holothuria tubulosa 1 4 1 1 7

4 Holothuria hilla 1 1 1 1 4

5 Stichopus horrens 1 1 2

6 Holothuria atra 3 2 2 2 1 1 11

7 Holothuria edulis 2 1 1 3 7

8 Holothuroidea notabilis 1 1 1 3

9 Bohadschia marmorata 1 1 2 1 1 6

10 Holothuria pardalis 1 1 1 3

11 Holothuria impatiens 2 2 1 1 6

12 Holothuria floridana 2 2 4

13 Holothuria arenicola 1 3 1 5

14 Euapta tahitiensis 1 2 1 1 2 1 8

15 Parastichopus californicus

1 2 3

Jumlah 17 15 18 12 12 11 17 15 17 134

2. Data pengamatan saat arus kecil

Tabel 2.4. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) tahun 2016

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Holothuria hilla 1 2 1 3 1 1 1 1 11

2 Holothuria scabra 1 1 3 1 6

3 Holothuria tubulosa 1 2 1 2 1 7

4 Euapta sp 2 3 3 1 5 1 1 16

5 Stichopus horrens 1 1 2 1 5

6 Holothuria atra 1 2 1 4

7 Holothuria edulis 1 2 1 1 5

8 Holothuroidea notabilis 3 1 1 2 1 8

9 Bohadschia marmorata 1 1 3 1 1 7

10 Holothuria pardalis 1 2 1 2 1 7

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

11 Holothuria impatiens 1 2 1 1 5

12 Holothuria floridana 3 2 1 1 2 9

13 Holothuria arenicola 2 1 1 4

14 Euapta tahitiensis 1 2 1 1 2 1 8

15 Parastichopus californicus 1 3 4

16 Synapta maculate 1 1 2

17 Holothuria flavomaculata 2 1 3 2 8

18 Polyplectana kefersteini 1 2 1 3 1 7

19 Opheodesoma spectabilis 1 2 2 5

Jumlah 16 11 18 8 12 10 20 14 19 128

Tabel 2.5. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) tahun 2016

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Euapta sp 3 2 1 1 3 3 1 1 15

2 Holothuria scabra 1 2 1 4

3 Holothuria tubulosa 2 4 2 3 6 1 17

4 Holothuria hilla 1 4 2 3 5 15

5 Stichopus horrens 1 1 1 2 5

6 Holothuria atra 2 1 2 2 1 1 1 10

7 Holothuria edulis 1 1 1 2 1 2 8

8 Holothuroidea notabilis 2 1 2 1 6

9 Bohadschia marmorata 2 1 1 1 5

10 Holothuria pardalis 2 1 1 1 1 1 7

11 Holothuria impatiens 1 1 1 1 4

12 Holothuria floridana 1 2 2 1 1 1 8

Jumlah 12 14 5 15 12 13 8 17 8 104

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Tabel 2.6. Data Hasil Pengamatan Keragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun III (Batu karang) tahun 2016

No Spesies Stasiun 1 Jumlah

Kuadrat I Kuadarat II Kuadrat III

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Synapta maculate 3 2 2 1 3 3 2 1 17

2 Euapta sp 1 3 1 2 3 2 5 7 4 28

3 Opheodesoma spectabilis 1 3 3 7

4 Parastichopus californicus 3 2 2 2 1 10

5 Holothuria scabra 2 1 3 1 1 1 9

6 Holothuria flavomaculata 2 1 1 4

7 Holothuria tubulosa 3 1 1 4 2 2 13

8 Holothuria hilla 1 1 1 2 2 1 8

9 Holothuria pervicax 2 2

10 Holothuria vacabunda 2 1 1 4

11 Stichopus horrens 3 1 1 5

12 Holothuria atra 3 1 4 8

13 Holothuria edulis 1 1 1 1 4

14 Holothuroidea notabilis 1 1 2

15 Bohadschia marmorata 1 2 1 2 1 7

16 Holothuria pardalis 2 2 4

17 Holothuria impatiens 1 3 1 5

18 Holothuria floridana 1 1 2

19 Holothuria cinerascens 1 1 1 2 1 6

20 Euapta tahitiensis 2 4 2 3 1 1 2 15

21 Polyplectana kefersteini 1 1 3 2 7

22 Holothuria leucospilota 2 1 3 2 2 10

23 Bohadschia similis 1 1 2 3 7

Jumlah 18 19 20 17 19 22 24 21 24 184

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

B. Analisis Data

Penentuan tingkat keanekaragaman setiap jenis hewan invertebrata laut

maka dapat dihitung dengan rumus indeks keanekaragaman Shanon-Wienner.

Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel-tabel hasil analisis data penelitian

sebagai berikut:

1. Data perhitungan indeks keanekaragaman teripang laut pada besarnya arus

Tabel 2.7. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) Tahun 2016

No Spesies Ni Pi Lnpi H’=-(pilnpi)

1 Euapta sp 11 0.177 -1.732 0.306

2 Holothuria scabra 3 0.048 -3.036 0.001

3 Holothuria tubulosa 2 0.032 -3.442 0.110

4 Holothuria hilla 4 0.064 -2.748 0.175

5 Stichopus horrens 2 0.032 -3.442 0.110

6 Holothuria atra 2 0.032 -3.442 0.110

7 Holothuria edulis 2 0.032 -3.442 0.110

8 Holothuroidea notabilis 1 0.016 -4.135 0.066

9 Bohadschia marmorata 1 0.016 -4.135 0.066

10 Holothuria pardalis 3 0.048 -3.036 0.001

11 Holothuria impatiens 5 0.080 -2.525 0.202

12 Holothuria floridana 1 0.016 -4.135 0.066

13 Holothuria arenicola 2 0.032 -3.442 0.110

14 Euapta tahitiensis 8 0.029 -3.540 0.102

15 Parastichopus californicus 4 0.064 -2.748 0.175

16 Synapta maculate 2 0.032 -3.442 0.110

17 Holothuria flavomaculata 1 0.016 -4.135 0.066

18 Polyplectana kefersteini 8 0.029 -3.540 0.102

Jumlah 62 0.697 -60.097 1.988

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Tabel 2.8. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) Tahun 2016

No Spesies Ni Pi Lnpi H’=-(pilnpi)

1 Polyplectana kefersteini 3 0.136 -1.195 0.162

2 Euapta tahitiensis 2 0.090 -2.407 0.216

3 Bohadschia marmorata 2 0.090 -2.407 0.216

4 Euapta sp 4 0.181 -1.709 0.309

5 Holothuria atra 1 0.045 -3.101 0.139

6 Holothuria edulis 2 0.090 -2.407 0.216

7 Holothuria floridana 1 0.045 -3.101 0.139

8 Holothuria hilla 2 0.090 -2.407 0.216

9 Holothuria impatiens 1 0.045 -3.101 0.139

10 Holothuria pardalis 1 0.045 -3.101 0.139

11 Holothuria scabra 1 0.045 -3.101 0.139

12 Holothuria tubulosa 1 0.045 -3.101 0.139

13 Holothuroidea notabilis 1 0.045 -3.101 0.139

Jumlah 22 0.992 -34.239 2.308

Tabel 2.9. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun III (Batu Karang) Tahun 2016

No Spesies Ni Pi Lnpi H’=-(pilnpi)

1 Euapta sp 58 0.432 -0.839 0.362

2 Holothuria scabra 7 0.052 -2.956 0.153

3 Holothuria tubulosa 7 0.052 -2.956 0.153

4 Holothuria hilla 4 0.029 -3.540 0.102

5 Stichopus horrens 2 0.014 -4.268 0.059

6 Holothuria atra 11 0.082 -2.501 0.205

7 Holothuria edulis 7 0.052 -2.956 0.153

8 Holothuroidea notabilis 3 0.022 -3.816 0.083

9 Bohadschia marmorata 6 0.044 -3.123 0.137

10 Holothuria pardalis 3 0.022 -3.816 0.083

11 Holothuria impatiens 6 0.044 -3.123 0.137

12 Holothuria floridana 4 0.029 -3.540 0.102

13 Holothuria arenicola 5 0.037 -3.296 0.121

14 Euapta tahitiensis 8 0.059 -2.830 0.166

15 Parastichopus californicus 3 0.022 -3.816 0.083

Jumlah 134 1.532 -47.385 2.399

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

2. Data perhitungan indeks keanekaragaman teripang laut saat arus kecil

Tabel 2.10. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun I (Padang Lamun) Tahun 2016

No Spesies Ni Pi Lnpi H’=-(pilnpi)

1 Holothuria hilla 11 0.085 -2.465 0.209

2 Holothuria scabra 6 0.046 -3.079 0.141

3 Holothuria tubulosa 7 0.054 -2.918 0.157

4 Euapta sp 16 0.125 -2.079 0.259

5 Stichopus horrens 5 0.039 -3.244 0.126

6 Holothuria atra 4 0.031 -3.473 0.107

7 Holothuria edulis 5 0.039 -3.244 0.126

8 Holothuroidea notabilis 8 0.062 -2.780 0.172

9 Bohadschia marmorata 7 0.054 -2.918 0.157

10 Holothuria pardalis 7 0.054 -2.918 0.157

11 Holothuria impatiens 5 0.039 -3.244 0.126

12 Holothuria floridana 9 0.070 -2.659 0.186

13 Holothuria arenicola 4 0.031 -3.473 0.107

14 Euapta tahitiensis 8 0.062 -2.780 0.172

15 Parastichopus californicus 4 0.031 -3.473 0.107

16 Synapta maculate 2 0.015 -4.199 0.062

17 Holothuria flavomaculata 8 0.062 -2.780 0.172

18 Polyplectana kefersteini 7 0.054 -2.918 0.157

19 Opheodesoma spectabilis 5 0.039 -3.244 0.126

Jumlah 128 1.007 -57.888 2.826

Tabel 2.11. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang

Laut (Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu

Nampar Selatan Pada Stasiun II (Berpasir) Tahun 2016

No Spesies Ni Pi Lnpi H’=-(pilnpi)

1 Euapta sp 15 0.144 -1.937 0.278

2 Holothuria scabra 4 0.038 -3.270 0.124

3 Holothuria tubulosa 17 0.163 -1.814 0.295

4 Holothuria hilla 15 0.144 -1.937 0.278

5 Stichopus horrens 5 0.048 -3.036 0.145

6 Holothuria atra 10 0.096 -2.343 0.224

7 Holothuria edulis 8 0.076 -2.577 0.195

8 Holothuroidea notabilis 6 0.057 -2.864 0.163

9 Bohadschia marmorata 5 0.048 -3.036 0.145

10 Holothuria pardalis 7 0.067 -2.703 0.181

11 Holothuria impatiens 4 0.038 -3.270 0.124

12 Holothuria floridana 8 0.076 -2.577 0.195

Jumlah 104 1.453 -31.364 2.347

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Tabel 2.12. Data Perhitungan Indeks Keanekaragaman Teripang Laut

(Holothuroidea) di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar

Selatan Pada Stasiun III (Batu karang) Tahun 2016

No Spesies Ni Pi Lnpi H’=-(pilnpi)

1 Synapta maculate 17 0.092 -2.385 0.219

2 Euapta sp 28 0.152 -1.883 0.286

3 Opheodesoma spectabilis 7 0.038 -3.270 0.124

4 Parastichopus californicus 10 0.054 -2.918 0.157

5 Holothuria scabra 9 0.048 -3.036 0.145

6 Holothuria flavomaculata 4 0.021 -3.863 0.081

7 Holothuria tubulosa 13 0.070 -2. 659 0.186

8 Holothuria hilla 8 0.043 -3.146 0.135

9 Holothuria pervicax 2 0.010 -4.605 0.046

10 Holothuria vacabunda 4 0.021 -3.863 0.081

11 Stichopus horrens 5 0.027 -3.611 0.097

12 Holothuria atra 8 0.043 -3.146 0.135

13 Holothuria edulis 4 0.021 -3.863 0.081

14 Holothuroidea notabilis 2 0.010 -4.605 0.046

15 Bohadschia marmorata 7 0.038 -3.270 0.124

16 Holothuria pardalis 4 0.021 -3.863 0.081

17 Holothuria impatiens 5 0.027 -3.611 0.097

18 Holothuria floridana 2 0.010 -4.605 0.046

19 Holothuria cinerascens 6 0.032 -3.442 0.110

20 Euapta tahitiensis 15 0.081 -2.513 0.203

21 Polyplectana kefersteini 7 0.038 -3.270 0.124

22 Holothuria leucospilota 10 0.054 -2.918 0.157

23 Bohadschia similis 7 0.038 -3.270 0.124

Jumlah 184 1.000 -77.615 2.885

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

C. Hasil Analisis

1. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan indeks keanekaragaman

Shanon-Wienner diperoleh nilai H’ (indeks keanekaragaman) pada

masing-masing stasiun berturut-turut dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 2.13. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Teripang Laut

(Holothuroidea) Pada Besarnya Arus Untuk Seluruh Stasiun

Pengamatan di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan

Tahun 2016

Satsiun Ke H’ (Indek Keanekaragaman)

Stasiun I 1.988

Stasiun II 2.308

Stasiun III 2.314

H’ Total 2.277

Tabel 2.14. Rekapitulasi Data Hasil Analisis Teripang Laut

(Holothuroidea) Saat Arus Kecil Untuk Seluruh Stasiun

Pengamatan di Pantai Batu Nampar Desa Batu Nampar Selatan

Tahun 2016

Satsiun Ke H’ (Indek Keanekaragaman)

Stasiun I 2.826

Stasiun II 2.347

Stasiun III 2.885

H’ Total 3,471

2. Deskripsi hasil perhitungan indeks keanekaragaman Shanon-Winner diperoleh

nilai H’ (indeks keanekaragaman) yaitu:

a. Tabel 13. H’ total = 2,277 menunjukkan keanekaragaman sedang

melimpah.

b. Tabel 14. H’ total = 3,471menunjukkan keanekaragaman melimpah.

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

BAB III

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

Batu nampar merupakan salah satu dusun dari desa batu nampar

selatan kecamatan jerowaru Lombok timur yang mempunyai luas ± 337

ha.78Adapun batas-batas fisik kawasan Batu Nampar Sealatan ini sebagai

berikut: sebelah utara Desa Pene kecamatan Jerowaru, sebelah selatan

Teluk Ekas, sebelah timur Teluk Ekas, sebelah barat Desa Bilelando Praya

Timur Lombok Tengah.

Keadaan iklim di kawasan Batu Nampar tidak berbeda dengan

dengan iklim di kecamatan Jerowaru dan sekitarnya yang mempunyai dua

musim. kemarau dan hujan.Dipengaruhioleh dua kali perubahan arah

angin (musim). Pada bulan September-Oktoberbertiup anginkering dari

tengara mengakibatkan musim kemarau dan hujan. Pada bulan November-

Maret bertiup angin yang mengandung uap angin dari barat laut.

menyebabkan musim hujan.Kecepatan angin pada musim ini cukup

kencang sementara di musim kemarau kecepatan angin rendah. Keadaan

suhu tahunan rata-rata antara 27o-34oC. kelembaban 20-25oC dan

intensitas cahaya matahari setiap harinya 62-90%.

Kedalaman pantai di kawasan Btau Namapar Selatan berkisar

antara 1-3 meter pada batas 20 meter dari tepi pantai . kedalam 20 meter

78

Abdul Gani, Wawancara, Batu Nampar Selatan, 24 juli 2016

66

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

terdapat pada batas 40 meter dari pantai. Pasang susrut pantai mencapai 3

meter dan disekitar pantai terdapat serpihan terumbu karang.79

Kondisi fisik pesisir pantai di Batu Namapar hampir sama terutama

pH dan tempratur. Begitu pula tekstur tanah pada stasiun I dan stasiun III

tidak terdapat perbedaan. Adapun pada stasiun II yang tekstur tanahnya

berlumpur dan berpasir (Tabel 15 )

Tabel 3.1. Kondisi Fisik Daerah Pesisir Pantai Batu Nampar

Stasiun Kuadrat Variabel Laingkungan

Tekstur

Tanah/Subsstrat

pH Suhu (oC)

I 1 Lumpur berpasir dan berlamun

8

28 2 Lumpur berpasir dan

berlamun

3 Lumpur berpasir dan berlamun

II 1 Berpasir

8

30 2 Berpasir

3 Berpasir

III 1 Lumpur berpasir dan serpihan karang

8

30 2 Lumpur berpasir dan serpihan karang

3 Lumpur berpasir dan

serpihan karang

79

Profil Desa, Batu Nampar Selatan, 25 juli 2016

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

B. Deskripsi Hasil

1. Keanekaragaman jenis teripang laut (Holothuroidea)

a. Keanekaragaman jenis teripang laut (Holothuroidea) pada

besarnya arus

1) Stasiun I

Stasiun I merupakan daerah padang lamun. Dari hasil

penelitian jenis teripang laut (Holothuroidea) yang paling

banyak dijumpai pada stasiun ini adalah Euapta sp dengan

jumlah total 11 spesies. Biota jenis ini biasanya hidup di daerah

padang lamun dan merupakan khas penghuni daerah tersebut.80

Apun spesies-spesies yang paling jarang ditemukan di stasiun

ini dengan rata-rata spesiesnya berjumlah 1 spesies antara lain:

Bohadschia marmorata, Holothuroidea notabilis, Holothuria

floridana, dan Holothuria flavomaculata(Tabel 2.1).

Indeks keanekaragaman Shanon-Wienner pada stasiun I

mencapai 1.988 dan jika dibandingkan dengan stasiun lain.

stasiun ini merupakan daerah yang memiliki indeks

keanekaragaman terendah. Dengan nilai indeks tersebut

menurut Melati (2007) menandakan bahwa keanekaragaman

jenis teripang pada stasiun ini masih terbilang rendah.81Tingkat

keanekaragaman dan kepadatan pada stasiun ini dipengaruhi

80

Anonym,”modul bio asosiasi dan pola interaksi antar speies” dalam

http://masantos.wordpress.com/category/biologi-laut. diambil tanggal 20 juli 2016, pukul

09.54 WITA. 81

Melati Ferianita Fachrul, Metode Sampling, h.51

Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

oleh faktor biotik dan lingkungan stasiun tersebut, seperti

keadaan substrat/tekstur tanah, pHdan suhu daerah ini.

Kondisi pH suatu lokasi berpengaruh terhadap

keragaman dan kepadatan jenis invertebrata laut. Menurut

Romimohtarto (2007) pH air laut permukaan di Indonesia

umumnya bervariasi dari lokasi ke lokasi antara 6.0 – 8.5.82

Karena kondisi pH pada staasiun ini masih berkisar antara 6 -

8.5 yaitu 8 sehingga memungkinkan hewan invertebrata dapat

hidup di dalamnya. Demikian halnya dengan suhu/temperatur

menurut Sutaman (1993) suhu merupakan salah satu faktor

yang sangat penting mengatur proses kehidupan dan

penyebaran organisme hanya berfungsi di dalam kisaran suhu

yang relative sempit. biasanya dengan suhu air laut 22oC-32 oC

dan pH air 7,5 -8,6.83 Jadi baik suhu (28oC) maupun pH (8)

pada stasiun ini masih terbilang normal sehingga

memungkinkan jenis hewan dalam hal ini invertebrata dapat

hidup di dalamnya.

Selain dipengaruhi oleh faktor suhu. pH dan kondisi

substrat/tekstur tanah sebagaimana telah diuraikan di atas.

keragaman dan kepadatan hewan invertebrata pada daerah ini

dipengaruhi pula oleh kebutuhan masyarakat sekitar.

82

Kasijan romimohtarto 1,”kualitas air dalam budidaya laut” dalam

http://masantos.wordpress.com/category/biologi-laut/, diambil tanggal 21 juli 2016, pukul

11.30 WITA 83

Sutaman, Petunjuk Praktis Budidaya Teripang (Yogyakarta: Kanisius, 1993), h. 28

Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Berdasarkan hasil pengamatan daerah padang lamun

merupakan daerah yang digunakan sebagai jalur

transpostasi/perahu nelayan dan tempat pemasangan jaring

untuk penangkapan ikan dan kepiting. Pada stasiun ini pula

masyarakat mengambil biota laut seperti (kerang. kepiting.

udang. dan juga teripang) sebagai bahan makanan dan juga

pasarkan.84

2) Stasiun II

Kondisi substrat/tekstur tanah pada stasiun II jauh

berbeda dengan stasiun I yaitu hanya berpasir dan hanya di

jumpai beberapa batu karang. Indeks keanekaragaman pada

stasiun ini masih dikatakan akan berkembang karena jumlah

indek keanekaragaman pada stasiun ini mencapai 2.308.

Jenis teripang laut yang jarang dijumpai pada stasiun II

antara lain: Holothuria atra, Holothuria floridan, .Holothuria

impatiens, Holothuria pardalis, Holothuria scabra, Holothuria

tubulosa, dan Holothuroidea notabilis yang rata-rata dijumpai

hanya 1 (Tabel 2.2). Hewan-hewan tersebut kemungkinan

merupakan hewan yang kurang tahan terhadap tempratur

tinggi, sehingga menyebabkan jenis-jenis teripang laut kurang

mampu bertahan hidup di daerah tersebut. Karena kurangnya

jumlah spesies ini seiring dengan dengan tingginya suhu (30oC)

84

Diah Safitri, Wawancara, Batu Nampar, tanggal 23 Juli 2016

Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

pada stasiun ini dan juga pHsubstrat. Selain itu stasiun tempat

pengambilan sampel mengalami kondisi arus yang masih

terbilang tinggi dan kemungkinan hal tersebut juga yang

menyebabkan teripang belum keluar dari persembunyianya .

dan juga peneliti sulit untuk menemukan biota laut.

Pada stasiun ini spesies yang paling banyak dijumpai

adalah jenis Euapta sp sebanyak 4 spesies, jenis ini tidak

dipengaruhi oleh besar kecilnya arus karena hewan yang satu

ini selalu melekatkan diri pada batu karang, padang lamun dan

tergeletak sekalipun meletakkan diri di pasir. Terlihat jelas

bahwa tingkat keanekaragaman pada stasiun ini adalah paling

rendah.

3) Stasiun III

Kondisi substrat/tekstur tanah pada stasiun III jauh

berbeda dengan stasiun I dan stasiun II, karena pada daerah

stasiun ini dipenuhi oleh batu karang dan lamun yang padat.

Keadaan ini menyebabkan tingkat indeks keanekaragaman

tertinggi yaitu 2,314 yang jumlah spesies yang mencapai 134.

Menurut Nybakken (1988) terumbu karang merupakan

masyarakat organism yang hidup di dasar laut daerah tropis dan

dibangun oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) dan menjadi

ekosistem yang cukup kuat menahan gelombang laut. Terumbu

Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

karang juga berfungsi sebagai tempat perlindungan avertebrata

kecil dari predator.85

Adapun padang lamun yang tumbuh di atas karang

memiliki peranan penting bagi biota yang hidup di dalamnya

yaitu secara umum merupakan tempat mencari makanan,

berpijah, pembesaran dan perlindungan bagi berbagai jenis

biota laut diantaranya adalah ikan, udang dan moluska.86 Jenis

teripang laut (Holothuroidea) yang jarang dijumpai pada

stasiun III antara lain: Stichopus horrens, Holothuroidea

notabilis, Holothuria pardalis, dan Parastichopus californicus.

(tabel 2.3).

b. Keanekaragaman jenis teripang laut (Holothuroidea) pada arus

kecil.

1) Satsiun I

Stasiun I juga mewakili dalam pengambilan sampel

pada arus kecil termasuk juga stasiun II dan stasiun III. Jenis

spesies yang memadatai daerah ini tidak berbeda dengan

stasiun III pada daerah pengambilan sampel arus besar yaitu

Euapta sp yaitu sebanyak 16 spesies. Stasiun ini merupakan

daerah yang memiliki tingkat keanekaragaman tertinggi kedua

setalah stasiun III pada arus kecil yaitu sebanyak 2.826 karena

85

Melati Ferianita Fachrul, Metode Sampling, h.124-125 86

Riama Erika Tiurmid, Ekosistem Padang Lamun Layak Diberdayakan” dalam

http://www.koralonline.com/content/view/177/45/, diambil tanggal 25 juli 2016, pukul 10.21

WITA

Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

kondisi lingkungan stasiun ini tidak jauh berbeda dengan

stasiun III meliputi keadaan substrat/tekstur tanah, pH dan

suhu.

Adapun jenis teripang yang jarang ditemui di adaerah

ini antara lain: Synapta maculate karena teripang yang satu ini

sudah terbilang sulit ditemui. Daerah padang lamun ini juga

bukan habitat aslinya, sedangkan habitat aslinya berada di sela-

sela batu karang. Pada stasiun I masih dikatakan sedang

melimpah karena sebagian besar dari organisme yang terdapat

pada komunitas lamun yang tidak memiliki suatu hubungan

trofik dengan lamun itu sendiri, tidak mempunyai keuntungan

ekonomi secara langsung. Meskipun demikian, diantara

organisme yang mendiami komunitas lamun sebagai tempat

asuhan dengan menghabiskan waktu dewasanya dilingkungan

lain, beberapa mempunyai nilai kepentingan ekonomi yang

besar seperti ikan barongan, kepiting batu, dan lainnya.

2) Stasiun II

Indeks keanekaragaman Shannon-Wienner pada stasiun

II pada kecilnya arus mencapai 2,347 dan jika dibandingkan

dengan stasiun lain khususnya pada kecilnya arus, stasiun ini

merupakan daerah yang memiliki indeks keanekaragaman

terendah. Dengan nilai indeks tersebut menandakan bahwa

keanekaragaman jenis teripang pada stasiun ini adalah sedang.

Page 93: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Tingkat keanekaragaman pada stasiun ini dipengaruhi oleh

faktor biotik dan lingkungan stasiun tersebut, seperti keadaan

substrat/tekstur tanah, pH dan suhu daerah ini. sedangkan

jumlah spesies yang didapatkan pada stasiun ini sebanyak 12

jenis teripang dengan total keseluruhannya sebanyak 104

spesies.

Rendahnya tingkat keanekaragaman pada kondisi tanah

yang berpasir merupakan pengaruh dari lingkungan habitat

fauna tersebut. Hasil itu terjadi karena adanya tekanan fisik

berupa aktivitas manusia berupa pengambilan biota laut dengan

menggunkan zat kimia yang digunakan masyarakat luar seperti

menggunakan potas sehingga teripang berada pada batas

toleransi minimumdan sulit untuk beradaptasi dengan

lingkungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya.

Selain itu, suhu dan pH serta intensitas cahaya turut

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan teripang. Suhu

dan pH pada kondisi tanah yang berpasir berada dibawah

kisaran optimal untuk pertumbuhan organisme laut yaitu 27oC

dan pH = 6,5. Teripang merupakan hewan yang menyukai

cahaya redup karena aktivitas hidupnya banyak dilakukan pada

malam hari.

Page 94: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

3) Stasiun III

Hasil pengamatan yang terakhir kali ini yaitu pada

stasiun III dengan tingkat keanekaragaman tertinggi sebanyak

2,885 pada kondisi tanah yang dipenuhi oleh batu karang yang

ditumbuhi oleh lamun padat. Jenis yang paling banyak dan

selalu ditemukan di setiap stasiun pengamatan adalah Eupta sp,

Holothuria tobulosa dan Holothuria arta. Jenis ini yang paling

banyak ditemukan dari tiap-tiap stasiun dan habitat dari jenis

ini terdapat pada padang lamun, dan hidup diperairan berpasir

atau di antara karang tertutup pasir.87

Menurut Ghufran (2010) habitat (tempat hidup)

teripang adalah perairan pantai, mulai dari daerah pasang-surut

yang dangkaln sampai perairan yang lebih dalam. Beberapa

kelompok hidup di daerah berbatu yang dapat digunakan

sebagai tempat bersembunyi, sedangkan yang lainnya hidup

pada daerah yang banyak ditumbuhi rumput laut, lamun (sea

grass), atau daerah berpasir. Ada juga yang membuat lubang

dalam lumpur dan pasir.88 Jenis yang paling jarang temui pada

stasiun ini adalah Holothuroidea notabilis, dan Holothuria

floridana. Jenis ini jarang diemukan karena habitat teripang ini

87

http://perbanyakanholothuriaarta.blogspot.com/2015/03/perbanyakan-holothuria-arta-teripang.

diakses pada tanggal 24 Agustus 2016 88

Ghufran H. Khordi, Budi Daya Biota Akuatik Untuk Pangan, Kosmetik, dan Obat-Obatan:

Teripang dan Penyu, Kuda Laut Dan Rumput Laut, Cumi-Cumi dan Sotong, Ikan Hiu, Ikan

Gabus, dan Ikan Tuna, Pedada dan Korella (Yogyakarta: Lily Publisher, 2010) h. 30-31

Page 95: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

sering ditemukan di dalam pasir dengan cara membenamkan

diri.

Masing-masing jenis memiliki habitat yang spesifik.

Misalnya teripang putih atau teripang pasir (Halothuria scabra)

banyak ditemukan di daerah yang berpasir atau pasir

bercampur lumpur dikedalaman 1-40 meter. Sering pula

ditemukan di perairan yang dangkal dan banyak ditumbuhi

lamun. Teripang lotong (Holothuria nobilis), Holothuria

fuscoglive dan teripang pandan(Thelenota ananas) menyukai

daerah di sekitar karang pada kedalaman 10-30 meter. Jenis

teripang kapuk (Actinopyga miliaris). Actinopyga echinetes dan

teripang pasir umumnya ditemukan di sekitar terumbu

karang.89

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya bahwa setiap

stasiun yang mewakili letak geografis wilayah Batu Nampar,

memeiliki nilai kepadatan dan indeks keanekaman teripang laut

(Holothuroidea) tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik dan

kimia lingkungan serta kemampuan suatu spesies untuk hidup dan

menyesuaikan diri dengan kondisi tersebut. Terdapat beberapa jenis

hewan yang mempunyai tingkat toleransi tinggi sehingga mampu

bertahan hidup dan dijumpai pada seluruh daerah pengamatan

tersebut antara lain: Holothuria hilla, Euapta sp, dan Holothuria

89

Edy Karsono, Pantai Dan Kehidupannya , (Bandung: PT Indah Jaya, 2010)h. 40

Page 96: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

atra. Jenis teripang ini masih kurang diminati oleh masyarakat

setempat karena tidak bisa dijadikan sebagai bahan makanan sperti

Eupta sp.

Pada dasar air laut berbeda dengan gelombang air laut.

Gelombang laut adalah pergerakan air laut adalah pergerakan air

laut naik turun atau secara vertikal. Air laut yang bergera tidak

mengalami perpindahan tempat secara horizontal.

Priode pasang laut adalah waktu antara puncak atau

lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya.

Panjang priode pasang surut bervarias antara 12 jam 25 menit

sehingga 24 jam 50 menit.

Pasang naik dan pasang surut air laut merupakan

fenomena gerakan air laut yang terjadi dua kali setiap hari pada

saat pasang naik permukaan air laut mengfalam kenaikan beberapa

sentimeter dari keadaan normal sebaliknya pada saat pasang surut

air laut dinamakan zona litoral. Penyebab utama dari gejala alam

ini adalah adanya gaya tari (gravitasi bumi) bulan dan matahari

terhadap bumi, namun yang lebh terasa pengaruhnya adalah

gravitasi bulan karena jarak antara matahari dan bumi sangatlah

jauh. 90

90

Aditya, gelombang pasang –surut.web.ugm.ac.id/DIHT/padi-palawjaya.pasang-surut.diakses

pada tanggal 30 desember 2016.pukul 16;20 wita

Page 97: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

2. Perbedaan keanekaragaman teripang (Holothurroidea) berada di

habitat yang berbeda

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh perbedaan tingkat

keanekaragaman total seluruh stasiun penelitian pada besarnya arus

yaitu 2,277. Hal ini menandakan bahwa tingkat keanekaragaman jenis

teripang laut yang terdapat di Batu Nampar adalah sedang atau cukup

beragam. Sedangkan hasil analisis data diperoleh tingkat

keanekaragaman total seluruh stasiun penelitian saat arus kecil yaitu

3,471. Hal ini menandakan bahwa tingkat perbedaan keanekaragaman

jenis teripang laut yang terdapat di Batu Nampar adalah melimpah.

Dalam hal ini terlihat jelas perbedaan tingkat keanekaragman pada

masing-masing habitat yang sudah ditentukan.

Page 98: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasrkan hasil analisis data dan pembahasaan disimpulkan bahwa:

1. Di daerah pesisir pantai (20 – 50 meter) Batu Nampar pada saat surut

25 spesies teripang laut (Holothuroidea) yang termasuk dalam filum

echinodermata. Adapun tingkat keanekaragaman untuk besarnya arus

untuk seluruh stasiun adalah 2.277 yang berarti bahwa

keanekaragaman spesies teripang adalah sedang melimpah. Sedangkan

tingkat keanekaragaman pada arus kecil untuk seluruh stasiun adalah

3.471 yang berarti bahwa keanekaragaman spesies teripang adalah

melimpah tinggi.

2. Hasil penelitian mengenai keanekaragaman teripang saat arus kecil di

seluruh stasiun adalah 3.471 yang berarti bahwa keanekaragaman

spesies teripang adalah melimpah tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diketahui

adanya keanekaragaman teripang laut (Holothuroidea) di Pantai Batu

Nampar selatan sehingga dapat dikembangkan sebagai lokasi praktikum

mata kuliah zoologi invertebrata dan mengingat hal tersebut sangat

bermanfaat bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat. Oleh karena itu,

peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Kepada pemerintah daerah (BAPEDA) NTB, dengan adanya hasil

penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

Page 99: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

potensi alam yang terkandung di wilayah penelitian untuk

dikembangkan dan dilestarikan.

2. Kepada masyarakat setempat, disarankan untuk selalu menjaga dan

melestarikan kekayaan hayati berupa keanekaragaman jenis teripang

laut (Holothuroidea) yang hidup di pantai Batu Nampar Sealatan.

3. Diharapkan kepada mahasiswa dan pelajar untuk ikut serta dalam

melestarikan keanekaragaman jenis teripang laut(Holothuroidea) dan

memanfaatkan hasil penelitian sebagai bahan acuan guna menambah

hazanah ilmu pengetahuan.

4. Sangat hiharapkan adanya penelitian lanjutan yang lebih mendalam

dengan menempatkan stasiun di lokasi yang berbeda sehingga

memberikan hasil dan informasi yang lebih optimal demi kemajuan

ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Page 100: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

DAFTAR PUSTAKA

Adi. Cahyanto Budi. 2009. Berbagai Cara Hewan Berkembangbiak .

Bandung: Titian Ilmu

Andi. Fadlan. 2004. Studi Tentang Kesulitan Praktikum Biologi Dan

Pemecahannya. Skripsi:IAIN.

Anonim.”Informasi Sejarah Pulau Lombok”.http://Www. Lomboktravel.Com/Indonesia

Anonym.Laporan Praktikum Zoologi Invertebrata.2011. www.febmoet.blogspot.comDiakses pada tanggal 21 maret 2016

Anonym.Mata Kuliah Zoologi Invertebrata.2010. www.febmoet.blogspot.com Diakses pada tanggal 22 maret 2016

Anonym. “investiga sijenis-jenis teripang”. http://www.marchellolonlun.blogspot.com. diakses pada tanggal 29

April 2016

Bungin. Burhan. 2010. Analisis Data Kualitatif . Jakarta: Rajawali Press.

Cambell. 2003. Biologi Edisi Ke Lima Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Cambell. 2008. Biologi Edisi Ke 8 Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Dahuri. R. 2003. Keanekaragaman hayati Laut: asset berkelanjutan pembanggunan berkelanjutan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Dewi. Kurnia Harlina.Devi Silsia. Laili Susanti. Masturah Markom2) dan Evi

Nova Yanti1). 2010. Pengaruh Kecepatan Sentrifugasi Pada Proses Pemisahan Hasil Ekstrak Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Sebagai Sumber Testosteron Alami Dan Antigen. Jurusan Teknologi

Industri Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu. Jurnal Biologi. Yogyakarta.ISSN 1693 – 4393

Elfidasari. Dewi.Nita Noriko. Ninditasya Wulandari. Analekta Tiara Perdana. 2012 “Identifikasi Jenis Teripang Genus Holothuria Asal Perairan

Sekitar KePulauan Seribu Berdasarkan Perbedaan Morfologi”. Jurusan Program Studi Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi.

Universitas Al Azhar Indonesia. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi. Jakarta

Febrianita Fachrul. Melati. 2007. Metode Sampling Biokologi. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 101: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Heru.”Arti Dan Tujuan Praktikum”Dalam Http”//Heru-

Id.Blogspot.Com/2010/01.Arti Dan Tujuan Paraktikum.Html. Diambil Pada Tanggal 22 Maret 2016. Pukul 10:15 WITA

http://aneka-uahaperikanan.blogspot.co.id/2013/09/budidaya-pembenihan-teripang.html. diakses pada tanggal 16 April 2016

http://gamatindonesia.files.wordpress.com/2009/10/cuiversche.jpg. diakses tanggal 15 April 2016

http://glendalecommunitycollege.wordpress.com/2009/11/16jenis-jenis-teripang-laut/diakses. 15 April 2016

http://indobeta.com/duunia- laut-teripang/10211. diakses 15 April 2016

http://muliyanti.wordpress.com/2009/10/29lporanzoologiin_vertebrata/selasa.1-2-2016.jam 2:24.

http://perbanyakanholothuriaarta.blogspot.com/2015/03/perbanyakan-holothuria-arta-teripang. diakses pada tanggal 15 april 2016

http://www. flickr.com/photo/danieldanielkwok/2427799191. Diakses tanggal

15 April 2016.

http://www.bioserch.in/publicOrganismPage.php. diakses tanggal 15 April

2015.

http://www.dunia-perairan.blogspot.co.id/2012/10/teripang-si-ketimun-

laut.html. diakses tanggal 15 April 2016

http://www.faridmuzaki.blogspot.co.id/2011/05/fauna-asosiasi-padang-lamun-pantai-bama. diakses tanggal 20 April 2016

http://www.sealfebase.org/Photo/PicturesSummary.php. diakses tanggal 15 April 2016.

Iyam. 2007. Keanekaragaman Biota Laut. Bandung: Titian Ilmu.

Jasin. Maskoeri. 1992. Zoology Invertebrate. Surabaya:Sinar Wijaya.

Karsono. Edy. 2010. Pantai Dan Kehidupannya. Bandung: PT Indah Jaya.

Khordi. Ghufran H.. 2010. Budi Daya Biota Akuatik Untuk Pangan. Kosmetik. dan Obat-Obatan: Teripang dan Penyu. Kuda Laut Dan

Rumput Laut. Cumi-Cumi dan Sotong. Ikan Hiu. Ikan Gabus. dan Ikan Tuna. Pedada dan Korella. Yogyakarta: Lily Publisher.

Kordi. Ghufran. H. 2010. Cara Gampang Membudidayakan Teripang. Yogyakarata: Andi Offset.

Page 102: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Kordi. Ghufran. H. 2012. Jurus Jitu Pengeloloaan Tambak Untuk Budi Daya

Perikanan Ekonomis: 7 Ikan Unggulan. Udang Laut Dan Galah. Kepiting Bakau. Teripang. Kerang. Rajungan. Rumput Laut. Yogyakarta: Lily Publisher.

Kordi. Ghufran. H. 2012.Budi Daya 22 Komoditas Laut Untuk Konsumsi

Local Dan Ekspor. Yogyakarta: Lily Publisher.

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Martoyo. Joko dkk. 1996. Budi Daya Teripang. Jakarta: Penebar Swadaya.

Novitasari. Ria. 2009. Mengenal Kehidupan Laut. Bandung: April Media.

Nurlailah. 2008. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Biologi Dengan Menerapakan Model Pendekatan Praktik Lapangan. Skripsi:IAIN.

Pupuh. Fathurahman. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Romimohtarto. K dan Sri Juwana. 2004. Meroplanton Laut: Larva Hewan

Laut yang menjadi planton. Jakarta: Djambatan.

Romimohtarto. K. dan S. Juwana. 2009. Biota Laut. Ilmu Pengeahuan

Tentang Biota Laut. Jakarta: Djambatan.

Sudrajat. Ahmad. 2015. Budidaya 26 Komunitas Laut Unggul. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Sugiono. 2013. Metode Penelitian kuantitatif-kualitataif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Supardi. 2006. Metodologi Penelitian. Mataram: Yayasan Cerdas Press.

Syarifuddin. Soedarmayanti. Metode Penelitian. Bandung: Mandar Maju.

Tim Perkamusan Ilmiah. 2005. Kamus Pintar Biologi. Citra Wacana:

Surabaya.

Tjitrosoepomo . Gembong. 2005. Taksonomi Umum. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Wadi Hamza.2008. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Yang

Menggunakan LKS Praktikum Dengan LKS Tanpa Praktikum . Skripsi:IAIN.

Page 103: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Lampiran 01. Teripang Laut (Holothuroidea) yang Ditemukan di Pantai

Desa Batu Nampar Selatan Tahun 2016

No NamaSpesies Gambar

1 Teripang darah (Holothuria atra) Genus: Holothuria

2 Teripang Pasir (Holothuria scabra)

Genus: Holothuria

3 Euapta sp

Genus: Synapta

4 Stichopus horrens

Genus: Stichopus

5 Teripang Batu Keling (Holothuria edulis)

Genus: Holothuria

Page 104: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

6 Teripang Getah (Holothuria vacabunda)

Genus: Holothuria

7 Holothurian pardalis

Genus: Holothuria

8 Holothuria arenicola

Genus: Holothuria

9 Holothuria tubulosa

Genus: Holothuria

10 Synapta maculate

Genus: Synapta

Gambar 1. Teripang Laut (Holothuroidea) yang Ditemukan di Pantai Desa

Batu Nampar Selatan Tahun 2016

Page 105: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Lampiran 02. Peta Lokasi Penelitian (Desa Batu Nampar Selatan Kecamatan

Jerowaru Lombok Timur)

U

S

Wil.Lombok Tengah

Gambar 2: PetaLokasi Penelitian (Desa Batu Nampar Selatan Kecamatan

Jerowaru Lombok Timur)

TELUK EKAS

Wilayah DESA PENE

Gili Linus

KAB. LOTENG KETERANGAN :

: Batas Desa

: Masjid

: SD

: Polindes

: Kantor Desa

: Pustu

: Jalan Raya

DUSUN TEMAYANG

DUSUN BATU NAMPAR

DUSUN BATU NAMPAR SELATAN

RT 01

RT 01

RT 02

RT 02

RT 02

RT 01

RT 03

ParakAmbat

Temayang

Pesakit

Page 106: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Lampiran 03. Loasi penelitan

Gambar 3. Pesisir Pantai Batu Nampar Saat Pasang pada Bulan Juli 2016

Gambar 4. Pesisir pantai batu nampar saat surut

Page 107: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Lampiran 04. Proses Penelitan

Gambar 5. Pemasangan Transek Pada Stasiun I Penelitian (padang

lamun)

Gambar 6. Pemasangan Transek Pada Stasiun II Penelitian (berpasir)

Page 108: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Gambar 7. Pemasangan Transek Pada Stasiun III Penelitian (Batu karang)

Gambar 8. Pemasangan label/penandapadastasiunpenelitian

Page 109: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

Gambar 9. Pengukuran tempratur/suhu padas tasiun penelitian

Gambar 10. Proses pengambilan teripang

Page 110: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Bahwa yang bertandatangandibawahini :

Nama : Rukyah

Umur :

Tempat/tanggallahit : BatuNampar, 20 juli 1991

Jeniskelamin : Perempuan

Agama : Islam

Bangsa : Indonesia

Alamat : DesaBatuNampar Selatan, KecamatanJerowaru, Lombok Timur

PENDIDIKAN

NO Tingkat NamaPendidikan Jurusan STTB/Tanda Lulus/Ijazah

Tahun

Tempat NamaKepalaSekolah

1 SD SDN 3

BatuNampar

- 2006 BatuNampar H.Nurdi,

S. Pd

2 SMP SMPN 2 Jerowaru - 2009 DusunSagikMateng

Jumdan, S.Pd

3 SMA SMAN 1

PrayaTimur

IPA 2012 Mujur,

PrayaTimur

H. Lalu

Masri, S.Pd.M.Pd

Demikian daftar riwayat hidup ini saya saya buat dengan sesungguhnya

dan apabila dikemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar saya bersedia

dituntut dimuka pengadilan serta bersedia menerima segala tindakan yang diambil

oleh pemerintah.

Mataram, 18 Novemver2016

Yang membuat

(Rukyah)

Page 111: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …
Page 112: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …
Page 113: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …
Page 114: JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU …