Modul 7 Routing

32
i [email protected] [email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Routing Routing

Transcript of Modul 7 Routing

Page 1: Modul 7 Routing

[email protected]@eepis-its.eduElectronic Engineering Polytechnic Institut of Electronic Engineering Polytechnic Institut of

Surabaya – ITSSurabaya – ITSKampus ITS Sukolilo Surabaya 60111Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

RoutingRouting

Page 2: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

PendahuluanPendahuluan Fungsi utama dari layer network adalah Fungsi utama dari layer network adalah

pengalamatanpengalamatan dan dan routingrouting Pengalamatan telah kita bicarakan Pengalamatan telah kita bicarakan

sebelumnya.sebelumnya. Routing merupakan fungsi yang Routing merupakan fungsi yang

bertanggung jawab membawa data bertanggung jawab membawa data melewati sekumpulan jaringan dengan cara melewati sekumpulan jaringan dengan cara memilih jalur terbaik untuk dilewati datamemilih jalur terbaik untuk dilewati data

Tugas Routing akan dilakukan device Tugas Routing akan dilakukan device jaringan yang disebut sebagai jaringan yang disebut sebagai RouterRouter

Page 3: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

RouterRouter Router merupakan komputer jaringan yang Router merupakan komputer jaringan yang

bertugas atau difungsikan bertugas atau difungsikan menghubungkan dua jaringan atau lebihmenghubungkan dua jaringan atau lebih

Type router :Type router : Komputer yang kita fungsikan RouterKomputer yang kita fungsikan Router Peralatan khusus yang dirancang sebagai Peralatan khusus yang dirancang sebagai

RouterRouter Tugas router memforward data (Fungsi IP Tugas router memforward data (Fungsi IP

Forward harus diaktifkan) menggunakan Forward harus diaktifkan) menggunakan routing protokol (Algoritma Routing)routing protokol (Algoritma Routing)

Data diatur oleh Routed ProtocolData diatur oleh Routed Protocol

Page 4: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Komputer Router Komputer Router Router Router adalah komputer adalah komputer general purpose general purpose (untuk (untuk

tujuan yang lebih luas) dengan dua atau lebih tujuan yang lebih luas) dengan dua atau lebih interfaceinterface jaringan ( jaringan (NIC CardNIC Card) di dalamnya yang ) di dalamnya yang berfungsi menghubungkan 2 jaringan atau lebih, berfungsi menghubungkan 2 jaringan atau lebih, sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lainjaringan ke jaringan yang lain

Untuk jaringan kecil, Untuk jaringan kecil, interfaceinterface-nya adalah -nya adalah NIC CardNIC Card, , sehingga sehingga routerrouter mempunyai 2 mempunyai 2 NICNIC atau lebih yang atau lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan lain. bisa menghubungkan dengan jaringan lain.

Untuk Untuk LANLAN kecil yang terhubung internet, salah satu kecil yang terhubung internet, salah satu interfaceinterface adalah adalah NIC cardNIC card, dan , dan interfaceinterface yang lain yang lain adalah sembarang hardware jaringan misal modem adalah sembarang hardware jaringan misal modem untuk untuk leased lineleased line atau atau ISDN ISDN atau koneksi internet atau koneksi internet ADSLADSL yang digunakan yang digunakan

Page 5: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Default GatewayDefault GatewaySupaya Router bisa meneruskan data, Supaya Router bisa meneruskan data,

komputer yang ada pada jaringan komputer yang ada pada jaringan tersebut harus menugaskan router untuk tersebut harus menugaskan router untuk meneruskan datameneruskan data

Penugasan dilakukan dengan cara Penugasan dilakukan dengan cara setting komputer default gateway ke setting komputer default gateway ke routerrouter

Jika kita tidak setting Jika kita tidak setting default gatewaydefault gateway maka bisa dipastikan maka bisa dipastikan LAN LAN tersebut tidak tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnyabisa terkoneksi dengan jaringan lainnya

Page 6: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Perubahan Alamat IPPerubahan Alamat IP

Page 7: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Cara Membangun Tabel Cara Membangun Tabel RoutingRouting

Dua cara membangun tabel Routing :Dua cara membangun tabel Routing : Static RoutingStatic Routing

Dibangun berdasarkan definisi dari administratorDibangun berdasarkan definisi dari administrator Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah Administrator harus cermat, satu saja tabel routing salah

jaringan tidak terkoneksijaringan tidak terkoneksi Dynamic RoutingDynamic Routing

Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara Secara otomatis router jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi antar router menggunakan protokol bertukar informasi antar router menggunakan protokol tftptftp

Kategori algoritma dinamik :Kategori algoritma dinamik : Distance VectorDistance Vector Link StateLink State HybridHybrid

Page 8: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

IP AliasingIP Aliasing IP AliasingIP Aliasing adalah adalah

adalah adalah mapping single mapping single MAC AddressMAC Address untuk untuk multiple IPmultiple IP addressaddress, , satu NIC bisa diberi satu NIC bisa diberi nomor IP lebih dari nomor IP lebih dari satusatu

Dengan 1 NIC bisa Dengan 1 NIC bisa menghubungkan 2 menghubungkan 2 subnet yang berbedasubnet yang berbeda

Dengan 2 NIC bisa Dengan 2 NIC bisa menghubungkan 3 menghubungkan 3 subnet yang berbedasubnet yang berbeda

Page 9: Modul 7 Routing

[email protected]@eepis-its.eduElectronic Engineering Polytechnic Institut of Electronic Engineering Polytechnic Institut of

Surabaya – ITSSurabaya – ITSKampus ITS Sukolilo Surabaya 60111Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Static RoutingStatic Routing

Page 10: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Konfigurasi Jaringan Dengan Konfigurasi Jaringan Dengan Static Routing Mengg. IP AliasingStatic Routing Mengg. IP Aliasing Pada Seluruh jaringan B dan CPada Seluruh jaringan B dan C

ifconfig eth0 downifconfig eth0 down ifconfig eth0 upifconfig eth0 up ifconfig eth0 no_ip netmask ifconfig eth0 no_ip netmask

no_netmask broadcast no_netmask broadcast no_brodcast upno_brodcast up

route add -net default gw no_gwroute add -net default gw no_gw Pada Jaringan yang berfungsi Pada Jaringan yang berfungsi

sebagai router :sebagai router : ifconfig eth0 downifconfig eth0 down ifconfig eth0 upifconfig eth0 up ifconfig eth0 ifconfig eth0

no_ip_pertama_router netmask no_ip_pertama_router netmask no_netmask broadcast no_netmask broadcast no_brodcast upno_brodcast up

ifconfig eth0:1 ifconfig eth0:1 no_ip_kedua_router netmask no_ip_kedua_router netmask no_netmask broadcast no_netmask broadcast no_brodcast upno_brodcast up

echo 1> echo 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward/proc/sys/net/ipv4/ip_forward

Page 11: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Konfigurasi Jaringan Dengan Konfigurasi Jaringan Dengan Static Routing Mengg. IP AliasingStatic Routing Mengg. IP Aliasing

Pada jaringan A, B dan CPada jaringan A, B dan C ifconfig eth0 downifconfig eth0 down ifconfig eth0 upifconfig eth0 up ifconfig eth0 no_ip netmask no_netmask ifconfig eth0 no_ip netmask no_netmask

broadcast no_brodcast upbroadcast no_brodcast up route add -net default gw no_default_gwroute add -net default gw no_default_gw Jalankan perintah ping di jaringan masing – Jalankan perintah ping di jaringan masing –

masing A, B dan C masing A, B dan C Jalankan perintah ping antar jaringan A, B Jalankan perintah ping antar jaringan A, B

dan Cdan C Catat hasilnya Catat hasilnya Pada Router 1Pada Router 1

route delroute del ifconfig eth0 10.252.10.2 netmask ifconfig eth0 10.252.10.2 netmask

255.255.255.0 broadcast 10.252.10.255 up255.255.255.0 broadcast 10.252.10.255 up ifconfig eth0 10.252.20.2 netmask ifconfig eth0 10.252.20.2 netmask

255.255.255.0 broadcast 10.252.20.255 up255.255.255.0 broadcast 10.252.20.255 up echo 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forwardecho 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward route add -net 10.252.30.0.24 gw 10.252.20.3route add -net 10.252.30.0.24 gw 10.252.20.3

Pada Router 2Pada Router 2 route delroute del ifconfig eth0 10.252.20.3 netmask ifconfig eth0 10.252.20.3 netmask

255.255.255.0 broadcast 10.252.20.255 up255.255.255.0 broadcast 10.252.20.255 up ifconfig eth0 10.252.30.2 netmask ifconfig eth0 10.252.30.2 netmask

255.255.255.0 broadcast 10.252.30.255 up255.255.255.0 broadcast 10.252.30.255 up echo 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forwardecho 1> /proc/sys/net/ipv4/ip_forward route add -net 10.252.30.0.24 gw route add -net 10.252.30.0.24 gw

10.252.20.3sss10.252.20.3sss

Page 12: Modul 7 Routing

[email protected]@eepis-its.eduElectronic Engineering Polytechnic Institut of Electronic Engineering Polytechnic Institut of

Surabaya – ITSSurabaya – ITSKampus ITS Sukolilo Surabaya 60111Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Dynamic RoutingDynamic Routing

Page 13: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

IS – IS (IS – IS (Intermediate System Intermediate System to Intermediate System to Intermediate System ))

IS-IS merupakan routing protokol IS-IS merupakan routing protokol standar OSI (Open System standar OSI (Open System Interconnection)Interconnection)

Menggunakan Menggunakan link-statelink-state routing routing protocol.protocol.

Page 14: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Dynamic RoutingDynamic RoutingSecara otomatis router Secara otomatis router

membangun jalur routingnya, membangun jalur routingnya, dengan cara bertukar informasi dengan cara bertukar informasi antar routerantar router

Kategori algoritma dinamik :Kategori algoritma dinamik :Distance VectorDistance VectorLink StateLink StateHybridHybrid

Page 15: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Distance VectorDistance VectorRouter mendapatkan informasi dari Router mendapatkan informasi dari

router yang berhubungan dgn dia router yang berhubungan dgn dia secara langsung tentang keadaan secara langsung tentang keadaan jaringan router tersebut.jaringan router tersebut.

Berdasarkan informasi tetangga Berdasarkan informasi tetangga tersebut mengolah tabel routingtersebut mengolah tabel routing

Informasi yang dihasilkan adalah Informasi yang dihasilkan adalah jumlah jarak/hop yang dipakai untuk jumlah jarak/hop yang dipakai untuk mencapai suatu jaringanmencapai suatu jaringan

Page 16: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Cara Kerja Distance VectorCara Kerja Distance Vector

Asumsi router keadaan baru menyalaAsumsi router keadaan baru menyala Awal router hanya punya informasi ttg Awal router hanya punya informasi ttg

jaringan yang terhubung secara jaringan yang terhubung secara langsung dengan dialangsung dengan dia

RTA RTB10.1.1.0/24

Routing Table Net. Hops Ex-Int10.1.1.0/24 0 e010.1.2.0/24 0 s0

10.1.2.0/24 10.1.3.0/24

s0 s0e0 e0

.1 .1.1 .2

Routing Table Net. Hops Ex-Int10.1.2.0/24 0 s010.1.3.0/24 0 e0

Page 17: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Cara Kerja Distance Vector…Cara Kerja Distance Vector… Router akan saling mengirimkan informasi Router akan saling mengirimkan informasi

yang dia punya.yang dia punya. Router RTA mengirimkan data ttg jaringan Router RTA mengirimkan data ttg jaringan

yang terhubung dia secara langsungyang terhubung dia secara langsung Router RTB juga mengirimkan data jaringan Router RTB juga mengirimkan data jaringan

yang terhubung dia secara langsungyang terhubung dia secara langsung

Page 18: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Cara Kerja Distance Vector…Cara Kerja Distance Vector… Setiap router melakukan pemeriksaan thd Setiap router melakukan pemeriksaan thd

data yang didapat, dibandingkan dengan data yang didapat, dibandingkan dengan tabel routing masing-masing routertabel routing masing-masing router

Bila belum ada dimasukkan, jika sudah Bila belum ada dimasukkan, jika sudah dibandingkan jumlah hopdibandingkan jumlah hop

Page 19: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Distance Vector…Distance Vector… Bagaimana tabel routing yang convergen Bagaimana tabel routing yang convergen

terdapat design router seperti berikut :terdapat design router seperti berikut :

Page 20: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Type Distance VectorType Distance VectorRIP – A distance vector interior

routing protocol IGRP – Cisco's distance vector

interior routing protocol EIGRP – Cisco’s advanced distance

vector interior routing protocol BGP – A distance vector exterior

routing

Page 21: Modul 7 Routing

[email protected]@eepis-its.eduElectronic Engineering Polytechnic Institut of Electronic Engineering Polytechnic Institut of

Surabaya – ITSSurabaya – ITSKampus ITS Sukolilo Surabaya 60111Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111

Routing Information Routing Information ProtocolProtocol

RIPRIP

Page 22: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Routing Information Protocol Routing Information Protocol (RIP)(RIP)

Dikenal dengan Algoritma Bellman-FordDikenal dengan Algoritma Bellman-Ford Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loopAlgoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop Routing Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira Routing Loop : Suatu kondisi antar router saling mengira

untuk mencapai tujuan yang sama melalui router tetangga untuk mencapai tujuan yang sama melalui router tetangga tersebut tersebut RouterA mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterBRouterA mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterB RouterB mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterARouterB mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui RouterA Bisa terjadi antar 3 routerBisa terjadi antar 3 router

Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizonUntuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari

jalur dimana dia mengirim datajalur dimana dia mengirim data Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak

akan pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari akan pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface eth0interface eth0

Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu

waktu selang normal untuk mengirimkan perubahan informasi waktu selang normal untuk mengirimkan perubahan informasi routing tapi sesegera mungkinrouting tapi sesegera mungkin

Page 23: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Routing Information Protocol Routing Information Protocol (RIP)…(RIP)…

Hanya hop count yang dipakai untuk Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuranpengukuran

Jika hop count lebih besar dari 15 , Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan didiscarddata akan didiscard

Default, Update data setiap 30 detikDefault, Update data setiap 30 detik

Page 24: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Disable Split HorizonDisable Split Horizon

Page 25: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Enable Split HorizonEnable Split Horizon

Page 26: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Interior Gateway Routing Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)Protocol (IGRP)

Routing Protokol yang dikembangkan Routing Protokol yang dikembangkan ciscocisco

Bandwidth, load, delay dan Bandwidth, load, delay dan reliabilityreliability yang digunakan dalam yang digunakan dalam pengukuranpengukuran

Default, Broadcast informasi Default, Broadcast informasi dilakukan setiap 90 detikdilakukan setiap 90 detik

Page 27: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

EIGRPEIGRPPerluasan dari Perluasan dari distance vector distance vector

routing protocolrouting protocol.. Kombinasi dari kemampuan distance Kombinasi dari kemampuan distance

vector and link-state .vector and link-state . Menggunakan Uses Menggunakan Uses Diffused Update Diffused Update

Algorithm (DUAL)Algorithm (DUAL) untuk menghitung untuk menghitung jarak terpendekjarak terpendek

Tidak ada broadcast informasi tapi Tidak ada broadcast informasi tapi ditrigger ketika ada perubahan topologiditrigger ketika ada perubahan topologi

Page 28: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Link StateLink StatePada Prinsipnya Setiap router harus Pada Prinsipnya Setiap router harus

kenal semua router dalam satu kenal semua router dalam satu autonomous sistemautonomous sistem

Semua Router saling bertukar infomasiSemua Router saling bertukar infomasiSetiap router menghitung jarak Setiap router menghitung jarak

terpendek untuk mencapai setiap routerterpendek untuk mencapai setiap routerType :Type :

OSPFOSPFLink StateLink State

Page 29: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Link State …Link State … Setiap jalur ada Setiap jalur ada

metric, yang metric, yang menunjukkan menunjukkan biayabiaya

Semakin kecil Semakin kecil biaya semakin biaya semakin bagusbagus

Setiap router Setiap router akan membuat akan membuat tree router tree router tujuan tujuan berdasarkan berdasarkan biaya yang adabiaya yang ada

Router 1 Router 2 Router 3

Router 4 Router 5

Net 5(Cost 3)

Net 1(Cost 4)Net 2(Cost 6)

Net 3(Cost 4)

Net 6(Cost 3)

Net 4(Cost 6)

Net 7(Cost 2)

Page 30: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Tahap tahap Link-StateTahap tahap Link-State Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan Setiap router memperkenalkan diri, dengan mengirimkan

paket hallopaket hallo Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo Setiap router akan tahu tetangga berdasarkan paket hallo

beserta biaya, dimasukkan databasebeserta biaya, dimasukkan database Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya Setiap router mengirimkan basis datanya ke tetangganya

dalam paket LSAdalam paket LSA Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel. Router yang menerima paket LSA harus meneruskan ke sel.

tetangga sebelahnyatetangga sebelahnya Paket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baruPaket LSA dimasukkan database jika infonya lebih baru Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada Awalnya terjadi flooding karena setiap router jika ada

update data akan mengirimkan. Sampai convergenupdate data akan mengirimkan. Sampai convergen Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke Selanjutnya setiap router menghitung jarak terpendek ke

router yang lain dengan Shortest Path First, dan router yang lain dengan Shortest Path First, dan terbentuklah treeterbentuklah tree

Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar Dimungkinkan untuk mencapai Router yang sama, antar router punya tree yang berbedarouter punya tree yang berbeda

Page 31: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

Tahap tahap Link-StateTahap tahap Link-StateProses FloodingProses Flooding

Router 1 Router 2 Router 3

Router 4 Router 5

Page 32: Modul 7 Routing

[email protected] Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111 Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo 60111

OSPF (Open Shortest Path OSPF (Open Shortest Path First)First)

Menggunakan Menggunakan link-statelink-state routing routing protocol.protocol.

Open standardOpen standard routing protocol routing protocol didiskripsikan pada RFC 2328.didiskripsikan pada RFC 2328.

Menggunakan Menggunakan SPF algorithmSPF algorithm untuk untuk menghitung biaya terendah ke tujuan.menghitung biaya terendah ke tujuan.

Jika terjadi perubahan topologi terjadi Jika terjadi perubahan topologi terjadi Routing updates dengan sistem Routing updates dengan sistem floodedflooded