Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

12
206. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1 Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan Motion Graphic History Of Ketoprak Dor in Medan City Mizanul Amal Lubis, Rinanda Purba Program Pendidikan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi UTama [email protected] ABSTRAK Ketoprak Dor disebut sebut lahir dari rahim para kuli kontrak asal Jawa yang bekerja di perkebunan Sumatera Timur. Ada dua jenis ketoprak yang berkembang dan di kembangkan masyarakat Jawa di SUMUT. Pertama yang disebut Ketoprak Belangkon. Ketoprak ini dikembangkan orang Jawa yang bukan kaum kuli. Mereka adalah golongan administrator. Ketoprak Belangkon adalah imitasi dari ketoprak ala Keraton Mataram. Baik dalam kostum maupun ensambelnya. Jika di Jawa patron mereka adalah pejabat keratin, di Sumatera Timur patron mereka pemilik kebun dan pengusaha kolonial. Kelak setelah Indonesia merdeka, patron mereka berubah menjadi elit Jawa yang ada dalam jaringan kekuasaan birokrasi daerah. Motion Graphic adalah rangkaian gabungan desain- desain yang berbasis media visual dengan memasarkan berbagai elemen di dalamnya ilustrasi, tipografi, hingga fotografi, dengan adanya motion graphic maka objek menjadi tidak membosankan, namun terlihat menarik dan dimanis. Motion graphic yang dibuat dengan 2D membantu mgenerasi pemain ketoprak Dor mengetahui sejarah dan tembang-tembang yang digunakan oleh Ketoprak Dor dulu pada masa lalu dan membantu salah satu sejarah yang kurang di lestarikan oleh generasi muda sekarang pada saat nantinya bisa menghilang kalau tidak diberitahukan kepada penerus sekarang ini. Kata Kunci : Sejarah Ketoprak Dor, Motion Graphic ABSTRACT Ketoprak Dor is said to have been from the wombs of contract coolies from Java who worked on East Sumatera Plantatios. There are two types of ketoprak that develop and are developed by Javanese people who were not coolies. They are the administrator. Ketoprak Belangkon is an imitation of the Keraton style. Both in costume and ensemble. If in Java their patrons are keratin officials, in East Sumatera their patrons are garden owners and colonial entrepreneurs. After Indonesian independence, their patrons would become Javanese elites in the regional bureaucratic power network. Motion graphic is a combination of design based on visual media by marketing various elements in it illustration, typography, to photography, with the presence of motion graphics, becomes not boring, but looks interesting and sweet. 2D motion graphics help regenerate ketoprak Dor players to know the history and songs used by Ketoprak Dor in the past and help one of the history tat is not preserved by the younger generation now when it can disappear if it is not told to the successor now this. Keywords : History of Dor Ketoprak, Motion Graphic 1. PENDAHULUAN Berdasarkan penelitian Fairuz Siregar, dengan judul ”Pembuatan Media Komunikasi Menggunakan Motion Graphic Untuk Sosialisasi Job Family Pada Bank Indonesia” tujuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pembuatan motion graphic sebagai penyedia media komunikasi berbasis video yang unik dan mudah dipahami oleh pegawai bank dalam proses memsosialisasikan

Transcript of Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Page 1: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

206. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Motion Graphic History Of Ketoprak Dor in Medan City

Mizanul Amal Lubis, Rinanda Purba Program Pendidikan Desain Komunikasi Visual

Fakultas Seni dan Desain, Universitas Potensi UTama [email protected]

ABSTRAK

Ketoprak Dor disebut sebut lahir dari rahim para kuli kontrak asal Jawa yang bekerja di perkebunan

Sumatera Timur. Ada dua jenis ketoprak yang berkembang dan di kembangkan masyarakat Jawa di

SUMUT. Pertama yang disebut Ketoprak Belangkon. Ketoprak ini dikembangkan orang Jawa yang

bukan kaum kuli. Mereka adalah golongan administrator. Ketoprak Belangkon adalah imitasi dari

ketoprak ala Keraton Mataram. Baik dalam kostum maupun ensambelnya. Jika di Jawa patron

mereka adalah pejabat keratin, di Sumatera Timur patron mereka pemilik kebun dan pengusaha

kolonial. Kelak setelah Indonesia merdeka, patron mereka berubah menjadi elit Jawa yang ada

dalam jaringan kekuasaan birokrasi daerah. Motion Graphic adalah rangkaian gabungan desain-

desain yang berbasis media visual dengan memasarkan berbagai elemen di dalamnya ilustrasi,

tipografi, hingga fotografi, dengan adanya motion graphic maka objek menjadi tidak membosankan,

namun terlihat menarik dan dimanis. Motion graphic yang dibuat dengan 2D membantu mgenerasi

pemain ketoprak Dor mengetahui sejarah dan tembang-tembang yang digunakan oleh Ketoprak Dor

dulu pada masa lalu dan membantu salah satu sejarah yang kurang di lestarikan oleh generasi muda

sekarang pada saat nantinya bisa menghilang kalau tidak diberitahukan kepada penerus sekarang

ini.

Kata Kunci : Sejarah Ketoprak Dor, Motion Graphic

ABSTRACT

Ketoprak Dor is said to have been from the wombs of contract coolies from Java who worked on

East Sumatera Plantatios. There are two types of ketoprak that develop and are developed by

Javanese people who were not coolies. They are the administrator. Ketoprak Belangkon is an

imitation of the Keraton style. Both in costume and ensemble. If in Java their patrons are keratin

officials, in East Sumatera their patrons are garden owners and colonial entrepreneurs. After

Indonesian independence, their patrons would become Javanese elites in the regional bureaucratic

power network. Motion graphic is a combination of design based on visual media by marketing

various elements in it illustration, typography, to photography, with the presence of motion graphics,

becomes not boring, but looks interesting and sweet. 2D motion graphics help regenerate ketoprak

Dor players to know the history and songs used by Ketoprak Dor in the past and help one of the

history tat is not preserved by the younger generation now when it can disappear if it is not told to

the successor now this.

Keywords : History of Dor Ketoprak, Motion Graphic

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan penelitian Fairuz Siregar, dengan judul ”Pembuatan Media Komunikasi

Menggunakan Motion Graphic Untuk Sosialisasi Job Family Pada Bank Indonesia” tujuan yang

dilakukan dalam penelitian ini yaitu pembuatan motion graphic sebagai penyedia media komunikasi

berbasis video yang unik dan mudah dipahami oleh pegawai bank dalam proses memsosialisasikan

Page 2: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 207

job family Bank Indonesia dengan menampilkan berbagai berbagai infomarsi dan kebijakan job

famuly[1].

Berdasarkan penelitian Muhammad Algiffari, dengna judul “Perancangan Motion Graphic

(Bumper In) dan Video Dokumenter PermainanTradisional Jawa Barat (Analisis Deksriptif

Permainan Tradisional Pada Sanggar Tikukur Majalengka)” dengan hasil penelitian motion graphic

(bumper in) dibuat dengan beberapa tahap yaitu pembuatan bumper in dengan konsep motion graphic

lalu masuk ke dalam video utama, pesan yang disampaikan dalam video dibuat dengan bertahap, dan

terdapat nilai filosofis dari permainan tradisional jawa barat[2].

Penelitian yang dilakukan oleh Danny Agniawan Dkk, dengan judul “Media Informasi

Prosedur Tugas Akhir Mahasiswa FKTI Universitas Mulawarman Berbasis Aninasi Motion Graphic

(Studi Kasus : PT. Sanetcom Balik Papan), dengan hasil proses pembuatan media informasi tentang

prosedur tugas akhir mahasiswa FKTI Universitas Mulawarman berbasis motion graphic, video

animasi ini membantu mahasiswa menambah wawasan mereka tentang prosedur pengerjaan tugas

akhir[3].

Berdasarkan penelitian Rina Kartika, dengan judul “Konsep Visual Sistem Sarana Isyarat

Penunjuk (Sign System) Di Kampus Syahdan Binus Ubiversity” dengan hasil dikarenakan padatnya

aktivitas di gedung kampus Syahdan Binus University menyebabkan perlunya sarana isyarat

penunjuk yang komunikatif dan komprehensif[4].

Berdasarkan penelitian Yana Erlyana, dengan judul “Perancangan Video Motion Graphic

Hologram “Me and My Hero””, dengan tujuan agar informasi dapat disampaikan dengan cara yang

menarik dan tidak membosankan. Sehingga berdasarkan pertimbangan kemajuan teknologi penulis

memutuskan menggunakan motion graphic hologram, dengan cara menggabungkan motion graphic

dengan hologram[5].

2. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam tahap pengumpulan data ini, peneliti melakukan pada saat melakukan penelitian di Sanggar

perkumpulan Ketoprak Dor (LMARS) di Tanjung Mulia, Sumatera Utara menggunakan beberapa

macam metode dalam pengumpulan data, yaitu Observasi, wawancara dan studi pustaka. berikut

penjelasan masing-masing metode :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan ketoprak dor di

kota medan dan untuk mengetahui profil dari ketoprak dor yang terdapat di kota medan

melalui sanggar perkumpulan Ketoprak Dor (LMARS) di Tanjung Mulia, Sumatera Utara.

Observasi dilakukan oleh peneliti yang juga berperan sebagai observer saat media

digunakan.[6]

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan ketua sanggar perkumpulan Ketoprak Dor (LMARS) di

Tanjung Mulia, Sumatera Utara dengan mengajukan pertanyaan sekitar perkembangan

ketoprak dor dan profil sanggar tersebut untuk lebih dikenal[7].

3. Studi Pustaka

Mengambil infromasi yang berasal dari buku ataupun artikel serta berbagai literature yang

berkaitan dengan aspek penelitian. Sumber-sumber tersebut akan digunakan sebagai

landasan teori dan alat bantu.[10]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Analisis Data

Analisis data yang dapat digunakan dalam melakukan penelitian sejarah dan permasalahan

Keotprak Dor ialah metode penelitian 5W + 1H, yaitu :

Page 3: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

208. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Tabel 1. Metode Penelitian 5W + 1H

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

5W + 1H Pertanyaan Jawaban

What

Apa yang menjadi masalah yang akan dijadikan rujukan untuk pembuatan sebuah media infornasi ?

Banyak masyarakat kurang mengetahui Ketoprak Dor dan sejarahnya, terutama di daerah sumatera utara banyak yang belum mengetahui kesenian tari dari daerahnya sendriri.

Who

Siapa target sasaran dalam upaya menginformasikan mengenai Sejarah Ketoprak Dor ?

Adalah masyarakat, target utama semua kalangan sebagai target utama untuk memberitahukan informasi sejarah dan kesenian tari Ketoprak Dor.

Why

Mengapa masyarakat sampai tidak mengetahui, dan mengapa masyarakat harus mengetahui Ketoprak Dor ?

Tidak seperti sejarah istana maimun orang di daerah sumatera langsung dengan mudah mengingat sejarahnya, dengan adanya informasi yang sudah didapat sehingga dengan mufah masyarakat menjadi tahu sejarah Ketoprak Dor.

When Kapan permasalahan tersebut terjadi ?

Yaitu ketika masyarakat tidak banyak menemukan materi pembelajaran Sejarah Kesenian Tari Ketoprak Dor seperti di buku, baik di sekolah maupun dirumah dan media informasi lainnya.

Where Dimana sajakah permasalahan itu terjadi ?

Di Kota Medan, walaupun banyak media informasi mengenai sejarah kesenian, tetapi tidak banyak masyarakat yang tahu mengenai sejarah Ketoprak Dor.

How

Bagaimana seharusya solusi pada masalah yang muncul tersebut, ketika masyarakat kurang mengetahui seni tari Ketoprak Dor ?

Sebagian besar karakter masyarakat zaman sekarang adalah sangat suka membaca dan menonton di gadget, tetapi bagaimana gadget dapat menjadi daya tarik dalam membaca dan menonton pada masyarakat, untuk itu media gadget menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut dengan memberikan tontonan motion graphic 2D yang bisa dicari dalam gadget untuk mengenali Ketoprak Dor.

3.2. Ide Kreatif

Dalam membuat suatu konsep perancangan maka dibutuhkan ide kreatif yang berguna untuk

menyampaikan pesan dan nilai yang terakandung di dalam sebuah karya. Ide kreatif dari skripsi karya

ini adalah sebagai berikut :

1. Tema

Tema yang diambil dalam pembuatan motion graphic yang akan dibuat yaitu “Sejarah

Ketoprak Dor di Kota Medan”, yang menampikan berbagai informasi ketoprak Dor terkhususnya di

Kota Medan yang dibuat dengan tampilan mewah, komunikatif, informatif, padat dan mudah

dipahami,

2. Target Pengguna

Target audience merupakan individu ataupun kelompok yang menjadi sasaran

pengaplikasian karya yang dibuat. Penjabaran mengenai target audience berisi profil sasaran sebagai

berikut:

a. Demografis

Jenis Kelamin : Laki-Laki dan Perempuan

Umur : 4 – 60 tahun

Agama : semua agama

Kelas Sosial : semua lapisan masyarakat

b. Psikografi

Target menurut psikografi adalah orang tua dan anak-anak. Secara umum target psikografi

adalah para penggemar animasi dan ketoprak Dor.

c. Geografis

Page 4: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 209

Target geografis disini adalah daerah yang menjadi sasaran produk ini :

Daerah Sasaran : Kota Medan

3. Strategi Kreatif

Strategi kreatif dalam penyampaian informasi ini adalah dengan menggunakan video motion

graphic yang berjudul “Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan”. Perancangan motion graphic tersebut

haruslah menggunakan strategi yang mudah dipahami dan tidak membosankan agar pesan yang

disampaikan dapat diterima oleh target audience.

4. Konsep Media

Konsep media yang digunakan dalam informasi ini adalah seniah video motion graphic yang

berdurasi pendek berisikan informasi mengenai sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan, dalam konten

video yang berisikan data singkat yang akurat dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami

oleh target audience. Dalam pengerjaannya menggunakan Adobe Photosop CS6 dan digerakkan

dalam bentuk motion pada After Effect CS6.

5. Visualisasi Tabel 2.Storyboard

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

No. Visualisasi Scene Keterangan

1

menceritakan tiga karakter petani yang berada

di sebuah sawah, dan menjelaskan tentang

asal mula ketoprak

2.

di sebuah pondok kecil terdapat di dekat

sawah lalu salah satu karakter menjelaskan

tentang alat music lesug yang digunakan dan

dapat menggambarkan asal mula bunyi

ketoprak

3.

sketsa diatas terdapat dua karakter petani

sedang duduk santai dan saling bertukar ide

yang mereka ketahui tentang ketoprak dor.

4.

peta indonesia, dan terlihat ada beberapa

visual karakter yang berjalan dari pulau jawa

menuju pulau sumatera

5.

Terlihat gambaran sebuah keratin elit jawa

yang memunculkan ide membentuk ketoprak

keratin.

Page 5: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

210. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

6.

salah satu karakater menjelaskan ketoprak dor,

visual animasi para karakter kuli kontrak yang

di datangkan ke para baron belanda dan

karakter tantara yang mengawasi mereka

7.

beberapa orang memainkan alat music

akordion dan harmonium, dan terdapat satu

karakter yang menjelaskan tentang alat musik

tersebut.

8.

Tampilan sebuah pertunjukan ketoprak dor

dengan visual animasi raja memakai ikat tali

kepala. Karakteer menjelaskan tentang

pertunjukan yang berlangsung.

9.

Sebuah pentas ketoprak dor dan terdapat visual

animasi pakaian pentas yang digunakan dan

ditampilkan.

10.

menggambarkan sebuah pentas ketoprak dor

disaat suriyat sedang maggung sebagai

penabuh gendang atau tanjidor

11

background akan di buat menjadi blur dan

terdapat karakter yang akan menjelaskan

bagian yang terdapat dalam gambar pada

ketoprak dor

Page 6: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 211

12.

menjelaskan karakter tentang kurangnya

pengetahuan genarasi pemain ketoprak dor

saat ini tidak soal sejarah dan tembang-

tembang yang diguankan ketoprak dor dulu

pada masa lalu

6. Alternatif Desain

Tabel 3. Alternatif Desain (Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

No

.

Alternatif Desain Desain yang digunakan

1

2.

3.

4.

5.

Page 7: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

212. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

6.

7.

3.3. Deskripsi Karya

Dalam perancangan suatu produk Desain Komunikasi Visual, terlibat suatu metode artistic

tertentu yang sesuai dengan hasil kreasi idealism estetis perancangannya. Berdasarkan analisis yang

telah dilakukan maka kesimpulan dari konsep yang akan menjadi acuan desain dalam perancangan

graphic motion sejarah ketoprak dor adalah latar suasana pedesaan yang diambil dari wawancara,

observasi dan analisis SWOT yang pada akhirnya dijadikan sebagai strategi utama.

Pedesaan yang menggambarkan kesederhanan. Pertama kali ketoprak dimainkan, semua

peralatan masih bersifat sederhana, baik dalam hal pakaiannya maupun alat musik yang digunakan

untuk iringan, sampai pada ceritanya pun sangat sederhana yakni cerita tentang kehidupan sehari-

hari para petani. Pakaian yang digunakan adalah pakaian sehari-hari yang mereka kenakan, alat

musik yang digunakan adalah lesung (alat penumbuk padi yang terbuat dari kayu), dan cerita yang

disajikan berkisar pada kehidupan petani seperti mbok tani yang sudah mengirim makanan pada

suaminya yang sedang bekerja di sawah, saat-saat panen, dan sebagainya. Awal mula tujuan

penciptaan ketoprak hanya digunakan sebagai hiburan pelepas lelah setelah mereka bekerja disawah

sehari penuh. Hal ini terlihat pada penggunaan pakaian iringan dan cerita yang semuanya masih

sederhana. Kesederhanaan ini tidak hanya pada peralatan yang dipergunakan saja,

melainkan jalan cerita dan dialog yang mereka tampilkan bersifat spontanitas tanpa harus

dipersiapkan lebih dulu. Komunikasi antara pemain dan penonton merupakan hal yang wajar dalam

menghidupkan suasana pentas. Karena tiprak merupakan alat musik pengiring yang sangat dominan

dalam pementasan tersebut, maka mereka menyebutkan pertunjukan dengan nama ketoprak, yang

kemudian nama tersebut berkembang sampai sekarang. Kedudukan tiprak yang kemudian diganti

dengan kentongan, disebabkan semakin sulitnya tiprak dijumpai di desa-desa. Dalam perkembangan

selanjutnya, akhirnya muncul suatu konvensi dalam masyarakat bahwa ciri khas dari pertunjukan

ketoprak adalah kentongan. Maka dari itu diharapkan dari perancangan motion graphic sejarah

ketoprak dor mampu menyerap dan menambah wawasan baru tentang ketoprak dor dan menambah

minat dalam kesenian ketoprak dor yang dibuat dengan cara yang unik dan menarik.

3.4. Media Utama

Media utama dalam perancagan ini adalah media motion graphic , dengan alasan merupakan

media yang mampu menarik masyarakat untuk menyaksikan media yang dibuat, karena dalam

motion graphic yang akan dibuat banyak nemapilkan informasi seputar sejarah kesenian ketoprak

dor, sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk tertarik melihat kesenian ketoprak dor.

Motion graphic yang dirancang berdurasi selama 04.37 menit. Dan tedapat beberapa scene

dan latar tempat bertemakan desa.

Page 8: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 213

Gambar 1. Scene 1

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 2. Scene 2

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 3. Scene 3

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 4. Scene 4

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 5. Scene 5

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 6. Scene 6

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 7. Scene 7

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 8. Scene 8

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 9. Scene 9

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 10. Scene 10

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Page 9: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

214. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

Gambar 11. Scene 11

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 12. Scene 12

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

Gambar 13. Scene 13

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

3.3. Media Pendukung

Adapun media yang akan digunakan untuk membantu mempublikasikan karya

yaitu : Tabel 3. Media Pendukung

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

No

.

Media Pendukung Keterangan

1

Desain Media Pendukung X-Banner

106 cm x 60 cm

2.

Desain Media Pendukung Poster

29,7 cm x 42 cm

3.

Desain Media Pendukung Spanduk

Page 10: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 215

4.

Desain Media Pendukung PIN 5 cm

x 5 cm

5.

Desain Media Pendukung

Gantungan Kunci

6.

Desain Media Pendukung Totebag 40

cm x 30 cm

7.

Desain Media Pendukung T-Shirt

3.4. Buku Panduan Karya

Gambar 14. Cover Buku Panduan Karya

(Sumber : Mizanul Amal Lubis 2019)

4. KESIMPULAN

Setelah melakukan berbagai macam tahapan-tahapan maka diperoleh suatu kesimpulan

sebagai berikut:

1. Motion Graphic dirancang untuk memperkenalan kesenian ketoprak dor yang sudah hamper tidak

ada peminatnya dengan membuat media sosialisasi kesenian dengan tampilan yang menarik dan

efektif.

Page 11: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

216. Jurnal FSD, Vol. 1 No. 1

2. Motion Graphic didesain untuk mempersentasikan sejarah ketoprak dor dan bertujuan untuk

menarik minat masyarakat terhadap ketoprak dor.

3. Motion graphic merancangbiografi yang memuat sejarah Kesenian Ketoprak Dor yang berada di

Kota Medan sehingga mampu menyampaikan kisah dan profil secara singkat kepada masyarakat

5. SARAN

Adapun saran-saran yang dapat disampaikan kepada PT. Puratos Indonesia dan kepada

seluruh pihak yang berkaitan dengan perancangan sistem ini, yaitu:

1. Penggunaan sound effect dan backsound pada project motion graphics mampu

menambah daya tarik pada setiap video yang dihasilkan dan membuat masyarakat

menikmati isi..

2. Penggunaan teknik-teknik motion graphic saat ini sudah berkembang, bila diterapkan

dinilai akan menambah ketertarikan masyarakat untuk menyaksikan video.

3. Motion graphic sebagai media promosi sejarah ketoprak dor sebaiknya lebih

dipublikasikan lagi kepada masyarakat luas agar lebih banyak menarik minat pada

kesenian ketoprak dor.

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah penulis mengucapkan puji syukur kehadirat kepada Allah SWT dan

shalawat beriringan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa juga penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada pembimbing, Bapak Rinanda Purba, S.Kom.,

M.Sn beserta staff-staff Universitas Potensi Utama yang telah memberikan arahan dan

masukkan selama pembuatan karya ilmiah penulis yang berjudul “Motion Graphic Sejarah

Ketoprak Dor di Kota Medan”. Sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini

dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fairuz Siregar. 2017. Pembuatan Media Komunikasi Menggunakan Motion Graphic Untuk

Sosialisasi Job Family Pada Bank Indonesia. Jurnal Desain Teknik Multimedia dan

Jaringan Politeknik Negeri Jakarta. Volumen 04 No. 03, Mei 2017. P-ISSN: 2339-0107,

e-ISSN: 2339-0115

[2] Muhammad Algiffari. 2015. Perancangan Motion Graphic (Bumper In) dan Video

Dokumenter Permainan Tradisional Jawa Barat (Analisis Deskriptif Permainan Tradisional

Pada Sanggar Seni Tikukur Majalengka. Jurnal Sketsa Universitas BSI Bandung Volume II

No.1, April 2015. ISSN : 2355-6595

[3] Danny Agniawan, DKK. 2017. Media Informasi Prosedur Tugas Akhir Mahasiswa FKTI

Universitas Mulawarman Berbasis Animasi Motion Graphic (Studi Kasus : PT. Satnetcom

Balik Papan). Jurnal Prosiding Seminar Nasional Universitas Mulawarman Volumen 21 No.

2, September 2017. e-ISSN 2540-7902 dan p-ISSN 2541-366X

[4] Rina Kartika. 2010. Konsep Visual Sistem Sarana Isyarat Penunjuk (Sign System) Di Kampus

Syahdan Binus University.Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

University Volume.1 No.2 Oktober 2010. ISSN 221-232

[5] Yana Erlyana. 2010. Perancangan Video Motion Graphic Hologram “Me and Hero”. Jurnal

Ruparupa Program Studi Desain Komunikasi Visual Universitas Bunda Mulia Volume 5 No1,

Juni 2016

[6] Budy Saputra,Agesta, “Pembuatan Motion Graphic Sebagai Media Promosi Untuk Proyek

Purna Jual Datsun Sigap”, Jurnal Ilmiah Manajemen Informatika dan Komputer, Vol. 02 , No.

02, Juni 2018, pp. 84-97, ISSN : 2549-9351

[7] Darma Mulia, 2016, Ketoprak Dor Medan – Pentas Seni https://www.youtube.com/

watch?v=REDNvZi6p6k (diakses penulis pada tanggal 24 April 2019, jam 14.25 WIB)

Page 12: Motion Graphic Sejarah Ketoprak Dor di Kota Medan

Mizanul, Motion Graphic Sejarah Ketoprak… 217

[8] Jeane Betrix, Chendy, “Desain Motion Graphic Pahlawan Nasional Dr. Gerungan Saul Samuel

Jacob Ratulangi”, Program Sarjana. Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas

Multimedia Nusantara Tangerang, 2015

[9] Suroso, P. (2018). “Tinjauan Bentuk dan Fungsi Musik pada Seni Pertunjukan Ketoprak

Dorusik, Gondang : Jurnal Seni dan Budaya, Volume 2 (2): 66-78, ISSN : 2550-1305

[10] Walidain,Jheriesha, “Motion Graphic Sejarah Wayang Kulit Surakarta”, Program sarjana,

Program Studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Telkom Bandung, 2016

[11] Tanjung, M. R., & Ginting, D. E. (2015). MEDIA PEMBELAJARAN ALAT MUSIK

SAXOPHONE. SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE, 3(1), 5-9.

[12] Suprianingsih, S., Loravianti, S. R., & Syafwandi, S. (2019). PERANCANGAN GAME

SEBAGAI MEDAI PEMBELAJARAN BERKEBUN HIDROPONIK. PROPORSI: Jurnal

Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 90-104.

[13] Elisabeth, N., Yulika, F., & Waspada, A. E. B. (2018). Desain Komunikasi Visual Iklan

Layanan Masyarakat tentang Pelecehan Seksual pada Anak di Kota Medan. ANDHARUPA:

Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia, 4(02), 188-195.

[14] Sianturi, N. E. (2019). ANALISIS DESAIN LANGIT-LANGIT ISTANA MAIMUN.

PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 215-223.

[15] Sianturi, N. E. (2019). PEMANFAATAN TONG BEKAS SEBAGAI KARYA DESAIN

INTERIOR. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(2), 143-152.

[16] Atika, J. (2019). KAJIAN INTERIOR BANGUNAN PADA PT. POS MEDAN. PROPORSI:

Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 13-22.

[17] Atika, J. (2019). KAJIAN INTERIOR RUANG TIDUR PADA ANAK. PROPORSI: Jurnal

Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(1), 28-38.

[18] Atika, J., Minawati, R., & Waspada, A. E. B. (2019). IKLAN LAYANAN MASYARAKAT

PEDULI SAMPAH. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(2), 188-

197.

[19] John, J., Asril, A., & Waspada, A. E. B. (2019). ANALISIS SEMIOTIKA LOGO RUMAH

MAKAN PATINKU. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 3(1), 33-

43.

[20] John, J., & Sirait, S. (2019). PERANCANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT SAVE

KENDENG. PROPORSI: Jurnal Desain, Multimedia dan Industri Kreatif, 1(2), 202-214.

[21] Bintarto, J., Jhon, J., & Purba, R. (2019). KAJIAN SEMIOTIKA PADA LOGO SANGGAR

REOG SINGO BARONG KABUPATEN LANGKAT. PROPORSI: Jurnal Desain,

Multimedia dan Industri Kreatif, 2(1), 81-89.