Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada...

7
MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 7 No.2 Tahun 2019 ISSN 2301-9115 76 KONEKTIVITAS-TITIK HASIL KALI KRONECKER DUA GRAF Evi Anggraini Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya email: [email protected] I Ketut Budayasa Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya email: [email protected] Abstrak Misalkan 1 dan 2 dua buah graf. Hasil kali kronecker 1 dan 2 , dilambangkan dengan 1 โŠ— 2 , adalah graf dengan himpunan titik ( 1 โŠ— 2 ) = ( 1 ) ร— ( 2 ) dan himpunan sisi ( 1 โŠ— 2 )= {( 1 , 1 )( 2 , 2 ) / 1 2 โˆˆ ( 1 ) dan 1 2 โˆˆ ( 2 )} . Konektivitas-titik graf atau () adalah minimum banyaknya titik yang harus dihapus agar graf yang baru tak terhubung atau graf trivial. Konektivitas-titik super dari graf , dilambangkan dengan (), adalah minimum banyak titik yang dihapus agar graf yang baru tak terhubung dan tidak memuat titik terasing. Jelas bahwa jika graf tak terhubung, maka () = 0. Penentuan nilai eksak konektivitas-titik dan konektivitas-titik super hasil kali kronecker dua graf secara umum merupakan permasalahan yang sulit. Dalam artikel ini akan ditunjukkan bahwa ( โŠ— ) = ( โˆ’ 1)( โˆ’ 1), jika โ‰ฅ โ‰ฅ2 dan โ‰ฅ3. Begitu juga, akan ditunjukan ( โŠ— ) = ( โˆ’ 1)(), jika graf bipartit dengan () = () dan โ‰ฅ3. Dan ditunjukan juga bahwa ( โŠ— ) = โˆ’ 4, jika โ‰ฅโ‰ฅ2 dan โ‰ฅ3. Akhirnya, dibuktikan bahwa ( , โŠ— ) = ( โˆ’ 2)( + ) , jika โ‰ฅ3 , โ‰ฅ1 , dan โ‰ฅ1 . Pembahasan ini akan diawali dengan pembuktian bahwa perkalian kronecker dua graf terhubung merupakan graf terhubung jika dan hanya jika salah satu dari kedua graf tersebut memuat sikel ganjil. Kata Kunci: konektivitas-titik hasil kali kronecker dua graf, konektivitas-titik super hasil kali kronecker dua graf untuk beberapa kelas graf tertentu. Abstract Let 1 and 2 be two graphs. Kronecker product of 1 and 2 , denoted by 1 โŠ— 2 , is a graph with a set of vertex ( 1 โŠ— 2 ) = ( 1 ) ร— ( 2 ) and a set of edge ( 1 โŠ— 2 ) = {( 1 , 1 )( 2 , 2 ) / 1 2 โˆˆ ( 1 ) dan 1 2 โˆˆ ( 2 )}. The vertex-connectivity of graph atau () is the minimum number of vertex that must be removed so that a new graph is disconnected or a trivial graph. The super connectivity-vertex of graph G, denoted by (), are the minimum number of vertex removed so that the new graph is disconnected and does not contain isolated vertexs. It is clear that if graph is disconnected, then () = 0. Determining the exact value of connectivity-vertex and super connectivity-vertex kronecker products of two graphs is generally a difficult problem. In this paper it will be shown that ( โŠ— ) = ( โˆ’ 1)( โˆ’ 1), if โ‰ฅโ‰ฅ2 and โ‰ฅ3. Likewise, it will be shown ( โŠ— ) = ( โˆ’ 1)() , if bipartite graphs with () = () and โ‰ฅ3 . Finally, it is proved that ( , โŠ— ) = ( โˆ’ 2)( + ), if โ‰ฅ 3, โ‰ฅ 1 and โ‰ฅ1. This discussion will begin with proof that the kronecker product of two connected graphs is a connected graph if and only if one of the two graphs contains an odd cycle. Keywords: connectivity-vertex of two graphs, super connectivity-vertex kronecker products of two graphs for some classes of graph. 1. PENDAHULUAN Penentuan keterhubungan (konektivitas) pada graf memegang peranan penting dalam merancang suatu jaringan (network), karena konektivitas ini menunjukkan reliabilitas atau keajegan dari suatu jaringan. Misalnya pengaplikasian konektivitas dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada suatu jaringan komunikasi. Pusat (sentra atau stasiun) komunikasi berkorespondensi dengan titik pada graf. Sehingga, konektivitas-titik pada graf menyatakan banyaknya sentra yang harus dihancurkan untuk memutus jaringan komunikasi tersebut. Terdapat dua jenis

Transcript of Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada...

Page 1: Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada graf ๐พเดŠโŠ—๐พเด‰. Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali kronecker

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 7 No.2 Tahun 2019 ISSN 2301-9115

76

KONEKTIVITAS-TITIK HASIL KALI KRONECKER DUA GRAF

Evi Anggraini

Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

email: [email protected]

I Ketut Budayasa

Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya

email: [email protected]

Abstrak

Misalkan ๐บ1 dan ๐บ2 dua buah graf. Hasil kali kronecker ๐บ1dan ๐บ2, dilambangkan dengan ๐บ1 โŠ— ๐บ2,

adalah graf dengan himpunan titik ๐‘‰(๐บ1 โŠ— ๐บ2) = ๐‘‰(๐บ1) ร— ๐‘‰(๐บ2) dan himpunan sisi ๐ธ(๐บ1 โŠ— ๐บ2) =

{(๐‘ข1, ๐‘ฃ1)(๐‘ข2, ๐‘ฃ2) / ๐‘ข1๐‘ข2 โˆˆ ๐ธ(๐บ1) dan ๐‘ฃ1๐‘ฃ2 โˆˆ ๐ธ(๐บ2)} . Konektivitas-titik graf ๐บ atau ๐œ…(๐บ) adalah minimum

banyaknya titik ๐บ yang harus dihapus agar graf yang baru tak terhubung atau graf trivial. Konektivitas-titik super

dari graf ๐บ, dilambangkan dengan ๐œ…๐‘ (๐บ), adalah minimum banyak titik yang dihapus agar graf yang baru tak

terhubung dan tidak memuat titik terasing. Jelas bahwa jika graf ๐บ tak terhubung, maka ๐œ…(๐บ) = 0. Penentuan

nilai eksak konektivitas-titik dan konektivitas-titik super hasil kali kronecker dua graf secara umum merupakan

permasalahan yang sulit. Dalam artikel ini akan ditunjukkan bahwa ๐œ…(๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘š โˆ’ 1)(๐‘› โˆ’ 1), jika ๐‘› โ‰ฅ

๐‘š โ‰ฅ 2 dan ๐‘› โ‰ฅ 3. Begitu juga, akan ditunjukan ๐œ…(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ), jika ๐บ graf bipartit dengan ๐œ…(๐บ) =

๐›ฟ(๐บ) dan ๐‘› โ‰ฅ 3. Dan ditunjukan juga bahwa ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) = ๐‘š๐‘› โˆ’ 4, jika ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ 2 dan ๐‘› โ‰ฅ 3. Akhirnya,

dibuktikan bahwa ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 2)(๐‘š + ๐‘Ÿ) , jika ๐‘› โ‰ฅ 3, ๐‘š โ‰ฅ 1, dan ๐‘Ÿ โ‰ฅ 1. Pembahasan ini akan

diawali dengan pembuktian bahwa perkalian kronecker dua graf terhubung merupakan graf terhubung jika dan

hanya jika salah satu dari kedua graf tersebut memuat sikel ganjil.

Kata Kunci: konektivitas-titik hasil kali kronecker dua graf, konektivitas-titik super hasil kali kronecker dua graf untuk

beberapa kelas graf tertentu.

Abstract

Let ๐บ1 and ๐บ2 be two graphs. Kronecker product of ๐บ1 and ๐บ2, denoted by ๐บ1 โŠ— ๐บ2, is a graph with a set

of vertex ๐‘‰(๐บ1 โŠ— ๐บ2) = ๐‘‰(๐บ1) ร— ๐‘‰(๐บ2) and a set of edge ๐ธ(๐บ1 โŠ— ๐บ2) = {(๐‘ข1, ๐‘ฃ1)(๐‘ข2, ๐‘ฃ2) / ๐‘ข1๐‘ข2 โˆˆ ๐ธ(๐บ1)

dan ๐‘ฃ1๐‘ฃ2 โˆˆ ๐ธ(๐บ2)}. The vertex-connectivity of graph ๐บ atau ๐œ…(๐บ) is the minimum number of vertex ๐บ that must

be removed so that a new graph is disconnected or a trivial graph. The super connectivity-vertex of graph G,

denoted by ๐œ…๐‘ (๐บ), are the minimum number of vertex removed so that the new graph is disconnected and does

not contain isolated vertexs. It is clear that if graph ๐บ is disconnected, then ๐œ…(๐บ) = 0. Determining the exact

value of connectivity-vertex and super connectivity-vertex kronecker products of two graphs is generally a

difficult problem. In this paper it will be shown that ๐œ…(๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘š โˆ’ 1)(๐‘› โˆ’ 1), if ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ 2 and ๐‘› โ‰ฅ 3.

Likewise, it will be shown ๐œ…(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ), if ๐บ bipartite graphs with ๐œ…(๐บ) = ๐›ฟ(๐บ) and ๐‘› โ‰ฅ 3.

Finally, it is proved that ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 2)(๐‘š + ๐‘Ÿ), if ๐‘› โ‰ฅ 3, ๐‘š โ‰ฅ 1 and ๐‘Ÿ โ‰ฅ 1. This discussion will

begin with proof that the kronecker product of two connected graphs is a connected graph if and only if one of

the two graphs contains an odd cycle.

Keywords: connectivity-vertex of two graphs, super connectivity-vertex kronecker products of two graphs for some

classes of graph.

1. PENDAHULUAN

Penentuan keterhubungan (konektivitas) pada graf

memegang peranan penting dalam merancang suatu

jaringan (network), karena konektivitas ini menunjukkan

reliabilitas atau keajegan dari suatu jaringan. Misalnya

pengaplikasian konektivitas dalam kehidupan sehari-hari

yaitu pada suatu jaringan komunikasi. Pusat (sentra atau

stasiun) komunikasi berkorespondensi dengan titik pada

graf. Sehingga, konektivitas-titik pada graf menyatakan

banyaknya sentra yang harus dihancurkan untuk memutus

jaringan komunikasi tersebut. Terdapat dua jenis

Page 2: Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada graf ๐พเดŠโŠ—๐พเด‰. Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali kronecker

KONEKTIVITAS-TITIK HASIL KALI KRONECKER DUA GRAF

77

konektivitas dalam teori graf yaitu konektivitas-titik dan

konektivitas-sisi (Budayasa, 2007).

Perkalian dua graf telah banyak diteliti. Pada tahun

1962, P.M. Weichsel tertarik mempelajari konektivitas

perkalian kronecker dari dua graf yang terhubung. Marmut

dan Vumar (2008) menentukan beberapa parameter

kerentanan titik perkalian kronecker dari graf komplet. Guji

dan Vumar (2009) mempelajari konektivitas perkalian

kronecker dari graf bipartit dan graf komplet. Ada beberapa

jenis perkalian dua graf yaitu, perkalian kartesius, perkalian

kuat, perkalian leksikografik, dan perkalian kronecker dua

graf. Hasil kali kronecker dari dua graf ๐บ dan graf ๐ป ,

dilambangkan dengan ๐บ โŠ— ๐ป , adalah graf dengan

himpunan titik ๐‘‰(๐บ โŠ— ๐ป) = ๐‘‰(๐บ) ร— ๐‘‰(๐ป) dan himpunan

sisi ๐ธ(๐บ โŠ— ๐ป) = {(๐‘, ๐‘ž)(๐‘Ÿ, ๐‘ )| ๐‘๐‘Ÿ โˆˆ ๐ธ(๐บ) dan ๐‘ž๐‘  โˆˆ

๐ธ(๐ป)} (Ekinci & Kฤฑrlangiรง, 2015). Dalam penentuaan nilai

eksak konektivitas-titik dan konektivitas-titik super

perkalian kronecker dua graf secara umum merupakan

permasalahan yang sulit. Dalam skripsi ini akan dibahas

konektivitas-titik dan konektivitas-titik super hasil kali

kronecker dua graf untuk beberapa kelas graf tertentu.

2. KAJIAN TEORI

A. Konektivitas-Titik Hasil Kali Kroneker Dua Graf

Definisi 2.1

Misalkan ๐บ graf terhubung dan ๐‘‰1 โŠ‚ ๐‘‰(๐บ) .

Himpunan ๐‘‰1 disebut himpunan-titik-pemutus ๐บ , jika ๐บ โˆ’

๐‘‰1 menjadi graf tak terhubung atau graf trivial (๐พ1) .

Minimum |๐‘‰1| sedemikian hingga ๐‘‰1 himpunan-titik-

pemutus ๐บ disebut konektivitas-titik ๐‘ฎ , disimbolkan

dengan ๐œ…(๐บ). Dengan kata lain, konektivitas-titik graf ๐บ

atau ๐œ…(๐บ) adalah minimum banyaknya titik ๐บ yang harus

dihapus agar graf yang baru tak terhubung atau graf trivial.

Jelas bahwa jika graf ๐บ tak terhubung, maka ๐œ…(๐บ) = 0 . Graf ๐บ disebut terhubung-titik-k, jika penghapusan

sebanyak kurang dari ๐‘˜ titik ๐บ , menghasilkan graf baru

yang tetap terhubung. Jadi setiap graf terhubung adalah graf

terhubung-titik-1. Kiranya jelas bahwa graf ๐บ terhubung-

titik-k jika dan hanya jika ๐œ…(๐บ) โ‰ฅ ๐‘˜ (Budayasa, 2007).

Contoh 2.1:

Gambar 1. Graf ๐บ dengan ๐œ…(๐บ) = 3

Misalkan ๐บ sebuah graf tanpa gelung dan ๐‘ฃ adalah

sebuah titik ๐บ dengan ๐‘‘(๐‘ฃ) = ๐›ฟ(๐บ) . Misalkan ๐‘๐บ(๐‘ฃ)

adalah himpunan titik ๐บ yang berhubungan langsung

dengan ๐‘ฃ di ๐บ. Selanjutnya, ๐‘๐บ(๐‘ฃ) disebut persekitaran

titik ๐‘ฃ di graf ๐บ . Maka pada graf ๐บ โˆ’ ๐‘๐บ(๐‘ฃ) titik ๐‘ฃ

merupakan titik terasing (titik dengan derajat nol) atau

graf ๐บ โˆ’ ๐‘๐บ(๐‘ฃ) tak terhubung, maka diperoleh lemma

berikut:

Lemma 2.1

Jika ๐บ graf terhubung, maka

1 โ‰ค ๐œ…(๐บ) โ‰ค ๐›ฟ(๐บ) โˆŽ

(Budayasa, 2007).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Hasil Kali Kronecker Dua Graf dan Sifat-

Sifatnya

Pembahasan pada bab ini akan diawali dengan

pengertian tentang hasil kali kronecker dua graf.

Definisi 3.1

Misalkan ๐บ1 dan ๐บ2 dua graf sederhana. Hasil kali

kronecker ๐บ1 dan ๐บ2 , dilambangkan dengan ๐บ1 โŠ— ๐บ2 ,

adalah graf dengan himpunan titik ๐‘‰(๐บ1 โŠ— ๐บ2) =

๐‘‰(๐บ1) ร— ๐‘‰(๐บ2) dan himpunan sisi ๐ธ(๐บ1 โŠ— ๐บ2) =

{(๐‘ข1, ๐‘ฃ1)(๐‘ข2, ๐‘ฃ2) / ๐‘ข1๐‘ข2 โˆˆ ๐ธ(๐บ1) dan ๐‘ฃ1๐‘ฃ2 โˆˆ ๐ธ(๐บ2)}

(Ekinci & Kฤฑrlangiรง, 2015)

Contoh 3.1:

Diberikan graf ๐บ1, ๐บ2, dan ๐บ3 seperti pada gambar

berikut:

(a)

Hasil kali kronecker dari graf ๐บ1 dan ๐บ2 dapat dilihat

pada Gambar 2(b), sedangkan hasil kali kronercker dari

๐บ2 dan ๐บ3 dapat dilihat pada Gambar 2(c).

(b) (c)

Gambar 2. (a) Tiga graf ๐บ1, ๐บ2, ๐บ3 ; (b) Graf ๐บ1 โŠ— ๐บ2 ;

(c) Graf ๐บ2 โŠ— ๐บ3

Page 3: Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada graf ๐พเดŠโŠ—๐พเด‰. Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali kronecker

Volume 7 No.2 Tahun 2019, Hal 76-82

78

Sebagai akibat langsung dari Definisi 3.1, diperoleh

hasil berikut:

Lemma 3.1

Jika ๐บ1 dan ๐บ2 adalah buah graf terhubung, maka

i. |๐‘‰(๐บ1 โŠ— ๐บ2)| = |๐‘‰(๐บ1)| . |๐‘‰(๐บ2)|

ii. |๐ธ(๐บ1 โŠ— ๐บ2)| = |๐ธ(๐บ1)| . |๐ธ(๐บ2)| . 2

iii. Untuk setiap (๐‘ข, ๐‘ฃ) โˆˆ ๐‘‰(๐บ1 โŠ— ๐บ2) ,

๐‘‘๐บ1ร—๐บ2((๐‘ข, ๐‘ฃ)) = ๐‘‘๐บ1

(๐‘ข) . ๐‘‘๐บ2(๐‘ฃ)

(Bottreau & Metivier *, 1998).

Dari Contoh 3.1 di atas, terlihat bahwa hasil kali

kronecker dari dua graf terhubung bisa merupakan graf

terhubung, seperti Gambar 2(b), dan bisa juga merupakan

graf tak terhubung, seperti Gambar 2(c).

Sebuah jejak di graf ๐บ dari titik ๐‘ฃ๐‘– ke titik ๐‘ฃ๐‘˜ ,

dilambangkan dengan ๐‘ฃ๐‘– โ†’ ๐‘ฃ๐‘˜. Sedangkan banyaknya sisi

pada jejak ๐‘ฃ1 โ†’ ๐‘ฃ๐‘˜ , dilambangkan dengan ๐‘›(๐‘ฃ1 โ†’ ๐‘ฃ๐‘˜) .

Selanjutnya kita buktikan teorema berikut:

Teorema 3.2

Misalkan ๐บ1 dan ๐บ2 dua graf dengan himpunan titik

๐บ1 adalah {๐‘ฃ๐‘–} dan himpunan titik ๐บ2 adalah {๐‘ค๐‘–} . Jika

(๐‘ฃ1, ๐‘ค1) dan (๐‘ฃ2, ๐‘ค2) dua titik pada ๐บ1 โŠ— ๐บ2 dan jika

terdapat jejak ๐‘ฃ1 โ†’ ๐‘ฃ2 di ๐บ1 dan jejak ๐‘ค1 โ†’ ๐‘ค2 di ๐บ2

sedemikian sehingga ๐‘›(๐‘ฃ1 โ†’ ๐‘ฃ2) + ๐‘›(๐‘ค1 โ†’ ๐‘ค2) genap,

maka terdapat jejak (๐‘ฃ1, ๐‘ค1) โ†’ (๐‘ฃ2, ๐‘ค2) di graf ๐บ1 โŠ— ๐บ2.

Menggunakan Teorema 2, dibuktikan karakterisasi

hasil kali kronecker dua graf merupakan graf terhubung

seperti berikut:

Teorema 3.3

Misalkan ๐บ1 dan ๐บ2 dua graf terhubung. Graf ๐บ1 โŠ— ๐บ2

terhubung jika dan hanya jika ๐บ1 atau ๐บ2 memuat sikel

ganjil.

Teorema 3.4

Misalkan ๐บ1 dan ๐บ2 adalah dua graf terhubung. Jika ๐บ1

dan ๐บ2 tidak memuat sikel ganjil, maka ๐บ1 โŠ— ๐บ2

merupakan graf tak terhubung dan memiliki tepat dua

komponen.

Sebagai akibat dari Teorema 3.4 dan Definisi 3.1,

diperoleh hasil berikut:

Akibat 3.5

Misalkan ๐บ graf terhubung dan ๐บ tidak memiliki sikel

ganjil, maka ๐บ โŠ— ๐พ2 mempuyai dua komponen, masing-

masing isomorfik dengan ๐บ.

B. Konektivitas-Titik Hasil Kali Kronecker Dua Graf

Perhatikan bahwa Teorema 3.3, merupakan syarat perlu

dan syarat cukup agar graf ๐บ1 โŠ— ๐บ2 merupakan graf

terhubung. Berdasarkan Lemma 2.1, jika ๐บ1 โŠ— ๐บ2 terhubung,

maka 1 โ‰ค ๐œ…(๐บ1 โŠ— ๐บ2) โ‰ค ๐›ฟ(๐บ1 โŠ— ๐บ2) . Selanjutnya dari

Lemma 3.1 (iii), ๐‘‘๐บ1ร—๐บ2((๐‘ข, ๐‘ฃ)) = ๐‘‘๐บ1

(๐‘ข) . ๐‘‘๐บ2(๐‘ฃ) dengan

demikian,

๐›ฟ(๐บ1 โŠ— ๐บ2) = min{๐‘‘๐บ1โŠ—๐บ2(๐‘ข, ๐‘ฃ) |๐‘ข๐‘ฃ โˆˆ ๐‘‰(๐บ1 โŠ— ๐บ2)}

= min{๐‘‘๐บ1(๐‘ข) . ๐‘‘๐บ2

(๐‘ฃ) |๐‘ข โˆˆ ๐บ1 dan ๐‘ฃ โˆˆ ๐บ2}

= min{๐‘‘๐บ1(๐‘ข) |๐‘ข โˆˆ ๐บ1} . min{๐‘‘๐บ2

(๐‘ฃ) |๐‘ฃ โˆˆ ๐บ2}

= ๐›ฟ(๐บ1) ร— ๐›ฟ(๐บ2)

Sehingga diperoleh lemma berikut.

Lemma 3.6

Jika graf ๐บ1 โŠ— ๐บ2 terhubung, maka

1 โ‰ค ๐œ…(๐บ1 โŠ— ๐บ2) โ‰ค ๐›ฟ(๐บ1) ร— ๐›ฟ(๐บ2)

Secara umum menentukan formula konektivitas

dari ๐บ1 โŠ— ๐บ2 merupakan persoalan yang sulit. Berikut akan

ditentukan nilai ๐œ…(๐บ1 โŠ— ๐บ2) untuk graf ๐บ1 dan ๐บ2 tertentu.

Selanjutnya akan ditunjukkan jika ๐บ1 dan ๐บ2 masing-

masing merupakan graf komplet, maka batas atas dari

๐œ…(๐บ1 โŠ— ๐บ2) dalam Lemma 6 dicapai. Untuk itu diperlukan

terminologi berikut :

Misalkan ๐‘‰(๐พ๐‘š) = ๐‘‰1 = {๐‘ข1, ๐‘ข2, โ€ฆ , ๐‘ข๐‘š} dan ๐‘‰(๐พ๐‘›) =

๐‘‰2 = {๐‘ฃ1, ๐‘ฃ2, โ€ฆ , ๐‘ฃ๐‘›} dan himpunan ๐‘†๐‘– = {๐‘ข๐‘–} ร— ๐‘‰2, ๐‘– =

1, โ€ฆ , ๐‘š. Selanjutnya (๐‘ข๐‘– , ๐‘ฃ๐‘—) ditulis ๐‘ค๐‘–๐‘— untuk ๐‘– = 1, โ€ฆ , ๐‘š

dan ๐‘— = 1, โ€ฆ , ๐‘› . Sehingga ๐‘†๐‘– = {๐‘ค๐‘–1, ๐‘ค๐‘–2 , โ€ฆ , ๐‘ค๐‘–๐‘›}, ๐‘– =

1, โ€ฆ , ๐‘š adalah sebuah himpunan titik-titik independen di

๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘› dan ๐‘‰(๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) mempunyai sebuah partisi

๐‘‰1 ร— ๐‘‰2 = ๐‘†1 โˆช ๐‘†2 โˆช โ€ฆ โˆช ๐‘†๐‘›. Untuk dua titik ๐‘ข dan ๐‘ฃ di

graf ๐บ , kita tulis ๐‘ข โˆผ ๐‘ฃ jika ๐‘ข๐‘ฃ โˆˆ ๐ธ(๐บ) , dan ๐‘ข โ‰ ๐‘ฃ jika

๐‘ข๐‘ฃ โˆ‰ ๐ธ(๐บ).

Teorema 3.7

Jika ๐พ๐‘š dan ๐พ๐‘›dua graf komplet dengan ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ 2

dan ๐‘› โ‰ฅ 3, maka

๐œ…(๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘š โˆ’ 1)(๐‘› โˆ’ 1).

Contoh 3.2:

Diberikan graf ๐พ4 dan ๐พ3 seperti gambar berikut:

(a)

Page 4: Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada graf ๐พเดŠโŠ—๐พเด‰. Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali kronecker

KONEKTIVITAS-TITIK HASIL KALI KRONECKER DUA GRAF

79

Hasil kali kronecker dari graf ๐พ4 dan graf ๐พ3 dapat dilihat

pada Gambar 3(b).

(b)

Gambar 3. (a) Graf ๐‘ฒ๐Ÿ’ dan graf ๐‘ฒ๐Ÿ‘; (b) Graf ๐‘ฒ๐Ÿ’ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ‘

dengan ๐œฟ(๐‘ฒ๐Ÿ’ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ‘) = ๐Ÿ”

Perhatikan bahwa:

๐‘‰1 = {(๐‘ข2, ๐‘ฃ2), (๐‘ข2, ๐‘ฃ3), (๐‘ข3, ๐‘ฃ2)(๐‘ข3, ๐‘ฃ3), (๐‘ข4, ๐‘ฃ2), (๐‘ข4, ๐‘ฃ3)}

sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas

minimum pada graf ๐พ4 โŠ— ๐พ3.

Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali

kronecker graf bipartit dan graf komplet. Untuk itu

diperlukan terminologi berikut :

Misalkan ๐บ graf bipartit dengan bipartisi (๐‘‹, ๐‘Œ) dan

๐พ๐‘› (๐‘› โ‰ฅ 3). Misalkan ๐‘‰(๐บ) = ๐‘‰1 = {๐‘ข1, โ€ฆ , ๐‘ข๐‘š}, ๐‘‰(๐พ๐‘›) =

๐‘‰2 = {๐‘ฃ1, โ€ฆ , ๐‘ฃ๐‘›}, dan himpunan ๐‘†๐‘– = ๐‘‰1 ร— {๐‘ฃ๐‘–}, ๐‘‹๐‘– = ๐‘‹ ร—

{๐‘ฃ๐‘–}, ๐‘Œ๐‘– = ๐‘Œ ร— {๐‘ฃ๐‘–}, ๐‘– = 1, 2, โ€ฆ , ๐‘›. Sehingga diperoleh ๐‘†๐‘– =

๐‘‹๐‘– โˆช ๐‘Œ๐‘– . Seperti sebelumnya, titik (๐‘ข๐‘– , ๐‘ฃ๐‘—) di graf ๐บ โŠ— ๐พ๐‘›

dilambangkan dengan ๐‘ค๐‘–๐‘— , untuk ๐‘– = 1, 2, โ€ฆ , ๐‘š dan ๐‘— =

1, 2, โ€ฆ , ๐‘› . maka ๐‘†๐‘– = {๐‘ค1๐‘– , ๐‘ค2๐‘– , โ€ฆ , ๐‘ค๐‘š๐‘–} , ๐‘– = 1, 2, โ€ฆ , ๐‘› ,

adalah sebuah himpunan titik independen di ๐บ โŠ— ๐พ๐‘›, dan

๐‘‰(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) mempunyai partisi ๐‘‰1 ร— ๐‘‰2 = ๐‘†1 โˆช ๐‘†2 โˆช โ€ฆ โˆช

๐‘†๐‘›.

Konektivitas hasil kali kronecker antara graf bipartit

dan graf komplet diperoleh hasil sebagai berikut:

Teorema 3.8

Jika ๐บ adalah graf bipartit dan ๐‘› โ‰ฅ 3, maka ๐œ…(๐บ โŠ—

๐พ๐‘›) = min{๐‘›๐œ…(๐บ), (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ)}.

Jika ๐บ graf bipartit dengan ๐œ…(๐บ) = ๐›ฟ(๐บ) , maka min

{๐‘›๐œ…(๐บ), (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ)} = min {๐‘›๐›ฟ(๐บ), (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ)}

= (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ)

Sehingga akibat langsung dari Teorema 3.8, diperoleh

hasil sebagai berikut:

Akibat 3.9

Jika ๐บ graf bipartit dengan ๐œ…(๐บ) = ๐›ฟ(๐บ) dan ๐‘› โ‰ฅ 3,

maka

๐œ…(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) = ๐›ฟ(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ).

Contoh 3.3:

(a)

Hasil kali kronecker dari graf ๐บ dan graf ๐พ3 dapat dilihat

pada Gambar 4(b).

(b)

Gambar 4. (a) Graf ๐‘ฎ dan Graf ๐‘ฒ๐Ÿ‘; (b) Graf ๐‘ฎ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ‘

dengan ๐œฟ(๐‘ฎ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ‘) = ๐Ÿ’

Dalam hal ini ๐›ฟ(๐บ) = 2 dan ๐‘› = 3 , berdasarkan

Akibat 3.9, ๐œ…(๐บ โŠ— ๐พ3) = (3 โˆ’ 1). 2 = 4 . Perhatikan

bahwa ๐‘† = {(๐‘ข1, ๐‘ฃ2), (๐‘ข1, ๐‘ฃ3), (๐‘ข2, ๐‘ฃ2), (๐‘ข2, ๐‘ฃ3)} adalah

sebuah himpunan titik-pemutus minimum pada graf ๐บ โŠ—

๐พ3.

C.Konektivitas-Titik Super Hasil Kali Kronecker Dua

Graf

Definisi 3.3

Sebuah himpunan-titik-pemutus ๐‘† di graf ๐บ disebut

himpunan-titik-pemutus super (๐œ… โ€“Super), jika ๐บ โˆ’ ๐‘† tak

terhubung dan tidak memuat titik terasing. Definisi ini

berakibat bahwa setiap titik ๐‘ข โˆˆ ๐‘‰(๐บ โˆ’ ๐‘†), maka ๐‘๐บ(๐‘ข) โŠˆ

๐‘†. Konektivitas-titik super dari graf ๐บ disimbolkan dengan

๐œ…๐‘ (๐บ) didefinisikan sebagai berikut :

๐œ…๐‘ (๐บ) = min {|๐‘†|: ๐‘† โŠ† ๐‘‰(๐บ) adalah himpunan-

titik-pemutus super dari ๐บ}.

Page 5: Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada graf ๐พเดŠโŠ—๐พเด‰. Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali kronecker

Volume 7 No.2 Tahun 2019, Hal 76-82

80

Contoh 3.4:

Perhatikan graf ๐บ pada gambar berikut.

Gambar 5. Graf ๐‘ฎ terhubung

Jika ๐‘†1 = {๐‘ฃ3, ๐‘ฃ4, ๐‘ฃ5} maka ๐บ โˆ’ ๐‘†1 Graf tak terhubung

dengan dua komponen seperti berikut:

(a)

Sehingga ๐‘†1 adalah sebuah himpunan titik-pemutus di

๐บ . Tetapi ๐‘†1 bukan himpunan titik-pemutus super di ๐บ

karena ๐บ โˆ’ ๐‘†1 memuat titik terasing yaitu ๐‘ฃ6.

Jika ๐‘†2 = {๐‘ฃ1, ๐‘ฃ3} maka ๐บ โˆ’ ๐‘†2 Graf tak terhubung

dengan dua komponen berikut:

(b)

Sehingga ๐‘†2 adalah sebuah himpunan titik-pemutus

dari ๐บ. Tetapi ๐‘†2 bukan himpunan titik-pemutus super di ๐บ

karena ๐บ โˆ’ ๐‘†2 memuat titik terasing yaitu ๐‘ฃ2.

Jika ๐‘บ๐Ÿ‘ = {๐’—๐Ÿ‘, ๐’—๐Ÿ“} maka ๐‘ฎ โˆ’ ๐‘บ๐Ÿ‘ Graf tak terhubung

dengan dua komponen

(c)

Gambar 6. (a) ๐‘ฎ โˆ’ ๐‘บ๐Ÿ; (b) ๐‘ฎ โˆ’ ๐‘บ๐Ÿ; (c) ๐‘ฎ โˆ’ ๐‘บ๐Ÿ‘

Sehingga ๐‘†3 adalah sebuah himpunan titik-pemutus di

๐บ dan ๐‘†3 himpunan titik-pemutus super di ๐บ karena ๐บ โˆ’ ๐‘†3

tidak memuat titik terasing.

Mudah diamati bahwa tidak ada himpunan titik-

pemutus super dari ๐‘ฎ yang mempunyai kardinalitas kurang

dari dua. Sehingga konektivitas-titik super dari ๐‘ฎ adalah

dua, atau ๐œฟ๐’”(๐‘ฎ) = ๐Ÿ.

Baru-baru ini, Guo et al mempelajari konektivitas

super hasil kali kronecker dari graf bipartit dan graf komplet

bahwa ๐บ โŠ— ๐พ๐‘› (๐‘› โ‰ฅ 3) adalah ๐œ…-super untuk graf bipartit

dengan ๐œ…(๐บ) = ๐›ฟ(๐บ).

Teorema 3.10

Jika ๐บ sebuah graf bipartit dengan ๐œ…(๐บ) = ๐›ฟ(๐บ) dan

๐‘› โ‰ฅ 3, maka ๐บ โŠ— ๐พ๐‘› ๐œ…-super.

Contoh 3.5:

Diberikan graf ๐บ dan graf ๐พ4 seperti pada gambar berikut :

(a)

Page 6: Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada graf ๐พเดŠโŠ—๐พเด‰. Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali kronecker

KONEKTIVITAS-TITIK HASIL KALI KRONECKER DUA GRAF

81

Hasil kali kronecker dari graf ๐‘ฎ dan graf ๐‘ฒ๐Ÿ’ dapat dilihat

pada Gambar 7(b).

(b)

(c)

Gambar 7. (a) Graf ๐‘ฎ dan Graf ๐‘ฒ๐Ÿ’; (b)Graf ๐‘ฎ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ’

dengan ๐œฟ๐’”(๐‘ฎ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ’) = ๐Ÿ”; (c) Graf (๐‘ฎ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ’) โˆ’ ๐‘บ

Dengan memperhatikan graf ๐บ โŠ— ๐พ4 pada Gambar

7(b), terlihat bahwa:

๐‘† = (๐‘ข1, ๐‘ฃ3), (๐‘ข1, ๐‘ฃ4), (๐‘ข2, ๐‘ฃ3)(๐‘ข2, ๐‘ฃ4), (๐‘ข3, ๐‘ฃ3), (๐‘ข3, ๐‘ฃ4)

sebagai himpunan-titik-pemutus super pada graf ๐บ โŠ— ๐พ4.

Perhatikan bahwa graf (๐บ โŠ— ๐พ4) โˆ’ ๐‘† pada Gambar 7(c)

merupakan graf tak terhubung dengan dua komponen.

Lemma 3.11

Jika ๐‘› โ‰ฅ 3, ๐‘š โ‰ฅ 1 dan ๐‘Ÿ โ‰ฅ 1 , maka ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ— ๐พ๐‘›) โ‰ค

(๐‘› โˆ’ 2)(๐‘š + ๐‘Ÿ).

Lemma 3.12

Misalkan ๐‘† himpunan bagian dari ๐‘‰(๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ— ๐พ๐‘›) dan

๐‘†๐‘– โˆ’ ๐‘† โ‰  โˆ… untuk paling sedikit tiga ๐‘– yang berbeda ๐‘– โˆˆ

{1,2, โ€ฆ , ๐‘›}.

Jika (๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ— ๐พ๐‘›) โˆ’ ๐‘† tidak mempunyai titik terasing

, maka (๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ— ๐พ๐‘›) โˆ’ ๐‘† graf terhubung.

Contoh 3.6:

Perhatikan hasil kali kronecker dari graf ๐พ1,2 dengan

graf ๐พ4 pada Gambar 7.

Misalkan ๐‘† = {(๐‘ข2, ๐‘ฃ3), (๐‘ข2, ๐‘ฃ4), (๐‘ข3, ๐‘ฃ3), (๐‘ข3, ๐‘ฃ4)}.

Maka,

๐‘†1 โˆ’ ๐‘† = ๐‘†1 โ‰  โˆ…

๐‘†2 โˆ’ ๐‘† = ๐‘†2 โ‰  โˆ…

๐‘†3 โˆ’ ๐‘† = {(๐‘ข1, ๐‘ฃ3)} โ‰  โˆ…

Dan graf (๐พ1,2 โŠ— ๐พ4) โˆ’ ๐‘† dapat dilihat pada gambar

berikut:

Gambar 8. Graf (๐พ1,2 โŠ— ๐พ4) โˆ’ ๐‘†

Graf (๐พ1,2 โŠ— ๐พ4) โˆ’ ๐‘† tidak mempunyai titik terasing dan

perhatikan bahwa graf ini terhubung.

Teorema 3.13

Jika ๐‘› โ‰ฅ 3, ๐‘š โ‰ฅ 1 dan ๐‘Ÿ โ‰ฅ 1 , maka ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ—

๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 2)(๐‘š + ๐‘Ÿ).

Lemma berikut diperlukan untuk membuktikan lemma

selanjutnya.

Lemma 3.14

Jika ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š, maka max {๐‘š, ๐‘›} = ๐‘› . Jelas ๐›ผ(๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) =

๐‘›.

Contoh 3.7:

Perhatikan pada Gambar 9, titik independen pada graf ๐พ3

dan graf ๐พ4.

Gambar 9. ๐œถ(๐‘ฒ๐Ÿ‘) = ๐Ÿ, ๐œถ(๐‘ฒ๐Ÿ’) = ๐Ÿ

Sehingga,

๐›ผ(๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) = ๐‘›.

Page 7: Paper Title (use style: paper title)sebuah himpunan titik-pemutus dengan kardinalitas minimum pada graf ๐พเดŠโŠ—๐พเด‰. Selanjutnya akan dicari konektivitas-titik hasil kali kronecker

Volume 7 No.2 Tahun 2019, Hal 76-82

82

Selanjutnya akan dibahas konektivitas-super hasil

kali kronecker dua graf komplet. Marmut dan Vumar

mempelajari beberapa parameter kerentanan titik perkalian

kronecker dari graf komplet ๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘› untuk ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ 2

dan ๐‘› โ‰ฅ 3. Dalam penelitiannya, ๐œ”(๐บ โˆ’ ๐‘†) dilambangkan

banyak komponen dari graf ๐บ โˆ’ ๐‘† dan salah satu hasil

utama mereka adalah sebagai berikut.

Lemma 3.15

Misalkan ๐‘š, ๐‘› bilangan bulat dengan ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ 2 dan

๐‘› โ‰ฅ 3, dan ๐‘† adalah sebuah himpunan titik-pemutus dari ๐บ

= ๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›.

a. Jika ๐œ”(๐บ โˆ’ ๐‘†) = 2 dan ๐บ1 dan ๐บ2 adalah komponen-

komponen dari ๐บ โˆ’ ๐‘† , maka |๐‘‰(๐บ1)| = |๐‘‰(๐บ2)| = 2

atau min{|๐‘‰(๐บ1)|, |๐‘‰(๐บ2)|} = 1.

b. Jika ๐œ”(๐บ โˆ’ ๐‘†) โ‰ฅ 3 , maka setiap komponen ๐บ โˆ’ ๐‘†

adalah sebuah titik terasing dan |๐‘†| โ‰ฅ ๐‘š๐‘› โˆ’ ๐‘›.

Teorema 3.16

Jika ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ 2 dan ๐‘› โ‰ฅ 3 , maka ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) = ๐‘š๐‘› โˆ’

4.

Contoh 3.8:

Dengan memperhatikan graf ๐พ4 โŠ— ๐พ3 pada Gambar

3, terlihat bahwa:

๐‘† = {(๐‘ข1, ๐‘ฃ1), (๐‘ข2, ๐‘ฃ1), (๐‘ข3, ๐‘ฃ1), (๐‘ข3, ๐‘ฃ2), (๐‘ข3, ๐‘ฃ3),

(๐‘ข4, ๐‘ฃ1), (๐‘ข4, ๐‘ฃ2), (๐‘ข4, ๐‘ฃ3)}

sebagai himpunan titik-pemutus super pada graf ๐พ4 โŠ— ๐พ3.

Perhatikan bahwa (๐พ4 โŠ— ๐พ3) โˆ’ ๐‘† merupakan graf tak

terhubung dengan dua komponen merupakan graf ๐พ2

seperti gambar berikut :

Gambar 10. Graf (๐‘ฒ๐Ÿ’ โŠ— ๐‘ฒ๐Ÿ‘) โˆ’ ๐‘บ

4. PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan pembahasan dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Syarat perlu dan cukup hasil kali kronecker dua graf

merupakan graf terhubung, yaitu salah satu dari kedua

graf tersebut memuat sebuah sikel ganjil.

2. Konektivitas-titik hasil kali kronecker dua graf, yaitu :

a. Jika graf ๐บ1 โŠ— ๐บ2 terhubung, maka

1 โ‰ค ๐œ…(๐บ1 โŠ— ๐บ2) โ‰ค ๐›ฟ(๐บ1) ร— ๐›ฟ(๐บ2)

b. Jika ๐พ๐‘š dan ๐พ๐‘› dua graf komplet dengan ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ

2 dan ๐‘› โ‰ฅ 3, maka

๐œ…(๐พ๐‘š โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘š โˆ’ 1)(๐‘› โˆ’ 1)

c. Jika ๐บ adalah graf bipartit dan ๐‘› โ‰ฅ 3, maka

๐œ…(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) = min{๐‘›๐œ…(๐บ), (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ)}

d. Jika ๐บ graf bipartit dengan ๐œ…(๐บ) = ๐›ฟ(๐บ) dan

๐‘› โ‰ฅ 3, maka

๐œ…(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) = ๐›ฟ(๐บ โŠ— ๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 1)๐›ฟ(๐บ).

3. Konektivitas-titik super hasil kali kronecker dua graf,

yaitu:

a. Jika ๐‘› โ‰ฅ 3, ๐‘š โ‰ฅ 1 dan ๐‘Ÿ โ‰ฅ 1, maka ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š,๐‘Ÿ โŠ—

๐พ๐‘›) = (๐‘› โˆ’ 2)(๐‘š + ๐‘Ÿ)

b. Jika ๐‘› โ‰ฅ ๐‘š โ‰ฅ 2 dan ๐‘› โ‰ฅ 3, maka ๐œ…๐‘ (๐พ๐‘š โŠ—

๐พ๐‘›) = ๐‘š๐‘› โˆ’ 4.

Saran

Hasil yang diperoleh hanya sebatas hasil kali

kronecker dari graf komplet dengan graf komplet dan graf

bipartit dengan graf komplet. Jika graf ๐บ1 dan ๐บ2 bukan

graf-graf komplet maupun graf bipartit komplet, maka

penentuan nilai ๐œ…(๐บ1 โŠ— ๐บ2) maupun nilai ๐œ…๐‘ (๐บ1 โŠ— ๐บ2)

masing-masing merupakan persoalan yang sulit. Untuk itu

diberikan saran kepada pembaca agar dapat

mengembangkan pembahasan konektivitas-titik hasil kali

kronecker dua graf.

DAFTAR PUSTAKA

Bottreau, A., & Metivier *, Y. (1998). Some remarks on the

Kronecker product of graphs. Information

Processing Letters 68, 55-61.

Budayasa, I. K. (2007). Teori Graf dan Aplikasinya.

Surabaya : Unesa University Surabaya Press.

Ekinci*, G. B., & Kฤฑrlangiรง, A. (2015). Super connectivity

of Kronecker product of complete. Discrete

Mathematics 339 , 1950-1953.

Guji, R., & Vumar, E. (2009). A note on the connectivity of

Kronecker products of graphs. Applied

Mathematics Letters 22 , 1360-1363.

Mamut, A., & Vumar*, E. (2008). Vertex vulnerability

parameters of Kronecker products of complete

graphs. Information Processing Letters 106, 258-

262.

WEICHSEL, P. M. (1962). THE KRONECKER

PRODUCT OF GRAF. 47-52.