PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

10
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI 12 13 AGUSTUS 2014 “RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)” KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T B - 14 PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT TRADISIONAL MASYARAKAT DI KAMPUNG YENBEKWAN, DISTRIK MANSUAR, KABUPATEN RAJA AMPAT Ema Sarimole * , Martanto Martosupono, Haryono Semangun, Jubhar C. Mangimbulude Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro No. 52 60, Salatiga 50711 Telp.: +62 (0)298-321212, Fax.: +62 (0)298-321443 *E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional, cara meramu, cara pengobatan, khasiatnya, dan upaya masyarakat melestarikan tumbuhan tersebut telah dilaksanakan di kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat pada bulan April Juni 2013. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik observasi. Variabel yang diamati meliputi jenis tumbuhan, pemanfaatan bagian tumbuhan, cara meramu, bagian yang digunakan, khasiatnya, dan upaya tradisional dalam pelestariannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengobatan tradisional masyarakat di Kampung Yenbekwan memanfaatkan 58 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 38 famili yang tumbuh di hutan dan dapat untuk mengobati 72 jenis penyakit, sedangkan 6 spesies tumbuhan obat yang dikenal oleh masyarakat Yenbekwan dengan nama daerah uram onkor, maneek pante, tafer, ayu, mnur, dan kairo belum diketahui nama spesies dan familinya. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah akar, batang, kulit, daun, bunga, buah, biji, dan getah. Proses pengambilan bahan baku dilakukan dengan cara dipetik, dijolok, dikikis, dipotong, digigit, diparut, dan dicabut. Kata kunci: tumbuhan hutan, obat, tradisional, Yanbekwan PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah tropis yang memiliki sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat dari total 40.000 jenis tumbuhan obat yang ada di dunia (Zuhud, 1994). Jenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sangat beragam, di antaranya liana, terna, perdu dan berbagai jenis pohon. Bagian tumbuhan yang sering dimanfaatkan adalah akar, kulit batang, kayu, daun, bunga, dan biji (Yusro, 2010). Tumbuhan obat tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi, sosial budaya, lingkungan, apabila potensinya dapat dimanfaatkan dan sekaligus dilestarikan. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit (Wijoyo, 2008). Berkhasiat obat karena mengandung zat aktif didalamnya yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau bila tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung efek resultan/sinergi dari berbagai zat yang berfungsi penyembuhan. Tumbuhan obat bila digunakan secara tepat, tidak menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan mengonsumsi obat modern/sintesis (Dalimartha, 2000). Selain minim efek samping, tumbuhan obat banyak digunakan karena relatif lebih murah. Penggunaan sebagai obat dapat dilakukan dengan cara diminum, ditempel, untuk mencuci/mandi atau dihirup, sehingga dapat memenuhi konsep kerja reseptor sel tubuh dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan (Pratiwi, 2010).

Transcript of PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

Page 1: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 14

PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT TRADISIONAL MASYARAKAT DI KAMPUNG YENBEKWAN,

DISTRIK MANSUAR, KABUPATEN RAJA AMPAT

Ema Sarimole*, Martanto Martosupono, Haryono Semangun, Jubhar C. Mangimbulude

Program Studi Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro No. 52 – 60, Salatiga 50711 Telp.: +62 (0)298-321212, Fax.: +62 (0)298-321443

*E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional, cara meramu, cara pengobatan, khasiatnya, dan upaya masyarakat melestarikan tumbuhan tersebut telah dilaksanakan di kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat pada bulan April – Juni 2013. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik observasi. Variabel yang diamati meliputi jenis tumbuhan, pemanfaatan bagian tumbuhan, cara meramu, bagian yang digunakan, khasiatnya, dan upaya tradisional dalam pelestariannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengobatan tradisional masyarakat di Kampung Yenbekwan memanfaatkan 58 jenis tumbuhan yang tergolong dalam 38 famili yang tumbuh di hutan dan dapat untuk mengobati 72 jenis penyakit, sedangkan 6 spesies tumbuhan obat yang dikenal oleh masyarakat Yenbekwan dengan nama daerah uram onkor, maneek pante, tafer, ayu, mnur, dan kairo belum diketahui nama spesies dan familinya. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan adalah akar, batang, kulit, daun, bunga, buah, biji, dan getah. Proses pengambilan bahan baku dilakukan dengan cara dipetik, dijolok, dikikis, dipotong, digigit, diparut, dan dicabut. Kata kunci: tumbuhan hutan, obat, tradisional, Yanbekwan

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di daerah tropis yang memiliki

sekitar 30.000 jenis tumbuhan obat dari total 40.000 jenis tumbuhan obat yang ada di dunia

(Zuhud, 1994). Jenis tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh masyarakat sangat beragam,

di antaranya liana, terna, perdu dan berbagai jenis pohon. Bagian tumbuhan yang sering

dimanfaatkan adalah akar, kulit batang, kayu, daun, bunga, dan biji (Yusro, 2010).

Tumbuhan obat tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat dari segi ekonomi,

sosial budaya, lingkungan, apabila potensinya dapat dimanfaatkan dan sekaligus

dilestarikan.

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang memiliki khasiat obat yang digunakan sebagai

obat dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit (Wijoyo, 2008). Berkhasiat obat

karena mengandung zat aktif didalamnya yang berfungsi mengobati penyakit tertentu atau

bila tidak mengandung zat aktif tertentu tetapi mengandung efek resultan/sinergi dari

berbagai zat yang berfungsi penyembuhan. Tumbuhan obat bila digunakan secara tepat,

tidak menimbulkan efek samping bila dibandingkan dengan mengonsumsi obat

modern/sintesis (Dalimartha, 2000). Selain minim efek samping, tumbuhan obat banyak

digunakan karena relatif lebih murah. Penggunaan sebagai obat dapat dilakukan dengan

cara diminum, ditempel, untuk mencuci/mandi atau dihirup, sehingga dapat memenuhi

konsep kerja reseptor sel tubuh dalam menerima senyawa kimia atau rangsangan (Pratiwi,

2010).

Page 2: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 15

Pengobatan dengan tumbuhan saat ini merupakan pengobatan alternatif karena di

banyak tempat di Papua yang pelayanan kesehatan modernnya masih terbatas dan belum

sepenuhnya dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Belakangan ini, tumbuhan obat

sebagai pengobatan alternatif tidak hanya menjadi alternatif bagi masyarakat ekonomi

lemah dan terpencil, tetapi telah menjadi alternatif pengobatan bagi kalangan ekonomi

menengah ke atas karena konsep “back to nature” yang telah menjadi kesadaran bagi

kalangan masyarakat (Achmad, 2004).

Kabupaten Raja Ampat merupakan daerah kepulauan yang terdiri atas 610 pulau,

yang penduduknya terdiri dari 3 etnik lokal diantaranya Suku Modik yang terdiri dari Suku

Modik Klaba dan Karon yang mendiami pulau Salawati; Suku Biak yang terdiri dari Suku

Biak, Numfor, dan Beser yang mendiami Waigeo Selatan, Misool dan sebagian Salawati; dan

Suku Amer terdiri dari Suku Amer, Fiawat, Kipil, Petrip, Mayo, Kawe, dan Kaldarum yang

mendiami Salawati, Misool, Waigeo Selatan dan Waigeo Utara (Danny, 2011). Terdapat pula

etnik pendatang seperti Sulawesi, Maluku, dan Jawa.

Salah satu kelompok etnis lokal yang mendiami daerah kepulauan Raja Ampat adalah

Suku Biak yang tinggal di beberapa kampung di sepanjang pesisir pantai dan salah satu

kampung yang dihuni adalah Yenbekwan. Masyarakat di kampung ini umumnya

mengunakan jenis-jenis tumbuhan hutan sebagai obat. Pada umumnya mereka

melakukannya sebagai tindakan pengobatan awal bagi penderita sakit sebelum mendapat

pelayanan kesehatan dari pemerintah, meskipun demikian masih ada juga kelompok

masyarakat lokal yang secara ekonomi tidak mampu dan terpencil yang sangat tergantung

pada pengobatan tradisional.

Meskipun pengobatan tradisional ini telah lama dilakukan oleh masyarakat lokal dan

diturunkan dari generasi ke generasi, tetapi informasi ilmiah tentang kandungan senyawa

aktif obat tersebut masih sangat terbatas. Oleh karena itu studi tentang tumbuhan obat yang

digunakan oleh masyarakat Yenbekwan menjadi penting untuk mengungkap pengetahuan

lokal secara ilmiah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan obat,

bagian yang digunakan, cara meramu, cara mengambil, dan berbagai jenis penyakit yang

dapat disembuhkan dengan mengunakan tumbuhan obat tersebut.

METODE PENELITIAN

Lokasi

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang seluruh kegiatannya dilakukan di

Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja Ampat, pada bulan April – Juni

2013. Struktur administratif Kampung Yenbekwan, Distrik Mios Mansuar, Kabupaten Raja

Ampat yang terfletak pada ketinggian 150 m dpl adalah sebagai berikut:

Sebelah timur : Kampung Yemuba

Sebelah barat : Kampung Kurkapa

Sebelah selatan : Selat Damper

Sebelah utara : Gunung Kurkapa (Pulau Merpati)

Pengumpulan dan Analisis Data

Data tanaman obat dikumpulkan dengan cara mewawancarai 20 masyarakat lokal

sebagai responden terpilih secara terstruktur dan mendalam. Responden terdiri dari

pemuka adat, pemuka agama, dukun kampung, serta masyarakat pengguna yang mengenal

tumbuhan obat. Jenis tanaman obat didokumentasi dalam bentuk foto. Data dianalisa

Page 3: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 16

dengan cara mengelompokan jenis-jenis tumbuhan obat dan kegunaannya pada penyakit-

penyakit tertentu.

HASIL & PEMBAHASAN

Hasil

Dari hasil wawancara, diketahui terdapat 58 jenis tumbuhan dari 38 famili yang

dimanfaatkan sebagai bahan baku obat tradisional oleh masyarakat setempat (Tabel 1).

Jenis tumbuhan tersebut ada yang tumbuh liar di hutan alami ataupun ditanam di

pekarangan rumah. Tumbuh-tumbuhan tersebut tidak semua dibudidayakan oleh

masyarakat kampung Yenbekwan dan hanya ada beberapa tumbuhan saja yang ditanam di

pekarangan rumah di antaranya sereh (Andropogon citratus), kemangi (Ocimum sanctum),

iler (Coleus scutellarioides), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), keji beling (Strobilanthes

crispus), pandan (Pandanus amaryllitolius), kunyit (Curcuma domestica), dan temulawak

(Curcuma xanthorrhiza). Berbagai tumbuhan tersebut tidak hanya digunakan untuk obat,

tetapi juga sebagai bumbu masak.

Dari pengamatan dan wawancara masih ada beberapa warga masyarakat yang tidak

mau berobat ke Puskesmas. Mereka lebih percaya pada pengobatan tradisional yang

diturunkan oleh leluhur mereka. Mereka memiliki pengetahuan tentang jenis tanaman obat

dan cara meramunya. Berdasarkan pengalaman, mereka dapat meramu dan menentukan

takaran berdasarkan kebutuhan si penderita. Beberapa responden yaitu responden 1

(pemuka adat, Bapak Fiktor Pakdawer), responden 2 (pemuka agama, Bapak Orgenes

Sauyai), responden 3 (dukun kampung, Ibu Marice Mambrasar), responden 4 (seorang

dukun beranak, Ibu Marice Waromi), responden 5 (mantri kesehatan, Bapak Alif

Mambraku), responden 6 – 10 adalah peramu; responden 11, 13, 16, 18, dan 20, sebagai

pemakai. Mereka memberikan gambaran kuat bahwa masyarakat setempat memiliki

pengetahuan lokal dan pengalaman dalam memilih tanaman yang berkhasiat sebagai obat

yang sesuai dengan jenis penyakit serta cara meramunya. Menurut mereka, cara itu

memberikan hasil yang positif karena terbukti memberikan efek penyembuhan (Box 1).

BOX 1

Pertanyaan 1 Jenis tumbuhan apa saja yang dipakai untuk pengobatan dan waktu pengunaannya? R1 : “Ada macam-macam yang katorang pakai: krit, yaren, andrakream, berent, Inayen, imyui,

kapaya, bawawai, uram bobo, waker, kabuyeyen, dan anat” R2 : “Kalau katong sudah rasa badan sakit begitu, katong jalan ambil tumbuhan yang kitorang su

tau mau minum” R3 : “Biasanya satu jenis tumbuhan saja, bisa juga lebih” R4 : “Kitorang pakai ramuan obat ini sudah lama sejak diperkenalkan dari orang tua kita dulu-

dulu sampai sekarang” R5 : “Kitorang pakai tumbuhan untuk rebus/ masak tinggal ambil dihutan saja atau ada juga yang

tumbuh di halaman sekitar rumah, jadi tidak beli”

Pertanyaan 2 Apa bagian tumbuhan yang digunakan dan bagaimana cara meramunya? R6 : “Kitorang biasa pakai akar, kulit kayu, getah, daun, bunga, buah, dan biji” R7 : “Biasa juga kitorang pakai tergantung dari kitorang so tau rasa sakit apa, baru kitorang ambil

bagian tumbuhan tertentu saja” R8 : “Ada yang kitorang rebus tumbuhan akang pung akar, batang, dan daun saja” R9 : “Kalau kulit kayu, kitorang biasa kikis bisa juga kitorang rebus sendiri” R10 : “Bisa juga daun dipakai untuk tempel saja”

Page 4: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 17

Pertanyaan 3 Ulangan minum obat, usaha apa yang dilakukan kalau tidak/belum sembuh, dan apakah ada efek sampingan dari obat tradisional? R11 : “Kitorang minum sampai baik (sembuh)”

R13 : “Kalau kitorang minum belum baik (sembuh) begitu, yo kitorang cari tumbuhan lain lagi, rebus untuk minum sampai kitorang baik (sembuh)”

R16 : “Kitorang minum sembuh. Abis kitorang mau pigi di rumah sakit jauh, mantri, suster belum ada sama sekarang ini, cari hubungan (angkutan) jua susa”

R18 : “Sampai sekarang kalau kitorang sakit banyak (keras) yang penting kuat tahan minum berapa tumbuhan yang rebus sambil berdoa itu sembuh”

R20 : “Kitorang rasa aman-aman saja”

Masyarakat meramu bermacam-macam tumbuhan hutan yang bermanfaat sebagai obat dengan menggunakan

alat-alat yang sederhana diantaranya belanga tanah dan panci, dan hasil ramuan yang didapatkan dari berbagai

tumbuhan memberikan warna yang berbeda-beda antara lain ramuan dari kulit kayu susu, ramuan dari kulit kayu

kapok, ramuan daun ketapang pantai, ramuan pandan wangi; ramuan daun beluntas, daun woru, daun siri, dan daun

anat; ramuan daun sirsak, ramuan daun jarak, ramuan daun anat, ramuan daun mangkok, ramuan akar anat, dan

amuan daun alpokat.

Gambar 1. Obat tradisional (kiri atas) beberapa jenis daun tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat lokal, (kanan atas)

peralatan sederhana yang dipakai untuk meramu obat tradisional, (bawah) hasil ramuan obat tradisional dalam bentuk cair.

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat

No. Nama Tumbuhan

Gambar Pengobatan

Penyakit Indonesia Lokal Ilmiah Famili

1. Daun ungu - Graptophyllum pictum Acanthaceae

Bisul Panas

2. Keji beling Beling Strobilanthes crispus Acanthaceae

Sakit pingang

Page 5: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 18

3. Sirsak Annona muricata Annonaceae

Bisul Hipertensi Sakit pinggang

4. Buah nona - Annona squamosa Annonaceae

Obat cacing Sakit gigi

5. Pegagan Uram-nyuwar Centella asiatica Apiaceae

Batuk berdahak Badan pegal linu

6. Pulai Yaren Alstonia scholaris Apocynaceae

Darah putih Penyakit kulit Malaria

7. Tapak darah Bawan-waei Catharanthus roseus

Apocynaceae

Hipertensi Demam Bengkak

8. Kemboja Aipioper Plumiera acuminata Apocynaceae

Sakit gigi Bisul Kencing nanah Perut bengkak orang dewasa Darah putih

9. Mangkokan - Nothopanax scutellarium Araliaceae

Luka Rambut rontok Susu bengkak karena banyak

asi

10. Pinang Berent Areca catechu Arecaceae

Bau mulut Sakit gigi Cacingan

11. Beluntas - Pluchea indica Asteraceae

Bau badan Badan pegal Jerawatan

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Gambar Pengobatan

Penyakit Indonesia Lokal Ilmiah Famili

12. Sawi tanah Waker wawi Vernonia cinerea Asteraceae

Batuk lidah putih pada bayi 6 bulan keatas mempermudah proses melahirkan

13. Pepaya Kapaya Carica papaya Caricaceae

Malaria Hipertensi luka bakar

kulit kaki kasar Sakit pingang

14. Ketapang Krit Terminalia catappa Combretaceae

Muntaber Hipertensi mengeringkan kandungan

15. Tapak kuda Mangkaududa Ipomea pescaprae Convolvulaceae

Menghilangkan bengkak Rematik keracunan ikan paru-paru basah

Page 6: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 19

16. Cocor bebek

Uram ikpoer Kalanchoe pinata Crassulaceae

Panas luka terbakar tersiram air panas

17. Pakis haji Dawer Cycas rumphii Cycadaceae

Obat luka borok

18. Jarak Jarak Jatropha curcas Euphorbiaceae

Perut kembung Demam membersihkan lidah pada balita

19. Meniran Even wawi Phyllanthus niruri Euphorbiaceae

Malaria lendir pada bayi memperkuat sendi pada anak 10 bulan ke

atas

20. Turi Taven baken Sesbania grandiflora

Fabaceae

Darah putih bagi ibu setelah melahirkan keputihan

21. Sereh Ampui Adropogon citratus Gramineae

Sakit gigi Malaria

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Gambar Pengobatan

Penyakit Indonesia Lokal Ilmiah Famili

22. Miana/iler Muyana Coleus scutellarioides

Lamiaceae

Sakit mata lendir Batuk

23. Kemangi Waker Ocimum sanctum Lamiaceae

Panas Memperlancar ASI bagi ibu menyusui

24. Tali putri Kairabon Cassytha filiformis Lauraceae

Pendarahan Kanker Malaria Membersikan darah kotor pada ibu sesudah

melahirkan

25. Alpokat - Persea gratissima Lauraceae

Hipertensi Sariawan Diabetes

26. Asam jawa - Tamarindus indica

Leguminoceae

Asma Demam cacar air untuk orang dewasa Sakit perut setelah melahirkan

27. Lidah buaya

- Aloe vera Liliaceae

Penyubur rambut Sakit kepala Bisul

28. Kapok Kaiilupa Ceiba pentandra Malvaceae

Ginjal Batuk Sakit perut Kedinginan dibadan

29. Waru Uram boba

Hibiscus tiliaceus Malvaceae

Batuk Paru-paru basah

Page 7: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 20

30. Gedi - Abelmoschus manihot

Malvaceae

Cuci perut Memperlancar proses melahirkan Memperlancar ASI

31. Sukun Wamo Artocarpus altilis Moraceae

Lever Ginjal Malaria Asam urat Mengeluarkan darah putih waktu haid

32. Beringin Krit Ficus benjamina Moraceae

Sakit gigi Sambung tulang Penyubur rambut

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Gambar Pengobatan

Penyakit Indonesia Lokal Ilmiah Famili

33. Jambu biji Imyui Psidium guajava Myrtaceae

Sakit perut Obat luka baru

34. Belimbing wuluh

Marebi Averrhoa bilimbi Oxalidaceae

Panu Diabetes Hipertensi

35. Pandan wangi Yarin-nahrem

Pandanus amaryllitolius

Pandanaceae

Hipertensi

36. Katuk Katok Sauropus androgynus

Phyllanthaceae

Memperlancar ASI Luka borok

37. Sirih hutan Inambawi Piper decumanum Piperaceae

Malaria Badan pegal Sembelit

38. Mengkudu Andra-kream Morinda citrifolia Rubiaceae

Hipertensi Malaria

39. Jeruk nipis Inkraita-mak Citrus aurantifolia Rutaceae

Amandel Batuk Influenza Malaria

40. Ciplukan Yarih-nahren Physalis peruviana Solanaceae

Paru-paru Diabetes Hipertensi

41. Pecut kuda Urama-nyuwer

Stachytarpheta jamaicensis

Verbenaceae

Batu ginjal

42. Jahe Kontop Zingiber officinale Zingiberaceae

Pusing Gatal Nyeri pinggang

Page 8: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 21

43. Kunyit Bonor Curcuma domestica Zingiberaceae

Pencuci mata Mata ikan

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Gambar Pengobatan

Penyakit Indonesia Lokal Ilmiah Famili

44. Temulawak Lawaka Curcuma xanthorrhiza

Zingiberaceae

Sakit pinggang Cacar air

45. Kayu besi pantai

Kabuyeyen Pongamia pinnata

Fabaceae

Keracunan kerang Badan pegal Luka

46. Kastroli Kastroli Ricinus communis

Euphorbiaceae

Cuci perut (kurangi lemak)

47. Sirih Inayen Piper betle Piperaceae

Bau mulut Gigi berlubang Gatal kulit keputihan

48. Belimbing manis

Marebi Averrhoa carombola

Oxalidaceae

Panu Hipertensi Batuk Kolesterol

49. Kembang sepatu

Invandiek Hibicus rosasinensis

Malvaceae

Batuk Memperlancar proses

melahirkan

50. Balakaciut Mahnatem Galingsoga parviflora

Asteraceae

Memperbaiki nafsu makan

Sariawan pada anak

51. - Anat Scaevola sericea

Goodeniacea

Usus buntu Membersihka

kandungan bagi Ibu melahirkan

Gatal kulit

52. - Tali kuning

Arcangelisia ftava

Menispermaceae

Malaria Badan pegal

53. - Ambronoit Smilax sp Smilacaceae

Kanker Lever Bengkak di muka, perut,

lutut, dan betis kaki

54. - Uram onkor

- -

Membersihkan kandungan Ibu setelah melahirkan

Tabel 1. Jenis tumbuhan obat di Kampung Yenbekwan, Distrik Mansuar, Kabupaten Raja Ampat (Lanjutan)

No. Nama Tumbuhan

Gambar Pengobatan

Penyakit Indonesia Lokal Ilmiah Famili

Page 9: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 22

55. Ayu

Memperkuat sendi pada bayi Menyembuhkan luka dan bibir orang

dewasa

56. Tafer

Lidah luka pada bayi

57. Mnur

Luka benda tajam Luka pusar bayi

58. Kairo

Batuk

59. Maneek pantai

Patah tulang

Pembahasan

Sampai saat ini obat tradisional sudah mulai banyak digunakan dalam praktek medis. Sebagai contoh, Cina

merupakan salah satu negara yang banyak mengunakan herbal sebagai obat tradisional bahkan menempati urutan

pertama di dunia dan terkenal dengan nama gudangnya herbal. Menurut badan kesehatan dunia (WHO), 30 – 50%

konsumsi masyarakat di Cina dialokasikan untuk ramuan herbal.

Selain Cina, Indonesia juga merupakan negara pemakai tanaman obat yang sudah terkenal sejak dahulu kala.

Beberapa daerah di Indonesia memakai jenis-jenis tumbuhan obat sebagai cara alternatif karena mudah

mendapatkannya, dan relatif lebih murah dibandingkan dengan obat generik buatan pabrik.

Dalam penelitian, ditemukan 38 famili tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat setempat terdiri atas

58 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan, serta dapat menyembuhkan 72 jenis penyakit, sedangkan ada 6

spesies tumbuhan obat yang dikenal oleh masyarakat Yenbekwan dengan nama daerah uram onkor, maneek pante,

tafer, ayu, mnur, dan kairo yang belum diketahui nama spesies dan familinya.Hal tersebut mengindikasikan bahwa

potensi keragaman sumber tanaman obat untuk berbagai penyakit cukup tinggi.

Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan dalam ramuan berturut-turut adalah daun pada 37 jenis

tumbuhan, bagian pohon/batang dan akar pada 11 jenis tumbuhan, bagian kulit kayu pada 7 jenis tumbuhan, bagian

batang dan bunga pada 3 jenis tumbuhan, dan bagian bunga pada 2 jenis tumbuhan. Hal tersebut menunjukkan

bahwa bagian daun digunakan sebagai bahan utama untuk pengobatan karena mudah didapat dan juga mudah

diramu sebagai obat jika dibandingkan dengan kulit, batang, dan akar tumbuhan (Hamsari, 2008).

KESIMPULAN & SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat 58 jenis tumbuhan obat tradisional di

Kampung Yenbekwan yang tergolong dalam 38 famili, dimanfaatkan oleh masyarakat secara tradisional berdasarkan

kebiasaan dan pengalaman secara turun temurun. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat ialah daun,

akar, batang, kulit, bunga, buah, biji, dan getah. Proses pengambilan bahan bakunya dilakukan dengan cara dipetik,

dijolok, dikikis, dipotong, digigit, diparut, dan dicabut. Teknik meramu tumbuhan obat oleh masyarakat di Kampung

Yenbekwan yaitu dengan cara diseduh, dioles, direbus, ditempel, dibakar, diasar (ditangas di atas api), diperas, dan

dikunyah.

Saran Beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:

1. Perlu diusahakan pembudidayaan jenis-jenis tumbuhan obat yang ada di hutan maupun tumbuhan hutan yang

tumbuh di sekitar rumah,

2. Perlu dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan tumbuhan hutan sebagai obat, agar tidak punah, dan

Page 10: PEMANFAATAN TUMBUHAN HUTAN SEBAGI OBAT …

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RAJA AMPAT WAISAI – 12 – 13 AGUSTUS 2014

“RAJA AMPAT AND FUTURE OF HUMANITY (AS A WORLD HERITAGE)”

KAJIAN MANFAAT, GIZI, DAN NUTRISI

P R O G R A M S T U D I M A G I S T E R B I O L O G I – U N I V E R S I T A S K R I S T E N S A T Y A W A C A N A

D I N A S P E N D I D I K A N K A B U P A T E N R A J A A M P A T

B - 23

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang kandungan zat kimia/alkaloid dari tumbuhan obat yang ada di

Yenbekwan serta uji potensi tumbuhan obat tersebut secara klinis.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Raja Ampat SurgaMu Terpancar di Seluruh Mata Dunia. Koran Radar Sorong. Anonim. 2013. Sejarah Tanaman Obat Herbal. www.Herbabalgoldinesia.com Achmad, S. A. 2012. Menggagas Penemuan Sejarah Kimia. Kompas 28 Desember 2004. Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat tahun 2012. Luas Wilayah Kabupaten Raja Ampat Coremap Tahap II dan CI Raja

Ampat. Tahun 2011. Dalimartha, S. 2010. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia (Jilid II). Penerbit Trubus Agriwidya: Jakarta. Danny. 2011. Raja Ampat Gerbang Ekowisata Berbasis Masyarakat. Buletin Raja Ampat III (9). Hamzari. 2008. Identifikasi Tanaman Obat-Obatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Sekitar hutan Tabo-Tabo.

http://jurnal.unhas.ac.id (diunduh tanggal 22 Desember 2013) J. Kloppenburg – Versteegh. 1983. Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman-Tanaman di Indonesia dan Khasiatnya Mengenai Obat-

Obatan Tradisional. Jilid I dan II. Yayasan Dana Sejahtera dan CD. R.S. Bethesda, Yogyakarta. Pratiwi. 2010. Ramuan Herbal Warisan Leluhur. Tugu Publisher: Yogyakarta. Thomas, A. N. S. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Kanisius: Yogyakarta. Zuhud, E. A. M. & Yuniasih. 1995. Keanekaragaman Tumbuhan Obat Tradisional dalam Kehidupan Masyarakat sebagai Ramuan

Herbal. Seminar dan Lokakarya. Fathul, Y. 2010. Rendemen Ekstrak Etanol dan Uji Fitokimia Tiga Jenis Tumbuhan Obat Kalimantan Barat. http://jurnal.untan.ac.id

(diunduh tanggal 22 Desember 2013)