PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea...

23
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)DI TANAH SEDIMEN MERAPI Usulan Penelitian Diajukan oleh : Widi Kusuma 20130210060 Program Studi Agroteknologi Kepada FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016

Transcript of PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea...

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADABUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)DI TANAH

SEDIMEN MERAPI

Usulan Penelitian

Diajukan oleh :Widi Kusuma20130210060

Program Studi Agroteknologi

Kepada

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

ii

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belangkang

Tanah merupakan sumber daya alam senantiasa dimanfaatkan manusia untuk

kesejahteraan kehidupannya. Dalam mengimbangi laju pertumbuhan dan

perkembangan struktur perekonomian dengan laju pertambahan produksi

pertanian maka usaha untuk peningkatan produksi, harus melakukan usaha

peningkatan kesuburan tanah. Tingkat kesuburan tanah akan dipengaruhi oleh

kondisi fisik tanah, sifat kimia dan biologi tanah (Thompson, 1957), tercermin

pada sifat fisik tanah, tanah sedimen Merapi merupakan salah jenih tanah dengan

tingkat kesuburan yang rendah. Hal tersebut disebabkan oleh dampak erupsi

gunung Merapi yang menyebabkan berbagai permasalahan terhadap sifat fisik,

kimia dan biologi tanah. Hal ini di sebabkan oleh temperatur yang dimiliki awan

panas dan material volkanik menyebabkan musnahnya potensi kesuburan tanah

yang bersifat marginal lahan dan endapan material volkanik sedikitnya banyak

menyebabkan berubah dan hilangnya sistem tata air setempat.

Tanah yang tertimbun sedimen Merapi dengan jumlah banyak juga dapat

berdampak negatif bagi pertumbuhan tanaman, terutama terhadap tanah sebagai

media tumbuhnya. Masalah yang ditimbulkan pada lahan baru terdapat material

volkanik untuk dijadikan sebagi media tanam adalah sifat fisik, kimia dan

biologinya yang tidak mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Berdasarkan kadar silikanya, batuan hasil erupsi gunung berapi dapat

dikelompokkan menjadi batu vulkanik masam (kadar SiO2 > 65%), sedang (35-

65%) dan basa (< 35%) (McGeary et al., 2002). Tingginya kadar Si, Al dan Fe

dalam material vulkanik Merapi akan memberikan dampak yang sangat

merugikan bagi pertumbuhan tanaman dan kesuburan tanah. Diketahui bahwa

material volkanik belum dapat menyumbangkan unsur hara bagi tanaman, karena

merupakan bahan baru (recent material) yang belum mengalami pelapukan

sempurna dan juga dominasi fraksi pasir menjadikan material volkanik ini tidak

dapat menahan air.

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

2

Hardjowigeno (2003) menyatakan bahwa bobot isi (bulk density)

menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah,

termasuk volume pori-pori tanah. Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan

tanah, dimana semakin tinggi bobot isi tanah semakin sulit untuk meneruskan air

atau ditembus akar tanaman. Maka dari itu perlunya pemupukan dengan

menambahan bahan organik memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi suatu

media tanam (Lengkong dan Kawulusan, 2008). Fungsi utama bahan organik

antara lain memperbaiki struktur tanah, daya simpan air, penyuplai unsur hara dan

asam-asam organik untuk melepaskan ikatan-ikatan material secara kimia,

meningkatkan kapasitas tukar kation dan daya ikat hara, serta sebagai sumber

karbon, mineral dan energi bagi mikroba (Syukur dan Harsono, 2008). Dapat

dikatakan bahwa tanpa adanya bahan organik semua kegiatan biokimia dalam

tanah akan terganggu, maka mempertahankan bahan organik pada tingkat tertentu

merupkan suatu keharusan. Salah satu bahan organik yang belum di optimalkan

pemanfaatannya yaitu feses manusia.

Dilihat dari pertumbuhan penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk

pada tahun 2014 sebesar 248.000.000 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2014). Jika

diasumsikan manusia pada umumnya mengeluarkan kotoran sebanyak kurang

lebihnya 250 gram per hari (Soeparman dkk., 2002), maka jumlah feses yang

dikeluarkan 62.000.000 ton per hari. Dari Hasil output yang belum termanfaatkan

di Indonesia. Hal ini sangat potensial untuk dimanfaatkan kembali dibidang

pertanian, produksi fases manusia menjadikan sumber energi terbaharukan yang

sangat menguntungkan dengan di manfaatkannya sebagai bahan pupuk dasar yang

digunakan untuk mensuplai hara bagi tanaman. Penggunaan feses manusia sudah

sangat popular digunakan di berbagai Negara seperti Swedia, Cina, Norwegia

digunakan sebagai pupuk dasar yang sangat baik untuk memperbaiki sifat fisik,

kimia tanah dan sebagai media tumbuh tanaman, dan dikenal dengan nama nihgt

soil.

night soil adalah nama lain dari hasil perombakan feses manusia yang diambil

pada malam hari dari tangki septik (septic tank) yang terkadang digunakan

sebagai pupuk (Anonim, 2016). Night Soil dihasilkan berupa bentukan padat yang

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

3

diproses melalui metode tertentu sehingga aman digunakan sebagai pupuk.

Kandungan yang terdapat dalam feses manusia memiliki potensi sebagai pupuk

kompos karena memiliki kandungan dan kriteria standart pupuk kompos. Menurut

Wiharyanto dkk (2007), pengeringan lumpur tinja selama 30 hari telah memenuhi

standar kompos yang ditetapkan oleh SNI No. 19-7030-2004. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan menetapkan strategi penambahan night soilpada tanah

sedimen Merapi dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sehingga

dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan dan hasil produksi pangan, terutama

pada tanaman pangan semusim.

B. Perumusan Masalah

Ektensifikasi lahan pertaniantahun 2014 mencapai 19 juta hektar, dengan

tanaman jagung mencapai 0,87 % dari luas panen 3,786,815 juta per hektar (BPS,

2015), membutuhkan suplai bahan organik sebesar 757,363 ton. Hal ini, tidak di

ikuti dengan produksi pupuk kandang. Sehingga di perlukan sumber bahan lain

yang mampu memenuhi kebutuhan bahan organik tersebut. Pupuk kompos feses

manusia memiliki potensi untuk menggantikan pupuk kandang sebagai sumber

bahan organik pensuplai hara. Feses manusia memiliki kandungan Nitrogen

sekitar 1,5% yang baik bagi tanaman. Namun ada beberapa masalah yang perlu

dikaji :

1. Bagaimana pengaruh penggunaan pupuk nights oil terhadap pertumbuhan

tanaman jagung manis di tanah sedimaen Merapi ?

2. Berapakah takaran pembrian pupuk night soil yang optimal sebagai subsitusi

pupuk kandang, pada pertumbuhan jagung manis di tanah sedimen Merapi ?

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

4

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui pengaruh penggunaan night soil terhadap pertumbuhan dan hasil

jagung manis di tanah sedimen Merapi.

2. Menentukan takaran pupuk night soil yang efektif dan efisien sebagai

subsitusi pupuk kandang, pada pertumbuhan jagung manis di tanah sedimen

Merapi.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Night soil

Di beberapa negara seperti China, Jepang, India, Vietnam, Swedia, Norwegia

dan lain-lain telah menggunakan night soil sebagai pupuk dasar pada kegiatan

pertanian mereka (Shintia, 2008; Steineck et al., 1999). Night Soil merupakan

pupuk yang berasal dari pengomposan feses manusia. Manusia pada umumnya

mengeluarkan kotoran sebanyak kurang lebih 250 gram per hari (Soeparman dkk.,

2002). Jika diasumsikan dengan jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus

penduduk tahun 2010 sejumlah 237.641.326 jiwa (Badan Pusat Statistik, 2014),

maka akan dihasilkan kurang lebih 59.410,33 ton feses manusia per hari.

Kandungan yang terdapat dalam feses manusia memiliki potensi yang dapat

dipergunakan kembali sebagai pupuk.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wiharyanto Oktiawan dkk. (2007)

menunjukkan bahwa kandungan feses manusia yang telah dikomposkan selama 3,

7, 10, dan 30 hari dari IPLT Semarang terdapat dalam tabel 1.

Tabel 1. Perbandingan Karakteristik Lumpur Tinja dengan Kompos menurut SNINo.19-7030-2004

ParameterLumpur Pengeringan (hari) Standar

Kompos3 7 10 30

Suhu (oC) 30,9 30 27,8 30 ± 30,0

Ph 7,28 7,23 6,84 6,43 6,8 - 7,49

Kadar air (%) 85,41 82,9 80,6 51,62 50 – 60

C (%) 30,4 30,29 29,85 15,62 9,8 – 32

N (%) 2,91 2,94 2,96 1,5 ≥ 0,4

Rasio C/N 10,44 10,32 10,09 10,41 10 – 20

P (%) 7,52 7,33 7,02 6,45 ≥ 0,10

(Sumber: Wiharyanto dkk., 2007)

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

6

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa lumpur tinja pengeringan 30 hari

telah memenuhi karakteristik kompos matang sehingga sudah dapat digunakan

sebagai pupuk organik.

Sutanto (2002) mengemukakan bahwa secara garis besar kelebihan pupuk organik

yaitu antara lain :

1. Memperbaiki sifat fisik tanah

Pemberian bahan organik akan membuat warna tanah menjadi lebih gelap

dan strukturnya menjadi remah, sehingga perakaran tanaman lebih mudah

menembus tanah sehingga aerasi dan drainase menjadi lebih baik.

2. Memperbaiki sifat kimia tanah

Dengan menambah bahan organik, kapasitas tukar kation (KTK) dan

ketersediaan hara menjadi meningkat.

3. Mempengaruhi sifat biologi tanah

Bahan organik mengandung sumber energi yang diperlukan oleh

mikroorganisme tanah. Dengan pemberian bahan organik, aktivitas dan populasi

mikroorganisme meningkat yang dapat berakibat baik untuk tanaman.

B. Tanah Sedimen Merapi

Sedimen merupakan material atau fragmen yang terangkut melalui proses

transportasi yang kemudian mengalami proses pengendapan (sedimentasi) yang

dipengaruhi oleh tenaga air atau angin (Linsley, 1949). Hasil sedimen

(Sedimenyield) merupakan hasil total dari suatu proses sedimentasi yang terjadi

dalam suatu DAS. Selain itu sedimen juga diendapkan dari material yang

melayang didalam air. Pengertian sedimen adalah hasil proses erosi,baik erosi

permukaan, erosi parit, atau tanah lainya (Asdak, 2002).Sifat tanah, penggunaan

lahan, tofografi, dan relief merupakn karakteristik yang terpengaruh oleh daerah

aliran sungai. Karakteristik dari daerah aliran sungai akan merespon curah hujan

dan dapat memberi pengaruh terhadap proses-proses yang terjadi, dinataranya :

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

7

evapotranspirasi, infiltrasi, perkolasi ( Asdak, 1995).Dari aktivitaf gunung Merapi

mencakup pembentukan magma dan pelepasan magma, komposisi kimiawi dari

semburan dan larva pijar sangat ditentukan oleh batuan penyusun magma

(aluminium silikat dan batuan beku), rehabilitasi lahan pertanian tidak hanya

masalah kimiawi atau kandungan unsur hara di dalam bahan volkan saja, tetapi

juga masalah fisik, karena bergantung juga pada ketebalan timbunan, proses yang

mengendap dan ukuran bahan yang tertimbun. Dengan contoh lahan yang terkena

lontaran bahan volkan seperti hujan abu atau pasir bahkan kerikil. Lahan pertanian

yang terkena hujan abu/pasir/kerikil tersebar secara luas, seperti Muntilan,

Sleman, Klaten bahkan sampai ke Purworejo. Jika bahan-bahan volkan ini

menutupi tanah dengan ketebalan tidak lebih dari 5 cm, missal di Kecamatan Turi

dan Sleman maka tanah dapat di olah seperti sediakala. Tetapi jika lahan-lahan di

ketebalan volkan nya lebih dari 10 cm, pengolahan tanah dalam perlakuan

sedalam 20 cm. penambahan bahan organik sangat penting bagi daerah ini,

terutama jika yang terendapkan adalah bahan-bahan yang kasar seperti campuran

pasir dan krikil.

C. Tanaman Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan/pakan yang mencakup

kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung

mempunyai kandungan gizi dan serat kasar yang cukup memadai sebagai bahan

makanan pokok pengganti beras.

Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri

dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan

lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan

pada kondisi tanah yang agak kering. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah

yang khusus. Agar dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya

humus. jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol (berasal dari

gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir. Pada tanah-tanah dengan

tekstur berat (grumosol) masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

8

dengan pengolahan tanah secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur

lempung/liat (latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya.

Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-unsur hara

tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah

pH antara 5,6 - 7,5. (http://www.ristek.go.id, 2015). Salah satu jenis jagung yang

mempunyai prospek yang baik dan menguntungkan adalah jagung manis. Jagung

manis biasa dikenal dengan sweet corn (Zea mays saccharata Sturt) termasuk

dalam tanaman sayuran dimana merupakan tipe jagung yang dikembangkan

masyarakat indonesia. Selain mempunyai rasa yang manis, faktor lain yang

menguntungkan adalah masa produksinya yang relatif lebih cepat. Buah tanaman

ini digemari untuk sayur, lauk pauk, kue, jagung bakar ataupun dikonsumsi

langsung dalam buah rebusan, serta dapat diolah dalam bentuk produk kalengan,

susu jagung dan lain-lain (Purwono dan Hartono, 2005).

Ada beberapa perbedaan umum antara jagung manis dan jagung biasa yaitu

bunga jantan jagung manis berwarna putih sedangkan pada jagung biasa kuning

kecoklatan. Perbedaan lainya adalah jagung manis lebih genjah dan memiliki

tongkol lebih kecil dibandingkan jagung biasa. Tongkol umumnya sudah siap

dipanen ketika tanaman berumur antara 60-70 hari. Jagung manis juga memiliki

kandungan gizi yang sangat tinggi diantaranya 96 cal Energi, 3,5 gram protein, 1

gram lemak, 22,8 gram Karbohidrat (Dinas Pertanian Sumatera Barat, 2004).

Pada proses budidayanya terutama pemupukan, dianjurkan menggunakan

pupuk organik (pupuk kandang/ kompos ) sebanyak 20 ton/hektar. Sedangkan

untuk pupuk anorganik: Urea 400 kg/hektar, SP-36 300 kg/hektar, KCI 250

kg/hektar. Pupuk dasar diberikan sebelum tanam atau bersamaan tanam sejumlah

20 ton/hektar pupuk organik, 200 kg/hektar Urea, 300 kg/hektar TSP, dan 250

kg/hektar KCl. Pupuk susulan diberikan 3-4 minggu setelah tanam berupa Urea

200 kg/hektar (Bilman dkk., 2002).

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

9

D. Hipotesis

Perlakuan dengan dosis 15 ton/hektar diduga memiliki perlakuan terbaik.

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

10

III. TATA CARA PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2016.

Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan dan Laboratorium Tanah Fakultas

Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

B. Bahan dan Alat penelitian

Peralatan yang digunakan adalah oven, polybag, penggaris, sekop, ember,

cangkul, karung, timbangan analitik, Leaf Meter,botol semprot, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah sedimen Merapi, benih

jagung, Urea, ZA, SP 36, KCl, night soil yang diperoleh dari IPLT Semarang dan

telah dijemur selama ±30 hari.

C. Metode Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan menggunakan metode eksperimen yang disusun

dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan sebagai berikut:

A = Night Soil5ton/hektar

B =Night Soil 10 ton/hektar

C = Night Soil15ton/hektar

D = Night Soil 20 ton/hektar

E = Pupuk Kandang 20 ton/hektar

Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 15 unit perlakuan.

Setiap perlakuan terdiri dari 9 tanaman, meliputi 3 tanaman sempel, dan 6

tanaman korban. Sehingga terdapat 45 unit percobaan.

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

11

D. Cara Penelitian

1. Persiapan media tanam dan aplikasi Night Soil

Dilakukan dengan cara mengambil sampel tanah sedimen Merapi yang kemudian

dikering anginkan, kemudian disaring dengan diameter 2 mm. Kemudian setelah

itusampel tanah sedimen Merapi dicampur dengan Night Soil dosis 20 ton/hektar,

dosis urea, 300 kg/hektar dosis SP-36, dilakukan diluar polybag. Setelah homogen

masukan ke polybag masing-masing 15 kg dan diinkubasikan selama 7 hari.

Adapun jumlahNight Soil yang harus ditimbang adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah Night Soil berdasarkan takaran perlakuan untuk tiap tanamanjagung.

Takaran perlakuanNight soil

(g)

Night Soil 5 ton/hektar 125

Night Soil 10 ton/hektar 250

Night Soil 15 ton/hektar 375

Night Soil 20 ton/hektar 500

Pupuk Kandang 20 ton/hektar 500

4. Persiapan Media Tanam dan Penanaman jagung

Persiapan media tanam dilakukan dengan cara menimbang tanah sedimen

Merapi sebanyak 15 kg kemudian dimasukan dalam polybag. Kemudian setelah 1

minggu inkubasi, setiap polybag dimasukan benih jagung sebanyak 3 biji dengan

kedalaman penanaman kurang lebih 2 cm.

5. Pemeliharaan

a. Pengairan

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah

sedimen Merapi telah lembab. Pengairan berikutnya diberikan secukupnya dengan

tujuan menjaga agar tanaman tidak layu.

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

14

b. Penjarangan dan Penyulaman

Dengan penjarangan maka dapat ditentukan jumlah tanaman per lubang sesuai

dengan yang dikehendaki. Apabila dalam 1 lubang tumbuh 3 tanaman, sedangkan

yang dikehendaki hanya 2 atau 1, maka tanaman tersebut harus dikurangi.

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan pisau atau gunting

yang tajam tepat di atas permukaan tanah. Penyulaman bertujuan untuk mengganti

benih yang tidak tumbuh/mati. Kegiatan ini dilakukan 7-10 hari sesudah tanam.

Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam penyulaman sama dengan sewaktu

penanaman. Penyulaman menggunakan benih dari jenis yang sama. Waktu

penyulaman paling lambat dua minggu setelah tanam.

6. Pemupukan

Pemupukan pada tanaman jagung manis dilakukan 2 kali, yaitu pemupukan

dasar dan pemupukan susulan. Pemupukan dasar yang diberikan yaitu berupa 20

ton/hektar night Soil yaitu sebanyak 500 gram/tanaman, dosis pupuk Urea yaitu

sebanyak 5 gram/tanaman , 300 kg/hektar dosis pupuk SP-36 yaitu sebanyak 7,5

gram/tanaman dan 250 kg/hektar dosis pupuk KCl sebanyak 6,25 gram/tanaman.

Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam

dengan pemberian 200 kg/hektar dosis pupuk Urea yaitu sebanyak 5 gram

(Bilman dkk., 2002) (Perhitungan pupuk terlampir pada lampiran).

7. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan dan bertujuan untuk

memperkokoh posisi batang, sehingga tanaman tidak mudah rebah. Selain itu juga

untuk menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya

aerasi.

8. Pengendalian OPT

Pengendalian OPT yang dilakukan berupa pengendalian hama, gulma dan

penyakit. Pengendalian terhadap hama dilakukan dengan cara teknis dan juga

secara kimiawi bergantung pada serangan hama dan besar kerusakannya. Apabila

serangan dan kerusakan tanamantelah melebihi ambang batas ekonomi

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

14

makadilakukan pengendalian secara kimiawi yaitu menggunakan Furadan 3GR

dengan dosis 5-10 gram/m2 dilarutkan dalam 100 ml air kemudian disemprotkan.

Pengendalian terhadap gulma dilakukan dengan cara penyiangan (pengendalian

secara teknis). Pengendalian terhadap penyakit dilakukan apabila tanaman

terserang penyakit dengan cara pengendalian secara teknis yaitu mencabut

tanaman tersebut dan disulam.

9. Pengamatan Tanaman Jagung

Pengamatan terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung yang dilakukan

yaitu pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, bobot segar

tanaman, bobot kering tanaman, bobot segar akar, bobot kering akar, bobot segar

tongkol dan diameter tongkol.

E. Parameter yang diamati

1. Parameter Tanaman Jagung

a. Tinggi Tanaman (cm)

Pengamatan dilakukan seminggu sekali dengan menggunakan penggaris yang

satuannya centimeter (cm).

b. Jumlah Daun (helai)

Pengamatan pertambahan jumlah daun dilakukan seminggu sekali dengan cara

menghitung jumlah daun yang tumbuh pada masing-masing tanaman, dengan

satuan helai.

c. Bobot Segar Tanaman (gram)

Pengamatan berat segar tanaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman utuh,

Dibersihkan dari kotoran (tanah) yang terbawa dari sekitar perakaran. Selanjutnya

ditimbang bobot segarnya menggunakan timbangan digital dan dinyatakan dalam

satuan gram.

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

14

d. Bobot Kering Tanaman (gram)

Pengamatan bobot kering tanaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman

utuh, Dibersihkan dari kotoran (tanah) yang terbawa dari sekitar perakaran,

kemudian di jemur selama 3 hari dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu

(80-150)˚C sampai beratnya konstan. Selanjutnya ditimbang bobot keringnya

menggunakan timbangan digital dan dinyatakan dalam satuan gram.

e. Bobot Segar Akar (gram)

Pengamatan berat segar akar dilakukan dengan cara mencabut tanaman utuh,

Dibersihkan dari kotoran (tanah) yang terbawa dari sekitar perakaran, kemudian

potong bagian pangkal batang dan meninmbang bagian akar yang telah

dibersihkan. Selanjutnya ditimbang bobot segarnya menggunakan timbangan

digital dan dinyatakan dalam satuan gram.

f. Bobot Kering Akar (gram)

Pengamatan bobot kering tanaman dilakukan dengan cara mencabut tanaman

utuh, Dibersihkan dari kotoran (tanah) yang terbawa dari sekitar perakaran,

kemudian di jemur selama 24jam dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu

(80-150)˚C sampai beratnya konstan. Selanjutnya ditimbang bobot kering akar

menggunakan timbangan digital dan dinyatakan dalam satuan gram

g. Luas daun

Luas daun diukur dengan menggunakan Leaf Area Meter. Daun yang akan di

ukur, dipotong terlebih dahulu, lalu dikur menggunakan LAM dan dinyatakan

dalam satuan cm2. Pengamatan dilakukan pada minggu ke-7 dan saat panen.

h. Bobot segar Tongkol jagung

Pengamatan berat segar tongkol jagung dilakukan dengan cara menimbang

tongkol jagung dengan timbangan elektrik dan dinyatakan dalam gram.

i. Bobot tongkol ekonomi

Pengamatan bobot tongkol ekonomi dilakukan setelah panen dengan cara

memisahkan tongkol jagung dari tanaman, memotong bagian ujung dan pangkal

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

14

tongkolnya hanya menyisakan tiga helai klobot kemudian menimbang bobot

tongkol jangung dan dinyatakan dalam satuan gram.

F. Analisis DataData hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam pada taraf kesalahan 5

%.jika terdapat beda nyata antar perlakuan maka dilakukan uji DMRT dengan

taraf kesalahan 5 %. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan

sebagian dalam bentuk foto atau gambar.

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

G. Jadwal Penelitian

No. Tahapan KegiatanJanuari Februari Maret April

Minggu ke-III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1 Persiapan Alat dan Bahan2 Pengurusan Surat Ijin Penelitian3 Pengolahan media tanam4 Penanaman5 Pemeliharaan6 Pengamatan Tanaman Sampel7 Panen dan Pengamatan8 Analisis dan Penyusunan Laporan

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Night Soil. https://en.wikipedia.org/wiki/Night_soil. Diakses 2Aprili 2016.

Bilman W. S., A.D. Nusantara dan Faradilla F. 2002. Peran EM5 dan Pupuk NPKdalam Meningkatkan Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis pada LahanAlang-Alang. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Vol. 4 (1) : 56-61.http://repository.unib.ac.id/247/1/56.PDF . Diakses tanggal 2 April 2016.

BPS. 2014. Statistik Indonesia. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Chay Asdak. (2002). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Chay Asdak. (1995). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Dinas Pertanian Sumatera Barat. 2004. Laporan Tahunan. Padang. Hal 197.

http://www.warintekjogja.com/ warintek/ warintek jogja/ warintek _v3/datadigital/bk/jagung %20bantul.pdf. di akses tanggal 3 April 2016.

Hardjowigeno, S. 2003. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo.

Lengkong, J.E. & Kawulusan, R.I. 2008. Pengelolaan Bahan Organik UntukMemelihara Kesuburan Tanah. Soil Environment Agustus 2008. 6 (2):91-97

Linsley, J.G. (1949). Hydrology For Engineering. USA: Prentice Hall

Purwono dan Hartono. 2005. Bertanam Jagung Unggul. Penebar Swadaya.Jakarta.

Shintia D. A. 2008. Kotoran Manusia Sebagai Bahan Penyubur Tanah. MajalahSalam. Diterbitkan 24 Juni 2008. Hal 16-19.

Soeparman dan Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. PenerbitBuku Kedokteran EGC. Jakarta. 170 h.

Steineck, S., Stintzing, R., Rodhe, L., Elmquist, H. and Jakobsson, C. 1999. Plantnutrients in human urine and food refuse. Use of municipal organicwaste. Proceedings of NJF seminar no. 292. November 23–25, 1998.Agricultural Research Centre, Jokioinen, Finland. DIAS report PlantProduction no. 13, June 1999. 2nd volume, p. 125–130.

Troeh, F. R., J. A. Hobs., and R. L. Donahue. 1980. Soil and Water Convervationfor Produktivity and Enveromental Protection. Pretice Hall Inc.,Englewood Cliffs, New Jersey.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Permasyarakatan danPengembangannya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. 219 h.

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

Syukur, A. 2005. Pengaruh Pemberian Bahan Organik terhadap Sifat-sifat Tanahdan Pertumbuhan Caisim di Tanah Pasir Pantai. J. Ilmu Tanah danLingkungan. 5 (1): 30-38

Wiharyanto Oktiawan dan Ika Bagus Priyambada. Optimalisasi InstalasiPengolahan Lumpur Tinja Dengan Pengomposan Lumpur Tinja (StudiKasus Iplt Semarang). Jurnal Presipitasi. Vol. 3 (2) : 53 – 57

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

LAMPIRAN

Lampiran 1. Lay Out Penelitian

E1.1E1.2E1.3

A3.1A3.2A3.3

B2.1B2.2B2.3

E3.1E3.2E3.3

E1 A3 B2 E3

C3.1C3.2C3.3

E2.1E2.2E2.3

D2.1D2.2D2.3

C4.1C4.2C4.3

C3 E2 D2 C4

C1.1C1.2C1.3

B1.1B1.2B1.3

D1.1D1.2D1.3

D3.1D3.2D3.3

C1 B1 D1 D3

B4.1B4.2B4.3

D4.1D4.2D4.3

B3.1B3.2B3.3

A1.1A1.2A1.3

B4 D4 B3 A1

E4.1E4.2E4.3

C2.1C2.2C2.3

A2.1A2.2A2.3

A4.1A4.2A4.3

E4 C2 A2 A4

Keterangan :

A, B, C, D, E = Perlakuan Penelitian1, 2, 3, 4, = Ulangan Perlakuan

U

T

A

R

A

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

Lampiran 2. Perhitungan Kebutuhan Pupuk

Diketahui : Pupuk dasar dosis pupuk Urea 400 kg/hektar, SP-36 300 kg/hektar

dan Pupuk night soil 20 ton/hektar.

Ditanyakan : Berapakah dosis Urea, SP-36 dan pupuk kandang per polybag

ukuran 15 kg?

Jawab :

Ruang tanam Jagung Manis : 50 x 50 cm

Jumlah tanaman/hektar =.

=. .

= 40.000 Tanaman

Kebutuhan pupuk dasar per polybag

1. Dosis Pupuk Night Soil = 20 ton/hektar

Dosis per tanaman = . =. .. = 500 gram/tanaman

2. Dosis pupuk Urea = 400 kg/hektar diberikan 2 kali

Dosis per tanaman = . =.. = 10 gram/tanaman

Diberikan 2 kali, jadi tiap pemberian 5 gram/tanaman

3. Dosis pupuk SP-36 = 300 kg/hektar

Dosis per tanaman = . =.. = 7,5 gram/tanaman

4. Dosis KCL = 150 kg

Dosis per tanaman = . =.. = 6,25 gram/tanaman

Perlakuan Night Soil tanaman

Kebutuhan Night Soil5 ton/hektar

= ∑= . ==

. ..= 0,0025 kg/tanaman = 125 g/tanaman

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Night SoilPADA Zea …blog.umy.ac.id/kusumauma/files/2017/08/proposal-skripsi-widi.pdf · Bobot isi tanah merupakan petunjuk kepadatan tanah, dimana

Kebutuhan Night Soil 10 ton/hektar

= ∑= . ==

. ..= 0,375 kg/tanaman = 250 g/tanaman

Kebutuhan Night Soil 15 ton/hektar

= ∑= . ==

. ..= 0,5 kg/tanaman = 375 g/tanaman

Kebutuhan Night Soil 20 ton/hektar

= ∑= . ==

. ..= 0,625 kg/tanaman = 500 g/tanaman

Kebutuhan Pupuk Kandang 20 ton/hektar

= ∑= . ==

. ..= 0,625 kg/tanaman = 500 g/tanaman