PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum...

21
0 LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK Oleh : Golongan K/Kelompok 2A 1. May Tricia Ar Rohmah (161510501084) 2. Shafira Ezza E. (161510501116) 3. Afifa Mayrefi W. (161510501118) LABORATORIUM PEDOGENESIS DAN KLASIFIKASI TANAH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017

Transcript of PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum...

Page 1: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

0

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK

Oleh :

Golongan K/Kelompok 2A

1. May Tricia Ar Rohmah (161510501084)

2. Shafira Ezza E. (161510501116)

3. Afifa Mayrefi W. (161510501118)

LABORATORIUM PEDOGENESIS DAN KLASIFIKASI TANAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

Page 2: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman dan juga sebagai tempat hidup

bagi jasad renik, baik yang mikro ataupun yang makro.Tanah yang ada di sekitar kita

berasal dari bebatuan yang mengalami pelapukan dikarenakan beberapa faktor.Faktor

yang menyebabkan pelapukan adalah iklim dan aktivitas jasad hidup. Iklim dan

aktivitas jasad renik pada suatu relief/topografi tertentu akan menentukan berapa

lama bahan induk dapat mengalami pelapukan. Pelapukan bebatuan/bahan induk

untuk menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan oleh makhluk hidup umumnya

memerlukan waktu yang sangat lama.Bebatuan sendiri juga memilki ciri dan sifat

yang berbeda-beda, seperti warna, tekstur, dan mineral penyusun batuan.

Batuan dibedakan menjadi beberapa jenis seperti batuan beku, batuan sedimen,

dan batuan metamorf.Batuan berasal dari magma yang berada di perut bumi. Magma

tersebut akan membeku dalam waktu yang lama. Magma yang membeku sejak berada

di dalam perut bumi disebut dengan batuan beku.Batuan beku merupakan jenis

batuan yang mengalami pelapukan secara sempurna, sehingga rongga yang ada

didalamnya sangat kecil dan merupakan batuan yang sangat kuat.Batuan jenis ini

biasanya digunakan pada sektor industri untuk bahan dalam pembangunan sarana dan

prasarana fisik seperti bahan bangunan dan pembangunan jalan karena sifatnya yang

kuat tersebut (Prasetya, Z. 2013).

Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang berasal dari endapan atau batuan

beku yang mengalami pelapukan dan terbawa oleh angin atau air. Batuan beku yang

lama kelamaan akan terkikis dan mengarami pengendapan akibat dari proses kimia

atau yang sering disebut kristalisasi. Batuan sedimen memiliki karakteristik yaitu

memiliki rongga yang cukup besar, sehingga tingkat kekuatannya berada di bawah

batuan beku.Batuan sedimen sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yakni batuan sedimen

mekanik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen organik. Seluruh faktor dari

Page 3: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

2

proses genesa akan memberikan sifat dan ciri tersendiri terhadap masing-masing jenis

batuan sedimen.

Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang berasal dari pelapukan batuan

beku dn batuan sedimen. Batuan metamorf sering disebut dengan batuan malihan.

Batuan ini merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari tipe batuan yang telah

ada, yaitu batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami suatu proses perubahan

sehingga disebut dengan metamorfosis.

1.2 Tujuan

Untuk mengenal dan mempelajari berbagai jenis batuan beku, batuan sedimen,

dan batuan metamorf.

Page 4: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

3

BAB 2. METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Sains Tanah tentang “Pengenalan Batuan Secara Megaskopik”

dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Oktober 2017, pukul 14:20–16:00 WIB di

Laboratorium Pedogenesis dan Klasifikasi Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

1. Alat tulis

2. Kamera

2.2.2 Bahan

1. Batuan beku (handspecimens)

2. Batuan sedimen (handspecimens)

3. Batuan metamorf (handspecimens)

2.3 Pelaksanaan Praktikum

1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan.

2. Menetapkan golongan: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

3. Menetapkan nama dan jenis batuan yang golongannya sudah ditentukan

2.4 Variabel Pengamatan

1. Nama batuan

2. Jenis batuan

3. Warna batuan

4. Mineral yang terkandung

5. Berat jenis partikel

Page 5: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

4

6. Sifat asam dan basa pada batuan

2.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari pengamatan saat praktikum selanjutnya akan

dianalisis dengan menggunakan analisis desktiptif.

Page 6: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

5

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1. Hasil pengamatan batuan beku

No Gambar Keterangan

1 Nama:Andesit Augit

Jenis Batuan : Batuan beku

Warna : Gelap

Mineral :Plagioklas feldspar, biotit,

piroksen

BJP : 2,3 – 2,7 gram/cm

Asam Basa : Basa

Nama : Desit Terplopilitasi

Jenis Batuan : Batuan beku

Warna : gelap

Mineral : Plagioklas, kuarsa, piroksen,

orthoklas, hornblende, Na-

plaglokas.

BJP : 2,9-3,21 gram/cm

Asam Basa : Asam

Tabel 2. Hasil pengamatan batuan sedimen

No Gambar Keterangan

1 Nama : Batu Bara

Jenis Batuan : Batuan Sedimen

Warna : gelap

Mineral : Karbon, hidrogen, belerang,

oksigen, nitrogen

BJP : 1,25 – 1,70 gram/cm

Asam Basa : Basa

Page 7: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

6

Tabel 3. Hasil pengamatan batuan metamorf

No Gambar Keterangan

1 Nama : Sekis Kuarsit

Jenis Batuan : Metamorf

Warna : Pucat

Mineral:Karbon, mika, grafit,

horndende

BJP : 2,5-2,9 gram/cm

Asam Basa : Asam

Tabel satu menjelaskan batuan Andesit Augit dan Dasit Terplopilitasi yang

termasuk dalam jenis batuan beku.Andesit Augit memiliki warna pucat coklat ke abu-

abuan dengan permukaan terdapat lubang- lubang. Berat jenis partikel batuan Andesit

Augit 2,3 – 2,7 gram/cm dan batuan basa. Warna pada batuan Dasit Terplopilitasi

yaitu gelap dan berwarna hijau emerald. Memiliki BJP 2,9-3,21 gram/cm. Hasil

pengamatan batuan batu bara termasuk dalam jenis batuan sedimen memiliki warna

gelap, mineral terdiri atas Karbon, hidrogen, belerang, oksigen, nitrogen dan BJP

1,25 – 1,70 gram/cm. Batuan Sekis Kuarsit tergolong dalam batuan metamorf dan

memiliki warna pucat dan berat jenis partikel 2,5-2,9 gram/cm dan mineral mineral

yang terkandung didalamnya Karbon, mika, grafit, horndende.

4.2 Pembahasan

Batu andesit augit merupakan salah satu jenis dari batuan beku.Batuan beku

merupakan batuan yang berasal dari endapan magma gunung berapi atau magma

gunung berapi yang mendingin dan mengeras di bawah permukaan yang menjadi

batuan intrusif dan batuan ekstrusif. Proses pengendapan erupsi magma gunung

berapi dapat dibedakan menjadi secara aliran, hembusan dan jatuhan. Batu andesit

merupakan peralihan dari batu basal dan dasit yang memiliki kandungan SiO2

sebesar 57-63%.Batuan ini umumnya ditemukan di wilayah tektonik di perbatasan

laut, terbentuk saat lava meleleh pada suhu antara 900 sampai dengan 1,100˚C.Batu

andesit termasuk batuan yang basa ditandai dengan warnanya yang cenderung

Page 8: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

7

gelap.Batuan ini bayak digunakan sebagai alat kerajinan karena teksturnya yang

keras. Mineral mineral penyusun batu andesit antara lain : Plagioklas feldspar, biotit,

piroksen. Berat jenis partikel merupakan perbandingan antara massa batu dan volume

batu. BJP batu andesit diketahui 2,3 – 2,7 gram/cm (Mulyaningsih dkk, 2011).

Batu desit terplopilitasi juga merupakan batuan beku. Proses terbentuknya batu

desit hampir sama dengan batu andesit. Lava gunung berapi naik ke perukaan dan

mengalami pendinginan dengan sangat cepat yang memberi tekstur pada batu andesit

dan desit menjadi lebih halus dibanding batuan lainnya. Batu dasit merupakan

peralihan dari batu andesit dan riolit.Batu dasit termasuk batuan asam yang ditandai

dengan warna batu abu abu muda. Jumlah kwarsanya 15-20%, mengandung SiO2

dalam jumlah sedikit.Mineral mineral yang menyusun batuan dasit antara lain :

Plagioklas, kuarsa, piroksen, orthoklas, hornblende, Na- plaglokas.BJP : 2,9-3,21

gram/cm. Batu dasit banyak digunakan dalam konstruksi dan industri medis.

Menurut Nursanto dkk (2011) Batubara merupakan batuan yang termasuk

dalam golongan batuan sedimen. Mineral utama yang terkandung dalam batu bara

yaitu clay (lempung) dan kuarsa yang merupakan mineral mayor dimana

keberadaannya dapat berasal dari unsur anorganik tumbuhan pembentuk batubara

atau yang biasa disebut inherent mineral. Mineral lainnya yang terdapat dalam

batubara yaitu karbonat, sulfat, hidrogen dan belerang. Batuan sedimen merupakan

sedimen-sedimen yang diendapkan oleh lingkungan dimana partikel-partikel yang

mengalir dalam bentuk suspensi. Batu bara tergolong dalam batuan yang terbentuk

secara kimiawi yang berasal dari tumbuhan yang telah mati dan dalam keadaan

tertentu. Batu bara memiliki berat jenis partikel 1,25 hingga 1,70 gram/cm ban

merupakan batuan basa. Warna pada batu bara umumnya gelap mengkilap dan

berwarna hitam serta memiliki tekstur yang kering dan ringan.

Batu Sekis Kuarsit tergolong dalam batuan metamorf dengan karakteristik

warna putih pucat memiliki mineral yaitu kuarsa mika dan Grafit. Batu sekis kuarsit

tergolong dalam batuan asam.Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat

menerima adanya tekanan baik berasal dari faktor suhu maupun waktu.Batuan

Page 9: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

8

metamorf dapat berasal dari batuan beku ataupun batuan sedimen.Batuan ini memiliki

kandungan mineral utama yaitu karbon, mika, grafit dan horndende. Berat jenis

partikel yaitu 2,5 hingga 2,9 gram/cm. Batuan ini berwarna pucat dan merupakan

batuan asam. Kandungan mineral sekunder pada batuan metamorf adalah klorit dan

serpentin (Sutanto R. 2005).

Page 10: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

9

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Jenis-jenis batuan yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh perbedaan

proses terbentuknya.

2. Setiap jenis batuan memiliki karakteristik yang berbeda, seperti warna,

kandungan mineral dan berat jenis partikel.

3. Kandungan mineral yang ada pada batuan akan mempengaruhi warna dan

kandungan asam basa. Batuan yang mengandung silika dalam jumlah yang

banyak termasuk dalam batuan yang bersifat asam.

4.2 Saran

Praktikum Sains tanah tentang pengenalan batuan secara megaskopis berjalan

dengan lancar, hanya saja terganggu oleh suara bising yang berasal dari pekerja

bangunan di luar ruang laboratorium, sehingga pada saat asisten menjelaskan tentang

materi menjadi sedikit terganggu.

Page 11: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

10

DAFTAR PUSTAKA

Mulyaningsih, S., Y. T. Husadani, P. A. Umboro, S. Sanyoto, dan D.I. Purnamawati.

2011. Aktivitas Vulkanisme Eksplosif Penghasil Formasi Semilir Bagian

Bawah di Daerah Jetis Imogiri. Teknologi Technicientia, 1(4): 14-23.

Nursanto, E, A. Idrus, H. Amijaya, dan S. Pramumijoyo. 2011. Keterdapatan dan

Tipe Mineral pada Batu Bara Serta Analisisnya. Teknologi Techniscientia, 1(4):

33-40.

Prasetya, Z.I. 2013. Sifat Fisik & Manfaat Batuan Beku di Desa Sapulante,

Kecamatan Pasrepah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ilmiah MTG, 1(6): 1-

13.

Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:

Kanisius

Page 12: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

11

LAMPIRAN

Mulyaningsih, S., Y. T. Husadani, P. A. Umboro, S. Sanyoto, dan D.I. Purnamawati.

2011. Aktivitas Vulkanisme Eksplosif Penghasil Formasi Semilir Bagian

Bawah di Daerah Jetis Imogiri. Teknologi Technicientia, 1(4): 14-23.

Page 13: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

12

Nursanto, E, A. Idrus, H. Amijaya, dan S. Pramumijoyo. 2011. Keterdapatan dan

Tipe Mineral pada Batu Bara Serta Analisisnya. Teknologi Techniscientia, 1(4):

33-40.

Page 14: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

13

Prasetya, Z. I. 2013. Sifat Fisik & Manfaat Batuan Beku di Desa Sapulante,

Kecamatan Pasrepah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ilmiah MTG, 1(6): 1-

13.

Page 15: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

14

Page 16: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

15

Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:

Kanisius

Page 17: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

16

LAMPIRAN

Tabel ACC

Tabel ACC May Tricia A.

Page 18: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

17

Tabel ACC Shafira Ezza E.

Page 19: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

18

Tabel ACC Afifa Mayrefi W.

Page 20: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

19

Flowchart

Page 21: PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK · 3. Batuan metamorf (handspecimens) 2.3 Pelaksanaan Praktikum 1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan. 2. Menetapkan golongan: batuan

20

DOKUMENTASI

Gambar 1.Batu Dasit Terpropilitisasi Gambar 2. Batu Sekis Kuarsit

Gambar 3.Batubara Gambar 4. Batu Andesit Augit