REKOMENDASI Phintraco Sekuritas Victoria Sekuritas · yang terakhir (beserta perubahannya dan...

1
KAMIS 12 MARET 2020 | 13 DISCLAIMER Materi tulisan ini hanya memberikan informasi dan bukan sebagai ajakan kepada siapapun untuk membeli atau menjual efek tertentu. Keputusan melakukan transaksi saham se- penuhnya menjadi tanggung jawab pemodal. PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2020 DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ACSET INDONUSA Tbk (“Perseroan”) Direksi Perseroan dengan ini melakukan pemanggilan kepada pemegang saham Perseroan (“Pemegang Saham”) untuk menghadiri RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2020 (“RUPST”) dan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) (keduanya disebut ”Rapat”) yang akan diselenggarakan pada: Hari / Tanggal : Jumat / 3 April 2020 Pukul : 14.00 Waktu Indonesia Barat (“WIB”) - selesai Tempat : Ruang Seminar Lt.1, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Mata Acara RUPST: 1. Persetujuan Laporan Tahunan 2019, termasuk pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, serta pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2019; 2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2019; 3. Perubahan Susunan Anggota Direksi Perseroan; 4. Penetapan Gaji dan Tunjangan Direksi Perseroan serta Penetapan Gaji atau Honorarium dan Tunjangan Dewan Komisaris Perseroan untuk Masa Jabatan 2020-2021; dan 5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2020. Penjelasan Singkat untuk Mata Acara RUPST: Mata Acara No.1 : Persetujuan Laporan Tahunan 2019, termasuk pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan, serta pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2019. Berdasarkan Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) dan Pasal 19 ayat (2) huruf a dan b Anggaran Dasar Perseroan, Laporan Tahunan Perseroan memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), dimana termasuk di antaranya Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan yang memerlukan pengesahan RUPS. Mata Acara No.2 : Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2019. Berdasarkan Pasal 71 ayat (1) UUPT dan Pasal 19 ayat (2) huruf c Anggaran Dasar Perseroan, penetapan penggunaan laba bersih Perseroan diputuskan dalam RUPS. Mata Acara No.3 : Perubahan Susunan Anggota Direksi Perseroan. Berdasarkan Pasal 94 ayat (5) UUPT dan Pasal 19 ayat (2) huruf e Anggaran Dasar Perseroan, pengangkatan dan/atau penggantian anggota Direksi diputuskan dalam RUPS. Mata Acara No.4 : Penetapan Gaji dan Tunjangan Direksi Perseroan serta Penetapan Gaji atau Honorarium dan Tunjangan Dewan Komisaris Perseroan untuk Masa Jabatan 2020-2021. Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) jo. Pasal 113 UUPT dan Pasal 11 ayat (8) jo. Pasal 14 ayat (7) Anggaran Dasar Perseroan, (i) besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS dan dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan (ii) pemberian gaji atau honorarium dan tunjangan Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS. Mata Acara No.5 : Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2020. Berdasarkan Pasal 36A ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka jo. Pasal 19 ayat (2) huruf d Anggaran Dasar Perseroan, penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan diputuskan dalam RUPS. Mata Acara RUPSLB: 1. Perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Dasar Perseroan; 2. Persetujuan atas Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”); 3. Perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan. Penjelasan Singkat untuk Mata Acara RUPSLB: Mata Acara No.1 : Perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Dasar Perseroan. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) UUPT jo. Pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan, perubahan Anggaran Dasar Perseroan ditetapkan oleh RUPS. Mata Acara No.2 : Persetujuan atas Penambahan Modal Dengan Memberikan HMETD. Berdasarkan Pasal 8 ayat (1) huruf a Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/POJK.04/2019 jo. Pasal 41 ayat (1) UUPT jo. Pasal 4 ayat (4) dan (5) huruf a Anggaran Dasar Perseroan, penambahan modal dengan HMETD membutuhkan persetujuan RUPS. Mata Acara No.3 : Perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) UUPT jo. Pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan, perubahan Anggaran Dasar Perseroan ditetapkan oleh RUPS. Catatan: 1. Pemanggilan ini berlaku sebagai undangan Rapat. 2. Bahan mata acara Rapat, telah tersedia di kantor pusat Perseroan, beralamat di ACSET Building, Jalan Majapahit No. 26, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat 10160 (“Kantor Pusat Perseroan”) terhitung sejak tanggal pemanggilan ini sampai dengan tanggal 3 April 2020 pukul 09.00 WIB. Bahan mata acara Rapat dapat diperoleh dari Perseroan pada jam kerja dan atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham. Laporan Tahunan Perseroan dan daftar riwayat hidup calon anggota Direksi Perseroan juga tersedia di website Perseroan. 3. Yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 Maret 2020 pukul 16.00 WIB atau bagi Pemegang Saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (”KSEI”) pada penutupan perdagangan saham pada tanggal 11 Maret 2020 pukul 16.00 WIB. 4. a. Pemegang Saham yang tidak dapat hadir dapat diwakili oleh kuasanya berdasarkan surat kuasa yang bentuk dan isinya disetujui oleh Direksi Perseroan. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan dapat bertindak sebagai kuasa Pemegang Saham dalam Rapat, namun tidak berhak mengeluarkan suara dalam pemungutan suara. Pemegang Saham yang berkedudukan di luar Indonesia dan menunjuk seorang kuasa dimana surat kuasanya ditandatangani di luar Indonesia maka surat kuasa tersebut harus dilegalisasi oleh notaris/pejabat berwenang setempat dan Kedutaan Besar/Perwakilan Republik Indonesia setempat. b. Formulir surat kuasa dapat diperoleh selama jam kerja pada Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Sinartama Gunita, beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I Lantai 9, Jalan M.H Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350, atau di Kantor Pusat Perseroan U.p. Corporate Legal Perseroan, nomor telepon (021) 3511961. c. Semua surat kuasa yang sudah ditandatangani harus sudah diterima oleh Direksi Perseroan, selambat-lambatnya pada tanggal 27 Maret 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB. 5. a. Pemegang Saham atau kuasanya yang akan menghadiri Rapat agar memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya yang sah dan menyerahkan fotokopinya kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang Rapat. b. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berbentuk badan hukum agar membawa fotokopi Anggaran Dasarnya yang terakhir (beserta perubahannya dan persetujuan dari dan/atau pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) serta akta notaris tentang pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris (beserta bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) kepada petugas pendaftaran. c. Khusus untuk Pemegang Saham yang sahamnya dalam penitipan kolektif KSEI agar menyerahkan Konfirmasi Tertulis Untuk Rapat (KTUR) kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang Rapat. 6. Satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Apabila seorang Pemegang Saham mempunyai lebih dari 1 (satu) saham, suara yang dikeluarkan berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya. 7. Untuk memperlancar pengaturan dan tertibnya Rapat, Pemegang Saham atau kuasanya dimohon dengan hormat untuk hadir di tempat Rapat paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai. Jakarta, 12 Maret 2020 Direksi Perseroan IHSG Melemah Pengunjung berada di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (11/3/2020), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,28% atau 66,72 poin di level 5.154,10 dari level penutupan perdagan- gan sebelumnya. Investor Daily/David Gita Roza JAKARTA – PT Medco Energi In- ternasional Tbk (MEDC), melalui anak usahanya PT Medco E&P Indonesia, kembali mengoperasikan penuh sumur gas Blok A, Aceh. Hal ini setelah menun- taskan program pemeliharaan tahunan terjadwal pada fasilitas central processing plant (CPP). Direktur Utama Medco E&P Indone- sia Ronald Gunawan mengatakan, saat perseroan melakukan pemeliharaan tahunan terdapat perpanjangan waktu untuk mengatasi dampak stabilitas tanah akibat curah hujan yang tinggi. “Terima kasih kepada Badan Penge- lola Migas Aceh (BPMA) dan pemangku kepentingan lain atas dukungan untuk terus memastikan komitmen kesehatan, keselamatan, dan kelestarian ling- kungan,” jelas dia dalam keterangan resmi, Rabu (11/3). Sementara itu, pada Blok B, Kepu- lauan Natuna, Medco E&P berhasil menyelesaikan proyek pengembangan sumur dasar laut Buntal-5, di mana saat ini sudah mulai berproduksi sebesar 40 MMSCFD. Tahun ini, perusahaan juga akan melakukan pemboran pada empat sumur eksplorasi. Sumur pertama telah menemukan sumber gas yang akan diuji dalam beberapa minggu kedepan. Tiga sumur lainnya akan dibor pada kuartal II dan III-2020. Tahun ini, Medco Energi mengalo- kasikan belanja modal (capital expendit- ure/capex) sekitar US$ 340 juta demi mengejar targer produksi migas 110 ribu barel oil equivalent per day (boepd). Anggaran tersebut di luar pengemban- gan bisnis secara anorganik. Perseroan menargetkan komposisi produksi minyak dan gas masing-mas- ing sebesar 43 mboepd dan 67 mboepd pada 2020. Adapun, pada 2019 komposisi produksi minyak sebesar 31 mboepd, gas 55 mboepd, dan produksi dari Ophir 25 mboepd. Sementara itu, intergrasi Medco dengan Ophir hingga saat ini dinilai ber- langsung dengan baik. Dari perusahaan yang diakuisisi pada tahun lalu tersebut, perseroan memprediksi mampu meraih reccuring sinergi sebesar US$ 50 juta per tahun mulai 2020 dan seterusnya. Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, pelemahan harga minyak memang bisa memberikan dam- pak penurunan margin. Tapi, hal terse- but tak membuat perseroan merevisi target produksi migas yang sudah ditetapkan dari awal tahun. “Kami juga akan menjaga lifting cost di level US$ 10 per boe,” jelas dia. (rid) Analis PT Philip Sekuritas Anugerah Zamzami mengatakan, minat buyback sangat tergantung oleh masing-masing emiten. Kor- porasi harus mempertimbangkan kondisi kas perusahaan dan potensi kehilangan imbal hasil jika kas di- gunakan untuk buyback. “Hal yang diperhatikan, apakah kas yang dipakai untuk buyback tidak mengganggu keperluan capex per- usahaan, atau apakah emiten siap untuk tidak memperoleh potensi re- turn jika kas tersebut diinvestasikan ke instrumen lain,” jelas dia kepada Investor Daily, Rabu (11/3). Lebih lanjut, kalaupun emiten akhirnya memilih opsi buyback, Zamzami menilai hal tersebut mem- berikan sinyal ke pasar jika harga sahamnya sedang undervalued. Ten- tunya, emiten berharap sinyal terse- but ditangkap investor sehingga bisa meningkatkan minat pasar terhadap saham emiten bersangkutan. “Dengan buyback ini, earning per share (EPS) perusahaan bisa me- ningkat,” kata dia. Sementara dampaknya terhadap harga saham, Zamzami mengung- kapkan, hal tersebut tergantung peri- ode buyback. Namun dia optimistis, adanya buyback bisa berdampak positif terhadap emiten dalam jangka panjang. Dengan catatan, dana yang digunakan untuk buyback berasal dari dana sendiri bukan meminjam dari pihak lain. Lebih lanjut, Analis PT BCA Seku- ritas Achmad Yaki mengungkapkan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan buyback. Pasalnya, harga saham sedang murah saat ini.”Rata- rata harga saham saat ini sudah sekitar -2 standar deviasi,” ucap dia. Dia juga optimistis adanya buy- back bisa mengangkat harga saham emiten. Hal ini dikarenakan tekanan beli meningkat. Butuh Waktu Sementara itu, analis MNC Seku- ritas Herditya Wicaksana menilai aksi buyback  saham yang akan dilakukan beberapa emiten tidak akan memiliki pengaruh yang besar kepada harga saham. Hal tersebut disebabkan, jangka waktu pelaksan- aan buyback tidak akan dilakukan dalam satu waktu. “Kami perkirakan emiten tidak akan secara langsung untuk melak- ukan buyback saham dalam satu waktu, yang berarti emiten akan melakukan hal ini istilahnya di- cicil atau secara bertahap. Jadi nanti pengaruhnya ke harga saham memang tidak akan terlalu besar,” jelas Herditya saat dihubungi ter- pisah. Herditya menambahkan, minat emiten yang cenderung lebih sepi untuk melakukan buyback saham lebih dipengaruhi oleh kondisi fundamental emiten. Pertimbangan untuk melakukan buyback lebih didasari oleh kondisi kas atau keuan- gan emiten tersebut. Dihubungi terpisah, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, secara teoritis tujuan perusahaan melakukan buy- back saham adalah untuk mening- katkan harga saham yang sudah terlalu murah ( undervalue ) dan dengan sendirinya meningkatkan nilai pemegang saham. Buyback saham meningkatkan de- mand saham dan ketika supply tetap, maka harga saham akan cenderung naik. Buyback saham juga mengu- rangi jumlah saham beredar sehingga penghasilan per saham (earning per share - EPS) mengalami kenaikan. Kenaikan EPS juga mampu men- dorong harga saham naik,” jelasnya. Hans mengungkapkan, beberapa aksi buyback tidak serta merta mem- buat harga saham langsung naik. Butuh waktu tetapi ini membuka pe- luang emiten melakukan pembelian di beberapa level harga dan sesudah itu harga mulai naik. Protokol Krisis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa hari yang lalu telah men- erbitkan SE No.3/SEOJK.4/2020 tentang kondisi lain yang memenuhi syarat untuk dilakukan pembelian kembali (buyback) tanpa melalui mekanisme RUPS sebagaimana diatur oleh POJK 2/ POJK.04/2013 tentang buyback kondisi krisis. Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa regulasi mengenai pembelian kembali (buyback) saham tersebut tidak ada hubungannya langsung dengan protokol 10%, seperti apa yang pernah terjadi di tahun 2008. “POJK tersebut mengatur emitan yang sahamnya tercatat di Bursa, dapat melakukan buyback setelah mereka melakukan keterbukaan informasi akan dilakukannya aksi tersebut. Jadi ini tidak ada hubungan langsung dengan protokol krisis,” ujar dia. Sementara itu, mengenai 12 BUMN yang berencana akan melakukan aksi buyback saham, dia menyampaikan bahwa pihaknya belum melihat perusahaan BUMN yang melakukan keterbukaan in- formasi, dan bursa akan selalu memantau apabila ada aksi tersebut di keterbukaan informasi. (bil) Oleh Gita Rossiana dan Thereis Kalla JAKARTA – Sejumlah analis memprediksikan, aksi pembelian kembali ( buyback) saham sejumlah emiten akan berdampak positif terhadap pasar saham dan kinerja perseroan dalam jangka pan- jang. Aksi korporasi ini diharapkan meningkatkan harga saham emiten. REKOMENDASI Phintraco Sekuritas Adanya aksi beli selektif Investor Asing pada sejumlah saham bluechip pada per- dagangan Rabu (11/3) mengindikasikan potensi technical rebound IHSG ke kisaran 5.200-5.220 pada perdagangan Kamis (12/3). Akumulasi beli selektif diperkirakan berlanjut pada saham bank, terutama BBRI dan BMRI. Cermati pula saham-saham consumer goods (1.25%), terutama INDF, ICBP dan HMSP. Victoria Sekuritas IHSG kami perkirakan berada di rentang 5.071-5.215 untuk perdagangan Kamis (12/3). Kami merekomendasikan Buy MYOR (TP 1.910), UNVR (TP 7.550), LPPF (TP 2.710), dan MDKA (TP 1.295). Sell KLBF (TP 1.080). Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Rabu (11/3). Risiko akan semakin melambatnya ekonomi global kembali menjadi concern utama investor. Jumlah kasus Covid-19 ber- dasarkan data CSSE meningkat menjadi 119.279 orang dan 4.287 korban mening- gal (11/3). Searah dengan pergerakan bursa Asia, IHSG ditutup melemah (-1,28%) ke level 5.154,10 di perdagangan Rabu (11/3). Kasus Covid-19 di Indonesia yang meningkat menjadi 27 orang dan korban meninggal 1 orang juga turut menekan IHSG (11/3). Panin Sekuritas Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam range 5.100 sampai 5.265. Indikator Stochastic berada pada area oversold namun masih belum memberikan indikasi pembalikan arah. IHSG akan menguji support level pada 5.100. Cermati DWGL, HRUM, KINO, dan SIDO. IHSG ditutup menurun sebesar -66,72 (-1.27%) menuju level 5.154,10 pada perdagangan hari Rabu 11 Maret 2020 kemarin. Bergerak mixed menurun sesuai ekspektasi, IHSG kini akan melanjutkan penurunan dengan mengikuti sentimen eksternal. Indosurya Bersinar Sekuritas Hari ini, Kamis (12/3), potensi IHSG pergerakan akan berada dalam zona hijau. Indeks akan bergerak pada kisaran support resistance 5.078 – 5.360. Pertimbangkan saham-saham berikut ini, SMRA, PWON, CTRA, SCMA, KLBF, ROTI, ASII, UNVR, GGRM, dan WTON. IHSG terlihat masih berpotensi untuk kembali mengalami tekanan, namun hingga saat ini support level masih tam- pak cukup kuat dan tahan uji, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melak- ukan akumulasi pembelian dengan target jangka panjang. RUMOR BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA Suntikan Dana Kerek Saham Bank CCB Indonesia? Beredar kabar di pasar, saham PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) atau Bank CCB Indonesia akan dikerek ke level target Rp 250. Rumor ini terkait rencana suntikan dana dari pemegang saham di dalam dan luar negeri untuk menyokong ekspansi usaha perseroan tahun ini. Selain itu, aksi korporasi lainnya dan rencana naik kelas Buku III turut menjadi sentimen positif bagi CCB Indonesia. (ely)

Transcript of REKOMENDASI Phintraco Sekuritas Victoria Sekuritas · yang terakhir (beserta perubahannya dan...

Page 1: REKOMENDASI Phintraco Sekuritas Victoria Sekuritas · yang terakhir (beserta perubahannya dan persetujuan dari dan/atau pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) serta

KAMIS 12 MARET 2020

| 13

DISCLAIMER

Materi tulisan ini ha nya mem berikan informasi dan bukan se ba gai aja k an ke pada sia pa pun un tuk mem beli atau menjual efek tertentu. Ke putusan me lakukan transaksi sa ham se­pe nuh nya men ja di tang gung jawab pe mo dal.

Uku

ran

: 3

kolo

m x

280

mm

Med

ia

: In

vest

or D

aily

Terb

it :

12 M

aret

202

0Fi

le

: D

1

PEMANGGILANRAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2020 DAN

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT ACSET INDONUSA Tbk

(“Perseroan”)Direksi Perseroan dengan ini melakukan pemanggilan kepada pemegang saham Perseroan (“Pemegang Saham”) untuk menghadiri RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN 2020 (“RUPST”) dan RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) (keduanya disebut ”Rapat”) yang akan diselenggarakan pada:Hari / Tanggal : Jumat / 3 April 2020Pukul : 14.00 Waktu Indonesia Barat (“WIB”) - selesaiTempat : Ruang Seminar Lt.1, Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190Mata Acara RUPST:1. Persetujuan Laporan Tahunan 2019, termasuk pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan,

serta pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2019;2. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2019;3. Perubahan Susunan Anggota Direksi Perseroan;4. Penetapan Gaji dan Tunjangan Direksi Perseroan serta Penetapan Gaji atau Honorarium dan Tunjangan Dewan

Komisaris Perseroan untuk Masa Jabatan 2020-2021; dan5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2020.Penjelasan Singkat untuk Mata Acara RUPST: Mata Acara No.1 : Persetujuan Laporan Tahunan 2019, termasuk pengesahan Laporan Tugas Pengawasan Dewan

Komisaris Perseroan, serta pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku 2019.Berdasarkan Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) dan Pasal 19 ayat (2) huruf a dan b Anggaran Dasar Perseroan, Laporan Tahunan Perseroan memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”), dimana termasuk di antaranya Laporan Pengawasan Dewan Komisaris dan Laporan Keuangan yang memerlukan pengesahan RUPS.

Mata Acara No.2 : Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2019.Berdasarkan Pasal 71 ayat (1) UUPT dan Pasal 19 ayat (2) huruf c Anggaran Dasar Perseroan, penetapan penggunaan laba bersih Perseroan diputuskan dalam RUPS.

Mata Acara No.3 : Perubahan Susunan Anggota Direksi Perseroan.Berdasarkan Pasal 94 ayat (5) UUPT dan Pasal 19 ayat (2) huruf e Anggaran Dasar Perseroan, pengangkatan dan/atau penggantian anggota Direksi diputuskan dalam RUPS.

Mata Acara No.4 : Penetapan Gaji dan Tunjangan Direksi Perseroan serta Penetapan Gaji atau Honorarium dan Tunjangan Dewan Komisaris Perseroan untuk Masa Jabatan 2020-2021.Berdasarkan Pasal 96 ayat (1) jo. Pasal 113 UUPT dan Pasal 11 ayat (8) jo. Pasal 14 ayat (7) Anggaran Dasar Perseroan, (i) besarnya gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS dan dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan (ii) pemberian gaji atau honorarium dan tunjangan Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS.

Mata Acara No.5 : Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Melakukan Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2020.Berdasarkan Pasal 36A ayat (1) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka jo. Pasal 19 ayat (2) huruf d Anggaran Dasar Perseroan, penunjukan kantor akuntan publik untuk melakukan audit laporan keuangan diputuskan dalam RUPS.

Mata Acara RUPSLB:1. Perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Dasar Perseroan;2. Persetujuan atas Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”);3. Perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan.Penjelasan Singkat untuk Mata Acara RUPSLB:Mata Acara No.1 : Perubahan Pasal 4 ayat (1) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Dasar Perseroan.

Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) UUPT jo. Pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan, perubahan Anggaran Dasar Perseroan ditetapkan oleh RUPS.

Mata Acara No.2 : Persetujuan atas Penambahan Modal Dengan Memberikan HMETD.Berdasarkan Pasal 8 ayat (1) huruf a Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 14/POJK.04/2019 jo. Pasal 41 ayat (1) UUPT jo. Pasal 4 ayat (4) dan (5) huruf a Anggaran Dasar Perseroan, penambahan modal dengan HMETD membutuhkan persetujuan RUPS.

Mata Acara No.3 : Perubahan Pasal 4 ayat (2) Anggaran Dasar Perseroan mengenai Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan.Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) UUPT jo. Pasal 26 Anggaran Dasar Perseroan, perubahan Anggaran Dasar Perseroan ditetapkan oleh RUPS.

Catatan:1. Pemanggilan ini berlaku sebagai undangan Rapat.2. Bahan mata acara Rapat, telah tersedia di kantor pusat Perseroan, beralamat di ACSET Building, Jalan Majapahit

No. 26, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta Pusat 10160 (“Kantor Pusat Perseroan”) terhitung sejak tanggal pemanggilan ini sampai dengan tanggal 3 April 2020 pukul 09.00 WIB. Bahan mata acara Rapat dapat diperoleh dari Perseroan pada jam kerja dan atas permintaan tertulis dari Pemegang Saham. Laporan Tahunan Perseroan dan daftar riwayat hidup calon anggota Direksi Perseroan juga tersedia di website Perseroan.

3. Yang berhak hadir atau diwakili dalam Rapat adalah para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 11 Maret 2020 pukul 16.00 WIB atau bagi Pemegang Saham yang sahamnya dimasukkan dalam penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (”KSEI”) pada penutupan perdagangan saham pada tanggal 11 Maret 2020 pukul 16.00 WIB.

4. a. Pemegang Saham yang tidak dapat hadir dapat diwakili oleh kuasanya berdasarkan surat kuasa yang bentuk dan isinya disetujui oleh Direksi Perseroan. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan dapat bertindak sebagai kuasa Pemegang Saham dalam Rapat, namun tidak berhak mengeluarkan suara dalam pemungutan suara. Pemegang Saham yang berkedudukan di luar Indonesia dan menunjuk seorang kuasa dimana surat kuasanya ditandatangani di luar Indonesia maka surat kuasa tersebut harus dilegalisasi oleh notaris/pejabat berwenang setempat dan Kedutaan Besar/Perwakilan Republik Indonesia setempat.

b. Formulir surat kuasa dapat diperoleh selama jam kerja pada Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Sinartama Gunita, beralamat di Sinarmas Land Plaza, Menara I Lantai 9, Jalan M.H Thamrin No. 51, Jakarta Pusat 10350, atau di Kantor Pusat Perseroan U.p. Corporate Legal Perseroan, nomor telepon (021) 3511961.

c. Semua surat kuasa yang sudah ditandatangani harus sudah diterima oleh Direksi Perseroan, selambat-lambatnya pada tanggal 27 Maret 2020 sampai dengan pukul 16.00 WIB.

5. a. Pemegang Saham atau kuasanya yang akan menghadiri Rapat agar memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda pengenal lainnya yang sah dan menyerahkan fotokopinya kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang Rapat.

b. Bagi Pemegang Saham Perseroan yang berbentuk badan hukum agar membawa fotokopi Anggaran Dasarnya yang terakhir (beserta perubahannya dan persetujuan dari dan/atau pelaporan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) serta akta notaris tentang pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris (beserta bukti penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) kepada petugas pendaftaran.

c. Khusus untukPemegangSaham yang sahamnya dalampenitipan kolektif KSEI agarmenyerahkanKonfirmasiTertulis Untuk Rapat (KTUR) kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang Rapat.

6. Satu saham memberikan hak kepada pemegangnya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara. Apabila seorang Pemegang Saham mempunyai lebih dari 1 (satu) saham, suara yang dikeluarkan berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya.

7. Untuk memperlancar pengaturan dan tertibnya Rapat, Pemegang Saham atau kuasanya dimohon dengan hormat untuk hadir di tempat Rapat paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai.

Jakarta, 12 Maret 2020Direksi Perseroan

IHSG MelemahPengunjung berada di galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, kemarin. Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (11/3/2020), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,28% atau 66,72 poin di level 5.154,10 dari level penutupan perdagan-gan sebelumnya.

Investor Daily/David Gita Roza

JAKARTA – PT Medco Energi In­ternasional Tbk (MEDC), melalui anak usahanya PT Medco E&P Indonesia, kembali mengoperasikan penuh sumur gas Blok A, Aceh. Hal ini setelah menun­taskan program pemeliharaan tahunan terjadwal pada fasilitas central processing plant (CPP).

Direktur Utama Medco E&P Indone­sia Ronald Gunawan mengatakan, saat perseroan melakukan pemeliharaan tahunan terdapat perpanjangan waktu untuk mengatasi dampak stabilitas tanah akibat curah hujan yang tinggi.

“Terima kasih kepada Badan Penge­lola Migas Aceh (BPMA) dan pemangku kepentingan lain atas dukungan untuk terus memastikan komitmen kesehatan, keselamatan, dan kelestarian ling­kungan,” jelas dia dalam keterangan resmi, Rabu (11/3).

Sementara itu, pada Blok B, Kepu­lauan Natuna, Medco E&P berhasil menyelesaikan proyek pengembangan sumur dasar laut Buntal­5, di mana saat ini sudah mulai berproduksi sebesar 40 MMSCFD. Tahun ini, perusahaan juga akan melakukan pemboran pada empat sumur eksplorasi. Sumur pertama telah menemukan sumber gas yang akan diuji dalam beberapa minggu kedepan. Tiga sumur lainnya akan dibor pada kuartal II dan III­2020.

Tahun ini, Medco Energi mengalo­kasikan belanja modal (capital expendit-ure/capex) sekitar US$ 340 juta demi mengejar targer produksi migas 110 ribu barel oil equivalent per day (boepd). Anggaran tersebut di luar pengemban­gan bisnis secara anorganik.

Perseroan menargetkan komposisi produksi minyak dan gas masing­mas­

ing sebesar 43 mboepd dan 67 mboepd pada 2020. Adapun, pada 2019 komposisi produksi minyak sebesar 31 mboepd, gas 55 mboepd, dan produksi dari Ophir 25 mboepd.

Sementara itu, intergrasi Medco dengan Ophir hingga saat ini dinilai ber­langsung dengan baik. Dari perusahaan yang diakuisisi pada tahun lalu tersebut, perseroan memprediksi mampu meraih reccuring sinergi sebesar US$ 50 juta per tahun mulai 2020 dan seterusnya.

Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan, pelemahan harga minyak memang bisa memberikan dam­pak penurunan margin. Tapi, hal terse­but tak membuat perseroan merevisi target produksi migas yang sudah ditetapkan dari awal tahun. “Kami juga akan menjaga lifting cost di level US$ 10 per boe,” jelas dia. (rid)

Anal is PT Phi l ip Sekuritas Anugerah Zamzami mengatakan, minat buyback sangat tergantung oleh masing­masing emiten. Kor­porasi harus mempertimbangkan kondisi kas perusahaan dan potensi kehilangan imbal hasil jika kas di­gunakan untuk buyback.

“Hal yang diperhatikan, apakah kas yang dipakai untuk buyback tidak mengganggu keperluan  capex  per­usahaan, atau apakah emiten siap untuk tidak memperoleh potensi re-turn jika kas tersebut diinvestasikan ke instrumen lain,” jelas dia kepada Investor Daily, Rabu (11/3).

Lebih lanjut, kalaupun emiten akhirnya memilih opsi  buyback, Zamzami menilai hal tersebut mem­berikan sinyal ke pasar jika harga sahamnya sedang undervalued. Ten­tunya, emiten berharap sinyal terse­but ditangkap investor sehingga bisa meningkatkan minat pasar terhadap saham emiten bersangkutan.

“Dengan buyback ini, earning per share  (EPS) perusahaan bisa me­ningkat,” kata dia.

Sementara dampaknya terhadap harga saham, Zamzami mengung­kapkan, hal tersebut tergantung peri­ode buyback. Namun dia optimistis, adanya buyback bisa berdampak positif terhadap emiten dalam jangka panjang. Dengan catatan, dana yang digunakan untuk  buyback  berasal dari dana sendiri bukan meminjam dari pihak lain.

Lebih lanjut, Analis PT BCA Seku­ritas Achmad Yaki mengung kapkan, saat ini adalah saat yang tepat untuk melakukan buyback. Pasalnya, harga saham sedang murah saat ini.”Rata­rata harga saham saat ini sudah sekitar ­2 standar deviasi,” ucap dia.

Dia juga optimistis adanya buy-back bisa mengangkat harga saham emiten. Hal ini dikarenakan tekanan beli meningkat.

Butuh Waktu Sementara itu, analis MNC Seku­

ritas Herditya Wicaksana menilai aksi  buyback  saham yang akan dilakukan beberapa emiten tidak akan memiliki pengaruh yang besar kepada harga saham. Hal tersebut disebabkan, jangka waktu pelaksan­aan buyback tidak akan dilakukan dalam satu waktu.

“Kami perkirakan emiten tidak akan secara langsung untuk melak­ukan buyback saham dalam satu waktu, yang berarti emiten akan melakukan hal ini istilahnya di­cicil atau secara ber tahap. Jadi nanti pengaruhnya ke harga saham memang tidak akan terlalu besar,” jelas Herditya saat dihubungi ter­

pisah.Herditya menambahkan, minat

emiten yang cenderung lebih sepi untuk melakukan buyback saham lebih dipengaruhi oleh kondisi fundamental emiten. Pertimbangan untuk melakukan  buyback  lebih didasari oleh kondisi kas atau keuan­gan emiten tersebut.

Dihubungi terpisah, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, secara teoritis tujuan perusahaan melakukan buy-back  saham adalah untuk mening­katkan harga saham yang sudah terlalu murah (undervalue) dan dengan sendirinya meningkatkan nilai pemegang saham.

“Buyback saham meningkatkan de-mand saham dan ketika supply tetap, maka harga saham akan cenderung naik.  Buyback  saham juga mengu­rangi jumlah saham beredar sehingga penghasilan per saham (earning per share  ­ EPS) mengalami kenaikan. Kenaikan EPS juga mampu men­dorong harga saham naik,” jelasnya.

Hans mengungkapkan, beberapa aksi buyback tidak serta merta mem­buat harga saham langsung naik. Butuh waktu tetapi ini membuka pe­luang emiten melakukan pembelian di beberapa level harga dan sesudah itu harga mulai naik.

Protokol KrisisOtoritas Jasa Keuangan (OJK)

beberapa hari yang lalu telah men­erbitkan SE No.3/SEOJK.4/2020 tentang kondisi lain yang memenuhi syarat untuk dilakukan pembelian kembali (buyback) tanpa melalui mekanisme RUPS sebagaimana diatur oleh POJK 2/ POJK.04/2013 tentang buyback kondisi krisis.

Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa regulasi mengenai pembelian kembali (buyback) saham tersebut tidak ada hubungannya langsung dengan protokol 10%, seperti apa yang pernah terjadi di tahun 2008.

“POJK tersebut mengatur emitan yang sahamnya tercatat di Bursa, dapat melakukan  buyback  setelah mereka melakukan keterbukaan informasi akan dilakukannya aksi tersebut. Jadi ini tidak ada hubungan langsung dengan protokol krisis,” ujar dia.

Sementara itu, mengenai 12 BUMN yang berencana akan melakukan aksi  buyback  saham, dia menyampaikan bahwa pihaknya belum melihat perusahaan BUMN yang melakukan keterbukaan in­formasi, dan bursa akan selalu memantau apabila ada aksi tersebut di keterbukaan informasi. (bil)

Oleh Gita Rossiana dan Thereis Kalla

JAKARTA – Sejumlah analis memprediksikan, aksi pembelian kembali (buyback) saham sejumlah emiten akan berdampak positif terhadap pasar saham dan kinerja perseroan dalam jangka pan-jang. Aksi korporasi ini diharapkan meningkatkan harga saham emiten.

REKOMENDASI

Phintraco SekuritasAdanya aksi beli selektif Investor Asing

pada sejumlah saham bluechip pada per-dagangan Rabu (11/3) mengindikasikan potensi technical rebound IHSG ke kisaran 5.200-5.220 pada perdagangan Kamis (12/3). Akumulasi beli selektif diperkirakan berlanjut pada saham bank, terutama BBRI dan BMRI. Cermati pula saham-saham consumer goods (1.25%), terutama INDF, ICBP dan HMSP.

Victoria SekuritasIHSG kami perkirakan berada di

rentang 5.071-5.215 untuk perdagangan Kamis (12/3). Kami merekomendasikan Buy MYOR (TP 1.910), UNVR (TP 7.550), LPPF (TP 2.710), dan MDKA (TP 1.295). Sell KLBF (TP 1.080).

Mayoritas bursa Asia ditutup melemah pada perdagangan Rabu (11/3). Risiko akan semakin melambatnya ekonomi global kembali menjadi concern utama investor. Jumlah kasus Covid-19 ber-dasarkan data CSSE meningkat menjadi 119.279 orang dan 4.287 korban mening-gal (11/3).

Searah dengan pergerakan bursa Asia, IHSG ditutup melemah (-1,28%) ke level 5.154,10 di perdagangan Rabu (11/3). Kasus Covid-19 di Indonesia yang meningkat menjadi 27 orang dan korban meninggal 1 orang juga turut menekan IHSG (11/3).

Panin SekuritasHari ini IHSG berpotensi bergerak

mixed cenderung melemah dalam range 5.100 sampai 5.265. Indikator Stochastic berada pada area oversold namun masih belum memberikan indikasi pembalikan arah. IHSG akan menguji support level pada 5.100. Cermati DWGL, HRUM, KINO, dan SIDO.

IHSG ditutup menurun sebesar -66,72 (-1.27%) menuju level 5.154,10 pada perdagangan hari Rabu 11 Maret 2020 kemarin. Bergerak mixed menurun sesuai ekspektasi, IHSG kini akan melanjutkan penurunan dengan mengikuti sentimen eksternal.

Indosurya Bersinar Sekuritas

Hari ini, Kamis (12/3), potensi IHSG pergerakan akan berada dalam zona hijau. Indeks akan bergerak pada kisaran support resistance 5.078 – 5.360. Pertimbangkan saham-saham berikut ini, SMRA, PWON, CTRA, SCMA, KLBF, ROTI, ASII, UNVR, GGRM, dan WTON.

IHSG terlihat masih berpotensi untuk kembali mengalami tekanan, namun hingga saat ini support level masih tam-pak cukup kuat dan tahan uji, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melak-ukan akumulasi pembelian dengan target jangka panjang.

RUMOR

BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA

Suntikan Dana Kerek Saham Bank CCB Indonesia?

Beredar kabar di pasar, saham PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (MCOR) atau Bank CCB Indonesia akan dikerek ke level target Rp 250. Rumor ini terkait rencana suntikan dana dari pemegang saham di dalam dan luar negeri untuk menyokong ekspansi usaha perseroan tahun ini. Selain itu, aksi korporasi lainnya dan rencana naik kelas Buku III turut menjadi sentimen positif bagi CCB Indonesia. (ely)