Post on 02-Oct-2021
PEDOMAN DAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
PROGRAM STUDI MAGISTER FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2018
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS ii
PEDOMAN DAN PROSEDUR
OPERASIONAL STANDAR
Program Studi Magister Fisika, Departemen Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
2018
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas panduan dan
kasih-Nya penulisan Buku Pedoman dan Prosedur Operasional Standar (POS)
untuk kegiatan di Program Studi Magister Fisika (PSMF) dapat terselesaikan.
Proses pengelolaan administrasi pada Program Studi Magister Fisika
(PSMF) haruslah memiliki aturan baku agar segenap komponen dapat berjalan
dengan baik. Aturan baku ini telah disepekati pada forum Rapat Khusus Program
Studi dan merupakan kesepakatan para peserta yang terdiri dari tenaga pendidik
dan kependidikan di lingkungan PSMF. Segenap aturan tersebut dihimpun dalam
buku ini.
Buku pedoman ini menjadi acuan kerja untuk mencapai hasil terbaik bagi
seluruh civitas akademik di PSMF. Setiap prosedur berkaitan dengan hal
akademik maupun non-akademik dapat menjadi jelas prosedurnya. Mutu
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi di PSMF Universitas Hasanuddin
diharapkan dapat meningkat dan berkembang pada saat pedoman ini
diimplementasikan kedepannya.
Makassar, Januari 2018
Tim Penyusun
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................................... iii
1 - Rapat Program Studi ....................................................................................................................... 1
1.1 Rapat Persiapan Perkuliahan ..................................................................................................... 1
1.2 Rapat Evaluasi Perkuliahan ....................................................................................................... 2
1.3 Rapat Khusus Program Studi .................................................................................................... 3
1.4 Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Rencana Strategis dan Rencana Operasional ...... 4
1.5 Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan ......................................................... 5
2 - Perkuliahan ...................................................................................................................................... 6
2.1 Pembuatan Garis Besar Rencana Perkuliahan ......................................................................... 6
2.2 Pelaksanaan Perkuliahan ........................................................................................................... 7
2.3 Pelaksanaan Ujian Semester....................................................................................................... 8
2.4 Monitoring dan Evaluasi Perkuliahan ....................................................................................... 9
2.5 Penyesuaian Kurikulum ........................................................................................................... 10
2.6 Penyesuaian Mata Kuliah ......................................................................................................... 11
3 - Pelayanan Kemahasiswaan ........................................................................................................... 12
3.1 Pembimbing Akademik............................................................................................................. 12
3.2 Transkrip Akademik Sementara .......................................................................................... 1313
4 - Penggunaan Sarana ....................................................................................................................... 14
4.1 Penggunaan Ruang Baca ........................................................................................................ 144
5 - Pelayanan Tenaga Pendidik / Kependidikan ............................................................................... 15
5.1 Seleksi Perekrutan Tenaga Pendidik Dan Kependidikan ...................................................... 15
5.2 Pengembangan Tenaga Pendidik ............................................................................................. 16
5.3 Pengembangan Tenaga Kependidikan .................................................................................... 17
5.4 Pemberhentian Tenaga Kependidikan .................................................................................... 18
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 1
1 - RAPAT PROGRAM STUDI
1.1 RAPAT PERSIAPAN PERKULIAHAN
Pedoman
1. Rapat Persiapan Perkuliahan (RPP) mendiskusikan persiapan pelaksanaan perkuliahan
setiap semester.
2. Pelaksanakan RPP diadakan paling lambat 30 hari sebelum perkuliahan berlangsung.
3. Pembahasan pada RPP adalah antara lain:
a. Pembahasan Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP).
b. Pembagian dosen pengampu mata kuliah.
c. Penyesuaian mata kuliah (jika diperlukan).
Prosedur
1. Ketua PSMF menjadwalkan waktu RPP dan menyusun agenda pembahasan.
2. Sekretariat RPP menginformasikan rapat kepada setiap dosen dalam bentuk undangan
yang dapat berupa surat, email atau pesan melalui SMS (short message service) atau
WA (WhatsApp).
3. Undangan RPP harus diterima oleh semua staf minimal 48 jam sebelum pelaksanaan.
4. RPP dapat dilangsungkan saat syarat 2/3 dari penerima undangan telah hadir.
5. Jika syarat tidak terpenuhi, dilakukan penundaan selama 15 menit dan selanjutnya
hingga rapat dapat dilangsungkan. Pada kondisi ini sekretaris PSMF harus
menghubungi kembali para peserta menggunakan telepon.
6. Peserta yang tidak hadir dianggap menerima keputusan RPP.
7. Sekretaris PSMF berperan sebagai notulis.
8. Hasil rapat didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada setiap peserta RPP.
9. Peserta rapat berhak mengevaluasi proses tindaklanjut hasil RPP.
10. Sekretaris PSMF menyiapkan media penyampaian saran untuk menampung masukan
atau kritikan terhadap pelaksanaan hasil RPP.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 2
1.2 RAPAT EVALUASI PERKULIAHAN
Pedoman
1. Rapat Evaluasi Perkuliahan (REP) bertujuan untuk memonitoring dan mengevaluasi
proses perkuliahan secara menyeluruh.
2. Pelaksanaannya paling lambat 30 hari setelah perkuliahan berlangsung.
3. Pembahasan pada REP antara lain:
a. Saran untuk perkuliahan semester selanjutnya.
b. Kendala selama proses perkuliahan.
Prosedur
1. Ketua PSMF menjadwalkan waktu REP dan menyusun agenda pembahasan.
2. Sekretariat REP mengiformasikan rapat kepada setiap dosen dalam bentuk undangan
yang dapat berupa surat, email atau pesan melalui pesan singkat atau media sosial
WhatsApp.
3. Undangan REP harus diterima oleh semua staf minimal 48 jam sebelum pelaksanaan.
4. REP dapat dilangsungkan saat syarat 2/3 dari penerima undangan telah hadir.
5. Jika syarat tidak terpenuhi, dilakukan penundaan selama 15 menit dan selanjutnya
hingga rapat dapat dilangsungkan. Pada kondisi ini sekretariat harus menghubungi
kembali para peserta menggunakan telepon.
6. Peserta yang tidak hadir dianggap menerima keputusan REP.
7. Sekretaris PSMF berperan sebagai notulis.
8. Hasil rapat didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada setiap peserta REP.
9. Peserta rapat berhak mengevalusi tindaklanjut hasil REP.
10. Sekretaris PSMF menyiapkan media penyampaian saran untuk menampung masukan
atau kritikan terhadap pelaksanaan hasil rapat.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 3
1.3 RAPAT KHUSUS PROGRAM STUDI
Pedoman
1. Rapat Khusus Program Studi (RKPS) membahas hal-hal yang dianggap penting terkait
PSMF.
2. Hal-hal penting tersebut dapat berupa:
a. Penyesuaian kurikulum.
b. Penyesuaian mata kuliah.
c. Pembahasan kerja sama dengan pihak luar.
d. Pembahasan aturan-aturan di PSMF.
e. Penyelenggaraan amanat dari Fakultas dan / atau Universitas.
f. Persiapan akreditasi.
g. Pembuatan Rencana Strategis dan Rencana Operasional
3. Waktu pelaksanaan RKPS ditentukan oleh Ketua PSMF dengan mempertimbangkan
kalender akademik Universitas Hasanuddin.
Prosedur
1. Ketua PSMF mempersiapkan bahan materi RKPS dan menjadwalkan waktu
pelaksanaan.
2. Sekretaris PSMF menginformasikan rapat kepada setiap staf dalam bentuk undangan
berupa surat, email atau pesan singkat melalui SMS atau WA.
3. Undangan RKPS harus diterima oleh semua staf minimal 48 jam sebelum pelaksanaan.
4. RKPS dapat dilangsungkan saat syarat 2/3 dari penerima undangan telah hadir.
5. Jika syarat tidak terpenuhi, dilakukan penundaan selama 15 menit dan selanjutnya
hingga rapat dapat dilangsungkan. Pada kondisi ini sekretariat harus menghubungi
kembali para peserta menggunakan telepon.
6. Peserta yang tidak hadir dianggap menerima keputusan RKPS.
7. Sekretaris PSMF berperan sebagai notulis.
8. Hasil rapat didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada setiap peserta RKPS.
9. Peserta rapat berhak mengevalusi tindaklanjut hasil RKPS.
10. Sekretaris PSMF menyiapkan media penyampaian saran untuk menampung masukan
atau kritikan terhadap pelaksanaan hasil rapat.
11. Masukan serta kritikan pelaksanaan hasil rapat disampaikan dalam RKPS berikutnya
untuk dilakukan evaluasi.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 4
1.4 PENYUSUNAN VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, RENCANA
STRATEGIS DAN RENCANA OPERASIONAL
Pedoman
1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran (VMTS), Rencana Strategis (renstra) dan Rencana
Operasional (renop) Universitas Hasanuddin.
2. VMTS, renstra dan renop Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Dokumen-dokumen pengembangan Prodi Magister Fisika.
4. Bentuk kegiatan adalah lokakarya dengan lama kegiatan dua hari.
5. Peserta kegiatan meliputi:
a) Perwakilan Pimpinan Universitas dan Fakultas
b) Ketua Prodi Magister Fisika
c) Dosen Prodi Magister Fisika
d) Tenaga Kependidikan Prodi Magister Fisika
e) Perwakilan Mahasiswa
f) Pengguna Alumni (Stakeholder kalangan eksternal) / Mitra Industri
g) Panelis / Pakar dan Praktisi
Prosedur
1. Sekretariat PSMF mempersiapkan bahan materi lokakarya penyusunan VMTS,
Renstra, Renop dan mendata seluruh calon peserta lokakarya serta menjadwalkan
waktu pelaksanaan kegiatan.
2. Sekretaris PSMF menginformasikan lokakarya kepada seluruh peserta kegiatan berupa
undangan berupa surat resmi.
3. Undangan lokakarya harus diterima oleh seluruh peserta minimal 48 jam sebelum
pelaksanaan.
4. Kegiatan lokakarya meliputi: sesi panel dengan tiga orang panelis, sidang komisi,
sidang pleno, penutupan/pembacaan hasil-hasil lokakarya.
5. Hasil lokakarya didokumentasikan dengan baik dan dibagikan kepada peserta yang
memerlukan.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 5
1.5 PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN
TAHUNAN
Pedoman
1. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran (VMTS), dan Rencana Strategis (Renstra) PSMF.
2. Dokumen-dokumen pengembangan PSMF.
3. Bentuk kegiatannya adalah rapat program studi.
4. Peserta kegiatan meliputi:
a. Ketua PSMF.
b. Dosen PSMF.
c. Tenaga Kependidikan PSMF.
d. Pengguna Alumni (stakeholder kalangan eksternal) / Mitra Industri
e. Kepala Laboratorium.
f. Laboran.
Prosedur
1. Sekretariat PSMF mempersiapkan bahan materi rapat kepada seuruh peserta rapat.
2. Sekretariat PSMF menginformasikan rapat kepada seluruh peserta rapat.
3. Sekretariat PSMF menyampaikan ke masing-masing kepala laboratorium untuk
menyiapkan rencana kegiatan dan kebutuhan laboratorium.
4. Undangan rapat harus diterima oleh seluruh peserta minimal 48 jam sebelum
pelaksanaan.
5. Kegiatan rapat meliputi pemaparan masing-masing kebutuhan laboratorium.
6. Hasil rapat dikompilasi dengan baik dan dibagikan kepada peserta yang memerlukan.
7. Ketua PSMF menyampaikan hasil rapat ke fakultas.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 6
2 - PERKULIAHAN
2.1 PEMBUATAN GARIS BESAR RENCANA PERKULIAHAN
Pedoman
1. Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP) mendeskripsikan tentang sistematika dan
tujuan dari mata kuliah yang akan diajarkan di PSMF.
2. GBRP mencakup beberapa poin berikut:
a. Tujuan mata kuliah untuk mendukung kompetensi program studi,
b. Ringkasan materi kuliah/silabus,
c. Matriks aktivitas mingguan,
d. Metode pembelajaran,
e. Metode penilaian, serta
f. Daftar buku acuan.
3. Dosen melengkapi GBRP dengan pedoman pengerjaan tugas mahasiswa.
Prosedur
1. Ketua PSMF menugaskan setiap dosen membuat draft GBRP paling lambat satu bulan
sebelum semester dimulai.
2. Tim dosen pengampuh mata kuliah melakukan diskusi pembuatan draft GBRP.
3. Draft GBRP dipaparkan pada Rapat Program Studi untuk disosialisasikan. Hal ini
bertujuan untuk menyesuaikan dengan GBRP mata kuliah lain yang menjadi prasyarat
ataupun mata kuliah lain yang memanfaatkan agar tidak terjadi pengulangan ataupun
kekurangan penjelasan materi.
4. Draft GBRP disempurnakan menjadi GBRP.
5. GBRP dihimpun di Kantor PSMF dan diunggah pada website PSMF atau pada
Learning Management System (LMS) yang dapat diakses oleh mahasiswa.
6. GBRP ditinjau kembali pada akhir semester untuk dilakukan evaluasi.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 7
2.2 PELAKSANAAN PERKULIAHAN
Pedoman
1. Perkuliahan dilaksanakan sesuai dengan jadwal pada kalender akademik yang
dikeluarkan oleh pihak Universitas Hasanuddin.
2. Pedoman pelaksaan perkuliahan ini dimaksudkan agar dosen dan mahasiswa dapat
mencapai tujuan mata kuliah secara maksimal.
3. Beban 1 SKS setara dengan 50 menit waktu pelajaran di dalam kelas dan 100 menit
waktu pelajaran di luar kelas.
4. Evaluasi pembelajaran hanya dilakukan untuk mahasiswa dengan kehadiran .
Prosedur
1. Dosen memulai awal perkuliahan dengan melakukan kontrak kuliah yang berisi
pemaparan GBRP dan ditambahkan pengantar materi.
2. Materi perkuliahan membahas semua topik yang disebutkan dalam GBRP.
3. Dosen memberikan ruang kepada mahasiswa untuk mendiskusikan materi yang kurang
jelas selama perkuliahan berlangsung.
4. Mahasiswa mengisi daftar hadir setiap perkuliahan berlangsung.
5. Dosen yang berhalangan hadir harus mengganti waktu perkuliahan dan
memberitahukan wakil kelas paling lambat tiga jam sebelum perkuliahan berlangsung.
6. Dosen dan wakil kelas menandatangani berita acara perkuliahan setelah proses
perkuliahan selesai.
7. Dosen atau wakil kelas menyerahkan daftar hadir dan berita acara perkuliahan kepada
tenaga kependidikan di Kantor PSMF untuk dilakukan rekapitulasi.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 8
2.3 PELAKSANAAN UJIAN SEMESTER
Pedoman
1. Ujian semester bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman mahasiswa berkaitan
dengan proses pembelajaran.
2. Pelaksanaan ujian semester dapat dilakukan pada minggu ke-8 dan/atau minggu ke-16
semester berjalan.
3. Bentuk pelaksanaannya dapat berupa ujian lisan maupun tulisan.
Prosedur
1. Dosen mengingatkan terkait pelaksanaan ujian semester paling lambat 7 hari sebelum
pelaksanaan.
2. Dosen mempersiapkan naskah ujian paling lambat 3 hari sebelum pelaksanaan. Materi
ujian haruslah telah dijelaskan pada proses perkuliahan.
3. Ujian dilakukan sesuai dengan waktu jam perkuliahan. Untuk mata kuliah tertentu
yang membutuhkan waktu lebih, bentuk ujian ini dapat diganti menjadi tugas besar
yang dapat dikerjakan di luar jam perkuliahan.
4. Dosen melakukan pemeriksaan hasil ujian dan memasukkannya dalam daftar penilaian.
5. Dosen dapat memberikan solusi terkait ujian setelah pelaksanaan ujian.
6. Dosen dapat membagikan hasil ujian mahasiswa setelah melakukan pemeriksaan.
7. Dosen mengarsipkan soal dan solusinya di Kantor PSMF.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 9
2.4 MONITORING DAN EVALUASI PERKULIAHAN
Pedoman
1. Monitoring dan evaluasi perkuliahan bertujuan untuk menilai kinerja proses
perkuliahan yang telah dilaksanakan.
2. Proses monitoring dan evaluasi memperlihatkan kinerja dari dosen dan mahasiswa
setelah perkuliahan berlangsung setiap semester.
3. Berjalannya monitoring dan evaluasi perkuliahan dilakukan oleh Unit Pemeriksa
Internal (UPI) tingkat universitas.
Prosedur
1. Tenaga kependidikan di kantor program studi melakukan rekapitulasi perkuliahan
setiap proses perkuliahan selesai ke dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Universitas Hasanuddin pada laman http://sim.unhas.ac.id.
2. Hasil monitoring dan evaluasi mingguan diserahkan kepada bagian UPI Universitas
Hasanuddin.
3. UPI menerbitkan hasil monitoring dan evaluasi dan menyerahkannya kepada ketua
PSMF. Hasil dari UPI menjadi acuan dilakukannya rekonstruksi mata kuliah dan/atau
kurikulum.
4. Ketua PSMF menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi pada Rapat Persiapan
Perkuliahan.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 10
2.5 PENYESUAIAN KURIKULUM
Pedoman
1. Proses penyesuaian kurikulum adalah aktivitas rutin setiap 30 hari sebelum Rapat
Program Studi (RPS) sebagai tanggapan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan pengguna lulusan.
2. Penyesuaian merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan program studi.
3. Penyesuaian kurikulum mencakup rekonstruksi profil lulusan, kompetensi
pembelajaran lulusan, pemilihan bahan kajian, mata kuliah beserta SKS-nya dan
rancangan pembelajaran.
4. Penyesuaian kurikulum dibutuhkan untuk menjaga kualitas PSMF dalam memberikan
layanan pendidikan tinggi.
Prosedur
1. Ketua PSMF membentuk tim penyesuaian kurikulum yang terdiri dari setiap kepala
laboratorium.
2. Tim penyesuaian kurikulum melakukan musyawarah untuk menganalisa
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kebutuhan pemakai lulusan, baik
nasional maupun internasional.
3. Tim rekonstruksi kurikulum memaparkan hasil musyawarah kepada Ketua PSMF
sebelum undangan RPS diedarkan. Jika diperlukan perubahan, rekonstruksi kurikulum
menjadi salah satu agenda RPS.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 11
2.6 PENYESUAIAN MATA KULIAH
Pedoman
1. Proses penyesuaian mata kuliah dilakukan untuk menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Penyesuaian mata kuliah dilakukan oleh tim dosen pengampuh suatu mata kuliah.
3. Penyesuaian mata kuliah dapat berupa penggantian nama mata kuliah, pengadaan mata
kuliah baru, pengubahan hasil capaian mahasiswa, dan penambahan buku acuan.
4. Penyesuaian mata kuliah didasarkan pada keterbaruan materi, kemampuan dosen,
sarana dan prasarana, buku acuan, serta mempertimbangkan hasil capaian mahasiswa
pada proses pembelajaran sebelumnya.
Syarat
1. Terjadi perkembangan terbaru terkait dengan mata kuliah.
2. Hasil capaian mahasiswa perlu diturunkan/ditingkatkan.
Prosedur
1. Tim dosen pengampu mata kuliah melakukan evaluasi mata kuliah paling lambat 14
hari sebelum semester berjalan.
2. Tim dosen memutuskan perlu atatu tidaknya melakukan rekonstruksi dari hasil
evaluasi mata kuliah sesuai dengan syarat penyesuaian mata kuliah.
3. Jika hasil evaluasi mata kuliah memerlukan perubahan, tim dosen melakukan proses
penyesuaian mata kuliah, paling lambat 7 hari sebelum semester berjalan.
4. Hasil evaluasi dan rekonstruksi dipaparkan saat Rapat Evaluasi Perkuliahan (RES) dan
dimasukkan pada Garis Besar Rencana Perkuliahan (GBRP).
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 12
3 - PELAYANAN KEMAHASISWAAN
3.1 PEMBIMBING AKADEMIK
Pedoman
1. Pembimbing Akademik (PA) adalah dosen yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa
selama menempuh perkuliahan di Universitas Hasanuddin.
2. Pembimbingan terkait dengan persoalan akademik dan hal-hal lain yang mempengaruhi
perkembangan akademik mahasiswa.
3. Dosen PA ditugaskan oleh dekan berdasarkan usulan Ketua Program Studi (KPS).
4. Dosen PA wajib mengarahkan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan serta terhadap
semua persoalan akademik lain yang mempengaruhi perkembangan akademik mahasiswa.
Prosedur
1. KPS mendistribusikan dosen PA beserta mahasiswa bimbingan akademik dan mengusulkan
data tersebut kepada dekan.
2. Dekan menerbitkan Surat Penugasan PA.
3. Dosen PA melakukan pertemuan dengan mahasiswa bimbingannya setiap awal semester untuk
membahas persiapan perkuliahan.
4. Selama perkuliahan berlangsung, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan dosen PA terkait
akademik dan hal-hal lain yang dapat berpengaruh untuk mendapatkan bimbingan, arahan dan
solusi.
5. Jika persoalan tidak dapat diselesaikan, dosen PA merujuk mahasiswa ke KPS untuk
mendapatkan rujukan kepada Bimbingan Konseling Universitas Hasanuddin.
6. Dosen PA membuat arsip dokumentasi.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 13
3.2 TRANSKRIP AKADEMIK SEMENTARA
Pedoman
1. Transkrip akademik sementara memperlihakan capaian pembelajaran sementara
mahasiswa.
2. Permohonan cetak dapat diajukan kepada staf di Kantor Program Studi (PS).
Ketentuan
1. Mahasiswa tercatat akif dalam semester berjalan.
2. Mahasiswa tidak sedang mengalami sanksi administratif.
3. Peruntukan surat dimaksudkan untuk administrasi pada pihak PS, Fakultas, Universitas
atau instansi lain.
Prosedur
1. Mahasiswa bermohon secara lisan pada staf di Kantor PS.
2. Mahasiswa memperlihatkan Kartu Renca Studi (KRS) semester berjalan.
3. Staf PS membuatkan Transkrip Akademik Sementara.
4. Mahasiswa mengajukan kepada Ketua Departemen dan Dekan Fakultas untuk
diberikan tanda tangan dan cap.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 14
4 - PENGGUNAAN SARANA
4.1 PENGGUNAAN RUANG BACA
Pedoman
1. Ruang Baca Program Studi Magister Fisika (PSMF) menyediakan bahan bacaan untuk
mendukung kegiatan akademik dan terbuka mulai pukul 08:00 – 15:00.
2. Anggota Ruang Baca meliputi segenap mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan
PSMF.
3. Perawatan dan pengaturan kepustakaan merupakan tanggung jawab tenaga
kependidikan bagian Ruang Baca PSMF.
Prosedur
1. Koleksi Ruang Baca PSMF dibaca di dalam ruang baca.
2. Koleksi dapat dipinjam selama 7 hari dan dapat diperpanjang sebanyak 3 kali dengan
menyerahkan kartu pengenal sebagai jaminan.
3. Peminjaman koleksi maksimal 5 buah.
4. Peminjaman yang melebihi rentang waktu dikenakan denda sebesar Rp.500 per hari
untuk satu buku.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 15
5 - PELAYANAN TENAGA PENDIDIK /
KEPENDIDIKAN
5.1 SELEKSI PEREKRUTAN TENAGA PENDIDIK DAN
KEPENDIDIKAN
Pedoman
1. Perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan pada PSMF, Departemen Fisika,
FMIPA, Universitas Hasanuddin didasarkan pada perencanaan kebutuhan prodi.
2. Perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai dengan sistem perekrutan
Pegawai Negeri Sipil (PNS), mengikuti pola nasional sesuai Keppres No. 71 Tahun
2004 dan Peraturan Rektor No. 25000/UN4.1/OT.10/2016.
3. Perekrutan tenaga honorer meliputi dosen kontrak, tenaga satuan pengamanan, tenaga
kebersihan dan petugas parkir dilakukan oleh pihak FMIPA.
4. Perekrutan tenaga pendidik mengikuti rasio ideal 1 tenaga pendidik atau kependidikan
untuk 30 mahasiswa, keseimbangan proporsi beban mengajar tenaga pendidik dan
kependidikan, serta jumlah Satuan Kredit Semester (SKS).
Syarat
1. Tenaga pendidik minimal berpendidikan magister (S2).
2. Tenaga kependidikan minimal berpendidikan sarjana (S1).
Prosedur
1. Ketua PSMF melakukan analisa kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan. Analisa
dilakukan berdasar pada parameter perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan.
2. Ketua PSMF menyampaikan hasil analisa kepada pihak fakultas dan universitas.
3. Pihak universitas menyampaikan kepada pihak kementerian untuk mengumumkan
penerimaan tenaga pendidik dan kependidikan sesuai hasil analisa.
4. Pihak universitas dan kementerian melakukan seleksi Calon PNS (CPNS).
5. PSMF membentuk tim seleksi tenaga pendidik dan kependidikan untuk menguji CPNS
yang lulus, baik lisan maupun tulisan.
6. PSMF menyampaikan hasil seleksi kepada pihak universitas.
7. Pihak universitas melakukan pertimbangan akhir penerimaan tenaga pendidik dan
kependidikan.
8. PSMF menerima peserta yang dinyatakan lulus.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 16
5.2 PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK
Pedoman
1. PSMF melakukan pengembangan tenaga pendidik berupa pembinaan, pengembangan
profesi dan peningkatan kapasitas diri.
2. Pengembangan tenaga pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional dan akademik.
3. Jenjang akademik antara lain asisten ahli, lektor, lektor kepala dan guru
besar/professor.
4. Bentuk pengembangan dapat berupa:
a. Pelatihan pra-jabatan bagi tenaga pendidik awal.
b. Mengikutkan pada program pendidikan doktoral (S3).
c. Mengikutkan pada lokakarya untuk meningkatkan kemampuan pengajar.
d. Menyertakan pada kegiatan pengabdian masyarakat.
e. Mengikutkan pada konferensi atau seminar untuk memaparkan hasil penelitian.
Prosedur
1. Ketua PSMF melakukan analisa pencapaian dosen setiap akhir semester berjalan.
2. Ketua PSMF menghubungi dosen yang dianggap masih perlu ditingkatkan
kapasistasnya sesuai dengan jenis pengembangan.
3. Ketua PSMF memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
bagian yang perlu ditingkatkan.
4. Ketua PSMF memberikan dukungan moril dan materil secukupnya bagi dosen yang
akan mengikuti proses pengembangan.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 17
5.3 PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pedoman
1. PSMF melakukan pengembangan tenaga kependidikan berupa pembinaan,
pengembangan profesi dan peningkatan kapasitas diri.
2. Pengembangan tenaga pendidik dilakukan melalui jabatan fungsional.
3. Bentuk pengembangan dapat berupa:
a. Kesempatan studi lanjut,
b. Pelatihan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (laboran, arsiparis,
teknisi, pengelola sistem informasi akademik, dan bendaharawan),
c. Mengikutkan pada lokakarya sesuai bidang, dan
d. Menyertakan pada kegiatan pengabdian masyarakat.
Prosedur
1. Ketua PSMF melakukan analisa pencapaian tenaga kependidikan setiap akhir semester
berjalan.
2. Ketua PSMF menghubungi tenaga kependidikan yang dianggap masih perlu
ditingkatkan kapasistasnya sesuai dengan jenis pengembangan.
3. Ketua PSMF memberikan informasi terkait kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
bagian yang perlu ditingkatkan.
4. Ketua PSMF memberikan dukungan moril dan materil secukupnya bagi tenaga
kependidikan yang akan mengikuti proses pengembangan.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 18
5.4 PEMBERHENTIAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Pedoman
1. Pemberhentian tenaga pendidik dan tenaga kependidikan adalah wewenang pihak
universitas dan kementerian.
2. Prodi hanya menyampaikan kinerja dari tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
bersangkutan.
Syarat
1. Tenaga pendidik dan kependidikan memenuhi batas usi pension (tenaga pendidik
lektor 60 tahun, lektor kepala 65 tahun, guru besar 70 tahun dan tenaga kependidikan
58 tahun).
2. Permintaan tenaga pendidik dan kependidikan sendiri.
3. Masa kontrak telah habis.
4. Mengalami gangguan kesehatan yang tidak dapat disembuhkan.
5. Kinerja tenaga pendidik dan kependidikan tidak baik.
6. Dijatuhi hukuman disiplin.
Prosedur
1. Ketua PSMF melakukan analisa pencapaian tenaga kependidikan setiap akhir semester
berjalan.
2. Ketua PSMF memanggil tenaga pendidik dan kependidikan yang memenuhi syarat
paling lambat 30 hari setelah analisa.
3. Ketua PSMF menginformasikan kepada pihak fakultas dan universitas hasil analisa.
4. Keputusan akhir menunggu konfirmasi dari pihak fakultas dan universitas.
Pedoman dan Prosedur Operasional Standar Prodi Magister Fisika, FMIPA, UNHAS 19
Program Studi Magister Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
MAKASSAR
2018