Post on 18-Jan-2021
0
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENALAN BATUAN SECARA MEGASKOPIK
Oleh :
Golongan K/Kelompok 2A
1. May Tricia Ar Rohmah (161510501084)
2. Shafira Ezza E. (161510501116)
3. Afifa Mayrefi W. (161510501118)
LABORATORIUM PEDOGENESIS DAN KLASIFIKASI TANAH
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman dan juga sebagai tempat hidup
bagi jasad renik, baik yang mikro ataupun yang makro.Tanah yang ada di sekitar kita
berasal dari bebatuan yang mengalami pelapukan dikarenakan beberapa faktor.Faktor
yang menyebabkan pelapukan adalah iklim dan aktivitas jasad hidup. Iklim dan
aktivitas jasad renik pada suatu relief/topografi tertentu akan menentukan berapa
lama bahan induk dapat mengalami pelapukan. Pelapukan bebatuan/bahan induk
untuk menjadi tanah yang bisa dimanfaatkan oleh makhluk hidup umumnya
memerlukan waktu yang sangat lama.Bebatuan sendiri juga memilki ciri dan sifat
yang berbeda-beda, seperti warna, tekstur, dan mineral penyusun batuan.
Batuan dibedakan menjadi beberapa jenis seperti batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan metamorf.Batuan berasal dari magma yang berada di perut bumi. Magma
tersebut akan membeku dalam waktu yang lama. Magma yang membeku sejak berada
di dalam perut bumi disebut dengan batuan beku.Batuan beku merupakan jenis
batuan yang mengalami pelapukan secara sempurna, sehingga rongga yang ada
didalamnya sangat kecil dan merupakan batuan yang sangat kuat.Batuan jenis ini
biasanya digunakan pada sektor industri untuk bahan dalam pembangunan sarana dan
prasarana fisik seperti bahan bangunan dan pembangunan jalan karena sifatnya yang
kuat tersebut (Prasetya, Z. 2013).
Batuan sedimen merupakan jenis batuan yang berasal dari endapan atau batuan
beku yang mengalami pelapukan dan terbawa oleh angin atau air. Batuan beku yang
lama kelamaan akan terkikis dan mengarami pengendapan akibat dari proses kimia
atau yang sering disebut kristalisasi. Batuan sedimen memiliki karakteristik yaitu
memiliki rongga yang cukup besar, sehingga tingkat kekuatannya berada di bawah
batuan beku.Batuan sedimen sendiri dibagi menjadi tiga jenis, yakni batuan sedimen
mekanik, batuan sedimen kimia, dan batuan sedimen organik. Seluruh faktor dari
2
proses genesa akan memberikan sifat dan ciri tersendiri terhadap masing-masing jenis
batuan sedimen.
Batuan metamorf merupakan jenis batuan yang berasal dari pelapukan batuan
beku dn batuan sedimen. Batuan metamorf sering disebut dengan batuan malihan.
Batuan ini merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari tipe batuan yang telah
ada, yaitu batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami suatu proses perubahan
sehingga disebut dengan metamorfosis.
1.2 Tujuan
Untuk mengenal dan mempelajari berbagai jenis batuan beku, batuan sedimen,
dan batuan metamorf.
3
BAB 2. METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Sains Tanah tentang “Pengenalan Batuan Secara Megaskopik”
dilaksanakan pada hari Jumat, 13 Oktober 2017, pukul 14:20–16:00 WIB di
Laboratorium Pedogenesis dan Klasifikasi Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Jember.
2.2 Alat dan Bahan
2.2.1 Alat
1. Alat tulis
2. Kamera
2.2.2 Bahan
1. Batuan beku (handspecimens)
2. Batuan sedimen (handspecimens)
3. Batuan metamorf (handspecimens)
2.3 Pelaksanaan Praktikum
1. Mengamati karakteristik setiap contoh batuan.
2. Menetapkan golongan: batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.
3. Menetapkan nama dan jenis batuan yang golongannya sudah ditentukan
2.4 Variabel Pengamatan
1. Nama batuan
2. Jenis batuan
3. Warna batuan
4. Mineral yang terkandung
5. Berat jenis partikel
4
6. Sifat asam dan basa pada batuan
2.5 Analisis Data
Data yang diperoleh dari pengamatan saat praktikum selanjutnya akan
dianalisis dengan menggunakan analisis desktiptif.
5
BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan batuan beku
No Gambar Keterangan
1 Nama:Andesit Augit
Jenis Batuan : Batuan beku
Warna : Gelap
Mineral :Plagioklas feldspar, biotit,
piroksen
BJP : 2,3 – 2,7 gram/cm
Asam Basa : Basa
Nama : Desit Terplopilitasi
Jenis Batuan : Batuan beku
Warna : gelap
Mineral : Plagioklas, kuarsa, piroksen,
orthoklas, hornblende, Na-
plaglokas.
BJP : 2,9-3,21 gram/cm
Asam Basa : Asam
Tabel 2. Hasil pengamatan batuan sedimen
No Gambar Keterangan
1 Nama : Batu Bara
Jenis Batuan : Batuan Sedimen
Warna : gelap
Mineral : Karbon, hidrogen, belerang,
oksigen, nitrogen
BJP : 1,25 – 1,70 gram/cm
Asam Basa : Basa
6
Tabel 3. Hasil pengamatan batuan metamorf
No Gambar Keterangan
1 Nama : Sekis Kuarsit
Jenis Batuan : Metamorf
Warna : Pucat
Mineral:Karbon, mika, grafit,
horndende
BJP : 2,5-2,9 gram/cm
Asam Basa : Asam
Tabel satu menjelaskan batuan Andesit Augit dan Dasit Terplopilitasi yang
termasuk dalam jenis batuan beku.Andesit Augit memiliki warna pucat coklat ke abu-
abuan dengan permukaan terdapat lubang- lubang. Berat jenis partikel batuan Andesit
Augit 2,3 – 2,7 gram/cm dan batuan basa. Warna pada batuan Dasit Terplopilitasi
yaitu gelap dan berwarna hijau emerald. Memiliki BJP 2,9-3,21 gram/cm. Hasil
pengamatan batuan batu bara termasuk dalam jenis batuan sedimen memiliki warna
gelap, mineral terdiri atas Karbon, hidrogen, belerang, oksigen, nitrogen dan BJP
1,25 – 1,70 gram/cm. Batuan Sekis Kuarsit tergolong dalam batuan metamorf dan
memiliki warna pucat dan berat jenis partikel 2,5-2,9 gram/cm dan mineral mineral
yang terkandung didalamnya Karbon, mika, grafit, horndende.
4.2 Pembahasan
Batu andesit augit merupakan salah satu jenis dari batuan beku.Batuan beku
merupakan batuan yang berasal dari endapan magma gunung berapi atau magma
gunung berapi yang mendingin dan mengeras di bawah permukaan yang menjadi
batuan intrusif dan batuan ekstrusif. Proses pengendapan erupsi magma gunung
berapi dapat dibedakan menjadi secara aliran, hembusan dan jatuhan. Batu andesit
merupakan peralihan dari batu basal dan dasit yang memiliki kandungan SiO2
sebesar 57-63%.Batuan ini umumnya ditemukan di wilayah tektonik di perbatasan
laut, terbentuk saat lava meleleh pada suhu antara 900 sampai dengan 1,100˚C.Batu
andesit termasuk batuan yang basa ditandai dengan warnanya yang cenderung
7
gelap.Batuan ini bayak digunakan sebagai alat kerajinan karena teksturnya yang
keras. Mineral mineral penyusun batu andesit antara lain : Plagioklas feldspar, biotit,
piroksen. Berat jenis partikel merupakan perbandingan antara massa batu dan volume
batu. BJP batu andesit diketahui 2,3 – 2,7 gram/cm (Mulyaningsih dkk, 2011).
Batu desit terplopilitasi juga merupakan batuan beku. Proses terbentuknya batu
desit hampir sama dengan batu andesit. Lava gunung berapi naik ke perukaan dan
mengalami pendinginan dengan sangat cepat yang memberi tekstur pada batu andesit
dan desit menjadi lebih halus dibanding batuan lainnya. Batu dasit merupakan
peralihan dari batu andesit dan riolit.Batu dasit termasuk batuan asam yang ditandai
dengan warna batu abu abu muda. Jumlah kwarsanya 15-20%, mengandung SiO2
dalam jumlah sedikit.Mineral mineral yang menyusun batuan dasit antara lain :
Plagioklas, kuarsa, piroksen, orthoklas, hornblende, Na- plaglokas.BJP : 2,9-3,21
gram/cm. Batu dasit banyak digunakan dalam konstruksi dan industri medis.
Menurut Nursanto dkk (2011) Batubara merupakan batuan yang termasuk
dalam golongan batuan sedimen. Mineral utama yang terkandung dalam batu bara
yaitu clay (lempung) dan kuarsa yang merupakan mineral mayor dimana
keberadaannya dapat berasal dari unsur anorganik tumbuhan pembentuk batubara
atau yang biasa disebut inherent mineral. Mineral lainnya yang terdapat dalam
batubara yaitu karbonat, sulfat, hidrogen dan belerang. Batuan sedimen merupakan
sedimen-sedimen yang diendapkan oleh lingkungan dimana partikel-partikel yang
mengalir dalam bentuk suspensi. Batu bara tergolong dalam batuan yang terbentuk
secara kimiawi yang berasal dari tumbuhan yang telah mati dan dalam keadaan
tertentu. Batu bara memiliki berat jenis partikel 1,25 hingga 1,70 gram/cm ban
merupakan batuan basa. Warna pada batu bara umumnya gelap mengkilap dan
berwarna hitam serta memiliki tekstur yang kering dan ringan.
Batu Sekis Kuarsit tergolong dalam batuan metamorf dengan karakteristik
warna putih pucat memiliki mineral yaitu kuarsa mika dan Grafit. Batu sekis kuarsit
tergolong dalam batuan asam.Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk akibat
menerima adanya tekanan baik berasal dari faktor suhu maupun waktu.Batuan
8
metamorf dapat berasal dari batuan beku ataupun batuan sedimen.Batuan ini memiliki
kandungan mineral utama yaitu karbon, mika, grafit dan horndende. Berat jenis
partikel yaitu 2,5 hingga 2,9 gram/cm. Batuan ini berwarna pucat dan merupakan
batuan asam. Kandungan mineral sekunder pada batuan metamorf adalah klorit dan
serpentin (Sutanto R. 2005).
9
BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Jenis-jenis batuan yang ada di permukaan bumi dipengaruhi oleh perbedaan
proses terbentuknya.
2. Setiap jenis batuan memiliki karakteristik yang berbeda, seperti warna,
kandungan mineral dan berat jenis partikel.
3. Kandungan mineral yang ada pada batuan akan mempengaruhi warna dan
kandungan asam basa. Batuan yang mengandung silika dalam jumlah yang
banyak termasuk dalam batuan yang bersifat asam.
4.2 Saran
Praktikum Sains tanah tentang pengenalan batuan secara megaskopis berjalan
dengan lancar, hanya saja terganggu oleh suara bising yang berasal dari pekerja
bangunan di luar ruang laboratorium, sehingga pada saat asisten menjelaskan tentang
materi menjadi sedikit terganggu.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mulyaningsih, S., Y. T. Husadani, P. A. Umboro, S. Sanyoto, dan D.I. Purnamawati.
2011. Aktivitas Vulkanisme Eksplosif Penghasil Formasi Semilir Bagian
Bawah di Daerah Jetis Imogiri. Teknologi Technicientia, 1(4): 14-23.
Nursanto, E, A. Idrus, H. Amijaya, dan S. Pramumijoyo. 2011. Keterdapatan dan
Tipe Mineral pada Batu Bara Serta Analisisnya. Teknologi Techniscientia, 1(4):
33-40.
Prasetya, Z.I. 2013. Sifat Fisik & Manfaat Batuan Beku di Desa Sapulante,
Kecamatan Pasrepah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ilmiah MTG, 1(6): 1-
13.
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius
11
LAMPIRAN
Mulyaningsih, S., Y. T. Husadani, P. A. Umboro, S. Sanyoto, dan D.I. Purnamawati.
2011. Aktivitas Vulkanisme Eksplosif Penghasil Formasi Semilir Bagian
Bawah di Daerah Jetis Imogiri. Teknologi Technicientia, 1(4): 14-23.
12
Nursanto, E, A. Idrus, H. Amijaya, dan S. Pramumijoyo. 2011. Keterdapatan dan
Tipe Mineral pada Batu Bara Serta Analisisnya. Teknologi Techniscientia, 1(4):
33-40.
13
Prasetya, Z. I. 2013. Sifat Fisik & Manfaat Batuan Beku di Desa Sapulante,
Kecamatan Pasrepah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Ilmiah MTG, 1(6): 1-
13.
14
15
Sutanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Yogyakarta:
Kanisius
16
LAMPIRAN
Tabel ACC
Tabel ACC May Tricia A.
17
Tabel ACC Shafira Ezza E.
18
Tabel ACC Afifa Mayrefi W.
19
Flowchart
20
DOKUMENTASI
Gambar 1.Batu Dasit Terpropilitisasi Gambar 2. Batu Sekis Kuarsit
Gambar 3.Batubara Gambar 4. Batu Andesit Augit