ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

25
120 ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL SYARIAH MASRIL Email: [email protected] Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh Konsentrasi Ekonomi Syariah. Abstraks The capital market became interesting topic of discussion in the era of globalization. Investments and capital markets has become a fundamental part of the economy not only in developed countries, even developing countries. Indonesia is now even started to appear with his new strength in the investment sector and the capital markets. Islamic capital market is one of the important implementation of the economic development of Islam today. But along the way to be a competent investment instruments and influential in the market would need a hard struggle, patient and move without stopping so as true Islamic economic goals can be realized. Along with that fact today that the conventional capital market still dominates when compared with the capital market syariah. Therefore, it needs to be studied in depth what are the problems and challenges facing the Islamic capital market. Discussion method that will be used in this research is using qualitative method by conducting analytical studies literature. qualitative research is a research method that is based on the philosophy postpositivisme. With the use of descriptive analysis Where attempt is made to collect and compile the data, and then analyzing the data. The analysis showed that there are currently three instruments in the Islamic capital markets: stocks, bonds and mutual funds. The problems faced by the Islamic capital market in general is the lack of Human Resources (HR), a lack of understanding of the community and lack of socialization in the community. Then Challenges is referansi Importance yield value (Rate of Return), there should be a development Innovation Product and Service, Need for codification of products and regulatory standards nationally and globally. It can be concluded that the problems and challenges of the Islamic capital market is not all that complicated and difficult. However, the Islamic capital market participants must be serious and consistent manner to solve the problem and quickly as possible to resolve all the challenges that exist so that the realization of the concept of Islam as true in Islamic economics. Keyword: Islamic capital market, Problems and Challenges

Transcript of ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

Page 1: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

120

ANALISIS MASALAH DAN TANTANGANPASAR MODAL SYARIAH

MASRILEmail: [email protected]

Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh Konsentrasi Ekonomi Syariah.

Abstraks

The capital market became interesting topic of discussion in the era ofglobalization. Investments and capital markets has become a fundamental part ofthe economy not only in developed countries, even developing countries.Indonesia is now even started to appear with his new strength in the investmentsector and the capital markets. Islamic capital market is one of the importantimplementation of the economic development of Islam today. But along the wayto be a competent investment instruments and influential in the market wouldneed a hard struggle, patient and move without stopping so as true Islamiceconomic goals can be realized. Along with that fact today that the conventionalcapital market still dominates when compared with the capital market syariah.Therefore, it needs to be studied in depth what are the problems and challengesfacing the Islamic capital market.

Discussion method that will be used in this research is using qualitativemethod by conducting analytical studies literature. qualitative research is aresearch method that is based on the philosophy postpositivisme. With the use ofdescriptive analysis Where attempt is made to collect and compile the data, andthen analyzing the data.

The analysis showed that there are currently three instruments in theIslamic capital markets: stocks, bonds and mutual funds. The problems faced bythe Islamic capital market in general is the lack of Human Resources (HR), a lackof understanding of the community and lack of socialization in the community.Then Challenges is referansi Importance yield value (Rate of Return), thereshould be a development Innovation Product and Service, Need for codification ofproducts and regulatory standards nationally and globally.

It can be concluded that the problems and challenges of the Islamic capitalmarket is not all that complicated and difficult. However, the Islamic capitalmarket participants must be serious and consistent manner to solve the problemand quickly as possible to resolve all the challenges that exist so that therealization of the concept of Islam as true in Islamic economics.

Keyword: Islamic capital market, Problems and Challenges

Page 2: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

121

A. Latar Belakang Masalah

Pasar modal menjadi topik pembahasan menarik di era globalisasi seperti saat

ini. Investasi dan pasar modal sudah menjadi bagian dari fundamental ekonomi

tidak hanya di negara maju, bahkan juga negara berkembang. Indonesia pun saat

ini sudah mulai muncul dengan kekuatan barunya di sektor investasi dan pasar

modal.

Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari perkembangan pasar

modal, di Indonesia dikenal dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan

pasar modal di negara-negara maju, termasuk di negara-negara muslim sekalipun,

kiranya menuntut untuk dicermati lebih lanjut. Hal ini menjadi keharusan, selain

terkait dengan semakin membesarnya peran Bursa Efek Indonesia (BEI) di

Indonesia di dalam memobilisasi dana ke sektor riil, juga disebabkan adanya

tuntutan bahwa sekuritas yang diperdagangkan harus selaras dengan syariat Islam.

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu alat penggerak

perekonomian di Indonesia, karena Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan

sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka panjang yang diarahkan

untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pergerakan dana guna

menunjang pembiayaan pembangunan nasional.

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa tahun terakhir

menunjukan track record yang positif. Penilaian tersebut berdasarkan pengamatan

terhadap fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, karena IHSG

merefleksikan kinerja BEI secara keseluruhan. Fakta tersebut menunjukan bahwa

aktivitas investasi di Indonesia sudah mulai tumbuh pesat. Maka hal tersebut tidak

Page 3: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

122

terlepas dari keputusan investasi yang dilakukan oleh para investor untuk

menenamkan modalnya di pasar modal tentunya pada instrumen saham.

Disamping saham tentunya ada juga Reksadana Syariah dan Sukuk.

Investasi itu sendiri dimaknai dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan

yaitu penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk

tujuan memperoleh keuntungan.1 Selain itu dalam buku investasi dan pasar modal

syariah dijelaskan bahwa investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal saat

ini untuk diperoleh manfaatnya di masa yang akan datang.2 Kemudian dalam

kamus lengkap ekonomi, investasi didefenisikan sebagai penukaran uang dengan

bentuk kekayaan lain seperti saham atau harta tidak bergerak yang diharapkan

dapat ditahan selama periode tertentu supaya menghasilkan pendapatan.3 Dari

ketiga makna investasi tersebut dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah

suatu pengorbanan yang dilakukan oleh seseorang atau investor pada saat ini

dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.

Salah satu bentuk investasi adalah menanamkan modal di pasar modal.

Institusi pasar modal syariah merupakan salah satu Implentasi dari seruan Allah

tentang investasi tersebut.4 Beberapa ayat yang menyerukan investasi antara lain:

Surah al-Hasyr ayat 18 (“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada

Allah dan hendaklah setiap diri memerhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk

hari esok (akhirat) dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha

______________1Johar Arifin. dkk, Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan dan Perbankan,

(Jakarta: Gramedia, 1999), hlm. 27.2Rivai Wirasasmita, Kamus Lengkap Ekonomi, (Bandung: Pionir Jaya, 1999), hlm. 85.3Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah. Edisi

revisi., (Jakarta: Kencana, 2008), hlm. 8.4Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa Konsep: Sistem Ekonomi

Syariah, (Jakarta: Masyarakat Ekonomi Syariah, 2007), hlm. 130.

Page 4: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

123

Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”). Surah An-Nisa‟ayat 9 (“Dan hendaklah

takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang

mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)

mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah

mereka mengucapkan perkataan yang jujur”) Demikian juga Surah al-Muzammil

ayat 20 (“…dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian

karunia Allah …”).

Namun, saat ini sangat disayangkan dimana Indonesia yang notebenenya

berpenduduk mayoritas muslim tapi pasar modal syariahnya masih jauh

ketinggalan bila dibandingkan dengan pasar modal konvensional dari hampir

semua sisi.

Bila dilihat dari sisi jumlah investor di pasar modal yakni pasar modal

syariah baru 4.908 investor berdasarkan single investor identification (SID).

Dengan demikian, jumlah investor saham syariah tersebut baru mencapai 1% saja

dari total investor saham yang jumlahnya mencapai 434.443 SID.5 Oleh karena itu

pula pastinya berlanjut pada jumlah kapitalisasi modal pada pasar syariah

tersebut. Pasar modal syariah bulan Juni 2016, sesuai data ISSI6 baru sebesar

3.029.643,77 (miliar). Padahal kapitalisasi modal di BEI saat ini sudah mencapai

Rp5.094,26 triliun.

______________5Zubi Mahrofi, “BEI Akan Selenggarakan Festival Pasar Modal Syariah,” antaranews.com,

2016, http://www.antaranews.com/berita/552117/bei-akan-selenggarakan-festival-pasar-modal-syariah (diakses 21 Agustus 2016, Pukul 15:33). dan lihat Juga: Sakina Rakhma Diah Setiawan,“Kini, Pertumbuhan Pangsa Pasar Investasi Syariah Lebih Dominan,”bisniskeuangan.kompas.com, Senin, 28 Maret 2016,http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/03/28/160343826/Kini.Pertumbuhan.Pangsa.Pasar.Investasi.Syariah.Lebih.Dominan. (diakses 21 Agustus 2016, Pukul 15:40).

6ISSI adalah Indek Saham Syariah Indonesia. Lihat: http://www.idx.co.id/

Page 5: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

124

Bukan itu saja ternyata dari segi ke aktifan masyarakat Indonesia terlibat

pada pasar modal masih minim hal ini terlihat dari Jumlah investor domestic di

BEI Hanya 0,2% saja sekitar 460 ribu dari jumlah penduduk Indonesia yang

mencapai 230 juta, sehingga rasio pasar modal domestic masih sangat kecil

dibandingkan dengan negara asia tenggara lainnya. misalnya, Singapura memiliki

investor domestic sebesar 30% dari jumlah penduduk, sedangkan Malaysia

memiliki rasio 12,8% dari jumlah penduduk. 7

Berdasarkan latar belakang diatas maka menarik untuk dikaji lebih mendalam

Apa Saja Masalah dan Tantangan Pasar Modal Syariah?!.

B. Metode Pembahasan

Adapun metode pembahasan dalam tulisan ini Sesuai dengan Latar belakang

masalah yang telah di kemukakan di atas maka penulis akan melakukan studi

analisis kepustakaan8 dengan mengunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,

menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari keadaan social

yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui pendekatan

kuantitaif.

Dapat disimpulkan bahwa metode penelitian kulitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada

kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti

adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara

______________7Buddy Setianto, Panduan Investasi 2016 Di Bursa Efek Indonesia, (Jakarta, Penerbit:

Bumisaka Kurnia, 2016), hlm. 3.8Afifuddin dan Beni Ahmad, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia,

2009), hlm. 165.

Page 6: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

125

purposive,9 analisis data bersifat induktif/kualitaif, dan hasil penelitian kualitatif

lebih menekankan makna dari pada generalisasi.10

Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Analisis deskriptif yaitu usaha untuk mengumpulkan dan menyusun suatu data,

kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut. Analisis deskriptif yaitu data

yang dikumpulkan berupa kata-kata bukan dalam bentuk angka-angka atau

prosedur statistik.11

Content Analisys (analisis isi) yaitu teknik penelitian untuk membuat

inferensi-inferensi data yang dapat ditiru dan valid dengan memperhatikan

konteksnya yang berhubungan dengan isi komunikasi. Dalam penelitian kualitatif

analisis isi ditekankan pada bagaimana peneliti melihat keabsahan isi komunikasi

secara kualitatif, dan bagaimana peneliti memaknakan isi komunikasi interaksi

dari objek penelitian.12

Adapun tahapan langkah-langkah analisis isi yang ditempuh adalah sebagai

berikut: (a) Menentukan permasalahan, (b) Menyusun kerangka pemikiran, (c)

Menyusun perangkat metodologi, (d) Analisis data. (e) Diperiksa kebenarannya

serta diinterpretasikan sehingga menjadi suatu informasi yang bermakna.

______________9Purposive adalah salah satu teknik penentuan informan (data) dalam jenis penelitian

kualitatif dimana peneliti memilih informan (data) menurut kriteria tertentu yang telah ditetapkan.Lihat: Gary D. Bouma, TheResearch Process Revised Edition (Australia: Oxford UniversityPress, 1993), p. 119

10Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 15.

11Winarno Surachman, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik, (Jakarta:Tarsita, 1990), hlm. 139.

12Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologis ke Arah RagamVarian Kontemporer, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007), hlm. 232.

Page 7: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

126

Selanjutnya, setelah data terkumpul dan dianalisis sebagaimana tahapan

langkah-langkah dalam analisis data, kemudian dibuat dalam bentuk rangkuman

atau kesimpulan.

C. Pembahasan

1. Penjelasan Mengenai Pasar Modal Syariah

Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun

197613, menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang

dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952

Nomor 67). Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang

ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan

surat berharga yang dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta

surat bukti lainnya yang lazim dikenal sebagai efek.

UU yang mengatur tentang pasar modal (UU Republik Indonesia no. 8

tahun 1995)14 juga mencantumkan pengertian bursa efek, yaitu pihak yang

menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk

mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak yang lain dengan

tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.15

Selanjutnya, menurut Ahmad, Pasar modal syariah merupakan kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

______________13Kepres No. 52 Tahun 1976 Tentang Pasar Modal.14UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.15Suad Husnan, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas (Edisi Kedua),

(Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 1998) hlm. 27.

Page 8: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

127

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek yang dijalankan berdasarkan

prinsip syariah.16

Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al

Quran sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, dari kedua sumber hukum tersebut para ulama melakukan

penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih. Salah satu pembahasan dalam

ilmu fiqih adalah pembahasan tentang muamalah, yaitu hubungan diantara

sesama manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar modal

syariah dikembangkan dengan basis fiqih muamalah.Terdapat kaidah fiqih

muamalah yang menyatakan bahwa Pada dasarnya, semua bentuk muamalah

boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Konsep inilah

yang menjadi prinsip pasar modal syariah di Indonesia.

Sejarah Pasar Modal Syariah di Indonesia sendiri diawali dengan

diterbitkannya Reksa Dana Syariah oleh PT. Danareksa Investment

Management pada 3 Juli 1997. Selanjutnya, Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa

Efek Jakarta) berkerjasama dengan PT. Danareksa Investment Management

meluncurkan Jakarta Islamic Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000 yang

bertujuan untuk memandu investor yang ingin menginvestasikan dananya

secara syariah. Dengan hadirnya indeks tersebut, maka para pemodal telah

disediakan saham-saham yang dapat dijadikan sarana berinvestasi sesuai

dengan prinsip syariah.

______________16Ahmad Ifham Sholihin, Buku Pintar Ekonomi Syariah. (Jakarta: PT Gramedia, 2010),

hlm. 351.

Page 9: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

128

Pada tanggal 18 April 2001, untuk pertama kali Dewan Syariah Nasional

Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) mengeluarkan fatwa yang berkaitan

langsung dengan pasar modal, yaitu Fatwa Nomor 20/DSN-MUI/IV/2001

tentang Pedoman Pelaksanan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

Selanjutnya, instrumen investasi syariah di pasar modal terus bertambah

dengan kehadiran Obligasi Syariah PT. Indosat Tbk pada awal September

2002. Instrumen ini merupakan Obligasi Syariah pertama dan akad yang

digunakan adalah akad mudharabah.17

Tidak sampai disitu saja, kepopuleran efek syariah dan keunggulannya

mendorong munculnya berbagai indeks ekuitas diberbagai Negara. Seperti

diketahui beberapa tahun sebelum kemunculan Jakarta Islamic Indeks (JII),

telah ada indeks syariah Yaitu Dow Jones & Company meluncurkan Dow

Jones Islamic Market Index (DJIMI) pada Februari 1999, kemudian diikuti

kemunculan Kuala Lumpur Shariah Index (KLSI) oleh bursa Malaysia pada

April 1999, dan FTSE Global Islamic Index Series (FTSE-GII) oleh

kelompok Financial Times Stock Exchange(FTSE) pada Oktober 1999.18

Pada pasar modal syariah ini dilakukan proses screening untuk menyaring

saham yang sesuai prinsip syariah yang ketentuannya dibuat oleh Shariah

Supervisory Board atau kosultan hukum Islam.

______________17Lihat: www.ojk.go.id18Zamir Iqbal & Abas Mirakhor, Pengantar Keuangan Islam: Teori &Praktik (Jakarta:

Kencana, 2008), hlm. 246

Page 10: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

129

2. Instrumen/Produk Pasar Modal Syariah

Sejalan dengan penejelasan diatas, maka produk pada pasar modal syariah

yang berupa efek harus tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh

karena itu efek tersebut dikatakan sebagai Efek Syariah. Efek Syariah adalah

Efek sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya

yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi landasan pelaksanaannya

tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal. Sampai

dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan di pasar modal meliputi

Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah

Saham Syariah

Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal

kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham

berhak untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut.

Konsep penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan

konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.19 Prinsip syariah

mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau syirkah. Berdasarkan

analogi tersebut, maka secara konsep saham merupakan efek yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham

yang diterbitkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai

saham syariah. Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika

saham tersebut diterbitkan oleh:

______________19Rosylin Mohd. Yusof and M. Shabri Abd. Majid, Towards An Islamic International

Financial Hub: The Role Of Islamic Capital Market In Malaysia (International Journal of Islamicand Middle Eastern Finance and Management Vol. 1 No. 4, 2008), pp. 313-329.

Page 11: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

130

Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam

anggaran dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik

tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.

Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran

dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak

bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi kriteria

sebagai berikut:

Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah, yaitu tidak

melakukan kegiatan usaha Diantaranya: Pertama, perjudian dan permainan

yang tergolong judi; Kedua, perdagangan yang tidak disertai dengan

penyerahan barang/jasa; Ketiga, perdagangan dengan penawaran/permintaan

palsu; Keempat, bank berbasis bunga; Kelima, perusahaan pembiayaan

berbasis bunga; Keenam, jual beli risiko yang mengandung unsur

ketidakpastian (gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi

konvensional; Ketujuh, memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan

dan/atau menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi),

barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang

ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang atau jasa yang merusak moral

dan bersifat mudarat; Kelapan, melakukan transaksi yang mengandung unsur

suap (risywah); Kesembilan, rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan

total ekuitas tidak lebih dari 82%, dan Kesepuluh rasio total pendapatan

bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan total pendapatan

usaha dan total pendapatan lainnya tidak lebih dari 10%.

Page 12: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

131

Sukuk

Sukuk merupakan istilah yang dikenalkan sebagai pengganti dari istilah

obligasi syariah (islamic bonds). Sukuk secara terminologi merupakan bentuk

jamak dari kata "sakk" dalam bahasa Arab yang berarti sertifikat atau bukti

kepemilikan. Sementara itu, ada juga yang memberikan memberikan definisi

Sukuk yaitu Efek Syariah berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang

bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau

tidak terbagi (syuyu'/undivided share) atas: aset berwujud tertentu (ayyan

maujudat); nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayyan) tertentu baik

yang sudah ada maupun yang akan ada; jasa (al khadamat) yang sudah ada

maupun yang akan ada aset proyek tertentu (maujudat masyru' muayyan);

dan atau kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin

khashah)20.

Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional No. 32/DSN-MUI/IX/2002

Tentang Obligasi Syariah, dijelaskan obligasi syariah (sukuk) adalah suatu

surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan

oleh emiten21 kepada investor (pemegang obligasi) yang mewajibkan emiten

untuk membayar pendapatan kepada investor berupa bagi

hasil/marjin/fee serta membayar kembali dana investasi pada saat jatuh

tempo.

______________20Zamir Iqbal And Abbas Mirakhor, An Introduction to Islamic Finance: Theory and

Practice. Second Edition (Singapore: John Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd., 2011), pp. 184-18521Sigit Winarno dan Sujana Ismaya, Kamus Besar Ekonomi, (Bandung : Pustaka Grafika,

2003), hlm. 181.

Page 13: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

132

Karakteristik Sukuk

Sebagai salah satu Efek Syariah sukuk memiliki karakteristik yang

berbeda dengan obligasi. Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan

bukti kepemilikan bersama atas suatu aset/proyek. Setiap sukuk yang

diterbitkan harus mempunyai aset yang dijadikan dasar penerbitan

(underlying asset). Klaim kepemilikan pada sukuk didasarkan pada

aset/proyek yang spesifik. Penggunaan dana sukuk harus digunakan untuk

kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi pemegang sukuk dapat berupa

imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan jenis akad yang digunakan

dalam penerbitan sukuk.

Jenis Sukuk

Jenis sukuk22 terdiri dari: Pertama, Sertifikat kepemilikan dalam aset yang

disewakan. Kedua, Sertifikat kepemilikan atas manfaat, yang terbagi menjadi

4 (empat) tipe: Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset yang telah ada,

Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset di masa depan, sertifikat

kepemilikan atas jasa pihak tertentu dan Sertifikat kepemilikan atas jasa di

masa depan. Ketiga, Sertifikat salam. Keempat, Sertifikat istishna. Kelima,

Sertifikat murabahah. Keenam, Sertifikat musyarakah. Ketujuh, Sertifikat

muzara'a. Kelapan, Sertifikat musaqa. Dan Kesembilan, Sertifikat mugharasa.

______________22Silahkan Lihat: Berdasarkan Standar Syariah AAOIFI No.17 tentang Investment Sukuk.

Page 14: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

133

Kehadiran Obligasi Syariah yang pertama sekali adalah oleh PT. Indosat

Tbk pada awal September 2002. akad yang digunakan adalah akad

mudharabah (bagi hasil), dengan tenor 5 tahun indikiasi return 15,75%23

Reksa Dana Syariah

Reksadana di Inggris dikenal dengan sebutan unit trust yang berarti unit

kepercayaan24. dan Amerika di kenal dengan sebutan mutual fund yang

berarti dana bersama dan di Jepang dikenal dangan sebutan

investment fund yang berarti pengelolaan dana. Secara bahasa reksa dana

tersusun dari dua konsep, yaitu reksa yang berarti jaga atau

pemeliharaan dan konsep dana yang berarti (himpunan) uang. Dengan

demikian secara bahasa reksa dana berarti kumpulan uang yang dipelihara.25

Disimpulkan Reksa dana merupakan dana bersama yang dioperasikan oleh

suatu perusahaan investasi atau sering disebut Manajer Investasi (MI)26 yang

mengumpulkan uang dari pemegang dana dan menginvestasikannya ke dalam

saham, obligasi, opsi, komoditas. dll.27

Jadi, Reksadana syariah (Islamic investment funds) adalah reksadana yang

beroperasi menurut ketentuan dan prinsip-prinsip syariah Islam, baik dalam

______________23 Mustafa Edwin Nasution.dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006), hlm. 305-30624Jaka E Cahyono, Cara Jitu Memilih Untung dari Reksa Dana (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2000), hlm.16.25Asri Sitompul, Reksa Dana Pengantar Dan Pengenalan Umum (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 2000), hlm 2.26Iggi Achsien, Investasi Syariah di Pasar Modal, Menggagas Konsep dan Praktik

Manajemen Portofolio Syariah (Jakarta: Gramedia, 2000), hlm. 73.27John Downes dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan Investasi, Edisi

Ketiga (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Jakarta,2001), hlm. 50.

Page 15: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

134

bentuk akad antara pemodal dengan manajer investasi (wakil pemodal),

maupun antara manajer investasi dengan pengguna investasi.28

Selain itu, Reksa Dana syariah juga didefinisikan sebagai reksa dana

sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang

pengelolaannya tidak bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar

Modal.

Reksa Dana Syariah sebagaimana reksa dana pada umumnya merupakan

salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal

kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai

sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal,

mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki

waktu dan pengetahuan yang terbatas.29

Reksa Dana Syariah dikenal pertama kali di Indonesia pada tahun 1997

ditandai dengan penerbitan Reksa Dana Syariah Danareksa Saham pada

bulan Juli 1997.

Sebagai salah satu instrumen investasi, Reksa Dana Syariah memiliki

kriteria yang berbeda dengan reksa dana konvensional pada umumnya.

Perbedaan ini terletak pada pemilihan instrumen investasi dan mekanisme

investasi yang tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Perbedaan lainnya adalah keseluruhan proses manajemen portofolio,

screeninng (penyaringan), dan cleansing (pembersihan).______________

28Lihat:Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 20/DSN-MUI/IV/2001.29Heri Sudarsono. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi.

(Yoyakarta: Ekonisia; 2004), hlm. 201

Page 16: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

135

Jenis Reksa dana30

Saat ini setidaknya tercatat terdapat 10 jenis reksa dana syariah: Pertama,

Reksa Dana Syariah Pasar Uang. Reksa dana yang hanya melakukan

investasi pada instrument pasar uang syariah dalam negeri dan/atau efek

syariah berpendapatan tetap yang diterbitkan dalam jangka waktu tidak lebih

dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu)

tahun. Kedua, Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap. Reksa dana yang

melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih dalam

bentuk efek syariah berpendapatan tetap. Ketiga, Reksa Dana Syariah Saham.

Reksa dana yang melalukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva

Bersih dalam bentuk efek syariah bersifat ekuitas. Keempat, Reksa Dana

Syariah Campuran. Reksa dana yang melakukan investasi pada efek syariah

bersifat ekuitas, efek syariah berpendapatan tetap, dan/atau instrument pasar

uang dalam negeri yang masing-masing tidak melebihu 79% dari Nilai

AktivaBerih, dimana dalam portofolio reksa dana tersebut wajib terdapat efek

syariah bersifat ekuitas dan efek berpendapatan tetap. Kelima, Reksa Dana

Syariah Terproteksi. Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit

70% dari NAB dalam bentuk efek syariah berpendapatan tetap dan paling

banyak 30% dari NAB dalam bentuk saham syariah dan.atau sukuk yang

diperdagangkan di Bursa Efek Luar Negeri.

Keenam, Reksa Dana Syariah Indeks. Reksa dana yang melakukan

investasi paling sedikit 80% dari NAB dalam efek syariah yang merupakan

______________30Dahlan Samat. Manajemen Lembaga Keuangan .(Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi UI, 2004), hlm. 259.

Page 17: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

136

bagian dari suatu indeks syariah yang menjadi acuannya. Investasi pada efek

syariah tersebut, paling sedikit 80% dari seluruh efek syariah yang ada dalam

indeks. Pembobotan atas masing-masing efek syariah dalam reksa dana

syariah indeks tersebut antara 80%-100% dari pembobotan atas masing-

masing efek syariah dalam indeks yang menjadi acuan. Ketujuh, Reksa Dana

Syariah Berbentuk KIK yang Unit Penyertaannya diperdagangkan di Bursa

Efek (ETF). Reksa dana yang portofolio efeknya terdiri dari efek syariah

yang liquid. Kelapan, Reksa Dana Syariah Berbentuk KIK Penyertaan

Terbatas. Reksa dana yang hanya ditawarkan kepada pemodal profesional

dan dilarang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan/atau dilarang dimiliki

oleh 50 pihak atau lebih. Pemodal professional merupakan pemodal yang

memiliki kemampuan untuk membeli unit penyertaan dan melakukan analisis

rasio. Kesembilan, Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri.

Reksa dana yang melakukan investasi paling sedikit 51% dari Nilai Aktiva

Bersih Reksa Dana Syariah pada Efek Syariah Luar Negeri yang dimuat

dalam Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Pihak Penerbit Daftar Efek

Syariah. Kesepuluh, Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk. Reksa dana

yang melakukan investasi paling sedikit 85% dari Nilai Aktiva Bersih pada

instrument sukuk.

3. Analisis Masalah Pasar Modal Syariah

Problem Pertama adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Masalah

sumber daya manusia (SDM) sampai sekarang masih diperdebatkan apalagi

dinegara-negara berkembang seperti di Indonesia, padahal sumber daya

Page 18: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

137

manusia merupakan faktor yang dapat menjalankan berbagai macam aspek

seperti teknologi. Karena teknologi juga lahir dari manusia maka dari itu

SDM merupakan faktor yang sangat fundamental dalam keamajuan Pasar

Modal Syariah.

Dengan semakin berkembangnya pasar modal syariah di indnesia

khususnya dan Dunia umum, otomatis memerlukan pemimpin yang

memahami substansi konsep Pasar Modal Syariah secara menyeluruh guna

untuk menjalankan lembaga tersebut tetap berjalan sesuai hukum islam. Tapi

faktanya yang terjadi justru sebaliknya lembaga-lembaga yang konsisten

mengurusi perkembangan Pasar modal Syariah sekarang justru dalam

pengangkatan pemimpin tidak sesuai kemampuan yang dimilikinya. Padahal

seorang pemimpin memiliki andil besar untuk kemajuan Pasar Modal Syariah

selain itu harus mempunyia tujuan yang bagus yaitu tujuan jangka panjang,

visi dan misi yang bagus dan mempunyai pengalaman dan kemampuan serta

memahami secara utuh konsep Pasar Modal Syariah itu sendiri.

Meskipun dalam pelaksanaanya tidak terlihat cacat dalam Pasar Modal

Syariah, tapi sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat

menentukan berjalannya lembaga syariah tersebut ke depan. Yang artinya

sumber daya manusia menentukan maju dan mundurnya Pasar modal Syariah

tergantung dari kwalitas sumber daya manusia yang mengoperasikan dan

menjalankanya dengan metode dan aplikasinya yang benar.

Problem Kedua adalah Kurangnya Pemahaman Masyarakat.

Pemahaman sebagian besar masyarakat mengenai Pasar Modal Syariah

Page 19: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

138

belum tepat, bahkan diantara ulama dan cendekiawan muslim sendiri masih

belum ada kata sepakat yang mendukung keberadaan Pasar Modal Syariah,

Dari kalangan ulama sendiri sampai saat ini belum ada ketegasan pendapat

terhadap keberadaan Pasar Modal Syariah, kekurangtegasan tersebut antara

lain disebabkan karena Kurang komprehensifnya informasi yang sampai

kepada para ulama dan cendekiawan tentang bahaya dan dampak destruktif

sistem bunga terutama pada saat krisis moneter dan ekonomi dilanda

kelesuan.

Kemudian, belum berkembangluasnya lembaga Pasar Modal Syariah

sehingga ulama dalam posisi sulit untuk melarang transaksi keuangan

konvensional yang selama ini berjalan dan berkembang luas. Selain itu

Belum dipahaminya operasional Pasar Modal Syariah secara mendalam dan

menyeluruh. Sealnjutnya adanya kemalasan intelektual yang cenderung

pragmatis sehingga muncul anggapan bahwa sistem bunga yang berlaku saat

ini sudah berjalan atau tidak bertentangan dengan ketentuan agama.

Minimnya pemahaman masyarakat akan Sistem Pasar Modal Syariah

antara lain disebabkan karena Sistem dan prinsip operasional Pasar Modal

Syariah relatif baru dikenal dibanding dengan sistem pasar modal

konvensional. Dan Pengembangan Pasar Modal Syariah baru dalam tahap

awal jika dibandingkan dengan Pasar Modal konvensional yang telah ratusan

tahun bahkan sudah mendarah daging dalam masyarakat. Terakhir

Keengganan bagi pengguna jasa Pasar Modal konvensional untuk berpindah

ke Pasar Modal Syariah walaupun notabeneya mereka adalah seorang muslim

Page 20: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

139

disebabkan hilangnya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tetap dari

bunga.

Problem Ketiga adalah Kurangnya Sosialisasi di Masyarakat.

Sosialisasi yang telah dilakukan dalam rangka memberikan informasi yang

lengkap dan besar mengenai kegiatan usaha Pasar Modal Syariah kepada

masyarakat luas belum dilakukan secara maksimal.

Tanggungjawab kegiatan sosialisasi ini tidak hanya dipundak para pelaku

Pasar Modal Syariah sebagai pelaksana operasional Pasar Modal Syariah

sehari-hari, tetapi tanggungjawab ini diletakkan kepada semua pihak yang

mengaku Islam, apakah itu perorangan dan kelompok maupun instansi yang

meliputi unsur alim ulama, penguasa negara atau pemerintahan,

cendekiawan, dll. Yang memiliki kemampuan dan akses yang besar dalam

penyebarluasan informasi terhadap masyarakat luas.

Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya kepada masyarakat awam tetapi

juga kepada ulama, pondok pesantren, ormas-ormas, instansi dan institusi

serta pengusaha, yang selama ini belum tahu ataupun belum memahami

secara detail apa dan bagaimana keberadaan dan operasional Pasar Modal

Syariah walaupun dari sisi Fiqih dan Syari’ah mereka tahu benar.

4. Analisis Tantangan Pasar Modal Syariah

Secara umum Pasar modal syariah memiliki beberapa tantangan yang

harus dipikirkan dengan baik dan matang diantaranya yaitu: Pertama,

Perlunya kodifikasi produk dan standar regulasi yang bersifat nasional dan

global untuk menjembatani perbedaan dalam fiqih. Untuk itu, perlu

Page 21: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

140

penyelarasan produk secara nasional maupun global sangat diperlukan agar

keuangan islam terutama pasar modal dapat tumbuh bersama di berbagai

negara, tidak saling memproteksi karena perbedaan mazhab.

Kedua, Perlunya referansi nilai imbal hasil (Rate of Return) bagi keuangan

syariah (pasar modal syariah). nilai imbal hasil yang dibagikan (Sharing)

dalam system keuangan syariah, termasuk pasar modal syariah hendaknya

merupakan hasil yang nyata dari aktivitas bisnis. Sayangnya, referansi nilai

imbal hasil tersebut belum tersedia sehingga institusi keuangan syariah

seperti Pasar Modal Syariah seringkali melakukan penyetaraan dengan suku

bunga dalam system konvensional.

Ketiga, Kelangsungan program sosialisai dan edukasi kepada masyarakat.

kegiatan untuk menggugah ketertarikan dan minat masyarakat untuk

memanfaatkan produk-produk Pasar Modal Syariah perlu digalakan

pelaksanaannya.

Keempat, Inovasi pengembangan Produk dan Layanan di berbagai Jenis

Lembaga keuangan khusunya pasar modal syariah perlu ditingkatkan. Agar

dapat bersaing dengan produk-produk konvensional, para pelaku ekonomi

syariah hendaknya dapat menciptakan produk yang bernilai uniqueness31

guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam buku Pengantar Keuangan Islam: Teori dan Praktik32 disebutkan

bebrapa tantangan pasar modal syariah diantaranya yaitu: Pertama, peran

______________31Uniqueness adalah keunikan atau berciri khas.32Zamir Iqbal dan Abbas Mirakhor, Pengantar Keungan Islam: Teori dan Praktik, Terjemah

A.K Anwar (Jakarta: Kencana, Prenada Media Group, 2008), hlm. 253-254

Page 22: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

141

ulama syariah. Hal ini sangat penting yang mana ulama (pakar syariah) yang

multidisipliner, yang menguasai tafsir dasar teologi sampai struktur konsep

financial, untuk berbagi pengetahuan, memberikan pelatihan dan pemahaman

tentang fungsi pasar modal pada masyarakat luas. Kedua, rekayasa financial.

Rekayasa financial telah merevolusi pasar modal konvensional. Sukuk adalah

contoh yang bagus namun pada pasar uang hendaknya para pelaku pasar

modal syariah memikirkannya dengan baik karena pasar uang umumnya

tidak sesuai dengan syariah hanya transaki spot yang dibolehkan. Yang lainya

tidak karena ditenggerai mangandung unsur gharar. Ketiga, adanya

Pengembangan instusi pendukung seperti, asosiasi indutri, agen penentu

agenda dll. Contoh yang nyata dari ini adalah berdirinya International Islamic

Financial Market (IIFM) dan International Islamic Rating Agency (IIRA) di

Bahrain pada tahun 2002. Keempat, Intensif untuk mempromosikan pasar

modal. Selayaknya pembuat kebijakan harus menyediakan intensif bagi

instusi bisnis dan financial untuk mengunakan instrumen islami.

Tantangan Pasar Sukuk

Dalam hal ini pasar sukuk juga memiliki tantangan tersendiri yang

tentunya tidak terlepas dari tantangan yang ada pada tantangan secara umum

diatas. Menurut Zamir Iqbal dan Abbas Mirakhor:

Issuers, investors and intermediaries need to nurture the market patiently.

Islamic transactions often face a competitive disadvantage vis-a -vis

conventional bond issues in cost-efficiency terms. Each new issue

incurshigher levels of legal and documentation expenses as well as

Page 23: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

142

distribution costs; and involves examining structural robustness in addition to

evaluating the credit quality of the obligor. Standardization of contracts will

reduce this problem.33

Bila kita maknai dalam bahasa Indonesia lebih kurangnya adalah “Penerbit

sukuk, investor, dan para intermediator harus “mengasuh” pasar tersebut

dengan sabar. Transaksi islam sering kali menghadapi kurang kompetitif

dibandingkan obligasi konvensional dalam aspek efesiensi biaya. Setiap

penerbitan baru dikenai pengeluaran legal dan biaya dokumentasi serta biaya

distribusi yang semakin tinggi, dan sebagai tambahan, harus melalui

pengujian kesehatan structural untuk mengevaluasi kualitas kredit obligator.

Standarisasi kontrak/akad akan mengurangi masalah ini”

Tantangan bagi Reksa Dana Ekuitas

Dalam hal ini pasar reksadana ekuitas juga memiliki tantangan tersendiri

yang tentunya tidak terlepas dari tantangan yang ada pada tantangan secara

umum diatas. Dalam buku Pengantar Keuangan Islam: Teori dan Praktik34

disebutkan diantaranya yaitu: Pertama, Penekanan utama para manajer reksa

dana adalah berdasarkan mekanisme screening, akan tetapi hanya sedikit

perhatian yang diberikan pada praktik seperti short-selling yang tidak sesuai

dengan syariah. Praktik yang diikuti oleh setiap manajer reksa dana harus

diperiksa dan di sahkan oleh para pakar syariah (di Indonesia tepatnya adalah______________

33Zamir Iqbal And Abbas Mirakhor, An Introduction to Islamic Finance: Theory and Practice… pp. 200-201

34Zamir Iqbal dan Abbas Mirakhor, Pengantar Keungan Islam: Teori dan Praktik, TerjemahA.K Anwar … hlm. 249

Page 24: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

143

Dewan Syariah Nasional atau DSN-MUI). Kedua, Akibat dari proses

pemindaian dan penyaringan, saham bisa jadi tidak cukup besar untuk

membuka peluang diversifikasi portofolio yang baik. Upaya harus dilakukan

untuk meluaskan bidang saham yang sesuai syariah. Ketiga, kreteria

screening tidak selalu stabil karena kondisi pasar yang berubah dapat

mengubah rasio keuangan perusahaan, yang berarti perusahan tersebut bisa

atau tidak bisa lewat dari filter yang dipersiapkan oleh manajer dana dari satu

period eke periode lain, sebagai contoh, tergantung pada harga pasar, sebuah

saham bisa masuk dan keluar dari reksa dana dalam periode waktu yang

sangat singkat berkaitan dengan fluktuasi rasio saham ekuitas. Hal ini dapat

berpengaruh buruk pada diversifikasi portofolio dan dapat menimbulkan

biaya transaksi tambahan tiap kali portofolio tersebut diseimbangkan ulang.

D. Daftar Pustaka

Al-Qur’anAl-‘Alim, Al-Qur’an dan Terjemahannya (edisi ilmu pengetahuan), Bandung:

Mizan Pustaka. 2009Achsien, Iggi, Investasi Syariah di Pasar Modal, Menggagas Konsep dan Praktik

Manajemen Portofolio Syariah, Jakarta: Gramedia, 2000.Afifuddin dan Beni Ahmad, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Pustaka

Setia, 2009.Arifin, Johar. dkk, Kamus Istilah Pasar Modal, Akuntansi, Keuangan dan

Perbankan, Jakarta: Gramedia, 1999.Bouma, Gary D. The Research Process Revised Edition, Australia: Oxford

University Press, 1993.Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Aktualisasi Metodologis ke

Arah Ragam Varian Kontemporer, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007.Cahyono, Jaka E Cahyono, Cara Jitu Memilih Untung dari Reksa Dana, Jakarta:

Elex Media Komputindo, 2000.Darmadji, Tjiptono dan M. Fakhruddin Hendy, Pasar Modal di Indonesia,

Indonesia: Salemba Empat, 2001.Downes, John dan Jordan Elliot Goodman, Kamus Istilah Keuangan dan

Investasi, Edisi Ketiga, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Jakarta,2001.

Page 25: ANALISIS MASALAH DAN TANTANGAN PASAR MODAL …

144

Fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) No. 20/DSN-MUI/IV/2001.

Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah.Edisi revisi., Jakarta: Kencana, 2008.

Husnan, Suad, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Kedua,Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 1998.

Husnan, Suad, Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisi Sekuritas, Yogyakarta:UPP AMP YKPN, 1996.

Iqbal, Zamir & Abas Mirakhor, Pengantar Keuangan Islam: Teori &Praktik,Jakarta: Kencana, 2008.

Kepres No. 52 Tahun 1976 Tentang Pasar Modal.

Mufti, Aries dan Muhammad Syakir Sula, Amanah bagi Bangsa Konsep: SistemEkonomi Syariah, Jakarta: Masyarakat Ekonomi Syariah, 2007.

Nasution, Mustafa Edwin dkk, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2006.

Samat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi UI, 2004.

Sudarsono, Heri. Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi Dan Ilustrasi,Yoyakarta: Ekonisia; 2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaf, Kualitatif, danR&D, Bandung: Alfabeta, 2011.

Sitompul, Asri, Reksa Dana Pengantar Dan Pengenalan Umum, Bandung: CitraAditya Bakti, 2000.

Sumantoro, Pengantar Tentang Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: GhaliaIndonesia: 1990.

Sunariyah, Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, edisi ke tiga, Yogyakarta: UPP-AMP YKPN, 2003.

Sholihin, Ahmad Ifham, Buku Pintar Ekonomi Syariah. Jakarta: PT Gramedia,2010.

Surachman, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode, dan Teknik,Jakarta: Tarsita, 1990.

Susilo, Sri, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta : Salemba Empat, 2000.

Tandelilin, Eduardus, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Yogyakarta:BPFE, 2001.

UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.

Winarno, Sigit dan Sujana Ismaya, Kamus Besar Ekonomi, Bandung: PustakaGrafika, 2003.

Wirasasmita, Rivai, Kamus Lengkap Ekonomi, Bandung: Pionir Jaya, 1999.

www.ojk.go.id

Yusof, Rosylin Mohd. and M. Shabri Abd. Majid, Towards An IslamicInternational Financial Hub: The Role Of Islamic Capital Market InMalaysia, International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance andManagement Vol. 1 No. 4, 2008.