Epidemiologi GEH

download Epidemiologi GEH

of 59

description

Gastro enthero hepatologi

Transcript of Epidemiologi GEH

  • EPIDEMIOLOGI

  • Proses terjadinya Penyakit Menular

  • PEJAMU

  • PEJAMU

  • AGEN

  • AGEN

  • 1. Golongan biologikVirusBakteriaRiketsia

    CacingProtozoa

    Jamur

  • 2. Golongan giziKarbohidrat 46%Lemak 42%Protein 12% Sel2+jaringan RegulatorVitamin RegulatorMineral Sel2+jaringan RegulatorAir Sel2+jaringan

  • 3. Golongan fisikSuhuTekanan udaraSuaraCahayaRadiasiGetaran

  • 4. Golongan kimia

  • 5. Golongan mekanikLebih banyak disebabkan oleh kelalaian manusia:* KLL* pukulan* kecelakaan dlm pekerjaan

  • PERJALANAN PENYAKIT1. Tahap pre-patogenesis2. Tahap inkubasi3. Tahap penyakit dini4. Tahap penyakit lanjut5. Tahap akhir penyakit

  • 1. Tahap pre-patogenesis

  • 2. Tahap inkubasi

  • 3. Tahap penyakit dini

  • 4. Tahap penyakit lanjut

  • 4. Tahap akhir penyakit

  • 4. Tahap akhir penyakita. Sembuh sempurna

  • 4. Tahap akhir penyakitb. Sembuh tapi cacat

  • 4. Tahap akhir penyakitc. Karier

  • 4. Tahap akhir penyakitd. Kronis

  • 4. Tahap akhir penyakite. Meninggal

  • ISTILAH-ISTILAHEpidemi (Wabah)Penyebaran penyakit secara cepat sehingga dalam waktu yang bersamaan atau secara bergiliran banyak orang menderita penyakit yang sama

    PandemiEpidemi yang menyerang seluruh dunia

    EndemiBerkecamuknya sesuatu penyakit infeksi yang terus menerus terdapat di suatu daerah mengenai segolongan penduduk

  • Frekwensi masalah kesehatanmenemukan masalahmengukur masalah

    Penyebaran masalah kesehatan Man Place Time

  • Penyebaran masalah kesehatanPengelompokan masalah, menurut:Variabel men/person kead. OrangVariabel place kead. Tempat Variabel time kead. WaktuMENCARI JAWABAN ATAS

    WHO WHERE WHEN

  • WHOWHEREWHENVar. orangVar. tempatVar. waktuUmurSexPekerjaanPenghasilanGol. EtnikStatus perkawinan1.Lingk. Fisik, kimiawi, biologis, sosek2.Karakteristik3.Budaya set44.HKL5.Yankes1.Fluktuasi jangka pdk2.Siklus3.Perubahanlong period

  • DIAREDiare adalah perubahan konsistensi serta defekasi lebih dari tiga kali sehari, dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja. Penyebab diare diantaranya : infeksi, alergi, keracunan, imuno deficiency, malabsorbsi, dan sebab-sebab lain. Di beberapa rumah sakit di Indonesia, data menunjukkan diare akut karena infeksi terdapat pada peringkat pertama dari pasien dewasa yang datang berobat

  • DIAREAngka morbiditas diare kronik diantara semua pasien diare yang dirawat di rumah sakit di Jakarta Utara sebesar 1%. Data subbagian Gastroenterologi FKUI/RSUPN CM Jakarta menunjukkan prevalensi diare kronik sebesar 15% dari seluruh pemeriksaan kolonoskopi 2 tahun (1995-1996).

  • DIARESebaran kejadian diare adalah 1,4% untuk semua umur dengan prevalensi kejadian diare lebih tinggi pada balita (3,7%), status ekonomi rendah (1,4%).Berdasarkan Survey Kesehatan Nasional (Surkenas, 2001), diare dikategorikan sebagai penyakit pembunuh balita terbesar kedua di Indonesia. Di tahun 2001 tersebut 13,2% balita Indonesia meninggal karena diare. Prevalensi tertinggi adalah Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.

  • Pencegahan Diare

    Pencegahan BBLRPenggalakan laktasi

    Peningkatan Penggunaan ASIPerbaikan Pola PenyapihanProgram Suplementasi MakananPenggunaan KMSPenggalakan KBSuplementasi vitamin A

  • Pencegahan Diare

    9. Imunisasi Rotavirus10. Imunisasi Kolera11. Imunisasi Campak12. Kemoprofilaksis

    13. Perbaikan sarana air minum & sanitasi14. Perbaikan higiene perorangan15. Perbaikan higiene makanan16. Pemberantasan reservoir binatang17. Pemberantasan lalat

    18. Pengarahan, Penelitian & Pemberantasan

  • Ke 18 cara intervensi tersebut diatas, dikalsifikasikan atas 3 kelompok:

    Cara intervensi yg dianggap kurang efektif atau sedikit kemungkinan kelayakannya untuk dilaksanakan & biaya terlalu mahal 3-5-12-17Kelompok yg belum pasti efektivitasnya, kelayakannya & biayanya masih perlu penelitian lebih lanjut 1-6-7-8-15-16-18Kelompok yg dianggap sangat efektif, sangat poten & kemungkinan untuk dpt dilaksanakan cukup besar 2-4-9-10-11-13-14

  • Peningkatan Penggunaan ASIASI eksklusif melindungi bayi dr diarePerbaikan Pola PenyapihanMasa penyapihan adalah masa paling berbahaya bagi bayi bila tidak dilaksanakan dgn benarImunisasi Rotavirus6% kejadian diare oleh Rotavirus & 20% penyebab kematian akbt diare pd bayi & balitaImunisasi Kolera secara oralTergantung masalah kolera sbgi penyebab diare

  • 5. Imunisasi CampakDiare penyerta campak & diare pasca campak6. Peningkatan penggunaan air bersih & sanitasi lingkunganSbgn besar diare oleh infeksi bakteri ditularkan melalui cara oro-fecalPenggunaan jamban keluarga SAMIJAGA7. Perbaikan higiene perorangan & domestikKebiasan cuci tanganMemurnikan air minum & perlindungan air minum dgn kaporit atau aluminium hidroksida

  • GASTRITISGastritis ada dua jenis yaitu gastritis akut erosif dan gastritis kronik. Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Gastritis kronik adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun.

  • GASTRITISPrevalensi infeksi Heliocobacter pylori sebagai salah satu penyebab di negara berkembang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. Prevalensi di negara maju sekitar 30-40%, sedangkan di negara berkembang 80-90%. Dari angka tersebut hanya 10-20% yang menjadi penyakit gastroduodenal.

  • APPENDISITISApendisitis ialah suatu peradangan usus buntu yang umumnya disebabkan oleh sumbatan. Apendisitis akuta adalah kasus gawat bedah abdomen yang paling sering terjadi. Dapat terjadi pada semua umur, hanya kejadian paling tinggi ditemukan pada usia dekade kedua dan ketiga. Insidens pada lelaki dan perempuan umumnya sebanding, kecuali pada umur 20-30 tahun, insidens lelaki lebih tinggi Sebelum era antibiotik, mortalitas penyakit ini tinggi

  • HEMORHOIDHemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalisHemoroid atau wasir merupakan vena varikosa pada anus. Secara kasar biasanya dibagi dalam 2 jenis yaitu, hemoroid interna dan eksterna Insidensnya, dikatakan bahwa baik pria maupun wanita mempunyai peluang yang sama untuk terkena hemoroid. Semua orang di atas usia 30 tahun mempunyai kemungkinan 30-50% untuk mendapat varices di tungkai, pleksus hemoroidalis maupun di tempat-tempat lain.Kedua hemoroid ini sangat sering terjadi dan terdapat sekitar 35% penduduk yang berusia lebih dari 25 tahun. Prevalensi hemoroid di Indonesia lebih dari 45%, terutama kalangan usia produktif

  • HEPATITIS VIRUSHepatitis virus akut merupakan penyakit infeksi yang penyebarannya luas di dalam tubuh, walaupun efek yang mencolok terdapat dalam hati.

    Kita mengenal beberapa macam hepatitis virus dari hepatitis A sampai hepatitis C. ]

    Pada umumnya, hepatitis tipe A dan B dan C mempunyai perjalanan klinis yang sama. Hepatitis B dan C cenderung lebih parah perjalanannya

  • HEPATITIS VIRUSPrevalensi Hepatitis B di Indonesia berkisar sekitar 3-25%. Suatu penelitian di Lombok menunjukkan bahwa penularan vertikal pada anak-anak yang diperoleh dari ibunya adalah 25,4%, selebihnya merupakan penularan horizontal Prevalensi penyakit hepatitis di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu berkisar antara 2-20% dari total jumlah penduduk. Hingga tahun 2000, WHO masih menggolongkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat endemisitas hepatitis B sedang-tinggi. Diperkirakan 6,6 hingga 7 juta orang Indonesia mengidap virus hepatitis

  • SIROSIS HEPATISSirosis hati adalah penyakit hati menahun yang difus ditandai dengan adanya pembetukan jaringan ikat disertai nodul.

    Angka kejadian sirosis 2,4% di Barat.

    Di Indonesia menunjukkan pria lebih banyak menderita sirosis dari wanita (2-4,5 : 1), terbanyak pada dekade kelima.

  • ABSES HATIAbses hati ada dua jenis yaitu abses hati amuba dan abses hati piogenik.

    Pria lebih sering menderita abses hati amebic dari pada wanita dengan perbandingan 4:1.

    Prevalensinya paling banyak ditemukan pada usia 30-50 tahun.

  • ABSES HATIKejadian penyakit ini lebih tinggi pada daerah atau masyarakat atau dengan sanitasi jelek, tingkat ekonomi yang rendah dan penduduk yang padat. Di negara yang sedang berkembang, abses hati amebik lebih sering ditemukan dari abses hati piogenik secara endemik. Penyebabnya dapat oleh infeksi bakteri, parasit atau jamur. Individu yang mudah terinfeksi adalah penduduk di daerah endemi. Penelitian menunjukkan perbandingan pria : wanita berkisar 3 : 1 22 : 1, tersering pada dekade keempat.

  • KOLELITHIASIS & KOLESISTITISKolelitiasis adalah batu saluran empedu, dikenal tiga jenis batu saluran empedu yaitu batu kolesterol, batu pigmen atau batu bilirubin yang terdiri dari kalsium bilirubinat dan batu campuran.

    Insidens kolelithiasis di Negara Barat adalah 20% pada orang dewasa tua dan lanjut usia. Sedangkan di beberapa Negara Asia ditemukan mulai pada usia muda yaitu dibawah 30 tahun, meskipun usia rata-rata 40-50 tahun. Jumlah penderita perempuan lebih banyak dari laki-laki.

  • KANKER HATIKarsinoma hepatoselular (KHS) atau hepatoma merupakan tumor ganas primer hati yang sering ditemukan. Ditemukan diseluruh dunia, tapi yang paling banyak di Sub Sahara Afrika dan Asia Tenggara. Laki laki lebih banyak yang terkena dari pada wanita dengan perbandingan rasio 4 : 1. Banyak ditemukan pada umur 50 60 tahun. Menurut WHO insiden KHS di Asia Tengara termasuk kategori tinggi.

  • KANKER HATI

    Di Indonesia angka kejadiannya belum dapat dikemukakan tetapi diperkirakan tidak jauh berbeda dengan negara tetangga seperti Singapura, dan Thailand.

    Penelitian Noer dkk, menunjukkan KHS di Indonesia paling banyak ditemukan pada umur 50-60 tahun, laki-laki lima kali lebih banyak dibanding wanita, terdapat 10-20% dari seluruh penyakit hati dan 2-3% dari seluruh pasien yang dirawat di Bagian Ilmu Penyakit Dalam tahun 1976-1980 di Makassar.

  • KANKER KOLONUsia merupakan suatu faktor risiko, hampir 90% penderita kanker usus besar dan rektum berusia lebih dari 50 tahun. Risiko seseorang terkena kanker ini meningkat setelah usia lebih dari 40 tahun. Risiko juga akan meningkat bila kita makan makanan yang mengandung rendah serat, sedangkan diet tinggi lemak Insidens pada pria sebanding dengan wanita, dan lebih banyak pada orang usia lanjut.

  • TUMOR KOLOREKTAL

    Dikenal dua macam yaitu tumor jinak (benigna) seperti adenoma dan tumor ganas (maligna) seperti karsinoma. Tumor ganas pada kolon dan rektum terbanyak dan boleh dikatakan hampir semua adalah karsinoma.

  • TUMOR KOLOREKTAL

    Prevalensi karsinoma kolorektal yang terbanyak adalah di Amerika Serikat dan Eropa. Hal ini kemungkinan besar karena kebiasaan makan yang kurang serat.Berdasarkan penelitian umur termuda pasien adalah 26 tahun pada wanita dan tertua 98 tahun pada pria, dengan umur rata rata 46,7 tahun. Berdasar data kelompok umur yang dikumpulkan, terlihat bahwa setelah umur 30 tahun kejadian kanker mulai meningkat dan puncak kejadiannya adalah pada dekade ke-6

  • TUMOR ESOFAGUSTumor esofagus terdiri dari tumor jinak misalnya leimioma dan tumor ganas misalnya adenokarsinoma. Tumor jinak lebih sering ditemukan pada laki-laki dan seringkali asimtomatik. Kira-kira 15% kanker esofagus terdapat pada 1/3 bagian atas. Hampir 95% kanker esofagus merupakan karsinoma yang berasal dari epitel berlapis gepeng (squamous cell carcinoma), yang jarang adenokarsinoma.

  • TUMOR ESOFAGUS

    Sering di temukan di daerah yang dikenal dengan julukan Asian Esophageal Cancer meliputi Iran, Asia tengah, Afganistan, Siberia dan Mongolia. Lebih sering pada laki laki kulit hitam berusia lebih dari 50 tahun dengan status sosial ekonomi rendah.

  • AKALASIA ESOFAGUSAkalasia esofagus adalah suatu keadaan yang ditandai secara khas dengan tidak adanya peristaltik korpus esofagus dan kegagalan sfingter esofagus bawah (SEB) yang hipertonik untuk mengadakan relaksasi secara sempurna pada waktu menelan makanan. Penyakit ini relatif jarang dijumpai. Dari data subagian gastroenterologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM didapatkan 48 kasus dlam kurun waktu 5 tahun (1984-1988). Berdasarkan umur didapatkan pada sebagian besar kasus pada umur pertengahan dengan perbandingan jenis kelamin yang hampir sama.

  • TUKAK PEPTIKTermasuk disini adalah tukak gaster dan tukak duodenum. Di Indonesia ditemukan prevalensi tukak duodenum antara 6-15%. Di Makassar pasien dengan keluhan dispepsia yang diendoskopi yaitu 1004 orang, ditemukan tukak duodenum 8,27%, tukak duodenum + tukak lambung 3,49%, dan tukak lambung 13,14%.

  • TUKAK PEPTIK

    Prevalensi tertinggi pada umur 40-60 tahun dan rasio antara laki laki dan perempuan adalah 24 : 1. Pada lingkungan masyarakat yang sering menggunakan OAINS (Obat Anti Inflamasi Non Steroid) atau merokok, prevalensi tukak lambung lebih tinggi. Sedangkan di lingkungan dengan infeksi Helicobacter pylori tinggi, prevalensi tukak duodenum lebih tinggi.

  • TUMOR LAMBUNGTumor lambung terdiri atas tumor jinak dan ganas, tumor jinak lebih jarang dari tumor ganas. Tumor jinak didapatkan 0,2-0,4% dan jarang ditemukan dibawah umur 55 tahun. Tumor ganas lebih banyak 10 kali dari tumor jinak, yang terbanyak adalah adenokarsinoma. Tumor jinak seperti adenoma terutama pada pria dan dewasa

  • Kolitis Ulseratif & Penyakit Crohn Merupakan penyakit radang kronik pada usus besar, biasa disebut dalam satu istilah sebagai inflamatory bowel disease (IBD),yang belum diketahui penyebab pastinya. Hal ini secara praktis untuk membedakan dengan penyakit radang usus yang telah diketahui penyababnya seperti infeksi, iskemia dan radiasi. IBD cenderung terjadi pada usia muda (25 30 tahun) dan tidak terdapat perbedaan bermakna antara laki laki dan perempuan.

  • Kolitis Ulseratif & Penyakit Crohn

    IBD juga lebih cenderung terjadi pada kelompok sosial ekonomi tinggi, bukan perokok, pemakai kontrasepsi oral dan diet rendah serat. Belum ada data prevalensi dan insidensi IBD di Indonesia. Di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, diperoleh gambaran bahwa terdapat lebih kurang 20 kasus kolitis ulseratif dan 10 kasus penyakit Crohn dari 700 pemeriksaan kolonoskopi (data 1991-1995). Data di masyarakat mungkin lebih tinggi dari pada yang di rumah sakit

  • POLIP KOLONPolip adalah istilah yang dipakai untuk lesi yang menonjol ke dalam lumen diatas permukaan mukosa dengan batas yang tegas. Terbanyak di kolon sigmoid (60%). Kekerapan polip kolon dan rekti sekitar 9-60%, termasuk yang ditemukan saat biopsi.Prevalensi berdasarkan umur 30% pada umur 50 tahun, 40% pada umur 60 tahun, 50% pada umur 70 tahun dan 55% pada umur 80 tahun