MODUL 2014.pdf

download MODUL 2014.pdf

of 116

Transcript of MODUL 2014.pdf

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    1/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -1 

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Bangunan sipil berdiri atau dibangun di atas tanah dan batuan karenanya

    kestabilan dan keamanan bangunan tergantung pada kestabilan fondasinya. Berdasarkan

    hal tersebut dapat kita ketahui bahwa langkah pertama adalah merencanakan fondasi

    yang baik dan memenuhi syarat. Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka diperlukan

    pengetahuan dasar tentang mekanika tanah dan mekanika batuan dalam kajian geologi

    teknik.

    Pengetahuan tentang mekanika tanah dan mekanika batuan meliputi pembagian

     jenis dan sifat-sifat mekanis bahan-bahan bawah permukaan. Namun kedua hal tersebut

    tidak sama, masing-masing memerlukan metode tersendiri untuk mengetahuinya.

    Penelitian tanah dan batuan yang lengkap akan memberikan keterangan yang cukup bagi

    perencanaan bangunan teknik yang bersangkutan dan memungkinkan pemilihan bentuk

    fundasi yang terbaik, memenuhi syarat dan ekonomis, penelitian tersebut meliputi

    berbagai langkah ysng diantaranya adalah sebagai berikut.

    1.1 SURVEI PENDAHULUAN

    Penelitian dilapangan dapat direncanakan dengan lebih teliti jika data penunjang

    sekitar lokasi yang ada dipelajari lebih dahulu sebelum penelitian lapangan

    sesungguhnya dilaksanakan, sebagai persiapan.

    Persiapan penelitian ini dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu :

    a. Persiapan di kantor

    b. Penelitian di lapangan

    1.1.1 Persiapan Di Kantor

    Pada tahap ini, disarankan beberapa langkah yang perlu diambil sebagai langkah

    awal, antara lain :

    -  Penelitian pada bangunan-bangunan yang sudah ada :

    Pemeriksaan peta situasi yang memuat keterangan tentang bangunan-bangunan

    yang ada pada lokasi rencana akan memberikan gambaran awal tentang keadaan

    setempat

    -  Penelitian perencana awal :

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    2/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -2 

    Kadang-kadang sketsa dan rencana awal tergantung pada data fundasi tetapi jika

    perencana awal sudah ada, perencana akan lebih mudah lagi dalam menganalisa

    karena telah mendapat gambaran tentang bangunan rencana sehingga lebih mudah

    dalam memperkirakan besar beban yang akan bekerja.

    -  Konsultasi

    Jika telah ada bangunan-bangunan disekitar lokasi rencana maka diskusi dan

    konsultasi dengan pemilik bangunan atau kontraktor akan sangat membantu terutama

    keterangan-keterangan mengenai jenis tanah dan batuan, muka air tanah dan

    sebagainya serta jenis fundasi yang telah digunakan.

    Perlengkapan yang dibutuhkan antara lain:

    a. Peta topografi

    Peta topografi sangat dibutuhkan dalam merencanakan dan merupakan

    keterangan yang berguna untuk penelitian lapangan. Dari hasil penelitian maka

    elevasi titik bor, daerah-daerah longsor dan lain-lain bisa digambarkan pada peta

    ini.

    b. Peta geologi

    Pada peta ini ditunjukkan usia dan nama batuan dan tanah, sehingga dari peta ini

    dapat ditentukan formasi khusus tentang jenis tanah yang membentuk daerah

    lokasi rencana berada.Misalnya, lapisan lempung-lempung lunak kemungkinan

    sehubungan dengan formasi batu kapur, sehingga juru bor dapat memperkirakan

     jenis kebutuhan alat dalam pengambilan contoh tanah.

    Keterangan lain yang bisa diperoleh misalnya batuan gunung api yang telah

    mengalami proses metamorfosis adalah bahaya longsor. Lapisan dasar lengkung

    atau lereng pada formasi endapan dapat mengakibatkan juga daya dukung yang

    lemah.

    c. Foto udara

    Peta foto udara dapat memberikan gambaran keseluruhan dari lokasi rencana dansekitarnya dan dapat memberikan keterangan secara kasar tentang topografi,

    pertanian, pemukiman dan lain-lain. Juga keadaan tanah dibawah permukaan

    dapat memperkirakan setelah mempelajari peta ini.

    d. Gambar Penampang Bor

    Jika lokasi pernah dilaksanakan pemboran sumur maka gambar penampang bor

    yang ada dapat menjadi petunjuk yang berguna akan susunan jenis tanah yang

    ada.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    3/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -3 

    Berdasarkan penelitian dikantor dari data petunjuk seperti yang diuraikan di atas,

    maka dapat dibuat rencana titik-titik penelitian dilapangan yang akan dilaksanakan

    Rencana penelitian ini termasuk :

    -  Jenis penelitian lapangan yang harus dilaksanakan

    -  Lokasi dan jarak antar titik penelitian

    Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi antara lain :

    -  Keterangan si perencana

    -  Kebijaksanaan pemerintah setempat

    -  Dampak sosial pada daerah lokasi rencana

    -  Pengetahuan tentang rencana bangunan

    Rencana penelitian awal ini kemudian dibawa kelapangan sebagai survai

    pendahuluan untuk mendapat rencana yang betul-betul matang.

    Jenis, lokasi dan jarak titik penelitian tanah tergantung pada jenis tanah dan keadaan

    lapisan tanah.

    Untuk lapisan tanah dasar yang dangkal, pemboran pada tiap kepala jembatan

    sudah cukup sedang pada daerah timbunan yang tinggi dibutuhkan pemboran pada

    setiap timbunan untuk mendapatkan data tentang penurunan dan kestabilan timbunan

    tersebut.

    Kedalaman penelitian akan bervariasi sesuai kebutuhan akan tetapi dalam hal ini

    dapat diambil sebagai dasar dalam analisa Westergaard atau Bousinesq, yaitu teori

    penyebaran tegangan, dimana dasar pemboran dapat diambil pada kedalaman dimana

    tegangan yang terjadi menjadi sebesar 10 % beban yang bekerja pada permukaan.

    Interval pengambilan contoh tanah tergantung homogenitas bahan yang dibawah

    permukaan. Sebagai patokan umum dapat diambil bahwa contoh tanah harus diambil

    pada setiap perubahan jenis, konsisten dan kekuatan lapisan tanah. Untuk lapisan yang

    berbeda-beda dan tipis dapat disarankan pengambilan contoh menerus, sedangkan untuklapisan yang homogen dapat diambil contoh setiap 1,50 meter.

    Penelitian dilapangan harus dapat memberikan data yang cukup bagi perencanaan,

    karena itu penelitian dilapangan harus mencakup pekerjaan sebagai berikut :

    -  Pemboran

    -  Pengambilan contoh tanah

    -  Penelitian langsung dilapangan

    Yang juga bisa ditambahkan dengan :

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    4/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -4 

    -  Penelitian penampang melintang

    -  Penelitian gempa

    -  Penelitian profil bawah permukaan dengan electromagnet

    -  Dan lain-lain

    1.1.2 Survei Lapangan Pendahuluan

    Berdasarkan analisa data data yang telah terkumpul maka sebaiknya dilakukan

    pengenalan pada daerah-daerah lokasi rencana berupa survai pendahuluan. Sebaiknya

    hal ini dilakukan sebelum penelitian lapangan dilaksanakan, sehingga diharapkan tidak

    akan terjadi hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.

    Tujuan survai lapangan pendahuluan adalah :

    -  Mengadakan penelitian dan pencatatan keadaan yang mungkin mengganggu

    perencanaan atau pelaksanaan penelitian lapangan.

    -  Mengumpulkan keterangan yang kelak dan mungkin diperlukan oleh regu peneliti

    lapangan.

    Sehubungan dengan tujuan tersebut, maka beberapa hal yang perlu diteliti dalam

    survei ini adalah :

    -  Lokasi rencana bangunan seperti kepala jembatan, pilar dan lain-lain

    -  Tanah permukaan

    Tanah permukaan dapat dengan mudah diambil dan diidentifikasi sesuai dengan

     jenis-jenis tertentu, dan biasanya mengidentifikasi lapisan dibawahnya. Tanah

    defosit, sungai dapat mengidentifikasikan sifat-sifat sungai yang ada.

     Adanya batuan kerakal pada sungai yang besar menunjukkan arus yang deras dan

    adanya kemungkinan persoalan gerusan dalam hal ini biasanya menyulitkan

    pelaksanaan pemboran dan pemancangan tiang.

    -

      Tebing sungai, giliran timbunan dan lerengSetiap galian pada daerah sekitar lokasi merupakan “jendela” untuk mengintip

    keadaan lapisan dibawah permukaan, sehingga bisa di data gambaran secara

    umum.

    -  Air permukaan dan air tanah

     Adanya air baik dipermukaan maupun air tanah merupakan faktor penting untuk

    perencanaan dan pemboran.

    -  Penelitian terhadap bangunan yang ada

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    5/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -5 

    Penelitian terhadap bangunan yang sudah ada terutama tentang jenis fundasi,

    penurunan yang terjadi, beban yang bekerja dan usia bangunan itu sendiri

    merupakan keterangan yang berharga, disamping dampak bangunan yang ada

    terhadap bangunan yang direncanakan.

    -  Topografi dan jenis tanaman

    Topografi penting dalam menentukan lokasi bangunan rencana dan secara tidak

    langsung menunjukkan keadaan lapisan bawah permukaan.

    Sebagai contoh sungai yang sempit dan terjal biasanya mempunyai lapisan keras

    dekat dengan permukaan sedang lembah yang lebar dan datar menunjukkan

    lapisan deposit yang dalam.

    Peta topografi juga sangat membantu regu pemboran dalam mempersiapkan

    peralatan yang dibutuhkan. Jenis tanaman juga dapat menunjukkan jenis tanah

    bawah permukaan dan keadaan air.

    -  Keterangan-keterangan yang dibutuhkan regu pemboran :

    Mereka harus mengetahui antara lain :

    1. Bagaimana cara mencapai lokasi

    2. Peralatan apa saja yang dibutuhkan dan jenisnya serta suku cadang

    3. Kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi

    4. Titik-titik patok utama yang ada ( titik BM )

    5. Surat-surat ijin dari instansi/pemilik yang bersangkutan

    6. Ada atau tidaknya bangunan-bangunan bawah tanah seperti kabel telepon,

    pipa PAM dan lain-lain serta lokasinya yang tepat.

    Sebaiknya survai pendahuluan diikuti dengan survai geofisik sedang survai

    secara visual dilapangan bertujuan untuk mendapatkan keterangan tentang geologi

    permukaan dan topografi setempat.

    Survei geofisik diadakan untuk mendapatkan keterangan dibawah

    permukaan yaitu untuk mendapatkan kedalaman tiap lapisan tanah dan batuanyang ada.

    Keterangan-keterangan ini dapat menjadi penunjang bagi rencana penelitian

    lapangan yang sesungguhnya.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    6/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -6 

    BAB II

    PENYELIDIKAN GEOLOGI TEKNIK

    2.1 UMUM

    Setelah survei pendahuluan selesai maka dapat dibuat rencana penelitian

    lapangan yang seksama. Penelitian di lapangan merupakan penunjang dasar bagi

    perencana dalam merancang bangunan yang stabil, aman dan ekonomis.

    Untuk merencanakan hal tersebut si perencana harus mengerti bagaimana reaksi

    tanah terhadap rencana bangunannya dan bagaimana bangunannya kelak akan

    dipengaruhi oleh keadaan tanah tersebut.

    Penelitian lapangan di sini adalah penelitian terhadap lingkungan dan tanah pada

    lokasi rencana bangunan, jadi yang dimaksud dangan penelitian lapangan bukan hanya

    penyelidikan tanah tetapi juga termasuk penelitian-penelitian lain yang bisa memberikan

    keterangan tambahan yang berguna bagi si perencana, misalnya bangunan tidak boleh

    runtuh akibat gaya geser atau penurunan tanah, bendung tidak boleh bocor atau

    bergerak dan lain-lain.

    Yang akan dibicarakan dalam buku ini adalah penyelidikan tanah baik lapangan

    maupun laboratorium dimana dalam bab ini akan dibahas tentang penyelidikan tanah di

    lapangan.

    2.2 PEMETAAN GEOLOGI TEKNIK

    Pada umumnya peta adalah sarana guna memperoleh gambaran data ilmiah yang

    terdapat diatas permukaan bumi dengan cara menggambarkan berbagai tanda-tanda dan

    keterangan-keterangan sehingga dapat dibaca dan dimengerti. Jadi peta dapat diartikan

    sebagai gambaran dari seluruh atau sebagian atau sebagian dari permukaan bumi atau

    unsur-unsur yang ada kaitannya dengan permukaan bumi yang dipilih dan diskalakan.

    Pembuatan peta didasarkan pada kenyataan bahwa pada dasarnya permukaan

    bumi bukan merupakan permukaan bidang yang datar, akan tetapi bentuk elips,

    berhubungan dengan bentuk kulit bumi yang demikian itu maka telah ditetapkan suatu

    karakteristik tersebut untuk permukaan bumi tersebut yaitu perpotongan antara

    permukaan bumi dengan bidang datar yang melalui sumbu disebut meridian atau garis

    bujur.

    Peta geologi adalah peta yang memberikan gambaran mengenai seluruh

    penyebaran dan susunan dari lapisan-lapisan batuan dengan memakai warna atau

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    7/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -7  

    simbul,sedangkan tanda-tanda yang terlihat di dalamnya dapat memberikan pencerminan

    dalam tiga dimensi mengenai susunan batuan dibawah permukaan bumi.

    Macam-macam peta geologi yang dihasilkan tergantung pada tujuan pemetaan, di

    antaranya :

    -  Keilmuan

    -  Geologi ekonomi

    -  Geologi minyak

    -  Geologi teknik

    Peta-peta tersebut walaupun pada dasarnya sama tetapi tiap macam mengandung

    penekanan-penekanan tertentu dan sifat-sifat yang diperlukan dalam tujuan masing-

    masing. Sebagai contoh pemetaan untuk lokasi bendungan (geologi teknik), yang

    nantinya akan digunakan untuk teknik sipil, tidak ada gunanya bila yang dikemukakan itu

    hanya geologi sejarah saja. Peta tersebut akan mendukung apabila di dalamnya

    terkandung semua aspek yang berkaitan dengan komunikasi bendungan.

    Kegunaan

    -  Untuk mengetahui morfologi daerah penelitian

    -  Untuk mengetahui luas daerah telitian

    Prosedur pelaksanaannya

    Tahap pelaksanaan pemetaan geologi dapat dibagi dalam 3 tahap utama yaitu :

    1. Tahapan perencanaan

    Perencanaan ini meliputi kegiatan diruang kerja dan perencanaan kerja dilapangan.

    Perencanaan kerja antara lain :

    a. Pengumpulan data mengenai keadaan daerah (medan)

    b. Membuat rencana, tenaga, perlengkapan, biaya.

    c. Penyusunan jadwalSetelah dilapangan melakukan penyelidikan untuk dapat mengenali medan, jalan,

    sungai, nama kampung, mengetahui secara sepintas jenis-jenis litologi dan membuat

    perencanaan mengenai lintasan-lintasan yang akan ditempuh.

    2. Tahapan pemetaan dilapangan

    Terlebih dulu menyiapkan secara umum seperti :

    a. Membiasakan mulai bekerja dilapangan pagi-pagi dan kembali tidak terlalu sore. Ini

    sarankan supaya pengambilan data lebih akurat karena keadaan personilnya masih

    segar dan kalibrasi akibat sinar matahari yang berlebihan bisa terhindarkan.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    8/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -8 

    b. Persoalan geologi yang tidak bisa dibawa kebasecamp selalu dipecahkan dilapangan.

    Pengamatan di lapangan

    Semua yang dapat dilihat, bagi pemeta mempunyai arti tertentu yang berfungsi

    untuk memberikan informasi yang lebih kepadanya, adalah kewajiban bagi para pemeta

    untuk mencatat segala yang diamati, walaupun yang ada pada saat itu mungkin

    tampaknya tidak ada gunanya, sebab data tersebut mungkin akan diperlukan saat

    mendatang.

     Ada 3 hal pokok yang harus direkam di dalam suatu buku lapangan, yaitu :

    -  Unsur struktur

    Jurus dan kemiringan untuk struktur bidang (misalnya bidang perlapisan, kekar, sesar,

    foliasi dan lain-lain), serta arah dan penunjaman struktur gawir (misalnya sumbu

    microfold , goresgaris, liniasi mineral).

    -  Deskripsi litologi

    Dilapangan harus di usahakan pada singkapan yang baik serta dapat diharapkan

    mewakili satu satuan.

    -  Membuat sketsa atau potret

    Mungkin tujuannya perlu dilakukan sebab dengan foto ada saja kemungkinan gagal

    dan pada sketsa dapat memperjelas hal-hal yang ingin ditonjolkan.

    2.3 JENIS PENELITIAN LAPANGAN

    Pasal ini bermaksud memberikan pedoman singkat tentang bentuk-bentuk

    penyelidikan tanah yang sesuai untuk suatu keadaan tertentu.

    Setelah selesai survai pendahuluan maka akan diperoleh keterangan tentang jenis

    tanah, batuan dan keadaan air tanah secara umum. Berdasarkan keterangan ini dan

    pengetahuan yang ada maka dapat direncanakan jenis percobaan dan peralatan yangdibutuhkan.

    Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

    1. Ruang lingkup bangunan rencana

    2. Jumlah keterangan yang ada

    3. Kemungkinan jenis tanah yang ada

    4. kemungkinan air tanah yang ada

    5. Jenis contoh yang dibutuhkan

    6. Jenis pekerjaan dilapangan dan laboratorium yang dibutuhkan

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    9/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -9 

    7. Tersedianya peralatan dan perlengkapannya dan kesesuaian dengan keadaan

    dilokasi

    8. Biaya penyelidikan yang dibutuhkan

    9. Kemampuan setiap alat

    10. Kebutuhan tenaga manusia, jumlah dan kemampuannya

    11. Peta topografi, batasan-batasan pekerjaan penunjang lain yang dibutuhkan

    12. Kebutuhan alat penunjang

    Di sini akan dijelaskan beberapa metode yang ada, penggunaan dan batasannya

    sehingga memungkinkan penentuan jenis pekerjaan.

    1. Sumur Uji/Parit Uji

    Untuk sumur uji sampai kedalaman 5,00 m digunakan alat backhoe, jika sampai

    kedalaman 1,00 – 1,50 m dapat digunakan tenaga menusia.

    Penggunaan umum

    Sumur uji berguna untuk daerah timbunan dan secara visual dapat memberikan

    gambaran tentang lapisan tanah yang ada. Dengan sumur uji juga dapat dilihat

    adanya daerah-daerah patahan, lapisan dasar batuan. Sumur uji daerah diperpanjang

    menjadi paritan uji (trenches) untuk mengikuti atau menyilang daerah longsor.

    Contoh tanah dan percobaan ditempat

    Contoh tanah terganggu bisa diperoleh langsung. Contoh tanah asli bisa

    diperoleh dengan menekan tabung contoh pada dasar sumuran.

    Percobaan ditempat yang dapat dilaksanakan :

    -  Percobaan kipas geser (vane test )

    -  Percobaan penetrometer

    -  Percobaan daya dukung plat ( plate bearing )

    Batasan

    Untuk tanah yang ada lepas dan adanya muka air tanah yang tinggi makapercobaan ini sulit dilaksanakan, juga untuk daerah batuan yang keras.

    2. Probing

    Dalam bentuk yang paling sederhana adalah dengan cara memukul batang baja

    yang tajam atau berbentuk peluru ke dalam tanah. Jumlah pukulan yang dibutuhkan

    untuk memasukkan batang dapat dikorelasikan dengan kekuatan tanah yang

    bersangkutan

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    10/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -10 

    Penggunaan umum

    Percobaan ini adalah percobaan yang mudah, sederhana dan murah dalam

    menentukan kedalaman lapisan tanah lepas.

    Pengambilan conto h dan percobaan ditemp at

    Dalam hal ini tidak dapat diambil contoh tanah dan juga tidak dapat dilaksanakan

    percobaan ditempat.

    Batasan

     Alat ini hanya dapat digunakan pada lapisan tanah mengandung kerikil/kerakal

    dapat memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah. Hal ini hanya dapat

    dilakukan sebagai petunjuk awal lubang bor.

    3. Bor Tangan

    Metode ini dijalankan dengan tangan untuk membedakan lapisan tanah yang

    ada. Hasil yang didapat adalah lubang bor dengan kedalaman maksimum 6,00  – 

    10,00 meter dengan dimeter 50- 200 mm

    Penggunaan umum

    Pemboran tangan adalah metode yang cepat dan murah untuk tanah yang lunak

    percobaan ini dapat dilaksanakan pada daerah yang terpencil dan sulit untuk

    transportasi alat besar.

    Percobaan ini berguna sebagai perencana awal dan dapat digunakan untuk

    pencarian muka air tanah dan untuk memasang peralatan-peralatan.

    Pengambilan conto h dan percobaan ditemp at

    Pengambilan contoh dapat dilaksanakan baik asli maupun terganggu. Percobaan

    ditempat yang dapat dilaksanakan adalah percobaan kipas geser dan penetrometer.

    Batasan

    Biasanya jarang digunakan pipa pelindung dan kadang-kadang tanah berguna

    dan air dapat menghambat penetrasi, juga batuan atau lempung yang sangat kenyal.

    4. Pemboran dengan Tabung tipis

    Metode ini menggunakan anjungan ringan yang dikembangkan dari teknik

    pemboran kuno dan dirakit oleh Land Rover . Alat ini terdiri dari kaki tidak yang

    disambung dangan rantai digunakan untuk menaikkan dan menjatuhkan berbagai alat

    kedalam lubang yang biasanya berdiameter 150 – 200 mm.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    11/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -11 

    Peralatan yang digunakan dipilih sesuai dengan keadaan lapisan tanah dan

    muka air tanah yang akan ditembus. Sering dikenal sebagai “pemboran dengan

    tumbukan ringan”. 

    Kadang-kadang dibutuhkan pipa pelindung menjaga tanah untuh atau mencegah

    meresapnya air tanah.

    Penggunaan umum

    Metode ini paling umum digunakan di Inggris. Dapat digunakan untuk segala

    macam jenis tanah dan dapat mencapai kedalaman 60,00 m.

    Batuan dapat dipahat atau batuan yang sangat keras dapat dibor dengan bor

    putar. Alat ini cukup ringan sehingga dapat diletakkan pada permukaan tanah yang

    lunak.

    Pengambilan conto h dan percobaan ditemp at

    Dapat diambil contoh tanah terganggu menerus atau contoh tanah asli dengan

    diameter 100 mm.

    Juga percobaan penetrasi standar (SPT) dapat dilaksanakan dengan

    menggunakan palu seberat 63,5 kg.

    Batasan

    Pengoperasiannya membutuhkan keahlian tersendiri dan dalam pengambilan

    contoh asli dan mewakili perlu kecermatan. Butiran halus akan hilang dalam

    pemboran dibawah permukaan air tanah.

    5. Pemboran putar

    Dengan sistem ini batang bor diputar secara mekanis dan putaran ini diteruskan

    kemata bor pada dasar mata lubang bor. Anjungan juga memberikan tekanan pada

    mata bor. Batangnya bisa dipasang pada pahat mekanis yang berputar atau diputar

    dari atas oleh motor hidrolis.

    Mata bor dilumasi dan hasil potongannya diangkat kepermukaan denganbantuan pelumas (Lumpur, air, udara atau busa). Inti batuan yang terpotong akan

    tertinggal dalam tabung inti dan diangkat kepermukaan untuk diuji.

    Penggunaan umum

    Ini adalah metode umum dalam penyelidikan tanah dan anjungan yang berbeda-

    beda mulai dari yang ringan sampai yang berat sehingga memerlukan kran untuk

    pemasangan. Mata bornya pun bermacam-macam tergantung dari jenis tanah atau

    batuan, alat bor dan kapasitas pemboran yang dikehendaki.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    12/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -12 

    Pengambilan conto h dan percobaan ditemp at

    Dengan teknik pemboran yang benar, seluruh contoh inti dapat terambil untuk

    pengujian yang dibutuhkan, juga berbagai macam percobaan ditempat dapat

    dilaksanakan.

    Batasan

    Pipa pelindung mungkin dibutuhkan untuk tanah yang tidak stabil untuk menjaga

    supaya lubang tidak tertutup. Pengalaman tertentu dibutuhkan untuk memilih jenis

    mata bor, penentuan jumlah media pelumas, kecepatan putaran, tekanan mata bor

    dan lain-lain untuk mendapatkan contoh inti yang baik.

    6. Pemboran Penumbukkan Berputar dan Lubang Terbuka

    Sering pemboran ini dapat ditemukan pada pelaksanaan pengambilan bahan

    (quarry ) dan peledakan. Alat ini dipasang pada traktor, lori atau crawler dan media

    pelumas yang digunakan adalah udara. Kadang-kadang alat ini dikenal sebagai palu

    tekan atau bor wagon.

    Mata bor tanpa inti dapat digunakan untuk alat bor Ikama untuk menghasilkan

    langsung lubang bor yang terbuka.

    Penggunaan umum

    Metode ini menghasilkan lubang yang cepat dan murah dan sering digunakan

    dalam pencarian barang tambang dimana dibutuhkan sejumlah besar lubang dalam

     jarak dekat untuk melokasikan rongga-rongga.

    Gambaran kasar tentang lapisan yang ada bisa diperoleh dari penetrasi rata-rata

    dan dari keadaan dan arna gumpalan-gumpalan kecil tanah yang dihasilkan.

    Pengambilan conto h dan percobaan ditemp at

    Seperti dijelaskan diatas, contoh yang bisa diperoleh hanya debu atau

    gumpalan-gumpalan kecil tetapi berbagai percobaan ditempat dapat dilaksanakan.

    BatasanContoh yang dihasilkan hanya dapat memberikan gambaran tentang lapisan

    secara kasar sehingga dibutuhkan pengawasan yang terus menerus. Percobaan ini

    menimbulkan suara yang bising dan debu. Untuk tanah yang lepas dibutuhkan pipa

    pelindung sehingga ada biaya tambahan.

    7. Pemboran Mekanis

    Dalam proses ini anjungan yang berputar secara mekanis menekan bor yang

    bisa yang berbentuk pipa penuh atau berlubang ditengah. Batang yang penuh hanya

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    13/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -13 

    bisa menghasilkan contoh terganggu tetapi batang berlubang bisa menghasilkan baik

    contoh asli maupun contoh seni terganggu menerus. Anjungan ini biasanya dipasang

    pada lori.

    Penggunaan umum

    Metode ini pelaksanaannya cepat pada tanah kohesif dan jika diperoleh contoh

    menerus hal ini akan sangat berguna dalam mendeteksi perubahan yang kecil pada

    tanah misalnya ada lensa pasir yang tipis. Ukuran bor tipikal adalah 150-250 mm dan

    kedalaman yang bisa dicapai 50 m. Pada tanah yang bulat dapat digunakan bor yang

    bulat yang pendek digunakan untuk memindahkan tanah permukaan. Jika ditemui

    lapisan batuan, pemboran dapat dilanjutkan dengan menggunakan pemboran inti

    dengan diameter kecil dengan batang yang berlubang.

    Pengambilan conto h dan percobaan ditemp at

    Contoh terganggu dapat diperoleh secara keseluruhan dan berbagai percobaan

    di tempat dapat dilaksanakan melalui batang berlubang seperti penetrasi standar dan

    kipas geser. Sebagai tambahan, dapat diambil contoh tabung melalui batang

    berlubang.

    Batasan

    Persoalan akan timbul jika digunakan pada lapisan tanah lepas khususnya

    dibawah permukaan air tanah atau jika ada kerakal. Anjungan cederung berat karena

    dibutuhkan tenaga yang besar dan jalan masuk yang lunak akan menyulitkan.

    2.4 METODE PENELITIAN LAPANGAN YANG BANYAK DIPAKAI

    Seperti telah disebutkan banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis

    penelitian tanah yang diharapkan akan bisa memberikan data yang cukup lengkap bagi

    perencana. Dalam hal ini akan dibicarakan beberapa metode tersebut.

    1. Sumur Ujia. Kegunaan

    -  Penelitian visual tentang keadaan tanah setempat

    -  Pengujian detail tentang perbedaan tanah, sruktur dan profil akibat perubahan

    cuaca

    -  Observasi aliran air dan pengukurannya

    -  Pengujian rendaman

    -  Pencarian benda-benda geologi dan arkeologi atau detail fondasi yang ada

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    14/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -14 

    -  Penetapan model kelongsoran dari lereng galian, fundasi atau timbunan dengan

    melokasikan daerah longsor

    -  Mencari kelongsoran geologis dengan membuat/memperluas sumur uji menjadi

    paritan untuk mendapatkan kedalaman lapisan tanah/batuan

    -  Mendapatkan cara yang mudah untuk penggalian ditinjau dari segi biaya dan

    untuk menetapkan kedalaman lapisan batuan

    - Mengadakan percobaan ditempat dalam skala besar termasuk percobaan daya

    dukung pelat dan percobaan pembebanan horizontal

    -  Menenentukan lokasi titik bor

    -  Mendapatkan contoh-contoh tanah

    -  Menetapkan kestabilan galian

    Selain untuk keperluan di atas biasanya sumur uji juga dilaksanakan untuk daerah

    yang terpencil dimana peralatan sukar mencapai lokasi.

    b. Pelaksanaan

    Bagian ini mengungkapkan kebutuhan peralatan untuk percobaan sumur uji

    dan prosedur lapangan yang disarankan.

    Peralatan yang dibutuhkan antara lain :

    -  Skop

    -  Palu biasa

    -  Cangkul

    -  Kompas

    -  Tali

    Tidak semua peralatan ini dibutuhkan untuk dan kadang dibutuhkan

    tambahan. Sebelum pekerjaan dimulai semua peralatan yang dibutuhkan harus

    dipersiapkan.

    Salah satu langkah pertama adalah pemilihan lokasi yang tepat sehinggadata yang diharapkan bisa diperoleh. Kadang-kadang perlu diperhatikan

    kerusakan yang timbul pada lengkungan baik akibat sumur uji itu sendiri maupun

    akibat peralatan yang dibawa. Setelah lokasi ditemukan, rencana sumur uji

    ditandai dengan patok. Lapisan humus dibuang terlebih dahulu. Setiap penggalian

    dilakukan lapis demi lapis setebal kurang lebih 30 cm untuk memungkinkan

    pengujian setempat. Untuk sumur uji dengan kedalaman lebih dari 1,50 m harus

    diberi kemiringan atau diberi turak pelindung tetapi untuk tanah lumpur yang

    sangat lunak kadang-kadang diperlukan turak meskipun kedalaman kurang dari

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    15/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -15 

    1,50 m. Untuk tanah lempung kenyal kadang-kadang tidak dibutuhkan turak

    sampai kedalaman 1,50 m tetapi untuk kedalaman > 1,50 m diperlukan turak.

    Tanah pasir dan lanau akan membahayakan terutama jika mengandung air

    dan terutama jika berada dibawah permukaan air tanah. Tanah batuan sering-

    sering tidak membutuhkan turak hanya perlu diperhatikan bahaya batu jatuh.

    Setelah galian selesai maka diadakan pengukuran dan kemudian dapat

    dibuat penampang lapisan tanah. Jika tidak dibutuhkan lagi maka sumur uji harus

    ditutup kembali tetapi jika masih dibutuhkan untuk penelitian maka sumur uji harus

    dijaga agar tidak tertimbun kembali.

    c. Pengambilan contoh dan percobaan ditempat

    Prosedur pengambilan contoh biasanya tergantung jenis bangunan rencana

    tetapi biasanya diambil pada setiap interval 0,5 m atau setiap perubahan lapisan.

    Untuk contoh balok harus diambil setelah tanah bersih dan lapisannya rata.

    Untuk keperluan percobaan gradasi, klasifikasi dan CBR harus diambil

    contoh seberat 25 kg untuk tanah berbutir halus dan 50 kg untuk tanah berbutir

    kasar. Untuk percobaan pemandatan atau perencanaan campuran beton diambil

    contoh seberat 100 kg. Dapat juga diambil contoh asli untuk percobaan CBR

    kedalam tanah. Beberapa percobaan yang dapat dilaksanakan adalah

    penetrometer saku dan percobaan kipas manual yang hanya bisa memberikan

    nilai secara kasar. Penetrometer konus yang sederhana juga bisa dilaksanakan

    dengan cara menekan batang dengan konus kecil pada ujungnya. CBR ditempat

    dengan cara menghitung penurunan plunyer yang berbeban, untuk mendapatkan

    gambaran harga CBR lapangan secara umum, selain juga percobaan daya

    dukung pelat, untuk percobaan kepadatan lapangan dapat diadakan percobaan

    konus pasir (sand cone).

    2. Pemboran Tangan

    Pemboran tangan bisa digunakan untuk pengambilan contoh tanah dalam

    lapisan dangkal (

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    16/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -16 

    b. Pelaksanaan

    Bor tangan dilaksanakan dengan menggunakan berbagai macam bor (auger )

    pada ujung bagian bawah dari stang berbentuk T untuk memutar stang bor.

    Sebelum pemboran dilaksanakan perlu diketahui beberapa hal antara lain :

    -  Letak titik pemboran

    -  Kedalaman pemboran yang diharapkan

    -  Jenis contoh yang dikehendaki

    -  Macam bor yang akan digunakan

    c. Peralatan yang dibutuhkan :

    -  Bor jenis Jarret diameter 10 cm dengan mata bor spiral

    -  Bor jenis Iwan diameter 10 m dengan mata bor helical  

    -  Kepala pengambilan contoh 6,8 cm dengan kuncinya

    -  Satu set stang bor

    -  Tabung contoh ukuran diameter 6,8 cm dan panjangnya 40 cm

    -  Pemutar stang bor

    -  Satu set pipa pelindung (casing ) dengan sepatu dan dongkrak pencabut pipa

    -  Kantong plastik

    -  Lilin atau parafin

    -  Pisau pemotong contoh

    -  Kunci pipa dan obeng

    -  Pita ukur

    -  Pensil, kertas dan lembaran data

    -  Alas terpal untuk tempat contoh

    d. Prosedur pelaksanaan

    Setelah lubang untuk pemeriksa dibuat dan bersih, kemudian bor dimasukkankedalam tanah dengan memutar stang bor hingga bor penuh terisi tanah dan

    kemudian stang ditarik ke atas. Tanah dalam mata bor dibersihkan dan dimasukkan

    kedalam kantong plastik.

    -  Pengambilan contoh tidak asli

    Untuk contoh ini dapat diambil dari contoh tanah dengan bor. Tanah yang

    diambil adalah contah dari setiap lapisan yang ditentukan dengan pemeriksaan

    visual.

    Contoh kemudian dimasukkan dalam kantung plastik dan diberi label.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    17/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -17  

    -  Pengambilan contoh asli (undis t rubed s amples )

      Untuk cara ini diperlukan tabung contoh dengan ukuran 6,8 cm dan panjang

    40 cm

      Tabung contoh dimasukkan kedalam lubang bor dan kemudian ditekan

    perlahan-lahan sampai mencapai kedalaman 40 cm

      Untuk memudahkan pemeriksaan laboraturium minimal 60 % dari tabung

    baru berisi tanah

      Stang bor kemudian diputar dengan arah terbalik sehingga contoh tanah

    terlepas dari kelilingnya dan contoh dapat diangkat keatas

      Setelah contoh diangkat keluar, dilepas dari kepala tabung. Ujung tanah

    diratakan dan dibersihkan kemudian diberi lilin/paraffin pada ujung-ujungnya

    sebagai isolator

      Setelah lilin/parafin mengering, contoh diberi label dan ditempatkan pada

    tempat yang terlindung.

    3. Pemboran putar

    a. Kegunaan

    -  Penyelidikan bahan tabung/endapan mineral

    -  Mengetahui struktur geologi suatu daerah

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    18/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -18 

    -  Menyilidiki tanah dasar untuk tujuan teknik sipil, seperti untuk fondasi bangunan

    gedung, jalan, jembatan bendungan, pelabuhan, dan lapangan terbang

    -  Pembuatan sumur ekplorasi dan eksploitasi minyak atau air

    -  Pembuatan lubang udara ventilasi dan lubang pengeringan air dalam tambang

    di bawah tanah

    -  Maksud pemecahan batu dan pembuatan terowongan

    b. Peralatan yang dibutuhkan

    -  Mesin bor dengan alat lengkap dengan alat pengatur geral, alat pemegang bor

    dan sebagainya

    -  Mesin pompa lengkap dengan selang air dan alat penggerak air

    -  Alat penembus tanah (mata bor) dan stangnya

    -  Menara atau tripod sebagai pembantu dalam pemasukkan dan pengeluaran

    batang bor dari dalam tanah

    -  Batang bor yang biasa dipakai dengan panjang 2,5 dan 10 feet

    -  Pipa pelindung dengan panjang 2,3,5, dan 10 feet

    -  Macam-macam matam bor : straight chopping bit , cross chopping bit , three

    cone roller bit , carbide core bit  

    -  Unit cere barrel  (penginti)

    -  Kotak contoh

    c. Posedur Pelaksanaan :

    -  Untuk lapisan permukaan yang terdiri dari lapisan lempung, lanau atau pasir

    dapat dimulai dengan bor spiral  dari common auger  (1 7/8”), closed spiral  dari

    auger  (2 1/2") atau open spiral auger , dimana pemboran dengan sistem kering.

    Tapi dari pengalaman lebih baik di pakai jenis pertama. Pemboran dari spiral ini

    dilakukan tiap 40 cm sampai kedalaman 2 atau 3 meter. Bila ini sudah selesaidapat diteruskan dengan pencucian (washing ) sampai kedalaman bor spiral

    tadi. Maksud pencucian disini adalah untuk melebarkan lubang bekas bor spiral

    yang maksudnya sebagai persiapan langkah-langkah selanjutnya. Pencucian

    dapat dilakukan dengan three cone roller bit   yang berdiameter 4 1/2” atau 4

    1/8”. Maksud penggunaan mata bor yang besar ini adalah sebagai persiapan

    untuk memasukkan pipa pelindung dengan diameter luar 4 1/2".

    -  Untuk lapisan permukaan yang tediri dari campuran kerakal, kerikil dan pasir

    yang bersifat lepas, maka langkah pertama adalah membuat lubang dan

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    19/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -19 

    langsung dipasang pipa pelindung. Untuk membersihkan lubang dipakai 3 cone

    bit yang diameternya lebih kecil dari diameter pipa pelindung. Hasil pemotongan

    contoh tanah (cutting ) dapat diambil sebagai contoh tidak asli. Pengambilan

    kotoran dalam pipa pelindung juga dapat dilakukan dengan pompa.

    Pengambilan conto h asl i

    -  Pada umumnya dilakukan terhadap contoh tanah dari jenis lempung, lanau,

    pasir lempung atau pasir lanauan.

    -  Alat yang dipakai adalah tabung dinding tipis dengan diameter 75 mm dan

    panjang 76 cm

    Cara Pengambilan Contoh Asli:

    -  Bersihkan lubang bor sampai dasarnya dilakukan dengan pemboran basah dan

    untuk mengangkat kerikil yang tersisa dapat dikerjakan dengan pompa pasir.

    -  Pasang tabung contoh dan kepalanya pada batang bor dan turunkan kedasar

    lubang.

    -  Batang bor ditekan dengan mesin bor (secara hidrolis) sehingga tabung masuk

    kedalam contoh tanah maksimum sedalam 60 cm.

    -  Sesudah tabung masuk sampai kedalaman yang diinginkan putar tabung untuk

    memisahkan contoh tanah dengan sekitarnya.

    -  Tabung diangkat dengan hati-hati dan dilapaskan dari kepalanya dan

    dibersihkan kedua ujungnya, kemudian ditutup dengan parafin dan diberi label.

    Percobaan Penetrasi Standar

    Selain pengambilan contoh dilakukan percobaan penetrasi standar untuk

    mengetahui kekuatan lapisan tanah yang bersangkutan

     Alat yang dibutuhkan :

    -  Batang bor

    -

      Split spoon sampler-  Penembuk dengan berat 63,5 kg

    -  Batang peluncur penumbuk dengan panjang minimum 0.5 cm

    -  Kepala batang penumbuk

    -  Ring penumbuk

    Pelaksanaan :

    -  Bersihkan lubang bor sampai dasarnya

    -  Pasang split spoon pada batang bornya

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    20/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -20 

    -  Turunkan batang bor sampai ke dasar lubang dan beri tanda 15 cm sebanyak 3

    kali pada batang bor yang tersisa di atas permukaan tanah. Pengukuran 3 x 15

    cm diukur dari muka tanah keatas

    -  Sambung batang yang tersisa ini dengan unit kepala penumbukan dan

    penumbuk serta batangnya

    -  Dalam pemotongan mesin bor tumbuklah batang ini dengan penumbukan

    diatas dengan tinggi jatuh bebas 75 cm. Jumlah tumbukan untuk tiap 15 cm tadi

    dicatat, yaitu nilai N1, N2, dan N3.

    Yang disebut dengan nilai N SPT adalah N2 + N3.

    -  Angkat split spoon perlahan-lahan agar contoh yang didalamnya tidak jatuh

    Pemboran mekanis dan lainnya dalam hal ini jarang digunakan sehingga tidak

    dibahas dalam buku ini

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    21/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -21 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    22/116

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    23/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -23 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    24/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -24 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    25/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -25 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    26/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -26 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    27/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -27  

    4. Sondir

    Kegunaan

    Untuk mengetahui kedalamannya lapisan tanah keras serta sifat daya dukung

    maupun daya lekat setiap kedalaman.

    Pelaksanaan

     Alat yang biasa digunakan adalah Dutch Cone Penetrometer   dengan bikonus

     jenis Gegemann dengan kapasitas maksimum 250 kg/cm

    2

    Bikonus yang digunakan bekerja ganda sehingga dapat menunjukkan tingkat

    kepadatan lapisan tanah yang dicapai sehingga ujung konus dan geseran setempat

    yang diukur oleh geseran mantel konus.

    Peralatan yang digu nakan :

    - Mesin sondir

    -  Satu set (30) buah batang stang sondir lengkap dengan stang dalam yang

    panjangnya masing-masing 1,0 meter

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    28/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -28 

    -  Manometer 2 buah

    a. Kapasitas 0-50 kg/cm2 

    b. Kapasitas 0-250 kg/cm2 

    -  Satu buah bikonus dan satu buah paten konus

    -  Satu set angker

    -  Peralatan kunci pipa, kunci plunyer, palu, kunci manometer, waterpass dll

    -  Minyak hidrolik (kastrol Oli, SEA 10).

    Prosedur Pelaksanaan

    -  Pasang mesin tegak lurus pada tempat yang akan diselidiki yang diperkuat dengan

    angker yang dipasang dalam tanah.

    -  Pasang traker, tekan stang dalam. Pada penekanan pertama ujung konus akan

    bergerak kebawah sedalam 4 cm, kemudian baca manometer yang menyatakan

    perlawanan ujung. Pada penekanan selanjutnya conus dan mantelnya bergerak

    kebawah 4 cm. Nilai pada manometer yang terbaca adalah nilai tahanan ujung dan

    perlawanan lekat.

    -  Tekan stang luar sampai kedalaman baru, penekanan stang dilakukan sampai

    setiap kedalaman tambahan sebanyak 20 cm

    -  Pekerjaan sondir dihentikan pada keadaan sebagai berikut :

      Jika bacaan manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan nilai > 150 kg/cm2 

      Jika alat sondir terangkat ke atas sedangkan bacaan manometer belum

    menunjukkan angka yang maksimum maka alat sondir diberi pemberat

    Perhitungan

    -  Hambatan lekat (HL) dihitung dengan rumus

    = (  )   ⁄ 

    = ()  = ℎ  -  Jumlah hambatan lekat  =  

    dimana i  = kedalaman lapisan yang ditinjau

    -  Grafik yang dibuat :

    * Perlawanan penetrasi konus PK pada tiap kedalaman

    * Jumlah hambatan pelekat (JHP) pada tiap kedalaman

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    29/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -29 

     A = interval pembacaan = 20 cm

    B = faktor alat =

     = 10 cm

    Keuntungan alat sondir

    a. Dapat dengan cepat menentukan lapisan keras

    b. Dapat diperkirakan perbedaan lapisan

    c. Dengan rumus empiris hasilnya dapat digunakan untuk menghitung daya dukung

    tiang

    d. Cukup baik untuk digunakan pada lapisan yang berbutir halus

    Kekurangannya

    a. Jika terdapat batuan lepas bisa memberikan indikasi lapisan keras yang salah

    b. Tidak dapat mengetahui jenis tanah secara langsung

    c. Jika alat tidak lurus dan konus tidak bekerja baik maka hasil yang diperoleh bisa

    meragukan

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    30/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -30 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    31/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -31 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    32/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -32 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    33/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -33 

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    34/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -34 

    5. Percobaan permeabilitas

    Untuk mengukur rata-rata aliran air melalui suatu jenis tanah.

    Percobaan dengan menurunkan muka air adalah percobaan yang paling

    sederhana dan baik untuk tanah berbutir halus sedang cara dengan permukaan tetap

    lebih teliti tetapi juga tidak cocok untuk tanah berbutir kasar. Percobaan Packer sering

    digunakan pada batuan sedang percobaan dengan pemompaan bisa dilaksanakan

    baik tanah maupun batuan dengan permeabilitas tinggi dan biasanya digunakan untuk

    mengevaluasi sumber air (aquifer) untuk penyediaan air.

    a. Percobaan dengan ujung terbuka

    Kegunaan

    Untuk mendapatkan harga rata-rata dari permeabilitas (daya rembes dari

    suatu lapisan)

    Peralatan yang digun akan :

    -  Alat pembor

    -  Pipa pelindung

    -  Meteran air

    -  Manometer tekanan

    -  Pompa

    -  Pipa air dan penyambungnya

    Prosedur Pelaksanaan :

    -  Pipa pelindung ditanamkan sampai kedalaman yang diinginkan

    -  Jika pipa harus ditanamkan dibawah muka air tanah maka harus diperhatikan

    bahwa air harus selalu ada dalam pipa untuk mencegah naiknya tanah

    -  Lubang kemudian di bersihkan

    -  Setelah bersih tambahkan air bersih melalui suatu sistem meter untuk menjaga

    aliran gravitas pada ketinggian tetap-  Kemudian dicatat tinggi permukaan tetap, aliran rata-rata tetap kedalaman

    lubang, ukuran pipa pelindung, ketinggian pipa pelindung sebelah atas dan

    bawah.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    35/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -35 

    Perhitungan:

    =

    2 ln >10

     

    = 2 sinℎ− > 1 0 > >  k   = permeabilitas

    Q   = aliran rata-rata konstan dalam lubang

    L   = panjang bagian yang diuji

    H   = perbedaan tinggi muka air

    r   = jari-jari lubang yang diuji

    b. Metode sumur uji

    Kegunaan

    Untuk menetapkan permeabilitas tanah ditempat dan biasanya untuk

    menghitung aliran pada saluran untuk menetapkan arah saluran.

    Peralatan yang digun akan

    1. Bor

    2. Alat penampung

    3. Klep dengan alat pengaturnya

    4. Pengapung

    5. Pipa pelindung

    6. Beban pemberat

    Prosedur pelaksanaan :

    a. Ukuran sumur uji

    Kedalaman sumur uji harus diantara 10 – 150 x jari-jari. Ukuran praktis terkecil

    adalah  10 cm dan kedalaman 60 cm

    b. Persiapan sumur uji

    Lubang digali dengan hati-hati dinding harus dibersihkan hingga tidak ada

    kemungkinan tanah yang terpadatkan

    Jika kedalaman yang akan diuji di bawah permukaan air tanah maka

    diperlukan bantuan pipa pelindung yang kelak akan dicabut apabila praktikum

    akan dilaksanakan. setelah sumur bersih kemudian diurug dengan pasir bersih

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    36/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -36 

    atau kerikil halus sampai ketinggian ±15 cm dibawah permukaan air yang

    harus dijaga.

    Pipa pelindung galvanis berisi ditempatkan secara vertikal pada ruang diatas

    pasir dan pasir porus ditempatkan diantara pipa dan pelindung sumur.

    c. Pasir untuk sumur uji

    Pasir untuk sumur uji mempunyai dua kegunaan :

    1. Mengganti pipa pelindung sebagai pencegah longsornya dinding

    2. Sebagai alat pengukur tidak langsung jari-jari sumuran

    d. Pengaturan peralatan uji

    Bak penampung harus ditaruh dalam daerah datar dan pada ketinggian

    tertentu. Tabung 1/2 inchi pada sisi pipa pelindung dapat digunakan sebagai

    pencatat suhu (termometer) sumuran atau pipa air pleksibel dari klep apung

    dapat disambungkan. Panjang rantai ringan dari batang apung kebatang

    pengatur klep harus dipasang dan pemberat banding ditempatkan

    mengimbangi jika di airi.

    e. Suhu Air

    Karena adanya kemungkinan perubahan suhu dilapangan dan perubahan

    kekentalan air karena suhu, maka perlu dicatat suhu selama percobaan dan

    mengoreksi koefisien permeabilitas ke standar 20° C.

    f. Pencatatan aliran dan waktu

    Uji permeabilitas diadakan dengan mencatat pembacaan pada tabung

    manometer pada interval waktu. Dari data ini bisa digambar kurva yang

    menunjukkan hubungan akumulatif aliran dengan waktu dan bisa dihitung

    aliran rata-rata pada setiap waktu

    g. Lama waktu pengujian

    Pengujian harus dilaksanakan cukup lama untuk mendapat selimut jenuh pada

    tanah tapi tidak perlu cukup lama untuk menghasilkan muka air ataumenghasilkan kejernihan yang berlebihan sehingga timbul kelongsoran.

      Waktu minimum

    Waktu minimum adalah waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi volume

    minimum.

    = 2.09 ℎ√  2

    sinℎ−

    ⁄ −

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    37/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -37  

      : Volume minimum, ft3   :  spesifik tanahh   : tinggi air disumur, ft

    r   : jari-jari sumuran, ft

      Waktu maksimum

    Perhitungan koefisien permeabilitas

    :525.6 sinℎ− ℎ ⁄ 1 2⁄

    ℎ ⁄  

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    38/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -38 

    BAB III

    MEKANIKA TANAH

    3.1 SEJARAH TERJADINYA TANAH

    Pada mulanya bumi berupa bola magma cair yang sangat panas. Karena

    pendinginan, permukaannya membeku, maka terjadi batuan beku oleh proses fisika

    (panas/dingin, membeku/mencairnya), batu hancur menjadi butir-butir tanah (sifatnya

    tetap seperti batu aslinya : kerikil, pasir, lanau). Oleh proses kimia (migrasi, hidrasi,

    oksidasi) batu lapuk, sehingga terjadi tanah dengan sifat berubah dari batuan aslinya.

    1. Transported soil   adalah merupakan tanah yang lokasinya pindah dari tempat

    terjadinya akibat aliran air, angin, dan atau es.

    2. Residual soil  adalah merupakan tanah yang tidak pindah lokasi dari tempat terjadinya.

    Oleh proses alam, proses perubahan dapat bermacam-macam dan berulang. Batu

    menjadi tanah karena pelapukan dan penghancuran. Tanah dapat menjadi batu lagi

    karena pemadatan, sedimentasi, mencair kembali. Batu bisa menjadi batuan jenis lain

    karena panas, tekanan, dan larutan.

    Tanah terdiri dari butir-butir diantaranya berupa ruang pori. Ruang pori terisi udara

    dan atau air. Tanah yang mengandung bahan organik, sisa atau pelapukan tumbuhan

    atau hewan disebut tanah organik, jika kandungan bahan organiknya cukup banyak.

    Mekanika tanah merupakan ilmu yang mempelajari tanah dari pandangan teknik

    sipil. Tanah dianggap sebagai bahan konstruksi teknik, dipelajari sifat-sifat dan perilaku

    terhadap pengaruh beban, pengaruh dari rembesan air dan sebagainya. Kekurangannya

     jika dibandingkan dengan bahan konstruksi lain adalah tanah tidak dibuat dengan standar

    tertentu sehingga kondisinya tidak homogen.

    Tabel jenis tanah (ASTM)

    No FRAKSI-FRAKSI TANAHJENIS TANAH BERDASARKAN

    UKURAN BUTIR

    1. Kerikil (Gravel) > 4,75 mm

    2. Pasir (Sand ) 4,75 – 0,075 mm

    3. Lanau (Silt ) 0,075 – 0,005 mm

    4. Lempung (Clay ) < 0,005 mm

    5. Koloid (Colloid ) < 0,002 mm

    Butir lempung sangat halus kurang dari 0,002 mm disebut colloid  

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    39/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -39 

    3.2 PENGUJIAN LABORATORIUM

    Uji laboratorium bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik maupun parameter

    keteknikan yang diperlukan. Pengujian laboratorium ini dilakukan pada laboratorium

    mekanika tanah yang meliputi :

    1. Uji laboratorium untuk mendapatkan sifat fisik tanah.

    Sifat-sifat yang dimaksud di sini adalah indeks properties dari tanah, antara lain :

    a. Kadar air (Water content ).

    b. Berat jenis (Specific gravity ).

    c. Batas-batas atterberg ( Atterberg limit ).

    d. Analisa besar butir (Grain size analysis).

    e. Pemadatan.

    f. Hidrometer.

    2. Uji laboratorium untuk mendapatkan sifat keteknikan tanah.

    Sifat keteknikan tanah didapatkan antara lain dengan melakukan :

    a. Uji geser langsung (Direct shear test ).

    b. Kuat tekan bebas (Unconfined compressive strength test )

    3.2.1 Mekanika Tanah

    3.2.1.1 Uji Laboratorium Untuk Mendapatkan Sifat Fisik Tanah

    A. Berat Isi Tanah

    Kegunaan

    Test ini dilakukan untuk mendapatkan berat isi tanah yang merupakan

    perbandingan antara berat tanah basah dengan volumenya dalam gr/cm3. Standart uji

    yang dilakukan bedasarkan SNI 1965:2008.

    Peralatan Yang Digunakan

    1. Cincin uji dengan diameter 6 cm dan tinggi 2 cm.2. Pisau pemotong contoh.

    3. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

    4. Jangka sorong.

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Cincin dalam keadaan bersih ditimbang (W1).

    2. Benda uji (undisturb) disiapkan dengan menekan cincin pada tabung contoh

    sampai cincin terisi penuh.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    40/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -40 

    3. Ratakan kedua permukaan dan bersihkan cincin sebelah luar.

    4. Timbang cincin beserta isinya (W2).

    5. Hitung volume tanah dengan mengukur ukuran dalam cincin dengan ketelitian

    0,01 cm dengan menggunakan jangka sorong.

    Perhitungan

    = ⁄  B. Kadar Air (Natural Water Conten t )

    Kegunaan

    Test ini dilakukan untuk mengetahui kadar air dari contoh tanah. Perbandingan ini

    dinyatakan dalam prosentase dari berat air pada suatu massa terhadap berat dari suatu

    partikel tanah. Pengukuran dilakukan dengan mengikuti standar SNI 1965:2008.

    Peralatan Yang Digunakan

    1. Oven pemanas / heater dengan suhu sampai 110 oC.

    2. Cawan kedap udara.

    3. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

    4. Desikator.

    5. Jangka sorong.

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Tanah yang akan diperiksa baik disturb  maupun undisturb  ditempatkan dalam

    cawan yang bersih, kering, dan telah diketahui beratnya (disturb), dan dalam

    cincin (undisturb).

    2. Kedua wadah tersebut beserta isinya kemudian ditimbang dan beratnya dicatat

    dalam formulir yang tersedia.

    3. Kemudian kedua wadah tersebut dipanaskan dalam oven pemanas / heater  

    sampai berat contoh tanah konstan.

    4. Setelah konstan, kedua wadah tersebut didinginkan dalam desikator.

    5. Setelah dingin, ditimbang dan beratnya dicatat.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    41/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -41 

    Perhitungan

    Berat wadah + tanah basah = W1 gram.

    Berat wadah + tanah kering = W2 gram.

    Berat wadah kosong = W3 gram.

    Berat air = (W1  – W2) gram.

    Berat tanah kering = (W2  – W3) gram.

    =   ×% C. Berat Jenis Tanah (Specif ic gravi ty )Kegunaan

    Test ini dilakukan untuk mengetahui dan menentukan berat jenis tanah yang lolos

    saringan No. 100 dengan menggunakan labu ukur (piknometer). Test ini diperoleh

    dengan membandingkan berat satuan bahan di dalam udara terhadap berat air suling

    pada suhu 4o C. prosedur pelaksanaannya mengikuti cara SNI 1964:2004.

    Peralatan Yang Digunakan

    1. Piknometer kapasitas 25 ml.

    2. Neraca dengan ketelitian 0,001 gram.

    3. Desikator.

    4. Oven pemanas / heater .

    5. Thermometer kapasitas 0 – 50o C.

    6. Wadah untuk merendam.

    Prosedur Pelaksanaan

    a. Kalibrasi Piknometer

    1. Timbang piknometer dalam keadaan bersih dan kering (W1)

    2. Isi piknometer dengan air suling dengan suhu ruang, kemudian timbang

    beratnya (Wa) dan ukuran suhu air tersebut (ta) = ×  Dimana :

    W  4  : berat piknometer dan air pada suhu T.

    W  a   : berat piknometer dan air pada suhu Ta.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    42/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -42 

    W  1   : berat piknometer.

    k   : perbandingan kerapatan air pada suhu standar (25o C) dibanding

    kerapatan air pada suhu tertentu (suhu ruang).

    b. Benda Uji

    1. Siapkan contoh (disturb  dan undisturb) tanah sebanyak 6,25 gram dan

    kemudian keringkan dengan oven.

    2. Masukkan contoh tanah.

    3. Timbang contoh tanah + piknometer (W2).

    4. Didihkan contoh tanah tersebut dengan menggunakan larutan gliserin untuk

    menghilangkan udara yang terperangkap dalam contoh tanah atau dengan

    menghisap udara yang terperangkap dengan pompa vakum.

    5. Rendam dan diamkan piknometer sampai mencapai suhu konstan dan tambah

    air suling sampai batas leher. Bersihkan bagian luar piknometer dan keringkan

    kemudian timbang (W3).

    Perhitungan

    =

    ( ) + ( ) 

    D. Batas Atterberg (Atterberg Limit )

    1. Batas Cair (Liquid Limi t )

    Kegunaan

    Batas cair adalah kadar air yang dibutuhkan oleh tanah kering yang ditunjukan

    dalam prosen sampai mencapai kondisi plastis. Test ini dilaksanakan dengan mengikuti

    ketentuan SNI 1966:2008.

    Peralatan Yang Digun akan

    1. Cawan porselin  115 mm untuk

    mencampur tanah dengan air.

    2. Spatula dengan panjang 75 mm

    dan lebar 20 mm.

    3. Cassagrande.

    4. Grooving tool .

    5. Oven pemanas / heater .

    6. Neraca dengan ketelitian 0,01

    gram.

    7. Wadah penguap.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    43/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -43 

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Ambil contoh tanah (disturb) secukupnya.

    2. Tempatkan dalam cawan porselin dan campurkan dengan air suling sebanyak 15

     – 20 ml. Campur dengan merata dengan bantuan spatula.

    3. Ambil contoh tanah yang telah terampur homogen dan taruh pada cawan alat

    cassagrande.

    4. Ratakan permukaan contoh tanah dalam cawan sehingga sejajar dengan

    permukaan alas cawan.

    5. Buat alur di tengah pada contoh tanah tersebut (dibelah) dengan bantuan

    grooving tool.

    6. Pasang cawan pada rangkaian alat cassagrande kemudian operasikan.

    7. Hentikan percobaan apabila alur yang telah dibuat telah menyatu kembali pertama

    kali, dan hitung berapa ketukan yang dibutuhkan.

    8. Ambil contoh tanah sebagian untuk diperiksa kadar airnya dalam wadah yang

    telah diketahui beratnya.

    9. Ulangi percobaan di atas dengan kadar air yang berbeda (minimal 4 kali).

    Perhitungan

    Buat grafik dimana absis adalah jumlah ketukan (N) dan ordinat adalah kadar air

    contoh tanah yang bersangkutan. Yang disebut batas cair adalah kadar air dimana N = 25

    ketukan.

    2. Batas Plastis (Plast ic Lim it )

    Kegunaan

    Batas plastis suatu contoh tanah adalah suatu kadar air yang dinyatakan dalam

    prosen dari suatu massa tanah pada kondisi kering pada batas antara kondisi plastis dan

    setengah cair. Kadar air pada batas ini secara jelas didefinisikan sebagai harga kadar airterendah dimana contoh tanah dapat digulung sampai   3,2 mm tanpa mengalami

    keretakan. Test ini dilakukan dengan mengikuti standar SNI 1966:2008. secara lebih jelas

    dapat dikatakan bahwa test atterberg limit dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat

    karakteristik serta klasifikasi dari tanah berbutir halus.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    44/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -44 

    Peralatan Yang Digun akan

    1. Wadah penguap.

    2. Spatula.

    3. Pelat kaca.

    4. Cawan pencampur.

    5. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

    6. Oven pemanas/heater .

    7. Jangka sorong.

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Tempatkan contoh tanah dalam cawan pecampur dan campurkan dengan air

    suling sehingga contoh tanah jenuh dan tidak lagi terdapat gelembung udara.

    Kadar air yang dibutuhkan minimal sama dengan kadar air pada batas cair.

    2. Ambil contoh tanah secukupnya dari cawan pencampur, kemudian buat gulungan

    kecil-kecil dengan  3,2 mm dan panjangnya 8 cm sebanyak 8 buah.

    3. Setelah jadi, bagi 2 gulungan tadi dan tempat pada 2 wadah yang berbeda. Berarti

    satu wadah terdapat 4 gulungan.

    4. Lakukan prosedur penentuan kadar air.

    Perhitungan

    Sama dengan perhitungan kadar air.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    45/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -45 

    Tabel Klasifikasi Kepadatan Relatif (Terzaghi & Peck, 1967)

    KELAS

    KEPADATAN

    RELATIF

    (%)

    JUMLAH KETUKAN

    (N)

    ISTILAH

    1 < 15 < 4 Sangat urai

    2 15 – 35 4 – 10 Urai

    3 35 – 60 10 – 30 Agak Padat

    4 60 – 85 30 – 50 Padat

    5 > 85 > 50 Sangat Padat

    Tabel Klasifikasi Konsistensi (CEGM, 1979)

    KELASIDENTIFIKASI

    LAPANGAN

    JUMLAH

    TUMBUKAN (N)ISTILAH

    1Keluar diantara jari

    bila ditekan< 2 Sangat lembek

    2Mudah dibentuk oleh

    tekanan jari2 – 4 Lembek

    3Dapat dibentuk oleh

    tekanan kuat jari4 – 8 Teguh

    4Tidak dapat dibentuk

    oleh tekanan jari8 – 15 Kaku

    5Rapuh (getas) atau

    sangat liat15 – 30 Sangat kaku

    Tabel Klasifikasi Kelulusan (CEGM, 1978 dan Lemment)

    KELAS

    KOEFISIEN

    KELULUSAN

    (cm/detik)

    ISTILAH

    UMUMNYA TERDAPAT

    TANAHBATU

    BERKEKAR

    1 > 10 Sangat tinggi Kerikil bersih Sangat rapat

    2 10 – 10-2 Tinggi Pasir kasar bersih Rapat

    3 10-2  – 10-3 Sedang Pasir halus Sedang

    4 10-3  – 10-5 Rendah Pasir lanauan – lanau Sangat jarang

    5 10-5  – 10-7  Sangat rendah Lempung Tidak berkekar

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    46/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -46 

    Gambar Alat Cassagrande

    E. Pemeriksaan Gradasi / Analisa Saringan (Grain size analisys )Kegunaan

    Test ini dilakukan untuk mengetahui gradasi dari material dan dilaksanakan baik

    dengan menggunakan analisa saringan maupun analisa hidrometer. Test ini merupakan

    penentuan kuantitatif dari distribusi ukuran butir 0,075 mm (tertahan saringan No. 200)

    yang didapatkan dari penyaringan. Cara-cara pelaksanaan dilakukan dengan mengikuti

    standar ASTM D 421/63.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    47/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -47  

    Peralatan Yang Digu nakan

    1. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

    2. Satu set saringan dengan No. 4, 6, 8, 12, 16, 20, 40, 80, 100, 200, PAN.

    3. Oven pemanas/.

    4. Alat pemisah contoh.

    5. Mesin pengguncang saringan.

    6. Talam-talam.

    7. Kuas, sikat kuningan, sendok.

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Benda uji dikeringkan dalam oven/heater .

    2. Saringan benda uji lewat uuran saringan dengan ukuran saringan paling besar

    ditempatkan paling atas. Saringan diguncang dengan mesin pengguncang selama

    15 menit.

    3. Benda uji yang tertahan pada masing-masing saringan ditimbang.

    Perhitungan = ( +)    = ℎ   = ℎ ∑ ×100%  = 100%  

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    48/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -48 

    Tabel Klasifikasi Tanah (USCS)

    PEMBAGIAN UTAMA SIMBOL JENIS TANAH

    TANAHBERBUTIRKASAR

    TertahansaringanNo

    .200(0.075mm)>50%

    KERIKIL

    TertahansaringanNo.4(4.75

    mm)>50%

    Kerikil bersih (tanpa

    atausedikit

    mengandung bahan

    halus). Melalui

    saringan No. 200

    12%

    GMKerikil lanauan, kerikil campur pasir

    dan lanau

    GCKerikil lempungan, kerikil campur pasir

    dan lempung

    PASIR

    MelaluisaringanNo.4

    (4.75mm)≥50%

    Pasir bersih (tanpa

    atau sedikit

    mengandung bahan

    halus)

    SWPasir, pasir krikilan, bergradasi baik

    tanpa atay dengan sedikit bahan halus

    SPPasir, pasir krikilan bergradasi buruk

    tanpa atau dengan sedikit bahan halus

    Pasir dengan bahan

    halus (banyak

    mengandung bahan

    halus). Melalui

    saringan No. 200

    >12%

    SM Pasir lanauan, pasir campur lanau

    SCPasir kelempungan, pasir campur

    lempung

    TANAHBERBUTIRKASAR

    Melaluis

    aringanNo.200(0.075mm)>50%

    LANAUDANLEMPUNG

    Batas cair kurang dari

    50

    ML

    Lanau organic dan pasir sangat halus,

    tepung batu, pasir halus kelanauanatau kelempungan atau lanau

    kelempungan sedikit plastis

    CL

    Lempung organic dengan plastisitas

    rendah sampai sedang, lempung

    krikilan, lempung pasiran, lempung

    lanauan, lempung humus

    OLLempung organic dan lempung lanauan

    organic dengan plastisitas rendah

    Batas cair lebih dari50

    MH

    Lempung anorganik, tanah pasiran

    halus atau tanah lanauan mengandung

    mika atau diatome lanau elastis

    CH Lempung anorganik dengan plastisitastinggi, lempung ekspansif

    OHLempung organic dengan plastisitas

    sedang sampai tinggi, lanau organik

    TANAH ORGANIK Pt Gambut dan tanah organic lainnya

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    49/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -49 

    Tabel Klasifikasi Tanah (USCS)

    SIMBOL

    PROSEDUR IDENTIFIKASI LA PANGAN

    (Tidak termasuk part ikel yang berukuran lebih dar i 3

    inch & berat fraksinya diperki rakan )

    KETERANGAN YANG

    DIPERLUKAN DALAM

    ANALISA TANAH

    GWUkuran butirnya bervariasi dan banyak mengandung

    partikel berukuran sedang

    Untuk tanah tidak terganggu

    diperlukan keterangan

    tambahan seperti perlapisan,

    tingkat kepadatan, segmentasi,

    kondisi kadar air dan

    karakteristik drainase. Berikan

    nama jenis tanahnya,

    perkirakan % pasir dan kerikil,

    ukuran butir maksimum, bentuk

    butir, kondisi permukaan,

    kekerasan tanah berbutir kasar,

    nama setempat atau nama

    geologi, dan keterangan lainuntuk kepentingan deskripsi

    serta symbol huruf kapital

    GPUmumnya ukuran butirnya sama atau sedikit

    mengandung partikel berukuran sedang

    GMBahan halusnya nonplastik atau plastisitasnya rendah

    (lihat prosedur identifikasi ML)

    GC Bahan halusnya plastis (lihat prosedur identifikasi CL)

    SWUkuran butirnya bervariasi dan banyak mengandung

    partikel ukuran sedang

    SPUmumnya ukuran butirnya sama atau sedikit

    mengandung partikel berukuran sedang.

    SM Bahan halusnya non plastis atau plastisitasnya rendah(lihat prosedur identifikasi ML)

    SC Bahan halusnya plastis (lihat prosedur identifikasi CL)

    PROSEDUR IDENTIFIKASI

    (Untuk fraksi lebih halus dari saringan No. 4)

    Kekuatan kering

    (karakteristik

    pecah)

    Dilatansi

    (reaksi thd

    goncangan)

    Keteguhan

    (konsistensi

    mendekati batas

    plastis)

    ML Nol – rendah Lambat – cepat Nol Berikan nama jenis tanahnya,

    tingkat dan sifat plastisitas,

     jumlah dan ukuran maksimum

    dari tanah berbutir kasar, warna

    dan kondisi basah, bau bila ada,

    nama setempat atau nama

    geologi dan keterangan lainnya

    untuk deskripsi serta symbol

    tanah dengan huruf kapital.

    Untuk tanah tidak terganggu

    diperlukan keterangan

    tambahan seperti struktur,

    perlapisan, konsistensi tidak

    terganggu dan remasan, kondisi

    kadar air dan drainase.

    CL Rendah – tinggi Lambat Sedang

    OL Rendah – tinggi Lambat Rendah

    MH Rendah – sedangTidak bereaksi

     – sgt lambatRendah – sedang

    CH Tinggi – sgt tinggi Tidak bereaksi Tinggi

    OH Sedang – tinggiTidak bereaksi

     – sgt lambatRendah – sedang

    Pt

    Secara langsung dapat diidentifikasikan dari warna, bau.

    Rasanya seperti bunga kerang dan seringkali teksturnya

    berbentuk serat.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    50/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -50 

    Tabel Klasifikasi Tanah (USCS)

    SIMBOL KRITERIA KLASIFIKASI LABORATORIUM

    GW

    Ten

    tukan

    prosentase

    kerikildan

    pasirdarikurva

    pembagian

    butir.

    Ber

    dasarkanpadaprosentasebahanha

    lus(fraksilebihhalusdarimess

    No.200).Tanahberbutirkasardiklasifika

    sikansebagaiberikut:

    a.

    Kurangdari5%

    GW,GP,SW,SP

    b.

    Lebihdari12%

    GM,G

    C,SM,SC

    c.

    5%

    -12%

    Pada

    grsbts

    D60

    Cu  = ------ lebih besar dari 4

    D10 

    (D30)2 

    Cc  = ---------- antara 1 dan 3

    D10 x D60 

    GP Tidak ditemukan semua persyaratan gradasi untuk GW

    GMBatas Atterberg di bawah garis A

    atau PI kurang dari 4

    Di atas garis A dengan PI

    antara 4 dan 7 terdapat pada

    garis batas dan

    menggunakan symbol gandaGC

    Batas Atterberg di atas garis A atau

    PI lebih besar dari 7

    SW

    D60 

    Cu  = ------ lebih besar dari 6

    D10 

    (D30)2 

    Cc  = ---------- antara 1 dan 3

    D10 x D60 

    SP Tidak ditemukan semua persyaratan gradasi untuk SW

    SM Batas Atterberg di atas garis A atau

    PI lebih besar dari 7

    Batas Atterberg yang masuk

    pada daerah arsir dengan PI

    antara 4 dan 7 disebut kasus

    garis batas denganmenggunakan symbol ganda

    SC

    ML

    CL

    OL

    MH

    CH

    OH

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    51/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -51 

    F. Hidrometer (Hydrom eter Analysis )

    Kegunaan

    Test ini dilakukan untuk mengetahui gradasi dari material dengan < 0,075 mm.

    Cara pelaksanaannya dilakukan dengan metode ASTM D 421/63.

    Peralatan Yang Digun akan

    1. Hidrometer dengan skala-skala konsentrasi (5  –  60 gr/lt) atau untuk pembacaan

    berat jenis campuran (0,995 – 1,038).

    2. Tabung-tabung gelas ukuran kapasitas 1000 ml,  6,5 cm.

    3. Thermometer 0 – 50o C, ketelitian 0,1o C.

    4. Pengaduk mekanik dan mangkuk dispersi.

    5. Saringan No. 10, 20, 40, 80, 100, dan No. 200.

    6. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

    7. Oven pemanas / heater .

    8. Tabung-tabung gelas dengan ukuran 50 ml dan 100 ml.

    9. Batang pengaduk dari gelas.

    10. Jam.

    11. Pipet.

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Rendam 50 gram contoh tanah yang lolos saringan No. 200 dengan disversi water

    glass. Aduk sampai merata dan biarkan 24 jam.

    2. Sesudah perendaman, campuran dipindahkan dalam mangkok pengaduk dan

    tambahkan air suling secukupnya. Aduk dengan pengaduk mekanik selama 15

    menit.

    3. Pindahkan campuran ke dalam tabung gelass ukuran dan tambahkan air suling

    sampai 100 ml. Mulut tabung ditutup rapat dengan telapak tangan dan kocokdalam arah horizontal selama 1 menit.

    4. Setelah dikocok, tabing diletakkan dan masukkan hidrometer dengan hati-hjati dan

    biarkan terapung bebas, lalu jalankan stop watch / jam. Angka hidrometer dibaca

    pada waktu-waktu 0,5 , 1, 2 menit dan dicatat pembacaan-pembacaan itu sampai

    0,5 gr/lt yang terdekat atau mendekati 0,001 berat jenis. Sesudah pembacaan

    pada menit kedua, hidrometer diangkat hati-hati. Kemudian dicucii dengan air

    suling dan masukan ke dalam tabung yang berisi air suling yang bersuhu sama

    seperti suhu tabung percobaan.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    52/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -52 

    5. Hidrometer dimasukan kembali dengan hati-hati ke dalam tabung berisi campuran

    dan lakukan pembacaan hidrometer pada saat-saat 5, 15, 30 menit, dan 1, 4, 24

     jam. Setiap setelah pembacaan, hidrometer dicuci dan dikembalikan ke dalam

    tabung air suling. Proses pemasukan dan mengeluarkan hidrometer dilakukan

    masing-masing 10 detik.

    6. Suhu campuran diukur pada 15 menit pertama dan kemudian pada setiap

    pembacaan berikutnya.

    7. Sesudah pembacaan yang terakhir, campuran dipindahkan ke dalam saringan No.

    200 dan dicuci sampai air pencucian jernih dan biarkan air yang mengalir

    terbuang. Fraksi yang tertinggal di atas saringan No. 200 dikeringkan dan

    dilakukan Pemeriksaan Analisa Saringan.

    Perhitungan

    Hitung persen berat dan butiran yang lebih kecil dari diameter dengan rumus :

    = ( + ) ×% Tabel Faktor Koreksi a Untuk Hidrometer 152 H Terhadap Berat Jenis Tanah

    NO. BERAT JENIS ( G ) FAKTOR KOREKSI ( a )

    1. 2,95 0,94

    2. 2,90 0,95

    3. 2,85 0,96

    4. 2,80 0,97

    5. 2,75 0,98

    6. 2,70 0,99

    7. 2,65 1,00

    8. 2,60 1,01

    9. 2,55 1.02

    10. 2,50 1,03

    11. 2,45 1,05

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    53/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -53 

    Tabel Penentuan Kedalaman Efektif Hidrometer

    PEMBACAAN

    HIDROMETER

    (R 1  + MENISKUS)

    KEDALAMAN EFEKTIF

    ( L)

    (cm)

    PEMBACAAN

    HIDROMETER

    (R 1  + MENISKUS)

    KEDALAMAN EFEKTIF

    ( L)

    (cm)

    0 16.3 31 11.2

    1 16.1 32 11.1

    2 16.0 33 10.8

    3 15.8 34 10.7

    4 15.6 35 10.6

    5 15.5 36 10.4

    6 15.3 37 10.2

    7 15.2 38 10.1

    8 15.0 39 9.99 14.8 40 9.8

    10 14.7 41 9.8

    11 14.5 42 9.6

    12 14.3 43 9.4

    13 14.2 44 9.2

    14 14.0 45 9.1

    15 13.8 46 8.9

    16 13.7 47 8.6

    17 13.5 48 8.418 13.3 49 8.2

    19 13.2 50 8.1

    20 13.0 51 7.9

    21 12.9 52 7.8

    22 12.7 53 7.6

    23 12.5 54 7.4

    24 12.4 55 7.3

    25 12.2 56 7.1

    26 12.0 57 7.027 11.9 58 6.8

    28 11.7 59 6.6

    29 11.5 60 6.3

    30 11.4

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    54/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -54 

    Tabel Harga K Untuk Menghitung   Butir Dengan Hidrometer

    T( 

     C)

    BERAT JENIS BUTIRAN TANAH

    2.45 2.50 2.55 2.60 2.65 2.70 2.75 2.80 2.85

    16 0.01510 0.01505 0.01481 0.01457 0.01435 0.01414 0.01394 0.01374 0.01356

    17 0.01511 0.01486 0.01462 0.01439 0.01417 0.01396 0.01376 0.01356 0.01338

    18 0.01492 0.01467 0.01443 0.01421 0.01399 0.01378 0.01359 0.01339 0.01321

    19 0.01474 0.01449 0.01425 0.01403 0.01382 0.01361 0.01342 0.01323 0.01305

    20 0.01456 0.01431 0.01408 0.01386 0.01365 0.01344 0.01325 0.01307 0.01289

    21 0.01438 0.01414 0.01391 0.01369 0.01348 0.01328 0.01309 0.01291 0.01273

    22 0.01421 0.01397 0.01374 0.01353 0.01332 0.01312 0.01294 0.01276 0.01258

    23 0.01404 0.01381 0.01358 0.01337 0.01317 0.01297 0.01279 0.01261 0.01243

    24 0.01388 0.01365 0.01342 0.01321 0.01301 0.01282 0.01264 0.01246 0.01229

    25 0.01372 0.01349 0.01327 0.01306 0.01286 0.01267 0.01249 0.01232 0.01215

    26 0.01357 0.01334 0.01312 0.01291 0.01275 0.01253 0.01235 0.01218 0.01201

    27 0.01342 0.01319 0.01297 0.01277 0.01258 0.01239 0.01221 0.01204 0.01188

    28 0.01327 0.01304 0.01283 0.01264 0.01244 0.01225 0.01208 0.01191 0.01175

    29 0.01312 0.01290 0.01269 0.01249 0.01230 0.01212 0.01195 0.02278 0.01162

    30 0.01298 0.01276 0.01256 0.01236 0.01217 0.01199 0.01182 0.01165 0.01149

    G. Test Pemadatan Standar

    Kegunaan

    Test ini dilakukan untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan

    tanah sehingga bisa diketahui kepadatan maksimum dan kadar air optimum. Uji

    pemadatan ini mengikuti standart AASHTO T 180 – 74 

    Peralatan Yang Digun akan

    1. Cetakan (mold ) dengan  102 mm dan tinggi 11,5 cm.

    2. Alat tumbuk tangan dengan  50,8 mm dan berat 2,5 kg serta tinggi jatuh 32 cm

    dengan selubung yang mempunyai paling tidak 4 buah lubang udara dengan  9,5

    mm.

    3. Alat pengeluar contoh.

    4. Timbangan kapasitas 50 kg dengan ketelitian 1 kg.

    5. Oven pemanas/heater .

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    55/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -55 

    6. Kapi.

    7. Saringan No. 4.

    8. Kuas.

    9. Wadah / cawan.

    10. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram.

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Contoh tanah sebanyak 2 kg (disaring dengan mess No. 4) dikeringkan.

    2. Sample tanah dibagi menjadi tiga bagian yang sama, kemudian dicampur dengan

    air yang sudah ditentukan dan diaduk sampai rata.

    3. Untuk sample yang pertama tidak perlu ditambahkan air, atau dianggap

    penambahan air sebanyak 0 ml, selanjutnya penambahan air dilakukan sebanyak

    15 ml.

    4. Penambahan air pada sample diatur setiap kelipatan 15 ml, sehingga didapatkan

    kadar air benda uji masing-masing 1-3 %.

    5. Timbang cetakan (mold ) dan alasnya dengan ketelitian 5 kg.

    6. Mold dan keeping dijadikan satu dan ditempatkan pada alas yang kokoh.

    7. Ambil salah satu dari contoh tanah (yang sudah dicampur air dan dibagi menjadi

    tiga), lalu dipadatkan dengan cara :

    -  Pemadatan dilakukan dengan alat penumbuk standart 2,5 kg. Dengan tinggi

     jatuh 30,5 cm.

    -  Tanah dipadatkan dalam tiga lapisan dan tiap lapisan didapatkan dengan 25

    tumbukan.

    8. Potong kelebihan tanah dari bagian keliling leher dengan pisau dan lepeskan

    leher sambung.

    9. Pergunakan alat perata untuk meratakan kelebihan tanah sehingga betul-betul

    rata dengan permukaan cetakan.10. Timbang cetakan berisi sample uji dengan ketelitian 1 kg.

    11. Keluarkan benda uji tersebut dan ambil sebagian kecil untuk pemeriksaan kadar

    air.

    12. Selanjutnya uji pemadatan dilakukan dengan menambahkan sample dengan

    kelipatan 15 ml sampai total air yang ditambahkan pada sample sebanyak 75 ml.

    Prosedurnya sama dengan diatas.

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    56/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -56 

    Perhitungan

    Berat isi tanah :

    =  Berat isi kering : = × (+) Dimana:

    B 1 : berat mold.

    B 2

     : berat + berat mold.V    : volume mold

    W   : kadar air sesudah kompaksi.

    3.2.1.2 Uji Laboratorium Untuk Mendapatkan Sifat Keteknikan Tanah

    A. Uji Geser Langsung (Direct Shear Test )

    Kegunaan

    Dimaksudkan untuk menentukan nilai kekuatan geser tanah dengan mengubah-

    ubah tegangan axial pada beberapa contoh. Maka diperoleh tegangan gesernya,

    kecepatan perubahan contoh tanah pada arah horizontal disesuaikan dengan keadaan

     jenis tanahnya. Kecepatan perubahan gerakan ini ditentukan dari waktu yang dicapai

    hingga contoh tanah longsor. Dengan ini diperoleh garis yang memberikan hubungan

    antara tegangan geser dan tegangan axial. Pada percobaan ini mengikuti metode SNI

    2813:2008 

    Peralatan Yang Digunakan

    1. Direct Shear Box

    2. Benda Uji

    3. Alat pengeluaran contoh

    4. Pisau pemotong

    5. Dial indicator

    6. Proving Ring

    7. Stop Watch / Jam

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    57/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -57  

    Prosedur Pelaksanaan

    1. Siapkan benda uji sebanyak 3 buah (undisturb)

    2. Hitung luas dan volume dari benda uji

    3. Masukan benda uji kedalam cincin geser yang masih terkunci menjadi satu, posisi

    tanah berada pada dua batu pori.

    4. Atur posisi setang penekan dalam posisi vertical dan tepat menyentuh bidang

    penekan.

    5. Putar engkol pendorong sampai tepat menyentuh stang penggeser benda uji.

    6. Buka kunci cincin geser.

    7. Pasang dial konsolidasi pada posisi Nol (0).

    8. Berikan beban normal pertama sesuai dengan beban yang diperlukan.

    9. Putar engkol pendorong sehingga tanah mulai menerima benda geser. Baca nilai

    proving ring dan dial pergeseran setiap 15 detik sampai terapai beban maksimum

    atau deformasi 10 %  benda uji.

    10. Berikan beban normal pada benda uji kedua dan ketiga sebesar 2 kali dan 3 kali

    beban normal pertama dengan mengulangi prosedur di atas.

    Perhitungan

    Tegangan normal :

    =   Tegangan geser :

    =   

    Kuat geser :

    = +  

    Dimana:

    N   : beban (kg).

    A  : luas contoh (cm2).

    P   : tekanan terbesar (kg/cm2).

    c   : kohesi.

       : sudut geser dalam ( o ).

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    58/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -58 

    Tabel Kuatan Geser Relatif Dari Tanah

    NO. KETERANGAN

    KUAT GESER

    (Kpa) URAIAN DI LAPANGAN

    1. Keras > 288 Getas atau sangat kokoh

    2. Sangat kaku 144 – 288Tidak dapat diremas dengan jari-

     jari tangan

    3. Kaku 72 – 144

    Peremasan hanya mungkin jika

     jari-jari tangan ditekan dengan

    kuat

    4. Kokoh 36 – 72Memungkinkan peremasan

    secara normal

    5. Lunak 18 – 36 Dapat dengan mudah diremas

    6. Sangat lunak < 18 Akan ke luar dari sela jari pada

    saat diremas

    Tabel Nilai-Nilai Khas Untuk Kemungkinan Pemampatan Tanah

    NO. JENIS TANAH m v  (m 2  /MN)

    1. Gambut 10,0 – 2,0

    2. Lempung plastis 2,0 – 0,25

    3. Lempung kaku 0,25 – 0,125

    4.Lempung keras (napal-

    bongkah)0,125 – 0,0625

    Tabel Kerapatan Relatif Tanah Berbutir Kasar

    NO. KERAPATAN RELATIF KETERANGAN SPT

    1. 0 – 15 Sangat longgar lepas 0 – 4

    2. 15 – 35 Lepas 4 – 10

    3. 35 – 65 Cukup rapat 10 – 30

    4. 65 – 85 Rapat 30 – 50

    5. 85 – 100 Sangat rapat > 50

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    59/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -59 

    Tabel Kerapatan Relatif, Kerapatan Kering, dan Nilai   Untuk Pasir Kuarsa

    NO. KERAPATAN RELATIF NILAI    KERAPATAN KERING (mg/m3 )

    1. Sangat lepas < 28 < 1,44

    2. Lepas 28 – 30 1,44 – 1,60

    3. Cukup rapat 30 – 36 1,44 – 1,60

    4. Rapat 36 – 41 1,60 – 1,76

    5. Sangat rapat > 41 1,60 – 1,76

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    60/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -60 

    Gambar Alat Direct Shear Test  

    Keterangan :

    1. Dial pengeser 8.Box gigi penggerak

    2. Bak perendam 9. Meja pudukan

    3. Plat beban 10. Engkol pemutar

    4. Lengan keseimbangan 11. Skrup pendorong

    5. Dial konsolidasi 12. Tiang penekan

    6. As pendorong 13. Landasan bawah

    7. Proving ring 14. Beban

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    61/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -61 

    B. Kuat Tekan Bebas (Unconfin ed Compressive Strength )

    Kegunaan

    Pemeriksaan in dimaksudkan untuk mendapatkan besarnya kekuatan tekan bebas

    contoh tanah atau batuan yang bersifat kohesif baik dalam keadaan asli mapun buatan

    (Remolded ). Kecepatan pergerakan perubahan tinggi pada arah vertical 1 %. Hasilnya

    merupakan gambar yang memberikan hubungan antara besar tegangan dengan

    perubahan tinggi contoh tanah. Prosedur percobaan mengikuti standar ASTM D 2166/66.

     

    Tabel Klasifikasi Tanah Berdasarkan Harga Kuat Tekan Bebas

    NO. NILAI qu (kg/cm2  ) SIFAT

    1. < 0,25 Sangat lembek

    2. 0,25 – 0,50 Lembek

    3. 1,5 – 1,00 Teguh

    4. 1,00 – 2,00 Kenyal

    5. 2,00 – 4,00 Sangat kenyal

    6. > 4,00 Keras

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    62/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -62 

    BAB IV

    MEKANIKA BATUAN

    4.1 DEFINISI BATUAN

    Berbagai definisi dari batuan sebagai obyek dari mekanika batuan telah diberikan

    oleh ahli dari berbagai disiplin ilmu yang saling berhubungan, antara lain :

    1. Menurut para Geologist  

    a. Batuan adalah susunan mineral dan bahan organis yang bersatu membentuk

    kulit bumi.

    b. Batuan adalah semua material yang membentuk kulit bumi yang dibagi atas :

      Batuan yang terkonsolidasi (Consolidated rock ).  Batuan yang tidak terkonsolidasi (Uncosolidated rock ).

    2. Menurut para ahli Teknik Sipil khususnya para ahli Geoteknik

    a. Istilah batuan hanya untuk formasi yang keras dan solid dari kulit bumi.

    b. Batuan adalah suatu bahan yang keras dan koheren atau yang telah

    terkonsolidasi dan tidak dapat digali dengan cara biasa.

    3. Menurut TALOBRE, orang yang pertama kali memperkenalkan mekanika batuan

    di Perancis pada tahun 1948. batuan adalah material yang membentuk kulit bumi

    termasuk fluida yang berada di dalamnya (seperti minyak, air, dll).

    4. Menurut ASTM, batuan adalah suatu bahan yang terdiri dari mineral padat (solid )

    berupa massa yang berukuran besar atau pun berupa fragmen-fragmen.

    5. Batuan adalah campuran dari satu atau lebih mineral yang berbeda, tidak

    mempunyai komposisi kimia tetap.

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa batuan tidak sama dengan tanah.

    Tanah dikenal sebagai material yang mobile, rapuh dan letaknya dekat dengan

    permukaan bumi.

    4.2 DEFINISI MEKANIKA BATUAN 

    Definisi mekanika batuan telah diberikan oleh beberapa ahli atau komisi-komisi

    yang bergerak di bidang ilmu tersebut, antara lain :

    1. Menurut TALOBRE

    Mekanika batuan adalah sebuah teknik dan juga sains yang tujuannya adalah

    mempelajari prilaku (behaviour ) batuan di tempat asalnya untuk

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    63/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -63 

    dapatmengendalikan pekerjaan-pekerjaan yang dibuat pada batuan tersebut.

    Untuk mencapai tujuan tersebut, mekanika batuan merupakan gabungan dari :

    Sehingga mekanika batuan tidak sama dengan ilmu geologi yang

    didefinisikan oleh TALOBRE sebagai berikut deskriptif yang mengidentifikasikan

    batuan dan mempelajari sejarah dari batuan. 

    2. Menurut COATES

    a. Mekanika adalah ilmu yang mempelajari efek dari gaya atau tekanan pada

    sebuah benda. Efek ini bermacam-macam, misalnya percepatan, kecepatan,

    perpindahan.

    b. Mekanika batuan adalah ilmu yang mempelajari efek dari pada gaya terhadap

    batuan. Efek utama yang menarik bagi para geologiawan adalah perubahan

    bentuk.

    3. Bagi para insinyur, mekanika batuan adalah :

    a. Analisis dari pada beban atau gaya yang dikenakan pada batuan.

    b. Analisis dari dampak dalam yang dinyatakan dalam tegangan (stress),

    regangan (strain) atau energi yang disimpan.

    c. Analisis akibat dari dampak dalam tersebut, yaitu rekahan (fracture), aliran

    atau deformasi dari batuan.

    4. Menurut US National Committee on Rock Mechanics (1964) :

    Mekanika batuan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang

    perilaku (behaviour ) batuan baik secara teoritis maupun terapan, merupakan

    cabang dari ilmu menkanika yang berkenaan dengan sikap batuan terhadap

    medan-medan gaya pada lingkungannya.

    4.3 BEBERAPA CIRI MEKANIKA BATUAN Adapun ciri-ciri mekanika batuan adalah sebagai berikut :

    1. Dalam ukuran besar, solid, dan massa batuan kuat/keras, maka batuan dapat

    dianggap kontinu.

    2. Bagaimanapun juga karena keadaan alamiah danlingkungan geologi, maka

    batuan tidak kontinu (diskontinu) Karena adanya kekar, fissure, schistocity , crack ,

    cavities, dan diskontinuitas lainnya. Untuk kondisi tertentu, dapat dikatakan bahwa

    mekanika dari struktur batuan.

    3. Secara mekanik, batuan adalah system multiple body .

    TEORI + PENGALAMAN + TEST LABORATORIUM + TEST IN-SITU

  • 8/15/2019 MODUL 2014.pdf

    64/116

    Modul Geologi Teknik 2014 

    Laboratorium Geologi Teknik -64 

    4. Analisis mekanika tanah dilakukan pada bidang, sedang analisi mekanika batuan

    dilakukan pada bidang dan ruang.

    5. Mekanika batuan dikembangkan secara terpisah dari mekanika tanah, tetapi ada

    beberapa yang tumpang tindih.

    6. Mekanika bauan banyak menggunakan :