Prosiding Seminar Nasional - IPB University

23

Transcript of Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Page 1: Prosiding Seminar Nasional - IPB University
Page 2: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi

dan Pendidikan Tinggi

IPB International Convention Center – Bogor 18 April 2015

Page 3: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional

Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi

dan Pendidikan Tinggi

IPB International Convention Center – Bogor 18 April 2015

EDITOR :

Nunung Kusnadi Amzul Rifin

Anna Fariyanti Netti Tinaprilla Burhanuddin

MARYONO

Page 4: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi IPB International Convention Center – Bogor 18 April 2015 Tim Penyusun Editor :

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, M.S Dr. Amzul Rifin, S.P, M.A Dr. Ir. Anna Fariyanti, M.Si Dr. Ir. Netti Tinaprilla, M.M Dr. Ir. Burhanuddin, M.M Maryono, S.P, M.Si

Desain Sampul :

Hamid Jamaludin Muhrim, SE

Tata Letak Isi :

Hamid Jamaludin Muhrim, S.E Triana Gita Dewi, S.E, M.Si Tursina Andita Putri, S.E, M.Si

Administrasi Umum : Tita Nursiah, S.E Tursina Andita Putri, S.E, M.Si

Diterbitkan oleh Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB Bekerjasama dengan Asosiasi Agribisnis Indonesia (AAI) Copyright © 2015 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen - IPB Jl. Kamper Wing 4 Level 5 Kampus IPB Dramaga Bogor 16680 Telp/Fax : 0251-8629654 e-mail : [email protected], [email protected] Website : http://agribisnis.ipb.ac.id ISBN : 978-602-14623-3-1

Page 5: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi v

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Agribisnis diselenggarakan dalam rangka Tujuh Puluh Tahun Prof. Bungaran Saragih yang diselenggarakan pada Sabtu 18 April 2015 dengan tema “Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan dan Pendidikan Tinggi”. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB bekerjasama dengan Asosiasi Agribisnis Indonesia (AAI), Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPI), Pusat Pangan Agribisnis (PPA), PROFITA Unggul Konsultama, Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) serta AGRINA. Prof. Bungaran Saragih pada awal tahun 90-an memperkenalkan istilah Agribisnis yang merupakan cara baru dalam melihat pertanian. Hal ini berarti pertanian bukan hanya pada kegiatan usahatani (on farm activities) tetapi juga kegiatan di luar usahatani (off farm activities). Dengan kata lain, pertanian tidak hanya berorientasi produksi (production oriented) tetapi juga berorientasi pasar (market oriented), tidak hanya dilihat dari sisi permintaan (demand side) tetapi juga dari sisi penawaran (supply side). Prosiding ini merupakan kompilasi artikel-artikel yang dipresentasikan dalam Seminar Nasional Agribisnis tersebut. Latar belakang bidang keilmuan serta daerah penulis yang beragam menghasilkan berbagai perspektif dalam pembangunan agribisnis di Indonesia. Artikel dalam prosiding ini penuh dengan gagasan dan ide-ide baru yang melihat pertanian dalam arti luas yang dikelompokkan ke dalam subtema: Sistem Agribisnis, Pengadaan Input, Usahatani, Pengolahan, Pemasaran, dan Penunjang. Artikel-artikel dalam prosiding ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan di bidang agribisnis serta dapat pula dijadikan rekomendasi kebijakan bagi pengambil keputusan. Pada kesempatan kali ini, ijinkanlah kami untuk mengucapkan terima kasih kepada Dr Rachmat Pambudy, MS; Dr Nunung Kusnadi, MS; Dr Andriyono K Adhi; Dr Suharno, MADev; Dr Anna Fariyanti, MS; Dr Burhanuddin, MM; Dr Netti Tinaprila, MM; Dr Amzul Rifin, MA; Siti Jahroh, PhD, serta Etriya, MM yang telah bekerja keras untuk menilai artikel yang dipresentasikan sehingga layak untuk ditampilkan dalam prosiding ini. Penghargaan juga disampaikan kepada Hamid Jamaludin M, Tursina Andita Putri, Triana Gita Dewi, dan Tita Nursiah yang telah membantu dalam penyusunan prosiding ini. Semoga prosiding ini dapat berkontribusi dalam pengembangan agribisnis dan peningkatan kesejahteraan petani. Terimakasih Bogor, September 2015 Ketua Departemen Agribisnis FEM IPB Dr. Ir. Dwi Rachmina, M.Si

Page 6: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi vii

DAFTAR ISI

Sistem Agribisnis Model Pengembangan Agribisnis Kelapa Terpadu di Kabupaten Indragiri Hilir Djaimi Bakce, dan Syaiful Hadi 1 Perubahan Sistem Agribisnis Petani Hortikultura dalam Menghadapi Era Pasar Modern (Studi Kasus Petani Hortikultura di Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung) Gema Wibawa Mukti, Dini Rochdiani, dan Rani Andriani Budi Kusumo 23 Sistem Insentif untuk Mendukung Daya Saing Agribisnis Kopi Rakyat di Jawa Timur Luh Putu Suciati, dan Rokhani 41

Pengadaan Input Peran Industri Benih Jagung dalam Peningkatan Produksi Tanaman Pangan (Kasus di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah) Kurnia Suci Indraningsih 57 Analisis Aksesibilitas Petani Perkotaan terhadap Agroinput dan Implikasinya terhadap Pengembangan Urban Farming Harniati, dan Reni Suryanti 73 Kajian Karakteristik Produsen dan Penangkar Benih Padi di Daerah Istimewa Yogyakarta Wahyuning K. Sejati, dan M. Suryadi 83 Sistem “Jabalsim” Sebagai Solusi untuk Penyediaan Benih Kedelai (Kasus di Kabupaten Wonogiri) Tri Bastuti Purwantini 97 Implementasi Kebijakan Pemerintah tentang Pupuk Bersubsidi sebagai Supporting System Agribusiness terhadap Agribisnis Perberasan Surya Abadi Sembiring 109

Usahatani Pemahaman dan Partisipasi Petani dalam Adopsi Teknologi Biochar di Lahan Kering Blitar Selatan Asnah, Masyhuri, Jangkung Handoyo Mulyo, dan Slamet Hartono 127 Diterminan Pengelolaan Satuan Usaha Perhutanan Kerakyatan (SUPK) di Kawasan Perhutanan Kerakyatan-Tanggamus, Lampung Ismalia Afriani, F. Sjarkowi, Najib Asmani, dan M Yazid 135

Page 7: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional viii Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi

Emisi Gas Rumah Kaca Aktivitas On-Farm Sektor Pertanian di Provinsi Jawa Timur: Studi Empiris The Environmental Kuznets Curve Gilang Wirakusuma, Irham, dan Slamet Hartono 151 Ketahanan Pangan di Sumatera Selatan Ditinjau dari Tren Produksi Beras dan Stok Beras Pedagang Desi Aryani 167 Produksi dan Pendapatan Petani Kelapa Dalam (Cocos Nucifera Linn) di Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau Sisca Vaulina, dan Saiful Bahri 183 Keunggulan Kompetitif Kedelai: Pendekatan Policy Analysis Matrix (PAM) (Kasus di Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur) Syahrul Ganda Sukmaya, dan Dwi Rachmina 199 Percepatan Adopsi Tanaman Manggis melalui Sekolah Lapang di Kecamatan Mandalawangi Provinsi Banten Asih Mulyaningsih, Imas Rohmawati, dan Suherna 207 Dampak Program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Terhadap Efisiensi Teknis Usahatani Kedelai di Kabupaten Jember Indah Ibanah, Andriyono Kilat Adhi, dan Dwi Rachmina 219 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Lobster Laut Sitti Aida Adha Taridala , Asriya, dan Yusnaini 233 Prospek Pengembangan Usahatani Bawang Merah Lokal Palu di Tinjau dari Tingkat Pendapatan di Desa Boluponto Jaya Kecamatan Sigi Kabupaten Sigi Lien Damayanti, Yulianti Kalaba, dan Erny 245 Analisis Kesiapan dan Strategi Pengembangan Bisnis Koperasi Produsen Kopi “Margamulya” (Studi Kasus Koperasi Produsen Kopi Margamulya Pangalengan Kabupaten Bandung) Ima Marlina, dan Endah Djuwendah 257 Dampak Ekonomi Karakteristik Peternak terhadap Pola Usaha Kemitraan Ayam Broiler di Daerah Jember, Situbondo, Bondowoso Lumajang dan Banyuwangi Hariadi Subagja, dan Wahjoe Widhijanto Basuki 267 Dampak Konsentrasi Industri terhadap Performans di Industri Broiler Indonesia Anna Fitriani, Heny K. Daryanto, Rita Nurmalina, dan Sri Hery Susilowati 279 Perilaku Ekonomi Rumahtangga Petani Kelapa Sawit di Desa Indra Sakti Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar Elinur, dan Asrol 297 Introduksi Potensi Integrasi Sapi-Sawit dalam Mendukung Akselerasi Peningkatan Produksi Daging Sapi Nasional Priyono 311 Perilaku Harga Bawang Putih Jawa Timur dan Cina Herdinastiti 325

Page 8: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi ix

Performansi Pembagian Kerja antara Laki-Laki dan Perempuan pada Usahatani Kentang Ana Arifatus S, dan Dyanasari 339

Pengolahan Potensi Sumberdaya Pertanian Lokal dalam Pemenuhan Kebutuhan Bahan Pangan Sumber Karbohidrat di Provinsi Bengkulu Putri Suci Asriani, dan Bonodikun 357 Perbandingan Analisis Nilai Tambah Kopi Arabika dengan Metode Proses Pengolahan Kering dan Basah (Studi Kasus pada Malabar Mountain Coffee PT. Sinar Mayang Lestari, Kabupaten Bandung) Resty Tyagita Aprilia, dan Tuti Karyani 371 Analisis Penerapan Manajemen Mutu Susu Pasteurisasi (Studi Kasus Unit Susu Pasteurisasi Pondok Modern Darul Ma’rifat Gontor 3 Desa Sumbercangkring Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri) Akhadiyah Afrila, dan Asnah 385 Studi Komparasi Nilai Tambah Produk Olahan Kentang Granola di Wilayah Pangalengan (Jawa Barat) dengan Banjarnegara (Jawa Tengah) Vela Rostwentivaivi Sinaga, dan Doni Sahat Tua Manalu 397 Pengembangan Agroindustri Teh Rakyat dengan Pendekatan Soft System Methodology (Studi Kasus di Kabupaten Bandung) Sulistyodewi NW 409 Karakteristik Pengusahaan Usaha Penggilingan Padi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat Tursina Andita Putri 421

Pemasaran

Pengaruh Konsep Produk, Budaya Konsumsi, Keluarga terhadap Perilaku Konsumen Mengkonsumsi Produk Kebab (Studi Kasus: Kebab Turki XXX) Adhi Tejo Dwicahyo, Nunuk Adiarni, dan Mudatsir Najamuddin 441 The Demand and Competition Among Supply Source in Indonesia Meat Import Market Resti Prastika Destiarni, Ahmad Syariful Jamil, dan Netti Tinaprilla 455 Kinerja Rantai Pasok Komoditas Bawang Daun (Allium fistulosum L.) di Koperasi untuk Memenuhi Permintaan Pasar Terstruktur (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat) Nurul Risti Mutiarasari, Eddy Renaldi, dan Ery Supriyadi Rustidja 469 Analisis Determinan Permintaan Kopi Arabika di Provinsi Sumatera Utara Rahmanta 489

Page 9: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Prosiding Seminar Nasional x Kristalisasi Paradigma Agribisnis dalam Pembangunan Ekonomi dan Pendidikan Tinggi

Analisis Permintaan dan Penawaran Tembakau Besuki Na Oogst di Kabupaten Jember Jawa Timur Novi Haryati, Soetriono, dan Anik Suwandari 503 Analisis Permintaan Impor Garam Indonesia dengan Pendekatan Almost Ideal Demand System Ahmad Syariful Jamil, Netti Tinaprilla, dan Suharno 517 Analisis Tataniaga Pisang sebagai Daya Ungkit Revitalisasi Pengembangan Produksi Hortikultura di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah Endang Siti Rahayu, dan Joko Sutrisno 531 Sistem Pemasaran Karet dengan Pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN) di Kabupaten Tebo, Jambi Rikky Herdiyansyah, Rita Nurmalina, dan Ratna Winandi A 545

Penunjang

Potensi Pengembangan Agrowisata dan Konservasi Ex-Situ Tumbuhan Kantong Semar (Nepenthes sp.) di Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau Ryan Budi Setiawan, dan Eksa Rusdiyana 565 Analisis Perbedaan Pendapatan Petani Budidaya Ikan Patin Penerima dan Non Penerima Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi “PUKK” PT Perkebunan Nusantara V Rika Amelia Jas, Amzul Rifin, dan Netti Tinaprilla 575 Efektivitas Perilaku Komunikasi di Dalam Sekolah Lapang – Pengelolaan Tanaman Terpadu di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor Ali Alamsyah Kusumadinata 585 Karakteristik Perempuan Wirausaha di Lingkar Kampus Institut Pertanian Bogor, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor Iqbal Reza Fazlurrahman, Anna Fariyanti, dan Suharno 603 Biaya Transaksi pada Pembiayaan Usahatani Kedelai di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur Hardiyanti Sultan, Dwi Rachmina, dan Anna Fariyanti 615 Proses Penumbuhan dan Efektivitas Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA) (Kasus di LKMA Sejahtera, Kabupaten Lamongan) Ratih Apri Utami, Lukman M. Baga, dan Suharno 631 Faktor atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa dalam Memilih Program Studi Agribisnis Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi 647

Page 10: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

647

FAKTOR ATAS PENGAMBILAN KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI

AGRIBISNIS

Anita Primaswari Widhiani1), dan Triana Gita Dewi

Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor E-mail: 1)[email protected]

ABSTRACT

Agribusiness education is a part of agribusiness system. University as the provider of this should learn what drives students to choose agribusiness a major. The goals of the research are to analyze factors of agribusiness major selection. Choosing major are assumed as planned behavior based on factors of attitude, subjective norms and perceived believe control. Samples are drawn by stratified random method on undergraduate and graduate students of agribusiness major. The result shows that all variables are clustered into three factors as assumed. Based on this result, we recommend several strategies to promote agribusiness major.

Keyword(s): agribusiness education, factor analysis, major selection

ABSTRAK Pendidikan agribisnis adalah salah satu bagian dalam sub sistem penunjang agribisnis. Universitas sebagai penyedia pendidikan agribisnis perlu mengetahui apa yang mendorong siswa untuk memilih pendidikan agribisnis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor atas pengambilan keputusan memilih program studi agribisnis. Pengambilan keputusan memilih program studi diduga sebagai tindakan berencana yang didasari oleh penilaian diri akan perilaku, norma subjektif interpersonal dan pandangan akan kemampuan diri. Contoh diambil dengan metode stratified random sampling pada mahasiswa sarjana dan magister program studi agribisnis. Berdasarkan analisis faktor, variabel-variabel yang dikelompokkan dalam 3 faktor utama sesuai dengan dugaan. Berdasarkan hasil tersebut, beberapa strategi direkomendasikan untuk mempromosikan program studi agribisnis.

Kata Kunci: analisis faktor, pendidikan agribisnis, pemilihan program studi

PENDAHULUAN Agribisnis adalah penjumlahan total

dari seluruh kegiatan yang menyangkut manufaktur dan distribusi sarana pertanian; kegiatan yang dilakukan usahatani; penyimpanan, pengolahan dan distribusi dari produk pertanian dan produk-produk lain yang dihasilkan dari produk pertanian; konsumen produk-produk tersebut dan semua institusi pendukung (Krisnamurthi, 2000)

Pembangunan pertanian kedepan harus merupakan upaya pengembangan yang utuh dan menyeluruh pada semua aspek ekonomi, yang didalamnya terkait subsistem agribisnis hulu, subsistem agribisnis budidaya, subsistem agribisnis hilir, serta subsistem jasa penunjang agribisnis pertanian (Saragih, 2000)

Berdasar data BPS mengenai sensus pertanian 2013, tren kontribusi sektor pertanian dalam Produk Domestik Bruto

Page 11: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

648

(PDB) atas dasar harga dinilai berlaku menurun. Pada dekade lalu pencapaian kontribusi pertanian terhadap PDB sekitar 15,19%. Pada 2013, kontribusi pertanian terhadap PDB menjadi 14,43%. Walaupun sektor pertanian mengalami pertumbuhan, namun kontribusinya terhadap PDB menjadi lebih rendah di bawah rata-rata pertumbuhan sektor lain. Ironinya adalah pada periode 2013, penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih tinggi mencapai 38,07 juta orang (Yunus, 2014 dan Glimourise, 2014).

Karena pentingnya sektor pertanian terhadap ekonomi rakyat, maka cara untuk memberdayakan sektor ini adalah dengan memperbesar pangsa pasar manfaat ekonomi yang diterima oleh rakyat dari manfaat ekonomi yang ditimbukan oleh sektor agribisnis (Saragih, 2000)

Pemaksimalan manfaat ekonomi yang ditimbulkan oleh sektor agribinis perlu dukungan dari seluruh sub sektor dalam agribisnis, termasuk di dalamnya universitas sebagai lembaga penunjang agrbisnis. Pendidikan agribisnis meme-gang peranan penting dalam memajukan setiap subsistem dalam agribisnis.

Pentingnya pendidikan agribisnis dalam pembangunan agribisnis menjadi penting untuk dikaji. Saat ini terdapat 274 penyedia pendikan tinggi agribisnis di seluruh Indonesia (DIKTI, 2015). Dari jumlah itu, 20 tidak beroperasi lagi dimana sembilan berstatus non aktif , enam dihapus dan lima mengalami alih bentuk. Dari jumlah tersebut, 17 ada di

unversitas swasta dan tiga ada di universitas negeri. Delapan belas program studi agribisnis tersebut tidak memiliki dosen, 12 kekurangan maha-siswa (sembilan diantaranya tidak memi-liki mahasiswa sama sekali sementara tiga lainnya jumlah mahasiswanya ku-rang dari sepuluh) (DIKTI, 2015, diolah).

Sementara itu, lulusan pendidikan agribisnis justru banyak dicari (Kurnia, 2012) dan tingkat mendapat pekerjaan 98 persen (Johnson dan Lubin, 2011). Karena itu, yang menjadi pertanyaan adalah mengapa minat calon siswa untuk masuk program studi agribisnis berkurang walaupun prospeknya baik. Faktor apakah yang menyebabkan seorang calon siswa untuk memutuskan program studi menjadi perlu untuk dikaji.

Mengingat pentingnya pendidikan agribisnis dalam perkembangan agri-bisnis, maka kajian akan alasan pemilihan program studi agribisnis bisa membantu universitas sebagai penyedia program pendidikan agribisnis untuk merumuskan strategi untuk menjaring lebih banyak siswa dan menumbuhkan minat akan studi agribisnis.

Berdasarkan penjabaran diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui faktor atas pengambilan

keputusan memilih program studi agribinis

2. Merumuskan strategi untuk seleksi mahasiswa dan promosi program studi agribisnis

KERANGKA PEMIKIRAN

Memilih program studi di perguruan tinggi adalah keputusan penting dalam hidup seseorang. Keputusan ini dapat

Page 12: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

649

mempengaruhi pekerjaan dan karir di masa depan. Karena pentingnya ke-putusan inilah, maka keputusan memilih program studi dianggap sebagai tindakan yang dilakukan dengan rasional dengan mempertimbangkan beberapa alasan.

Menurut Azjen dan Fisbein (1975), tindakan beralasan dibangun atas hubungan antara sikap dan perilaku. Komponen dari teori ini adalah keinginan berperilaku, sikap dan norma objektif, dimana keinginan berperilaku dipenga-ruhi oleh sikap seseorang akan perilaku tersebut dan norma subjektif. Sikap akan perilaku diperoleh dari kepercayaan akan konsekuensi dari sikap tersebut dengan evaluasi diri terhadap konsekuensi dari sikap. Sementara, norma subjektif adalah kombinasi dari pandangan akan eks-pektasi orang-orang yang berpengaruh dengan keinginan seseorang untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Teori ini kemudian dikembangkan oleh Azjen (1985) menjadi teori perilaku berencana dengan menambahkan faktor pandangan akan kontrol perilaku. Faktor ini ditambahkan untuk mengatasi keter-batasan situasional yang membatasi keinginan berperilaku menjadi perilaku sesungguhnya. Pandangan akan kontrol perilaku berasal dari evaluasi efikasi diri. Faktor ini diperoleh dari kepercayaan seseorang akan faktor yang mem-pengaruhi kemampuannya akan perilaku tertentu dengan evaluasi seseorang akan kemampuannya akan perilaku tertentu.

Variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kepercayaan akan sikap dan sikap akan perilaku:

Kepercayaan akan sikap: kepercayaan seseorang akan konsekuensi dari perilaku tertentu

Sikap akan perilaku: penilaian diri akan perilaku tertentu

Pandangan akan norma dan keinginan untuk berperilaku sesuai norma: Pandangan akan norma: pandangan

seseorang akan keharusan akan perilaku menurut orang yang berpengaruh

Keinginan untuk berperilaku sesuai norma: keinginan seseorang untuk berperilaku tertentu sesuai pandangan orang yang berpengaruh

Pandangan akan kontrol perilaku dan evaluasi akan kontrol perilaku: Pandangan akan kontrol perilaku:

pandangan seseorang akan kemam-puannya akan perilaku tertentu

Kontrol perilaku: kepercayaan sese-orang akan faktor yang mempengaruhi kemampuannya akan perilaku tertentu

Keinginan berperilaku dan perilaku: Keinginan berperilaku: Indikasi akan

perilaku tertentu Perilaku: respon seseorang dalam

situasi tertentu untuk memenuhi tujuan tertentu

METODE PENELITIAN

Variabel Variabel dalam sikap akan perilaku

dalam memilih suatu program studi didasarkan pada ketertarikan akan ilmu, peluang kerja, rumpun ilmu dan prasyarat (Galloti, 1999). Sementara, norma sub-jektif akan memperhitungkan pengaruh orang disekitar calon siswa yang diang-gap berpengaruh dalam memilih program studi seperti keluarga, teman dan guru/

Page 13: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

650

konselor pendidikan. Pandangan akan kontrol perilaku mencakup variabel ke-mampuan yang dibutuhkan dalam studi agribisnis yaitu ilmu ekonomi, mate-matika dan komunikasi (The Collage Board, 2015). Metode Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh (sampling) akan dilakukan dengan stratified random sampling. Contoh diambil pada program studi agribisnis IPB tingkat sarjana reguler, sarjana alih jenis dan magister, dimana setiap contoh pada strata yang berbeda diberikan pertanyaan yang sama (matched sampling). Ini dilakukan untuk mengurangi bias (Rubin, 1973).Adapun jumlah contoh masing-masing strata tercantum pada tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Strata

Strata Jumlah populasi

Jumlah contoh

Sarjana reguler 488 182 Sarjana alih jenis 149 56 Magister 106 39 Total 743 277

Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi karakteristik demografi dan non demografi. Karakteristik demografi meliputi asal daerah. Sementara, karakteristik non demografi meliputi rencana karir setelah selesai studi, memiliki keluarga yang pernah/sedang menjadi mahasiswa IPB dan memiliki keluarga yang pernah/sedang belajar di program studi agribisnis. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel

Uji validitas dan reliabilitas dilaku-kan untuk menguji alat pengukuran.

Validitas menguji apakah alat peng-ukuran mengukur yang seharusnya diukur sementara reliabilitas menguji apakah alat pengukuran mampu mem-berikan pengukuran yang konsisten. Uji validitas dan reliabilitas harus dilakukan keduanya untuk memastikan bahwa alat ukur penelitian layak digunakan (Cramer et al, 2009).

Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi pearson setiap variabel dengan nilai totalnya. Variabel dianggap valid jika nilai r pearson lebih besar daripada 0.35 untuk jumlah contoh antara 250 dan 300 (Hair, 1998).

Sementara itu, uji reliabilitas dilaku-kan dengan menghitung nilai cronbach’s alpha masing-masing kelompok variabel. Variabel dianggap reliabel jika memiliki nilai cronbach’s alpha lebih besar daripada 0.5 (Cortina, 1993). Kedua analisis ini dihitung dengan meng-gunakan SPSS 20. Faktor Analisis

Faktor analisis dilakukan untuk melihat keragaman antar variabel ter-amati untuk mendapatkan korelasi antar variabel. Analisis faktor menjawab masalah dalam stuktur interrelasi antar variabel dengan mendefinisikan sepe-rangkat benang merah yang disebut sebagai faktor (Hair, 1998).

Penambahan faktor pandangan akan kontrol perilaku sebagai faktor non motivasi (Azjen, 1985) akan diuji melalui analisis faktor untuk menentukan apakah memang faktor ini memliki keragaman jika dibandingkan dengan faktor motivasi sikap akan perilaku dan norma subjektif. Selain itu, adanya kemungkinan kede-

Page 14: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

651

katan ragam antara variabel rumpun ilmu yang dianggap sebagai faktor motivasi dan kemampuan dalam ilmu ekonomi yang dianggap sebagai faktor non motivasi bisa diuji melalui analisis faktor.

Perhitungan analisis faktor juga dilakukan dengan menggunakan SPSS 20. Penentuan jumlah faktor yang diekstrak dilakukan melalui: 1. Persentase varians kumulatif. Nilai ini

mengukur persentase total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh faktor ke-i. Jika nilai ini lebih dati 70 persen, maka faktor tersebut dapat digunakan.

2. Eigen Value. Nilai ini mengukur total keragaman data yang dapat dijelaskan oleh faktor ke-j. Jika nilai eigen value lebih dari 1 maka faktor tersebut dapat diikut sertakan.

3. Screen plot. Grafik ini meng-gambarkan hubungan antara eigen value dengan jumlah faktor. Bila kurva masih curam, maka harus ditambah jumlah faktor. Bila sudah landai maka hentikan penambahan faktor.

4. Sesuai kebutuhan. 5. Uji signifikansi

Selanjutnya, penentuan variabel yang sesuai untuk masing-masing faktor yang baru terbentuk dilakukan dengan melihat rotated component matrix. Batas minimun korelasi antara variabel dengan faktor adalah 0,5, jika kurang dari 0,5 maka variabel tersebut tidak dapat dimasukan pada faktor manapun dan tidak signifikan menentukan pemilihan program studi.

Untuk memastikan bahwa analisis faktor yang telah dilakukan ini layak untuk digunakan, maka analisis

dilanjutkan dengan analisis Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO-MSA). Analisis ini digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi antar variabel. Nilai KMO-MSA yang semakin rendah menandakan bahwa antar variabel dalam satu faktor tidak berkorelasi. Dengan demikian, agar analisis dianggap layak untuk digunakan, nilai KMO-MSA harus lebih besar atau sama dengan 0,5.

PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Departemen Agribisnis IPB yang sedang aktif mengikuti perkuliahan. Responden yang diambil berasal dari program sarjana reguler, alih jenis dan program S2 agribisnis. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi selengkap-lengkapnya mengenai faktor yang mempengaruhi pemilihan program studi Agribisnis.

Karakteristik responden yang menarik untuk dikaji antara lain provinsi asal, keberadaan keluarga di IPB dan program studi agribisnis serta rencana karir setelah menyelesaikan program studi saat ini ini.

Berdasarkan asal provinsi, 38 persen mahasiswa agribisnis IPB berasal dari Jawa Barat (Gambar 1) padahal angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi di Jawa Barat tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 17 persen (Kemendikbud, 2013). Sebaran ini diduga terjadi karena IPB merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang ternama serta lokasi IPB yang juga terletak di Jawa Barat. Sedangkan DKI Jakarta yang merupakan salah satu

Page 15: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

652

provinsi terdekat dengan kota Bogor dan memiliki APK yang sangat tinggi yaitu 99% (Kemendikbud, 2013), hanya menempati posisi keempat. Hal ini diduga disebabkan karena banyaknya perguruan tinggi di DKI Jakarta serta tingginya pendapatan sehingga penduduk DKI Jakarta memiliki kesempatan lebih luas untuk memilih perguruan tinggi swasta.

Hampir setengah responden menya-takan memiliki keluarga yang pernah atau sedang mengenyam pendidikan di universitas yang sama (Gambar 2). Sejalan dengan tindakan beralasan (Ajzen dan Fishbein, 1975) dan tindakan berencana (Ajzen, 1985), rekomendasi anggota keluarga untuk memilih universitas yang sama menunjukkan norma subjektif interpersonal.

Gambar 1. Provinsi Asal Responden

Gambar 2. Jumlah Responden yang Memiliki Keluarga

yang Menempuh Pendidikan di IPB

Page 16: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

653

Kurang dari dua puluh persen res-ponden menyatakan memiliki keluarga yang memilih program studi agribisnis. Rekomendasi anggota keluarga untuk memilih program studi yang sama ternyata tidak sebesar rekomendasi untuk memilih universitas yang sama. Penyebabnya diduga nama besar atau reputasi universitas dipandang lebih penting daripada program studi. Meskipun cukup rendah namun faktor ini dapat dipertimbangkan sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan terhadap pemilihan program studi.

Berdasarkan rencana karir, 38 persen mahasiswa mempersiapkan diri menjadi wirausaha (Gambar 4). Hal ini menandakan bahwa mahasiswa merasa penting untuk mempelajari ilmu yang terdapat pada program studi agirbisnis sehingga mereka mampu mendirikan usaha sendiri. Selain itu, keinginan untuk berwirausaha ini sejalan dengan tujuan program studi agribisnis untuk mencetak wirausahawan baru. Sementara itu, karyawan swasta menjadi pilihan kedua terbesar rencana karir mahasiswa agribisnis.

Gambar 3. Jumlah Responden yang Memiliki Keluarga

yang Menempuh Pendidikan di PS Agribisnis

Gambar 4. Rencana Karir Responden

Page 17: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

654

Validitas dan Reliabilitas Sebelum dilakukan penyebaran

kuesioner, perlu dilakukan analisis validitas dan reliabilitas pada variabel. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap item pertanyaan utama pada kuesioner telah tepat untuk digunakan.

Hasil validitas dengan menggunakan analisis pearson menyatakan bahwa 11 variabel yang digunakan valid karena hasil korelasi pearson antara nilai masing-masing variabel dengan nilai total lebih tinggi dibandingkan dengan nilai r tabel (Tabel 2). Sedangkan hasil reliabilitas pada kelompok variabel menyatakan bahwa semua kelompok variabel telah reliabel untuk digunakan. Hal ini terlihat dari nilai Cronbach’s alpha yang lebih tinggi dari 0,5 (Tabel 3).

Tabel 2. Hasil Validasi Variabel Variabel r Batas min Keputusan X1 0,386 0,35 Valid X2 0,750 0,35 Valid X3 0,571 0,35 Valid X4 0,556 0,35 Valid X5 0,620 0,35 Valid X6 0,734 0,35 Valid X7 0,706 0,35 Valid X8 0,513 0,35 Valid X9 0,694 0,35 Valid X10 0,353 0,35 Valid X11 0,467 0,35 Valid

Keterangan: X1: ketertarikan terhadap ilmu X2: memiliki prospek pekerjaan yang baik X3: agribisnis merupakan rumpun ilmu

ekonomi dan manajemen X4: memiliki passing grade yang tinggi X5: anjuran orang tua X6: anjuran guru/konselor X7: anjuran teman X8: anjuran paman/bibi/sepupu X9: memiliki kemampuan ilmu ekonomi X10: memiliki kemampuan matematika X11: memiliki kemampuan komunikasi

Hasil validitas dan reliabilitas ini menunjukan bahwa penelitian dapat diteruskan dengan menggunakan variabel atau item pertanyan yang telah ditentukan.

Tabel 3. Reliabilitas Variabel

Kel. Variabel

Cronbach's Alpha

Batas min

Keputusan

Sikap 0,748 0,5 Reliabel Norma subjektif

0,804 0,5 Reliabel

Kontrol akan perilaku

0,614 0,5 Reliabel

Analisis Faktor

Analisis faktor digunakan untuk mengelompokan beberapa variabel men-jadi faktor-faktor yang diduga mem-pengaruhi pemilihan program studi agribisnis. Screen plot (Lampiran 1) antara eigen value dan component number memperlihatkan bahwa 11 variabel dapat dikelompokan menjadi 3 faktor. Hal ini terlihat dari cut off grafik yang terjadi pada component number ketiga. Hal ini sesuai dengan teori perilaku berencana yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku adalah sikap, norma subjektif dan kontrol akan perilaku.

Selanjutnya, rotated component matrix (Lampiran 2) menunjukan pe-ngelompokan variabel pada masing-masing faktor. Pengelompokan ini di-lakukan dengan melihat nilai rotated component yang lebih tinggi dari 0,5. Faktor pertama terdiri dari variabel anjuran orang tua, anjuran guru/konselor, anjuran teman dan anjuran paman/ bibi/sepupu. Faktor kedua terdiri dari variabel memiliki kemampuan ilmu

Page 18: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

655

ekonomi, memiliki kemampuan matema-tika dan memiliki kemampuan komuni-kasi. Faktor ketiga terdiri dari variabel ketertarikan terhadap ilmu dan memiliki prospek pekerjaan yang baik. Variabel anggapan bahwa agribisnis merupakan rumpun ilmu ekonomi dan manajemen serta memiliki passing grade yang tinggi tidak signifikan mempengaruhi alasan pemilihan program studi agribisnis dan tidak dapat digolongkan pada faktor manapun.

Nilai KMO-MSA (Lampiran 3) memperlihatkan bahwa analisis faktor yang telah dilakukan layak untuk digunakan. Hal ini ditunjukan dari nilai KMO-MSA sebesar 0,783 yang lebih besar dari 0,5.

Dari hasil analisisi faktor tampak bahwa memang ada perbedaan antara faktor motivasi yaitu sikap dan norma subjektif dan non motivasi yaitu kontrol akan perilaku. Hal ini sesuai dengan teori perilaku beralasan (Ajzen, 1985).

Variabel yang signifikan merupakan bagian dari sikap adalah ketertarikan terhadap ilmu dan memiliki prospek pekerjaan yang baik. Hal ini sejalan dengan penelitian Crampton et al (2006).

Dua variabel lainnya yang diduga merupakan bagian dari faktor sikap yaitu rumpun ilmu (agribisnis merupakan bagian dari rumpun ilmu ekonomi dan manajemen serta (prasyarat) passing grade ternyata tidak signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Galloti (1999) yang menganggap bahwa variabel ketertarikan terhadap ilmu, memiliki prospek pekerjaan yang baik, rumpun ilmu dan prasyarat kesemuanya merupakan faktor dari sikap. Variabel

prospek pekerjaan yang baik menjadi faktor atas perilaku memilih program studi sejalan dengan penelitian Adolsary dan Assaf (1996).

Variabel anjuran keluarga ini (orang tua/kakak), anjuran guru/konselor, anjuran teman dan anjuran keluarga non-inti (paman/bibi/sepupu) kesemuanya signifikan menunjukkan faktor norma subjektif sesuai dengan teori perilaku beralasan (Ajzen, 1985). Diduga pola sosial masyarakat Indonesia yang cenderung mengikuti norma subjektif menjadikan semua variabel dalam faktor ini signifikan. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Adolsary dan Assaf (1996) yang menyatakan bahwa pengaruh keluarga dan teman bukan menjadi faktor dalam pemilihan program studi. Studi empirik Adolsary dan Assaf (1996) di Arab Saudi memberikan gambaran bahwa pola sosial masyarakat yang berbeda antara Indonesia dengan Arab Saudi menyebabkan perbedaan pada variabel pengaruh keluarga dan teman sebagai faktor dalam pemilihan program studi.

Sementara itu variabel anjuran guru/ konselor sebagai faktor atas pemilihan program studi sejalan dengan penelitian Lichtenstein et al (2014) yang menyata-kan bahwa anjuran guru/konselor adalah faktor atas pemilihan program studi.

Kemampuan ilmu ekonomi. Mate-matika dan komunikasi merupakan varia-bel yang secara signifikan membangun faktor kontrol akan perilaku. Faktor ini merupakan faktor non motivasi, dimana individu menilai kemampuannnya dalam menjalankan perilaku yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan teori perilaku

Page 19: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

656

berencana dari Azjen (1985). Evaluasi kemampuan diri dalam bidang tertentu menjadi variabel faktor yang mem-pengaruhi pemilihan program studi yang dipandang membutuhkan kemampuan tersebut seperti pada penelitian Lichenstein et al (2014), Trusty (2002) dan Betz dan Hackett (1983) Strategi Kebijakan Strategi untuk pengembangan program studi agribisnis: 1. Faktor sikap terhadap perilaku terdiri

atas ketertarikan terhadap ilmu dan memiliki prospek pekerjaan yang baik. Dengan demikian, strategi yang dapat dilakukan pengelola program studi agribisnis adalah menimbulkan ketertarikkan terhadap ilmu terhadap calon siswa dengan kuliah umum, pameran dan road show ke sekolah-sekolah. Prospek pekerjaan yang baik dari program studi agribisnis dapat ditunjukkan dengan mengundang alumni untuk presentasi di depan calon mahasiswa.

2. Faktor norma subjektif interpersonal menunjukkan bahwa pengaruh keluarga inti, pengaruh guru/konselor, pengaruh teman dan pengaruh keluarga non-inti adalah faktor atas pemilihan program studi. Pendekatan personal terhadap individu-individu berpengaruh ini penting untuk di-lakukan untuk mempromosikan program studi agribisnis. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah open house yang dikemas khusus untuk masing-masing individu berpengaruh seperti open house khusus orang tua dan open house khusus guru.

Pengaruh teman dapat dimaksimalkan dengan kunjungan ke sekolah asal oleh mahasiswa program studi agri-bisnis yang berprestasi.

3. Faktor kontrol akan perilaku menun-jukkan bahwa kemampuan

4. ilmu ekonomi, kemampuan mate-matika dan kemampuan komunikasi merupakan faktor atas pemilihan program studi agribisnis. Calon mahasiswa dengan kemampuan ilmu ekonomi, kemampuan matematika dan kemampuan komunikasi dapat dipengaruhi untuk memilih program studi agribisnis melalui pemberian beasiswa atau jalur masuk khusus. Selain itu, lomba bidang studi dapat diselenggarakan untuk mengetahui kemampuan calon mahasiswa dalam ilmu ekonomi, matematika atau komunikasi yang berguna dalam seleksi mahasiswa.

PENUTUP

Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat di-

simpulkan bahwa: 1. Faktor atas pengambilan keputusan

mahasiswa dalam memilih program studi agribisnis terdiri dari faktor sikap, norma objektif interpersonal dan control akan perilaku.

2. Rekomendasi strategi untuk pengem-bangan program studi agribisnis meliputi strategi promosi dan seleksi calon mahasiswa.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut

Page 20: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

657

1. Replikasi studi pada program studi agribisnis pada universitas yang berbeda

2. Uji beda antar strata mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 1985. From intentions to actions: A theory of planned behavior. In J. Kuhl & J. Beckmann (Eds.). Action control: From cognition to behavior. Berlin, Heidelber, New York: Springer-Verlag. pp. 11-39

Betz, N.Edan Hackett, G. 1983. The relationship of mathematics self-efficacy expectations to the selectionof science-based college majors. Journal of Vocational Behavior Vol. 23, pp 349-345.

Cortina, JM. 1993. What Is Coefficient Alpha? An Examination of Theory and Applications. Journal of Applied Psychology. Vol. 78, No. 1 pp 98-104

Crampton, W J, Walstrom, K A, Schambach, T P. 2006. Factors influencing major selection by college of business students. Issues in Information Systems. Vol. 7, No. 1 pp 226-230

CollegeBoard. 2015. Major: Agricultural Business. The College Board [Internet].[diunduh 2015 Mar 9]. Tersedia pada: https://bigfuture.collegeboard.org/majors/agriculture-related-sciences-agricultural-business

[DIKTI] Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.2013. Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Jakarta (ID): DIKTI [Internet]. [diunduh pada 2015 Mar 9]. Tersedia pada: http://forlap.dikti.go.id/prodi/search/260

Fishbein, M dan Ajzen, I. 1975. Belief, attitude, intention, and behavior: An introduction to theory and research. Reading (US): Addison-Wesley.

Galloti, KM. 1999. Making a “Major” Real-Life Decision: College Students Choosing an Academic Major. Journal of Educational Psychology. Vol 91 No 2. pp 379-387

Glinmourinse, D. 2014. Kontribusi Pertanian terhadap PDB turun. Sindonews. Rubrik Ekbis [Internet]. [diunduh 2015 Mar 9]. Tersedia pada: http://ekbis.sindonews.com/read/890351/34/kontribusi-pertanian-terhadap-pdb-turun-1407826430

Hair, J F Jr; Anderson; Rolph, E, Tatham, R L, Black, William, C. 1998. Multivariate Data Analysis. New Jersey (US). Prentice-Hall, Inc

Johnson, R dan Lubin, G. 2011. College Exposed: What Majors Are Most Popular, Highest Paying And Most Likely To Get You A Job.Business Insider [Internet]. [diunduh 2015 Mar 12]. Tersedia pada: http://www.businessinsider.com/best-college-majors-highest-income-most-employed-georgetwon-study-2011-6?op=1#ixzz3VHpy9JCK

Page 21: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

658

[KEMENDIKBUD] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. APK/APM PAUD SD SMP SM dan PT Tahun 2012/2013. Jakarta: KEMENDIKBUD

Kramer, G P, Douglas, A, Bernstein dan Vicky, P. 2009. Introduction to clinical psychology. 7th ed. Upper Saddle River. NJ: Pearson Prentice Hall

Kurnia, L. 2012. Lulusan Agribisnis Justru Banyak Dicari. Kompas. Rubrik Edukasi [Internet]. [diunduh 2015 Mar 9]. Tersedia pada:http://edukasi.kompas.com/read/2012/03/13/17362661/Lulusan.Agribisnis.Justru.Banyak.Dicari

Lichtenstein, G, Tombari, M L, Sheppard, S D, Storm, K. 2014. Does Teaching Matter? Factors that Influence High School Students’ DecisionsWhether to Pursue College STEM Majors. 121st ASEE Annual Conference and Exposition.Indianapolis (US) 16-18 June 2014

Rubin, D B. 1973. The use of matched sampling and regression adjustment to remove bias in observational study. Biometrics . Vol 29 March 1973. pp 185-203

Saragih, B. 2000. Kebijakan Pengembangan Agribisnis di Indonesia Berbasiskan Bahan Baku Lokal. Buletin Peternakan Edisi Tambahan 2000. pp 6-11.

Trusty, J. 2002. Effects of high school course-taking and other variables on choice of science and mathematics college majors. Journal of Counseling and Development, Vol. 80.pp464-474.

Yunus, Y (editor). 2014. Ekonomi 2013: Kontribusi Pertanian & Industri Pengolahan Merosot. Bisnis Indonesia. Rubrik Finansial [Internet].[diunduh 2015 Mar 9]. Tersedia pada: http://finansial.bisnis.com/read/20140206/9/201387/ekonomi-2013-kontribusi-pertanian-industri-pengolahan-merosot

Page 22: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Faktor Atas Pengambilan Keputusan Mahasiswa …

659

LAMPIRAN Lampiran 1. Screen Plot

Lampiran 2. Rotated Component Matrix

Rotated Component Matrixa Component

1 2 3 Ketertarikan thdp ilmu -.026 .074 .810Memiliki propek pekerjaan yang baik .080 .187 .732

AGB tmsk rumpun ilmu eko dan man .124 .475 .415

memiliki passing grade yang tinggi .314 .309 .284

anjuran org tua/kakak .704 .046 .239anjuran guru/konselor .784 .143 -.039anjuranteman .780 .098 -.074anjuranpaman/bibi/sepupu .849 .041 .085Memiliki kemampuan ilmu ekonomi .075 .773 .327

Memiliki kemampuan matematika .012 .828 -.159

Memiliki kemampuan komunikasi .168 .640 .282

Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 4 iterations.

Page 23: Prosiding Seminar Nasional - IPB University

Anita Primaswari Widhiani, dan Triana Gita Dewi

660

Lampiran 3. Kaiser Meyer Olkin Meansure of Sampling Adequacy

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .783

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 755.025

df 55

Sig. .000