Referat Terpi Kaki Diabetes

download Referat Terpi Kaki Diabetes

of 47

Transcript of Referat Terpi Kaki Diabetes

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    1/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 1

    PENDAHULUAN

    Kaki diabetik merupakan salah satu komplikasi diabetes mellitus yang paling ditakuti,

    dan merupakan kausa mayor morbiditas,ketidak mampuan pada penderita dengan diabetes

    mellitus. Nasib pasien diabetes mellitus dengan persoalan kaki sampai saat ini umumnya masih

    sangat mengecewakan baik bagi pasiennya sendiri maupun bagi dokter yang mengobatinya.

    Biaya yang harus ditanggung untuk mengatasi persoalan kaki diabetik sangat besar.

    Dari 14 juta penderita diabetes di Amerika , biaya yang dikeluarkan untuk pengobatannya

    mencapai $ US 91,8 miliar, baik dari akibat morbiditasnya, kecacatannya, dan sebagainva. Biaya

    yang utama karena akibat komplikasi kronik diabetes yang ditimbulkannya. Salah satunya ialah

    karena amputasi tungkai bawah. Resiko amputasi penderita diabetesialah 15 kali dibanding

    dengan yang non diabetik, sedangkan biaya pengelolaan perkasus diperhitungkan $ US 25.000.

    Ulkus diabetik maupun masalah kaki merupakan sebab utama morbiditas, mortalitas,

    serta kecacatan penderita diabetes. Dengan adanya neuropati dan atau iskemia maka trauma yang

    minimal saja dapat menyebabkan ulkus pada kulit dan gangguan penyembuhan lukanya hingga

    dapat membawa kearah amputasi tungkai bawah.

    Kebanyakan penderita datang ke rumah sakit sudah dalam kadaan lanjut sehingga

    Amputasi tungkai yang berakibat cacatnya penderita seumur hidup merupakan salah satu

    tindakan yang dapat diambil. Mengingat ulkus diabetik maupun masalah kaki merupakan sebab

    utama morbiditas, mortalitas, serta kecacatan penderita diabetes mellitus, dan biaya yang harus

    ditanggung untuk mengatasi persoalan kaki diabetik sangat besar, serta kaki diabetik makin

    sering dijumpai pada penderita diabetes mellitus, bahkan kebanyakan penderita datang kerumah

    sakit sudah dalam keadaan lanjut sehingga amputasi tungkai merupakan salah satu tindakan yang

    dapat diambil.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    2/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 2

    Atas dasar inilah saya mencoba membuat referat tentang DiabeticFoot (kaki diabetik),

    dengan harapan bagi saya maupun pembaca dapat lebih memahami tentang apa itu diabetic foot,

    bagaimana diabetic foot bisa terjadi dan bagaimana penanggulangan supaya tidak terjadidiabeticfoot dan penatalaksanaannya apabila diabetic foot sudah terjadi. Disini saya akan

    mencoba menguraikan tentang apa itu kaki diabetes, bagaimana cara perawatan kaki supaya

    tidak terjadi kaki diabetes, dan penatalaksanaannya apabila sudah terjadi kaki diabetes supaya

    tidak terjadi keadaan yang sudah lanjut yang menyebabkan amputasi tungkai.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    3/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 3

    BAB II

    EPIDEMIOLOGI KAKI DIABETIK

    Di Amerika Serikat, persoalan kaki diabetik merupakan sebab utama perawatan bagi

    pasien DM. Pada suatu penelitian selama 2tahun, 16% perawatan DM adalah akibat persoalan

    kaki kaki diabetes, dan 23 % dari total hari perawatan adalah akibat persoalan kaki diabetik.

    Diperkirakan sebanyak 15% pasien DM akan mengalami persoalan kakisuatu saat dalam

    kehidupan bersama DM. Keberhasilan pengobatan kaki diabetik berkisar antara 57-94 %,

    bergantung pada besarnya tukak atau ulkus. Kebanyakan pasien sedikit ataupun banyak

    kemudian juga akan memerlukan tindakan bedah dari yang kecil sampai amputasi.

    Prevalensi ulkus pada penduduk berkisar antara 2 - 10 %,sebenarnya hanya sebagian

    kecil persoalan kaki kemudian berlanjutsampai memerlukan amputasi tungkai bawah. Sebagian

    besar dapat diselamatkan dengan pengelolaan yang cermat. Sedangkan di Indonesia prevalensi

    kaki diabetik pada populasi jarang dilaporkan. Di Jakarta pada survei populasi pada tahun 1983

    didapatkan angka prevalensitukak / bekas tukak sebesar 2,4 %.

    Di Poliklinik Endokrin RS Dr Kariadi Semarang dari data yang dikumpulkan mulai bulan

    Januari 2001sampai Juni 2002 didapatkan 4 % pasien DM yang dirujuk ke poliklinik endokrin

    RS Dr Kariadi Semarang, mengalami komplikasi makroangiopati berupa kaki diabetic. Diabetes

    Mellitus adalah sebagai penyebab utama amputasi ekstremitas bawah non traumatic di

    Amerika Serikat.

    Sedangkan data di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta angka amputasi masih sangat

    tinggi, Dalam 1tahun pasca amputasi 14,8 % meninggal dan meningkat 37 % pada pengamatan 3

    tahun, Data dari seluruh rumah sakit di negara bagian California menunjukkan 13% diantara

    mereka yang sudah diamputasi akan memerlukan tindakanamputasi lagi dalam jangka I tahun.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    4/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 4

    BAB III

    PERJALANAN ALAMI KAKI DIABETIK

    Untuk dapat mengerti kemudian melakukan tindakan yang tepat, baik pencegahan

    maupun pengelolaan kaki diabetik, perlu sekali untuk dipahami perjalanan alami keadaan

    tersebut. Kaki diabetes merupakan kombinasi arterioskierosis ke-2 tersering sesudah

    arteriosklerosis pembuluh koroner,dan yang terserang pembuluh darah tungkai bawah.

    Umumnya kelainan ini dikenal sebagai PVD (Peripheral Vascular Desease). Ada 3 faktor yang

    dapat dipandang sebagai predisposisi kerusakan jaringan pada kaki diabetes, yaitu neuropati,

    PVD, dan infeksi. Jarang sekali infeksi sebagai faktor tunggal,tapi seringkali merupakan

    komplikasi iskemia maupun neuropati. Dari segi praktis maka kaki diabetik dapat dipandang

    sebagai kaki iskemia ataupun kaki neuropatik.

    Pada kaki neuropatik, somatik dan otonom rusak, tetapi sirkulasi masih intak sehingga

    nadi teraba jelas, secara klinis kaki terasa hangat, kurang rasa, dan kering. Komplikasi kaki

    neuropatik ini ada 3 macam: ulkus neuropatik, sendi neuropatik (Sendi Charcot), dan edema

    neuropatik.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    5/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 5

    BAB IV

    PATOGENESIS KAKI DIABETIK

    Ada 3 faktor yang dapat dipandang sebagai predisposisi kerusakan jaringan pada kaki

    diabetes, yaitu neuropati, PVD (Peripheral Vascular Desease) , dan infeksi. Jarang sekali

    infeksisebagai faktor tunggal, tapi seringkali merupakan komplikasi iskemia maupun neuropati.

    IV.1. Patogenesis neuropati

    Susunan saraf sangat rentan terhadap komplikasi diabetes mellitus.Secara patogenetik,

    ada 3 faktor utama (metabolik, autonom, vaskuler) yang dapat dianggap sebagai sebab terjadinya

    neuropati pada diabetes mellitus. Diabetes mellitus bersama faktor genetik, dan lingkungan

    (misalnya alkohol) akan lewat ke-3 faktor tersebut memberi neuropati klinis. Faktor metabolik :

    kenaikan poliol, sorbitol / osmotik poliol (hasil reduksi glukosa oleh enzim yang banyak

    tertimbun pada sel tubuh penderita DM). fruktosa,kurangnya kontrol gula darah, dan penurunan

    mioinositol dan Na+/K+ATP meyebabkan demielinasi artrofi akson; otoimum lewat

    antigangliosid dan anti GAD menyebabkan neuropati, gangguan vascular karena menutupnya

    vasa vasorum, trauma memberi hipoksia endoneurialyang selanjutnya menyebabkan

    demielinisasi segmental. Adapun faktor lain seperti kelainan agregasi trombosit, kelainan etologi

    sel darahmerah dan hematologic, proses AGEs serta adanya kompleks imumdisirkulasi

    berpengaruh terhadap neuropati ini.

    Neuropati, kelainan vaskuler (aliran darah vang mengurangi karena terjadinya proses

    arteriosklerosis tungkai bawah khususnya betis). Dan kemudian infeksi berperan dalam

    patogenesis terjadinya tukak diabetik. Walaupun demikian, yang peranannya paling mencolok

    pada banyak studi cross sectional adalah polineuropati sensorik perifer (pasien kaki diabetik ).

    Pasien disini tak dapat merasakan rangsangan nyeri dan dengan demikian kehilangan daya

    kewaspadaan proteksi kaki terhadap rangsangan dari luar. Berbagai hal yang sederhana yang

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    6/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 6

    pada orang normal tak menyebabkan, luka akibat adanya daya proteksi nyeri, pada pasien DM

    dapat berlanjut menjadi luka yang tidak disadariadanya, dan kemudian menjadi tukak diabetik.

    Tusukan jarum atau paku tak disadari. sehingga pasien baru menyadarinya setelah terjadi luka

    yang membusuk dan membahayakan keselamatan kaki secara keseluruhan. Neuropati motorik

    berperan melalui terjadinvadeformitas pada kaki yang menyebabkan daerah tersebut lebih

    mudahdikenali dan lebih banyak mendapat tekanan dari luar. Neuropati autonomik berperan

    melalui perubahan pola keringat - kering dan mudahnya timbul pecah- pecah pada kulit kaki, dan

    jug melalui adanya perubahan daya vasodilatasi-vasokonstriksi pads tungkai bawah.Terjadi

    pintas A - V seperti misalnya pada patogenesis terjadinya kaki Charcot.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    7/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 7

    IV.2. Patogenesis Angiopathi

    Penderita dengan kencing manis akan mengalami perubahan vaskuler Berupa

    arteriosklerosis. Patologi tersebut disebabkan oleh karena gangguan metabolism karbohidrat

    dalam pembuluh darah, peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol. Hal tersebut akandiperberat dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol.

    Lesi vaskuler berupa penebalan pada membran basal pembuluh darah kapiler yang

    diakibatkan karena disposisi yang berlebihan mukoprotein dan kolagen.Pembuluh darah arteri

    yang paling sering terkena adalah arteri tibialis dan poplitea. Adanya trombus, emboli maupun

    tromboemboli menyebabkan penyempitan lumen pembuluh darah. Selanjutnya oklusi dapat

    menjadi total dan jika perfusi darah dari aliran kolateral tidak mencukupi kebutuhan maka terjadi

    iskemia. Iskemia yang ringan menimbulkan gejala claudicatio intermitten dan yang paling berat

    dapat mengakibatkan gangren.

    Kelainan vaskuler yang berukuran kecil seperti arteriol dan kapiler,menyebabkan

    ketidakcukupan oksigen dan nutrisi yang terbatas pada jari atau sebagian kecil kulit. Kemudian,

    bagian yang iskemi tersebut mengalami ulserasi,infeksi ataupun gangren.Sebaliknya, jika

    pembuluh nadi atau arteri yang mengalami gangguan berukurang lebih besar maka gangguan

    oksigenasi jaringan akan lebih luas. Adanya trombus yang menyumbat lumen arteri akan

    menimbulkan gangren yang luas bila mengenai pembuluh darah yang sedang atau besar.

    Faktor lingkungan, terutama adalah trauma akut maupun kronis (akibattekanan sepatu,

    benda tajam dan gangguan vaskuler perifer baik akibat makrovaskuler (aterosklerosis) maupun

    karena gangguan yang bersifat mikrovaskuler menyebabkan terjadinya iskemia kaki.sebagainya)

    merupakanfaktor yang memulai terjadinya ulkus.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    8/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 8

    Gambar 2. potongan melintang pembuluh darah pada orang penderita DM

    IV.3 Patogenesis Infeksi

    Pada prinsipnya penderita diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi daripada orang

    sehat. Keadaan infeksi sering ditemukan sudah dalam kondisiserius karena gejala klinis yang

    tidak begitu dirasakan dan diperhatikan penderita.Faktor-faktor yang merupakan risikotimbulnya infeksi yaitu:

    1. faktor imunologia. produksi antibodi menurunb. peningkatan produksi steroid dari kelenjar adrenalc. daya fagositosis granulosit menurun

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    9/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 9

    2. faktor metabolica. hiperglikemiab. benda keton mengakibatkan asam laktat menurun daya bakterisidnyac. glikogen hepar dan kulit menurun

    3. faktor angiopati diabetika4. faktor neuropati

    Beberapa bentuk infeksi kaki diabetik antara lain: infeksi pada ulkus telapak kaki,

    selulitis atau flegmon non supuratif dorsum pedis dan abses dalam rongga telapak kaki.Pada

    ulkus yang mengalami gangren atau ulkus gangrenosa ditemukan infeksi kuman Gram positif,

    negatif dan anaerob. Pada kaki diabetik yang disertai infeksi, berdasarkan letak serta

    penyebabnya dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:

    1. Abses pada deep plantar space2. Selulitis non supuratif dorsum pedis3. Ulkus perforasi pada telapak

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    10/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 10

    i

    Gambar 3. Bentuk2 infeksi pada kaki DM

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    11/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 11

    BAB V

    DIAGNOSIS

    Penegakan diagnosis ulkus diabetikum ditegakkan berdasarkan :

    V.1. ANAMNESA

    Penderita diabetes melitus mempunyai keluhan klasik yaitu poliuri, polidipsi dan polifagi.

    Riwayat pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya kedokter dan laboratorium menunjang

    penegakkan diagnosis. Adanya riwayat keluarga yang sakit seperti ini dapat ditemukan, dan

    memang penyakit ini cenderung herediter.

    Anamnesis juga harus dilakukan meliputi aktivitas harian, sepatu yang digunakan,

    pembentukan kalus, deformitas kaki, keluhan neuropati, nyeri tungkaisaat beraktivitas atau

    istirahat , durasi menderita DM, penyakit komorbid,kebiasaan (merokok, alkohol), obat-obat

    yang sedang dikonsumsi, riwayat menderita ulkus/amputasi sebelumnya. Riwayat berobat yang

    tidak teratur mempengaruhi keadaan klinis dan prognosis seorang pasien, sebab walaupun

    penanganan telah baik namun terapi diabetesnya tidak teratur maka akan sia-sia.

    Keluhan nyeri pada kaki dirasakan tidak secara langsung segera setelah trauma.

    Gangguan neuropati sensorik mengkaburkan gejala apabila luka atau ulkusnya masih ringan.

    Setelah luka bertambah luas dan dalam, rasa nyeri mulaidikeluhkan oleh penderita dan

    menyebabkan datang berobat ke dokter atau rumah sakit.

    Banyak dari seluruh penderita diabetes melitus dengan komplikasi ulkus atau bentuk

    infeksi lainnya, memeriksakan diri sudah dalam keadaan lanjut,sehingga penatalaksanaannya

    lebih rumit dan prognosisnya lebih buruk ( contohnya amputasi atau sepsis ).

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    12/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 12

    V. 2 PEMERIKSAAN FISIK

    Pada pemeriksaan fisik, seorang dokter akan menemukan ulkus ialah defek pada kulit sebagian

    atau seluruh lapisannya ( superfisial atau profunda ) yang bersifat kronik, terinfeksi dan dapat

    ditemukan nanah, jaringan nekrotik atau benda asing. Ulkus yang dangkal mempunyai dasar luka

    dermis atau lemak / jaringan subkutis saja. Ulkus yang profunda kedalamannya sampai otot

    bahkantulang.Ulkus sering disertai hiperemis di sekitarnya yang menunjukkan proses radang.

    Abses adalah kumpulan pus atau nanah dalam rongga yang sebelumnya tidak ada. Pada

    pemeriksaan fisik tampak kulit bengkak, teraba kistik danfluktuatif. Abses yang letaknya sangat

    dalam secara fisik sulit untuk didiagnosis,kecuali nanah telah mencari jalan keluar dari

    sumbernya.Flegmon atau selulitis mempunyai ciri klinis berupa udem kemerahan,non pitting

    edema, teraba lebih hangat dari kulit sekitar, tak ada fluktuasi dan nyeritekan. Hal ini

    menandakan proses infeksi / radang telah mencapai jaringan lunak atau soft tissue.

    Gangren merupakan jaringan yang mati karena tidak adanya perfusi darah.Klinis tampak

    warna hitam, bisa disertai cairan kecoklatan, bau busuk dan teraba dingin. Jika terdapat krepitasi

    di bawah kulit maka disebut dengan gas gangren.

    Melakukan penilaian ulkus kaki merupakan hal yang sangat pentingkarena berkaitan

    dengan keputusan dalam terapi. Pemeriksaan fisik diarahkan untuk mendapatkan deskripsi

    karakter ulkus, menentukan ada tidaknya infeksi,menentukan hal yang melatarbelakangi

    terjadinya ulkus (neuropati, obstruksivaskuler perifer, trauma atau deformitas), klasifikasi ulkus

    dan melakukan pemeriksaan neuromuskular untuk menentukan ada/ tidaknya deformitas, adanya

    pulsasi arteri tungkai dan pedis.

    Deskripsi ulkus DM paling tidak harus meliputi; ukuran, kedalaman, bau, bentuk dan

    lokasi. Penilaian ini digunakan untuk menilai kemajuan terapi. Pada ulkus yang dilatarbelakangineuropati ulkus biasanya bersifat kering, fisura, kulithangat, kalus, warna kulit normal dan lokasi

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    13/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 13

    biasanya di plantar tepatnya sekitar kaput metatarsal I-III, lesi sering berupa punch out

    Sedangkan lesi akibat iskemia bersifat sianotik, gangren, kulit dingin dan lokasi tersering adalah

    di jari. Bentuk ulkus perlu digambarkan seperti; tepi, dasar, ada/tidak pus, eksudat, edema

    ataukalus. Kedalaman ulkus perlu dinilai dengan bantuan probesteril.

    Probe dapat membantu untuk menentukan adanya sinus, mengetahui ulkus melibatkan

    tendon,tulang atau sendi. Berdasarkan penelitian Reiber, lokasi ulkus tersering adalah

    dipermukaan jari dorsal dan plantar (52%), daerah plantar (metatarsal dan tumit:37%) dan daerah

    dorsum pedis (11%).

    Sedangkan untuk menentukan faktor neuropati sebagai penyebab terjadinya ulkus dapat

    digunakan pemeriksaan refleks sendi kaki, pemeriksaan sensoris, pemeriksaan dengan garpu tala,

    atau dengan uji monofilamen. Ujimonofilamen merupakan pemeriksaan yang sangat sederhana

    dan cukup sensitif untuk mendiagnosis pasien yang memiliki risiko terkena ulkus karena

    telahmengalami gangguan neuropati sensoris perifer. Hasil tes dikatakan tidak normalapabila

    pasien tidak dapat merasakan sentuhan nilon monofilamen. Bagian yang dilakukan pemeriksaan

    monofilamen adalah di sisi plantar (area metatarsal, tumit dan di antara metatarsal dan tumit) dan

    sisi dorsal.

    Gangguan saraf otonom menim bulkan tanda klinis keringnya kulit padasela-sela jari dan

    cruris. Selain itu terdapat fisura dan kulit pecah-pecah, sehingga mudah terluka dan kemudian

    mengalami infeksi. Pemeriksaan pulsasi merupakan hal terpenting dalam pemeriksaan vaskuler

    pada penderita penyakit oklusi arteri pada ekstremitas bagian bawah.Pulsasi arteri femoralis,

    arteri poplitea, dorsalis pedis, tibialis posterior harus dinilai dan kekuatannya di kategorikan

    sebagai aneurisma, normal, lemah atau hilang. Pada umumnya jika pulsasi arteri tibialis posterior

    dan dorsalis pedis teraba normal, perfusi pada level ini menggambarkan patensi aksial normal.

    Penderita dengan claudicatio intermitten mempunyai gangguan arteri femoralis superfisialis, dan

    karena itu meskipun teraba pulsasi pada lipat paha namun tidak didapatkan pulsasi pada arteridorsalis pedis dan tibialis posterior. Penderita diabetik lebih sering didapatkan menderita

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    14/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 14

    gangguan infra popliteal dan karena itu meskipun teraba pulsasi pada arteri femoral dan poplitea

    tapi tidak didapatkan pulsasi distalnya.

    Ankle brachial index (ABI) merupakan pemeriksaan non-invasif untuk mengetahui

    adanya obstruksi di vaskuler perifer bawah. Pemeriksaan ABI sangatmurah, mudah dilakukandan mempunyai sensitivitas yang cukup baik sebagai marker adanya insufisiensi arterial.

    Pemeriksaan ABI dilakukan seperti kita mengukur tekanan darah menggunakan manset

    tekanandarah, kemudian adanyatekanan yang berasal dari arteri akan dideteksi oleh probe oppler

    (pengganti stetoskop). Dalam keadaan normal tekanan sistolik di tungkai bawah(ankle)sama atau

    sedikit lebih tinggi dibandingkan tekanan darah sistolik lengan atas (brachial). Pada keadaan di

    mana terjadi stenosis arteri di tungkai bawah makaakan terjadi penurunan tekanan. ABI dihitung

    berdasarkan rasio tekanan sistolik ankle dibagi tekanan sistolik brachial . Dalam kondisi normal,

    harga normal dariABI adalah >0,9, ABI 0,710,90 terjadi iskemia ringan, ABI 0,410,70

    telahterjadi obstruksi vaskuler sedang, ABI 0,000,40 telah terjadi obstruksi vaskuler berat.

    Pasien diabetes melitus dan hemodialisis yang mempunyai lesi pada arteri kaki bagian

    bawah, (karena kalsifikasi pembuluh darah), maka ABI menunjukkanlebih dari 1,2 sehingga

    angka ABI tersebut tidak menjadi petunjuk diagnosis.Pasien dengan ABI kurang dari 0,5

    dianjurkan operasi (misalnya amputasi)karena prognosis buruk. Jika ABI >0,6 dapat

    diharapkanadanya manfaat dariterapi obat dan latihan.

    V.4. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis secara pasti

    adalah dengan melakukan pemeriksaan lengkap yakni pemeriksaanCBC (Complete Blood Count,

    pemeriksaan gula darah, fungsi ginjal, fungsihepar, elektrolit. Untuk menentukan patensi

    vaskuler dapat digunakan beberapa pemeriksaan non invasif seperti; (ankle brachial index / ABI)

    yang sudah dijelaskan pada pemeriksaan fisik. Pemeriksaan lainnya ialah transcutaneous oxygen

    tension(TcP02), USG color Doppler atau menggunakan pemeriksaaninvasif seperti; digital

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    15/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 15

    subtraction angiography (DSA) , magnetic resonanceangiography(MRA) atau computed

    tomography angiography (CTA).

    Apabila diagnosis adanya penyakit obstruksi vaskuler perifer masih diragukan, atau

    apabila direncanakan akan dilakukan tindakan revaskularisasimaka pemeriksaan digitalsubtraction angiography, CTA atau MRA perlu dikerjakan.Gold standard untuk diagnosis dan

    evaluasi obstruksi vaskuler perifer adalah DSA (digital subtraction angiography) . Pemeriksaan

    DSA perlu dilakukan bila intervensi endovascular menjadi pilihan terapi.

    Pemeriksaan foto polos radiologis pada pedis juga penting untuk mengetahui ada

    tidaknya komplikasi osteomielitis. Pada foto tampak gambaran destruksi tulang dan osteolitik.

    GAMBARAN KLINIS KAKI DIABETIK

    Gambaran klinis dibedakan:

    1. Neuropathic Foot yang terdiri dari: Ulkus neuropatik, Artropatineuropatik (ArtropatiCharcot ), Edema neuropatik

    2. Neuro-ischemic-footUlkus Neuropatik.

    Neuropati perifer diabetik dapat memberikan small fibreneuropathy yang berakibat

    gangguan somatik dan otonom. Manifestasinya berupa hilangnya sensasi panas dan nyeri

    sebelum rabaan dan fibrasiterganggu. Juga saraf simpatik mengalami denervasi yang

    mengganggu aliran darah disebabkan karena terjadi aliran yang berlebih dengan arteriovenous

    shunting disekitar kapiler-serta dilatasi arteri perifer.Aliran darah yang miskin makanan

    inimengurangi efektivitas dari perfusi jaringan yang memang sudah berkurang. Disamping ini

    neuropatimerusak serabut C saraf sensorik sehingga terjadi gangguan nosiseptor. Jadi ulkus pada

    kaki diabetik ini akibat iskemia, sering terlihat adanya gambaran gas. Penyebabnya dapat karena

    Clostridium , E coli,Streptococus anaerob, dan Bacteroides sp. Untuk melakukan

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    16/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 16

    identifikasikasus yang rentan ulkus, kini digunakan alat sederhana untuk screening, yaitu TCD

    (Tactile Circumferential Discriminator) pada hallux yang korelasinyadengan menggunakan

    filament dan ambang fibrasi yang cukup tinggi. Dalammenilai ulkus perlu dipastikan dalam serta

    luasnya ulkus. Sering kita terkecohkarena kita anggap enteng, padahal lesi ini merupakan puncak

    dari gunung es.

    Klinis terlihat melebar pada kaki dan tungkai bawah pada sikap berbaring. Kaki ada

    aliran lebih cepat dan vaskularitas lebih. Apabila adaulkus maka perlu diperhatikan kuman

    penyebab infeksinya. Kirim sample untuk biakan bakteri. Goldstein (1996) Meneliti 25 orang

    yang secara berurutan masuk dirawat dengan ulkus. la menemukan phylococcussebagai isolat

    terpenting, termasuk MRSA pada 20 % kasus.Streptococcus enterococcus, Enterobactericcae,

    dan kuman anaerob terlihat pada 40% luka. Lebih dari 80% peka terhadap Ciprofloxasin dan

    Levofloxasin

    Gambar 4. Ulkus Neuropati

    Artropati Neuropatik

    Deformitas kaki sering berakibat pada ulcerasi. Penderita diabetes cenderung mempunyai

    jari bengkok yang menekan jari tersebut, yang berhubungan dengan menipis dan menggesernya

    timbunan lemak bawahcaput metatarsal pertama. Akibatnya daerah ini rawan ulserasi dan

    infeksi.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    17/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 17

    Bentuk yang ekstrim dari deformitas kaki ini, yaitu kaki Charcot. Sebab terjadinya fraktur

    dan reabsorbsi tulang pada kaki Charcot ini belum jelas,tetapi diduga akibat neuropati otonom

    (akibat gagalnya tonus vaskular akan nieningkatkan aliran darah, pembentukan shunt

    arteriovenosa dan resorbsi tulang padahal penderita diabetes densitas tulang rendah) dan

    neuropati perifer (hilang rasa, sehingga pasien masih aktif berjalan dan sebagainyameskipun

    tulang fraktur). Akibatnya ada fraktur, kolaps sendi, dan deformitaskaki. Awalnya kaki Charcot

    ini akut: panas, merah, dengan nadi yang keras,dengan atau tanpa trauma (perlu di DD dengan

    selulitis). Pada stadium 4 mudah sekali terjadi ulkus dan infeksi dan gangren yang dapat

    berakibat amputasi.

    Gambar 6. Kaki Charcot

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    18/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 18

    Edema Neuropatik.

    Merupakan komplikasi terjarang dari kaki diabetik, dimana terdapat edema (pitting) kaki

    dan tungkai bawah yang berhubungan dengan kerusakan saraf tepi (kesampingkan dulu sebab

    kardial dan renal).Gangguan saraf simpatis berakibat edema dan venous pooling yang abnormal,juga vasomotor refleks hilang pada sikap berdiri.

    Gambar 7. Neuropati Diabetik

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    19/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 19

    Neuro ischeimic foot

    Gambaran tungkai ini gabungan antara kelainan arterosklerosis yang dipercepat pada

    diabetes dan neuropathic foot. Keluhan klaudikasio intermitten, nyeri tungkai waktu istirahat,

    dengan ulserasi dan gangren.

    Umumnya rest pain diwaktu malam, dan berkurang pada sikap kaki yang tergantung.

    Untuk membedakan dengan ulkus neuropatik, disini ulkusnya nyeri, satu nekrosis, dilingkari

    pinggiran eritemateus dan tidak disertai callus. Predileksi di ibu jari, tepi medial metatarsal I,

    atau tepilateral metatarsal V, serta tumit. Perlu diperiksa pembuluh darah arteri,kalau perlu

    dengan arteriografi.

    Table I. Gejala dan tanda PVD tungkai bawah menurut Levin dan O'Neal 1988 :

    Gejala Tanda

    Claudicatio intermitten Pucat dengan tanda kaki diangkat

    Nyeri pada malam hari Terlambat pengisian pembuluh vena

    Ada chest pain Warna kemerahan dengan ketergantung

    Dengan digantung nyeri kaki berkurang Atrofi kulit, rambut mengkilap, rambut tak

    rontok, kulit sering tebal , dengan infeksi

    primer gangren

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    20/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 20

    Berdasarkan dalam lukanya, derajat infeksi dan derajat gangrene, maka dibuat derajat lesi pada

    kaki diabetic menurut Wagner ( Cit.Levin dan ONeal 1983 )

    Derajat 0 Tidak ada lesi terbuka, kulit utuh,dan mungkin disertai kelainan bentuk

    kaki

    Derajat I Ulcus superficial dan terbatas di kulit

    Derajat II Ulcus dalam sampai mengenai tendo kulit dan tulang

    Derajat III Abses yang dalam dengan atau tanpa osteomielitis

    Derajat IV Gangren jari kaki atau kaki bagian distal dengan atau tanpa sellulitis

    Derajat V Gangren seluruh kaki atau sebagian tungkai bawah

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    21/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 21

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    22/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 22

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    23/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 23

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    24/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 24

    Sedangkan bila dilihat dan gejala klinis gangguan vascular pada kakidiabetic, maka seperti

    gangguan vascular kronik lainnya mengikuti stadiumdari Fontaine yaitu sebagai berikut :

    Table 3 stadium dari fontaine.

    Stadium Gejala

    I Gejala tidak spesifik seperti kesemutan dan rasa berat

    II Claudicatio intermitten, sakit bila berjalan dan menghilang bila

    II a istirahat

    II b Bila keluhan sakit pada jarak jalan >200 m

    III Bila keluhan sakit pada jarak jalan

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    25/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 25

    Tak teraba nadi Nadi teraba

    Ulcerasi Nyeri

    Tumit dan jari kaki

    Tidak nyeri

    Plantar

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    26/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 26

    BAB VII

    EVALUASI DAN PERAWATAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES

    MELITUS

    Klinis harus melakukan pemeriksaan kaki yang pada seorang diabetes harus cara

    integrative setiap kunjungan secara periodik. Disini klinisi seharusnya langsung dilakukan

    pemeriksaan yang simple sebagai screening terhadap kelainan kaki diabetik, masuk disini

    disamping anamnesis, juga inspeksi, palpasi, pemeriksaan neurologik ringan pinprisick, sentuhan

    ringan, refleks tendo lutut maupun archiles, persepsi vibras, indeks tekanan ankle-brachial.

    Sebaiknya hal iniditanggapi secara tim. Pada prinsipnya pencegahan akan lebih balk dari pada

    pengobatan. Kaki diabetik terimasuk kausa mayor dari perawatan dirumah sakit diantara pasien

    pasien diabetes. Sering Chiropodist harus dilibatkan juga.Dalam hal sudah terjadi deformitas

    kaki, ahli orthopedi dan ahli rehabilitasi medik perlu dimasukkan dalam tim tersebut.

    Petunjuk Perawatan Kaki pada Penderita Diabetes Mellitus Hendaknya penderita

    Diabetes Mellitus

    a) Menjaga gula darah supaya dalam batasbatas target yang dikehendakib) Membasuh kaki setiap hari dengan sabun mild dan air hangat (jangan air panas). Setelah

    itu keringkan secara benar, terutama sela jari, gunakan handuk yang halus.

    c) Memeriksa kaki setiap hari, dan menyadari bahwa kaki mereka butuh perhatian khusus.d) Minta pertolongan dalam masalah kaki apapun.e) Control pada Chiropodist teratur.6.Pakailah sepatu yang memadai.7.Menjaga supaya

    aliran darah tetap lancar.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    27/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 27

    Hal-hal yang harus dihindari oleh penderita diabetes mellitus :

    a) Menggunakan obat corn (katimumul)b) Menggunakan botol air panas.c) Berjalan tanpa alas kaki .d) Memotong Callus atau Katimumul.e) Mengobati sendiri kakinya.f) Duduk dengan kedua kaki disilangkang) Merendam kaki8.Memoles lotion atau krim diantara sela jari kaki.

    Periksakan segera ke dokter apabila terlihat :

    a) Kaki bengkakb) Ada perubahan warna kuku, ibu jari, atau bagian dari kakic) Nyeri dan cekot-cekot pada kakid) Ada kulit yang pecah mengeras atau cornse) Ada kulit yang pecah, luka atau melepuh6.Bintik-bintik merah di bawah corn atau callus.

    Dalarn hal-hal tertentu penderita membutuhkan saran penggunaan sepatu yang memadai.

    Yang dimaksudkan adalah, apabila ia berjalan dalam waktu yanglama, maka diharapkan

    menggunakan sepatu yang rata dan tanpa hak tinggi(low heeled) dan cukup ruang untuk jari-jari

    (lace up shoes). Jangan menggunakan sandal jepit rumah. Juga pasien diharapkan untuk tidak

    menggunakan slip-on, kecuali dalam peristiwa yang amat istimewa.Gunakanlah emollient

    (pelumas Wit) pads kaki kering terutama disekitar tumit untuk mencegah kulit pecah, retak, dan

    mudah infeksi.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    28/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 28

    IDFNTIFIKASI FAKTOR RISIKO.

    Identifikasi risiko adalah hal yang penting dalam managemen pencegahan secara efektif

    pada kaki pasien diabetes. Adapun risiko untuk terjadinya ulcus meliputi penderita dengan

    diabetes > 10 tahun, laki laki, kontrol gula darah yang buruk, adanya komplikasikardiovaskuler, retina, dan ginjal. hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan risiko antara

    lain neuropati perifer dengan hilangnyasensasi protektif, perubahan biomekanik, kejadian yang

    meningkatkan tekanan pada kaki, penyakit vaskuler perifer (penurunan pulsasi arteri pada pedis),

    riwayat pernah dapat ulkus atau amputasi, kelainan kuku yang berat

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    29/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 29

    BAB VIII

    PENGELOLAAN KAKI DIABETIK

    Usaha penyelamatan kaki secara umum terdiri atas :

    a) Memperbaiki kelainan vascular yang ada.b) Memperbaiki sirkulasic) Penggunaan kaki yang teraturd) Pengelolaan terhadap tukak/ulkuse) Sepatu khususf) Kerja sama tim yang baikg) Penyuluhan pasien

    Prinsip dasar yang baik pengelolaan terhadap tukak diabetic adalah :

    a) Evaluasi tukak yang baik : keadaan klinis luka, dalamnya luka, gambaranradiologi (bendaasing, osteomielitis, adanya gas sub kutis), lokasi, biopsyvaskularisasi (non invasive).

    b) Pengelolaan terhadap neuropati diabetikc) Pengendalian keadaan metabolic sebaik-baiknyad) Debridement luka yang adekuat, radikale) Biakan kuman (aerobic dan anaerobic)f) Antibiotic oral-parental

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    30/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 30

    g) Perawatan luka yang baikh) Mengurangi edemai) Non weight bearing (tirah baring, tongkat penyangga, kursi roda, alas kakikhusus, total

    kontak casting)

    j) Perbaikan sirkulasi, atau bedah vasculark) Nutrisil) Rehabilitasi

    1. Evaluasi

    I.a. Kedalaman ulkus.

    Pengobatan ulkus sangat dipengaruhi oleh derajad dan dalamnya ulkus. Hati-hati bila

    menjumpai ulkus yang nampaknya kecil dan dangkal, Karena kadang - kadang hal tersebut

    hanya merupakan puncak dari gunung es,dan pada pemeriksaan yang seksama penetrasi itu

    mungkin sudah mencapai jaringan lebih dalam dan luas

    1.b. Pemeriksaan X foto

    Pemeriksaan X foto dimaksudkan untuk mengevaluasi apakah didapatkan benda asing,

    osteomielitis, gas subkutan, dan fraktur asimptomatik.

    1. c lokasi Ulkus

    Apabila lokasi ulkus tidak umum untuk suatu ulkus diabtetik sukar sembuh.Dengan

    pengelolaan yang adekuat. Dan pada anamnesis tidak diakibatkan oleh suatu trauma perlu

    dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan. biopsi. Hal ini. Untuk mengetahui

    kemungkinan terjadinya keganasan pada ulkus tersebut.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    31/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 31

    1. d. Evaluasi vaskuler

    Untuk rencana pengelolaan lebih lanjut diperlukan evaluasi vaskuler kaki

    penderita,diusahakan pemeriksaan yang tidak invasif Salah satudiantaranya adalah

    membandingkan tekanan darah sistolik pergelangan kakidengan tekanar. darah sistolik lenganatas (Ankle-Brachial pressure index),normalnya > 1,1Beberapa penelitian menunjukkan bahwa

    Pressure Index tersebut dapat dipakai untuk memperkirakan / meramalkan penyembuhan, suatu

    ulkus. Pada suatu penelitian, 87% penderita ulkus dengan pressure index lebih dari 0,6 dapat

    sembuh, sedangkan penderita dengan pressure index kurang dari0,6 yang mengalami

    penyembuhan hanya antara 45-90 mmHg.

    1.Pengelolaan terhadap Neuropati DiabetikPengelolaan neuropati diabetik (ND) sampai saat ini masih sering menimbulkan frustasi, baik

    bagi para klinisi maupun penderita. Kegagalan pengobatan ini oleh karena patogenesis ND masih

    Belum jelas dantampaknya multi faktorial. Pada dasarnya pengelolaan ND dilakukan dengan

    mengontrol gula darah dan pemberian obat - obatan kausal dan simptomatik.

    A. Kontrol gula darah

    Pengobatan ND yang paling memberikan harapan adalah kontrolgula darah secara terus

    Menerus Suatu penelitian "multicenter randomizedclinical trial" pada 1441 penderita tipe I

    selama 6,5 tahun menyimpulkan bahwa pengobatan DM yang intensif dapat menghambat

    progresitifitasneuropati sebesar 60%.

    B. Pengobatan kausal

    B.1. Aldose reduktase inhibitor (ARI).

    Pemberian ARI bertujuan untuk mengurangi penumpukkan sorbitol di saraf perifei dan

    dengan demikian memperbaiki fungsi saraf perifer.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    32/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 32

    B.1.1. Sorbinil

    Dilaporkan pemberian sorbinil dengan dosis 25 mg/hari dapat menurunkan sorbitol saraf

    sampai 42% meningkatkan regenerasi serabutsaraf sekitar 4 kali serta dapat memperbaiki fungsi

    saraf baik elektrofsiologis maupun klinis. Akan tetapi pemberian sorbinil telah dihentikan karenaadanya laporan bahwa pemberian sorbinil dapat menimbulkan sindrom Steven Johnson.

    B.1.2 Tolsetrat

    Suatu penelitian double blind randomized controlled pada 57 penderita selama 12

    bulan memperlihatkan bahwa pemberian tolsetrat200 mg / hari bermanfaat untuk mencegah ND.

    B. 2. Aminoguanidin

    Aminoguanidin adalah suatu senyawa yang secara farmakologik dapat menghambat

    pembentukan AGEs. Mekanisme penghambatannya melalui reaksiantara prekursot AGEs yaitu

    3deoxyglucosone dengan aminoauanidinemembentuk 3-amino 5-triazines. Pada percobaan

    binatang, pemberianaminoguanidine dapat memperbaiki kecepatan hantaran saraf motoris

    maupun sensoris.

    B.3. Gangliosid

    Gangliosid adalah suatu kompleks glikolipid yang merupakan komponen intrinsik dari

    membran sel saraf. Pada suatu percobaan klinismanusia yang dilakukan secara doble blind

    versus placebo, nampak terdapat perbaikan dari parameter elektrofisiologis dan perbaikan gejala

    klinis. Suatu multicenter randomized WHO trial di empat negara juga menunjukkan pengaruh

    yang positif dari ganglioside.Dosis yang dianjurkan adalah 40 mg/ hari intramuskuler selama 8

    minggu.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    33/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 33

    B.4 Neurotropik

    Pemberian neurotropik(vitamin B1. B6 dan B12) untuk mengobati ataumengurangi gejala

    ND memberikan hasil yang berbeda-beda. Hal inimungkin oleh karena tidak ada bukti yang

    nyata bahwa defisiensi vitaminB1, B6, B12 merupakan faktor penyebabterjadinya ND. Bahkanseorang sarjana melaporkan bahwa pemberianVitamin B6 dosis tinggi dapat menyebabkan

    neuropati sensori.

    B. 5 Pengobatan simptomatik

    Pada pengobatan ND biasanya yang kita obati adalah keluhannya terutama rasa nyeri atau

    rasa sakit yang sangat menganggu penderitaBelum ada terapi yang spesifik untuk mengatasi

    maslah ini.

    Penggunaan obat amitriptilin dan flupenasin baik tunggal maupun kombinasi sudah lama

    dicoba untuk mengurangi rasa nyeri pada ND. Pemberian obatini akan lebih baik hasilnva

    apabila nyeri disertai gejala depresi. Amitriptilindapat diberikan dengan dosis 75 mg / hari dan

    flupenasin 1 - 3 mg / hari

    Mexiletin merupakan derivat lianokain yang dapat diberikansecara peroral. mexiletin

    mempunyai sifat penghambatan saluran natrium sehingga terjadi hambatan aktivasi saraf Dosis

    yang dianjurkan adalah 10mg / kg BB / hari, sebaiknya dimulai dengan dosis kecil kemudian

    dinaikkan pelan - pelan untuk mengurangi efek samping yang mungkin timbul.Untuk rasa nyeri

    yang membandel dapat dicoba pemberian karbamazepin atau fenitoin. Obat ini diduga dapat

    menghambat aktivitassaraf tepi yang kuat dan iritatif.

    3. Kontrol metabolik

    Istilah PVD mengacu pada penyempitan arteri besar olehaterosklerosis.. Hal inisangat

    umum terjadi pada penderita DM. Terjadinya aterooklerosis adalah akibat defek metabolik dan

    defek fisik. Faktor resiko terjadinya aterosklerosis antara lain adalah

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    34/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 34

    hiperglikemia.hiperinsulinemia, dislipidemia, hipertensi, obesitas, hiperkoagulabilitas,

    genetik,merokok. Semua faktor resiko yang dapat diobati seharusnya segera dikontrol dengan

    sebaikbaiknnva untuk menghambat proses terjadinva atheroklerosis lebih lanjut.

    3.1 Insulin

    3.1.a. Indikasi insulin:

    1. Pada penderita DM tipe 1 dan2.2. Penderita DM tipe yang tidak terkontrol diet, olah raga, OHO.3. Penderita DM gestasional4. Penderita Gangguan faal hati & ginjal yang berat.5. Penderita dengan infeksi akut (selulitis, gangren), TBC berat, penyakit kritis

    (stroke/AMI)

    6. Penderita dengan KAD/HONK 6.Penderita kurus (BB rendah), terkait malnutrisi(DMTM)

    7. Penderita dengan penyakit Graves8. Penderita dengan keganasan (tumor)9. Penderita dengan pemberian kortikosteroid

    3.1.b. Dosis Insulin

    Pertama kali diberikan dengan dosis yang kecil, biasanya dimulai insulinaksi pendek3X2n/hari (n=angka ratusan KGD)

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    35/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 35

    Dinaikkan 2-4 unit setiap sekitar 3 hari bila KGD target belum tercapai Dosis Insulin jangka menengah 75-80% jumlah insulin jangka pendek perhari, dapat

    diberikan 2 dosis pagi dan malam (dosis malam

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    36/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 36

    (t.u.aksi jangka panjang)-Insulin-Pemakaian bersama obat yang dapat memperkuat aksi OHO

    atau Insulin,-olah raga berlebihan, puasa atau tidak mau makan,-penurunan fungsi hati & ginjal,-

    insulinoma.

    Tanda/gejala hipoglikemi:

    Spesifik:

    a) Gemetarb) Kerngat dinginc) Berdebar-debard) Penglihatan kabur, kunang-kunang atau bahkan terasa terang sekalie) Rasa lapar

    Tidak spesifik:

    a) Sakit kepalab) Kelemahan umumc) Gangguan koordinasid) Sulit konsentrasie) Bila berat -> penurunan kesadaran sampai koma.

    Tatalaksana Hipoglikemi

    a) Pada kasus yang ringan pasien disuruh minum air gula atau makan (siap permen di saku)-> edukasi pasien penting sekali

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    37/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 37

    b) Pada kasus berat diberikan 25 cc D40% pada pasien sadar dan 50 ccD40% pada pasientak sadar-> dilanjutkan infus D10% dengan monitor KGD tiap 20 menit sampai KGD

    target tercapai ->monitor KGD tiap3jam sampai 3xlama aksi obat

    c) Dapat diberikan glukagon atau kortikosteroid (hormon kontra insulin)d) Pada insulinoma -> reseksi pancreas4. Debridement dan Pembalutan

    Pada dasarnya, terapi ulkus diabetikum sama dengan terapi pada luka lain,yaitu

    Mempersiapkan bed luka yang baik untuk menunjang tumbuhnya jaringangranulasi, sehingga

    proses penyembuhan luka dapat terjadi. Kita mengenalnyadengan istilah preparasi bed

    luka.Debridement merupakan tahapan yang penting dalam proses penyembuhan luka. Buang

    jaringan mati, jaringan hyperkeratosis dan membuatdrainase yang baik, dan jika diperlukan

    dilakukan secara berulang. Perlu disadari bahwa setelah tindakan ini, luka menjadi lebih besar

    dan berdarah. Harusdiketahui bahwa tidak ada obat-obatan topikal yang dapat menggantikan

    debridement yang baik dengan teknik yang benar dan proses penyembuhan luka selalu

    dimulaidari jaringan yang bersih.

    Pada beberapa kondisi tidak memerlukan tindakan debridement seperti pada gangren

    yang kering, ulkus yang menyembuh dengan scar dan ulkus padatungkai dengan sirkulasi yang

    buruk. Proses debridement adalah proses usaha menghilangkan jaringan nekrotik atau jaringan

    nonvital dan jaringan yang sangat terkontaminasi dari bed luka dengan mempertahankan secara

    maksimal struktur anatomi yang penting sepertisaraf, pembuluh darah, tendo dan tulang. Tujuan

    dasar dari debridement adalahmengurangi kontaminasi pada luka untuk mengontrol dan

    mencegah infeksi. Ada beberapa jenis debridement, yaitu: Autolytic debridement; Enzymayic

    debridement; Mechanical debridement; biological debridement; surgical debridement.

    Kontrol bakteri adalah satu hal penting yang harus diperhatikan. Hasil eksperimen

    menunjukkan jumlah antara 105- 106organisme/gram dibed luka akanmengganggu penyembuhan

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    38/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 38

    luka.Mengelola eksudat merupakan hal yang penting dalam pengelolaan luka.Cara terbaik untuk

    melihat bed luka yang tidak sembuh pada luka kronik adalahdengan menilai eksudat.Pengelolaan

    eksudat dapat dilakukan secara direct maupun indirect. Direct dilakukan dengan balut tekan

    disertai highly absorbent dressing atau vacuum mechanical. Bisa juga dilakukan pencucian dan

    irigasimenggunakan NaCl 0,9% atau air steril. Indirect, prosedur ini ditujukan untuk mengurangi

    penyebab yang mendasari koloni bakteri yang ekstrim. Sebelum tindakan bedah (debridement),

    kondisi yang harus diperhatikan adalah keadaan umum yang meliputi serum protein > 6,2 g/dl,

    serum albumin>3,5 g/dl, total limfosit >1500 sel/mm3. Pemeriksaan kultur diperlukan terutama

    pada ulkus yang dalam dan diambil dari jaringan yang dalam.Diperlukan debridement yang

    optimal sampai nampak jaringan yang sehat. dengan cara membuang semua jaringan nekrotik.

    Debridement yang tidak optimal akan menghambat penyembuhan ulkus.

    Pada penanganan infeksi, debridement merupakan langkah awal yang sangat

    bermanfaatuntuk mengurangi lama pemberian antibiotik dan mengurangiangka amputasi. Kultur

    sebaiknya dilakukan setelah atau sewaktu dilakukandebridement. Kultur yang didapat dari

    hapusan luka luar, sudah dibuktikanmemiliki korelasi yang buruk dengan kuman pathogen

    sebenarnya.

    Merendam luka tidak memberikan keuntungan walaupun secara.tradisionil masih sering

    dilakukan, bahkan dapat merugikan karena terjadinya maserasi dan infeksi sekunder. Selain itu

    karena kulit penderitatidak sensitif sering terjadi luka bakar akibat penderita bermaksud

    merendam lukanya dengan air hangat, ternyata yang digunakan adalah air panas.Penggunaan

    obat bakterisidal topikal seperti povidoneiodine asam asetat, kalium permanganas hidrogen

    peroksida dannatrium hipokhlorit perlu dipertimbangkan keuntungannya. Walaupun bahan-

    bahan tersebut dapat membunuh bakteri yang ada di permukaan kulittetapi bahan tersebut juga

    bersifat sitotoksik terhadap jaringan granulasi sehingga menghambat penyembuhan luka harus

    hati-hati dalam penggunaan antibiotik topikal, dan biasanya hanya digunakan untuk ulkus yang

    dangkal dengan waktu penggunaan tidak boleh lebih dari 2 minggu.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    39/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 39

    Pembalutan Banyak teknik dan macam jenis pembalutan yang digunakan saat ini,

    tapiyang terpenting pembalutan ideal mempunyai karakteristik sebagai berikut :

    Menjaga dan melindungi kelembaban jaringan. Merangsang penyembuhan luka. Melindungi dari suhu luar. Melindungi dari trauma mekanis. Tidak memerlukan penggantian sering. Aman digunakan, tidak toksik, tidak mensensitisasi dan hipoalergik. Bebas dari zat yang mengotori. Tidak melekat diluka. Mudah dibuka tanpa rasa nyeri dan merusak luka. Mempunyai daya serap terhadap eksudat. Mudah untuk melakukan monitor luka. Memudahkan pertukaran udara. Tidak tembus mikroorganisme.-Nyaman untuk pasien. Mudah penggunaannya. Biaya terjangkau.

    Perawatan luka dalam suasana lembab akan membantu penyembuhan luka dengan

    memberikan suasana yang dibutuhkan untuk pertahanan lokal oleh makrofag, akselerasi

    angiogenesis, dan mempercepat proses penyembuhan luka.Suasana lembab membuat suasana

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    40/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 40

    optimal untuk akselerasi penyembuhan danmemacu pertumbuhan jaringan. Kemampuan

    hidrokoloid secara signifikan lebih baik dari kasa NaCl 0,9%,dressing time rata-rata dan lama

    rata-rata perawatanulkus relatif lebih sedikit. Aplikasi Tekanan Negatif (VAC Vaccum

    Assisted Closure) Pada LukaSulit Sembuh.

    Ciri-siri luka sulit sembuh adalah luka yang luas yang memerlukan teknik

    berketerampilan tinggi untuk menutupnya,chrush injury, lukadengan gangguan vaskuler, luka

    dengan penyerta yang kompleks, dan membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh. Ulkus

    diabetikum termasuk dalamkategori luka yang sulit sembuh. Penutupan luka dengan bantuan

    aplikasi tekanannegatif (VAC) telah berkembang untuk mempercepat penyembuhan luka

    sulitsembuh.

    Mekanisme kerja aplikasi tekanan negatif (VAC) tersebut melalui gaya mekanis untuk

    menyerap eksudat dan menghilangkan udem,

    mempercepat pembentukan pembuluh darah baru (proses angiogenesis), mengurangikolonisasi bakteri, meningkatkan proliferasi seluler, sehingga keseluruhanmempercepat pembentukan

    jaringan granulasi untuk member fasilitas penutupanluka definitif.

    5. Biakan UlkusDalam menghadapi kasus KD kita haruslah berpegang bahwa tidak semua KD

    mengalami infeksi. Ulkus yang tidak ada tanda-tanda infeksi tidaklah perludilakukan kultur .

    Kuman penyebab infeksi pada KD umumnya adalah :

    a) Infeksi yang ringan : aerobic gram positif ( Staphylococcus aureus.Streptococcus)

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    41/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 41

    b) Pada infeksi yang dalam dan mengancam penyebab biasanya polimikrobial,terdiri dariAerobic gram positif. Basil gram positif (E coli, Klebsiella sp,Proteus sp), anaerob (

    Bacteriodes sp, Peptostreptcoccus sp) (18).

    Untuk menentukan bakteri penyebab infeksi KD diperlukan kultur.Pengambilan bahankultur dengan cara swab tidak dianjurkan. Hasil kultur akanlebih dipercaya apabila pengambilan

    bahan dengan cara curettage dari hasil ulkus setelah debridement

    6. AntibiotikaAdapun prinsip-prinsip penggunaan antibiotik pada kaki diabetik :

    a) Pilihlah antibiotik yang paling potent terhadap bakteri - bakteri ditempatyangdicurigai sebagai lokasi (site infeksi).

    b) Harus diketahui potensi antibiotik yang kita pilih terhadap bakteri-bakteri tertentu.Antibiotik yang mempunyai potensi balk, memungkinkan pemberian dosis yang kecil

    khususnya pada infeksi yang ringansedang.

    Spektrum antibiotik. Pada infeksi yang dalam dan mengancam jiwa biasanya

    penyebabnya polymicrobial. Sehingga gunakanantibiotik yang melawan aerob gram positif,

    aerob gram negatif, dan anaerob

    Pada ulkus diabetika ringan/sedang antibiotika yang diberikan difokuskan pada

    patogenGram positif. Pada ulkus terinfeksi yang berat (limb or lifethreatening infection) kuman

    lebih bersifat polimikrobial (mencakup bakteriGram positif berbentuk coccus, Gram negatif

    berbentuk batang, dan bakterianaerob). Antibiotika harus bersifat broadspectrum dan diberikan

    secara injeksi. Pada infeksi berat yang bersifat limb threatening infection dapat diberikan

    beberapa alternatif antibiotika seperti:ampicillin/sulbactam, ticarcillin/clavulanate,

    piperacillin/tazobactam,Cefotaxime atau ceftazidime + clindamycin, fluoroquinolone +

    clindamycin. Sementara pada infeksi berat yang bersifat lifthreatening infection dapatdiberikan

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    42/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 42

    beberapa alternatif antibiotika seperti berikut : ampicillin/sulbactam + aztreonam,

    piperacillin/tazobactam + vancomycin, vancomycin + metronbidazole + ceftazidime,

    imipenem/cilastatin atau fluoroquinolone + vancomycin + metronidazole. Pada infeksi berat

    pemberian antibitoika diberikanselama 2 minggu atau lebih.

    Bila ulkus disertai osteomielitis penyembuhannya menjadi lebih lama dan sering kambuh.

    Maka pengobatan osteomielitis di samping pemberian antibiotika juga harus dilakukan reseksi

    bedah. Antibiotika diberikan secara empiris, melalui parenteral selama beberapa minggu dan

    kemudain dievaluasi kembali melalui foto polos radiologi. Apabila jaringan nekrotik tulang telah

    direseksi sampai bersih, pemberian antibiotika dapat dipersingkat, biasanya memerlukan waktu 2

    minggu.

    A. Perbaikan sirkulasi

    Sirkulasi pada KD merupakan salah satu faktor yang penting untuk penyembuhan maka

    selain faktor vaskuler perlu dipertimbangkan kemungkinangangguan rheologi pada penderita

    tersebut. Penderita DM mempunyaikecenderungan untuk lebih mudah mengalami koagulasi

    dibandingkan yang bukan DM akibat adanya gangguan viskositas pada plasma,

    deformabilitaseritrosit, agregasi trombosit serta adanya peningkatan trogen dan faktor

    vonWillbrands

    Obat-obat yang mempunyai efek reologik bencyclame, pentoxyfilin dapatmemperbaiki

    eritrosit disamping mengurangi agregasi eritrosit pada trombosit.Perubahan perubahan ini akan

    memperbaiki mikrosirkulasi dengan tentunyamenambah oksigenisasi pada piringan yang

    sebelumnya kurang mendapat oksigen (20, 21) Perbaikan mikrosirkulasi bukan hanya

    memperbaiki oksigenasi jaringan dapat kemungkinan juga mempertinggi efektifitas obat

    antibiotic ,dengan demikian dapat mempercepat penyembuhan

    Pada penderita DM mudah mengalami gangguan agregasi trombositsehingga obatobat

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    43/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 43

    antiagregasi trombosit yang lain seperti aspirin,dypirodamol, nisergolin, indebuten, ticlopidin

    dan yang terbaru masuk Indonesiaadalah cilotazol sering dipakai untuk mengurangi insiden

    terjadinya PVD pada penderita DM

    7. Non weight bearingTindakan non wight bearing diperlukan pada penderita KD karenaumunnya kaki

    penderita sudah tidak peka lagi terhadap rasa nyeri, sehinggaapabila dipakai berjalanmaka akan

    menyebabkan luka bertambah besar dandalam, serta menyebabkan bakteri yang ada akan

    mengadakan penetrasilebih dalam sehingga. menghambat penyembuhan. Penggunaantongkat

    penyangga ("crutches") dan atau kursi roda jarang mencapainon weight bearing total dan

    konsisten. Cara terbaik untuk mencapainya adalah mempergunakan gips (contact cast)

    8. NutrisiFaktor nutrisi merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyembuhan luka.

    Adanya anemia dan hipoalbuminenia akan sangat berpengaruh dalain proses penyembuhan.

    Perlu untuk monitor kadar Hb danalbumin darah minimal satu minggu sekali. Usahakan Hb di

    atas 12 gr / dldan albumin darah > 3,5gr / dl (4,15). Besi, vitamin B12, asam folat membantu sel

    darah merah membawa oksigen ke jaringan. Besi juga merupakan suatu kofaktor dakam sintesis

    kolagen, sedangkan vitamin Cdan Zinc penting untuk perbaikan jaringan. Zinc juga berperan

    dalamrespon imun.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    44/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 44

    BAB IX

    KESIMPULAN

    Kaki diabetes merupakan kombinasi arterioskierosis ke-2 tersering sesudah

    arteriosklerosis pembuluh koroner, dan yang terserang pembuluh darahtungkai bawah.Umumnya

    kelainan ini dikenal sebagai PVD (PeripheralVascular Desease). Ada 3 faktor yang dapat

    dipandang sebagai predisposisi kerusakan jaringan pada kaki diabetes, yaitu neuropati, PVD, dan

    infeksi.Jarang sekali infeksi sebagai faktor tunggal, tapi seringkali merupakan komplikasi

    iskemia maupun neuropati. Secara. patogenetik, ada 3 faktor utama(metabolik. autonom,

    vaskuler) yang dapat dianggap sebagai sebabterjadinya neuropati pada diabetes mellitus.

    Diabetes mellitus bersama,faktor genetik dan lingkungan misalnva (alkohol) akan lewatke-3

    faktor tersebut disebabkan klinis neuropati. Kelainan makrovaskuler maupun mikrovaskuler

    terjadi pula pada kaki pasien DM.Kelainan vaskular tidak begitu berperan pada patogenesis

    terjadinya tukak,tetapi berperan lebih nyata pada penyernbuhan tukak dan kemudian, nasib kaki.

    Dari segi praktis maka kaki diabetik dapat dipandang sebagai kaki iskemia ataupun kaki

    neuropatik.

    Klinisi harus melakukan pemeriksaan kaki yang pada seorang diabetesharus secara

    integrative setiap kunjungan secara periodik Selain itudiperlukan saran sederhana bagi

    penderitadiabetes mellitus untuk perawatan kaki.

    Prinsip dasar yang baik pengelolaan terhadap tukak diabetic adalah :

    1. Evaluasi tukak yang baik : keadaan klinis luka, dalamnya luka, gambaranradiologi (bendaasing, osteomielitis, adanya gas sub kutis), lokasi, biopsyvaskularisasi (non invasive).

    2. Pengelolaan terhadap neuropati diabetik Pengendalian keadaan metabolic sebaik-baiknya3. Debridement luka yang adekuat,

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    45/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 45

    4. Radikal5. Biakan kuman (aerobic dan anaerobic)

    anntibiotic oral-parental

    Perawatan luka yang baik

    Mengurangi edema

    Non weight bearing (tirah baring, tongkat penyangga, kursi roda, alas kakikhusus, total kontak

    casting)

    Perbaikan sirkulasi, atau bedah vascular

    1. Nutrisi2. Perfusi kulit daerah dengan mengukur transcutaneus oksigen tension(tcPO2) pada daerah

    sekitar luka

    3. Rehabilitasi

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    46/47

    Pengobatan kaki diabetes

    Diana yulianti 030.06.070

    Univ . TRISAKTI Page 46

    DAFTAR PUSTAKA

    Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit DalamFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraRumah

    Sakit Umum Daerah Kota SemarangPeriode 24 Agustus 2009- 7 November 2009

    1. Waspadji S , Kaki Diabetik,Kaitannya Dengan Neuropati Diabetik dalam 1Makalah KakiDiabetik Patogenesis dan Penatalaksanaan,Badan Penerbit Universitas Diponegoro,

    Semarang, 1997; E1-16.

    2. Preventive Foot Care in People with Diabetes in AmericanDiabetes Association. ClinicalPractice Recommendation 2002. Diabetes Care,Volume 25, Suplemen 1, January 2003;

    page 78 - 79.

    3. Djokomoeljanto R, Tinjauan Umum Tentang Kaki Diabetes dalam MakalahKakiDiabetik Patogenesis dan Penatalaksanaan,Badan PenerbitUniversitas Diponegoro,

    Semarang, 1997; A1-10.

    4. Darmono, Status Glikemi dan Komplikasi Vaskuler DiabetesMellitus dalam Naskahlengkap Kongres Nasional V PersatuanDiabetes Indonesia (Persadia) dan Pertemuan

    Ilmiah PerkumpulanEndokrinologi Indonesia (Perkeni), Badan Penerbit

    UniversitasDiponegoro, Semarang, 2002 ; 5768.

    5. Heyder F, Tindakan Pembedahan Pada Kaki Diabetik dalam MakalahKaki DiabetikPatogenesis dan Penatalaksanaan, Badan PenerbitUniversitas Diponegoro, Semarang,

    1997;D1-11.

    6. Pemayun T G D, Gambaran Makro dan Mikroangiopati Diabetik diPoliklinik Endokrin,dalam Naskah lengkap Kongres Nasional VPersatuan Diabetes Indonesia (Persadia) dan

    Pertemuan IlmiahPerkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Badan

    PenerbitUniversitas Diponegoro, Semarang, 2002 ; 8797.

    7. Powers A C, Diabetes Mellitus in Horrisons Principles of Internal Medicine 15 thEdition [monograph in CD Room] , Mc GrawHill ; 2001.

  • 7/29/2019 Referat Terpi Kaki Diabetes

    47/47

    Pengobatan kaki diabetes

    8. Scope Management of type 2 diabetes : prevention and management of Foot problems.Diabetes Care, Volume 25, June 2002;S 1085 - 1094.

    availableathttp://www.nice.org.uk/nicemedia/pdf/footcare_scope.pdf

    9. Abbott C A, Vileikyte L, Williamson S, Charrington A L, Boulton A JM, MulticenterStudy of the Incidence of and Predictive Risk Factors for Complications 1999; 13; 254

    263..19.Lipsky B A, Evidence-Based Antibiotic Therapy of Diabetic FootInfections.

    Imunology and Medical Microbiology 26 (1999); 267 - 276.20.Tan J S, Diagnosis and

    Treatment of Diabetic Foot Infections.Bailliere Clinical Rheumatology vol. 13, No I,

    1999 ; 149-161