VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

6
Majalah Biomorfologi Volume 26 No. 2 Juli 2013 VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI DEPARTEMEN ANATOMI DAN HISTOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA ¹Nur Aliya, ²Sudibjo, ²Tri Hartini Yuliawati ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga ²Departemen Anatomi dan Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga ABSTRACT Aortic arch is part of aorta, the major blood vessel that exit from left ventricle of heart. Aortic arch has some variation of branching pattern that is important to know. The purpose of this study is to determine the percentage of human aortic arch variation in cadaver at Department of Anatomy and Histology Faculty of Medicine Universitas Airlangga. The data are useful for anatomists, radiologists, and surgeons especially for surgical procedures of thorax, head and neck regions. An observational research using primary data and total sampling technique to 24 cadaver was done. Result of this study revealed that 88,2% of the aortic arch showed classical three branches pattern consist of brachiocephalic trunk, left common carotid and left subclavian artery (type I), and 11,8% have two branches namely a common trunk for the brachiocephalic and left common carotid, and the left subclavian artery (type II). Based on their gender, male have 100% branching pattern of type I, whereas female have 60% branching pattern of type I and 40% of type II. Based on the result, we suggest that population in Surabaya have several types of branching pattern of the aortic arch. Keywords: Aortic arch, variation, human ABSTRAK Arcus aorta merupakan bagian dari aorta yaitu pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri jantung. Arcus aorta mempunyai beberapa tipe variasi percabangan yang penting untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase variasi percabangan arcus aorta pada cadaver di Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Pengetahuan mengenai variasi percabangan arcus aorta ini penting karena semakin meningkatnya intervensi prosedur radiologi dalam dunia medis dan dapat menjelaskan dasar anatomis sehingga membantu dokter bedah thorax cardiovascular dan kepala leher melakukan pembedahan vaskuler yang aman yang meliputi arcus aorta dan percabangannya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan data primer dan teknik total sampling pada 24 cadaver. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 tipe variasi percabangan arcus aorta, dengan perbandingan tipe I (88,2%) dan tipe II (11,8%). Berdasarkan jenis kelaminnya, laki-laki mempunyai variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 100%, sedangkan perempuan memiliki variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 60% dan tipe II sebesar 40%. Penelitian ini bisa dijadikan dasar asumsi bahwa pada populasi di Surabaya terdapat beberapa variasi tipe percabangan arcus aorta. Kata kunci: Arcus aorta, variasi, manusia Korespondensi: Nur Aliya, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga, Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60131, Jawa Timur, telp. 031-5053804, fax. 031- 5022075, email: [email protected]. Latar belakang Aorta merupakan pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri jantung dan merupakan arteri konduksi yang mempunyai diameter terbesar. Secara anatomi pembuluh darah aorta terbagi atas: (a) aorta ascendens, berjalan oblique ke supero-posterior setelah mengeluarkan cabangnya yaitu arteria coronaria dextra dan sinistra yang memberi vaskularisasi otot jantung; (b) arcus aorta merupakan lanjutan yang melengkung ke arah posterior dari aorta ascendens dan memiliki tiga percabangan yaitu: [1] truncus brachiocephalica yang bercabang lagi menjadi: arteri subclavia dextra, arteri carotis communis dextra; [2] arteri carotis communis sinistra, dan [3] arteri subclavia sinistra; (c) aorta thoracalis, yaitu 34

Transcript of VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

Page 1: VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

Majalah Biomorfologi Volume 26 No. 2 Juli 2013

28

VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI DEPARTEMEN ANATOMI

DAN HISTOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

¹Nur Aliya, ²Sudibjo, ²Tri Hartini Yuliawati

¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

²Departemen Anatomi dan Histologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga

ABSTRACT

Aortic arch is part of aorta, the major blood vessel that exit from left ventricle of heart. Aortic arch has

some variation of branching pattern that is important to know. The purpose of this study is to determine the

percentage of human aortic arch variation in cadaver at Department of Anatomy and Histology Faculty of

Medicine Universitas Airlangga. The data are useful for anatomists, radiologists, and surgeons especially

for surgical procedures of thorax, head and neck regions. An observational research using primary data and

total sampling technique to 24 cadaver was done. Result of this study revealed that 88,2% of the aortic arch

showed classical three branches pattern consist of brachiocephalic trunk, left common carotid and left

subclavian artery (type I), and 11,8% have two branches namely a common trunk for the brachiocephalic

and left common carotid, and the left subclavian artery (type II). Based on their gender, male have 100%

branching pattern of type I, whereas female have 60% branching pattern of type I and 40% of type II. Based

on the result, we suggest that population in Surabaya have several types of branching pattern of the aortic

arch.

Keywords: Aortic arch, variation, human

ABSTRAK

Arcus aorta merupakan bagian dari aorta yaitu pembuluh darah utama yang keluar dari ventrikel kiri jantung.

Arcus aorta mempunyai beberapa tipe variasi percabangan yang penting untuk diketahui. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui persentase variasi percabangan arcus aorta pada cadaver di Departemen

Anatomi dan Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Pengetahuan mengenai variasi

percabangan arcus aorta ini penting karena semakin meningkatnya intervensi prosedur radiologi dalam dunia

medis dan dapat menjelaskan dasar anatomis sehingga membantu dokter bedah thorax cardiovascular dan

kepala leher melakukan pembedahan vaskuler yang aman yang meliputi arcus aorta dan percabangannya.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang menggunakan data primer dan teknik total sampling

pada 24 cadaver. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 tipe variasi percabangan arcus aorta, dengan

perbandingan tipe I (88,2%) dan tipe II (11,8%). Berdasarkan jenis kelaminnya, laki-laki mempunyai variasi

percabangan arcus aorta tipe I sebesar 100%, sedangkan perempuan memiliki variasi percabangan arcus

aorta tipe I sebesar 60% dan tipe II sebesar 40%. Penelitian ini bisa dijadikan dasar asumsi bahwa pada

populasi di Surabaya terdapat beberapa variasi tipe percabangan arcus aorta.

Kata kunci: Arcus aorta, variasi, manusia

Korespondensi: Nur Aliya, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas

Airlangga, Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya 60131, Jawa Timur, telp. 031-5053804, fax. 031-

5022075, email: [email protected].

Latar belakang

Aorta merupakan pembuluh darah utama yang

keluar dari ventrikel kiri jantung dan merupakan

arteri konduksi yang mempunyai diameter

terbesar. Secara anatomi pembuluh darah aorta

terbagi atas: (a) aorta ascendens, berjalan oblique

ke supero-posterior setelah mengeluarkan

cabangnya yaitu arteria coronaria dextra dan

sinistra yang memberi vaskularisasi otot jantung;

(b) arcus aorta merupakan lanjutan yang

melengkung ke arah posterior dari aorta ascendens

dan memiliki tiga percabangan yaitu: [1] truncus

brachiocephalica yang bercabang lagi menjadi:

arteri subclavia dextra, arteri carotis communis

dextra; [2] arteri carotis communis sinistra, dan [3]

arteri subclavia sinistra; (c) aorta thoracalis, yaitu

34

Page 2: VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

Aliya, Sudibjo, Yuliawati Variasi percabangan arcus aorta pada cadaver

29

arcus aorta yang melanjutkan sebagai aorta

descendens yang berjalan ke arah inferior

sepanjang mediastinum posterior di dalam cavum

thorax; (d) aorta abdominalis adalah lanjutan aorta

thoracalis yang berubah nama setelah menembus

hiatus aorticus, merupakan pembuluh darah utama

yang memiliki beberapa percabangan yaitu cabang

parietal dan cabang visceral. Cabang parietal dari

aorta abdominalis adalah: arteri phrenico

abdominalis (arteri phrenica inferior), arteri

lumbalis I-IV, dan arteri sacralis media, sedangkan

yang termasuk cabang visceral adalah: [1] arteri

suprarenalis media; [2] arteri renalis; [3] arteri

spermatica interna (testicularis) pada laki-laki atau

arteri ovarica pada wanita; [4] arteri coeliaca yang

bercabang lagi menjadi arteri hepatica comunis,

arteri lienalis, arteri gastrica sinistra; [5] arteri

mesenterica superior; [6] arteri mesenterica

inferior; (e) bifurcatio aorta merupakan akhir dari

pembuluh darah utama dan bercabang menjadi dua

pembuluh darah arteri yaitu: arteri iliaca externa

dextra dan sinistra (Atmodjo & Pratama, 2011).

Banyak variasi terjadi di pembuluh darah manusia

tidak hanya dalam sirkulasi perifer, tetapi juga di

pembuluh darah besar termasuk aorta. Variasi

percabangan arcus aorta muncul dalam sejumlah

besar kombinasi dengan berbagai frekuensi.

Variasi ini masing-masing memiliki makna

anatomis dan klinis yang beragam namun tetap

memiliki satu tujuan, yakni memberi nutrisi bagi

tubuh (Alsaif & Ramadan, 2010).

Frekuensi variasi percabangan arcus aorta dapat

menunjukkan adanya perbedaan sosial, suku, dan

ras. Keadaan ini umumnya terjadi pada orang

negro (orang kulit hitam), dimana 50% dari

keseluruhan orang negro tersebut mempunyai

variasi percabangan arcus aorta, Afrika Selatan

30%, orang kulit putih 25%, Jepang 16,7%, Korea

16%, India 11%, dan keturunan Jepang yang hidup

di Hawaii 5,7% (Indumathi et al., 2010).

Pengetahuan mengenai variasi percabangan arcus

aorta ini penting karena semakin meningkatnya

intervensi prosedur radiologi dalam dunia medis

dan dapat menjelaskan dasar anatomis sehingga

membantu dokter bedah thorax cardiovascular dan

kepala leher melakukan pembedahan vaskuler

yang aman yang meliputi arcus aorta dan

percabangannya seperti dalam kasus pemasangan

stent yang digunakan untuk meletakkan

angioplasty balon bagi pengobatan stenosis dan

lesi oklusi truncus supra aorta (Alsaif & Ramadan,

2010).

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan

untuk mengetahui variasi percabangan arcus aorta

pada cadaver di Departemen Anatomi dan

Histologi Fakultas Kedokteran Universitas

Airlangga Surabaya. Penelitian dilakukan dengan

harapan dapat memberikan gambaran mengenai

variasi percabangan arcus aorta pada cadaver di

Surabaya.

Metode dan materi

Penelitian ini merupakan penelitian observasional,

yang menggunakan data primer untuk mengamati

variasi percabangan arcus aorta pada cadaver di

Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga. Populasi dari

penelitian ini adalah cadaver. Sampel yang

digunakan pada penelitian ini adalah cadaver di

Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga yang berjumlah

24 cadaver. Variabel dalam penelitian ini adalah

percabangan Arcus Aorta.

Penelitian ini menggunakan teknik total sampling

dimana sampel yang digunakan berupa data hasil

pengamatan pada 24 cadaver.

Hasil

Dari hasil pengamatan didapatkan 17 cadaver yang

dapat diamati percabangan arcus aortanya,

sedangkan 7 cadaver sisanya tidak dapat diamati

percabangannya karena arcus aortanya telah rusak,

sehingga secara umum didapatkan variasi dengan

hasil persentase yang tercantum pada tabel di

bawah ini.

Tabel 1. Persentase variasi percabangan arcus

aorta secara umum

Tipe Variasi

Percabangan Arcus

Aorta

Persentase (%)

Tipe I

Tipe II

88,2

11,8

Berdasarkan jenis kelaminnya, didapatkan 12

cadaver berjenis kelamin laki-laki dan sisanya, 5

cadaver berjenis kelamin perempuan, didapatkan

variasi dengan hasil persentase yang tercantum

pada tabel di bawah ini.

35

Page 3: VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

Majalah Biomorfologi Volume 26 No. 2 Juli 2013

30

Tabel 2. Persentase variasi percabangan arcus

aorta berdasar jenis kelamin

Jenis

Kelamin

Tipe Variasi

Percabangan Arcus

Aorta

Persentase

(%)

Laki-laki Tipe I

Tipe II

100

0

Perempuan Tipe I

Tipe II

60

40

Diskusi

Anatomi arcus aorta

Arcus aorta merupakan lanjutan yang melengkung

ke arah posterior dari aorta ascendens, mulai dari

sebelah kanan angulus sterni (angulus Ludovici),

berjalan ke arah kiri belakang sampai mencapai

sisi kiri trachea dan oesophagus. Ujung arcus aorta

terletak setinggi cartilago costa sinistra II dan pada

foto thorax tampak sebagai aortic knob (aortic

knuckle) (Wibowo & Paryana, 2009).

Di sebelah kiri depan, arcus aorta berbatasan

dengan thymus dan disilang oleh nervus phrenicus

sinistra, ramus cardiacus dan nervus vagus sinistra,

serta serabut simpatis. Di sebelah kanan belakang

arcus aorta, terdapat empat bangunan yang

berjalan sejajar yaitu trachea, oesophagus, nervus

laryngeus recurrens sinistra dan ductus thoracicus

(Wibowo & Paryana, 2009).

Di sebelah bawah arcus aorta, terdapat truncus

pulmonalis yang bercabang menjadi arteri

pulmonalis dextra dan arteri pulmonalis sinistra.

Juga didapatkan ligamentum arteriosum yang

menghubungkan arteri pulmonalis sinistra dengan

bagian bawah arcus aorta setelah percabangan

arteri subclavia sinistra (Wibowo & Paryana,

2009).

Truncus brachiocephalica atau arteri anonyma

percabangannya di mulai dari posterior pada

bagian tengah manubrium sterni dan berakhir di

belakang articulatio sternocostalis dextra.

Kemudian arteri ini bercabang dua menjadi arteri

carotis communis dextra dan arteri subclavia

dextra. Arteri carotis communis sinistra muncul

sedikit di belakang arteri brachiocephalica,

berjalan di depan trachea kemudian di sisi kiri

trachea. Arteri subclavia sinistra muncul di kiri

belakang dari arteri carotis communis sinistra

(Wibowo & Paryana, 2009).

Embriologi arcus aorta

Selama panjang embryo 4 mm, arcus aorta pertama

dan kedua mengalami degenerasi, sementara arcus

aorta ketiga dan ke-empat mulai muncul. Ketika

embryo mencapai panjang 12 mm, pembuluh

darah bagian dorsal pada arcus aorta ketiga

mengalami degenerasi dan segmen bagian dorsal

yang tersisa pada arcus aorta ketiga membentuk

arteri carotis sinistra dan arteri subclavia sinistra

setinggi vertebra segmen cervical mulai terbentuk

ketika embryo mencapai panjang 40 mm. Pada

bagian dorsal arcus aorta ketiga yang tersisa

membentuk truncus brachiocephalicus dan arcus

aorta keempat membentuk arcus aorta dewasa

normal, sehingga didapatkan truncus

brachiocephalicus, arteri carotis communis sinistra

dan arteri subclavia sinistra (Ogeng'o, et al, 2010).

Variasi Percabangan Arcus Aorta

Pada pengamatan yang dilakukan oleh Liechty, et

al. tahun 1957 pada 1000 cadaver, didapatkan

berbagai jenis variasi percabangan arcus aorta,

yaitu:

Tipe I: Tiga arteri bercabang dari arcus

aorta, yaitu arteri anonyma yang

selanjutnya bercabang menjadi

arteri carotis communis dextra dan

arteri subclavia dextra, arteri

carotis communis, dan arteri

subclavia sinistra.

Tipe II: Arcus aorta bercabang menjadi

dua, cabang yang pertama yaitu

truncus brachiocephalica dan

arteri carotis communis sinistra,

dan cabang yang kedua adalah

arteri subclavia sinistra.

Tipe III: Kategori percabangan ini memiliki

empat percabangan, yakni arteri

vertebralis sinistra (pada kondisi

“normal” merupakan percabangan

arteri subclavia sinistra).

Tipe IV: Kategori percabangan ini memiliki

penggantian susunan cabang arcus

aorta, arteri vertebralis sinistra

menggantikan posisi arteri carotis

communis sinistra dengan urutan

cabang seperti pada tipe normal.

Kedua arteri carotis communis

merupakan percabangan arteri

anonyma seperti pada tipe II.

36

Page 4: VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

Aliya, Sudibjo, Yuliawati Variasi percabangan arcus aorta pada cadaver

31

Tipe V: Pada kategori ini, arteri vertebralis

sinistra merupakan percabangan

arteri anonyma, dan letak arteri

carotis communis sinistra dan

arteri subclavia sinistra terbalik.

Tipe VI-VIII: Pada kategori ini, arteri subclavia

dextra merupakan percabangan

terakhir dari arcus aorta, melewati

dorsal oesophagus untuk mencapai

ekstremitas atas kanan.

Tipe IX: Pada kategori ini, percabangan

arcus aorta hanya dua arteri

anonyma, yang secara berurutan

bercabang menjadi arteri carotis

communis dan arteri subclavia

pada masing-masing cabang.

Tipe X-XI: Pada kedua variasi percabangan

ini arteri vertebralis sinistra

merupakan percabangan dari

truncus aorta yang mana juga

Gambar 1.Variasi percabangan arcus aorta

(Anson & McVay, 1984)

37

Page 5: VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

Majalah Biomorfologi Volume 26 No. 2 Juli 2013

32

merupakan tempat permulaan

arteri subclavia sinistra. Tipe X

memiliki arteri anonyma normal

seperti tipe I, namun pada tipe XI

arteri anonyma bermula dari

truncus aorta yang juga

merupakan tempat permulaan

arteri carotis communis sinistra.

Tipe XII: Kategori ini seperti tipe III,

terdapat penambahan cabang di

antara arteri anonyma dan arteri

subclavia sinistra. Namun, arteri

tambahan ini merupakan arteri

thyroidea ima, bukan arteri

vertebralis.

Tipe XIII: Tipe ini memiliki percabangan

normal seperti halnya tipe I,

namun ketiga cabang tersebut

bermula dari satu arteri

intermediate yang bermula

langsung dari arcus aorta.

Tipe XIV: Mirip tipe XIII, hanya saja

terdapat penambahan arteri

vertebralis sinistra yang bermula

dari arcus di sebelah kanan arteri

intermediate.

Tipe XV: Pada percabangan ini, letak arcus

terbalik sehingga letak

percabangan walaupun

susunannya normal seperti tipe I,

namun letaknya terbalik seperti

pencerminan susunan cabang dari

tipe I (Liechty, et al., 1957).

Pada penelitian ini didapatkan 88,2% variasi

percabangan arcus aorta tipe I dan 11,8% tipe II

pada populasi Indonesia. Hasil ini didukung oleh

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Liechty, et al. (1957) pada populasi Negro,

didapatkan 64,9% variasi percabangan arcus aorta

tipe I dan 27,1% tipe II , 83% tipe I dan 15% tipe

II oleh Natsis, et al. (2009) pada populasi

Kaukasian, 67,3% tipe I dan 25,7% tipe II oleh

Ogeng'o, et al. (2010) pada populasi Kenya, 80%

tipe I dan 12,9% tipe II oleh Bhattarai & Poudel

(2010) pada populasi Nepal, 75% tipe I dan 25%

tipe II oleh Haifa, et al. (2010), 77,3% tipe I dan

14,66% tipe II oleh Patil, et al. (2012) pada

populasi India, 92,72% tipe I dan 2,72% tipe II

oleh Rekha & Senthilkumar (2013) pada populasi

India Selatan.

Berdasarkan jenis kelaminnya, pada penelitian ini

didapatkan jenis kelamin laki-laki mempunyai

variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 100%

dan II, sedangkan jenis kelamin perempuan

mempunyai variasi percabangan arcus aorta tipe I

sebesar 60% dan tipe II sebesar 40%. Hasil ini

didukung oleh penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Shakeri, et al. (2013), jenis kelamin

laki-laki mempunyai variasi percabangan arcus

aorta tipe I sebesar 38% dan tipe II sebesar 5,3%,

sedangkan jenis kelamin perempuan mempunyai

variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 30,6%

dan tipe II sebesar 6,5%. Tetapi, hasil penelitian ini

tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Patil, et al. (2012) pada populasi India yaitu, jenis

kelamin laki-laki mempunyai variasi percabangan

arcus aorta tipe I sebesar 75% dan tipe II sebesar

15%, sedangkan jenis kelamin perempuan

mempunyai variasi percabangan arcus aorta tipe I

sebesar 80% dan tipe II sebesar 14,3%. Dari

deskripsi di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada

hubungan antara jenis kelamin dengan tipe variasi

percabangan arcus aorta (Shakeri, et al., 2013).

Gambar 2. Variasi percabangan arcus aorta tipe I (a) dan tipe II (b).

38

Page 6: VARIASI PERCABANGAN ARCUS AORTA PADA CADAVER DI …

Aliya, Sudibjo, Yuliawati Variasi percabangan arcus aorta pada cadaver

33

Faktor-faktor penyebab munculnya variasi

Variasi percabangan arcus aorta dapat disebabkan

oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor

nongenetik. Peran faktor genetik ditunjukkan oleh

adanya variasi ini muncul akibat transformasi

rumit sistem arcus aorta embrionik yang

melibatkan berbagai proses seperti regresi,

absorpsi, retensi atau kemunculan-kembali

(reappearence). Perbedaan dan prevalensi variasi

yang banyak dapat berkaitan dengan ras,

keturunan, etnik, dan abnormalitas kromosom,

yaitu terjadinya mikrodelesi pada kromosom

22q11 (Ogeng’o, et al., 2010). Sedangkan yang

termasuk faktor nongenetik belum sepenuhnya

diketahui, misalnya paparan radiasi dan zat kimia

saat dalam kandungan, dan lain-lain (Ogeng’o, et

al., 2010).

Simpulan

Terdapat 2 tipe variasi percabangan arcus aorta di

Departemen Anatomi dan Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Airlangga, dengan

perbandingan tipe I (88,2 %) dan tipe II (11,8 %).

Berdasarkan jenis kelaminnya, laki-laki

mempunyai variasi percabangan arcus aorta tipe I

sebesar 100%, sedangkan perempuan memiliki

variasi percabangan arcus aorta tipe I sebesar 60%

dan tipe II sebesar 40%. Penelitian ini bisa

dijadikan dasar asumsi bahwa pada populasi di

Surabaya terdapat dua variasi tipe percabangan

arcus aorta, sehingga dapat membantu dokter

bedah thorax cardiovascular dan kepala leher

melakukan pembedahan vaskuler yang aman yang

meliputi arcus aorta dan percabangannya.

Daftar pustaka

Alsaif, H.A. & Ramadan, W.S., 2010. An

anatomical study of the aortic arch

variations. JKAU: Med. Sci., 17 (2), hal.37-

54.

Anson, B.J. & McVay, C.B., 1984. Anson &

McVay Surgical Anatomy. 6th ed. Japan: W.

B. Saunders Company, hal.426-427.

Atmodjo, W.L. & Pratama, A., 2011. Struktur

Dasar Anatomi Manusia. Jakarta: CV

Sagung Seto, hal.152-165.

Indumathi, S. Sudha, S. Hannah, S.R., 2010.

Aortic arch and variations in its branching

pattern. Journal of Clinical and Diagnostic

Research, 4, hal.3134-3143.

Liechty, J.D. Shields, T.W. Anson, B.J., 1957.

Variations pertaining to the aortic arches

and their branches; with comments on

surgically important types. Quart. Bull.

Northwestern Univ. Med. School, 31(2),

hal.136-143.

Natsis, K.I. et al., 2009. Anatomical variations in

the branches of the human aortic arch in 633

angiographies: clinical significance and

literature review. Surgical and Radiological

Anatomy, 31(5), hal.319-323.

Ogeng'o, J.A. Olabu, B.O. Gatonga, P.M.

Munguti, J.K., 2010. Branching pattern of

aortic arch in a Kenyan population. J.

Morphol. Sci., 27(2), hal.51-55.

Patil, S.T. et al., 2012. Study on branching pattern

of aortic arch in Indian. Anat Cell Biol., 45

(3), hal.203-206.

Rekha, P. & Senthilkumar, S., 2013. A study on

branching pattern of human aortic arch and

its variations in South Indian population. J.

Morphol. Sci., 30(1), hal.11-15.

Shakeri, A. Pourisa, M. Deldar, A. Goldust, M.,

2013. Anatomic variations of aortic arch

branches and relationship with diameter of

aortic arch by 64-row CT Angiography.

Pakistan Journal of Biological Sciences,

16(10), hal.496-500.

Wibowo, D.S. & Paryana, W., 2009. Anatomy of

Human Body. Singapore: Elsevier, hal.256-

257.

39