Anti Diuretika Hormon

21
ANTI DIURETIKA HORMON (ADH) Hormon antidiuretik ((ADH) adiuretin, vasopresin) ADH dibentuk di nucleus supraoptikus dan paraventrikular hipotalamus, dan ditransport ke lobus posterior kelenjar hipofisis melalui akson neuron penghasil hormon. ADH melalui reseptor V2 dan cAMP menyebabkan penggabungan kanal air ke dalam membran lumen sehingga meningkatkan reabsorsi air pada tubulus distal dan duktus koligentes ginjal. ADH juga merangsang absorsi Na+ dan urea di tubulus. Konsentrasi ADH yang tinggi juga menyebabkan vasokonstriksi (melalui reseptor V1 dan IP3). Rangsangan untuk pelepasan ADH adalah hiperosmolaritas ekstrasel (atau penyusutan sel) dan penurunan pengisian di kedua atrium, serta muntah, nyeri, stress, dan gairah (seksual). Sekresi ADH selanjutnya dirangsang oleh angiotensin II, dopamine, dan beberapa obat atau toksin (misal nikotin, morfin, barbiturat). Peningkatan perenggangan atrium serta asam aminobutirat-γ (GABA), alkohol, dan pajanan terhadap dingin menimbulkan efek penghambatan.

description

tugas anti diuretika

Transcript of Anti Diuretika Hormon

Page 1: Anti Diuretika Hormon

ANTI DIURETIKA HORMON (ADH)

Hormon antidiuretik ((ADH) adiuretin, vasopresin)  ADH dibentuk di nucleus supraoptikus dan paraventrikular hipotalamus, dan ditransport

ke lobus posterior kelenjar hipofisis melalui akson neuron penghasil hormon.  ADH melalui reseptor V2 dan cAMP menyebabkan penggabungan kanal air ke dalam

membran lumen sehingga meningkatkan reabsorsi air pada tubulus distal dan duktus koligentes ginjal. 

ADH juga merangsang absorsi Na+ dan urea di tubulus.  Konsentrasi ADH yang tinggi juga menyebabkan vasokonstriksi (melalui reseptor V1 dan

IP3).

Rangsangan untuk pelepasan ADH adalah hiperosmolaritas ekstrasel (atau penyusutan sel) dan penurunan pengisian di kedua atrium, serta muntah, nyeri, stress, dan gairah (seksual). 

Sekresi ADH selanjutnya dirangsang oleh angiotensin II, dopamine, dan beberapa obat atau toksin (misal nikotin, morfin, barbiturat). 

Peningkatan perenggangan atrium serta asam aminobutirat-γ (GABA), alkohol, dan pajanan terhadap dingin menimbulkan efek penghambatan.

EFEK PADA TUBUH

Kelebihan ADH

Sering kali terjadi akibat penigkatan pembentukan ADH di hipotalamus, missal, karena stress. 

Page 2: Anti Diuretika Hormon

Selain itu, ADH dapat dibentuk secara ektopik pada tumor (terutama small cell carsinoma bronchus) atau penyakit paru. 

Hal ini menyebabkan penurunan eksresi air (oligouria).  Konsentrasi komponen urin yang sukar larut dalam jumlah yang bermakna dapat

menyebabkan pembentukan batu urin (urolitiasis).  Pada waktu yang bersamaan terjadi penurunan osmolaritas ekstrasel (hiperhidrasi

hipotonik) sehingga terjadi pembengkakan sel.  Hal ini terutama berbahaya jika menyebabkan edema serebri.

Defisiensi ADH

Terjadi jika pelepasan ADH berkurang, seperti pada diabetes insipidus sentralis yang diturunkan secara genetic, pada kerusakan neuron, missal oleh penyakit autoimun, atau trauma kelenjar hipofisis lainnya. 

Penyebab eksogen lainnya termasuk alkohol atau pajanan terhadap dingin.  Di sisi lain, ADH mungkin gagal mempengaruhi ginjal, bahkan jika jumlah yang

dieksresikan normal, misal pada kerusakan kanal air, atau jika kemampuan pemekatan ginjla terganggu, seperti pada defisiensi K+, kelebihan Ca2+, atau inflamasi medilla ginjal. 

Penurunan pelepasan ADH atau efek yang timbul akibat pengeluaran urin yang kurang pekat dalam jumlah besar dan dehidrasi hipertonik menyebabkan penyusutan sel. 

Pasien akan dipaksa mengkompensasi kehilangan air melalui ginjal dengan meminum banyak air (polidipsia). 

Jika osmoreseptor dihipotalamus rusak, defisiensi ADH akan disertai dengan hipodipsia dan dehidrasi hipertonik akan menjadi sangat nyata.

Page 3: Anti Diuretika Hormon

Kortikotropin (bahasa Inggris: corticotropin, adrenocorticotropic hormone, ACTH) adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit.

ACTH disintesis dari irisan pre-pro-opiomelanokortin, sebuah polipeptida yang terdiri dari 267 asam amino. Fragmen irisan yang terjadi antara lain ACTH, ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, MSH, β-endorfin dan peptida opioid. POMC, ACTH dan β-lipotropin disekresi oleh kortikotrop yang terletak pada adenohipofisis dari kelenjar hipofisis setelah distimulasi oleh CRH yang disekresi oleh hipotalamus.[1]

Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP.[2] Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnenolon.

HORMON KORTIKOTROPIN

Oktober 22, 2011 Tinggalkan Komentar

•HORMON KORTIKOTROPIN

Kortikotropin (bahasa Inggris: corticotropin, adrenocorticotropic hormone, ACTH) adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit. Hormon ACTH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anteriorPeran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnen

Mekanisme Kerja ACTH (kortikotropin)Tahapan dari mekanisme kerja ACTH (kortikotropin)

adalah :

1.ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat kortikotropin terikat.

Page 4: Anti Diuretika Hormon

2.Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol menjadi pregnolon.

3.Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.

4.  Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom

•HORMON ADRENOKORTIKOID

Adrenocorticotropic hormon (ACTH atau corticotropin) adalah polypeptide tropika dan secreted hormon yang dihasilkan oleh kelenjar di bawah otak depan.

Itu adalah komponen penting dari hypothalamic-kelenjar di bawah otak-adrenal axis dan sering dihasilkan dalam respon terhadap stres biologis (corticotropin bersama-releasing hormon dari hypothalamus).

efek nya adalah peningkatan produksi dan androgens, sebagai namanya, cortisol dari adrenal kulit luar.

Produksi dan PeraturanACTH adalah synthesized dari pra-pro-opiomelanocortin (pra-POMC). Penghapusan dari sinyal peptide selama terjemahan yang memproduksi 267 asam amino polypeptide POMC, yang undergoes sejumlah pos-translational modifikasi seperti phosphorylation dan glycosylation sebelum itu proteolytically melekang oleh endopeptidases untuk menghasilkan berbagai polypeptide fragmen dengan berbagai aktivitas fisiologis. Ini termasuk fragmen ACTH, β-lipotropin, γ-lipotropin, Melanocyte merangsang Hormone (MSH) dan β-endorphin. POMC, ACTH dan β-lipotropin adalah secreted dari corticotropes di depan cuping (atau adenohypophysis) dari kelenjar di bawah otak sebagai jawaban terhadap hormon corticotropin-releasing hormon (CRH) yang dirilis oleh hypothalamus. ACTH juga diproduksi oleh sel dari sistem kekebalan (sel T, B dan sel-sel macrophages) dalam respon terhadap stimuli yang pergi bersama-sama dengan stres (termasuk CRH). 

Untuk mengatur pengeluaran dari ACTH, banyak zat secreted dalam pameran ini poros lambat / intermediate-umpan balik yang cepat dan lingkaran kegiatan. Glucocorticoids secreted dari adrenal bozonty bekerja untuk mencegah keluarnya CRH oleh hypothalamus, yang pada akhirnya akan berkurang anterior ACTH dari kelenjar di bawah otak keluarnya. Glucocorticoids Mei juga yang menghalangi tingkat POMC gene transcription dan sintesis peptide.

Page 5: Anti Diuretika Hormon

Yang terakhir adalah contoh dari umpan balik yang lambat, yang bekerja pada susunan hari ke hari, sementara mantan bekerja pada susunan menit.

ACTH juga berkaitan dengan ritme circadian di banyak organisme. Setengah-kehidupan ACTH dalam darah manusia adalah sekitar sepuluh menit.

Hormon Kortikotropin (ACTH)

Kortikotropin (bahasa Inggris: corticotropin, adrenocorticotropic hormone, ACTH) adalah hormon stimulator hormon dari golongan kortikosteroid, dengan panjang 39 AA dan waktu paruh sekitar 10 menit. Hormon ACTH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior

Peran utama ACTH adalah menstimulasi sintesis dan sekresi glukokortikoid dan androgen pada korteks adrenal melalui pencerap ganda protein-G yang bergantung pada mekanisme cAMP. Sebelum berlangsungnya sintesis steroid, ACTH akan meningkatkan konsentrasi kolesterol esterase dan mendifusikan kolesterol melalui membran mitokondria dan meningkatkan sintesis pregnenolon.

Mekanisme Kerja ACTH (kortikotropin) Tahapan dari mekanisme kerja ACTH (kortikotropin) adalah :

1. ACTH adalah produk dari proses pasca translasi prekursor polipeptida Pro-Opiomelanokortin, Organ target ACTH adalah korteks adrenal tempat kortikotropin terikat.

2. Setelah di korteks adrenal, ACTH akan memacu perubahan Kolesterol menjadi pregnolon.

3. Kemudian dari pregnolon dihasilkanlah adrenokortikosteroid dan androgen adrenal.

4. Dimana fungsi kortisol adalah kerja antiinflamasi, meningkatkan glukoneogenesis, meningkatkan penghancuran protein, Mobilitas lemak, Mobilitas protein, Stabilisasi lisosom

Page 6: Anti Diuretika Hormon

AldosteronDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Langsung ke: navigasi, cari

Kerangka Aldosteron

Aldosteron adalah hormon steroid dari golongan mineralokortikoid yang disekresi dari bagian terluar zona glomerulosa pada bagian korteks kelenjar adrenal oleh rangsangan dari peningkatan angiotensin II dalam darah.

Aldosteron memodulasi konsentrasi garam darah dengan mengaktivasi pencerap mineralokortikoid pada tubulus distal di dalam ginjal yang kemudian menyebabkan peningkatan permeabilitas membran apisal dari sel yang membentuk cortical collecting tube, atau collecting ducts.[1] Hal ini menyebabkan peningkatan volume dan tekanan darah. Aldosteron juga meningkatkan aktivitas sodium/potasium-adenosina trifosfatase pada membran serosal. Perubahan ini menyebabkan peningkatan reabsorpsi sodium dan menimbulkan energi potensial bertegangan negatif yang lebih tinggi pada bagian lumen yang berfungsi sebagai energi penggerak bagi ekskresi potasium dan hidrogen

Aldosteron merupakan bagian dari sistem RAA (renin-angiotensin-aldosteron). Pengukuran rasio aldosteron dalam plasma darah sering disebut sebagai plasma aldosterone concentration, pac yang digunakan sebagai perbandingan terhadap plasma renin activity, pra, lebih lanjut disebut rasio pac/pra.

Simpson dan Tait adalah ilmuwan yang menemukan hormon ini pada tahun 1953.[2]

Page 7: Anti Diuretika Hormon

Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal

Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:

1. Hormon Aldosteron

Hormon aldosteron disekresikan oleh zona glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks adrenal.

Fungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang dilewatkan ke dalam urin.

Produksi aldosteron dikontrol oleh renin angiotensin system (RAS) atau renin angiotensin aldosterone system (RAAS).

Ini adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam tubuh.

Umumnya renin diproduksi oleh ginjal saat tubuh kehilangan banyak garam dan air dari tubuh.

Renin pada gilirannya memicu produksi angiotensin yang pada akhirnya merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon aldosteron.

Penurunan tekanan darah juga merangsang sekresi aldosteron.

Jadi, bersama dengan sistem renin angiotensin, aldosteron membantu ginjal untuk mempertahankan mineral penting seperti sodium dan kalium.

Aldosteron juga dapat menyempitkan pembuluh darah oleh peningkatan natrium dan retensi air, yang dengan demikian meningkatkan tekanan darah.

Aldosterone termasuk pada suatu kelompok hormon-hormon yang disebut mineralocorticoids, juga diproduksi oleh kelenjar-kelenjar adrenal. Ia membantu mempertahankan tekanan darah dan keseimbangan air dan garam dalam tubuh dengan membantu ginjal menahan sodium dan mengeluarkan potassium. Ketika produksi aldosterone jatuh terlalu rendah, ginjal tidak mampu untuk mengatur keseimbangan garam dan air, menyebabkan volume darah dan tekanan darah jatuh/turun.

Page 8: Anti Diuretika Hormon

Pada mamalia, secara umum terdapat tiga jenis golongan natriuretic peptideyaitu Atrial Natriuretic peptide (ANP), B-tipenatriuretic peptide (BNP) dan C-tipenatriuretic peptide(CNP).Seluruh natriureticpeptidedisintesis sebagai preprohormon dan kemudian akan disekresikan ke sirkulasi bila dibutuhkan dalam kondisi aktif(Ganong,2005;Potter et al, 2006).ANP disintesis oleh sel otot atrium sebagai preproANP dalam bentuk 151 asam amino kemudian mengalami pemotongan menjadi proANP dengan panjang 126 asam amino. ProANP ini disimpan di dalam granula padat kardiomiosit. Ketika terdapat rangsangan yang berupa peningkatan volume yang ditandai dengan

Page 9: Anti Diuretika Hormon

meningkatnya regangan dan tekanan di daerah atrium, maka proANP akan diubah oleh suatu enzim protease yang disebut corindan dilepas sebagai ANP dengan panjang 28 asam amino. Sedangkan di ginjal, proANP dilisis oleh protease lain menjadi urodilatin denganpanjang 32 asam amino(Yan W, 2000). ANPterutama disintesisdan disimpan di dalam granula atrium meskipun juga bisa dijumpai pada beberapa jaringan,misalnya di ventrikel dan ginjal.BNP disintesis oleh otot atrium dan ventrikel dengan panjang asam aminoyang bervariasi antar spesies.Sedangkan CNP terutama diekspresikan pada otak, kondrosit dan sel endotel yang terpapar sitokin(Suga, 1992).II.1.2Sekresi dan metabolisme

Page 10: Anti Diuretika Hormon

ANPANP disekresi terutama oleh otot atrium terutama dirangsang oleh adanya regangan otot atrium akibat peningkatan volume intravaskular. Selain itu, bisa dijumpai adanya sekresi ANP pada ventrikel dan ginjal dalam jumlah yang sedikit. Pertama kali disekresi, ANP masuk ke dalam sinus coronarius dan kemudian menyebar ke seluruh targetorgan seperti pola endokrin sesungguhnya. Beberapa hormondapat merangsang sekresi ANP yaitu : endothelin-1, stimulus -adrenergik, angiotensin dan arginin-vassopresin (Lascanche, 1996; Ogihara, 1996; Ganong, 2005).3Konsentrasi AN

Page 11: Anti Diuretika Hormon

Pdalam plasma adalah sekitar 5-10fmol/liter pada orang normal yang makan natrium dalam jumlah sedang. Sekresi ANPmeningkat apabila volume cairan ekstraselulermeningkat oleh pemberian infus salin isotonikataupun asupan diet tinggi natrium. Sekresi juga meningkat bila seseorang berendam sampai ke leher, suatu tindakan yang melawan efek gravitasi dan meningkatkan tekanan vena sentral dan akibatnya tekanan atriumakan meningkat.Kadar ANP akan meningkat mencapai 10-30 fmol/ml pada pasien dengan jantung kongestif (Potter et al, 2006).Di dalam darah,ANPmemiliki waktu paruh yang singkat. ANPdimetabolisme oleh enteropeptidase netral (NEP), yang dihambat oleh tiorf

Page 12: Anti Diuretika Hormon

an. Dengan demikian, pemberian tiorfan meningkatkan ANP dalam darah.Selain itu, proses degradasi ANP juga bisa melalui proses internalisasi oleh reseptor ANP tipe C (NPRC). Proses internalisasi selanjutnya akan diiukuti oleh pemecahan di lisosom.II.1.3FungsiANPANP mempunyai berbagai macam fungsi. Di antara fungsi tersebut adalah sebagai berikut :1.ANP meregulasi tekanan darah basal2.ANP meregulasi volume cairan intravaskularmelalui pengaruhnya pada permeabilitas endotel kapiler3.ANPdan BNP mencegah pembengkakan jantung dan fibrosis jantung4.ANP meningkatkan natriuresis dan diuresis5.ANP dan CNP merelaksasi pembuluh darahdan membantu remodeling6.ANP, BNP dan CNP menstimulasi dilatasi saluran udara paru dan pembuluh darahnya

Page 13: Anti Diuretika Hormon

7.ANP bisa mengurangi produksi aldosteron yang ANP-dependent8.ANP menstimulasi metabolisme lem

Page 14: Anti Diuretika Hormon

Angiotensin (bahasa Inggris: angiotensin, hypertensin, angiotonin) adalah sebuah dipsogen dan hormon oligopeptida di dalam serum darah yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut hingga menyebabkan kenaikan tekanan darah.

Angiotensin merupakan stimulan bagi sekresi aldosteron dari adrenal korteks, dan merupakan bagian dari sistem RAA (renin-angiotensin-aldosteron).

Prekursor angiotensin adalah angiotensinogen yang disekresi oleh hati, yang akan berubah menjadi angiotensin I dan oleh enzim "Angiotensin Convertizing Enzim" akan diubah menjadi Angiotensi II.

Daftar isi

1 Angiotensin I 2 Angiotensin II 3 Angiotensin III

o 3.1 Angiotensin IV 4 Rujukan

Angiotensin I

Asp-Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-Phe-His-LeuAngiotensin I terbentuk saat renin yang disekresi oleh ginjal sebagai respon terhadap turunnya tekanan darah intra-renal pada sel juxtaglomerular atau turunnya kadar ion Na+ dan Cl- pada macula densa, mengiris angiotensinogen di antara Leu dan Asp menjadi des-Asp dengan 10 asam amino.

Angiotensin I sepertinya tidak memiliki fungsi biologis dan hanya merupakan prekursor bagi angiotensin II.

Angiotensin II

Asp-Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-PheSejenis enzim yang banyak ditemukan pada pembuluh kapiler paru [1] mengiris angiotensin I pada rantai His-Leu menjadi angiotensin II.

Angiotensin II berfungsi sebagai hormon endokrin, autokrin, parakrin dan intrakrin. Salah satu efek yang ditimbulkan oleh hormon ini adalah peningkatan tekanan darah akibat stimulasi protein Gq di dalam sel otot vaskular, yang akhirnya mengaktivasi konstraksi oleh mekanisme IP3.

Ketika sel kardiak terstimulasi, sebuah sistem RA teraktivasi di dalam miosit kardiak dan menstimulasi perkembangan sel kardiak tersebut dengan protein kinase C. Sistem yang sama juga teraktivasi pada sel otot halus, saat terjadi hipertensi, ateroskerosis dan kerusakan lapisan endotelial.

Page 15: Anti Diuretika Hormon

Saat terjadi hipertrofi, angiotensin II juga merupakan stimulator Gq yang terpenting, dibandingkan dengan endotelin-1 dan pencerap adreno A1

Angiotensin II juga merupakan stimulan protrombin melalui adhesi dan aggregasi keping darah dan produksi PAI-1 dan PAI-2.[2][3]

Pada kelenjar adrenal, hormon ini menyebabkan sekresi hormon aldosteron. Angiotensin II memberikan efek langsung pada tubulus proksimal untuk menyerap ion Na+, namun menimbulkan efek yang kompleks dan bervariasi pada filtrasi glomerular dan sirkulasi darah renal.

Angiotensin III

Arg-Val-Tyr-Ile-His-Pro-PheAngiotensinase mengiris Asp pada angiotensin II dan mengubahnya menjadi angiotensin III. Dibandingkan dengan angiotensin II, angiotensin III memiliki 40% sifat vasokonstriktor, namun merupakan 100% stimulan bagi produksi hormon aldosteron.

Waktu paruh angiotensin III sekitar 30 detik di dalam darah dan 15-30 menit di dalam jaringan.

Angiotensin III meningkatkan sensasi rasa haus dengan stimulasi pada organ subfornikal yang terletak pada otak dan meningkatkan keinginan mengonsumsi garam.

Hormon ini meningkatkan sekresi hormon VP, hormon ACTH dan hormon noradrenalin.

Angiotensin IV

Val-Tyr-Ile-His-Pro-PheAngiotensin IV merupakan heksapeptida dengan fungsi yang lebih sedikit.

Page 16: Anti Diuretika Hormon

Renin Angiotensin Aldosteron System (RAAS)

Renin Angiotensin Aldosteron System atau disebut juga RAAS adalah suatu sistem/mekanisme hormon yang mengatur keseimbangan tekanan darah dan cairan dalam tubuh.

Dalam mekanisme ini ada beberapa hormon yang mempunyai peran penting, diantaranya adalah :1. Renin : suatu enzim protein yang dilepaskan oleh ginjal bila tekanan arteri turun.2. Angiotensin : merupakan enzim yang dibagi menjadi; angiotensin 1( enzim yang mempunyai sifat vasokonstriktor ringan tapi dapat bertahan lama dalam darah); angiotensin II (enzim yang mempunyai sifat vasokonstriktor kuat tapi hanya 1-2menit dalam darah karena diinaktivasi angiotensinase)3. Angiotensinogen : pengubah renin menjadi angiotensin 14. angiotensin converting enzim(ACE): enzim pengubah angiotensin 1 menjadi 25. Aldosteron : hormon steroid golongan mineralkortikoid yang dihasilkan oleh korteks adrenal yang mempunyai fungsi untuk meningkatkan absorpsi natrium dan meningkatkan sekresi kalium oleh sel epitel ginjal terutama sel prinsipal di sel tubulus kolektivus .

Mekanisme kerja dari RAAS dapat dimulai dari 3 proses:1. Penurunan volume darah yang menyebabkan terjadi penurunan tekanan darah di glomerulus.(hipotensi/renal artery stenosis)2. Stimulasi sel juxtaglomerular oleh saraf simpatis3. penurunan konsentrasi osmotic cairan tubular di macula densa.(penurunan kadar sodium)

3 proses diatas dapat merangsang sel-sel jukstaglomerular di ginjal untuk melepaskan enzim renin, kemudian renin ini akan bersirkulasi ke seluruh tubuh yang kemudian akan bertemu dengan angiotensinogen yang diproduksi di hati untuk melepaskan enzim angiotensin I.  Angiotensin I akan berubah menjadi Angiotensin II setelah diubah oleh Angiotensin Converting Enzim (ACE) yang dihasilkan oleh endotelium pembuluh paru. Angiotensin II akan menyebabkan beberapa efek, yaitu :1. vasokontriksi di seluruh tubuh terutama di arteriol yang akan meningkatkan tahanan perifer total sehingga terjadi peningkatan tekanan arteri.2. menurunkan eksresi garam dan air sehingga meningkatkan volume ekstra sel yang menyebabkan peningkatan tekanan arteri juga.3. merangsang sekresi aldosteron di kalenjar adrenal yang kemudian meningkatkan reabsorpsi garam dan air oleh tubulus ginjal.4. merangsang central nervous system untuk menjadi haus sehingga kelenjar pituitary posterior mengeluarkan hormon vasopresin (ADH) yang akan menstimulasi reabsorpsi air di ductus collectivus dan peningkatan tonus simpatis, meningkatkan cardiac output.

sistem ini juga dapat diaktifkan oleh mekanisme lain yaitu melalui enzim natriuretic peptides (BNP dan ANP) yang dihasilkan oleh jantung. Untuk penjelasan mengenai hal ini dan juga hubungannya RAAS dengan penyakit hipertensi akan dijelaskan dikemudian waktu