MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah...

12
1 MASTER PLAN PENATAAN DAN PENGEMBANGAN PURA DALEM BIAS MUNTIG DI DESA PAKRAMAN NYUH KUKUH, DUSUN PED, DESA PED, KECAMATAN NUSA PENIDA, KLUNGKUNG I Kadek Merta Wijaya Dosen Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Warmadewa e-mail: [email protected] ABSTRAK Kondisi Pura Dalem Bias Muntig dari tahun ketahun mengalami penurunan kualitas fisik dan seiring dengan itu juga, status sebagai Pura Kahyangan Jagad di Nusa Penida semakin tersebar sampai di luar Pulau Nusa Penida. Hal tersebut menuntut adanya pembenahan dan penataan yang lebih baik. Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat setempat menyebutkan bahwa diperlukan suatu: (1) penataan dan pengembangkan Pura Dalem; (2) penambahan dua bangunan pelinggih di dalam area Pura Bias Muntig; (3) perencanaan pesraman pemangku; (4) penataan lanskap atau ruang luar seperti tempat parkir, fasilitas MCK dan penataan jalur pedestrian pemedek; serta (5) penataan area tempat melasti. Pengabdian ini bertujuan untuk menyusun rancangan kembali (redesign) Pura Dalem Bias Muntig dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakat setempat baik permasalahan keruangan maupun manajemen pembangunannya. Aspek keruangannya yaitu sebagai dasar acuan dalam penataan dan pengembangan kedepannya sedangkan aspek manajemen pembangunan yaitu sebagai dasar dalam mengajukan proposal pendanaan kepada pemerintah maupun swasta. Sasaran dan manfaat kegiatan pengabdian ini mengarah kepada tiga pihak yaitu masyarakat Desa Pakraman Nyuh Kukuh, masyarakat umum dan institusi Universitas Warmadewa sebagai lembaga dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Metode kegiatannya yaitu menggali informasi-informasi di masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat sebagai mitra dialog tentang permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi yaitu penataan dan pengembangan Pura Dalem Bias Muntig, yang selanjutnya diselesaikan melalui solusi-solusi dengan mempertimbangkan keinginan dan kepentingan masyarakat setempat. Kata kunci: redesign, Pura Dalem, Pura Bias Muntig A. PENDAHULUAN Pura Dalem Bias Muntig merupakan salah satu Pura Kahyangan Jagad di Kecamatan Nusa Penida yang terdiri dari dua komplek pura yaitu Pura Dalem dan Pura Bias Muntig. Status sebagai salah satu pura terbesar di Nusa Penida menjadi salah objek wisata spiritual yang dikunjungi oleh para pamedek di luar Pulau Nusa Penida untuk melakukan persembahyangan. Hal tersebut tentunya memerlukan suatu fasilitas penunjang dalam memberikan kenyamanan dalam melaksanakan dharma yatra ke Pura Dalem Bias Muntig, baik itu fasilitas tempat parkir, fasilitas peristirahatan dan fasilitas penunjang lainnya. Di samping itu juga komplek pura ini berada satu kawasan dengan area malasti masyarakat setempat. Kondisi Komplek Pura Bias Muntig mengalamai renovasi dan pengembangan pada tahun 2014. Renovasi dan pengembangan berupa mengganti material bangunan pelinggih, dimensi ukuran bangunan pelinggih, dan perluasan area pura. Hal ini dilakukan karena keberadaan fisik pura telah

Transcript of MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah...

Page 1: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

1

MASTER PLAN PENATAAN DAN PENGEMBANGAN PURA DALEM BIASMUNTIG DI DESA PAKRAMAN NYUH KUKUH, DUSUN PED, DESA PED,

KECAMATAN NUSA PENIDA, KLUNGKUNG

I Kadek Merta WijayaDosen Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Warmadewa

e-mail: [email protected]

ABSTRAKKondisi Pura Dalem Bias Muntig dari tahun ketahun mengalami penurunan kualitas

fisik dan seiring dengan itu juga, status sebagai Pura Kahyangan Jagad di Nusa Penidasemakin tersebar sampai di luar Pulau Nusa Penida. Hal tersebut menuntut adanyapembenahan dan penataan yang lebih baik. Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakatsetempat menyebutkan bahwa diperlukan suatu: (1) penataan dan pengembangkan Pura Dalem;(2) penambahan dua bangunan pelinggih di dalam area Pura Bias Muntig; (3) perencanaanpesraman pemangku; (4) penataan lanskap atau ruang luar seperti tempat parkir, fasilitasMCK dan penataan jalur pedestrian pemedek; serta (5) penataan area tempat melasti.Pengabdian ini bertujuan untuk menyusun rancangan kembali (redesign) Pura Dalem BiasMuntig dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh masyarakatsetempat baik permasalahan keruangan maupun manajemen pembangunannya. Aspekkeruangannya yaitu sebagai dasar acuan dalam penataan dan pengembangan kedepannyasedangkan aspek manajemen pembangunan yaitu sebagai dasar dalam mengajukan proposalpendanaan kepada pemerintah maupun swasta. Sasaran dan manfaat kegiatan pengabdian inimengarah kepada tiga pihak yaitu masyarakat Desa Pakraman Nyuh Kukuh, masyarakat umumdan institusi Universitas Warmadewa sebagai lembaga dalam pengembangan Tri DharmaPerguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Metode kegiatannya yaitu menggaliinformasi-informasi di masyarakat melalui tokoh-tokoh masyarakat sebagai mitra dialogtentang permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi yaitu penataan dan pengembanganPura Dalem Bias Muntig, yang selanjutnya diselesaikan melalui solusi-solusi denganmempertimbangkan keinginan dan kepentingan masyarakat setempat.

Kata kunci: redesign, Pura Dalem, Pura Bias Muntig

A. PENDAHULUANPura Dalem Bias Muntig

merupakan salah satu Pura KahyanganJagad di Kecamatan Nusa Penida yangterdiri dari dua komplek pura yaitu PuraDalem dan Pura Bias Muntig. Statussebagai salah satu pura terbesar di NusaPenida menjadi salah objek wisataspiritual yang dikunjungi oleh parapamedek di luar Pulau Nusa Penida untukmelakukan persembahyangan. Haltersebut tentunya memerlukan suatufasilitas penunjang dalam memberikankenyamanan dalam melaksanakan

dharma yatra ke Pura Dalem Bias Muntig,baik itu fasilitas tempat parkir, fasilitasperistirahatan dan fasilitas penunjanglainnya. Di samping itu juga komplekpura ini berada satu kawasan dengan areamalasti masyarakat setempat.

Kondisi Komplek Pura BiasMuntig mengalamai renovasi danpengembangan pada tahun 2014.Renovasi dan pengembangan berupamengganti material bangunan pelinggih,dimensi ukuran bangunan pelinggih, danperluasan area pura. Hal ini dilakukankarena keberadaan fisik pura telah

Page 2: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

2

mengalami kerusakan dan daya tampungpura tidak dapat lagi menampung jumlahpemedek yang melakukanpersembahyangan di area pura tersebut.Renovasi dan pengembangan Pura BiasMuntig menggunaan pendanaan daridonator pemerintah dan swasta denganrancangan desain merupakan hasilpengabdian kepada masyarakat yangdilakukan oleh peneliti. Sedangkan PuraDalem sampai saat ini belum dilakukanperbaikan karena dana pembangunanbelum tersedia.

Informasi yang dikaji dari tokoh-tokoh masyarakat pengempon puratersebut menyebutkan bahawa: (1)penataan dan pengembangan Pura Dalem,baik itu pada material finishing bangunanpelinggih, dimensi, penambahanbangunan pelinggih dan perluasan areapura; (2) pembangunan pasraman untuksulinggih; (3) pembangunan wantilan; (4)pembangunan fasilitas MCK; (5)pembangunan tempat parkir; (6)penambahan bangunan pelinggih didalam area Pura Bias Muntig dan (7)penataan area tempat melasti.Berdasarkan permasalahan yang telahdiuraikan di atas, maka diperlukan suatupenataan kawasan Pura Dalem BiasMuntig menjadi lebih baik melaluiperencanaan dan perancangan masterplan Pura Dalem Bias Muntig

A. TINJAUAN PUSTAKA1. Tata Ruang Arsitektur Pura

Menurut Gelebet (1986)menyatakan bahwa tata orientasi atauarah hadap komplek pura yaitu ke arahBarat sedangkan orientasipersembahyangan pamedek ke arahterbitnya matahari (kangin) yangdipercaya sebagai arah ritual. Dalam satukomplek pura di Bali terdiri dari dua atautiga mandala yang di dalamnya berisideretan palinggih yang berada di sisiTimur (kangin) dan Utara (kaja). Arahkaja dan kangin dipercaya oleh

masyarakat Bali sebagai arah utama,namun pengertian arah Utara (kaja)untuk Bali bagian Utara berbeda denganBali bagian Selatan. Hal ini dikarenakanarah kaja berarti arah ke gunung(Gunung Agung).

Tata ruang bangunan pura di Balipada umumnya terdiri dari:a. Jaba sisi. Zone ini merupakan area

terluar dari struktur tata ruang purayang disebut dengan zone nista. Padazone ini terdiri dari bangunan balekulkul, bangunan parantenan (dapur)maupun wantilan.

b. Jaba tengah. Zone ini sebagai areatransisi antara zone utama dan zonenista yang sering disebut sebagaizone madya. Bangunan-bangunanyang terdapat dalam zone ini adalahbale gong dan bale agung.

c. Jeroan. Area ini merupakan zoneutama dari struktur tata ruangbangunan pura di Bali yang terdiridari bangunan padmasana, meru,prasada, gedong, ratu ngerurah,piyasan dan menjangan seluang.

2. Sejarah Pura Dalem Bias MuntigDiceritakan setelah Dalem Dukut

(salah satu tokoh di Nusa Penida)mengalami moksa, seluruh wong samaryang berjumlah 1500 menjadi balasamarnya I Gede Mecaling (salah satutokoh di Nusa Penida), yang menjadi rajadi Nusa pada saat itu dan memilikipasukan seluruh wong samar danbabutan yang ada di Nusa Penida adalahI Gede Mecaling bergelar Papak Poleng,sedangkan istri dari I Gede Mecalingyang bergelar Sang Ayu Mas Rajeg Bumidan bergelar Papak Selem. Ida berduayang menjadi penguasa dan menjagaPulau Nusa Penida dengan seluruhpasukannya dari bebutan dan wongsamar itu sehingga pulau Nusa Penidamenjadi keramat sampai sekarang, dan IGede Mecaling melakukan yoga semedhidi Ped (sekarang disebut Pura dalem Ped

Page 3: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

3

di Nusa Penida), Sedangkan Sang Ayumas Rajeg Bumi meyoga semedhi di BiasMuntig pada umur 245, dan moksa padatahun saka 425. Dan sekarang berdirisebuah pura yang bernama Pura DalemBias Muntig (hasil wawancara denganMangku Wayan Leser).

B. METODE PEMECAHANMASALAH

Metode pemecahan masalahmerupakan induksi dan penerjemahandari informasi-informasi dari tokoh-tokohmasyarakat melalui wawancara secaraterstruktur dan mendalam.

1. Penataan dan pengembanganPura Dalem, yaitu (a) tata ruangdan zonasi bangunan-bangunanpelinggih pada area jaba sisi danjaba tengah (jeroan) dan (b)perluasan area jaba sisi dan jabatengah sehingga mampumenampung jumlah pemedekketika berlangsungnya kegiatanupacara.

2. Perencanaan di area Pura BiasMuntig, yaitu penambahan duabangunan dan merencanakanpembatas gundukan pasir yangdisakralkan.

3. Perencanaan area jaba sisi padakompleks bangunan Pura DalemBias Muntig yaitu (a) bangunanpasraman pemangku; (b)perencanaan wantilan sebagaitempat pemedek beristirahatsekaligus sebagai tempatpertemuan; (c) perencanaantempat parkir dan fasilitas MCKuntuk pemedek; (d) perencanaanarea melasti dan (e) perencanaantembok penyengker kawasan pura,jalur pedestrian, tata lanskap(taman).

C. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Eksisting Pura Dalem Bias Muntiga. Pura Dalem

Luas area jeroan (utama mandala)dari Pura Dalem yaitu tidak mencukupiketika berlangsungnya kegiatan upacara,terlebih lagi terdapat kegiatan tariansakral atau masolah sehingga diperlukanruang yang memadai dalam mewadahikegiatan ritual tersebut. Ketika kegiatanpersembahayangan bersama berlangsung,jeroan pura tidak mencukupi untukmenampung kegiatan persembahyangansehingga pamedeg menempati jaba sisiuntuk melakukan persembahyangan. Disamping itu juga, keberadaan kondisifisik palinggih-palinggih yang masihrelatif lama dan fasilitas penunjangseperti bale gong yang tidak terawat dantanpa atap dapat dilihat di bawah ini.

Gambar 1. Layout Eksisting Pura DalemSumber: hasil survey, 2016

1

2

55 6 7 8 4

311

14

15

1213

910

Page 4: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

4

Gambar 2. Palinggih PadmasanaSumber: hasil survey

Gambar 3. Palinggih PamarumanSumber: hasil survey

Gambar 4. Palinggih Gedong BrahmaSumber: hasil survey

Gambar 5. Palinggih MeruTumpang 3

Sumber: hasil survey

Gambar 6. Palinggih Sapta RsiSumber: hasil survey

Gambar 7. Palinggih MasatuSumber: hasil survey

Gambar 8. Palinggih MasariSumber: hasil survey

Gambar 9. Palinggih Gedong SariSumber: hasil survey

Gambar 10. Palinggih Sapta PatalaSumber: hasil survey

Page 5: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

5

Gambar 11. Palinggih PanglurahSumber: hasil survey

Gambar 12. PiasanSumber: hasil survey

Gambar 13. PaselangSumber: hasil survey

Gambar 14. Kori AgungSumber: hasil survey

Gambar 15. Palinggih TaruAgung

Sumber: hasil survey

Gambar 16. Bale GongSumber: hasil survey

b. Pura Bias MuntigPura Bias Muntig merupakan

komplek pura yang telah mengalamipenataan di bandingkan dengan PuraDalem. Penataan pura ini yaitu perluasanarea pura dan perwujudan palinggih-palinggih baik ukuran maupun materialyang digunakan. Perluasan area pura iniyaitu 750 m2 menjadi 900 m2 danmaterial pelinggih yang awalnyamenggunakan beton cetak diganti denganmenggunakan batu karangasem. Menurutpamangku Pura Bias Muntig, diperlukansuatu penambahan fungsi penunjang diarea tersebut yaitu (1) altar tempatmenstanakan tapakan-tapakan yangmelakukan upacara petoyan, (2) balepiasan dan pawedan untuk pamangkudan (3) pagar atau panyengker gundukan

pasir yang disakralkan dengan wujud duabuah naga.

Keterangan:1).Padmasana; 2). Palinggih Papak Selem; 3) Palinggih Taman; 4).Bias Muntig; 5). Kori Agung

1

2

3

4

5

Gambar 17. Layout Eksisting Pura Bias MuntigSumber: hasil survey, 2016

Page 6: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

6

Gambar 18. PalinggihPadmasana

Sumber: hasil survey

Gambar 19. Bias MuntigSumber: hasil survey

Gambar 20. Kori AgungSumber: hasil survey

2. Penataan Pura Dalem Bias Muntiga. Pura Dalem

Penataan pada aspek tata ruang diPura Dalem yaitu (1) memperluas areapura dari 500m2 menjadi 1000 m2sehingga mampu menampung pamedekyang melakukan persembahyangan yangselama ini daya tampung area ini adalahkurang mencukupi; (2) mempertinggizone-zone pelinggih terhadap elevasinatah pura dan (3) mendesain kembali

atau ulang perkerasan pada zone natahuntuk kegiatan persembahyangan.

Konsep tata bangunan pada penataandan pengembangan Pura Dalem yaitupada aspek dimensi, material finishingdan orientasi bangunan palinggih.Adapun konsep penataan dan

ZONE JEROAN

ZONE JABA TENGAH

Gambar 21. Layout Penataan dan Pengembangan Pura DalemSumber: hasil analisis, 2016

Page 7: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

7

pengembanga tersebut dapat diuraikan dibawah ini:1) Dimensi bangunan palinggih-

palinggih diperbesar dari ukuranpada awalnya, hal ini berdasarkanpada perluasan area kawasan puratersebut.

2) Material finishing berbeda denganmaterial sebelumnya yaitumenggunakan batu karangasem yangmemiliki karakter warna hitam. Disamping itu juga wujud ornamennyamemiliki karakteristik yang berbedadengan karakteristik sebelumnya,yang mana perwujudan ornamentmaupun material finishing palinggih-palinggih tersebut menyesukandengan konteks wujud palinggihyang terdapat di Pura Bias Muntig.

3) Pengembangan dan penataan padawujud kori agung (pintu utama) PuraDalem yang pada awalnya memilikiwujud berupa lubang pintu utamadan satu lubang pintu di sampingnyadan dimensi yang kecil menjadiperwujudan arsitektur kori agungyang memiliki tiga lubang pintu(satu lubang pintu utama dan dualubang pintu sebelah kiri dan kanan).Di samping itu juga ornament danmaterial finishing tentunyamenyesuaikan dengan kontekssekitarnya.

4) Penambahan bangunan bale kulkul dibagian kelod-kauh dari komplek puraini yang pada awalnya wujudbangunan ini tidak hadir di area ini.

5) Pembangunan kembali bangunanbale gong pada sisi kaja kauh yangkondisi awalnya hanya berupababaturan.

6) Orientasi bangunan palinggihpadmasana yang pada awalnya kearah kaja dan kangin berubahorientasi menjadi ke arah kaja.

Gambar 22. Hasil Penataan Zone Utama(Jeroan)

Sumber: hasil analisis, 2016

Gambar 23. Hasil Penataan Jaba TengahSumber: hasil analisis, 2016

Page 8: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

8

b. Pura Bias Muntig

Gambar 24. Layout Penataan dan Pengembangan Komplek Pura Bias MuntigSumber: hasil analisis, 2016

Tata ruang pada komplek Pura BiasMuntig hanya sebatas penambahanbeberapa bangunan dan penataan padagundukan pasir yang disakralkan sertapenataan pekerasan area natah pura.Tidak terdapat perluasan area purakarena sbelumnya telah mengalamipenataan dan pengembangan, namunkarena keterbatasan dana maka hanyabangunan-bangunan utama yangmengalami penataan dan pengembangan.Konsep tata ruang dan tata bangunantetap mengacu pada konteks wujudpenataan dan pengembangan awal sertaberdasarkan pada petunjuk tokoh-tokohmasyarakat setempat. Adapun penataandan pengembangan di komplek pura iniadalah sebagai berikut:1) Penataan pada area tempat

sembahyang dengan pola sesuaidengan arah dan posisi sertakonfigurasi pamedek-pamedek yangmelakukan persembahyangan.

2) Penambahan bangunan pawedan ataupiasan yang berada di sisi kaja-kauh

sebagai bale tempat pemimpin agama(sulinggih) memimpin jalannyakegiatan upacara keagamaan.

3) Penambahan palinggih dan altar(bebaturan) di sebalah kelod daripalinggih taman. Bangunan iniberfungsi untuk menstanakansementara perwujudan niskala dalamkegiatan upacara di pura tersebut.

4) Penataan pada bagian pasir yangdisakralkan (bias muntig) berupawujud ornament dua buah naga yangberada padasepanjang bagian kiri dankanan gundukan pasir sakral tersebut.Bagian ekor ornament naga tersebutmelilit palinggih padmasanasedangkan bagian kepala menghadapke arah kelod-kauh.

Keterangan:1. Padmasana2. Palinggih Papak Selem3. Palinggih Taman4. Bias Muntig5. Altar Tapakan6. Piasan/Pawedan

Page 9: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

9

Gambar 25. Hasil Desain AltarSumber: hasil analisis, 2016

Gambar 26. Hasil Desain Figur SepasangNaga dan Bale Pewedan

Sumber: hasil analisis, 2016

c. Fasilitas PenunjangKonsep tata ruang dan tata

bangunan pada penataan danpengembangan fasilitas komplek PuraDalem Bias Muntig adalah sebagaiberikut:1) Konsep Tata Ruang

Tata ruang untuk fasilitas penunjangpada komplek Pura Dalem BiasMuntig yaitua) Bagian kangin – klod

direncanakan pasraman sulinggih.Perencanaan ini bertujuan untukmemberikan fasilitas bagi parasulinggih yang diudang untukmelaksanakan kegiatan upacaradi Pura Dalem Bias Muntig.

b) Perencanaan bangunan wantilan(serbaguna) sebagai tempat untukperistirahatan pamedek-pamedekyang dizonasikan sebelah kauhdari Pura Dalem. Di sampingsebagai tempat peristirahatanjuga sebagai tempat pementasan

kegiatan kesenian berupa tari-tarian dan sebagai tempatmusyawarah.

c) Sebelah kauh dari wantilandirencanakan bangunanpawaregan (dapur) untukkegiatan memasak ketikaberlangsungnya piodalan di PuraDalem Bias Muntig.

d) Penataan tempat parkir disepanjang jalan menuju pantai.Perencanaan ini bertujuanmemberikan fasilitas tempatparkir yang lebih baik dan teraturbagi pamedek yangmenggunakan sepada motor danmobil.

e) Penataan tempat melasti yangdilengkapi dengan altar(babaturan yang panjang) dantempat pamangku. Perencanaanini bertujuan menata area melastisehingga lebih representative darisebelumnya denganmerencanakan altar dan pawedanuntuk pamangku.

f) Penataan jalur pedestrian yangmenghubungkan kedua komplekpura tersebut. Hal ini bertujuanmemberikan akses yang jelas danterarah dan teratur dalambersirkulasi dari komplek purasatu ke komplek pura yanglainnya.

g) Penataan lanskap yang sifatnyapeneduh dan fungsi upacara.Untuk menambah keindahan dankesejukan kawasan Pura DalemBias Muntig, maka diperlukanperencanaan vegetasi dalammengantisipasi kondisi iklimpesisir pantai.

Page 10: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

10

Gambar 27. Layout Penataan dan Pengembangan Fasilitas PenunjangSumber: hasil analisis, 2016

2) Konsep Tata BangunanPerwujudan pasraman untuk

sulinggih berupa bangunan berarsitekturtradisional Bali yaitu bale meten yangdilengkapi dengan ruang tepat tidur danteras depan serta orientasi bangunan inimenghadap arah kangin. Materialfinishing yang digunakan pada bangunanini adalah paras nusa yang memilikiwarna putih. Perbedaan warna ini untukmemperjelas fungsi bangunan denganbangunan-bangunan yang memilikihubungan langsung dengan masa-masabangunan di komplek Pura Dalem BiasMuntig. Bagian atas bangunanmenggunakan model atap limasan Balidengan penutup atap adalah gentengyang dilengkapi dengan murdha dan ikutceledu sebagai ornamen pada bagianujung atap limasan. Pahatan ornamenmewarnai atau hadir pada tampilanbabaturan dan dinding dari bangunanuntuk sulinggih ini. Di samping itu jugaterdapat fasilitas kamar mandi dan toiletdi area ini yang terpisah dari bangunanutama. Jadi pekarangan untukperistirahatan sulinggih terdiri dari duamasa yaitu masa utama dan masa fungsi

servis yang disatukan dengan tembokpanyengker dengan stil Bali.

Perwujudan bangunan wantilanmenggunakan konsep tempatpertunjukan. Hal ini berarti bangunanwantilan dilengkapi dengan stage untukpertunjukan. Orientasi bangunan inimenghadap ke kangin yang berhadapandengan orientasi hadap komplek PuraDalem. Wujud bagian atap bangunan inimenggunakan atap tumpang denganmaterial penutup atap dari genteng sertadilengkapi ornamen murdha dan ikutceledu pada bagian ujung atap limasan.Bagian tiang (saka) dan babaturan sertaruang stage menggunakan stil Bali danmaterial finishing dari paras nusa yangmemiliki warna putih.

Bangunan pawaregan yangberada di sebelah kauh dari bangunanwantilan memiliki wujud bangunansenderhana layaknya dapur dan tempatmenyimpan makanan, namun kehadiranelemen-elemen ataupun ornamen-ornamen stil Bali masih mewarnai bagiandinding dan bebaturannya serta materialyang digunakan adalah batu paras nusa.Orientasi bangunan ini ke arah kaja yang

Page 11: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

11

didasarkan pada konsep kosala kosalidalam aturan bangunan tradisional Bali.

Masa pada zone melasti berupabangunan altar atau bangunan babaturantempat meletakkan benda-benda yangdianggap suci atau sakral ketikaberlangsungnya kegiatan upacara melasti.Di samping itu juga terdapat juga tempatpawedan yang dilengkapi dengan atapbangunan. Orientasi kedua masa iniadalah ke arah pantai atau kauh sebagaikiblat kegiatan upacara melasti.

Gambar 28. Hasil Penataan Tempat Parkir dan JalurPedestrian

Sumber: hasil analisis, 2016

Gambar 29. Desain Pasraman SulinggihSumber: hasil analisis, 2016

Gambar 30. Desain Wantilan dan PawareganSumber: hasil analisis, 2016

D. SIMPULAN DAN SARAN1. Simpulan

a. Konsep penataan danpengembangan komplek PuraDalem Bias Muntig berdasarkanpada permasalahan-permasalahanyang dihadapi oleh masyarakatDesa Pakraman Nyuh Kukuhyaitu (1) penataan danpengembangan tata ruang danbangunan Pura Dalem, (2)panataan dan penambahanfasilitas penunjang di komplekPura Bias Muntig, (3)perencanaan peristirahatan untuksulinggih, (4) perencanaanwantilan dan pawaregan (dapur),(5) perencanaan dan penataantempat melasti dan (6)perencanaan tempat parkir, jalurpedestrian dan lanskap.

b. Konsep tata bangunan dalamperencanaan penataan danpengembangan komplek PuraDalem Bias Muntig yaitumenyesuaikan dengan konsepbentuk, material finishing

Page 12: MASTERPLAN …repository.warmadewa.ac.id/189/1/artikel UNDAGI... · masyarakat Bali sebagai arah utama, namun pengertian arah Utara (kaja) ... Sebelah kauh dari wantilan direncanakan

12

maupun ornament komplek PuraBias Muntig yang terlebih dahulumengalami renovasi. Bentukpalinggih-palinggih diperbesardimensinya dengan wujudornamen yang sederhana denganmenggunakan material finishingberupa batu karang asem (batuhitam). Untuk perencanaanfungsi-fungsi penunjang yaituperistirahatan sulinggih, wantilandan pawaregan (dapur)menggunakan material finishingberupa batu paras nusa (parasputih).

c. Hasil desain perencanaankomplek Pura Dalem BiasMuntig merupakan masterplandalam penataan danpengembangan ke depannya.

2. Sarana. Hasil akhir dalam pengabdian

kepada masyarakat diharapkandapat menjadi acuan dalampembangunan komplek PuraDalem Bias Muntig, baik acuandesain maunpun membantu dalammenghitung rencana anggaranbiaya pembangunan. Dengandemikian masyarakat setempatmemiliki gambaran awalrancangan dan biaya sebelummelakukan pembangunan.

b. Setelah pengabdian ini berakhir,tidak berarti hubungan antarapeneliti dan masyarakat berhentibegitu saja namun tetap berlanjutapabila masyarakat setempatmemerlukan penjelasan akangambar desain yang telahdirancang serta dapat pengawalandalam mengajukan proposalbantuan dana kepada pemerintahsetempat.

c. Diharapkan pengabdian-pengabdian seperti ini dapatdilanjutkan dan dikembangkan ke

daerah-daerah yang memerlukanpengabdian dalam konteks desainperencanaan penataan danpengembangan bangunan tempatsuci pura.

DAFTAR PUSTAKA

Gelebet, I Nyoman, dkk. 2002. ArsitekturTradisional Daerah Bali. BadanPengembangan Kebudayaan danpariwisata Deputi BidangPelestarian dan PengembanganBudaya Bagian Proyek Pengkajiandan Pemanfaatan Sejarah danTradisi Bali, Denpasar.