PENGARUH VOLATILITAS HARGA KOPI TERHADAP EKSPOR DI ...
Transcript of PENGARUH VOLATILITAS HARGA KOPI TERHADAP EKSPOR DI ...
122
Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN 2657-1749 (Print) ISSN 2657-1730 (Online)
Doi: 10.31289/agr.v2i2.4399
JURNAL AGRIUMA
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/agriuma
PENGARUH VOLATILITAS HARGA KOPI TERHADAP EKSPOR DI INDONESIA
THE EFFECT OF COFFEE EXPORT PRICE VOLATILITY IN INDONESIA
Virda Zikria
Universitas Medan Area, Indonesia
Diterima: Oktober 2020 Disetujui : Oktober 2020 Dipublish: Oktober 2020
*Corresponding Email: [email protected]
Abstrak Salah satu tanaman perkebunan yang menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia adalah
tanaman kopi namun tanaman kopi rentan akan kegagalan panen, maka harga kopi di pasar dunia sangat fluktuatif dan pada akhirnya akan berpengaruh pada harga kopi di pasar domestik. Fluktuasi harga juga terjadi akibat perilaku permintaan dan penawaran yang dapat menimbulkan risiko ketidakpastian harga atau volatilitas harga. Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui fluktuasi harga kopi dan volatilitas harga kopi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh volatilitas harga kopi terhadap ekspor kopi dari Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder time series dengan metode historical volatility menggunakan metode pengujian kointegrasi dan Error Correction Model (ECM). Perkembangan volatilitas harga kopi di Indonesia pada tahun 2010-2019 cenderung tidak stabil sehingga dapat dikategorikan memiliki volatilitas harga yang tinggi. Volatilitas harga kopi dengan ekspor kopi di Indonesia memiliki hubungan yang berbanding terbalik dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hal tersebut didasari oleh perolehan hasil uji kointegrasi yang menunjukkan nilai koefisien yang negatif, yang berarti apabila nilai volatilitas harga kopi di Indonesia mengalami kenaikan, maka volume ekspor kopi di Indonesia akan mengalami penurunan.
Kata Kunci: kopi; harga; ekspor; volatilitas
Abstract
One of the plantation crops that are the mainstay of Indonesian economy is coffee plant, however the coffee plant is prone to harvest failure, so the price of coffee in the world market is very volatile and will ultimately affect the price of coffee in the domestic market. Price fluctuations also occur as a result of supply and demand behavior which can create a risk of price uncertainty or price volatility. This research is important to do to determine the coffee price fluctuations and coffee price volatility. This study also aims to determine the effect of coffee price volatility on coffee exports from Indonesia. The data used are secondary time series data with historical volatility methods with cointegration testing methods and Error Correction Model (ECM). The development of coffee price volatility in Indonesia in 2010-2019 tended to be unstable so that it could be categorized as having high price volatility. The volatility of coffee prices and coffee exports in Indonesia has an inverse relationship in the long term and in the short term. This is based on the acquisition of cointegration test results which show a negative coefficient value, which means that if the value of coffee price volatility in Indonesia increases, the volume of coffee exports in Indonesia will decreased. Keyword: coffee; price; export; volatility
How to Cite: Zikria, V (2020). Pengaruh Volatilitas Harga Kopi Terhadap Ekspor Di Indonesia, Jurnal
Agriuma. 2 (2): 122-130.
Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN 2657-1749 (Print) ISSN 2657-1730 (Online) (122-130)
123
PENDAHULUAN
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berkontribusi dalam
perekonomian Indonesia. Pada tahun 2018-2019 sektor pertanian memberikan
kontribusi sebesar 12.36% untuk Produk Domestik Bruto (BPS, 2020). Dengan
meningkatkan jumlah produksi dan ekspor komoditas pertanian maka nilai
kontribusi sektor pertanian dapat terus meningkat. Selain berkontribusi terhadap
PDB, sektor pertanian memiliki peranan lain yang cukup penting dalam peningkatan
perekonomian negara seperti penyedia kebutuhan pangan nasional, menyerap
tenaga kerja, penghasil devisa negara. Komoditas yang menjadi andalan ekspor
sektor pertanian adalah subsektor perkebunan. Salah satu tanaman perkebunan
yang menjadi andalan bagi perekonomian Indonesia adalah tanaman kopi. Kopi juga
salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa
negara selain kelapa sawit, karet dan kakao. Selain tingginya konsumsi dalam negeri,
peluang ekspor kopi juga semakin terbuka. Saat ini, Indonesia merupakan negara
kelima pemasok produk kakao terbesar di dunia setelah Brazil, Vietnam, Colombia,
dan Jerman. Rata-rata volume ekspor kopi Brazil, Vietnam, Colombia, Jerman dan
Indonesia pada tahun 2015-2019 secara berturut-turut adalah 1.908.780 ton/tahun,
1.350.215 ton/tahun, 733.987 ton/tahun, 609.506 ton/tahun dan 393.930
ton/tahun (UN-Comtrade, 2020).
Produksi kopi di Indonesia masih fluktuatif. Berdasarkan data FAO (2019),
pada tahun 2015 produksi kopi sebanyak 639.412 ton, pada tahun 2016 sedikit
mengalami penurunan menjadi 639.305 ton. Namun pada tahun 2017 produksi kopi
mengalami peningkatan sebesar 4.4%, meningkat lagi pada tahun 2018 sebesar
7.4% menjadi 722.461 ton dan 729.074 ton pada tahun 2019. Volume ekspor kopi
dari Indonesia juga mengalami fluktuasi. Pada tahun 2015 volume ekspor Indonesia
sebanyak 502.020 ton, turun menjadi 414.656 ton pada tahun 2016. Peningkatan
eskpor terjadi sebesar 12% pada tahun 2017 sehingga volume eskpor menjadi
467.797 ton. Namun pada tahun 2018 ekspor kopi mengalami penurunan secara
drastis menjadi 279.960 ton. Pada tahun 2019 ekspor kopi sedikit mengalami
peningkatan menjadi 305.221 ton.
Tanaman kopi sangat rentan akan kegagalan panen, maka harga kopi di pasar
dunia sangat fluktuatif dan pada akhirnya akan berpengaruh pada harga kopi di
pasar domestik. Fluktuasi harga juga terjadi akibat perilaku permintaan dan
penawaran yang dapat menimbulkan risiko ketidakpastian harga atau volatilitas
harga. Volatilitas harga menunjukkan derajat variasi harga yang berlangsung pada
satu periode ke periode selanjutnya (Aklimawati dan Wahyudi, 2013; Anindita dan
Baladina, 2017). Pada umumnya, pengukuran volatilitas harga sering dilakukan oleh
para pelaku ekonomi di pasar uang dan pasar modal. Namun, kecenderungan
volatilitas yang tinggi juga terefleksi dalam pola pergerakan harga yang terjadi pada
pasar komoditas pertanian. Pada perdagangan bebas, harga komoditas domestik
akan bergerak mengikuti harga internasional, sehingga akan lebih bersifat volatil
jika pemerintah tidak melakukan intervensi.
Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui fluktuasi harga kopi dan
volatilitas harga kopi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh
volatilitas harga kopi terhadap ekspor kopi dari Indonesia. Fluktuasi harga pada
Virda Zikria, Pengaruh Volatilitas Harga Kopi Terhadap Ekspor Di Indonesia
124
komoditas kopi di Indonesia menyebabkan produsen mengalami kesulitan dalam
menetapkan harga. Jika harga yang ditetapkan oleh produsen lebih tinggi dari harga
keseimbangan dan juga tidak sesuai dengan jumlah permintaan, maka produsen
dapat mengalami kerugian. Maka dari itu, diperlukan penelitian mengenai volatilitas
harga kopi agar dapat digunakan sebagai pengambil keputusan terkait
permasalahan resiko usaha.
METODE PENELITIAN
Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
purposive yang dilakukan secara sengaja. Penelitian ini dilakukan di Indonesia
sebagai negara kelima terbesar pengekspor kopi. Penelitian ini dilakukan pada
bulan Juni-September 2020. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan data sekunder yang dianalisis berupa data harga komoditas kopi
mulai tahun 2010-2019 yang bersumber dari Badan Pengawas Perdagangan
Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan data volume ekspor tahunan komoditas kopi
Indonesia mulai tahun 2009-2019 bersumber dari UN-Comtrade. Sumber data
lainnya dalam penelitian ini adalah Badan Pusat Statistika (BPS), FAO-Statistics,
Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan Indonesia, dan literatur yang
terkait dengan penelitian ini.
Data yang digunakan untuk melakukan penelitian volatilitas harga kopi yaitu
data sekunder time series dengan metode historical volatility. Sedangkan untuk
menganalisis pengaruh volatilitas harga kopi terhadap ekspor menggunakan
metode analisis ekspor dengan pengujian kointegrasi dan Error Correction Model
(ECM).
Perhitungan Volatilitas Harga Kopi dengan metode historical volatility
m = (
)∑
σ = √
∑ ( )
Keterangan :
σ = standart deviasi atau Historical volatility, n = jangka waktu tertentu
m= mean (rata-rata), Xi= perubahan harga
Pengaruh Volatilitas Harga Kakao Terhadap Ekspor Kakao
1. Uji Stasioner Data (Unit Root Test)
Uji stasioner data dalam dengan menggunakan metode Augmented Dicky-
Fuller (ADF), dimana dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Qt = b0 + b1 Pv + Ut
Keterangan :
Qt = variabel ekspor kopi pada waktu ke t,
b0 = konstanta, b1= koefisen regresi
Pv= variabel volatilitas harga kopi,
Ut= kesalahan regresi
2. Uji Kointegrasi
Uji two steps Engle-Granger dengan model regresi yang digunakan adalah
sebagai berikut:
Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN 2657-1749 (Print) ISSN 2657-1730 (Online) (122-130)
125
St = α + α1Pt + et
Keterangan:
St = Variabel dependen (ekspor) pada waktu ke t,
α = Konstanta, α1 = Koefisien regresi,
Pt = Variabel independen (volatilitas harga) pada waktu ke t (%), et = Error term
3. Uji Error Correction Model (ECM)
Uji Error Correction Model (ECM) merupakan uji model koreksi kesalahan.
Persamaan Error Correction Model adalah sebagai berikut:
PQt = b0 + b1 Pvt + b2ECt-1
Keterangan :
PQt= Peubah ekspor kopi,
Pvt = Peubah volatilitas harga kopi
b0= Konstanta, b1 dan b2= Koefisien
ECt-1= Error Correction Term
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkembangan Produksi Kopi
Perkembangan volume produksi kopi di Indonesia pada tahun 2010-2019
dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:
Sumber: FAO Statistics, 2020
Gambar 1. Perkembangan Produksi Kopi di Indonesia
Pada tahun 2010 produksi kakao Indonesia sebesar 684.076 ton, kemudian
pada tahun 2011 sedikit mengalami penurunan menjadi 638.600 ton. Secara umum
rata-rata peningkatan dan penurunan produksi kopi Indonesia pada kurun waktu
2010-2019 sebesar 0,5% setiap tahunnya. Pada periode ini produksi kopi terbesar
terjadi pada tahun 2012 dan 2018 yaitu mencapai 7.5 % sehingga produksi
mencapai 722.461 Ton, dan penurunan produksi kopi terbesar terjadi pada tahun
2011 sebesar 7%.
580000
600000
620000
640000
660000
680000
700000
720000
740000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Pro
du
ksi
(T
on)
Tahun
Produksi Kopi di Indonesia Tahun 2010-2019
Virda Zikria, Pengaruh Volatilitas Harga Kopi Terhadap Ekspor Di Indonesia
126
Perkembangan Harga Kopi Indonesia di Tingkat Produsen
Sumber: Kementerian Pertanian, 2020
Gambar 2. Perkembangan Harga Kopi Indonesia di Tingkat Produsen
Berdasarkan Gambar 2 tersebut, dapat dilihat bahwa pergerakan harga kakao
di tingkat produsen fluktuatif namun cenderung meningkat.
Perkembangan Volume Ekspor Kopi Indonesia
Sumber: FAO Statistics dan UN-Comtrade, 2020
Gambar 3. Perkembangan Volume Ekspor Kopi dari Indonesia
Berdasarkan gambar 3, dapat dilihat bahwa secara umum pola perkembangan
volume ekspor kopi dalam kurun waktu 1 dekade menunjukkan pola fluktuatif. Pada
tahun 2011-2013 volume ekspor kakao di Indonesia menujukkan pola
perkembangan yang meningkat mencapai 532.157 ton, kemudian terus berfluktuasi
dari tahun 2014 sampai 2017. Pada tahun 2018, volume ekspor kopi turun drastis
hanya mengekspor sebanyak 277.475 ton.
Jumlah produksi kopi yang berfluktuasi dapat menyebabkan perubahan harga
kopi menjadi tidak menentu. Fluktuasi yang terjadi secara terus menerus dapat
menyebabkan volatilitas harga kakao. Tingginya volatilitas harga kopi dapat
mempengaruhi volume ekspor kopi menjadi cenderung menurun.
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Har
ga
(Rp/K
g)
TAHUN
Perkembangan Harga Kopi di Indonesia 2010-2019
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Volu
me
Eksp
or
(Ton)
Tahun
Volume Kopi di Indonesia Tahun 2010-2019
Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN 2657-1749 (Print) ISSN 2657-1730 (Online) (122-130)
127
Analisis Pengaruh Volatilitas Harga Kopi Terhadap Volume Ekspor Kopi
Volatilitas harga merupakan pengukuran statistik dari derajat variasi harga
pada satu periode ke periode selanjutnya (Aklimawati dan Wahyudi, 2013).
Volatilitas harga komoditas pertanian akan mempengaruhi keputusan petani dalam
melakukan usahatani pada periode selanjutnya. Pada penelitian ini untuk melihat
pengaruh antara volatilitas harga kopi dengan ekspor di Indonesia menggunakan
beberapa pengujian, diantaranya yaitu:
Uji Stasioner (Unit Root Test)
Uji stasioner data digunakan untuk mengetahui data time series memiliki rata-
rata dan ragam yang bersifat konstan atau tidak. Kriteria pengujian menyebutkan
bahwa apabila nilai probabilitasnya < 0.05 (nilai alpha) atau nilai DFstatistik < DFtabel,
maka data dinyatakan stasioner. Hasil pengujian kestasioneran pada penelitian ini
dapat diketahui melalui ringkasan pada tabel 1, sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Uji Stasioner Data pada Tingkat Level (0)
Variabel t-Statistic Probability
Ekspor Kopi -4.003199 0.1555
Volatilitas Harga Kopi -2.220111 0.9603
Berdasarkan hasil uji stasioner variabel ekspor kopi dinyatakan tidak
stasioner pada tingkat level (0). Begitu juga halnya dengan variabel volatilitas harga
kopi yang menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0.9603, sehingga variabel
volatilitas harga kopi dinyatakan tidak stasioner pada tingkat level (0). Data yang
tidak stasioner pada tingkat level juga diduga data variabel volatilitas harga kopi
pada suatu titik waktu tertentu berpengaruh terhadap data ekspor kopi pada titik
yang lain. Pendugaan tersebut dapat diketahui melalui pengujian kointegrasi,
namun pada uji kointegrasi kedua variabel tersebut harus sama-sama stasioner
pada tingkat orde yang sama. Maka dari itu, kedua variabel tersebut harus dilakukan
uji stasioner pada tingkat First Difference. Hasil pengujian stasioner data pada
tingkat First Difference dapat dilihat pada tabel 2, sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Stasioner Data pada Tingkat First Difference (1)
Variabel t-Statistic Probability
Ekspor Kopi -5.792677 0.009
Volatilitas Harga Kopi -6.253150 0.008
Berdasarkan hasil pengujian kestasioneran kedua data pada Tabel 2 yaitu
variabel ekspor kopi dan volatilitas harga kopi telah stasioner pada tingkat First
Difference (1) dan dapat dilanjutkan ke tahap uji kointegrasi.
Uji Kointegrasi
Uji kointegrasi dilakukan untuk melihat apakah ada hubungan jangka panjang
antara variabel volatilitas harga kopi dan ekspor kopi di Indonesia. Hasil kointegrasi
residual regresi antara variabel ekspor kopi dan volatilitas harga kopi dapat dilihat
pada tabel 3, sebagai berikut:
Virda Zikria, Pengaruh Volatilitas Harga Kopi Terhadap Ekspor Di Indonesia
128
Tabel 3. Hasil Kointegrasi Residual Variabel Ekspor Kopi dan Volatilias Harga Kopi
Pada Tingkat Level (0)
Dependent Variable: DRESID01
Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Probability
RESID02 -0.067267 0.426984 -0.157540 0.8793
C -0.925667 0.473526 -1.954839 0.0915
Secara statistik dengan melihat nilai koefisien variabel resid02 yang bernilai
negatif menunjukkan bahwa antara variabel volatilitas harga kopi dengan variabel
ekspor kopi di Indonesia memiliki hubungan yang negatif atau berbanding terbalik.
Namun, dengan melihat nilai probabilitas yang dihasilkan dari uji residual antara
variabel volatilitas harga kopi dan ekspor kopi di Indonesia dapat dikatakan tidak
stasioner pada tigkat level (0). Hal tersebut dikarenakan nilai probabilitasnya
sebesar 0.8793 > 0.05. Maka, hubungan antar variabel ini dapat dikatakan tidak
terkointegrasi, sehingga perlu dilakukan pengujian nilai residual antara variabel
volatilitas dan ekspor kakao di Indonesia pada tingkat First Difference (1) yang
hasilnya dapat dilihat pada tabel 4, sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Kointegrasi Residual Variabel Ekspor Kopi dan Volatilitas Harga Kopi
Pada Tingkat First Difference (1)
Dependent Variable: DRESID03
Variabel Coefficient Std. Error t-Statistic Probability
RESID04 -0.838947 0.306278 2.739170 0.0338
C -0.127375 0.325300 0.391563 0.7089
Berdasarkan tabel 4 tersebut, secara statistik dengan melihat nilai koefisien
variabel resid04 yang bernilai negatif menunjukkan bahwa antara variabel
volatilitas harga kopi dengan variabel ekspor kopi di Indonesia memiliki hubungan
yang negatif atau berbanding terbalik dalam jangka panjang. Hubungan jangka
panjang ini dapat dimaksudkan bahwa apabila terjadi ketidakpastian harga kopi
dalam jangka panjang, maka volume ekspor dapat mengalami penurunan. Selain itu,
dengan melihat nilai probabilitas yang dihasilkan dari uji residual antara variabel
volatilitas ekspor kopi dan volatilitas harga kopi di Indonesia dapat dikatakan
stasioner pada ordo yang sama yaitu First Difference (1) dan signifikan pada taraf
5%. Hal tersebut dikarenakan nilai probabilitasnya sebesar 0.0338 < 0.05. Maka dari
itu, hubungan antara variabel ekspor kopi dan volatilitas harga kopi di Indonesia
dapat dikatakan terkointegrasi.
Analisis Uji Error Correction Model (ECM)
Tabel 5. Estimasi Hasil Error Correction Model (ECM) antara Variabel
Volatilitas Harga Kopi dengan Ekspor Kopi di Indonesia
Dependent Variable: D(LEKS)
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Probability
D(LVOL) ( Pvt) -0.550790 0.423248 -1.301341 0.3229
Jurnal Agriuma:, 2 (2) Oktober 2020 ISSN 2657-1749 (Print) ISSN 2657-1730 (Online) (122-130)
129
RESID04 (ECt-1) -2.944226 0.789740 -3.728096 0.0450
C -0.111046 0.049986 -0.541691 0.6423
Berdasarkan hasil estimasi pada tabel 5, dapat diperoleh model yaitu:
PQt = -0.111046– 0.550790 Pvt – 2.944226 ECt-1
Tabel 5 menunjukkan hasil estimasi model ECM secara statistik dengan
nilai probabilitas sebesar 0.045, sehingga dapat dikatakan bahwa model yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu volatilitas harga kopi berpengaruh signifikan
terhadap ekspor kopi di Indonesia. Koefisien ECt-1 yang bernilai negatif
menunjukkan bahwa variabel volatilitas harga kopi dan ekspor kopi saling menjauh
dari keseimbangan dengan nilai -2.944226 menunjukkan bahwa untuk mencapai
keseimbangan dalam jangka pendek dibutuhkan faktor koreksi sebesar 2.944226%.
Selain itu, nilai koefisien variabel volatilitas harga kopi ( Pvt) yang juga bernilai
negatif menunjukkan bahwa apabila volatilitas harga kopi di Indonesia naik sebesar
1%, maka volume ekspor kopi di Indonesia akan mengalami penurunan sebesar
2.944226 ton.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perkembangan volatilitas harga kopi di Indonesia selama 10 tahun terakhir
cenderung tidak stabil sehingga dapat dikategorikan memiliki volatilitas harga
yang tinggi. Hal tersebut didasari oleh nilai volatilitas yang menunjukkan bahwa
harga berubah dengan jarak yang lebar, sedangkan volatilitas dikatakan rendah
jika harga cenderung konstan. Volatilitas harga kopi perlu diperhatikan Pelaku
bisnis kopi dalam pengambilan keputusan agar dapat menghindari risiko
kerugian ataupun untuk melihat peluang usaha.
2. Volatilitas harga kopi dengan ekspor kopi di Indonesia memiliki hubungan yang
berbanding terbalik dalam jangka panjang dan jangka pendek. Hal tersebut
didasari oleh perolehan hasil uji kointegrasi yang menunjukkan nilai koefisien
yang negatif, yang berarti apabila nilai volatilitas harga kopi di Indonesia
mengalami kenaikan, maka volume ekspor kopi di Indonesia akan mengalami
penurunan.
DAFTAR PUSTAKA
Aklimawati, Lya dan Wahyudi. (2013). Estimasi Volatilitas Return Harga Kakao Menggunakan Model ARCH dan GARCH. Pelita Perkebunan Nomor 2 (29) Hal. 142-158.
Badan Pusat Statistika. (2020). https://bps.go.id
Bappebti. (2018). Informasi Harga Komoditi. http://website.bappebti.go.id/id/api/harga_bursa.html diunduh pada tanggal 20 Juli 2020.
Direktorat Jenderal Perkebunan. (2016). Statistik Perkebunan Indonesia Tree Crop Estate Statistics of Indonesia: 2015-2017 Kakao. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.
Virda Zikria, Pengaruh Volatilitas Harga Kopi Terhadap Ekspor Di Indonesia
130
FAO. (2020). FAO-Statistics. http://www.fao.org/faostat/ diunduh pada tanggal 20 Juli 2020.
Kementerian Pertanian. (2019). Outlook Kopi. Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
UN-COMTRADE. (2020). https://un-comtrade.org diunduh pada tanggal 20
Juli 2020.