PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan...

121
PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK 6 JAM FRAKSI HEKSAN ETANOL DARI EKSTRAK METANOL Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. TERHADAP KADAR ALBUMIN PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) Program Studi Farmasi oleh : Dian Ayu Maharani NIM : 128114141 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK 6 JAM FRAKSI HEKSAN

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

TERHADAP KADAR ALBUMIN PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON

TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

oleh :

Dian Ayu Maharani

NIM : 128114141

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

i

PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK 6 JAM FRAKSI HEKSAN

ETANOL DARI EKSTRAK METANOL Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

TERHADAP KADAR ALBUMIN PADA TIKUS TERINDUKSI KARBON

TETRAKLORIDA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

oleh :

Dian Ayu Maharani

NIM : 128114141

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

ii

PERSETUJUAN

PEMBIMBING

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

iv

Lembar Persembahan

Kupersembahkan karya ini untuk :

Allah SWT yang selalu ada dan tidak pernah tidur untuk

memelukku sangat erat

keluargaku tersayang yang selalu mendoakan dan memberi

kasih sayang yang berlimpah

seseorang terkasih dan para sahabat yang telah hadir di

hidupku

Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

v

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

vi

LEMBAR PERNYATAAN

PERSETUJUAN

PUBLIKASI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

perlindungan dan berkat yang telah diberikan sehingga skripsi berjudul

“PENGARUH PEMBERIAN JANGKA PENDEK 6 JAM FRAKSI

HEKSAN ETANOL DARI EKSTRAK METANOL Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. TERHADAP KADAR ALBUMIN PADA TIKUS TERINDUKSI

KARBON TETRAKLORIDA”

yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu

Program Studi Farmasi (S. Farm.) dapat diselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan

dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimaksih kepada :

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mengijinkan

penulis menjalankan pembelajaran selama masa studi.

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membimbing, mendampingi, dan memotivasi penulis selama penelitian

dan penyusunan skripsi.

3. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. yang telah memberikan kritik dan saran

demi kemajuan skripsi ini.

4. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si. yang telah memberikan kritik dan saran

demi kemajuan skripsi ini.

5. Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt. selaku Kepala Penanggungjawab

Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memberikan ijin dalam penggunaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

viii

fasilitas laboratorium untuk kepentingan penelitian ini.

5. Pak Heru, Pak Kayat, Pak Parjiman, Pak Wagiran, Pak Parlan, Pak Kunto, dan

Pak Bimo selaku laboran laboratorium Fakultas Farmasi dan Pak Otok selaku

pengelola gudang farmasi yang telah membantu penulis dalam proses

pelaksanaan penelitian di laboratorium.

6. Keluargaku tercinta, Bapak Drs. Suwito, Ibu Dra. Sri Adiyanti, Dian Ajeng

Maharani dan Dio Aji Mahondri yang telah memberi doa, kasih sayang,

motivasi dan dukungan baik moral maupun materil demi kelancaran studi dan

penyusunan naskah skripsi penulis.

7. Orang-orang berharga yang selalu ada dan membantu selama kelangsungan

skripsi ini yaitu Rianda Ilham yang selalu menyisihkan waktu, Annisa Nur

Hasanah yang tak lelah menjadi tempat keluh kesah, Santika Nindya Hapsari

Wibowo, Meizar Ferro Sapta Aji, Oktariani Aurelia Jamil, Venny Claudia

Hermanto, Penina Kurnia Uly, dan Cinthya Anggarini.

8. Teman-teman baik saya yang selalu menyisihkan waktunya untuk mengisi

waktu luang dan memberi motivasi, Yunita Tri Ratna Meliani, Siti Zianadia

Amiriliani, Fahmi Fairuzzaman, Ardhian Setya Mulyawan, M. Sri Satrio Ajie

Wicaksono, dan Rezha Ramadhika.

9. Teman dekat saya yang juga selalu memberi motivasi serta saran yang

membangun yaitu Sacharissa Ayu Desentya, Yoga Ramandika, Antony AW, I

Ketut Para Aryana, dan Samuel

10. Farmasi angkatan 2012 yang dengan baik hati mau berdinamika serta memberi

semangat yang positif.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu sehingga penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

ix

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih

banyak kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak

demi kemajuan di masa yang akan datang.

Akhir kata, penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak khususnya di bidang ilmu Farmasi.

Yogyakarta, 12 November 2015

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................ vi

PRAKATA ............................................................................................................ vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii

INTISARI .............................................................................................................. xviii

ABSTRACT ............................................................................................................ xix

BAB I. PENGANTAR .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

1. Perumusan masalah ...................................................................................... 6

2. Keaslian penelitian ....................................................................................... 7

3. Manfaat penelitian ........................................................................................ 8

B. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 8

1. Tujuan umum ............................................................................................... 8

2. Tujuan khusus .............................................................................................. 9

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA................................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xi

A. Anatomi dan Fisiologi Hati .............................................................................. 10

B. Fungsi dan Metabolik Hati ............................................................................... 12

C. Kerusakan Hati ................................................................................................. 13

1. Perlemakan hati (steatosis) .......................................................................... 13

2. Nekrosis hati ................................................................................................ 13

3. Kolestasis ..................................................................................................... 14

4. Sirosis ........................................................................................................... 14

D. Hepatotoksin .................................................................................................... 14

E. Albumin ............................................................................................................ 15

F. Karbon tetraklorida ........................................................................................... 18

G. Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ................................................................ 20

1. Taksonomi .................................................................................................... 20

2. Sinonim ........................................................................................................ 21

3. Nama daerah................................................................................................. 21

4. Morfologi ..................................................................................................... 21

5. Kandungan kimia dan kegunaan .................................................................. 21

6. Khasiat dan kegunaan .................................................................................. 23

H. Ekstraksi ........................................................................................................... 24

I. Fraksinasi ........................................................................................................... 25

J. Antioksidan ........................................................................................................ 26

K. Landasan Teori ................................................................................................. 27

L. Hipotesis ........................................................................................................... 30

BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xii

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................................................... 31

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .................................................. 31

1. Variabel utama ............................................................................................. 31

2. Variabel pengacau ........................................................................................ 31

3. Definisi operasional ..................................................................................... 32

C. Bahan Penelitian ............................................................................................... 33

1. Bahan utama ................................................................................................. 33

2. Bahan kimia ................................................................................................. 33

D. Alat Penelitian .................................................................................................. 34

E. Tata Cara Penelitian .......................................................................................... 35

1. Determinasi tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ........................ 35

2. Pengumpulan bahan uji ................................................................................ 35

3. Pembuatan serbuk. ....................................................................................... 35

4. Penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ....... 35

5. Pembuatan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

..................................................................................................................... 36

6. Pembuatan fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg ................................................................................ 37

7. Pembuatan larutan CMC-Na 1% sebagai pelarut ekstrak metanol ............. 37

8. Pembuatan Larutan karbon tetraklorida ....................................................... 38

9. Pembuatan larutan sediaan fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (FHEMM) ............................................. 38

10. Uji pendahuluan ......................................................................................... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xiii

11. Pengelompokan dan perlakuan hewan uji .................................................. 39

12. Pembuatan serum ....................................................................................... 40

13. Pengukuran albumin................................................................................... 41

F. Tata Cara Analisis Hasil ................................................................................... 41

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 42

A. Hasil Determinasi Tanaman ............................................................................. 42

B. Penyiapan Bahan .............................................................................................. 42

1. Pembuatan serbuk kering daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ......... 42

2. Hasil penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. .............................................................................................................. 43

C. Hasil Penimbangan Bobot Tetap beserta Rendemen Ekstrak dan FHEMM .... 43

D. Uji Pendahuluan ............................................................................................... 44

1. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida ....................................... 44

2. Penentuan waktu kehepatotoksikan karbon tetraklorida mencapai

maksimal ...................................................................................................... 45

3. Penetapan dosis FHEMM ............................................................................ 50

D. Hasil uji efek Hepatoprotektif jangka pendek 6 jam FHEEM pada tikus

betina terinduksi karbon Tetraklorida .............................................................. 51

1. Kontrol negatif CMC-Na 1% ....................................................................... 55

2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida (CCl4) dosis 2ml/kgBB .............. 55

3. Kontrol dosis III (137,14 mL/kgBB) FHEMM ............................................ 56

4. Kelompok perlakuan sediaan FHEMM jangka pendek 6 jam dosis 34,28

mg/KgBB;68,57mg/KgBB, dan 137,14 mg/KgBB ......................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xiv

E. Rangkuman Pembahasan .................................................................................. 61

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 63

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 63

B. Saran ................................................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64

LAMPIRAN .......................................................................................................... 71

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xv

DAFTAR TABEL Tabel I. Aktifitas serum ALT setelah pemberian karbon tetraklorida

dosis 2 mL/kgBB pada selang waktu 0,24, dan 48 jam ................. 45

Tabel II. Perbedaan kenaikan aktivitas serum ALT setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

darah jam ke-0, 24, 48 ................................................................... 47

Tabel III. Aktivitas serum AST setelah pemberian karbon tetraklorida

dosis 2ml/KgBB pada selang waktu 0,24, dan 48 ......................... 48

Tabel IV. Perbedaan kenaikan aktivitas serum AST setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada pencuplikan darah

jam ke-0, 24, dan 48 ...................................................................... 50

Tabel V. Purata kadar albumin ± SE pemberian FHEMM secara jangka

pendek 6 jam terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis

2 mL/KgBB ................................................................................... 53

Tabel VI. Hasil uji Mann-Whitney kadar albumin pada tikus setelah

pemberian karbon tetra klorida dosis 2 mL/KgBB antar

kelompok perlakuan ...................................................................... 54

Tabel VII. Hasil Penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. ...................................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xvi

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Anatomi hati .................................................................................. 11

Gambar 2. Struktur lobulus hati....................................................................... 12

Gambar 3. Biotransformasi karbon tetraklorida .............................................. 19

Gambar 4. Mekanisme peroksidasi lipid oleh radikal CCl3 ............................ 20

Gambar 5. Tiga kandungan senyawa baru dari Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. ...................................................................................... 22

Gambar 6. Kandungan senyawa ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. ...................................................................................... 22

Gambar 7. Kandungan senyawa ekstrak etil asetat Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. ...................................................................................... 23

Gambar 8. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT sel hati tikus

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada

selang waktu 0,24, dan 48 ............................................................. 46

Gambar 9. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST sel hati tikus

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mL/KgBB pada

selang waktu 0,24, dan 48 ............................................................. 48

Gambar 10. Diagram batang rata-rata pengaruh dosis pemberian FHEMM

jangka pendek 6 jam terhadap hepatotoksisitas karbon

tetraklorida dilihat dari kadar albumin .......................................... 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xvii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Foto daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ............................ 72

Lampiran 2. Foto serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ................. 72

Lampiran 3. Ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. .................... 72

Lampiran 4. Foto FHEMM ................................................................................. 73

Lampiran 5. Foto alat yang digunakan dalam proses fraksinasi daun

Macaranga tanarius L. ..................................................................... 73

Lampiran 6. Surat determinasi daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. ......... 74

Lampiran 7. Surat ethical clearance penelitian ................................................... 75

Lampiran 8. Analisis statistik kadar serum ALT pada uji penentuan waktu

pencuplikan darah tikus terinduksi karbom tetraklorida dosis 2

mL/KgBB ......................................................................................... 76

Lampiran 9. Analisis statistik kadar serum AST pada uji penentuan waktu

pencuplikan darah tikus terinduksi karbon tetra klorida dosis 2

mL/KgBB ......................................................................................... 80

Lampiran 10. Analisis statistik kadar serum albumin kelompok perlakuan

FHEMM setelah terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/KgBB ....... 83

Lampiran 11. Perhitungan penetapan peringkat dosis FHEMM pada kelompok

perlakuan. ...................................................................................... 97

Lampiran 12. Perhitungan konversi dosis untuk manusia ................................... 98

Lampiran 13. Penetapan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. ................................................................................................ 99

Lampiran 14. Perhitungan persen rendemen FHEMM ......................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xviii

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jangka

pendek 6 jam fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. pada tikus yang terinduksi karbon tetraklorida dengan melihat

peningkatan kadar albumin serta untuk mengetahui ada atau tidaknya kekerabatan

dosis pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. pada penggunaan jangka pendek 6 jam dengan

peningkatan kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah. Penelitian menggunakan tikus sehat, betina

galur Wistar, berumur 2-3 bulan, dan berat 130-170 gram. Tikus dibagi secara

acak ke dalam enam kelompok perlakuan. Kelompok I diberikan kontrol CMC-Na

1% dengan dosis 2 mL/kgBB secara p.o. Kelompok II diberikan kontrol karbon

tetraklorida dengan dosis 2 mL/kg BB secara i.p. Kelompok III adalah kelompok

kontrol dosis III yang diberikan fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dosis 137,14 mg/KgBB secara peroral dan

setelah 6 jam dilakukan pengambilan darah. Kelompok IV-VI merupakan

kelompok perlakuan yang diberikan fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol

daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dosis 34,28; 68,57; 137,14 mg/KgBB,

kemudian 6 jam setelah pemberian fraksi, diberikan dosis karbon tetraklorida 2

mL/kg BB. Pada jam ke-24 setelah pemberian karbon tetraklorida, seluruh

kelompok dilakukan pengambilan darah melalui sinus orbitalis mata untuk

dilakukan penetapan kadar serum albumin. Analisis kadar albumin dilakukan

dengan menggunakan ANOVA pola satu arah dan dilanjutkan dengan uji Scheffe.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jangka pendek 6 jam

fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. menaikkan kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dan tidak

adanya kekerabatan antara dosis fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dengan peningkatan kadar albumin pada tikus

terinduksi karbon tetraklorida

Kata kunci : Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., fraksi , albumin, karbon

tetraklorida

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

xix

ABSTRACT

This study investigated the 6 hours short-term influence of the hexane-

ethanol fraction of methanol extract of Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.’s

leaves against carbon tetrachloride induced hepatotoxicity in rats. The albumin

level in serum were measured for the evaluation of hepar function. This study also

determined the relationship between the dose administration of the hexane-

ethanol fraction of methanol extract of Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg..’s

leaves on the use of 6 hours short term with increased level of albumin serum in

rats induced by carbon tetrachloride

This research was done with purely experimental with a completely

randomized design pattern undirectional .This study was carried out in healthy,

male Wistar rats, 2-3 month old, and weighing 130-170 grams. The rats were

divided into six groups of five each. Group I were treated with control of CMC-

Na 1% 2 mL/kgBW p.o. The second group were additionally treated with carbon

tetrachloride 2 mL/kgBW i.p. The third group (fraction control) received the

hexane-ethanol fraction of methanol extract of Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.’s leaves (137.14 mg/kgBW, p.o.) and after six hours later, the blood was

collected. The forth until sixth group were given hexane-ethanol fraction of

methanol extract of Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.’s leaves (34.28; 68.57;

137.14 mg/kgBW, p.o.), and after six hour all rats in each group were given

carbon tetrachloride 2 mL/kgBW intraperitonially. Twenty four hours later, the

blood was collected from sinus orbital eye to be measured of albumin level from

each group. Analysis of albumin level used one-way ANOVA and then Scheffe

test.

The result showed that the 6 hours short-term influence of the hexane-

ethanol fraction of methanol extract of Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.’s

leaves increase albumin serum level in rats which induced carbon tetrachloride

and there wasn’t relationship between the three doses of hexane-ethanol fraction

methanol extract of Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.’s leaves dose with

increased levels of albumin in rats induced by carbon tetrachloride.

Keyword : Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., fraction, albumin, carbon tetrachloride

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Hati merupakan organ padat terbesar pada tubuh, dengan berat kurang

lebih 1500 g untuk ukuran dewasa dan terdiri dari seperlima dari total berat tubuh

orang dewasa. Hati terletak pada kuadran kanan di atas rongga perut ditutupi oleh

kapsul Glisson, dan dilindungi oleh tulang rusuk. Hati memiliki dua lobus

anatomi, dengan lobus kanan enam kali lebih besar daripada lobus kiri. Lobus

kanan dan lobus kiri dipisahkan secara anterior oleh falciform ligament dan

secara inferior dengan ligamentum teres (Sargent, 2009). Peran utama hati adalah

memetabolisme zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Zat-zat asing yang

dapat menimbulkan ketoksikan antara lain obat-obat tertentu, toksin industri, dan

racun tanaman. Tanda klinis hepatotoksik meliputi tanda-tanda awal berupa

anoreksia, mual, muntah, dan letargi. Seringkali pasien merasa hanya mengalami

tanda-tanda flu. Selanjutnya, timbul ikterik, hepatomegali, dan nyeri tekan pada

daerah hati (Baradero, Wilfrid and Siswadi, 2005).

Perubahan morfologis pada hati akan dipengaruhi oleh hepatotoksin

tertentu. Misalnya, karbon tetraklorida (CCl4) yang menyebabkan infiltrasi lemak

dalam hati atau nekrosis pada hati. Kontrasepsi oral dan media kontras

kolesistografik menyebabkan kolestasis dan inflamasi portal (Baradero et al.,

2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

2

Salah satu senyawa yang dapat digunakan sebagai senyawa model yang dapat

menimbulkan kerusakan pada hati adalah CCl4. Ketoksikan CCl4 pada umumnya

sekitar 45-100 ppm (284-630 mg) dalam bentuk uap (Kazantzis, Bomford and

Oxon, 1960).

Perlemakan hati (steatosis) merupakan salah satu jenis gangguan fungsi

hati yang banyak terjadi. Perlemakan hati dibedakan menjadi perlemakan hati

yang disebabkan karena alkohol dan perlemakan hati yang tidak disebabkan

karena alkohol atau Non-alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD). NAFLD

merupakan penyakit hati kronik terbanyak di dalam populasi umum dan diduga

akan meningkat pada masa depan sebagai akibat dari populasi yang semakin

menua, peningkatan obesitas dan diabetes. Menurut Amarapurkar, Hashimoto,

Lesmana, Sollano, Chen dan Goh (2007) berdasarkan studi yang dilakukan di

lingkungan urban, angka prevalensi NAFLD di Indonesia sekitar 30%, angka

tersebut lebih tinggi dari sebagian besar negara- negara Asia lainnya (Jepang 9–

30%; Cina 5–24%; Korea 18%; India 5–28%; Indonesia 30%; Malaysia 17%;

Singapura 5%). Dari data-data tersebut terlihat bahwa angka prevalensi penyakit

gangguan fungsi hati pada masyarakat cukup tinggi.

CCl4 terurai menjadi fosgen dan asam klorida. Pada umumnya, CCl4

mengakibatkan kerusakan pada semua organ, khususnya ginjal (edema dan

degenerasi lemak yang nyata pada tubuli) dan hati (nekrosis sentrilobular dan

degenerasi lemak) (Staf pengajar, 2004). CCl4 adalah salah satu senyawa

hepatotoksin yang digunakan sebagai senyawa hepatotoksik karena memiliki

kemampuan dalam menginduksi kerusakan hati (Surya, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

3

Toksisitas CCl4 muncul ketika adanya proses biotransformasi dengan

peranan sitokrom P-450 menjadi radikal triklorometil (CCl3) dan triklorometil

peroksi (CCl3O2). Radikal triklorometil dari CCl4 ini akan berikatan secara

kovalen dengan lemak dan protein yang kemudian menimbulkan perlemakan hati

(steatosis) (Zimmerman, 1999). Uji diagnosis pada penyakit hati yaitu dengan

adanya peningkatan alanine transaminase (ALT) dan aspartate aminotransferase

(AST) karena nekrosis pada hati. Makin tinggi ALT dan AST berarti semakin luas

nekrosisnya. Masa protrombin memanjang, globulin meningkat, dan albumin

serum menurun (Baradero et al., 2005).

Kerusakan sel hati yang diakibatkan oleh CCl4 juga dapat memicu

aktivasi sel kupffer. Sel kupffer yang teraktivasi dapat melepaskan berbagai

mediator pro-inflamasi yang dapat memperberat kerusakan hepatosit dan mediator

antiinflamasi yang memiliki sifat sebagai hepatoprotektor. Selain itu, sel kupffer

juga dapat melepaskan reactive oxygen species (ROS) yang juga memperberat

kerusakan hepatosit. Bila hepatosit mengalami kerusakan, maka enzim-enzim

yang terdapat didalam hepatosit tersebut akan terlepas ke dalam sirkulasi sistemik.

Enzim-enzim yang banyak ditemukan dalam hepatosit antara lain serum glutamic

oxaloacetic transaminase (SGOT), serum glutamic piruvic transaminase (SGPT),

glutamil transferase (𝛾 - GT) (Panjaitan, Handharyani, Chairul, Masriani, Zakiah

dan Manalu, 2007). Adanya CCl4 dapat menyebabkan kerusakan hati yang

ditandai dengan peningkatan kadar ALT yang diikuti dengan penurunan kadar

albumin (Nirmala, Girija , Lakshman, dan Divya, 2012). Hal ini disebabkan

karena adanya CCl3 radikal yang akan menyebabkan keluarnya berbagai isi

sitoplasma seperti ALT sehingga sintesis lipoprotein terhambat dan menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

4

steatosis. Pada keadaan steatosis ini, struktur retikulum endoplasma mengalami

kerusakan, sehingga sintesa albumin menjadi menurun. Salah satu parameter

adanya kerusakan pada hati akibat adanya suatu hepatotoksik adalah penurunan

kadar albumin. Adanya peningkatan kadar albumin kembali ke normal setelah

pemberian senyawa yang mengarah pada proteksi hati menunjukkan adanya

stabilisasi retikulum endoplasma yang mengarah pada sintesis protein (Nasir,

Abubakar, Shehu, Aliyu and Toge, 2013).

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (Euphorbiaceae) merupakan

tanaman tropis yang tersebar secara merata di Asia Selatan (Kumazawa, Murase,

Momose and Fukumoto, 2013). Phommart, Sutthivaiyakit, Chimnoi, Ruchirawat

dan Sutthivaiyakit (2005) melaporkan bahwa Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

mempunyai aktivitas antiinflamasi. Pada penelitian Matsunami, Otsuka, Kondo,

Shinzato, Kawahata, Yamaguchi dan Takeda (2006) melaporkan bahwa ekstrak

metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. mempunyai aktivitas antioksidan

karena mempunyai macarangiosida A-C dan malofenol B yang dapat menangkap

radikal terhadap 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Penelitian Silli (2013)

melaporkan bahwa praperlakuan jangka pendek 6 jam ekstrak etanol-air daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. 1280 mg/kg BB mampu menghasilkan efek

hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi CCl4 2 ml/kg BB dengan waktu ,

1, 2, 4 , dan 6 jam secara berturut-turut untuk serum ALT adalah 56,8 ; 49,6 ; 52,4

; 27,2 dan 67,9 %. Perlakuan 6 jam ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. 1280 mg/kg BB merupakan waktu paling efektif untuk

menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi CCl4 2ml/kg BB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

5

Fraksi heksan dan diklormetan ekstrak daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. mengandung aktivitas antioksidan yang tinggi ketika dibandingkan

dengan fraksi pelarut yang lainnya. Fraksi heksan dan metanol ekstrak daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki kandungan antioksidan tertinggi

dibandingkan dengan fraksi pelarut lain. Fraksi dari daun dan kayu spesies

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (Macaranga denticulate, Macaranga

pruinosa, Macaranga gigantean) memiliki potensi sebagai obat dan terapi.

(Mazlan, Mediani, Abas, Ahmad, Shaari, Khamis and Lajis, 2013).Dari penelitian

Windrawati (2013) dan Tiala (2013) terbukti bahwa daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. ekstrak metanol-air baik jangka panjang maupun jangka pendek 6

jam dengan penginduksi CCl4 memiliki efek hepatoprotektif. Hasil dari penelitian

Mazlan et al. (2013), fraksi spesies daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

memiliki potensi sebagai terapi karena memiliki aktivitas antioksidan.

Menurut penelitian Puteri dan Kawabata (2010), terdapat dua senyawa

yang larut dalam heksan dan etanol yaitu chebulagic acid, macatanin A dan

macatanin B. Hal ini diketahui dari perhitungan lipofilitas masing-masing

senyawa dibandingkan dengan lipofilisitas pelarut yaitu heksan-etanol.

Lipofilisitas heksan-etanol 1:1 yang dihitung menggunakan perangkat lunak

ChemAxon MarvinSketch v.5.11.5 memiliki koefisien partisi 2,97. Lipofilisitas

senyawa-senyawa yang terkandung di dalam daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. menurut penelitian Puteri dan Kawabata (2010) adalah corilagin=1,10 ;

chebulagic acid =2,64 ; macatanin A =2,76 ; macatanin B= 2,94 ; mallotinic

acid= 0,97. Dari lipofilisitas masing-masing senyawa tersebut dapat dilihat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

6

paling mendekati dengan heksan-etanol adalah chebulagic acid, macatanin A dan

macatanin B. Oleh karena itulah pelarut yang digunakan pada fraksi Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. adalah heksan-etanol.

Penelitian Tiala (2013) mengenai efek hepatoprotektif praperlakuan jangka

pendek terhadap ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

dan penelitian Silli (2013) mengenai efek hepatoprotektif praperlakuan jangka

pendek terhadap ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

tidak ditemukan adanya kekerabatan dosis pada penurunan aktivitas serum ALT

dan AST pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi CCl4.

Fraksi digunakan di dalam penelitian ini karena dalam bentuk ekstrak

dan infusa telah menimbulkan efek hepatoprotektif, oleh karena itu, penelitian ini

menarik untuk diteliti lebih lanjut mengenai pemberian fraksi heksan etanol dari

ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (FHEMM) dengan

penginduksi CCl4 jangka pendek 6 jam pada tikus betina galur Wistar. Sejauh

penelusuran pustaka yang dilakukan, penelitian mengenai efek hepatoprotektif

jangka pendek 6 jam FHEMM pada tikus betina galur Wistar yang terinduksi

CCl4 berdasarkan aktivitas albumin belum pernah dilakukan.

1. Perumusan Masalah

Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah pemberian FHEMM dalam penggunaan jangka pendek 6 jam

dapat menaikkan kadar albumin pada tikus betina galur Wistar yang

terinduksi CCl4?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

7

2. Apakah ada kekerabatan antara dosis pemberian FHEMM pada

penggunaan jangka pendek 6 jam dengan peningkatan kadar albumin pada

tikus terinduksi CCl4?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. pernah

dilakukan oleh Phommart et al. (2005) melaporkan melaporkan bahwa flavonoid

dari ekstrak n-heksan dan kloroform daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

mempunyai aktivitas antioksidan terhadap 1,1-diphenyl-2-pycrylhydrazyl

(DPPH). Fraksi heksan dan diklorometan ekstrak daun Macaranga denticulate

dan Macaranga pruinosa memiliki kandungan aktivitas antioksidan tertinggi

(Mazlan et al., 2013).

Penelitian ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

telah dilakukan oleh Silli (2013) dengan dosis efektif 1280 mg/kg BB

menghasilkan efek hepatoprotektif pada tikus jantan terinduksi CCl4 dengan

praperlakuan jangka pendek 6 jam. Penelitian infusa daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. telah dilakukan oleh Nurcahyanti (2013) pada tikus yang

terinduksi CCl4 dengan praperlakuan jangka panjang.

Penelitian ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. telah

dilakukan oleh Rahmamurti (2013) pada tikus yang terinduksi CCl4 dengan

praperlakuan jangka panjang. Penelitian ekstrak metanol-air daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. telah dilakukan oleh Windrawati (2013) dengan

penginduksi CCl4 praperlakuan jangka panjang dan didapat dosis efektif 3840

mg/kgBB. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa ekstrak metanol-air dan infusa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

8

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. baik jangka panjang maupun jangka pendek

6 jam memiliki efek hepatoprotektif terhadap tikus terinduksi CCl4.

Sejauh studi pustaka yang dilakukan oleh peneliti, penelitian terkait

dengan pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam FHEMM terhadap kadar

albumin pada tikus betina galur Wistar terinduksi CCl4 belum pernah dilakukan.

3. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

ilmu pengetahuan bagi masyarakat, khususnya ilmu kefarmasian mengenai

pengaruh pemberian FHEMM yang memiliki efek terhadap kenaikan kadar

albumin.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat mengenai manfaat daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang

dapat digunakan sebagai hepatoprotektif yang dapat menaikkan kadar albumin

serta kemungkinan adanya hubungan antara kenaikan dosis dan efektifitas

FHEMM.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian FHEMM terhadap kenaikan

kadar albumin pada tikus betina galur Wistar terinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

9

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam FHEMM

terhadap kenaikan kadar albumin pada tikus betina galur Wistar

terinduksi CCl4.

b. Mengetahui adanya kekerabatan antar dosis FHEMM dalam

penggunaan jangka pendek 6 jam dengan peningkatan kadar albumin

pada tikus yang terinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

10

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi Hati

Hati merupakan organ viseral terbesar dalam tubuh manusia yang

memiliki berat sekitar 1500 g dan letaknya berada di bawah kerangka iga. Pada

kondisi hidup hati bewarna merah tua karena kaya akan persediaan darah (Sloane,

2003). Pada bagian atas hati memiliki bentuk cembung dan terletak di bagian

kanan bawah diafragma dan sebagian terletak di sebelah kiri bawah. Bagian

bawah hati memiliki bentuk berupa cekung dan melindungi organ lain seperti

ginjal kanan, lambung, usus, dan pankreas (Price and Wilson, 1984).

Hati tersusun atas 4 lobus-kanan, kiri, kaudatus, dan kuadratus, yang

dipisahkan oleh ligamentum fasciformis (Kahle, Leonhardt and Platzer, 1995).

Sebagian besar hati dilindungi oleh dinding thorax yang letaknya berada di regio

hypochondrium kanan dan epigastrum (Sloane, 2003). Pada bagian atas hati

memiliki bentuk cembung dan terletak di antara dua facies (permukaan), yaitu

facies diaphragmatica dan facies visceralis. Facies diaphragmatica terbagi

menjadi bagian anterior dan posterior. Letaknya berada di sisi atas, bentuknyapun

menyesuaikan lengkung diafragma dengan tekstur permukaan halus. Facies

visceralis menghadap ke bawah dan ke belakang dengan garis horizontal yang

membentang yang dinamakan porta hepatis (Wibowo dan Paryana, 2009)

(Gambar 1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

11

Gambar 1. Anatomi hati (Watson, 2014).

Hati memiliki lobus yang terdiri atas lempeng-lempeng sel hati. Diantara

lempeng-lempeng sel hati tersebut terdapat pembuluh-pembuluh kapiler yang

dinamakan sinusoid. Sinusoid merupakan cabang dari antara hepatik dan vena

portal. Arteri hepatik memili tugas untuk membawa darah yang mengandung

oksigen, vena portal membawa darah dari organ pencernaan dan limpa. Setiap

lobulus memiliki vena sentral. Vena sentral dari semua lobulus bergabung

menjadi satu untuk membentuk vena hepatika, yang memiliki fungsi untuk

mengambil darah dari hati ke vena cava inferior (Scanlon and Tina, 2007).

Hati terdiri dari unit-unit fungsional (Gambar 2) yang biasa disebut

lobulus yang berupa susunan jaringan berbentuk heksagonal yang mengelilingi

vena sentral. Darah dari cabang arteri hepatika dan vena porta mengalir dari

perifer lobulus menuju sinusoid. Sinusoid merupakan kapiler luas yang mengalir

diantara jejeran sel hati ke vena sentral. Di bagian dalam sinusoid ini terdapat sel

yang berfungsi untuk menghancurkan sel darah merah dan bakteri yang

melewatinya di dalam darah. Sel ini disebut sel Kupffer atau sel fagositik

(Sherwood, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

12

Gambar 2. Struktur lobus hati (Stenvall, Larsson, Strand and Jönsson, 2014).

B. Fungsi Metabolik Hati

Hati memiliki tiga fungsi utama di dalam tubuh yaitu sebagai alat

ekskresi, sintesis dan metabolisme (Chandrasoma and Taylor, 1995). Fungsi

metabolisme hati yang lain adalah metabolisme lemak, penimbunan vitamin, besi

dan tembaga, konjugasi dan ekskresi steroid adrenalin dan gonad serta

detoksifikasi sejumlah zat endogen dan eksogen (Price and Wilson, 2005). Hati

berperan dalam mengubah zat buangan dan bahan-bahan yang beracun agar

mudah untuk diekskresi dalam urin dan empedu. Selain itu hati memiliki fungsi

glikogenik yaitu menghasilkan glikogen dari glukosa yang diambil dari makanan

hidrat karbon (Pearce, 2009).

Ketika hati mengalami kehilangan jaringannya, hati akan melakukan

regenerasi atau mengembalikan dirinya sendiri. Proses regenerasi ini berlangsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

13

selama 5 hingga 7 hari pada tikus dimana pada saat ini hepatosit diperkirakan

mengalami replikasi sebanyak satu atau dua kali, dan setelah mencapai ukuran

yang sebenarnya, hepatosit akan kembali lagi pada keadaan semula (Guyton and

Hall, 2006).

C. Kerusakan Hati

Konsekuensi klinis paling parah dari kerusakan hati adalah terjadinya

gagal ginjal. Hal ini terjadi akibat kerusakan hati yang mendadak dan sifatnya

masif. Gagal hati merupakan titik akhir kerusakan progresif hati sebagai bagian

dari penyakit hati kronik. Umumnya sekitar 80%-90% kapasitas fungsional hati

sudah rusak sebelum gagal hati timbul (Kumar, Abbas, Fausto and Mitchell,

2007).

Jenis kerusakan sel hati yang dapat ditimbulkan akibat adanya efek

toksik antara lain :

1. Perlemakan hati

Perlemakan hati adalah keadaan dimana hati memiliki lemak melebihi 5%

dari berat hati itu sendiri. Dalam keadaan normal hati memiliki lemak hanya 5%

dari berat hati secara keseluruhan (Soemarto, 1996).

2. Nekrosis hati

Nekrosis hati merupakan kematian hepatosit. Perubahan morfologi awal

berupa edema sitoplasma, dilatasi retikulum endoplasma, dan disagregasi

polisom. Terjadi akumulasi trigliserida sebagai butiran lemak dalam sel

(Soemarto, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

14

3. Kolestasis

Kolestasis merupakan jenis kerusakan hati yang bersifat akut dan lebih

jarang ditemukan dibandingkan dengan perlemakan hati dan nekrosis. Jenis

kerusakan ini sulit diinduksi pada hewan uji, kecuali jika digunakan steroid.

Mekanisme utama dari kolestasis adalah berkurangnya aktivitas ekskresi empedu

pada membran kanakulus (Lu, 1995).

4. Sirosis

Sirosis hati merupakan penyakit hati yang ditandai dengan adanya

pembentukan jaringan ikat diseertai nodul yang terbentuk dari kumpulan

hepatosit. Sirosis biasanya dimulai dengan adanya proses peradangan, nekrosis sel

hati yang luas, pembentukan jaringan ikat dan usaha regenerasi nodul (Tarigan,

1996).

D. Hepatotoksin

Hepatotoksin diklasifikasikan menjadi dua kelas, yaitu :

1. Hepatotoksin teramalkan (Tipe A)

Tipe A merupakan senyawa yang dapat merusak hati jika diberikan

dalam jumlah yang cukup untuk menimbulkan efek toksik. Jadi jenis hepatotoksin

ini bergantung dari jumlah dosis pemberian senyawa. CCl4 merupakan contoh

hepatotoksin teramalkan (Forrest, 2006).

2. Hepatotoksin tak teramalkan (Tipe B)

Tipe B merupakan senyawa yang merusak hati dengan tidak bergantung

pada dosis pemberian. Sebenarnya senyawa ini tidak bersifat toksik, namun

memberikan efek toksik pada orang-orang tertentu. Contoh senyawanya adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

15

isoniazid dan clorpromazine (Forrest, 2006).

E. Albumin

Albumin adalah protein yang paling banyak ditemukan di dalam darah

manusia. Albumin diproduksi oleh hati dan mewakili 50% dari produksi protein

hepatik (Atara and Lanza, 2002). Albumin sangat larut di dalam plasma pada

konsentrasi normal antara 30 dan 50 g/dL. Albumin mampu mengangkut asam

lemak, logam, kolesterol, empedu, pigmen, serta obat-obatan. Albumin adalah

elemen kunci dalam regulasi tekanan osmotik dan distribusi cairan antara

kompartemen yang berbeda. Konsentrasi plasma albumin mewakili keseimbangan

antara sintesis di dalam hati dan katabolisme. Fungsi lain dari albumin ialah

kemampuannya untuk mengikat berbagai macam ligan yang mencakup asam

lemak bebas, kalsium, hormon steroid tertentu, bilirubin, dan sebagian plama

triptofan ( Hutchison, Reilly and Mac,1998)

Berikut adalah nilai normal albumin pada manusia dewasa yaitu sekitar

3,8-5,1 g/dL , anak-anak 4,0-5,8 g/dL, bayi 4,4-5,4 g/dL, dan untuk bayi baru lahir

berkisar 2,9-5,4 g/dL (Sutedjo, 2006). Serum albumin normal pada tikus yaitu 3,0-

3,5 mg/dL (Triznarizki, 2007). Penurunan albumin dapat dilihat dari kenaikan

ALT. Kenaikan ALT pada kondisi hati yang tidak normal, akan diikuti penurunan

kadar albumin (Sivakrishnan and Kottaimuthu, 2014).

Sintesis albumin membutuhkan mRNA untuk ditranslasikan. Suplai asam

amino yang cukup akan diaktivasi dan berikatan dengan tRNA. Ribosom

berfungsi untuk pembentukan energi dalam bentuk ATP. Sintesa albumin dimulai

di dalam nukleus, dimana gen ditranskripsikan ke dalam messenger ribonukleic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

16

acid (mRNA). mRNA disekresikan ke dalam sitoplasma, dimana albumin

berikatan dengan ribosom, membentuk polysome yang mensintesis

preproalbumin. Preproalbumin adalah molekul albumin dengan asam amino yang

disambung pada terminal N. Sambungan asam amino memberi isyarat

penempatan preproalbumin ke dalam membran retikulum endoplasma. Ketika

berada di dalam lumen retikulum endoplasma, asam amino akan memecah,

menyisakan albumin (albumin dengan asam amino yang tersisa). Proalbumin

merupakan bentuk intraseluler yang utama dari albumin. Proalbumin kemudian

dikirim ke aparatus golgi, dimana 6 sambungan asam amino dipindahkan sebelum

albumin disekresi oleh hepatosit. Rentang nilai rujukan bervariasi pada manusia

albumin serum kurang dari 2,5 mg/dL disebut abnormal, dan konsentrasi kurang

dari 1,5 mg/dL dapat menyebabkan tanda klinis yang bermakna seperti

pembentukan asites dan edema (Bangun, 2008).

Penurunan kadar albumin akibat adanya senyawa kimia, seperti CCl4

mengindikasikan terjadinya penurunan fungsi hati dalam hal sintesis protein

sehingga menyebabkan berkurangnya jumlah protein intake dan berkurangnya

absorbsi asam amino. Menurunnya level protein total dan albumin akibat CCl4

akan menyebabkan kerusakan produksi pada hati dan terjadinya lokalisasi pada

retikulum endoplasma yang menyebabkan hilangnya P-450 yang mengarah pada

perlemakan hati (Rajendran, Hamalata, Akasakalai, Mandhukhrisna, Sohil and

Sundaram, 2009). Peningkatan kadar albumin kembali ke normal setelah

pemberian senyawa yang mengarah pada proteksi hati menunjukkan adanya

stabilisasi retikulum endoplasma yang mengarah pada sintesis protein (Nasir et

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

17

al., 2013). Berdasarkan penelitian Sivakrishnan dan Kottaimuthu (2014)

menyatakan bahwa kadar albumin mengalami penurunan mencapai 15% nilai

normal jika terjadi kerusakan pada senyawa yang dapat menginduksi kerusakan

hati seperti CCl4.

Albumin sangat larut dalam plasma pada konsentrasi yang normal antara

35 dan 50 g/dL. Albumin memiliki beberapa fungsi fisiologis dan farmakologis

penting. Albumin mampu mengangkut logam, asam lemak, kolesterol, pigmen

empedu, dan obat-obatan. Albumin merupakan elemen kunci dalam regulasi

tekanan osmotik dan distribusi cairan antara kompartemen yang berbeda.

Konsentrasi plasma albumin mewakili keseimbangan antara sintesis dalam hati

dan katabolisme. Fungsi penting albumin yang lainnya adalah kemampuan untuk

mengikat berbagai macam ligan berupa asam lemak bebas, kalsium, hormon

staroid tertentu, bilirubin dan sebagian triptofan plasma (Hutchison et al., 1998).

Pada kadar albumin serum berada dibawah nilai normal, maka fraksi obat yang

terikat protein tersebut berkurang, dengan kata lain fraksi obat bebas banyak

sehingga keadaan ini dapat menimbulkan pengaruh obat yang tidak diinginkan

(Sherlock, 1979). Penurunan kadar albumin dalam darah (hipoalbuminemia)

mengakibatkan cairan keluar dari pembuluh darah, keluar ke dalam jaringan

menyebabkan terjadinya edema. Kadar albumin dalam serum tergantung pada tiga

proses yang dinamik yaitu sintesa, degradasi dan distribusi. Beberapa faktor dapat

mempengaruhi sintesis albumin antara lain gizi, lingkungan, hormon dan adanya

suatu penyakit (Sherlock, 1979).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

18

F. Karbon tetraklorida

Karbon tetraklorida memiliki berat molekul 153,82 ; titik didih 77◦C (171

F); titik beku -23◦C (-9 F); gravitasi spesifik: 1,5940; kelarutan dalam air 0,08%

pada suhu 20◦C; dapat larut dalam alkohol, benzena, kloroform, eter, karbon

disulfida, petroleum eter, naftalena, aseton, dan volatile oils. CCl4 digunakan

untuk senyawa pendingin, fumigasi atau pengasapan di pertanian, pemadam

kebakaran, cairan pembersih, penghilang noda, bahan pelarut untuk lemak,

minyak, lilin, dan karet (Sentra Informasi Keracunan Nasional, 2010).

Kerusakan hati yang timbul akibat pemberian CCl4 yang sering terjadi

adala steatosis yaitu karena lipid yang terbentuk menghambat sintesis protein

sehingga menurunkan produksi lipoprotein sehingga transportasi lipid terganggu.

Kondisi ini menyebabkan akumulasi jumlah lipid di hati (Timbrell, 2009).

Terjadinya steatosis adalah akibat induksi CCl4 yang akan meningkatan aktivitas

serum ALT mencapai tiga kali lipat dan peningkatan aktivitas serum AST

mencapai empat kali lipat dari kondisi normal (Ziemmerman, 1999 ).

Biotransformasi CCl4 (gambar 3) terjadi di hati pada retikulum

endoplasma dan dikatalisis oleh sitokrom p-450 2E1 (CYP2E1). Hasil

biotransformasi CCl4 menghasilkan radikal triklorometil (•CCl3) . Radikal

triklorometil tersebut berikatan secara kovalen pada protein dan lemak tak jenuh.

Pengikatan radikal ini menyebabkan perubahan kimia di membran sel, sehingga

menyebabkan terjadinya pecahnya sel, bahkan juga dapat menyebabkan kematian

sel (Lu, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

19

Gambar 3. Biotransformasi karbon tetraklorida

(U.S Environmental Protection Agency, 2010)

Penambahan proton dan elektron pada radikal triklorometil dapat

membentuk kloroform (CHCl3), lalu dengan penambahan atom O akan

membentuk triklorometanol. Radikal triklorometil secara lebih lanjut dapat

mengalami reduksi dehalogenasi oleh sitokrom P-450 membentuk diklorokarben

(CCl2) yang dapat berikatan secara ireversibel pada komponen jaringan atau

bereaksi dengan air membentuk formyl chloride yang kemudian terdekomposisi

menjadi monoksida. Triklorometil yang bereaksi dengan oksigen akan

membentuk radikal triklorometil peroksi (COOCl3) dan pada keadaan anaerob,

terdimerisasi membentuk heksakloroetan (U.S Environmental Protection Agency,

2010).

Radikal triklorometil peroksi (COOCl3) menyerang lipid membran

retikulum endoplasma. Radikal triklorometil peroksi menyebabkan peroksidasi

lipid yang dapat menyebabkan kerusakan membran sel, kerusakan mitokondria,

dan akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Kerusakan ini berupa gangguan

integritas membran yang menyebabkan keluarnya berbagai isi sitoplasma. Enzim

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

20

ALT yang ada di dalam sitoplasma sel akan keluar sehingga meningkatkan

jumlah enzim ALT dalam darah (Panjaitan and Masriani, 2014) (Gambar 4).

Gambar 4. Mekanisme peroksidasi lipid oleh radikal CCl3 (Manahan, 2002).

Tubuh sebenarnya mempunyai sistem pertahanan untuk mengatasi

radikal bebas, salah satunya yaitu enzim glutation-S-transferase (GST) sebagai

enzim yang berperan dalam proses penangkapan radikal bebas (Timbrell, 2008).

G. Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

1. Taksonomi

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)

Devisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Sub-devisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Classis : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub-classis : Rosidae

Ordo : Euphorbiales

Familia : Euphorbiaceae

Genus : Macaranga

Spesies : Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. (Plantamor, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

21

2. Sinonim

Ricinus tanarius L., Macaranga molliuscula, Macaranga tanarius var.

Glabra F. muell. (Asian Plant, 2012).

3. Nama Daerah

Mara, tutup merah, sapat (Plantamor ,2008).

4. Morfologi

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki daun yang berseling dan

berbentuk seperti jantung, dengan stipula besar serta luruh. Bunganya dimulai dari

ketiak dan ditutupi oleh daun ganggang. Memiliki kelenjar berwarna kekuningan

dan bijinya berbentuk bulat (Prosea,2011).

5. Kandungan kimia

Berdasarkan penelitian Phommart et al. (2005) terdapat tiga kandungan

senyawa baru ekstrak n-heksan dan kloroform daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. yaitu tanarifuranonol, tanariflavanone C, dan tanariflavanone D

(Gambar 5) beserta tujuh kandungan yang telah diketahui yaitu nymphaeol A,

nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavanone B, blumenol A (vomifoliol),

blumenol B (7,8 dihydrovomifoliol dan annuionone).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

22

Gambar 5 : Tiga kandungan senyawa baru dari Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. tanarifuranonol (1) tanariflavanone C (2) tanariflavanone D

(3) (Phommart et al., 2005).

Penelitian mengenai Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang dilakukan

oleh Matsunami et al. (2006) melaporkan adanya macarangoside A-C dan

mallophenol B yang memiliki aktivitas antioksidan terhadap radikal bebas

terhadap radikal bebas DPPH. (gambar 6)

Gambar 6 . Kandungan senyawa ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. (Matsunami et al., 2006)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

23

Puteri dan Kawabata (2010) mengisolasi kandungan senyawa antioksidan

dari ekstrak etil asetat daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yaitu mallotinic

acid, corilagin, macatannin A, chebulagic acid dan macatannin B (Gambar 7)

Gambar 7. Kandungan senyawa ekstrak etil asetat Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg.: mallotinic acid (1), corilagin (2), macatannin A (3), chebulagic acid

(4) dan macatannin B (5) (Puteri and Kawabata, 2010).

6. Khasiat dan kegunaan

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. berdasarkan penelitian Phommart et

al.(2005) akarnya digunakan sebagai antipiretik dan antitusif, sedangkan daunnya

memiliki efek anti inflamasi. Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang

kaya akan tanin, dapat digunakan sebagai obat diare, luka dan antiseptik (Lin,

Nonaka and Nishioka, 1990). Ekstrak Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

dimanfaatkan untuk pembuatan pasta gigi dan minuman kesehatan (Grosvenor,

Gothard, Mc William, Supriono and Gray, 1995).

Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan oleh Adrianto (2010) ekstrak

metanol-air daun tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. memiliki khasiat

sebagai hepatoprotektif jangka panjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

24

H. Ekstraksi

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstrak zat

aktif dari simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai,

kemudian semua pelarut diuapkan dan massa yang tersisa diperlakukan

sedemikian rupa hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Departemen

Kesehatan RI, 1995).

Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk praperlakukan sampel

untuk memisahkan analit-analit dari komponen-komponen matriks yang mungkin

mengganggu pada saat pendeteksian analit. Ekstraksi pelarut juga digunakan

untuk memekatkan analit yang ada di dalam sampel dengan jumlah kecil sehingga

tidak menyulitkan proses pendeteksiannya. Analit-analit yang mudah terekstraksi

dalam pelarut organik adalah molekul netral yang memiliki ikatan kovalen dengan

subtituen yang sifatnya non polar atau agak polar. Senyawa-senyawa polar dan

senyawa-senyawa yang mudah terionisasi akan tertahan di dalam fase air

(Sudjadi, 2007) .

Keuntungan metode ekstraksi adalah mudah karena tidak perlu

dipanaskan sehingga kemungkinan kecil bahan alam akan rusak dan terurai.

Penggunaan pelarut dengan peningkatan kepolaran secara berurutan

memungkinkan pemisahan bahan-bahan alam berdasarkan kelarutannya dalam

pelarut ekstraksi. Ekstraksi dingin memungkinkan banyak senyawa terekstraksi,

meskipun beberapa senyawa memiliki kelarutan terbatas dalam pelarut ekstraksi

di suhu kamar (Heinrich dan Barnes, 2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

25

I. Fraksinasi

Fraksinasi adalah proses pemisahan suatu kuantitas tertentu dari

campuran (padat, cair, terlarut, suspensi atau isotop) dibagi dalam beberapa

jumlah kecil (fraksi) komposisi perubahan menurut kelandaian. Pembagian atau

pemisahan ini didasarkan pada bobot dari tiap fraksi, fraksi yang lebih berat akan

berada paling dasar sedang fraksi yang lebih ringan akan berada diatas. Fraksinasi

bertingkat biasanya menggunakan pelarut organik seperti eter, aseton, benzena,

etanol, diklorometana, atau campuran pelarut tersebut. Asam lemak, asam resin,

lilin, tanin, dan zat warna adalah bahan yang penting dan dapat diekstraksi dengan

pelarut organik (Harborne,1987).

Fraksinasi bertingkat umumnya diawali dengan pelarut yang kurang

polar dan dilanjutkan dengan pelarut yang lebih polar. Tingkat polaritas pelarut

dapat ditentukan dari nilai konstanta dielektrik pelarut.

Empat tahapan fraksinasi bertingkat dengan menggunakan empat macam

pelarut yaitu (1) ekstraksi aseton, (2) fraksinasi n-heksan, (3) fraksinasi etil eter,

dan (4) fraksinasi etil asetat (Lestari dan Pari 1990).

Macam – macam proses fraksinasi:

a) Proses fraksinasi kering (Winterization)

Fraksinasi kering adalah suatu proses fraksinasi yang didasarkan pada

berat molekul dan komposisi dari suatu material. Proses ini lebih murah

dibandingkan dengan proses yang lain, namun hasil kemurnian fraksinasinya

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

26

b) Proses fraksinasi basah (Wet Fractination)

Fraksinasi basah adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan zat

pembasah (Wetting Agent) atau disebut juga proses Hydrophilization atau

detergent process. Hasil fraksi dari proses ini sama dengan proses fraksinasi

kering.

c) Proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut (Solvent Fractionation)

Adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut. Proses

fraksinasi ini lebih mahal dibandingkan dengan proses fraksinasi lainnya karena

menggunakan bahan pelarut.

d) Proses fraksinasi dengan pengembunan (Fractional Condentation)

Proses fraksinasi ini merupakan suatu proses fraksinasi yang didasarkan

pada titik didih dari suatu zat / bahan sehingga dihasilkan suatu produk dengan

kemurnian yang tinggi. Fraksinasi pengembunan ini membutuhkan biaya yang

cukup tinggi namun proses produksi lebih cepat dan kemurniannya lebih tinggi

(Harborne,1987).

J. Antioksidan

Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa pemberi elektron.

Antioksidan adalah molekul yang dapat memperlambat atau mencegah oksidasi

dari molekul lain. Oksidasi sendiri adalah reaksi kimia dimana terjadi pemindahan

elektron dari suatu substansi menjadi agen oksida. Reaksi oksidasi ini

menghasilkan radikal bebas yang memulai reaksi berantai untuk menghancurkan

sel. Antioksidan akan menghentikan reaksi berantai ini dengan menghilangkan

radikal bebas dan menghambat rekasi oksidasi lain (Cotran, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

27

K. Landasan Teori

Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh (Sloane, 2003). Fungsi utama hati

bersangkutan dengan proses metabolisme dalam tubuh serta berfungsi untuk

mensekresi empedu, pembentukan ureum, pertahanan suhu tubuh, penyimpanan

dan penyebaran berbagai bahan (glikogen, lemak, vitamin, dan zat besi) dan

sebagai detoksifikasi (Pearce, 2009 ).

Toksisitas CCl4 timbul ketika mengalami proses biotransformasi oleh

sitokrom P-450 menjadi radikal triklorometil (•CCl3) dan trikloro peroksi

(•CCl3O2). Metabolit ini bersifat toksik karena akan terikat secara kovalen pada

protein dan lemak tak jenuh dan menyebabkan peroksidasi lipid. Terjadinya

steatosis akibat induksi CCl4 dapat meningkatan aktivitas serum ALT mencapai

tiga kali lipat dan peningkatan aktivitas serum AST mencapai empat kali lipat dari

kondisi normal (Panjaitan and Masriani, 2014). Peningkatan kadar alanine

transaminase (ALT) diikuti dengan penurunan kadar albumin (Nirmala et al.,

2012). Hal ini disebabkkan karena adanya CCl3 akan menyebabkan keluarnya

berbagai isi sitoplasma seperti ALT sehingga sintesis lipoprotein terhambat dan

menyebabkan steatosis. Pada keadaan steatosis ini, struktur retikulum endoplasma

mengalami kerusakan, sehingga sintesa albumin menjadi menurun. Salah satu

parameter adanya kerusakan pada hati akibat adanya suatu hepatotoksik adalah

penurunan kadar albumin.

Albumin memegang peranan penting dalam metabolisme dan transportasi

obat- obatan (Hutchison et al., 1998). Apabila kadar albumin berada di bawah

normal, maka fraksi obat bebas banyak sehingga akan menimbulkan pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

28

yang tidak diinginkan. Adanya induksi senyawa kimia, seperti CCl4 akan

menyebabkan penurunan fungsi hati dalam hal sintesis protein sehingga

menyebabkan menurunnya protein uptake (Makni, Chtourou, Garoui, Boudawara

and Fetoui, 2011).

Penelitian Tiala (2013) mengenai efek hepatoprotektif praperlakuan jangka

pendek terhadap ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

dan penelitian Silli (2013) mengenai efek hepatoprotektif praperlakuan jangka

pendek terhadap ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

tidak ditemukan adanya kekerabatan dosis pada penurunan aktivitas serum ALT

dan AST pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi CCl4.

Senyawa antioksidan diperlukan untuk menghambat terjadinya oksidasi

lemak dari pejanan senyawa CCl4. Penelitian ekstrak metanol-air daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. telah dilakukan oleh Silli (2013) dengan

penginduksi CCl4 praperlakuan jangka pendek 6 jam. Fraksi heksan dan

diklormetan ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. mengandung

aktivitas antioksidan yang tinggi ketika dibandingkan dengan fraksi pelarut yang

lainnya. Fraksi heksan dan metanol ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. memiliki kandungan antioksidan tertinggi dibandingkan dengan fraksi

pelarut lain. Fraksi dari daun dan kayu spesies Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. (Macaranga denticulate, Macaranga pruinosa, Macaranga gigantean)

memiliki potensi sebagai obat dan terapi. (Mazlan et al., 2013). Dari penelitian

Windrawati (2013) dan Tiala (2013) terbukti bahwa tanaman Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. ekstrak metanol-air baik jangka panjang maupun jangka pendek 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

29

jam dengan penginduksi CCl4 memiliki efek hepatoprotektif. Dari penelitian

tersebut terbukti bahwa tanaman ekstrak metanol-air menunjukkan efek

hepatoprotektif pada perlakuan jangka panjang maupun jangka pendek 6 jam

dengan penginduksi CCl4.

Menurut penelitian Puteri dan Kawabata (2010), terdapat dua senyawa

yang larut dalam heksan dan etanol yaitu chebulagic acid, macatanin A dan

macatanin B. Setelah menghitung lipofilisitas masing-masing senyawa

dibandingkan dengan pelarut heksan-etanol menggunakan perangkat lunak

ChemAxon MarvinSketch v.5.11.5, lipofilisitas senyawa-senyawa yang

terkandung di dalam Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. menurut penelitian

Puteri dan Kawabata (2010) adalah corilagin=1,10 ; chebulagic acid =2,64 ;

macatanin A =2,76 ; macatanin B= 2,94 ; mallotinic acid= 0,97. Dari lipofilisitas

masing-masing senayawa tersebut dapat dilihat yang paling mendekati dengan

heksan-etanol adalah chebulagic acid, macatanin A dan macatanin B. Oleh karena

itu peneliti meneliti fraksi Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dari ekstrak

metanol dengan pelarut heksan-etanol mengacu pada penelitian Puteri dan

Kawabata (2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

30

L. Hipotesis

Pemberian oral FHEMM secara jangka pendek 6 jam dapat

meningkatkan kadar albumin dan tidak adanya kekerabatan antara kenaikan dosis

pemberian FHEMM dengan peningkatan kadar albumin pada tikus betina galur

Wistar yang terinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental murni rancangan

acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Variabel utama

a. Variabel bebas. Variasi dosis pemberian FHEMM.

b. Variabel tergantung. Kadar albumin serum tikus betina galur Wistar

terinduksi CCl4 setelah pemberian jangka pendek 6 jam FHEMM.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Kondisi hewan uji yang digunakan

yaitu tikus betina galur Wistar dengan berat badan 130-170 g dan

berumur 2-3 bulan, frekuensi pemberian FHEMM satu kali sehari

selama enam jam, cara pemberian FHEMM secara per oral dan CCl4

secara intraperitoniaL. Bahan uji yang digunakan berupa daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang diperoleh dari daerah

Paingan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

32

b. Variabel pengacau tak terkendali. Kondisi patologis dari tikus betina

galur Wistar yang digunakan sebagai hewan uji.

3. Definisi operasional

a. Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. Daun yang diambil adalah

daun yang berwarna hijau, segar, dan tidak bercacat yang dipisahkan

dari tulang dan tangkai daunnya.

b. Ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. adalah ekstrak

kental yang diperoleh dengan mengekstraksi serbuk kering daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. seberat 40 gram yang dimaserasi

ke dalam campuran 100 mL metanol dan 100 mL air selama 24 jam,

menggunakan alat orbital shaker dengan kecepatan 140 rpm.

Kemudian disaring dengan corong Buchner yang dilapisi dengan

kertas saring, kemudian dievaporasi dan diuapkan di dalam oven

selama 24 jam pada suhu 45ºC, hingga bobot tetap.

c. Fraksi heksan-etanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Fraksi dihasilkan dari proses maserasi ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dengan pelarut heksan etanol 1:1

selama 24 jam menggunakan alat orbital shaker dengan kecepatan

putaran 140 rpm. Kemudian disaring dengan corong Buchner yang

dilapisi dengan kertas saring lalu di oven selama 24 jam pada suhu 45

ºC.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

33

d. Kenaikan Kadar albumin. Kemampuan FHEMM pada dosis tertentu

untuk meningkatkan kadar albumin secara signifikan dibandingkan

dengan kontrol CCl4 pada tikus betina galur Wistar terinduksi CCl4.

e. Pemberian Jangka pendek 6 jam. Pemberian FHEMM daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. satu kali dalam 6 jam.

f. Efek Hepatoprotektif. Kemampuan FHEMM daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. yang diberikan secara jangka pendek 6 jam

pada dosis tertentu dapat menaikkan kadar albumin pada tikus betina

galur Wistar yang terinduksi CCl4.

C. Bahan Penelitian

1. Bahan utama

a. Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus betina

galur Wistar dengan berat badan 130-170 g dan umur 2-3 bulan yang

diperoleh dari Laboratorium Imono Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

b. Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg. yang diperoleh dari daerah Paingan, Depok, Sleman,

Yogyakarta.

2. Bahan kimia

a. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah CCl4 technical chemical-

reagent grade yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Analisis dan

Instrumentasi Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

34

b. Kontrol negatif yang digunakan CMC-Na 1% technical chemical-

reagent grade yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-

Toksikologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

c. Pelarut hepatotoksin yang digunakan olive oil (Bertolli®). Diperoleh

dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

d. CMC-Na 1% technical chemical-reagent grade sebagai pelarut

FHEMM yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi-Toksikologi

Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

e. Metanol , etanol, heksan technical chemical-reagent grade dan

aquadest technical chemical-reagent grade yang diperoleh dari toko

CV General Labora dekat rs. Sardjito Yogyakarta.

f. Reagen serum Albumin BCG (Bromcresol Green) , TRIS , succinic

acid analyzed chemical-reagent grade.

D. Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah oven, timbangan

analitik, mesin penyerbuk, ayakan, beaker glass, gelas ukur, pengaduk,

cawan porselin, waterbath, stopwatch, kain mori, erlenmeyer, orbital

shaker, vaccum rotary evaporator, corong, labu ukur, tabung reaksi, pipet

tetes, pipet volume, tabung Eppendorf, pipa kapiler, sentrifuge, spuit injeksi

per oral dan ip, syringe 3 cc Terumo®, syringe 1 cc Terumo®, syringe 6 cc

Terumo®, dan Microlab 200 Merck®.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

35

E. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Determinasi dilakukan dengan mencocokan ciri-ciri tanaman Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg. di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada buku acuan

determinasi dan disesuaikan dengan kunci determinasinya.

2. Pengumpulan bahan uji

Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. yang masih segar dan berwarna hijau, tidak berlubang, tidak terlalu muda

dan tidak terlalu tua, diperoleh dari daerah Paingan, Depok, Sleman, Yogyakarta

pada bulan Februari 2015.

3. Pembuatan serbuk

Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dicuci bersih dibawah air

mengalir. Setelah bersih, daun diangin-anginkan atau dilap dengan lap bersih

hingga daun kering kemudian dilakukan pengeringan menggunakan oven.

Pengeringan dengan oven dilakukan pada suhu 30ºC selama 72 jam. Setelah

kering daun diremas kecil-kecil dan dibuat serbuk lalu diayak dengan ayakan

nomor 50.

4. Penetapan kadar air serbuk kering daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.

Penetapan kadar air dilakukan dengan metode gravimetri menggunakan

alat moisture balance. Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan sampel

kurang lebih 5 g sampel dan menimbang bobot serbuk sebagai bobot sebelum

pemanasan (bobot a). Kemudian alat dipanaskan pada suhu 110ºC selama 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

36

menit, dan setelah itu menimbang bobot serbuk setelah pemanasan (bobot b).

Selisih bobot a dan b merupakan kadar air dari serbuk daun Macaranga tanarius

(L.) Müll. Arg. yang diselidiki.

5. Pembuatan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg.

Sebanyak 40 g serbuk kering daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

diekstraksi secara maserasi mekanik dengan merendam serbuk ke dalam

campuran 100 mL metanol dan 100 mL air pada suhu kamar selama 24 jam

menggunakan alat orbital shaker dengan kecepatan 140 rpm. Setelah itu hasil

maserasi disaring menggunakan corong Buchner dilapisi kertas saring.

Filtrat dipindahkan ke dalam labu alas bulat untuk dievaporasi. Sisa serbuk di

dalam erlenmeyer dilarutkan menggunakan campuran 100 mL metanol dan 100

mL air kemudian dilakukan remaserasi. Proses remaserasi yang dilakukan

beberapa kali dapat dihentikan ketika warna filtrat menjadi bening.

Hasil evaporasi dituangkan dalam cawan porselin yang telah ditimbang

sebelumnya. Cawan porselin yang berisi larutan hasil maserasi dimasukkan dalam

oven untuk diuapkan selama 24 jam dengan suhu 45ºC untuk mendapatkan

ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. yang kental hingga

didapatkan ekstrak dengan bobot tetap.

Rendemen ekstrak merupakan selisih berat cawan berisi ekstrak kental dan

berat cawan kosong. Rata-rata rendemen dihitung dari 6 replikasi rendemen

ekstrak. Persentase rendemen ekstrak daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

merupakan banyaknya ekstrak kental yang didapatkan dari 1 kg serbuk daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

37

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

6. Pembuatan FHEMM

Ekstrak pekat ditimbang dan dilarutkan ke dalam pelarut heksan dan

etanol 1:1 , volume pelarut disesuaikan dengan bobot ekstrak, perbandingan 1:5.

Kemudian dilakukan maserasi mekanik menggunakan alat orbital shaker dengan

kecepatan putaran 140 rpm. Hasil maserasi disaring menggunakan kertas saring

dan corong Buchner dengan bantuan pompa vakum. Sisa ekstrak yang masih ada

di dalam erlenmeyer diremaserasi dengan pelarut heksan dan etanol 1:1 kemudian

dilakukan remaserasi. Proses remaserasi dapat dihentikan ketika warna filtrat

menjadi bening.

Filtrat dipisahkan dengan penyarinya dengan alat rotary vaccum

evaporator. Kemudian filrat dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah

ditimbang sebelumnya. Setelah itu, dimasukkan ke dalam oven selama 24 jam

pada suhu 45°C hingga didapatkan fraksi dengan bobot tetap.

Rendemen fraksi merupakan selisih berat cawan berisi fraksi dan berat

cawan kosong. Rata-rata rendemen dihitung dari jumlah bobot fraksi dari semua

replikasi per jumlah replikasi. Persentase rendemen FHEMM didapatkan dari total

jumlah bobot fraksi per total jumlah bobot ekstrak kental dikalikan 100%.

7. Pembuatan larutan CMC-Na 1% sebagai pelarut ekstrak metanol

Lima gram CMC-Na 1% yang telah ditimbang seksama dimasukkan ke

dalam 250 mL air mendidih dan didiamkan selama 24 jam hingga CMC-Na 1%

mengembang di dalam gelas beaker. Larutan CMC-Na 1% yang telah

mengembang dipindahkan ke labu takar 500 mL dan di add 250 mL sisa air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

38

mendidih hingga tanda batas.

8. Pembuatan larutan karbon tetraklorida

Larutan hepatotoksin yang digunakan adalah CCl4, dibuat dalam

konsentrasi 50% dengan perbandingan CCl4 dan olive oil sebagai pelarut 1:1

(Janakat dan Al-Merie, 2002).

9. Pembuatan larutan sediaan FHEMM

FHEMM ditimbang kemudian diujikan kelarutannya terlebih dahulu di

dalam CMC-Na 1%. Larutan sediaan FHEMM dibuat dengan melarutkan 600 mg

FHEMM dengan 25 mL CMC, hingga diperoleh konsentrasi suspensi FHEMM

sebesar 600 mg/25 mL.

10. Uji pendahuluan

a. Penetapan dosis toksin karbon tetraklorida.

Dosis CCl4 sebagai hepatotoksik yang digunakan dalam penelitian ini

mengacu pada penelitian Janakat dan Al-Merie (2002), bahwa dosis 2 mg/kgBB

terbukti mampu meningkatkan aktivitas serum ALT dan AST dan penurunan

kadar albumin pada tikus bila diberikan secara intraperitonial.

b. Penetepan dosis FHEMM

Penetapan dosis FHEMM bersifat eksploratif. Dosis tertinggi yang dapat

ditetapkan yaitu 137,14 mg/kgBB. Peringkat dosis II ditetapkan dengan

menurunkan seperdua dari dosis tertinggi (½ x 137,14 mg/kgBB) = 68,57

mg/kgBB) dan peringkat dosis I ditetapkan dengan menurunkan seperdua dari

peringkat dosis II (½ x 68,57 mg/kgBB = 34,28 mg/kgBB).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

39

c. Penetapan konsentrasi FHEMM

Konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi pekat yang dapat dibuat

dimana pada konsentrasi tersebut fraksi dapat dimasukkan serta dikeluarkan dari

spuit per oral serta fraksi dapat terlarut sempurna dalam pelarut CMC-Na 1%.

Konsentrasi fraksi yang dapat ditetapkan yaitu 600 mg/25 mL.

d. Penetapan waktu pencuplikan darah.

Hewan uji tikus betina galur Wistar berjumlah 5 ekor. Dimana masing-

masing tikus diambil darah pada jam ke-0 setelah pemberian CCl4, kemudian

diambil darah pada jam ke-24 dan pada jam ke-48 diambil darahnya kembali.

Pengambilan darah dilakukan melalui sinus orbitalis mata.

11. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji

Hewan uji tikus betina galur Wistar dibagi acak menjadi 6 kelompok,

masing-masing 5 ekor. Pengelompokan hewan uji adalah sebagai berikut:

a. Kelompok I (kelompok kontrol CMC-Na 1% ; 2 mL/KgBB ). Perlakuan

dilakukan secara peroral dan diberikan CMC-Na 1%. Pada jam ke-6

setelah pemberian FHEMM diambil darahnya untuk penetapan aktivitas

albumin.

b. Kelompok II (kelompok kontrol CCl4 ; 2 mL/KgBB). Perlakuan dilakukan

secara peroral dan diberikan larutan CCl4 yang telah dilarutkan olive oil.

Pada jam ke-6, diambil darahnya untuk penetapan aktivitas albumin.

c. Kelompok III (kelompok kontrol dosis III tanpa pemberian CCl4 ; 137,14

mg/KgBB). Perlakuan dilakukan peroral dan diberikan sediaan FHEMM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

40

Pada jam ke-6 setelah pemberian FHEMM, diambil darahnya untuk

penetapan aktivitas albumin.

d. Kelompok IV (kelompok dosis I (34,28 mg/KgBB) FHEMM, diberi CCl4

yang dilarutkan ke dalam olive oil). Perlakuan dilakukan peroral kemudian

diberikan CCl4 6 jam setelah pemberian sediaan FHEMM. Pada jam ke-24

setelah pemberian CCl4, semua kelompok diambil darahnya untuk

penetapan aktivitas albumin.

e. Kelompok V (kelompok dosis II (68,57 mg/KgBB) FHEMM, diberi CCl4

yang dilarutkan ke dalam olive oil). Perlakuan dilakukan peroral kemudian

diberikan CCl4 6 jam setelah pemberian sediaan FHEMM. Pada jam ke-24

setelah pemberian CCl4, semua kelompok diambil darahnya untuk

penetapan aktivitas albumin.

f. Kelompok VI (kelompok dosis III (137,14 mg/KgBB) FHEMM, diberi

CCl4 yang dilarutkan ke dalam olive oil). Perlakuan dilakukan peroral

kemudian diberikan CCl4 6 jam setelah pemberian sediaan FHEMM. Pada

jam ke-24 setelah pemberian CCl4, semua kelompok diambil darahnya

untuk penetapan aktivitas albumin.

12. Pembuatan serum

Darah diambil melalui sinus orbitalis mata hewan uji dan ditampung

dalam tabung eppendorf dan didiamkan selama 15 menit, lalu disentrifugasi

selama 15 menit dengan kecepatan 4000 rpm, lalu dipisahkan bagian

supernatannya. Bagian supernatan yang diperoleh, disentrifugasi lagi dengan

kecepatan 4000 rpm selama 10 menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

41

13. Pengukuran albumin

Architect c8000 merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar

albumin serum dengan metode Brom Cresol Green (BCG) dan reagen albumin

adalah BCG (Abbott). Pengukuran albumin dilakukan di Laboratorium Bethesda

Yogyakarta.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data kadar albumin dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov untuk

mengetahui normalitas data pada masing-masing kelompok perlakuan. Nilai

normal suatu data ditunjukkan dengan nilai p>0,05. Apabila hasil analisis statistik

Kolmogorov-Smirnov kadar serum albumin menunjukkan distribusi data normal

(p>0,05), dilanjutkan dengan analisis One Way ANOVA dengan taraf

kepercayaan 95% untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok. Setelah

itu, dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat kebermaknaan antar kelompok

bermakna (signifikan) (p<0,05) atau tidak bermakna (tidak signifikan) (p>0,05).

Jika didapatkan distribusi tidak normal, maka dilakukan analisis data

menggunakan uji Kruskal wallis untuk melihat homogenitasnya, dan dilanjutkan

dengan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan antar kelompok bermakna. Uji

statistika menggunakan IBM SPSS Statistic 22 lisinse UGM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan adanya efek

hepatoprotektif FHEMM serta mengetahui ada tidaknya kekerabatan dosis

pemberian jangka pendek 6 jam FHEMM pada tikus betina galur Wistar

terinduksi CCl4. Pada penelitian ini aktivitas kadar albumin tikus digunakan

sebagai parameter uji kuantitatif.

A. Hasil Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dilakukan di

Laboratorium Biologi Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atas nama

Penina Kurnia Uly sebagai ketua tim penelitian. Determinasi tanaman yang

dilakukan yaitu hingga tingkat spesies dengan cara mencocokkan ciri

makroskopis tanaman dengan bukti acuan. Bagian tanaman yang dideterminasi

yaitu batang, daun, bunga, dan buah. Hasil determinasi adalah benar bahwa

tanaman tersebut adalah daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

B. Penyiapan Bahan

1. Pembuatan serbuk kering

Daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dibuat menjadi serbuk kering

agar kandungan fitokimia yang terdapat pada daun Macaranga tanarius (L.) Müll.

Arg. lebih mudah tersari oleh pelarut dan senyawa yang diperoleh lebih banyak

karena luas permukaan kontak dengan pelarut semakin besar. Hasilnya didapatkan

serbuk halus yang melewati ayakan dengan nomor mesh 50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

43

2. Hasil penetapan kadar air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Tujuan dilakukan penetapan kadar air untuk memenuhi persyaratan

serbuk yang baik yaitu kurang dari 10% (Dirjen POM, 1995). Penetapan kadar air

serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. dilakukan dengan metode

gravimetri dengan alat moisture balance dikarenakan tidak adanya senyawa

volatile yang terkandung selain air sehingga hasil yang didapat merupakan kadar

air dari daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. Hasil pengujian didapatkan

bahwa kandungan air dari serbuk kering daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

sebesar 8,76% sehingga dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan serbuk

simplisia yang baik.

C. Hasil Penimbangan Bobot Tetap beserta Rendemen Ekstrak dan

FHEMM

Untuk menentukan bobot pengeringan ekstrak yang sudah tetap

dilakukan dengan cara menimbang ekstrak yang berada dalam cawan setiap waktu

tertentu atau hingga berat menjadi konstan. Bobot tetap yang diperoleh selama

dua kali penimbangan berturut-turut setelah 24 jam di oven sebesar 0,47%

sehingga dapat dikatakan tidak ada sisa dari pelarut ekstrak.

Untuk menentukan bobot pengeringan fraksi yang sudah tetap dilakukan

dengan cara menimbang fraksi yang berada dalam cawan setiap waktu tertentu

atau hingga berat menjadi konstan. Bobot tetap yang diperoleh selama dua kali

penimbangan berturut-turut setelah 24 jam di oven sebesar 0,04% sehingga dapat

dikatakan tidak ada sisa dari pelarut fraksi.

Pada pembuatan ekstrak, digunakan 863 gram serbuk kering daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg., sehingga dapat dihasilkan 156 gram ekstrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

44

pekat. Pada pembuatan fraksi digunakan 156 gram ekstrak pekat, sehingga dapat

dihasilkan 30 gram fraksi. Berdasarkan hasil penimbangan bobot ekstrak,

didapatkan rendemen 18,03% sementara dari bobot fraksi, didapatkan rendemen

FHEMM sebesar 19,46%.

D. Uji Pendahuluan

1. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida

Tujuan penentuan dosis ini adalah untuk mengetahui kisaran dosis CCl4

yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati tikus yang ditandai dengan

kenaikan aktivitas serum ALT-AST paling tinggi. Dosis yang digunakan pada

percobaan ini yaitu 2 ml/kg BB dalam olive oil (1:1) secara intraperitoneal. Dosis

tersebut mengacu pada penelitian Janakat dan Al-Merie (2002), dimana pada

dosis tersebut aktivitas ALT-AST serum menjadi 4 kali lipat serum kontrol

negatif.

Peningkatan aktivitas ALT akibat induksi CCl4 diikuti dengan

peningkatan bilirubin pada hati (Yilmaz, Ozbek, Citoglu, Ugras, Bayram and

Erdogan, 2006). Menurut Janakat dan Al-Merie (2002), dosis CCl4 sebesar 2

mL/kgBB yang diberikan secara per oral dapat menyebabkan kenaikan aktivitas

ALT.

Berdasarkan acuan yang telah disebutkan maka dapat dijadikan sebagai

dasar dosis CCl4 yang dapat menyebabkan ketoksikan pada hati, sehingga pada

penelitian ini digunakan dosis toksik CCl4 sebesar 2 mL/kgBB. Pembuatan larutan

hepatotoksin CCl4 dibuat pada konsentrasi 50% dengan perbandingan CCl4 : olive

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

45

oil adalah 1:1. Pada dosis 2 mL/kg BB sudah dapat menimbulkan efek

hepatotoksik yang ditandai dengan menurunnya kadar albumin.

2. Penentuan waktu kehepatotoksikan karbon tetraklorida mencapai

maksimal

Penentuan ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan CCl4

2 ml/kg BB untuk dapat menyebabkan kenaikan tertinggi serum ALT-AST

(peningkatan ALT 3-4 kali dan AST 4-5 kali). Pencuplikan darah dilakukan

melalui sinus orbitalis mata dengan selang waktu tertentu yaitu jam ke-0, 24, dan

48. Berikut merupakan hasil orientasi waktu pencuplikan darah hewan uji yang

disajikan dalam bentuk tabel (tabel 1) dan diagram batang (gambar 8).

Tabel I. Aktivitas serum ALT setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2

ml/KgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam.

Selang waktu (jam) Purata Aktivitas serum ALT ± SE (U/l)

0 66,8 ± 0,8

24 184,0 ± 16,5

48 62,3 ± 15,6

Keterangan : SE = Standard Error

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

46

Gambar 8. Diagram batang rata-tata aktivitas serum ALT sel hati tikus

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/KgBB pada selang waktu

0, 24, dan 48.

Dari tabel I dan gambar 8 tersebut, terlihat bahwa aktivitas serum ALT

yang paling besar terlihat pada jam ke-24 (184,0 ± 16,5U/l) dibandingkan dengan

jam ke-0 (66,8 ± 0,8U/l), aktivitas serum ALT mengalami kenaikan 3 kali. Pada

pencuplikan darah jam ke-48 aktivitas ALT sebesar (62,3 ± 15,6U/l) mulai

mengalami penurunan. Dari pengujian ini kemudian didapatkan waktu terjadinya

peningkatan ALT dan AST yang paling besar.

Dari hasil uji Shapiro Wilk, didapatkan hasil signifikan pada jam ke-0,

24, dan 48 berturut-berturut 66,8 (p>0,05) , 184,0 (p>0,05) dan 62,3 (p>0,05). Hal

ini menunjukkan bahwa data memiliki distribusi normal sehingga dapat

dilanjutkan dengan uji pola searah (One Way ANOVA) untuk mengetahui apakah

variansi data tersebut homogen atau tidak. Untuk mengetahui variansi homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

47

atau tidaknya data menggunakan uji pola searah yang memiliki hasil yang

signifikan 0.092 (p>0.05) yang berarti variansi data yang diperoleh homogen.

Kemudian dapat dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat kebermaknaan

perbedaan antar kelompoknya (Tabel II).

Tabel II. Perbedaan kenaikan aktivitas serum ALT setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 ml/KgBB pada waktu pencuplikan

darah jam ke-0, 24, dan 48.

Jam 0 Jam 24 Jam 48

Jam 0 BB BTB

Jam 24 BB BB

Jam 48 BTB BB

BB= Berbeda bermakna (p<0,05); BTB= Berbeda tidak bermakna

(p>0,05)

Hasil uji statistik aktivitas serum ALT (tabel II) menyatakan bahwa

terdapat perbedaan bermakna antara aktivitas serum ALT pada jam ke-24 dengan

jam ke-0 dan 48 (p≤0,05), namun terdapat perbedaan yang tidak bermakna antara

aktivitas ALT pada jam ke-0 dengan jam ke-48 (p≥0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa pada jam ke-48, aktivitas serum ALT sudah kembali normal seperti pada

aktivitas serum ALT jam ke-0. Hal ini dapat terjadi karena Ketika hati mengalami

kehilangan jaringannya, hati akan melakukan regenerasi atau mengembalikan

dirinya sendiri (Guyton and Hall, 2006).

Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa pada jam ke-24, CCl4 akan

menyebabkan kenaikan ALT yang mengindikasikan telah adanya kerusakan hati

paling parah. Hasil ini juga didukung oleh penelitian penelitian Dongare,

Dhandel, dan Kadam (2013) serta penelitian Janakat dan Al-Merie (2002) yang

mengatakan bahwa peningkatan tertinggi aktivitas serum ALT dan AST dosis 2,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

48

mL/kg BB secara intraperitoneal berada pada jam ke-24. Menurut Ziemmerman

(1999) peningkatan aktivitas serum ALT sebesar tiga kali dan AST sebesar empat

kali dari nilai normal menandakan telah terjadinya kerusakan hati khususnya

steatosis (perlemakan hati).

Aktivitas serum AST diukur pada waktu pencuplikan yang sudah

ditentukan yaitu 0, 24, dan 48 setelah pemejanan hepatotoksin. Tujuan dari

pencuplikan ini untuk melihat ketika CCl4 menyebabkan kerusakan hati yang

ditandai dengan kenaikan aktivitas serum AST paling tinggi. Hasil yang

didapatkan dari pengujian ini dapat dilihat dari tabel III dan gambar 9.

Tabel III. Aktivitas serum AST setelah pemberian karbon tetraklorida dosis

2 ml/KgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam

Selang waktu (jam) Purata Aktivitas serum AST ± SE (U/L)

0 154,2 ± 2,1

24 669,6 ± 8,4

48 197,73 ± 9,6

Keterangan : SE = Standard Error

Gambar 9. Diagram batang rata-tata aktivitas serum AST sel hati tikus

setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 ml/KgBB pada selang waktu

0, 24 dan 48.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

49

Dari tabel III dan gambar 9 menunjukkan bahwa kenaikan serum AST

paling tinggi pada jam ke-24 (693,9 ± 32,8 U/L). Hal ini sama dengan aktivitas

serum ALT dimana kerusakan hati paling parah terjadi pada jam ke-24.

Peningkatan aktivitas serum AST pada jam ke-24 meningkat 4-5 kali lipat (669,6±

8,4 U/L) dibandingkan dengan aktivitas serum AST jam ke-0 (154,2 ± 2,1 U/L).

Akan tetapi, secara statistik pada pencuplikan jam ke-0, 24, dan 48 memiliki

perbedaan yang bermakna satu sama lain. Perlu diperhatikan bahwa antara jam

ke-0 dan jam ke-48 terjadi perbedaan yang bermakna, artinya bahwa aktivitas

serum AST belum berada pada keadaan normal atau belum mendekati jam ke-0.

Hal ini dikarenakan bahwa serum AST tidak hanya terdapat di hati namun juga

terdapat dalam sel jantung, ginjal, pankreas dan eritrosit (Thapa and Walia, 2007)

sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu organ dapat mempengaruhi

konsentrasi AST dalam tubuh yang menyebabkan pada jam ke-48 belum

mendekati normal atau jam ke-0. Meskipun ketoksikan CCl4 yang utama terlihat

pada hati, namun senyawa ini mudah larut dalam komponen lemak, yang

mengakibatkan senyawa ini terdistribusi ke seluruh tubuh melalui aliran sistemik,

sehingga kerusakan tidak hanya terjadi pada hati namun juga dapat terjadi pada

sel-sel jantung, ginjal dan pankreas (Timbrell, 2008). CCl4 sebagai pelarut lipid

memudahkan senyawa tersebut dalam menyeberangi membran sel dan dapat

menimbulkan efek pada berbagai organ tubuh termasuk susunan saraf pusat, hati,

ginjal dan peredaran darah (Gene, 1999). Apabila kerusakan terjadi di luar hati,

maka kemampuan untuk regenerasinya lebih lambat daripada sel hati sehingga

pada jam ke-48 belum mendekati normal atau jam ke-0. Hasil pengujian statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

50

aktivitas serum AST dapat dilihat pada tabel IV.

Tabel IV. Perbedaan kenaikan aktivitas serum AST setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB pada waktu pencuplikan

darah jam ke-0, 24 dan 48

Jam 0 Jam 24 Jam 48

Jam 0 BB BB

Jam 24 BB BB

Jam 48 BB BB

Keterangan :

BB = Berbeda Bermakna (p≤0,05) ; BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)

Dari data diatas, terlihat bahwa aktivitas serum ALT dan AST

menunjukkan perbedaan yang bermakna pada pencuplikan darah jam ke-24

(p≤0,05) dibandingkan dengan waktu pencuplikan darah jam ke-0 dan 48 setelah

pemejanan CCl4. Berdasarkan aktivitas serum ALT dan AST dari hasil penelitian

ini, CCl4 memiliki efek hepatotoksik yang paling tinggi pada jam ke-24, sehingga

waktu pencuplikan darah yang digunakan dalam penelitian efek hepatoprotektif

FHEMM adalah jam ke-24 setelah pemejanan CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB

secara intraperitoneal.

3. Penetapan Dosis FHEMM

Penetapan dosis FHEMM bersifat eksploratif. Dosis tertinggi yang dapat

ditetapkan yaitu 137,14 mg/kgBB. Peringkat dosis II ditetapkan dengan

menurunkan seperdua dari dosis tertinggi (½ x 137,14 mg/kgBB) = 68,57

mg/kgBB) dan peringkat dosis I ditetapkan dengan menurunkan seperdua dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

51

peringkat dosis II (½ x 68,57 mg/kgBB = 34,28 mg/kgBB).

D. Hasil Uji Hepatoprotektif Jangka Pendek 6 Jam FHEMM pada Tikus

Terinduksi Karbon Tetraklorida

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian

FHEMM praperlakuan jangka pendek 6 jam dengan indikator terjadinya

peningkatan kadar albumin pada tikus terinduksi CCl4. Jangka pendek 6 jam

diartikan bahwa pemberian hepatotoksin CCl4 dilakukan dalam selang waktu 6

jam setelah pemberian sediaan FHEMM. Peneliti membatasi waktu yang

digunakan pada penelitian ini yaitu 6 jam setelah pemberian sediaan FHEMM.

Hal ini mengacu pada penelitian Silli (2012) dimana telah dilakukan optimasi

pada jam ke 1, 2, 4 dan 6, dimana pada hasil penelitian tersebut menunjukkan

pada jam ke 6 terdapat perubahan yang signifikan terhadap aktivitas ALT

sehingga pada penelitian dilakukan pengambilan darah setelah 6 jam pemberian

FHEMM. Pada penelitian ini digunakan tiga variasi dosis sediaan FHEMM untuk

melihat adanya kekerabatan antara dosis dengan peningkatan kadar albumin.

Dosis yang digunakan pada penelitian ini adalah dosis rendah sebesar 34,28 mg/

KgBB, dosis sedang sebesar 68,57 mg/KgBB, dan dosis tertinggi sebesar 137,14

mg/KgBB. Pada penelitian jangka pendek 6 jam sediaan FHEMM ini dilakukan

pencuplikan darah pada jam ke-24 setelah induksi CCl4.

Pada penelitian ini menggunakan 6 kelompok perlakuan, yaitu kelompok

I adalah kelompok kontrol negatif (CMC-Na 1%), kelompok II adalah kelompok

kontrol hepatotoksin CCl4 dosis 2 mL/kgBB, kelompok III adalah kelompok

kontrol dosis III (137,14 mg/KgBB) tanpa pemberian CCl4, kelompok IV, V, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

52

VI adalah kelompok perlakuan dengan tiga peringkat dosis masing-masing 34,28 ;

68,57; dan 137,14 mg/KgBB dimana setelah 6 jam kemudian dilakukan

pemejanan CCl4 dosis 2 mL/kgBB.

Data purata kadar albumin tikus dengan pemberian FHEMM secara

jangka pendek 6 jam yang terinduksi CCl4 dengan dosis 2 mL/kgBB dapat dilihat

pada Tabel V dan gambar 10.

Gambar 10. Diagram batang rata-rata pengaruh dosis pemberian FHEMM

jangka pendek 6 jam terhadap hepatotoksisitas karbon

tetraklorida dilihat dari kadar albumin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

53

Tabel V. Purata kadar albumin ± SE pemberian FHEMM secara jangka

pendek 6 jam terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2mL/kgBB

Kelompok Perlakuan Purata Kadar Albumin ± SE

(mg/dL)

Kontrol negatif CMC-Na 1% 3,47 ± 0,07

Kontrol hepatotoksin karbon

tetraklorida (CCL4) dosis 2 mL/kgBB 2,85 ± 0,05

Kontrol Sediaan Dosis III

(2 mg/350gBB) tanpa

karbon tetraklorida

3,51 ± 0,17

Perlakuan Dosis I FHEMM

(0,5 mg/350gBB) beserta karbon

tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

3,39 ± 0,04

Perlakuan Dosis II FHEMM

(1 mg/350gBB) + karbon tetraklorida

dosis 2 mL/kgBB

3,27 ± 0,04

Perlakuan Dosis III FHEMM

(2 mg/350gBB) + karbon tetraklorida

dosis 2 mL/kgBB

3,09 ± 0,05

Keterangan : SE = Standar Error , FHEMM = Fraksi Heksan-Etanol dari Ekstrak

Metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Data kadar albumin dianalisis dengan menggunakan uji Shapiro Wilk

untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data yang diperoleh. Hasil uji

menunjukkan data memiliki distribusi yang tidak normal, namum memiliki

variansi data homogen yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi pada uji Levene’s

test sebesar 0,053 (p>0,05). Data selanjutnya dapat dianalisis menggunakam

analisis non parametik Kruskal Wallis karena terdapat data yang memiliki

distribusi tidak normal. Kruskal Wallis digunakan untuk mengetahui adanya

perbedaan antar kelompok perlakuan. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji

tersebut adalah sebesar 0,000 (p<0,05), dimana menunjukkan adanya perbedaan

antar kelompok perlakuan. Kebermaknaan perbedaan antar kelompok tersebut

selanjutnya dapat diketahui dengan uji Mann-Whitney pada tabel VI.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

54

Tabel VI. Hasil uji Mann-Whitney kadar albumin tikus setelah pemberian

karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB antar kelompok perlakuan

Kontrol

CMC-Na

1%

Kontrol

CCl4

(2

mL/KgBB)

Kontrol

Dosis

(137,14

mg/KgB)

pemberian

selama 6

jam

Dosis I

(34,28mg/

KgBB)

pemberian

selama 6

jam +

CCl4(2

mL/kgBB)

Dosis II

(68,57mg/K

gBB)

pemberian

selama 6

jam +

CCl4(2

mL/kgBB)

Dosis III

(137,14

mg/KgBB)

pemberian

selama 6 jam +

CCl4(2

mL/kgBB)

Kontrol CMC-

Na 1% BB BTB BTB BB BB

Kontrol CCl4 2

mL/kgBB BB BB BB BB BB

Kontrol Dosis

(137,14

mg/KgB)

pemberian

selama 6 jam

BTB BB BB BB BB

Dosis I

(34,28mg/KgB

B) pemberian

selama 6 jam +

CCl4(2

mL/kgBB)

BTB BB BB BTB BB

Dosis II

(68,57mg/KgB

B) pemberian

selama 6 jam +

CCl4(2

mL/kgBB)

BB BB BB BTB BTB

Dosis III

(137,14

mg/KgBB)

pemberian

selama 6 jam +

CCl4(2

mL/kgBB)

BB BB BB BB BTB

Keterangan :

BB = Berbeda Bermakna (p≤0,05) ; BTB = Berbeda Tidak Bermakna (p>0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

55

1. Kontrol Negatif CMC-Na 1 %

Kontrol CMC-Na 1% dibuat dengan tujuan memastikan bahwa CMC-Na

1% sebagai pelarut dari FHEMM tidak memiliki potensi menimbulkan efek toksik

sehingga tidak mengaburkan hasil yang diperoleh. Pemilihan dosis CMC-Na

sebesar 1% disesuaikan dengan dosis pemberian FHEMM sehingga benar-benar

dapat dipastikan bahwa peningkatan kadar albumin tikus akibat pemberian

FHEMM dan bukan akibat pemberian CMC-Na 1%. Kadar albumin kontrol

negatif CMC-Na 1% yaitu 3,47 ± 0,07 mg/dL. Hasil ini menunjukkan kadar

albumin serum tikus masih di dalam rentang normal yaitu 3,0-3,5 mg/dL

(Triznarizki,2007). sehingga dapat dipastikan CMC-Na 1% tidak berperan dalam

menaikkan kadar albumin pada tikus.

Menurut penelitian Murtini, Triwibowo, Indriati, dan Ariyani (2010) ,

CMC-Na yang digunakan sebagai kontrol negatif tidak menurunkan kadar

albumin tikus yang digunakan dalam penelitian toksisitas subkronik Spirulina

plantesis secara in-vivo.

2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mL/kgBB

Kontrol hepatotoksin CCl4 dibuat dengan tujuan mengetahui pengaruh

pemberian CCl4 dosis 2 mL/kgBB terhadap sel hati tikus. Kontrol CCl4 juga

digunakan sebagai acuan menganalisis adanya pengaruh pemberian FHEMM

terhadap tikus terinduksi CCl4. Menurut Janakat dan Al-Merie (2002) uji

dilakukan pada penelitian ini dengan memberikan CCl4: olive oil (1:1) dengan

dosis 2 mL/kgBB secara i.p.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

56

Enam jam setelah penyuntikan, dilakukan pengambilan darah untuk

dilakukan pengukuran kadar albumin. Hasil pengukuran kadar albumin pada

kontrol hepatotoksin CCl4 dosis 2 mL/kgBB yaitu (2,85 ± 0,05) mg/dL. Secara

statistik, apabila dibandingkan dengan aktivitas serum albumin pada kontrol

CMC-Na 1% (3,47 ± 0,07) memperlihatkan hasil yang berbeda bermakna

(p≤0,05). Ini menunjukkan bahwa CCL4 dapat menurunkan aktivitas serum

albumin pada tikus betina galur Wistar.

3. Kontrol Dosis III ( 137,14 mg/KgBB ) FHEMM

Tujuan pembuatan kontrol dosis III sediaan FHEMM adalah untuk melihat

pengaruh FHEMM dosis tertinggi. Dosis fraksi yang diberikan pada tikus

perlakuan yaitu 137,14 mg/KgBB yang merupakan dosis tertinggi yang digunakan

dalam penelitian ini. Uji dilakukan dengan memberikan FHEMM pada tikus

secara oral, dan 6 jam kemudian setelah pemberian sediaan fraksi tersebut

dilakukan pengambilan cuplikan darah setelah itu dilakukan pengukuran kadar

albumin. Aznam, Atun, Arianingrum, Sulisdiarto, Utami, dan Sholeh (2010)

dalam penelitiannya mengenai aktivitas antihepatotoksik dan toksisitas ekstrak

etanol batang kayu Hopea mengarawan mengatakan bahwa hasil histopatologi

hati tikus yang diinduksi dengan CMC-Na 0,5% sebagai kontrol selama 4 hari

menunjukkan hasil yang normal.

Bila dibandingkan antara kontrol dosis III dengan kontrol CMC-Na 1%

(3,47 ± 0,07) mg/dl , kedua kelompok memiliki perbedaan kadar albumin yang

tidak bermakna (p≤0,05). Hal ini berarti FHEMM kontrol dosis III (137,14

mg/KgBB) tidak memiliki aktivitas menurunkan kadar albumin, dimana dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

57

dilihat dari hasil statistika bahwa kadar albumin hampir sama dengan kontrol

negatif CMC-Na 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian

FHEMM kontrol dosis III (137,14 mg/KgBB) selama 6 jam tidak memberikan

pengaruh terhadap aktivitas albumin.

4. Kelompok perlakuan sediaan FHEMM jangka pendek 6 jam dosis

34,28 mg/ KgBB ; 68,57mg/KgBB, dan 137,14 mg/KgBB

Pada penelitian ini dilakukan pengujian jangka pendek 6 jam yaitu

dimana dalam jangka waktu 6 jam setelah pemberian sediaan FHEMM secara oral

dengan tiga tingkatan dosis yaitu dosis rendah (34,28 mg/KgBB), dosis sedang

(68,57mg/KgBB), dan dosis tinggi (137,14 mg/KgBB), dilakukan pemejanan

hepatotoksin CCl4 dosis 2 mL/kgBB secara intraperitonial pada tikus. Pengaruh

pemberian FHEMM dapat dilihat dengan ada tidaknya peningkatan aktivitas

serum albumin pada tikus yang terinduksi CCl4.

Berikut merupakan analisis hasil purata kadar albumin pada tabel V pada

kelompok perlakuan dosis I (34,28 mg/KgBB); dosis II (68,57 mg/KgBB); dan

dosis III (137,14 mg/KgBBB) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol

hepatotoksin CCl4 sebesar 2,85 ± 0,05 mg/dL.

Analisis secara statistik FHEMM dosis I (34,28 mg/KgBB) dibandingkan

dengan kelompok kontrol hepatotoksin CCl4 menunjukkan hasil berbeda

bermakna (p<0,05) (Tabel VI). Hal ini menunjukkan bahwa FHEMM dosis I

(34,28 mg/KgBB) mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kadar albumin

pada tikus setelah diinduksi CCl4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

58

Pada dosis II (68,57 mg/KgBB) dibandingkan dengan kelompok kontrol

hepatotoksin CCl4 menunjukkan hasil berbeda bermakna (p<0,05) (Tabel VI). Hal

ini menunjukkan bahwa FHEMM dosis II (68,57 mg/KgBB) mempunyai

pengaruh terhadap peningkatan kadar albumin pada tikus setelah diinduksi CCl4.

Pada dosis III (137,14 mg/KgBB) dibandingkan dengan kelompok

kontrol hepatotoksin CCl4 menunjukkan hasil berbeda bermakna (p<0,05) (Tabel

VI). Hal ini menunjukkan bahwa FHEMM dosis III (137,14 mg/KgBB)

mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kadar albumin pada tikus setelah

diinduksi CCl4.

Hasil analisis analisis secara statistik antara dosis I (34,28 mg/KgBB),

dosis II (68,57 mg/KgBB), dan dosis III (137,14 mg/KgBB) memiliki efek dalam

menaikkan kadar serum albumin pada tikus betina yang terinduksi CCl4.

Di bawah ini merupakan analisis hasil purata kadar albumin pada tabel V

pada kelompok perlakuan dosis I (34,28 mg/KgBB); dosis II (68,57 mg/KgBB);

dan dosis III (137,14 mg/KgBBB) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol

negatif CMC-Na 1% sebesar 3,47 ± 0,07 mg/dL.

Analisis secara statistik FHEMM daun dosis I (34,28 mg/KgBB)

dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif CMC-Na 1% menunjukkan hasil

berbeda tidak bermakna (p>0,05) (Tabel VI). Hal ini menunjukkan bahwa

FHEMM dosis I (34,28 mg/KgBB) memiliki pengaruh dalam menaikkan kadar

albumin pada tikus betina yang terinduksi CCL4 setara dengan normal.

Pada dosis II (68,57 mg/KgBB) dibandingkan dengan kelompok kontrol

negatif CMC-Na 1% menunjukkan hasil berbeda bermakna (p<0,05) (Tabel VI).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

59

Hal ini menunjukkan bahwa FHEMM dosis II (68,57 mg/KgBB) mempunyai

pengaruh terhadap peningkatan kadar albumin pada tikus betina setelah diinduksi

CCl4 namun tidak setara atau belum sebanding dengan kadar albumin normal.

Pada dosis III (137,14 mg/KgBB) dibandingkan dengan kelompok

kontrol negatif CMC-Na 1% menunjukkan hasil berbeda bermakna (p<0,05)

(Tabel VI). Hal ini menunjukkan bahwa FHEMM dosis III (137,14 mg/KgBB)

memiliki pengaruh terhadap peningkatan kadar albumin pada tikus setelah

diinduksi CCl4 namun belum dapat sebanding atau setara dengan normal.

Berikut merupakan perbandingan antar kelompok perlakuan dosis I

(34,28 mg/KgBB); dosis II (68,57 mg/KgBB); dan dosis III (137,14 mg/KgBB)

untuk melihat ada atau tidaknya kekerabatan antar dosis pemberian FHEMM

terhada- peningkatan kadar albumin pada tikus betina terinduksi CCl4.

Analisis secara statistik antara dosis I (34,28 mg/kgBB) dengan dosis II

(68,57 mg/kgBB) menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna (p > 0,05) (Tabel

VI). Hal ini menunjukkan baik dosis I (34,28 mg/kgBB) dengan dosis II (68,57

mg/kgBB) masing-masing dapat memberikan efek untuk menaikkan kadar

albumin pada tikus betina yang terinduksi CCL4. Namun jika dilihat dari analisis

statistik yang sebelumnya telah dibahas di atas (perbandingan antara dosis II

dengan CMC-Na 1% , menunjukkan hasil berbeda bermakna (p≤0,05) dan

perbandingan dosis II dengan kontrol CCL4 menunjukkan hasil berbeda bermakna

(p≤0,05) ) dapat disimpulkan dosis II mampu menaikkan kadar albumin pada tikus

betina galur Wistar yang terinduksi CCL4 namun belum dapat setara dengan

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

60

Hasil analisis secara statistik antara dosis I (34,28 mg/kgBB) dengan

dosis III (137,14 mg/kgBB) menunjukkan hasil berbeda bermakna (p > 0,005)

(Tabel VI). Hal ini menunjukkan antara dosis I (34,28 mg/kgBB) dengan dosis III

(137,14 mg/kgBB) ada perbedaan yang signifikan dalam menaikkan kadar

albumin pada tikus yang terinduksi CCL4. Baik dosis I (34,28 mg/KgBB) maupun

dosis III (137,14 mg/KgBB) dapat menaikkan kadar albumin (ditinjau dari

analisis dosis III dengan kontrol CCL4 yang menunjukkan hasil berbeda

bermakna) pada tikus betina yang terinduksi CCL4 namun pada dosis III (137,14

mg/KgBB) kenaikan kadar albumin belum dapat setara dengan normal (ditinjau

dari perbandingan analisis statistik antara dosis III (137,14 mg/KgBB) dengan

kontrol negatif CMC-Na 1%).

Analisis statistik antara dosis II (68,57 mg/kgBB) dengan dosis III

(137,14 mg/kgBB) menunjukkan hasil berbeda tidak bermakna (p>0,005) (Tabel

VI). Hal ini menunjukkan antara dosis II (68,57 mg/kgBB) dengan dosis III

(137,14 mg/kgBB) ada perbedaan yang tidak signifikan dalam menaikkan kadar

albumin pada tikus betina yang terinduksi CCL4, namun baik dosis II maupun

dosis III belum memiliki efek untuk menaikkan kadar albumin yang setara dengan

normal (jika dibandingkan dengan analisis statistik kedua dosis ini dengan kontrol

negatif CMC-Na yaitu berbeda bermakna (p≤0,05) ).

Berdasarkan hasil analisis di atas menunjukkan tidak adanya kekerabatan

antara dosis pemberian sediaan FHEMM dengan peningkatan kadar albumin

terhadap tikus betina yang terinduksi CCl4. Tidak adanya kekerabatan dapat

diartikan dengan menaikkan dosis dari FHEMM tidak akan menaikkan efek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

61

hepatoprotektif.

Untuk mengembangkan penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

mengenai pemberian FHEMM pada tikus betina dengan induksi senyawa lain,

contohnya parasetamol. Pemberian induksi senyawa hepatotoksin lain seperti

paracetamol dikarenakan parasetamol memiliki tipe kerusakan yang berbeda

dengan CCl4.

Kerusakan hati akibat parasetamol disebabkan oleh proses stres oksidatif

metabolik NAPQI yang sangat reaktif berikatan seacara kovalen dengan

makromolekul vital sel hati. Kerusakan yang timbul berupa nekrosis

sentrilobularis (Winarsi, 2007).

E. Rangkuman Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan apakah pemberian FHEMM

dalam penggunaan jangka pendek 6 jam dapat memberikan pengaruh terhadap

kenaikan kadar albumin pada tikus betina galur Wistar dan untuk mengetahui

apakah ada hubungan kekerabatan antar dosis dalam menaikkan kadar albumin

pada tikus betina galur Wistar yang telah terinduksi CCl4. Efek hepatoprotektif

ditunjukkan dengan adanya kenaikan aktivitas albumin setelah pemberian

FHEMM pada tikus yang terinduksi CCl4. Dosis FHEMM yang digunakan yaitu

34,28 mg/kgBB; 68,57 mg/kgBB; dan 137,14 mg/kgBB.

Penelitian pemberian jangka pendek 6 jam FHEMM dengan tiga

tingkatan dosis, yaitu dosis I (34,28 mg/KgBB), dosis II (68,57 mg/KgBB), dan

dosis III (137,14 mg/KgBB) mampu meningkatkan kadar albumin pada tikus

betina terinduksi CCl4 2 mL/kgBB. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

62

pemberian jangka pendek 6 jam FHEMM terhadap peningkatan kadar albumin

pada tikus betina terinduksi CCl4.

Pada ketiga dosis tersebut yang menunjukkan hasil berbeda bermakna

adalah dosis I (34,28 mg/KgBB) dengan dosis III (137,14 mg/KgBB). Diantara

dosis I (34,28 mg/KgBB) dengan dosis II (68,57 mg/KgBB) dan dosis II (68,57

mg/KgBB) dengan dosis III (137,14 mg/KgBB) menunjukkan perbedaan yang

tidak bermakna (p>0,05). Ini menunjukkan tidak adanya kekerabatan antara dosis

pemberian sediaan FHEMM dengan peningkatan kadar albumin terhadap tikus

betina yang terinduksi CCl4. Baik dosis I (34,28 mg/KgBB), dosis II (68,57

mg/KgBB), maupun dosis III (137,14 mg/KgBB) memiliki efek dalam menaikkan

kadar albumin pada tikus betina yang terinduksi CCl4 namun untuk dosis II dan

dosis III belum sebanding dengan CMC-Na 1% (kadar normal albumin).

Mekanisme kerja antioksidan dalam melindungi sel hati ditunjukkan

dengan peningkatan kadar albumin pada tikus kelompok perlakuan FHEMM

dimana peningkatan kadar albumin tersebut setara dengan kadar albumin normal

pada tikus yaitu penangkapan radikal bebas triklorometil menjadi produk non

toksik. Adanya peningkatan kadar albumin kembali ke normal setelah pemberian

senyawa yang mengarah pada proteksi hati menunjukkan adanya stabilisasi

retikulum endoplasma yang mengarah pada sintesis protein (Nasir et al., 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang didapatkan dan analisis statistik yang telah dilakukan,

maka dapat disimpulkan:

1. Pemberian FHEMM pada dosis 34,28; 68,57; dan 137,14 mg/kgBB

terbukti berpengaruh dalam menaikkan aktivitas serum albumin tikus

betina galur Wistar yang terinduksi CCl4 dengan dosis 2 ml/kgBB

2. Tidak adanya kekerabatan antara dosis dengan peningkatan kadar albumin

pada perlakuan dosis I (34,28 mg/KgBB), perlakuan dosis II (68,57

mg/KgBB) , dan perlakuan dosis III (137,14 mg/KgBB).

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai :

1. Penelitian mengenai efek hepatoprotektif FHEMM pada tikus betina

dengan induksi senyawa hepototoksin lain, contohnya parasetamol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

64

DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, E., 2011, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol:Air Daun Macaranga

tanarius (L.) pada Tikus Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Ahmed, B., Alam, T., Vashney, M., and Khan, SA., 2002, Hepatoprotective

Activity of Two Plants Belonging to The Apiaceae and The Euphorbiaceae

Family, Elsevier, USA, 79(3), pp.313-6.

Amarapurkar, Hashimoto, E., Lesmana, L.A., Sollano, J.D., Chen P.J., and Goh

K.L., 2007, How Common is Non-alcoholic Fatty Liver Disease in the Asia-

Pacific Region and Are There Local Differences?, J Gastroenterol Hepatol,

2007 (22), pp.788-793.

Asian Plant, 2012, Macaranga tanarius,

http://www.asianplant.net/Euphorbiaceae/Macaranga_tanaeius.htm, diakses

tanggal 10 April 2015.

Atara, A., and Lanza, R.P., 2002, Methods of Tissue Engineering, Elseiver, USA,

p. 525.

Aznam, N., Atun, S., Arianingrum, R., Sulisdiarto, S., S., Utami, B., S.,dan

Sholeh, A., B., 2010, Antihepatotoxic Activity and Toxicity of Ethanolic

Extract From Stem Bark of Hopea mengarawan, Department of Chemistry

Education, Yogyakarta, pp. 1-4.

Bangun, R., 2008, Hubungan Kadar Albumin Serum dan Outcome Fungsional

Penderita Stroke Iskemik dengan Diabetes, Jurnal Penelitian, Bagian Ilmu

Penyakit Syaraf FK USU/RSUP H.Adam Malik, Medan, hal. 8-12.

Baradero, M., Daylit, W., dan Siswadi, Y., 2005, Klien Gangguan Hati, EGC Kedokteran, Jakarta, hal.29-30.

Blattner, F.R., Weising, K., Banfer, G., Maschwitz, U., dan Fiala, B., 2011,

Molecular analysis of phylogenetic relationships among myrmecophytic

Macaranga species (Euphorbiaceae),Mol. Phylogenet. Evol. 19, pp. 331-344.

Chandrasoma, P., dan Taylor, C.R.., 1995, Concise Pathology, 2nd edition, FRC

Path Prent Prentice Hall International Inc., USA, pp.621-625.

Contran R.S., 1995, Buku Ajar Patologi I, Edisi 4, Jakarta, EGC, hal. 8-9.

Departemen Kesehatan RI, 1995, Farmakope Indonesia, jilid IV, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, hal.7, 410.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1989, Materia Medika

Indonesia, Jilid V, Departemen Kesehatan RI, Jakarta, hal. 538.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

65

Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia,

Edisi IV, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

Dongare, P. P., Dhande1, S. R., and Kadam V. J., 2013, Standardization of

Carbon Tetrachloride-Induced Hepatotoxicity In the Rat, Am. J. PharmTech., 3(5), pp. 2249-3387.

Forrest, E., 2006, Hepatic Disorders, 2nd edition, Pharmaceutical Press, London,

pp. 193, 201,202.

Guyton, A.C., dan Hall, J.E., 1997, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9,

Penerbit EGC, Jakarta, pp. 1103-1104.

Gene, D., L., 1999, Biochemical Markers in Myocaradial Injury, Aorn J, pp.

50,70,840.

Grosvenor, P. W., Gothard, P. K., McWilliam, N. C., Supriono, A., & Gray, D. O.

, 1995, Medicinal plants from Riau Province, Sumatra, Indonesia. Journal of

Ethnopharmacology, pp. 45, 75–95.

Heinrich, M., Barnes, J., 2009, Farmakognosi dan Fitoterapi, Penerbit EGC,

Jakarta, pp. 118.

Humphries, M. J., Guyton dan Hall., 2006, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi

11, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 902-903, 904-906.

Harborne J.B. 1987. Metode Fitokimia. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Hutchison A.S, Reilly D.S, and Mac A.C., 1988, Albumin Excretion Rate,

Albumin Concentration, and Albumin Creatinine Ratio Compare for

Screening Diabetics for Slight Albuminuria, Journal of Clinical Chemistry,

vol (34), pp. 10-14.

Janakat, S., dan Al-Merie, H., 2002, Optimization of the dose and route of

injection and characterization of the time course of carbon tetrachloride

induced hepatotoxicity in the rat, J. Pharm. Tox. Methods, hal. 48, 41-44.

Kahle, W., Leonhardt, H., Platzer, W., 1995, Atlas Berwarna dan Teks Anatomi

Manusia, Jilid 2: Alat-alat Dalam, Edisi 6, Penerbit Hipokrates, Jakarta, hal.

243-247.

Kazantzis G, Bomford RR, and Oxon DM. 1960. Dyspepsia due to inhalation of

carbon tetrachloride vapour, Lancet, pp. 360-362.

Koorders, S.H., Valeton, 1918, Atlas Der Baumarten Von Java, Buch und

Steindruckerei von Fa. P. W. M. TRAP, Leiden.

Kumar, V., Abbas, A.K., Fausto, N., Mitchell, R.N., 2007, Robbins&Cortan Basic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

66

Pathology, Edisi 7, Philadelphia, USA, p. 649.

Kurniawati, A. Y., 2010, Efek Antiinflamasi Ekstrak Metanol-Air Daun M.

tanarius (L.) Pada Mencit Betina Galur Swiss, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Kumazawa, S., Murase, M., Momose, N., and Fukumoto, S., 2013, Analysis of

Antioxidant Prenylflavonoids in different parts Macaranga tanarius, The

Plant Origin of Okinawan Propolis, Asian Pacific Journal of Tropical

Medicine, Elsevier, Jepang, pp. 1-2.

Lestari SB, Pari G. 1990. Analisis kimia beberapa jenis kayu Indonesia, Jurnal

Penelitian Hasil Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan

VII, (3) ,hal. 96-100.

Lin, J.H., Nonaka, G., Nishioka, I., 1990, Tannins and Related Compounds. XCIV. 1)Isolation and Characterization of Seven New Hydrolyzable Tannuns from the Leaves of Macaranga tanarius (L.) MÜEL (L.), et ARG., Chem.Pharm.Bul(L.) 38 (5), pp. 1218-1223.

Lu, F.C., 1995, Toksikologi dasar: Asas, organ sasaran, dan penilaian risiko,

Terj.dari Basic toxicology: Fundamentals, target organs, and risk assesment

oleh Nugroho, E. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), Jakarta, hal. 37,

210-213.

Makni, M., Chtourou, Y., Garoui, EM., Boudawara, Fetoui, H., 2011, Carbon

Tetrachloride-Induced Nephrotoxicity and DNA damage in rats: Protective

role of vanilin,Human and Experimental Toxicology, pp. 1-2.

Manahan, S. E., 2002, Toxicological Chemistry and Biochemistry, 3rd edition,

Lewis Publishers, United States of America, pp. 329-330.

Marks, D., Marks, A., Smith, C., 1996, Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah

Pendekatan Klinis, EGC Kedokteran, Jakarta, hal. 576-577.

Matsunami, K., Ichiko T., Takakazu S., Mitsunori A., Kazunari K., Hideaki O, dkk, 2006, Radical-Scavenging Activities of New Megastigmane Glucosides from Macaranga tanarius (L.) MÜLL.-ARG., Cherm. Pharm. Bull., 54 (10), pp. 1403-1406.

Mazlan, Mediani, Abas, Ahmad, Shaari, Khamis, and Lajis, 2013, Antioxidant,

Antityrosinase, Anticholinesterase, and Nireic Oxide Inhibition, Activities of

Three Malaysian Macaranga Species,

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3834986/ , diakses tanggal

14 Agustus 2015.

Murtini, Triwibowo, Indriati, Ariyani, 2010, Uji Toksisitas SUB Kronik Spirulina

plantesis secara in-vivo, Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

67

Perikanan, Vol.5 No.2, hal. 124-126.

Nasir A., Abubakar G.M., Shehu A.R., Aliyu U., dan Toge K.B., 2013, Hepatoprotective Effect of the Aqueous Leaf Extract of Andrographis paniculata Nees Against Carbon Tetrachloride – Induced Hepatotoxicity in Rats, Journal of Natural Produc, 21(1), pp. 45-54.

Nirmala M., Girija K., Lakshman K., dan Divya, 2012, Hepatoprotective activity of Musa paradisiaca on experimental animal models, Journal of Tropical Biomedicine, (11), hal. 11-15.

Nurcahyanti, N. C., 2013, Efek Hepatoprotektif Infusa Daun Macaranga tanarius

L. pada Tikus Jantan Galur Wistar Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Panjaitan G., Handharyani E., Chairul, Masriani, Zakiah Z., Manalu W., 2007,

Pengaruh Pemberian Karbon Tetraklorida Terhadap Fungsi Hati dan Ginjal

Tikus, Makalah Kesehatan, Vol 11, (1), hal. 11-16.

Panjaitan, R.G.P., and Masriani, 2014, Gangguan Fungsi Hati Induk Bunting

Akibat Pemberian Karbon Tetraklorida, Jurnal Kedokteran Hewan, 8 (2), hal. 98-100.

Pearce, E.C., 2009, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal. 247-249.

Phommart, S., Sutthivaiyakit, P., Chimnoi, N., Ruchirawat, R., Sutthivaiyakit, S., 2005, Constituents of the Leaves of Macaranga tanarius, J. Nat. Prod, 68, pp. 927-930.

Plantamor, 2008, Informasi Species- Mara Macaranga tanarius L. M.A.

http://www.plantamor.com/index.php?plant=804, diakses tanggal 9 April

2015.

Price, S.A., dan Wilson, L.M., 1984, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit, Edisi 6, Vol 1, Penerbit EGC, Jakarta, hal. 473-476.

Price, S. A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-

Proses Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta, hal. 472-476.

Primary Chinese Herbs Pictorial Illustrated, 1986, Chinese Hers, Vol.8, People’s

Hygiene Press, ed.m Kyoto, pp. 176-177.

Procházková, D., Boušová, I., and Wilhelmová, N., 2011, Antioxidant and

prooxidant properties of flavonoids, Fitoterapia, 82 (2011), pp. 513–523.

Prosea, 2011, Detil Data Macaranga tanarius Muell. Arg.,

http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=162 diakses tanggal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

68

29 Juni 2015.

Puteri, G. M., D., P., T., dan Kawabata, J., F, 2010, Novel α-glucosidase

inhibitors from Macaranga tanarius leaves, Food Chemistry, 123: 384-389.

Rahmamurti, B., A., 2013, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol-Air Daun

Macaranga tanarius (L.) Pada Tikus Jantan Terinduksi Karbon

Tetraklorida: Kajian Terhadap Praperlakuan Jangka Panjang, Skripsi,

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Rajendran R., Hamalata S., Akasakalai K., Mandhukhrisna C.H., Sohil B., Vital

dan Sundaram M.R., 2009, Hepatoprotective activity of Mimosa pudica

leaves against Carbontetrachloride induced toxicity, Journal of Natural

Product, 2(26), pp.117-122.

Sargent, S., 2009, Liver diseases : An Essensial Guide for Nurses and Health

Care Professionals, Blackwell Publishing Ltd., United Kingdom, p. 1.

Scanlon, V.C., and Tina S., 2007, Essentials of Anatomy and Physiology, 5th ed, F a Davis Company, Philadelphia, p. 379.

Sentra Informasi Keracunan Nasional, 2010, Karbon tetraklorida, Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI, Jakarta, hal. 1,3.

Sherlock S., 1979, Penyakit Hati dan Sistem Saluran Empedu, Jakarta, Widya Medika, pp. 29 – 35.

Sherwood, 2007, Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem, Edisi Keenam, Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 669-671.

Silli, I., 2013, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol-Air Daun Macaranga

tanarius (L.) Pada Tikus Jantan Terinduksi Karbon Tetraklorida: Kajian

Terhadap Praperlakuan Jangka Pendek, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

Sivakrishnan, S. And Kottaimuthu, A., 2014, Hepatoprotective Activity of

Ethanolic Extract of Aerial Parts of Albizia Procera Roxb (Benth.) Againts

Paracetamol Induced Liver Toxicity on Wistar Rats, International Journal

of Pharmacy and Pharmaceutical Science, Vol 6, Issu 1.

Sloane, E., 2003, Anatomi dan fisiologi untuk pemula, EGC, Jakarta, hal. 291.

Staf Pengajar Departemen Farmakologi, 2004, Kumpulan Kuliah Farmakologi edisi 2, EGC Kedokteran, Jakarta, hal.742.

Stenvall, A., Larsson, E., Strand S., and Jönsson , B., 2014, A small-scale

anatomical dosimetry model of the liver, Phys. Med. Biol, vol 59, pp. 15, 33,53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

69

Soemarto, W., 1996, Perlemakan Hati, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, Edisi

Ketiga, Balai Pustaka FKUI, Jakarta, hal. 333-335.

Sudjadi, 2007, Kimia Farmasi Analisis, UGM Press, Yogyakarta, hal.46.

Surya, 2009, Efek Ekstrak Buah Mengkudu terhadap Kadar Enzim SGOT dan

SGPT pada Mencit dengan Induksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, 4, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Sutedjo, A. Y., 2006, Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta, hal. 97.

Syaifullah, M., 28 Juli 2010, Puluhan Juta Orang Indonesia Menderita Hepatitis,

Tempo, http://www.tempo.co/read/news/2010/07/28/063266900/Puluhan-

Juta-Orang-Indonesia-Menderita-Hepatitis diakses tanggal 16 Mei 2015.

Tarigan, P., 1996, Sirosis Hati, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I, Edisi

Ketiga, Balai Pustaka FKUI, Jakarta, hal. 271-272.

Tiala, M. R. B. K., 2013, Efek Hepatoprotektif Jangka Pendek Ekstrak Metanol-

Air Daun M. tanarius L. Terhadap Tikus Terinduksi Karbon Tetraklorida,

Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Thapa, B.R., Walia, A., 2007, Liver Function Tests and Their Interpretation,

Indian Journal of Pediatrics, vol.4.

Timbrell, J. A., 2008, Principles of Biochemical Toxicology, 4th Edition, Informa

Healthcare, USA, New York, pp. 308-311.

Timbrell, J. A., 2009, Principles of Biochemical Toxicology, Informa Healthcare,

USA, New York, pp. 193-311.

Trisnarizki, L., 2007, Pengaruh Ekstrak Biji Jinten Hitam Terhadap Kadar

Albumin Darah Tikus Wistar yang Diberi Metotreksat, Skripsi, Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

U.S. Environment Protection Agency, 2010, Toxicological Review of Carbon Tetrachloride, U.S. Environment Protection Agency, Washington, pp. 12 –

13.

Watson, L.J., 2014, Hepatocellular Carcinoma, http://geekymedics.com/2014/03 /13/hepatocellular-carcinoma, diakses tanggal 20 Juni 2015.

Wibowo, D.J., and Paryana, W., 2009, Anatomi Tubuh Manusia, Graha Ilmu, Bandung, hal. 347,348,351, 352.

Widmann FK, 1995, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, Edisi 9,

Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal.331.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

70

Winarsi H, 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas, Penerbit Kanisius, hal.

82-77, 105-9, 147-55.

Windrawati, T. G., 2013, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol:Air (50:50) Daun

Macaranga tanarius L. Terhadap Kadar ALT-AST Serum pada Tikus

Terinduksi Karbon Tetraklorida, Skripsi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

World Agroforestry Centre. 2002., Botanic Nomenclature to Agroforestry trees:

Macaranga tanarius. World Agrofrestry Centre,

http://www.worldagroforestrycentre.org, diakses tanggal 30 Mei 2015.

Yilmaz, S.B., Ozbek, H., Citoglu, S.G., Ugras, S., Bayram, I., and Erdogan, E.,

2006, Analgesic and Hepatotoxic Effect of Ononis spinosa L., Phytotherapy

Research, (20), pp 500-503.

Ziemmerman, H. J., 1999, Hepatotoxicity, Appleton Century Crofts, New York, pp. 210.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

71

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

72

LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Lampiran 2. Foto serbuk daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Lampiran 3. Ekstrak metanol daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

73

Lampiran 4. Foto fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol daun

Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

Lampiran 5. Foto alat yang digunakan dalam proses fraksinasi daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

74

Lampiran 6. Surat determinasi tanaman Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

75

Lampiran 7. Surat ethical clearance penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

76

Lampiran 8. Analisis statistik kadar serum ALT pada uji penentuan waktu pencuplikan darah tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2

ml/kg BB

Case Processing Summary

Kelompok_orientasi_C

Cl4

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

ALT

dimension1

jam 0 3 100,0% 0 ,0% 3 100,0%

jam 24 3 100,0% 0 ,0% 3 100,0%

jam 48 3 100,0% 0 ,0% 3 100,0%

Descriptives

Kelompok_orientasi_CCl4 Statistic Std. Error

ALT jam 0 Mean 66,8333 ,84525

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 63,1965

Upper Bound 70,4701

5% Trimmed Mean .

Median 66,6000

Variance 2,143

Std. Deviation 1,46401

Minimum 65,50

Maximum 68,40

Range 2,90

Interquartile Range .

Skewness ,699 1,225

Kurtosis . .

jam 24 Mean 184,0000 16,48949

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 113,0514

Upper Bound 254,9486

5% Trimmed Mean .

Median 181,1000

Variance 815,710

Std. Deviation 28,56064

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

77

Minimum 157,00

Maximum 213,90

Range 56,90

Interquartile Range .

Skewness ,452 1,225

Kurtosis . .

jam 48 Mean 62,3333 15,58518

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound -4,7243

Upper Bound 129,3909

5% Trimmed Mean .

Median 49,0000

Variance 728,693

Std. Deviation 26,99432

Minimum 44,60

Maximum 93,40

Range 48,80

Interquartile Range .

Skewness 1,680 1,225

Kurtosis . .

Tests of Normality

Kelompok_orientasi_C

Cl4

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

ALT

jam 0 ,230 3 . ,981 3 ,736

jam 24 ,207 3 . ,992 3 ,832

jam 48 ,356 3 . ,817 3 ,156

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

78

Oneway

Descriptives

ALT

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimu

m Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

jam 0 3 66,833

3

1,46401 ,84525 63,1965 70,4701 65,50 68,40

jam

24

3 184,00

00

28,56064 16,48949 113,0514 254,9486 157,00 213,90

jam

48

3 62,333

3

26,99432 15,58518 -4,7243 129,3909 44,60 93,40

Total 9 104,38

89

62,89291 20,96430 56,0451 152,7327 44,60 213,90

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3,654 2 6 ,092

ANOVA

ALT

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 28551,056 2 14275,528 27,692 ,001

Within Groups 3093,093 6 515,516

Total 31644,149 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

79

Post Hoc Tests

Homogeneous Subsets

ALT

Scheffea

Kelompok_orientasi_CCl4

N

Subset for alpha = 0.05

1 2

dimension1

jam 48 3 62,3333

jam 0 3 66,8333

jam 24 3 184,0000

Sig. ,971 1,000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Multiple Comparisons

ALT

Scheffe

(I) Kelompok_

orientasi

_CCl4

(J)

Kelompok_orientasi

_CCl4

Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

jam 0

jam

24

-117,16667* 18,53853 ,002 -176,6245 -57,7088

jam

48

4,50000 18,53853 ,971 -54,9578 63,9578

jam 24

jam 0 117,16667* 18,53853 ,002 57,7088 176,6245

jam

48

121,66667* 18,53853 ,002 62,2088 181,1245

jam 48

jam 0 -4,50000 18,53853 ,971 -63,9578 54,9578

jam

24

-121,66667* 18,53853 ,002 -181,1245 -62,2088

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

80

Lampiran 9. Analisis statistik kadar serum AST pada uji penentuan waktu pencuplikan darah tikus terinduksi karbon tetraklorida dosis 2

ml/kg BB

Oneway

[DataSet1] F:\AST 0 24 48.sav

Descriptives

AST

N Mean

Std.

Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound

0 3 154.2000 3.60555 2.08167 145.2433 163.1567 151.20 158.20

24 3 669.5667 14.49701 8.36985 633.5541 705.5792 660.80 686.30

48 3 197.7333 16.54398 9.55167 156.6358 238.8309 184.00 216.10

Total 9 340.5000 247.76965 82.58988 150.0474 530.9526 151.20 686.30

Test of Homogeneity of Variances

AST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.315 2 6 .107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

81

ANOVA

AST

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 490124.647 2 245062.323 1479.646 .000

Within Groups 993.733 6 165.622

Total 491118.380 8

Multiple Comparisons

AST

Scheffe

(I) Waktu (J) Waktu Mean

Difference (I-

J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

dimension2

0

dimension3

24 -515.36667* 10.50785 .000 -549.0680 -481.6653

48 -43.53333* 10.50785 .017 -77.2347 -9.8320

24

dimension3

0 515.36667* 10.50785 .000 481.6653 549.0680

48 471.83333* 10.50785 .000 438.1320 505.5347

48

dimension3

0 43.53333* 10.50785 .017 9.8320 77.2347

24 -471.83333* 10.50785 .000 -505.5347 -438.1320

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

82

Homogeneous Subsets

AST

Scheffea

Waktu

N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3

d

i

m

e

n

s

i

o

n

1

0 3 154.2000

48 3 197.7333

24 3 669.5667

Sig.

1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

83

Lampiran 10. Analisis statistik kadar serum albumin kelompok perlakuan

FHEMM setelah terinduksi karbon tetraklorida 2 mL/KgBB

Case Processing Summary

Perlakuan Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Albumin Kontrol CMC 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kontrol CCL4 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Kontrol dosis 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

FHEEM Dosis I 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

FHEEM Dosis II 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

FHEEM Dosis III 5 100.0% 0 .0% 5 100.0%

Descriptives

Perlakuan

Statistic

Std.

Error

Albumin Kontrol CMC Mean 3.4700 .06542

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.2884

Upper Bound 3.6516

5% Trimmed Mean 3.4689

Median 3.5100

Variance .021

Std. Deviation .14629

Minimum 3.31

Maximum 3.65

Range .34

Interquartile Range .28

Skewness -.057 .913

Kurtosis -2.179 2.000

Kontrol CCL4 Mean 2.8480 .05286

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.7012

Upper Bound 2.9948

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

84

5% Trimmed Mean 2.8444

Median 2.7900

Variance .014

Std. Deviation .11819

Minimum 2.74

Maximum 3.02

Range .28

Interquartile Range .21

Skewness .891 .913

Kurtosis -1.041 2.000

Kontrol dosis Mean 3.5140 .01720

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.4662

Upper Bound 3.5618

5% Trimmed Mean 3.5133

Median 3.5100

Variance .001

Std. Deviation .03847

Minimum 3.47

Maximum 3.57

Range .10

Interquartile Range .07

Skewness .590 .913

Kurtosis -.022 2.000

FHEEM Dosis I Mean 3.3860 .04343

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.2654

Upper Bound 3.5066

5% Trimmed Mean 3.3883

Median 3.4500

Variance .009

Std. Deviation .09711

Minimum 3.27

Maximum 3.46

Range .19

Interquartile Range .18

Skewness -.625 .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

85

Kurtosis -3.182 2.000

FHEEM Dosis II Mean 3.2680 .04116

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 3.1537

Upper Bound 3.3823

5% Trimmed Mean 3.2672

Median 3.2700

Variance .008

Std. Deviation .09203

Minimum 3.16

Maximum 3.39

Range .23

Interquartile Range .17

Skewness .204 .913

Kurtosis -1.270 2.000

FHEEM Dosis III Mean 3.0960 .05066

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 2.9554

Upper Bound 3.2366

5% Trimmed Mean 3.0961

Median 3.0900

Variance .013

Std. Deviation .11327

Minimum 2.97

Maximum 3.22

Range .25

Interquartile Range .22

Skewness .042 .913

Kurtosis -2.757 2.000

Tests of Normality

Perlakuan Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Albumin Kontrol CMC .231 5 .200* .910 5 .467

Kontrol CCL4 .288 5 .200* .884 5 .330

Kontrol dosis .141 5 .200* .979 5 .928

FHEEM Dosis I .345 5 .052 .742 5 .025

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

86

FHEEM Dosis II .170 5 .200* .976 5 .911

FHEEM Dosis III .221 5 .200* .896 5 .388

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Oneway

Descriptives

Albumin

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

Kontrol CMC 5 3.4700 .14629 .06542 3.2884 3.6516 3.31 3.65

Kontrol

CCL4

5 2.8480 .11819 .05286 2.7012 2.9948 2.74 3.02

Kontrol dosis 5 3.5140 .03847 .01720 3.4662 3.5618 3.47 3.57

FHEEM

Dosis I

5 3.3860 .09711 .04343 3.2654 3.5066 3.27 3.46

FHEEM

Dosis II

5 3.2680 .09203 .04116 3.1537 3.3823 3.16 3.39

FHEEM

Dosis III

5 3.0960 .11327 .05066 2.9554 3.2366 2.97 3.22

Total 30 3.2637 .25433 .04643 3.1687 3.3586 2.74 3.65

Test of Homogeneity of Variances

Albumin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.575 5 24 .053

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

87

ANOVA

Albumin

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups 1.606 5 .321 28.510 .000

Within Groups .270 24 .011

Total 1.876 29

Uji Distribusi Tidak Normal

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Albumin 30 3.2637 .25433 2.74 3.65

Perlakuan 30 3.5000 1.73702 1.00 6.00

Kruskal-Wallis Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank

Albumin Kontrol CMC 5 23.50

Kontrol CCL4 5 3.40

Kontrol dosis 5 25.70

FHEEM Dosis I 5 18.30

FHEEM Dosis II 5 13.80

FHEEM Dosis III 5 8.30

Total 30

Test Statisticsa,b

Albumin

Chi-square 24.346

Df 5

Asymp. Sig. .000

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable:

Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

88

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CMC 5 8.00 40.00

Kontrol CCL4 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CMC 5 5.30 26.50

Kontrol dosis 5 5.70 28.50

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U 11.500

Wilcoxon W 26.500

Z -.210

Asymp. Sig. (2-tailed) .834

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .841a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

89

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CMC 5 6.80 34.00

FHEEM Dosis I 5 4.20 21.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U 6.000

Wilcoxon W 21.000

Z -1.362

Asymp. Sig. (2-tailed) .173

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .222a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CMC 5 7.40 37.00

FHEEM Dosis II 5 3.60 18.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U 3.000

Wilcoxon W 18.000

Z -1.984

Asymp. Sig. (2-tailed) .047

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .056a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

90

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CMC 5 8.00 40.00

FHEEM Dosis III 5 3.00 15.00

Total 10

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CCL4 5 3.00 15.00

Kontrol dosis 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

91

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CCL4 5 3.00 15.00

FHEEM Dosis I 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

92

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CCL4 5 3.00 15.00

FHEEM Dosis II 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol CCL4 5 3.40 17.00

FHEEM Dosis III 5 7.60 38.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U 2.000

Wilcoxon W 17.000

Z -2.193

Asymp. Sig. (2-tailed) .028

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

93

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol dosis 5 8.00 40.00

FHEEM Dosis I 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol dosis 5 8.00 40.00

FHEEM Dosis II 5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

94

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin Kontrol dosis 5 8.00 40.00

FHEEM Dosis III 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.611

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

95

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin FHEEM Dosis I 5 7.10 35.50

FHEEM Dosis II 5 3.90 19.50

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U 4.500

Wilcoxon W 19.500

Z -1.681

Asymp. Sig. (2-tailed) .093

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin FHEEM Dosis I 5 8.00 40.00

FHEEM Dosis III 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

96

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

Mann-Whitney Test

Ranks

Perlakuan N Mean Rank Sum of Ranks

Albumin FHEEM Dosis II 5 7.30 36.50

FHEEM Dosis III 5 3.70 18.50

Total 10

Test Statisticsb

Albumin

Mann-Whitney U 3.500

Wilcoxon W 18.500

Z -1.886

Asymp. Sig. (2-tailed) .059

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .056a

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: Perlakuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

97

Lampiran 11. Perhitungan penetapan peringkat dosis FHEMM pada

kelompok perlakuan

Bobot maksimal tikus = 350 g

Konsentrasi FHEMM yang digunakan = 600mg/25mL

Dengan dasar tersebut maka ditetapkan dosis pemberian FHEMM

D x BB = C x V

Dosis x Berat Badan Tikus = Konsentrasi x Volume Pemberian

a. Dosis rendah

V = ½ x 1 mL = 0,5 mL

=

= 0,03428 mg/gBB

= 34,28 mg/kgBB

b. Dosis tengah

V = 1 mL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

98

=

= 0,06857 mg/gBB

= 68,57 mg/kgBB

c. Dosis tinggi

V = 2 x 1 mL = 2 mL

=

= 0,13714 mg/gBB

= 137,14 mg/kgBB

Lampiran 12. Perhitungan konversi dosis untuk manusia

Konversi perhitungan dosis tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56,0

Dosis untuk manusia 70 kg = dosis untuk tikus 200 g x nilai konversi

Sehingga dapat diketahui dosis FHEMM untuk manusia adalah sebagai berikut :

1. FHEMM dosis 34,28 mg/kgBB tikus

Dosis untuk tikus 200 g = 34,28 mg/kgBB = 6,856 mg

Dosis untuk manusia 70 kg = 6,856 mg x 56,0

= 383,94 mg

Dosis untuk manusia = 383,94 mg/70 kgBB

= 5,49 mg/kgBB

2. FHEMM dosis 68,57 mg/kgBB tikus

Dosis untuk tikus 200 g = 68,57 mg/kgBB = 13,714 mg

Dosis untuk manusia 70 kg = 13,714 mg x 56,0

= 767,984 mg

Dosis untuk manusia = 767,984 mg/70kgBB

= 10,97 mg/kgBB

3. FHEMM dosis 137,14 mg/kgBB tikus

Dosis untuk tikus 200 g = 137,14 mg/kgBB = 27,428 mg

Dosis untuk manusia 70 kg = 27,428 mg x 56,0

= 1535,97 mg

Dosis untuk manusia = 1535,97 mg/70kgBB

= 21,94 mg/kgBB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

99

Lampiran 13. Penetepan kadar air serbuk daun Macaranga tanarius (L.)

Müll. Arg.

Penetapan kadar air dilakukan menggunakan alat moisture balance dengan

metode Gravimetri. Pemanasan serbuk daun Macaranga tanarius L. dilakukan

pada suhu 110ºC dalam waktu 15 menit.

Tabel VII. Hasil penetapan kadar air serbuk daun Macaranga

tanarius (L.) Müll. Arg.

Bobot Replikasi I Replikasi II Replikasi III

Sebelum pemanasan 5,014 g 5,027 g 5,022 g

Sesudah pemanasan 4,561 g 4,589 g 4,593 g

Kadar air 0,453 g 0,438 g 0,429 g

Rata-rata kadar air 0,440 g

= 9,03 %

= 8,71%

Replikasi III =

= 8,54%

= 8,765

Kadar air serbuk yang dipersyaratkan adalah kurang dari 10%. Kadar air serbuk

daun Macaranga tanarius L. sebesar 8,76%, sehingga memenuhi persyaratan.

Lampiran 14. Perhitungan persen rendemen ekstrak dan FHEMM

Bobot total FHEMM

= (2,0589 g + 1,3414 g + 0,5518 g + 2,401 g + 2,1897 g + 0,7377 g + 0,3938 g +

1,4510 g + 0,1592 g + 4,4791 g + 2,1923 g + 1,7528 g + 5,3613 g + 1,8711 g) :

14

= 30,2727 g

Bobot total FHEMM

= (37,2885 g + 20,3613 g + 15,8970 g + 28,6314 g + 7,2300 g + 10,9442 g +

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

100

23,4058 g + 11,8083 g) : 8

= 155,5665 g

Bobot total serbuk daun

= (40,01 g + 40,16 g + 40,3423 g + 40,2263 g + 40,3297 g + 40,10 g + 40,25 g +

20,39 g + 40,00 g + 40,03 g + 40,03 g + 40,02 g + 40,09 g + 40,03 g + 40,03 g

+ 40,50 g + 40,05 g + 40,03 g + 40,04 g + 40,02 g + 40,00 g + 40,02 g) : 18

= 862,6983 g

Persen Rendemen ekstrak =

Persen Rendemen FHEMM =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol macaranga tanarius (l.) müll. arg. terhadap kadar albumin

101

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “PENGARUH

PEMBERIAN JANGKA PENDEK 6 JAM

FRAKSI HEKSAN ETANOL DARI EKSTRAK

METANOL Macaranga tanarius L. TERHADAP

KADAR ALBUMIN PADA TIKUS

TERINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA”

Bernama lengkap Dian Ayu Maharani, merupakan

putri kedua dari pasangan Bapak Drs.Suwito dan Ibu Dra. Sri Adiyanti. Penulis

dilahirkan di Yogyakarta, pada tanggal 30 Mei 1993. Pendidikan formal yang

telah ditempuh penulis, yaitu TK Negeri 2 Yogyakara (1998-2000), tingkat

Sekolah Dasar di SD Muhammadiyah Sapen Yogyakarta (2000-2006), tingkat

Sekolah Menengah Pertama di SMP N 5 Yogyakarta (2006-2009), dan tingkat

Sekolah Menengah Atas di SMA N 3 Yogyakarta (2009-2012). Penulis kemudian

melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta pada tahun 2012. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam

kegiatan kepanitiaan seperti Divisi Keamanan kegiatan Komisi Pemilihan Umum

Badan Eksekutif Mahasiswa 2013, Sebagai Divisi Pendamping Kelompok dalam

Inisiasi Sanata Dharma 2013, Divisi Keamanan Seminar Nasional yang

diselenggarakan Kementrian Pendidikan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas

Sanata Dharma 2013, serta menjadi Asisten Praktikum Compounding (2015).

hhhh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI