IDA NUR AENI-FDK.pdf

119
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN YAYASAN PERSADA NURANI DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DI KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I) Oleh Ida Nur Aeni NIM: 106054002040 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

Transcript of IDA NUR AENI-FDK.pdf

Page 1: IDA NUR AENI-FDK.pdf

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN YAYASAN PERSADA NURANI DALAM

MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DI KEBAYORAN LAMA

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat

untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Ida Nur Aeni

NIM: 106054002040

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 2: IDA NUR AENI-FDK.pdf

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN YAYASAN PERSADA NURANI DALAM

MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DI KEBAYORAN LAMA

JAKARTA SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai Syarat

untuk Meraih Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Ida Nur Aeni

NIM: 106054002040

Di bawah bimbingan

Dr. Arief Subhan, MA.

NIP. 19660110 199303 1 004

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 3: IDA NUR AENI-FDK.pdf

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul: “PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

YAYASAN PERSADA NURANI DALAM MENINGKATKAN

KESEHATAN MASYARAKAT MISKIN DI KEBAYORAN LAMA,

JAKARTA SELATAN”, telah diujikan dalam sidang munaqasah Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 1

September tahun 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam.

Jakarta, 1 September

2010

Sidang Munaqasah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Drs. Wahidin Saputra, MA Dr. Moh. Ali Wafa, Sag, Mag

NIP: 19700903 199603 1 001 NIP: 150 321 584

Penguji I Penguji II

Drs. H. Helmi Rustandi, Mag Wati Nilamsari, M.Si

NIP: 19601208 198803 1 005 NIP: 19710520 199903 2 002

Pembimbing

Dr. H. Arief Subhan, MA

NIP: 19660110 199303 1 004

Page 4: IDA NUR AENI-FDK.pdf

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta 1 September, 2010

Ida Nur Aeni

Page 5: IDA NUR AENI-FDK.pdf

ABSTRAK

IDA NUR AENI Program Pelayanan Kesehatan Yayasan Persada Nurani dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Miskin di Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Tidak hanya

oleh orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan semua masyarakat. Untuk dapat mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu di antaranya yang dinilai mempunyai peranan yang cukup penting adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Blum, 1974). Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan tersebut, tidak sama antara satu negara dengan negara lainnya. Setiap negara, tergantung dari kemajuan ilmu dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan kesehatan, tingkat sosial ekonomi serta latar belakang politik, yang dapat memiliki bentuk dan jenis pelayanan kesehatan berbeda. Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di negara-negara yang telah maju (industrial countries) tidak sama dengan yang diselenggarakan di negara-negara yang sedang berkembang (developing countries) seperti Indonesia.

Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengeluarkan kebijakan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) sebagai bentuk upaya pembiayaan kesehatan. Kebijakan itu diharapkan dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang adil, berkualitas serta bisa diakses oleh masyarakat luas. Namun demikian pada pelaksanaanya program Jamkesmas ini tidak merata dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin.

Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana proses perencanaan dan pelaksanaan program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Persada Nurani yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat miskin di Kecamatan Kebayoran Lama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yaitu penulis menggambarkan secara fakta apa yang dilihat dan ditemukan dari obyek penelitian ini. Metode ini didukung oleh hasil observasi dan wawancara. Yang menjadi subyek penelitian ini adalah Klinik Yayasan Persada Nurani Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang terdiri dari Ketua Yayasan Persada Nurani (YPN), Sekretaris YPN, Karyawan Klinik YPN, juga pihak-pihak lain yakni masyarakat Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang terdiri dari pasien member dan non member peserta pengobatan di klinik YPN maupun masyarakat sekitar Klinik.

Dalam penelitian ini dapat diketahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Yayasan Persada Nurani dalam memberdayakan kesehatan masyarakat miskin di daerah Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh yayasan persada nurani tersebut adalah dengan mendirikannya sebuah klinik kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat miskin yang difasilitasi langsung oleh dokter. Jenis kegiatannya pun beragam, dengan tujuan agar para pasien mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

i

Page 6: IDA NUR AENI-FDK.pdf

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah swt., atas segala rahmat

dan nikmat yang telah diberikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa

dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw., atas jasa-jasanya yang besar bagi

kehidupan umat manusia. Salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan gelar

Sarjana Strata Satu (SI) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta, adalah membuat karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi. Dalam rangka

itulah, penulis mengangkat judul “Program Pelayanan Kesehatan Yayasan

Persada Nurani dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Miskin di

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.”

Selama penulisan dan penyusunan skripsi ini, tidak sedikit hambatan yang

dihadapi. Namun berkat kerja keras, kesungguhan hati serta arahan dan bimbingan

dari semua pihak, akhirnya semua kesulitan tersebut dapat teratasi. Oleh kerena

itu sudah sepantasnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya terutama kepada:

1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. H. Arief Subhan, MA selaku pembimbing dan Dekan Fakultas

Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang dengan

kerelaan hati dan penuh kesabaran memberikan bimbingan, petunjuk dan

saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Ibu Wati Nilamsari, M.Si selaku Ketua Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam (PMI) yang telah berusaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi, khususnya untuk

Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).

4. Bapak M. Hudri, selaku Sekretaris Jurusan Pengembvangan Masyarakat

Islam, terimakasih telah memberikan masukan kepada penulis agar penulis

segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

ii

Page 7: IDA NUR AENI-FDK.pdf

5. Para Dosen Pengajar Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, khususnya Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam,

yang telah membimbing dan memberi bekal ilmu kepada penulis selama

perkuliahan.

6. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama, serta Perpustakaan Dakwah dan

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah melayani dengan

baik selama penulis menyelesaikan skripsi ini.

7. Pengurus Yayasan Persada Nurani khusunya M. Faridj Wajdi, SE, MSi selaku

ketua yayasan, Sdr. Nurkholis, Sip selaku Sekretaris yayasan, Dr. Nur Aini,

Mba indah pengurus yayasan dan rekan-rekan di yayasan yang tidak bisa saya

sebutkan satu-persatu. Terima kasih telah memberikan data-data yang terkait

dengan penulisan skripsi ini.

8. Yang tercinta dan terkasih Ayahku Anwar Sanusi, Mama Siti Aminah, Bapa

H. Amin Suripto dan Mama tersayang Hj. Niti Rahma yang selalu mengurus,

mendidik dan membantu penulis baik materi maupun spiritual, sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas pengorbanan kalian selama ini,

semoga Allah SWT membalas dengan surga-Nya.

9. Kakak-kakakku yang baik hati, Siti Nurhayati S.Pd terimakasih telah

membiayai penulis selama kuliah. Kakakku Nur Kholis, Sip dan istri (Merry

Sofiaty), terimakasih telah memberikan motivasi. Adikku yang tersayang Ali

Nur Faiz dan Ibnu Hakim Rifani. Saudara-saudara sepupuku Edi Suswanto,

Hanifah Azwar dan Kurnia Popy Rahmawati, terima kasih atas bantuan dan

dukungan kalian baik moril maupun materiil sehingga penulis dapat

iii

Page 8: IDA NUR AENI-FDK.pdf

menyelesaikan studi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Terima kasih atas pengorbanan kalian selama ini, semoga Allah SWT

membalas kebaikan kalian.

10. Yang tercinta, Keluarga besar H. Abdul Syukur yang telah memberikan

banyak motivasi, inspirasi, pengalaman, pelajaran hidup dan dukungan yang

tulus kepada penulis. Semoga setiap nasihat, pesan, kritik dan saran, Allah

SWT balas dengan pahala yang besar.

11. Kepada seluruh sahabat-sahabat seperjuangan PMI angkatan 2006. Fenny

Oktaviany, Ika Lestari, Milastri Muzakkar (four angels), Nurul Hikmah,

Ahmad Rokhoul Alamin, Ari Kurniawan, Kurnia Aji, Hidmatullah, Lia Fitria

Farhana, Yanis Sarohmah, Iin Nurhayati, Syarifudin, Ahmad Fauzi, Aji

Purnama Ismail. Kalian semua penulis banggakan dalam menjaga kesolidan

dalam berdiskusi di kelas, dan dalam pertemanan dan persahabatan kita di

UIN, semoga kenangan-kenangan bersama kita tetap terjaga sampai kapanpun.

12. Teman-teman KKS Kelompok 55. Agyl, Ichal, Nurul, Ade, Ninda, Abu, Sidik,

Mionk, Windi, Mega, Chika, Andry, Arya Yang selalu memberi suport agar

penulis segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

13. Untuk adik-adik kelas dan kakak-kakak kelas yang selalu memberikan

motivasi dan dukungan. Kepada seluruh teman-teman di Fakultas Dakwah dan

Komunikasi dan teman-teman Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta semoga sukses selalu.

iv

Page 9: IDA NUR AENI-FDK.pdf

Akhirnya, dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis hanya

mampu menyerahkan semua kepada Allah swt., atas amal baik semua pihak yang

telah diberikan kepada penulis, semoga Allah swt. dapat memberikan imbalan

yang lebih baik kepada mereka.

Penulis

v

Page 10: IDA NUR AENI-FDK.pdf

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan masalah ............................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 8

D. Metodologi Penelitian ...................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka ............................................................. 15

F. Sistematika Penulisan ..................................................... 17

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Program ........................................................................... 19

1. Pengertian Program ................................................ 19

2. Macam-macam Program ........................................ 19

3. Tujuan Program ..................................................... 20

B. Implementasi Program .................................................... 21

C. Pelayanan Kesehatan Masyarakat ................................... 23

1. Pengertian Pelayanan Kesehatan Masyarakat ........ 23

2. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Masyarakat 25

vi

Page 11: IDA NUR AENI-FDK.pdf

3. Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat di

Indonesia ................................................................ 26

D. Kemiskinan ..................................................................... 30

1. Pengertian Kemiskinan .......................................... 30

2. Faktor Penyebab Kemiskinan ................................ 32

3. Dimensi Kemiskinan .............................................. 34

4. Penanggulangan Kemiskinan ................................. 35

BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN PERSADA NURANI

A. Profil Yayasan ................................................................. 40

1. Sejarah Singkat Yayasan Persada Nurani .............. 40

2. Visi dan Misi Yayasan Persada Nurani ................. 43

3. Susunan Pengurus Yayasan Persada Nurani .......... 44

4. Bidang Aktivitas Yayasan Persada Nurani ............ 44

5. Fokus Program Yayasan Persada Nurani ............... 46

B. Letak Geografis Yayasan Persada Nurani ...................... 51

1. Letak Geografis ...................................................... 51

2. Kondisi sosio historis masyarakat di Yayasan

Persada Nurani ....................................................... 52

BAB IV IMPLEMENTASI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN

YAYASAN PERSADA NURANI

A. Proses Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan ....... 54

1. Perencanaan Kegiatan ............................................ 54

vii

Page 12: IDA NUR AENI-FDK.pdf

2. Anggaran Dana ...................................................... 57

B. Proses Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan ....... 58

1. Upaya Pelaksanaan Program ................................. 61

2. Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan .............. 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 79

B. Saran ............................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

Page 13: IDA NUR AENI-FDK.pdf

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Informan ......................................................................... 10

Tabel 2 Anggaran Dana ................................................................................... 57

Tabel 3 Jadwal Praktek Dokter ........................................................................ 63

Tabel 4 Laporan Administrasi.......................................................................... 66

Tabel 5 Data Administrasi Klinik YPN ........................................................... 68

Tabel 6 Jadwal Pemberian Imunisasi ............................................................... 71

Page 14: IDA NUR AENI-FDK.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dalam berbagai media massa nasional, seringkali kita

membaca tentang meningkatnya berbagai permasalahan sosial yang ada. Dari

meningkatnya angka penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan,

meningkatnya angka pengangguran, banyaknya anak jalanan dan pengemis di

berbagai wilayah, semakin banyaknya ‘pak ogah’ dan ‘polisi cepek’ di jalan raya,

banyaknya perampokan kendaraan bermotor roda dua, banyaknya penodongan di

persimpangan jalan, dan sebagainya. Berbagai permasalahan sosial tersebut

seringkali dikaitkan dengan kemiskinan yang terjadi saat ini.1

Sebagaimana diketahui, kehidupan yang menjadi dambaan masyarakat

adalah kondisi yang sejahtera. Dengan demikian, kondisi yang menunjukkan

adanya taraf hidup yang rendah merupakan sasaran utama usaha perbaikan dalam

rangka perwujudan kondisi yang sejahtera tersebut. Kondisi kemiskinan dengan

berbagai dimensi dan implikasinya, merupakan salah satu bentuk masalah sosial

yang menggambarkan kondisi kesejahteraan yang rendah. Oleh sebab itu wajar

apabila kemiskinan dapat menjadi inspirasi bagi tindakan perubahan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.2

1 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2003), Cet. Ke-1, h. 322

2 Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), Cet. Ke-1, h. 309-310

1

Page 15: IDA NUR AENI-FDK.pdf

2

Indonesia adalah negara berkembang dimana sebagian besar

masyarakatnya masih berada dalam tatanan ekonomi menengah ke bawah.

Masalah kemiskinan selalu merupakan masalah yang paling serius dan dituntut

untuk segera diselesaikan. Selain kemiskinan, di Indonesia juga memiliki banyak

sekali masalah yang berkaitan dengan rakyatnya seperti masalah kesejahteraan,

kesenjangan sosial dan yang paling serius yaitu masalah kesehatan masyarakat.3

Kemiskinan pada dasarnya bukan hanya karena permasalahan ekonomi

saja, akan tetapi kemiskinan merupakan permasalahan yang multidimensional.

Dimana kemiskinan multidimensional ini mencakup kemiskinan dalam dimensi

ekonomi, kemiskinan dalam dimensi sosial dan budaya, kemiskinan dalam

dimensi kesehatan, kemiskinan dalam dimensi sosial-politik, kemiskinan dalam

dimensi pendidikan, agama, dan budi pekerti, serta kemiskinan dalam dimensi

perdamaian dunia.

Indonesia dinilai paling lambat dalam mengatasi masalah kemiskinan, hal

tersebut dapat dilihat dari nilai rupiah yang tidak stabil, pengangguran dimana-

mana dan bahkan cenderung bertambah banyak, serta jurang ketimpangan sosial

ekonomi yang kian melebar.

Pada kelompok ekonomi lemah memang tidak tahu menahu permasalahan

pemerintah dan perekonomian, tapi dalam permasalahan krisis perekonomian,

kaum inilah yang paling terkena imbasnya. Tidak sedikit kepala keluarga yang di

pemutusan hubungan kerja (PHK) di tempat mereka bekerja, sehingga berubah

statusnya menjadi pengangguran, dan tak sedikit pula anak-anak kehilangan masa

depan karena orangtuanya tak mampu lagi membayar biaya sekolah.

3 Andi Rizal, Kesehatan dan Kemiskinan, diakses pada tanggal 04 April 2010,

www.republikaonline.com

Page 16: IDA NUR AENI-FDK.pdf

3

Isbandi Rukminto Adi mengatakan; bahwa dalam proses pembangunan

yang terjadi di Indonesia dipengaruhi oleh dua dimensi yaitu; yang pertama,

dimensi makro yang menggambarkan bagaimana institusi negara melalui

kebijakan dan peraturan yang dibuatnya mempengaruhi proses perubahan suatu

masyarakat, sedangkan dimensi yang kedua adalah dimensi mikro yaitu individu

dan kelompok masyarakat mempengaruhi proses pembangunan itu sendiri.4

Sedangkan menurut Syaiful Arif, kemiskinan dapat digolongkan menjadi

dua kategori yaitu kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural. Kemiskinan

kultural dipahami sebagai akibat dari adanya karakter budaya masyarakat dan

etos kerja yang lemah, sedangkan kemiskinan struktural bisa terjadi karena

adanya struktur dan kebijakan pemerintah yang timpah, sebagai akibat dari

terjadinya ketidak-adilan dalam kehidupan masyarakat.5

Pembangunan nasional merupakan sarana yang penting untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada hakekatnya pembangunan nasional

Indonesia adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh

masyarakat Indonesia. Untuk itu pola umum strategi pembangunan nasional

merupakan rangkaian program-program yang menyeluruh, terarah dan terpadu

serasi serta berlangsung secara terus menerus, bertahap dan berkesinambungan

melalui pembangunan lima tahun.

Sedangkan tujuan pembangunan nasional adalah untuk mewujudkan suatu

masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Republik

4 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis), (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2003), Cet Ke-1, h.1

5 Syaiful Arif, Menolak Pembangunanisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), Cet. Ke-1, h. 289

Page 17: IDA NUR AENI-FDK.pdf

4

Indonesia, yang merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam suasana

perikehidupan bangsa yang aman, tentram dan damai. Ruang lingkup

pembangunan nasional sangat luas, maka pelaksanaannya harus secara berencana,

menyeluruh, bertahap dan berlanjut. Pada tiap-tiap tahap diharapkan dapat

mencapai keselarasan dalam kemajuan lahiriah dan batiniah yang merata

mencakup seluruh rakyat, dengan kadar keadilan sosial yang meningkat, dengan

demikian pembangunan adalah suatu proses yang berjalan terus menerus.6

Untuk mencapai hasil yang maksimal, maka pembangunan nasional harus

dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan pemerintah. Masyarakat adalah

pelaksana utama pembangunan. Sedangkan pemerintah berkewajiban untuk

mengarahkan, membimbing dan menciptakan suasana yang menunjang, saling

mengisi dan saling melengkapi dalam satu kesatuan langkah menuju tercapainya

tujuan pembangunan nasional.

Dengan menggunakan pedoman pokok Undang-Undang Dasar 1945 dan

pedoman operasional Garis-garis Besar Haluan Negara, pembangunan disegala

bidang dilaksanakan sebagai upaya menuju kesejahteraan bangsa didalam

masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan pancasila. Salah satu modal utama

dalam rangka mencapai kesejahteraan adalah kesehatan, yang merupakan bagian

dari kebutuhan dasar manusia.

Pemerintah menyadari bahwa setiap orang berhak untuk dapat memenuhi

kebutuhan sendiri hidupnya yang layak dan peningkatan martabatnya menuju

terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera adil dan makmur, serta adanya

6 Emil Salim, Pembangunan Berwawasan Lingkungan, (Jakarta: PT. Mediyatama, 1991),

Hal. 7

Page 18: IDA NUR AENI-FDK.pdf

5

suatu jaminan sosial yang menyeluruh antara lain mengenai kesehatan di

masyarakat.

Kesehatan masyarakat merupakan suatu hal yang komplek, karena pada

dasarnya kesehatan masyarakat menyangkut semua segi kehidupan dan kegiatan,

sehingga mempunyai ruang lingkup yang luas. Untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang optimal merupakan menjadi tanggung jawab pemerintah dan

seluruh masyarakat. Dengan demikian keadaan yang memungkinkan dapat hidup

sehat bukan saja menjadi hak dari setiap anggota masyarakat tetapi juga menjadi

kewajibannya untuk ikut serta di dalam segala usaha kesehatan.

Pembangunan kesehatan di Indonesia didasarkan atas Sistem Kesehatan

Nasioanl (SKN)7, yang menegaskan bahwa: “… pada dasarnya kesehatan

menyangkut semua segi kehidupan, baik di masa lalu, sekarang, maupun yang

akan datang.” Sebagai tujuan pembangunan dinyatakan: “… tercapainya

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan

umum dari tujuan nasioanl.”8

Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum tersebut, harus

diwujudkan melalui pembangunan nasional yang berkesinambungan.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan yang

besar artinya bagi pembangunan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia,

serta sebagai modal bagi pelaksanaan pembangunan nasional yang hakikatnya

adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh

masyarakat Indonesia.

7 Departemen Kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional, (Jakarta: Depkes, 1982), h. 2 8 Koentjaraningrat, Ilmu-ilmun Sosial dalam Pembangunan Kesehatan, (Jakarta: PT

Gramedia, 1985), h. 1

Page 19: IDA NUR AENI-FDK.pdf

6

Hak untuk memperoleh hidup sehat itu telah diatur dalam Undang-Undang

Dasar 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23/ 1992 tentang Kesehatan,

menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan.9

Karena setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh

perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggungjawab mengatur

agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat

miskin dan tidak mampu.

Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah tersebut

diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses

pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai factor seperti, tidak adanya kemampuan

secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan memang mahal. Untuk menjamin

akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan

dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 telah diupayakan untuk

mengatasi hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan program

Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). JAMKESMAS adalah program

bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak

mampu. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang

dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi

masyarakat miskin, sebab pada hakekatnya pelayanan kesehatan masyarakat

miskin menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan bersama oleh pemerintah pusat

dan daerah. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya kebijakan ini tidak dapat

mewujudkan pelayanan kesehatan yang adil, berkualitas dan dapat diakses oleh

masyarakat luas.

9 Departemen Kesehatan, Tiga Undang-undang Kesehatan, (Bandung: Kuraiko Pratama,

1992), h. 45

Page 20: IDA NUR AENI-FDK.pdf

7

Oleh karena itu Yayasan Persada Nurani sebagai salah satu lembaga yang

bergerak di bidang sosial-kemanusiaan, tergerak untuk melakukan upaya-upaya

penanggulangan kesehatan bagi masyarakat miskin (kurang mampu). Yayasan

pelayanan kesehatan ini merupakan suatu lembaga yang salah satu aktivitas

pokoknya ialah melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin

dengan salah satu tujuan yang ingin dicapainya adalah memberikan pelayanan

kesehatan yang murah (terjangkau) dan berkualitas. Melalui program Pelayanan

Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin tersebut, yayasan ini mencoba membantu

memberi solusi untuk program kesehatan pemerintah (rumah sakit dan

puskesmas) yang sampai saat ini usaha pemerintah tersebut masih belum dapat

memenuhi harapan masyarakat. Banyak anggota masyarakat yang mengeluh dan

merasa tidak puas dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit

pemerintah ataupun puskesmas.

Melihat latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengetahui

lebih jauh tentang program pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Yayasan

Persada Nurani. Semua itu dituangkan dalam penelitian skripsi yang berjudul ”

Program Pelayanan Kesehatan Yayasan Persada Nurani dalam

Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Miskin di Kebayoran Lama, Jakarta

Selatan”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penulisan skripsi ini lebih terarah, penulis membuat batasan masalah

yang akan dibahas, yaitu pada perencanaan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh

Page 21: IDA NUR AENI-FDK.pdf

8

Yayasan Persada Nurani dalam meningkatkan kesehatan masyarakat miskin di

Kecamatan Kebayoran Lama.

2. Perumusan Masalah

Penulis merumuskan permasalahan pada hal-hal yang tidak terlalu luas,

agar pembahasan tidak terlalu melebar. Permasalahan yang akan difokuskan dan

dibahas dalam skripsi ini, secara sederhana dapat disimpulkan dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan program pelayanan kesehatan Yayasan

Persada Nurani dalam meningkatkan kesehatan masyarakat miskin di

kecamatan Kebayoran Lama-Jakarta Selatan?

b. Bagaimana pelaksanaan program pelayanan kesehatan Yayasan

Persada Nurani dalam meningkatkan kesehatan masyarakat miskin di

kecamatan Kebayoran Lama-Jakarta Selatan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan Yayasan Persada Nurani

dalam program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat di Kecamatan Kebayoran Lama-

Jakarta Selatan.

b. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program Yayasan Persada

Nurani untuk dapat meningkatkan kesehatan masyarakat di Kecamatan

Kebayoran Lama-Jakarta Selatan.

Page 22: IDA NUR AENI-FDK.pdf

9

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pembelajaran,

khususnya mengenai program pemberdayaan masyarakat miskin melalui

pelayanan kesehatan Yayasan Persada Nurani dan sebagai bahan kajian

pertimbangan civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya

untuk Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).

b. Secara Praktis

Untuk menggambarkan kinerja Yayasan Persada Nurani, penelitian ini

diharapkan memberikan masukan kepada Yayasan Persada Nurani dan

menjadikan parameter dalam menjalankan tugas-tugas selanjutnya.

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif, karena penulis bermaksud untuk meneliti secara mendalam. Bogdan dan

Taylor mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-

orang atau perilaku yang diamati secara langsung.10

2. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampling bertujuan

(Purposive) yaitu teknik pengambilan sampel yang mempunyai maksud untuk

menggali informasi yang akan menjadi dasar dari rancangan teori yang muncul.

10 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2004), h. 13.

Page 23: IDA NUR AENI-FDK.pdf

10

Dalam konteks ini peneliti mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sampai

terjadi pengulangan informasi atau sudah tidak ada informasi yang terjaring lagi.

Dari teknik sampling inilah peneliti kemudian bisa menentukan subjek dan objek

penelitian.

Subjek dari penelitian ini adalah orang atau sekelompok orang yang dapat

memberikan informasi, mereka terdiri dari: Ketua Yayasan Persada Nurani,

Sekretaris YPN, Karyawan Klinik YPN, Adapun pihak-pihak lain yaitu

masyarakat Kebayoran Lama Jakarta Selatan yang terdiri dari pasien member dan

non member peserta pengobatan di klinik YPN yang penulis jadikan informan-

informan pemerkuat dalam hal melengkapi data-data dan informasi skripsi ini.

Tabel 1

Rancangan Informan

No Informan Informasi yang dicari Jumlah

Metode Pengumpulan

Data 1 Ketua Yayasan Gambaran lembaga,

latar belakang program kegiatan

1 Orang Wawancara bebas terstruktur

2 Sekretaris Yayasan Gambaran lembaga, perencanaan program kegiatan, pelaksanaan program

1 Orang Wawancara bebas terstrukur

3 Dokter Klinik Gambaran perencanan program dan pelaksanaan program

1 Orang Wawancara bebas terstruktur, observasi

4 Karyawan Klinik Gambaran bentuk pelaksanaan program pelayanan kesehatan

1 Orang Wawancara bebas terstruktur, dokumen, observasi

5 Mayarakat (pasien) Hasil dari program dan manfaatnya

5 Orang Observasi langsung

Page 24: IDA NUR AENI-FDK.pdf

11

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Persada Nurani yang berlokasi di Jl.

Kebon Mangga No. 07, RT 09/RW 07 Cipulir, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Adapun alasan pemilihan lokasi itu sendiri didasari oleh pertimbangan yaitu

sebelumnya penulis pernah berkunjung ke yayasan tersebut, dari sana penulis

ingin mengetahui program pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan

tidak mampu dalam upayanya meningkatkan kesehatan di wilayah Kecamatan

Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Selain itu lokasinya yang cukup strategis,

karena cukup dekat dengan rumah penulis maka alasan tersebut membuat penulis

semakin yakin untuk mengambil lokasi penelitian di Yayasan Persada Nurani.

Penelitian ini dilakukan mulai 20 Maret 2010 sampai dengan 20 Juni 2010.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data, menurut M. Nadzir, adalah “mengelompokkan, membuat

suatu urutan, menyingkatkan data, sehingga mudah dibaca”.11 Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa secara teoritis analisa data adalah suatu kegiatan yang

bersifat untuk “mentransformasikan” data menjadi informasi.

Data adalah hasil suatu pencatatan. Informasi adalah makna dari hasil

pencatatan itu. Metode analisa yang digunakan adalah metode deskripsi análisis

yakni dengan cara mengumpulkan data kemudian disusun, disajikan, baru

kemudian dianalisis untuk mengungkapkan arti dari data tersebut.

Proses análisis data dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan dan dokumen.12 Dalam hal ini

penulis terlebih dahulu mengumpulkan semua data yang diperoleh mengenai

11 Moh. Nadzir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000), h. 234. 12 Prasetya Irawan, Metodologi Penelitian Administrasi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2005), h.3

Page 25: IDA NUR AENI-FDK.pdf

12

pemberdayaan masyarakat dalam program pelayanan kesekatan di Klinik

Kesehatan Yayasan Persada Nurani kemudian mendeskripsikan temuan-temuan

yang ada dengan berpedoman pada sumber-sumber tertulis.

5. Keabsahan Data

Untuk memeriksa keabsahan data, penulis menggunakan teknik

triangulasi. Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data

yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan

atau pembanding terhadap data tersebut, teknik triangulasi yang banyak yang

digunakan adalah pemeriksaan terhadap sumber lainnya. Dalam hal ini, penulis

menggunakan pasien sebagai sumber pengecekkan keabsahan data yang penulis

peroleh dari pengurus atau staf program pelayanan kesehatan.

6. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data yaitu :

a. Data Primer, yaitu data yang berasal dari wawancara pengamatan di

lapangan. Data ini terbagi menjadi dua sumber yaitu:

a) Utama, adalah data yang diperoleh secara langsung dari sasaran

peneliti, yaitu Klinik Kesehatan Yayasan Persada Nurani yang

terdiri dari: Ketua Yayasan, Sekretaris

b) Umum, yaitu data yang diperoleh dari masyarakat kebayoran

lama maupun masyarakat setempat

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari catatan-catatan atau

dokumen yang berkaitan dengan penelitian dari sumber yang terkait.

Catatan dan dokumen tersebut berasal dari dokumen pribadi milik

YPN berupa laporan-laporan.

Page 26: IDA NUR AENI-FDK.pdf

13

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran

yang dipandang ilmiah dalam suatu penelitian terhadap hasil yang diperoleh

secara keseluruhan. Moeleong mengatakan bahwa sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan

seperti dokumen dan lain-lain.13 Data yang dipakai adalah data primer, yaitu data

yang diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pengurus yang

bersangkutan.

Dalam penelitian ini metode yang peneliti gunakan adalah :

a. Wawancara

Wawancara atau interview adalah percakapan atau tanya jawab yang

diarahkan untuk tujuan tertentu, dalam hal ini pertanyaan yang ditujukan kepada

responden untuk memperoleh data. Deddy Mulyana menjelaskan wawancara

adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin

memperoleh informasi dari seseorang lainnya, dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dari seseorang lainnya berdasarkan tujuan tertentu.14

Teknik yang digunakan adalah interview bebas terpimpin, yaitu penulis

mengajukan beberapa pertanyaan yang telah dipersiapkan, kemudian langsung

dijawab oleh informan dengan bebas dan terbuka. Dimana hal ini dilakukan oleh

peneliti untuk dapat menggali informasi dan data yang akurat dari narasumber

yang berkaitan dengan program pelayanan kesehatan yayasan persada nurani.

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara dengan pengurus

Yayasan Persada Nurani Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

13 Moeleong, Op.cit., h. 112. 14 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial Lainnya. Cet ke 2, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002), h. 180.

Page 27: IDA NUR AENI-FDK.pdf

14

b. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan metode pertama yang digunakan

dalam melakukan penelitian ilmiah. Observasi berarti pengamatan pencatatan

sistematik terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.15 Penulis akan

mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan maksud

memperoleh gambaran umum Yayasan Persada Nurani Kebayoran Lama dalam

aktifitasnya untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam upaya pemberdayaan

masyarakat miskin.

c. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan, membaca dan mempelajari berbagai macam

bentuk data berupa buku-buku, dokumen, brosur, proposal, catatan, foto dan

sebagainya yang berhubungan dengan Yayasan Persada Nurani Kecamatan

Kebayoran Lama, yang dapat dijadikan bahan pendukung dalam penulisan skripsi

ini, terutama mengenai program pemberdayaan masyarakat miskin melalui

pelayanan kesehatan.

8. Teknik Pencatatan Data

Pencatatan data dilakukan dengan cara pencatatan lapangan yang berisi

hasil wawancara dan pengamatan. Pengamatan secara cermat diarahkan terhadap

perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat (pasien) Kecamatan

Kebayoran Lama melalui program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan

Yayasan Persada Nurani dalam implementasi program pelayanan kesehatan klinik

Yayasan Persada Nurani.

15 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif , h. 216.

Page 28: IDA NUR AENI-FDK.pdf

15

Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan keterangan tentang

pemberdayaan program masyarakat miskin dalam program pelayanan kesehatan

Yayasan Persada Nurani. Dalam hal ini penulis mengajukan pertanyaan yang telah

disiapkan kepada responden, lalu dijawab oleh pemberi data dengan bebas

terbuka.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini sebelum mengadakan penelitian lebih lanjut

kemudian menyusun menjadi statu karya ilmiah, maka langkah awal yang penulis

lakukan dengan mengkaji terlebih dahulu karya ilmiah yang sudah ada yang berisi

hasil-hasil penelitian yang telah diterbitkan yang mempunyai judul hampir sama

dengan yang akan penulis teliti. Maksud pengkajian ini adalah dapat diketahui

bahwa apa yang penulis teliti sekarang tidak sama dengan penelitian dari karya

ilmiah terdahulu yang telah diterbitkan.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

menduplikasi hasil karya orang lain, maka penulis perlu mempertegas perbedaan

antara masing-masing judul karya ilmiah dengan yang akan penulis bahas, yaitu

sebagai berikut: :

1. ‘’Gambaran Pelaksanaan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat Miskin (Askeskin) di Dinas Kesehatan Kabupaten

Banyuasin, Palembang Sumatera Selatan”. Skripsi ini ditulis oleh Suci

Pujiati mahasiswa program peminatan manajemen pelayanan

kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun

2007. Skripsi ini meneliti tentang pelaksanaan program Aseskin di

Page 29: IDA NUR AENI-FDK.pdf

16

Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin yang terdapat berbagai

masalah yang ditimbulkan karena sistem manajemen yang kurang baik

dari segi sumber daya manusia (SDM), metode penentuan sasaran,

perencanaan kegiatan, pencatatan, dan pelaporan pertanggungjawaban

kegiatan.

2. ‘’Analisis Pelayanan Kesehatan bagi Keluarga Miskin di Kota

Bandar Lampung (studi kasus : Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek).”

Oleh Rini Yulianti, Karya ilmiah ini berisikan tentang: Kualitas

pelayanan kesehatan yang diberikan RSUAM terhadap pasien keluarga

miskin, khususnya pasien gakin rawat inap.

3. “Peningkatan dan Pengembangan RS Dokter Pirngadi Medan dalam

Usaha Peningkatan Pelayanan Kesehatan kepada Masyarakat.”

Skripsi ini ditulis oleh Maringan Emry Hutapea mahasiswi Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia tahun 1981. Skripsi ini

membahas permasalahan yang menyangkut masalah yang mempunyai

hubungan dengan ketenagaan, pembiayaan, sarana fisik, peralatan

medis dan non medis, masalah pelayanan kesehatan yang berada di RS

Dokter Pringadi Medan

Berbeda dengan karya-karya ilmiah di atas, bahwa penelitian yang akan

penulis lakukan berjudul ’’Program Pelayanan Kesehatan Yayasan Persada

Nurani dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Miskin di Kebayoran Lama

Jakarta Selatan.’’

Skripsi ini bertujuan untuk memberikan penilaian secara kritis tentang

pelayanan kesehatan di Yayasan Persada Nurani dan sekaligus memaparkan

Page 30: IDA NUR AENI-FDK.pdf

17

antara teori dengan realitas yang terjadi di lapangan. Dalam proposal penelitian

ini, isinya lebih memaparkan tentang pelaksanaan program pelayanan kesehatan

tersebut dalam meningkatkan kesehatan masyarakat miskin, serta langkah-langkah

yang telah dilakukan oleh Yayasan Persada Nurani. Demikian perbedaan pokok

bahasan atau materi antara proposal penelitian ini dengan karya ilmiah yang lain.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pembahasan dalam skripsi ini, penulis

menyusun ke dalam lima bab yang terdiri dari beberapa subbab tersendiri. Bab-

bab tersebut secara keseluruhan saling berkaitan satu sama lainnya yang diawali

dengan pendahuluan dan diakhiri dengan penutup serta kesimpulan dan saran,

adapun susunannya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian meliputi; pendekatan penelitian, teknik pemilihan

subyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, keabsahan data,

teknik analisis data, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik

pencatatan data, dan análisis data, penelitian terdahulu dan

sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teori, yang meliputi pengertian program, macam-

macam program, tujuan program dan implementasi program. teori

pelayanan kesehatan masyarakat meliputi, pengertian pelayanan

kesehatan masyarakat, ruang lingkup pelayanan kesehatan

masyarakat, sistem pelayanan kesehatan masyarakat di indonesia.

Page 31: IDA NUR AENI-FDK.pdf

18

teori kemiskinan meliputi pengertian kemiskinan, faktor penyebab

kemiskinan, dimensi kemiskinan, dan penanggulangan kemiskinan.

BAB III Gambaran Umum tentang Yayasan Persada Nurani yang

meliputi; sejarah berdirinya, visi dan misi, struktur organisasi,

bidang aktivitas yayasan, fokus program yayasan, serta tentang

program pelayanan kesehatan yang meliputi; dasar pemikiran, visi

dan misi dan jenis kegiatan.

BAB IV Temuan dan Analisis, memaparkan tentang perencanaan kegiatan

dan anggaran dana, upaya pelaksanaan program, penyuluhan dan

pemeriksaan kesehatan yang meliputi; pemeriksaan kesehatan,

pelaksanaan imunisasi, pemberdayaan kesehatan untuk pasien

LANSIA (Lanjut Usia)

BAB V Penutup, bab ini merupakan penutup dari bab-bab sebelumnya

yang memuat mengenai Kesimpulan dan Saran yang ditemukan

penulis selama menjalani penelitian dengan didasarkan kepada

hasil temuan dan analisis lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 32: IDA NUR AENI-FDK.pdf

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Program

1. Pengertian Program

Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh

seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan negara. Sebuah kelompok

organisasi, lembaga ataupun negara pastilah mempunyai suatu program.

Suharsimi Arikunto mengemukakan program sebagai berikut : “Program adalah

sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan

kegiatan tertentu.”1

Kegiatan yang sudah dilaksanakan bukan lagi suatu program dan kegiatan

yang tidak direncanakan bukan merupakan suatu program.

2. Macam-macam Program

Macam atau jenis program dapat bermacam-macam wujud dan dapat

dilihat dari berbagai aspek. Salah satunya, program dapat ditinjau dari :

a. Tujuan. Ada yang bertujuan mencari keuntungan, maka ukurannya

adalah seberapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain.

b. Jenis. Ada program pendidikan, program kemasyarakatan dan

sebagainya. Klasifikasi tersebut tergantung dari isi program

bersangkutan.

1 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta : Bina Aksara, 1988), h. 1

19

Page 33: IDA NUR AENI-FDK.pdf

20

c. Jangka Waktu. Ada program jangka pendek, jangka menengah dan

jangka panjang.

d. Keluasan. Ada program sempit dan ada program luas. Program sempit

hanya menyangkut program yang terbatas, sedangkan program luas

menyangkut banyak variabel.

e. Pelaksanaannya. Ada program kecil dan ada program besar. Program

kecil hanya dilaksanakan beberapa orang, sedangkan program besar

dilaksanakan oleh banyak orang.

f. Sifatnya. Ada program penting dan ada program yang kurang penting.

Program penting yang dampaknya menyangkut orang banyak,

menyangkut hal-hal yang vital, sedangkan kurang penting adalah

sebaliknya.2

3. Tujuan Program

Tujuan program adalah sasaran atau maksud yang harus dicapai dalam

proses pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut :

“ Tujuan program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan

perhatian oleh evaluator. Jika suatu program tidak mempunyai tujuan yang

tidak bermanfaat, maka program tersebut tidak perlu dilaksanakan karena

tujuan menentukan apa yang akan diraih”.3

2 Ibid, h.23 3 Ibid, h.24

Page 34: IDA NUR AENI-FDK.pdf

21

Tujuan program dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu : tujuan umum dan

khusus (obyektives). Tujuan umum biasanya menunjukkan out put dari program

jangka panjang. Sedangkan tujuan khusus, out putnya jangka pendek.4

Berbicara mengenai program atau tujuan program tidak dapat terlepas dari

kurikulum. Kurikulum adalah acuan yang berisi tentang sejumlah pelajaran yang

akan dilaksanakan dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh S. Nasution bahwa, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran

yang harus ditempuh atau sejumlah pelajaran yang harus dikuasai untuk mencapai

suatu tingkat atau ijazah.5

4. Implementasi Program

Dalam kamus Webster (Solichin Abdul Wahab, 1997:64) pengertian

implementasi dirumuskan secara pendek, dimana “to implementasi"

(mengimplementasikan) berarti “to provide means for carrying out; to give

practical effec to” (menyajikan alat bantu untuk melaksanakan; menimbulkan

dampak/berakibat sesuatu).6

Pengertian yang sangat sederhana tentang implementasi adalah

sebagaimana yang diungkapkan oleh Charles O. Jones (1991), dimana

implementasi diartikan sebagai "getting the job done" dan "doing it". Tetapi di

balik kesederhanaan rumusan yang demikian berarti bahwa implementasi program

merupakan suatu proses kebijakan yang dapat dilakukan dengan mudah. Namun

4 Ibid, h. 35 5 S. Nasution, Azas-azas Kurikulum, (Bandung: CV Jenimar, 1975), h. 5 6 Wayan Nurkacana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1976), h. 85

Page 35: IDA NUR AENI-FDK.pdf

22

pelaksanaannya, menurut Jonse, menuntut adanya syarat yang antara lain:

adanya orang atau pelaksana, uang dan kemampuan organisasi atau yang sering

disebut dengan resources, Lebih lanjut Jones merumuskan batasan implementasi

sebagai proses penerimaan sumber daya tambahan, sehingga dapat

mempertimbangkan apa yang harus dilakukan.

Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa keberhasilan impelementasi

program sangat dipengaruhi oleh berbagai variabel atau faktor yang pada

gilrannya akan mempengaruhi keberhasilan implementasi program itu sendiri

Ahli lain, Brian W. Hogwood dan Lewis A. Gunn (dalam Slichin Abdul

Wahab, 1991, 36) mengemukakan sejumlah tahap implementasi sebagai berikut :

• Tahap pertama Terdiri atas kegiatan-kegiatan :

a. Menggambarkan rencana suatu program dengan penetapan tujuan

secara jelas

b. Menentukan standar pelaksanaan

c. Menentukan biaya yang akan digunakan beserta waktu

pelaksanaan.

• Tahap kedua Merupakan pelaksanaan program dengan

mendayagunakan struktur staf, sumber daya, prosedur, biaya serta

metode

• Tahap ketiga Merupakan kegiatan-kegiatan :

a. Menentukan jadwal

b. Melakukan pemantauan

Page 36: IDA NUR AENI-FDK.pdf

23

c. Mengadakan pengawasan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan

program. Dengan demikian jika terdapat penyimpangan atau

pelanggaran dapat diambil tindakan yang sesuai, dengan segera.

B. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

1. Pengertian Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pengertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. Menjabarkan

pendapat Levey dan Loomba (1973) maka yang dimaksud dengan pelayanan

kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-

sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. 7

Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat (public health services)

adalah merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya adalah

pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan) dengan

sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa pelayanan kesehatan

masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif

(pemulihan).8

Pelayanan kesehatan masyarakat, baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah maupun swasta perlu memperhatikan beberapa ketentuan, antara lain

:9

7 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996),

Edisi III, h. 35 8 Ibid, h. 115 9 Lamintang, Pelayanan Kesehatan dan Hukum (Bandung: Bina Cipta, 1991), h. 59

Page 37: IDA NUR AENI-FDK.pdf

24

a). Penanggung Jawab

Suatu sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus ada penanggung

jawab oleh pemerintah maupun oleh swasta. Namun demikian di Indonesia,

pemerintah (dalam hal ini Departemen Kesehatan) merupakan penanggung jawab

yang paling tinggi. Artinya pengawasan, standar pelayanan dan sebagainya bagi

pelayanan kesehatan masyarakat baik pemerintah (puskesmas) maupun swasta

(balkesmas) adalah di bawah koordinasi Departemen Kesehatan.

b). Standar Pelayanan.

Sistem pelayanan kesehatan masyarakat, baik pemerintah maupun swasta

harus berdasarkan pada suatu standar tertentu. Di Indonesia, standar ini telah

ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dengan adanya buku Pedoman Puskesmas.

c). Hubungan Kerja.

Sistem pelayanan kesehatan masyarakat harus mempunyai pembagian

kerja yang jelas antara bagian satu dengan yang lain. Artinya fasilitas kesehatan

tersebut harus mempunyai struktur organisasi yang jelas dan menggambarkan

hubungan kerja, baik horizontal maupun vertikal.

d). Pengorganisasian Potensi Masyarakat.

Ciri khas dari sistem pelayanan kesehatan masyarakat adalah keikutsertaan

masyarakat atau pengorganisasian masyarakat. Upaya ini penting (terutama di

Indonesia) karena adanya keterbatasan sumber-sumber daya dari penyelenggara

pelayanan kesehatan masyarakat, perlu keikutsertaan masyarakat ini.

Page 38: IDA NUR AENI-FDK.pdf

25

2. Ruang Lingkup Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Sekalipun bentuk dan jenis pelayanan kesehatan banyak macamnya,

namun jika disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam.

Bentuk dan jenis pelayanan kesehatan tersebut, jika dijabarkan dari pendapat

Hodgetts dan Cascio (1983) adalah : 10

a. Pelayanan kedokteran

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan

kedokteran (medical services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang dapat

bersifat sendiri (solo practice) atau secara bersama-sama dalam satu organisasi

(institusion), tujuan utamanya untuk menyembuhkan penyakit dan memulihkan

kesehatan serta sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok pelayanan kesehatan

masyarakat (public health services) ditandai dengan cara pengorganisasian yang

umumnya secara bersama-sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit, serta

sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.

Karena ruang lingkup pelayanan kesehatan masyarakat menyangkut

kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

kesehatan masyarakat umumnya adalah besar. Hanya saja karena masalah

kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah masalah masyarakat sendiri, maka

10 Ibid, h. 116

Page 39: IDA NUR AENI-FDK.pdf

26

dalam menyediakan serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat,

potensi masyarakat sering diikut-sertakan.

Jika ditinjau dari batasan ilmu kesehatan masyarakat, sebagaimana yang

dikemukakan oleh Winslow (1920), pengikut-sertaan potensi masyarakat ini telah

merupakan prinsip pokok yang harus diikuti.

3. Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan yang cukup tinggi serta

distribusi yang tidak merata, merupakan tantangan berat bagi pembangunan

kesehatan di Indonesia. Keadaan lain yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan

adalah tingkat pendidikan umum yang belum memadai, terutama pada golongan

wanita. Di samping itu adat-istiadat, sikap, tingkah laku, dan kebiasaan-kebiasaan

warga masyarakat untuk hidup sehat dan berperan serta aktif dalam pembangunan

kesehatan, masih belum seperti apa yang diharapkan.

Tingkat ekonomi yang masih rendah menyebabkan banyak warga

masyarakat belum mampu memperoleh upaya pelayanan kesehatan. Pembiayaan

untuk pembangunan kesehatan, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari

masyarakat, dirasakan masih terbatas jumlahnya. Meskipun telah terdapat

berbagai peningkatan kerja sama lintas-sektoral, tetapi pelaksanaannya masih

belum berjalan dengan lancar.11

Untuk Indonesia penanggung jawab pelayanan kesehatan masyarakat

adalah Departemen Kesehatan yang menurut KEPRES No. 15 tahun 1984

11 Koentjaraningrat, Ilmu-ilmun Sosial dalam Pembangunan Kesehatan, (Jakarta: PT

Gramedia, 1985), h. 3

Page 40: IDA NUR AENI-FDK.pdf

27

memang diserahkan tugas sebagai penyelenggara sebagian dari tugas umum

pemerintahan dan pembangunan dibidang kesehatan. Untuk ini, Depatemen

Kesehatan melalui segenap aparatnya yang tersebar di seluruh tanah air, aktif

menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat. Aparat yang dimaksud ialah

Kantor Wilayah Departemen Kesehatan yang terdapat di setiap propinsi serta

Kantor Departemen Kesehatan yang terdapat di setiap Kabupaten.

Hanya saja sesuai dengan UU Pokok Pemerintah Daerah No. 5 tahun 1974

dimana tanggung jawab kesehatan berada pada pemerintah Daerah maka ditingkat

pemerintah daerah juga ditemukan aparat pemerintah yang bertanggung jawab

dalam bidang kesehatan. Aparat yang dimaksud ialah Kantor Dinas Kesehatan

Propinsi untuk tingkat propinsi, Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya

untuk tingkat Kabupaten/Kotamadya serta Kantor Dinas Kesehatan Kecamatan

untuk tingkat Kecamatan (masih dalam tahap perencanaan).

Dari uraian yang seperti ini jelaslah bahwa peranan kantor dalam Sistem

Kesehatan di Indonesia, tidak hanya sebagai pelaksana fungsi administrasi saja,

tetapi juga sebagai pelaksana fungsi pelayanan kesehatan. Dengan perkataan lain

Kantor Departemen Kesehatan dan atau Kantor Dinas Kesehatan yang terdapat di

kabupaten juga bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan, yang

dalam hal ini adalah pelayanan kesehatan masyarakat seperti misalnya mengatasi

keadaan wabah yang terjangkit di wilayah kerjanya.

Tentu mudah dipahami bahwa fungsi pelayanan kesehatan masyarakat

yang dimiliki oleh berbagai ‘kantor’ ini sifatnya hanya merupakan pelayanan

rujukan saja. Sedangkan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat

Page 41: IDA NUR AENI-FDK.pdf

28

sehari-hari, dipercayakan kepada PUSKESMAS, yang oleh pemerintah memang

didirikan di semua kecamatan di Indonesia.

Untuk lebih memperluas cakupan pelayanan kesehatan masyarakat

tersebut, pada beberapa kecamatan yang jumlah penduduknya lebih dari 30.000

dan yang wilayah kerjanya terlalu luas, didirikan PUSKESMAS pembantu.

Kecuali itu untuk lebih mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

yang bertempat tinggal jauh dari PUSKESMAS diselenggarakan PUSKESMAS

keliling.

Selanjutnya sesuai dengan prinsip perlunya melibatkan potensi

masyarakat, pada saat ini pemerintah berupaya secara maksimal untuk

mengikutsertakan potensi masyarakat yang dimaksud. Peran serta masyarakat

dalam bidang kesehatan secara keseluruhan disebut dengan nama Pembangunan

Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) yang pengorganisasiannya berada dalam

naungan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD). Sedangkan wadah

peran serta masyarakat dalam program kesehatan masyarakat dikenal dengan

nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Pada saat ini Posyandu direncanakan

akan didirikan di setiap desa. Sedangkan kegiatan utama Posyandu yang dikelola

dengan prinsip “dari dan oleh untuk masyarakat” ini, secara umum dapat

dibedakan atas lima macam yakni (1) pelayanan KIA, (2) pelayanan gizi, (3)

pelayanan keluaraga, (4) pemberian oralit, serta (5) imunisasi.12

Sejak reformasi nasional pada 1998, terjadi perubahan yang sangat

mendasar pada hampir seluruh organisasi di Indonesia. Demikian pula pada

12 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan (Jakarta : Binarupa Aksara, 1996),

Edisi III, h. 117-118

Page 42: IDA NUR AENI-FDK.pdf

29

organisasi pelayanan kesehatan. Perubahan yang mendasar dalam sektor

kesehatan adalah terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan

menjadi ‘Paradigma Sehat’. Paradigma baru ini mendorong terjadinya perubahan

konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan kesehatan, antara lain: 13

a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya

kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan

kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif,

b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah

(fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated),

c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah,

berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat,

d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula free

for service menjadi pembayaran secara pra-upaya,

e. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan konsumtif

menjadi investasi,

f. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah,

akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai mitra

pemerintah (partnership),

g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralized),

menjadi otonomi daerah (decentralized)

h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring

berjalannya era desentralisasi.

13 Op Cit, h. 66

Page 43: IDA NUR AENI-FDK.pdf

30

C. Kemiskinan

1. Pengertian Kemiskinan

Miskin adalah bentuk kata dasar dari kemiskinan, dalam kamus besar

Bahasa Indonesia, kata “miskin” memiliki arti tidak berharta benda, sebab

kekurangan (berpenghasilan sangat rendah). Sedangkan “kemiskinan” mempunyai

arti hal miskin, keadaan miskin, situasi penduduk atau sebagian penduduk yang

hanya dapat memenuhi makanan, pakaian, dan perumahan yang sangat diperlukan

untuk mempertahankan tingkat kebutuhan yang minimum.14

Dalam bahasa Arab kata “miskin” diambil dari kata sakana yang berarti

tenang atau diam. Kata miskin biasanya berkaitan dengan kata fakir yang berasal

dari kata faqr yang artinya orang yang patah tulang punggungnya, dalam arti

bahwa beban yang dipikulnya sedemikian berat sehingga mematahkan tulang

punggungnya.15

KH. Ali Yafie berpendapat bahwa miskin adalah barang siapa yang

memiliki harta benda atau mata pencaharian tetap, akan tetapi salah satunya atau

kedua-duanya hanya menutupi seperdua atau lebih dari kebutuhan pokoknya.16

Kemiskinan dari sudut sosiologi dapat dibedakan menjadi tiga pengertian:

kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, dan kemiskinan kultural. Seseorang

termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah

garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum,

seperti pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. Seseorang yang tergolong

14 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1998), Cet. Ke-1, h. 587 15 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan, 1994), h. 449 16 Ali Yafie, Menggagas Fiqih Sosial, (Bandung: Mizan, 1994), h. 170

Page 44: IDA NUR AENI-FDK.pdf

31

miskin relatif sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan, namun masih

berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. Sedangkan kemiskinan

kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang

tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari

pihak lain yang membantunya.

Soerjono Soekanto merumuskan: ”kemiskinan sebagai suatu keadaan di

mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf

kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun

fisiknya dalam kelompok tersebut”.17

Dari beberapa pendapat di atas dapatlah diambil kesimpulan, bahwa

kemiskinan merupakan keadaan yang dialami oleh sebagian penduduk yang hidup

dalam keadaan serba kekurangan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya yang

pokok disebabkan kurangnya kemampuan ekonomi.

Secara umum, yang dimaksud dengan orang miskin dalam buku Planning

And Management of Social Sector Programme, didefinisikan sebagai orang yang

hidupnya berada di bawah garis kemiskinan, yakni orang yang tertutup baginya

kesempatan untuk mendapatkan nafkah untuk makan dan kebutuhan lainnya

seperti pakaian, pendidikan, lapangan kerja dan sebagainya.18

Kemiskinan adalah ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan

dasar minimal untuk hidup layak.19 Dalam kehidupan di masyarakat, kemiskinan

adalah suatu hal yang nyata adanya. Bagi mereka yang tergolong miskin, mereka

17 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1987), h. 365 18 Parsudi Suparlan, Kemiskinan Diperkotaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993)

Cet. Ke-2, h. 20 19 Departemen Sosial (Depsos), Penduduk Fakir Miskin Indonesia Tahun 2002 (Jakarta:

Depsos, 2002)

Page 45: IDA NUR AENI-FDK.pdf

32

sendiri merasakan dan menjalankan kehidupan dalam kemiskinan tersebut. Tetapi

kesadaran akan kemiskinan mereka itu baru terasa bila mereka membandingkan

kehidupan yang mereka jalani dengan kehidupan orang lain yang lebih tinggi

tingkat kehidupannya.20

2. Faktor Penyebab Kemiskinan

Di Indonesia, masalah kemiskinan merupakan masalah sosial yang

senantiasa relevan untuk dikaji terus meneus. Ini bukan saja karena masalah

kemiskinan telah ada sejak lama dan masih hadir di tengah-tengah kita saat ini,

melainkan pula karena kini gejalanya semakin meningkat sejalan dengan krisis

multidimensional yang masih dihadapi oleh Bangsa Indonesia.21

Kemiskinan adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh setiap orang,

namun demikian seperti yang telah dibahas sebelumnya, kemiskinan ini pun

banyak terjadi dalam masyarakat. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan

kemiskinan ini. Dr. M. Quraish Shihab berpendapat bahwa faktor utama penyebab

kemiskinan adalah sikap berdiam diri, enggan atau tidak dapat bergerak atau

berusaha. Keengganan berusaha adalah penganiayaan terhadap diri sendiri, sedang

ketidakmampuan berusaha antara lain disebabkan oleh penganiayaan orang lain.

Ketidakmampuan berusaha yang disebabkan orang lain ini diistilahkan pula

dengan kemiskinan struktural. Kemiskinan ini terjadi akibat adanya

20 Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, h. 366 21 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: Refika

Aditama, 2005), Cet. Ke-1, h. 131

Page 46: IDA NUR AENI-FDK.pdf

33

ketidakseimbangan dalam perolehan atau penggunaan sumber daya alam yang

telah diberikan oleh Allah Swt kepada makhluknya.22

Seseorang yang hidupnya selalu diam atau tidak mau berusaha atau tidak

dapar berusaha, tidaka akan dapat memiliki sesuatu, padahal Allah Swt telah

menyediakan sumber daya alam yang bias dikelola oleh manusia yang tidak

terbatas jumlahnya. Sebagaimana Firman Allah Swt: (Q.S. Ibrahim : 34)

KH. Ali Yafie mengemukakan ada 6 (enam) hal yang menjadi penyebab

terjadinya kemiskinan : 23

1. Kelemahan, yang meliputi kelemahan hati dan semangat, kelemahan akal

dan ilmu atau kelemahan fisik.

2. Kemalasan, sifat ini merupakan pangkal utama dari kemiskinan.

3. Ketakutan, merupakan penghambat untuk mencapai sukses atau usaha.

Keberhasilan pekerjaan tergantung pada keberanian pelakunya.

4. Kepelitan, hal ini bersangkutan dengan pihak si kaya. Karena dengan sifat

ini tanpa disadari, pelitnya itu membantu untuk tidak mengurangi

kemiskinan, sehingga kemiskinan terus terpelihara.

5. Tertindih hutang, orang yang sudah terbiasa berhutang, maka ia akan

tersulit lepas dari jeratannya, sehingga dia tidak bias keluar dari

kemiskinan.

22 M. Quraish Shihab, Op. Cit., h. 449-450 23 Ali Yafie, Op. Cit., h. 73

Page 47: IDA NUR AENI-FDK.pdf

34

6. Diperas atau dikuasai oleh sesame manusia. Pemerasan terhadap manusia

ini sangat rentan untuk menimbulkan perbudakan.

Dari enam hal di atas, ada tiga hal yang merupakan penyebab kemiskinan

yang disebabkan oleh faktor intern yang muncul dari individu itu sendiri, hal

tersebut adalah: kelemahan, kemalasan dan ketakutan. Ketiga faktor ini

merupakan faktor utama penyebab kemiskinan. Sedangkan tiga faktor lain

dimunculkan oleh faktor ekstern yang oleh orang lain faktor ini merupakan faktor

penunjang terciptanya kemiskinan.

Sedangkan Dr. Musthofa Husni Assiba’I berpendapat bahwa kemiskinan

itu disebabkan karena salah satu dari dua sebab, yaitu kemalasan dan

ketidakmampuan bekerja atau karena kehilangan syarat-syarat untuk bekerja.24

3. Dimensi Kemiskinan

Kemiskinan merupakan fenomena yang berwayuh wajah. Kemiskinan

dapat dibagi kedalam beberapa dimensi:

a. Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi. Globalisasi menghasilkan

pemenang dan pengkalah. Pemenang umumnya adalah negara-negara

maju sedangkan negara-negara berkembang seringkali semakin

terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan

prasyarat globalisasi.

24 Musthofa Husni Assiba’i, Kehidupan Sosial Menurut Islam, Tuntutan Hidup

Bermasyarakat, alih bahasa M. Adhi Ratomi, (Bandung: CV Diponegoro, 1993), Cet. Ke-4, h. 155.

Page 48: IDA NUR AENI-FDK.pdf

35

b. Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan

subsisten (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan), kemiskinan

pedesaan (kemiskinan akibat peminggiran pedesaan dalam proses

pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan

oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan).

c. Kemiskinan sosial. Kemiskinan yang dialami oleh perempuan, anak-

anak, dan kelompok minoritas.

d. Kemiskinan konsekuensional. Kemiskinan yang terjadi akibat

kejadian-kejadian lain atau faktor-faktor eksternal di luar si miskin,

seperti konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan, dan tingginya

jumlah penduduk.25

4. Penanggulangan Kemiskinan

Kemiskinan merupakan problem bagi kemanusiaan, khususnya disini bagi

ummat Islam. Kemiskinan merupakan masalah yang membebani laju dari

pergerakan menuju keteraturan. Masyarakat kita memunculkan sebuah

kesepakatan baru atau konsepsi bahwa siapa yang mempunyai keahlian,

kepintaran, gelar yang tinggi dan jaringan komunikasi yang luas akan bias

mencapai kesuksesan. Sedangkan banyak sekali orang-orang pergi ke kota hanya

bermodal nekat dan ingin mengadu nasib, alhasil yang mereka rasakan hanya akan

menjadi orang-orang pinggiran yang bias masuk dalam kategori orang miskin.

25 David Cox, “Outline of Presentation on Poverty Alleviation Programs in the Asia-

Pacific Region” makalah yang disampaikan pada International Seminar on Curriculum Development for Social Work Education in Indonesia, (Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 2004), h. 1-6

Page 49: IDA NUR AENI-FDK.pdf

36

Di Indonesia program-program penanggulangan kemiskinan sudah banyak

pula dilaksanakan, seperti: pengembangan desa tertinggal, perbaikan kampong,

P2KP, PNPM dan BLT. Karena problem kemiskinan bersifat multidimensional,

maka strategi penanggulangannya harus bersifat multi dimensional juga. Selama

ini (studi kasus Indonesia) yang dilakukan oleh pemerintah hanya bersifat

ekonomi semata, sehingga apabila kebutuhan ekonomi sudah tercapai seolah-olah

proyek penanggulangan kemiskinan yang tidak berdimensi ekonomi, seperti

kemiskinan struktural atau politik. Untuk itu, ada beberapa langkah yang perlu

diperhitungkan dalam pemberdayaan lapisan masyarakat miskin guna sebagai

penanggulangan kemiskinan tersebut :

1. Pemberdayaan masyarakat merupakan prasyarat mutlak bagi upaya

penanggulangan masalah kemiskinan, yang bertujuan menekan perasaan

ketidakberdayaan masyarakat miskin bila berhadapan dengan struktur

sosial dan politis.

2. Upaya-upaya memutus hubungan yang bersifat eksploitatif terhadap

lapisan orang miskin yang perlu dilakukan.

3. Tanamkan rasa kesamaan (egaliterian) dan berikan gambaran bahwa

kemiskinan bukan merupakan takdir tetapi sebagai penjelmaan dari

konstruksi sosial.

4. Merealisasikan perumusan pembangunan dengan melibatkan masyarakat

miskin secara penuh. Seperti PKT (Proyek Kawasan Terpadu).

5. Perlunya pembangunan sosial dan budaya bagi masyarakat miskin. Selain

perubahan struktur yang diperlukan, juga perubahan nilai-nilai budaya.

Page 50: IDA NUR AENI-FDK.pdf

37

6. Diperlukan redistribusi infrastruktur pembangunan yang lebih merata,

meskipun kelima langkah di atas dapat dipenuhi tanpa dukungan

infrastruktur yang memadai, orang miskin tetap saja tidak akan

memperoleh akses ekonomi yang akibatnya tidak memiliki juga akses di

bidang-bidang lainnya. Apabila langkah-langkah tersebut dapat dilakukan

secara terpadu maka kemiskinan akan dapat ditanggulangi, langkah di atas

merupakan gambaran bahwa antara ekonomi dan politik tidak dapat

dipisahkan.26

Menurut pandangan Islam kemiskinan tidak semata-mata hanya persoalan

ekonomi saja, kemiskinan juga harus dilihat salah satunya dari sisi sejauhmana

manusia yang mengalami kemiskinan tersebut menggunakan potensi yang ada

pada dirinya semaksimal mungkin, ini berkaitan dengan fungsi manusia di bumi

sebagai khalifah Allah Swt. Kemiskinan dalam pandangan Islam dilihat sebagai

suatu kelemahan, ketidakberdayaan yang menjadi problem yang dapat

menurunkan martabat kehormatan manusia yang harus diatasi.

Strategi pendekatan yang dipakai dalam pengentasan kemiskinan akan

sangat dipengaruhi oleh masalah yang melatarbelakanginya. Oleh karena itu,

apabila masalah kemiskinan disebabkan oleh individual, maka usaha ang

dilakukan adalah dengan merubah aspek manusia sebagai individu atau warga

masyarakat. Sedangkan apabila masalahnya disebabkan oleh faktor struktural atau

sistem, maka usaha yang harus dilakukan adalah perubahan pada struktur sistem.

26 Heru Nugroho, Negara Pasar dan Keadilan Sosial, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), Cet.

Ke-1, h. 195-197.

Page 51: IDA NUR AENI-FDK.pdf

38

Adapun kemiskinan alamiah biasanya diatasi dengan cara bentuk

pembangunan secara fisik, pemasukan modal dan pengenalan teknologi.

Sedangkan kemiskinan buatan bias diatasi oleh perubahan structural, perubahan

kelembagaan dan perubahan dalam berbagai bentuk sosial ekonomi.

Selanjutnya dalam tahap pelaksanaan program pengentasan kemiskinan

agar tepat sasaran, psrtisipasi kaum miskin dalam proses pelaksanaan program

tersebut mutlak diperlukan. Dalam hal ini Kramer mengajukan model Community

Action Program (CAP) yang terdiri dari 4 (empat) bentuk partisipasi, antara

lain:27

1. Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan pada kebijaksanaan

program yang akan dijalankan. Perwujudan partisipasi kaum miskin dalam

model ini dapat diwujudkan dengan adanya presentasi wakil-wakil mereka

dalam pelaksanan program.

2. Partisipasi dalam perkembangan program. Dalam kapasitasnya sebagai

sasaran, maka pendapat, saran dan aspirasi kaum miskin harus didengar

terutama tentang kebutuhan dan kepentingan yang betul-betul riil.

3. Keterlibatan dalam gerakan sosial. Dalam bentuk ini, kaum miskin sebagai

pihak yang tidak berdaya (powerless) diberikan motivasi dan stimulasi

untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.

4. Keterlibatan dalam berbgai pekerjaan. Karena kaum miskin menjadi

miskin akibat terbatasnya kesempatan dan kemampuan mereka untuk

melakukan pekerjaan yang dapat meningkatkan pendapatan, maka

27 Alfian, Kemiskinan Struktural : Suatu Bunga Rampai, (Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu

Sosial, 1980), h. 5

Page 52: IDA NUR AENI-FDK.pdf

39

diperlukan penyegaran lapangan usaha yang banyak melibatkan kaum

miskin. Padat karya adalah slah satu contohnya.

Bahwa bukan saja pemerintah Indonesia yang menyoroti problem

kemiskinan dan cara mengentaskannya, akan tetapi menjadi sorotan atau perhatian

dalam ajaran Islam. Karenanya hal ini merupakan suatu ajaran Islam untuk

membantu menanggulanginya, baik melalui bantuan individu maupun lembaga

keuangan yang berperan mengisi pembangunan di Negara Indonesia ini.

Page 53: IDA NUR AENI-FDK.pdf

BAB III

GAMBARAN UMUM

YAYASAN PERSADA NURANI

A. Profil Yayasan

1. Sejarah Perkembangan Yayasan Persada Nurani

Ide awal pendirian Yayasan Persada Nurani dilatar-belakangi oleh

keprihatinan beberapa pihak yang melihat realita kehidupan bangsa dan

Negara Indonesia, dimana kondisi negara dan sosial kemasyarakatannya

yang kian terpuruk. Seolah kondisi yang ada mencerminkan bahwa bangsa

ini sudah tidak lagi mempunyai identitas yang jelas. Keterpurukan ini

ditandai dengan berbagai permasalahan yang ada sebagaimana berikut ini:

degradasi moral yang kian menghebat menghancurkan generasi muda

bangsa, kemiskinan yang kian merajalela, pengangguran yang semakin

meninggi, kesehatan dan pendidikan yang kian mahal, angka kriminalitas

yang begitu fantastis meningkat dan segenap permasalahan sosial lainnya.1

Dari permasalahan sosial tersebut keprihatinan itu muncul. Dari

beberapa diskusi yang dilakukan, maka jiwa-jiwa patriotisme muncul,

semangat untuk memperbaiki keadaan bangkit, semangat untuk melayani

timbul. Kemudian dari hasil diskusi itu, ada keinginan untuk bisa berbuat

dan bertindak bagi perubahan. Dalam pertemuan hari Selasa, 29 Maret

2007 beberapa orang kemudian bersepakat untuk membuat sebuah

                                                       1 Hasil Wawancara Pribadi dengan sdr Nurkholis, Sip selaku Sekretaris yang merangkap

Humas Yayasan Persada Nurani, Jakarta 12 Mei 2010 

40

Page 54: IDA NUR AENI-FDK.pdf

41

yayasan sebagai wadah untuk mengaktualisasikan keinginannya untuk

melayani dan ”membina” masyarakat ke arah yang lebih baik.

Pada awalnya yayasan diberi nama Yayasan Bakti Mulia, namun

ketika nama yayasan ini didaftarkan ke notariat, dinyatakan bahwa nama

yayasan tersebut sudah ada yang menggunakannya. Selang beberapa bulan

kemudian beberapa orang tadi bersepakat untuk merubah nama yayasan

dengan nama yang baru yaitu Yayasan Persada Nurani. Tak lama

kemudian Yayasan Persada Nurani didaftarkan kembali ke notariat.

Dengan nama yang baru inilah wadah yang diharapkan menjadi sarana

untuk melayani bangsa dan masyarakat tersebut terdaftar sebagai yayasan

dengan AKTA NOTARIS JOHN EDY RAHMAN, SH., MKn bernomor.

10 tertanggal 27 Juni 2007. Alamat yang digunakan ketika itu adalah

alamat rumah ketua yayasan, yakni Jl. Alam Segar XI/36 Rt. 007/016

Komplek Perumahan Pondok Indah, Pondok Pinang, Kebayoran Lama

Jakarta Selatan.2

Tercatat sebagai Dewan Pendiri yang merupakan orang-orang yang

melakukan diskusi atas permasalahan yang ada sebagaimana dijelaskan di

atas adalah Andi Purwanto, SE., M. Faridj Wajdi, SE., M.Si., Nurkholis,

S.IP., Iim Arif Iman Nudin dan dr. Meizi Fachrial Achmad. Pada

pertemuan pembentukan yayasan sebelum didaftarkan ke notariat, telah

diputuskan dan disepakati juga bahwa yang menjadi Dewan Pengurus

adalah sebagai berikut: M. Faridj Wajdi sebagai ketua yayasan, Nurkholis,

S.IP. sebagai sekretaris yayasan dan Iim Arif Iman Nudin sebagai

                                                       2 Ibid. 

Page 55: IDA NUR AENI-FDK.pdf

42

bendahara yayasan. Sementara itu, yang diberikan kewenangan sebagai

Dewan Pengawas adalah Andi Purwanto, SE. dan Achmad Farid.

Kondisi Yayasan Persada Nurani ketika pertama kali berdiri

memang belum bisa berbuat lebih banyak untuk mencari solusi praktis

bagi permasalahan yang ada. Akan tetapi dalam perjalanannya, yayasan ini

telah mampu membuat program-program sebagai lingkup kegiatannya. Di

antaranya program sosial seperti bazar, pengobatan gratis bagi dhu’afa,

santunan anak yatim, pemberian ”kafalah” atau bingkisan kepada para

ustadz, dll.. Selain itu, juga ada program pembinaan masyarakat, di

antaranya pelatihan motivasi bagi pelajar SMU/sederajat dan

SMP/sederajat, pendalaman agama Islam ketika bulan Ramadhan,

penyediaan buka puasa di jalan maupun masjid, dll.

Dalam setiap aktifitas kegiatannya Yayasan Persada Nurani selalu

melibatkan peran serta masyarakat luas, baik sebagai pelaksana kegiatan di

lapangan maupun sebagai donatur. Dalam perjalanannya dana yang

dibutuhkan demikian besar untuk mengcover setiap kegiatannya, namun

kebutuhan tersebut tidak dibarengi dengan ketersediaan dana yang

mencukupi. Oleh karena sebagai pemikiran awal selain dari para donatur

yang telah ada, Yayasan Persada Nurani mencoba menyerap dana-dana

yang ada di intstansi pemerintahan seperti APBD, APBN maupun instansi

swasta seperti perusahan-perusahan sekitar sebagai sumber dana bagi

pembiayaan setiap kegiatan yang digulirkan.

Kini untuk menjadikan yayasan sebagai suatu wadah yang layak

untuk mendapatkan dana dari beberapa sumber dimaksud, maka Yayasan

Page 56: IDA NUR AENI-FDK.pdf

43

Persada Nurani dalam waktu dekat ke depan akan melengkapi persyaratan

yang diharuskan ada seperti; Surat Keterangan dari Departemen Hukum

dan HAM, Surat Keterangan dari Departemen Sosial, nomor peserta wajib

pajak (NPWP) dan kelengkapan administrasi lainnya. Perubahan alamat

pun dilakukan demi terpenuhinya syarat tersebut. Yayasan Persada Nurani

kini beralamat di Jl. Kebon Mangga No. 07, RT 09/RW 07 Cipulir,

Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Sehingga perubahan dan pelengkapan ini diharapkan bisa menjadi

pemompa ”nafas” bagi perjalanan Yayasan Persada Nurani dalam

mewujudkan cita-citanya yang agung.

2. Visi dan Misi YAYASAN PERSADA NURANI

Adapun yang menjadi Visi dari YAYASAN PERSADA NURANI,

yaitu menjadikan Yayasan sebagai Pelayan dan Pembina masyarakat serta

ikut mendorong dalam proses pembentukan masyarakat madani yang

memanusiakan manusia (humanisasi), membebaskan manusia dari rasa

takut (liberalisasi) dan beriman kepada Allah swt. (transendensi).

Sedangkan Misi YAYASAN PERSADA NURANI adalah :

a. Menyumbangkan kepada masyarakat (khususnya kaum dhu’afa) suatu

bentuk pelayanan yang terbaik bagi perbaikan.

b. Menjadi yayasan yang bebas dari tekanan kekuatan modal dan politik

dalam mendorong proses humanisasi, liberalisasi dan transendensi.

c. Menjadi yayasan pembina masyarakat dalam mendukung proses

terbentuknya masyarakat yang madani.

Page 57: IDA NUR AENI-FDK.pdf

44

3. Susunan Struktur Organisasi Yayasan Persada Nurani

Susunan Struktur organisasi Yayasan Persada Nurani adalah sebagai

berikut :

Dewan Pendiri : 1. Andi Purwanto, SE.

2. Faridj Wajdi, SE., MSi

3. Nurkholis, S.IP.

4. Iim Arif Iman Nudin

5. dr. Meizi Fachrizal Achmad

Dewan Pengurus

Ketua : M. Faridj Wajdi, SE, M.Si.

Sekretaris : Nurkholis, S.IP.

Bendahara : Iim Arif Iman Nuddin

Dewan Pengawas : 1. Achmad Farid

2. Andi Purwanto, SE.

4. Bidang Aktifitas Yayasan Persada Nurani

Adapun aktifitas Yayasan Persada Nurani dibagi menjadi masing-

masing Divisi sebagai berikut :

a. Divisi Pelayanan Sosial, Dakwah Masyarakat

Koordinator : Drs. Abdul Rosyid

Program-programnya :

1) Bazzar Sembako/pakaian

2) Bakti Sosial

Page 58: IDA NUR AENI-FDK.pdf

45

3) Pengobatan Gratis

4) Santunan Anak Yatim

5) Dll.

b. Divisi Pendidikan dan Pembinaan Masyarakat

Koordinator : Ahdiat Zamzam Mihardja, A.Md.

Program-programnya :

1) Pemberantasan Buta Huruf Al-Qur’an dengan BBQ (bina baca

Qur’an)

2) Pendalaman/pemahaman ilmu agama Islam

3) Pelatihan live skill

4) Pelatihan Motivasi, dll.

c. Divisi fund rishing (ZISWAF dan penyerapan APBD)

Koordinator : Ari Wibowo, SE.

Program-programnya :

1) Pembuatan Proposal ZISWAF setiap Ramadhan

2) Jemput ZISWAF

3) Melakukan kerja sama dengan majelis ta’lim dan perusahaan-

perusahaan untuk mendapatkan penyaluran dana.

4) Mengajukan proposal ke Pemerintah melalui penyerapan APBD

(anggaran pendapatan dan belanja daerah)

Page 59: IDA NUR AENI-FDK.pdf

46

B. Fokus Program Yayasan Persada Nurani

1. Program Pengentasan Kemiskinan

a. Dasar Pemikiran

 ☺

☺ ☺ ☺

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan,

sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang

lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang

munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah

dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya

Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (At-Taubah : 71)

Kemiskinan merupakan masalah utama di negeri kita, ketersediaan

lapangan kerja adalah salah satu penyebab mengapa penduduk berada di

dalam garis kemiskinan, untuk itu dibutuhkan pemikiran yang inovatif

dalam mengentaskan kemiskinan ini, banyak kebijakan yang telah

dilakukan oleh Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan ini tetapi

selalu saja pemerintah hanya menangani masalah luar saja tanpa

menyentuh pokok dari masalah kemiskinan. Salah satu program

pemerintah untuk mengatasi permasalahan kemiskinan adalah dengan

Page 60: IDA NUR AENI-FDK.pdf

47

program bantuan tunai langsung (BLT) program ini bertujuan untuk

mengurangi kemiskinan dengan cara membagikan dana langsung kepada

masyarakat, terlihat bahwasanya secara bentuk kebijakan ini terlihat baik,

tetapi secara substansi terjadi penyelewengan-penyelewengan dari

kebijakan ini.

Timbulnya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada

pertengahan tahun 1997, menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk

yang hidup di bawah garis kemiskinan. dan kebanyakan penduduk yang

berada dibawah garis kemiskinan adalah muslim, sehingga menjadi tugas

kita semua sebagai saudara seiman untuk membantu saudara-saudara kita

yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Pemberdayaan masyarakat

miskin perlu dikelola secara baik, profesional dan amanah, supaya angka

kemiskinan dapat dikurangi. Sehingga program-program yang baik untuk

pengetasan kemiskinan menjadi sangat penting. Sadar akan permasalahan

ini, kami membentuk wadah dengan nama Yayasan Persada Nurani. Kami

hadir membawa misi untuk mengetaskan permasalahan ini.

b. Visi dan Misi

1) VISI

Menjadikan masyarakat muslim yang adil, makmur dan sejahtera yang

cerdas, berkualitas juga mandiri.

2) MISI

a) Membangun diri menjadi lembaga yang professional dan

amanah

Page 61: IDA NUR AENI-FDK.pdf

48

b) Mendayagunakan seluruh elemen-elemen sosial yang berada di

masyarakat.

c) Mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam masyarakat

d) Menciptakan suasana yang baik antar masyarakat.

c. Fungsi dan Tujuan

1) Pusat pembinaan dan pemberdayaan Masyarakat

2) Me€ngelola dana sosial perusahan dan masyarakat untuk kegiatan

produktif.

3) Memberikan bantuan sosial, biaya pendidikan dan pengobatan

kepada masyarakat

4) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menciptakan

peluang wirausaha sesuai dengan keadaan lingkungannya.

5) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan wirausaha yang telah

dilakukan

d. Program Kerja

1) Pelatihan Kewirausahaan

2) Pelayanan Kesahatan

3) Pemberantasan Buta Huruf

4) Pendistribusian Zakat, Infaq dan Shodakoh kepada para Mustahiq

5) Pengelolaan dana Sosial baik dari Masyarakat maupun Perusahaan

2. Program Pelayanan Kesehatan

a. Dasar Pemikiran

Page 62: IDA NUR AENI-FDK.pdf

49

Untuk lebih meyakinkan pembaca dan donatur agar tidak ragu-ragu

dalam menginvestasikan dananya untuk akhirat di bidang kesehatan, maka

kami sampaikan kutamaan-keutamaan ini karena Allah semata :

1) Al-Qur’an Surat al-Baqarah (2) : 156

“Orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan

innalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”

2) Rasulullah SAW. Bersabda :

“Mu’min yang kuat (sehat) lebih dicintai oleh Allah dari pada mu’min

yang lemah (sakit)”

3) Al-Qur’an Surat at-Taghabun (64) : 11

“ Tidak ada suatu musibahpun telah menimpa seseorang kecuali

dengan izin Allah. Dan siapa yang percaya kepada Allah, niscaya dia

akan member petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui

terhadap segala sesuatu”. Hal senada disebutkan dalam Surat Al

Hadiid (57) : 22-23

4) Al-Qur’an Surat al-Baqarah (2) : 273

Page 63: IDA NUR AENI-FDK.pdf

50

“Berinfaklah kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan

Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tidak tahu

menyangka mereka orang kayak arena memelihara diri dari minta-minta.

Kamu kenal dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada

orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu

nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui”

b. Visi dan Misi

1) Visi : Menyehatkan kaum dhu’afa

2) Misi : Memberikan pengobatan, konsultasi dan pemahaman

untuk terwujudnya kesehatan yang optimal.

c. Jenis Kegiatan

1) Klinik Layanan Kesehatan Persada Nurani

Program utama Layanan Kesehatan Persada Nurani adalah layanan

kesehatan dasar yang diberikan kepada fakir miskin dalam bentuk

layanan kuratif atau pengobatan dengan jam buka paruh waktu dari

Senin-Jum’at Pukul 13.00-17.00 wib. Lokasi klinik beralamat di Jl.

Kebon Mangga No. 07, RT 09/RW 07 Cipulir, Kebayoran Lama

Jakarta Selatan. Telp : (021) 9120 4544.

Dari awal pendirian hingga kini sudah tercatat 750 jiwa yang

menjadi anggota Layanan Kesehatan Persada Nurani yang terdiri dari

Page 64: IDA NUR AENI-FDK.pdf

51

kaum fakir, miskin, yatim/piatu, janda, jompo. Jumlah itu akan terus

bertambah seiring dikenalnya Layanan Kesehatan ini oleh masyarakat

sekitar yang diperkirakan akan menjadi 1000 orang member dalam

beberapa bulan selanjutnya.

2) Bakti Sosial Kesehatan

Mengingat tidak semua fakir miskin tinggal berdekatan dengan

lokasi Layanan Kesehatan maka untuk mengantisipasi kendala

transportasi, layanan kesehatan berusaha melakukan “jemput bola”

dengan melakukan bakti sosial kesehatan di wilayah mereka dengan

melakukan layanan kesehatan dalam bentuk pemeriksaan dan layanan

obat.

B. Letak Geografis Yayasan Persada Nurani

1. Letak Geografis

Yayasan Persada Nurani berada di Kecamatan Kebayoran Lama yang

terletak di Jakarta Selatan. Kebayoran Lama dahulu adalah wilayah terbarat

dari Kotamadya Jakarta Selatan. Namun semenjak dimekarkan menjadi dua

kecamatan baru, Kebayoran Lama dan Pesanggrahan, maka sebagian wilayah

kelurahan Kebayoran Lama masuk ke dalam wilayah Pesanggrahan yang

merupakan wilayah terbarat dari Kota Jakarta Selatan.3

Kecamatan Kebayoran Lama

                                                       3 Hasil Wawancara Pribadi dengan sdr Nurkholis, Sip selaku Sekretaris yang merangkap

Humas Yayasan Persada Nurani, Jakarta 12 Mei 2010P 

Page 65: IDA NUR AENI-FDK.pdf

52

                                                      

Peta lokasi Kecamatan Kebayoran Lama

2. Kondisi Sosio Historis Masyarakat di YPN (Yayasan Persada Nurani)

Berdasarkan catatan pendataan keluarga tahun 2009 di kecamatan

kebayoran lama masih ditemukan keluarga dalam tahapan Pra Sejahtera dan

Sejahtera 1 sebanyak 30,5% keluarga. Tekanan ini menjadikan tumbuhnya

kasus-kasus kurang gizi dan kerawanan kesehatan lainnya.

Masyarakat yang berada di sekitar Yayasan Persada Nurani, mayoritas

merupakan masyarakat pendatang yang berasal dari Jawa, Padang, Batak, dan

lainnya. Umumnya mereka bermatapencaharian sebagai pedagang di pasar

Kebayotran Lama. Kebanyakan dari mereka hidup dengan keadaan ekonomi

yang tidak mampu, berkaitan dengan masalah kesehatan, berobat menjadi hal

yang sulit mereka lakukan, terlebih semakin mahalnya biaya kesehatan

sekarang ini. Hal itu lah yang membuat Yayasan Persada Nurani

mengupayakan agar mereka mendapatkan pelayanan kesehatan yang

terjangkau dengan mendirikan klinik Persada Nurani ini. 4

 4 Hasil Wawancara Pribadi dengan sdr Nurkholis, Sip selaku Sekretaris yang merangkap

Humas Yayasan Persada Nurani, Jakarta 12 Mei 2010 

Page 66: IDA NUR AENI-FDK.pdf

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS

Sesuai dengan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti di

Klinik Kesehatan Yayasan Persada Nurani kepada ketua yayasan dan pengurus

serta pasien yang menjadi sample, maka dapat dianalisa sebagai pelaksanaan

program pemberdayaan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang berupaya

meningkatkan kesehatan masyarakat miskin di daerah Kebayoran Lama Jakarta

Selatan, seperti wawancara penulis kepada ketua yayasan :

“Yayasan Persada Nurani (YPN) adalah sebuah lembaga sosial kemanusiaan yang sekaligus sebagai lembaga swadaya masyarakat yang menaruh perhatian dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat di antaranya melalui pelayanan kesehatan masyarakat guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada umumnya dan masyarakat miskin khususnya ”1

Edi suharto mengatakan bahwa, pemberdayaan adalah serangkaian

kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam

masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan.2

Program pemberdayaan masyarakat melalui pelayanan kesehatan di sini membuat

masyarakat untuk dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, minat

mereka dapat tersalurkan melalui program kegiatan yang dilaksanakan oleh

yayasan sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri.

                                                            

1 Hasil Wawancara Pribadi dengan sdr Nurkholis, Sip selaku Sekretaris yang merangkap Humas Yayasan Persada Nurani, Jakarta 12 Mei 2010 

2 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h. 58 

53

Page 67: IDA NUR AENI-FDK.pdf

54

A. Proses Perencanaan Program Pelayanan Kesehatan

1. Perencanaan kegiatan

Merujuk kepada apa yang dicontohkan Rasulullah SAW ketika

membangun masyarakat setidaknya harus ditempuh tiga tahap atau proses

pemberdayaan masyarakat, sebagai berikut: 3

1. Proses Takwin, yaitu tahap pembentukan masyarakat. Kegiatan pokok

pada tahap ini adalah proses sosialisasi dari unit terkecil dan terdekat

sampai kepada perwujudan-perwujudan kesepakatan.

Dalam proses ini, awal atau tahun pertama dari pelaksanaan pelayanan

kesehatan di klinik kesehatan persada nurani mulai merekrut

masyarakat-masyarakat miskin yang tinggal di kebayoran lama untuk

menjadi member di klinik persada nurani, kemudian mendiskusikan

persyaratan-persyaratan guna menjadi member karena hanya

masyarakat miskin/kurang mampu saja yang diperkenankan berobat di

klinik persada nurani.

2. Proses Tanzim, yaitu tahap pembinaan dan penataan masyarakat. Pada

fase ini internalisasi dan eksternalisasi isu-isu muncul dalam bentuk

institusionalisasi secara komprehensif dalam realitas sosial.

Poses ini berjalan di tahun kedua klinik persada nurani membuka

praktek pengobatan, dimana klinik tidak hanya melaksanakan kegiatan

pengobatan saja akan tetapi juga melaksanakan kegiatan penyuluhan

kepada masyarakat mengenai kesehatan lingkungan sehingga nantinya

mereka mampu membuat lingkungan mereka menjadi sehat.                                                             

3 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Safe’I, Pengembangan MAsyarakat Islam: Dari Ideologi, Strategi, Sampai Tradisi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 31-34 

Page 68: IDA NUR AENI-FDK.pdf

55

3. Proses Taudi’, yaitu tahap keterlepasan dan kemandirian. Pada tahap ini

masyarakat telah siap menjadi masyarakat mandiri.

Dalam proses terakhir ini mengenai kemandirian mayarakat dalam

bidang kesehatan, diharapkan mereka dapat dan mampu menciptakan

lingkungan sehat bagi mereka dengan mengaplikasikan ilmu-ilmu yang

mereka peroleh dari adanya kegiatan penyuluhan kesehatan yang

dilaksanakan oleh klinik persada nurani.

Layanan Kesehatan Persada Nurani adalah program bantuan sosial

untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu.4

Program ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan

yang menyeluruh bagi masyarakat miskin, sebab pada hakekatnya pelayanan

kesehatan masyarakat miskin menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh

bersama.

Program pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di yayasan persada

nurani ini sasaran utamanya adalah masyarakat miskin yang tinggal di daerah

kebayoran lama. Konsep yang digunakan dalam kegiatan pelayanan kesehatan

ini adalah konsep “terjangkau”, yakni pelayanan dengan biaya tetap per paket

sebesar Rp 3.000,- sekali berobat, termasuk pemeriksaan dokter, pemeriksaan

penunjang, dan obat . Konsep “terjangkau” mengandung arti mampu dibayar

oleh pengguna, yang cocok untuk suatu barang atau jasa yang kebutuhannya

dapat diprediksi.

                                                            4 Hasil Wawancara Pribadi dengan sdri Indah selaku Karyawan yang bertugas di Klinik

Kesehatan Yayasan Persada Nurani, Jakarta 08 Juni 2010 

Page 69: IDA NUR AENI-FDK.pdf

56

“ Untuk jasa transportasi misalnya, ongkos angkutan jauh-dekat misalnya Rp 1.000,- jelas dapat dikatakan terjangkau untuk masyarakat Jakarta. Penduduk dapat menghitung besarnya biaya transportasi yang dibutuhkan untuk setiap bulan.”5

Program utama Layanan Kesehatan Persada Nurani adalah layanan

kesehatan dasar yang diberikan kepada fakir miskin dalam bentuk layanan

curative (pengobatan) pada khusunya dan preventive (pencegahan), promotive

(peningkatan kesehatan) serta rehabilitative (penyembuhan) pada umumnya,

dengan jam buka paruh waktu dari Senin-Jum’at Pukul 16.00 - 20.00 wib.

Lokasi klinik beralamat di Jl. Kebon Mangga No. 07, RT 09/RW 07 Cipulir,

Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Telp : (021) 9120 4544.

Suharsimi Arikunto mengemukakan program sebagai berikut :

“Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk

mencapai suatu tujuan kegiatan tertentu.”6 Dari hasil observasi dan

wawancara yang dilakukan penulis terhadap Yayasan Persada Nurani

diperoleh data dan informasi tentang perencanaan program pelayanan

kesehatan di klinik YPN.

endapatkan kartu anggota (member)

ersada Nurani ialah :

                                                           

Untuk mencapai tujuan yang direncanakan tersebut adalah dengan

melakukan pendekatan atau berinteraksi secara baik dengan mengamati dan

memahami lingkungan masyarakat, sasaran program untuk melakukan

perekrutan. Adapun syarat-syarat untuk m

layanan kesehatan P

 5 Ibid

6 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta : Bina Aksara, 1988), h. 1

Page 70: IDA NUR AENI-FDK.pdf

57

a. Fotocopy KTP

b. Fotocopy Kartu Keluarga

c. Memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) cukup dari RT

si formulir pendaftaran.

u untuk semua anggota keluarga yang tertera dalam

engkap (surat keterangan

di kartu member dan pengajian adalah nama kepala

dian),

r 3 kali maka keanggotaan member akan dihapus

a. Perhitungan Anggaran per bulan

garan Dana Per B an

d. Mengi

Catatan :

1) 1 Kartu member berlak

KK (Kartu Keluarga)

2) bagi calon member yang persyaratannya belum l

tidak mampu/KK) tidak mendapat kartu berobat

3) nama yang tertera

keluarga dalam kk

4) pengajian member diadakan setiap 1x/bulan (hari ditentukan kemu

dan bila tidak hadi

2. Anggaran Dana7

Tabel 2

Perhitungan Ang ul

1 Tenaga Operasional Harian :

er : 1 orang x Rp. 100. 000,- x 25 Rp. 2. 500. 000,- - Dokt

hari

- Paramedis : 1 orang x Rp. 1. 500. 000,- Rp. 1. 500. 000,-

                                                            7 Dikutip dari catatan administrasi Yayasan Persada Nurani

Page 71: IDA NUR AENI-FDK.pdf

58

2. Subsidi obat-obatan untuk > 500 member Rp. 2. 000. 000,-

3. Biaya sewa tempat Praktek Rp. 2. 000. 000,-

4. Perlengkapan medis dan non medis Rp. 1. 000. 000,-

5. inistrasi (kartu pasien, kertas resep, ATK,

dll)

Rp. 250. 000,- Adm

Total Anggaran Klinik per bulan Rp. 9. 250. 000,-

b. Perhitungan Anggaran per tahun

Total Anggaran per bula aln dik i 12 bulan = Total Anggaran setahun

. 000. 000,-

robat rata-rata per bulan : 300 orang (termasuk baksos

Rp. 9. 250. 000,- dibagi 300 orang = Rp. 31. 000,-/pasien/bulan

B. Pro

pangkalnya, kegagalan berbagai program pemerintah dalam upaya menanggulangi

Rp. 9. 250. 000,- X 12 Rp. 111

c. Perhitungan Anggaran per pasien tiap bulan

Total biaya dibutuhkan per bulan : Rp. 9. 250. 000,-

Pasien be

keliling)

Jadi Anggaran biaya untuk satu orang pasien per bulan adalah :

ses Pelaksanaan Program Pelayanan Kesehatan

Upaya pemerintah Republik Indonesia untuk membantu mananggulangi

kemiskinan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat miskin yang

disalurkan melalui kelurahan sudah sering dilaksanakan, tetapi program-program

tersebut hanya seumur jagung dan belum memberikan hasil yang optimal. Sampai

sekarang, di beberapa tempat bantuan-bantuan tersebut tidak jelas ujung

Page 72: IDA NUR AENI-FDK.pdf

59

kemiskinan tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang datang dari

penerima bantuan maupun yang datang dari pihak pengelola bantuan.8

Masalah kemiskinan adalah suatu keadaan, dimana seseorang tidak dapat

memenuhi kebutuhan pokoknya, mereka dihadapkan dengan masalah pendapatan

yang diakibatkan karena tidak adanya lapangan pekerjaan, tidak memiliki

pekerjaan akibat dari tidak memiliki modal, tidak memiliki modal akibat tidak

memiliki tabungan, sedangkan tidak memiliki tabungan akibat dari tidak memiliki

pendapatan.9

Oleh karena itu, untuk menanggulangi persoalan kemiskinan yang

disebabkan oleh krisis ekonomi terutama tentang masalah kesehatan

masyarakat,10 pemerintah mengeluarkan program Jaminan Kesehatan Masyarakat

(JAMKESMAS). JAMKESMAS adalah program bantuan sosial untuk pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diselenggarakan

secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan

kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin, sebab pada hakekatnya

pelayanan kesehatan masyarakat miskin menjadi tanggung jawab dan

dilaksanakan bersama oleh pemerintah pusat dan daerah.11

“Dalam rangka ikut memberdayakan masyarakat miskin, Yayasan Persada Nurani Kebayoran Lama, Jakarta Selatan telah berusaha

                                                            8 Media Partisipatif, Media Informasi Program Penanggulangan Kemiskinan Di

Perkotaan, Direktorat Perumahan dan Pemukiman, No. 06-TH.II-Edisi Juli 2001

9 Parsudi Suparlan, Kemiskinan Diperkotaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993) Cet. Ke-2, h. 32 

10 Andi Rizal, Kesehatan dan Kemiskinan, diakses pada tanggal 04 April 2010, www.republikaonline.com

11 Departemen Kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional, (Jakarta: Depkes, 1982), h. 23

Page 73: IDA NUR AENI-FDK.pdf

60

semaksimal mungkin menjalankan beberapa program sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam AD/ART yayasan”.12 Dalam bidang kesehatan, program yang sudah dapat direalisasikan adalah

melakukan pelayanan kesehatan berupa pengobatan, pencegahan dan dengan

sasaran utama masyarakat miskin yang tinggal di Kecamatan Kebayoran Lama

Jakarta Selatan. Dan seperti yang diungkapkan oleh salah satu pasien Klinik

Persada Nurani Ibu Santi Bahwa ia memilih berobat di Klinik Persada Nurani.

“karna masalah ekonomi, saya kan orang gak mampu ya..kalo di sini saya bisa terjangkau, bisa sering komunikasi sama dokter, sering..maksudnya kan kalo ke dokter yang itu kan mahal mba,,mungkin saya gak begitu mampu”.13 Selain untuk membantu masyarakat kurang mampu (miskin) program ini

diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti

kesehatan, karena pada hakekatnya kesehatan merupakan bagian terpenting dari

kehidupan manusia, tanpa kesehatan manusia tidak dapat melakukan berbagai

aktifitasnya, selain itu kesehatan juga merupakan nikmat yang telah diberikan

Allah SWT kepada manusia. Dengan berdirinya Yayasan Persada Nurani inilah,

masyarakat yang kurang mampu (miskin) sangat terbantu, karena hal itu dapat

mengurangi beban hidup mereka. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Ibu Susi

salah satu pasien di klinik Persada Nurani, bahwa:

”Alhamdulillah ya pas ada klinik ini di sini saya jadi gak jauh kalo mo berobat..mana murah lagi priksa di sini trus dokternya juga

                                                            12 Hasil Wawancara Pribadi dengan sdr Nurkholis, Sip selaku Sekretaris yang merangkap

Humas Yayasan Persada Nurani, Jakarta 12 Mei 2010

13 Hasil Wawancara Pribadi dengan Ibu Santi salah satu pasien di Klinik Kesehatan di Yayasan Persada Nurani, Jakarta 16 Juni 2010 

Page 74: IDA NUR AENI-FDK.pdf

61

bae,,pokoknya mah saya cocok aja mba berobat di sini,jadi ya saya merasa bermanfaat banget ada klinik ni di sini mba.”.14

Sebagai timbal baliknya, masyarakat sangat antusias untuk mendukung

dan membantu setiap program yang dilaksanakan di Yayasan Persada Nurani

terutama dalam program pelayanan kesehatan .15

1. Upaya Pelaksanaan Program

Dari hasil observasi penulis, dalam pelaksanaan program

pemberdayaan masyarakat miskin melalui pelayanan kesehatan ini

dilaksanakan oleh beberapa dokter praktek yang menyempatkan waktunya

untuk mengamalkan ilmu yang dimilikinya kepada masyarakat miskin yang

tinggal di kebayoran lama Jakarta selatan.

Menurut Gunawan Sumadiningrat, proses pemberdayaan dapat

dilakukan melalui tiga tahap:16

1. Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi seseorang

atau masyarakat berkembang.

2. Memperkuat potensi atau daya yang dimiliki masyarakat. Dalam rangka

ini diperlukan langkah-langkah lebih positif dan nyata, penyediaan

berbagai masukan (input), serta pembukaan akses kepada berbagai peluang

yang akan membuat diri menjadi makin berdaya memanfaatkan peluang.

                                                            14 Hasil Wawancara Pribadi dengan Ibu Susi salah satu pasien di Klinik Kesehatan di

Yayasan Persada Nurani, Jakarta 16 Juni 2010 

15 Hasil Wawancara Pribadi dengan Dr. Aini selaku Dokter yang bertanggung jawab Klinik YPN, Jakarta 08 Juni 2010 

16 Gunawan Sumadiningrat, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, (Jakarta: Bina Rena Pariwara, 1997), h. 165 

Page 75: IDA NUR AENI-FDK.pdf

62

3. Memberdayakan mengandung pula arti melindungi. Pemberdayaan secara

pasti dapat diwujudkan, tetapi perjalanan tersebut tidaklah berlaku bagi

mereka yang lemah semangat. Dalam proses pemberdayaan harus dicegah

yang lemah menjadi bertambah lemah. Contohnya dengan memberikan

dorongan dan semangat untuk berubah.

Secara umum pelayanan kesehatan masyarakat (public health services)

adalah merupakan sub sistem pelayanan kesehatan yang tujuan utamanya

adalah pelayanan preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan

kesehatan) dengan sasaran masyarakat. Meskipun demikian, tidak berarti

bahwa pelayanan kesehatan masyarakat tidak melakukan pelayanan kuratif

(pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan).17

Kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi

masyarakat miskin pada khususnya dan masyarakat biasa pada umumnya yang

dilakukan oleh klinik persada nurani, adalah:

a. Pendataan sasaran pelayanan

Kegiatan ini dilakukan paling tidak dua kali setahun yang lebih efektif

bila dilakukan bekerjasama dengan perangkat desa atau kelurahan

setempat dan dibantu oleh kader-kader kesehatan.

b. Preventive

Kegiatan preventive (pencegahan) ini dilakukan melalui penyuluhan

kesehatan yang biasanya dilaksanakan setiap satu bulan sekali atau paling

lama dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

                                                            17 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996),

Edisi III, h. 115

Page 76: IDA NUR AENI-FDK.pdf

63

c. Deteksi

Deteksi dini keadaan kesehatan dan pemeriksaan secara berkala yang

dilakukan setiap pasien datang berobat dengan instrument kartu berobat

(berupa kartu member) sebagai alat pencatat yang merupakan teknologi

tepat guna.

d. Pengobatan

Pengobatan penyakit yang ditemukan pada pasien sampai kepada

upaya rujukan ke rumah sakit bila diperlukan.

e. Upaya Rehabilitatif

Rehabilitatif (pemulihan/penyembuhan) berupa upaya medik yang

dimaksudkan untuk mengembalikan semaksimal mungkin kesehatan

pasien.

Tabel 3

Jadwal Praktek Dokter di Klinik YPN

No Nama Dokter Jadwal Praktek Keterangan

1. Dr.irfan Senin dan Rabu - Praktek klinik dilaksanakan hari Senin s/d Jum’at

2. Dr. Nadya Selasa dan Kamis - Jam praktek klinik Pkl 16.00-20.00 WIB

3. Dr. Nur'aini Jum’at - Praktek Bidan hanya dilaksanakan setiap hari Kamis minggu ke-4

4. Bidan Aam Kamis - Nama Bidan yang praktek :

1. Bidan A’am (bidan yang bertanggung jawab di klinik

Page 77: IDA NUR AENI-FDK.pdf

64

Persada Nurani) 2. Bidan Tuti

(bidan cadangan)

“Peningkatan sistem pelayanan kesehatan di Klinik Persada Nurani bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan masyarakat miskin di daerah kebayoran lama dengan menanamkan pola hidup sehat”.18

Program pokok kesehatan bagi masyarakat ini diprioritaskan pada

upaya pencegahan penyakit (preventive) dan peningkatan kesehatan

(promotive) tanpa mengabaikan upaya pengobatan (curative) dan upaya

penyembuhan (rehabilitative). Pelayanan kesehatan bagi para pasien yang

tergolong miskin dan tidak mampu diupayakan dapat diberikan secara

subsidi melalui prosedur yang berlaku di YPN.

Kegiatan pelayanan kesehatan lainnya yang juga sedang

dikembangkan oleh yayasan persada nurani dalam program peningkatan

sistem pelayanan kesehatan antara lain:

a) Peningkatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) ksehatan

pasien.

b) Pengembangan program pemberian makanan tambahan (gizi) bagi

pasien.

c) Peningkatan mutu perawatan kesehatan bagi pasien dalam keluarga.

d) Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya kesehatan pasien.

                                                            18 Hasil Wawancara Pribadi dengan sdri Indah selaku Karyawan yang bertugas di Klinik

Kesehatan Yayasan Persada Nurani, Jakarta 08 Juni 2010 

Page 78: IDA NUR AENI-FDK.pdf

65

Penguatan dukungan keluarga dan masyarakat tersebut bertujuan untuk:19

a) Menggalakkan, membina, dan meningkatkan peran keluarga untuk

membudayakan dan melembagakan kegiatan sehari-hari seluruh

anggota keluarga dalam memberikan pelayanan, pembinaan kualitas

dan peningkatan kesejahteraan kepada anggota keluarganya yang sakit

(pasien).

b) Memelihara, memperkuat, dan memasyarakatkan nilai-nilai budaya

bangsa yang menghormati, menghargai, dan memberikan perhatian

terhadap anggota keluarganya yang sakit (pasien) dalam kehidupan

sehari-hari.

2. Penyuluhan dan Pemeriksaan Kesehatan

Sejak terbentuknya Yayasan Persada Nurani tahun 2007 maka

penyusunan programnya, lebih difokuskan kepada kebutuhan masyarakat

yang sebenarnya, artinya program ini diharapkan lebih menyentuh kepada

masyarakat.

“Program Layanan Kesehatan Persada Nurani adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu”.20

Program ini diselenggarakan dalam rangka mewujudkan pelayanan

kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin setempat.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa Yayasan Persada Nurani adalah suatu

lembaga sosial yang berdasarkan prakarsa masyarakat berusaha untuk

menampung dan mewujudkan aspirasi serta kebutuhan masyarakat di                                                             

19 Ibid

20 Hasil Wawancara Pribadi dengan Dr. Aini selaku Dokter yang bertanggung jawab Klinik YPN, Jakarta 08 Juni 2010 

Page 79: IDA NUR AENI-FDK.pdf

66

bidang sosial, ekonomi dan kesehatan. Di antara program-program

pelayanan kesehatan yang ada di Yayasan Persada Nurani antara lain :

a. Pemeriksaan kesehatan

Menurut T. Hani Handoko, pemberdayaan adalah suatu usaha

jangka panjang untuk memperbaiki proses pemecahan masalah dan

melakukan pembaharuan.21

Dalam program pemberdayaan masyarakat Yayasan Persada Nurani

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu yang

terdiri dari pemeriksaan kehamilan, pengobatan dan pemberian asupan gizi

untuk anak-anak. Hal ini dapat dirasakan oleh masyarakat Kecamatan

Kebayoran Lama.

“Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini akan mengurangi tingkat dan grafik masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi.”22

Daftar kunjungan pasien member dan non member di klinik

layanan kesehatan Persada Nurani periode Agustus 2009-Mei 2010

sebagai berikut :

Tabel 4

Laporan Administarsi Klinik YPN

No Bulan Pasien

Member Non Member

1. Agustus 2009 88 Pasien 40 Pasien

                                                            21 T. Hani Handoko, Manajemen, edisi II, (Yogyakarta, 1997) cet. Ke-XI, h. 337 

22 Hasil Wawancara Pribadi dengan dr. Aini selaku Dokter yang bertanggung jawab Klinik YPN, Jakarta 25 Juni 2010

Page 80: IDA NUR AENI-FDK.pdf

67

2. September 2009 36 Pasien 13 Pasien

3. Oktober 2009 91 Pasien 39 Pasien

4. November 2009 75 Pasien 37 Pasien

5. Desember 2009 78 Pasien 49 Pasien

6. Januari 2010 76 Pasien 64 Pasien

7. Februari 2010 71 Pasien 77 Pasien

8. Maret 2010 102 Pasien 75 Pasien

9. April 2010 104 Pasien 93 Pasien

10. Mei 2010 99 Pasien 110 Pasien

Manfaat yang diperoleh dengan terdaftar sebagai member di klinik

kesehatan yayasan persada nurani secara umum adalah memperoleh

pelayanan kesehatan terjangkau dengan tarif yang telah ditentukan yakni

Rp 3.000,- sekali berobat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dan

menurut penuturan Dr. Aini terlihat sepuluh penyakit utama yang

dikeluhkan oleh pasien, antara lain: Ispa, Diare, Demam, Bronkhitis,

Gastroenteritis, Infeksi neonates, Gastritis, Kebidanan, Cedera, dan TBC

paru.23

Berikut daftar nama-nama program kegiatan pengobatan beserta

tarifnya yang dilaksanakan di Klinik Kesehatan Yayasan Persada Nurani

sebagai berikut :

                                                            23 Hasil Wawancara Pribadi dengan Dr. Aini selaku Dokter yang bertanggung jawab

Klinik YPN, Jakarta 08 Juni 2010

Page 81: IDA NUR AENI-FDK.pdf

68

Tabel 5

Data Administrasi Klinik YPN

No Jenis Kegiatan Biaya

Member Non Member

1. Pengobatan Umum Rp. 3. 000,- Rp. 20. 000,-

2. Periksa gula darah Rp. 10. 000,- Rp. 10. 000,-

3. Periksa asam urat Rp. 15. 000,- Rp. 15. 000,-

4. Periksa kolesterol Rp. 25. 000,- Rp. 25. 000,-

5. Terapi uap/nebulizer Rp. 25. 000,- Rp. 25. 000,-

6. Periksa Hamil Rp. 3. 000,- Rp. 20. 000,-

7. Imunisasi Rp. 20. 000,- Rp. 20. 000,-

8. Cek Kehamilan (Tes Pack) Rp. 5. 000,- Rp. 10. 000,-

9. Suntik KB Rp. 3. 000,- Rp. 10. 000,-

Catatan : untuk imunisasi BCG (0-2 bln) dan campak (9-10 bln)

dilaksanakan setiap hari kamis minggu 1/bulan

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa dana untuk tarif

pengobatan di klinik YPN ini sangat membantu masyarakat yang kurang

mampu (miskin), perbedaan tarif untuk pasien non member dimanfaatkan

untuk subsidi silang kepada pasien member yang merupakan pasien

Page 82: IDA NUR AENI-FDK.pdf

69

kurang mampu. Sesuai dengan wawancara penulis mengenai dukungan

masyarakat pada awal berdirinya klinik YPN, mengatakan :

“ Partisipasi masyarakat sangat mendukung adanya program pelayanan kesehatan ini karena selain tarif pengotan yang relatif terjangkau, melalui program ini masyarakat bisa mendapatkan akses kesehatan yang lebih mudah seperti mendapatkan penyuluhan dan pengobatan, pemeriksaan kehamilan, dan pemberian asupan gizi untuk anak-anak “.24

b. Pelaksanaan imunisasi

Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di YPN terdapat

juga pelayanan imunisasi.25 Pada dasarnya imunisasi ini terbagi menjadi 2

(dua) yakni :

1) Imunisasi pasif (passive immunization)

Imunisasi pasif ini adalah ‘inmuno globulin’ jenis imunisasi ini dapat

mencegah penyakit campak (measles) pada anak-anak.

2) Imunisasi aktif (active immunization)

Imunisasi aktif yang diberikan kepada anak adalah :

- BCG, untuk penyakit TBC.

- DPT, untuk mencegah penyakit-penyakit diptheri, partusis dan

tetanus.

- Polio, untuk mencegah penyakit poliomilitis.

- Campak, untuk mencegah penyakit campak (measles)

                                                            24 Ibid.

25 Hasil Wawancara Pribadi dengan dr. Aini selaku Dokter yang bertanggung jawab Klinik YPN, Jakarta 25 Juni 2010

Page 83: IDA NUR AENI-FDK.pdf

70

Imunisasi pada ibu hamil dan calon pengantin adalah imunisasi tetanus

toxoid (imunisasi ini untuk mencegah terjadinya tetanus pada bayi

yang akan dilahirkan).

Tujuan dari program imunisasi ini adalah :

a) Tujuan

Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan

dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada

saat ini penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, betuk rejan

(pertusis), campak (measles), polio, dan tuberculosis.

b) Sasaran

- Bayi di bawah umur 1 tahun (0-11 bulan)

- Ibu hamil (awal kehamilan-8 bulan)

- Wanita usia subur (calon mempelai wanita)

c) Pokok-pokok kegiatan

1) Pencegahan terhadap bayi (imunisasi lengkap)

- Imunisasi BCG 1

- Imunisasi DPT 3x

- Imunisasi Polio 3x

- Imunisasi Campak 1x

2) Pencegahan lengkap terhadap ibu hamil dan PUS/calon

mempelai wanita

- Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) 2x

Jadwal pemberian imunisasi, pemberian imunisasi pada bayi, ibu

hamil, dan calon pengantin mengikuti ketentuan sebagai berikut :

Page 84: IDA NUR AENI-FDK.pdf

71

Tabel 6

Jadwal Pemberian Imunisasi di Klinik YPN

Jenis Vaksin Jumlah

Vaksinasi

Selang Waktu

Pemberian

Sasaran

1. BCG 1 kali - Bayi (0-11 minggu)

2. DPT 3 kali (DPT 1, 2, 3) 4 minggu Bayi (2-11 bulan)

3. Polio 3 kali (POL 1, 2, 3) 4 minggu Bayi (2-11 bulan)

4. Campak 1 kali - Anak (9-11 bulan)

5. TT. IH 1 kali (booster) - - bila ibu hamil

pernah menerima

TT 2x pada waktu

calon pengantin

atau pada

kehamilan

sebelumnya.

- bila ibu hamil

belum pernah

divaksinasi TT,

diberikan 2x selama

kehamilan. Bila

pada waktu kontak

berikutnya (saat

pemberian TT2

tetap diberikan

Page 85: IDA NUR AENI-FDK.pdf

72

dengan maksud

untuk memberikan

perlindungan pada

kehamilan

berikutnya)

6. TT

Calon

2 kali 4 minggu Calon pengantin

sebelum akad nikah

(waktu

melapor/waktu

menerima nasihat

perkawinan).

c. Pemberdayaan kesehatan untuk pasien LANSIA (Lanjut Usia)

Salah satu hasil pembangunan kesehatan di Indonesia adalah

meningkatnya angka harapan hidup (life expextancy). Dilihat dari sisi ini

pembangunan kesehatan di Indonesia sudah cukup berhasil, karena angka

harapan hidup bangsa kita telah meningkat secra bermakna. Namun di sisi

lain dengan meningkatnya angka harapan hidup ini membawa beban bagi

masyarakat, karena populasi penduduk lanjut usia (lansia) meningkat. Hal

ini berarti kelompok resiko dalam masyarakat kita menjadi lebih tinggi.

Meningkatnya populasi lansia ini bukan hanya fenomena di Indonesia saja

tetapi juga secara global.26

                                                            26 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan (Jakarta: Binarupa Aksara, 1996),

Edisi III, h. 64

Page 86: IDA NUR AENI-FDK.pdf

73

Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap

perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang

mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari.

Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses

perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa decade. Menurut

WHO (1989), dikatakan usia lanjut tergantung dari konteks kebutuhan

yang tidak dipisah-pisahkan. Konteks kebutuhan tersebut dihubungkan

secara biologis, social, dan ekonomi dan dikatakan usia lanjut dimulai

paling tidak saat masa puber dan prosesnya berlangsung sampai kehidupan

dewasa (Depkes RI, 1999), lanjut usia (lansia) adalah tahap masa tua

dalam perkembangan individu dengan batas usia 60 tahun ke atas.27

Dengan meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia

saat ini membuat jumlah penduduk yang tergolong lanjut usia (lansia)

semakin meningkat. Ini menimbulkan permasalah tersendiri yang

menyangkut aspek kesehatan mereka. Aspek kesehatan pada lansia

ditandai dengan adanya perubahan faali akibat proses menua yang

meliputi:28

1. Gangguan penglihatan

Gangguan penglihatan ini biasanya disebabkan oleh degenerasi

macular senilis, katarak dan glaucoma. Secara rinci dapat diuraikan

sebagai berikut:

                                                            27 Lamintang, Pelayanan Kesehatan dan Hukum (Bandung: Bina Cipta, 1991), h. 35

28 Departemen Kesehatan, Sistem Kesehatan Nasional, (Jakarta: Depkes, 1982), h. 47

Page 87: IDA NUR AENI-FDK.pdf

74

a. Degenerasi macular senilis

Penyebab penyakit ini belum diketahui namun dapat dicetuskan

oleh rangsangan cahaya berlebihan. Kelainan ini mengakibatkan

distorsi visual, penglihatan menjadi kabur.

b. Katarak

Katarak pada lansia dapat diakibatkan oleh pengobatan steroid

yang lama, trauma maupun radiasi. Bila tidak ditemukan

penyebabnya, biasanya disebut idiopatik akibat proses menua.

c. Glaukoma

Peningkatan tekanan di dalam bola mata dapat terjadi secara akut

maupun mendadak. Gejalanya adalah kabur penglihatan disertai

nyeri, pusing, muntah dan kemerahan pada mata.

2. Gangguan pendengaran

Gangguan ini meliputi presbikusis (gangguan pendengaran pada

lansia) dan gangguan komunikasi.

a. Presbikusis

Gangguan pendengaran pada lansia disebut presbikusis. Laki-laki

umumnya lebih sering menderita prebiskusis daripada perempuan.

b. Gangguan komunikasi

Gangguan komunikasi dapat timbul akibat pembicaraan terjadi

dalam interferensi karena terganggu suara lain, sumber suara

mengalami distorsi dan kondisi akustik ruangan yang tidak

sempurna seperti ruangan pertemuan yang berdinding mudah

memantulkan suara.

Page 88: IDA NUR AENI-FDK.pdf

75

3. Perubahan komposisi tubuh

Dengan bertambahnya usia maka massa bebas lemak (terutama terdiri

atas otot) berkurang 6,3 % berat badan per dekade seiring dengan

penambahan massa lemak 2% per decade. Masa air mengalami

penurunan sebesar 2,5% per decade.

4. Saluran cerna

Dengan bertambahnya usia maka jumlah gigi berangsur-angsur

berkurang karena tanggal atau ekstraksi atas indikasi tertentu.

Ketidaklengkapan alat cerna mekanik tentu mengurangi kenyamanan

makan serta membatasi jenis makanan yang dapat dimakan. Produksi

air liur dengan berbagai enzim yang terkandung di dalamnya juga

mengalami penurunan. Selain mengurangi kenyamanan makan,

kondisi mulut yang kering juga mengurangi kelancaran saat makan.

5. Hepar

Hati mengalami penurunan aliran darah sampai 35% pada usia 80

tahun ke atas, sehingga obat-obatan yang memerlukan proses

metabolisme pada organ ini harus ditentukan dosisnya secara seksama

agar para lansia terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

6. Ginjal

Ginjal merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh

melalui air seni. Darah masuk ke ginjal kemudian disaring oleh unit

terkecil ginjal yang disebut nefron. Pada lansia terjadi penurunan

jumlah nefron sebesar 5-7% per decade mulai usia 25 tahun. Hal ini

Page 89: IDA NUR AENI-FDK.pdf

76

mengakibatkan berkurangnya kemampuan ginjal untuk mengeluarkan

sisa metabolisme melalui air seni termasuk sisa obat-obatan.

7. Sistem kardiovaskuler

Perubahan pada jantung dapat telihat dari bertambahnya jaringan

kolagen, ukuran miokard bertambah, jumlah miokard berkurang, dan

jumlah air jaringan berkurang. Selain itu, akan terjadi pula penurunan

jumlah sel-sel pacu jantung serta serabut berkas His dan Purkinye.

Keadaan tersebut akan mengakibatkan menurunnya kekuatan dan

kecepatan kontraksi mioikard disertai memanjangnya waktu pengisian

diastolic. Hasil akhirnya adalah berkurangnya fraksi ejeksi sampai 10-

20%.

8. Sistem pernafasan

Kemampuan pegas dinding dada dan kekuatan otot pernafasan akan

menurun seiring dengan penambahan usia. Sendi-sendi tulang iga akan

menjadi kaku. Keadaan-keadaan tersebut mengakibatkan penurunan

laju ekspirasi paksa satu detik sebesar kurang lebih 0,2 liter/decade

serta berkurangnya kapasitas vital. System pertahanan yang terdiri atas

gerak bulu getar, leukosit, dan antibodi serta refleks bentuk akan

menurun. Hal tersebut menyebabkan warga usia lanjut lebih rentan

terhadap infeksi.

9. Sistem hormonal

Produksi testoteron dan sperma menurun mulai usia 45 tahun tetapi

tidak mencapai titik nadir. Pada usia 70 tahun, seorang laki-laki masih

memiliki libido dan mampu melakukan kopulasi. Pada wanita, karena

Page 90: IDA NUR AENI-FDK.pdf

77

jumlah ovum dan folikel yang sangat rendah maka kadar estrogen akan

sangat menurun setelah menopause (usia 45-50 tahun). Keadaan ini

menyebabkan dinding rahim menipis, selaput lendir mulut rahim dan

saluran kemih menjadi kering. Pada wanita yang sering melahirkan

keadaan di atas akan memperbesar kemungkinan terjadinya

inkontinensia.

10. Sistem musculoskeletal

Dengan bertambahnya usia maka jelas terhadap sendi dan system

musculoskeletal semakin banyak. Sebagai resporeparatif maka dapat

terjadi pembentukan tulang baru, penebalan selaput, sendi dan firosin.

Ruang lingkup gerak sendi yang berkurang dapat diperberat pula

dengan tendon yang semakin kaku.

Aspek kesejahteraan lansia berdasarkan kelayakan hidup lansia

dalam lingkungan hidupnya tidak jauh dari faktor kemiskinan yang

menghambatnya, termasuk dalam memperoleh pelayanan kesehatan.29

Bagi usia lanjut yang memiliki asset dan tabungan yang cukup, mereka

tidak akan merasa kesulitan dalam membiayai kehidupan mereka sehari-

hari termasuk untuk biaya kesehatan. Akan tetapi, bagi usia lanjut yang

tidak memiliki jaminan hari tua dan tidak memiliki asset dan tabungan

yang cukup maka mereka harus memperoleh bantuan dari keluarga,

kerabat atau orang lain untuk memenuhi kebutuhanya sehari-hari termasuk

dalam hal kesehatan. Masih banyaknya usia lanjut yang belum

                                                            29 Hasil Wawancara Pribadi dengan dr. Aini selaku Dokter yang bertanggung jawab

Klinik YPN, Jakarta 25 Juni 2010 

Page 91: IDA NUR AENI-FDK.pdf

78

                                                           

memperoleh pelayanan kesehatan termasuk jaminan kesehatan masyarakat

(JAMKESMAS) mengisyaratkan banyaknya usia lanjut yang perlu

mendapatkan bantuan kesehatan dari pemerintah dan swasta agar

kesehatan kelompok usia lanjut dapat terpelihara.30

Salah satu bentuk kegiatan pelayanan kesehatan YPN juga

memberikan pelayanan kesehatan di kelompok lansia yang meliputi

pemeriksaan kesehatan fisik.31 Adapun jenis pelayanan kesehatan yang

dapat diberikan kepada lansia antara lain:

a. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tnggi badan dan dicatat dalam grafik indeks massa tubuh.

b. Pengukuran tekanan darah

c. Pemeriksaan laboratorium sederhana (hemoglobin) pemeriksaan gula

darah dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit diabetes

militus, dan pemeriksaan protein dalam air seni sebagai deteksi awal

adanya penyakit ginjal.

d. Pelaksanaan rujukan ke RS (Rumah Sakit) bila diperlukan

e. Terakhir, pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Yayasan Persada

Nurani kepada lansia dalam meningkatkan kesehatannya adalah

Penyuluhan, hal ini bisa dilakukan di dalam atau luar kelompok dalam

rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan sesuai dengan

masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu atau kelompok lansia.

 

30 Departemen Kesehatan, Tiga Undang-undang Kesehatan, (Bandung: Kuraiko Pratama, 1992), h. 29

31 Op Cit

Page 92: IDA NUR AENI-FDK.pdf

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan landasan teori dan pelaksanaan penelitian mengenai Program

Pelayanan Kesehatan Yayasan Persada Nurani dalam Meningkatkan Kesehatan

Masyarakat Miskin di Kebayoran Lama Jakarta Selatan, yang telah dikemukakan

pada bab-bab sebelumya, maka pada bab ini penulis mengemukakan beberapa

kesimpulan dan saran. 

A. Kesimpulan

Berdasarkan data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka

penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. Program utama Layanan Kesehatan Persada Nurani adalah layanan

kesehatan dasar yang diberikan kepada fakir miskin dalam bentuk layanan

curative (pengobatan) pada khususnya dan preventive (pencegahan),

promotive (peningkatan kesehatan) serta rehabilitative (penyembuhan) pada

umumnya, dengan jam buka paruh waktu dari Senin-Jum’at Pukul 16.00 -

20.00 wib. Konsep yang digunakan dalam program pelayanan kesehatan ini

adalah konsep “terjangkau”, yakni pelayanan dengan biaya tetap per paket

sebesar Rp 3.000,- sekali berobat, termasuk pemeriksaan dokter,

pemeriksaan penunjang, dan obat . Konsep “terjangkau” mengandung arti

mampu dibayar oleh pengguna, yang cocok untuk suatu barang atau jasa

yang kebutuhannya dapat diprediksi.

79

Page 93: IDA NUR AENI-FDK.pdf

80

2. Pelaksanaan program pokok kesehatan bagi masyarakat miskin ini

diprioritaskan pada upaya pencegahan penyakit (preventive) dan

peningkatan kesehatan (promotive) tanpa mengabaikan upaya pengobatan

(curative) dan upaya penyembuhan (rehabilitative). Pelayanan kesehatan

bagi para pasien yang tergolong miskin dan tidak mampu diupayakan dapat

diberikan secara subsidi melalui prosedur yang berlaku

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan :

1. Tingkatkan terus program-program yang telah dilakukan oleh Yayasan

Persada Nurani, terutama dalam hal pelayanan kesehatan terhadap warga

yang kurang mampu ( miskin) misalnya, melakukan kerjasama dengan

Rumah Sakit tertentu untuk menangani pasien yang menderita penyakit

berat/serius

2. Pelayanan kesehatan lebih ditingkatkan lagi, bukan hanya pada pelayanan di

klinik dengan menunggu pasien datang ( tunggu bola), akan tetapi pelayanan

kesehatan bisa ditingkatkan lagi ke arah pada mendatangi pasien (jemput

bola) misalnya, dengan mengadakan aksi kesehatan diluar klinik, mengingat

tidak memiliki biaya (uang) untuk transportasi ke klinik.

3. Hendaknya Yayasan Persada Nurani lebih meningkatkan lagi dalam hal

penggalangan dananya, supaya pelayanan kesehatan dapat menjangkau di

semua wilayah miskin yang ada.

Page 94: IDA NUR AENI-FDK.pdf

DAFTAR PUSTAKA

Alfian. Kemiskinan Struktural : Suatu Bunga Rampai. Jakarta: Yayasan Ilmu-ilmu Sosial, 1980.

Arif, Syaiful. Menolak Pembangunanisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000.

Arikunto, Suharsimi. Penilaian Program Pendidikan. Yogyakarta: Bina Aksara, 1988.

Assiba’i, Musthofa Husni. Kehidupan Sosial Menurut Islam, Tuntutan Hidup Bermasyarakat, alih bahasa M. Adhi Ratomi. Bandung: CV Diponegoro, 1993.

Azrul, Azwar. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa Aksara, 1996.

Bungin, Burhan. Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Cox, David. “Outline of Presentation on Poverty Alleviation Programs in the Asia-Pacific Region” makalah yang disampaikan pada International Seminar on Curriculum Development for Social Work Education in Indonesia, Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, 2004.

Departemen Kesehatan, Tiga Undang-undang Kesehatan. Bandung: Kuraiko Pratama, 1992.

_ _ _ _ . Sistem Kesehatan Nasioanal. Jakarta: Depkes. 1982.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1998.

Departemen Sosial (Depsos), Penduduk Fakir Miskin Indonesia Tahun 2002. Jakarta: Depsos, 2002.

Hasbullah, Thabrany. Pendanaan Kesehatan dan Alternatif Mobilisasi Dana Kesehatan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Irawan, Prasetya. Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta: Universitas Terbuuka, 2005.

Koentjaraningrat, Ilmu-ilmu Sosial Dalam Pembangunan Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia, 1985.

Lamintang. Pelayanan Kesehatan dan Hukum. Bandung: Bina Cipta, 1991.

Page 95: IDA NUR AENI-FDK.pdf

Moleong, Lexy J.. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004.

Mulyana, Deddy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Cet ke 2. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002.

Nadzir, Moh. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000.

Nasution, S.. Azas-azas Kurikulum. Bandung: CV Jenimar, 1975.

Nugroho, Heru. Negara Pasar dan Keadilan Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Nurkacana, Wayan. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1976.

Rukminto, Isbandi Adi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas (Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis). Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI, 2003.

Salim, Emil. Pembangunan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: PT. Mediyatama, 1991.

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1994.

Soekanto, Soejono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Soekidjo, Notoatmojo. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Soetomo, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial). Bandung: Refika Aditama, 2005.

Sunyoto, Usman. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Cet ke 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.

Suparlan, Parsudi. Kemiskinan Diperkotaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993.

Yafie, Ali. Menggagas Fiqih Sosial. Bandung: Mizan, 1994.

Yunus, Muhammad. Bank Kaum Miskin, Diterjemahkan oleh Irfan Nasution. Jakarta: PT Cipta Lintas Wacana, 2007.

Page 96: IDA NUR AENI-FDK.pdf

WAWANCARA PRIBADI

Wawancara Pribadi dengan Nurcholis. Jakarta, 12 Mei 2010.

Wawancara Pribadi dengan Nuraeni. Jakarta, 8 Juni 2010.

Wawancara Pribadi dengan Indah Rizkiani. Jakarta, 8 Juni 2010.

Wawancara Pribadi dengan Santi. Jakarta, 16 Juni 2010.

Wawancara Pribadi dengan Susi. Jakarta, 16 Juni 2010.

Wawancara Pribadi dengan Tika. Jakarta, 16 Juni 2010.

Page 97: IDA NUR AENI-FDK.pdf

Lampiran

CURRICULUM VITAE

Nama : Ida Nur Aeni

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tanggal lahir : Tegal / 08 Desember 1988

Alamat Rumah : Jl. Sanusi Gg. Murtado No. 22 RT. 009 RW. 01

Kel. Cipulir Kec. Kebayoran Lama Jaksel

Nomor Kontak : 08567111665

Riwayat Pendidikan :

• Tahun 1994-2000 di SD Negeri 2 Jatinegara

• Tahun 2000-2003 di SMP Negeri I Jatinegara

• Tahun 2003-2006 di SMA Negeri 2 Slawi

• Tahun 2006-2010 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi :

• Tahun 2002-2006 : - Anggota OSIS SMP Negeri 1 Jatinegara

- Anggota Pramuka SMP Negeri 1 Jatinegara

- Anggota PMR

- Wakil Ketua Paskibraka angkatan X SMA Negeri 2

Slawi

• Tahun 2006-2007 : Anggota BEMJ PMI Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi

Jakarta, Oktober 2010

(Ida Nur Aeni)

Page 98: IDA NUR AENI-FDK.pdf

Lampiran

KANTOR YAYASAN PERSADA NURANIRSADA NURANI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 99: IDA NUR AENI-FDK.pdf

 

PELAYANAN KESEHATAN DI YAYASAN PERSADA NURANIYASAN PERSADA NURANI

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 100: IDA NUR AENI-FDK.pdf

Lampiran

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KETUA YAYASAN

1. Apa yang dimaksud dengan YPN (Yayasan Persada Nurani)?

2. Bagaimana sejarah berdirinya Yayasan Persada Nurani ini?

3. Apakah tujuan didirikannya Yayasan Persada Nurani?

4. Apakah Visi dan Misi Yayasan Persada Nurani?

5. Program-program apa saja yang ada di Yayasan Persada Nurani?

6. Bagaimana cara mensosialisasikan Yayasan ini?

7. Program apakah yang menjadi unggulan di Yayasan Persada Nurani?

8. Bagaimana proses perencanaan program pelayanan kesehatan masyarakat

ini?

9. Bagaimana proses pelaksanaan program pelayanan kesehatan masyarakat

ini?

10. Bagaimana sumber pendanaan di Yayasan Persada Nurani?

11. Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang ditemukan oleh

yayasan?

Page 101: IDA NUR AENI-FDK.pdf

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK DOKTER PRAKTEK

1. Pemberdayaan masyarakat seperti apa yang dilakukan oleh klinik Persada Nurani?

2. Apa tujuan dari Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh klinik Persada Nurani?

3. Apa pelayanan yang diberikan klinik Persada Nurani selain pelayanan pengobatan?

4. Untuk Lansia aspek apa yang diperhatikan oleh Klinik Persada Nurani?

5. Apa saja bentuk kegiatan pelayanan kesehatan Klinik Persada Nurani yang

diberikan kepada kelompok lansia?

Page 102: IDA NUR AENI-FDK.pdf

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK DOKTER PRAKTEK

1. Sejak kapan program pelayanan kesehatan di Klinik Persada Nurani ini dilaksanakan?

2. Bagaimanakah bentuk pelayanan kesehatannya ?

3. Penyakit apa saja yang biasa dikeluhkan pasien?

4. Bagaimanakah bentuk pengobatannya?

5. Apakah ada bentuk kerjasama dengan instalasi kesehatan lainnya ?

Page 103: IDA NUR AENI-FDK.pdf

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KARYAWAN KLINIK

1. Seperti apa pelayanan kesehatan di Klinik Persada Nurani ?

2. Pasien seperti apa yang menjadi kriteria untuk menjadi pasien di klinik

Persada Nurani ini ?

3. Bagaimanakah cara pasien untuk mendapatkan member ?

4. Berapa tarif pelayanan untuk pasien sekali berobat ?

5. Darimanakah sumber biaya untuk mendapatkan obat-obatan di klinik

Persada Nurani ini ?

Page 104: IDA NUR AENI-FDK.pdf

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PASIEN

1. Sudah berapa lama saudara menjadi pasien di klinik Persada Nurani ini?

2. Apa alasan anda memilih berobat di klinik Persada Nurani?

3. Bagaimana pelayanan kesehatan di klinik Persada Nurani menurut anda?

4. Manfaat apa yang anda peroleh dari adanya program pelayanan kesehatan

di klinik Persada Nurani?

Page 105: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Nurkholis, Sip

Jabatan : Sekretaris/Humas Yayasan Persada Nurani

Hari/Tanggal : 12 Mei 2010

Waktu : 16.30 – 17.30 wib.

Tempat : Kantor Sekretariat Yayasan Persada Nurani

1. Tanya : Apa yang dimaksud dengan YPN (Yayasan Persada Nurani)?

Jawab : Yayasan Persada Nurani (YPN) adalah sebuah lembaga sosial

kemanusiaan yang sekaligus sebagai lembaga swadaya masyarakat yang

menaruh perhatian dalam pemberdayaan dan pengembangan masyarakat di

antaranya melalui pelayanan kesehatan masyarakat guna meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat pada umumnya dan masyarakat miskin khususnya ”

2. Tanya : Bagaimana sejarah berdirinya Yayasan Persada Nurani ini?

Jawab : Yayasan ini berdiri diawali oleh keprihatinan beberapa orang yang

sering berkumpul dan berdiskusi menyangkut permasalahan sosial yang ada di

sekitar kita sekitar Maret 2007. Dari hasil diskusi tersebut kami bersepakat

untuk turut serta memberikan solusi atas permasalahan sosial yang ada. Untuk

mewadahi aktifitas tersebut, maka kami bersepakatan mendirikan sebuah

yayasan sosial dengan nama Yayasan Bakti Mulia. Untuk melengkapi lndasan

berdirinya, yayasan ini kemudian didaftarkan ke notariat. Namun ternyata

nama yayasan tersebut sudah ada yang menggunakannya. Dalam pertemuan

berikutnya kami bersepakat untuk merubah nama yayasan dengan nama

Yayasan Persada Nurani, dan pada akhirnya kami berhasil mendaftarkan

Page 106: IDA NUR AENI-FDK.pdf

yayasan tersebut ke notariat dan tercatat dengan AKTA NOTARIS JOHN

EDY RAHMAN, SH., MKn. bernomor 10 tertanggal 27 Juni 2007. Adapun

alamat yang digunakan ketika itu adalah alamat rumah ketua yayasan, yakni

Jl. Alam Segar XI/36 Rt. 007/016 Komplek Perumahan Pondok Indah,

Pondok Pinang, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

3. Tanya : Apakah tujuan didirikannya Yayasan Persada Nurani?

Jawab : Tujuan utama pendirian Yayasan Persada Nurani ini adalah sebagai

bentuk ”tanggung-jawab” moral dan keprihatinan kami terhadap permasalahan

sosial yang ada di sekitar kita. Sehingga dengan pendirian ini kami berharap

bisa memberikan solusi melalui program-programnya.

4. Tanya : Apakah visi dan misi Yayasan Persada Nurani ?

Jawab : Visi didirikannya Yayasan Persada Nurani adalah sebagai pelayan dan

pembina masyarakat serta ikut mendorong dalam proses pembentukan

masyarakat madani yang memanusiakan manusia (humanisasi), membebaskan

manusia dari rasa takut (liberalisasi) dan beriman kepada Allah swt.

(transendensi). Sedangkan Misi Yayasan Persada Nurani adalah Pertama,

menyumbangkan kepada masyarakat (khususnya kaum dhu’afa) suatu bentuk

pelayanan yang terbaik bagi perbaikan. Kedua, menjadi yayasan yang bebas

dari tekanan kekuatan modal dan politik dalam mendorong proses humanisasi,

liberalisasi dan transendensi. Ketiga, menjadi yayasan pembina masyarakat

dalam mendukung proses terbentuknya masyarakat yang madani.

5. Tanya : Program-program apa saja yang ada d YPN?

Jawab : Kami mempunyai beberapa program, diantaranya adalah bazzar

sembako/pakaian murah, bakti sosial, pengobatan gratis, santunan anak yatim,

Page 107: IDA NUR AENI-FDK.pdf

pemberantansan buta huruf Al-Qur’an dengan BBQ (bina baca Qur’an),

pendalaman/pemahaman ilmu agama Islam, wakaf Al-Qur’an, pelatihan live

skill, pelatihan motivasi, fund rishing melalui penerimaaan dan penyaluran

dana ZISWAF (zakat, infaq, shodaqoh, wakaf dan fidyah) serta penyerapan

APBD (anggaran pendapatan belanja daerah) juga dana-dana ZIS/CSR dari

berbagai perusahaan, dll.

6. Tanya : Bagaimana cara mensosialisasikan yayasan ini?

Jawab : Cara mensosialisasikan lembaga ini pada awalnya dengan berbagai

kegiatan ”launching” lembaga dan program kegiatan, pembuatan leaflet yang

berisi profil yayasan dan untuk seterusnya dengan cara membuat berbagai

event kegiatan sosial, sehingga dengan sendirinya masyarakat mengetahui

keberadaan yayasan ini.

7. Tanya : Program apakah yang menjadi unggulan di Yayasan Persada Nurani?

Jawab : Kami mempunyai beberapa program unggulan, salah satunya adalah

pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin. Hal ini disebabkan karena

minimnya lembaga yang consercn mengurusi permasalahan seputar kesehatan

terhadap masyarakat miskin.

8. Tanya : Bagaimana proses perencanaan program pelayanan kesehatan

masyarakat ini?

Jawab : Pertama, kami menentukan bentuk pelayanan kesehatan dan jenis

pelayanannya. Kedua, kami membuat proposal pelayanan ke berbagai instansi

baik swasta maupun birokrasi.

9. Tanya : Bagaimana proses pelaksanaan program pelayanan kesehatan

masyarakat ini?

Page 108: IDA NUR AENI-FDK.pdf

Jawab : Pelaksanaan program pelayanan ini kami bedakan menjadi dua

bagian, pertama dengan pembukaan klinik kesehatan dan kedua dengan aksi

sosial pengobatan gratis. Pelayanan kesehatan klinik ini dilakukan dengan

mekanisme membership dan non membership.

10. Tanya : Bagaimana sumber pendanaan di Yayasan Persada Nurani?

Jawab : Semua kegiatan yang ada di yayasan ini termasuk pelayanan

kesehatan didanai oleh masyarakat baik individu maupun lembaga/intansi.

11. Tanya : Faktor pendukung dan penghambat apa saja yang ditemukan oleh

yayasan?

Jawab : Faktor pendukung dari program yayasan adalah masih adanya

antusiasme dari masyarakat untuk membantu masyarakat lainnya yang kurang

mampu. Faktor penghambatnya adalah keterbatasan sumber dana yang bisa

diakses oleh yayasan sebagai sumber pedanaan kegiatan.

Narasumber Pewawancara

Nurkholis, Sip Ida Nur Aeni

Page 109: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Sdr. Susi

Jabatan : Pasien

Hari/Tanggal : 16 Juni 2010

Waktu : 18.30 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Sudah berapa lama saudara menjadi pasien di klinik Persada Nurani?

Jawab : udah dua minggu yak, kmren pertama tanggal 7

2. Tanya : Apa alasan anda memilih berobat di klinik Persada Nurani ?

Jawab : lebih deket rumah, pelayananannya ok, obatnya juga oke..alasannya

khan? udah itu aja..

3. Tanya : Bagaimana pelayanan kesehatan di klinik PN ini menurut anda?

Jawab : pelayanan di sini baik mba, dokternya baik pokoknya profesional

gitulah mba,hehehe..

4. Tanya : Manfaat apa yang anda ambil dari adanya program pelayanan

kesehatan di klinik Persada Nurani ini?

Jawab : Alhamdulillah ya pas ada klinik ini di sini saya jadi gak jauh kalo mo

berobat..mana murah lagi priksa di sini trus dokternya juga bae,,pokoknya

mah saya cocok aja mba berobat di sini,jadi ya saya merasa bermanfaat banget

ada klinik ni di sini mba..

Narasumber Pewawancara

Sdri. Susi Ida Nur Aeni

Page 110: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Ibu. Santi

Jabatan : Pasien

Hari/Tanggal : 16 Juni 2010

Waktu : 19.00 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Sudah berapa lama saudara menjadi pasien di klinik Persada Nurani

ini?

Jawab : udah setaun, dari mulai sampai sekarang..dari yang di jalan panjang

dulu mba sampai sekarang pindah ke sini.

2. Tanya : Apa alasan anda memilih berobat di klinik Persada Nurani ?

Jawab : karna masalah ekonomi, saya kan orang gak mampu ya..kalo di sini

saya bisa terjangkau, bisa sering komunikasi sama dokter, sering..maksudnya

kan kalo ke dokter yang itu kan mahal mba,,mungkin saya gak begitu mampu

3. Tanya : Bagaimana pelayanan kesehatan di klinik PN ini menurut anda?

Jawab : Baek..baek..lagipula saya cocok berobat di sini, dokternya baek

semua, khan kadang-kadang gak tentu kan mba kalo berobat itu tapi saya

cocok berobat di sini.

4. Tanya : Manfaat apa yang anda ambil dari adanya program Pelayanan

kesehatan di klinik Persada Nurani ini?

Jawab : ya bermanfaatlah..bisa menolong saya, menolong temen-temen saya

yang yang gak mampu karna bisa terjangkau,..saya cocok semua sih mba kalo

berobat di sini

Page 111: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Sdr. Tika

Jabatan : Pasien

Hari/Tanggal : 16 Juni 2010

Waktu : 19.30 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Sudah berapa lama saudara menjadi pasien di klinik Persada Nurani?

Jawab : Blom...baru sekali ini mba.

2. Tanya : Apa alasan anda memilih berobat di klinik Persada Nurani ?

Jawab : Karena deket sama rumah saya dan katanya juga murahan di sini

ketimbang klinik laennya.

3. Tanya : Bagaimana pelayanan kesehatan di klinik PN ini menurut anda?

Jawab : Ya mba, walopun saya baru sekali ini berobat di sini tapi menurut

saya pelayanan di sini bagus..

4. Tanya : Manfaat apa yang anda ambil dari adanya program pelayanan

kesehatan di klinik Persada Nurani ini?

Jawab : salah satunya ya mba, saya nggak perlu jauh-jauh pergi ke puskesmas

ato rumah sakit mba,hehe..

Narasumber Pewawancara

Sdri. Tika Ida Nur Aeni

Page 112: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Sdr. Indah Rizkiani

Jabatan : Karyawan Klinik Persada Nurani

Hari/Tanggal : 08 Juni 2010

Waktu : 16.30 – 17.30 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Seperti apa pelayanan kesehatan di YPN ini ?

Jawab : Prosesnya sama seperti klinik kesehatan lain pada umumnya.. tapi

perlu di ketahui bahwa Layanan Kesehatan Persada Nurani adalah program

bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak

mampu. Peningkatan sistem pelayanan kesehatan bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan masyarakat miskin di

daerah kebayoran lama dengan menanamkan pola hidup sehat

2. Tanya : Pasien seperti apa yang menjadi kriteria untuk menjadi pasien d klinik

YPN ini ?

Jawab : Di klinik persada nurani tidak hanya menerima pasien member tapi

dalam perjalanan pelaksanaanya pasien umum juga berminat untuk berobat di

klinik ini. Pasien member di sini dikategorikan yang termasuk masyarakat

miskin atau tidak mampu kami menyebutnya sebagai kaum duaffa.

3. Tanya : Bagaimanakah cara pasien untuk mendapatkan member ?

Jawab : Awalnya dari pihak yayasan berkoordinasi dengan RT dan RW

setempat prosesnya mulai dari wawancara, sosialisasi dan bakti sosial.

Prosedurnya sesuai persyaratan yang telah di sepakati yayasan yaitu fotocopy

KTP, fotocopy Kartu Keluarga, memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu

(SKTM) cukup dari RT, mengisi formulir pendaftaran. Dengan catatan: satu

kartu member berlaku untuk semua anggota keluarga yang tertera dalam KK

(Kartu Keluarga), bagi calon member yang persyaratannya belum lengkap

(surat keterangan tidak mampu/KK) tidak mendapat kartu berobat, nama yang

Page 113: IDA NUR AENI-FDK.pdf

tertera di kartu member dan pengajian adalah nama kepala keluarga dalam kk,

pengajian member diadakan setiap 1x/bulan (hari ditentukan kemudian), dan

bila tidak hadir 3 kali maka keanggotaan member akan dihapus.

4. Tanya : Berapa tarif pelayanan untuk pasien sekali berobat ?

Jawab : Tarif non member Rp. 20.000 itu sudah termasuk obat, pendaftaran,

konsultasi dan pemeriksaan sedangkan untuk pasien member hanya dikenakan

biaya Rp. 3.000..Klinik Persada Nurani ini menggunakan konsep terjangkau

yang diibaratkan untuk jasa transportasi misalnya, ongkos angkutan jauh-

dekat misalnya Rp 1.000,- jelas dapat dikatakan terjangkau untuk masyarakat

Jakarta. Penduduk dapat menghitung besarnya biaya transportasi yang

dibutuhkan untuk setiap bulan. Begitu juga halnya dengan biaya kesehatan.

5. Tanya : Darimanakah sumber biaya untuk mendapatkan obat-obatan di klinik

YPN ini ?

Jawab : Kalo itu saya kurang tau mba, yang lebih tau Dr. Aini, mba ida nanti

tanya aja langsung sm Dr. Aini ...tapi setau saya sih ada yang dari donatur dan

subsidi silang dari pasien umum ke untuk pasien member

 

 

 

 

Narasumber Pewawancara

Sdri. Indah Ida Nur Aeni

Page 114: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Dr. Nur Aeni

Jabatan : Dokter praktek di Klinik Persada Nurani

Hari/Tanggal : 08 Juni 2010

Waktu : 16.30 – 17.30 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Sejak kapan program pelayanan kesehatan Persada Nurani ini

dilaksanakan?

Jawab : Sejak bulan Mei 2009 sampai sekarang,,pada dasarnya Partisipasi

masyarakat sangat mendukung adanya program pelayanan kesehatan ini

karena selain tarif pengotan yang relatif terjangkau, melalui program ini

masyarakat bisa mendapatkan akses kesehatan yang lebih mudah seperti

mendapatkan penyuluhan dan pengobatan, pemeriksaan kehamilan, dan

pemberian asupan gizi untuk anak-anak.

2. Tanya : Bagaimanakah bentuk pelayanan kesehatannya ?

Jawab : Program Layanan Kesehatan Persada Nurani adalah program bantuan

sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu..

Bentuk pelayanan kesehatan di sini lebih ke arah pengobatan (kuratif), terus

ada pelayanan duafa dan member, bentuk pelayanannya berupa pemeriksaan

biasa dan penanganan lebih lanjut seperti rujukan ke rumah sakit bila

diperlukan.

3. Tanya : Penyakit apa saja yang biasa dikeluhkan pasien?

Jawab : biasanya itu Ispa, Diare, Demam, Bronkhitis, Gastroenteritis, Infeksi

neonates, Gastritis, Kebidanan, Cedera, dan TBC paru..umumnya penyakit

orang tua, termasuk lansia ya..karena begini mba, Aspek kesejahteraan lansia

berdasarkan kelayakan hidup lansia dalam lingkungan hidupnya tidak jauh

Page 115: IDA NUR AENI-FDK.pdf

dari faktor kemiskinan yang menghambatnya, termasuk dalam memperoleh

pelayanan kesehatan

4. Tanya : Bagaimanakah bentuk pengobatannya?

Jawab : pasien datang, daftar..member ato non member trus di cek tensi,

timbang, kemudian ke ruang dokter, konsultasi lalu pemeriksaan lanjutan dan

suntikan bila diperlukan

5. Tanya : Apakah ada bentuk kerjasama dengan instalasi kesehatan lainnya ?

Jawab : Ada..kita sekarang kerjasama dengan BAZNAS, kartu member kita

sekarang ini juga sudah tertera bentuk kerjasama dengan BAZNAS jadi

apabila ada pasien member yang memerlukan perawatan rujukan bisa datang

ke rumah sehat BAZNAS yang di menteng.

Narasumber Pewawancara

Dr. Nur Aeni Ida Nur Aeni

Page 116: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Dr. Nur Aeni

Jabatan : Dokter praktek di Klinik Persada Nurani

Hari/Tanggal : 25 Juni 2010

Waktu : 16.00 – 17.30 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Pemberdayaan masyarakat seperti apa yang dilakukan oleh klinik

Persada Nurani?

Jawab : Dalam program pemberdayaan masyarakat Yayasan Persada Nurani

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu yang

terdiri dari pemeriksaan kehamilan, pengobatan dan pemberian asupan gizi

untuk anak-anak.

2. Tanya : Apa tujuan dari Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh

klinik Persada Nurani ?

Jawab : Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini akan mengurangi tingkat dan

grafik masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi.

3. Tanya : Apa pelayanan yang diberikan klinik Persada Nurani selain

pelayanan pengobatan ?

Jawab : Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di YPN terdapat

juga pelayanan imunisasi dan pelayanan untuk Lansia.

4. Tanya : Untuk Lansia aspek apa yang diperhatikan oleh Klinik Persada

Nurani?

Jawab : Aspek kesejahteraan lansia berdasarkan kelayakan hidup lansia dalam

lingkungan hidupnya tidak jauh dari faktor kemiskinan yang menghambatnya,

termasuk dalam memperoleh pelayanan kesehatan

Page 117: IDA NUR AENI-FDK.pdf

5. Tanya : Apa saja bentuk kegiatan pelayanan kesehatan Klinik Persada Nurani

yang diberikan kepada kelompok lansia?

Jawab : Ada.. Salah satu bentuk kegiatan pelayanan kesehatan yang juga

diberikan kepada kelompok lansia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik.

Adapun jenis pelayanan kesehatan yang dapat diberikan kepada lansia antara

lain: Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tnggi badan dan dicatat dalam grafik indeks massa tubuh,

Pengukuran tekanan darah, Pemeriksaan laboratorium sederhana (hemoglobin)

pemeriksaan gula darah dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit

diabetes militus, dan pemeriksaan protein dalam air seni sebagai deteksi awal

adanya penyakit ginjal, Pelaksanaan rujukan ke RS (Rumah Sakit) bila

diperlukan. Terakhir, pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Yayasan

Persada Nurani kepada lansia dalam meningkatkan kesehatannya adalah

Penyuluhan, hal ini bisa dilakukan di dalam atau luar kelompok dalam rangka

kunjungan rumah dan konseling kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan

yang dihadapi oleh individu atau kelompok lansia.

Narasumber Pewawancara

Dr. Nur Aeni Ida Nur Aeni

Page 118: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Sdr. Fajar

Jabatan : Pasien

Hari/Tanggal : 16 Juni 2010

Waktu : 19.30 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Sudah berapa lama saudara menjadi pasien di klinik Persada Nurani?

Jawab : saya berobat disini sudah cukup lama mba.. kurang lebih sudah enam

bulananlah kira-kira,.

2. Tanya : Apa alasan anda memilih berobat di klinik Persada Nurani ?

Jawab : saya kan orang gak mampu trus saya sudah terdaftar jadi member di

sini mba jadi saya lebih suka berobat di sini,,di sini kan sekali berobat saya

cuma bayar tiga ribu doang jadi itu sangat membantu saya sebagai orang

miskin..ya karna murahlah kira-kira begitu alasannya,.

3. Tanya : Bagaimana pelayanan kesehatan di klinik PN ini menurut anda?

Jawab : bagus..baik..ramah..yang penting mah sebenernya cocok-cocokan ya

mba karna saya sudah biasa berobat di sini alhamdulillah sembuh jadi ya saya

terusin,,ya itu tadi karna pelayanannya bagus.

4. Tanya : Manfaat apa yang anda ambil dari adanya program pelayanan

kesehatan di klinik Persada Nurani ini?

Jawab : banyaklah manfaatnya, untuk saya,,ya klinik ini sangat

membantu,.orang kecil kalo mo berobat di rumah sakit kan gak mampu jadi

pas ada klinik ini di sini ya saya merasa bermanfaat sekali,.

Page 119: IDA NUR AENI-FDK.pdf

HASIL WAWANCARA

Nama : Sdr. Agus

Jabatan : Pasien

Hari/Tanggal : 16 Juni 2010

Waktu : 19.00 wib.

Tempat : Klinik Persada Nurani

1. Tanya : Sudah berapa lama saudara menjadi pasien di klinik Persada Nurani?

Jawab : baru dua kali ini mbak,,kemaren saya periksa terus sekarang saya ke

sini lagi mau kontrol,,nerusin yang kemaren kan dah berobat di sini,,gitu.

2. Tanya : Apa alasan anda memilih berobat di klinik Persada Nurani ?

Jawab : pertama kali saya pas ke sini di anterin sama sodara saya trus karna

kemaren obatnya cocok dan karna saya musti kontrol jadi saya balik lagi ke

sini mba,,tapi selain itu juga karna deket sama rumah ya.

3. Tanya : Bagaimana pelayanan kesehatan di klinik PN ini menurut anda?

Jawab : menurut saya sih pelayanan di klinik ini bagus,,yang ngelayanin obat

ramah, dokternya ramah juga trus dokternya itu juga teliti pas meriksanya jadi

saya sreg berobat di sini.

4. Tanya : Manfaat apa yang anda ambil dari adanya program pelayanan

kesehatan di klinik Persada Nurani ini?

Jawab : manfaatnya,,saya bisa berobat lebih murah, lebih deket sama rumah

jadi gak perlu ngluarin ongkos lebih, tapi yang lebih penting manfaatnya itu

ya saya sembuh berobat di sini, khan begituu...hhehe,,,he.

Sdra. Agus